SLE (Systemic Lupus Eritematous)
-
Upload
santhi-sueningrum -
Category
Documents
-
view
253 -
download
1
Transcript of SLE (Systemic Lupus Eritematous)
-
8/22/2019 SLE (Systemic Lupus Eritematous)
1/21
SLE(SISTEMIK LUPUS ERITEMATOSUS)Oleh :
Dr. Dw. Md. Sadguna, Sp. PD
-
8/22/2019 SLE (Systemic Lupus Eritematous)
2/21
SISTEMIK LUPUS
ERITEMATOSUS
SLE merupakan prototipe penyakit otoimun yangditandai oleh produksi antibodi terhadapkomponen-komponen inti sel yang berhubungandengan manifestasi klinis yang luas.
SLE terutama menyerang wanita muda denganinsidens puncak pada usia 15-40 tahun selamamasa reproduktif dengan ratio wanita dan laki-laki 5:1.
Dalam 30 tahun terakhir, SLE berkembang cukuppesat.
SLE kerap ditemukan pada ras tertentu sepertibangsa Negro, Cina dan Filipina
Penyakit ini bisa ditemukan disemua usia tapipaling banyak pada usia antara 15-40 tahun
-
8/22/2019 SLE (Systemic Lupus Eritematous)
3/21
ETIOLOGI DAN
PATOGENESIS
Etiologi masih belum diketahui dengan jelas,demikian pula dengan patogenesisnya.
Banyak bukti menunjukkan bahwa patogenesis SLEbesifat multifaktor, mencakup faktor genetik,
lingkungan dan hormonal terhadap respon imun,
Genetik memegang peran penting (sekitar 10-20%).
Sistem neuroendokrin juga ikut berperan melalui
pengaruhnya terhadap sistem imun seperti hormonprolaktin dapat merangsang respon imun.
Pada SLE terdapat autoantibodi yang terbentukdan ditujukan terhadap antigen terutama yang
terletak pada nucleoplasma
-
8/22/2019 SLE (Systemic Lupus Eritematous)
4/21
Ciri khas dari autoantigen ini adalah, mereka tidaktissue-specificdan merupakan komponen integralsemua jenis sel.
Anti bodi ini secara bersama-sama disebut ANA(anti nuclear antibody)
Dengan antigen yang spesifik, ANA akanmembentuk komplek imun yang beredar dalamsirkulasi. Tubuh tidak mampu menangani kompleks
imun ini. Komplek imun ini akan mengendap pada berbagai
organ dan terjadi ikatan kompleks imun denganorgan sehingga aktifasi komplemen menimbulkansubstansi yg menyebabkan terjadi reaksi radang
Reaksi radang inilah yang menyebabkan timbulnyakeluhan/ gejala pada organ yang bersangkutan,seperti ginjal, sendi, pleura, pleksus koroideus,kulit, dll.
Pada orang normal ,auto imun patologis ini dapatdiregulasi sehingga tidak menimbulkan radang dan
keluhan klinis.
-
8/22/2019 SLE (Systemic Lupus Eritematous)
5/21
MANIFESTASI KLINIK
Seringkali sulit mengenal SLE pada tahap awalpenyakit. Walaupun gambaran kliniknya beragamnamun seringkali timbulnya tidak bersamaan.
Keluhan yang paling sering dirasakan oleh pasienadalah nyeri sendi yang berpindah-pindah, tanpaada keluhan lain.
Kemudian muncul keluhan fotosensitifitas dankeluhan keluhan lain yang pada akhirnya
menemukan kriteria SLE.
Gambaran klinis keterbatasan sendi dan muskuloskeletal dijumpai pada 90% kasus SLE
-
8/22/2019 SLE (Systemic Lupus Eritematous)
6/21
GEJALA-GEJALA UMUM Kelelahan
kelelahan merupakan keluhan yang umum dijumpai padapasien SLE dan biasanya mendahului berbagai manifestasiklinis lainya
Penurunan berat badan
keluhan ini dijumpai pada sebagian pasien SLE dan terjadi
beberapa bulan sebelum diagnosis di tegakkan
Demam
sebagai gejala umum, sulit dibedakan dengan sebab lainseperti infeksi, karena suhu tubuh dapat lebih dari 400C
tanpa ada bukti infeksi lain seperti leukositosis, dan demamtanpa mengigil
Lain-lain
gejala-gejala lain yang sering dijumpai pada aktifitas
penyakitnya seperti, sakit kepala, mual dan muntah ,pembesaran kelenjar getah bening
-
8/22/2019 SLE (Systemic Lupus Eritematous)
7/21
MANIFESTASI MUKULOSKELETAL
Muskulo skeletal merupakanmanifestasi klinik yang paling seringdijumpai hampir 90% dari kasusseperti nyeri otot (mialgia), nyeri
sendi(artralgia)atau suatu artritisdengan adanya peradangan sendi
-
8/22/2019 SLE (Systemic Lupus Eritematous)
8/21
MANIFESTASI KULIT
Dapat berupa ruam-ruam pada kulit,lesi mukko-kutaneus, dapat berupafototsensitifitas, diskoid LE, lupusprofundus,alopecia, lesi vaskularberupa eritema
periungual,teleangiectasia, dll.
-
8/22/2019 SLE (Systemic Lupus Eritematous)
9/21
MANIFESTASI PARUberbagai manifestasi klinis paru dapat terjadi baikberupa radang interstitial parenkim paru(pneumonitis) ,emboli paru, hipertensi pulmonum,perdarahan paru atau shrinking lung syndrome.Pneumonitis ini memberikan respon yang baik denganpemberian steroid.
MANIFESTASI KARDIOLOGISManifestasi kardiologis dapat mengenai perikardium,
miokardium, endokardium, ataupun pembuluh darahkorner yang paling sering terkena adalah perikardiumKeluhan perikardium dapat berupa nyeri substernal,fiction rub, atau melalui gambaran EKG atauEchokardiografi.Penyakit jantung koroner juga bisa terjadi denganmanifestasi angina pektoris, infark miokard ataukegagalan jantung kongestif.Manifestasi yang sering dijumpai adalah bisingjantung sistolik dan diastolik.
-
8/22/2019 SLE (Systemic Lupus Eritematous)
10/21
MANIFESTASI RENALKelainan klinis muncul setelah terjadikegagalan ginjal dan sindroma nefotik.Keterlibatan ginjal dijumpai pada 40-70% daripenderita SLE, dengan ratio wanita : pria 10 : 1dengan puncak insidens pada usia 20- 30tahun.biasanya terjadi setelah 5 tahunmenderita SLEPemeriksaan yang dapat dilakukan untukmengetahui keterlibatan ginjal adalah proteinurine (>500 mg/24 jam atau 3+ semikwantitatif) pada urine bisa ditemukan cetakangranuler,hemoglobin, tubuler, eritrosit ataugabungan serta pyuria (>5/LPB) tanpa buktiada infeksi serta peningkatan kadar serumkreatinin .Biopsi ginjal merupakan goldstandart untuk mengetahui keterlibatan ginjal.
-
8/22/2019 SLE (Systemic Lupus Eritematous)
11/21
MANIFESTASI GASTROINTESTINALManifestasi gastrointestinal yangbiasa dijumpai adalah pada
esofagus, mesentericvaskulitis,inflamatory bowel disease (IBS),pankreatitis dan kelainan hati.Manifestasi ini tidak spesifik karena
dapat mencerminkan keterlibatanberbagai organ pada saatpengobatan atau sebagai akibatpengobatan.
-
8/22/2019 SLE (Systemic Lupus Eritematous)
12/21
MANIFESTASI NEURO PSIKIATRIKketerlibatan neuro psikiatri sulit ditegakkan karenagambaran klinis yang begitu luas.Kelainan yang bisa terjadi adalah epilepsi, hemiparesis,lesi syaraf kranial, lesi batang otak, meningitis aseptik,atau myelitis transversal.pada susunan syaraf tepi bisa tampak neuropati perifer,myasthenia gravis atau mononeuritis multiplex.dari segi psikiatrik, gangguan mental dapat bersifatorganik atau non organik.
MANIFESTASI HEMIK-LIMFATIKKelenjar getah bening yang paling sering terkena adalahaksila dan servikal dengan karakteristik ukuran 3-4 cm,lunak dan tidak nyeri tekan juga terjadi splenomegalidan pembesaran hati.anemia juga sering dijumpai diantaranya : anemia
karena penyakit kronis, defisiensi besi, sickle cell anemiadan anemia sideroblastik (tanpa diperantara oleh prosesimun) dan yang diperantarai oleh proses imun antaralain anemia aplastik, anemia hemolitik, pure red callatau anemia permisiosa.
-
8/22/2019 SLE (Systemic Lupus Eritematous)
13/21
DIAGNOSA Diagnosa SLE dapat ditegakkan berdasarkan gambaran
klinik dan laboratorium. Ada 11 kriteria untuk klasifikasiSLE dan bila didapatkan 4 kriteria, maka diagnosa dapatditegakkan (American College Of Rheunimatology).Kriteria tersebut antara lain :1. Ruam malar2. Ruam diskoid
3. Fotosensitivitas4. Ulserasi dimulut atau nasofaring5. Artritis6. Serositis, yaitu pleuritis atau perikarditis7. Kelainan ginjal,yaitu proteinuria persisten > 0,5gr/hari, atau
adanya silinder sel8. Kelainan neurologik, yaitu kejang-kejang atau psikosis9. Kelainan hematologik, yaitu anemia hemolitik atau lekopenia atau
limfopenia atau trombositopenia10.Kelainan imunologik, yaitu sel LE positif atau anti DNA posistif,
atau anti Sm positif atau tes serologik untuk sifilis yang positifpalsu
11.Antibody antinuklear (antinuclear antibody, ANA) positif
-
8/22/2019 SLE (Systemic Lupus Eritematous)
14/21
Kecurigaan akan penyakit SLE bila dijumpai 2 ataulebih keterlibatan organ sebagaimana tercamtum dibawah ini yaitu:
1. Jender wanita pada rentang usia reproduksi
2. Gejala konstitusional : kelelahan, demam (tanpa buktiinfeksi) dan penurunan berat badan3. Muskuloskeletal : artitis, artralgia miositis4. Kulit :ruam kupu-kupu (buterfly atau malar ras),
fotosentivitas, SLE, membrana mukosa, alopesia,fenomena raynaud, purpura,urtikariam vaskulitis
5. Ginjal : hematuria, proteinuria, cetakan, sindroma
nefrotik.6. Gastro interstinal : mual,muntah, nyeri abdomen.7. Paru-paru : pleuritas,hipertensi pulmonal, SLE,
parenkim8. Jantung : perikarditis, endokarditis, miokarditis,9. Retikulo endotekal : organo megali,(limfadenopati,
spleno megali, hepato megali)10.Hematologi : anemia, leokopenia dan
trombositopenia11.Neuro psikiatri : psikosis, kejang, sindroma otak
organik, militus tranversal, neuropati kranial danperifer
-
8/22/2019 SLE (Systemic Lupus Eritematous)
15/21
PRINSIP UMUM DALAM
PELAKSANAAN SLE
Pada pasien yang baru terdiagnosa, penjelasan ataupenyuluhan tentang penyakitnya sangat penting terutamauntuk menghindari guncangan psikologis dengan kehidupansosialnya.
Pasien yang mengalami fotosensitifitas harus selaludiingatkan jangan terlalu banyak terpapar sinar matahari
Gunakan krem pelindung sinar matahari, baju lenganpanjang, topi atau payung bila berjalan di siang hari.
Pekerja dikantor juga harus dilindungi dari sinar matahari
dari jendela. Penderita harus selalu diingatkan bila menderita demam
yang tidak jelas penyebabnya ,sebab penderita dengan SLEakan mudah terkena infeksi .
Penderita yang menjalani prosedur invasif seperti prosedur
genito urinarius atau cabut gigi , perlu diberikan antibiotikasebagai propilaksis.
-
8/22/2019 SLE (Systemic Lupus Eritematous)
16/21
Pada penderita hamil, maka pengawasan aktifitaspenyakit harus diperketat
Sebab kehamilan dapat mencetuskan eksaserbasi
akut SLE Pengaturan kehamilan juga sangat penting terutama
pasien dengan nefritis.
Sebelum memberikan pengobatan harus diputuskanapakah pasien tergolong yang memerlukan terapi
konservatif atau imuno supresif yang agresif
Terapi konservatif diberikan pada pasien SLE yangtidak mengancam jiwa dan tidak berhubungandengan kerusakan organ
Terapi imuno supresif yang agresif diberikan pada
pasien SLE yang mengancam jiwa dan danmengancam organ-organ mayor
Terapi agresif meliputi kortiko steroid dosis tinggi danimuno supresif lainnya
TERAPI KONSERVATIF (TERAPI
-
8/22/2019 SLE (Systemic Lupus Eritematous)
17/21
TERAPI KONSERVATIF (TERAPI
KONSERVATIF )
Artritis, artralgia dan mialgiaMerupakan keluhan yang paling sering ditemukan.Pada keluhan yang ringan dapat diberikan analgetiksederhana atau obat anti inflamasi non steroid
Tapi hati-hati terhadap efek samping obat initerutama pada organ gastro intestinal, hepar danginjal. Bila gagal dapat diberikan obat anti malariamisalnya hidroksiklorokum 400 mg/hari hati-hatiefek sampingnya terhadap organ mata. Bila gagalbisa diberikan kortiko steroid dosis rendahmaksimal 15 mg setiap pagi
-
8/22/2019 SLE (Systemic Lupus Eritematous)
18/21
Lupus kutaneus
Sekitar 70% pasien SLE akan mengalamifotosensitifitas
Paparan sinar ultra violet, sinar inframerah,panas dan juga sinar fluoresensi dapatmenyebabkan eksaserbasi akut pada pasien SLE
Penderita harus dilindungi dengan baju lenganpanjang ,lindungi kulit dengan krem pelindungmatahari, menggunakan gel atau lotion yang
mengandung PABA
Glukokortikoid lokal, seperti krem, salep atauinjeksi juga daptat dipertimbangkan padadermatitis lupus
-
8/22/2019 SLE (Systemic Lupus Eritematous)
19/21
Kelelahan dan keluhan sistemik
kelelahan, penurunan berat badan dan
demam sering djumpai pada pasien SLEdiperlukan sikap bijaksana untuk mengatasimasalah ini misalnya memperpanjang waktuistirahat dan mengatur jam kerja
Sirositisnyeri dada dan nyeri abdomen pada pasienSLE dapat merupakan tanda serositis
keadaan ini dapt diatasi dengan pemberian
salisilat obat karena anti inflamasi nonsteroid atau obat anti malaria atauglukokortikoid dosis rendah (15 mg/ hari)
-
8/22/2019 SLE (Systemic Lupus Eritematous)
20/21
TERAPI AGRESIF Yang termasuk manifestasi serius dari SLE yang
mengancam jiwa antara lain :
Vaskulitis : lupus kutaneus yang berat, poliortritis,poliserositis, miokardis, pueumonia lupus, glomerulonefritis( bentuk politeratif), anemia hemolitik,trimbositopenia, sindroma otak organik, defek kognitif yangberat, mielopati, neorupati perifer dan krisis lupus.
Obat yang diberikan adalah glukokortikoid. Dosis harus
diperhatikan betul dan glukokortikoid berefek panjangseperti deksametason sebaiknya dihindari
-
8/22/2019 SLE (Systemic Lupus Eritematous)
21/21
Terapi Pemberian preduison, lebih disukai karena lebih mudah
mengatur dosisnya
Dosis yang diberikan antara 0,5mg/kg BB/ hari sampai 1,5mg/kgBB/hari
Pemberian metil prednisolon bolus intravena1 gram ataau15 mg/kgBB/hari selama 3-5 hari dipertimbangkan sebagaipengganti glukokortikoid oral dosis tinggi
Respon obat dapat dilihat sedini mungkin, atau bisa jugadalam waktu lama 6-10 minggu ,setelah 6 minggu maka
dilakukan penurunan dosis obat secara bertahap Bila dalam 4 minggu pemberian glukokortikoid tidak
menunjukkan perubahan yang nyata, makadipertimbangkan memberikan imuno supresan lain atauterapi argesit lain.