Laras POST 43 Cetak

16
Kementerian ATR Siapkan Aturan Kepemilikan Lahan Bagi Investor Asing Indonesia Butuh Segera UU Pertanahan Website : www.laraspostonline.com RP. 5.000 (LUAR KOTA +ONGKOS KIRIM ) Penerbit: PT. LARAST PENA NUSA INDAH PERS 8 - 21 JUNI 2015 EDISI 43 TH. 2 Email : [email protected] Tegakkan Keadilan dan Kesejahteraan Rakyat FB: Laras Post TWEET : @Laraspost Jakarta, Laras Post - Sejumlah perwira tinggi dan perwira menengah Kepolisian Republik Indonesia mengalami pergeseran. Pergerakan 35 perwira tinggi dan 143 perwira menengah Polri ini, berdasarkan telegram rahasia Kapolri yang ditanda-tangani Wakapolri, Komjen Budi Gunawan, pada Jumat (5/6/2015) malam. Salah satu petinggi Polri yang dimutasi itu adalah Kapolda Metro Jaya Irjen Unggung Cahyono yang diganti oleh Irjen Tito Karnavian yang sebelumnya menjabat sebagai Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Kapolri. Sementara itu, Unggung dimutasi menjadi Asisten Operasi (Asops) Kapolri yang sebelumnya diisi oleh Irjen Arief Wahyunadi. Arief lalu digeser menjadi Asrena Kapolri yang ditinggal Tito. Selain itu, pergeseran juga terjadi di Direktorat Tindak Pidana Umum Badan Reserse Kriminal Polri. Brigjen Herry Prastowo diangkat menjadi Kepala Biro Pertanggungjawaban Profesi Divisi Profesi dan Pengamanan Polri. Adapun, posisi Herry diisi oleh Brigjen Carlo Brix Tewu. Posisi Kepala Divisi Hukum Polri yang sebelumnya dijabat Irjen Moechgiyarto, digantikan oleh Irjen Mohamad Iriawan. Sementara, Moechgiyarto dimutasi menjadi Kepala Polda Jawa Barat. Kapolda Kalteng Brigjen Bambang Hermanu dalam persiapan ke Wantanas dan posisinya diserahkan pada Brigjen Fakhrizal yang sebelumnya menjabat Karopaminal Divpropam Polri. Lalu Kapolda Malut Brigjen Sobri Effendi Surya diserahkan kepada Brigjen Imam Budi Supeno yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Polair Barhakam Polri. Sobri digeser menjadi Karo Renmin Bareskrim Polri. Kapolda Lampung Brigjen Heru Winarko juga digeser. Heru disiapkan ke Kemenkopolhukam dan posisinya digantikan Brigjen Edward Syah Pernong yang sebelumnya .Berita Bersambung hal 7.... .Berita Bersambung hal 7.... Timur, pada Rabu, (3/6/2015) malam, di Surabaya. Menteri ATR menyatakan, pemerintah membutuhkan regulasi pemanfaatan lahan tanah bagi investor asing dengan jangka waktu tertentu untuk kepentingan masyarakat. Namun pemerintah tak dapat mengganggu ketika pemanfaatan lahan tanah bagi investor asing berlaku hingga 10 tahun atau 20 tahun. Disebutkan, Undang- Undang Pokok Agraria (UUPA) tetap melarang WNA memiliki tanah di Indonesia. Sebab itu, Kementerian ATR/ BPN, hanya memberikan ijin hak guna pakai, bukan hak milik bagi WNA. Ia menyayangkan, jika tanah dapat dimiliki WNA seperti yang terjadi di Pulau Bali, maka dikhawatirkan sebagian tanah Pulau Bali dimiliki WNA. “Sangat disayangkan nanti bisa jadi setengah pulau Bali dimiliki Surabaya, Laras Post - Peme- rintah melalui Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/ BPN) sedang menyiapkan peraturan hak lahan bagi Warga Negara Asing (WNA) untuk kepentingan investasi. Peraturan ini nantinya akan mengatur pemanfaatan lahan oleh investor asing, terutama menyangkut jangka waktu pemanfaatan lahan dan bukan merupakan hak milik. Menteri ATR/Kepala BPN RI Ferry Mursyidan Baldan mengatakan, pihaknya saat ini, telah menyiapkan aturan hak tanah bagi WNA guna kepentingan investasi. Ferry menyampaikan hal itu, usai menghadiri acara Rapat Kerja Daerah Real Estat Indonesia (Rakerda REI) Jawa .Berita Bersambung hal 7.... .Berita Bersambung hal 7.... Jakarta, Laras Post - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menilai Undang-Undang Pertanahan diperlukan sebagai landasan penyelesaian masalah pertanahan. Sebab itu, Kementerian ATR/ BPN mendorong DPR segera membahas dan merampungkan RUU tentang Pertanahan. Menteri ATR/Kepala BPN Ferry Mursyidan Baldan mengatakan, UU Pertanahan sangat diperlukan sebagai landasan menyelesaikan permasalahan pertanahan. “Ada beberapa regulasi yang ingin kita tingkatkan pengaturannya dalam undang-undang,” kata Ferry, saat penutupan Rapat Kerja Nasional Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN, Jumat, (29/5/2015) di Yogyakarta Ia mengingatkan, hal penting untuk masuk dan diatur dalam RUU Pertanahan, yakni masalah hak komunal bagi masyarakat adat. Pemberian sertifikat hak komunal bagi masyarakat adat merupakan bukti pengakuan dan perlindungan terhadap wilayah yang menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat ada tertentu. Menurutnya, masalah hak komunal merupakan hal yang perlu didorong, mengingat sampai saat ini Pemerintah belum pernah memberikan kepastian akan wilayah masyarakat adat yang telah didiami selama Optimalisasi Penyelenggaraan Ibadah Haji, BPKH Segera Dibentuk Bogor, Laras Post – Sesuai Undang Undang (UU) No 34 tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Haji, pembentukan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) harus segera dilakukan paling lambat pada tanggal 17 Oktober 2014. Dalam tenggat waktu yang semakin terbatas, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Jusuf Kalla menggelar Rapat Terbatas (Ratas) membahas tentang pembentukan BPKH dan Kesiapan Penyelenggaraan Haji Tahun 2015/1436 H, pada Jumat (5/6/2015) sore di Istana Bogor, Jawa Barat. Presiden Jokowi pada kesempatan menyatakan, pembentukan BPKH itu dilakukan agar kesiapan tentang penyelenggaraan ibadah dan pengelolaan dana jamaah haji dapat lebih optimal. Diantaranya tentang dana besar Calon Jamaah Haji (Calhaj) yang selama ini hanya mengendap, bisa diinvestasikan ke usaha lain yang aman. “Dana besar Calhaj yang selama ini megendap bisa di investasikan ke berbasis ekonomi syariah agar dapat memberi nilai lebih bagi pelayanan calon jamaah Haji. Lebih-lebih daftar tunggu calon jamaah dari tahun ke tahun semakin panjang,” ujar Jokowi. Pada kesempatan ini, sesuai perintah Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Haji, Presiden Jokowi sebagaimana dilansir oleh Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki, meminta Menteri Agama Lukman Life Style Mutasi Perwira Tinggi dan Menengah Polri Hakim Saifuddin untuk mempercepat pembentukan BPKH agar pengelolaan dana yang telah disetorkan oleh calon jamaah Haji dapat dilakukan secara lebih optimal, efisien, transparan, dan akuntabel. Presiden juga meminta pengawasan pelaksanaan haji untuk lebih diperkuat Laras Post Kecam Penganiayaan Terhadap Wartawan .Berita Bersambung hal 7.... Jakarta, Laras Post - Laras Post mengecam keras tindakan penganiayaan yang dilakukan oknum pegawai Dinas Tata Ruang dan Permukiman (Distarkim) Kota Depok, Dodi, terhadap Wartawan Laras Post, Hamzah, yang sedang melakukan tugas jurnalistik, hingga korban mengalami luka serius. Laras Post juga mendesak kepolisian untuk segera menangani perkara ini dengan menerapkan azas lex specialist karena ada unsur pelanggaran terhadap Undang Undang Pokok Pers. “Apapun alasannya, tindakan kekerasan seperti itu tidak dapat kita tolelir, telebih dilakukan terhadap wartawan Model-model Cantik Meriahkan Jakarta Fair Kemayoran 2015 FOTO: SG Jakarta, Laras Post - Kemeriahan Jakarta Fair (JFK) 2015 tidak lengkap rasanya bila tidak ada model-model cantik yang menghiasi stand-stand pameran. Terutama stand automotif yang menyuguhkan wanita- wanita cantik nan sexy untuk menarik perhatian pengunjung. Salah satu model cantik sebut saja Nia yang berada di stand sepeda motor Kawasaki ketika dikonfirmasi Laras Post. Nia mengakui kehadirannya di JFK ini memang sudah menjadi tuntutan kerja karena ingin mencari tambahan penghasilan. Kadensus 88 Antiteror Jadi Kapolda Metro Jaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghimbau agar lembaga negara dan kementerian, kedepan harus berbenah agar lebih baik, lebih terbuka dan transparan serta dapat mempertangungjawabkan uang rakyat dengan sebaik-baiknya. Bogor, Laras Post - “PR BPK menjadi pekerjaan bersama untuk berbenah kedepan agar lebih baik,” kata Jokowi saat menerima laporan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2014 Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, pada Jumat (5/6/2015) di Istana Bogor. Penyampaian LHP LKPP 2014 tersebut digelar secara formil yang dihadiri Pimpinan BPK RI, jajaran Menteri Kabinet Kerja serta pejabat struktural terkait. Presiden menegaskan, lembaga negara dan kementerian untuk memberikan perhatian serius pada masalah empat LPPK, untuk meningktkan peraturan, benahi sistem dan laporan mengenai tuntutan hukum. “Setiap lembaga harus bersih-bersih dan berbenah, tingkatkan pengawasan intern pada setiap lembaga,” ujarnya. Diharapkan, pula pengawasan intern bisa bekerja dengan baik dan memberikan solusi atas masalah keuangan dan pembangnan nasional maupun daerah. Jokowi menyebutkan, Disclemer pada kementerian/lembaga negara yang memperoleh Opini Tanpa Memberikan Pendapat (TMP) antara lain, Badan Informasi Geofisika, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian Komunikasi dan informatika, LPP RRI, LPP TVRI dan Ombusdman RI. Sebelumnya BPK menyerahkan hasil pemeriksaan BPK LKPP Tahun 2014 mendapat Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dan mengalami penurunan dari 65 Tahun 2013 menjadi 62 lembaga negara pada Tahun 2014. Ketua BPK RI, Dr. H. Harry Azhar Azis, M.A saat membacakan laporan LKPP 2014 mengatakan, bahwa BPK memberikan predikat opini Wajar FOTO: SUGIH Ketua BPK Harry Azhar Azis menyerahkan LKPP 2014 kepada Presiden Jokowi, di Istana Bogor, Jabar, Jumat (5/6) .Berita Bersambung hal 7.... Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Ferry Mursyidan Baldan memberikan bantuan sertifikat gratis rumah hak guna bangunan kepada dua kepala keluarga kurang mampu saat pembukaan Rapat kerja Daerah (Rakerda) Real Estatet Indonesia (REI) di Surabaya, Rabu (3/6). Menag Lukman Hakim ketika memberikan keterangan pers di istana negara. (FOTO: SUGIH) Jokowi Himbau KL Agar Transparan

description

Edisi 43 / 8-21 2-2015

Transcript of Laras POST 43 Cetak

  • Kementerian ATR Siapkan Aturan Kepemilikan Lahan Bagi Investor Asing

    Indonesia Butuh Segera UU Pertanahan

    Website : www.laraspostonline.com Rp. 5.000 (luaR Kota +ongKos KiRim )

    Penerbit: PT. LARAST PENA NUSA

    INdAh PERS

    8 - 21 Juni

    2015Edis

    i 43

    tH. 2

    Email : [email protected]

    Tegakkan Keadilan dan Kesejahteraan Rakyat

    FB: laras post

    tWEEt : @laraspost

    Jakarta, Laras Post - Sejumlah perwira tinggi dan perwira menengah Kepol i s ian R e p u b l i k I n d o n e s i a mengalami pergeseran. Pergerakan 35 perwira tinggi dan 143 perwira menengah Polri ini , berdasarkan telegram rahasia Kapolri yang ditanda-tangani Wakapolri, Komjen Budi Gunawan, pada Jumat (5/6/2015) malam.

    Salah satu petinggi Polri yang dimutasi itu adalah Kapolda Metro Jaya Irjen Unggung Cahyono yang diganti oleh Irjen Tito

    Karnavian yang sebelumnya menjabat sebagai Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Kapolri. Sementara itu, Unggung dimutasi menjadi Asisten Operasi (Asops) Kapolri yang sebelumnya diisi oleh Irjen Arief Wahyunadi. Arief lalu digeser menjadi Asrena Kapolri yang ditinggal Tito.

    Selain itu, pergeseran juga terjadi di Direktorat Tindak Pidana Umum Badan Reserse Kriminal Polri. Brigjen Herry Prastowo diangkat menjadi Kepala Biro Pertanggungjawaban Profesi Divisi Profesi dan Pengamanan Polri.

    Adapun, posisi Herry diisi oleh Brigjen Carlo Brix Tewu. Posisi Kepala Divisi Hukum Polri yang sebelumnya dijabat Irjen Moechgiyarto, digantikan oleh Irjen Mohamad Iriawan. Sementara, Moechgiyarto dimutasi menjadi Kepala Polda Jawa Barat.

    Kapolda Kalteng Brigjen Bambang Hermanu dalam persiapan ke Wantanas dan posisinya diserahkan pada Brigjen Fakhrizal yang sebelumnya menjabat Karopaminal Divpropam Polri.

    Lalu Kapolda Malut Brigjen Sobri Effendi Surya diserahkan kepada Brigjen Imam Budi Supeno yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Polair Barhakam Polri. Sobri digeser menjadi Karo Renmin Bareskrim Polri.

    Kapolda Lampung Brigjen Heru Winarko juga digeser. Heru disiapkan ke Kemenkopolhukam dan posisinya digantikan Brigjen Edward Syah Pernong yang sebelumnya

    .Berita Bersambung hal 7....

    .Berita Bersambung hal 7....

    Timur, pada Rabu, (3/6/2015) malam, di Surabaya.

    Menteri ATR menyatakan, pemerintah membutuhkan r e g u l a s i p e m a n f a a t a n lahan tanah bagi investor a s i n g d e n g a n j a n g k a w a k t u t e r t e n t u u n t u k kepentingan masyarakat. Namun pemerintah tak dapat mengganggu ketika pemanfaatan lahan tanah bagi investor asing berlaku hingga 10 tahun atau 20 tahun.

    Disebutkan, Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) tetap melarang WNA memiliki tanah di Indonesia. Sebab itu, Kementerian ATR/BPN, hanya memberikan ijin hak guna pakai, bukan hak milik bagi WNA.

    Ia menyayangkan, jika tanah dapat dimiliki WNA seperti yang terjadi di Pulau Bali, maka dikhawatirkan sebagian tanah Pulau Bali dimil iki WNA. Sangat disayangkan nanti bisa jadi setengah pulau Bali dimiliki

    Surabaya, Laras Post - Peme-rintah melalui Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) sedang menyiapkan peraturan hak lahan bagi Warga Negara Asing (WNA) untuk kepentingan investasi. Peraturan ini nantinya akan mengatur pemanfaatan lahan oleh investor asing, terutama menyangkut jangka waktu

    pemanfaatan lahan dan bukan merupakan hak milik.

    Menteri ATR/Kepala BPN RI Ferry Mursyidan Baldan mengatakan, pihaknya saat ini, telah menyiapkan aturan hak tanah bagi WNA guna kepentingan investasi.

    Ferry menyampaikan hal itu, usai menghadiri acara Rapat Kerja Daerah Real Estat Indonesia (Rakerda REI) Jawa

    .Berita Bersambung hal 7....

    .Berita Bersambung hal 7....

    Jakarta, Laras Post - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menilai U n d a n g - U n d a n g Pertanahan diperlukan s e b a g a i l a n d a s a n penyelesaian masalah pertanahan. Sebab itu, Kementerian ATR/BPN mendorong DPR segera membahas dan merampungkan RUU tentang Pertanahan.

    Menteri ATR/Kepala BPN Ferry Mursyidan Baldan mengatakan, UU Pertanahan sangat diperlukan sebagai landasan menyelesaikan permasalahan pertanahan. Ada beberapa regulasi yang ingin kita tingkatkan pengaturannya dalam undang-undang, kata Ferry, saat penutupan Rapat Kerja Nasional Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN, Jumat, (29/5/2015) di Yogyakarta

    Ia mengingatkan, hal penting untuk masuk dan diatur dalam RUU Pertanahan, yakni masalah hak komunal bagi masyarakat adat. Pemberian sertifikat hak komunal bagi masyarakat adat merupakan bukti pengakuan dan perlindungan terhadap wilayah yang menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat ada tertentu.

    Menurutnya, masalah hak komunal merupakan hal yang perlu didorong, mengingat sampai saat ini Pemerintah belum pernah memberikan kepastian akan wilayah masyarakat adat yang telah didiami selama

    Optimalisasi Penyelenggaraan Ibadah Haji, BPKH Segera DibentukBogor, Laras Post Sesuai Undang Undang (UU) No 34 tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Haji, pembentukan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) harus segera dilakukan paling lambat pada tanggal 17 Oktober 2014.

    Dalam tenggat waktu yang semakin terbatas, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Jusuf Kalla menggelar Rapat Terbatas (Ratas) membahas tentang pembentukan BPKH dan Kesiapan Penyelenggaraan Haji Tahun 2015/1436 H, pada Jumat (5/6/2015) sore di Istana Bogor, Jawa Barat.

    P r e s i d e n J o k o w i p a d a k e s e m p a t a n m e n y a t a k a n , p e m b e n t u k a n B P K H i t u dilakukan agar kesiapan tentang penyelenggaraan ibadah dan

    pengelolaan dana jamaah haji dapat lebih optimal. Diantaranya tentang dana besar Calon Jamaah Haji (Calhaj) yang selama ini hanya mengendap, bisa diinvestasikan ke usaha lain yang aman.

    Dana besar Calhaj yang selama ini megendap bisa di investasikan ke berbasis ekonomi syariah agar dapat memberi nilai lebih bagi pelayanan calon jamaah Haji. Lebih-lebih daftar tunggu calon jamaah dari tahun ke tahun semakin panjang, ujar Jokowi.

    Pada kesempatan ini, sesuai p e r i n t a h U n d a n g - U n d a n g Nomor 34 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Haji, Presiden Jokowi sebagaimana dilansir oleh Tim Komunikasi P r e s i d e n T e t e n M a s d u k i , meminta Menteri Agama Lukman

    Life Style

    Mutasi Perwira Tinggi dan Menengah Polri

    Hakim Saifuddin untuk mempercepat pembentukan BPKH agar pengelolaan dana yang telah disetorkan oleh calon jamaah Haji dapat dilakukan secara lebih optimal, efisien, transparan, dan

    akuntabel.Presiden juga meminta pengawasan

    pelaksanaan haji untuk lebih diperkuat

    Laras Post Kecam Penganiayaan Terhadap Wartawan

    .Berita Bersambung hal 7....

    Jakarta, Laras Post - Laras Post mengecam keras tindakan penganiayaan yang dilakukan oknum pegawai Dinas Tata Ruang dan Permukiman (Distarkim) Kota Depok, Dodi, terhadap Wartawan Laras Post, Hamzah, yang sedang melakukan tugas jurnalistik, hingga korban mengalami luka serius.

    Laras Post juga mendesak kepolisian untuk segera menangani perkara in i dengan menerapkan azas lex specialist karena ada unsur

    pelanggaran terhadap Undang Undang Pokok Pers. Apapun alasannya, tindakan kekerasan seperti itu tidak

    dapat kita tolelir, telebih dilakukan terhadap wartawan

    Model-model Cantik Meriahkan Jakarta Fair Kemayoran 2015

    Foto: Sg

    J a k a r t a , L a r a s P o s t - Kemeriahan Jakarta Fair (JFK) 2015 tidak lengkap rasanya

    bila tidak ada model-model cantik yang menghiasi stand-stand pameran. Terutama stand automotif

    yang menyuguhkan wanita-wanita cantik nan sexy untuk menarik perhatian

    pengunjung.S a l a h s a t u

    model cantik sebut sa ja Nia yang berada di stand sepeda motor Kawasaki ketika d i k o n f i r m a s i L a r a s P o s t . Nia mengakui kehadirannya di JFK ini memang sudah menjadi tuntutan kerja k a r e n a i n g i n mencari tambahan penghasilan.

    Kadensus 88 Antiteror Jadi Kapolda Metro Jaya

    Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghimbau agar lembaga negara dan kementerian, kedepan harus berbenah agar lebih baik, lebih terbuka dan transparan serta dapat mempertangungjawabkan uang rakyat dengan sebaik-baiknya.

    Bogor, Laras Post - PR BPK menjadi pekerjaan bersama untuk berbenah kedepan agar lebih baik, kata Jokowi saat menerima laporan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2014 Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, pada Jumat (5/6/2015) di Istana Bogor.

    Penyampaian LHP LKPP 2014 tersebut digelar secara formil yang dihadiri Pimpinan BPK RI, jajaran Menteri Kabinet Kerja serta pejabat struktural terkait.

    Presiden menegaskan, lembaga negara dan kementerian untuk m e m b e r i k a n p e r h a t i a n s e r i u s pada masalah empat LPPK, untuk meningktkan peraturan, benahi sistem dan laporan mengenai tuntutan hukum. Setiap lembaga harus bersih-bersih dan berbenah, tingkatkan pengawasan intern pada setiap lembaga, ujarnya.

    Diharapkan, pula pengawasan intern bisa bekerja dengan baik dan memberikan solusi atas masalah

    keuangan dan pembangnan nasional maupun daerah.

    Jokowi menyebutkan, Disclemer pada kementerian/lembaga negara yang memperoleh Opini Tanpa Memberikan Pendapat (TMP) antara lain, Badan Informasi Geofisika, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi

    Kreatif, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian Komunikasi dan informatika, LPP RRI, LPP TVRI dan Ombusdman RI.

    Sebelumnya BPK menyerahkan hasil pemeriksaan BPK LKPP Tahun 2014 mendapat Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dan mengalami

    penurunan dari 65 Tahun 2013 menjadi 62 lembaga negara pada Tahun 2014.

    Ketua BPK RI, Dr. H. Harry Azhar Azis, M.A saat membacakan laporan LKPP 2014 mengatakan, bahwa BPK memberikan predikat opini Wajar

    Foto: Sugih

    Ketua BPK Harry Azhar Azis menyerahkan LKPP 2014 kepada Presiden Jokowi, di Istana Bogor, Jabar, Jumat (5/6)

    .Berita Bersambung hal 7....

    Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Ferry Mursyidan Baldan memberikan bantuan sertifikat gratis rumah hak guna bangunan kepada dua kepala keluarga kurang mampu saat pembukaan Rapat kerja Daerah (Rakerda) Real Estatet Indonesia (REI) di Surabaya, Rabu (3/6).

    Menag Lukman Hakim ketika memberikan keterangan pers di istana negara. (FoTo: SugIH)

    Jokowi himbau KLAgar Transparan

  • 22 LarasT UtamaEdisi 43 / 8 - 21 Juni 2015

    2EDISI 43/ TH II / 8 - 21 JUNI 2015

    MIMBAR

    Wartawan LARAS POST dalam melaksanakan tugasnya di lapangan dibekali dengan ID Card, dan namanya tercantum dalam BOX Redaksi serta menjunjung tinggi kode etik jurnalistik.

    PENERBIT:

    PT. LARAST PENA NUSA INDAH PERS

    (PT LPNIP)

    SK. KEMENKUMHAM

    NO: AHU-50801.AH.01.01. 2013

    SK. KEMENKUMHAM PERUBAHAN

    NO: AHU-0002312. AH. 01.02 TAHUN 2015

    NPWP : 03.312.240.9-009.000

    Redaksi LARAS POST menerima aspirasi pembaca melalui SMS ke nomor 081213523457 Aspirasi boleh berupa kritikan terhadap pemberitaan, keluhan tentang pelayanan instansi pemerintah maupun swasta, maupun komentar tentang masalah yang sedang berkembang di tengah masyarakat.

    Dewan Pembina: Mayjend TNI (Purn) H. Hendardji Soepandji, Brigjend Pol (Purn) Drs Zainuri Lubis, HM. Jazari (Ketum PPLB); Dewan Penasehat: H. Sofyan Abdurrahman, Mayjen TNI (Purn) DR. H. Syamsu Djalal, SH, MH, Peter Apolonius Rohi, Hornaedi, SH, Arnold Siahaan, SH, Achmad Rodji AS; Pemimpin Umum / Pemimpin Redaksi / Penangung Jawab: C. Herry SL; Wakil Pemimpin Redaksi/ Redaktur Pelaksana : Akram SM, SH; Pemimpin Perusahaan : T Susilawati; Wakil Pemimpin Perusahaan : Eko Sugiarto ; Dewan Redaksi : H. Erekson S.Sos, Binsar Sihombing, Asmuni CH. Haesy, A. Puja, HM. Nursin, HR; Firman Kelana, Akram, SH, Drs. Syaiful Nazar, David H. Marpaung, Maruf; Redaktur : David H. Marpaung; MabesPolri, KPK dan Polda Metro Jaya : C. Herry SL, Binsar S; Dispenad : C. Herry SL, Akram, SM, SH; MenkoKesra: S. Lestari. Dinas Pendidikan DKI Jakarta: Edy Supriyadi. Manager Iklan: Sugiarto; Staf Redaksi: Titiek Harum, S.Pd, Erlangga, Djoko Ruwahono, Drs. Erwan HMZ, Liogu Mr. Lexy, Tuty Sulistyowati, H. Bardan, Adenan Wijaya Kusuma, Sugih, Maslim, Edwin RN, Maria, S. Lestari, Edy Suryadi, Suryati, Dhonny Hendriana, Bena GJ, H. Wuntoro, Darmo LM, David Malau SE, Marlon Sirait, SE, Wancik Basri, Albert S. SH; Fotografer : Aries Prabowo, Sugiarto; Perwakilan/Biro: Korlap Jakarta Barat & Prov. Banten : David H. Marpaung ; Jakarta Barat: Ramadu Hasudungan, Anjas, RT ; Kota Bekasi: Ramoti KS, M. Pohan, Yani SKR, JY ; Kabupaten Bekasi: Iskandar Iqbal, Haposan S, Edy Yanto Pakpahan, R. Agah Handoko, Ade Gunawan ; Bogor Raya: Bonteros Goklas G, David Malau SE, Nurmansyah. AK, Adenan Manurung, Yayan Firdaus, Rimset Richard M, Edi Fitri, Atep Eris Risnanto ; Depok: Salim Sujadi, David Malau, SE, Gomos Alfan S ; Tangerang Selatan: Yayay Sugiarto. Karawang : Agus Safutra, Eman ; Bandung, Jabar: Citrawijaya Lim; Sukabumi: Edis Wijaya; Ciamis: Nendi Permana; Cirebon: Aries PS; Subang : Edy Mulyana; LAMPUNG : Yuzaini A, Muslimin Muchtar; Lampung Barat - Pesisir Barat : Eddy S, M Nasir; SUMSEL : Ogan Komering Ulu (OKU): Ariyansah; SUMUT: Tapanuli Tengah : Zulfi kar Hutagalung, Zulbahri H. (Uban); Kabupaten Tapanuli Selatan: Fernando Simamora; JAWA TENGAH: RB. Waluyo, Sumono, Fery N; Purbalingga : Agus Pristiwanto, Samyono; PROV. JAWA TIMUR : Surabaya: Rudi Siswanto. Probolinggo Raya: Singgih Wijanarko, Lamongan : Munawar; Tulung Agung : Topan Kristiantoro; Malang Raya : Bagus Yudistira, Asral L; Kediri : Drs Rudy Priyono, Mielza Nur Syahida, Nurayati; Pasuruan Raya : Nugroho Tatag Yuwono, Endang, A. Karim; Kota/Kabupaten Blitar: Suprianto. Banyuwangi : Moh. Soleh, Suha Rifai, Yudi, Imam Sutikno. PROV. BALI : Wayan S, A. Shukani Hanafi , Simson R.L (Kota Denpasar) ; SULAWESI SELATAN : Hadi Kuswanto (Kota Makasar), Syarifudin, Rizal, Agus Suyatin ; Layout: sugihlayout.blogspot.com, Idris;Sirkulasi/Promosi: Damit Sutendi (Kadiv/No. HP: 081380495781), Idris Saputra, Yandi Permana; Redaksi / Tata Usaha: Jl. Raya Hankam Mabes TNI No. 26. Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur Telp. 021 - 84311368, 021 - 84311397, Fax: 021 - 84311373. HP: 081282204440 (Wapemred); No. Rek. Bank Mandiri: 1290075645578 a/n PT Laras Pena Nusa Indah Pers (LPNIP) Email : [email protected], Website: www.laraspostonline.comPercetakan: PT Temprina Media Grafi ka (Jawa Pos Group), Bekasi (Isi di luar Tanggung Jawab Percetakan)

    Mei 2010, saya bikin konferensi pers ten-tang akan dilakukan pemasangan prasasti di tempat kelahiran Bung Kar-no, Jalan Pandean IV, Surabaya. Ketika berita itu diturunkan me-dia cetak dan media elektronika, saya mendapat kecaman dari mana-mana. Sebahagian masih bisa dibaca di Google. Sejak awal memang saya sudah siap meng-hadapi serangan-serangan itu. Saya memahami bahwa sejak tahun 1967 saat sejarah merujuk pada Pusat Sejarah ABRI, kota ke-lahiran Bung Karno sudah digan-ti berdasarkan terjemahan yang salah dari buku Cyndi Adams: Soekarno, an Autobiography as told to Cyndi Adams.

    Terjemahan yang dilakukan militer dengan kata sambutan Presiden Soeharto itu yang di-buat dengan menyelipkan pe-sanan-pesanan khusus untuk mendiskreditkan Bung Karno. Selain ucapan Bung Karno bahwa ia lahir di Surabaya dalam ver-si aslinya diterjemahkan lahir di Blitar, masih terdapat beberapa hal yang penting yang tidak ada dalam, versi asli ditambahkan dengan tujuan menimbulkan ke-bencian terhadap Bung Karno. Misalnya, tertulis :saya tidak bu-tuh Hatta, Indonesia tidak butuh Hatta, saya bisa proklamirkan kemerdekaan sendiri. Padahal

    dalam versi asli tertulis: saya bu-tuh Hatta, Indonesia butuh Hatta. Saya tidak bisa memproklamir-kan kemerdekaan sendiri. Begitu juga tentang Sjahrir, sesuatu yang tidak ada dalam versi asli dise-lipkan sehingga menimbulkan kebencian simpatisan Hatta dan Sjahrir pada Soekarno yang di-gambarkan sangat angkuh.

    Sejarah memang milik pe-menang. Karena itu seakan-akan sejarah yang dikeluarkan tahun 1967 untuk menggantikan buku-buku sejarah yang dilarang dan dimusnahkan itu mengandung kebenaran mutlak. Generasi se-

    jak 1967 yang sudah dicecoki de-ngan sejarah yang salah itu keba-nyakan tidak kritis pada sejarah bangsanya sendiri.

    Tetapi adalah seorang pelajar SMA, Nilam Zubir yang sangat kritis. Ia membaca kembali buku Cyndi Adams dan menemukan terjemahan buku itu tahun 2007 sebagai edisi revisi, mengakui kota kelahiran Bung Karno itu adalah Surabaya.

    Karena itu saya sudah siap menghadapi banyak suara yang menentang saya dan menyebutkan Soekarno lahir di Blitar. Bahkan ada yang mencemohkan sea kan-akan saya ingin mengacaukan se-jarah Proklamator yang juga pres-iden pertama itu. Para sejarawan, termasuk mantan Direktur sejarah Anhar Gonggong saat berdebat di Metro TV Surabaya tentang kota kelahiran Bung Karno yakin bahwa Bung Karno lahir di Blitar. Sedang Asvi Warman Adam menangga-pi akan meneliti kembali di mana Bung Karno dilahirkan.

    Dalam pers konferensi itu su-dah saya beberkan sebelas buah buku saya yang terbit sebelum

    tahun 1967, termasuk buku bio-graphy Bung Karno yang perta-ma ditulis Im Yang Tjoe tahun 1933, Kamus Politik Usman Bur-han dan Adinda 1950, ensiklo-pedia 1955, Solichin Salam 1960 yang menyebutkan Bung Karno lahir di Surabaya, sedang buku-buku sesudah itu merujuk pada terjemahan buku Cyndi Adams yang diterjemahkan secara salah itu. Kini setelah semua arsip di-buka ternyata saya yang benar!

    Walau begitu saya tidak me-nyalahkan Jokowi atau penulis pidatonya, karena saya memaha-mi betapa sulitnya meyakinkan orang tentang pelurusan sebuah kebenaran yang sudah lama ter-tanam dalam benak setiap orang Indonesia pada kurun waktu itu. Ketika saya bersama wartawan senior Toto Sonata meneliti ulang tempat kelahiran Bung Karno, di Pandean dan Lawang Seketang pun semua yang kami tanya, ti-dak seorang pun tahu bahwa Bung Karno lahir di Surabaya, justru di RT dan RW yang kami survey. (Penulis adalah Direktur Soekarno Institute, Surabaya)

    KEMENTERIAN Agamate ngah mempersiapkan bebe-rapa hal terkait dengan penye-lenggaraan ibadah haji tahun 1436H/2015M yang akan mulai dilaksanakan pada bulan Agus-tus ini. Sejumlah persiapan terse-but di antaranya penetapan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH), pelunasan haji di di Bank Penerima Setoran (BPS), dan pe-ningkatan pelayanan kesehatan bagi jemaah haji.

    Pada Rapat Kerja Komisi VII DPR RI dengan Menteri Agama yang diselenggarakan Rabu, 22 April 2015, telah disepaka-ti bahwa besaran BPIH Tahun 1436H/2015M sebesar 2.717 dol-lar AS dengan asumsi nilai tukar 1 dollar AS adalah Rp. 12.500 maka jumlah rata-rata yang dikenakan pada setiap jemaah haji adalah Rp.33.962.500. Biaya tersebut tu-run sebesar 15,6% atau sebanyak 502 dollar AS dibandingkan den-gan BPIH Tahun 1435H/2014 yang ditetapkan pada angka 3.219 dollar AS. Penetapan biaya rata-rata BPIH pada akhirnya akan bervariasi bagi tiap jemaah haji bergantung pada lokasi em-barkasi. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2015 tentang Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1436H/2015M, besaran BPIH tertinggi dikenakan pada jamaah haji embarkasi Ma-

    kassar yakni sebesar 3.055 dollar AS, sedangkan besaran BPIH te-rendah dikenakan pada jamaah haji embarkasi Aceh sebesar 2.401 dollar AS.

    Sama seperti 2 tahun sebel-umnya, kuota jamaah haji ma-sih mengalami pengurangan sebesar 20%. Tahun ini Indone-sia mendapatkan kuota sebesar 168.800 jamaah haji. Kuota terse-but terdiri dari dua jenis, yakni haji reguler sebanyak 155.200 orang dan haji khusus seba-nyak 13.600 orang. Usulan untuk meningkatkan kuota jamaah haji pun sebenarnya sudah diupa-yakan, namun hal ini terbentur pada kapasitas pelayanan Pemer-intah Arab Saudi yang terbatas di tengah proyek perluasan Masjidil Haram yang belum pasti kapan akan terselesaikan. Rencananya para jamaah haji yang telah ter-daftar akan di berangkatkan pada bulan Agustus 2015. Pemberang-katan tahun ini akan diprioritas-kan bagi mereka yang belum per-nah menunaikan haji.

    Pelaksanaan ibadah haji men-datang bertepatan dengan musim panas. Kondisi tersebut dapat mengancam kesehatan jamaah haji karena tidak terbiasanya mas-yarakat Indonesia dengan musim panas yang suhu terekstrimnya dapat mencapai 55 derajat celcius. Untuk memenuhi kebutuhan pe-layanan kesehatan, maka Kepala Pusat Kesehatan Haji, Sekretariat

    Jenderal Kementerian Keseha-tan, telah melakukan sejumlah upaya di antaranya: (a) proses proaktif dalam proses rekrutmen Tim Kesehatan Haji Indonesia/Daerah; (b) mempersiapkan stan-dar pelayanan mengacu pada Joint Commission International (JCI) dengan tahap awal ber-dasar standar Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS); (c) meng-integrasikan pembiayaan jemaah sakit/wafat dengan Jaminan Ke-sehatan Nasional (JKN) dan mer-umuskan Coordination of Ben-e t (COB); (d) mempersiapkan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan mengacu pada standar yang ditetapkan oleh Pemerintah Arab Saudi; (e) melaksanakan kemitraan dengan kementerian/lembaga terkait dan organisasi masyarakat.

    Di samping sejumlah persia-pan yang dilakukan, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah juga tengah menin-daklanjuti penunjukan Indonesia sebagai pilot project E-Hajj (elec-tronic hajj) pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 1436H/2015M. Menurut keterangan Menteri Ag-ama, E-Hajj yang memanfaatkan teknologi informasi dalam pe-layanan ibadah haji akan memu-dahkan pendokumentasian no-mor visa dan passport. Mana-jemen penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia didukung oleh Siskohat (Sistem Informasi dan

    Komputerisasi Haji Terpadu) se-jak tahun 1996. Siskohat kemu-dian berkembang hingga seka-rang dengan beberapa modi kasi mempertimbangan kekurangan yang selama ini menghambat penyelenggaraan ibadah haji.

    Sejak 2014, Kementerian Aga-ma sudah menerapkan Siskohat generasi kedua yang semakin memberikan kemudahan dari segi proses pendaftaran haji yang bisa dilakukan sepanjang tahun dan pemantauan jumlah uang yang sudah disetorkan. Namun demikian, bukan berarti Siskohat generasi kedua tidak akan me-nemui hambatan. Hambatan yang dimaksud dapat muncul dari ke-terbatasan sarana SDM yang me-layani dan perangkat komputer yang ada di Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota di mana proses entry data pendaftaran haji berlangsung. Di Kantor Kemente-rian Agama Kabupaten Ban dung misalnya, petugas pelayanan pendaftaran haji hanya ada 4 orang dengan jatah kuota jamaah haji mencapai 2002 orang sedang-kan daf tar antrean sudah men-capai 22 orang. Di samping itu, hanya ada 1 perangkat komputer yang digunakan untuk pendata-an. Aspek keamanan data menjadi prioritas penting apabila hal terse-but terjadi di beberapa daerah. (Penulis adalah:Analis Kedeputian Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Sekretariat Kabinet)

    Menengok Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji 1436 H/2015 MOleh: Ika Narwidya Putri

    Oleh: Peter A. Rohi

    Jangan Salahkan Jokowi

    Saat Walikota Surabaya Ibu Tri Risma Harini menekan tombol peresmian. Dari kiri: Bambang Sulistomo, putra Bung Tomo yang memimpin arak-arakan 10 kilometer membawa prasasti dari rumah saya ke rumah kelahiran BK, Prof. Haryono Sigit, mantan Rektor ITS putra Ibu Oetari istri pertama BK, cucu HOS Tjokroamioto, Ibu Risma, dan Saya. Di belakang tampak Drs Tjuk Kasturi Sukiadi, seorang tokoh reformasi di Surabaya. Di seblah kanan Pak Tjuk, Bpk Wisnu, Ketua DPRD Surabaya.

    FOTO | DOC

    Ketikaprasasti itu bermalamdi rumah

    saya.

    FOTO | DOC

    BPK menyerahkan hasil pemeriksaan BPK LKPP Tahun 2014 mendapat Wajar Dengan Pengecual-ian (WDP) dan mengalami penurunan dari 65 Ta-hun 2013 menjadi 62 lembaga negara pada Tahun 2014.

    BPK menemukan ada empat permasalahan yang ditemukan dalam pemeriksaan LKPP Tahun 2014. Ada-pun yang menjadi pengecualian diantaranya: (1) Pen-catatan mutasi Aset Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) senilai Rp2,78 triliun tidak dapat dijelaskan; (2) Permasalahan Utang kepada Pihak Ketiga di tiga KL sebesar Rp1,21 triliun tidak dapat ditelusuri dan tidak didukung dokumen yang memadai; (3) Permasalahan pada transaksi dan/atau saldo yang membentuk SAL senilai Rp5,14 triliun sehingga penyajian catatan dan sik SAL tersebut tidak akurat. (4) pemerintah belum memiliki mekanisme pengelolaan dan pelaporan tun-tutan hukum.

    BPK menyampaikan pendapat BPK atas permasala-han yang berulang dan masih belum terselesaikan di-antaranya, (1) Pensertipikatan tanah pemerintah pusat perlu menjadi program nasional yang disertai dengan langkah-langkah implementasi riil; (2) Inventarisasi tanah dan bangunan yang tidak dimanfaatkan; (3) Peny-usunan pengelolaan kebijakan aset properti eks BPPN; (4) Penetapan kebijakan pengaturan pembayaran cukai dan PPN hasil tembakau. (5) Pemberian bantuan teknis pemerintah pusat atas pengalihan PBB-P2 ke pemerin-tah daerah; (6) Peninjauan kembali peraturan dan kebi-jakan pelaksanaan belanja akhir tahun; dan (7) penye-larasan target, penguatan struktur permodalan, pening-katan SDM dan bisnis PDAM dalam Program Nasional Penyediaan Air Bersih.

    Laporan hasil pemeriksaan BPK ini, tentunya menun-jukkan bahwa Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, yang mengusung jargon revolusi mental, memi-liki PR (Pekerjaan Rumah) yang harus segera disele-saikan. Paling tidak pemerintah dapat menunjukkan kinerja yang sama dengan tahun sebelumnya, jika tidak mampu menujukkan kinerja yang lebih baik.

    Laporan hasil pemeriksaan BPK juga menunjukkan bahwa, revolusi birokrasi pada lembaga negara dan ke-menterian, patut dilaksanakan segera. Melalui revolusi birokrasi, pelayanan birokrasi dapat lebih baik, terbuka dan transparan, sehingga pelayanan publik meningkat dan dapat mempertangungjawabkan anggaran dengan sebaik-baiknya.

    Jika Pemerintahan Jokowi tidak melakukan revolusi birokrasi, maka revolusi mental yang dicanangkan han-ya akan menjadi sebatas jargon yang implementasinya jauh dari harapan. (***)

    Tingkatkan KinerjaMelalui Revolusi Birokrasi

    mImBaR

    Wartawan LARAS POST dalam melaksanakan tugasnya di lapangan dibekali dengan Id Card, dan namanya tercantum dalam BOX Redaksi serta menjunjung tinggi kode etik jurnalistik.

    Penerbit:

    PT. LARAST PENA NUSA INdAh PERS

    (PT LPNIP)

    SK. KEmENKUmhAm

    NO: AhU-50801.Ah.01.01. 2013

    SK. KEmENKUmhAm PERUBAhAN

    NO: AhU-0002312. Ah. 01.02 TAhUN 2015

    NPWP : 03.312.240.9-009.000

    Redaksi LARAS POST menerima aspirasi pembaca melalui SMS ke nomor 081213523457 Aspirasi boleh berupa kritikan terhadap pemberitaan, keluhan tentang pelayanan instansi pemerintah maupun swasta, maupun komentar tentang masalah yang sedang berkembang di tengah masyarakat.

    Dewan Pembina: Mayjend TNI (Purn) H. Hendardji Soepandji, Brigjend Pol (Purn) Drs Zainuri Lubis, HM. Jazari (Ketum PPLB); Dewan Penasehat: H. Sofyan Abdurrahman, Mayjen TNI (Purn) DR. H. Syamsu Djalal, SH, MH, Peter Apolonius Rohi, Hornaedi, SH, Arnold Siahaan, SH, Achmad Rodji AS; Pemimpin Umum: Ir. David Marpaung ; Pemimpin Redaksi : C. Herry SL; Wakil Pemimpin Redaksi/ Redaktur Pelaksana : Akram SM, SH; Pemimpin Perusahaan : T Susilawati; Wakil Pemimpin Perusahaan : Eko Sugiarto ; Dewan Redaksi : H. Erekson S.Sos, Binsar Sihombing, Asmuni CH. Haesy, A. Puja, HM. Nursin, HR; Firman Kelana, Akram, SH, Drs. Syaiful Nazar, Ir. David Marpaung, Maruf; Redaktur : Sugiarto ; Mabes Polri, KPK dan Polda Metro Jaya : C. Herry SL, Binsar S; Dispenad : C. Herry SL, Akram, SM, SH; MenkoKesra: S. Lestari. Dinas Pendidikan DKI Jakarta: Edy Supriyadi. Manager Iklan: Sugiarto; Staf Redaksi: Titiek Harum, S.Pd, Erlangga, Djoko Ruwahono, Drs. Erwan HMZ, Liogu Mr. Lexy, Tuty Sulistyowati, H. Bardan, Adenan Wijaya Kusuma, Sugih, Maslim, Edwin RN, Maria, S. Lestari, Edy Suryadi, Suryati, Dhonny Hendriana, Bena GJ, H. Wuntoro, Darmo LM, David Malau SE, Marlon Sirait, SE, Wancik Basri, Albert S. SH, M.A. Hamzah, A.S.H., Harianto, Dedi Chandra, Warisman ; Fotografer : Aries Prabowo, Sugiarto, Yandi P. ; Perwakilan/Biro: Jakarta Barat: R. Hasudungan Sihombing, Anjas, RT, Hendra, Edy Bumianto, Ato Atmawan, Andre Dwi Nova; Banten: Tubagus Uce, Siti Fatimah. Kota Bekasi: Ramoti KS, Yani SKR, JY ; Kabupaten Bekasi: Iskandar Iqbal, Haposan S, R. Agah Handoko, Asep Hermawan; Bogor Raya: Bonteros Goklas G, David Malau SE, Nurmansyah. AK, Adenan Manurung, Yayan Firdaus, Rimset Richard M, Edi Fitri, Atep Eris Risnanto, Saroni, Nelson Panjaitan, Reinhard P, Much Idries Spd, Ruly. K; Depok: Salim Sujadi, David Malau, SE, Gomos Alfan S, Jonardos Matondang, Antoni Panjaitan ; Tangerang Selatan: M Amsar H, Rumsih Yahya. Karawang: Agus Safutra ; Bandung, Jabar: Citrawijaya Lim; Sukabumi: Nanang Suryana; Ciamis: Mamay, BA, Drs. Dian Budiana, M.Si ; Cirebon: Aries PS; Subang : Edy Mulyana; LAMPUNG : Yuzaini A, Muslimin Muchtar; Lampung Barat - Pesisir Barat : Eddy S, M Nasir; SUMSeL : Ogan Komering Ulu (OKU): Ariyansah; SUMUT: Medan: I. Edy Suranta. S; SE, MM,; Tapanuli Tengah : Zulfikar Hutagalung, Zulbahri H. (Uban); Kabupaten Tapanuli Selatan: Fernando Simamora; JAWA TeNGAh: RB. Waluyo, Sumono, Fery N; Purbalingga : Agus Pristiwanto, Samyono; PROv. JAWA TIMUR : Surabaya: Rudi Siswanto, Lamongan : Munawar; Tulung Agung : Topan Kristiantoro; Malang Raya : Bagus Yudistira, Asral L, Hariyanto; Kediri : Drs Rudy Priyono, Mielza Nur Syahida, Nurayati; Pasuruan Raya : Nugroho Tatag Yuwono, Endang, A. Karim; Kota/Kabupaten Blitar: Suprianto. Banyuwangi: Moh. Soleh, Suha Rifai, Yudi, Imam Sutikno, H. Ahmad Taufik, Mustofa Eko C. PROv. BALI : Wayan S, A. Shukani Hanafi, Simson R.L (Kota Denpasar) ; SULAWeSI SeLATAN : Hadi Kuswanto (Kota Makasar), Syarifudin, Rizal, Agus Suyatin Kabupaten Sinjai : Agus Suwarno ; Kabupaten Bone : Andi Syarifudin; Layout: sugihlayout.blogspot.com, Idris; Sirkulasi/Promosi: Damit Sutendi (Kepala/No. HP: 081380495781), Idris Saputra, Yandi Permana; Redaksi / Tata Usaha: Jl. Raya Hankam Mabes TNI No. 26. Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur Telp. 021 - 84311368, 021 - 84311397, Fax: 021 - 84311373. hP: 081282204440 (Wapemred); No. Rek. Bank Mandiri: 1290075645578 a/n PT Laras Pena Nusa Indah Pers (LPNIP)

    email : [email protected], Website: www.laraspostonline.com Percetakan: PT Temprina Media Grafika (Jawa Pos Group), Bekasi (Isi di luar Tanggung Jawab Percetakan)

  • 3LarasT Utama Sabtu, 16 maret 2013 Edisi 43 / 8 - 21 Juni 2015

    2EDISI 43/ TH II / 8 - 21 JUNI 2015

    MIMBAR

    Wartawan LARAS POST dalam melaksanakan tugasnya di lapangan dibekali dengan ID Card, dan namanya tercantum dalam BOX Redaksi serta menjunjung tinggi kode etik jurnalistik.

    PENERBIT:

    PT. LARAST PENA NUSA INDAH PERS

    (PT LPNIP)

    SK. KEMENKUMHAM

    NO: AHU-50801.AH.01.01. 2013

    SK. KEMENKUMHAM PERUBAHAN

    NO: AHU-0002312. AH. 01.02 TAHUN 2015

    NPWP : 03.312.240.9-009.000

    Redaksi LARAS POST menerima aspirasi pembaca melalui SMS ke nomor 081213523457 Aspirasi boleh berupa kritikan terhadap pemberitaan, keluhan tentang pelayanan instansi pemerintah maupun swasta, maupun komentar tentang masalah yang sedang berkembang di tengah masyarakat.

    Dewan Pembina: Mayjend TNI (Purn) H. Hendardji Soepandji, Brigjend Pol (Purn) Drs Zainuri Lubis, HM. Jazari (Ketum PPLB); Dewan Penasehat: H. Sofyan Abdurrahman, Mayjen TNI (Purn) DR. H. Syamsu Djalal, SH, MH, Peter Apolonius Rohi, Hornaedi, SH, Arnold Siahaan, SH, Achmad Rodji AS; Pemimpin Umum / Pemimpin Redaksi / Penangung Jawab: C. Herry SL; Wakil Pemimpin Redaksi/ Redaktur Pelaksana : Akram SM, SH; Pemimpin Perusahaan : T Susilawati; Wakil Pemimpin Perusahaan : Eko Sugiarto ; Dewan Redaksi : H. Erekson S.Sos, Binsar Sihombing, Asmuni CH. Haesy, A. Puja, HM. Nursin, HR; Firman Kelana, Akram, SH, Drs. Syaiful Nazar, David H. Marpaung, Maruf; Redaktur : David H. Marpaung; MabesPolri, KPK dan Polda Metro Jaya : C. Herry SL, Binsar S; Dispenad : C. Herry SL, Akram, SM, SH; MenkoKesra: S. Lestari. Dinas Pendidikan DKI Jakarta: Edy Supriyadi. Manager Iklan: Sugiarto; Staf Redaksi: Titiek Harum, S.Pd, Erlangga, Djoko Ruwahono, Drs. Erwan HMZ, Liogu Mr. Lexy, Tuty Sulistyowati, H. Bardan, Adenan Wijaya Kusuma, Sugih, Maslim, Edwin RN, Maria, S. Lestari, Edy Suryadi, Suryati, Dhonny Hendriana, Bena GJ, H. Wuntoro, Darmo LM, David Malau SE, Marlon Sirait, SE, Wancik Basri, Albert S. SH; Fotografer : Aries Prabowo, Sugiarto; Perwakilan/Biro: Korlap Jakarta Barat & Prov. Banten : David H. Marpaung ; Jakarta Barat: Ramadu Hasudungan, Anjas, RT ; Kota Bekasi: Ramoti KS, M. Pohan, Yani SKR, JY ; Kabupaten Bekasi: Iskandar Iqbal, Haposan S, Edy Yanto Pakpahan, R. Agah Handoko, Ade Gunawan ; Bogor Raya: Bonteros Goklas G, David Malau SE, Nurmansyah. AK, Adenan Manurung, Yayan Firdaus, Rimset Richard M, Edi Fitri, Atep Eris Risnanto ; Depok: Salim Sujadi, David Malau, SE, Gomos Alfan S ; Tangerang Selatan: Yayay Sugiarto. Karawang : Agus Safutra, Eman ; Bandung, Jabar: Citrawijaya Lim; Sukabumi: Edis Wijaya; Ciamis: Nendi Permana; Cirebon: Aries PS; Subang : Edy Mulyana; LAMPUNG : Yuzaini A, Muslimin Muchtar; Lampung Barat - Pesisir Barat : Eddy S, M Nasir; SUMSEL : Ogan Komering Ulu (OKU): Ariyansah; SUMUT: Tapanuli Tengah : Zulfi kar Hutagalung, Zulbahri H. (Uban); Kabupaten Tapanuli Selatan: Fernando Simamora; JAWA TENGAH: RB. Waluyo, Sumono, Fery N; Purbalingga : Agus Pristiwanto, Samyono; PROV. JAWA TIMUR : Surabaya: Rudi Siswanto. Probolinggo Raya: Singgih Wijanarko, Lamongan : Munawar; Tulung Agung : Topan Kristiantoro; Malang Raya : Bagus Yudistira, Asral L; Kediri : Drs Rudy Priyono, Mielza Nur Syahida, Nurayati; Pasuruan Raya : Nugroho Tatag Yuwono, Endang, A. Karim; Kota/Kabupaten Blitar: Suprianto. Banyuwangi : Moh. Soleh, Suha Rifai, Yudi, Imam Sutikno. PROV. BALI : Wayan S, A. Shukani Hanafi , Simson R.L (Kota Denpasar) ; SULAWESI SELATAN : Hadi Kuswanto (Kota Makasar), Syarifudin, Rizal, Agus Suyatin ; Layout: sugihlayout.blogspot.com, Idris;Sirkulasi/Promosi: Damit Sutendi (Kadiv/No. HP: 081380495781), Idris Saputra, Yandi Permana; Redaksi / Tata Usaha: Jl. Raya Hankam Mabes TNI No. 26. Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur Telp. 021 - 84311368, 021 - 84311397, Fax: 021 - 84311373. HP: 081282204440 (Wapemred); No. Rek. Bank Mandiri: 1290075645578 a/n PT Laras Pena Nusa Indah Pers (LPNIP) Email : [email protected], Website: www.laraspostonline.comPercetakan: PT Temprina Media Grafi ka (Jawa Pos Group), Bekasi (Isi di luar Tanggung Jawab Percetakan)

    Mei 2010, saya bikin konferensi pers ten-tang akan dilakukan pemasangan prasasti di tempat kelahiran Bung Kar-no, Jalan Pandean IV, Surabaya. Ketika berita itu diturunkan me-dia cetak dan media elektronika, saya mendapat kecaman dari mana-mana. Sebahagian masih bisa dibaca di Google. Sejak awal memang saya sudah siap meng-hadapi serangan-serangan itu. Saya memahami bahwa sejak tahun 1967 saat sejarah merujuk pada Pusat Sejarah ABRI, kota ke-lahiran Bung Karno sudah digan-ti berdasarkan terjemahan yang salah dari buku Cyndi Adams: Soekarno, an Autobiography as told to Cyndi Adams.

    Terjemahan yang dilakukan militer dengan kata sambutan Presiden Soeharto itu yang di-buat dengan menyelipkan pe-sanan-pesanan khusus untuk mendiskreditkan Bung Karno. Selain ucapan Bung Karno bahwa ia lahir di Surabaya dalam ver-si aslinya diterjemahkan lahir di Blitar, masih terdapat beberapa hal yang penting yang tidak ada dalam, versi asli ditambahkan dengan tujuan menimbulkan ke-bencian terhadap Bung Karno. Misalnya, tertulis :saya tidak bu-tuh Hatta, Indonesia tidak butuh Hatta, saya bisa proklamirkan kemerdekaan sendiri. Padahal

    dalam versi asli tertulis: saya bu-tuh Hatta, Indonesia butuh Hatta. Saya tidak bisa memproklamir-kan kemerdekaan sendiri. Begitu juga tentang Sjahrir, sesuatu yang tidak ada dalam versi asli dise-lipkan sehingga menimbulkan kebencian simpatisan Hatta dan Sjahrir pada Soekarno yang di-gambarkan sangat angkuh.

    Sejarah memang milik pe-menang. Karena itu seakan-akan sejarah yang dikeluarkan tahun 1967 untuk menggantikan buku-buku sejarah yang dilarang dan dimusnahkan itu mengandung kebenaran mutlak. Generasi se-

    jak 1967 yang sudah dicecoki de-ngan sejarah yang salah itu keba-nyakan tidak kritis pada sejarah bangsanya sendiri.

    Tetapi adalah seorang pelajar SMA, Nilam Zubir yang sangat kritis. Ia membaca kembali buku Cyndi Adams dan menemukan terjemahan buku itu tahun 2007 sebagai edisi revisi, mengakui kota kelahiran Bung Karno itu adalah Surabaya.

    Karena itu saya sudah siap menghadapi banyak suara yang menentang saya dan menyebutkan Soekarno lahir di Blitar. Bahkan ada yang mencemohkan sea kan-akan saya ingin mengacaukan se-jarah Proklamator yang juga pres-iden pertama itu. Para sejarawan, termasuk mantan Direktur sejarah Anhar Gonggong saat berdebat di Metro TV Surabaya tentang kota kelahiran Bung Karno yakin bahwa Bung Karno lahir di Blitar. Sedang Asvi Warman Adam menangga-pi akan meneliti kembali di mana Bung Karno dilahirkan.

    Dalam pers konferensi itu su-dah saya beberkan sebelas buah buku saya yang terbit sebelum

    tahun 1967, termasuk buku bio-graphy Bung Karno yang perta-ma ditulis Im Yang Tjoe tahun 1933, Kamus Politik Usman Bur-han dan Adinda 1950, ensiklo-pedia 1955, Solichin Salam 1960 yang menyebutkan Bung Karno lahir di Surabaya, sedang buku-buku sesudah itu merujuk pada terjemahan buku Cyndi Adams yang diterjemahkan secara salah itu. Kini setelah semua arsip di-buka ternyata saya yang benar!

    Walau begitu saya tidak me-nyalahkan Jokowi atau penulis pidatonya, karena saya memaha-mi betapa sulitnya meyakinkan orang tentang pelurusan sebuah kebenaran yang sudah lama ter-tanam dalam benak setiap orang Indonesia pada kurun waktu itu. Ketika saya bersama wartawan senior Toto Sonata meneliti ulang tempat kelahiran Bung Karno, di Pandean dan Lawang Seketang pun semua yang kami tanya, ti-dak seorang pun tahu bahwa Bung Karno lahir di Surabaya, justru di RT dan RW yang kami survey. (Penulis adalah Direktur Soekarno Institute, Surabaya)

    KEMENTERIAN Agamate ngah mempersiapkan bebe-rapa hal terkait dengan penye-lenggaraan ibadah haji tahun 1436H/2015M yang akan mulai dilaksanakan pada bulan Agus-tus ini. Sejumlah persiapan terse-but di antaranya penetapan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH), pelunasan haji di di Bank Penerima Setoran (BPS), dan pe-ningkatan pelayanan kesehatan bagi jemaah haji.

    Pada Rapat Kerja Komisi VII DPR RI dengan Menteri Agama yang diselenggarakan Rabu, 22 April 2015, telah disepaka-ti bahwa besaran BPIH Tahun 1436H/2015M sebesar 2.717 dol-lar AS dengan asumsi nilai tukar 1 dollar AS adalah Rp. 12.500 maka jumlah rata-rata yang dikenakan pada setiap jemaah haji adalah Rp.33.962.500. Biaya tersebut tu-run sebesar 15,6% atau sebanyak 502 dollar AS dibandingkan den-gan BPIH Tahun 1435H/2014 yang ditetapkan pada angka 3.219 dollar AS. Penetapan biaya rata-rata BPIH pada akhirnya akan bervariasi bagi tiap jemaah haji bergantung pada lokasi em-barkasi. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2015 tentang Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1436H/2015M, besaran BPIH tertinggi dikenakan pada jamaah haji embarkasi Ma-

    kassar yakni sebesar 3.055 dollar AS, sedangkan besaran BPIH te-rendah dikenakan pada jamaah haji embarkasi Aceh sebesar 2.401 dollar AS.

    Sama seperti 2 tahun sebel-umnya, kuota jamaah haji ma-sih mengalami pengurangan sebesar 20%. Tahun ini Indone-sia mendapatkan kuota sebesar 168.800 jamaah haji. Kuota terse-but terdiri dari dua jenis, yakni haji reguler sebanyak 155.200 orang dan haji khusus seba-nyak 13.600 orang. Usulan untuk meningkatkan kuota jamaah haji pun sebenarnya sudah diupa-yakan, namun hal ini terbentur pada kapasitas pelayanan Pemer-intah Arab Saudi yang terbatas di tengah proyek perluasan Masjidil Haram yang belum pasti kapan akan terselesaikan. Rencananya para jamaah haji yang telah ter-daftar akan di berangkatkan pada bulan Agustus 2015. Pemberang-katan tahun ini akan diprioritas-kan bagi mereka yang belum per-nah menunaikan haji.

    Pelaksanaan ibadah haji men-datang bertepatan dengan musim panas. Kondisi tersebut dapat mengancam kesehatan jamaah haji karena tidak terbiasanya mas-yarakat Indonesia dengan musim panas yang suhu terekstrimnya dapat mencapai 55 derajat celcius. Untuk memenuhi kebutuhan pe-layanan kesehatan, maka Kepala Pusat Kesehatan Haji, Sekretariat

    Jenderal Kementerian Keseha-tan, telah melakukan sejumlah upaya di antaranya: (a) proses proaktif dalam proses rekrutmen Tim Kesehatan Haji Indonesia/Daerah; (b) mempersiapkan stan-dar pelayanan mengacu pada Joint Commission International (JCI) dengan tahap awal ber-dasar standar Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS); (c) meng-integrasikan pembiayaan jemaah sakit/wafat dengan Jaminan Ke-sehatan Nasional (JKN) dan mer-umuskan Coordination of Ben-e t (COB); (d) mempersiapkan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan mengacu pada standar yang ditetapkan oleh Pemerintah Arab Saudi; (e) melaksanakan kemitraan dengan kementerian/lembaga terkait dan organisasi masyarakat.

    Di samping sejumlah persia-pan yang dilakukan, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah juga tengah menin-daklanjuti penunjukan Indonesia sebagai pilot project E-Hajj (elec-tronic hajj) pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 1436H/2015M. Menurut keterangan Menteri Ag-ama, E-Hajj yang memanfaatkan teknologi informasi dalam pe-layanan ibadah haji akan memu-dahkan pendokumentasian no-mor visa dan passport. Mana-jemen penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia didukung oleh Siskohat (Sistem Informasi dan

    Komputerisasi Haji Terpadu) se-jak tahun 1996. Siskohat kemu-dian berkembang hingga seka-rang dengan beberapa modi kasi mempertimbangan kekurangan yang selama ini menghambat penyelenggaraan ibadah haji.

    Sejak 2014, Kementerian Aga-ma sudah menerapkan Siskohat generasi kedua yang semakin memberikan kemudahan dari segi proses pendaftaran haji yang bisa dilakukan sepanjang tahun dan pemantauan jumlah uang yang sudah disetorkan. Namun demikian, bukan berarti Siskohat generasi kedua tidak akan me-nemui hambatan. Hambatan yang dimaksud dapat muncul dari ke-terbatasan sarana SDM yang me-layani dan perangkat komputer yang ada di Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota di mana proses entry data pendaftaran haji berlangsung. Di Kantor Kemente-rian Agama Kabupaten Ban dung misalnya, petugas pelayanan pendaftaran haji hanya ada 4 orang dengan jatah kuota jamaah haji mencapai 2002 orang sedang-kan daf tar antrean sudah men-capai 22 orang. Di samping itu, hanya ada 1 perangkat komputer yang digunakan untuk pendata-an. Aspek keamanan data menjadi prioritas penting apabila hal terse-but terjadi di beberapa daerah. (Penulis adalah:Analis Kedeputian Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Sekretariat Kabinet)

    Menengok Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji 1436 H/2015 MOleh: Ika Narwidya Putri

    Oleh: Peter A. Rohi

    Jangan Salahkan Jokowi

    Saat Walikota Surabaya Ibu Tri Risma Harini menekan tombol peresmian. Dari kiri: Bambang Sulistomo, putra Bung Tomo yang memimpin arak-arakan 10 kilometer membawa prasasti dari rumah saya ke rumah kelahiran BK, Prof. Haryono Sigit, mantan Rektor ITS putra Ibu Oetari istri pertama BK, cucu HOS Tjokroamioto, Ibu Risma, dan Saya. Di belakang tampak Drs Tjuk Kasturi Sukiadi, seorang tokoh reformasi di Surabaya. Di seblah kanan Pak Tjuk, Bpk Wisnu, Ketua DPRD Surabaya.

    FOTO | DOC

    Ketikaprasasti itu bermalamdi rumah

    saya.

    FOTO | DOC

    BPK menyerahkan hasil pemeriksaan BPK LKPP Tahun 2014 mendapat Wajar Dengan Pengecual-ian (WDP) dan mengalami penurunan dari 65 Ta-hun 2013 menjadi 62 lembaga negara pada Tahun 2014.

    BPK menemukan ada empat permasalahan yang ditemukan dalam pemeriksaan LKPP Tahun 2014. Ada-pun yang menjadi pengecualian diantaranya: (1) Pen-catatan mutasi Aset Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) senilai Rp2,78 triliun tidak dapat dijelaskan; (2) Permasalahan Utang kepada Pihak Ketiga di tiga KL sebesar Rp1,21 triliun tidak dapat ditelusuri dan tidak didukung dokumen yang memadai; (3) Permasalahan pada transaksi dan/atau saldo yang membentuk SAL senilai Rp5,14 triliun sehingga penyajian catatan dan sik SAL tersebut tidak akurat. (4) pemerintah belum memiliki mekanisme pengelolaan dan pelaporan tun-tutan hukum.

    BPK menyampaikan pendapat BPK atas permasala-han yang berulang dan masih belum terselesaikan di-antaranya, (1) Pensertipikatan tanah pemerintah pusat perlu menjadi program nasional yang disertai dengan langkah-langkah implementasi riil; (2) Inventarisasi tanah dan bangunan yang tidak dimanfaatkan; (3) Peny-usunan pengelolaan kebijakan aset properti eks BPPN; (4) Penetapan kebijakan pengaturan pembayaran cukai dan PPN hasil tembakau. (5) Pemberian bantuan teknis pemerintah pusat atas pengalihan PBB-P2 ke pemerin-tah daerah; (6) Peninjauan kembali peraturan dan kebi-jakan pelaksanaan belanja akhir tahun; dan (7) penye-larasan target, penguatan struktur permodalan, pening-katan SDM dan bisnis PDAM dalam Program Nasional Penyediaan Air Bersih.

    Laporan hasil pemeriksaan BPK ini, tentunya menun-jukkan bahwa Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, yang mengusung jargon revolusi mental, memi-liki PR (Pekerjaan Rumah) yang harus segera disele-saikan. Paling tidak pemerintah dapat menunjukkan kinerja yang sama dengan tahun sebelumnya, jika tidak mampu menujukkan kinerja yang lebih baik.

    Laporan hasil pemeriksaan BPK juga menunjukkan bahwa, revolusi birokrasi pada lembaga negara dan ke-menterian, patut dilaksanakan segera. Melalui revolusi birokrasi, pelayanan birokrasi dapat lebih baik, terbuka dan transparan, sehingga pelayanan publik meningkat dan dapat mempertangungjawabkan anggaran dengan sebaik-baiknya.

    Jika Pemerintahan Jokowi tidak melakukan revolusi birokrasi, maka revolusi mental yang dicanangkan han-ya akan menjadi sebatas jargon yang implementasinya jauh dari harapan. (***)

    Tingkatkan KinerjaMelalui Revolusi Birokrasi

    HUkUm 3EDISI 43/ TH II / 8 - 21 JUNI 2015

    HUKUM

    Jakarta, Laras Post Melihat kenyataannya, banyak sekali oknum jaksa yang sengaja mem-perdagangkan tuntutan demi uang atau memaksakan kekua-saannya terhadap mereka pen-cari keadilan. Salah satu contoh kasus yang terjadi ialah oknum jaksa yang bertindak telah men-coreng Korps Adhyaksa, justru mendapat promosi sehingga sanksi menjadi dinilai tidak jelas.

    Sekarang ini kejaksaan su-dah semakin tidak jelas semua aturan-aturan di dalamnya. Mulai dari jenjang karir, penem-patan jaksa, kenaikan pangkat. Bahkan, jaksa yang bermasalah memperoleh promosi. Padahal seharusnya dihukum. Hukuman atau sanksi karena tidak jelas, makanya ada saja perlakuan yang memalukan dari oknum

    jaksa. Jadi keberanian oknum jaksa untuk menyalahgunakan kewenangannya selalu saja ter-jadi, kata salah seorang jaksa senior di kantin belakang masjid Kejaksaan Agung beberapa pe-kan lalu kepada Laras Post.

    Salah seorang jaksa yang en-ggan disebutkan identitasnya mengaku sudah keliling ditugas-kan oleh pimpinan kejaksaan. Terkait tuntutan dari Kejaksaan Negeri Cibadak terhadap Mus-tafa Moradaliyand bin Moradali dan Sayed Hashen Moosavipour bin Seyed Abdollah selaku ter-dakwa kasus penyelundupan dan kepemilikan 40 kilogram narkotika jenis sabu-sabu hanya dituntut 20 tahun penjara. Pa-dahal, di Jakarta Selatan hanya dengan kepemilikan 300 gram saja sudah dituntut seumur hi-dup dan dihukum oleh hakim

    dengan hukuman mati.Sehingga apa yang terjadi

    di lingkungan Kejaksaan Ting-gi Jawa Barat Kejaksaan Negeri Cibadak, sangat tidak men-dukung pemberantasan narko-tika. Padahal, masyarakat saja mendukung pemberantasan nar kotika dengan mendukung diberikannya tuntutan dan hu-kuman maksimal kepada para pelaku kejahatan narkoba. Na-mun jika oknum jaksa sudah bermain, tidak ada yang men-ghalangi atau melarangnya un-tuk menuntut rendah.

    Untuk kasus tuntutan ter-hadap terdakwa Mustafa dan Sayed Husin yang hanya 20 tahun penjara dengan barang bukti 40 kilogram, menjadi ba-han pembicaraan para jaksa maupun penegak hukum dan bahkan juga masyarakat akan

    ringannya hukuman terhadap terdakwa. Semua itu karena hukuman atau sanksi kepada oknum jaksa mulai dari Jaksa Penuntut Umum (JPU), Kasi Pi-dum dan Kajari Cibadak, Kasi Pratut di Kejati Jabar, Asisten Pidana Umum di Kejati Jabar, Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi dan Kepala Kejaksaan Tinggi Ja-bar, tidak jelas.

    Setelah kasus kepemilikan 40 kilogram sabu-sabu, muncul ka-sus pengurasan uang terdakwa oleh jaksa dari Kejaksaan Negeri Perak, Surabaya, Jawa Timur. Oknum jaksa itu disebut-sebut telah meraup uang terdakwa sebesar Rp80 juta, dan terbukti setelah melihat CCTV disalah satu tempat. Akhirnya kasus tersebut pun terungkap ketika didengar pembelaannya pada persidangan di PN Surabaya.

    Disamping itu juga kasus 4 orang jaksa di Kejaksaan Ne-geri Jakarta Selatan yang sengaja mengurangi tuntutan pada saat dibacakan di Pengadilan Jakarta Selatan dari seharusnya sesuai petunjuk Kajari buat 5 orang terdakwa tersangkut kasus 30 kilogram daun ganja kering, dimintakan agar hakim meng-hukumnya masing-masing 16 tahun penjara. Namun, karena ada dorongan uang dari keluar-ga para terdakwa menjadi tun-tutan dibacakan di pengadilan pidana penjara masing-masing 12 tahun.

    Sanksi dan hukuman terha-dap para jaksa yang terlibat de-ngan kasus Mustafa dan Sayed (Kajari Cibadak hingga Kaja-ti), kasus jaksa di Kejari Perak yang membobol ATM terdakwa setelah dinyatakan P21 dan 4

    orang jaksa dari Kejari Jakarta Selatan, tidak jelas. Hal inilah yang ditengarai hingga ada saja oknum jaksa yang mempermain-kan jabatannya selaku penun-tut umum. Pimpinan Kejaksaan sudah seharusnya mengikuti acara di Kepolisian dimana bila ada polisi bermasalah langsung diumumkan di lapangan saat apel dan disaksikan oleh ratusan mata oleh rekannya sesama satu intansi.

    Dimana Jaksa Agung Muda Pengawasan dan Jaksa Agung Muda Pembinaan memang se-harusnya dapat berbuat banyak. Jika tidak maka selalu ada ok-num jaksa perusak citra dan se-makin menjadi-jadi. Entah sam-pai kapan ada ketegasan dari pimpinan di Kejaksaan untuk para pelaku perusak citra korps Adhyaksa. (Tuti)

    Jaksa Carut Marut Dalam Pemberian Hukuman

    Jakarta, Laras Post - Kepa-la Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Adi Toegarisman menyatakan, kelalaian mantan Direktur Uta-ma Perusahaan Listrik Negara (PLN) Dahlan Iskan menyebabkan mangkraknya belasan proyek gar-du induk di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Dahlan pun dituduh melakukan tindak pidana korupsi proyek pengadaan gardu induk di perusahaan pelat merah tersebut untuk tahun 2011-2013.

    Uang muka sudah dicairkan, ada juga yang sudah dibayar un-tuk termin pertama dan kedua. Dari 21 gardu induk yang diban-gun, 3 tidak ada kontrak, 5 selesai, dan 13 bermasalah, ujar Adi seu-sai jumpa pers, di kantornya Ke-jaksaan Tinggi DKI Jakarta, Jumat (5/6/2015).

    Lebih jauh, dalam mekanisme pembayaran Dahlan juga dinilai menyalahi aturan, Adi menegas-kan, sistem pembayaran seha-rusnya melalui mekanisme kon-struksi alih-alih mekanisme on set atau berdasar pembelian material. Pembayaran seharusnya sesuai dengan sejauh mana penyelesaian pekerjaan, bukan berapa material yang dibeli rekanan, ungkapnya.

    Adi juga memastikan, uang yang sudah dikeluarkan negara melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pun tak berfungsi. Tidak ada yang tun-tas, misalnya, untuk pembangu-nan dua gardu sudah dikeluarkan Rp30 miliar. Uang yang dikelu-arkan tidak sesuai dengan peker-jaan, ucapnya.

    Selain itu, mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara ini juga dituding merancang pembangu-nan gardu induk di atas 17 tanah bertuan. Padahal, pembangunan gardu yang memakan waktu tahu-nan harus dimulai dengan pembe-basan lahan. Kalau (proyek) mul-tiyears bisa diizinkan kalau mas-alah tanah tuntas. Ini tidak. Dari 21 yang dibangun, empat milik PLN sisanya tidak, ujarnya.

    Atas kelalaian sebagai Kua-

    sa Pengguna Anggaran tersebut, Dahlan disangka melanggar Pasal 2 Ayat (1) dan Pasal 3 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pembe-rantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 junc-to Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP. Dalam pasal tersebut, bos media ini dinilai telah memperkaya diri sendiri, melawan hukum, dan meru gikan negara.

    Berdasarkan hasil perhitungan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) perwakilan DKI Jakarta, kerugian negara aki-bat kasus ini diperkirakan sebesar Rp 33,2 miliar.

    Dahlan merupakan tersangka ke-16. Sebelumnya, Kejati DKI Ja-karta telah menetapkan 15 tersang-ka atas kasus yang terjadi di PT Pe-rusahaan Listrik Negara (PLN) ini. Sepuluh di antaranya telah masuk ke tahap penuntutan dan berkas telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.

    Kesepuluh orang tersebut di antaranya adalah Fauzan Yunas selaku Manajer Unit Pelasana Kon-truksi Jaringan Jawa Bali (JJB) IV Region Jawa Barat; Syaifoel Ari-ef selaku Manajer Unit Pelaksana Kontruksi (UPK) Jaringan Jawa dan Bali (JJB) IV Region DKI Jakar-ta dan Banten; I Nyoman Sardjana selaku Manajer Konstruksi dan Operasional PIKITRING Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

    Kemudian Totot Fregantanto selaku Pegawai PT PLN (Persero) Proyek Induk Pembangkit dan

    Jaringan (PIKITRING) Jawa dan Bali; Yushan selaku Asisten En-gineer Teknik Elektrikal di UPK JJB 2 PT PLN (Persero); Ahmad Yendra Satriana selaku Deputi Manajer Akuntansi PIKITRING Jawa, Bali dan Nusa Tenggara PT PLN (Persero); Yuyus Rusyadi Sas-tra selaku pegawai PLN (Persero) PIKITRING Jawa dan Bali; Endy Purwanto selaku pegawai PT PLN (Persero) PIKITRING Jawa dan Bali; Arief Susilo Hadi selaku pega-wai PT PLN Proring Jawa Tengah dan DI Yogyakarta; dan Ferdinand selaku Direktur PT HYM.

    Tanggung JawabTerkait statusnya sebagai ter-

    sangka, Dahlan Iskan menyatakan menerima dan akan menjalaninya dengan penuh tanggung jawab. Penetapan saya sebagai tersang-ka ini saya terima dengan penuh tanggung jawab, kata Dahlan.

    Dahlan mengaku sudah sejak lama tidak memantau perkemban-gan proyek gardu induk tersebut. Untuk itu dia akan mempelajari apa yang sebenarnya terjadi da-lam proyek tersebut. Setelah ini saya akan mempelajari apa yang sebenarnya terjadi dengan proyek-proyek gardu induk tersebut, kare-na sudah lebih dari 3 tahun saya tidak mengikuti perkembangann-ya, ujarnya.

    Untuk menjalani proses hu-kum, Dahlan meminta petinggi PLN agar mengizinkan melihat dokumen yang dibutuhkan. Saya akan minta teman-teman direksi

    PLN untuk mengizinkan saya me-lihat dokumen-dokumen lama, karena saya tidak punya satu pun dokumen PLN, tukas Dahlan.

    Dahlan menyadari penetapan-nya sebagai tersangka merupakan konsekuensi dari tugasnya sebagai direktur persero PLN. Saat itu ia bertanggung jawab dalam peng-gunaan anggaran. Saya ambil tanggung jawab ini karena sebagai KPA (kuasa pengguna anggaran), saya memang harus tanggung jawab atas semua proyek itu. Ter-masuk apapun yang dilakukan anak buah, ucap dia.

    Semua KPA harus menan-datangani surat pernyataan seperti itu dan kini saya harus ambil tang-gung jawab itu, lanjut Dahlan.

    Ia mengatakan banyak ditanya penyidik Kejati DKI soal usulan-usu-lannya untuk menerobos berbagai peraturan yang berlaku. Saya jawab itu karena saya ingin semua proyek bisa berjalan. Saya kemukakan pada pemeriksa, saya tidak tahan meng-hadapi keluhan rakyat atas kondisi listrik saat itu, ujar dia.

    Dahlan Iskan menegaskan bah-wa dirinya sejak dulu sudah siap masuk penjara demi keberlangsu-ngan proyek listrik itu. Kini ternyata saya benar-benar jadi ter-sangka. Saya harus menerimanya, ujar Dahlan.

    Hanya saya harus minta maaf kepada istri yang dulu menentang keras saya menerima penugasan menjadi Dirut PLN, karena hi dup kami sudah lebih dari cukup, pungkasnya. (Tuti)

    Jakarta, Laras Post - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengatakan ada tiga modus pemalsuan ijazah.

    Sedang kita proses, karena itu kan ada tiga modus di sana, kata Badrodin di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, belum lama ini.

    Modus pertama, Kapolri menjelaskan, penerbitan ijazah palsu kebanyakan dilakukan oleh perguruan tinggi yang tidak memiliki izin dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendi-dikan Tinggi.

    Kedua, ada yang tidak kuliah dapat ijazah, ada yang baru satu semester sudah dapat ijazah. Ketiga, ada legalisasi ijazah yang palsu atau dipalsukan, sehingga itu yang harus kita pro-ses, katanya.

    Soal menteri yang diisukan mendapatkan ijazah palsu dari perguruan tinggi tertentu dia mengatakan, Kata siapa? Ke-marin kan sudah dibantah, masih disebut-sebut saja. Kan beli-au sudah bantah, saya lihat di media.

    Kapolri mengatakan akan menjerat pengguna ijazah palsu ataupun pemalsu karena melanggar Undang-Undang Pendi-dikan Nasional dan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

    Sesuaikan dengan pelanggaran UU, pasal apa yang di-langgar. Kan ada UU Diknas dan UU KUHP. Ya disesuaikan pasalnya, katanya tentang ancaman hukuman bagi pelanggar ketentuan itu. (Tim)

    Jakarta, Laras Post - Anggota VII Badan Pemeriksa Keua-ngan Achsanul Qosasi mengatakan, pihaknya menemukan potensi kerugian negara dalam kasus dugaan korupsi pelaksa-naan jasa konsultan dan konstruksi proyek pencetakan sawah oleh Kementerian BUMN pada 2012-2014.

    Modusnya biar Bareskrim yang mengetahui itu, tapi ada cara-cara yang tidak efektif (dalam kasus ini) yang berpotensi merugikan negara, katanya saat ditemui di gedung DPR Ja-karta, belum lama ini.

    Ia menjelaskan, cara-cara tidak efektif yang diduga meru-gikan keuangan negara adalah tidak adanya keterlibatan dari Kementerian Pertanian, lokasi pencetakan sawah, dan keterli-batan Kementerian BUMN sebagai pelaksana.

    Kenapa tidak melibatkan Kementan atau dinas pertanian? Kemudian kenapa di Ketapang, bukan di Jawa yang mudah terjangkau atau Merauke yang merupakan tempat lumbung padi nasional. Dan, kenapa melibatkan BUMN? Bukan pihak yang ahli dalam pertanian, ujarnya.

    Achsanul menambahkan, PT Sang Hyang Seri (SHS) dan PT Hutama Karya (HK) sebagai penanggung jawab proyek yang ditunjuk Kementerian BUMN juga bukan merupakan industri yang memiliki fokus bisnis dalam pencetakan sawah.

    PT SHS dan HK yang menjalankan itu tak fokus di sana, mereka fokusnya di bisnis industri pertanian, bukan indus-tri pencetakan sawah atau apapun namanya, katanya yang membawahi audit BUMN.

    Sebelumnya, Bareskrim Polri menemukan kasus pekerjaan dalam proyek cetak sawah senilai Rp317 miliar yang tidak se-suai kontrak serta adanya pengadaan lahan ktif di Ketapang, Kalimantan Barat.

    Pada proyek itu, SHS yang merupakan BUMN pangan menjadi penanggungjawab proyek.

    Dalam pengerjaannya, SHS dibantu beberapa perusahaan lain yakni PT Hutama Karya, PT Brantas Abipraya, PT Yodya Karya, dan PT Indra Karya.

    Sedangkan, beberapa BUMN yang diketahui turut men-dukung pelaksanaan proyek tersebut dari segi pendanaan di antaranya PT BNI, PT Pertamina, PT Pelindo II, PT BRI, dan PT PGN.

    Kasus tersebut diduga melanggar Pasal 2 ayat (1) dan atau Pasal 3 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tin-dak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. (Tim)

    KASUS PENCETAKAN SAWAH

    BPK Temukan PotensiKerugian Negara

    Ada Tiga Modus Pemalsuan IjazahKAPOLRI

    Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menjawab wartawan di Istana Negara, Jakarta

    FOTO | IST

    Dahlan Iskan Tersangka Proyek Gardu Induk PLN

    Dari 21 gardu induk yang dibangun, 3 tidak ada kontrak, 5 selesai, dan 13 bermasalah.

    MantanDirekturUtama PT PerusahaanListrikNegara(PLN)PerseroDahlan Iskan keluar usai menjalanipemeriksaansebagai saksi di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta,Kamis (4/6).

    FOTO | IST

    Bandung, Laras Post - Kejak-saan Tinggi Jawa barat (Kejati Ja-bar) telah melakukan perjanjian kerja sama atau MoU (Memoran-dum of Understanding) dengan kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jawa Barat (BPN Kanwil Jabar) pekan lalu bertem-pat di Hotel Horison Bandung. MoU tersebut merupakan perjanji-an kerjasama dalam hal penegakan hukum dan penyelesaian masalah hukum di bidang Perdata dan Tata Usaha Negara.

    Perjanjian kerjasama ini bukan hanya antara Jejaksaan Tinggi Ja-bar, akan tetapi meliputi seluruh jajaran di Wilayah Jabar dengan Kantor BPN se Kab/Kota Jawa Barat. Acara Penandatangan MoU tersebut dihadiri Kepala Kejaksaan Tinggi Jabar Feri Wibisono beserta

    jajaran bawahannya, Asisten dan Tata Usaha Negara (Asdatun), para Kajari dan para Kasi Datun

    se-Jawa Barat.Sementara dari pihak BPN di-

    hadiri Kepala Kanwil Provinsi

    Jabar beserta seluruh perwakilan kepala kantor BPN se- Jabar. Ka-jati Jabar dalam sambutannya mengatakan bahwa MoU tersebut tidak hanya terfokus terhadap per-masalahan di bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) dalam hal pendam pingan. Tetapi dalam beberapa kesepakatan yang sa-ling me nguntungkan bagi kedua Instansi Negara tersebut. MoU tersebut juga meliputi dalam hal pe negakan hukum.

    Kejaksaan bisa meminta duku-ngan dan bantuan BPN dalam hal pelacakan aset para tersangka ko-rupsi, dan membutuhkan infor-masi terhadap aset-aset tersebut. Kejahatan di bidang pertanahan khususnya yang menyangkut ke-kayaan negara bisa dengan mudah untuk dapat diselamatkan. (Tuti)

    Kejati Jabar Lakukan Kerja Sama dengan BPN

    Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Jawa Barat, Drs. Syafriman, S.H., M.Hum. bersama Kepala Kejaksaan Tinggi Jabar Feri Wibisono usai penandatanganan MoU.

    FOTO | IST

  • 2 LarasT UtamaEdisi 43 / 8 - 21 Juni 2015

    EkonomI & BIsnIs4EDISI 43/ TH II / 8 - 21 JUNI 2015

    EKONOMI & BISNIS

    Jakarta, Laras Post - Berkaca pada tingkat kesuksesan (success rate) proyek-proyek infrastruktur sebelum-nya yang kurang memuaskan, tahun ini pemerintah telah menetapkan 10 proyek infrastruktur quickwins atau prioritas dengan total nilai ratusan tri-liun rupiah.

    Deputi Bidang Sarana dan Prasara-na Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Dedy S Priatna mengatakan 10 proyek ini akan men-jadi proyek percontohan (pilot project) percepatan pembangunan infrastruk-tur lainnya. Jadi 10 proyek ini menjadi quick wins atau diprioritaskan pemba-ngunannya pada tahun ini, kata Dedy, belum lama ini.

    Berdasarkan data resmi yang dihim-pun, secara kumulatif nilai investasi dari 10 proyek ini lebih dari Rp220 tri-liun. Targetnya 10 proyek ini akan sele-sai pembangunannya dan akan mulai beroperasi pada 2019. Mayoritas dari 10 proyek ini juga menggunakan skema pendanaan Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

    Dedy mengatakan pencapaian pro-ses dari pembangunan 10 proyek infra-struktur ini akan dirapatkan setiap dua pekan sekali, dan dipimpin langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Kena-pa disebut quickwins, karena 10 proyek ini adalah proyek prioritas yang hasil dan manfaatnya akan cepat, kita esti-masikan paling lama pembangunan 10 proyek ini lima tahun, artinya semua selesai dalam periode pemerintahan ini, terang Dedy.

    Pemerintah juga telah membentuk fokus grup untuk memantau pelak-sanaan proyek tersebut. Anggotanya berasal dari berbagai instansi seperti Kementerian PPN/Bappenas, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangu-nan (BPKP), Sekretariat Kabinet (Setk-ab) dan juga Kantor Staf Kepresidenan. Ini juga termasuk menetapkan proyek prioritas tahun depan, apakah masih sama ataukah akan ada perubahan, imbuh Dedy.

    Dedy mengatakan 10 proyek ini

    merupakan sarana dan prasarana pen-ting untuk menumbuhkan berbagai sektor perekonomian. Mayoritas dari 10 proyek ini adalah proyek infrastruk-tur untuk menjamin ketersediaaan en-ergi, konektivitas, dan juga kesehatan.

    Lebih lagi, enam dari 10 proyek ini berlokasi di luar Pulau Jawa. Dia men-gatakan pemerintah mengupayakan desentralisasi pertumbuhan ekonomi, dengan menciptakan pusat-pusat per-tumbuhan baru di luar Jawa.

    Hingga 2019 kita targetkan, kon-tribusi luar Jawa bisa 45 persen terha-dap terhadap Produk Bruto Nasional dari sekarang yang 42 persen. Jawa se-karang 58 persen, menjadi 55 persen, ucap dia.

    Proyek listrik dan konektivitas dari proyek quickwins ini diharapkan dapat membantu pengembangan kawasan industri pengolahan di luar Jawa dan menambah produktivitas dengan mem-buka ratusan ribu lapangan kerja baru.

    Di kesempatan terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan fokus grup percepatan infrastruktur ini juga akan memberikan eksibilitas dalam peru-bahan regulasi.

    Seperti proyek kereta barang di Kalimantan Timur, bisa saja ada peru-bahan Peraturan Pemerintah menge-nai ketentuan kereta umum dan kereta khusus. Hal penting yang ditekankan adalah realisasi pembangunan infras-truktur itu, ujarnya.

    Berikut rincian 10 proyek quickwins

    tersebut: Pertama adalah pembangu-nan Kilang Minyak Bontang dengan kapasitas minimum 235 ribu per hari senilai Rp60 triliun. Status lahan untuk proyek ini telah dinyatakan siap. Pen-danaan proyek ini menggunakan ske-ma Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Lelang untuk penun-jukkan KPBU ditargetkan selesai pada Desember 2015.

    Kedua proyek Pengelolaan Air Mi-num Semarang Barat dengan nilai in-vestasi Rp765 miliar. Lelang proyek ini akan dilakukan Pemkot Semarang dengan target waktu pekan ketiga Juni 2015.

    Proyek ketiga adalah Jalan Tol Balikpapan-Samarinda dengan investa-si Rp11,4 triliun. Pembebasan lahan un-tuk proyek ini sudah 86 persen. Lelang untuk skema KPBU proyek ini ditarget-kan September 2015.

    Keempat adalah proyek revital-isasi tiga bandara berskala kecil dan menengah. Tiga bandara ini merupa-kan proyek percontohan dari rencana pengembangan 10 bandara. Revitalisasi tiga bandara ini berlokasi di Bandara Raden Inten II, Lampung, Bandara Mu-tiara, Palu dan Bandara Labuan Bajo, Komodo. Pemerintah pada awal Juni akan memastikan tiga proyek ini akan menggunakan skema KPBU atau mem-bentuk Badan Layanan Umum.

    Proyek kelima adalah transmisi listrik High Voltage Direct Current (HVDC) Interkoneksi Sumatera Jawa (ISJ) dengan nilai investasi Rp20 triliun.

    Finalisasi pengadaan lahan ditargetkan pada kuartal III 2015.

    Proyek keenam adalah Empat ruas jalan tol Sumatera yakni Medan-Binjai, Palembang-Indralaya, Pekanbaru-Du-mai, dan Bekauheni-Tebanggi Besar. Nilai investasi empat ruas ini mencapai Rp30 triliun. Pemerintah telah menyu-sun Perpres Nomor 100/2014 untuk pengerjaan empat ruas tambahan yak-ni Tebanggi Besar-Pematan Panggang, Pematang Panggang-Kayu Agung, Palembang-Tanjung Api-Api dan Kis-aran-Tebing Tinggi oleh PT Hutama Karya. Total pelaksanaan proyek dela-pan ruas ditargetkan Juni 2015.

    Proyek ketujuh adalah pembangu-nan Proyek Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang, Jawa Tengah senilai Rp40 trili-un dengan kapasitas 2.000 MW. Pem-bebasan lahan untuk proyek ini belum 100 persen. Segala hambatan dalam proyek ini, seperti pembebasan lahan dan penetapan revisi izin lingkungan ditargetkan selesai awal Juni 2015.

    Kedelapan proyek kereta api eks-press Bandara Soekarno Hatta dengan nilai investasi Rp24 triliun. Pemerintah menargetkan pada awal Juni sudah melakukan penetapan teknologi dan peralihan tanah BMN pengadaan lahan publik.

    Proyek kesembilan adalah moda Kereta Api Kalimantan Timur untuk pengangkutan barang. Proyek ini su-dah diminati serius oleh investor Ru-sia. Nilai investasi untuk proyek ini diperkirakan mencapai USD3,5 miliar atau sekitar Rp4,5 triliun. Namun, saat ini masih terjadi perundingan antara investor tersebut dengan Kementerian Perhubungan mengenai status kereta api tersebut apakah kereta api khusus atau kereta api umum. Penentuan sta-tus kereta api ini beserta payung hu-kumnya ditargetkan pada awal Juni 2015.

    Dan kesepuluh proyek transmisi lis-trik di Sumatera sebesar 500 kv senilai Rp35 triliun. Transmisi ini dibutuhkan untuk mengalirkan listrik dari PLTU Sumatera Selatan ke wilayah utara Su-matera. Awalnya proyek ini akan diker-jakan melalui penunjukkan langsung kepada lima BUMN. Namun, karena belum adanya landasan hukum me-ngenai penunjukkan langsung itu, akh-irnya diputuskan menggunakan lelang dengan target Agustus 2015. (Tim)

    Jakarta, Laras Post Di tengah perlambatan ekonomi indonesia, Ketua Dewan Komisioner Otori-tas Jasa Keuangan (OJK), Mulia-man D. Hadad optimistis industri keuangan syariah mendapatkan tempat lebih besar. Menurutnya, sejumlah proyek-proyek pemba-ngunan yang digencarkan peme-rintah tahun ini menjadi kesem-patan industri keuangan syariah untuk berkembang.

    Kami optimis bahwa pere-konomian domestik akan terus membaik sejalan dengan kebija-kan pemerintah dalam memper-baiki postur skal dan kebijakan pembangunan infrastruktur serta proyek prioritas pemerintah lain-nya. Industri jasa keuangan sya-

    riah harus dapat memanfaatkan dinamika ekonomi domestik ini dan mengambil peran yang lebih besar dalam pembangunan nasi-onal, ujar Muliaman dalam ke-terangan persnya pada kegiatan Aku Cinta Keuangan Syariah (ACKS), Senin (1/6).

    Muliaman mengatakan sete-lah mengalami pertumbuhan yang tinggi pada tahun-tahun se-belumnya, memang di 2014 yang lalu sektor jasa keuangan syariah menghadapi tantangan berupa perlambatan pertumbuhan. Tan-tangan industri keuangan syari-ah pada 2015 juga tidak mudah, mengingat lingkungan ekonomi global belum menunjukan pemu-lihan yang signi kan, bahkan

    menghadapi tantangan baru dari pergerakan harga minyak.

    Namun perlu diingat, lanjut-nya, selama dua dekade pengem-bangan keuangan syariah nasion-al sudah banyak kemajuan yang telah dicapai, baik dari aspek kelembagaan keuangan syariah dan infrastruktur penunjangnya, keahlian dan perangkat regulasi dan sistem pengawasan, mau-pun awareness dan literasi mas-yarakat terhadap layanan jasa keuangan syariah.

    Selain itu, menurut Muliaman peran industri keuangan syariah juga sudah mulai terlihat dalam aktivitas ekonomi masyarakat. Perkembangan sistem keuangan syariah juga diikuti oleh aktivi-

    tas ekonomi syariah yang secara timbal balik saling mendukung seperti industri makanan, produk kosmetika dan obat-obatan halal, fashion muslim, dan pariwisata syariah, terang Muliaman.

    Data OJK mencatat, hingga akhir Desember 2014, industri perbankan syariah terdiri dari 12 Bank Umum Syariah, 22 Unit Usaha Syariah yang dimiliki oleh Bank Umum Konvensional dan 163 BPRS dengan pencapaian to-tal aset sebesar Rp 272,34 triliun atau dengan pangsa pasar 4,88%.

    Sementara jumlah pelaku In-dustri Keuangan Non Bank (IKNB) syariah 98 lembaga di luar LKM, yang terdiri atas usaha jasa takaful (asuransi syariah) yang mengelo-

    la aset senilai Rp 22,36 triliun, di-samping usaha pembiayaan syari-ah yang mengelola aset senilai Rp 23,29 triliun, serta lembaga keua-ngan syariah lainnya dengan aset senilai Rp 12,86 triliun. Secara ke-seluruhan pangsa pasar IKNB Sya-riah telah mencapai 3,93% diband-ing total aset Industri Keuangan Non Bank secara umum.

    Sedangkan Pasar Modal Sya-riah yang dikembangkan dalam rangka mengakomodasi kebu-tuhan masyarakat di Indonesia yang ingin melakukan investasi di produk-produk pasar modal yang sesuai dengan prinsip dasar syariah. Hingg akhir Maret 2015, total saham syariah yang diperd-agangkan di pasar modal syariah

    mencapai nilai Rp 2.946,89 triliun, sementara sukuk korporasi yang diperdagangkan mencapai nilai Rp 7,1 triliun dan Reksadana Syariah sebesar Rp 11,16 triliun.

    Sedangkan Sukuk Negara (SBSN) yang diterbitkan pemerin-tah senilai Rp 208,4 triliun. Kondi-si yang dihadapi oleh pasar mod-al syariah Indonesia sampai saat ini adalah minimnya jumlah pe-modal yang melakukan investasi, terutama apabila dibandingkan dengan jumlah pemodal pada sektor perbankan. Kebijakan bur-sa efek menurunkan 1 lot menjadi 100 lembar saham diyakini akan semakin banyak lapisan masya-rakat yang ingin berinvestasi di pasar modal. (Tim)

    Jakarta, Laras Post - OtoritasJasa Keuangan (OJK) menyepa-kati perjanjian kerjasama dengan China Banking Regulatory Com-mission (CBRC) selaku regulator dan pengawas industri perbank-an di Cina. Kerjasama ini dihara-pkan agar ke depan banyak per-bankan Indonesia bisa merambah Cina atau Tiongkok.

    Penandatanganan Memora ndum of Understanding (MoU) antara OJK dan CBRC dilakukan Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad dan Wakil Ketua CBRC Zhou Mubing di Kantor OJK Menara Merdeka, Ja-karta, Kamis (4/6/2015).

    Muliaman berharap per-bankan Indonesia tersebut bisa beroperasi di negeri tirai bambu tersebut dengan menggunakan mata uang lokal. Selama ini, ha-nya baru Bank Mandiri yang memiliki kantor cabang di Cina. Intinya kita juga mendorong dan meminta Cina bisa memberikan kesempatan yang lebih luas bagi

    bank kita, kata Muliaman.Meski baru Bank Mandiri

    yang melebarkan sayap hingga ke Shanghai, lanjut Muliaman, OJK terus mendorong bagi lem-baga perbankan nasional untuk mengembangkan dan memper-luas unit usaha keluar Indonesia, khususnya di Cina. Saya akan dorong kepada siapa saja.Tentu terbuka bagi siapa saja, bank pe-merintah maupun bank swasta. Tapi yang jelas pemerintah Cina terbuka, memberikan kesempa-tan, ucapnya.

    Ada beberapa klausul yang menjadi pokok kerjasama antara OJK dengan CBRC. Mulai dari kegiatan pertukaran informasi dan peningkatan kapasitas pen-gawasan kedua otoritas hingga saling tukar pengalaman dalam mengawasi sektor jasa perbank-an. Muliaman berharap, pelaksa-naan MoU ini dapat mendukung perluasan kegiatan usaha industri perbankan Indonesia di Cina da-lam waktu dekat.

    Selama ini, lanjut Muliaman, industri perbankan Cina telah hadir di Indonesia. Menurutnya, kerjasama dengan CBRC erat kai-tannya dengan pengawasan dan kebutuhan informasi mengenai perbankan Cina di dalam negeri.

    Dengan adanya pengawasan dan pertukaran informasi tersebut, ke depan OJK diharapkan dapat memperoleh pro l risiko bank se-cara utuh.

    Industri perbankan Cina te-lah hadir di Indonesia sehingga

    dalam rangka pengawasan dibu-tuhkan informasi tentang kinerja kantor cabang atau anak usaha luar negeri untuk mengukur kin-erja dan pro l risiko bank secara utuh, ujar Muliaman.

    Dari sisi jumlah, kata Mulia-man, industri perbankan Cina di Indonesia tak sebanding dengan industri bank Indonesia di Cina. Namun, ia berharap, agar kesem-patan ini bisa dimanfaatkan oleh industri perbankan nasional un-tuk lebih berkembang. Menurut-nya, kerjasama ini dilandasi de-ngan semangat yang saling men-guntungkan di kedua belah pihak.

    Saat ini kita akan sepaka-ti untuk menyeimbangkan. Ya tinggal nanti apakah mau diman-faatkan industri ini oleh kita. Dan tentu saja selalu dilandasi dengan semangat saling menguntung-kan, terangnya.

    Muliaman mengatakan, ker-jasama OJK dan CBRC hanya mencakup jenis usaha perbankan. Alasannya karena CBRC merupa-

    kan pengawas khusus di bidang perbankan di Cina. Meski begi-tu, ia menilai, kerja sama ini bisa menjadi peluang bagi perbankan Indonesia memanfaatkan dengan baik sehingga mempermudah pembiayaan bagi pembangunan di Indonesia.

    Ini kerja sama dengan CBRC karena mereka cuma mengawasi bank, jadi kerja sama bank saja. Mudah-mudahan kerja sama ini bisa membuka kemudahan bagi keperluan terhadap dana-dana jangka panjang terhadap infras-truktur. Kita dorong (CBRC) mer-eka untuk trade nancing dan infrastructure, tutur Muliaman.

    Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua CBRC, Zhou Mubing mengatakan kerjasama bidang perbankan antara Indone-sia dengan Cina juga dalam rang-ka memperingati 65 tahun perin-gatan kerjasama Indonesia-Cina. Were celebrate of 65th anniver-sary of our country, pungkas-nya. (Tim)

    Jakarta, Laras Post Industrikecil dan me-nengah (IKM) terbukti berkon-tribusi pada p e r t u m b u h a n ekonomi, men-ciptakan lapa-ngan kerja dan bahkan turut menyeimbang-kan neraca per-dagangan Indo-

    nesia. Menteri Perindustrian, Saleh Husin pun memberikan ungkapan, kecil-kecil cabe rawit untuk IKM di Tanah Air.

    IKM juga liat, gesit dan tahan terhadap krisis. Apalagi IKM kerajinan, kreativitas pelakunya seperti tidak habis-habis karena bisa memadukan yang modern dan seka-ligus memodi kasi motif berbasis budaya lokal, kata Menperin di Jakarta, belum lama ini.

    Merujuk pada de sit neraca ekspor-im-por hasil industri non migas pada Januari tahun 2015, tercatat sebesar 0,63 miliar dol-lar AS, di mana de sit turun 40,44 persen dibandingkan Januari tahun lalu yang sebe-sar 1,06 miliar dollar AS.

    Menperin menuturkan, upaya Kemen-perin untuk memperkecil de sit diatas, salah satunya dengan cara memperberdayakan IKM yang merupakan bagian penting da-lam perkembangan industri nasional. Sam-pai saat ini, IKM menyumbang 34,56 persen terhadap pertumbuhan industri pengolahan nonmigas secara keseluruhan.

    Angka ini dapat tercapai karena dukun-gan lebih kurang 3,6 juta unit usaha, yang merupakan 90 persen dari total unit usaha industri nasional. Serapan tenaga kerjanya yang mencapai 10,3 juta orang, berdampak pada meningkatnya ekonomi nasional serta mengurangi kemiskinan.

    Kemenperin mencatat, hingga 2013, IKM kerajinan jenis bordir dan sulaman sebanyak 23.194 unit usaha dengan tenaga kerja seba-nyak 80.380 orang dengan nilai ekspor men-capai 13,59 juta dollar AS.

    Jumlah IKM kerajinan anyaman menca-pai 933.389 unit usaha dengan tenaga kerja sebanyak 1,87 juta orang dan nilai ekspor mencapai USD 59,48 juta.

    IKM kerajinan kayu sebanyak 42.302 unit usaha dengan tenaga kerja sebanyak 124.976 orang dan nilai ekspor mencapai USD 120,04 juta.

    Sementara itu, jumlah IKM gerabah & keramik hias sebanyak 34.698 unit usaha dengan tenaga kerja sebanyak 150.273 orang dan nilai ekspor mencapai 38,11 juta dollar AS.

    Sedangakan, IKM batu mulia dan perhia-san tercatat 40.774 unit usaha yang menye-rap tenaga kerja 114.628 orang dan nilai ek-spor mencapai 78,93 juta dollar AS. (Tim)

    JALIN KERJASAMA DENGAN CBRC

    OJK Dorong Perbankan Indonesia Rambah Negeri Tirai Bambu

    Penandatanganan MoU antara OJK dan CBRC dilakukan Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad dan Wakil Ketua CBRC Zhou Mubing.

    FOTO | IST

    OJK Optimis Industri Keuangan Syariah Semakin Berkembang

    IKM Kecil-Kecil Cabe Rawit

    Menperin, Saleh Husin.FOTO | IST

    MENPERIN : Proyek InfrastrukturRatusan Triliun Siap DibangunTargetnya 10 proyek ini akan selesai pembangunannya dan akan mulai beroperasi pada 2019.

    Spanduk proyek kereta api ekspress Bandara Soekarno Hatta, tahun ini menjadi proyek prioritas pemerintah dengan nilai investasi Rp24 triliun.

    FOTO | IST

  • 3LarasT Utama Sabtu, 16 maret 2013 Edisi 43 / 8 - 21 Juni 2015

    5 PEndIdIkan & kEBUdayaan

    Seminar Politik Bahasa

    Jakarta, Laras Post - Indonesia mendapatkan kesempatan terpilih sebagai tamu kehormatan dalam Frankfurt Book Fair, yang akan memamerkan karya sastra, musik dan kebudayaan, termasuk arsitektur dan seni patung, ujar Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah dan Kebudayaan Anies Baswedan yang mendampingi kedatangan 17 wartawan Jerman menghadap Presiden Joko Widodo, di Istana Negara, Jakarta, belum lama ini

    Menurut Anies, Presiden Jokowi menanggapi dengan baik atas terpilihnya Indonesia sebagai tamu

    Indonesia terpilih menjadi Guest of honour (Goh) atau

    Tamu Kehormatan dalam ajang sastra dan kebudayaan berskala internasional di Jerman bertajuk

    Frankfurt Book Fair. Sebagai tamu kehormatan, Indonesia telah menyiapkan rangkaian acara menuju Frankfurt Book

    Fair. Salah satunya adalah kunjungan jurnalis Jerman ke

    Indonesia.

    Fair, Goenawan Mohamad dan Ketua Komite Pertunjukan dan Pameran, Slamet Rahardjo.

    Jadi tadi Presiden menyambut baik, dan Pak Presiden menjelaskan bahwa event-event seperti ini penting. Beliau cerita pada saat mengelola kegiatan furniture, itu 16 kali datang untuk pameran di Jerman, tutur Mendikbud.

    Ajang pameran in i akan menjadi etalase bagi dunia untuk melihat kemajuan dunia perbukuan khususnya kesusatraan Indonesia, dan menyediakan kesempatan bagi para penulis Indonesia untuk go international, juga mengenalkan budaya Indonesia ke masyarakat dunia.

    Indonesia merupakan negara terbesar di Asia Tenggara, namun kebanyakan warga Jerman tidak mengetahui apapun mengenai Indonesia, bahkan tidak tahu kalau Bali itu berada di Indonesia, ujar perwakilan delegasi dari Jerman Claudia Kaiser.

    Dalam ajang tersebut, lanjut Claudia, panitia Frankfurt Book Fair akan menampilkan seluruh karya sastra, seni dan budaya asal

    kehormatan dalam ajang tersebut. Presiden mengatakan kesediaannya untuk hadir dalam acara pembukaan Frankfurt Book Fair (FBF) 2015 pada Oktober mendatang. Mendikbud menuturkan, waktu pelaksanaan FBF 2015 juga berdekatan dengan agenda pertemuan G20 di tahun 2015.

    Ini berdempetan dengan pertemuan G20 dan UNESCO. Jadi Pak Presiden akan datang ke pertemuan G20 dan dilanjutkan dengan pembukaan Frankfurt Book Fair. Indonesia dapat space 2.000 meter persegi. Itu sangat besar. Persiapannya sudah dijalankan hampir dua tahun, ujarnya.

    Mendikbud juga menjelaskan, kedatangan para jurnalis Jerman ke Indones ia ada lah untuk membuat proyek tulisan khusus tentang Indonesia sebagai Tamu Kehormatan Frankfurt Book Fair 2015. Mereka akan membuat literatur tentang Indonesia dan akan disajikan dalam Frankfurt Book Fair pada 14-18 Oktober 2015 mendatang. Para jurnalis Jerman itu didampingi Ketua Komite Nasional Indonesia untuk Frankfurt Book

    Foto:dok

    Indonesia Jadi Tamu Kehormatan Frankfurt Book Fair 2015

    Jurnalis dari Jerman begitu antusias mempelajari Wayang Ajen yang berasal dari Jawa Barat.

    staf Ahli Bupati Kasi Kemasyarakatan.Acara tersebut dibuka dengan

    menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dibawakan oleh tim paduan suara dari mahasiswa dan mahasiswi STAI Al-Aulia.

    Ketua STAI Al-Aulia KH. Komarudin Adnawi dalam sambutannya mengatakan harapannya kepada wisudawan/wisudawati yang telah lulus untuk mengamalkan tri darma perguruan tinggi. Agar saudara terus melakukan penelitian dilembaga pendidikan tempat saudara-saudara membantunya demi untuk meningkatkan kualitas pendidikan, ujarnya.

    Ketua Yayasan STAI Al-Aulia, DR Hj. Hilda Ainis Syifa mengatakan, harapannya agar para wisudawan senantiasa memiliki fungsi yang sangat luas untuk masyarakat, cerdas, kreatif, dan inovatif.

    Kami berharap anda lebih memiliki makna dan fungsi yang luas di masyarakat daripada sekedar legitimasi dalam hal-hal yang formal, anda dapat menyampaikan sikap, prilaku dan akhlak dalam menggambarkan eksibisi anda. Cerdas dalak berpikir santun dalam bertindak, lugas dalam bekerja,

    Bogor, Laras Post - Sidang senat terbuka Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) AL-Aulia wisuda sarjana program strata satu (S1) tahun akademik 2015, pada Kamis (28/5/2015) di gedung Surya Kencana Bogor.

    Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Aulia ini berorientasi mencetak insan-insan dibidang perguruan pendidikan agama islam (tarbiyah) yang profesional dengan konteks untuk menciptakan generasi yang amal ilmiyah dan ilmu amaliya.

    Dari 130 wisudawan/wisudawati diantaranya yang akan mendapatkan predikat gelar Sarjana Pendidikan islam (S.Pdi) tahun ini yang lima puluh persennya adalah berprofesi sebagai tenaga guru pengajar di tingkat SD/MI, tingkat SMP/MTs dan tingkat SMA/MA.

    Dengan mengusung tema, Melalui Wisuda sarjana, kita wujudkan lulusan yang memiliki sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang pendidikan agama islam, acara tersebut menghadirkan DR. Suprapto yang menyampaikan orasi ilmiah, Kopertais Wilayah II Jawa Barat dan Banten, Drs. Tamami M.Ag, dan Bupati Bogor yang diwakili oleh

    Wisuda Sarjana STAI Al-Aulia Luluskan 130 Mahasiswa/Mahasiswi

    Sukabumi, Laras Post - Keluarga besar SMK Nuurul Bayan Kalapanunggal Sukabumi menggelar acara Perpisa-han Kelas XII TP. 2014/2015 di Hala-man Sekolah, Sabtu (6/6/2015). Acara yang rutin digelar tiap tahunnya ini mengambil tema Mojang Jejaka .

    Suasana haru dibalut euforia ke-ceriaan menyelimuti hampir seribu orang hadirin yang memadati tempat acara perpisahan SMK Nuurul Bayan. Bagaimana tidak. Sejuta kesan dan ke-nangan indah selama 3 tahun dibangku sekolah harus dilalui. Untuk mengakh-iri periode indah tersebut, panitia pe-nyelenggara sengaja mendesain sebuah pagelaran yang sederhana namun tetap berkesan. Meskipun sederhana, kami tetap berusaha memberikan hiburan dan suguhan menarik, ucap Koordinator acara dengan penuh semangat

    Rangkaian acara perpisahan dimulai dengan acara diisi oleh pagelaran seni, diantaranya penampilan siswa yang tergabung dalam organisasi seni siswa SMK Nuurul Bayan Kalapanunggal. Acara perpisahan yang dipandu MC perwakilan dari alumni Smk Nuurul Bayan itu berlangsung menarik. Se-jumlah guru, beserta tamu undangan

    gemuruh tepuk tangan hadirin.Sementara itu, ucapan terimakasih

    juga disampaikan oleh perwakilan siswa kelas XII. Kami mengucapkan terimaka-sih dari hati yang paling dalam kepada Bapak/Ibu guru, Kami juga haturkan maaf, jika selama ini berbuat salah.

    Hingga berakhirnya seluruh rang-kaian acara, pagelaran perpisahan Tahun Pelajaran 2014- 2015 ini berjalan lancer. (Idr/Afr)

    tampak hadir. Dalam sambutannya, Kepala Seko-

    lah SMK Nuurul Bayan Kalapanunggal , Drs. H. Deden Saepudin mengucapkan rasa terima kasih kepada guru yang telah mendidik siswa. Kepada siswa yang telah menyelesaikan masa bela-jarnya.

    Kepala Sekolah SMK Nuurul Bayan Kalapanunggal juga menyampaikan pesan. Selamat berjuang di masyara-

    kat, di kehidupan yang sebenarnya. Mudah-mudahan kalian semua lulus 100%. Ambil yang baik selama masa sekolah, dan tinggalkan yang buruk, ujar Kepsek SMK Nurul Bayan.

    Pesan serupa juga disampaikan dewan guru yang diwakili oleh Dida. Pergilah mengejar cita-citamu anakku. Kami harap, 10-15 tahun mendatang, kalian kembali sebagai seorang yang sukses, ucap Dida yang disambut

    Jakarta, Laras Post - Para pendiri bangsa telah memilih bahasa sebagai fondasi dalam membangun keindonesiaan. Karena bahasa adalah benang pengikat yang paling fundamental dalam membangun keindonesiaan. Maka untuk mengawal bangsa harus dimulai dari bahasanya.

    Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Mahsun, merasa bangga dengan terpilihnya Bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional. Karena bahasa nasional tidak akan tercipta tanpa adanya kesadaran dan perjuangan keindonesiaan dari pendiri bangsa kita terdahulu, katanya dalam Seminar Politik Bahasa, bertema Mengawal Bangsa Besar dengan Berawal Bahasa di Jakarta, Kamis (4/06/2015) lalu.

    Mahsun menambahkan, para pendiri negara menyadari dengan bahasa dapat menyatukan rakyat Indonesia dengan banyaknya suku dan bahasa daerah yang tersebar di 17.000 pulau di Indonesia.

    Ia juga menyampaikan agar seminar ini dapat menghasilkan rumusan kebijakan mengenai kebahasaan yang akan digunakan di masa mendatang. Semoga masyarakat akan lebih percaya diri menggunakan Bahasa Indonesia, dan tidak menutup diri untuk mempelajari bahasa asing, ujar Mahsun.

    Mahsun, mengatakan seminar tersebut diselenggarakan dalam rangka 70 tahun lahirnya bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Dengan penyelenggaraan ini diharapkan peserta dapat merumuskan kembali kebijakan penanganan kebahasaan dan kesastraan, paling tidak untuk beberapa tahun ke depan, merujuk pada seminar sebelumnya yang diselenggarakan pada tahun 1975 dan 1999.

    Dalam paparannya Mahsun mengatakan, jika dicermati isi sumpah pemuda terdapat pengakuan untuk bertanah air satu dan berbangsa satu. Tapi karena ada realitas kebinekaan dalam bahasa lokal, yaitu 659 bahasa lokal (data penelitian Badan Bahasa sampai tahun 2014) maka dibuat dengan pernyataan menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia bukan berbahasa satu bahasa Indonesia.

    Di tempat yang sama, Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan, Sugiyono selaku ketua panitia menjelaskan, tonggak politik bahasa adalah adanya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009. UU tersebut menampung aspirasi utama rumusan seminar politik bahasa sebelumnya. Dan kondisi terkini, adanya tantangan yang tertuang pada pasal 44 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tersebut mewajibkan pemerintah Indonesia mewujudkan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional.

    Seminar politik bahasa ini juga dimaksudkan menyikapi tantangan baru, selain untuk melengkapi rumusan dua seminar politik bahasa sebelumnya, juga menyisir kembali hal-hal yang perlu dicantumkan dalam arah kebijakan nasional dalam membina, mengembangkan, dan melindungi bahasa dan sastra.

    Ada sembilan pemateri utama dalam seminar itu dan diikuti oleh 253 peserta yang berasal dari para pangambil kebijakan pemerintahan dan kalangan pakar, pendidik (dosen dan guru), sastrawan, budayawan, pemuda, dan peminat serta pemerhati bahasa dan sastra. (Tim)

    STIE Adhy Niaga Bekasi Dibekukan

    Bupati Sukabumi dr.Sukmawijaya, MM, Foto bersama kepsek SMk Nuurul Bayan drs. h. deden Saepudin S.Pd.SE.M.Si, dan para guru SMk Nuurul Bayan,

    Pelepasan Kelas XII SMK Nuurul Bayan

    Foto:dok

    Para senat bersiap akan melantik para wisudawan/wisudawatiFoto:YAYAN

    Acara kompoi Mercing band gBk SMk Nuruul bayan detik-detik penyerahan Murid kepada Para orang