Karya Ilmiah Utuh Jadi

21
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini banyak terjadi perubahan-perubahan baik dalam segi ekonomi, politik maupun sosial budaya. Perubahan-perubahan tersebut akan berpengaruh terhadap kehidupan individu dan akan cepat memberikan konsekuensi bagi individu dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan jaman. Demikian juga dengan keadaan di Indonesia, hal tersebut dapat dilihat dari adanya perubahan-perubahan nilai-nilai sosial budaya yang berpengaruh pada konsep diri, sikap dan perilaku seseorang. Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia ini, remaja sebagai tunas bangsa dan penerus cita-cita pembangunan perlu diperhatikan. Hal ini sejalan dengan dengan posisinya sebagai kader bangsa yang tangguh dan ulet serta bertanggunga jawab dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepada mereka. Untuk itu perlu dibentuk individu yang berkualitas dan matang serta memiliki konsep diri, sikap dan perilaku yang positif.

Transcript of Karya Ilmiah Utuh Jadi

Page 1: Karya Ilmiah Utuh Jadi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada era sekarang ini banyak terjadi perubahan-perubahan baik

dalam segi ekonomi, politik maupun sosial budaya. Perubahan-perubahan

tersebut akan berpengaruh terhadap kehidupan individu dan akan cepat

memberikan konsekuensi bagi individu dalam menyesuaikan diri dengan

tuntutan jaman. Demikian juga dengan keadaan di Indonesia, hal tersebut

dapat dilihat dari adanya perubahan-perubahan nilai-nilai sosial budaya

yang berpengaruh pada konsep diri, sikap dan perilaku seseorang.

Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia ini,

remaja sebagai tunas bangsa dan penerus cita-cita pembangunan perlu

diperhatikan. Hal ini sejalan dengan dengan posisinya sebagai kader

bangsa yang tangguh dan ulet serta bertanggunga jawab dalam

melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepada mereka. Untuk itu

perlu dibentuk individu yang berkualitas dan matang serta memiliki

konsep diri, sikap dan perilaku yang positif.

Seiring dengan perkembangan jaman seringkali terjadi pergeseran

antara nilai tradisionala dengan nilai modern di dalam masyarakat.

Kehidupan yang modern terkadang disalahartikan oleh sebagian generasi

muda khususnya para remaja dengan menganggap bahwa kehidupan

modern adalah kehidupan dimana orang bebas bersikap semaunya.

Kenakalan remaja biasanya dilakukan oleh remaja-remaja yang

gagal dalam menjalani proses-proses perkembanagan jiwanya, baik pada

aat remaja maupun pada masa kanak-kanaknya. Masa kanak-kanak dan

masa remaja berlangsunga begitu singkat, dengan perkembangan fisik,

psikis, dan emosi yang begitu cepat. Secara psikoligis, kenakalan remaja

merupakan wujud dari konflik-komflik yang tidak terselesaikan dengan

baik pada masa kanak-kanak maupun remaja para pelakunya.

Page 2: Karya Ilmiah Utuh Jadi

Berdasarkan uraian diatas, peneliti merasa perlu untuk mengadakan

penelitian guna mencari apakah terdapat hubungan antara konsep diri dan

sikap terhadap kenakalan remaja dengan perilaku menyimpang pada diri

remaja tersebut. Maka penulis mengangkat penelitian dengan judul

“PENGARUH PERILAKU MENYIMPANG DALAM

HUBUNGANNYA DENGAN KONSEP DIRI DAN SIKAP TERHADAP

KENAKALAN REMAJA PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI

KEBAKKRAMAT, KARANGANYAR”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas , peneliti merumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Apakah ada hubungan konsep diri dengan perilaku menyimpang

2. Apakah ada hubungan sikap terhadap kenakalan remaja dengan

perilaku menyimpang

3. Apakah ada hubungan antara konsep diri dan sikap terhadap kenakalan

remaja secara bersama-sama dengan perilaku menyimpang.

C. Tujuan Penelitian

Ada tujuan penelitian yang hendak di capai dalam penelitian ini

adalah:

1. Untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dengan perilaku

menyimpang.

2. Untuk mengetahui hubungan antara sikap terhadap kenakalan remaja

dengan perilaku menyimpang.

3. Untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dan sikap terhadap

kenakalan remaja secara bersama-sama dengan perilaku menyimpang.

Page 3: Karya Ilmiah Utuh Jadi

D. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat

antara lain:

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan penulis dan

pembaca mengenai permasalahan-permasalahan yang diangkat dalam

penelitian ini.

2. Manfaat praktis

Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk dapat membentuk

konsep diri dan sikap yang positif pada diri siswa agar terhindar dari

perilaku menyimpang. Selain itu juga sebagai feedback bagi orang tua

untuk dapat mendidik anak lebih baik lagi agar mereka memiliki

konsep diri dan sikap yang positif agar terhindar dari perilaku

menyimpang.

Page 4: Karya Ilmiah Utuh Jadi

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Konsep Diri

Menurut Gage dan Barliner (1984: 24) bahwa konsep diri

merupakan suatu totalitas persepsi diri kita sendiri, sikap kita terhadap

diri kita sendiri yaitu bahasa yang kita gunakan untuk menggambarkan

diri kita sendiri. Konsep diri di bagi menjadi tiga, yaitu:

a. Konsep diri umum, yaitu berupa seperangkat kepercayaan yang

dijadikan pegangan untuk memahami dirinya.

b. Konsep diri mayor, yaitu cara seseorang dalam memahami segi

sosial dan fisiknya.

c. Konsep diri spesifik, yaitu cara seseorang memahami jenis

kegiatan dalam aspek sosial dan fisik.

2. Sikap terhadap kenakalan remaja

a. Sikap

Menurut Bimo Walgito (2001: 144-145) bahwa sikap

adalah faktor yang ada dalam diri manusia yang dapat mendorong

atau menimbulkan perilaku tertentu.

Adapun ciri-ciri sikap yaitu:

1) Tidak di bawa sejak lahir

2) Selalu berhubungan dengan obyek sikap

3) Dapat tertuju pada satu obyek saja maupun tertuju pada

sekumpulan obyek-obyek

4) Dapat berlangsung lama atau sebentar

5) Mengandung faktor perasaan dan motivasi.

b. Kenakalan remaja

Kenakalan remaja bukanlah menunjuk pada perbuatan yang

biasa sehingga dapat dimaklumi atau diterima begitu saja. Tetapi

tidak juga disamakan dengan perbuatan yang biasa dilakukan oleh

Page 5: Karya Ilmiah Utuh Jadi

orang dewasa, sebab kita harus membedakan sifat dan bentuk

perbuatan seorang anak (remaja) dengan perbuatan orang dewasa.

1) Bentuk-bentuk kenakalan remaja

a) kenakalan pelanggaran norma

b) kenakalan pelanggaran moralitas

c) pelanggaran aturan dan tata tertib

d) pelanggaran khusus yang mengarah pada kejahatan

kriminal.

2) Faktor penyebab kenakalan remaja

a) Faktor dari dalam

Diantaranya adalah faktor kepribadian, intelegensi,

umur, jenis kelamin dan kedudukan anak dalam

keluarga.

b) Faktor dari luar

Diantaranya adalah lingkungan keluarga, lingkungan

sekolah, dan media komunikasi massa.

3. Perilaku menyimpang

Menurut Cohen dalam Saparinah Sadli (1976: 20) menyebutkan

bahwa: “perilaku menyimpang adalah tingkah laku yang melanggar

atau bertentangan dari aturan-aturan yang normatif”.

Faktor penyebab perilaku menyimpang, antara lain:

a. Faktor keluarga

1) Faktor dalam keluarga

2) Pola interaksi dalam keluarga

3) Jenis perilaku menyimpang yang disebabkan oleh faktor

keluarga

b. Faktor biologis

1) Kelainan genetika

2) Kelainan temperament

3) Disfungsi atau gegar otak

4) Kekurangan gizi atau salah makan

Page 6: Karya Ilmiah Utuh Jadi

5) Penyakit atau kecacatan tubuh

c. Sekolah

1) Tidak sensitif terhadap kepribadian anak

2) Harapan yanag tidak wajar

3) Pengelolaan tidak konsisiten

4) Pengajaran ketrampilan yang tidak relevan atau nonfungsional

5) Pola pemberian imbalan yang keliru

6) Contoh yang tidaka baik

B. Kerangka Berfikir

Berdasakan permasalahan yang ada, dapat dijelaskan dalam kerangka

pemikiran berikut ini:

1. Hubungan konsep diri terhadap perilaku menyimpang

Konsep diri sangat kuat pengaruhnya terhadap perilaku seseorang.

Dengan mengetahui konsep diri seseorang kita akan lebih mudah

meramalkan dan memahami tingkah laku orang tersebut.

2. Hubungan hubungan sikap terhadap kenakalan remaja dengan perilaku

menyimpang

Sikap adalah faktor yang ada dalam diri manusia yang dapat

mendorong atau menimbulakan perilaku tertentu. Sikap yang tidak

tegas terhadap bentuk kenakalan remaja dapat mendorong siswa untuk

melakukan perilaku yang menyimpang dari aturan-aturan yang ada di

masyarakat.

3. Hubungan antara konsep diri dan sikap terhadap kenakalan remaja

secara bersama-sama dengan perilaku menyimpang

Konsep diri dan sikap merupakan komponen yang sangat

nerpengaruh dalam membentuk tingkah laku seseorang. Seseorang

dengan konsep diri yang positif serta sikap tegas yang menolak

terhadap kenakalan remaja akan cenderung tidak melakukan perilaku

menyimpang.

Page 7: Karya Ilmiah Utuh Jadi

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Dalam kegiatan penelitian diperlukan adanya tempat atau lokasi dari

penelitian itu sendiri yang nantinya dapat menghasilkan informasi serta

data-data yang valid. Pembuatan karya ilmiah yang mengambil lokasi di

SMA Negeri Kebakkramat, Karanganyar.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian menurut pandangan penulis tidak dapat

dispesifikasikan kapan waktu penelitian itu dilakukan karena menurut

argument penulis gejala masyarakat itu akan selalu berkesinambungan

tidaka hanya secara terjadwal saja.

B. Bentuk Penelitian

Berdasarkan tujuan yang hendaka dicapai dan jenis data yang diperlukan

maka penelitian ini menggunakan bentuk penelitian kualitatif.

Menurut Bogdan dan Taylor (1975: 5) yang dikutip oleh Moleong Lexy J

(1998: 3) mendefinisikan “metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskripsi berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

orang dan perilaku yan dapat diamati”.

Sejalan dengan definisi tersebut, Kirk dan Miller (1986: 9) yang dikutip

oleh Lexy J. Moleong (1998: 3) mendefinisikan bahwa penelitia kualitatif

adalah “tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara

fundamental bergantung pada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri

dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam

peristirahatannya”.

Penelitian kualitatif sebagai pendekatana penelitian dalam ilmu-ilmu sosial

dan pendidikan merupakan salah satu pendekatan umum yang digunakan

Page 8: Karya Ilmiah Utuh Jadi

dalam pendekatan ilmiah. Penelitian dilakukan untuk memahami dan

menjelaskan fenomena-fenomena yang telah berjalan dan sedang berjalan.

Pentingnya penelitian secara kualitatif adalah untuk menjelaskan data-data

yang berbentuk lisan dan tulisan sehingga peneliti dapat memahami lebih

mendalam fenomena-fenomena atau peristiwa-peristiwa setting sosial yang

berhubunga dengan focus masalah yang diteliti penulis. Jenis pendekatan

penelitian kualitatif yang digunakan adalah pendekatan penelitian

fenomenologi.

C. Sumber Data

Data dan informasi yang menjadi bahan baku penelitian untuk diolah

merupakan data yang terwujud data primer dan data sekunder. Sumber data

yang digunakan penulis dalam melakukan kegiatan penelitian berasal dari:

1. Responden

Seseorang yang diminta untuk memberikan respon jawaban terhadap

pertanyaan-pertanyaan langsung maupun tidak langsung, lisan maupun

non lisan.

2. Informan (Narasumber)

Seseorang yang karena memiliki informasi (data) banyak mengenai

objek yang sedsang diteliti dimintai informasi mengenai objek penelitian

tersebut. Informan adalah orang yang paling banyak menguasai informasi

mengenai objek yang sedang diteliti.

D. Teknik Pengumpulan Data

Sebelum pengumulan data penulis untuk memahami pengumpulan cara

atau teknik pengumpulandata penelitian. Dalam menyusun karya ilmiah ini

penulis menggunakan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:

1. Wawancara (Interview)

Kegiatan wawancara terhadap masyarakat komunikasi secara langsung

sehingga didapat keterangan yang berkaitan dengan ine]formasi yang

dibutuhkan penulis.

Page 9: Karya Ilmiah Utuh Jadi

2. Observasi Kegiatan Objek Penelitian

Observasi adalah pengamatan angsunag suatu kegiatan yang sedang

berjalan berikut lingkungan fisiknya.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah data yang diperoleh dari sumber lain yang

berkaitan dengan penelitian dengan penelaahan dokumen-dokumen yang

berhubungan dengan persoalan penelitian.

E. Analisis Data

Untuk mendapatkan data yang objektif dalam pengumpulan data, maka

seorang peneliti harus melakukan proses analisis data. Menurut Lexy J.

Moleong (1998: 103) “Analisis data adalah proses mengorganisasikan data

kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan

tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti disarankan oleh data”.

Mengenai analisis data akan penulis uraikan sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data

Dalam proses ini peneliti melakukan kegiatan pengumpulan informasi

yang berupa kalimat-kalimat atau tulisan-tulisan yang dikumpulkan

melalui kegiatan wawansara dan analisis dokumen. Data yang diperoleh

dari kegiatan ini sifatnya masih mentah dan belum teratur, sehingga

dierlukan suatu analisis agar data tersebut menjadi suatu data yang runtut

dan teratur.

2. Reduksi Data

Reduksi data adalah “Bagian dari proses analisis yang mempertegas,

memperpendek, mebuat focus, membuang hal-hal yang tidak penting dan

mengatur data sedemikaina rupa sehingga simpulan penelitian dapat

dilakukan” (H.B. Sutopo, 2002: 92). Dalam hal ini reduksi data merupakan

proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan dan abstraksi dari field note

(data mentah) sehingga diperoleh suatu simpulan penelitian yang terarah

dan terpusat.

Page 10: Karya Ilmiah Utuh Jadi

3. Sajian Data

Sajian data merupakan rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam

bentuk narasi yang memungkinkan simpulan penelitian dapat dilakukan.

Simpulan penelitian dalam hal ini harus disusun dalam bentuk kalimat

yang logis dan sistematis sehingga mudah dibaca dan dipahami serta

mengacu pada rumusan masalah yang tekah dirumuskan.

4. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

Kesimpulan akhir yang diperoleh dari suatu penelitian agar lebih

mantap dan benar-benar bisa dipertanggung-jawabkan haruslah dilakukan

verifikasi atau pengulangan dengan melihat kembali field note (data

mentah) sehingga diperoleh suatu simpulan yang mantap, akurat dan dapat

dipertanggunggung-jawabkan.

Komponen-komponen diatas merupakan suatu rangkaian kegiatan atau

proses yang saling berkaitan satu sama lain dan tidak dapat dipisah-pisahkan

atau berdiri sendiri.

F. Validitas Data

Dalam penelitian kualitatif terdapat beberapa cara yang bisa dipilih untuk

pengembangan validitas (kesahihan) data penelitian. Cara-cara tersebut antara

lain berupa teknik trianggulasi dan review informan.

1. Triangulasi

Mengenai pengertia trianggulasi, Lexy J. Moleong (1998: 178)

berpandapat bahwa “Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan

datanya dengan memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk

pengecekan atau sebagai bahan pembanding terhadap data itu”.

2. Informan Review

Untuk mengukur keabsahan data dalam penelitian ini, juga diperlukan

cara informan review, yaitu melaporkan hasil penelitian kepada informan

utama yang menjadi kunci dalam memperoleh informasi. Laporan

Page 11: Karya Ilmiah Utuh Jadi

penelitian selanjutnya ditinjau dan diteliti untuk mengetahui apakah haisl

penelitian tersebut merupakan sesuatu yang dapat disetujui atau tidak.

G. Prosedur Penelitian

Suatu penelitian agar diperoleh secara efisien, akurat, dan sesuai

procedural, maka peneliti menyusun tahap-tahap penulisan sebagai berikut.

1. Tahap perencanaan

Tahap ini adalah tahap dimana sebuah penelitian disiapkan.

2. Tahap pelaksanaan

Tahap ini merupakan sebuah tahap dimana sebuah penelitian sudah

dilaksanakan.

3. Tahap penulisan

Tahap ini merupakan tahap dimana sebuah penelitian telah selesai

dilaksanakan.

Page 12: Karya Ilmiah Utuh Jadi

BAB IV

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, lokasi yang dipilih sebagai lokasi

penelitian berada di wilayah kabupaten Karanganyar tepatnya di SMA

Negeri Kebakkramat yang beralamatkan di Jalan Nangsri Kebakkramat,

Karanganyar, Surakarta. Keberadaan gedung sekolah yang menghadap kea

rah tenggelamnya matahari ini berjarak sekitar 500 meter dari Jalan Raya

Solo-Sragen.

Letak gedung SMA Negeri Kebakkramat dapat dideskripsikan sebagai

berikut:

1. Sebelah utara gedung sekolah: Desa Nayan

2. Sebelah timur gedung sekolah: Desa Nangsri

3. Sebelah selatan gedung sekolah: Jalan Nangsri Kebakkramat yang

merupakan jalan alternatif menuju Karanganyar

4. Sebelah barat gedung sekolah: lapangan sepakbola milik SMA Negeri

Kebakkramat.

B. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Hubungan konsep diri dengan perilaku menyimpang

Dari hasil penelitian dapat dilihat adanya hubungan yang signifikan

antara konsep diri dengan perilaku menyimpang. Konsep diri sangat

kuat pengaruhnya terhadap perilaku seseorang. Dengan mengetahui

konsep diri seseorang, kita akan lebih mudah meramalkan dan

memahami tingkah laku orang tersebut. Hal ini berarti apabila siswa

memiliki konsep diri yang tinggi atau positif maka perilakunya akan

selaras dan tidak menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam

masyarakat, baik itu norma agama maupun norma sosial.

2. Hubungan sikap terhadap kenalan remaja dengan perilaku

menyimpang

Page 13: Karya Ilmiah Utuh Jadi

Dari hasil penelitian dapat dilihat adanya hubungan yang signifikan

antara sikap terhadap kenakalan remaja dengan perilaku menyimpang.

Sikap adalah faktor yang ada dalam diri manusia yang dapat

mendorong atau menimbulakan perilaku tertentu. Sikap yang tidak

tegas terhadap bentuk kenakalan remaja dapat mendorong siswa untuk

melakukan perilaku yang menyimpang dari aturan-aturan yang ada di

masyarakat. Sedangkan apabila siswa memiliki sikap tegastidak setuju

atau menolak terhadap kenakalan remaja maka siswa diharapkan tidak

melakukan perilaku menyimpang.

3. Hubungan antara konsep diri dan sikap terhadap kenakalan remaja

secara bersama-sama dengan perilaku menyimpang

Dari hasil penelitian dapat dilihat adanya hubungan yang signifikan

antara konsep diri dan sikap terhadap kenakalan remaja secara

bersama-sama dengan perilaku menyimpang. Konsep diri dan sikap

merupakan komponen yang sangat nerpengaruh dalam membentuk

tingkah laku seseorang. Seseorang dengan konsep diri yang positif

serta sikap tegas yang menolak terhadap kenakalan remaja akan

cenderung tidak melakukan perilaku menyimpang jika dibanding

dengan orang dengan konsep diri yang negative serta bersikap tidak

tegas atau menerima terhadap kenkalan remaja akan cenderung

melakukan perilaku menyimpang dalam kehidupan sehari-harinya

Page 14: Karya Ilmiah Utuh Jadi

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan perilaku

menyimpang pada siswa kelas X di SMA Negeri Kebakkramat,

Karanganyar.

2. Terdapat hhubungan yang signifikan antara sikap terhadap kenaklan

remaja dengan perilaku menyimpang pada siswa kelas X di SMA

Negeri Kebakkramat, Karanganyar.

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara konsep diri den sikap

terhadap kenakalan remaja secara bersama-sama dengan perilaku

menyimpang pada siswa kwlas X SMA Negeri Kebakkramat,

Karnaganyar.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian, mka penulis mengemukakan saran

sebagai berikut:

1. Bagi siswa

Siswa hendaknya memiliki sikap tegas terhadap kenakalan-

kenakalan yang dilakukan oleh remaja serta lebih mendekatkan diri

kepada Tuhan YME agar tidak mudah dipengaruhi oleh orang lain.

2. Bagi orangtua

Orangtua hendaknya selalu memberikan contoh bersikap yang

baikmdan memperlakukan anak dengan baik dan penuh kasih saying,

agar anak merasa nyaman berada dirumah dan terhindar dari pergaulan

yang dapat merusak.