SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf ·...

139
i SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS SLENDRO TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI UPT PSTW MAGETAN Oleh : SUN GUMELAR AJI NIM. 201302106 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN TAHUN 2017

Transcript of SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf ·...

Page 1: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

i

SKRIPSI

PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS

SLENDRO TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH

PADA LANSIA DI UPT PSTW MAGETAN

Oleh :

SUN GUMELAR AJI

NIM. 201302106

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

TAHUN 2017

Page 2: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

ii

SKRIPSI

PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS

SLENDRO TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH

PADA LANSIA DI UPT PSTW MAGETAN

Diajukan untuk memenuhi

Salah satu persyaratan dalam mencapai gelar

Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Oleh :

SUN GUMELAR AJI

NIM. 201302106

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

TAHUN 2017

Page 3: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

Page 4: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

iv

LEMBAR PENGESAHAN

Page 5: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

v

HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : SUN GUMELAR AJI

NIM : 201302106

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Terapi

Musik Gamelan Jawa Laras Slendro Terhadap Penurunan Tekanan Darah

Pada Lansia Di UPT PSTW Magetan“ ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri

dan di dalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan dalam memperoleh

gelar sarjana di suatu perguruan tinggi dan lembaga pendidikan lainnya.

Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan baik yang sudah maupun

belum/tidak dipublikasikan, sumbernya dijelaskan dalam tulisan dan daftar

pustaka.

Madiun, 5 Agustus 2017

Sun Gumelar Aji

NIM. 201302106

Page 6: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

vi

LEMBAR PERSEMBAHAN

Dengan segala puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa dan atas dukungan

dan do’a dari orang-orang tercinta, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan dengan

baik dan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, dengan rasa bangga dan bahagia

saya khaturkan rasa syukur dan terimakasih saya kepada :

1) Tuhan yang Maha Esa, karena hanya atas izin dan karunia-Nya maka skripsi ini

dapat dibuat dan selesai pada waktunya. Puji syukur yang tak terhingga pada

Tuhan penguasa alam yang meridhoi dan mengabulkan segala do’a.

2) Bapak, ibuk, kakek dan nenek saya, yang telah memberikan dukungan moril

maupun materi serta do’a yang tiada henti untuk kesuksesan saya, karena tiada

kata seindah lantunan do’a dan tiada do’a yang paling khusuk selain do’a yang

terucap dari orang tua. Ucapan terimakasih saja takkan pernah cukup untuk

membalas kebaikan orang tua, karena itu terimalah persembahan bakti dan

cintaku untuk kalian bapak ibuku.

3) Bapak dan ibu dosen pembimbing, penguji, dan pengajar, yang selama ini telah

tulus dan ikhlas meluangkan waktunya untuk menuntun dan mengarahkan saya,

memberikan bimbingan dan pelajaran yang tiada ternilai harganya, agar saya

menjadi lebih baik. Terimakasih banyak bapak dan ibu dosen, jasa kalian akan

selalu terpatri di hati.

4) Sahabat dan teman tersayang, tanpa semangat, dukungan dan bantuan kalian

semua tak kan mungkin aku sampai disini, terimakasih untuk canda tawa dan

perjuangan yang kita lewati bersama dan terimakasih untuk kenangan manis

Page 7: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

vii

yang telah mengukir selama ini. Dengan perjuangan dan kebersamaan kita pasti

bisa.

Terima kasih yang sebesar-besarnya untuk kalian semua, akhir kata saya

persembahkan skripsi ini untuk kalian semua, orang-orang yang saya sayangi.

Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna untuk kemajuan ilmu

pengetahuan di masa yang akan dating, Aamiin.

Page 8: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

viii

DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN ................................................................................................... i

SAMPUL DALAM ................................................................................................. ii

LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................... v

LEMBAR PERSEMBAHAN ................................................................................ vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii

DAFTAR ISTILAH ............................................................................................. xiv

DAFTAR SINGKATAN ...................................................................................... xv

KATA PENGANTAR ......................................................................................... xvi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... xviii

ABSTRAKS ......................................................................................................... xix

ABSTRACK ......................................................................................................... xx

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................................ 5

1.3. Tujuan Penelitian.................................................................................. 6

1.4. Manfaat Penelitian................................................................................ 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Terapi Musik ........................................................................... 8

2.1.1. Pengertian Terapi Musik ........................................................... 8

2.1.2. Jenis Terapi Musik..................................................................... 8

2.1.3. Manfaat Terapi Musik ............................................................... 9

2.1.4. Klasifikasi Musik ..................................................................... 11

2.1.5. Prosedure Terapi Musik........................................................... 16

2.1.6. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Terapi Musik .......... 17

Page 9: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

ix

2.2. Konsep Tekanan Darah ...................................................................... 18

2.2.1. Pengertian Tekanan Darah ....................................................... 18

2.2.2. Klasifikasi Tekanan Darah ...................................................... 18

2.2.3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tekanan Darah ............... 19

2.2.4. Faktor-faktor Yang Mempertahankan Tekanan Darah ............ 23

2.2.5. Mekanisme Terjadinya Hipertensi Pada Lansia ...................... 24

2.2.6. Gejala Klinis Hipertensi Pada Lansia ...................................... 24

2.2.7. Penatalaksanaan Hipertensi ..................................................... 25

2.2.8. Patofisiologi Hipertensi ........................................................... 33

2.3. Konsep Lansia .................................................................................... 34

2.3.1. Pengertian Lansia .................................................................... 34

2.3.2. Permasalahan Lansia Dengan Berbagai Kemampuannya ....... 35

2.3.3. Batasan Umur Lanjut Usia ...................................................... 36

2.3.4. Perubahan Pada Lansia ............................................................ 37

2.3.5. Teori Penuaan .......................................................................... 38

2.3.6. Perubahan Fisik Dan Psikososial Yang Terjadi Pada Lansia .. 40

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Konseptual ......................................................................... 45

3.2. Hipotesis Penelitian ............................................................................ 47

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1. Desain Penelitian ................................................................................ 48

4.2. Populasi Dan Sampel Penelitian ........................................................ 49

4.3. Tehnik Sampling ................................................................................ 50

4.4. Kerangka Kerja Penelitian ................................................................. 51

4.5. Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional ................................... 52

4.6. Instrumen Penelitian........................................................................... 53

4.7. Lokasi Dan Waktu Penelitian............................................................. 54

4.8. Prosedure Pengumpulan Data ............................................................ 54

4.9. Tehnik Analisa Data ........................................................................... 56

4.10.Etika Penelitian ................................................................................. 58

Page 10: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

x

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Gambaran Umum Dan Lokasi Penelitian .......................................... 62

5.2. Karakteristik Responden .................................................................... 63

5.3. Hasil Penelitian .................................................................................. 64

5.3.1. Tekanan Darah Sistolik (TDS) Dan Tekanan Darah Diastolik

(TDD) Sebelum Diberikan Terapi Musik Gamelan Jawa Laras

Slendro Pada lansia Di UPT PSTW Magetan ......................... 65

5.3.2. Perubahan Tekanan Darah Sistolik (TDS) Dan Tekanan Darah

Diastolik (TDD) Sesudah Diberikan Terapi Musik Gamelan

Jawa Laras Slendro Pada Lansia Di UPT PSTW Magetan ..... 66

5.3.3. Pengaruh Pemberian Terapi Musik Gamelan Jawa Laras

Slendro Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Di

UPT PSTW Magetan .............................................................. 67

5.4. Pembahasan

5.4.1. Tekanan Darah Sebelum Dilakukan Terapi Musik Gamelan

Jawa Laras Slendro Pada Lansia Di UPT PSTW Magetan ..... 69

5.4.2. Tekanan Darah Sesudah Diberikan Terapi Musik Gamelan

Jawa Laras Slendro Pada Lansia Di UPT PSTW Magetan ..... 73

5.4.3. Pengaruh Terapi Musik Gamelan Jawa Laras Slendro Terhadap

Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Di UPT PSTW

Magetan ................................................................................... 76

5.5. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 80

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan ........................................................................................ 81

6.2. Saran .................................................................................................. 81

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Definisi operasional ............................................................................... 53

Tabel 5.1 Distribusi tendensi sentral responden berdasarkan usia di UPT PSTW

Magetan ................................................................................................. 63

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan di UPT PSTW

Magetan ................................................................................................. 64

Tabel 5.3 Hasil penelitian berdasarkan Tekanan Darah Sistolik (TDS) dan

Tekanan Darah Diastolik (TDD) sebelum diberikan terapi musik

gamelan jawa laras slendro pada lansia di UPT PSTW Magetan .......... 65

Tabel 5.4 Hasil penelitian berdasarkan Tekanan Darah Sistolik (TDS) dan

Tekanan Darah Diastolik (TDD) sesudah diberikan terapi musik

gamelan jawa laras slendro pada lansia di UPT PSTW Magetan .......... 66

Tabel 5.5 Analisa Tekanan Darah Sisitolik (TDS) pengaruh terapi musik gamelan

jawa laras slendro terhadap penurunan tekanan darah pada lansia di

UPT PSTW Magetan ............................................................................. 67

Tabel 5.6 Analisa Tekanan Darah Diastolik (TDD) pengaruh terapi musik

gamelan jawa laras slendro terhadap penurunan tekanan darah pada

lansia di UPT PSTW.............................................................................. 68

Page 12: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tangga nada laras slendro ................................................................. 15

Gambar 2.2 Tangga nada laras pelog .................................................................... 16

Gambar 3.1 Kerangka konseptual ......................................................................... 45

Gambar 4.1 Desain Penelitian Pre Eksperimental One Group Pre and Post Test

Design ............................................................................................... 48

Gambar 4.2 Kerangka Kerja Penelitian ................................................................ 51

Page 13: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar pengesahan judul .............................................................. 86

Lampiran 2 Bukti mengikuti seminar proposal ................................................. 87

Lampiran 3 Lembar konsul ............................................................................... 88

Lampiran 4 Lembar revisi proposal .................................................................. 92

Lampiran 5 Surat izin penelitian ....................................................................... 95

Lampiran 6 Lembar penjelasan penelitian ........................................................ 96

Lampiran 7 Lembar persetujuan menjadi responden ........................................ 97

Lampiran 8 SOP ................................................................................................ 98

Lampiran 9 Surat keterangan penelitian ......................................................... 101

Lampiran 10 Data SPSS .................................................................................. 102

Lampiran 11 Tabulasi ..................................................................................... 113

Lampiran 12 Dokumentasi .............................................................................. 115

Lampiran 13 Lembar revisi SKRIPSI ............................................................ 116

Lampiran 14 Jadwal Penyusunan SKRIPSI .................................................... 119

Page 14: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

xiv

DAFTAR ISTILAH

Aerobic : Serangkaian gerak yang dipilih secara sengaja dengan

cara mengikuti irama music yang dipilih sehingga

melahirkan ketentuan ritmis, kuntinuitas, dan durasi

tertentu.

Aneurisma : Pelebaran abnormal pada pembuluh nadi karena kondisi

dinding pembuluh darah yang lemah.

Angina pectoris : Nyeri dada.

Aterosklerosis : Kondisi di mana terjadi penyempitan dan pengerasan di

dalam pembuluh darah arteri akibat pengendapan

kolesterol dan zat–zat lemak lainnya.

Ensefalopati : Istilah umum yang merujuk pada kondisi penyakit,

kerusakan, atau kelainan pada otak.

Guide imagery : Sebuah teknik yang menggunakan imajinasi dan

visualisasi untuk membantu mengurangi stress dan

mendorong relaksasi.

Hemiplegia : Jika satu tangan atau satu kaki atau bahkan satu sisi

wajah menjadi lumpuh dan tidak bisa bergerak.

Inhibitor : Zat yang menghambat atau menurunkan laju reaksi

kimia.

Konteks : Kondisi di mana suatu keadaan terjadi.

Nitric Oxide : Senyawa dengan rumus kimia berupa rumus kimia

berupa (NO) yang berfungsi sebagai molekul sinyal

intraselular pada mamalia termasuk manusia dengan

modulasi berupa aliran darah, thrombosis, dan aktivitas

neural.

Palliative care : Pendekatan multidisiplin dalam memberikan perawatan

yang konfrehensif pada pasien–pasien dengan penyakit

yang mengancam jiwa.

Pitch :Tinggi rendah nada dalam suatu bunyi.

Ritme : Variasi horizontal dan aksen dari suatu suara yang

teratur.

Sampling : Contoh

Sphynomanometer : Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah

yang bekerja secara manual saat memompa maupun

mengurangi tekanan pada manset dengan system non

invasive.

Page 15: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

xv

DAFTAR SINGKATAN

BUN : Blood Urea Nitrogen

HDL : High Density Lipoprotein

K : Kalium

Kemenkes : Kementrian Kesehatan

Na : Natrium

Riskesdas : Riset Kesehatan Dasar

UPT PSTW Magetan : Unit Pelayanan Terpadu Panti Sosial Tresa Werdha

Magetan

WHO

TDS

TDD

: World Health Organization

: Tekanan Darah Sistolik

: Tekanan Darah Diastolik

Page 16: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

xvi

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

proposal yang berjudul “ Pengaruh Terapi Musik Gamelan Jawa Laras Slendro

Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi Di UPT PSTW

Magetan ” Proposal ini disusun sebagai salah satu persyarat dalam

menyelesaikan Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Kesehatan

Bhakti Husada Mulia Madiun.

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa dalam rangka kegiatan

penyusunan proposal ini tidak akan terlaksana sebagaimana yang diharapkan

tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan banyak

bimbingan, arahan, dan motivasi kepada penulis. Untuk itu, dalam kesempatan ini

penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Drs. Setyo Budi M.M selaku kepala UPT PSTW Magetan yang telah

memberikan ijin untuk pengambilan data.

2. Zaenal Abidin,.SKM.,M.Kes (Epid) selaku Ketua Stikes Bhakti Husada

Mulia Madiun.

3. Mega Arianti,S.Kep,Ners.,M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun yang telah

memberikan kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti dan

menyelesaikan pendidikan di Program Studi Ilmu Keperawatan.

4. Cholik Harun Rosjidi A.Per.Pen, M.Kes selaku pembimbing 1, dan

Dony Noerliani,S.Kep.,Ners.,M.Kes selaku pembimbing 2 yang telah

meluangkan banyak waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan

pengarahan dan bimbingan serta motivasi dalam penyusunan

proposal ini.

5. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, nasehat-nasehat dan

semangat untuk penyelesaian penulisan proposal ini.

Page 17: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

xvii

6. Teman–teman Program Studi Ilmu Keperwatan angkatan 2013 atas

bantuan dan kerja sama serta motivasinya dalam penyelesaian

proposal penelitian ini.

7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas

bantuan dalam penyelesaian proposal ini.

Semoga Allah SWT memberikan imbalan atas budi baik serta

ketulusan yang telah mereka berikan selama ini pada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan proposal ini masih

jauh dari kesempurnaan sehingga diharapkan adanya kritik dan saran yang

sifatnya membangun demi kesempurnaan penelitian ini.

Akhirnya penulis berharap semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi

pembaca dan kita semua.

Madiun, 5 Agustus 2017

Penulis

SUN GUMELAR AJI

NIM. 201302106

Page 18: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

xviii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Sun Gumelar Aji

Jenis Kelamin : Laki–laki

Tempat dan Tanggal Lahir : Ngawi, 09 Juli 1994

Agama : Islam

Alamat : Sanggrahan – Ngrambe RT 03 RW 05 Ngawi

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

1. SD Negeri 1 Ngrambe : Tahun 2001 – 2010

2. SMP Negeri 1 Widodaren : Tahun 2007 – 2010

3. SMA Negeri 3 Sragen : Tahun 2010 – 2013

Riwayat Pekerjaan : -

Page 19: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

xix

ABSTRAK

PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS SLENDRO

TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA

DI UPT PSTW MAGETAN

SUN GUMELAR AJI

201302106

Tekanan darah adalah tekanan dari darah yang di pompa oleh jantung

terhadap dinding arteri. Penyakit tekanan darah tinggi yang sering terjadi pada

lansia dikarenakan pada lansia terjadi penurunan dari system fisiologis terutama

pada sistem kardiovaskular. Pada saat ini ada satu metode non-farmakologi yang

dapat menurunkan tekanan darah yaitu dengan mendengarkan musik gamelan

jawa laras slendro. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi musik

gamelan jawa laras slendro terhadap penurunan tekanan darah pada lansia di UPT

PSTW Magetan.

Penelitian ini menggunakan rancangan Pre Eksperimental One Group Pre

and Post Test Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia di UPT

PSTW Magetan berjumlah 87 lansia. Pengambilan sampel menggunakan teknik

Simple Random Sampling dengan jumlah 16 lansia, pengumpulan data

menggunakan observasi dan di analisis menggunakan uji statistik Paired Sample

T-Test dengan bantuan system komputerisasi SPSS 16,0 Windows.

Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata penurunan tekanan darah sistolik

sebesar 18,625 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 2,875 mmHg. Dari uji

Paired Sample T-Test didapatkan nilai p = 0,000 < α = 0,05, yang berarti terdapat

perbedaan signifikan antara tekanan darah sebelum dan sesudah pemberian terapi

musik gamelan jawa laras slendro selama 7 hari berturut-turut.

Kesimpulan yaitu ada pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro

terhadap penurunan tekanan darah pada lansia di UPT PSTW Magetan.

Tenaga kesehatan perlu melakukan sosialisasi dan pemberian terapi musik

gamelan jawa laras slendro sehingga dapat melaksanakan pengelolaan lansia yang

menderita hipertensi dengan cara penatalaksanaan non-farmakologi untuk

mengontrol tekanan darah pada penderita hipertensi.

Kata kunci : Penurunan Tekanan Darah, Terapi Musik Gamelan Jawa, Lansia

Page 20: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

xx

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF JAVANESSE GAMELAN MUSIC THERAPY WITH

SLENDRO SCALES ON THE DECREASED OF ELDELRY’S BLOOD

PREASURE AT TECHNICAL IMPLEMENTATION UNIT OF SOCIAL

HOME TRESNA WERDHA MAGETAN REGENCY

SUN GUMELAR AJI

201302106

Blood pressure is the pressure of blood pumped by the heart against artery

walls. High blood pressure disease which often occurs in elderly due to the

decrease of the physiological system, especially in the cardiovascular system. At

present there is one non-pharmacological method that can lowered blood

pressure by listening to Javanese gamelan music slendro scales. The purpose of

this study to determined the effect of Javanese gamelan music therapy slendro

scales on the decreased blood pressure in elderly in UPT PSTW Magetan.

This research used Pre Experimental One Group Pre and Post Test

Design. The populations in this study were all elderly in UPT PSTW Magetan

amounted to 87 elderly. Sampling used Simple Random Sampling technique with

the number of 16 elderly, data collection used observation and analysis method

used statistical test Paired Sample T-Test with the help of computerized system

SPSS 16.0 Windows.

The results of this study showed an average decrease in systolic blood

pressure of 18.625 mmHg and diastolic blood pressure of 2.875 mmHg. From the

Paired Sample T-Test test, p = 0,000 <α = 0,05, which means that there was

significant difference between blood pressure before and after the therapy of

Javanese gamelan music of Slendro scales for 7 days in a row.

The conclusion that there was influence of Javanese gamelan music

therapy slendro scales to decrease blood pressure in elderly in UPT PSTW

Magetan.

Health workers need to socialize and provide music therapy Javanese

gamelan music slendro barrel so that it can carry out the management of elderly

who suffer from hypertension by non-pharmacology management to control blood

pressure in people with hypertension

Keywords :The Decreased of Blood Preasure,Javanesse Gamelan Music Therapy,

elderly

Page 21: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Lansia (lanjut usia) bukan suatu penyakit, melainkan tahap lanjut dari suatu

proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk

beradaptasi dengan stress lingkungan (Pudjiastuti & Utomo, 2003). Proses

penuaan mempengaruhi perubahan fisik dan mental yang mengakibatkan

penurunan daya tahan tubuh sehingga mengakibatkan timbulnya berbagai macam

penyakit, dan yang paling sering ditemukan pada lansia adalah penyakit hipertensi

(Tamher & Noorkasiani, 2009).

Tekanan darah adalah tekanan dari darah yang di pompa oleh jantung

terhadap dinding arteri. Pada manusia, darah di pompa melalui dua system

sirkulasi terpisah dalam jantung yaitu sirkulasi pulmonal dan sirkulasi sistemik.

Tekanan darah di catat dalam dua nilai yang berbeda, yaitu tekanan darah sistolik

dan tekanan darah diastolic. Tekanan darah sistolik terjadi ketika ventikel

berkontraksi dan mengeluarkan darah ke arteri, sedangkan tekanan darah diastolic

terjadi ketika ventrikel berelaksasi dan terisi dengan darah dari atrium. Tekanan

darah penting karena merupakan kekuatan pendorong bagi darah agar dapat

beredar ke seluruh tubuh untuk memberikan darah segar yang mengandung

oksigen dan nutrisi pada organ tubuh (Berbeau, 2004).

Jika peredaran darah tidak lancar, maka akan menimbulkan penyakit jantung

dan pembuluh darah. Penyakit jantung merupakan penyakit yang mematikan

banyak penduduk di negara maju dan negara berkembang. Tekanan darah tinggi

Page 22: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

2

merupakan faktor yang dapat menimbulkan serangan jantung. Terdapat dua

macam kelainan tekanan darah, antara lain yang dikenal sebagai hipertensi atau

tekanan darah tinggi dan hipotensi atau tekanan darah rendah. Tekanan darah

tinggi atau hipertensi merupakan penyakit multifactorial yang muncul oleh karena

interaksi berbagai faktor. Peningkatan umur merupakan salah satu faktor yang

menyebabkan perubahan fisiologis, dan pada usia lanjut terjadi peningkatan

resistensi perifer dan aktivitas simpatik. Tekanan darah akan meningkat setelah

umur 45–55 tahun, karena pada lanjut usia pada dinding arteri akan mengalami

penebalan oleh adanya penumpukan zat kolagen pada lapisan otot, sehingga

pembuluh darah akan berangsur–angsur menyempit menjadi kaku (Setiawan,

Yunani, & Kusyati, 2014).

Data prevalensi hipertensi pada tahun 2011, WHO mencatat satu miliar orang

di dunia menderita hipertensi. Hipertensi penyebab kematian hampir 8 juta orang

setiap tahun diseluruh dunia dan hampir 1,5 juta orang setiap tahun di Asia

Tenggara. Sekitar sepertiga dari populasi orang dewasa di daerah Asia Tenggara

memiliki tekanan darah tinggi. Hasil Riskesdas Indonesia tahun 2013,

menunjukkan bahwa pola penyakit pada lansia yang terbanyak adalah hipertensi

sekitar 78 %. Berdasarkan Profil Kesehatan Jawa Timur Tahun 2010, selama tiga

tahun berturut – turut dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 hipertensi selalu

berada di urutan ketiga penyakit terbanyak di puskesmas Jawa Timur (Kemenkes

RI, 2013). Berdasarkan hasil survey pendahuluan di UPT PSTW Magetan

diketahui bahwa lansia yang menderita hipertensi sebanyak 44 lansia dari 87

lansia. Faktor penyebab hipertensi pada lansia di UPT PSTW Magetan yaitu

Page 23: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

3

faktor usia, kebiasaan merokok, dan mengkonsumsi garam berlebihan (laporan

bulan januari poliklinik UPT PSTW Magetan tahun 2017).

Apabila penyakit hipertensi tidak terkontrol maka dapat menyerang ke

berbagai organ, dan dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, dan gangguan

ginjal. Hipertensi merupakan salah satu faktor resiko yang paling berpengaruh

terhadap kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah arteri (Marliani, 2007).

Lansia sering terkena hipertensi disebabkan oleh kekakuan pada arteri sehingga

tekanan darah cenderung meningkat. Selain itu penyebab hipertensi pada lansia

juga disebabkan oleh perubahan gaya hidup dan yang lebih penting lagi

kemungkinan terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi karena bertambahnya

usia, resiko hipertensi lebih besar pada orang yang banyak mengkonsumsi

makanan yang banyak mengandung garam (Ritu Jain, 2011).

Faktor – faktor yang dapat menyebabkan hipertensi dapat di bagi menjadi dua

yaitu predisposisi dan presipitasi. Faktor predisposisi meliputi jenis kelamin, usia,

dan genetic, sedangkan faktor presipitasi meliputi pola makan, kebiasaan

merokok, dan aktivitas fisik (Underwood, 2009). Dampak dari hipertensi terhadap

lansia bila tidak segera diatasi bisa mengakibatkan kelainan yang fatal, antara lain

kelainan pembuluh darah, jantung dan gangguan ginjal, bahkan pecahnya

pembuluh darah kapiler di otak atau lebih biasa disebut dengan stroke dan

berakhir dengan kematian (Nissonline, 2007). Melihat kejadian dan dampak dari

hipertensi, maka dilakukan penatalaksanaan hipertensi yang yang terdiri dari

terapi farmakologis (obat–obatan) dan terapi non farmakologis. Terapi

farmakologis paling sering digunakan dalam terapi hipertensi, tetapi obat–obatan

Page 24: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

4

itu menghambat aktivitas system simpatikoadrenergik dengan menghilangkan

sebagian dari noradrenalin yang tersimpan pada dinding arteri. Namun jika di

minum terlalu banyak dapat menyebabkan depresi (Delta, 2010).

Pengobatan secara non farmakologi ternyata lebih aman dan tidak ada efek

samping dalam proses menurunkan tekanan darah pada lansia, yaitu dengan

treatment psikologis yang sudah sering dilakukan pada penderita penyakit kronis

yang mengalami stress adalah treatment perlakuan, diantaranya adalah relaksasi.

Relaksasi adalah salah satu tehnik yang dapat dilakukan untuk mengurangi

ketegangan yang dialami oleh individu dengan melemaskan otot-otot pada tubuh.

Relaksasi secara umum bertujuan untuk meregangkan otot agar tidak mengalami

ketegangan. Dalam tubuh manusia terdapat system saraf yang bekerja

mengendalikan otot dan menggerakkan tubuh. Ketika relaksasi dilakukan maka

system saraf dalam tubuh bekerja sesuai dengan fungsinya. Saat otot tegang yang

bekerja dominan adalah saraf simpatis, sedangkan keadaan rileks atau santai yang

bekerja adalah system saraf parasimpatis (Prawitasari dalam Desmaniarti, 2003).

Relaksasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah terapi musik, karena

rangsangan musik dapat mengaktivasi jalur-jalur spesifik didalam area otak,

seperti system limbik yang berhubungan dengan perilaku emosional. Dengan

mendengarkan musik, system limbic ini teraktivasi dan individu tersebut pun

menjadi rileks. Saat keadaan rileks inilah tekanan darah menurun (Campbell,

2002, dalam Dewi, 2009). Hasil penelitian sejenis oleh Sri Eko Purbowinoto

tahun 2011 yang berjudul pengaruh terapi musik terhadap perubahan tingkat

depresi pada lansia di PSTW Unit Budi Luhur Kasongan Bantul Yogyakarta

Page 25: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

5

didapatkan hasil bahwa sebelum diberikan terapi musik terdapat 21 orang dengan

depresi ringan (77,8%), depresi sedang 6 orang (22,2%), setelah diberikan terapi

musik 1 responden (3,7%) mengalami depresi sedang, 12 orang (44,4%)

mengalami depresi ringan, 14 orang (51,9%) menjadi normal, sehingga

disimpulkan ada pengaruh terapi musik terhadap perubahan tingkat depresi pada

lansia di PSTW Unit Budi Luhur, Kasongan, Bantul Yogyakarta. sedangkan

gamelan menurut Suhartini (2011), dikarakteristikkan sebagai musik yang

memiliki harmoni yang lambat, warna nada yang konsisten dan pitch yang rendah.

Pemilihan lagu dengan tempo sekitar 60 ketukan/menit yang dapat membuat

rileks, jika ketukan terlalu cepat maka akan mengganggu istirahat menjadi tidak

optimal. Mendengarkan musik dengan ketukan yang lambat, sistem limbik ini

teraktivasi dan individu tersebut pun menjadi rileks. Selain itu pula alunan music

dapat menstimulasi tubuh untuk memproduksi molekul yang disebut Nitric Oxide

(NO). Molekul ini bekerja pada tonus pembuluh darah sehingga dapat mengurangi

tekanan darah (Nurrahmani, 2012).

Dari uraian latar belakang diatas maka penulis tertarik melakukan penelitian

dengan judul : Pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

penurunan tekanan darah pada lansia hipertensi di UPT PSTW Magetan.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan pertanyaan masalah

sebagai berikut : Adakah Pengaruh Terapi Musik Gamelan Jawa Laras Slendro

Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Di UPT PSTW Magetan?

Page 26: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

6

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah :

1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi musik

gamelan jawa laras slendro terhadap penurunan tekanan darah pada lansia di UPT

PSTW Magetan.

1.3.2. Tujuan Khusus

1) Mengidentifikasi rata-rata tekanan darah sebelum pemberian terapi musik

gamelan jawa laras slendro pada lansi di UPT PSTW Magetan.

2) Mengidentifikasi rata–rata tekanan darah sesudah pemberian terapi musik

gamelan jawa laras slendro pada lansia di UPT PSTW Magetan.

3) Menganalisis signifikasi perbedaan rata–rata tekanan darah sebelum dan

sesudah di berikan terapi musik gamelan jawa laras slendro pada lansia di

PSTW Magetan.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Teoritis

1) Bagi petugas kesehatan dan UPT PSTW Magetan

Sebagai dasar pengambilan kebijakan dalam mengambil keputusan

pencegahan hipertensi pada lansia di UPT PSTW Magetan.

2) Manfaat bagi STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan referensi di perpustakaan,

serta hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai informasi dalam rangka

pengembangan proses belajar mengajar.

Page 27: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

7

1.4.2. Manfaat Praktis

1) Bagi lansia di UPT PSTW Magetan

Sebagai ransangan untuk menurunkan tekanan darah pada lansia penderita

hipertensi.

2) Bagi peneliti selanjutnya

Peneliti ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian awal dalam melakukan

penelitian selanjutnya.

Page 28: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

8

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Terapi Musik

2.1.1. Pengertian Terapi Musik

Terapi musik terdiri dari dua kata, yaitu kata “terapi dan musik”. Kata terapi

berkaitan dengan serangkaian upaya yang dirancang untuk membantu atau

menolong orang. Biasnya dalan konteks masalah fisik dan mental (Djohoan,

2006). Terapi musik adalah sebuah terapi kesehatan yang menggunakan musik

dimana tujuannya adalah untuk meningkatkan atau memperbaiki kondisi fisik,

emosi, kognitif, dan social bagi individu dari berbagai kalangn usia. Bagi orang

sehat, terapi music bisa dilakukan untuk mengurangi stress dengan cara

mendengarkan musik (Javasugar, 2009).

2.1.2. Jenis Terapi Musik

Dalam kongres Terapi Musik ke-9 di Washington tahun 1999 dipresentasikan

empat model terapi musik yaitu Guide imagery and music dari Helen Bony,

creative music therapy dari Poul Nordoff dan Clife Robbins, behavioral music

therapy dari Cliford K. Madsen dan improvisasi music therapy dari Juliette Alvin.

1) Guide imagery and music

Terapi yang disusun secara berurutan guna mendukung, membangkitkan,

dan memperdalam pengalaman yang terkait dengan kebutuhan psikologis dan

fisiologis. Sepanjang musik yang didengar, klien diberi kesempatan untuk

menghayati berbagai aspek kehidupannya melalui perjalanan imajinatif.

Page 29: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

9

2) Creative music therapy

Terapi yang memposisikan klien dan terapis sebagai pusat pengalaman.

Bermain musik adalah fokus dalam sesi terapi dan mulai dari awal terapi

individu dan pengalaman musical akan diserap melalui sesi-sesi yang

berlangsung (Djohan, 2006)

3) Behavioral music therapy

Terapi yang menggunakan musik sebagai kekuatan atau isyarat stimulus

untuk meningkatkan atau memodifikasi prilaku adaptif dan menghilangkan

perilaku mal-adapif. Musik digunakanuntuk membantu program memodifikasi

perilaku.

4) Improvisasi music therapy

Terapi musik yang didasarkan atas pemahaman suatu terapi musik berhasil

jika klien dibebaskan untuk mengembangkan kreasinya, memainkan, atau

memperlakukan alat musik sekehendak hati. Terapis tidak sama sekali tidak

memberikan intervensi, mencampuri ataupun memberikan peraturan, struktur,

tema, ritme, maupun bentuk musik. Dalam arti tanpa seorang terapis

professional pun terapi ini bisa dilaksanakan (Djohan, 2006).

2.1.3. Manfaat Terapi Musik

1) Musik sebagai hiburan/refresing

Musik dapat mempengaruhi hidup seseorang, hanya dengan musik suasana

ruang batin seseorang dapat dipengaruhi. Entah apakah suasana bahagia

ataupun sedih, tergantung pendengaran itu sendiri. Musik dapat memberi

semangat pada jiwa yang lelah, resah dan lesu. Apalagi bagi seseorang yamg

Page 30: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

10

sedang jatuh cinta, musik seakan-akan dapat menjadi kekuatan untuk

menyemangati perjalanan cinta seseorang.

2) Musik dan terapi kesehatan

Musik dapat berfungsi sebagai alat terapi kesehatan. Ketika seseorang

mendengarkan musik, gelombang listrik yang ada di otaknya dapat diperlambat

atau dipercepat dan pada saat yang sama kinerja sistem tubuh pun mengalami

perubahan. Bahkan, musik mampu mengatur hormon-hormon yang

mempengaruhi stress, serta mampu meningkatkan daya ingat. Musik dan

kesehatan memiliki kaitan erat dan tidak diragukan bahwa dengan

mendengarkan musik kesukaanya seseorang akan mampu terbawa ke dalam

suasana hati dalam waktu singkat.

3) Musik dan kecerdasan

Musik memiliki pengaruh terhadap peningkatan kecerdasan manusia.

Salah satu istilah untuk sebuah efek yang bisa dihasilkan sebuah musik yang

memiliki kemampuan untuk meningkatkan intelegensia. Seorang ibu hamil

duduk tenang ,seakan terbuai oleh alunan music tadi yang ia perdengarkan di

perutnya. Hal ini dimaksudkan agar kelak bayi akan memilik tingkat

intelegensi yang lebih tinggi. Dengan cara tertentu, otak pun akan stimulasi

untuk belajar segala sesuatu lewat nada-nada musik. Selain itu musik-musik

berirama klasik adalah jenis musik yang dianjurkan banyak pakar utuk ibu

hamil dan si bayi, yaitu bisa mencerdaskan bayi dan juga bisa membuat

ketenangan sang ibu yang sedang hamil.

Page 31: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

11

4) Musik dan kepribadian

Musik diyakini dapat meningkatkan motivasi seseorang. Bagi orang yang

berolahraga musik dapat meningkatkan motivasi untuk melakukan olahraga

yang lebih baik. Jenis musik terbaik untuk berolahraga agalah musik hip-hip

atau musik dansa (Muttaqin, dkk, 2008).

5) Musik untuk relaksasi

Manfaat yang pasti dirasakan setelah melakukan terapi musik adalah

perasaan rileks, tubuh lebih bertenaga dan pikiran lebih fresh. Terapi musik

memberikan kesempatan bagi tubuh dan pikiran untuk mengalami relaksasi

yang sempurna. Dalam kondisi relaksasi (istirahat) yang sempurna, seluruh sel

dalam tubuh akan mengalami reproduksi, penyembuhan alami berlangsung,

produksi hormon tubuh diseimbangkan dan pikiran mengalami penyegaran.

Terapi musik dapat memberikan rangsangan, yang nantinya akan menghasilkan

efek mental dan fisik, musik dapat memperlambat dan menyeimbangkan

gelombang otak, musik mempengaruhi pernafasan, musik dapat mempengaruhi

denyut jantung, nadi dan tekanan darah, musik mempengaruhi ketegangan otot

dan memperbaiki gerak dan koordinasi tubuh, musik dapat mempengaruhi suhu

badan, musik dapat mengatur hormon-hormon yang berkaitan dengan stress,

serta musik dapat meningkatkan daya tahan tubuh (Dewi Setyaningsih, 2012).

2.1.4. Klasifikasi Musik

Menurut wikeipedia (2013) secara umum, musik dikelompokkan menurut

kegunaanya, yang dapat dekelompokkan menjadi tiga besar, yaitu Musik seni,

Musik popular, Musik tradisioanal.

Page 32: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

12

1) Musik Seni (art Musik)

Musik Seni atau juga sering disebut musik serius dan musik-musik sejenis

(musik avant garde, kontemporer) adalah sebuah istilah pengelompolak jenis

musik yang mengacu pada teori bentuk musik klasik Eropa atau jenis-jenis

musik etnik lainnya yang diserap atau diambil sebagai dasar komposisinya.

Berbeda dengan musik popular, musik jenis ini biasanya tidak lekang dimakan

waktu, sehingga berabad-abad lamanya.

Tokoh-tokoh komponis Indonesia yang menciptakan jenis musik seperti

ini antara lain: Tri Suci Kamal, Slamet Abdul, Tony Prabowo, Iwan Gunawan,

Dody Satya E. Gustdiman.

a) Musik Klasik

Musik klasik biasanya merujuk pada musik klasik Eropa, tapi kadang

juga musik klasik Persia, India, dan lain-lain. Musik klasik Eropa sendiri

terdiri dari beberapa periode, misalnya barok, klasik, dan romantic. Musik

klasik merupakan istilah luas, biasanya mengacu pada musik yang berakar

dari tradisi kesenian barat, musik kristiani, dan music orchestra, mencakup

periode dari sekitar abad ke-9 hingga abad ke-21. Dahulu musik klasik di

Eropa terutama digunakan untuk keperluan lagu geraja ataupun lagu untuk

pengiringan Raja. Sejalan dengan perkembangan, mulai juga muncul musik

klasik yang digunakan untuk keperluan lain, seperti misalnya musik klasik

yang menggambarkan visual secara audio.

Page 33: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

13

2) Musik Populer

Musik popular merupakan jenis musik yang sangat digemari oleh

masyarakat awam. Musik jenis ini merupakan musik yang sesuai dengan

keadaan zaman saat ini. Genre musik ini dapat ditemui hampir seluruh belahan

dunia karena sifat musiknya yang hampir bisa diterima semua orang

a) Jazz

Jazz adalah jenis musik yang tumbuh dari penggabungan blues,

ragtime, dan Eropa terutama musik band. Beberapa subgenre jazz adalah

dixieland, swing, bebob, cool jazz, dan lain-lain.

b) Pop

Musik pop merupakan genre penting namun batas-batasnya sering

kabur, karena banyak musisi pop dimasukan juga kekatagori rock, hip hop,

country.

c) Hip hop

Hip hop dapat dianggap sebagai subgenre R&B. Dimulai di awal tahun

1970-an dan 1980-an. Musik ini mulanya berkembang dipantai timur

Amerika, disebut East Coast hip hop. Pada sekitar tahun 1992, musik hip

hop dari pantai barat mulai terkenal dengan nama West Coast hip hop. Jenis

musik ini juga dicampur dengan Heavy metal menghasilkan rapecore.

3) Musik tradisional

Musik tradisional adalah musik yang hidup di masyarakat secara turun-

temurun, ada juga dipakai untuk pengobatan ada yang menjadi suatu sarana

komunikasi antara manusia dengan penciptaanya, hal ini adalah menurut

Page 34: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

14

kepercayaan masing-masing orang saja. Musik tradisional merupakan

perbendaharaan seni lokal di masyarakat. Musik tradisioanal yang ada di

Indonesia diantaranya adalah gamelan, angklung dan sasando. Selain dari

musik tradisional yang berasal dari kebudayaan lokal, juga terdapat musik

tradisional yang berasal dari pengaruh kebudayaan luar diantaranya gambang

kromong, marawis dan keroncong.

a) Latin

Ganre musik tradisional latin biasanya merujuk pada musik Amerika

latin termasuk musik dari Meksiko, Amerika Tengah, Amerika selatan dan

Karbia. Musik latin ini memiliki subgenre samba.

b) Country

Musik tradisional country dipengaruhi oleh blues dan berkembang dari

budaya amerika kulit putih, terutama di kota Nashvile. Beberapa artis

country awal adalah Merle Haggard dan buck owens.

c) Dangdut

Dangdut merupakan musik yang berasal dari Indonesia. Dangdut

memiliki nuansa india dan melayu. Pada awalnya, musik ini hanya dianggap

musik kelas bawah. Namun seiring waktu, musik ini adalah dinikmati

seluruh kalangan.

d) Musik gamelan Jawa

Gamelan jawa merupakan ensemble musik yang biasanya menonjolkan

metalofon, gambang, gendang, dan gong. Musik yang tercipta pada gamelan

jawa berasal dari paduan bunyi gong, kenong, dan alat musik jawa lainnya.

Page 35: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

15

Irama musik umumnya lembut dan mencerminkan keselarasan hidup,

sebagaimana prinsip hidup yang dianut pada umumnya oleh masyarakat

jawa.

Karawitan jawa memiliki dua ciri pokok yaitu gamelan dan laras,

keduanya merupakan unsur penting dalam karawitan. Gamelan adalah

bentuk fisik atau alat yang merupakan salah satu sarana garap dalam rangka

mewujudkan ide musical, gagasan ataupun alat untuk mengekspresikan diri

secara musical. Sedangkan laras merupakan salah satu hal yang fundamental

dalam sebuah musik tidak terkecuali karawitan jawa, biasanya laras biasa

disebut dengan tangga nada. Menurut Purwadi (2006) laras di bagi menjadi

dua yaitu :

(1) Laras Slendro

Laras slendro merupakan system urutan nada yang terdiri dari lima

nada dalam satu gembyang atau satu oktaf, yaitu 1 (ji), 2 (ro), 3 (lu), 5

(mo), 6 (nem) dan memiliki nada (C D E+ G A) dengan pola jarak yang

hampir sama rata. Ciri–ciri gamelan laras slendo memiliki alunan musik

yang lembut, penuh kewibawaan, ketenangan, dan ditujukan untuk usia

tua. Ciri khas dari nada laras slendro yaitu tidak memiliki nada 4 (pat)

pada tangga nadanya. Berikut ini contoh tangga nada slendro :

Gambar 2.1 Tangga nada Laras Slendro

Pada laras slendro dalam setiap jarak/centnya satu dengan yang

lainnya memiliki jarak yang sama atau memiliki ketukan yang beraturan.

Nada : ji ro lu ma nem ji

Jarak / cent : 240 240 240 240 240

Page 36: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

16

(2) Laras Pelog

Laras pelog merupakan sistem urutan yang terdiri dari tujuh nada

dalam satu gembyang atau satu oktaf, yaitu 1 (ji), 2 (ro), 3 (lu), 4 (pat), 5

(mo), 6 (nem), 7 (tu) dan memiliki nada (C+ D E- F# G# A B) yang

memiliki pola jarak nada yang tidak sama rata. Laras pelog memiliki

ciri–ciri gerak–gerak lagu begitu bergairah dan ditujukan untuk usia

muda. Berikut ini tangga nada laras pelog :

Gambar 2.2 Tangga nada Laras Pelog

Pada nada laras pelog setiap jarak/centnya memiliki jarak yang

tidak beraturan atau memiliki ketukan yang tidak beraturan.

2.1.5. Prosedur Terapi Music

Menurut Potter & Perry (2010) menjelaskan langkah-langkah dalam

pemberian terapi musik pada pasien dengan hipertensi, sebagai berikut:

1) Mengukur tekanan darah sebelum pemberian terapi.

2) Memfasilitasi responden dengan alat perekam dan pendengar/headset.

3) Minta responden untuk memilih kaset musik yang tenang dan pelan yang

disukai.

4) Intruksikan responden untuk mendapatkan posisi yang nyaman untuk duduk

dilantai dengan posisi tegak dan kaki bersilang atau berbaring bagi yang tidak

yang mampu duduk sambil memejamkan mata dan bernafas dalam secara

perlahan.

5) Anjurkan responden menggunakan headset untuk mendengarkan musik.

Nada : ji ro lu ma nem ji

Jarak / cent : 240 240 240 240 240

Page 37: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

17

6) Intruksikan responden untuk meresapi alunan musik.

7) Saat musik dimainkan, anjurkan responden memdengarkan seksama

instrumennya, seolah-olah pemainnya sedang ada di ruangan memainkan

musik khusus untuk responden. Sementara peneliti duduk lurus di depan

speaker, dan yang terpenting biarkan suara musik mengalir ke seluruh tubuh

responden , bukan hanya bergaung dikepala.

8) Ajurkan responden untuk membanyangkan gelombang suara itu datang dari

speaker dan mengalir ke seluruh tubuh responden, bukan hanya dirasakan

secara secara fisik tapi juga fokuskan dalam jiwa

9) Musik harus didengarkan minimal 10-15 menit supaya dapat memberikan efek

terapeutik.

10) Setelah responden mendengarkan musik, ukur tekanan darah setelah

pemberian terapi.

2.1.6. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Terapi Musik

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam terapi musik yaitu hindari

interupsi yang diakibatkan cahaya remang-remang dan hindari menutup gorden

dan pintu, gunakan jenis musik sesuai dengan kesukaan responden terutama yang

berirama lembut dan lentur. Upayakan untuk tidak menggunakan jenis musik rock

and roll, disco, metal dan sejenisnya. Karena jenis musik tersebut mempunyai

karakter berlawanan dengan irama jantung manusia (Wijayanti, 2012).

Page 38: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

18

2.2. Konsep Tekanan Darah

2.2.1. Pengertian Tekanan Darah

Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri. Tekanan

ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti curah jantung, ketegangan

arteri volume, dan laju serat kekuatan (viskositas) darah. Tekanan darah terjadi

akibat fenomena siklis. Tekanan puncak terjadi saat jantung beristirahat (Smeltzer

& Bare, 2002).

Tekanan selalu disebutkan dengan dua bilangan, misalnya 120/80. Angka 120

adalah sistolik, yaitu tekanan darah pada saat jantung berkontraksi, sedangkan

angka 80 adalah diastolik, yaitu tekanan darah pada saat jantung relaksasi. Hal itu

menjelaskan bahwa tekanan darah sistolik lebih tinggi dari pada tekanan darah

diastolik (Kozier, 2010).

2.2.2. Klasifikasi Tekanan Darah

Tekanan darah dapat diklasifikasikan menjadi 3 antara lain :

1) Hipotensi (tekanan darah rendah)

Tekanan darah rendah jika sistolik dalam nilai 90 mmHg atau kurang

(Potter, 2009). Menurut AHA (2015) tekanan darah rendah dapat terjadi karena

istirahat yang terlalu lama, kehamilan, penurunan volume darah, obat-obatan

tertentu, masalah jantung, dan masalah endokrin.

2) Tekanan Darah Normal

Tekanan darah normal didefinisikan sebagai tekanan darah 120 mmHg

saat jantung berdetak (sistolik) dan tekanan darah 80 mmHg pada saat jantung

relaksasi (diastolik) (WHO, 2015).

Page 39: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

19

3) Hipertensi (tekanan darah tinggi)

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah tekanan sistolik lebih dari 140

mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Hipertensi merupakan

penyakit multifaktorial yang muncul oleh karena interaksi berbagai faktor.

Peningkatan umur akan menyebabkan beberapa perubahan fisiologis, pada usia

lanjut terjadi peningkatan resistensi perifer dan aktivitas simpatik. Tekanan

darah akan meningkat setelah umur 45-55 tahun, dinding arteri akan

mengalami penebalan oleh adanya penumpukan zat kolagen pada lapisan otot,

sehingga pembuluh darah akan berangsur-angsur menyempit menjadi kaku

(Setiawan, Yunani & Kusyati, 2014).

2.2.3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tekanan Darah

Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah ada 2 yaitu :

1) Faktor Predisposisi

a) Faktor genetik

Adanya faktor genetik pada keluarga tertentu akan menyebabkan

keluarga itu mempunyai resiko menderita hipertensi. Hal ini berhubungan

dengan peningkatan kadar Sodium intraseluler dan rendahnya rasio antara

potasium terhadap Sodium, individu dengan orang tua yang menderita

hipertensi mempunyai resiko dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi

daripada orang yang tidak mempunyai keluarga dengan riwayat hipertensi

(Anggraini dkk, 2009).

Page 40: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

20

b) Faktor jenis kelamin

Prevalensi terjadinya hipertensi pada pria dan wanita sama, akan tetapi

wanita pramenopause (sebelum menopause) prevalensinya lebih terlindung

daripada pria pada usia yang sama. Wanita yang belum menopause

dilindungi oleh hormon estrogen yang berperan dalam meningkatkan kadar

High Density Lipoprotein (HDL). Kadar kolesterol HDL yang tinggi

merupakan faktor pelindung dalam mencegah terjadinya proses

aterosklerosis yang dapat menyebabkan hipertensi (Price & Wilson, 2006).

c) Faktor usia

Insidensi hipertensi meningkat seiring pertambahan usia. Perubahan

struktural dan fungsional pada sistem pembuluh perifer bertanggung jawab

pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut. Perubahan

tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat, dan

penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya

menurunkan kemampuan distensi dan daya regang pembuluh darah.

Konsekuensinya aorta dan arteri besar berkurang kemampuannya dalam

mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung (volume

sekuncup), mengakibatkan penurunan curah jantung, dan peningkatan

tahanan perifer (Smeltzer & Bare, 2010).

2) Faktor Presipitasi

a) Pola Makan

Pola makan tinggi gula akan menyebabkan penyakit diabetes melitus.

Diabetes melitus menginduksi hiperkolesterolimiadan berkaitan juga dengan

Page 41: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

21

proliferasi sel otot polos dalam pembuluh darah arteri koroner, sintesis

kolesterol, trigliserida dan fosfolipid, peningkatan kadar LDL-C (Low

Density Lipoprotein–Cholesterol) dan penurunan kadar HDL-C (High

Density Lipoprotein–Cholesterol). Makanan tinggi kalori, lemak total,

lemak jenuh, gula dan garam turut berperan dalam berkembangnya

hiperlipidemia dan obesitas. Obesitas dapat meningkatkan beban kerja

jantung dan kebutuhan akan oksigen, serta obesitas akan berperan dalam

gaya hidup pasif (malas beraktivitas) (Price & Wilson, 2006).

b) Kebiasaan Merokok

Menurut Bowman (2007) dalam Anggraeni (2009) dalam Resiko

merokok berkaitan dengan jumlah rokok yang dihisap perhari, bukan pada

lama merokok. Seseorang yang merokok lebih dari satu pak rokok perhari

menjadi dua kali lebih rentan daripada mereka yang tidak merokok yang

diduga penyebabnya adalah pengaruh nikotin terhadap pelepasan

katekolamin oleh sistem saraf otonom.

c) Aktifitas Fisik

Ketidakaktifan fisik meningkatkan resiko Cardiac Heart Desease

(CHD) yang setara dengan hiperlipidemia atau merokok, dan seseorang yang

tidak aktif secara fisik memiliki resiko 30%-50% lebih besar untuk

mengalami hipertensi. Selain meningkatnya perasaan sehat dan kemampuan

untuk mengatasi stres, keuntungan latihan aerobik yang teratur adalah

meningkatnya kadar HDL-C, menurunnya kadar LDL-C, menurunnya

tekanan darah, berkurangnya obesitas, berkurangnya frekuensi denyut

Page 42: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

22

jantung saat istirahat, dan konsumsi oksigen miokardium, dan menurunnya

resistensi insulin (Price & Wilson, 2006).

d) Stress

Hubungan antara stress dan hipertensi dirangsang melalui aktivasi saraf

simpatis. Peningkatan aktivasi saraf simpatis akan meningkatkan tekanan

darah secara tidak menentu.

e) Obesitas

Obesitas lebih banyak terjadi pada orang dengan gaya hidup pasif

(kurang olahraga). Jika makanan yang dikonsumsi lebih banyak

mengandung kolesterol dapat menimbulkan penimbunan lemak dipembuluh

darah. Akibatnya aliran darah menjadi tidak lancar. Orang yang memiliki

kelebihan lemak (hyperlipidemia), berpotensi mengalami penyumbatan

darah sehingga suplai oksigen dan zat makanan kedalam tubuh terganggu.

Penyempitan dan sumbatan oleh lemak ini memacu jantung untuk

memompa darah lebih kuat agar dapat memasok kebutuhan darah

kejaringan. Akibatnya, tekanan darah meningkat, maka terjadilah hipertensi.

f) Gangguan ginjal

Hipertensi dapat disebabkan oleh adanya penurunan massa ginjal yang

tidak dapat berfungsi dengan baik, kelebihan produksi angiotensin dan

aldosterone serta meningkatnya hambatan aliran darah dalam arteri ginjal.

Penurunan fungsi ginjal dalam menyaring darah, menyebabkan sisa

metabolism yang seharusnya ikut dibuang beredar lagi ke bagian tubuh yang

lain. Akibatnya, volume darah totalmeningkat sehingga darah yang

Page 43: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

23

dikeluarkan jantung juga meningkat. Hal ini mengakibatkan darah yang

beredar melalui kapiler jaringan meningkat sehingga terjadi pengerutan

sfingter prekapiler. Peningkatan volume darah total yang keluar dari jantung

dan peningkatan hambatan pada pembuluh darah tepi yang mengerut

menyebabkan tekanan darah meningkat.

2.2.4. Faktor Yang Mempertahankan Tekanan Darah

1) Tahanan perifer

Tahanan tepi (resistensi perifer), ini adalah tahanan yang dikeluarkan oleh

darah yang mengalir dalam pembuluh darah. Tahanan perifer terhadap aliran

darah ditentukan oleh elastisitas pembuluh darah. Semakin banyak kandungan

protein dan sel darah dalam plasma, menyebabkan peningkatan viskositas dan

semakin besar tahanan terhadap aliran darah. Pertambahan usia menyebabkan

elastisitas pembuluh darah menurun sehingga kemampuan untuk berkontraksi

atau dilatasi berkurang. Keadaan ini dapat meningkatkan tekanan darah

(Pearce, 2009).

2) Aliran darah

Aliran darah (blood flow) adalah sejumlah darah yang melalui suatu titik

pada sirkulasi dalam suatu periode tertentu, dengan satuan liter/menit. Jumlah

aliran darah pada individu dewasa dalam keadaan istirahat rata-rata 5

liter/menit yang disebut curah jantung (cardiac output). Curah jantung

ditentukan oleh isi sekuncup (stroke volume), frekuensi denyut jantung,

kontraktilitas miokardium, dan sistem saraf otonom (bagian simpatis dan

parasimpatis) (Rokhaeni, 2001).

Page 44: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

24

2.2.5. Mekanisme Terjadinya Hipertensi Pada Lansia

Faktor penyebab seperti keturunan, jenis kelamin, usia, ras, juga obesitas,

konsunsi garam berlebih, kurang olahraga, merokok, konsumsi alkohol dan stress

psikososial berpengaruh pada perubahan struktur dan fungsi arteri yang

mengalami penuaan seperti penumpukan kolestrol pada pembuluh darah.

Pembuluh besar menjadi tidak elastik. Disfungsi endotel dan penurunan nitric

oxide menyebabkan kekakuan pada pembuluh darah. Kekakuan pada pembuluh

darah meningkatkan kecepatan denyut jantung, mengakibabtkan pulsasi di arteri

meningkat, SBP meningkat dan DBP menurun. Aliran darah juga turun

mengakibatkan iskemik pada miokard. Ventrikel kiri bekerja semakin berat dan

menyebabkan dindingnya menebal. Pengisian ventrikel kiri melambat karena

dipengaruhi kontraksi atrium berdasarkan pertambahan usia. Konstribusi atrium

terhadap pengisian LV, mengakibatkan penambahan ukuran dari LA, untuk

menjaga volume end-diastolik LV. Cardiac output lebih rendah dan resitensi

pembuluh darah perifer lebih tinggi pada lansia dengan hipertensi dibandingkan

yang berusia muda. Kekakuan pada aorta juga berdampak negative pada perfusi

miokard, SBP meningkat (Aronow et al, 2011).

2.2.6. Gejala Klinis Hipertensi Pada Lansia

Hipertensi seringkali disebut sebagai pembunuh gelap (silent killer), karena

termasuk penyakit yang mematikan. Adapun gejala hipertensi yang muncul

dianggap sebagai gangguan biasa, penderita juga mengabaikan dan terkesan tidak

merasakan apapun berprasangka dalam keadaan sehat, sehingga penderita

Page 45: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

25

terlambat dan tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi. Inilah gejala-gelaja

hipertensi :

1) Sakit kepala

2) Mimisan

3) Jantung berdebar-debar

4) Sering buang air kecil di malam hari

5) Sulit bernafas

6) Telinga berdenging

7) Vertigo

8) Pandangan kabur

Keluhan yang sering dirasakan dan dijumpai adalah pusing yang hebat pada

bagian tengkuk, biasnya terjadi pada siang hari (Lany Sustrani,dkk,2005).

2.2.7. Penatalaksanaan Hipertensi

Penatalaksanaan hipertensi menurut Triyanto (2011), adalah sebagai berikut:

1) Tahap Primer

Upaya pencegahan primer bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya

hipertensi adalah dengan cara merubah faktor resiko yang ada pada kelompok

beresiko. Upaya–upaya yang dilakukan dalam pencegahan primer terhadap

penyakit hipertensi antara lain :

a) Pola Makan Yang Baik

Pola makan yang baik bagi penderita hipertensi adalah mengurangi

asupan garam dan lemak tinggi. Di samping itu, perlunya meningkatkan

mengkonsumsi buah dan sayur. Modifikasi diet bagi penderita hipertensi

Page 46: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

26

sangat penting, tujuan utama dari pengaturan diet hipertensi adalah mengatur

tentang makanan sehat yang dapat mengontrol tekanan darah tinggi dan

mengurangi penyakit kardiovaskuler. Ada empat diet untuk

mempertahankan tekanan dalam keadaan normal, yaitu diet rendah garam,

diet rendah kolesterol, lemak terbatas serta tinggi serat, dan rendah kalori

bila kelebihan berat badan.

b) Perubahan Gaya Hidup

Perubahan gaya hidup untuk mencegah hipertensi adalah sebagai

berikut :

(1) Olahraga Teratur

Olahraga sebaiknya dilakukan teratur dan bersifat aerobic, karena

kedua sifat inilah yang dapat menurunkan tekanan darah. Olahraga

aerobic maksutnya olahraga yang dilakukan secara terus menerus

dimana kebutuhan oksigen masih dapat dipenuhi tubuh, misalnya

jogging, senam, renang dan bersepeda. Aktivitas fisik adalah setiap

gerakan tubuh yang meningkatkan pengeluaran tenaga dan energi

(pembakaran Kalori).

(2) Menghentikan Rokok

Tembakau yang ada pada rokok mengandung nikotin yang efeknya

jika dikonsumsi dapat memperkuat kerja jantung dan menciutkan arteri

kecil hingga sirkulasi darah berkurang sehingga tekanan darah

meningkat. Merokok sangat besar peranannya meningkatkan tekanan

darah, hal ini disebabkan oleh nikotin yang terdapat didalam rokok yang

Page 47: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

27

memicu hormon adrenalin yang menyebabkan tekanan darah meningkat.

Nikotin diserap oleh pembuluh darah didalam paru–paru dan diedarkan

ke seluruh aliran darah lainnya sehingga terjadi penyempitan pembuluh

darah. Hal ini menyebabkan kerja jantung semakin meningkat untuk

memompa darah keseluruh tubuh melalui pembuluh darah yang sempit.

(3) Membatasi Konsumsi Alkohol

Konsumsi alcohol dalam jumlah sedang sebagai bagian dari pola

makan yang sehat dan bervariasi tidak merusak kesehatan. Namun

demikian, minum alkohol secara berlebihan telah dikaitkan dengan

peningkatan tekanan darah. Pesta minuman keras (binge drinking) sangat

berbahaya bagi kesehatan karena alcohol berkaitan dengan stroke.

Wanita sebaiknya membatasi konsumsi alcohol tidak lebih dari 14 unit

per minggu dan laki–laki tidak melebihi 21 unit per minggu.

Menghindari konsumsi alkohol bisa menurunkan 2–4 mmHg.

(4) Mengurangi Kelebihan Berat Badan

Semua faktor resiko yang dapat dikendalikan, berat badan adalah

salah satu yang paling erat kaitannya dengan hipertensi. dibandingkan

dengan yang kurus, orang yang gemuk lebih besar peluangnya

mengalami hipertensi. penurunan berat badan pada penderita hipertensi

dapat dilakukan melalui perubahan pola makan dan olahraga secara

teratur. Menurunkan berat badan bias menurunkan tekanan darah 5–20

mmHg per 10 kg penurunan berat badan.

Page 48: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

28

(5) Terapi Musik

Memperdengarkan musik merupakan pilihan alternative untuk

mencapai keadaan rileks sehingga akan mengurangi stress dan depresi.

Music akan menstimulasi hipotalamus sehingga akan menghasilkan

perasaan tenang yang nantinya akan berpengaruh pada produksi

endorphin, kortisol, serta katekolamin dalam mekanisme pengaturan

tekanan darah (Djohan, 2006). Musik yang memiliki harmoni yang

lambat, warna nada yang konsisten dan pitch yang rendah, pemilihan lagu

dengan tempo sekitar 60 ketukan/menit yang dapat membuat rileks, jika

ketukan terlalu cepat maka akan mengganggu istirahat menjadi tidak

optimal. Rangsangan music ternyata mampu mengaktivasi sistem limbik

yang berhubungan dengan emosi, saat sistem limbik teraktivasi maka

individu tersebut menjadi rileks. Selain itu pula alunan musik juga dapat

menstimulasi tubuh untuk memproduksi molekul Nitric Oxide (NO).

molekul ini bekerja pada tonus pembuluh darah yang dapat menurunkan

tekanan darah (Nurrahmani, 2012).

2) Tahap Sekunder

Menurut Setyoadi & Triyanto (2012), tahap sekunder dapat

mengidentifikasi faktor resiko sebagai tanda munculnya suatu penyakit

merupakan aspek penting dalam praktik keperawatan komunitas. Melalui

penegakan diagnose sedini mungkin, penanganan dapat dilakukan untuk

memperlambat perkembangan munculnya penyakit dan meminimalkan

Page 49: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

29

kerusakan akibat yang ditimbulkan penyakit. Berikut ini adalah bagian dari

tahap sekunder :

a) Diagnosis Hipertensi

Data yang diperlukan untuk diagnosis diperoleh dengan cara anamnesis,

pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan penunjang.

Tekanan darah tinggi kadang sering merupakan satu–satunya tanda klinis

hipertensi sehingga diperlukan pengukuran tekanan darah yang akurat.

Berbagai faktor bisa mempengaruhi hasil pengukuran seperti faktor pasien,

faktor alat, dan tempat pengukuran. Anamnesis yang dilakukan meliputi

tingkat hipertensi dan lama menderitanya, riwayat dan gejala–gejala

penyakit yang berkaitan seperti penyakit jantung coroner, penyakit serebro

vaskuler dan lainnya, apakah terdapat riwayat penyakit dalam perubahan

aktivitas atau kebiasaan (seperti merokok, konsumsi makanan, riwayat, dan

faktor psikososial lingkungan keluarga, pekerjaan, dan lain–lain). Dalam

pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran tekanan darah dua kali atau lebih

dengan jarak dua menit, kemudian diperiksa ulang.

b) Pengobatan Hipertensi

Selain cara pengobatan non farmakologis, penatalaksanaan utama

hipertensi primer adalah dengan obat. Terapi farmakologi dilakukan dengan

pemberian obat–obatan seperti berikut dibawah ini :

(1) Golongan Diuretik

Diuretik Thiazide biasanya merupakan obat pertama yang diberikan

untuk mengobati hipertensi. Diuretik membantu ginjal membuang garam

Page 50: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

30

dan air, yang akan mengurangi volume cairan diseluruh tubuh sehingga

menurunkan tekanan darah.. diuretic juga menyebabkan pelebaran

pembuluh darah. Diuretik menyebabkan hilangnya kalium melalui air

kemih, sehingga kadang–kadang diberikan tambahan kalium atau obat

penahan kalium. Deuretik sangat efektif pada orang kulit hitam, lanjut

usia, kegemukan, penderita gagal jantung atau penyakit ginjal menahun.

(2) Penghambat Adrenergik

Merupakan sekelompok obat yang terdiri dari alfa–blocker, beta–

blocker dan alfa–beta–blocker labetatol, yang menghambat efek system

saraf sistem simpatis. Sistem saraf simpatis adalah system saraf yang

dengan segera akan memberikan respon terhadap stress, dengan cara

meningkatkan tekanan darah. Yang paling sering digunakan adalah beta–

blocker, yang efektif diberikan kepada penderita usia muda, penderita

yang pernah mengalami serangan jantung, penderita dengan denyut

jantung yang cepat, angina pectoris, sakit kepala migren.

(3) ACE–inhibitor

Angiotensin Converting Enzyme inhibitor menyebabkan penurunan

tekanan darah dengan cara melebarkan arteri. Obat ini efektif diberikan

kepada orang kulit putih, usia muda, penderita gagal jantung, penderita

dengan protein dalam air kemihnya yang disebabkan oleh penyakit ginjal

menahun atau penyakit ginjal diabetik, pria yang menderita impotensi

sebagai efeksamping dari obat yang lain.

Page 51: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

31

(4) Angiotensin–II–blocker

Angiotensin–II–blocker menyebabkan penurunan tekanan darah

dengan suatu mekanisme yang mirip dengan ACE–inhibitor.

(5) Antagonis Kalsioum

Menyebabkan melebarnya pembuluh darah dengan mekanisme

yang benar – benar berbeda. Sangat efektif diberikan kepada orang kulit

hitam, lanjut usia, penderita angina pectoris (nyeri dada), denyut

jantung yang cepat, sakit kepala migren.

(6) Vasodilator Langsung

Menyebabkan melebarnya pembuluh darah. Obat dari golongan ini

hamper selalu digunakan sebagai tambahan terhadap obat anti–hipertensi

lainnya.

(7) Kedaruratan hipertensi (misalnya hipertensi maligna)

Memerlukan obat yang menurunkan tekanan darah tinggi dengan

segera. Beberapa obat bisa menurunkan tekanan darah dengan cepat dan

sebagian besar diberikan secara intravena (melalui pembuluh darah) :

diazoxide, nitroprusside, nitroglycerin, labetatol.

3) Tahap Tersier

Penatalaksanaan tahap tersier yaitu upaya mencegah terjadinya komplikasi

yang lebih berat atau kematian. Pencegahan tersier adalah upaya pencegahan

penyakit ke arah berbagai akibat penyakit yang lebih buruk, dengan tujuan

memperbaiki kualitas hidup pasien.

Page 52: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

32

Sedangkan target pengobatan adalah menyembuhkan pasien dari gejala

dan tanda klinis yang telah terjadi. Sebagai contoh, menurut CDC (dikutip

Library Index, 2008), menurunkan tekanan darah bisa mengurangi komplikasi

kardiovaskuler (penyakit jantung dan stroke) sebesar 50% dan mengurangi

resiko retinopati, neuropati, dan penyakit ginjal. Menurunkan berbagai lemak

(lipid) darah, yakni kolesterol darah, low–density lipoproteins (LDL), dan

trigliserida, dapat menurunkan komplikasi kardiovaskuler sebesar 50% pada

orang dengan hipertensi.

Upaya yang dilakukan pada pencegahan tersier ini yaitu menurukan

tekanan darah sampai batas yang aman dan mengobati penyakit yang dapat

memperberat hipertensi. pencegahan tersier dapat dilakukan dengan follow up

penderita hipertensi yang mendapat terapi dan rehabilitasi. Follow up ditujukan

untuk menentukan kemungkinan dilakukannya pengurangan atau penambahan

dosis obat.

Rehabilitasi tidak hanya difokuskan pada fisik, tetapi juga kebutuhan

spiritual dan psikologi untuk mengembalikan keutuhan individu. Rehabilitasi

dan usaha meningkatkan kesejahteraan termasuk didalamnya adalah

pengobatan, pemberian nutrisi, latihan, penyembuhan psikologi dan spiritual,

dan kelompok dukungan social (Setyoadi & Triyanto, 2012).

Membangun kerja sama dengan keluarga dalam proses pencegahan tersier

sangat penting sebagai dasar promosi kesehatan. Hasil penelitian Young dan

Bussgeeth (2010), menggambarkan bahwa dukungan keluarga dalam

memberikan perawatan dirumah mampu menurunkan angka kesakitan dan

Page 53: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

33

kematian pada penderita. Dijelaskan juga bahwa dukungan keluarga mampu

meningkatkan kepatuhan penderita dalam pengobatan.

2.2.8. Patofisiologi Hipertensi

Mekanisme yang mengontrol kontriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak

dipusat vasomotor di otak. Dari pusat vasomotor ini bermula dari saraf simpatis,

yang berkelanjutan ke bawah korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla

spinalis ke ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor

dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui sistem saraf

simpatis ke ganglia simpatis, pada titik ini neuron preganglion melepaskan

asetilkolin yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh

darah, dimana dengan dilepaskannya neropinefrin mengakibatkan kontriksi

pembuluh darah. Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat

mempengaruhi respons pembuluh darah terhadap rangsang vasokonstriktor.

Individu dengan hipertensi sangat sensitif terhadap norepinefrin, meskipun tidak

diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi. Faktor predisposisi

hipertensi meliputi umur, jenis kelamin, dan genetic sedangkan faktor presipitasi

hipertensi meliputi konsumsi garam yang tinggi, obesitas, merokok, stress,

ketakutan/kecemasan, dan gangguan ginjal (Price & Wilson, 2006).

Saat bersamaan sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai

respon rangsang emosi, kelenjar adrenalin juga terangsang mengakibatkan

tambahan aktifitas vasokontriksi. Medulla adrenal mensekresi epinefrin yang

menyebabkan vasokontriksi. Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid

lainnya yang dapat memperkuat respon vasokonstriktor pembuluh darah.

Page 54: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

34

Vasokontriksi yang mengakibatkan penurunan aliran darah ke ginjal

menyebabkan pelepasan renin. Renin merangsang pembentukan angiotensin I

yang kemudian diubah menjadi angiotensin II, suatu vasokontriktor kuat yang

pada gilirannya merangsang sekresi aldosterone oleh korteks adrenal. Hormon ini

menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan

peningkatan volume intravaskuler. Semua faktor tersebut cenderung mencetuskan

keadaan hipertensi (Price & Wilson, 2006).

Hipertensi pada lansia terjadi karena adanya perubahan structural dan

fungsional pada sistem pembuluh perifer yang bertanggung jawab pada perubahan

tekanan darah. Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas

jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah yang pada

gilirannya menurunkan kemampuan distensi dan daya regang pembuluh darah.

Konsekuensinya aorta dan arteri besar kurang kemampuannya dalam

mengakomodasi volume darah yang di pompa oleh jantung, mengakibatkan

penurunan curah jantung dan peningkatan tahanan perifer (Smeltzer & Bare,

2010).

2.3. Konsep Lansia

2.3.1. Pengertian Lansia

Menurut Setianto (2004), seseorang dikatakan lanjut usia (lansia) apabila

usianya 65 tahun ke atas. Lansia menurut Pudjiastuti (2003), lansia bukan

penyakit, namun merupakan tahapan lanjut dari suatu proses kehidupan yang

ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stress

lingkungan. Lansia menurut Hawari (2001), adalah keadaan yang ditandai oleh

Page 55: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

35

kegagalan seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi

stress fisiologis. Lansia atau menua (menjadi tua) adalah suatu proses

menghilangnya secara perlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau

mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak

dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang

menyebabkan penyakit degenerative missal, hipertensi, arteriosclerosis, diabetes

mellitus, dan kanker (Nurrahmani, 2012).

2.3.2. Permasalahan Lansia Dengan Berbagai Kemampuannya

Proses menua di dalam perjalanan hidup manusia merupakan suatu hal yang

wajar akan di alami semua orang yang di karuniai umur panjang. Hanya cepat

lambatnya proses tersebut bergantung pada masing–masing individu yang

bersangkutan. Adapun permasalahan yang berkaitan dengan lanjut usia antara lain

(Juniati dan Sahar, 2001).

1) Secara individu, pengaruh proses menua dapat menimbulkan berbagai masalah,

baik secara fisik, biologi, mental, maupun social ekonomis. Semakin lanjut usia

seseorang, ia akan mengalami kemunduran terutama di bidang kemampuan

fisik, yang dapat mengakibatkan penurunan pada peranan–peranan sosialnya.

Hal ini juga mengakibatkan timbulnya gangguan di dalam hal mencakupi

kebutuhan hidupnya sehingga dapat meningkatkan ketergantungan yang

memerlukan bantuan orang lain.

2) Lanjut usia tidak hanya di tandai dengan kemunduran fisik. Kondisi lanjut usia

dapat pula berpengaruh terhadap kondisi mental. Semakin lanjut seseorang,

kesibukan sosialnya akan semakin berkurang. Hal itu akan dapat

Page 56: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

36

mengakibatkan berkurangnya integrasi dengan lingkungannya. Hal ini dapat

memberikan dampak pada kebahagiaan seseorang.

3) Pada usia mereka yang telah lanjut, sebagian dari para lanjut usia tersebut

masih mempunyai kemampuan untuk bekerja. Permasalahan yang mungkin

timbul adalah bagaimana memfungsikan tenaga dan kemampuan mereka

tersebut di dalam situasi keterbatasan kesempatan kerja.

4) Masih ada sebagian dari lanjut usia yang mengalami keadaan terlantar. Selain

tidak mempunyai bekal hidup dan pekerjaan/penghasilan, mereka juga tidak

mempunyai keluarga/sebatang kara.

5) Dalam masyarakat tradisional, biasanya lanjut usia di hargai dan di hormati

sehingga mereka masih dapat berperan yang berguna bagi masyarakat. Akan

tetapi, dalam masyarakat industry ada kecenderungan mereka kurang di hargai

sehingga mereka terisolasi dari kehidupan masyarakat.

6) Karena kondisinya, lanjut usia memerlukan tempat tinggal atau fasilitas

perumahan yang khusus.

2.3.3. Batasan Umur Lanjut Usia

Menurut Efendi (2009) ada beberapa pendapat tentang batasan-batasan usia

kapan seseorang dapat dikatakan sebagai lanjut usia, di antaranya yaitu:

1) Menurut WHO Lanjut usia meliputi :

a) Usia pertengahan (middle age) : 45-59 tahun

b) Lanjut usia (elderly) : 60-74 tahun

c) Lanjut usia tua (old) : 76-90 tahun

d) Usia sangat tua (very old) : > 90 tahun

Page 57: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

37

2) Menurut Undang-undang Nomor 13 Tahun 1998 dalam Bab 1 Pasal 1 ayat 2,

lanjut usia adalah yang mencapai usia 60 tahun ke atas.

2.3.4. Perubahan Pada Lansia

Penuaan terjadi tidak secara tiba–tiba, tetapi bekembang dari masa bayi,

dewasa, dan akhirnya menjadi tua. Menua bukanlah suatu penyakit, tetapi

merupakan merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan dengan

berkurangnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam

maupun luar tubuh. Menurut Eka A. Kiswanto (2009) sebagai berikut :

1) Keinginan terhadap hubungan intim dapat dilakukan dalam bentuk sentuhan

fisik dan ikatan emosional secara mendalam.

2) Perubahan sensitivitas emosional pada lansia dapat menimbulkan perubahan

perilaku.

3) Pembatasan fisik, kemunduran fisik, dan perubahan peran social menimbulkan

ketergantungan.

4) Pemberian obat pada lansia bersifat palliative care, yaitu obat ditujukan untuk

mengurangi rasa sakit yang dirasakan lansia.

5) Penggunaan obat harus memperhatikan efek samping.

6) Kesehatan mental mempengaruhi integrasi dengan lingkungan.

7) JPKM (Jaminan Pelayanan Kesehatan Masyarakat) lansia.

Page 58: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

38

2.3.5. Teori Penuaan

Berbagai macam teori yang dapat menjelaskan tentang konsep teori penuaan

yaitu,

1) Teori Biologi menurut Maryam et al (2008).

a) Teori gerontik dan mutasi

Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan biokimia yang di progam

oleh molekul-molekul DNA dan setiap sl pada saatnya akan mengalami

mutasi. Pada teori ini terdapat istilah “pemakaian dan perusakan”(wear and

tear) yang terjadi keran kelebihan usaha dan stress yang menyebabkan sel-

sel tubuh menjadi lelah. Terdapat peningkatan jumlah kolagen dalam tubuh

lansia, tidak ada perlindungan terhadap radiasi, penyakit, dan kekurangan

gizi.

b) Immunologi slow theory (Teori Immunologi Lambat)

Teori ini menjelaskan bahwa perubahan pada jaringan limfoid

mengakibatkan produksi antibodi dan kekebalan menurun. Sehingga mudah

terkena berbagai infeksi, kanker, penyakit degenerative, penyakit outo-

imun,dan lainya.

c) Teori radikal bebas

Radikal bebas dianggap sebagai penyebab penting terjadinya kerusakan

fungsi sel. Berbagai radikel bebas seperti superoksida anion, hidroksil,

peroksil, radikal purin dihasilkan selama metabolism selnormal. Radikal

bebas dapat menyebabkan terjadinya perubahan pigmen dan kolagen pada

proses penuaan.

Page 59: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

39

2) Teori kejiwaan sosial menurut Maryam et al (2008).

a) Aktifitas atau Kegiatan (Activity Theory)

Dasar teori ini adalah bahwa konsep diri seseoramg bergantung pada

aktivitasnya dalam berbagai peran (Tamher & Noorkasiani, 2009).Jadi dapat

disimpulkan bahwa,

(1) Teori ini menyatakan bahwa pada lanjut usia yang sukses adalah mereka

yang aktif dan ikut banyak dalam kegiatan soaial.

(2) Mempertahankan hubungan antara system social dan individu agar tetap

stabil dari usia pertengahan ke lanjut usia.

(3) Kepribadian Lanjut (Disengagement Theory)

Teori ini menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia, seseorang

secara berangsur-angsur mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya

atau menarik diri dari pergaulan sekitarnya. Keadaan ini mengakibatkan

interaksi social lanjut usia menurun, baik secara kualitas maupun kuantitas

sehingga sering terjadi kehilangan ganda (Triple Loss), yaitu: (1)

Kehilangan peran (Loss of Role); (2) Hambatan kontak social (Restraction of

Contacts and Relation Ships); (3) Berkurangnya komitmen (Reduced

Commitment to Social Mores and Vahes).

Page 60: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

40

2.3.6. Perubahan Fisik Dan Psikososial Yang Terjadi Pada Lansia

Perubahan-perubahan yang biasanya terjadi pada lansia menurut Nugroho

(2010) yaitu perubahan fisik, mental, social dan psikososial.

1) Perubahan fisik

a) Sel

Sintesis protein yang biasanya berlangsung dalam sel melambat, badan

golgi memecah, mitokondria mengalami ftagmentasi, sehingga pada

akhirnya sel tersebut akan mati.

b) Sistem Pernafasan

Cepatnya penurunan hubungan persarafan, lambatnya dalam respon

dan waktu utuk bereaksi dengan stress, mengecilnya saraf panca indera,

berkurangnya penglihatan, hilangnya pendengaran, mengecilnya saraf

penciuman dan perasa, lebih sensitive terhadap perubahan suhu dengan

rendahnya ketahanan dingin.

c) Sistem Pendengaran

Presbikusis adalah hilangnya kemampuan pendengaran pada telinga

dalam, terutama terdapat bunyi suara atau nada-nada tinggi, suara yang

tidak jelas, sulit mengerti kata-kata, 50% terjadi pada usia diatas umur 65

tahun.

d) Sistem Penglihatan

Sfingter pupil sklerosis dan hilangnya respon terhadap sinar, kornea

lebih berbentuk sferis (bola), lensa lebih suram, meningkatnya ambang

pengamatan sinar, daya adaptai terhadap kegelapan lebih lambat, susah

Page 61: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

41

melihat dalam cahaya gelap, hilangnya daya akomodasi, menurunnya

lapang pandang.

e) Sistem Kardiovaskuler

Katub jantung menebal, kemampuan jantung memompa darah

menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20 tahun, hal ini menyebabkan

menurunnya kontraksi dan volumenya, kehilangan elastisitas pembuluh

darah, kurangnya efektifitas pembuluh darah parifer untuk oksigenasi.

Berikut ini merupakan perubahan struktur yang terjadi pada system

kardiovaskuler akibat proses menua :

(1) Penebalan dinding ventrikel kiri karena peningkatan densitas kolagen

dan hilangnya fungsi serat-serat elastis. Implikasi dari hal ini adalah

ketidakmampuan jantung untuk distensi dan penurunan kekuatan

kontraktil.

(2) Jumlah sel-sel peacemaker mengalami penurunan dan berkas his

kehilangan serat konduksi yang membawa implus ke ventrikel.

Implikasi dari hal ini adalah terjadinya disritmia.

(3) Sistem aorta dan arteri parifer menjadi kaku dan tidak lurus karena

peningkatan serat kolagen dan hilangnya serat elastis dalam lapisan

medial arteri. Implikasi dari hal ini adalah penumpukan respon

baroreseptor dan penumpukan respon terhadap panas dan dingin.

(4) Vena merenggang dan mengalami dilatasi. Implikasi dari hal ini adalah

vena menjadi tidak kompeten atau gagal dalam menutup secara

Page 62: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

42

sempurna sehingga mengakibatkan terjadinya edema pada ekstremitas

bawah dan penumpukan darah.

f) Sistem Respirasi

Otot-otot pernafasan kehilangan kekuatannya dan menjadi kaku,

menurunnya aktivitas dari silia, paru-paru kehilangan elastisitas, kapasitas

residu meningkat, menarik nafas lebih berat, kapasitas pernafasan

maksimum menurun, dan kedalaman bernafas menurun.

g) Sistem Gastrointestinal

Kehilangan gigi, penyebab utama adanya Periodontal disease yang

bisa terjadi setelah umur 30 tahun, penyebab lain meliputi kesehatan gigi

yang buruk dan gizi yang buruk. Indera pengecap menurun; adanya iritasi

yang kronis dari selaput lendir, atropi indera pengecap kurang lebih 80%.

Hilangnya sensitifitas dari saraf pengecap dilidah terutama rasa manis, asin,

asam, dan pahit. Lambung;sensitifitas lapar menurun, asam lambung

menurun, waktu pengosongan lambung menurun.

h) Sistem Genitourinaria

Ginjal mengecil dan nefron menjadi atropi, aliran darah ke ginjal

menurun sampai 50%, fungsi tubulus berkurang akibatnya kurang

kemampuan mengkonsentrasi urin, berat jenis urin menurun,proteinuria,

BUN (Blond Urea Nitrogen) meningkatkan sampai 21mg%, nilai ambang

ginjal terhadap glukosa meningkat.

Page 63: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

43

i) Sistem Endokrin

Produksi dari semua hormone menurun, fungsi paratiroid dan

sekresinya tidak berubah, menurunnya aktivitas tiroid; menurunnya daya

pertukaran zat, menurunnya produksi aldosteron, menurunnya sekresi

hormone kelamin misalnya : progesterone, estrogen, dan testosterone.

j) Sistem Kulit

Kuku jari menjadi tebal dan rapuh, kuku kaki tumbuh secara

berlebihandan seperti tanduk, kelenjar keringat kulit keriput akibat

kehilangan jaringan lemak, kulit kepala dan rambut menipis dan berwarna

kelabu (ubanan), rambut dalam hidung dan telinga menebal, berkurangnya

elastisitas akibat menurunnya cairan vaskularisasi.

k) Sistem Muskuloskeletal

Tulang kehilangan density (cairan) dan makin rapuh, kifosis, discus

intervertebralis menipis dan menjadi pendek (tingginya berkurang),

persendian besar dan menjadi kaku, tendon mengkerut dan mengalami

sklerosis, atropi serabut otot, pergerakan menjadi lambat, otot kram, dan

menjadi tremor.

2) Perubahan Psikososial

a) Pensiun : nilai seseorang sering diukur oleh produktivitasnya, identitasnya

dikaitkan dengan peranan dalam pekerjaan.

b) Merasakan atau sadar akan kematian.

c) Ekonomi akibat pemberentian dari jabatan.

d) Penyakit kronis dan ketidakmampuan.

Page 64: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

44

e) Kesepian akibat pengasingan dari lingkungan social.

f) Gangguan saraf pancaindera, timbul kebutaan dan ketulian.

g) Gangguan gizi akibat kehilangan jabatan.

h) Rangkaian dari kehilangan, yaitu kehilanagn hubungan dengan teman-teman

dan family.

i) Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik perubahan terhadap gambaran diri

(Azizah, 2011).

Page 65: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

45

BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Konseptual

Faktor Predisposisi :

1) Umur

2) Jenis kelami

3) Genetik

Faktor Presipitasi :

1) Pola makan

2) Kebiasaan merokok

3) Aktivitas fisik

4) Obesitas

5) Stress

6) Gangguan ginjal

Tahap Primer :

1) Pola Makan yang baik

2) Perubahan gaya Hidup

a) Olahraga teratur

b) Menghentikan rokok

c) Membatasi konsumsi alcohol

d) Mengurangi kelebihan berat

badan

Tahap Sekunder :

1) Golongan diuretik

2) Penghambat adrenergik

3) ACE-inhibitor

4) Angiotensin-II-blocker

5) Antagonis kalsium

6) Vasodilator langsung

7) Kedaruratan hipertensi

Tahap Tersier :

1) Rehabilitasi (spiritual dan

psikologi)

2) Memberikan promosi kesehatan

3) Dukungan keluarga

Tekanan darah

e) Terapi musik

Tekanan darah lansia

meningkat

Tekanan darah lansia

tetap/menurun

Rangsangan pusat

vasomotor dihantarkan

melalui saraf simpatis

kemudian neuron melepaskan

asetilkolin, merangsang

serabut pasca ganglion lalu

melepaskan norepineprin ke

pembuluh darah sehingga

mengakibatkan

vasokonstriksi.

Page 66: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

46

Keterangan :

: Diteliti

: Tidak diteliti

: Mempengaruhi

Gambar 3.1 Kerangka konsep Pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro

terhadap penurunan tekanan darah pada lansia di UPT PSTW

Magetan (Ritu Jain, 2011).

3.1.1. Keterangan Konseptual

Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah dapat dibagi menjadi dua

yaitu faktor predisposisi meliputi umur, jenis kelamin, dan genetik, selanjutnya

faktor presipitasi meliputi pola makan, kebiasaan merokok, aktivitas fisik,

obesitas, stress, dan gangguan ginjal (Price & Wilson, 2006). Lansia sering

terkena hipertensi disebabkan oleh kekakuan pada arteri sehingga tekanan darah

cenderung meningkat (Ritu Jain, 2011).

Patofisiologi hipertensi dimulai dari rangsangan pusat vasomotor dihantarkan

melalui saraf simpatis kemudian neuron melepaskan asetilkolin merangsang

serabut pasca ganglion lalu melepaskan norepineprin ke pembuluh darah sehingga

mengakibatkan vasokontriksi sehingga terjadi peningkatan tekanan darah.

Penatalaksanaan hipertensi menurut Triyanto (2011) pengobatan hipertensi dibagi

menjadi tiga yaitu secara tahap primer meliputi pola makan yang baik, perubahan

gaya hidup (olahraga teratur, menghentikan rokok, membatasi konsumsi alkohol,

mengurangi kelebihan berat badan, dan terapi musik), tahap sekunder meliputi

golongan diuretic, penghambat adrenergic, ACE-inhibitor, angiotensin-II-blocker,

antagonis kalsium, vasodilator langsung, kedaruratan hipertensi (diberikan secara

Page 67: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

47

intravena diazoxide, nitroprusside, nitroglycerin, labetatol), dan tahap tersier

meliputi rehabilitas (spiritual dan psikologis), memberikan promosi kesehatan,

dan dukungan keluarga. Terapi musik mampu mengatur hormon-hormon yang

dapat mempengaruhi stress. Memperdengarkan music merupakan pilihan

alternative untuk mencapai keadaan rileks sehingga akan mengurangi stress dan

depresi. Musik akan menstimulasi hipotalamus sehingga akan menghasilkan

perasaan tenang yang nantinya akan berpengaruh pada produksi endorphin,

kortisol, serta katekolamin dalam mekanisme pengaturan tekanan darah (Djohan,

2006). Rangsangan musik ternyata mampu mengaktivasi sistem limbik yang

berhubungan dengan emosi, saat sistem limbik teraktivasi maka individu tersebut

menjadi rileks. Selain itu pula alunan musik juga dapat menstimulasi tubuh untuk

memproduksi molekul Nitric Oxide (NO). molekul ini bekerja pada tonus

pembuluh darah yang dapat menurunkan tekanan darah (Nurrahmani, 2012).

3.2. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah sebuah pernyataan tentang sesuatu yang diduga atau

hubungan yang diharapkan antara dua variable atau lebih yang dapat diuji secara

empiris. Hipotesis atau dugaan (bukti) sementara diperlukan untuk memandu jalan

pikiran kea rah tujuan yang dicapai (Notoatmojo, 2010).

Ha : Ada pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap penurunan

tekanan darah pada lansia di UPT PSTW Magetan.

Page 68: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

48

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian

yang diharapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun penelitian pada

seluruh proses penelitian (Nursalam, 2013). Desain yang digunakan dalam

penelitian ini adalah pre eksperimental one group pre and post test design.

Rancangan jenis ini hanya menggunakan satu kelompok subyek, pengukuran

dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan. Perbedaan kedua hasil pengukuran

dianggap sebagai efek perlakuan (Rosjidi, 2015). Penelitian ini untuk mengetahui

pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap penurunan tekanan

darah pada lansia.

Keterangan :

O 1 : dilakukan pengamatan pertama

( X ) : diberikan intervensi

O 2 : dilakukan pengamatan kedua

Gambar 4.1 Desain penelitian Pre Eksperimental One Group Pre and Post Test

Design.

O 1 ( X ) O 2

Page 69: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

49

4.2. Populasi Dan Sampel Penelitian

4.2.1. Populasi Penelitian

Populasi adalah subjek (misalnya manusia/klien) yang memenuhi kriteria

yang telah ditetapkan (Nursalam, 2016). Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh lansia di UPT PSTW Magetan.

4.2.2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai

subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2016). Menurut Gay dalam

Fathnur (2016) jumlah sampel untuk penelitian eksperimental minimal 15 sampel,

sehingga rumus perhitungan sampel untuk penelitian ini adalah :

(t – 1) (r – 1) > 15 Keterangan :

(1 – 1) (r – 1) > 15 t = banyak kelompok perlakuan

(r – 1) > 15 r = jumlah replikasi

r = 15 + 1

r = 16

jadi besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 16 lansia di UPT PSTW

Magetan.

4.2.3. Kriteria Sampel

Sampel didapat dari populasi penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan

eksklusi sebagai berikut :

Page 70: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

50

1) Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu

populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2009), kriteria

inklusi yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a) Mempunyai pendengaran yang baik.

b) Lansia yang kooperatif dan bersedia menjadi responden.

c) Lansia sebelum mengkonsumsi obat hipertensi.

2) Kriteria eksklusi

Kriteris ekslusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subjek yang

memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam, 2009),

kriteria inklusi yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a) Lansia yang mengalami komplikasi.

b) Saat penelitian responden sakit dan dirawat dirumah sakit.

c) Pada pelaksanaan penelitian responden meninggal dunia.

4.3. Tehnik Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili

populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam

pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan

keseluruhan subjek penelitian. Cara pengambilan sampel dapat digolongkan

menjadi dua yaitu : probability sampling dan nonprobability sampling (Nursalam,

2016). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini termasuk probability

sampling yaitu simple random sampling, artinya pemilihan sampel dengan cara ini

merupakan jenis probabilitas bahwa setiap subjek dalam populasi mempunyai

Page 71: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

51

kesempatan untuk terpilih atau tidak terpilih sebagai sampel. Pada penelitian ini

mengumpulkan semua nama-nama lansia di UPT PSTW Magetan, kemudian

nama-nama tersebut diacak. Setelah itu dikeluarkan nama satu persatu sampai

sampel terpenuhi sebanyak 16 lansia.

4.4. Kerangka Kerja Penelitian

Kerangka kerja merupakan bagan kerja terhadap rancangan kegiatan

penelitian yang akan dilakukan, meliputi siapa yang akan diteliti (subyek

penelitian), variable yang akan diteliti, dan variable yang mempengaruhi dalam

penelitian (Hidayat, 2007).

Gambar 4.2 Kerangka Kerja Penelitian

Desain Penelitian :

Penelitian ini menggunakan metode pre eksperimental one group pre and post test design

Populasi :

Seluruh lansia di UPT PSTW Magetan

Sampel :

Sebagian lansia di UPT PSTW Magetan sebanyak 16 lansia

Sampling :

Random Sampling

Variabel :

Variabel Bebas : Variabel Terikat :

Musik gamelan jawa laras slendro Tekanan darah

Pengumpulan Data :

Menggunakan sphynomanometer, stetoskop, lembar observasi, alat tulis, sound, laptop, headphone

Pengolahan Data :

Editing, coding, scoring, dan tabulating

Analisis : Uji Paired Sample T - Test

Hasil dan kesimpulan

Pelaporan

Page 72: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

52

4.5. Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional

4.5.1. Identifikasi Variabel

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda

terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain). Ciri yang dimiliki oleh anggota

suatu kelompok (orang, benda, situasi) berbeda dengan yang dimiliki oleh

kelompok tersebut (Nursalam, 2016). Dalam riset, variabel dikarakteristikkan

sebagai derajat, jumlah, dan perbedaan. Variabel juga merupakan konsep dari

berbagai level abstrak yang didefinisikan sebagai suatu fasilitas untuk pengukuran

dan atau manipulasi suatu penelitian. Konsep yang dituju dalam suatu penelitian

bersifat konkret dan secara langsung bisa diukur, misalnya denyut jantung,

hemoglobin, dan pernapasan tiap menit. Sesuatu yang konkret tersebut bisa

diartikan sebagai suatu variabel dalam penelitian. Jenis variabel diklasifikasikan

menjadi bermacam-macam tipe untuk menjelaskan penggunaannya dalam

penelitian (Nursalam, 2016). Variabel dalam penelitian ini adalah :

1) Variabel Independent (bebas)

Variable independent adalah variable yang nillainya menentukan variable

lain (Nursalam, 2013). Variable independent dalam penelitian ini adalah musik

gamelan jawa laras slendro.

2) Variable Dependent (terikat)

Variable dependent adalah variable yang diamati dan diukur untuk

menentukan ada tidaknya hubungan atau pengaruh dari variable bebas

(Nursalam, 2013). Variable dependent dalam penelitian ini adalah tekanan

darah.

Page 73: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

53

4.5.2. Definisi Operasional

Definisi berdasarkan karakteristik yang diamati dari sesuatu yang

didefinisikan tersebut. Untuk kepentingan akurasi, komunikasi, dan replikasi

(Nursalam, 2016).

Tabel 4.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Indikator Instrumen Skala Skor

Variabel

independent :

Terapi musik

gamelan jawa

laras slendro

Suatu bentuk

kegiatan dengan

memperdengarkan

musik gamelan jawa

laras slendro kepada

lansia menggunakan

headphone dengan

volume sedang,

dilakukan dalam

waktu 30 menit/hari

selama satu minggu

di UPT PSTW

Magetan.

- - Headphone

- Laptop

- -

Variabel

dependent :

Tekanan darah

Besarnya tekanan

darah yang diukur

dengan

sphynomanometer

dan dinyatakan

dalam satuan mmHg

(millimeterHydrargy

rum).

Tekanan

darah

dalam

mmHg.

- Sphynomanometer

- Stetoskop

- Lembar observasi

- Alat tulis

Rasio Tekanan

darah

4.6. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk

mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau mengumpulkan,

mengolah, menganalisa, dan menyajikan data–data secara sistematis secara

objektif dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis.

Alat yang diperlukan dalam penelitian yaitu :

1) Headphone

2) Laptop

Page 74: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

54

3) Sphynomanometer

4) Stetoskop

5) Lembar observasi

6) Alat tulis

4.7. Lokasi Dan Waktu Penelitian

4.7.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di UPT PSTW Magetan.

4.7.2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Januari – Agustus 2017.

4.8. Prosedure Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses

pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian

(Nursalam, 2016).

4.8.1. Tahap Persiapan

1) Mengurus surat perijinan penelitian dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti

Husada Mulia Madiun.

2) Mengurus perijinan untuk melakukan penelitian ke kepala UPT PSTW

Magetan dengan membawa surat pengantar dari STIKES Bhakti Husada Mulia

Madiun.

3) Memberikan penjelasan kepada pihak panti tentang prosedur yang akan

dilakukan dalam penelitian tentang pengaruh terapi musik gamelan jawa laras

slendro terhadap penurunan tekanan darah pada lansia.

Page 75: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

55

4) Memberikan penjelasan kepada lansia penghuni PSTW Magetan tentang

penelitian pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

penurunan tekanan darah pada lansia.

5) Sebelum diberikan terapi musik gamelan jawa laras slendro, responden ditanya

terlebih dahulu apakah sudah mengkonsumsi obat hipertensi, jika sudah

responden tidak diambil menjadi sampel penelitian. Lansia yang tidak

mengkonsumsi obat hipertensi diminta untuk mengisi informed consent

(lembar persetujuan menjadi responden), setelah mendapatkan persetujuan dari

responden, kemudian responden diukur tekanan darahnya menggunakan

sphynomanometer.

6) Jika sampel memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, responden diberikan terapi

musik gamelan jawa laras slendro secara bergantian.

7) Pemberian terapi musik gamelan jawa laras slendro dengan memperdengarkan

nada dan iramanya menggunakan headphone, setiap responden diberikan waktu

30 menit/hari selama satu minggu di dalam ruangan sehingga tidak terganggu

oleh suara apapun yang bisa mengganggu responden kecuali suara nada dan

irama musik gamelan jawa laras slendro yang telah diberikan.

8) Setelah responden diberikan terapi musik gamelan jawa laras slendro,

responden diukur kembali tekanan darahnya menggunakan sphynomanometer.

9) Kemudian hasil pengukuran tekanan darah sebelum maupun sesudah

pemberian terapi musik gamelan jawa laras slendro dikumpulkan pada lembar

observasi dan dilakukan pengolahan oleh peneliti. Untuk mengetahui apakah

Page 76: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

56

ada perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukan terapi musik

gamelan jawa laras slendro.

4.9. Tehnik Analisa Data

4.9.1. Pengolahan Data

Pengolahan data adalah salah satu langkah yang penting. Hal ini disebabkan

karena data yang diperoleh langsung dari penelitian masih mentah, belum

memberikan informasi apa-apa dan belum siap untuk disajikan (Notoatmodjo,

2012). Proses pengolahan data dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut:

1) Editing

Data yang terkumpul, baik data kualitatif maupun data kuantitatif harus

dibaca sekali lagi untuk memastikan apakah data tersebut dijadikan bahan

analisis atau tidak (Nasehudin, dkk, 2012).

2) Coding

Memberikan skor atau nilai pada setiap item jawaban. Data yang

terkumpul bisa berupa angka, kata, atau kalimat (Nasehudin, dkk, 2012).

3) Scoring

Menentukan skor atau nilai untuk setiap item pertanyaan dan tentukan

nilai terendah dan tertinggi. Tahapan ini dilakukan setelah ditentukan kode

jawaban atau hasil observasi sehingga setiap jawaban resonden atau hasil

observasi dapat diberikan skor (Arikunto, 2010).

Page 77: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

57

4) Tabulating

Tabulasi adalah kegiatan memasukkan data ke dalam table–table dan

mengatur angka–angka sehingga dapat dihitung jumlah kasus dalam berbagai

kategori (Nazir, 2011).

4.9.2. Analisa Data

4.9.2.1. Analisa Univariat

Analisa univariat bertujuan menjelaskan atau mendiskripsikan karakteristik

setiap variable penelitian. Untuk menganalisis pengaruh terapi musik gamelan

jawa laras slendro terhadap penurunan tekanan darah pada lansia. Penyajian dalam

bentuk distribusi dan prosentase dari tiap variable (Notoatmodjo, 2010). Variable

pada penelitian ini adalah variable independent adalah terapi musik gamelan jawa

laras slendro, dan variable dependent adalah tekanan darah. Perhitungan uji

statistik menggunakan perhitungan dengan sistem komputerisasi SPSS 16,0.

4.9.2.2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat adalah data yang terkait dengan pengukuran dua variabel

pada waktu tertentu (interkorelasi antara dua variabel) (I ketut, 2016). Dalam

penelitian ini analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui pengaruh terapi musik

gamelan jawa laras slendro terhadap penurunan tekanan darah pada lansia.

Metode analisis statistik yang digunakan adalah uji paired sample t–test. Uji ini

merupakan analisis dengan melibatkan dua pengukuran pada subyek yang sama

terhadap suatu pengaruh atau lakuan tertentu. Pada uji beda paired sample t-test,

peneliti menggunakan sampel yang sama, tetapi pengujian terhadap sampel

dilakukan sebanyak dua kali.

Page 78: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

58

Dalam penelitian ini test yang diberikan disebut dengan pre test (tes sebelum

mengadakan perlakuan) dan post test (setelah diberi perlakuan). Adapun

penggunaan paired sample t-test adalah satu sampel yang diberikan dua perlakuan

yang berbeda, merupakan data kuantitatif (interval–rasio), dan sampel yang

digunakan harus dalam kondisi yang sama atau homogeny dan berasal dari

tabulasi yang telah berdistribusi secara normal. Ada tidaknya perbedaan yang

bermakna sebelum dan sesudah dilakukan intervensi dapat diketahui melalui dua

cara, pertama harga t dihitung dibandingkan dengan harga t table sehingga

diperoleh interpretasi. Ketentuan pengujian adalah bila harga t hitung lebih besar

harga t table maka Ho ditolak. Cara yang kedua, digunakan nilai probabilitas

berdasarkan tingkat kemaknaan 95% (alpha 0,05).

4.10. Etika Penelitian

Menurut Moleong (2007) agar studi alamiah benar-benar dpat terjadi dan

peneliti tidak mendapat persoalan masalah etik maka ada beberapa yang harus di

persiapkan oleh peneliti antara lain yaitu (Saryono dkk, 2013) :

1) Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)

Peneliti perlu mempertimbangkan hak – hak subyek untuk mendapatkan

informasi yang terbuka berkaitan dengan jalannya penelitian serta memiliki

kebebasan menentukan pilihan dan bebas dari paksaan untuk berpartisipasi

dalam kegiatan penelitian (autonomy).

Page 79: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

59

Implikasi :

Menjelaskan manfaat penelitian, menjelaskan kemungkinan resiko dan

ketidaknyamanan yang dapat ditimbulkan, menjelaskan manfaat yang akan

didapatkan, persetujuan subyek dapat mengundurkan diri kapan saja.

2) Menghormati privasi dan kerahasiaan subyek penelitian (privacy and

confidentiality)

Peneliti tidak boleh menampilkan informasi mengenai identitas baik

nama maupun alamat asal subyek dalam alat ukur apapun untuk menjaga

anonimitas dan kerahasiaan identitas subyek. Peneliti dapat menggunakan

koding (inisial) sebagai pengganti identitas responden.

Implikasi :

Peneliti hanya boleh menampilkan informasi seperti nama dan alamat

dalam bentuk inisial pada kuesioner untuk menjaga kerahasiaan identitas

subyek.

3) Keadilan dan inklusivitas (justice and inclusiveness)

Prinsip keadilan menekankan sejauh mana kebijakan penelitian

membagikan keuntungan dan beban secara merata atau menurut kebutuhan,

kemampuan, kontribusi, dan pilihan bebas masyarakat.

Implikasi :

Dalam procedure penelitian, peneliti mempertimbangkan aspek

keadilan gender dan hak subyek untuk mendapatkan perlakuan yang sama baik

sebelum, selama, maupun sesudah berpartisipasi dalam penelitian.

Page 80: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

60

4) Manfaat dan kerugian (benefits and harms)

Peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan prosedure penelitian

guna mendapatkan hasil yang bermanfaat semaksimal mungkin bagi subyek

penelitian dan dapat digeneralisasikan di tingkat populasi (benefience). Peneliti

meminimalisasi dampak yang merugikan bagi subyek (nonmaleficence).

Implikasi :

Apabila intervensi penelitian berpotensi mengakibatkan cedera atau

stress tambahan maka subyek dikeluarkan dari kegiatan penelitian untuk

mencegah terjadinya cedera, kesakitan, stress.

5) Surat persetujuan (inform consent)

Setiap calon responden diberi penjelasan tentang penelitian dan diminta

kesediaannya untuk menjadi responden penelitian. Keikutsertaan dalam

penelitian ini bersifat sukarela dan tanpa paksaan.

Implikasi :

Calon responden diminta untuk mengisi surat persetujuan untuk

kesediaanya menjadi responden tanpa adanya paksaan.

6) Kelayakan sampel

Apabila dalam pelaksanaan terapi musik gamelan jawa, sampel

merasakan sakit atau tidak enak badan, sampel diperbolehkan untuk

meninggalkan terapi.

Implikasi :

Peneliti saat melakukan penelitian jika responden merasakan sakit atau

tidak enak badan maka responden dapat meninggalkan terapi.

Page 81: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

61

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi deskripsi tentang hasil penelitian yang telah dilaksanakan mulai

tanggal 23 Mei – 29 Mei 2017 di UPT PSTW Magetan dengan responden

penelitian sebanyak 16 lansia. Sebelum dilakukan penelitian, peneliti memberikan

penjelasan kepada pihak panti dan lansia tentang penelitian pengaruh terapi musik

gamelan jawa laras slendro terhadap penurunan tekanan darah pada lansia.

Pengukuran tekanan darah pada lansia dilakukan dua kali pengukuran yaitu

sebelum dan sesudah diberikan terapi musik gamelan jawa laras slendro

menggunakan sphynomanometer. Jika sampel memenuhi kriteria inklusi dan

eksklusi, responden diberikan terapi musik gamelan jawa laras slendro secara

bergantian dalam keadaan rileks, maka nada dan irama musiknya dapat dinikmati.

Pemberian terapi musik gamelan jawa laras slendro dengan memperdengarkan

nada dan iramanya menggunakan headphone, responden diberikan waktu 30

menit/hari selama satu minggu di dalam ruangan yang tertutup sehingga tidak

terganggu oleh suara apapun yang bisa mengganggu responden kecuali suara nada

dan irama musik gamelan jawa laras slendro yang telah diberikan.

Page 82: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

62

5.1. Gambaran Umum Dan Lokasi Penelitian

Bangunan Unit Pelaksanaan Teknis Pelayanan Sosial Tresna Werdha (UPT

PSTW) Magetan terdiri dari kantor pegawai, mushola, dapur, klinik kesehatan,

aula, asrama, dan 8 wisma yaitu wisma pandu, wisma rama, wisma sinta, wisma

kunthi, wisma srikandi, wisma arjuna, wisma arimbi, dan wisma bima. Masing-

masing wisma dihuni oleh 5-8 lansia dan 2 pegawai sebagai penanggung jawab

wisma. Wisma tersebut dilengkapi dengan kamar mandi, ruang makan, dan ruang

tamu. UPT PSTW Magetan menampung maksimal 90 lansia, sampai sekarang ada

87 lansia yang menghuni panti. Penyelenggaraan makan yang dikonsumsi lansia

di UPT PSTW Magetan kurang tepat, dikarenakan tidak ada diet makanan bagi

lansia yang memiliki penyakit tertentu seperti diabetes mellitus dan hipertensi,

makanan yang di konsumsi lansia semuanya sama rata. Lansia yang berjenis

kelamin laki-laki sebagian besar merokok, merokok merupakan salah satu

penyebab resiko timbulnya hipertensi. Kebanyakan lansia yang tinggal di PSTW

Magetan yaitu lansia yang terlantar dan lansia yang sudah tidak memiliki keluarga

dan sangat beresiko mengalami stress. UPT PSTW memiliki kegiatan untuk lansia

berupa kegiatan seperti ibadah, olahraga, bermain gamelan jawa, cek kesehatan,

berkebun dan berternak. Setiap hari jumat dan sabtu pagi UPT PSTW melakukuan

kegiatan senam lansia, cek kesehatan berupa pengecekan tanda-tanda vital (TTV)

meliputi pengukuran tekanan darah pada lansia oleh perawat setempat, dan

bermain musik gamelan jawa.

Page 83: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

63

UPT PSTW Magetan memiliki visi, misi, dan motto :

1) Visi

Terwujudnya peningkatan taraf kesejahteraan social bagi lanjut usia yang

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2) Misi

a) Melaksanakan tugas pelayanan dan rehabilitasi bagi lanjut usia dalam upaya

memenuhi kebutuhan rohani dan jasmani sehingga mereka dapat menikmati

hari tua yang diliputi kebahagiaan dan ketentraman lahir batin.

b) Mengembangkan sumber potensi bagi lanjut usia potensial sehingga dapat

mandiri dan dapat menjalankan fungsi sosialnya secara wajar.

c) Peningkatan peran serta masyarakat dalam penanganan lanjut usia terlantar.

3) Motto

Di usia tua tetap bahagia dan sejahtera serta berguna bagi pihak lain.

5.2. Karakteristik Responden

Data umum yang diidentifikasi dari responden adalah usia, dan pendidikan.

1) Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 5.1 Distribusi Tendensi Sentral Responden Berdasarkan Usia Di UPT

PSTW Magetan pada tanggal 23 Mei – 29 Mei 2017.

Usia

(Tahun)

N Mean Min - Max Modus SD CI – 95%

16 73,69 60 - 85 80 7,181 69,86 – 77,51

Sumber : Data primer hasil penelitian bulan Mei 2017

Berdasarkan tabel 5.1, dengan sampel 16 lansia, dapat diketahui bahwa

rata-rata usia responden yaitu 73,69 tahun, usia responden terendah 60 tahun

dan tertinggi 85 tahun, usia responden paling banyak berumur 80 tahun dengan

Page 84: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

64

standart deviasi sebesar 7,181. Pada tingkat kepercayaan 95% maka rata-rata

usia 80 tahun sampai 83 tahun.

2) Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Di UPT

PSTW Magetan pada tanggal 23 Mei – 29 Mei 2017.

No Pendidikan Frekuensi (f) Prosentase (%)

1 Tidak Sekolah 15 93,8

2 SD 1 6,2

Total 16 100

Sumber : Data primer hasil penelitian bulan Mei 2017

Tingkat pendidikan menunjukkan pengetahuan dan daya pikir yang

dimiliki oleh seorang responden. Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui bahwa

responden tidak sekolah sebanyak 15 responden (93,8%), sedangkan responden

yang berpendidikan SD sebanyak 1 responden (6,2%).

5.3. Hasil Penelitian

Setelah mengetahui data umum dalam penelitian ini maka berikut akan

ditampilkan hasil penelitian yang terkait dengan data khusus yang meliputi

tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum diberikan terapi musik gamelan jawa

laras slendro, tekanan darah sistolik dan diastolik sesudah diberikan terapi musik

gamelan jawa laras slendro di UPT PSTW Magetan dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi serta uji beda variable dependent tekanan darah sebelum dan sesudah

pemberian terapi musik gamelan jawa laras slendro.

Page 85: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

65

5.3.1.Tekanan Darah Sistolik (TDS) Dan Tekanan Darah Diastolik (TDD)

Sebelum Diberikan Terapi Musik Gamelan Jawa Laras Slendro Pada

lansia Di UPT PSTW Magetan

Tabel 5.3 Hasil Penelitian Berdasarkan Tekanan Darah Sistolik (TDS) Dan

Tekanan Darah Diastolik (TDD) Sebelum Diberikan Terapi Musik

Gamelan Jawa Laras Slendro Pada Di UPT PSTW Magetan pada

Tanggal 23 Mei – 29 Mei 2017.

N Mean Min – Max SD CI – 95% p = value

TDS

157,00

120 - 214

30,450

140,77 – 173,23

p = 0,000

TDD

16

82,69

73 - 97

7,162

78,87 – 86,50

p = 0,000

Sumber : Data primer hasil penelitian bulan Mei 2017

Berdasarkan tabel 5.3, dengan sampel 16 lansia, dijelaskan bahwa rata-rata

tekanan darah sistolik sebelum diberikan terapi musik gamelan jawa laras slendro

adalah 157,00 mmHg, tekanan darah sistolik terendah yaitu 120 mmHg dan

tekanan darah sistolik tertinggi yaitu 214 mmHg dengan standart deviasi sebesar

30,450, pada tingkat kepercayaan 95% maka tekanan darah sisitolik sebelum

diberikan terapi musik gamelan jawa laras slendro rata-rata 140,77 – 173.23

mmHg, dengan p – value 0,000. Sedangkan rata-rata tekanan darah diastolik

sebelum diberikan terapi musik gamelan jawa laras slendro adalah 82,69 mmHg,

tekanan darah diastolik terendah yaitu 73 mmHg dan tekanan darah diastolik

tertinggi yaitu 97 mmHg dengan standart deviasi sebesar 7,162, pada tingkat

kepercayaan 95% maka tekanan darah diastolik sebelum diberikan terapi musik

gamelan jawa laras slendro rata-rata 78,87 – 86,50 mmHg, dengan p – value

0,000.

Page 86: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

66

5.3.2.Perubahan Tekanan Darah Sistolik (TDS) Dan Tekanan Darah

Diastolik (TDD) Sesudah Diberikan Terapi Musik Gamelan Jawa

Laras Slendro Pada Lansia Di UPT PSTW Magetan

Tabel 5.4 Hasil Penelitian Berdasarkan Tekanan Darah Sistolik (TDS) Dan

Tekanan Darah Diastolik (TDD) Sesudah Diberikan Terapi Musik

Gamelan Jawa Laras Slendro Pada Lansia Di UPT PSTW Magetan

pada Tanggal 23 Mei – 29 Mei 2017.

N Mean Min – Max SD CI – 95% p = value

TDS

138,38

111 – 187

25,690

124,69 – 152,06

p = 0,000

TDD

16

79,81

70 – 90

6,102

76,40 – 82,85

p = 0,000

Sumber : Data primer hasil penelitian bulan Mei 2017

Berdasarkan tabel 5.4, dengan sampel 16 lansia, dijelaskan bahwa rata-rata

tekanan darah sistolik sesudah diberikan terapi musik gamelan jawa laras slendro

adalah 138,38 mmHg, tekanan darah sistolik terendah yaitu 111 mmHg dan

tekanan darah sistolik tertinggi yaitu 187 mmHg dengan standart deviasi sebesar

25,690, pada tingkat kepercayaan 95% maka tekanan darah sistolik sesudah

diberikan terapi musik gamelan jawa laras slendro rata-rata 124,69 – 152,06

mmHg, dengan p – value 0,000. Sedangkan untuk rata-rata tekanan darah

diastolik sesudah diberikan terapi music gamelan jawa laras slendro adalah 79,81

mmHg, tekanan darah diastolik terendah yaitu 70 mmHg dan tekanan darah

diastolik tertinggi yaitu 90 mmHg dengan standart deviasi sebesar 6,102, pada

tingkat kepercayaan 95% maka tekanan darah diastolik sesudah diberikan terapi

musik gamelan jawa laras slendro rata-rata 76,40 – 82,85 mmHg, dengan p –

value 0,000.

Page 87: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

67

5.3.3.Pengaruh Pemberian Terapi Musik Gamelan Jawa Laras Slendro

Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Di UPT PSTW

Magetan

Tabel 5.5 Analisa Tekanan Darah Sisitolik (TDS) Pengaruh Terapi Musik

Gamelan Jawa Laras Slendro Terhadap Penurunan Tekanan Darah

Pada Lansia Di UPT PSTW Magetan pada Tanggal 23 Mei – 29 Mei

2017.

TDS N Mean Min – Max SD CI – 95% p – value

Sebelum

157,00

120 - 214

30,450

140,77 – 173,23

Sesudah

16

138,38

111 – 187

25,690

124,69 – 152,06

Beda

Pengaruh

TDS

Sebelum

dan

Sesudah

Intervensi

18,625

7,982

14,372 – 22,878

p = 0,000

Sumber : Data primer hasil penelitian bulan Mei 2017

Lansia yang diberikan terapi musik gamelan jawa laras slendro terjadi

penurunan pada tekanan darah sistolik. Berdasarkan tabel 5.5, rata-rata tekanan

darah sistolik sebelum diberikan terapi musik gamelan jawa laras slendro pada 16

responden yaitu 157,00 mmHg, tekanan darah sistolik terendah yaitu 120 mmHg

dan tekanan darah sistolik tertinggi yaitu 214 mmHg dengan standart deviasi

30,450, pada nilai kepercayaan 95% maka tekanan darah sistolik sebelum

diberikan terapi musik gamelam jawa laras slendro rata-rata 140,77 – 173,23

mmHg, dengan p – value 0,000. Rata-rata tekanan darah sistolik sesudah

diberikan terapi musik gamelan jawa laras slendro memiliki rata-rata 138,38

mmHg, tekanan darah sistolik terendah yaitu 111 mmHg dan tekanan darah

sistolik tertinggi yaitu 187 mmHg dengan standart deviasi 25,690, pada nilai

Page 88: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

68

kepercayaan 95% maka tekanan darah sistolik sesudah diberikan terapi musik

gamelam jawa laras slendro rata-rata 124,69 – 152,06 mmHg, dengan p – value

0,000. Beda pengaruh tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah pemberian

terapi musik gamelan jawa memiliki rata-rata 18,625 mmHg, dengan standart

deviasi 7,982, pada nilai kepercayaan 95% maka beda pengaruh tekanan darah

sistolik sebelum dan sesudah pemberian terapi musik gamelan jawa laras slendro

rata-rata 14,372 – 22,878 mmHg, dengan p – value 0,000.

Tabel 5.6 Analisa Tekanan Darah Diastolik (TDD) Pengaruh Terapi Musik

Gamelan Jawa Laras Slendro Terhadap Penurunan Tekanan Darah

Pada Lansia Di UPT PSTW Magetan pada Tanggal 23 Mei – 29 Mei

2017.

TDD N Mean Min – Max SD CI – 95% p – value

Sebelum

82,69

73 - 97

7,162

78,87 – 86,50

Sesudah

16

79,81

70 - 90

6,102

76,40 – 82,85

Beda

Pengaruh

TDD

Sebelum dan

Sesudah

Intervensi

2,875

2,500

1,543 – 4,207

p = 0,000

Sumber : Data primer hasil penelitian bulan Mei 2017

Lansia yang diberikan terapi musik gamelan jawa laras slendro terjadi

penurunan pada tekanan darah diastolik. Berdasarkan tabel 5.6, rata-rata tekanan

darah diastolik sebelum diberikan terapi musik gamelan jawa laras slendro pada

16 responden yaitu 82,69 mmHg, tekanan darah diastolik terendah yaitu 73

mmHg dan tekanan darah diastolik tertinggi yaitu 97 mmHg dengan standart

deviasi 7,162, pada nilai kepercayaan 95% maka tekanan darah diastolik sebelum

Page 89: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

69

diberikan terapi music gamelam jawa laras slendro rata-rata 78,87 – 86,50 mmHg,

dengan p – value 0,000. Rata-rata tekanan darah diastolik sesudah diberikan terapi

musik gamelan jawa laras slendro memiliki rata-rata 79,81 mmHg, tekanan darah

diastolik terendah yaitu 70 mmHg dan tekanan darah diastolik tertinggi yaitu 90

mmHg dengan standart deviasi 6,102, pada nilai kepercayaan 95% maka tekanan

darah diastolik sesudah diberikan terapi musik gamelam jawa laras slendro rata-

rata 76,40 – 82,85 mmHg, dengan p – value 0,000. Beda pengaruh tekanan darah

diastolik sebelum dan sesudah pemberian terapi musik gamelan jawa memiliki

rata-rata 2,875 mmHg, standart deviasi 2,500, pada nilai kepercayaan 95% maka

beda pengaruh tekanan darah diatolik sebelum dan sesudah pemberian terapi

musik gamelan jawa laras slendro rata-rata 1,543 – 4,207 mmHg, dengan p –

value 0,000.

Hasil uji Paired Sample T-Test didapatkan p = 0,000 < α = 0,05 maka Ho

ditolak dan Ha diterima. Hasil ini berarti ada pengaruh terapi musik gamelan jawa

laras slendro terhadap penurunan tekanan darah pada lansia di UPT PSTW

Magetan.

5.4. Pembahasan

5.4.1.Tekanan Darah Sebelum Dilakukan Terapi Musik Gamelan Jawa

Laras Slendro pada Lansia Di UPT PSTW Magetan

Berdasarkan hasil penelitian pengaruh terapi musik gamelan jawa laras

slendro terhadap penurunan tekanan darah pada lansia di UPT PSTW Magetan

yang dilakukan sebelum adanya perlakuan pada tabel 5.3, dengan sampel 16

lansia dapat diketahui bahwa rata-rata tekanan darah sistolik sebelum diberikan

Page 90: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

70

terapi musik gamelan jawa laras slendro adalah 157 mmHg dan termasuk

hipertensi derajat 2, tekanan darah sistolik terendah yaitu 120 mmHg dan tekanan

darah sistolik tertinggi yaitu 214 mmHg dengan standart deviasi sebesar 30,450,

pada tingkat kepercayaan 95% maka tekanan darah sisitolik sebelum diberikan

terapi musik gamelan jawa laras slendro rata-rata 140,77 – 173.23 mmHg, dengan

p – value 0,000. Sedangkan rata-rata tekanan darah diastolik sebelum diberikan

terapi musik gamelan jawa laras slendro adalah 82,69 mmHg, tekanan darah

diastolik terendah yaitu 73 mmHg dan tekanan darah diastolik tertinggi yaitu 97

mmHg dengan standart deviasi sebesar 7,162, pada tingkat kepercayaan 95%

maka tekanan darah diastolik sebelum diberikan terapi musik gamelan jawa laras

slendro rata-rata 78,87 – 86,50 mmHg, dengan p – value 0,000.

Tekanan darah adalah tekanan dari darah yang di pompa oleh jantung

terhadap dinding arteri. Pada manusia, darah di pompa melalui dua sistem

sirkulasi terpisah dalam jantung yaitu sirkulasi pulmonal dan sirkulasi sistemik.

Tekanan darah di catat dalam dua nilai yang berbeda, yaitu tekanan darah sistolik

dan tekanan darah diastolik. Tekanan darah sistolik terjadi ketika ventikel

berkontraksi dan mengeluarkan darah ke arteri, sedangkan tekanan darah diastolik

terjadi ketika ventrikel berelaksasi dan terisi dengan darah dari atrium. Perubahan

tekanan darah dipengaruhi beberapa faktor yaitu usia, pendidikan, dan jenis

kelamin (Berbeau, 2004).

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah tekanan sistolik lebih dari 140

mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Hipertensi merupakan

penyakit multifaktorial yang muncul oleh karena interaksi berbagai faktor.

Page 91: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

71

Peningkatan umur akan menyebabkan beberapa perubahan fisiologis, pada usia

lanjut terjadi peningkatan resistensi perifer dan aktivitas simpatik. Tekanan darah

akan meningkat setelah umur 45-55 tahun, dinding arteri akan mengalami

penebalan oleh adanya penumpukan zat kolagen pada lapisan otot, sehingga

pembuluh darah akan berangsur-angsur menyempit menjadi kaku (Setiawan,

Yunani & Kusyati, 2014).

Meningkatnya tekanan darah dikarenakan seiring pertambahan usia.

Perubahan struktural dan fungsional pada sistem pembuluh perifer bertanggung

jawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut. Perubahan

tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat, dan penurunan

dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya menurunkan

kemampuan distensi dan daya regang pembuluh darah. Konsekuensinya aorta dan

arteri besar berkurang kemampuannya dalam mengakomodasi volume darah yang

dipompa oleh jantung (volume sekuncup), mengakibatkan penurunan curah

jantung, dan peningkatan tahanan perifer (Smeltzer & Bare, 2010). Ini sesuai

dengan hasil penelitian, usia rata-rata lansia adalah 73,69 tahun. Ternyata sesuai

dengan pendapat Smeltzer & Bare, 2010 bahwa lanjut usia mengalami

peningkatan tekanan darah.

Tingkat pendidikan, sesorang akan mempengaruhi pengetahuan dan sikap

tentang kesehatan. Dengan mendapatkan informasi yang benar, diharapkan lansia

mendapat bekal pengetahuan yang cukup untuk dapat melaksanakan pola hidup

sehat dan dapat menurunkan resiko penyakit degenerative terutama hipertensi dan

penyakit kardiovaskular (Notoadmodjo, 2003). Dari hasil penelitian dapat

Page 92: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

72

diketahui bahwa responden tidak sekolah sebanyak 15 responden (93,8%),

sedangkan responden yang berpendidikan SD sebanyak 1 responden (6,2%).

Ternyata sesuai dengan pendapat Notoadmodjo, 2003 bahwa pendidikan

berpengaruh terhadap perubahan sikap dan perilaku hidup sehat sesorang.

Menurut Bowman (2007) dalam Anggraeni (2009) dalam Resiko merokok

berkaitan dengan jumlah rokok yang dihisap perhari, bukan pada lama merokok.

Seseorang yang merokok lebih dari satu pak rokok perhari menjadi dua kali lebih

rentan daripada mereka yang tidak merokok yang diduga penyebabnya adalah

pengaruh nikotin terhadap pelepasan katekolamin oleh sistem saraf otonom.

Depresi merupakan salah satu gangguan psikologis dalam urutan atas yang

diderita oleh lanjut usia. Banyaknya stressor yang muncul yang muncul pada

lanjut usia serta menurunnya kemampuan beradaptasi dapat menjadi penyebab

depresi. Depresi pada lanjut usia juga berpotensi kearah perilaku bunuh diri jika

disertai dengan gejala cemas, rasa putus asa yang besar, rasa tidak berharga,

gangguan tidur berat, dan gangguan pola makan. Kualitas hidup dan kondisi

psikologis pada lanjut usia akan berbeda ketika berada di lingkungan keluarganya

dengan lanjut usia yang tinggal di panti werdha. Masa usia lanjut merupakan masa

dimana semua orang berharap menjalani hidup dengan tenang, damai, serta

menikmati pensiun bersama anak serta cucu dengan mencurahkan kasih sayang.

Pada kenyataannya, tidak semua lanjut usia mendapatkan kesempatan hidup dan

mendapatkan kondisi hidup ideal seperti itu. Berbagai persoalan hidup seperti

kemiskinan, konflik dengan anak atau cucu, tidak memiliki pasangan atau tidak

memiliki anak dapat memicu timbulnya tekanan psikologis. Hubungan antara

Page 93: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

73

stress dan hipertensi dirangsang melalui aktivasi saraf simpatis. Peningkatan

aktivasi saraf simpatis akan meningkatkan tekanan darah secara tidak menentu.

Ketika saraf simpatis meningkat maka akan terjadi peningkatan kontraktilitas otot

jantung sehingga menyebabkan curah jantung meningkat, keadaan inilah yang

cenderung menjadi faktor pencetus hipertensi (Prawitasari dalam Desmaniarti,

2003).

Pemberian terapi musik gamelan jawa laras slendro diharapkan dapat

membantu proses menurunkan tekanan darah pada lansia agar tidak timbul

berbagai masalah yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi.

5.4.2.Tekanan Darah Sesudah Diberikan Terapi Musik Gamelan Jawa Laras

Slendro pada Lansia Di UPT PSTW Magetan

Berdasarkan hasil penelitian pengaruh terapi musik gamelan jawa laras

slendro terhadap penurunan tekanan darah pada lansia di UPT PSTW Magetan

yang dilakukan sesudah adanya perlakuan pada tabel 5.4, dengan sampel 16 lansia

dapat dijelaskan bahwa rata-rata tekanan darah sistolik sesudah diberikan terapi

music gamelan jawa laras slendro adalah 138,38 mmHg, tekanan darah sistolik

terendah yaitu 111 mmHg dan tekanan darah sistolik tertinggi yaitu 187 mmHg

dengan standart deviasi sebesar 25,690, pada tingkat kepercayaan 95% maka

tekanan darah sistolik sesudah diberikan terapi musik gamelan jawa laras slendro

rata-rata 124,69 – 152,06 mmHg, dengan p – value 0,000. Sedangkan untuk rata-

rata tekanan darah diastolik sesudah diberikan terapi musik gamelan jawa laras

slendro adalah 79,81 mmHg, tekanan darah diastolik terendah yaitu 70 mmHg dan

tekanan darah diastolik tertinggi yaitu 90 mmHg dengan standart deviasi sebesar

Page 94: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

74

6,102, pada tingkat kepercayaan 95% maka tekanan darah diastolik sesudah

diberikan terapi musik gamelan jawa laras slendro rata-rata 76,40 – 82,85 mmHg,

dengan p – value 0,000.

Musik dapat berfungsi sebagai alat terapi kesehatan. Ketika seseorang

mendengarkan musik, gelombang listrik yang ada di otaknya dapat diperlambat

atau dipercepat dan pada saat yang sama kinerja sistem tubuh pun mengalami

perubahan. Bahkan, musik mampu mengatur hormon-hormon yang

mempengaruhi stress, serta mampu meningkatkan daya ingat. Musik dan

kesehatan memiliki kaitan erat dan tidak diragukan bahwa dengan mendengarkan

musik kesukaanya seseorang akan mampu terbawa ke dalam suasana hati dalam

waktu singkat. Manfaat yang pasti dirasakan setelah melakukan terapi musik

adalah perasaan rileks, tubuh lebih bertenaga dan pikiran lebih fresh. Terapi musik

memberikan kesempatan bagi tubuh dan pikiran untuk mengalami relaksasi yang

sempurna. Dalam kondisi relaksasi (istirahat) yang sempurna, seluruh sel dalam

tubuh akan mengalami reproduksi, penyembuhan alami berlangsung, produksi

hormone tubuh diseimbangkan dan pikiran mengalami penyegaran. Terapi musik

dapat memberikan rangsangan, yang nantinya akan menghasilkan efek mental dan

fisik, musik dapat memperlambat dan menyeimbangkan gelombang otak, musik

mempengaruhi pernafasan, musik dapat mempengaruhi denyut jantung, nadi dan

tekanan darah, musik mempengaruhi ketegangan otot dan memperbaiki gerak dan

koordinasi tubuh, musik dapat mempengaruhi suhu badan, musik dapat mengatur

hormon-hormon yang berkaitan dengan stress, serta musik dapat meningkatkan

daya tahan tubuh (Dewi Setyaningsih, 2012).

Page 95: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

75

Menurut Purwadi (2006) musik gamelan jawa merupakan ensemble musik

yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan gong. Musik yang

tercipta pada gamelan jawa berasal dari paduan bunyi gong, kenong, dan alat

music jawa lainnya. Irama musik umumnya lembut dan mencerminkan

keselarasan hidup. Musik gamelan jawa dibagi menjadi dua yaitu laras slendro

dan laras pelog. Ciri–ciri gamelan laras slendo memiliki alunan musik yang

lembut, penuh kewibawaan, ketenangan, dan ditujukan untuk usia tua dan

memiliki ketukan nada yang konsisten, sedangkan laras pelog memiliki ciri- ciri

gerak–gerak lagu begitu bergairah dan ditujukan untuk usia muda serta ketukan

nadanya tidak beraturan.

Memperdengarkan musik merupakan pilihan alternative untuk mencapai

keadaan rileks sehingga akan mengurangi stress dan depresi. Musik akan

menstimulasi hipotalamus sehingga akan menghasilkan perasaan tenang yang

nantinya akan berpengaruh pada produksi endorphin, kortisol, serta katekolamin

dalam mekanisme pengaturan tekanan darah (Djohan, 2006). Musik yang

memiliki harmoni yang lambat, warna nada yang konsisten dan pitch yang rendah,

pemilihan lagu dengan tempo sekitar 60 ketukan/menit yang dapat membuat

rileks, jika ketukan terlalu cepat maka akan mengganggu istirahat menjadi tidak

optimal. Rangsangan music ternyata mampu mengaktivasi sistem limbik yang

berhubungan dengan emosi, saat sistem limbik teraktivasi maka individu tersebut

menjadi rileks. Selain itu pula alunan musik juga dapat menstimulasi tubuh untuk

memproduksi molekul Nitric Oxide (NO). molekul ini bekerja pada tonus

pembuluh darah yang dapat menurunkan tekanan darah (Nurrahmani, 2012).

Page 96: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

76

Pemberian terapi musik gamelan jawa laras slendro yang memiliki irama

musik yang lembut dapat membuat sesorang menjadi rileks. Penelitian ini telah

sesuai seperti yang diharapkan dapat membantu proses menurunkan tekanan darah

pada lansia. Terapi musik merupakan pengobatan secara non farmakologi karena

tidak menimbulkan efek samping dalam proses menurunkan tekanan darah.

5.4.3.Pengaruh Terapi Musik Gamelan Jawa Laras Slendro Terhadap

Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Di UPT PSTW Magetan

Penelitian ini membuktikan bahwa ada perbedaan antara tekanan darah

sebelum dan sesudah diberikan terapi musik gamelan jawa laras slendro. Dari

hasil analisis data yang diperoleh pada tabel 5.5 dan 5.6, hal ini terbukti pada hasil

perlakuan yang dilaksanakan oleh peneliti pada 16 lansia di UPT PSTW Magetan

setelah pemberian terapi music, ternyata mampu menurunkan tekanan darah.

Dijelaskan bahwa hasil penelitian pengaruh terapi musik gamelan jawa laras

slendro terhadap penurunan tekanan darah pada lansia di UPT PSTW Magetan

yang dilakukan sebelum dan sesudah adanya perlakuan pada tabel 5.5 dan 5.6,

diketahui bahwa rata-rata tekanan darah sistolik sebelum diberikan terapi musik

gamelan jawa laras slendro pada 16 responden yaitu 157,00 mmHg, tekanan darah

sistolik terendah yaitu 120 mmHg dan tekanan darah sistolik tertinggi yaitu 214

mmHg dengan standart deviasi 30,450, pada nilai kepercayaan 95% maka tekanan

darah sistolik sebelum diberikan terapi musik gamelam jawa laras slendro rata-

rata 140,77 – 173,23 mmHg, dengan p – value 0,000. Rata-rata tekanan darah

sistolik sesudah diberikan terapi music gamelan jawa laras slendro memiliki rata-

rata 138,38 mmHg, tekanan darah sistolik terendah yaitu 111 mmHg dan tekanan

Page 97: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

77

darah sistolik tertinggi yaitu 187 mmHg dengan standart deviasi 25,690, pada

nilai kepercayaan 95% maka tekanan darah sistolik sesudah diberikan terapi

musik gamelam jawa laras slendro rata-rata 124,69 – 152,06 mmHg, dengan p –

value 0,000. Beda pengaruh tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah

pemberian terapi music gamelan jawa memiliki rata-rata 18,625 mmHg, standart

deviasi 7,982, pada nilai kepercayaan 95% maka beda pengaruh tekanan darah

sistolik sebelum dan sesudah pemberian terapi musik gamelan jawa laras slendro

rata-rata 14,372 – 22,878 mmHg dengan p – value 0,000

Sedangkan rata-rata tekanan darah diastolik sebelum diberikan terapi musik

gamelan jawa laras slendro pada 16 responden yaitu 82,69 mmHg, tekanan darah

diastolik terendah yaitu 73 mmHg dan tekanan darah diastolik tertinggi yaitu 97

mmHg dengan standart deviasi 7,162, pada nilai kepercayaan 95% maka tekanan

darah diastolik sebelum diberikan terapi musik gamelam jawa laras slendro rata-

rata 78,87 – 86,50 mmHg, dengan p – value 0,000. Rata-rata tekanan darah

diastolik sesudah diberikan terapi musik gamelan jawa laras slendro memiliki

rata-rata 79,81 mmHg, tekanan darah diastolik terendah yaitu 70 mmHg dan

tekanan darah diastolik tertinggi yaitu 90 mmHg dengan standart deviasi 6,102,

pada nilai kepercayaan 95% maka tekanan darah diastolik sesudah diberikan

terapi musik gamelam jawa laras slendro rata-rata 76,40 – 82,85 mmHg, dengan p

– value 0,000. Beda pengaruh tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah

pemberian terapi musik gamelan jawa memiliki rata-rata 2,875 mmHg, standart

deviasi 2,500, pada nilai kepercayaan 95% maka beda pengaruh tekanan darah

Page 98: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

78

sistolik sebelum dan sesudah pemberian terapi musik gamelan jawa laras slendro

rata-rata 1,543 – 4,207 mmHg, dengan p – value 0,000.

Hasil uji Paired Sample T-Test didapatkan p = 0,000 < α = 0,05 maka Ho

ditolak dan Ha diterima. Hasil ini berarti ada pengaruh terapi musik gamelan jawa

laras slendro terhadap penurunan tekanan darah pada lansia di UPT PSTW

Magetan.

Tingkat pendidikan pendidikan seseorang akan mempengaruhi pengetahuan

dan sikap tentang kesehatan dan pola hidup (Notoadmodjo, 2003). Merokok

merupakan salah satu pemicu terjadinya hipertensi pada sesorang dikarenakan

pengaruh nikotin terhadap pelepasan katekolamin oleh saraf otonom (Bowman,

2007 dalam Anggraini, 2009). Depresi dan stress merupakan salah satu gangguan

psikologis yang tibul pada lanjut usia karena kualitas hidup dan kondisi psikologis

pada lanjut usia akan berbeda ketika berada di lingkungan keluarganya dengan

lanjut usia yang tinggal di panti werdha. Hubungan antara stress dan hipertensi

karena adanya peningkatan saraf simpatis (Prawitasari dalam Desmaniarti, 2003).

Pengobatan secara non farmakologi ternyata lebih aman dan tidak ada efek

samping dalam proses menurunkan tekanan darah pada lansia, yaitu dengan

tritmen psikologis yang sudah sering dilakukan pada penderita penyakit kronis

yang mengalami stress adalah tritmen perlakuan, diantaranya adalah relaksasi.

Relaksasi adalah salah satu tehnik yang dapat dilakukan untuk mengurangi

ketegangan yang dialami oleh individu dengan melemaskan otot-otot pada tubuh.

Relaksasi secara umum bertujuan untuk meregangkan otot agar tidak mengalami

ketegangan. Dalam tubuh manusia terdapat sistem saraf yang bekerja

Page 99: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

79

mengendalikan otot dan menggerakkan tubuh. Ketika relaksasi dilakukan maka

sistem saraf dalam tubuh bekerja sesuai dengan fungsinya. Saat otot tegang yang

bekerja dominan adalah saraf simpatis, sedangkan keadaan rileks atau santai yang

bekerja adalah sistem saraf parasimpatis. Relaksasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah terapi music, karena rangsangan musik dapat mengaktivasi

jalur-jalur spesifik didalam area otak, seperti sistem limbik yang berhubungan

dengan perilaku emosional. Dengan mendengarkan musik, sistem limbik ini

teraktivasi dan individu tersebut pun menjadi rileks. Saat keadaan rileks inilah

tekanan darah menurun. Musik gamelan jawa dikarakteristikkan sebagai musik

yang memiliki harmoni yang lambat, warna nada yang konsisten dan pitch yang

rendah. Pemilihan lagu dengan tempo sekitar 60 ketukan/menit yang dapat

membuat rileks, jika ketukan terlalu cepat maka akan mengganggu istirahat

menjadi tidak optimal. Mendengarkan music dengan ketukan yang lambat, sistem

limbik ini teraktivasi dan individu tersebut pun menjadi rileks. Selain itu pula

alunan musik dapat menstimulasi tubuh untuk memproduksi molekul yang disebut

Nitric Oxide (NO). Molekul ini bekerja pada tonus pembuluh darah sehingga

dapat mengurangi tekanan darah (Nurrahmani, 2012).

Pemberian terapi musik gamelan jawa laras slendro pada lansia telah sesuai

seperti yang diharapkan dan dapat menurunkan tekanan darah. seperti pada

penelitian tekanan darah sistolik sebelum pemberian terapi music gamelan jawa

laras slendro memiliki rata-rata 157 mmHg dan sesudah pemberian tekanan darah

sistolik rata-rata menjadi 138,38 mmHg. Sedangkan untuk tekanan darah diastolik

sebelum diberikan terapi musik gamelan jawa laras slendro memiliki rata-rata

Page 100: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

80

82,69 mmHg dan sesudah pemberian, tekanan darah diastolik rata-rata menjadi

79,81 mmHg. Pemberian terapi musik gamelan jawa laras slendro ternyata

mampu menurunkan tekanan darah sampai batas normal, maka dapat diterapkan

sebagai tindakan alternatif untuk menurunkan tekanan darah pada lansia.

5.5. Keterbatasan Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti mengakui adanya banyak

kelemahan dan kekurangan sehingga memungkinkan hasil yang ada belum

optimal atau bisa dikatakan belum sempurna. Banyak sekali kekurangan tersebut

antara lain :

1) Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode Pre Eksperimental (One

Group Pre-Post Test Design) dimana peneliti ini dilakukan pada satu kelompok

subjek yang diobservasi tanpa melakukan perbandingan dengan pengaruh

perlakuan yang dikenakan pada kelompok lain. Penelitian ini dipandang masih

kurang kuat karena tidak melibatkan kelompok control dan temuan penelitian

sangat ditentukan oleh karakteristik responden.

2) Besar sampel sebanyak 16 responden, dimana keterbatasan dalam penelitian

adalah dengan sampel yang lebih banyak diperkirakan akan mewakili populasi

yang ada dan diharapkan penelitian akan lebih baik.

Page 101: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

81

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan serta diuraikan pada

pembahasan yang terpapar di bab sebelumnya, maka peneliti dapat memberikan

kesimpulan sebagai berikut :

1) Tekanan darah sebelum diberikan terapi musik gamelan jawa laras slendro

pada lansia di UPT PSTW Magetan, maka rata-rata tekanan darah sistolik 157

mmHg dan tekanan darah diastolik memiliki rata-rata 82,69 mmHg.

2) Tekanan darah sesudah diberikan terapi musik gamelan jawa laras slendro pada

lansia di UPT PSTW Magetan, maka rata-rata tekanan darah sistolik menjadi

138,38 mmHg dan tekanan darah diastolik memiliki rata-rata 79,81 mmHg.

3) Ada perbedaan signifikan tekanan darah sebelum dan sesudah pemberian terapi

musik gamelan jawa laras slendro pada lansia di UPT PSTW Magetan. Hal ini

berarti pula ada pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

penurunan tekanan darah pada lansia di UPT PSTW Magetan.

6.2. Saran

1) Bagi petugas kesehatan dan UPT PSTW Magetan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, maka penggunaan

terapi music gamelan jawa laras slendro dapat dilanjutkan/dipertahankan pada

lansia yang memiliki tekanan darah tinggi. Kerena pemberian terapi musik

yang telah dilakukan oleh peneliti untuk menurunkan tekanan darah pada lansia

hanya bisa menurunkan tekanan darah secara sesaat, maka pemberian terapi

Page 102: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

82

musik gamelan jawa laras slendro dapat dilakukan setiap waktu dengan

memanfaatkan sound yang terdapat pada setiap wisma.

2) Bagi Institusi STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Diharapkan SKRIPSI ini dapat dijadikan referensi dan digunakan bagi

mahasiswa yang akan melakukan penelitian selanjutnya, sehingga mahasiswa

akan mampu mengetahui mengenai bahwa pemberian terapi musik gamelan

jawa laras slendro dapat menurunkan tekanan darah pada lansia.

3) Bagi lansia di UPT PSTW Magetan

Selain memperdengarkan musik gamelan jawa laras slendro untuk

menurunkan tekanan darah, lansia dapat memanfaatkan fasilitas untuk

memainkan peralatan gamelan jawa yang sudah tersedia di UPT PSTW

Magetan.

4) Bagi Peneliti Selanjutnya

Dalam penelitian ini untuk dapat mengetahui pengaruh yang

sesungguhnya diharapkan metode yang kuat menggunakan rancangan

Eksperimental sungguhan (True Eksperimental) yaitu dengan Pre-Post dan

Pasca-Test dengan pemilihan. Dan besar sampel dapat ditambah menjadi diatas

16 responden. Dan diharapkan bagi peneliti selanjutnya sebelum melanjutkan

penelitian ini dapat mengurus surat ijin etika penelitian.

Page 103: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

83

DAFTAR PUSTAKA

Adinil, H. 2004. Penatalaksanaan Hipertensi Secara Komprehensif. Jurnal.

Kedokteran Muhammadiyah 2 ( 2 ).

Anggraini, dkk. 2003. Faktor – faktor yang Berhubungan dengan Kejadian

Hipertensi pada Pasien yang Berobat di Poliklinik Dewasa Puskesmas

Bangkinang Periode Januari Sampai Juni 2008. Riau : Faculty of

Medicine-University of Riau

Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka

Cipta.

Aronow et al. 2011. Hypertension in the Elderly. Journal of the American Heart

Association.

Barbeau TR. 2004. Cardiovascular Physiology. Florance : Francis Marion

University.

Desmaniarti, Z. 2003. Efektifitas Latihan Relaksasi Kesadaran Indera Dengan

Menggunakan Kaset dan dengan Liflet untuk Menurunkan Kecemasan

Penderita Kanker Payudara. Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas

Gadjah Mada.

Djohan. 2006. Terapi Musik, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Galangpress.

Fathnur, S.K. 2016. Metodelogi Penelitian Farmasi Komunitas dan

Eksperimental. Yogyakarta : Deepublish

Javasugar . 2009. Terapi Musik 1. http://www.dechacare.com/terapi-musik.

Diakses 10 Desember 2013.

Kemenkes, RI. 2013. Prevalensi Hipertensi, Penyakit yang membahayakan.

Jakarta.

Lany Sustrani, Alam Syamsir, Handibroto Iwan ( Tim Redaksi Vitahealth ). 2005.

Hipertensi. Gramedia, Jakarta.

Marliani, Lili. 2007. 100 Question & Answer Hipertensi. Jakarta: Elex Media

Komputindo.

Maryam, S. 2008. Mengenai Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta : SAlemba

Medika.

Maryanti. 2010. Pengaruh Terapi Musik Gamelan Jawa Nada Slendro Terhadap

Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi Di Posyandu

Lansia Yuswo Ardhi RW XVII Kelurahan Srondol Wetan Semarang : Di

peroleh tanggal 4 November 2012.

Page 104: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

84

Nasehudin,. T.S., Gozali,N. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung :

Pustaka Setia.

Notoatmojo, Soekidjo. 2010. Promosi kesehatan Teori & Aplikasi. Jakarta :

Rineka Cipta.

2012. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka

Cipta.

Nursalam. 2013. Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan ( edisi 3 ). Jakarta :

Salemba Medika.

2016. Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pendekatan Praktis.

Jakarta : Salemba Medika.

Pearce, C.E. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia

Potter & Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses dan

Praktik ( edisi 4 ). Jakarta : EGC.

Potter, P. 2009. Dasar-dasar Ilmiah dalam Praktik Keperawatan. Jakarta : EGC.

Price, S. A & Wilson, L. M. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses – proses

Penyakit (Edisi 4). Jakarta: EGC.

Pudjiastuti, Sri Surini, & Utomo. 2003. Fisioterapi pada Lansia. Jakarta : EGC.

Purwandi, Afendy W. 2006. Seni Karawitan Jawa Ungkapan Keindahan Dalam

Music Gamelan. Jogjakarta : Hasan Pustaka.

Ritu Jain. 2011. Pengobatan Alternatif untuk Mengatasi Tekanan Darah. Jakarta :

Gramedia.

Rokhaeni, H., dkk. 2001. Buku Ajar Keperawatan Kardiovaskuler. Jakarta :

Bidang Pendidikan dan Pelatihan Pusat Kesehatan Jantung dan Pembuluh

Darah Nasional Harapan Kita.

Rosjidi, H. 2015. Panduan Penyusunan Proposal dan Laporan Penelitian Untuk

Mahasiswa Kesehatan Step By Step. Ponorogo.

Saryono & Mekar D. 2013. Metodelogi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika.

Setiawan, dkk. 2014. Hubungan Frekuensi Senam Lansia Terhadap Tekanan

Darah dan Nadi Pada Lansia Hipertensi. Semarang : Prosiding Konferensi

Nasional II PPNI Jawa Tengah.

Setyaningsih, dkk. 2012. Pengaruh Penerapan Kombinasi Musik Klasik dan

Latihan Relaksasi untuk Menurunkan Stress pada Siswa Kelas XI IPA 2

SMA Intensif Taruna Pembangunan Surabaya. Di peroleh tanggal 17 Mei

2017.

Page 105: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

85

Setyoadi & Triyanto, E. 2012. Strategi Pelayanan Keperawatan Bagi penderita

AIDS. Yogyakarta : Graha Ilmu Press.

Sevilla, Consuelo G. Et. Al. 2007. Research Methods. Rex Printing Company

Quezon City.

Smeltzer & Bare. 2010. Buku Ajar Keperawatan Medikal – Bedah. Jakarta: EGC.

Suhartini. 2011. Music and music intervention for therapeutic purposes in patients

with ventilator support: gamelan music perspective. Nurse media journal of

nursing, 1.

Tamher & Noorkasiani. 2009. Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan

Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Triyanto, dkk. 2012. Pengaruh Aplikasi Health Promotion Model terhadap

Peningkatan Kualitas Kelompok Peduli Hipertensi. Soedirman Nursing

Journal 7 ( 2 ) 125 : 134.

Underwood, J. 2000. Patologi Umum dan Sistemik ( Edisi 2). Jakarta : EGC.

WHO. 2015. A Global Brief On Hipertension.

Wijayanti, FY. 2012. Perbedaan Tingkat Insomnia pada Lansia Sebelum dan

Sesudah Pemberian Terapi Musik Keroncong di Pelayanan Sosial Lanjut

Usia Tulungagung. Skripsi.

http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/12/01-gdl-fefiputrin-

567-1-skripsi-).pdf. Diakses tanggal 4 januari 2017.

Wikipedia. 2013. Klasifikasi Musik. http://id.wikipedia.org/wiki/klasifikasi-musik.

Diakses 7 November 2013.

Page 106: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

86

Lampiran 1 : Lembar Pengesahan Judul

Page 107: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

87

Lampiran 2 : Bukti Mengikuti Seminar Ujian Proposal

Page 108: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

88

Lampiran 3 : Lembar Konsul

Page 109: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

89

Page 110: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

90

Page 111: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

91

Page 112: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

92

Lampiran 4 : Lembar Revisi Proposal

Page 113: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

93

Page 114: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

94

Page 115: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

95

Lampiran 5 : Surat Izin Penelitian

Page 116: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

96

Lampiran 6 : Lembar Penjelasan Penelitian

Pengaruh Terapi Musik Gamelan Jawa Laras Slendro Terhedap Penurunan

Tekanan Darah pada Lansia di UPT PSTW Magetan

Oleh :

SUN GUMELAR AJI

NIM. 201302106

Peneliti adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan S 1 Keperawatan

STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun, peneliti ini dilaksanakan sebagai salah

satu kegiatan dalam menyelesaikan Pendidikan Studi S 1 Keperawatan STIKES

Bhakti Husada Mulia Madiun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui

PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS SLENDRO

TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI UPT

PSTW MAGETAN. Partisipasi saudara dalam penelitian ini akan membawa

dampak positif untuk mengurangi tekanan darah tinggi pada lansia.

Kami mengharap informasi yang anda berikan nanti sesuai dengan keadaan

yang sesungguhnya dan tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Kami menjamin

kerahasiaan pendapat dan identitas saudara. Informasi yang saudara nerikan hanya

akan digunakan untuk pengembangan ilmu kesehatan dan tidak akan

dipergunakan untuk maksud–maksud yang lain.

Partisipasi saudara dalam penelitian ini bersifat bebas untuk ikut atau tidak

tanpa adanya sangsi apapun. Jika anda bersedia menjadi responden penelitian ini,

silahkan anda menandatangani kolom yang tersedia.

Penulis

Sun Gumelar Aji

Page 117: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

97

Lampiran 7 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden

INFORMED CONSENT

Setelah mendapatkan penjelasan serta mengetahui manfaat penelitian dengan

judul “ PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS SLENDRO

TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI UPT

PSTW MAGETAN “. Saya menyatakan * ( setuju / tidak setuju ) diikutsertakan

dalam penelitian ini dengan catatan apabila sewaktu – waktu dirugikan dalam

bentuk apapun berhak membatalkan persetujuan.

Nb : * ( coret yang tidak perlu )

Peneliti Madiun, 23 Mei 2017

Responden

SUN GUMELAR AJI

201302106

Page 118: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

98

Lampiran 8 : Standar Operasional Prosedure

Pengukuran Tekanan Darah

No Jenis Tindakan

1 Persiapan Alat

a) Stetoskop

b) Sphygnomanometer

c) Alat tulis

2 Persiapan Perawat

a) Memperkenalkan diri

b) Menjelaskan maksut dan tujuan dilakukan pemeriksaan tekanan darah

c) Menyiapkan peralatan yang akan digunakan

3 Prosedur pelaksanaan

a) Meminta klien untuk duduk yang nyaman dan rileks selama 5 menit.

b) Jelaskan manfaat rileks tersebut, yaitu agar nilai tekanan darah yang

terukur stabil.

c) Mintalah pasien untuk membuka baju bagian lengan atas yang akan

diperiksa, sehingga tidak ada penekanan pada arteri brachialis.

d) Pasang manset pada lengan dengan ukuran yang sesuai, dengan jarak

sisi manset paling bawah 2,5 cm dari siku dan rekatkan dengan baik.

e) Posisikan tangan diatas meja dengan posisi semua tinggi sama dengan

letak jantung.

f) Bagian yang terpasang manset harus terbebas dari lapisan apapun.

g) Pengukuran tekanan darah dilakukan dengan tangan di atas meja dengan

telapak tangan terbuka menghadap keatas.

h) Raba nadi pada lipatan lengan, tempelkan stetoskop pada perabaan

denyut nadi, pompa alat ukur perlahan hingga denyut terdengar samar

lalu pompa lagi hingga tekanan meningkat sampai 30 mmHg diatas

tekanan nadi ketika denyutan nadi tidak terdengar.

i) Lepaskan pompa perlahan – lahan dan dengarkan suara bunyi denyut

nadi.

j) Catat tekanan darah sistolik yaitu nilai tekanan ketika suatu denyut nadi

pertama terdengar dan tekanan darah diastolic ketika bunyi keteraturan

denyut nadi tidak terdengar

Page 119: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

99

Terapi Musik

Pengertian : Pemanfaatan kemampuan music dan elemen music oleh terapis

kepada klien.

Persiapan alat : 1. Sound/tape

2. Laptop

3. CD Musik

NO PROSEDUR

Pre Interaksi

1 Cek catatan keperawatan atau catatan medis klien (jika ada).

2 Siapkan alat-alat.

3 Identifikasi faktor atau kondisi yang dapat menyebabkan kontra indikasi

4 Cuci tangan.

Tahap orientasi

5 Beri salam dan panggil klien dengan namanya.

6 Jelaskan tujuan, prosedur, dan lamanya tindakan pada klien/keluarga.

Tahap kerja

7 Berikan kesempatan klien bertanya sebelum kegiatan dilakukan.

8 Menanyakan keluhan utama klien.

9 Jaga privasi klien, memulai kegiatan dengan cara yang baik.

10 Menetapkan perubahan pada perilaku dan/atau fisiologi yang diinginkan

seperti relaksasi, stimulasi, konsentrasi, dan mengurangi rasa sakit.

11 Menetapkan ketertarikan klien terhadap music.

12 Identifikasi pilihan music klien.

13 Berdiskusi dengan klien dengan tujuan berbagai pengalaman dalam music.

14 Pilih pilihan music yang mewakili pilihan music klien.

15 Bantu klien untuk memilih posisi yang nyaman.

Page 120: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

100

16 Batasi stimulasi eksternal seperti cahaya, suara, pengunjung, panggilan

telepon selama mendengarkan music.

17 Dekatkan tape music/CD dan perlengkapan dengan klien.

18 Pastikan tape music/CD dan perlengkapan dalam kondisi baik.

19 Dukung dengan handphone jika diperlukan.

20 Nyalakan music dan lakukan terapi music.

21 Pastikan volume music sesuai dan tidak terlalu keras.

22 Lama memperdengarkan music kepada responden selama 30 menit.

23 Fasilitasi jika klien ingin berpartisipasi aktif seperti memainkan alat music

atau bernyanyi jika diinginkan dan memungkinkan saat itu.

24 Hindari stimulasi music setelah nyeri/luka kepala akut.

25 Menetapkan perubahan pada perilaku dan/atau fisiologi yang diinginkan

seperti relaksasi, stimulasi, konsentrasi, dan mengurangi rasa sakit.

26 Menetapkan ketertarikan klien terhadap music.

27 Identifikasi pilihan music klien.

Terminasi

28 Evaluasi hasil kegiatan (kenyamanan klien)

29 Simpulkan hasil kegiatan.

30 Berikan umpan balik positif.

31 Kontrak pertemuan selanjutnya

32 Akhiri kegiatan dengan cara yang baik.

33 Bereskan alat-alat.

34 Cuci tangan

Dokumentasi

35 Catat hasil dari pemberian terapi music.

Page 121: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

101

Lampiran 9 : Surat Keterangan Penelitian

Page 122: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

102

Lampiran 10 : Data Umum dan Data Khusus SPSS

DATA UMUM RESPONDEN

1. Karakteristik berdasarkan usia dengan tendensi sentral

Statistics

Usia

N Valid 16

Missing 0

Mean 73.69

Median 72.00

Mode 80

Std. Deviation 7.181

Minimum 60

Maximum 85

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 60 1 6.2 6.2 6.2

65 2 12.5 12.5 18.8

70 5 31.2 31.2 50.0

74 1 6.2 6.2 56.2

80 6 37.5 37.5 93.8

85 1 6.2 6.2 100.0

Total 16 100.0 100.0

Page 123: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

103

Descriptives

Statistic Std. Error

Usia Mean 73.69 1.795

95% Confidence Interval

for Mean

Lower Bound 69.86

Upper Bound 77.51

5% Trimmed Mean 73.82

Median 72.00

Variance 51.562

Std. Deviation 7.181

Minimum 60

Maximum 85

Range 25

Interquartile Range 10

Skewness -.241 .564

Kurtosis -.961 1.091

Page 124: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

104

2. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan dengan distribusi

frekuensi

Statistics

Pendidikan

N Valid 16

Missing 0

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak

Sekolah 15 93.8 93.8 93.8

SD 1 6.2 6.2 100.0

Total 16 100.0 100.0

Page 125: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

105

DATA KHUSUS RESPONDEN

1. Tekanan Darah Sistolik (TDS)

a) Paired Sample T-Test

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 TDS_Sebelum 157.00 16 30.450 7.612

TDS_Sesudah 138.38 16 25.690 6.423

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 TDS_Sebelum &

TDS_Sesudah 16 .974 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 TDS_Sebelum -

TDS_Sesudah

18.625 7.982 1.996 14.372 22.878 9.333 15 .000

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

TDS_Sebelum 16 100.0% 0 .0% 16 100.0%

TDS_Sesudah 16 100.0% 0 .0% 16 100.0%

Page 126: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

106

b) One Sample T-Test

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

TDS_Sebelum 16 157.00 30.450 7.612

One-Sample Test

Test Value = 0

t df

Sig.

(2-tailed)

Mean

Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

TDS_Sebelum 20.624 15 .000 157.000 140.77 173.23

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

TDS_Sesudah 16 138.38 25.690 6.423

One-Sample Test

Test Value = 0

t df

Sig.

(2-tailed)

Mean

Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

TDS_Sesudah 21.545 15 .000 138.375 124.69 152.06

Page 127: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

107

c) Descriptives

Descriptives

Statistic Std. Error

TDS_Sebelum Mean 157.00 7.612

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 140.77

Upper Bound 173.23

5% Trimmed Mean 155.89

Median 148.00

Variance 927.200

Std. Deviation 30.450

Minimum 120

Maximum 214

Range 94

Interquartile Range 39

Skewness 1.028 .564

Kurtosis -.157 1.091

TDS_Sesudah Mean 138.38 6.423

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 124.69

Upper Bound 152.06

5% Trimmed Mean 137.19

Median 130.00

Variance 659.983

Std. Deviation 25.690

Minimum 111

Maximum 187

Range 76

Interquartile Range 33

Skewness 1.096 .564

Kurtosis -.042 1.091

Page 128: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

108

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

TDS_Sebelum .216 16 .045 .851 16 .014

TDS_Sesudah .190 16 .125 .833 16 .008

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Page 129: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

109

2. Tekanan Darah Diastolik (TDD)

a) Paired Sample T-Test

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 TDD_Sebelum 82.69 16 7.162 1.791

TDD_Sesudah 79.81 16 6.102 1.525

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 TDD_Sebelum &

TDD_Sesudah 16 .941 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig.

(2-tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 TDD_Sebelum -

TDD_Sesudah 2.875 2.500 .625 1.543 4.207 4.600 15 .000

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

TDD_Sebelum 16 100.0% 0 .0% 16 100.0%

TDD_Sesudah 16 100.0% 0 .0% 16 100.0%

Page 130: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

110

b) One Sample T-Test

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

TDD_Sebelum 16 82.69 7.162 1.791

One-Sample Test

Test Value = 0

t D f

Sig.

(2-tailed)

Mean

Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

TDD_Sebelum 46.181 15 .000 82.688 78.87 86.50

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

TDD_Sesudah 16 79.62 6.043 1.511

One-Sample Test

Test Value = 0

t D f

Sig.

(2-tailed)

Mean

Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

TDD_Sesudah 52.706 15 .000 79.625 76.40 82.85

Page 131: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

111

c) Descriptives

Descriptives

Statistic Std. Error

TDD_Sebelum Mean 82.69 1.791

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 78.87

Upper Bound 86.50

5% Trimmed Mean 82.43

Median 81.00

Variance 51.296

Std. Deviation 7.162

Minimum 73

Maximum 97

Range 24

Interquartile Range 12

Skewness .620 .564

Kurtosis -.568 1.091

TDD_Sesudah Mean 79.62 1.511

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 76.40

Upper Bound 82.85

5% Trimmed Mean 79.58

Median 80.00

Variance 36.517

Std. Deviation 6.043

Minimum 70

Maximum 90

Range 20

Interquartile Range 10

Skewness .269 .564

Kurtosis -.753 1.091

Page 132: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

112

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

TDD_Sebelum .170 16 .200* .937 16 .309

TDD_Sesudah .163 16 .200* .938 16 .328

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Page 133: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

113

Lampiran 11 :

TABULASI DATA

No Nama Jenis

Kelamin

Usia

(Tahun) Pendidikan

Absensi Terapi Musik

Hari Ke 1 Hari Ke 2 Hari Ke 3 Hari Ke 4 Hari Ke 5 Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah

1 Ny. S P 80 Tidak Sekolah 150/70 130/60 150/60 130/60 150/70 120/70 150/70 130/60 150/70 140/70

2 Ny. S P 70 SD 150/80 130/80 140/70 120/80 140/70 120/70 140/70 130/70 140/80 130/80

3 Ny. S P 70 Tidak Sekolah 140/70 120/70 140/70 120/70 140/70 120/60 140/70 130/60 140/60 120/60

4 Ny. S P 80 Tidak Sekolah 220/100 170/100 220/100 180/100 220/80 200/100 220/90 190/100 200/110 180/90

5 Ny. S P 65 Tidak Sekolah 160/100 130/80 160/90 130/90 160/80 130/90 160/70 140/90 160/100 130/90

6 Ny. K P 80 Tidak Sekolah 220/100 180/90 220/100 190/90 220/70 200/90 200/70 180/90 180/100 170/80

7 Ny. L P 74 Tidak Sekolah 130/70 110/90 130/80 120/90 130/80 110/80 130/90 110/80 130/80 110/80

8 Ny. P P 80 Tidak Sekolah 180/100 160/90 180/70 140/90 180/100 150/90 180/90 150/90 180/90 160/80

9 Tn. K L 70 Tidak Sekolah 120/80 100/70 120/80 130/70 120/70 120/70 120/70 130/70 120/80 120/70

10 Tn. J L 70 Tidak Sekolah 140/80 120/90 140/80 130/80 140/80 120/90 130/90 110/80 140/80 110/80

11 Tn. J L 80 Tidak Sekolah 150/60 120/70 150/70 130/70 150/60 140/70 140/70 120/60 140/60 140/60

12 Tn. S L 65 Tidak Sekolah 130/70 120/80 130/70 110/80 130/70 120/80 130/90 120/70 130/70 110/70

13 Tn. T L 85 Tidak Sekolah 160/80 140/80 160/70 140/80 160/80 140/80 160/90 140/90 150/80 130/90

14 Tn. A L 60 Tidak Sekolah 150/90 160/70 140/70 150/70 150/80 160/80 150/100 130/90 150/80 130/90

15 Tn. R L 70 Tidak Sekolah 140/90 110/70 140/70 120/90 130/80 120/80 130/80 120/90 140/90 110/80

16 Tn. K L 80 Tidak Sekolah 220/110 190/90 220/90 180/100 200/80 180/100 220/100 190/90 220/90 200/90

Page 134: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

114

No Nama Jenis

Kelamin

Usia

(Tahun) Pendidikan

Absensi Terapi Musik

Hari Ke 6 Hari Ke 7 Rata-rata Keterangan

Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah

1 Ny. S P 80 Tidak Sekolah 150/60 140/60 150/70 120/70 150/78 130/75 Turun

2 Ny. S P 70 SD 140/80 120/80 140/80 130/70 141/76 126/75 Turun

3 Ny. S P 70 Tidak Sekolah 140/70 110/60 140/60 110/70 140/78 119/73 Turun

4 Ny. S P 80 Tidak Sekolah 220/100 200/70 200/80 190/70 214/94 187/90 Turun

5 Ny. S P 65 Tidak Sekolah 160/90 150/80 160/90 140/70 160/89 136/84 Turun

6 Ny. K P 80 Tidak Sekolah 200/90 180/80 200/100 170/80 206/90 181/85 Turun

7 Ny. L P 74 Tidak Sekolah 130/90 110/70 130/90 110/70 130/83 111/80 Turun

8 Ny. P P 80 Tidak Sekolah 180/90 150/80 180/80 150/80 180/89 153/85 Turun

9 Tn. K L 70 Tidak Sekolah 120/80 140/70 120/80 120/70 120/77 123/70 Naik

10 Tn. J L 70 Tidak Sekolah 130/90 100/70 130/70 120/70 136/81 116/80 Turun

11 Tn. J L 80 Tidak Sekolah 150/60 120/60 150/60 140/60 147/73 130/73 Turun

12 Tn. S L 65 Tidak Sekolah 130/80 110/70 130/70 120/70 130/74 116/74 Turun

13 Tn. T L 85 Tidak Sekolah 160/80 140/70 160/80 140/70 159/80 139/80 Turun

14 Tn. A L 60 Tidak Sekolah 150/80 140/80 150/80 130/80 149/83 143/80 Turun

15 Tn. R L 70 Tidak Sekolah 140/80 130/80 130/80 110/70 136/81 117/80 Turun

16 Tn. K L 80 Tidak Sekolah 220/110 190/80 200/100 180/80 214/97 187/90 Turun

Keterangan :

1) Jenis Kelamin

P = Perempuan

L = Laki-Laki

2) : Turun

: Naik

: Tetap

: Turun

Page 135: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

115

Page 136: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

116

Lampiran 13 : Lembar Revisi SKRIPSI

Page 137: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

117

Page 138: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

118

+

Page 139: SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA LARAS …repository.stikes-bhm.ac.id/241/1/72.pdf · 2018. 12. 14. · i skripsi pengaruh terapi musik gamelan jawa laras slendro terhadap

119

Lampiran 14 :

JADWAL PENYUSUNAN SKRIPSI

No Jadwal Bulan

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus

1 Menentukan topik proposal

2 Pengajuan judul

3 Survei pendahuluan

4 Bimbingan proposal

5 Ujian proposal

6 Revisi proposal

7 Pengurusan surat dan perizinan

8 Pengumpulan data

9 Analisa data

10 Penarikan kesimpulan

11 Ujian skripsi

12 Revisi skripsi

13 Pengumpulan berkas