Slide / Powerpoint Sistem ekskresi pratiwi srikandi xi mipa 4

28
SISTEM EKSKRESI SMAN 2 DEPOK Pratiwi Srikandi Yudhastari (31) XI MIPA 4

Transcript of Slide / Powerpoint Sistem ekskresi pratiwi srikandi xi mipa 4

Page 1: Slide / Powerpoint Sistem ekskresi   pratiwi srikandi xi mipa 4

SISTEM EKSKRESI

SMAN 2 DEPOK

Pratiwi Srikandi Yudhastari (31)

XI MIPA 4

Page 2: Slide / Powerpoint Sistem ekskresi   pratiwi srikandi xi mipa 4

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

Page 3: Slide / Powerpoint Sistem ekskresi   pratiwi srikandi xi mipa 4

SISTEM EKSKRESI

– Adalah system pembuangan zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak berguna atau bahaya jika disimpan dalam tubuh.

– Pada manusia meliputi ginjal, hati, paru-paru, dan kulit.

Page 4: Slide / Powerpoint Sistem ekskresi   pratiwi srikandi xi mipa 4

FUNGSI

1. Menurunkan kadar zat produk metabolisme dalam tubuh

Melindungi sel-sel tubuh dari zat yang bersifat racun

Menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh (homeostatis)

Membantu menurunkan suhu tubuh

Page 5: Slide / Powerpoint Sistem ekskresi   pratiwi srikandi xi mipa 4

Bentuk: seperti kacang berwarna merah tua keunguan Ginjal pada orang dewasa berukuran panjang sekitar 11,5cm, lebar 6cm, dan tebal sekitar 2,5-3,5 cm.

Berat ginjal laki-laki dewasa sekitar 125-175 gram, sedangkan pada wanita dewasa sekitar 115-155 gram.

Dilindungi: jaringan ikat, yaitu fasia renal (pembungus terluar), lemak perirenal dan lemak pararenal (bantalan ginjal), serta kapsul fibrosa (membrane halus transparan yang langsung membungkus ginjal).

1. GINJAL

Page 6: Slide / Powerpoint Sistem ekskresi   pratiwi srikandi xi mipa 4

1. Pengeluaran zat sisa organik (urea, asam urat, kreatinin, ammonia serta produk penguraian hemoglobin dan hormon).

2. Pengeluaran zat racun. (obat-obatan, zat kimia asing, zat aditif makanan dan polutan)

3. Pengaturan keseimbangan konsentrasi ion

4. Penjaga tekanan darah melalui pengaturan pengeluaran garam dan air.

5. Pengaturan produksi sel darah merah

6. Pengendalian konsentrasi nutrisi darah, seperti glukosa dan asam amino.

7. Mengubah vitamin D inaktif menjadi aktif.

Fungsi Ginjal

Page 7: Slide / Powerpoint Sistem ekskresi   pratiwi srikandi xi mipa 4

1. Lobus ginjal, setiap lobus terdiri atas satu piramida ginjal.2. Hilus (hilum), tempat keluar masuknya pembuluh darah dan keluarnya ureter.3. Sinus ginjal, rongga yang berisi lemak yang membuka pada hilus.4. Parenkim ginjal, terbagi menjadi korteks (bagian luar) dan medula (bagian dalam).

Korteks (slide selanjutnya) Medula, terdiri 15-16 massa triangular (piramida ginjal) yang meliputi lengkung henle, desenden

dan asenden, duktus kolektivus, dan duktus papilaris bellini.

5. Pelvis ginjal (pelvis renalis), rongga perluasan ujung proksimal ureter. Kaliks minor berfungsi menampung urine yang terus-menerus keluar dari papilla. Dari kaliks minor, urine masuk ke kaliks major, selanjutnya pelvis renalis.

Struktur Ginjal

Page 8: Slide / Powerpoint Sistem ekskresi   pratiwi srikandi xi mipa 4
Page 9: Slide / Powerpoint Sistem ekskresi   pratiwi srikandi xi mipa 4

• Terdiri atas nefron-nefron.

• Nefron merupakan unit structural dan fungsional terkecil dari ginjal yang membentuk urine.

• Pada setiap ginjal normal, terdapat sekitar 800.000 – 1,5 juta nefron yang disatukan oleh jaringan ikat.

• Nefron tersusun dari: komponen vaskuler ( arteriola aferen, glomerulus, arteriola eferen, dan kapiler peritubeler) dan komponen tubuler (kapsul bowman, tubulus kontortus proksimal, lengkung henle naik, lengkung henle turun, tubulus kontortus distal, dan duktus kolektivus.

• Nefron terbagi dua, nefron korteks dan nefron jukstamedula

• Nefron korteks glomerulusnya terletak dilapisan luar korteks dan memiliki lengkung henle yang pendek

• Nefron jukstamedula glomelurus terletak didalam lapisan dalam korteks dan memiliki lengkung henle yang panjang hingga menjulur ke bagian medulla.

Korteks

Page 10: Slide / Powerpoint Sistem ekskresi   pratiwi srikandi xi mipa 4

Proses pembentukan urin

Darah mengalir dari aorta melalui arteri

ginjal menuju ke badan Malpighi dan

mengalami penyaringan

Zat bermolekul besar dan protein tetap mengalir di pemb.

darah

Zat yang lainnya tertahan dan disebut urine primer (filtrat

glomerulus). Mengandung air,

glukosa, garam, urea

Zat tersebut akan masuk dan disimpan

sementara dalam Simpai bowman6

1. Filtrasi oleh Glomerulus

2. Rearbsorpsi oleh Tubulus Proksimal

Urine primer menuju saluran pengumpul

Zat yang masih dapat digunakan diserap lagi o/ tubulus proksimal dan lengkung henle

Penyerapan tersebut akan menghasilkan

urine sekunder (filtrat tubulus). Kadar urea

tinggi

Page 11: Slide / Powerpoint Sistem ekskresi   pratiwi srikandi xi mipa 4

Proses pembentukan urin

Urine sekunder mengalir menuju

tubulus kontortus distal

Melalui pemb. Kapiler darah untuk

melepaskan zat yang tidak berguna bagi

tubuh

Terbentuk urine sesungguhnya

Urine tersebut mengalir dan berkumpul di

tubulus kolektivus lalu bermuara ke rongga

ginjal

3. Augmentasi oleh Tubulus Kontortus Distal

Page 12: Slide / Powerpoint Sistem ekskresi   pratiwi srikandi xi mipa 4
Page 13: Slide / Powerpoint Sistem ekskresi   pratiwi srikandi xi mipa 4
Page 14: Slide / Powerpoint Sistem ekskresi   pratiwi srikandi xi mipa 4

FAKTOR INTERNAL

1. Hormon ADH. 2. Hormon insulin.3. Sistem renin-angiotensin-aldosterone

FAKTOR EKSTERNAL

1. Suhu Lingkungan.2. Jumlah air yang diminum.3. Alkohol.

Faktor yang mempengaruhi Proses Pembentukan Urine

Page 15: Slide / Powerpoint Sistem ekskresi   pratiwi srikandi xi mipa 4

Sifat fisik Urine• Volume yang dikeluarkan orang dewasa sehat sekitar 800 – 2.500 mL/hari

• Berwarna kuning pucat sampai dengan kuning tua. Urine yang masi segar tampak jernih.

• Berat jenis urine 1,003 – 1,035 g/cm³, bersifat agak asam dengan pH rata-rata 6, atau sekitar 4,7 – 8

• Berbau khas. Cenderung berbau ammonia tetapi pada urine penderita diabetes adanya aseton menimbulkan bau manis.

Komposisi Urine• Urine terdiri atas 95% air dan zat-zat terlarut.

• Terdapat Zat buangan seperti nitrogen, asam urat, kreatinin, benda keton, asam hipurat, Toksin, zat kimia asing, pigmen (urobilin/urokrom, hematoporfirin, enzim, vitamin, hormone, dan elektrolit meliputi ion natrium, klorim, kalium, ammonium, sulfat, fosfat, kalsium, magnesium.

• Zat-zat yang terkandung dalam urine abnormal adalah albumin, glukosa, sel darah merah, zat kapur, batu ginjal, dan badan keton yang jumlahnya melebihi normal.

Karakteristik Urine

Page 16: Slide / Powerpoint Sistem ekskresi   pratiwi srikandi xi mipa 4

• Menetralisir racun sehingga tidak membahayakan tubuh• Mengubah glukosa menjadi glikogen untuk mengatur kadar gula dalam darah.• Sebagai alat ekskresi yang mengeluarkan warna empedu dan urine• Tempat sintesis beberapa zat

• Hati menghasilkan empedu yang berasal dari hemoglobin sel darah merah yang telah tua. • Hati merombak sel-sel darah merah yang sudah tua. Hemoglobin dalam darah tersebut

dipecah menjadi zat besi, globin, dan heme.• Zat besi dan globin dipakai kembali untuk menghasilkan sel darah merah yang baru.

Sedangkan, heme dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin yang berwarna hijau biru.• Zat warna empedu ini mengalami oksidasi di dalam usus menjadi urobilin yang memberi

warna kekuningan pada feses dan urine.

2. HATI

Page 17: Slide / Powerpoint Sistem ekskresi   pratiwi srikandi xi mipa 4
Page 18: Slide / Powerpoint Sistem ekskresi   pratiwi srikandi xi mipa 4

Paru-paru selain sebaagai organ pernapasan juga merupakan organ ekskresi, karena mengeluarkan sisa metabolisme berupa CO₂ dan H₂O yang berbentuk uap air.

3. Paru-paru

Page 19: Slide / Powerpoint Sistem ekskresi   pratiwi srikandi xi mipa 4

FUNGSI KULIT• Ekskresi: mengeluarkan lemak dan keringat yang mengandung air, garam , urea, serta ion-ion

seperti NA⁺.• Perlindungan: melindungi tubuh dari mikroorganisme, radiasi sinar matahari, iritasi kimia, dan

gangguan mekanik.• Pengaturan suhu badan: kelenjar keringat dan pembuluh dara berfungsi mengatur dan

mempertahankan suhu badan.• Metabolisme: menyintesis vitamin Ddengan bantuan sinar matahari dan menyimpan lemak sebagai

sumber energy cadangan.• Komunikasi, stimulus lingkungan diterima oleh reseptor kulit, misalnya perubahan suu, sentuhan,

dan tekanan.

4. KULIT

Page 20: Slide / Powerpoint Sistem ekskresi   pratiwi srikandi xi mipa 4

Struktur Kulit

1. Epidermis adalah bagian terluar kulit yang tersusun dari sel-sel epitel pipih (skuomosa) berlapis banyak dengan susunan yang angat rapat, dan mengalami keratinasi. Epidermis yang sangat tebal terdapat pada telapak kaki dan tangan. Terdiri atas 5 lapisan, yaitu:

1) Stratum korneatum: lapisan epidermis paling atas, terdiri atas 25-30 lapisan sisik dari sel-sel yang tidak hidup. Lapisan ini akan diganti oleh sel-sel dari dasar keatas setiap 15 – 30 hari.

2) Stratum lusidum, lapisan jernih dan transparan, terdiri atas 4-7 lapisan sel-sel pipih tidak berinti yang mati atau hampir mati

3) Stratum granulosum, terdiri atas 3-5 lapisan sel-sel bergranula keratohialin yang merupakan prekursor dlam pembentukan keratin.

4) Stratum spinosum, lapisan sel-sel spina (tanduk) yang memiliki tonjolan penghubung intraseluler (desmosom)

5) Stratum basalis, lapisal sel-sel yang melekat pada jaringan ikat dari lapisan kulit dibawahnya (dermis). Dibawah dan diantara sel-sel stratum basalis terdapat melanosit yang menghasilkan melanin.

Page 21: Slide / Powerpoint Sistem ekskresi   pratiwi srikandi xi mipa 4

2. Dermis, dipisahkan oleh membrane dasar (lamina) yang tersusun dari dua lapisan jaringan ikat.

1) Lapisan papilar. Jaringan ikat aeolar renggang dengan fibroblast, sel mast, dan makrofag. Mengandung banyak pembuluh darah, dan reseptor sensor taktil (sentuhan)

2) Lapisan retikuler, tersusun dari jaringan ikat ireguler yang rapat, kolagen, dan serat elastic. Sejalan bertambahnya usia, deteriorasi (penurunan mutu) simpul kolagen dan serat elastic menyebabkan pengeriputan kulit.

3. Hipodermis (subkutaneus), lapisan yang mengikat kulit secara longgar dengan organ-organ yang terdapat dibawahnya. Lapisan ini banyak mengandung sel lemak, pembuluh darah, dan ujung saraf.

Page 22: Slide / Powerpoint Sistem ekskresi   pratiwi srikandi xi mipa 4
Page 23: Slide / Powerpoint Sistem ekskresi   pratiwi srikandi xi mipa 4

a) Kelenjar keringat (sudorifera), terdapat di lapisan dermis.• Ekrin, kelnjar keringat tubuler sederhana dan berpilin, tidak berhubungan dengan foliker

rambut, serta tersebar meluas ke seluruh tubuh terutama pada dahi, telapak tangan, dan kaki. Sekresi keringat dari kelenjar ini mengandung air yang membantu pendinginan melalui penguapan untuk mempertahankan suhu tubuh

• Apokrin, kelenjar keringat yang besar dan bercabang dengan penyebaran yang terbatas pada bagian tubuh tertentu, mislanya pada aksila (ketiak), areola payudara, dan area genital. Sekresi dari kelenjar ini pada awalnya tidak berbau, yang kemudian akan berbau karena bakteri.

b) Kelenjat sebaseus, mengeluarkan sebum yang biasanya dialirkan ke folikel rambut. Sebum adalah campuran lemak, zat lilin, minyak, dan pecahan-pecahan sel. Sebum berfungsi sebagai pelembut kulit, bakterisida, dan sebagai pertahanan terhadap evaporasi.

Kelenjar Pada Kulit

Page 24: Slide / Powerpoint Sistem ekskresi   pratiwi srikandi xi mipa 4
Page 25: Slide / Powerpoint Sistem ekskresi   pratiwi srikandi xi mipa 4

Panas dapat dikeluarkan atau dibuang melalui paru-paru dan kulit, atau bersama feses dan urine. Panas yang dikeluarkan oleh kulit dapat melalui beberapa cara, yaitu:a) Pemancaran, panas dilepas ke udara di sekitarnya.b) Pengaliran (konveksi), mengalirnya udara yang telah panas karena

menyentuh permukaan tubuh, kemudian digantikan oleh udara yang lebih dingin.

c) Konduksi, panas dialihkan ke benda yang disentuh kulit, misalnya pakaian.

d) Penguapan (evaporasi), panas dikluarkan bersama keringat kemudian keringat menguap.

Kulit Sebagai Pengatur Panas (Termoregulasi)

Page 26: Slide / Powerpoint Sistem ekskresi   pratiwi srikandi xi mipa 4

Kontrol pengeluaran keringat

– Proses pengeluaran keringat diatur oleh hipotalamus di otak.

– Hipotalamus menghasilkan enzim bradikinin yang berfungsi sebagai vasodilator yang memengaruhi pelebaran pembuluh darah dan kelenjar keringat.

Pengeluaran keringat di pengaruhi oleh faktor:

– Suhu lingkungan

– Aktivitas tubuh

– Emosi

– Kondisi psikis

Page 27: Slide / Powerpoint Sistem ekskresi   pratiwi srikandi xi mipa 4

5. GANGGUAN SISTEM EKSKRESI

1. Gangguan Sistem Urinariao Batu Ginjal (pengendapan pada rongga ginjal atau kandung kemih)

o Albuminuria (protein berlebih pada urine)

2. Gangguan Hatio Sirosis Hati (sel hati berubah menjadi jar. Ikat fibrosa sehingga kehilangan fungsi

o Hemokromatosis (tubuh terlalu banyak menyerap zat besi sehingga menumpuk)

3. Gangguan Kulit

– Kudis (gatal akibat infeksi tungau dan kutu air)

– Jerawat (kulit yang meradang)

Page 28: Slide / Powerpoint Sistem ekskresi   pratiwi srikandi xi mipa 4

6. TEKNOLOGI

1. Hemodialisa

Proses pembersihan darah dari zat-zat sampah, melalui proses penyaringan di luar tubuh. Hemodialisis menggunakan ginjal buatan berupa mesin dialisis. Hemodialisis dikenal secara awam dengan istilah 'cuci darah

2. Transplantasi ginjal

adalah terapi penggantian ginjal yang melibatkan pencangkokan ginjal dari orang hidup atau mati kepada orang yang membutuhkan. Transplantasi ginjal menjadi terapi pilihan untuk sebagian besar pasien dengan gagal ginjal dan penyakit ginjal stadium akhir.