Slide Persentasi EPISTAKSIS

download Slide Persentasi EPISTAKSIS

of 29

Transcript of Slide Persentasi EPISTAKSIS

  • 8/14/2019 Slide Persentasi EPISTAKSIS

    1/29

    EPISTAKSIS

    oleh:Zulkifli

    Idawati

    dr. pembimbing : dr. Hj. Hasnah Makmur Sp.THT-KL

    Ilmu Penyakit THT RSUD Syekh Yusuf Gowa 2013

  • 8/14/2019 Slide Persentasi EPISTAKSIS

    2/29

    PENDAHULUAN

    Epistaksis terjadi pada 60% penduduk dari populasi umum.

    Prevalensinya kejadian meningkat u/ anak-anak 50 tahun.

    Laki-laki > Wanita

    Epistaksis dapat disebabkan oleh kelainan lokal pada

    hidung atau kelainan sistemik

    Epistaksis terbagi atas dua jenis , yaitu epistaksis

    anterior dan epistaksis posterior

  • 8/14/2019 Slide Persentasi EPISTAKSIS

    3/29

    DEFINISI

    Epistaksis (mimisan) adalah perdarahan dari

    rongga hidung, yang keluar melalui lubang hidung

    ataupun kebelakang (koana). Perdarahan darihidung tersebut dapat terjadi sebagai akibat

    dari kelainan lokal ataupun kelainan sistemik.

  • 8/14/2019 Slide Persentasi EPISTAKSIS

    4/29

    ANATOMIHIDUNG

  • 8/14/2019 Slide Persentasi EPISTAKSIS

    5/29

    PEMBULUHDARAHPADAHIDUNG

  • 8/14/2019 Slide Persentasi EPISTAKSIS

    6/29

    EPIDEMIOLOGI

    Frekuensi epistaksis sulit untuk ditentukan karena

    sebagian episode menyelesaikannya dengan

    pengobatan mandiri sehingga tidak dilaporkan.

    Namun, dari beberapa sumber terakhir, bahwa

    kejadian epistaksis pada populasi umum adalahsekitar 60%.

    Distribusi usia bimodal, dengan puncak pada anak-

    anak (2-10 tahun) dan orang tua (50-80 tahun).

    Prevalensi epistaksis cenderung lebih tinggi padalaki-laki (58%) daripada perempuan (42%).

  • 8/14/2019 Slide Persentasi EPISTAKSIS

    7/29

    KLASIFIKASI

    1. Epistaksis anterior

    2. Epistaksis posterior

  • 8/14/2019 Slide Persentasi EPISTAKSIS

    8/29

    1. EPISTAKSISANTERIOR

    Pleksus Kisselbach di septum bagian anterior (litles

    area) atau Arteri Ethmoidalis Anterior

    Perdarahan biasanya ringan, dan dapat berhenti sendiri Kebanyakan terjadi pada usia yang lebih muda

    epistaksis yang paling sering terjadi (90%)

    Tipe yang tidak terlalu parah

  • 8/14/2019 Slide Persentasi EPISTAKSIS

    9/29

    2. EPISTAKSISPOSTERIOR

    Pleksus Woodruffsdi bagian belakang cavum nasi

    atau Arteri Ethmoidalis Posterior

    Perdarahan biasanya lebih hebat dan jarangdapat berhenti sendiri

    Biasanya terjadi pada usia yang lebih tua dan

    bersifat lebih parah

  • 8/14/2019 Slide Persentasi EPISTAKSIS

    10/29

    Epistaksis Anterior

    Epistaksis Posterior

  • 8/14/2019 Slide Persentasi EPISTAKSIS

    11/29

    ETIOLOGI

    Seringkali epistaksis timbul spontan tanpa

    diketahui penyebabnya. Kadang-kadang jelas

    ditimbulkan oleh trauma, atau dapat puladisebabkan oleh kelainan lokal pada hidung atau

    kelainan sistemik.

  • 8/14/2019 Slide Persentasi EPISTAKSIS

    12/29

    ETIOLOGI

    Kelainan lokal : trauma, kelainan anatomi, kelainan

    pembuluh darah, infeksi lokal, benda asing, tumor,

    pengaruh udara lingkungan.

    Kelainan sistemik : penyakit kardiovaskuler, kelainan

    darah, infeksi sistemik, perubahan tekanan atmosfer,

    kelainan hormonal ataupun kelainan kongenital

  • 8/14/2019 Slide Persentasi EPISTAKSIS

    13/29

    ..ETIOLOGI

    Trauma

    Mengorek hidung, benturan ringan, bersin, mengeluarkan

    ingus terlalu keras, kena pukul, jatuh atau kecelakaan lalu

    lintas. Benda asing tajam atau trauma pembedahan.

    Epistaksis sering juga terjadi karena adanya spina septum

    yang tajam. Perdarahan dapat terjadi di tempat spina itu

    sendiri atau pada mukosa konka yang berhadapan bila

    konka itu sedang mengalami pembengkakan.

  • 8/14/2019 Slide Persentasi EPISTAKSIS

    14/29

    Kelainan pembuluh darah (lokal)

    Kongenital, pembuluh darah lebih lebar, tipis, jaringan

    ikat dan sel-selnya lebih sedikit.

    Infeksi lokal

    Rhinitis atau rinosinusitis. Bisa juga pada infeksispesifik seperti rhinitis jamur, tuberculosis, lupus,

    sifilis atau lepra.

  • 8/14/2019 Slide Persentasi EPISTAKSIS

    15/29

    Tumor

    Hemangioma, karsinoma, dan angifibroma (Neoplasma

    berkembang cepat membentuk jaringan baru beserta

    pembuluh darah. Namun, pembuluh darah yang terbentuk

    tidak sempurna dan sangat ringkih dan menyebabkan

    mudah pecah sehingga terjadi perdarahan).

    Penyakit Kardiovaskuler

    Hipertensi dan kelainan pembuluh darah seperti yang

    terjadi pada arteriosklerosis, nefritis kronik, sirosis

    hepatis atau diabetes mellitus, dapat menyebabkan

    epistaksis.

  • 8/14/2019 Slide Persentasi EPISTAKSIS

    16/29

    Kelainan Darah

    Trombositopenia, disfungsi platelet (misalnya pada uremia dan

    penggunaan obat NSAID), defisiensi faktor pembekuan (misalnyahemophilia, VonWillebrands disease, hepatic failure) keganasan

    darah (leukemia), bermacam-macam anemia.

    Kelainan kongenital

    Kelainan kongenital yang sering menyebabkan epistaksis ialah

    teleangiektasis hemoragik herediter (Hereditary hemorrahargic

    teleangiectasis Osler-Rendu-Weber disease).

    Infeksi sistemik

    Yang terutama menyebabkan epistaksis adalah demam berdarah

    (dengue hemorrahargic fever). Demam tifoid, influenza dan morbilli.

  • 8/14/2019 Slide Persentasi EPISTAKSIS

    17/29

    Perubahan udara dan tekanan atmosfer

    Suhu sangat dingin atau udara kering. Hal serupa juga

    bisa disebabkan adanya zat-zat kimia di tempat industri

    yang menyebabkan keringnya mukosa hidung.

    Gangguan hormonal dan obat antikoagulan

    Epistaksis juga dapat terjadi pada wanita hamil atau

    menopause karena pengaruh perubahan hormonal.

  • 8/14/2019 Slide Persentasi EPISTAKSIS

    18/29

    PENATALAKSANAAN

    Prinsip penatalaksanaan epistaksis adalah

    memperbaiki keadaan umum, mencari sumber

    perdarahan, menghentikan perdarahan danmencari faktor penyebab untuk mencegah

    perdarah berulang

  • 8/14/2019 Slide Persentasi EPISTAKSIS

    19/29

    1. PERBAIKIKEADAANUMUM

    Perhatikan keadaan umumnya (nadi, pernafasan serta

    tekanan darahnya).

    prinsip life saving, ABCs.

    Jalan nafas mungkin dapat tersumbat oleh darah atau

    bekuan darah, perlu dibersihkan atau dihisap

  • 8/14/2019 Slide Persentasi EPISTAKSIS

    20/29

    2. MENCARISUMBERPERDARAHAN

    Apakah perdarahan berasal dari anterior atau posterior.

    Lampu kepala, spekulum hidung dan alat penghisap.

    Anamnesis yang lengkap.

    Posisi duduk, biarkan darah mengalir keluar dari hidung(dimonitor). Jika lemah sebaiknya setengah duduk atau

    berbaring dengan kepala ditinggikan. Harus diperhatikan

    jangan sampai darah mengalir ke saluran nafas bawah.

    Pasien anak-anak duduk dipangku, badan dan tangan dipeluk,

    kepala dipegangi agar tegak dan tidak bergerak-gerak.

  • 8/14/2019 Slide Persentasi EPISTAKSIS

    21/29

    3. MENGHENTIKANPERDARAHAN

    Epistaksis Anterior

    Metode Trotter

    Tampon adrenalin 1/5000-1/10.000 atau pantocain atau

    lidocain 2%.

    Bila sumber perdarahan dapat terlihat, kaustik dengan

    larutan Nitras Argenti (AgNO3) 25-30% atau

    elektrokaustik (sesudahnya area tersebut diberi krimantibiotik).

    Tampon Anterior

  • 8/14/2019 Slide Persentasi EPISTAKSIS

    22/29

    TAMPONANTERIOR

  • 8/14/2019 Slide Persentasi EPISTAKSIS

    23/29

    Epistaksis Posterior

    Tampon Posterior (Bellocq)

    Tampon ini dibuat dari kasa padat dibentuk kubus atau

    bulat dengan diameter 3 cm. Pada tampon ini terikat 3

    utas benang, 2 buah di satu sisi dan sebuah di sisi yangberlawanan.

    Kateter Folley dengan balon.

  • 8/14/2019 Slide Persentasi EPISTAKSIS

    24/29

    TAMPONPOSTERIOR

  • 8/14/2019 Slide Persentasi EPISTAKSIS

    25/29

    4. MENCEGAHPERDARAHANBERULANG

    Rinoskopi anterior

    Rinoskopi posterior

    Pengukuran tekanan darah

    Rontgen sinus

    Pemeriksaan darah tepi lengkap, faal hemostasis, ujifaal hati dan ginjal.

    Riwayat penyakit.

  • 8/14/2019 Slide Persentasi EPISTAKSIS

    26/29

    KOMPLIKASIDANPENCEGAHAN

    Komplikasi dari epistaksis dari usaha penanggulangan.

    Aspirasi darah ke dalam saluran nafas bawah

    Syok, anemia dan gagal ginjal

    Turunnya tekanan darah secara mendadak (hipoksia,

    iskemia serebri, insufisiensi koroner sampai infark

    miokard)

    Infus dan transfusi harus dapat segera diberikan

  • 8/14/2019 Slide Persentasi EPISTAKSIS

    27/29

    Pembuluh darah terbuka : infeksi

    Pemasangan tampon dapat menyebabkan rino-sinusitis,

    otitis media, septikemia atau toxic shock syndrome.

    Harus selalu diberikan antibiotik pada setiap

    pemasangan tampon hidung, dan setelah 2-3 hari

    tampon harus dicabut.

    Hemotimpanum sebagai akibat mengalirnya darah

    melalui Tuba eustachius Air mata berdarah (bloody tears), akibat mengalirnya

    darah secara retrograde melalui duktus nasolakrimalis

  • 8/14/2019 Slide Persentasi EPISTAKSIS

    28/29

    tampon Bellocq >> Laserasi palatum mole atau sudut bibir

    Kateter balon atau tampon balon tidak boleh dipompa

    terlalu keras karena dapat menyebabkan nekrosis

    mukosa hidung atau septum

  • 8/14/2019 Slide Persentasi EPISTAKSIS

    29/29