Skripsi Utuh .pdf

165
SKRIPSI Oleh: WIDYANINGSIH NPM: 09601030028 JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN TARAKAN 2014 PENGARUH PENERAPAN MODEL RECIPROCAL TEACHING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA PADA SISWAKELAS VIII SMP NEGERI 4 TARAKAN

Transcript of Skripsi Utuh .pdf

Page 1: Skripsi Utuh .pdf

1

1

PENGARUH PENERAPAN MODEL RECIPROCAL TEACHING

TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISTEM PERNAPASAN

MANUSIA PADASISWAKELAS VIIISMP NEGERI 4

TARAKAN

SKRIPSI

Oleh:

WIDYANINGSIH

NPM: 09601030028

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

TARAKAN

2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL RECIPROCAL TEACHING

TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISTEM PERNAPASAN

MANUSIA PADA SISWAKELAS VIII

SMP NEGERI 4 TARAKAN

Page 2: Skripsi Utuh .pdf

i

i

PENGARUH PENERAPAN MODEL RECIPROCAL TEACHING

TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISTEM PERNAPASAN

MANUSIA PADA SISWA KELAS VIII

SMP NEGERI 4 TARAKAN

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Borneo Tarakan

Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam

menyelesaikan program Sarjana Pendidikan Biologi

Oleh:

WIDYANINGSIH

NPM. 09601030028

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

TARAKAN

2014

Page 3: Skripsi Utuh .pdf

ii

ii

Page 4: Skripsi Utuh .pdf

iii

iii

ABSTRACT

WIDYANINGSIH. 2014. Effect of the application of the Reciprocal Teaching

model to the understanding of the human respiratory system concept in grade VIII

SMP 4 Tarakan (supervised by Vlorensius and Ibrahim)

This study aimed to determine the effect of Reciprocal Teaching model to

the students understanding in the eighth grade students of SMP Negeri 4 Tarakan.

This research was conducted during on November 2013 in SMP Negeri 4

Tarakan.

This is quasi-experimental research (quasi experiment) and the population

for this research was the students for all eight grede of SMP Negeri 4 Tarakan

Academic Year 2012/2013, the sample was taken from class VIII-4 as the control

class and class VIII-3 as the experiment class. The sampling technique using

cluster random sampling and data collection techniques using documentation,

observation, questionnaires and tests description. The data were analyzed using

SPSS 16.0 for Windows software.

According to the results of data analysis it can be concluded that there

was effect of Reciprocal Teaching model application to concept understanding of

the human respiratory system in the eighth grade of SMP Negeri 4 Tarakan ,

because the tvalue is 2.742 bigger than the ttable 1,666.

keywords: reciprocal teaching models, understanding of the concept

Page 5: Skripsi Utuh .pdf

iv

iv

ABSTRAK

WIDYANINGSIH. 2014. Pengaruh Penerapan Model Reciprocal Teaching

terhadap Pemahaman Konsep Sistem Pernapasan Manusia pada Siswa Kelas VIII

SMP Negeri 4 Tarakan. (dibimbing oleh Vlorensius dan Ibrahim)

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penerapan model

Reciprocal Teaching terhadap pemahaman konsep sistem pernapasan manusia

pada siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Tarakan. Penilitian ini dilakukan selama

bulan November 2013 di SMP Negeri 4 Tarakan.

Penelitian ini menggunakan eksperimen semu (quasi eksperiment) dengan

populasi seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Tarakan Tahun Ajaran

2013/2014, dan sampel yaitu kelas VIII-4 sebagai kelas kontrol dan kelas VIII-3

sebagai kelas eksperimen. Teknik pengambilan sampel menggunakan Cluster

Random Sampling dan teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi,

observasi, angket dan tes uraian.Data dianalisis menggunakan software SPSS 16.0

for Windows.

Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh penerapan model Reciprocal Teaching terhadap pemahaman konsep

sistem pernapasan manusia pada siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Tarakan, karena

nilai thitung yang diperoleh sebesar 2,742 lebih besar dari ttabel 1,666.

kata kunci: model reciprocal teaching, pemahaman konsep

Page 6: Skripsi Utuh .pdf

v

v

KATA PENGANTAR

Dengan segala puji dan syukur Alhamdulillah, senantiasa penulis

panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul “Pengaruh

penerapan model Reciprocal Teaching terhadap pemahaman konsep sistem

pernapasan manusia pada siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Tarakan. Skrispsi ini

tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dari ibu tercinta yang telah banyak

memberikan bantuan pada penulis selama kuliah, baik moril maupun materil dan

tidak lupa memberikan doanya.

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk dapat meraih gelar

Sarjana Pendidikan pada jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Borneo Tarakan. Pada kesempatan ini penulis

menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. Bambang Widigdo, sebagai Rektor Universitas Borneo Tarakan.

2. Drs.H. Herdiansyah, M.Si. sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Borneo Tarakan.

3. Ermawati Maradhy S.Si.,M.Si., sebagai Pjs. Ketua Jurusan Pendidikan Biologi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Borneo Tarakan,

sekaligus sebagai anggota tim penguji skripsi yang telah memberikan saran

dan kritikan membangun dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Vlorensius, S.Si., M.Pd., sebagai Pjs. Sekjur dan juga sebagai pembimbing

utama yang telah memberikan semangat, motivasi, arahan dan masukan-

Page 7: Skripsi Utuh .pdf

vi

vi

masukan serta bimbingan kepada penulis demi kesempurnaan penulisan

skripsi ini.

5. Ibrahim,S.Pd. M.Pd., sebagai pembimbing pembantu yang telah memberikan

semangat, motivasi, arahan dan masukan-masukan serta bimbingan kepada

penulis demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.

6. Alfi Suciyati, S.Pd., M.Pd dan Zulfadly, S.Pd., M.Pd., selaku penguji yang

telah memberikan saran dan kritikan membangun dalam menyelesaikan

skripsi

7. Para dosen Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Borneo Tarakan yang telah

membekali berupa ilmu pengetahuan yang berguna bagi penulis.

8. Bapak Soib, M.Pd., sebagai Kepala SMP Negeri 4 Tarakan yang telah

memberikan kesempatan dan kepercayaan untuk melaksanakan penelitian.

9. Ibu Sugiarti, S.Pd., sebagai guru mata pelajaran Biologi SMP Negeri 4

Tarakan yang telah memberikan kesempatan dan kepercayaan untuk

melaksanakan penelitian.

10. Akun Eddy dan teman-teman kerja yang selalu memberikan semangat dan

saran yang tak ternilai dalam menyelesaikan skripsi.

11. Tidak lupa juga kepada rekan-rekan mahasiswa/i Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan yang telah membantu dan memberikan saran serta masukannya

khususnya kepada teman-teman seperjuangan di Jurusan Pendidikan Biologi

Angkatan 2009.

12. Semua pihak yang telah membantu selama penyusunan skripsi ini, yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Page 8: Skripsi Utuh .pdf

vii

vii

Demikian ucapan kata pengantar yang dapat disampaikan, tentunya skripsi

ini masih jauh dari kesempurnaan.Semoga skripsi dapat memberikan manfaat dan

kebaikan bagi banyak pihak demi kemaslahatan bersama serta bernilai Ibadah di

hadapan Allah SWT.Amin.

Tarakan, Januari 2014

Penulis

Widyaningsih

Page 9: Skripsi Utuh .pdf

viii

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii

ABSTRACT ..................................................................................................... iii

ABSTRAK ......................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................ v

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4

C. Batasan Masalah ................................................................................. 4

D. Tujuan Penelitian ................................................................................ 5

E. Manfaat Penelitian .............................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Belajar ................................................................................................ 6

B. Faktor-Faktor Belajar ......................................................................... 7

C. Model Pembelajaran ........................................................................... 9

D. Model Reciprocal Teaching .............................................................. 11

E. Pemahaman Konsep ......................................................................... 19

F. Kerangka Berpikir ............................................................................ 22

Page 10: Skripsi Utuh .pdf

ix

ix

G. Hipotesis Penelitian .......................................................................... 24

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ................................................................................. 25

B. Rancangan Penelitian ....................................................................... 25

C. Variabel Penelitian ........................................................................... 26

D. Lokasi Penelitian .............................................................................. 27

E. Populasi dan Sampel ......................................................................... 27

F. Definisi Operasional ......................................................................... 28

G. Instrumen Penelitian ......................................................................... 28

H. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 30

I. Teknik Analisis Data ........................................................................ 31

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data Penelitian ............................................................ 41

2. Hasil Analisis Data Pretest danPosttest Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol ............................................................................. 43

3. Uji Hipotesis ............................................................................... 46

B. Pembahasan ...................................................................................... 46

BAB VPENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 51

B. Saran ................................................................................................ 51

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: Skripsi Utuh .pdf

x

x

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Desain Penelitian ......................................................................................... 25

3.2 Hasil Uji Validitas Instrumen ...................................................................... 32

3.3 Klasifikasi Nilai Reliabilitas Butir Soal ........................................................ 34

3.4 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen .................................................................. 34

3.5 Klasifikasi Kategori Tingkat Kesukaran Soal ............................................... 35

3.6 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Instrumen ....................................................... 35

3.7 Klasifikasi Kategori Daya Pembeda ............................................................. 36

3.8 Hasil Uji Daya Pembeda ............................................................................. 37

4.1 Data Nilai Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ......................... 42

4.2 Data Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .................... 44

4.3 Data Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ................... 45

Page 12: Skripsi Utuh .pdf

xi

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Skema Kerangka Berpikir ............................................................................ 23

3.1 Diagram Hubungan Variabel Penelitian ....................................................... 26

4.1 Grafik Pemahaman Konsep Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ..... 42

Page 13: Skripsi Utuh .pdf

xii

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus ......................................................................................................... 53

2. RPP Kelas Eksperimen................................................................................. 55

3. RPP Kelas Kontrol ....................................................................................... 85

4. Kisi-kisi SoalTes Pemahaman Konsep ....................................................... 105

5. Soal Uji Tes ............................................................................................... 112

6. Lembar Jawaban ....................................................................................... 115

7. Rubrik Jawaban ......................................................................................... 118

8. Nilai Ulangan Tengah Semester ................................................................ 122

9. Lembar Observasi ..................................................................................... 124

10. Angket Tanggapan Siswa .......................................................................... 127

11. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen ....................................................... 130

12. Nilai Kelas Eksperimen ............................................................................. 134

13. Nilai Kelas Kontrol ................................................................................... 135

14. Analisis Data ............................................................................................. 136

15. Dokumentasi ............................................................................................. 140

16. Surat Pengantar Penelitian ......................................................................... 145

17. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ..................................... 146

18. Surat Pernyataan Keaslian Tulisan ........................................................... 147

19. Riwayat Hidup .................................................................................................. 148

Page 14: Skripsi Utuh .pdf

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan proses penyampaian ilmu pengetahuan dan nilai,

bertujuan untuk menyempurnakan kecerdasan secara alamiah yang telah dimiliki

oleh setiap manusia sebagai potensi yang telah diberikan oleh sang pencipta agar

manusia dapat menjadi manusia seutuhnya dan dapat mempertahankan

kehidupannya. Makna pendidikan tidak hanya sekedar dalam lingkup

sekolah.Dalam arti yang luas pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh

keluarga, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan

latihan yang berlangsung disekolah dan luar sekolah untuk mempersiapkan

peserta didik agar dapat memainkan peranannya secara tepat dalam berbagai

lingkungan hidup.

Berdasarkan Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional juga disebutkan bahwasanya: "Tujuan pendidikan adalah

upaya mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan

bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis

serta bertanggung jawab".Namun tampaknya pelaksanaan pendidikan di sekolah

belum sesuai dengan harapan diatas padahal dalam pendidikan guru merupakan

sosok yang memiliki kedudukan yang sangat penting bagi pengembangan segenap

Page 15: Skripsi Utuh .pdf

2

2

potensi peserta didik.Guru yang memiliki profesionalisme tinggi dapat memahami

bagaimana seharusnya mendidik sehingga kemampuan anak didik dari berbagai

segi dapat berkembang optimal.

Belajar memiliki peran utama dalam pendidikan. Kenyataan di lapangan

banyak yang menunjukan kurangnya variasi dalam suatu proses pembelajaran,

baik dari segi strategi pembelajaran, media atau alat bantu pembelajaran maupun

kreatifitas guru dalam menerapkan pembelajaran sehingga hal tersebut dapat

menghambat proses pembelajaran yang dapat berdampak pada rendahnya

pemahaman konsep siswa.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada bulan September

2013 di SMP Negeri 4 Tarakan dan wawancara terhadap guru mata pelajaran

biologi kelas VIII, model pembelajaran yang selama ini dilaksanakan masih

cenderung berpusat pada guru dengan metode ceramah, tanya jawab, dilanjutkan

dengan mengerjakan latihan-latihan soal. Selain itupada saat proses pembelajaran

berlangsung hanya sebagian siswa yang lebih aktif dan guru kurang memotivasi

siswa untuk menambah pengetahuannya sendiri sehingga siswa hanya

mengandalkan pengetahuan yang ditransfer oleh guru di dalam kelas.

Sikap pasif siswa ini salah satunya disebabkan pola pembelajaran yang

membiasakan siswa untuk menerima bukan mencari.Hal ini sangat berpengaruh

pada kemandirian siswa khususnya pada kemandirian belajar sehingga siswa

menjadi tidak memaknai proses belajar yang mereka alami. Kondisi tersebut tentu

membutuhkan perhatian dan perlakuan khusus mengingat pemahaman konsep dan

kemandirian belajar penting dimiliki oleh siswa.Guru harus bisa menyampaikan

konsep dan teori semudah dan semenarik mungkin dengan cara menerapkan suatu

Page 16: Skripsi Utuh .pdf

3

3

konsep dan teori semudah dan semenarik mungkin dengan cara menerapkan suatu

model pembelajaran agar siswa memahami materi yang disampaikan. Pemilihan

dan pelaksanaan model pembelajaran yang tepat akan membantu guru dalam

menyampaikan materi khususnya biologi. Pada akhirnya, pemilihan model

pembelajaran yang tepat oleh guru akan mengoptimalkan proses belajar mengajar

sehingga keberhasilan dalam pendidikan dapat tercapai.

Model Reciprocal Teaching pertama kali dikenalkan oleh Palincsar

Brown di tahun 1984. Model ini merupakan salah satu model pembelajaran yang

menuntut keaktifan siswa sertamelatih kemandirian siswa dalam menemukan dan

mengembangkan pengetahuannya melalui empat tahapan yaitu merangkum,

membuat pertanyaan, membuat prediksi jawaban serta menjelaskan

(mengklarifikasi). Oleh karena itu salah satu alternatif model pembelajaran yang

dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah adalah penerapan model

Reciprocal Teaching. Model ini memiliki manfaat agar tujuan pembelajaran

tercapai melalui kegiatan belajar mandiri dan peserta didik mampu menjelaskan

temuannya pada pihak lain. Model ini bertujuan memahami bagaimana anak-anak

berpikir, berkomunikasi, berdiskusi dan belajar mandiri.

Maka dari itu melalui penerapan model Reciprocal Teaching siswa

diharapkan dapat belajar efektif, bermakna dan dapat menjadikan pembelajaran

lebih berpusat pada siswa. Penerapan model Reciprocal Teaching merupakan hal

baru yang belum pernah dilakukan oleh peneliti sebelumya di SMP Negeri 4

Tarakan.Oleh karena itu peneliti ingin mencoba melakukan penelitian dengan

judul “Pengaruh Penerapan Model Reciprocal Teaching terhadap Pemahaman

Page 17: Skripsi Utuh .pdf

4

4

Konsep Sistem Pernapasan Manusia pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4

Tarakan”.

A. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang maka rumusan masalah dari penelitian ini

adalah: Apakah terdapat pengaruh penerapan model Reciprocal Teaching

terhadap pemahaman konsep sistem pernapasan manusia pada siswa kelas VIII

SMP Negeri 4 Tarakan?

B. Batasan Masalah

Dalam suatu penelitian agar dapat tercapai sasaran yang ditinjau dan

sesuai dengan tujuan peneliti, maka perlu adanya pembatasan masalah. Adapun

pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Pembelajaran yang dilaksanakan pada kelas eksperimen dalam penelitian ini

adalah modelReciprocal Teaching dan pembelajaran yang dilaksanakan pada

kelas kontrol dengan metode diskusi kelompok.

2. Materi yang dipelajari adalah sistem pernapasan pada manusia di semester

1(ganjil) pada mata pelajaran biologi kelas VIII di SMP Negeri 4 Tarakan

Tahun Pembelajaran 2013/2014

3. Permasalahan difokuskan pada ranah kognitif yaitu pemahaman konsep

biologi siswa

Page 18: Skripsi Utuh .pdf

5

5

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan

model Reciprocal Teaching terhadap pemahaman konsep sistem pernapasan

manusia pada siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Tarakan.

D. Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini, hasilnya diharapkan dapat bermanfaat

untuk:

1. Meningkatkan pemahaman siswa untuk melatih kemampuan dirinya dengan

cara belajar mandiri serta diharapkan dapat berdiskusi, berkomunikasi maupun

melakukan tanya jawab dengan baik bila ada hal yang kurang dimengerti

dalam pembelajaran biologi.

2. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini diharapkan dapat

menjadi bahan masukan bagi guru dalam mengembangkan proses

pembelajaran di sekolah.

3. Peneliti juga berharap penelitian ini dapat memotivasi peneliti lain untuk

melakukan penelitian lanjutan.

Page 19: Skripsi Utuh .pdf

6

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam

perubahan tingkah lakunya baik melalui latihan dan pengalaman yang

menyangkut aspek kognitif untuk memperoleh tujuan tertentu.Dalam belajar

sangat penting adanya penyesuaian pertama yaitu memperoleh respon yang tepat

untuk memecahkan problem yang dihadapi. Belajar yang penting bukan

mengulangi hal-hal yang harus dipelajari tetapi mengerti atau memperoleh

pemahaman (insight)(Daryanto, 2009).

Menurut Degeng dalam Aprilia (2010), belajar merupakan pengait

pengetahuan baru pada struktur kognitif yang sudah dimiliki pembelajar.

Pembelajar akan menghubungkan pengetahuan atau ilmu yang telah tersimpan

dalam memorinya kemudian menghubungkan pengetahuan tersebut dengan

pengetahuan yang baru. Dengan kata lain, belajar adalah suatu proses untuk

mengubah performansi seseorang yang tidak terbatas pada keterampilan, tetapi

juga meliputi fungsi-fungsi skill, persepsi, proses berpikir, emosi yang semuanya

saling terkait menghasilkan perbaikan performansi seseorang.

Menurut Gagne dalam Aqib (2010), belajar merupakan suatu proses di

mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Terdapat

tiga atribut belajar yaitu:

Page 20: Skripsi Utuh .pdf

7

7

1. Proses

Belajar adalah proses mental dan emosional atau proses berfikir dan

merasakan. Seseorang dikatakan belajar bila pikiran dan perasaannya aktif.

2. Perubahan perilaku

Seseorang yang belajar akan berubah atau bertambah perilakunya, baik

yang berupa pengetahuan (kognitif), keterampilan atau penguasaan nilai-nilai.

3. Pengalaman

Belajar adalah mengalami, dalam arti belajar terjadi di dalam interaksi

antara individu dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan

sosial.Lingkungan belajar yang baik adalah lingkungan yang memicu dan

menantang siswa belajar.

Dari berbagai pengertian belajar menurut para ahli yang telah

dikemukakan, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu usaha yang

dilakukan oleh individu melalui latihan dan pengalaman yang menghasilkan

perubahan intelektual serta tingkah laku.

A. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Menurut Slameto (2010), adapun faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

dapat dibedakan menjadi 2 golongan yaitu:

1. Faktor Internal

a) Faktor Biologis (Jasmaniah)

Keadaan jasmani yang perlu diperhatikan, pertama kondisi fisik yang

normal atau tidak memiliki cacat sejak dalam kandungan sampai sesudah lahir.

Kondisi fisik normal ini terutama harus meliputi keadaan otak, panca indera,

Page 21: Skripsi Utuh .pdf

8

8

kondisi fisik normal ini terutama harus meliputi keadaan otak, panca indera,

amggota tubuh.Kedua, kondisi kesehatan fisik. Kondisi fisik yang sehat dan segar

sangat mempengaruhi keberhasilan belajar. Didalam menjaga kesehatan fisik, ada

beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain makan dan minum yang teratur,

olahraga, dan cukup tidur.

b) Faktor Psikologis

Faktor psikologis yang mempengaruhi keberhasilan belajar ini meliputi

segala hal yang berkaitan dengan kondisi mental seseorang. Kondisi mental yang

menunjang keberhasilan belajar adalah kondisi mental yang mantap stabil. Faktor

psikologis ini meliputi hal-hal berikut.Pertama intelegensi atau tingkat kecerdasan

dasar seseorang berpengaruh besar terhadap keberhasilan belajar seseorang.Kedua

kemauan dapat dikatakan faktor utama penentu keberhasilan belajar

seseorang.Ketiga bakat ini bukan menentukan mampu atau tidaknya seseorang

dalam suatu bidang, melainkan lebih banyak menentukan tinggi rendahnya

kemampuan seseorang dalam suatu bidang.

2. Faktor Eksternal

a) Faktor Lingkungan Keluarga

Faktor lingkungan rumah atau keluarga ini merupakan lingkungan pertama

dan utama pula dalam menentukan keberhasilan belajar seseorang. Suasana

lingkungan rumah yang cukup tenang, adanya perhatian orang tua terhadap

perkembangan belajar dan pendidikan anak-anaknya maka akan mempengaruhi

keberhasilan belajarnya.

Page 22: Skripsi Utuh .pdf

9

9

b) Faktor Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah sangat diperlukan untuk menentukan keberhasilan

belajar siswa. Hal yang paling mempengaruhi keberhasilan belajar para siswa

disekolah mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi

siswa dengan dengan siswa, pelajaran, waktu sekolah, tata tertib atau disiplin yang

ditegakkan secara konsekuen dan konsisten.

c) Faktor Lingkungan Masyarakat

Seseorang siswa hendaknya dapat memilih lingkungan masyarakat yang

dapat menunjang keberhasilan belajar.Masyarakat merupakan faktor eksteren

yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa karena keberadaannya dalam

masyarakat.Lingkungan yang dapat menunjang keberhasilan belajar diantaranya

adalah lembaga-lembaga pendidikan nonformal seperti kursus bahasa asing,

bimbingan tes, pengajian remaja dan lain-lain.

Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut diharapkan dapat

meningkatkan pemahaman konsep biologi siswa dan dapat mencegah siswa dari

penyebab-penyebab terhambatnya pembelajaran.

B. Model Pembelajaran

Menurut Joyce, Bruce et.al. (2000) model pembelajaran (models of

learning) sesungguhnya sama dengan model mengajar (models of teaching),

karena pada saat guru membantu siswa untuk memperoleh informasi,

keterampilan, nilai-nilai dan cara berpikir, maka ia pun mengajarkan kepada

mereka tentang cara bagaimana belajar. Guru yang berhasil adalah guru yang

Page 23: Skripsi Utuh .pdf

10

10

mengajarkan kepada siswanya bagaimana cara menggali informasi dari berbagai

sumber serta ide-ide yang dapat dijadikan sumber belajar yang efektif. Siswa akan

mengalami perubahan bila pengetahuan tentang strategi belajarnya bertambah,

sehingga pada suatu saat mereka dapat menentukan tipe belajar yang lebih efektif.

Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang

tergambar dari awal sampai akhir pembelajaran yang disiapkan oleh guru.Menurut

Sardiman (2004), guru yang kompeten adalah guru yang mampu mengelola

program belajar mengajar. Mengelola disini memiliki arti yang luas yang

menyangkut bagaimana seorang guru mampu menguasai keterampilan dasar

mengajar, seperti membuka dan menutup pelajaran, menjelaskan, menvariasi

media, bertanya, memberi penguatan, bagaimana guru menerapkan strategi

pembelajaran, teori belajar serta melaksanakan pembelajaran yang kondusif.

Model pembelajaran ini diterapkan guru saat mengajarkan sesuatu kepada

siswa dengan tujuan agar materi pembelajaran dapat tersampaikan dengan

mudah.Model pembelajaran yang sudah ada sejauh ini terbukti bisa membantu

pekerjaan para guru dikarenakan para siswa dapat mengerti, tahu dan paham

sebuah pelajaran dengan lebih mudah.Suatu model pembelajaran memiliki sintaks

yang khas yang meliputi pendekatan, metode, strategi pembelajaran, media serta

evaluasi dimana pada umumnya model pembelajaran dirancang untuk kebutuhan

tertentu dan rumpun mata pelajaran tertentu.

Page 24: Skripsi Utuh .pdf

11

11

C. Model Reciprocal Teaching (Pembelajaran Timbal Balik)

Menurut Palincsar dan Brown (1984), bahwa model Reciprocal Teaching

adalah suatu aktivitas pembelajaran berdasarkan pemodelan dan latihan

terbimbing dengan guru yang berperan sebagai model dan pembimbing pada awal

pembelajaran, lalu secara berangsur-angsur tanggung jawab belajar diambil alih

oleh siswa.ModelReciprocal Teaching menekankan pada siswa untuk bekerja

dalam suatu kelompok yang dibentuk sedemikian rupa agar setiap anggotanya

dapat berkomunikasi dengan nyaman dalam menyampaikan pendapat ataupun

bertanya dalam rangka bertukar pengalaman keberhasilan belajar satu dengan

yang lainnya.Model Reciprocal Teaching memfokuskan pada siswa dengan

mengarahkan siswa menjadi pelajar yang mandiri dan terlibat langsung secara

aktif. Model ini dapat membantu siswa untuk mengkontruksikan pemahaman

siswa dalam proses pemecahan masalah (Aprilia, 2010).

Menurut Doolittle dalam Yunita (2011), bahwa model Reciprocal

Teaching merupakan strategi pembelajaran berbasis pada praktek pemodelan dan

terbimbing.Pemodelan strategi pemahaman membaca dan kemudian secara

bertahap mengalihkan tanggung jawab untuk strategi ini kepada siswa membuat

belajar siswa lebih mandiri.Model Reciprocal Teachingadalah salah satu model

yang paling efektif yang mampu mengembangkan kognitif dan proses meta-

kognitif bagi siswa karena termasuk prosedur organisasi yang memungkinkan

mereka untuk memilih strategi perencanaan, pengendalian dan mengevaluasi

dengan langkah mereka sendiri.

Page 25: Skripsi Utuh .pdf

12

12

Menurut Trianto (2009), bahwa Reciprocal Teachingguru mengajarkan

siswa keterampilan-keterampilan kognitif penting dengan menciptakan

pengalaman belajar melalui pemodelan perilaku tertentu dan kemudian membantu

siswa mengembangkan keterampilan tersebut atas usaha mereka sendiri dengan

pemberian semangat dan suatu sistem scaffolding yaitu memberikan dukungan

dan bantuan kepada peserta didik yang sedang pada awal belajar kemudian sedikit

demi sedikit mengurangi dukungan atau bantuan tersebut setelah peserta didik

mampu memecahkan problem dari tugas yang dihadapi. Dukungan itu dapat

berupa isyarat maupun peringatan lainnya

Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa

dengan menggunakan modelReciprocal Teaching, proses pembelajaran yang

terjadi berpusat pada siswa (Student Centered), model ini sesuai untuk melatih

kemandirian siswa dalam menemukan dan mengembangkan pengetahuannya serta

menuntut siswa untuk mampu menjelaskan wacana yang dibaca secara mandiri

kepada teman-temannya baik dalam bentuk rangkuman, pertanyaan atau prediksi

wacana tersebut. Selain itu, seorang guru berperan sebagai model yang menjadi

contoh, fasilitator yang memberikan kemudahan dan pembimbing yang

melakukan scaffolding (Aprilia, 2010).

Menurut Ann Brown (1982), bahwa pada model Reciprocal Teaching,

siswa diajarkan empat strategi pemahaman mandiri yang spesifik yaitu sebagai

berikut:

1. Siswa mempelajari materi yang ditugaskan guru secara mandiri,

selanjutnyamerangkum/meringkas materi tersebut.

Page 26: Skripsi Utuh .pdf

13

13

2. Siswa membuat pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang diberikan.

Pertanyaan ini diharapkan mampu mengungkap pemahaman atas materi yang

bersangkutan.

3. Siswa mampu menjelaskan kembali isi materi tersebut kepada pihak lain

(teman sekelasnya).

4. Siswa dapat memprediksi kemungkinan pengembangan materi yang

dipelajarinya saat itu.

Di pihak lain, guru berperan memberikan dukungan, umpan balik

danrangsangan ketika siswa mempelajari materi tersebut secara mandiri.Setelah

membaca materi dan menerapkan empat strategi yang telah diajarkan maka

pemahaman mengenai materi bisa ditingkatkan. Model Reciprocal Teaching juga

mendukung dialog yang bersifat kerja sama. Pembelajaran dengan menggunakan

model Reciprocal Teaching ini dapat menciptakan suasana pembelajaran yang

lebih menekankan arti kebersamaan.

Menurut Polinscar dan Brown dalam Widya (2010), karakteristik yang

paling utama dari model Reciprocal Teaching adalah sebagai berikut:

1. Suatu dialog antara siswa dengan guru dimana masing-masing mendapat

giliran untuk memimpin diskusi.

2. Reciprocal merupakan suatu interaksi tindakan seseorang untuk merespon

orang lain.

3. Dialog yang terstruktur dengan menggunakan empat strategi, yaitu:

merangkum, membuat pertanyaan, mengklarifikasi (menjelaskan) dan

memprediksi jawaban. Masing-masing strategi tersebut dapat membantu siswa

Page 27: Skripsi Utuh .pdf

14

14

membangun pemahaman terhadap apa yang sedang dipelajarinya dan juga

mendorong siswa untuk memiliki kemandirian belajar.

Selain itu, yang perlu ditekankan adalah pendekatan dialogis dalam

pembelajaran yang baik antara guru dengan siswa ataupun siswa dengan siswa.

Guru dituntut untuk memiliki kemampuan dialog yang baik serta teliti dan peka

dalam mengamati dimana pada prosesnya, mungkin saja siswa-siswa memiliki

kecenderungan diam sehingga guru harus melakukan teknik scaffolding untuk

membangkitkan keaktifan siswa.

Menurut Sardiyanti (2010), adapun prinsip-prinsip yang mendasari model

Reciprocal Teaching dalam pendekatan konstruktivistik adalah sebagai berikut:

Pertama : Menghadapi masalah yang relevan dengan siswa. Artinya,

relevansinya tidak harus berkaitan dengan kehidupan atau

keberadaan siswa terdahulu tetapi siswa harus memiliki minat

terhadap subjek tertentu sehingga memberikan perhatian yang lebih

besar terhadap subjek tertentu.

Kedua : Struktur pembelajaran seputar konsep utama pentingnya sebuah

pertanyaan. Artinya, guru mengorganisasi informasi sekitar

problematika konsep, pertanyaan dan situasi yang mempunyai ciri-

ciri tertentu karena siswa disibukan dengan ide-ide atau problem

yang dipresentasikan secara sulit/tidak dimengerti.

Ketiga : Mencari dan menilai pendapat siswa. Artinya, dalam proses belajar

mengajar karakteristik para siswa sangat diperhitungkan karena

mempengaruhi jalannya proses dan hasil pembelaan siswa yang

bersangkutan. Maksudnya yaitu siswa akan memiliki pemahaman

Page 28: Skripsi Utuh .pdf

15

15

bersangkutan. Maksudnya yaitu siswa akan memiliki pemahaman

yang berbeda terhadap pengetahuan tergantung pada

pengalamannya dan perspektif yang dipakai dalam menggiatkan

prestasinya.

Keempat : Menyesuaikan kurikulum untuk menanggapi anggapan siswa.

Artinya, belajar menjadi lebih baik jika tuntutan kognitif dari

kurikulum dapat dicapai oleh para siswa.

Kelima : Guru harus mampu memberikan pertanyaan yang luas agar siswa

dapat mengungkapkan ide-ide yang mereka miliki tanpa harus

terfokus terhadap satu jawaban saja.

Menurut Sulandari dalam Sardiyanti (2010), bahwa Reciprocal Teaching

ini didukung oleh beberapa teori, karena teori ini membantu pengajar dalam

menjelaskan strategi pembelajaran yang akan digunakan. Adapun teori-teori yang

mendukung model Reciprocal Teaching adalah:

Sesuai dengan Teori Piaget, model Reciprocal Teaching ini sangat cocok

dalam kegiatan pembelajaran.Model Reciprocal Teaching memusatkan siswa

untuk berpikir, mengutamakan peran siswa dalam berinisiatif serta terlibat aktif

dalam kegiatan pembelajaran.Penerapan Teori Piaget dalam Reciprocal Teaching

adalah “tutor teman sebaya” dimana peserta didik dapat mempresentasikan ide-ide

secara lebih jelas.

Ide penting dari Teori Vigotsky adalah Scaffolding. Scaffolding berarti

pemberian sejumlah besar bantuan seorang anak selama tahap-tahap awal

pembelajaran dan kemudian peserta didik tersebut mengambil alih tanggung

jawab yang semakin besar setelah ia dapat melakukannya. Bantuan tersebut dapat

Page 29: Skripsi Utuh .pdf

16

16

jawab yang semakin besar setelah ia dapat melakukannya. Bantuan tersebut dapat

berupa petunjuk peningkatan, dorongan, menguraikan masalah kedalam langkah-

langkah pemecahan, memberikan contoh ataupun yang lainnya yang

memungkinkan peserta didik untuk tumbuh mandiri.Reciprocal Teaching,

mengubah pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered) menjadi

pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered). Model ini sesuai untuk

melatih kemandirian siswa dalam menemukan dan mengembangkan

pengetahuannya. Peran pengajar adalah membantu “tutor teman sebaya” jika

mengalami kesulitan dengan memberikan Scaffolding atau memberikan bantuan

kepada peserta didik berupa petunjuk, peringatan, dorongan untuk meyakinkan

peserta didik tumbuh mandiri.

Teori kekuatan mental berasal dari Jean. J. Resseau yang mengungkapkan

bahwa anak memiliki potensi atau kekuatan yang masih terpendam yaitu potensi

berpikir, berperasaan, berkemauan, keterampilan berkembang, mencari dan

menemukan sendiri apa yang diperlukannya. Apabila dihubungkan dengan model

Reciprocal Teaching,teori ini sangat mendukung dimana model Reciprocal

Teaching ini memberikan keempat keterampilan kognitif.

Menurut Claire Weinstein dalam Sardiyanti (2010), “pengajaran yang baik

adalah pengajaran yang meliputi mengajar siswa tentang bagaimana belajar,

bagaimana mengingat, bagaimana berpikir, bagaimana memotivasi diri sendiri”.

Berarti yang menjadi pusat perhatian adalah siswa. Siswa termotivasi untuk aktif

dan belajar mandiri dalam memahami suatu konsep. Peranan guru adalah sebagai

fasilitator dan motivator yang mengarahkan siswa untuk membangun

pengetahuannya secara mandiri. Siswa akan terbiasa untuk membangun

Page 30: Skripsi Utuh .pdf

17

17

pengetahuannya secara mandiri. Siswa akan terbiasa untuk memahami dan

mengerti apa yang dibahas pada materi yang sedang dipelajari tanpa dibahas

terlebih dahulu oleh guru. Siswa dapat memahaminya dengan cara mereka bekerja

secara kelompok dengan terjadinya interaksi antara siswa yang lebih pandai

dengan siswa yang kurang pandai sehingga dapat saling membantu satu dengan

yang lainnya.

Menurut Palinscar dan Brown (1984), adapun langkah-langkah model

Reciprocal Teaching pada umumnya adalah sebagai berikut :

1. Pada tahap pembelajaran awal, guru bertanggung jawab untuk memimpin

tanya jawab dan melaksanakan strategi model Reciprocal Teaching yaitu

merangkum, membuat pertanyaan, membuat prediksi jawaban dan

menjelaskan.

2. Guru memeragakan cara merangkum, membuat pertanyaan, menjelaskan

kembali dan memprediksi setelah selesai membaca.

3. Selama membimbing siswa melakukan latihan menggunakan model ini, guru

membantu siswa dalam menyelesaikan permintaan dari tugas yang diberikan

pada siswa berdasarkan tingkat kepandaian siswa.

4. Selanjutnya, siswa belajar untuk memimpin tanya jawab dengan guru atau

tidak ada guru.

5. Guru bertindak sebagai fasilitator dengan memberikan penilaian yang

berkenaan dengan penampilan siswa dan mendorong siswa untuk

berpartisipasi dalam tanya jawab ke tingkat yang lebih tinggi.

Page 31: Skripsi Utuh .pdf

18

18

Pelaksanaan model Reciprocal Teaching menekankan peran aktif siswa

untuk memahami sebuah wacana dengan cara merangkum, membuat pertanyaan,

memprediksi jawaban, mengklarifikasi (menjelaskan) dan siswa juga dilatih untuk

berperan sebagai seorang guru melalui kegiatan-kegiatan menjelaskan hasil kerja

kelompoknya di depan kelas, tanya jawab dan diskusi. Sementara peran guru

hanya sebagai fasilitator atau motivator.

Menurut Yunita (2011), model Reciprocal Teaching memiliki beberapa

kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dari model Reciprocal Teachingdiantaranya:

1. Melatih kemampuansiswa belajar mandiri sehingga kemampuan dalam belajar

mandiri dapat ditingkatkan.

2. Melatih siswa untuk menjelaskan kembali materi yang dipelajari kepada pihak

lain. Penerapan pembelajaran ini memfasilitasi siswa dalam

mempresentasikan idenya.

3. Orientasi pembelajaran adalah investigasi dan penemuan. Menemukan dan

menyelidiki sendiri konsep yang sedang dibahas, siswa akan lebih mudah

dalam memahami suatu konsep. Pengertian siswa tentang suatu konsep pun

merupakan pengertian yang benar-benar dipahami oleh siswa sehingga

pemahaman konsep siswa pun meningkat.

4. Mempertinggi kemampuan siswa dalam memecahkan masalah

Disamping kelebihan diatas, model Reciprocal Teaching juga memiliki

kelemahan diantaranya yaitu kejenuhan siswa yang dihadapkan pada pemahaman

text books saja terutama pada siswa yang pasif dan tidak semua siswa mendapat

bagian untuk menjadi “guru siswa”, padahal banyak siswa yang aktif ingin terlibat

Page 32: Skripsi Utuh .pdf

19

19

bagian untuk menjadi “guru siswa”, padahal banyak siswa yang aktif ingin terlibat

dalam dialog terutama ingin menjadi “guru siswa”, jumlah siswa terlalu banyak

dan waktu yang tersedia sangat terbatas

D. Pemahaman Konsep

Menurut Duffin dan Simpson (2000), bahwa pemahaman konsep sebagai

kemampuan siswa untuk: 1) menjelaskan konsep, dapat diartikan siswa mampu

untuk mengungkapkan kembali apa yang telah dikomunikasikan kepadanya 2)

menggunakan konsep pada berbagai situasi yang berbeda 3) mengembangkan

beberapa akibat dari adanya suatu konsep, dapat diartikan bahwa siswa paham

terhadap suatu konsep akibatnya siswa mempunyai kemampuan untuk

menyelesaikan setiap masalah dengan benar.Sejalan dengan hal di atas

(Depdiknas, 2003), mengungkapkan bahwa pemahaman konsep merupakan salah

satu kecakapan atau kemahiran yang diharapkan dapat tercapai dalam suatu

pembelajaran yaitu dengan menunjukkan pemahaman konsep yang dipelajarinya,

menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep secara efisien,

dan tepat dalam pemecahan masalah.

Pemahaman konsep merupakan kompetensi yang ditunjukkan siswa dalam

memahami konsep. Dalam proses pembelajaran, pemahaman konsep merupakan

bagian yang sangat penting. Pemahaman konsep akan berkembang apabila guru

dapat membantu murid mengekplorasi topik secara mendalam dan memberi

mereka contoh yang tepat dan menarik suatu konsep. Siswa dikatakan memahami

konsep jika siswa mampu mendefenisikan suatu konsep, mengidentifikasi dan

memberi contoh dari konsep, mengembangkan kemampuan berbagai ide,

Page 33: Skripsi Utuh .pdf

20

20

memberi contoh dari konsep, mengembangkan kemampuan berbagai ide,

memahami bagaimana ide-ide saling terkait satu sama lain sehingga terbangun

pemahaman menyeluruh.

Menurut Anderson Krathwohl (2001), bahwa Indikator kemampuan

pemahaman adalah sebagai berikut:

1. Menafsirkan (interpreting)

Siswa dapat menafsirkan jika mereka mampu mengubah informasi dari satu

bentuk ke bentuk yang lain.

2. Memberikan contoh (exemplifying)

Siswa dapat memberikan contoh atau gambaran khusus tentang suatu konsep

maupun prinsip.

3. Mengklasifikasi (classifying)

Siswa dapat menentukan bahwa sesuatu masuk dalam kategori atau kelompok

tertentu.

4. Menyimpulkan (summarizing)

Siswa mampu memberikan sebuah pernyataan yang mewakili informasi yang

telah disajikan.

5. Menduga (inferring)

Dikatakan dapat menduga disini jika siswa dapat menduga atau menemukan

pola dalam sebuah baris atau deret dari contoh yang diberikan.

6. Membandingkan (comparing)

Siswa dapat mengenali persamaan dan perbedaan antara dua atau lebih objek,

kejadian, ide, permasalahan, atau situasi-situasi tertentu.

Page 34: Skripsi Utuh .pdf

21

21

7. Menjelaskan (explaining)

Siswa mampu membangun dan menggunakan model sebab dan akibat dari

sebuah sistem atau teori.

Menurut Syayidah (2010), terdapat empat prinsip untuk meningkatkan

pemahaman konsep yaitu:

1. Perhatian : menarik dengan cara menggunakan model pembelajaran yang

bervariasi, menggunakan media yang relevan, tidak monoton

dan tegang serta melibatkan seluruh siswa dalam bertanya

jawab.

2. Relevansi : mengemukakan relevansi pelajaran dengan kebutuhan dan

manfaat setelah mengikuti pelajaran dalam hal ini kita

menjelaskan terlebih dahulu tujuan instruksional.

3. Percaya diri : menumbuhkan dan menguatkan rasa percaya diri pada siswa,

hal ini dapat disiasati dengan menyampaikan pelajaran secara

runtut dari yang mudah ke sukar. Menumbuhkan kepercayaan

siswa dengan pujian atas keberhasilannya.

4. Kepuasan : memberi kepercayaan kepada siswa yang telah menguasai

keterampilan tertentu untuk membantu teman-temannya yang

belum berhasil dan gunakan pujian secara verbal dan umpan

balik atas prestasinya tersebut.

Berdasarkan pengertian yang disampaikan oleh para ahli tersebut, maka

dapat disimpulkan bahwa secara umum pemahaman konsep merupakan

kemampuan mengkonstruksikan makna atau pengertian suatu konsep berdasarkan

pengetahuan awal yang dimiliki atau mengintegrasikan pengetahuan yang baru ke

Page 35: Skripsi Utuh .pdf

22

22

pengetahuan awal yang dimiliki atai mengintegrasikan pengetahuan yang baru ke

dalam skema yang telah ada dalam pemikiran siswa karena penyusun skema

adalah konsep maka pengetahuan konseptual merupakan dasar pemahaman.

E. Kerangka Berpikir

Rendahnya pemahaman konsep siswa terhadap pelajaran biologi

khususnya merupakan suatu permasalahan yang umum dan sudah menjadi

persoalan yang seolah tidak ada ujungnya. Banyak faktor yang mempengaruhi

keberhasilan proses pengajaran, diantaranya adalah metode pembelajaran yang

digunakan oleh guru masih cenderung menggunakan metode ceramah sementara

metode diskusi jarang digunakan karena faktor terbatasnya waktu kegiatan

pembelajaran. Adapun kurangnya penerapan model yang bervariasi yang

digunakan oleh guru membuat siswa menjadi pasif dan pemahaman konsep siswa

menjadi rendah.

Model Reciprocal Teachingmerupakan salah satu model pembelajaran

yang memfokuskan pada siswa dengan mengarahkan siswa menjadi pelajar yang

mandiri dan terlibat langsung secara aktif serta dapat membantu siswa untuk

mengkontruksikan pemahamannya kepada siswa lain. Peran guru sebagai

pembimbing sekaligus fasilitator yang memberikan bantuan dan arahan agar

konsep yang dipahami siswa tidak keluar dari materi.Melalui model ini siswa

tidak hanya mendengar, menerima dan mengingatsajatetapi mengajak siswa untuk

memahami materi pelajaran.Kondisi ini diharapkan mampu meningkatkan

pemahaman konsep belajar siswa kelas VIII terhadap materi pembelajaran biologi

Page 36: Skripsi Utuh .pdf

23

23

khususnya.Berdasarkan hasil pemikiran di atas digambarkan kerangka berpikir

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir

Siswa SMP Negeri 4 Tarakan

Rendahnya Pemahaman Konsep Siswa :

a. Cenderung menggunakan metode ceramah.

b. Metode atau model pembelajaran yang kurang bervariasi.

c. Siswa menjadi pasif

d. Pemahaman konsep siswa masih rendah

Model Reciprocal Teaching

a. Mengarahkan siswa menjadi pelajar yang mandiri dan terlibat

langsung secara aktif.

b. Melatih siswa untuk mengkontruksikan pemahamannya pada

siswa lain.

c. Mempertinggi kemampuan siswa dalam memecahkan masalah

a. Proses belajar terarah

b. Siswa menjadi aktif

c. Mudah memahami konsep materi.

Pemahaman konsep

Page 37: Skripsi Utuh .pdf

24

24

F. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir yang telah dikemukakan maka hipotesis

dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruhpenerapan model Reciprocal

Teaching terhadap pemahaman konsep sistem pernapasan manusia pada siswa

kelasVIII SMPNegeri 4 Tarakan.

Page 38: Skripsi Utuh .pdf

25

25

BAB III

METODEPENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen semu (quasi eksperiment).Penelitian quasi eksperimentdilakukan

untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi peneliti yang dapat

diperoleh melalui eksperimen sebenarnya dalam keadaan yang tidak

memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasi variabel yang relevan.

B. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan pretest dan

posttestnon equivalens control groupdesign yang melibatkan dua kelas yaitu kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen diberi pretest dan posttest

kemudian dibandingkan dengan hasil pretest dan posttest dari kelas yang tidak

diberi perlakuan sebagai kelas kontrol. Pada kelas eksperimen menggunakan

model Reciprocal Teaching(Pembelajaran Timbal Balik)dan pembelajaran yang

dilaksanakan pada kelas kontrol adalah pembelajaran dengan konvensional

(metode diskusi kelompok). Rancangan pretest dan posttestnon equivalens control

groupdesign yang dimaksudkan terdapat pada Tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelas Pretest Perlakuan Posttest

E O1 X O2

K O3 - O4

Page 39: Skripsi Utuh .pdf

26

26

Keterangan;

E : Kelas eksperimen

K : Kelas kontrol

O1,O3 :Pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol

O2,O4 :Posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol

X : Variabel bebas/ perlakuan

Gambar 3.1 Diagram Hubungan Variabel Penelitian

Keterangan;

X : Model Reciprocal Teaching

Y : Pemahaman konsep

(Sugiyono, 2013)

C. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menetapkan variabel penelitian adalah

sebagai berikut:

1. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model Reciprocal

Teaching(Pembelajaran Timbal Balik).

2. Variabel Terikat

Variabel terikat yang dimaksud oleh peneliti adalah pemahaman konsep

sistem pernapasan manusiapada siswa kelas VIII semester ganjil SMP Negeri

4 Tarakan Tahun Pembelajaran 2013/2014.

𝑿 𝒀

Page 40: Skripsi Utuh .pdf

27

27

D. Lokasi Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Tarakan kelas VIII.Lokasi

penelitian Jl. Hangtuah, RT. 08, Kelurahan Selumit, Kecamatan Tarakan

Tengah.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan mulai tanggal 20 Nopember sampai 28 Nopember

2013 pada semester ganjil Tahun Pembelajaran 2013/2014.

E. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian.Populasi dalam penelitian ini

yaitu seluruh siswa kelas VIII di SMP Negeri 4 Tarakan Tahun Pembelajaran

2013/2014 yang berjumlah 9 Rombel.

Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara Cluster

random sampling. Siswa memiliki kemampuan belajar yang hampir sama

sehingga dilakukan penarikan sampel dengan cara pengundian. Pada pengundian

pertama menentukan kelas eksperimen yakni kelas VIII-3 dengan jumlah siswa 36

anak yang menggunakan model Reciprocal Teaching dan undian kedua ditetapkan

sebagai kelas kontrol yakni kelas VIII-4 dengan jumlah siswa 36 anak yang

menggunakan pembelajaran konvensional (metode diskusi kelompok).

Page 41: Skripsi Utuh .pdf

28

28

F. Defenisi Operasional

Dalam definisi operasional akan dijelaskan yang digunakan sehubungan

dengan judul ini untuk menghindari adanya salah pengertian dan penjelasan yang

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Model Reciprocal Teaching merupakan salah satu model pembelajaran

dimana guru mengharuskan siswa belajar mandiri, memperoleh pengetahuan

dengan caranya sendiri dan tidak terlalu bergantung pada penjelasan guru.

Model pembelajaran ini terdiri dari empat strategi pemahaman spesifik yaitu

merangkum, mengajukan pertanyaan, memprediksi soal dan mengklarifikasi

istilah-istilah yang sulit dipahami.

2. Pemahaman konsep yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pemahaman

konsep biologi siswa. Pemahaman konsep biologi siswa adalah skor yang

dicapai siswa ketika menjawab tes pemahaman konsep yang dilakukan setelah

diberikan perlakuan dengan menerapkan model Reciprocal Teaching.

G. Instrumen Penelitian dan Perangkat Pembelajaran

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 yaitu instrumen

penelitian dan instrumen pembelajaran.

1. Instrumen penelitian berupa tes.

Tes adalah serentetan pertanyaan, latihan atau alat lain yang digunakan

untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat

yang dimiliki individu atau kelompok.

Page 42: Skripsi Utuh .pdf

29

29

Bentuk tes yang digunakan tes pemahaman konsep siswa yaitu tes yang

digunakan untuk mengukur kognitif siswa, dimana tes pemahaman konsep ini

dalam bentuk tipe soal uraian yang berjumlah 10 soal dan diberikan sebelum dan

sesudah pembelajaran pada kedua kelas.

2. Instrumen perangkat pembelajaran terdiri dari:

a) Silabus

Merupakan seperangkat rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran

tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok,

kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian,

penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar.

b) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman

guru dalam mengajar.Komponen penting yang ada dalam RPP meliputi standar

kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, strategi

pembelajaran, sumber pembelajaran, alat dan bahan, langkah-langkah kegiatan

pembelajaran dan evaluasi.

c) Materi Pelajaran (Buku Siswa)

Merupakan salah satu panduan bagi siswa dalam kegiatan pembelajaran

yang berisikan garis besar bab dan uraian materi yang harus dipelajari.

d) Lembar Kerja Siswa (LKS)

Merupakan panduan siswa yang memuat sekumpulan kegiatan mendasar

yang harus dilakukan oleh siswa untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya

Page 43: Skripsi Utuh .pdf

30

30

pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian pemahaman konsep

yang harus ditempuh.

H. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data, adalah

sebagai berikut, yaitu:

1. Dokumentasi

Dokumentasi dalam penelitian ini dipergunakan untuk mendapatkan data-

data pendukung penelitian yang meliputi: nilai UTS dan daftar nama siswa

semester ganjil pada mata pelajaran IPA yang akan dipergunakan dalam

kepentingan penelitian selanjutnya.

2. Lembar Observasi (Pengamatan)

Observasi dilakukan untuk mengetahui keterlaksanaan model Reciprocal

Teaching.

3. Angket

Angket digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap model

Reciprocal Teachingketika proses pembelajaran berlangsung.Skor penilaian

angket menggunakan skala Likert.

4. Tes

Suatu cara yang digunakan untuk mengukur kemampuan yang dimiliki

oleh siswa tentang apa yang telah dipelajari. Tes pada penelitian ini berbentuk

tes uraian.

Page 44: Skripsi Utuh .pdf

31

31

Adapun langkah-langkah dalam membuat instrumen untuk tes hasil belajar

adalah:

a. Membuat kisi-kisi soal tes

b. Menyusun soal-soal tes

c. Membuat kunci jawaban

d. Mengadakan uji coba tes

Setelah instrumen diuji cobakan, maka diketahui apakah instrumen

tersebut valid atau tidak dan reliabel atau tidak. “instrumen yang baik harus

memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel” (Arikunto, 2006).

I. Teknik Analisis Data

1. Teknik Analisis Uji Coba Instrumen

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data harus dimantapkan

kualitasnya melalui suatu langkah yang disebut uji coba.Dari data hasil uji coba

perangkat tes dipilih butir soal yang memenuhi validitas, reliabilitas, tingkat

kesukaran dan daya pembeda.

a) Uji Validitas

Menurut Arikunto (2006), validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.Suatu

instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya

instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen

dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang diinginkan serta

mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Untuk mengukur

validitas tidaknya setiap faktor dapat dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor

Page 45: Skripsi Utuh .pdf

32

32

validitas tidaknya setiap faktor dapat dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor

faktor tertentu dengan skor total, yaitu dengan menggunakan korelasi product

moment dengan rumus sebagai berikut:

rxy =

2222 Y)(YnX)(Xn

Y)X)((XYn

(Arikunto, 2006)

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi antara x dan y

n = jumlah siswa

∑X = skor tiap butir soal

∑Y = jumlah skor total

∑X2= jumlah kuadrat skor tiap butir soal

∑Y2= jumlah kuadrat skor total

(∑X)2= kuadrat jumlah skor semua butir soal

(∑Y)2=kuadrat jumlah skor total

Keputusan uji

rxy> rtabelitem tersebut valid

rxy< rtabelitem tersebut tidak valid

Valid atau tidaknya butir soal dapat diketahui dengan membandingkan 𝑟𝑥𝑦

dengan rtabel product momentdengan α = 0,05. Perhitungan validitas soal dalam

penelitian ini menggunakan bantuan software Anates versi 4.0.5 Hasil uji validitas

instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2 Hasil UjiValiditasInstrumen

Statistik

Jumlah Soal 10

Jumlah Siswa 100

Jumlah Soal Valid 10

Tes uraian yang divaliditas terdiri atas 10 butir soal. Uji coba tersebut

dilakukan pada tanggal 11 Nopember 2013 terhadap siswa kelas IX SMP Negeri 4

Tarakan Tahun Ajaran 2013/2014 yang terdiri dari 100 siswa.

Page 46: Skripsi Utuh .pdf

33

33

Hasil analisis validitas menyatakan bahwa 10 butir soal uraian yang valid

(lampiran 11), berdasarkan uji tingkat kesukaran soal, tidak ada soal yang

tergolong dalam kategori sukar, sehingga peneliti menetapkan untuk

menggunakan 10 butir tes pemahaman konsep yang digunakan dalam penelitian

untuk mengetahui pemahaman konsep siswa.

b) Uji Reliabilitas

Suatu tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut dapat memberikan hasil

yang tetap, artinya apabila tes dikenakan pada sejumlah subyek yang sama pada

lain waktu, maka hasilnya akan tetap sama atau relatif sama. Jadi instrumen yang

reliabel adalah instrumen yang cukup baik dan dapat dipercaya untuk

mengungkap data.Pengujian reliabilitas untuk butir soal uraian dilakukan dengan

menggunakan rumus Alpa Cronbach. Rumus koefisien realibilitas Alpa Cronbach

yaitu:

𝒓𝒊 = 𝐤

𝐤 − 𝟏 𝟏 −

𝐒𝟏𝟐

𝐒𝐭𝟐

Keterangan:

K = mean kuadrat antara subjek

∑ S12 = mean kuadrat kesalahan

St2 = varians total

Rumus untuk varians total dan varians item:

St2 = 𝑋

𝑡2

𝑛−

𝑋𝑡 2

𝑛2

Si2 = 𝐽𝐾𝑖

𝑛−

𝐽𝐾𝑠

𝑛2

Keterangan:

𝐽𝐾𝑖 = jumlah kuadrat seluruh skor item

𝐽𝐾𝑠 = jumlah kuadrat subjek

(Sugiyono, 2013)

Page 47: Skripsi Utuh .pdf

34

34

Untuk kriteria klasifikasi nilai reliabilitas butir soal dapat dilihat pada

Tabel 3.3berikut:

Tabel 3.3 Klasifikasi Nilai Reliabilitas Butir Soal

No. Rentang Keterangan

1 0,80 –1,00 Sangat Tinggi

2 0,60 – 0,79 Tinggi

3 0,40 – 0,59 Cukup

4 0,20 – 0,39 Rendah

5 0,00 – 0,19 Sangat Rendah

(Sumber : Arikunto, 2006)

Perhitungan uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan

software Anates versi 4.0.5 Hasil uji reliabilitas instrumen tes dapat dilihat pada

Tabel 3.4 berilkut:

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Statistik

rhitung 0,70

Kesimpulan Tingkat reliabilitas tinggi

Dari Tabel 3.4 diperoleh nilai koefisien reliabilitas soal pada Alpa

Cronbach sebesar 0,70. Nilai koefisien reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa

soal tersebut masuk ke dalam kategori reliabilitas tinggi.

c) Uji Tingkat Kesukaran

Uji tingkat kesukaran ini bertujuan untuk memperoleh soal yang baik,

dimana soal yang baikadalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu

sukar,dalam penelitian ini digunakan alat ukur untuk menghitung tingkat

kesukaran soal dengan rumus:

P =𝐵

𝐽𝑆

Page 48: Skripsi Utuh .pdf

35

35

Keterangan :

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Adapun klasifikasi kategori tingkat kesukaran soal ditunjukkan pada Tabel

3.5 berikut:

Tabel 3.5 Klasifikasi Kategori Tingkat Kesukaran Soal

Nilai TK Kategori

0,00 - 0,30 Soal Sukar

0,30 - 0,70 Soal Sedang

0,70 - 1,00 Soal Mudah

(Sumber: Arikunto, 2006)

Perhitungan pengujian taraf kesukaran dalam penelitian ini menggunakan

software Anates versi 4.0.5 Hasil perhitungan tingkat kesukaran instrumen tes

dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut:

Tabel 3.6 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen

Kategori Soal Jumlah Soal

Sangat Sukar -

Sukar -

Sedang 4

Mudah 4

Sangat Mudah 2

Jumlah 10

Berdasarkan hasil analisis taraf kesukaran instrumen menyatakan bahwa

dari soal-soal yang valid mempunyai kriteria tingkat kesukaran masing-masing

dimana soal yang termasuk kriteria sedang sebanyak 4 soal, soal kriteria mudah

sebanyak 4 soal dan soal kriteria sangat mudah sebanyak 2 soal (lampiran 11).

Tidak ada soal yang tergolong dalam kategori sangat sukar maupun sukar,

sehingga peneliti menetapkan untuk menggunakan 10 butir tes pemahaman

Page 49: Skripsi Utuh .pdf

36

36

konsep yang digunakan dalam penelitian untuk mengetahui pemahaman konsep

siswa.

d) Uji Daya Pembeda

Uji pembeda soal adalah kemampuan suatu soal dalam membedakan

antara siswa berkemampuan tinggi dengan siswa berkemampuan rendah. Cara

yang digunakan sama dengan menentukan tingkat kesukaran, hanya saja sebelum

dilakukan penghitungan terlebih dahulu dilakukan pengurutan skor yang diperoleh

dari yang tinggi sampai yang rendah. Rumus yang digunakan untuk menentukan

daya pembeda untuk soal bentuk uraian adalah sebagai berikut:

D =𝐵𝐴

𝐽𝐴−

𝐵𝐵

𝐽𝑅

Keterangan:

D = Indeks diskriminasi

JA = Banyaknya peserta kelompok atas

JB = Banyaknya peserta kelompok bawah

BA= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

BB= Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

Adapun klasifikasi kategori daya pembeda ditunjukkan pada Tabel 3.7 berikut:

Tabel 3.7Klasifikasi Kategori Daya Pembeda (D)

Nilai D Kategori

0,00 - 0,20 Jelek

0,20 - 0,40 Cukup

0,40 - 0,70 Baik

0,70 - 1,00 Baik Sekali

(Sumber: Arikunto, 2006)

Pengujian daya pembeda dalam penelitian ini menggunakan bantuan

software Anates versi 4.0.5 Hasil perhitungan daya pembeda dapat dilihat pada

Tabel 3.8 berikut:

Page 50: Skripsi Utuh .pdf

37

37

Tabel 3.8 Hasil Uji Daya Pembeda

Kategori Soal Jumlah Soal

Baik Sekali -

Baik 3

Cukup 3

Jelek 4

Jumlah 10

Berdasarkan hasil analisis daya pembeda instrumen menyatakan bahwa

dari soal-soal yang valid mempunyai kriteria tingkat daya pembeda masing-

masing dimana soal yang termasuk kriteria baik sebanyak 3 soal, soal kriteria

cukup sebanyak 3 soal dan soal kriteria jelek sebanyak 4 soal (lampiran 11).

Setelah dilakukan uji daya pembeda soal dapat diketahui bahwa siswa yang

berkemampuan tinggi berjumlah 73 orang dan siswa yang berkemampuan rendah

berjumlah 27 orang.

2. Uji Prasyarat

a) Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data sampel berasal dari

populasi yang berdistribusi normal atau tidak normal. Untuk menguji normalitas

data digunakan uji statistik Kolmogorov-smirnov dengan taraf signifikanα yang

ditentukan 0,05, kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

Jika nilai signifikan α, maka Ho diterima

Jika nilai signifikan α, maka Ho ditolak

Jika kedua kelas berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan pengujian

homogenitas data dengan menggunakan uji Levene‟s test.

Page 51: Skripsi Utuh .pdf

38

38

b) Uji Homogenitas

Uji homogenitas data digunakan untuk menguji homogen atau tidaknya

data sampel yang diambil dari populasi yang sama. Untuk menganalisis

homogenitas data digunakan uji Levene‟s test dengan taraf signifikan α = 0,05.

Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

Jika nilai signifikan α, maka Ho diterima

Jika nilai signifikan α, maka Ho ditolak

3. Uji Kesamaan Dua Rata-rata

Untuk menguji kesamaan dua rata-rata pretest atau dua rata-rata posttest.

Ada 3 alternatif yang bisa dilakukan antara lain,

a) Jika data dari kedua kelas tersebut normal dan homogen, maka digunakan

ujiindependent sample t-testdengan taraf signifikan α = 0,05. Kriteria

pengambilankeputusan adalah sebagai berikut:

Jika nilai signifikansi ≥ α, maka Ho diterima

Jika nilai signifikansi <α, maka Ho ditolak

b) Jika data dari kedua kelas normal tetapi tidak homogen, maka masih

digunakan uji independent sample t-test, akan tetapi untuk membaca hasil

pengujiannya yaitu pada kolom equal variance not asumed (diasumsikan

varians tidak sama), dengan taraf signifikan α = 0,05. Kriteria pengambilan

keputusan adalah sebagai berikut:

Jika nilai signifikansi ≥ α, maka H0 diterima

Jika nilai signifikansi <α, maka H0 ditolak.

Page 52: Skripsi Utuh .pdf

39

39

c) Jika salah satu atau kedua data dari kelas eksperimen dan kontrol tidak

berdistribusi normal, maka tidak diuji homogenitasnya tetapi digunakan uji

statistic non parametric dengan uji Mann-whitney, dengan taraf signifikan α =

0,05. Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

Jika nilai signifikansi ≥ α, maka Ho diterima

Jika nilai signifikansi <α, maka Ho ditolak

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh model Reciprocal

Teachingterhadap pemahaman konsep siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Tarakan.

Setelah masing-masing kelas diterapkan dengan menggunakan model

pembelajaran yang berbeda, pada kelas eksperimen pembelajaran dilakukan

dengan menggunakan model Reciprocal Teaching, sedangkan pada kelas kontrol

menggunakan pembelajaran dengan metode diskusi kelompok.Untuk mengetahui

adanya pemahaman konsep belajar siswa dapat dilihat dari hasil nilai selisih

pretest dan posttest kedua kelas tersebut, dengan teknik analisis data yang

digunakan adalah statistik parametrik dengan uji-t atau uji independent sample t-

test dengan taraf signifikan α = 0,05.Kriteria pengambilan keputusan adalah

sebagai berikut:

Jika nilai signifikansi ≥ α, maka H0 diterima

Jika nilai signifikansi <α, maka H0 ditolak.

Hipotesis statistik :

Ho : µ1 = µ2

Ha : µ1 ≠ µ2

Page 53: Skripsi Utuh .pdf

40

40

Dimana:

Ho = Tidak terdapat pengaruh penerapan model Reciprocal Teaching terhadap

pemahaman konsep sistem pernapasan manusia pada siswa kelas VIII SMP

Negeri 4 Tarakan.

Ha = Terdapat pengaruh penerapan model Reciprocal Teaching terhadap

pemahaman konsep sistem pernapasan manusia pada siswa kelas VIII SMP

Negeri 4 Tarakan.

Page 54: Skripsi Utuh .pdf

41

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan terhadap siswa kelas VIIISMP Negeri 4

Tarakan Tahun Pembelajaran2013/2014 semester ganjil pada materi sistem

pernapasan manusia. Pada penelitian ini menggunakan 2 kelas yaitu VIII-3

sebagai kelompok eksperimen yang berjumlah 36 siswa belajar menggunakan

model Reciprocal Teaching dan VIII-4 sebagai kelompok kontrol yang berjumlah

36 siswa belajar menggunakan metode diskusi kelompok.

Data yang dikumpulkan penulis dalam penelitian yaitu berupa data

hasilbelajar biologi siswa yang diperoleh dengan menggunakan instrumen tes

hasil belajaryang diberikan sebagai tes kemampuan awal (pretes) dan tes

kemampuan akhir(posttest).Sebelum pretestdan posttest diberikan pada kedua

sampel instrumen tes terlebih dahulu diujikan pada kelas lain, pada uji coba

instrumen ini dilakukan dikelas IX-2, IX-3 dan IX-5, dengan pertimbangan bahwa

kelas XI sudah pernah mendapatkan materi sistem pernapasan manusia di kelas

VIII. Instrumen yang digunakan dalam bentuk uraian 10 butir soal, kemudian

dianalisis.Setelah dianalisis diperoleh data validitas yang menyatakan 10 butir

soal yang valid, dengan nilai reliabilitas 0.70 yang berarti reliabilitasnya tinggi.

Hasil data pada penelitian ini berupa hasil pemahaman konsep siswa, yang

kemudian dianalisis secara inferensial untuk menguji hipotesis.Hasil belajar yang

Page 55: Skripsi Utuh .pdf

42

42

berupa pemahaman konsep pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diukur

dengan tes pemahaman konsep. Hasil belajar diukur sebelum perlakuan dalam

penelitian dilaksanakan pretest dan setelah perlakuan dilaksanakan posttest,

pretest dilaksanakan untuk melihat kemampuan awal siswa sebelum belajar

dengan menggunakan model pembelajaran Reciprocal Teaching. Sementara itu

posttest dilakukan untuk melihat pengaruh model pembelajaran Reciprocal

Teachingterhadap pemahaman konsep siswa. Rata-rata hasil analisis data pretest

dan post testpemahaman konsep siswa dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1 Data Nilai Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelompok

Reciprocal Teaching

(Kelas Eksperimen)

Diskusi Kelompok

(Kelas Kontrol)

Pretest

47.97

Postest

74.55 Pretest

50.75 Postest

68.16

Berdasarkan tabel diatas dapat dibuat gambar diagram batang sebagai

berikut:

Gambar 4.1 Grafikpemahaman konsep siswa kelas eksperimen

dan kelas kontrol

0

20

40

60

80

Kelas

Eksperimen

Kelas Kontrol

47.97 50.75

74.55 68.16

Nil

ai

Nilai Rata-Rata

Pretest

Posttest

Page 56: Skripsi Utuh .pdf

43

43

Berdasarkan gambar 4.1 diatas terlihat bahwa nilai rata-rata

posttestpemahaman konsep siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas

kontrol. Nilai rata-rata posttestpemahaman konsep siswa pada kelas eksperimen

yaitu 74,55 dan pada kelas kontrol yaitu 68,16. Data yang diperoleh dari

penelitian ini masih merupakan skor.

2. Hasil Analisis Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol

Data yang diperoleh dari penelitian ini masih merupakan skor. Data yang

diperoleh berupa data kuantitatif yaitu data pretest dan posttest.Analisis data yang

digunakan adalah uji normalitas, uji homogenitas serta uji hipotesis.Uji normalitas

dan uji homogenitas digunakan sebagai uji prasyarat, uji hipotesis menggunakan

uji-t. Pengujian yang dilakukan adalah dengan menggunakan bantuan software

SPSS 16.0 for windows.

a. Uji Prasyarat

1) Uji Normalitas Data Pretest

Uji normalitas data diperlukan untuk mengetahui jenis pengujian beda

duarerata yang akan diselidiki selanjutnya.Uji normalitas digunakan untuk

mengetahui apakah data yang diperoleh terdistribusi secara normal atau

tidak.Untuk menguji data pretest digunakan uji statistik Kolmogorov-smirnov.

Output hasil dari uji Kolmogorov-smirnov dapat dilihat pada lampiran 14. Berikut

ini adalah Tabel 4.2 merupakan data normalitas pretest kelas eksperimen dan

kelas kontrol.

Page 57: Skripsi Utuh .pdf

44

44

Tabel 4.2Data Normalitas Pretest KelasEksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas Signifikansi (2-tailed)

Eksperimen 0,492

Kontrol 0,744

Berdasarkan Tabel 4.2 diperoleh nilai signifikansi kelas eksperimen adalah

0,492 dan kelas kontrol adalah 0,744. Karena nilai signifikansinya lebih besar dari

α = 0,05 hal ini menunjukkan bahwa sampel berasal dari populasi yang

berdistribusi normal. Karena data berdistribusi normal, maka akandilakukan uji

homogenitas data pretest.

2) Uji Homogenitas Data Pretest

Diketahui bahwa nilaipretest kelas eksperimen dan kelas kontrol

berdistribusi normal, maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji

homogenitas varians data. Untuk menguji data pretest kedua kelas tersebut,

digunakan uji Levene‟s. Adapun output dari uji homogenitas tersebut ditunjukkan

pada lampiran 14. Berdasarkan data tersebut diperoleh nilai Fhitung4,086 dan nilai

signifikansi 0,047.Oleh karena nilai signifikansi lebih kecil dari α, berarti secara

signifikan terdapat perbedaan varians antara kelas eksperimen dan kelas kontrol

atau tidak berasal dari populasi yang homogen, selanjutnya dilakukan uji

kesamaan dua rata-rata dengan menggunakan uji independent sample t-test.

3) Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Data Pretest

Selanjutnya menguji kesamaan nilai rata-rata pretest kelas eksperimen dan

kelas kontrol untuk mengetahui nilai signifikansi kedua kelas tersebut, penulis

menggunakan uji independent sample t-test.Output hasil perhitungan uji

independent sample t-test tersebut dapat dilihat pada lampiran 14. Berdasarkan

Page 58: Skripsi Utuh .pdf

45

45

data tersebut didapat nilai thitung-0.931 dan sig. (2-tailed) adalah 0.355, oleh karena

signifikansi lebih besar dari α = 0,05, sehingga secara signifikan rata-rata pretest

siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sama.

4) Uji Normalitas Data Postest

Uji normalitas data untuk mengetahui posttest yang diolah berasal dari

populasi yang berdistribusi normal atau tidak normal, terlebih dahulu dilakukan

uji normalitas data posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengujian

tersebut dilakukan dengan menggunakan uji statistik Kolmogorov-smirnov,

dengan taraf signifikansi α = 0,05.Output hasil dari uji Kolmogorov-smirnov dapat

dilihat pada lampiran 14.Berikut ini adalah Tabel 4.3 merupakan data normalitas

posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Tabel 4.3 Data Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas Signifikansi (2-tailed)

Eksperimen 0,417

Kontrol 0,950

Berdasarkan Tabel 4.3 diperoleh nilai signifikansi kelas eksperimen 0.417

dan kelas kontrol 0.950. Karena kedua nilai tersebut signifikansinya lebih besar

dari α = 0,05, hal ini menunjukkan bahwa sampel berasal dari populasi yang

berdistribusi normal. Karena berdistribusi normal, maka akan dilakukan uji

homogenitas data posttest.

5) Uji Homogenitas Data Posttest

Setelah diketahui bahwa nilaiposttest kelas eksperimen dan kelas kontrol

berdistribusi normal, maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji

homogenitas varians data.Untuk menguji data posttest kedua kelas tersebut,

Page 59: Skripsi Utuh .pdf

46

46

digunakan uji Levene‟s. Adapun output dari uji homogenitas tersebut dapat dilihat

pada lampiran 14. Berdasarkan Tabel 4.4 tersebut diperoleh nilai Fhitung0.083 dan

nilai signifikan 0.774. Oleh karena nilai signifikannya lebih besar dari α, maka

data posttest kedua kelas berasal dari populasi homogen atau memiliki varians

yang sama.

b. Uji Hipotesis

Setelah masing-masing sampel memperoleh pembelajaran dengan

perlakuan yang berbeda, kemudian dilakukan posttest yang soalnya sama dengan

soal pretest. Posttest dilakukan dengan belajar berkenaan dengan tujuan untuk

melihat pemahaman konsep siswa setelah pembelajaran. Untuk mengetahui

adanya pemahaman konsep siswa setelah menerapkan model Reciprocal

Teaching, dilakukan uji independent sample t-test. Output uji independent sample

t-test dapat dilihat pada lampiran 14. Berdasarkan data pada baris equal variances

assumed (diasumsikan sama) diperoleh thitung2,742 pada taraf signifikansi α =

0,05dan dk = 70 diperoleh nilai ttabel 1,666 berarti thitung>ttabel, artinya terdapat

pengaruh penerapan model Reciprocal Teaching terhadap pemahaman konsep

sistem pernapasan manusia pada siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Tarakan. Hal ini

menunjukkan bahwa model Reciprocal Teaching berpengaruh terhadap

pemahaman konsep siswa.

B. Pembahasan

Berdasarkan nilai posttest pemahaman konsep, rata-rata nilai posttest pada

kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Rata-rata nilai pada kelas

Page 60: Skripsi Utuh .pdf

47

47

eksperimen sebesar 74.55 sementara pada kelas kontrol sebesar 68.16 Hasil

analisis data pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa data

kedua kelas tersebut berdistribusi normal. Hal ini dikarenakan data pretest kelas

eksperimen dan kontrol tidak berbeda jauh, maka dilanjutkan dengan uji

homogenitas.

Uji data homogenitas, kedua sampel tersebut tidak homogen.Selanjutnya

dilakukan uji kesamaan dua rata-rata pretest.Berdasarkan pengujian statistik

dengan menggunakan uji independent sample t-test diperoleh angka signifikansi

0,355. Oleh karena angka signifikansi lebih besar dariα = 0,05maka pemahaman

konsep awal siswa pada kedua kelas (eksperimen dan kontrol) terdapat perbedaan.

Selanjutnya penelitian dilanjutkan dengan melakukan pembelajaran terhadap kelas

eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran yang

berbeda, yakni kelas eksperimen menggunakan Reciprocal Teaching sedangkan

kelas kontrol menggunakan diskusi kelompok.Setelah dilakukan pembelajaran,

kemudian dilakukan posttest, hal ini dilakukan untuk mengetahui pemahaman

konsep belajar siswa setelah pembelajaran berlangsung pada kedua kelas.

Dari hasil analisis data posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat

diketahui bahwa data kedua kelas berasal dari populasi yang berdistribusi normal,

maka dilanjutkan dengan uji homogenitas.Uji data homogenitas, kedua sampel

tersebut homogen.Kemudian dilakukan uji independent t- sample test pada

software SPSS 16.0.

Berdasarkan pengujian statistik dengan menggunakan uji independent t

sample test diperoleh thitung2,742 pada taraf signifikansi α dan df = 70 diperoleh

nilai ttabel 1,666 berarti thitung>ttabel. Berdasarkan keterangan di atas hal ini

Page 61: Skripsi Utuh .pdf

48

48

nilai ttabel 1,666 berarti thitung>ttabel. Berdasarkan keterangan di atas hal ini

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penerapan modelReciprocal Teaching

terhadap pemahaman konsep sistem pernapasan manusia pada siswa kelas VIII

SMP Negeri 4 Tarakan.

Berdasarkan hasil t-test diketahui bahwa penerapan model Reciprocal

Teaching berpengaruh terhadap pemahaman konsep siswa kelas VIII SMP Negeri

4 Tarakan. Hal ini disebabkan karena siswa diberikan kesempatan belajar mandiri,

yaitu belajar menemukan konsep sendiri, memperoleh pengetahuan dengan

caranya sendiri, siswa juga bekerjasama dalam diskusi sehingga kemampuan

mengutarakan ide, mengklasifikasi ataupun mengkomunikasikan pemahamannya

secara lisan maupun tulisan dapat tercapai dengan tidak terlalu bergantung pada

penjelasan guru. Hal ini sesuai yang disampaikan Aprilia (2010), bahwa

pembelajaran dengan menggunakan model Reciprocal Teaching mampu melatih

kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat, ide, gagasan, meningkatkan

kemampuan bernalar siswa, meningkatkan kemampuan siswa dalam pemahaman

konsep dan pemecahan masalah serta mampu meningkatkan keterampilan

berkomunikasi siswa.

Reciprocal Teachingitu sendiri adalah suatu model pembelajaran

kontruktivis yang didasarkan pada prinsip-prinsip membuat pertanyaan,

mengajarkan keterampilan metakognitif melalui pengajaran dan pemodelan oleh

guru.Dengan menggunakan model ini siswa diajarkan empat strategi pemahaman

yaitu merangkum bacaan, mengajukan pertanyaan, memprediksi pemecahan

masalah/soal dan mengklarifikasi istilah-istilah yang sulit dipahami. Keempat

strategi tersebut terangkum dalam tugas di LKS.

Page 62: Skripsi Utuh .pdf

49

49

masalah/soal dan mengklarifikasi istilah-istilah yang sulit dipahami. Keempat

strategi tersebut terangkum dalam tugas di LKS.

Kegiatan pembelajaran yang diterapkan dikelas VIII-3 dan VIII-4 sama-

sama melakukan diskusi namun dikelas VIII-4 yang menjadi kelas kontrol dengan

melakukan diskusi kelompok biasa.Pada kelas kontrol dalam kegiatan belajar

mengajar menggunakan metode diskusi, terlihat kaku berlangsung searah,

sehingga siswa tidak memiliki kesempatan dalam mengapresiasikan diri.

Berdasarkan uraian diatas, siswa memberikan respon yang cukup baik

kepada peneliti pada saat pembelajaran berlangsung baik dikelas eksperimen

maupun dikelas kontrol.Tetapi keaktifan siswa lebih banyak terlihat dikelas

eksperimen dengan kegiatan diskusi.Siswa dikelas eksperimen mengerjakan LKS

secara kooperatif dengan teman kelompoknya.Saat mengerjakan tugas tersebut,

siswa berdiskusi dan berbagi informasi yang diketahuinya dengan teman

kelompoknya, disinilah peran siswa sebagai “pengajar” menggantikan peran guru

untuk mengajar teman-temannya.Sementara guru lebih berperan sebagai fasilitator

yang memberi kemudahan dan pembimbing melakukan scaffoldingyaitu dengan

bertindak sebagai anggota kelompok membantu siswa yang mengalami kesulitan

pada langkah-langkah tertentu.

Pengaruh model Reciprocal Teaching terhadap pemahaman konsep siswa

dapat juga terlihat dari respon siswa yang secara umum adalah baik. Mayoritas

siswa berpendapat bahwa pelajaran dengan model Reciprocal Teaching lebih

menyenangkan, melatih bekerjasama, berani mengeluarkan pendapat dan juga

dapat lebih mandiri dalam belajar karena harus menemukan jawaban-jawaban dari

persoalan yang diberikan oleh guru melalui LKS. Selain itu, semua tahapan dalam

Page 63: Skripsi Utuh .pdf

50

50

persoalan yang diberikan oleh guru melalui LKS. Selain itu, semua tahapan dalam

pembelajaran Reciprocal Teaching terbukti dapat menunjang peningkatan

pemahaman konsep siswa. Meskipun penelitian ini dapat dikatakan berhasil dalam

meningkatkan pemahaman konsep siswa, namun masih ditemukan kendala-

kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran diantaranya masih ada siswa

yang diam atau melamun, mengganggu temannya yang lagi serius ketika

pembelajaran berlangsung dan jumlah siswa dalam satu kelas terlalu banyak.

Page 64: Skripsi Utuh .pdf

51

51

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh penerapan model

Reciprocal Teachingterhadap pemahaman konsep sistem pernapasan manusia

pada siswa kelasVIII SMP Negeri 4 Tarakan, dengan pengujian statistik

menggunakan ujiindependent sample t-test diperoleh thitung2,742 pada taraf

signifikansi α = 0,05dan dk = 70 diperoleh nilai ttabel1,666 berarti

thitung>ttabel(2,742> 1,666). Dapat disimpulkan bahwa terdapatpengaruh model

Reciprocal Teachingterhadap pemahaman konsep sistem pernapasan manusia

pada siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Tarakan.

B. Saran

Melalui penulisan skripsi ini peneliti mengajukan saran yang

berhubungandengan penerapan model Reciprocal Teaching yaitu:

1. Guru lebih komunikatif dengan siswa, sehingga siswa tidak malu atau takut

bertanyaapabila mengalami kesulitan dan agar siswa lebih berani

menyampaikan pendapat.

2. Dalam strategi pembelajaran timbal balik (Reciprocal Teaching), gurusebagai

fasilitator hendaknya mendorong siswa untuk belajar mandirisehingga

mempertinggi kemampuan siswa dalam memecahkan masalah.

Page 65: Skripsi Utuh .pdf

52

52

3. Dengan penerapan model Reciprocal Teaching,maka siswa dilatih untuk bisa

belajar mandiri sehingga kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah

dapat tercapai dan siswa dapat memahami suatu konsep materi yang

didapatkan, untuk itulah sebagai seorang guru harus dapat menerapkan

strategipembelajaran yang sesuai dengan kurikulum sekarang.

4. Bagi peneliti, pengelolaan waktu penting diperhatikan dalam penerapan model

Reciprocal Teaching agar semua tahapan dalam pembelajaran tercapai sesuai

dengan RPP yang telah disusundengan mendiskusikannya dengan guru agar

tercapai hasil yang diinginkan.

Page 66: Skripsi Utuh .pdf

53

53

DAFTAR PUSTAKA

Aprilia, Santi. (2010). PengaruhModel Pembelajaran Reciprocal Teaching

(Pengajaran Berbalik) terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Konsep

Protista (Eksperimen di Man 2 Bogor).Skripsi.Universitas Negeri

Jakarta.Diakses 18 Juli 2013.

Aqib, Zainal. 2010. Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran. Surabaya: Insan

Cendekia.

Arikunto,Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik.Jakarta

: PT. Rineka Cipta.

Arikunto,Suharsimi. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Daryanto. 2009. Panduan Proses Pembelajaran Kraetif dan Inovatif. Jakarta: AV

Publiser.

Depdiknas. 2003. Pedoman Khusus Pengembangan Sistem Penilaian Berbasis

Kompetensi SMP. Jakarta: Depdiknas.Diakses 18 Juli 2013.

Sardiman.A.M. 2004.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali.

Sardiyanti, Ria. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Terbalik (Reciprocal

Teaching) untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika

Siswa.Skripsi.Universitas Islam Negeri.

Sugiyono.2013. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Rineka Cipta:

Jakarta.

Syayidah, Latifah. 2010. Peningkatan Pemahaman Konsep Gerak Menggunakan

Media CD dengan Pendekatan Konstruktivistik Kelas VII B Semester 2 SMP

Kesatrian 1 Semarang dalam Jurnal JP2F. Vol. I. No. 2, September, 2010.

Trianto.2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta:

Kencana Perdana Media Grup.

Purniati, Tia. Penerapan Model Siklus Belajar (Learning Cycle) untuk

Meningkatkan Pemahaman Konsep Mahasiswa pada Kapita Selekta

Matematika dalam Jurnal Penelitian.Vol. IX. No. 1, April, 2009. Diakses

31 Agustus 2013.

Page 67: Skripsi Utuh .pdf

54

54

Widya, Nunung. 2010. Efektivitas Penggunaan Model Reciprocal Teaching Tipe

Diskusi Kelompok dalam Upaya Peningkatan Kualitas Keterampilan

Berbicara Siswa di Kelas VIII SMP Negeri 1 Padaherang Ciamis Tahun

Pelajaran 2010/2011.Skripsi.Universitas Islam Negeri. Diakses 15

September 2013.

Yunita, Yesie. dan A. Joko. Penerapan Pendekatan Pengajaran Terbalikdalam

Jurnal Pendidikan Biologi.Vol. III. No. 2, Mei, 2011.Diakses 18 Juli 2013.

Page 68: Skripsi Utuh .pdf

53

53

Page 69: Skripsi Utuh .pdf

54

54

Page 70: Skripsi Utuh .pdf

55

55

Lampiran 2. RPP Kelas Eksperimen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS EKSPERIMEN

Sekolah :SMP Negeri 4 Tarakan

Kelas / Semester :VIII/Semester I

Mata Pelajaran :IPA Biologi

Pertemuan : 1 (Satu)

Alokasi waktu : 2 X 40 menit (1 pertemuan)

Standar Kompetensi :1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia

Kompetensi Dasar : 1.5 Mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia

dan hubungannya dengan kesehatan

Indikator :

1.5.1 Mendefinisikan arti pernapasan

1.5.2 Mengurutkan macam-macam organ penyusun sistem pernapasan pada

manusia.

1.5.3 Membedakan proses pernapasan dada dan pernapasan perut.

I. Tujuan Pembelajaran

Melalui pembelajaran ini siswa mampu:

1. Mendefinisikan arti pernapasan

2. Mengurutkan macam-macam organ penyusun sistem pernapasan pada

manusia.

3. Membedakan proses pernapasan dada dan pernapasan perut.

Karakter siswa yang diharapkan:

a. Disiplin (Discipline): kesediaan untuk mematuhi ketertiban agar siswa dapat

belajar.

Page 71: Skripsi Utuh .pdf

56

56

b. Rasa hormat dan perhatian (respect): mendengarkan penjelasan yang

disampaikan guru ketika pembelajaran berlangsung.

c. Tekun (diligence): bersungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran.

d. Tanggung jawab (responsibility): melaksanakan dengan sungguh-sungguh

tugas yang diberikan oleh guru.

e. Ketelitian (carefulness): teliti dalam memecahkan suatu permasalahan yang

diberikan

II. Materi Ajar

Sistem Pernapasan Pada Manusia (Materi Terlampir)

a. Macam-macam organ pernapasan manusia

b. Proses pernapasan manusia

III. Model Pembelajaran

Reciprocal Teaching (Pembelajaran Timbal Balik)

IV. Langkah-Langkah Kegiatan Model Reciprocal Teaching

Pertemuan 1 (2 Jam Pelajaran)

No Kegiatan Pembelajaran

Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

A. Kegiatan Awal

10 menit

1. Salam dan doa bersama

2. Mengecek kehadiran

siswa

3. Guru memberikan

motivasi dan apersepsi

dengan menanyakan

1. Membalas salam dan

berdoa

2. Mendengarkan guru

dan memperhatikan

3. menjawab pertanyaan

dari guru

Page 72: Skripsi Utuh .pdf

57

57

kepada siswa “mengapa

bernapas melalui hidung

lebih baik dibandingkan

melalui mulut ?”

4. Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran yang

akan dicapai

4. Mendengarkan dan

mencatat topik yang

akan dipelajari

B. Kegiatan Inti

60 menit

1. Guru mengawali

pengajaran dengan

menyampaikan rencana

kegiatan diskusi dengan

memperkenalkan dan

memeragakan 4 tahapan

model Reciprocal

Teaching.

2. Guru membagi siswa

dalam 6 kelompok.

Masing-masing kelompok

berjumlah 6 orang untuk

melakukan diskusi.

3. Guru membagikan

wacana yang berisi sub

pokok sistem pernapasan

manusia kepada masing-

masing siswa untuk

dibaca serta dipahami

dalam tiap kelompok.

1. Siswa memperhatikan

dengan seksama

penjelasan guru dan

mengajukan

pertanyaan bila kurang

jelas terhadap

prosedur pengajaran

yang akan dilalui dan

dijelaskan guru.

2. Siswa berkelompok

berdasarkan kelompok

yang telah ditentukan.

3. Masing-masing siswa

dalam kelompok

membaca dan

memahami sebuah

wacana yang

diberikan.

Page 73: Skripsi Utuh .pdf

58

58

4. Guru membagikan LKS

kepada tiap kelompok

yang berisi 4 tahapan

model Reciprocal

Teaching yaitu:

a. Merangkum

Setelah membaca dan

memahami isi wacana

sub pokok sistem

pernapasan manusia, 2

siswa ditugaskan untuk

membuat

rangkuman/ringkasan dari

wacana yang diberikan.

b. Membuat pertanyaan

Pada gambar proses

pernapasan manusia, 2

siswa ditugaskan untuk

membuat pertanyaan

beserta menyiapkan

jawabannya yang

nantinya pertanyaan yang

dibuat akan dilemparkan

kepada kelompok lain.

c. Membuat prediksi

jawaban

Pada permasalahan yang

diberikan, 2 siswa

ditugaskan untuk

memprediksikan suatu

4. Menerima LKS yang

diberikan dan

memecahkan

permasalahan soal

tersebut bersama

kelompok

a. Siswa membuat

rangkuman/ringkasan

dari isi wacana sistem

pernapasan manusia.

b. Siswa membuat

pertanyaan beserta

jawaban dari suatu

gambar proses

pernapasan manusia.

c. Siswa memprediksi

suatu jawaban

terhadap masalah yang

akan dipecahkan.

Page 74: Skripsi Utuh .pdf

59

59

memprediksikan suatu

jawaban dalam

memecahkan masalah

tersebut.

d. Mengklarifikasi hal

yang sulit

Masing-masing siswa

dalam kelompok,

bekerjasama untuk

mencari dan

mengklarifikasi istilah-

istilah sulit yang ada

dalam wacana sub pokok

sistem pernapasan

manusia yang belum

dipahami.

5. Pada saat berdiskusi, guru

berkeliling pada setiap

kelompok untuk

memberikan bantuan

kepada kelompok yang

mengalami kesulitan.

6. Guru memberikan

bantuan kepada siswa

secukupnya hanya pada

saat siswa mengalami

kesulitan, dalam arti

siswa yang mengalami

kesulitan tidak langsung

d. Siswa mencari dan

mengklarifikasi istilah-

istilah yang dianggap

sulit dengan cara

bekerjasama dengan

kelompoknya masing-

masing.

5. Siswa menanyakan

kepada guru jika

mengalami kesulitan

tetapi tidak meminta

jawaban.

Page 75: Skripsi Utuh .pdf

60

60

diberikan jawaban tetapi

guru memberikan

pertanyaan berupa arahan

untuk mengiringi siswa

pada pencapaian solusi

dalam memecahkan suatu

permasalahan.

7. Setelah diskusi kelompok

selesai, guru

membimbing siswa

(perwakilan) untuk

mempresentasikan hasil

diskusi kelompok

terhadap permasalahan

yang diberikan.

8. Guru memberikan

penjelasan singkat

tentang hasil diskusi.

7. Siswa

mempresentasikan

hasil kerja

kelompoknya masing-

masing sesuai dengan

harapan guru.

8. Siswa mendengarkan

penjelasan guru

C. Kegiatan Penutup

10 menit

1. Guru bersama dengan

siswa menyimpulkan

kegiatan hari ini.

2. Guru memberitahu siswa

bahwa pada pertemuan

berikutnya pembelajaran

masih menggunakan

model Reciprocal

Teaching

1. Siswa bersama

dengan guru

menyimpulkan

kegiatan hari ini

2. Siswa mendengarkan

penjelasan guru.

Page 76: Skripsi Utuh .pdf

61

61

Page 77: Skripsi Utuh .pdf

62

62

Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sub Konsep :

A. Organ Penyusun Sistem Pernapasan Pada Manusia

B. Proses Pernapasan Pada Manusia

Bacalah wacana di bawah ini, kemudian kerjakan LKS yang telah dibagikan

sesuai dengan tugas masing-masing!

Bernapas adalah proses memasukkan dan mengeluarkan udara dari paru-paru.

Pada akhir proses ini, dihasilkan limbah berupa gas karbondioksida. proses ini

dapat berlangsung dengan didukung oleh adanya sistem pernapasan, yang terdiri

atas beberapa organ, salah satunya adalah paru-paru. Melalui proses ini oksigen

bebas yang berada di udara dapat masuk ke dalam tubuh kita. Tetapi, oksigen

yang kita ambil tidak dapat langsung mencapai sel-sel di seluruh bagian tubuh dan

digunakan untuk oksidasi.

1. Organ penyusun sistem pernapasan pada manusia.

Wacana

Page 78: Skripsi Utuh .pdf

63

63

a. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)

Rongga hidung berlapis selaput lendir, terdapat kelenjar minyak (kelenjar

sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera).Berfungsi sebagai tempat

masuknya udara. Di dalam rongga hidung, udara akanmengalami penyaringan,

penghangatan dan seleksi. Penyaringan dilakukan oleh rambut-rambut dan selaput

lendir dengan cara melekatkan debu dan kotoran yang masuk bersama udara pada

rambut hidung dan selaput lendir. Penghangatan dapat terjadi karena adanya

konka yang permukaannya banyak mengandung kapiler darah sehingga mampu

menghangatkan udara yang masuk.Seleksi bau atau gas dapat terjadi karena

adanya saraf-saraf pembau di dalam hidung kita.

b. Tenggorokan (Faring)

Tenggorokan merupakan bagian dari organ pernapasan.Tenggorokan

berupa suatu pipa yang dimulai dari pangkal tengorokan (laring), batang

tenggorokan (trakea) dan cabang batang tenggorokan (bronkus).

c. Pangkal Tenggorokan (Laring)

Setelah melewati hidung, udara masuk menuju pangkal tenggorokan

(laring) melalui faring. Faring terletak di hulu tenggorokan dan merupakan

persimpangan antara rongga mulut ke kerongkongan dan rongga hidung ke

tenggorokan.Setelah melalui laring, udara selanjutnya menuju ke batang

tenggorokan (trakea).

d. Batang Tenggorokan (Trakea)

Batang tenggorokan tersusun dari cincin-cincin tulang rawan dan terletak

di depan kerongkongan. Batang tenggorokan memanjang dari leher ke rongga

Page 79: Skripsi Utuh .pdf

64

64

dada atas.Di dalam rongga dada, batang tenggorokan ini bercabang dua.Setiap

cabangnya masuk menuju paru-paru kanan dan paru-paru kiri.

e. Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus)

Cabang batang tenggorokan (bronkus) merupakan cabang dari

trakea.Bronkus terbagi menjadi dua, yaitu yang menuju paru-paru kanan dan

menuju paru-paru kiri.Bronkus bercabang lagi menuju bronkiolus.Masing-masing

cabang tersebut berakhir pada gelembung paru-paru atau alveolus.Alveolus

merupakan tempat terjadinya difusi oksigen ke dalam darah.Oleh karena itu,

dinding alveolus mengandung banyak kapiler darah.

f. Paru-paru

Paru-paru terletak di dalam rongga dada.Antara rongga dada dan rongga

perut terdapat suatu pembatas yang disebut diafragma. Pembatas ini bukan

sekedar pembatas, tetapi berperan juga dalam proses pernapasan. Paru-paru

terbagi menjadi paru-paru kanan yang terdiri atas 3 belahan dan paru-paru kiri

hanya 2 belahan. Maka dari itu, paru-paru kanan lebih besar dibandingkan yang

kiri

2. Proses Pernapasan Pada Manusia

Proses pernapasan terdiri dari dua kegiatan, yaitu menghirup udara atau

menarik napas dan mengembuskan udara atau mengeluarkan napas. Menghirup

udara disebut inspirasi dan mengembuskan udara disebut ekspirasi.

Pada waktu inspirasi (menarik napas) otot-otot interkostal eksterna

berkontraksi dan menarik tulang rusuk ke atas dan keluar. Gerakan ini

Page 80: Skripsi Utuh .pdf

65

65

memperluas volume rongga dada dan karenanya menarik udara masuk ke dalam

paru-paru.

Pada waktu ekspirasi (menghembus napas), otot-otot interkostal eksterna

kendur, serta sifat paru-paru yang kenyal ini,rongga dada kembali pada ukuran

semula. Pada orang dewasa ketika istirahat, siklus inspirasi dan ekspirasi dalam

setiap menit berjumlah 15-18 dan setiap siklus kira-kira 500 ml hawa dihisap ke

dalam dan di hembuskan keluar

Berdasarkan bagian tubuh yang mengatur kembang-kempisnya paru-paru,

pernapasan dibedakan menjadi pernapasan dada (pernapasan tulang rusuk) dan

pernapasan perut (pernapasan diafragma)

a. Pernapasan Dada

Pernapasan dada terjadi karena otot antar tulang rusuk berkontraksi sehingga

rusuk terangkat dan akibatnya volume rongga dada membesar.Membesarnya

rongga dada ini membuat tekanan dalam rongga dada mengecil dan paru-paru

mengembang.Pada saat paru-paru mengembang, tekanan udara di luar lebih besar

dari pada di dalam paru-paru, akibatnya udara masuk.

Sebaliknya, saat otot antar tulang rusuk berelaksasi, tulang rusuk turun.Akibatnya,

volume rongga dada mengecil sehingga tekanan di dalamnya pun naik.Pada

keadaan ini paru-paru mengempis sehingga udara keluar.

b. Pernapasan Perut

Pernapasan ini terjadi karena gerakan diafragma. Jika otot diafragma

berkontraksi, rongga dada akan membesar dan paru-paru mengembang.

Akibatnya, udara akan masuk ke dalam paru-paru. Saat otot diafragma relaksasi,

diafragma kembali ke keadaan semula. Saat itu, rongga dada akan menyempit,

Page 81: Skripsi Utuh .pdf

66

66

mendorong paru-paru sehingga mengempis. Selanjutnya, udara dari paru-paru

akan keluar.

3. Kapasitas Paru-paru

Udara yang masuk dan keluar saat berlangsungnya proses pernapasan

biasa dinamakan udara pernapasan atau volume udara tidal. Volume udara tidal

orang dewasa pada pernapasan biasa kira-kira 500 ml. Jika kamu menarik napas

dalam-dalam maka volume udara yang dapat kita tarik mencapai 1500 ml. Udara

ini dinamakan udara komplementer. Jika kamu mengembuskan napas sekuat-

kuatnya, volume udara yang dapat diembuskan juga sekitar 1500 ml. Udara ini

dinamakan udara suplementer.

Meskipun kamu telah mengeluarkan napas sekuat-kuatnya, tetapi masih

ada sisa udara dalam paru-paru yang volumenya kira-kira 1500 ml. Udara sisa ini

dinamakan udara residu.Sekarang, kamu dapat menghitung kapasitas vital paru-

paru.Kapasitas vital paru-paru adalah jumlah dari volume udara tidal, volume

udara komplementer, dan volume udara suplementer. Selain itu, kamu juga dapat

menghitung kapasitas total paru-paru yang merupakan jumlah dari kapasitas vital

paru-paru dan udara residu.

Page 82: Skripsi Utuh .pdf

67

67

Sistem Pernapasan Pada Manusia

Kompetensi Dasar : 1.5 Mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia

dan hubungannya dengan kesehatan

Indikator :

1.5.1 Mendefinisikan arti pernapasan

1.5.2 Mengurutkan macam-macam organ penyusun sistem pernapasan manusia.

1.5.3 Membedakan proses pernapasan dan pernapasan perut

Kegiatan:

1. Membuat ringkasan dari sub pokok sistem pernapasan manusia

2. Membuat pertanyaan serta jawaban dari gambar proses pernapasan manusia

3. Memprediksikan suatu jawaban terhadap masalah yang diberikan

4. Mencari hal-hal yang dianggap sulit pada sub pokok sistem pernapasan

manusia

Prosedur :

1. Bentuklah kelompok yang terdiri dari 6-7 orang

2. Baca dan pahami isi wacana sub pokok materi yang telah berikan

3. Setelah membaca dan mempelajari isi wacana, kerjakanlah LKS berikut sesuai

tugas masing-masing individu dalam kelompok

4. Diskusikan topik permasalahan bersama anggota kelompok selama 10 menit.

5. Setiap kelompok menyajikan hasil kelompok secara bergiliran. Kesempatan

pertama diberikan kepada kelompok yang siap menyajikan ke depan, tetapi

seandainya tidak ada kelompok yang siap maju, guru menunjuk secara acak

untuk mempresentasikannya ke depan.

LEMBAR KERJA SISWA

PERTEMUAN 1

Page 83: Skripsi Utuh .pdf

68

68

Bahan Diskusi

1. Rangkumlah isi wacana sub pokok sistem pernapasan manusia, kemudian

catat hal-hal yang dianggap penting dari isi wacana yang telah dibagikan!

2. Buatlah pertanyaan dari gambar dibawah ini lalu jawablah pertanyaan tersebut

berdasarkan pemahamanmu!

Gambar : Proses Pernapasan Pada Manusia

3. Jelaskan apa yang terjadi dengan bentuk trakea ketika seseorang menelan

seteguk besar makanan? Jelaskan menurut pemahamanmu!

4. Tulislah hal-hal yang kurang jelas serta yang belum dipahami pada materi

sistem pernapasan manusia!

Diskusikan dengan teman kelompokmu untuk dicari pemecahannya!

Page 84: Skripsi Utuh .pdf

69

69

Lembar Hasil Diskusi

LKS 1

Nama :

Kelompok :

Anggota : 1.

2.

3.

4.

5.

6.

1. Rangkumlah isi wacana sub pokok sistem pernapasan manusia, kemudian

catat hal-hal yang dianggap penting dari isi wacana yang telah dibagikan!

Jawaban………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

2. Buatlah pertanyaan dari gambar dibawah ini lalu jawablah pertanyaan tersebut

berdasarkan pemahamanmu!

Pertanyaan……………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………...................................

Page 85: Skripsi Utuh .pdf

70

70

Jawaban………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………….

3. Jelaskan apa yang terjadi dengan bentuk trakea ketika seseorang menelan

seteguk besar makanan? Jelaskan menurut pemahamanmu!

Jawaban…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………..

4. Tulislah hal-hal yang kurang jelas serta yang belum dipahami pada materi

sistem pernapasan manusia!

Diskusikan dengan teman kelompokmu untuk dicari pemecahannya!

Jawaban…………………………………………………………………………

……………………………………………………………………….…………

……………………………………………………………………….…………

………………………………………………………………………………….

Page 86: Skripsi Utuh .pdf

71

71

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS EKSPERIMEN

Sekolah :SMP Negeri 4 Tarakan

Kelas / Semester :VIII/Semester I

Mata Pelajaran :IPA Biologi

Pertemuan : 2 (kedua)

Alokasi waktu : 2 X 40 menit (1 pertemuan)

Standar Kompetensi :1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia

Kompetensi Dasar : 1.5 Mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia

dan hubungannya dengan kesehatan

Indikator :

1.5.4 Mengklasifikasi contoh kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan

yang bisa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari

I. Tujuan Pembelajaran

Melalui pembelajaran ini siswa mampu:

1. Mengklasifikasi contoh kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan

yang bisa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari

Karakter siswa yang diharapkan:

a) Disiplin (Discipline): kesediaan untuk mematuhi ketertiban agar siswa dapat

belajar.

b) Rasa hormat dan perhatian (respect): mendengarkan penjelasan yang

disampaikan guru ketika pembelajaran berlangsung.

c) Tekun (diligence): bersungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran.

d) Tanggung jawab (responsibility): melaksanakan dengan sungguh-sungguh

tugas yang diberikan oleh guru.

Page 87: Skripsi Utuh .pdf

72

72

e) Ketelitian (carefulness): teliti dalam memecahkan suatu permasalahan yang

diberikan

II. Materi Ajar

Sistem Pernapasan Pada Manusia (Materi Terlampir)

c. Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia

III. Model Pembelajaran

Reciprocal Teaching (Pembelajaran Timbal Balik)

IV. Langkah-Langkah Kegiatan Model Reciprocal Teaching

Pertemuan 2 (2 Jam Pelajaran)

No Kegiatan Pembelajaran

Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

A. Kegiatan Awal

10 menit

1. Salam dan doa bersama

2. Mengecek kehadiran

siswa

3. Guru memberikan

motivasi dan apersepsi

dengan menanyakan

kepada siswa

“mengapa rokok

berpengaruh terhadap

kesehatan?”

4. Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran

yang akan dicapai

1. Membalas salam dan

berdoa

2. Mendengarkan guru

dan memperhatikan

3. Siswa menjawab

pertanyaan dari guru.

4. Siswa mendengarkan

dan mencatat topik

yang akan dipelajari.

Page 88: Skripsi Utuh .pdf

73

73

B. Kegiatan Inti

60 menit

1. Guru mengawali

pengajaran dengan

menyampaikan rencana

kegiatan diskusi dengan

memperkenalkan dan

memeragakan 4

tahapan model

Reciprocal Teaching

2. Guru membagi siswa

dalam 6 kelompok.

Masing-masing

kelompok berjumlah 6

orang untuk melakukan

diskusi.

3. Guru membagikan

wacana yang berisi sub

pokok sistem

pernapasan manusia

kepada masing-masing

siswa untuk dibaca

serta dipahami dalam

tiap kelompok.

4. Guru membagikan LKS

kepada tiap kelompok

yang berisi 4 tahapan

model Reciprocal

Teaching yaitu:

1. Siswa memperhatikan

dengan seksama

penjelasan guru dan

mengajukan pertanyaan

bila kurang jelas

terhadap prosedur

pengajaran yang akan

dilalui dan dijelaskan

guru

2. Siswa berkelompok

berdasarkan kelompok

yang telah ditentukan.

3. Masing-masing siswa

dalam kelompok

membaca dan

memahami sebuah

wacana yang diberikan.

4. Menerima LKS yang

diberikan dan memecahkan

permasalahan soal tersebut

bersama kelompok

Page 89: Skripsi Utuh .pdf

74

74

a. Merangkum

Setelah membaca dan

memahami isi wacana

sub pokok sistem

pernapasan manusia, 2

siswa ditugaskan untuk

membuat

rangkuman/ringkasan

dari wacana yang

diberikan.

b. Membuat pertanyaan

Pada gambar gangguan

sistem pernapasan

manusia, 2 siswa

ditugaskan untuk

membuat pertanyaan

beserta menyiapkan

jawabannya yang

nantinya pertanyaan

yang dibuat akan

dilemparkan kepada

kelompok lain.

c. Membuat prediksi

jawaban

Pada permasalahan

yang diberikan, 2 siswa

ditugaskan untuk

memprediksikan suatu

jawaban dalam

memecahkan masalah

tersebut.

a. Siswa membuat

rangkuman/ringkasan

dari isi wacana system

pernapasan manusia.

b. Siswa membuat

pertanyaan beserta

jawaban dari suatu

gambar gangguan

sistem pernapasan

manusia.

c. Siswa memprediksikan

suatu jawaban terhadap

masalah yang akan

dipecahkan.

Page 90: Skripsi Utuh .pdf

75

75

d. Mengklarifikasi hal

yang sulit

Masing-masing siswa

dalam kelompok,

bekerjasama untuk

mencari dan

mengklarifikasi istilah-

istilah sulit yang ada

dalam wacana sub

pokok sistem

pernapasan manusia

yang belum dipahami.

5. Pada saat berdiskusi,

guru berkeliling pada

setiap kelompok untuk

memberikan bantuan

kepada kelompok yang

mengalami kesulitan.

6. Guru memberikan

bantuan kepada siswa

secukupnya hanya pada

saat siswa mengalami

kesulitan, dalam arti

siswa yang mengalami

kesulitan tidak langsung

diberikan jawaban tetapi

guru memberikan

pertanyaan berupa

arahan untuk mengiringi

siswa pada pencapaian

solusi dalam

d. Siswa mencari dan

mengklarifikasi istilah-

istilah yang dianggap

sulit dengan cara

bekerjasama dengan

kelompoknya masing-

masing.

5. Siswa menanyakan

kepada guru jika

mengalami kesulitan

tetapi tidak meminta

jawaban.

Page 91: Skripsi Utuh .pdf

76

76

memecahkan suatu

permasalahan.

7. Setelah diskusi

kelompok selesai, guru

membimbing siswa

(perwakilan) untuk

mempresentasikan hasil

diskusi kelompok

terhadap permasalahan

yang diberikan.

8. Guru memberikan

penjelasan singkat

tentang hasil diskusi.

7.Siswa mempresentasikan

hasil kerja kelompoknya

masing-masing sesuai

dengan harapan guru.

8. Siswa mendengarkan

penjelasan guru

C. Kegiatan Penutup

10 menit

1. Guru bersama dengan

siswa menyimpulkan

kegiatan hari ini.

2. Guru memberikan

lembar angket berupa

tanggapan siswa

mengenai

pembelajaran yang

telah dilaksanakan.

3. Guru memimpin doa

dan mengucapkan

salam

1. Siswa bersama dengan

guru menyimpulkan

kegiatan hari ini

2. Siswa mengisi lembar

angket

3. Salam penutup

V. Alat dan Bahan

a) Alat tulis

b) LCD

c) Laptop

Page 92: Skripsi Utuh .pdf

77

77

Page 93: Skripsi Utuh .pdf

78

78

Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sub Konsep :

C. Kelainan dan Penyakit Pada Sistem Pernapasan Manusia.

Bacalah wacana di bawah ini, kemudian kerjakan LKS yang telah dibagikan

sesuai tugas masing-masing!

Alat-alat pernapasan merupakan organ-organ tubuh yang sangat penting.

Jika alat-alat-alat ini terganggu karena penyakit atau kelainan, proses pernapasan

akan terganggu, bahkan dapat menyebabkan kematian.

A. Beberapa kelainan dan gangguan sistem pernapasan manusia antara lain

sebagai berikut:

1. Asfiksi merupakan gangguan pengangkutan oksigen. Misalnya karena

tenggelam sehingga alveolus terisi oleh air, keracunan karbondioksida

sehingga Hb lebih mudah mengikat CO keracunan asam sianida (racun pada

singkong karet) yang akan menyebabkan Hb berikatan dengan asam sianida.

2. Asidosis Merupakan gangguan pengangkutan CO2, sehingga kadar CO2 di dalam

darah lebih banyak yang akan menyebabkan pH darah menjadi asam.

3. Pembengkakan kelenjar limfa di hidung (polip) atau tekak amandel yang akan

menyebabkan penyumbatan atau penyempitan saluran pernapasan dan

menimbulkan kesan wajah bodoh(adenoid).

4. Peradangan dan penyakit pada saluran-saluran napas, yang disebabkan kuman

penyakit, antara lain:

a) Faringitis : radang pada faring karena infeksi bakteri atau virus,

sehingga terasa sakit saat menelan.

Wacana

Page 94: Skripsi Utuh .pdf

79

79

sehingga terasa sakit saat menelan

b) Bronkhitis : peradangan pada selaput lendir trakea dan saluran

bronkhial yang menimbulkan batuk, demam, dan

sakit di dada.

d) Tuberkulosis (TBC) : infeksi karena Mycobacterium tuberculosis.

e) Pneumonia : infeksi pada paru-paru yang disebabkan oleh

Diplococcus pneumonia

f) Difteri : infeksi yang disebabkan oleh Corynebaacterium

diptherial.

5. Gangguan atau kelainan bukan infeksi, diantaranya :

a) Asma : sukar bernapas, bunyi mendesah, batuk-batuk dan

sesak napas di dada.

b) Emfisema : paru-paru kehilangan elastisitasnya ditandai dengan

meluasnya alveoli sehingga paru-paru

menggelembung dan mengakibatkan sulit bernapas.

c) Amfisema : sulit bernapas karena pembengkakan paru-paru atau

pembuluh darah.

d) Rinitis : radang membran mukosa pada rongga hidung yang

menyebabkan hidung berlendir, biasanya terjadi

karena alergi sesuatu.

e) Kanker laring, tumor ganas pada laring, biasanya terjadi pada pria diatas

50 tahun yang sewaktu mudanya sering merokok.

f) Kanker paru-paru : tumor ganas pada epitel bronkhiolus, biasanya

Page 95: Skripsi Utuh .pdf

80

80

terjadi pada perokok.

B. Salah satu upaya untuk mengatasi gangguan pada sistem pernapasan

manusia yaitu:

a. Cara mencegah penyakit asma :

1. Jangan tinggal ditempat yang kotor yang sudah kotor karna polusi

2. Jangan memelihara binatang yang bulunya banyak dan halus.

Misalnya kucing, kelinci, dan sebagainya

3. Selalu memakai baju hangat dan selendang leher saat cuaca sedang dingin

4. Jangan terlalu banyak melakukan olahraga yang membutuhkan napas

panjang bila napas tidak kuat.

C. Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan

Merokok merupakan penyebab utama timbulnya penyakit emfisema

(pembekakan paru-paru), bronchitis kronis, dan asma.Bahkan dikatakan rokok

sebagai penyebab utama terjadinya kanker paru-paru. Partikel asap rokok, seperti

benzopiren dan uretan dikenal sebagai bahan karsinogenik (penyebab kanker).

Page 96: Skripsi Utuh .pdf

81

81

Sistem Pernapasan Pada Manusia

Kompetensi Dasar : 1.5 Mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia

dan hubungannya dengan kesehatan

Indikator :

1.5.4 Mengklasifikasi contoh kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan

yang bisa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari

Kegiatan:

1. Membuat ringkasan dari sub pokok sistem pernapasan manusia

2. Membuat pertanyaan serta jawaban dari gambar gangguan sistem pernapasan

manusia

3. Memprediksikan suatu jawaban terhadap masalah yang diberikan

4. Mencari hal-hal yang dianggap sulit pada sub pokok sistem pernapasan

manusia

Prosedur :

1. Bentuklah kelompok yang terdiri dari 6-7 orang

2. Baca dan pahami isi wacana sub pokok materi yang telah berikan

3. Setelah membaca dan mempelajari isi wacana, kerjakanlah LKS berikut sesuai

tugas masing-masing individu dalam kelompok

4. Diskusikan topik permasalahan bersama anggota kelompok selama 10 menit.

5. Setiap kelompok menyajikan hasil kelompok secara bergiliran. Kesempatan

pertama diberikan kepada kelompok yang siap menyajikan ke depan, tetapi

seandainya tidak ada kelompok yang siap maju, guru menunjuk secara acak

untuk mempresentasikannya ke depan.

LEMBAR KERJA SISWA

PERTEMUAN 2

Page 97: Skripsi Utuh .pdf

82

82

Bahan Diskusi :

1. Rangkumlah isi wacana sub pokok sistem pernapasan manusia, kemudian

catat hal-hal yang dianggap penting dari isi wacana yang telah dibagikan!

2. Buatlah pertanyaan dari gambar dibawah ini lalu jawablah pertanyaan tersebut

berdasarkan pemahamanmu!

Gambar: Tanda dan GejalaTBC

3. Merokok dikatakan dapat mengganggu kesehatan. Mengapa demikian?

Jelaskan berdasarkan pemahamanmu!

4. Tulislah hal-hal yang kurang jelas serta yang belum dipahami pada materi

kelainan dan gangguan sistem pernapasan!

Diskusikan dengan teman kelompokmu untuk dicari pemecahannya!

Page 98: Skripsi Utuh .pdf

83

83

Lembar Hasil Diskusi

LKS 2

Tanggal :

Kelompok :

Anggota : 1.

2.

3.

4.

5.

6.

1. Rangkumlah isi wacana sub pokok sistem pernapasan manusia, kemudian

catat hal-hal yang dianggap penting dari isi wacana yang telah dibagikan!

Jawaban…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………..

2. Buatlah pertanyaan dari gambar dibawah ini lalu jawablah pertanyaan tersebut

berdasarkan pemahamanmu!

Gambar: Tanda dan Gejala TBC

Pertanyaan……………………………………………………………………

………

……………………………………………………………………….………

………..………………………………………………………………………

………………...

Page 99: Skripsi Utuh .pdf

84

84

Jawaban…………………………………………………………………….…..

………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………….

3. Merokok dikatakan dapat mengganggu kesehatan. Mengapa demikian?

Jelaskan berdasarkan pemahamanmu!

Jawaban…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………..

4. Tulislah hal-hal yang kurang jelas serta yang belum dipahami pada materi

kelainan dan gangguan sistem pernapasan!

Diskusikan dengan teman kelompokmu untuk dicari pemecahannya!

Jawaban…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………..

Page 100: Skripsi Utuh .pdf

85

85

Lampiran 3. RPP Kelas Kontrol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS KONTROL

Sekolah : SMP Negeri 4 Tarakan

Kelas / Semester : VIII/Semester I

Mata Pelajaran : IPA Biologi

Pertemuan : 1 (Satu)

Alokasi waktu : 2 X 40 menit (1 pertemuan)

Standar Kompetensi :1. Memahami berbagai sistem kehidupan manusia

Kompetensi Dasar : 1.5 Mendeskripsikan sistem pernapasan pada

manusia dan hubungannya dengan kesehatan

Indikator :

Pertemuan 1

1.5.1 Mendefinisikan arti pernapasan

1.5.2 Mengurutkan macam-macam organ penyusun sistem pernapasan pada

manusia.

1.5.3 Membedakan proses pernapasan dada dan pernapasan perut

I. Tujuan Pembelajaran

Melalui pembelajaran ini siswa mampu:

1. Mendefinisikan arti pernapasan

2. Mengurutkan macam-macam organ penyusun sistem pernapasan pada

manusia.

3. Membedakan proses pernapasan dada dan pernapasan perut.

Page 101: Skripsi Utuh .pdf

86

86

Karakter siswa yang diharapkan:

a. Disiplin (Discipline): kesediaan untuk mematuhi ketertiban agar siswa dapat

belajar.

b. Rasa hormat dan perhatian (respect): mendengarkan penjelasan yang

disampaikan guru ketika pembelajaran berlangsung.

c. Tekun (diligence): bersungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran.

d. Tanggung jawab (responsibility): melaksanakan dengan sungguh-sungguh

tugas yang diberikan oleh guru.

e. Ketelitian (carefulness): teliti dalam memecahkan suatu permasalahan yang

diberikan

II. Materi Ajar

Sistem Pernapasan Pada Manusia (Materi Terlampir)

a. Macam-macam organ pernapasan

b. Proses pernapasan

III. Metode Pembelajaran

Metode: Diskusi Kelompok

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan 1 (2 Jam Pelajaran)

No. Kegiatan Waktu

1. Kegiatan Awal

Proses kegiatan belajar mengajar diawali dengan kegiatan :

a. Salam dan doa bersama

b. Mengecek kehadiran siswa

c. Guru menyampaikan topik yang akan dipelajari yaitu:

sistem pernapasan pada manusia

d. Guru memberikan motivasi dan apersepsi dengan

menanyakan kepada siswa “apakah bernapas melalui

10 menit

Page 102: Skripsi Utuh .pdf

87

87

hidung atau melalui mulut?” Melanjutkan pertanyaan

“mengapa bernapas melalui hidung lebih baik

dibandingkan melalui mulut ?”

e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, kompetensi

dasar, indikator yang akan dicapai.

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi,

a. Guru menyampaikan dan menjelaskan secara singkat

mengenai inti materi sistem pernapasan pada manusia.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi,

a. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran hari ini, yaitu

diskusi kelompok, dengan memberikan petunjuk/sintaks

(LKS)

b. Membagi siswa dalam beberapa kelompok (masing-

masing siswa terdiri dari 6 orang)

c. Guru memberikan pokok bahasan mengenai materi

kepada setiap kelompok dan setiap kelompok diarahkan

untuk berdiskusi selama 25 menit.

d. Setiap kelompok ditugaskan membuat rangkuman hasil

diskusi

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi,

a. Guru secara acak menunjuk kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusi, dan memberikan

kesempatan siswa untuk bertanya (diskusi terbuka)

b. Guru menjelaskan hal-hal yang belum dimengerti

60 menit

Page 103: Skripsi Utuh .pdf

88

88

Page 104: Skripsi Utuh .pdf

89

89

Sistem Pernapasan Pada Manusia

Kompetensi Dasar : 1.5 Mendeskripsikan sistem pernapasan pada

manusia dan hubungannya dengan kesehatan

Indikator :

1.5.1 Mendefenisikan arti pernapasan

1.5.2 Mengurutkan macam-macam organ penyusun sistem pernapasan pada

manusia.

1.5.3 Membedakan proses pernapasan dada dan pernapasan perut

Prosedur :

1. Bentuk kelompok yang terdiri dari 5-6 orang

2. Baca dan pahami materi dan pokok bahasan yang diberikan bersama anggota

kelompok.

3. Diskusikan topik permasalahan bersama anggota kelompok lainnya selama 25

menit.

4. Setiap kelompok menyajikan hasil kelompok secara bergiliran. Kesempatan

pertama diberikan kepada kelompok yang siap maju kedepan, tetapi

seandainya tidak ada kelompok yang siap maju, guru menunjuk secara acak

untuk mempresentasikannya kedepan.

5. Kumpulkan hasil diskusi kepada guru.

Bahan Diskusi :

1. Defenisikan arti dari bernapas?

2. Gambarkan dan sebutkan alat-alat pernapasan manusia?

3. Jelaskan perbedaan antara pernapasan dada dan pernapasan perut?

LEMBAR KERJA SISWA

PERTEMUAN 1

Page 105: Skripsi Utuh .pdf

90

90

Lembar Hasil Diskusi

LKS 1

Tanggal :

Kelompok :

Anggota : 1.

2.

3.

4.

5.

6.

Bahan Diskusi :

1. Defenisikan arti dari bernapas?

Jawaban:………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………….

2. Gambarkan dan sebutkan alat-alat pernapasan manusia?

Jawaban:………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………….

3. Jelaskan perbedaan antara pernapasan dada dan pernapasan perut?

Jawaban:………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………….

Page 106: Skripsi Utuh .pdf

91

91

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS KONTROL

Sekolah : SMP Negeri 4 Tarakan

Kelas / Semester : VIII/Semester I

Mata Pelajaran : IPA Biologi

Pertemuan : 2 (Dua)

Alokasi waktu : 2 X 40 menit (1 pertemuan)

Standar Kompetensi :1. Memahami berbagai sistem kehidupan manusia

Kompetensi Dasar : 1.5 Mendeskripsikan sistem pernapasan pada

manusia dan hubungannya dengan kesehatan

Indikator :

Pertemuan 2

1.5.4 Mengklasifikasi contoh kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan

yang bisa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari

I. Tujuan Pembelajaran

Melalui pembelajaran ini siswa mampu:

1. Mengklasifikasi contoh kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan

yang bisa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari

Karakter siswa yang diharapkan :

a. Disiplin (Discipline): kesediaan untuk mematuhi ketertiban agar siswa dapat

belajar.

b. Rasa hormat dan perhatian (respect): mendengarkan penjelasan yang

disampaikan guru ketika pembelajaran berlangsung.

c. Tekun (diligence): bersungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Page 107: Skripsi Utuh .pdf

92

92

d. Tanggung jawab (responsibility): melaksanakan dengan sungguh-sungguh

tugas yang diberikan oleh guru.

e. Ketelitian (carefulness): teliti dalam memecahkan suatu permasalahan yang

diberikan

II. Materi Ajar

Sistem Pernapasan Pada Manusia (Materi Terlampir)

c. Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan

III. Metode Pembelajaran

Metode: Diskusi Kelompok

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan 2 (2 Jam Pelajaran)

No. Kegiatan Waktu

1. Kegiatan Awal

Proses kegiatan belajar mengajar diawali dengan kegiatan :

a. Salam dan doa bersama

b. Mengecek kehadiran siswa

c. Guru menyampaikan topik yang akan dipelajari yaitu:

kelainan dan gangguan sistem pernapasan pada

manusia

d. Guru memberikan motivasi dan apersepsi dengan

menanyakan kepada siswa “siapa yang pernah

merokok ?”Melanjutkan pertanyaan „apakah merokok

dapat mengganggu kesehatan?‟

e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, kompetensi

dasar, indikator yang akan dicapai.

10 Menit

Page 108: Skripsi Utuh .pdf

93

93

2. Kegiatan inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi,

a. Guru menyampaikan dan menjelaskan secara singkat

mengenai inti materi kelainan dan gangguan sistem

pernapasan pada manusia.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi,

a. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran hari ini, yaitu

diskusi kelompok, dengan memberikan

petunjuk/sintaks. (LKS)

b. Membagi siswa dalam beberapa kelompok (masing-

masing siswa terdiri dari 6 orang)

c. Guru memberikan pokok bahasan mengenai materi

kepada setiap kelompok dan setiap kelompok diarahkan

untuk berdiskusi selama 25 menit.

d. Setiap kelompok ditugaskan membuat rangkuman hasil

diskusi

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi,

a. Guru secara acak menunjuk kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusi dan memberikan

kesempatan siswa untuk bertanya (diskusi terbuka)

b. Guru menjelaskan hal-hal yang belum dimengerti

60 menit

3. Kegiatan Akhir

Kegiatan belajar mengajar ditutup dengan kegiatan:

a. Siswa bersama dengan guru menyimpulkan kegiatan

hari ini.

b. Guru memimpin doa dan mengucapkan salam

10 menit

Page 109: Skripsi Utuh .pdf

94

94

Page 110: Skripsi Utuh .pdf

95

95

Sistem Pernapasan Pada Manusia

Kompetensi Dasar : 1.5 Mendeskripsikan sistem pernapasan pada

manusia dan hubungannya dengan kesehatan

Indikator :

1.5.4 Mengklasifikasi contoh kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan

yang bisa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari

Prosedur :

1. Bentuk kelompok yang terdiri dari 5-6 orang

2. Baca dan pahami materi dan pokok bahasan yang diberikan bersama anggota

kelompok.

3. Diskusikan topik permasalahan bersama anggota kelompok lainnya selama 25

menit.

4. Setiap kelompok menyajikan hasil kelompok secara bergiliran. Kesempatan

pertama diberikan kepada kelompok yang siap maju kedepan, tetapi

seandainya tidak ada kelompok yang siap maju, guru menunjuk secara acak

untuk mempresentasikannya kedepan.

5. Kumpulkan hasil diskusi kepada guru.

Bahan Diskusi :

1. Sebutkan dan jelaskan gangguan apa saja yang terjadi pada sistem pernapasan

manusia?

2. Bagaimana upaya mengatasi gangguan pada sistem pernapasan manusia?

3. Mengapa rokok dikatakan dapat mengganggu kesehatan? Jelaskan

LEMBAR KERJA SISWA

PERTEMUAN 2

Page 111: Skripsi Utuh .pdf

96

96

Lembar Hasil Diskusi

LKS 2

Tanggal :

Kelompok :

Anggota : 1.

2.

3.

4.

5.

6.

Bahan Diskusi :

1. Sebutkan dan jelaskan gangguan apa saja yang terjadi pada sistem pernapasan

manusia?

Jawaban:………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………….

2. Mengapa rokok dikatakan dapat mengganggu kesehatan? Jelaskan

Jawaban:……………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………….

3. Bagaimana upaya mengatasi gangguan pada sistem pernapasan manusia?

Jawaban:………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………….

Page 112: Skripsi Utuh .pdf

97

97

SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

Respirasi adalah proses yang menghasilkan energi dari glukosa yang

terjadi di dalam sel. Sering terjadi kerancuan antara istilah pernapasan dan

respirasi. Bernapas adalah proses memasukkan dan mengeluarkan udara dari paru-

paru. Respirasi adalah proses penggunaan oksigen di dalam sel untuk

menghasilkan energi. Pada akhir proses ini, dihasilkan limbah berupa gas

karbondioksida. proses ini dapat berlangsung dengan didukung oleh adanya

sistem pernapasan, yang terdiri atas beberapa organ, salah satunya adalah paru-

paru. Melalui proses ini oksigen bebas yang berada diudara dapat masuk ke dalam

tubuh kita. Tetapi, oksigen yang kita ambil tidak dapat langsung mencapai sel-sel

di seluruh bagian tubuh dan digunakan untuk oksidasi.

1. Organ Penyusun Sistem Pernapasan Pada Manusia

a) Rongga Hidung (Cavum Nasalis)

Rongga hidung berlapis selaput lendir, terdapat kelenjar minyak (kelenjar

sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera). Berfungsi sebagai tempat

masuknya udara. Di dalam rongga hidung, udara akanmengalami penyaringan,

penghangatan dan seleksi. Penyaringan dilakukan oleh rambut-rambut dan selaput

lendir dengan cara melekatkan debu dan kotoran yang masuk bersama udara pada

rambut hidung dan selaput lendir. Penghangatan dapat terjadi karena adanya konka

yang permukaannya banyak mengandung kapiler darah sehingga mampu

menghangatkan udara yang masuk.Seleksi bau atau gas dapat terjadi karena

adanya saraf-saraf pembau di dalam hidung kita.

Materi esensial

Page 113: Skripsi Utuh .pdf

98

98

b) Faring (Tenggorokan)

udara dari rongga hidung akan bergerak menuju faring. Faring merupakan

pertigaan saluran pencernaan (esofagus), saluran pernapasan dan saluran yang menuju

rongga hidung.Hal inilah yang memungkinkan kita untuk mengambil udara

pernapasan melalui mulut.Mekanisme menelan dan bernapas diatur sebaik

mungkin oleh epiglotis. Epiglotis akan menutup saluran pernapasan ketika kita

sedang makan sehingga kita terhindar dari tersedak.

c) Laring

Dari faring udara akan menuju laring. Pada laring terdapat selaput

suara.Selaput ini memiliki serabut-serabut otot sehingga laring merupakan tempat

dihasilkannya suara.

d) Trakea

Pipa yang terdiri atas gelang-gelang tulang rawan.Trakea bercabang

menjadi dua batang bronkus. Strktur dinding trakea sama dengan bronkhus yaitu

tersusun atas tiga lapis sel, secara berturut-turut dari luar ke dalam yaitu lapisan

epitelium bersilia, lapisan tulang rawan dengan otot polos dan lapisan jaringan

pengikat

Page 114: Skripsi Utuh .pdf

99

99

e) Bronkus

Tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus

yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna.

Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus

f) Paru-Paru (Pulmo)

paru-paru kanan ( pulmo dekster) terdiri atas 3 lobus paru-paru kiri

(pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh selaput yang

tipis, disebut pleura

g) Bronkiolus

Memiliki gelembung-gelembung halus yang disebut alveolus. Dinding

tipis, tidak bertulang rawan dan tidak bersilia

h) Alveolus

Diselubungi oleh pembuluh darah kapiler ,tempat terjadinya pertukaran

antara O2 dan CO2.

Page 115: Skripsi Utuh .pdf

100

100

2. Proses Pernapasan Pada Manusia

Proses pernapasan terdiri dari dua kegiatan, yaitu menghirup udara atau

menarik napas dan mengembuskan udara atau mengeluarkan napas. Menghirup

udara disebut inspirasi dan mengembuskan udara disebut ekspirasi.

Menghirup napas disebut inspirasi atau inhalasi.Sebelum inspirasi, tekanan udara

di dalam paru seimbang.Dengan tekanan udara atmosfer, yang rata-rata 760 mm

Hg atau 1 atmosfer pada permukaan laut.Karena udara mengalir ke dalam paru-

paru tekanan udara di dalam paru harus lebih rendah dari pada tekanan udara

atmosfer.Kondisi ini diperoleh dengan membesarnya volume paru.Tekanan gas di

dalam tempat tertutup berbanding terbalik dengan besarnya volume.Bila ukuran

tempat diperbesar, tekanan udara di dalamnya turun.Bila ukuran diperkecil,

tekanan udara di dalamnya naik.Inilah hukum Boyle.Gerakan diafragma dalam

pernapasan mengiringi gerakan tulang-tulang rusuk, tetapi tidak

menggantinya.Gerakan tulang rusuk dikontrol oleh otot interkostal interna dan

otot interkostal eksterna.Pada waktu inspirasi (menarik napas) otot-otot interkostal

eksterna berkontraksi dan menarik tulang rusuk ke atas dan keluar.Gerakan ini

memperluas volume rongga dada dan karenanya menarik udara masuk ke dalam

paru-paru.

Menghembuskan napas yang disebut ekspirasi atau ekshalasi, juga

diperoleh karena perbedaan tekanan, tetapi dalam hal ini perbedaan berubah

sehingga tekanan dalam paru lebih besar dari pada di atmosfer.Pada waktu

ekspirasi (menghembus napas), otot-otot interkostal eksterna kendur, serta sifat

paru-paru yang kenyal ini, rongga dada kembali pada ukuran semula. Pada orang

Page 116: Skripsi Utuh .pdf

101

101

dewasa ketika instirahat, siklus inspirasi dan ekspirasi dalam setiap menit

berjumlah 15-18 dan setiap siklus kira-kira 500 ml hawa dihisap ke dalam dan

dihembuskan keluar

Berdasarkan bagian tubuh yang mengatur kembang-kempisnya paru-paru,

pernapasan dibedakan menjadi pernapasan dada (pernapasan tulang rusuk) dan

pernapasan perut (pernapasan diafragma)

a) Pernapasan Dada

Pernapasan dada terjadi karena otot antar tulang rusuk berkontraksi

sehingga rusuk terangkat dan akibatnya volume rongga dada

membesar.Membesarnya rongga dada ini membuat tekanan dalam rongga dada

mengecil dan paru-paru mengembang.Pada saat paru-paru mengembang, tekanan

udara di luar lebih besar dari pada di dalam paru-paru, akibatnya udara masuk.

Sebaliknya, saat otot antar tulang rusuk berelaksasi, tulang rusuk

turun.Akibatnya, volume rongga dada mengecil sehingga tekanan di dalamnya

pun naik.Pada keadaan ini paru-paru mengempis sehingga udara keluar.

b) Pernapasan Perut

Pernapasan ini terjadi karena gerakan diafragma. Jika otot diafragma

berkontraksi, rongga dada akan membesar dan paru-paru mengembang.

Akibatnya, udara akan masuk ke dalam paru-paru. Saat otot diafragma relaksasi,

diafragma kembali ke keadaan semula. Saat itu, rongga dada akan menyempit,

mendorong paru-paru sehingga mengempis. Selanjutnya, udara dari paru-paru

akan keluar.

Page 117: Skripsi Utuh .pdf

102

102

3. Kapasitas Paru-paru

Udara yang masuk dan keluar saat berlangsungnya proses pernapasan

biasa dinamakan udara pernapasan atau volume udara tidal. Volume udara tidal

orang dewasa pada pernapasan biasa kira-kira 500 ml. Jika kamu menarik napas

dalam-dalam maka volume udara yang dapat kita tarik mencapai 1500 ml. Udara

ini dinamakan udara komplementer. Jika kamu mengembuskan napas sekuat-

kuatnya, volume udara yang dapat diembuskan juga sekitar 1500 ml. Udara ini

dinamakan udara suplementer.Meskipun kamu telah mengeluarkan napas

sekuatkuatnya, tetapi masih ada sisa udara dalam paru-paru yang volumenya kira-

kira 1500 ml. Udara sisa ini dinamakan udara residu.Sekarang, kamu dapat

menghitung kapasitas vital paru-paru.Kapasitas vital paru-paru adalah jumlah dari

volume udara tidal, volume udara komplementer, dan volume udara suplementer.

Selain itu, kamu juga dapat menghitung kapasitas total paru-paru yang merupakan

jumlah dari kapasitas vital paru-paru dan udara residu.

4. Kelainan dan Gangguan Pada Sistem Pernapasan Manusia

Kelainan dan gangguan sistem pernapasan pada manusia dapat terjadi karena

kecelakaan (tenggelam), infeksi bakteri, virus, dan lain-lain. Beberapa kelainan

dan gangguan sistem pernapasan manusia antara lain sebagai berikut.

a) Asfiksi

Merupakan gangguan pengangkutan oksigen. Misalnya karena tenggelam

sehingga alveolus terisi oleh air, keracunan karbondioksida sehingga Hb lebih

mudah mengikat CO2, keracunan asam sianida (racun pada singkong karet) yang

akan menyebabkan Hb berikatan dengan asam sianida.

b) Asidosis

Merupakan gangguan pengangkutan CO2, sehingga kadar CO2 di dalam darah lebih

banyak yang akan menyebabkan pH darah menjadi asam.

c) Pembengkakan kelenjar limfa di hidung (polip) atau tekak amandel yang

akanmenyebabkan penyumbatan atau penyempitan saluran pernapasan dan

menimbulkan kesan wajah bodoh (adenoid).

Page 118: Skripsi Utuh .pdf

103

103

d) Peradangan dan penyakit pada saluran-saluran napas, yang disebabkan kuman

penyakit, antara lain:

1. Faringitis : radang pada faring karena infeksi bakteri atau virus, sehingga

terasa sakit saat menelan.

2. Bronkhitis: peradangan pada selaput lendir trakea dan saluran bronkhial yang

menimbulkan batuk, demam, dan sakit di dada.

3. Tuberkulosis (TBC) : infeksi karena Mycobacterium tuberculosis.

4. Pneumonia : infeksi pada paru-paru yang disebabkan oleh

Diplococcus pneumonia

Page 119: Skripsi Utuh .pdf

104

104

5. Difteri : infeksi yang disebabkan oleh Corynebaacterium diptherial.

e) Gangguan atau kelainan bukan infeksi, diantaranya:

1. Asma : sukar bernapas, bunyi mendesah, batuk-batuk dan dan sesak napas di

dada.

2. Emfisema : paru-paru kehilangan elastisitasnya ditandai dengan meluasnya

alveoli sehingga paru-paru menggelembung dan mengakibatkan sulit

bernapas.

3. Amfisema : sulit bernapas karena pembengkakan paru-paru atau pembuluh

darah.

4. Rinitis : radang membran mukosa pada rongga hidung yang menyebabkan

hidung berlendir, biasanya terjadi karena alergi sesuatu.

5. Kanker laring, tumor ganas pada laring, biasanya terjadi pada pria diatas 50

tahun yang sewaktu mudanya sering merokok.

6. Kanker paru-paru : tumor ganas pada epitel bronkhiolus, biasanya terjadi pada

perokok.

Page 120: Skripsi Utuh .pdf

105

105

Page 121: Skripsi Utuh .pdf

106

106

Page 122: Skripsi Utuh .pdf

107

107

Page 123: Skripsi Utuh .pdf

108

108

Page 124: Skripsi Utuh .pdf

109

109

Page 125: Skripsi Utuh .pdf

110

110

Page 126: Skripsi Utuh .pdf

111

111

Page 127: Skripsi Utuh .pdf

112

112

Lampiran 5. Soal Uji Tes

SOAL PRETEST DAN POSTTEST PEMAHAMAN KONSEP

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas : VIII

Semester : I (ganjil)

A. Jawablah pertanyaan berikut ini sesuai dengan pemahamanmu, dan

gunakan kata-katamu sendiri dalam menjelaskan!

1) Apakah yang dimaksud dengan bernapas? Jelaskan

2) Perhatikan gambar dibawah ini:

B

Berdasarkan gambar diatas, sebutkan organ-organ penyusun saluran

pernapasan pada manusia yang ditunjukkan oleh nomor 1,2,3, dan 4?

3) Sering kali dijumpai beberapa orang mempunyai kebiasaan mencabut

rambut hidung. Menurut mereka, kebiasaan tersebut baik bagi kesehatan

sebab hidung menjadi lebih bersih. Andi sering mencabut rambut hidung.

Tetapi Andi sering mengalami sakit flu, bersin dan otak terasa nyeri. Dari

kejadian yang dialami Andi diatas. Simpulkanlah pendapat kalian

mengenai kebiasaaan mencabut rambut hidung?

4) Dari segi kesehatan manusia, apakah bernapas melalui hidung lebih baik

dibandingkan melalui mulut? Mengapa demikian!

3 2

1

4

Page 128: Skripsi Utuh .pdf

113

113

5) Perhatikan gambar dibawah ini:

A

B

Berdasarkan gambar dan keterangan diatas, tentukan mana yang

merupakan pernapasan dada dan mana yang merupakan pernapasan perut.

6) Apakah yang dimaksud dengan kapasitas paru-paru?

7) Tuliskan 5 contoh gangguan sistem pernapasan pada manusia?

8) Perhatikan tabel dibawah ini:

Ciri-ciri

1. Dahak bercampur darah

2. Batuk darah

3. Sesak napas

4. Nyeri dada

5. Nafsu makan dan berat badan

menurun

Penyakit/gangguan sistem pernapasan apakah yang diderita oleh

seseorang jika ciri-cirinya seperti terlihat pada tabel diatas.

Page 129: Skripsi Utuh .pdf

114

114

9) Merokok merupakan salah satu penyebab terganggunya kesehatan.

Mengapa demikian? Jelaskan

10) Tuliskan 4 macam penyakit yang disebabkan oleh kebiasaan merokok!

Page 130: Skripsi Utuh .pdf

115

115

Lampiran 6. Lembar Jawaban

Lembar Jawaban

Nama :

Kelas :

Hari/Tanggal :

A. Jawablah pertanyaan ini dengan tepat!

1. Apakah yang dimaksud dengan bernapas? Jelaskan

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

2. Perhatikan gambar dibawah ini:

Berdasarkan gambar diatas, sebutkan organ-organ penyusun saluran

pernapasan pada manusia yang ditunjukkan oleh nomor 1,2,3, dan 4?

1.

2.

3.

3. Sering kali dijumpai beberapa orang mempunyai kebiasaan mencabut rambut

hidung. Menurut mereka, kebiasaan tersebut baik bagi kesehatan sebab hidung

menjadi lebih bersih. Andi sering mencabut rambut hidung. Tetapi Andi

sering mengalami sakit flu, bersin dan otak terasa nyeri. Dari kejadian yang

3 2

1

4

Page 131: Skripsi Utuh .pdf

116

116

dialami Andi diatas. Simpulkanlah pendapat kalian mengenai kebiasaaan

mencabut rambut hidung?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

4. Dari segi kesehatan manusia, apakah bernapas melalui hidung lebih baik

dibandingkan melalui mulut? Mengapa demikian!

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

5. Perhatikan gambar dibawah ini:

A B

Berdasarkan gambar dan keterangan diatas, tentukan mana yang merupakan

pernapasan dada dan mana yang merupakan pernapasan perut.

Lambang A …………………………………………………………………

Lambang B …………………………………………………………………

Page 132: Skripsi Utuh .pdf

117

117

6. Apakah yang dimaksud dengan kapasitas paru-paru?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

7. Tuliskan 5 contoh gangguan sistem pernapasan pada manusia?

a.

b.

c.

d.

e.

8. Perhatikan tabel dibawah ini:

Ciri-ciri

1. Dahak bercampur darah

2. Batuk darah

3. Sesak napas

4. Nyeri dada

5. Nafsu makan dan berat badan

menurun

Penyakit/gangguan sistem pernapasan apakah yang diderita oleh seseorang

jika ciri-cirinya seperti terlihat pada tabel diatas.

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

9. Merokok merupakan salah satu penyebab terganggunya kesehatan. Mengapa

demikian? Jelaskan

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

10. Tuliskan 4 macam penyakit yang disebabkan oleh kebiasaan merokok!

a.

b.

c.

d

Page 133: Skripsi Utuh .pdf

118

118

Lampiran 7. Rubrik Jawaban

RUBRIK JAWABAN SOAL PRETEST DAN POSTTEST

PEMAHAMAN KONSEP

A. Soal Essai

No.

Soal

Kunci Jawaban

(Kriteria Jawaban)

Skor

Butir

Total

Skor

Kriteria

Penskoran

1. Upaya makhluk hidup untuk

memasukkan gas oksigen ke

dalam tubuh dan

mengeluarkan gas

karbondioksida (udara sisa

pembakaran) keluar tubuh.

3

3 1. Jika menjawab

sesuai dengan

jawaban maka di

berikan poin 3

2. Jika menjawab

sedang atau cukup

mendekati

diberikan poin 2

3. Jika menjawab

tidak sesuai maka

diberikan poin 1

4. Jika tidak

menjawab maka

tidak diberikan

poin atau 0

2. a. Rongga Hidung

b. Laring

c. Trakea

d. Paru-paru

1

1

1

1

4 1. Jika menjawab

benar tiap-tiap

ítem di beri 1 skor

2. Jika tidak

menjawab maka

tidakdiberikan poin

atau 0

Page 134: Skripsi Utuh .pdf

119

119

3. Ketika seseorang memiliki

kebiasaan mencabuti rambut

hidungdapat berpotensi

menimbulkan luka dan bisul

di dalam hidung. Bisul ini

terasa sangat nyeri sehingga

seringkali membuat penderita

tidak dapat tidur dengan

nyenyak. Selain itu, dikatakan

pula bahwa luka yang

diakibatkan oleh tindakan

mencabut bulu hidung

tersebut dapat menjadi

sumber infeksi dan

peradangan ke otak. Padahal

dengan adanya bulu pada

hidung, maka bakteri, jamur,

debu ataupun spora yang

masuk kedalam hidung akan

terhambat dan tersaring.

Tidak hanya itu saja, bulu

pada hidung juga

berfungsimeningkatkan

kelembaban udara yang

dihirup. Hal ini sangat

penting untuk proses respirasi

lanjutan.

3

3

1. Jika menjawab

sesuai dengan

jawaban maka di

berikan poin 3

2. Jika menjawab

sedang atau cukup

mendekati

diberikan poin 2

3. Jika menjawab

tidak sesuai maka

diberikan poin 1

4. Jika tidak

menjawab maka

tidak diberikan

poin atau 0

4. Bernapas melalui hidung

lebih baik dibandingkan

bernapas melalui mulut,

karena bernapas melalui

hidung mengalami beberapa

proses yang membuat udara

lebih baik, seperti:

menghangatkan suhu udara,

menyaring debu dan kotoran,

serta melembabkan udara.

3

3

1. Jika menjawab

sesuai dengan

jawaban makadi

berikan poin 3

2. Jika menjawab

sedang atau cukup

mendekati

diberikan poin 2

3. Jika menjawab

tidak sesuai maka

Page 135: Skripsi Utuh .pdf

120

120

diberikan poin 1

4. Jika tidak

menjawab maka

tidakdiberikan poin

atau 0

5. Lambang A merupakan

pernapasan perut sedangkan

lambang B merupakan

pernapasan dada.

1

1

1. Jika menjawab

benar di beri 1 skor

2. Jika tidak

menjawab maka

tidakdiberikan poin

atau 0

6. Kemampuan paru-paru

menampung suatu udara

(daya tampung paru-paru)

3

3 1. Jika menjawab

sesuai dengan

jawaban maka di

berikan poin 3

2. Jika menjawab

sedang atau cukup

mendekati

diberikan poin 2

3. Jika menjawab

tidak sesuai maka

diberikan poin 1

4. Jika tidak

menjawab maka

tidak diberikan

poin atau 0

7. a. Asma

b. Amfisema

c. Tuberkulosis (TBC)

d. Kanker paru-paru

e. Bronkhitis

1

1

1

1

1

5 1. Jika menjawab

benar tiap-tiap

ítem di beri 1 skor

2. Jika tidak

menjawab maka

tidakdiberikan poin

atau 0

Page 136: Skripsi Utuh .pdf

121

121

8. Penyakit Tuberkulosis (TBC)

1

1 1. Jika menjawab

benar di beri 1 skor

2. Jika tidak

menjawab maka

tidak diberikan

poin atau 0

9. Karena asap rokok yang

dihirup seorang perokok

mengandung komponen gas

dan partikel yang dapat

membahayakan kesehatan.

Serta terdapat 4000 jenis

bahan kimia dalam rokok dan

40 jenis diantaranya bersifat

karsinogenik (dapat

menyebabkan kanker).

3

3 1. Jika menjawab

sesuai dengan

jawaban makadi

berikan poin 3

2. Jika menjawab

sedang atau cukup

mendekati

diberikan poin 2

3. Jika menjawab

tidak sesuai maka

diberikan poin 1

4. Jika tidak

menjawab maka

tidakdiberikan poin

atau 0

10. a. Asma

b. Amfisema

c. Tuberkulosis (TBC)

d. Kanker paru-paru

1

1

1

1

4 1. Jika menjawab

benar di beri 1 skor

2. Jika tidak

menjawab maka

tidak diberikan

poin atau 0

TOTAL 30

Nilai Pemahaman Konsep

Skor = Skor Perolehan

Skor Maksimal (30) x 100 =

Page 137: Skripsi Utuh .pdf

122

122

Page 138: Skripsi Utuh .pdf

123

123

Page 139: Skripsi Utuh .pdf

124

124

Lampiran 9. Lembar Observasi

Page 140: Skripsi Utuh .pdf

125

125

Page 141: Skripsi Utuh .pdf

126

126

REKAPITULASI HASIL OBSERVASI KETERLAKASANAAN

MODEL RECIPROCAL TEACHING

Hari/Tanggal Observer Kelompok

Tahap

Pendahuluan

Skor Ideal 20

Tahap

Kegiatan Inti

Skor Ideal 55

Tahap

Penutup

Skor Ideal 5

Kamis,

21-11-2013

Observer I I 19 44 5

II 17 43 5

Observer II III 18 40 4

IV 20 47 5

Observer III V 19 44 5

VI 18 42 5

Rabu,

27-11-2013

Observer I I 18 46 5

II 18 48 5

Observer II III 19 46 5

IV 19 43 5

Observer III V 18 42 5

VI 18 44 5

Page 142: Skripsi Utuh .pdf

127

127

Lampiran 10. Angket Tanggapan Siswa

Page 143: Skripsi Utuh .pdf

128

128

Page 144: Skripsi Utuh .pdf

129

129

HASIL ANGKET TANGGAPAN SISWA

MENGENAI MODEL RECIPROCAL TEACHING

No Nama Pernyataan Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 AI 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 49

2 AL 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41

3 AN 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 37

4 ARD 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 46

5 ER 5 4 4 4 5 4 5 5 4 3 43

6 F 5 4 4 4 5 3 5 5 4 5 44

7 FM 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 45

8 H 5 5 5 5 5 4 5 5 3 3 45

9 HN 5 4 3 4 3 5 5 5 4 4 42

10 IPS 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 46

11 I 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 46

12 MR 5 5 5 4 4 3 5 4 3 3 41

13 MA 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 45

14 MF 5 4 4 5 4 3 5 4 4 5 43

15 MU 5 5 5 3 3 3 5 4 4 5 42

16 M 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 43

17 N 4 3 4 4 4 5 5 4 5 3 41

18 NT 5 4 5 5 4 4 5 3 3 5 43

19 NM 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41

20 NR 5 4 5 5 4 4 5 3 4 3 42

21 NS 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 45

22 NF 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

23 NW 5 4 4 5 3 4 5 4 4 4 42

24 PJ 5 4 4 5 4 3 5 4 5 5 44

25 R 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

26 RA 4 5 3 3 3 5 5 3 3 4 38

27 RU 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 41

28 RS 4 5 5 5 3 5 4 4 5 4 44

29 RW 5 3 4 4 4 5 5 4 5 3 42

30 RY 5 5 3 4 5 5 3 5 4 4 43

31 SAI 4 4 4 5 5 3 3 4 4 4 40

32 SJ 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 43

33 SAR 4 5 5 5 4 4 5 4 3 3 42

34 S 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 46

35 WR 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

36 W 5 4 5 5 5 4 5 5 3 4 45

Keterangan:

Skor 5 = Sangat Setuju (SS)

Skor 4 = Setuju (S) Skor 3 = Netral (N)

Skor 2 = Tidak Setuju (TS)

Skor 1 = Sangat Tidak Setuju (STS)

Page 145: Skripsi Utuh .pdf

130

130

Lampiran 11. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen

Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen

No

item

Validitas Tingkat Kesukaran Daya

Pembeda Keterangan

𝒓𝒙𝒚 Ket TK Ket DP Ket

1 0.256 Valid 91.98 Sangat Mudah 13.58 Jelek Digunakan

2 0.363 Valid 54.63 Sedang 12.96 Jelek Digunakan

3 0.426 Valid 92.59 Sangat Mudah 12.35 Jelek Digunakan

4 0.456 Valid 82.10 Mudah 20.99 Cukup Digunakan

5 0.255 Valid 57.41 Sedang 40.74 Baik Digunakan

6 0.602 Valid 48.77 Sedang 45.68 Baik Digunakan

7 0.607 Valid 84.81 Mudah 30.37 Cukup Digunakan

8 0.368 Valid 68.52 Sedang 48.15 Baik Digunakan

9 0.532 Valid 82.72 Mudah 27.16 Cukup Digunakan

10 0.640 Valid 71.76 Mudah 8.33 Jelek Digunakan

Page 146: Skripsi Utuh .pdf

131

131

Hasil Analisis Validasi Butir Soal Menggunakan Software Anatesversi 4.0.5

Jumlah Subyek = 100

Butir Soal = 10

Tabel penarikan kesimpulan jika rhitung ≥ rtabel , maka butir soal dikatakan valid

ITEM

n=10

Korelasi

(rhitung ) rtabel = 0.195

𝛼 = 0.05 Signifikansi

Soal1 0.256 > 0.195 Signifikan

Soal2 0.363 > 0.195 Signifikan

Soal3 0.426 > 0.195 Signifikan

Soal4 0.456 > 0.195 Signifikan

Soal5 0.255 > 0.195 Signifikan

Soal6 0.602 > 0.195 Signifikan

Soal7 0.607 > 0.195 Signifikan

Soal8 0.368 > 0.195 Signifikan

Soal9 0.532 > 0.195 Signifikan

Soal10 0.640 > 0.195 Signifikan

Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagai berikut:

df (N-2) p= 0.05 df (N-2) p= 0.05

10 0,576 50 0,273

15 0,482 60 0,250

20 0,423 70 0,233

25 0,381 80 0,217

30 0,349 90 0,205

40 0,304 100 0,195

Page 147: Skripsi Utuh .pdf

132

132

Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Menggunakan Software Anatesversi

4.0.5

Jumlah Subyek = 100

Butir Soal = 10

No. Butir

Soal

Tingkat Kesukaran

(%) Kategori

1 91.98 Sangat Mudah

2 54.63 Sedang

3 92.59 Sangat Mudah

4 82.10 Mudah

5 57.41 Sedang

6 48.77 Sedang

7 84.81 Mudah

8 68.52 Sedang

9 82.72 Mudah

10 71.76 Mudah

Page 148: Skripsi Utuh .pdf

133

133

Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Menggunakan Software Anatesversi 4.0.5

Jumlah Subyek = 100

Butir Soal = 10

Kelompok atas (n) = 73

Kelompok bawah (n) = 27

Un = Unggul

As = Asor

SB = Simpangan Baku

No.

Butir

Soal

Rata-

rata

Un

Rata-

rata

As

Bed

a SB Un

SB

As

SB

Gab t

DP

(%)

1 2.96 2.56 0.41 0.19 0.64 0.13 3.17 13.58

2 2.44 1.93 0.52 0.58 0.68 0.17 3.03 12.96

3 2.96 2.59 0.37 0.19 0.69 0.14 2.67 12.35

4 2.78 2.15 0.63 0.58 0.91 0.21 3.04 20.99

5 0.78 0.37 0.41 0.42 0.49 0.12 3.26 40.74

6 2.15 0.78 1.37 0.95 0.58 0.21 6.41 45.68

7 5.00 3.48 1.52 0.00 1.58 0.30 5.00 30.37

8 0.93 0.44 0.48 0.27 0.51 0.11 4.37 48.15

9 2.89 2.07 0.81 0.32 0.96 0.19 4.19 27.16

10 3.04 2.70 0.33 0.19 0.67 0.13 2.49 8.33

Daftar Analisis Daya Pembeda Soal (D)

No D Kategori

1 13.58 Jelek

2 12.96 Jelek

3 12.35 Jelek

4 20.99 Cukup

5 40.74 Baik

6 45.68 Baik

7 30.37 Cukup

8 48.15 Baik

9 27.16 Cukup

10 8.33 Jelek

Page 149: Skripsi Utuh .pdf

134

134

Lampiran 12. Nilai Kelas Eksperimen

Nilai Pretes dan Posttest Kelas VIII-3

Siswa Nilai Pretes Nilai Posstest Gain

3_01 66 83 17

3_02 43 80 37

3_03 53 66 13

3_04 46 63 17

3_05 33 73 40

3_06 40 70 30

3_07 70 93 23

3_08 30 50 20

3_09 36 80 44

3_10 46 73 27

3_11 56 76 20

3_12 33 63 30

3_13 33 36 -3

3_14 70 70 0

3_15 36 90 54

3_16 40 83 43

3_17 50 90 40

3_18 50 80 30

3_19 33 70 37

3_20 70 90 13

3_21 63 80 17

3_22 76 73 3

3_23 43 86 43

3_24 36 66 30

3_25 30 80 50

3_26 60 73 13

3_27 43 83 40

3_28 36 40 4

3_29 36 93 57

3_30 56 73 17

3_31 43 86 43

3_32 46 70 24

3_33 30 56 26

3_34 56 93 37

3_35 63 73 10

3_36 76 80 4

Rata-rata 47,97 74,55 26,38

Page 150: Skripsi Utuh .pdf

135

135

Lampiran 13. Nilai Kelas Kontrol

Nilai Pretes dan Posttest Kelas VIII-4

Siswa Nilai Pretes Nilai Posstest Gain

4_01 60 66 6

4_02 40 76 36

4_03 40 83 43

4_04 60 80 20

4_05 50 76 26

4_06 46 70 24

4_07 76 83 7

4_08 50 60 10

4_09 53 63 10

4_10 43 66 23

4_11 50 63 13

4_12 46 56 10

4_13 60 83 23

4_14 40 70 30

4_15 66 86 20

4_16 63 86 23

4_17 46 60 14

4_18 53 56 3

4_19 53 66 13

4_20 70 60 -10

4_21 70 86 16

4_22 56 73 17

4_23 40 33 -7

4_24 43 66 23

4_25 30 70 40

4_26 53 63 10

4_27 66 80 14

4_28 33 56 23

4_29 53 60 7

4_30 43 70 27

4_31 43 46 3

4_32 50 70 20

4_33 56 86 30

4_34 43 73 30

4_35 50 63 13

4_36 33 50 17

Rata-rata 50,75 68,16 17,41

Page 151: Skripsi Utuh .pdf

136

136

Lampiran 14. Analisis Data

Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pretest

N 36

Normal Parametersa Mean 47.9722

Std. Deviation 14.13706

Most Extreme

Differences

Absolute .139

Positive .139

Negative -.102

Kolmogorov-Smirnov Z .833

Asymp. Sig. (2-tailed) .492

Uji Normalitas Data Pretest Kelas Kontrol

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pretest

N 36

Normal Parametersa Mean 50.7500

Std. Deviation 10.98668

Most Extreme

Differences

Absolute .113

Positive .113

Negative -.081

Kolmogorov-Smirnov Z .680

Asymp. Sig. (2-tailed) .744

Page 152: Skripsi Utuh .pdf

137

137

Uji Homogenitas Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Nilai Based on Mean 4.086 1 70 .047

Based on Median 2.838 1 70 .097

Based on Median and

with adjusted df 2.838 1 66.440 .097

Based on trimmed mean 3.789 1 70 .056

Uji Persamaan Data Dua Rata-Rata Pretest

Levene's

Test for

Equality

of

Variance

s t-test for Equality of Means

F

Sig

. t df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Differen

ce

Std. Error

Differenc

e

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Nil

ai

Equal

variances

assumed

4.08

6

.04

7 -.931 70 .355

-

2.77778 2.98405

-

8.72927 3.17372

Equal

variances

not

assumed

-.931 65.97

8 .355

-

2.77778 2.98405

-

8.73566 3.18010

Page 153: Skripsi Utuh .pdf

138

138

Uji Normalitas Data Posttest Kelas Eksperimen

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Posttest

N 36

Normal Parametersa Mean 74.5556

Std. Deviation 13.66004

Most Extreme

Differences

Absolute .147

Positive .088

Negative -.147

Kolmogorov-Smirnov Z .883

Asymp. Sig. (2-tailed) .417

Uji Normalitas Data Posttest Kelas Kontrol

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Posttest

N 36

Normal Parametersa Mean 68.1667

Std. Deviation 12.29750

Most Extreme

Differences

Absolute .087

Positive .080

Negative -.087

Kolmogorov-Smirnov Z .520

Asymp. Sig. (2-tailed) .950

Page 154: Skripsi Utuh .pdf

139

139

Uji Homogenitas Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol

Test of Homogeneity of Variance

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

Nilai Based on Mean .083 1 70 .774

Based on Median .083 1 70 .774

Based on Median and

with adjusted df .083 1 67.836 .774

Based on trimmed

mean .082 1 70 .776

Uji T Data Gain

Levene's

Test for

Equality

of

Variance

s t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Differen

ce

Std. Error

Differenc

e

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Nil

ai

Equal

variances

assumed

4.77

7

.03

2

2.74

2 70 .008 8.97222 3.27246 2.44551

15.4989

3

Equal

variances

not

assumed

2.74

2

64.54

2 .008 8.97222 3.27246 2.43580

15.5086

5

Page 155: Skripsi Utuh .pdf

140

140

Lampiran 15. Dokumentasi

Dokumentasi Validasi

Suasana Kelas IX saat mengerjakan Tes Uji Coba Instrumen

Dokumentasi Pretest Kelas Eksperimen

Siswa kelas VIII-3 mengerjakan soal pretest

Page 156: Skripsi Utuh .pdf

141

141

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Pelaksanaan Model Pembelajaran Reciprocal Teaching

Masing-masing siswa dalam kelompok membaca isi wacana yang dibagikan

Masing-masing kelompok mendiskusikan lembar kerja siswa

Page 157: Skripsi Utuh .pdf

142

142

Guru memberikan pengarahan untuk memecahkan masalah yang diberikan

Perwakilan dari kelompok mempresentasikan hasil diskusinya

Keaktifan siswa dalam kegiatan diskusi

Page 158: Skripsi Utuh .pdf

143

143

Pelaksanaan posttest kelas eksperimen

Dokumentasi Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol

Pelaksanaan pretest kelas kontrol

Guru menjelaskan langkah-langkah mengerjakan LKS

Page 159: Skripsi Utuh .pdf

144

144

Siswa melakukan diskusi

Siswa mempresentasikan hasil diskusinya

Dokumentasi Posttest Kelas Kontrol

Pelaksanaan posttest kelas kontrol

Page 160: Skripsi Utuh .pdf

145

145

Lampiran 16. Surat Pengantar Penelitian

Lampiran 16. Surat Pengantar Penelitian

Page 161: Skripsi Utuh .pdf

146

146

Lampiran 17. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

Page 162: Skripsi Utuh .pdf

147

147

Lampiran 17. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

Page 163: Skripsi Utuh .pdf

148

148

RIWAYAT HIDUP

Penulis, WIDYANINGSIH Lahir pada tanggal 03 Februari 1992 di

Pangkajene. Merupakan anak ke dua dari empat bersaudara, putri

dari pasangan Bapak Muh.Syahril dan Ibu Hasliah.

Memulai pendidikan pada tahun 1997 di Sekolah Dasar Negeri 03

Jagong dengan masa studi 6 tahun dan memperolah ijazah tahun

2003. Melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pangkep

dengan masa studi 3 tahun dan memperoleh ijazah tahun 2007 dan meneruskan

pendidikan ke Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pangkep selesai pada tahun

2009.

Pendidikan tinggi dimulai pada tahun 2009 di Universitas Borneo Tarakan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan Jurusan Pendidikan Biologi.Pada

tahun 2012 melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Atap Kabupaten

Nunukan, kemudian pada tahun 2012 melaksanakan Praktik Pengalaman

Lapangan (PPL) di Sekolah Menengah Pertama Mulawarman Tarakan.

Page 164: Skripsi Utuh .pdf

149

149

Page 165: Skripsi Utuh .pdf

150

150