slide case OMSK.pptx

48
OMSK AD Oleh : Kiki Rizkia Pembimbing : dr. Satrio Prodjohoesodo, Sp. THT

Transcript of slide case OMSK.pptx

Oleh : Kiki Rizkia

Pembimbing : dr. Satrio Prodjohoesodo, Sp. THT

IDENTIFIKASI PASIEN Nama

: Umur : Jenis kelamin : Alamat : Pekerjaan : Agama : Tgl Pemeriksaan : No.Cm :

Tn. F 29 tahun Laki-laki Warungkondang Guru SMA Islam 03-12-2012 32xxxx

ANAMNESIS (Autoanamnesis) Keluhan utama :

Keluar cairan dari telinga sebelah kanan sejak 3 hari yang lalu SMRS. Keluhan tambahan

: Nyeri,gatal,demam,pusing,batuk,pilek dan pendengaran menurun.

Riwayat penyakit sekarang Os mengeluh keluar cairan dari telinga sebelah kanan

sejak 3 hari yang lalu Cairan berwarna putih kekuningan Keluhannya berupa nyeri kanan,demam,batuk,pilek,pusing Telinga kadang-kadang gatal

pada

telinga

Pendengaran menurun

Riwayat penyakit dahulu Pada saat 1 tahun yang lalu Os pernah mengeluh

keluhan yang sama (keluar cairan dari telinga kanan), keluhan ini sering berulang dan sembuh dengan pengobatan. Asma (+),DM (-), HT (-)

Riwayat penyakit keluarga Tidak ada yang menderita keluhan

yang sama seperti pasien. Riwayat Asma (+) ayah DM (-). HT (-)

Riwayat alergi Alergi terhadap debu dan cuaca (+) Alergi terhadap makanan dan obat

tertentu disangkal

Riwayat pengobatan Selama sakit pasien belum berobat

ataupun mengkonsumsi obat yang dibeli sendiri

Riwayat kebiasaan Pasien sering mengorek-ngorek telinga Jarang mengkonsumsi buah dan sayurMerokok (-)

Pemeriksaan fisik Keadaan umum : Tampak sakit ringan Kesadaran Tanda Vital Nadi

: Composmentis

: 80 x/menit Pernapasan : 18 x/menit Suhu : 36,5 0C TD : 120/80 mmHg

Status generalis Kepala Mata Telinga Hidung Tenggorokan KGB leher

: Anemis (-), ikterik (-) : Lihat status lokalis : Lihat status lokalis : Lihat status lokalis : Lihat status lokalis

Thoraks Inspeksi : simetris, tidak terlihat retraksi

Abdomen Inspeksi : Supel, tidak terlihat massa

Extremitas Inspeksi : Eutrofi, tidak terlihat adanya kelainan

Status Lokalis THT1. Auricula Dextra-Sinistra (ADS)ADAurikulaNormotia Helix sign (-) Tragus sign () Preaurikula Preaurikula appendege(-) Tanda radang(-) Fistula(-) Retroaurikula Preaurikula appendege(-) Tanda radang(-) Fistula(-) Normotia Helix sign (-) Tragus sign ()

11AS

Tenang, udem(-) fistel(-), sikatriks (-) nyeri tekan(-)

Tenang, udem(-) fistel(-), sikatriks (-) nyeri tekan( -)

12

Status Lokalis THT (lanjutan)AD MAE Mukosa hiperemis (-) udem(-) serumen (-) sekret (-) massa (-) AS

12

mukosa hiperemis (-) udem (-) sekret (+) serumen (-), massa (-)

Membran timpani

Intak (-), Reflek cahaya (), perforasi (+) sentral, hiperemis (-)

Intak (+), Reflek cahaya (+), perforasi (-), hiperemis (-)

+ Tidak ada lateralisasi Sama dengan pemeriksa

Uji Rinne Uji Weber Uji Schwabach

+ Tidak ada lateralisasi Sama dengan pemeriksa13

Status Lokalis HidungDextra Tenang RHINOSKOPI ANTERIOR Mukosa Sekret Konka inferior Sinistra Tenang

Eutrofi Deviasi (-) (-) (+)

Eutrofi Deviasi (-) (-) (+)

SeptumMassa Passase udara

1314

Status Lokalis Sinus ParanasalInspeksi : pembengkakan pada wajah(-).bagian bawah mata(-), daerah diatas mata (-) Palpasi : nyeri tekan kedua pipi (-), atas orbita (-), medius kontur (-)

Tes penciuman : normosmia

1415

Tenggorok

Dextra Mulut Tenang Bersih, basah Tenang Caries (+) Simetris

Pemeriksaan OROFARING

Sinistra

Mukosa mulut Lidah Palatum molle Gigi geligi Uvula Tonsil

Tenang Bersih, basah Tenang Caries (+) Simetris

hiperemis TI tdk melebar Faring Tenang

Mukosa Besar Kripta Detritus Perlengketan

hiperemis TI Tdk melebar -

Mukosa Granula Post nasal drip

Tenang 16

15

-

Pemeriksaan NasofaringNASOFARING (Rhinoskopi posterior)Konka superior Torus tubarius Fossa Rossenmuller Plika salfingofaringeal Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan

16

17

Pemeriksaan LaringofaringLARINGOFARING (Laringoskopi indirect)Epiglotis Plika ariepiglotika Plika ventrikularis Plika vokalis Rima glotis Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan

1718

Pemeriksaan Maksilofasial

DextraNormonosi

NervusI. OlfaktoriusPenciuman

SinistraNormonosi

II. OptikusVisus normal (+) isokor Daya penglihatan Refleks pupil Visus normal (+) isokor

III. Okulomotorius(+) (+) (+) (+) Membuka kelopak mata Gerakan mata ke superior Gerakan mata ke inferior Gerakan mata ke medial Gerakan mata ke Laterosuperior (+) (+) (+) (+)

(+)(+)

(+)(+)

IV. Troklearis(+) Gerakan mata ke lateroinferior19

(+)

18

Dextra (+) (+) (+)

Nervus

Sinistra (+) (+) (+)

V. TrigeminusTes sensoris Cabang oftalmikus (V1) Cabang maksila (V2) Cabang mandibula (V3)

(+)

VI. AbdusensGerakan mata ke lateral

(+)

(+) (+) (+) baik

VII. FasialisMengangkat alis Kerutan dahi Menunjukkan gigi Pengecapan lidah 2/3 anterior (+) (+) (+) baik Rinne (+),Weber tidak

Rinne (+),Weber tidak adalateralisasi, Schwabach sama dengan pemeriksa

VIII. VestibulokoklearisTes garpu tala

ada lateralisasi, Schwabach sama dengan pemeriksa

19

Dextra

Nervus IX. Glossofaringeal

Sinistra

(+) Baik

Refleks muntah Pengecapan lidah 1/3 posterior

(+) Baik

X. Vagus(+) (-) (+) Refleks muntah dan menelan Deviasi uvula Pergerakan palatum (+) (-) (+)

XI. Assesorius(+) (+) Memalingkan kepala Kekuatan bahu (+) (+)

(-) (-)

XII. HipoglossusTremor lidah Deviasi lidah

(-) (-)

2021

Pemeriksaan LeherDextraPembesaran (-) Pembesaran (-) Pembesaran (-) Pembesaran (-) Pembesaran (-) Pembesaran (-) Pembesaran (-) Pembesaran (-)

PemeriksaanTiroid Kelenjar submental Kelenjar submandibula Kelenjar jugularis superior Kelenjar jugularis media Kelenjar jugularis inferior Kelenjar suprasternal Kelenjar supraklavikularis

SinistraPembesaran (-) Pembesaran (-) Pembesaran (-) Pembesaran (-) Pembesaran (-) Pembesaran (-) Pembesaran (-) Pembesaran (-)

2122

RESUME PASIENPasien mengeluh keluar cairan dari telinga sebelah kanan sejak 3 hari yang lalu SMRS, cairan yang keluar berwarna putih kekuningan tetapi tidak berbau. Keluhan keluar cairan berawal dari batuk dan pilek dan akhirnya pasien mengalami keluhan cairan. Selain itu pasien juga mengeluh pusing,demam, gatal di liang telinga dan kadang dirasakan nyeri pada telinga. Selain itu pasien juga mengeluh pendengaran telinga kanan pasien sedikit menurun dibandingkan dengan telinga kiri. Os pernah mengalami keluhan seperti ini 1 tahun yang lalu

Pada pemeriksaan fisik ditemukan KU: tampak sakit ringan, suhu 36,5oC. pada pemeriksaan telinga kanan: Intak (-), perforasi sentral , secret (+), Hiperemis (+), pada tes penala : Rinne (+/+), Weber (tidak terdapat lateralisai), Schwabach (sama dengan pemeriksa).

DIAGNOSIS BANDING1. OMSK AD2. Otitis Eksterna

DIAGNOSIS KERJA : OMSK AD

PEMERIKSAAN PENUNJANG Kultur dan uji resistensi kuman dari

secret telinga Rontgen mastoid Pemeriksaan darah rutin

TERAPINon medikamentosa: Hindari factor pencetus alergi , bila karena debu gunakan masker Bila menderita batuk dan flu, cepat berobat ke dokter Hindari air masuk kedalam telinga (jika mandi/berenang) Dilarang mengorek telinga sendiri Jaga hygiene mulut (tambal gigi bila ada yang bolong)

Medikamentosa: Obat cuci telinga H2O2 2% 3x5 tetes Ambroxol 2 x 1 tab Antibiotic sistemik: Amoxicillin 3x500 mg Parasetamol 3 x 500 mg (bila perlu) Antihistamin : CTM 2 x 4 mg

Prognosis : Quo Ad Vitam Dubia ad bonam Quo Ad Functionam dubia ad bonam Quo Ad Sanantionam dubia ad bonam

Tinjauan Pustaka

OMSK

OMSKDefinisi Otitis media supuratif kronik (OMSK) = Otitis Media Perforata (OMP) = congek. Infeksi kronis di telinga tengah ,perforasi membran timpani dan sekret yang keluar dari telinga tengah terus menerus atau hilang timbul. Sekret mungkin encer atau kental, bening atau berupa nanah.

Epidemiologi Prevalensi OMSK dipengaruhi :

- kondisi sosial dan ekonomi, - suku, -tempat tinggal yang padat, - hygiene dan nutrisi yang jelek.

EtiologiLingkungan Genetik Otitis media sebelumnya

Infeksi saluran nafas atas Alergi Gangguan fungsi tuba eustachius

Jenis-Jenis Perforasi

Berdasarkan aktivitas sekret yang keluar :1. OMSK aktif, merupakan OMSK dengan

sekret yang keluar dari kavum timpani secara aktif. 2. OMSK tenang, ialah OMSK yang keadaan kavum timpaninya terlihat basah atau kering.

Patofisiologi Didahului dari OMA biasanya disebabkan oleh Infeksi di Saluran Nafas Atas (ISPA), umumnya terjadi pada anak ISPA menyebabkan edema pada mukosa saluran nafas termasuk mukosa tuba eustakius dan nasofaring tempat muara tuba eustakius Edema ini akan menyebabkan oklusi tuba yang berakibat : gangguan fungsi tuba eustakius yaitu

fungsi ventilasi, drainase dan proteksi terhadap telinga tengah.

Diagnosis Anamnesis Terjadi perlahan dan penderita seringkali datang dgn gejala-gejala penyakit yang sudah lengkap. Telinga berair, sekret di liang telinga yang pada tipe tubotimpanal sekretnya lebih banyak dan seperti berbenang (mukous), tidak berbau busuk dan intermiten, sedangkan pada tipe atikoantral, sekretnya lebih sedikit, berbau busuk, kadangkala disertai pembentukan jaringan granulasi atau polip, maka sekret yang keluar dapat bercampur darah. Keluhan kurang pendengaran atau telinga keluar darah

Pemeriksaan otoskopi Pemeriksaan otoskopi akan menunjukan adanya dan letak perforasi.

Pemeriksaan radiologi- Radiologi konvensional, foto polos radiologi, - Posisi Schller berguna untuk menilai kasus kolesteatoma - CT scan dapat lebih efektif menunjukkan anatomi tulang temporal dan kolesteatoma.

Pemeriksaan audiologi

Terapi Tipe Benigna Prinsip terapi ialah konservatif atau dengan

medikamentosa. Bila sekret yang keluar terus menerus, maka diberikan obat pencuci telinga, H2O2 3 % selama 3-5 hari. Setelah sekret berkurang obat tetes telinga yang mengandung antibiotika dan kortikosteroid.

Tipe Maligna Prinsip terapi ialah pembedahan, yaitu

mastoidektomi dengan atau tanpa timpanoplasti. Terapi konservatif dengan medikamentosa

terapi sementara sebelum dilakukan pembedahan.

Jenis Pembedahan pada OMSK Mastoidektomi sederhana - Dilakukan pada OMSK tipe benigna - Tujuannya supaya infeksi tenang dan telinga tidak berair lagi

Mastoidektomi radikal - Dilakukan pada OMSK maligna dengan infeksi atau kolesteatom yang sudah meluas - Tujuan operasi ini ialah membuang semua jaringan patologik dan mencegah komplikasi ke intrakranial

Mastoidektomi radikal dengan modifikasi

- Dilakukan pada OMSK dengan kolesteatom di daerah atik - Tujuan operasi ialah membuang semua jaringan patologik dari rongga mastoid Miringoplasti

- Dilakukan pada OMSK benigna yang sudah tenang - Tujuannya adalah mencegah berulangnya infeksi telinga tengah pada OMSK tipe benigna dengan perforasi menetap

Timpanoplasti

- Dilakukan pada OMSK benigna dengan kerusakanlebih berat atau OMSK benigna yang tidak bisa dg konservatif - Tujuan menyembuhkan penyakit serta memperbaiki pendengaran Pendekatan ganda timpanoplasti (Combined approach tympanoplasty) - Dilakukan pada kasus Maligna dan Benigna dengan jaringan granulasi yang luas. - Tujuan menyembuhkan penyakit serta memperbaiki pendengaran tanpa melakukan teknik mastoidektomi radikal

KomplikasiA. Komplikasi ditelinga tengah : 1. Perforasi persisten membrane timpani 2. Erosi tulang pendengaran 3. Paralisis nervus fasial B. Komplikasi telinga dalam 1. Fistel labirin 2. Labirinitis supuratif 3. Tuli saraf (sensorineural)

C. Komplikasi ekstradural 1. Abses ekstradural 2. Trombosis sinus lateralis 3. Petrositis D. Komplikasi ke susunan saraf pusat 1. Meningitis 2. Abses otak 3. Hindrosefalus otitis