SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

73
SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM MARASA DI DESA RALLEANAK UTARA KECAMATAN ARALLE KABUPATEN MAMASA Disusun dan Diusulkan Oleh: ISWAR Nomor Induk Mahasiswa : 105640189514 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021

Transcript of SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

Page 1: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

SKRIPSI

PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM MARASA

DI DESA RALLEANAK UTARA KECAMATAN ARALLE KABUPATEN

MAMASA

Disusun dan Diusulkan Oleh:

ISWAR

Nomor Induk Mahasiswa : 105640189514

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

Page 2: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

i

PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM MARASA

DI DESA RALLEANAK UTARA KECAMATAN ARALLE KABUPATEN

MAMASA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Serjana

Ilmu Pemerintahan

Disusun dan Diusulkan Oleh:

ISWAR

Nomor Induk Mahasiswa : 105640189514

Kepada

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

Page 3: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

ii

PERSETUJUAN

Judul Skripsi Penelitian : Pelayanan Publik Dalam Implementasi Program

Marasa di Desa Ralleanak Utara Kecematan Aralle

Kabupaten Mamasa

Nama Mahasiswa : Iswar

Nomor Stambuk : 105640189514

Program Studi : Ilmu Pemerintahan

Menyetujui :

Pembimbing I

Dr. H. Ansyari Mone, M.Pd

Pembimbing II

Hamrun, S.IP., M.Si

Mengetahui:

Dekan

Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos., M.Si

Ketua Jurusan

Dr. Nuryanti Mustari, S.IP., M.Si

Page 4: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

iii

PENERIMAAN TIM

Telah di terima oleh Tim Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar, berdasarkan Surat Keputusan Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar,

Nomor: 0170/FSP/A.3-VIII/VIII/42/2021 sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan studi dan memperoleh Gelar Sarjana (S1) dalam Program Studi

Ilmu Pemerintahan di Makassar pada hari Sabtu, 24 April 2021.

TIM PENILAI

Ketua Sekretaris

Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos., M.Si Dr. Burhanuddin, S.Sos., M.Si

NBM: 730727 NBM: 1084366

Penguji :

1. Drs. H. Ansyari Mone, M.Pd (Ketua) ( )

2. Dr. Nuryanti Mustari, S.IP., M.Si ( )

3. Hardianto Hawing, ST., M.A ( )

Page 5: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Iswar

Nomor Stambuk : 105640189514

Program Studi : Ilmu Pemerintahan

Dengan ini menyatakan bahwa hasil Penelitian dengan judul Pelayanan

Publik Dalam Implementasi Program Marasa di Desa Ralleanak Utara Kecamatan

Aralle Kabupaten Mamasa adalah sepenuhnya karya sendiri. Tidak ada bagian di

dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain, tidak melakukan

penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika

keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas Pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan

kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika

keilmuan dalam karya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya

ini.

Makassar, 20 Januari 2021

Yang menyatakan

Iswar

Page 6: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa

memberi berbagai karunia dan nikmat yang tiada terhitung kepada seluruh

makhluknya terutama manusia. Demikian pula salam dan shalawat kepada Nabi

kita Muhammad SAW yang merupakan panutan dan contoh kita di akhir zaman.

Dengan keyakinan ini sehinga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pelayanan Publik Dalam Implementasi Program Marasa di Desa Ralleanak Utara

Kecamatan Aralle Kabupaten Mamasa. Skripsi ini merupakan tugas akhir yang

saya ajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana Ilmu Pemerintahan

pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiayah

Makassar.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa

adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat Bapak Dr. H. Ansyari Mone, M.Pd selaku Pembimbing I dan Bapak

Hamrun, S.IP. M.Si selaku Pembimbing II yang senantiasa meluangkan waktunya

membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Secara khusus penulis sampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga

kepadakedua orang tua tercinta dan tersayang Amirullah dan Ibunda Suria yang

sangat berjasa dalam membesarkan, merawat dan memberikan pendidikan sampai

jenjang saat ini, yang tidak pernah bosan untuk mendoakan, menyemangati,

memotivasi serta memberikan bantuan moril maupun materil. Dan tak lupa pula

Page 7: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

vi

kasih sayang yang tak hentinya beliau berikan kepada saya sehingga saya dapat

menyelesaikan skripsi ini. Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse. M.Ag selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan kesempatan kepada

penulis untuk mengikuti pendidikan pada program S1 Universitas

Muhammadiyah Makassar

2. Ibu Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Ibu Dr. Nuryanti Mustari, S.IP M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu

Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas

Muhammadiyah Makassar.

4. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar yang

senantiasa meluangkan waktunya untuk memberi ilmu kepada penulis

selama menempuh perkuliahan.

Makassar, 10 Maret 2021

Penulis

ISWAR

Page 8: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

vii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................. i

Halaman Persetujuan……………………………………………………… ii

Penerimaan Tim ........................................................................................... iii

Halaman Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ............................................ iv

Kata Pengantar ............................................................................................ v

Daftar Isi ....................................................................................................... vi

Abstrak .......................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 7

A. Penelitian Terdahulu ......................................................................... 7

B. Konsep dan Kerangka Teori .............................................................. 10

1. Konsep Reformasi Birokrasi ....................................................... 10

2. Konsep Pelayanan Publik ............................................................ 12

3. Konsep Electronic Government ................................................... 15

C. Kerangka Pikir .................................................................................. 22

D. Fokus Penelitian ................................................................................ 23

E. Deskripsi Fokus Penelitian ................................................................ 24

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 26

A. Waktu dan Lokasi Penelitian ............................................................ 26

B. Jenis dan Tipe Penelitian ................................................................... 26

C. Sumber Data ...................................................................................... 27

D. Informan Penelitian ........................................................................... 27

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 28

F. Teknik Analisi Data ........................................................................... 29

G. Keabsahan Data ................................................................................. 30

Page 9: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

viii

BAB IV HASIL PENELITIAN....……………………………………….... 32

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitan…………………………………. 32

B. Pelayanan Publik Dalam Implementasi Program Marasa Di Desa

Ralleanak Utara Kecamatan Aralle Kabupaten

Mamasa.............................................................................................. 35

1. Efisiensi .................................................................................. 37

2. Tingkat Kepercayaan Masyarakat.......................................... 43

3. Realibilitas.............................................................................. 48

4. Dukungan Kepada Masyarakat.............................................. 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...................................................... 60

A. Kesimpulan ....................................................................................... 60

B. Saran ................................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 62

LAMPIRAN................................................................................................. 64

Riwayat Hidup .............................................................................................. 65

Page 10: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang terjadi di

Indonesia saat ini tidak mungkin dihindari. Gejalaini merupakan keniscayaan,

dimana negara-negara di dunia semakin terintegrasi ke dalam sistem teknologi

dan informasi internasional. Salah satudampak dari terintegrasinya system

teknologi dan informasi ini ialahsemakin dibutuhkannya sumberdaya manusia

yang handal untuk mengakomodasi perubahan, baik dilingkungan domestik

maupun publik, Memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi ini.

Implikasinya jelas akan ada, terutama pengurangan kebutuhan tenaga manusia

yang tidak handal yang secara otomatis akan tergantikan oleh tenaga manusia

yang handal serta memahami pekerjaannya dengan menggunakan sistem

teknologi dan informasi yang semakin sophisticated (Hodge dkk, 2003).

Birokrasi yang berorientasi pelayanan prima kepada publik menjadi

tuntutan yang masuk akal. Reformasi birokrasi merupakan proyek nasional, yang

harus didekati dengan berbagai disiplin ilmu, namun tetap terintegrasi dengan

baik. Salah satu pendekatan yang niscaya diambil dalam menjalankan cita-cita

baik itu adalah pendekatan teknologi, bahkan dalam setiap lini kehidupan. Dalam

praktik usaha penyelenggaraan pelayanan publik oleh birokrasi, ada beberapa

terminologi yang digunakan untuk mendekati problem digital birokrasi seperti ini.

Terminologi electronic administration (e-adm) misalnya, merupakan substitusi

ungkapan electronic government (e-gov) yang diberikan untuk suatu pemerintah

Page 11: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

2

yang mengadopsi teknologi yang berbasis internet, intranet yang dapat

melengkapi dan meningkatkan program dan pelayanannya (Mustafadidjaya,

2003). Ada lagi yang mengatakan sebagai digital government, dan lain

sebagainya. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan pelayanan yang berakhir

pada kepuasan yang terbaik kepada pengguna jasa, dalam hal ini adalah publik.

Kualitas pelayanan publik yang dilaksanakan oleh aparatur negara kini

masih juga banyak terlihat kelemahan yang berakibat pada rendahnya kualitas

pada birokrat. Bukti yang ada yaitu dijumpai dengan adanya berbagai keluhan

yang berasal dari masyarakat madani tersebut termuat dalam beberapa media

massa cetak maupun elektronik, sehingga hal tersebut dapat mengakibatkan

kepada citra buruk birokrat pemerintah sebagai unsur penyelenggaraan pelayanan

publik yang efisien. Maka dari itu, pembangunan desa tidak akan terlepas

daripada partisipatif aktif semua unsur pemerintah, Masyarakat mupun pihak

swasta yang berkepentingan (Widjaya, 2008).

Pemerintah desa merupakan suatu kegiatan dalam rangka penyelenggaraan

pemerintahan yang dilaksanakan oleh pemerintah desa yaitu kepala desa dan

perangkat desa.Pemerintahan Desa menurut HAW. Widjaja (2003) dalam

bukunya “Otonomi Daerah” Pemerintahan Desa diartikan sebagai:

“Penyelenggaraan Pemerintah Desa merupakan Subsistem dari system

penyelenggaraan Pemerintah, sehingga Desa memiliki Kewenangan untuk

mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya. Kepala Desa bertanggung

jawab kepada Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan menyampaikan laporan

pelaksanaan tersebut kepada Bupati”.

Page 12: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

3

Pemerintah desa adalah suatu kegiatan penyelenggaraan pemerintah yang

dijalankan oleh kepala desa beserta jajaran pengurusnya dalam menjalankan

kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat. Dimana

salah satu bentuk pengejawantahan dari aparatur negara disamping abdi Negara

juga termasuk kedalam abdi masyarakat atau yang bisa dimaksud yaitu pelayanan

publik oleh birokratisasi.Pelayanan publik oleh birokrasi publik dimaksudkan

sebagai pemberi layanan bagi keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai

kepentingan dalam sebuah organization itu sesuai dengan aturan main yang telah

ditetapkan.

Mudahnya pelayanan birokrasi desa/administrasi saat ini tidak terlepas

dari peranan transformasi digital. Perkembangan teknologi saat ini membawa

banyak perubahan ke berbagai aspek, tidak terkecuali aspek pelayanan

administrasi masyarakat. sehingga membuat pengurusan administrasi dapat

berlangsung lebih mudah, cepat dan juga sederhana. Guna meningkatkan sistem

manajemen pemerintahan desa harus dilakukan penataan administrasi supaya bisa

bekerja secara efisien dan efektif. Proses penataan administrasi desa sendiri adalah

pencatatan informasi dan data untuk mendukung penyelenggaraan kegiatan

pemerintahan desa. Karena itu, perlu dilakukan penyempurnaan pelaksanaan

administrasi.

Pemerintah provinsi Sulawesi Baratlaunching Internet Program Marasa,

Saat ini sebanyak 32 desa dari 70 desa Lokasi Khusus (Lokus) program Marasa

telah menikmati layanan internet, melalui jalur akses yang paling stabil yakni

jaringan kabel Fiber Optik (FO). Empat kabupaten di Sulbar menerima

Page 13: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

4

pemasangan internet masing-masing lima titik di setiap desa termasuk Kabupaten

Mamasa yaitu di Desa Tondok Bakaru, Ralleanak Utara, Balla Santaneteang,

Minanga dan Sendana. Penyediaan infrastruktur teknologi informasi yang

memadai sangat diperlukan agar pemerintah dan masyarakat desa dapat terhubung

dengan jaringan global, kemudahan dalam menggunakan website dan kualitas

informasi yang disediakan.

Masyarakat di Desa Ralleanak Utara sebagai pengguna layanan dapat

mendapatkan bantuan saat membutuhkan jaringan internet.Dimensi akhir ini

berkaitan dengan interaksi masyarakat dengan pemerintah, agar supaya

pemerintah benar-benar memperhatikan kebutuhan warganya, diharapkan kedepan

melalui jaringasn optik ini masyarakat bisa lebih mandiri dan cerdas. Kurangnya

akses internet di desa Ralleanak Utara sangat menyulitkan warga masyarakat jadi

dengan adanya program iniefisiensi dalam kejelasan dan kemudahan untuk

mengakses hal itu tentu akan mempermudah masyarakat mengakses informasi

dari luar wilayah, sehingga kehadiran fasilitas akses internet diharapkan dapat

digunakan dalam hal yang bermanfaat, baik oleh pemerintah desa maupun

masyarakat setempat, Harapan kedepannya adalah kelayakan dan kecepatan

mengakses melalui jaringan yang tersedia memiliki tingkat akses yang lebih cepat

apalagi di era sekarang ini yang menuntut pelbagai kalangan masyarakat baik

anak sekolahan, kuliahan, pegawai dan lain-lain membutuhkan akses jaringan

yang lebih cepatdalam memudahkan masyarakat yang tertinggal, dalam

mendukung pencapaian pelayanan yang optimal kepada masyarakat.Pemberian

layanan internet ini, untuk mendukung program birokrasi digital khususnya untuk

Page 14: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

5

percepatan pencapaian pelayanan public yang cepat dan tepat.Selain itu, juga

dimaksudkan untuk membantu tugas-tugas aparat penyelenggara pemerintah desa,

serta dapat dimanfaatkan masyarakat setempat, baik petani, pengusaha dan pelajar

dalam memenuhi kebutuhan informasinya masing-masing.

Namun penerapan layanan birokrasi digital ini masih mengalami

keterhambatan dalam proses penerapannya berupa sarana serta prasarana yang

belum memadai diantaranya masalah jaringan yang kurang bagus serta listrik

yang belum merata sampai masalah sumberdaya manusia baik itu di kalangan

pemerintah desa sebagai penyedia layanan maupun masyarakat sebagai pengguna

layanan.

Dengan demikian berdasarkan darilatarbelakangdiatas, Maka peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian dengan “Pelayanan Publik Dalam

Implementasi Program Marasa di Desa Ralleanak Utara Kecamatan Aralle

Kabupaten Mamasa”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah Bagaimana penerapan pelayanan publik dalam implementasi

program marasa di Desa Ralleanak Utara Kecamatan Aralle Kabupaten Mamasa?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui bagaimana penerapan pelayanan publik dalam implementasi

program marasa di Desa Ralleanak Utara Kecamatan Aralle Kabupaten Mamasa.

Page 15: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

6

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara Akademik

Penelitian ini diharapkan mempunyai implikasi teoritis dalam

pengembangan ilmu pemerintahan khususnya persoalan birokrasi digital

dalam pelayanan publik sebagai bagian dari terwujudnya tata kelola

pemerintahan yang baik.

2. Secara Praktis

Dengan penelitian ini diharapkan pula mempunyai implikasi praktis yang

dapat digunakan sebagai masukan untuk peningkatan kualitas birokrasi

digital dalam pelayanan publik di Desa Ralleanak Utara Kecamatan Aralle

Kabupaten Mamasa

Page 16: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang dijadikan acuan atau referensi dalam penelitian

ini sebagai pembeda, pendukung serta tambahan untuk menganalisa kajian

perbedaan maupun persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu. Adapun

penelitian terdahulu yang digunakan sebagai berikut :

Nama Judul Metode

Penelitian

Hasil Penelitian

Wibawa

&

Antarini

(2020)

“Sistem Digital Tata

Kelola Pemerintahan

Daerah (Digital Local

Government)”

Metode

penelitian

kualitatif

dengan

pendekatan

deskriptif

sistem digital dengan

berbagai programnya,

seperti website, SMS

Center/Call Center, e-paper,

Pelayanan Terpadu Satu

Pintu(PTSP), e-ktp, e-

planning, e-budgeting, e-

procurement, e-warehouse

mampu mendorong

peningkatan transparansi

pengelolan anggaran daerah. Wienarni,

(2019) “Pengembangan

Birokrasi Digital Di

Indonesia”

Metode

penelitian

kualitatif

dengan

pendekatan

deskriptif

e-gov dibangun berdasarkan

visi, misi, dan strategi dan

program yang sudah ada

dalam keputusan politik

suatu daerah. Kendala lain

yang sifatnya non teknis

misalnya adalah belum

didukung oleh sistem

pengelolaan yang tertuang

dalam standard operating

procedure (SOP) penerapan

e-gov dan juga jumlah

maupun kompetensi SDM

yang dapat mendukung

penerapan e-gov Pratama,

(2020). “Pola Interaksi

Penyelenggaraan

Pemerintah Desa

Kemiri Kecamatan

Metode

penelitian

kualitatif

dengan

a. Tata kelola pemerintah

Desa Kemiri terus

berupaya

mengintegrasikan arsip

Page 17: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

8

Pacet dalam

Mengoptimalkan

Pelayanan Publik di

Era Revolusi Industri

4.0.

pendekatan

deskriptif yang konvensional ke

bentuk datebase digital,

b. Pola interaksi masyarakat

dengan pemerintah desa

masih tergolong

tradisional karena masih

belum terlihat akan

manfaat internet seperti

google atau change.org

dalam membuat survey

publik atas masalah atau

isu yang terjadi di

masyarakat desa,

c. Tantangan pada pola

interaksi dengan kontak

maupun komunikasi

terlihat pada kurangnya

partisipasi aktif

masyarakat dalam

bergotong royong terkait

pembangunan Desa

Kemiri.

d. Beberapa solusi yang

diselesaikan dalam

mengatasi berbagai

tantangan dalam proses

interaksi pemerintah desa

kepada masyarakat yaitu

berusaha dalam

memberikan

penyelenggaraan

pemerintahan desa yang

transparan, akuntabel,

efektif dan efisien seperti

menggunakannya aplikasi

siskeudes untuk

memperkecil peluang

patologi pada birokrasi

semacam korupsi yang

terstruktur pada kalangan

birokrat desa.

Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu di atas, maka dapat digambarkan

bahwa ada beberapa hal persamaan dan perbedaan dari penelitian terdahulu

Page 18: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

9

dengan penelitian yang akan dilakukan. Adapun persamaan dan perbedaan

penelitian terdahulu dengan penelitian yang sekarang adalah sebagai berikut :

1. Perbedaan penelitian terdahulu seperti yang telah dilakukan oleh Wibawa

dan Antarini (2020) dengan penelitian yang akan dilaksanakan adalah

terletak pada upaya pemanfaatan teknologi informasi yang digunakan

sebagai media transparansi pemerintah kepada masyarakat seperti

transparansi pengelolaan anggaran daerah dengan media website, sms

center/call center, e-peper dan lainnya. Sementara itu, persamaan

penelitian terdahulu dengan penelitian yang sekarang terletak pada

penggunaan system digital oleh pemerintah sebagai upaya dalam

memberikan pelayanan publik kepada masyarakat secara umum.

2. Selanjutnya dapat dilihat persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu

dari Wienarni (2019) dengan hasil penelitiannya bahwa upaya

pengembangan birokrasi dilakukan berdasarkan pada visi misi daerah

terkait yang belum optimal karena belum adanya standar operasional

prosedur (SOP) yang matang. Sementara itu, kesamaan dari penelitian ini

adalah berupaya dalam hal penerapan elektronik government sebagai

media pelayanan publik.

3. Pratama (2020) berbicara tentang upaya pelayanan publik secara online

yang berfokus pada upaya pengintegrasiaan arsip lama dalam bentuk

database digital. Sedangkan pada penelitian yang sekarang berfokus pada

upaya pemerintah dalam pengadaan jaringan komunikasi (jaringan

internet) sebagai media atau saluran komunikasi antara pemerintah dan

Page 19: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

10

masyarakat. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang

sekarang terletak pada upaya pemaanfaatan teknologi informasi.

B. Konsep dan Kerangka Teori

1. Konsep Reformasi Birokrasi

Reformasi birokrasi dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintahan dan

pelayanan publik diarahkan untuk menciptakan kinerja birokrasi yang

professional dan akuntabel. Birokrasi dalam melakukan berbagai kegiatan

perbaikan pelayanan diharapkan lebih berorentasi pada kepuasan pelaggan, yakni

masyarakat pengguna jasa. Kepuasan total dari masyarakat pengguna jasa tersebut

dapat dicapai apabila birokrasi pelayanan menempatkan masyarakat sebagai

pengguna jasa dalam pemberian pelayanan. Perubahan paradikma pelayanan

publik tersebut diarahkan pada perwujudan kualitas pelayanan prima kepada

publik, melalui instrument pelayanan yang memiliki orientasi pelayanan lebih

cepat, lebih baik, dan lebih murah (Dwiyanto, 2006).

Reformasi birokrasi bukan proses yang berlangsung dalam ruang hampa,

keberhasilan implementasinya bergantung kepada reformasi dalam sector-sektor

terkait lainnya, terutama sektor publik, hukum, ekonomi, dan administrasi publik.

Pembenahan sektor politik diperlukan untuk menjamin konsistensi dan

keberlanjutan komitmen politik dari para pengambil kebijakan.Pembenahan sector

hukum diperlukan untuk menyediakan perangkat hukum yang diperlukan dalam

rangka reformasi birokrasi, terutama terkait dengan pemberantasan KKN.

Penegakan hukum juga menjadi kata kunci yang penting untuk menjamin agar

terjadi perubahan kultur birokrasi kearah yang lebih professional dan beretika.

Page 20: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

11

Sementara pembenahan dalam sektor perekonimian diperlukan untuk menjamin

agar reformasi birokrasi dalam jangka panjang didukung oleh kapasitas keuangan

yang memadai dan senantiasa terintegrsi dengan pembenahan dalam system

anggaran, sehingga prinsip efisiensi dapat dicapai. Perubahan-perubahan dalam

berbagai dimensi tersebut memerlukan pendekatan dan dukungan system

administrasi publik yang mengindahkan nilai dan prinsip-prinsip good

governance, sumber daya manusia aparatur Negara (pejabat publik, dan karier)

yang memiliki integritas, kopetensi, konsistensi dalam menerapkan perinsip-

prinsip tersebut, baik dalam jajaran eksekutif, legislatif, maupun yudikatif.

Reformasi birokrasi sebagai upaya trasformasi atau perubahan yang

direncanakan merupakan proses yang berkelanjutan. Karena itu, setiap upaya yang

telah dilakukan dalam setiap tahapan reformasi perlu dievaluasi sehingga setiap

kendala yang muncul dapat segera ditangani. Pentahapan reformasi birokrasi

merupakan panduan yang perlu dijabarkan lebih lanjut sesuai dengan kondisi dan

kebutuhan organisasi pemerintah, baik dipusat maupun didaerah. Keberhasilan

reformasi birokrasi ditentukan juga oleh kreatifitas dan inovasi dari setiap

pelaksana. Selain itu sharing pegalaman dan best practices juga diperlukan

sebagai media untuk mengembangkan praktik-praktik pengelolaan pemerintahan

berbasis pengetahuan, sekaligus untuk mempertahankan semangat reformasi

birokrasi, hal tersebut tidak hanya dikalangan aparat birokrasi pemerintahan tapi

juga dari seluruh stakeholders. Reformasi birokrasi harus mendorong prktik

pemerintahan yang semakin terbuka (trasparan) yang melibatkan aktor diluar

birokrasi pemerintahan sebagai stakeholders pemerintahan. Dengan kata lain,

Page 21: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

12

reformasi birokrasi menjadi sarana perwujudan paradigm baru pemerintahan dari

paradigm government keparadigma governance. (Suaedi, 2010).

Reformasi aparatur Negara adalah prasyarat mutlak yang diperlukan untuk

menjamin berlangsungnya penggeolaan pemerintahan yang demkrasi serta system

ekonomi yang dapat menciptakan keadilan sosial bagi semua.Stategi dan

kebijakan penataan kelembagaan yang ditempuh oleh pemerintah selama ini

belum menjadikan budaya bangsa tersebut sebagai landasan dalam reformasi

kelembagaan.Akibatnya, reformasi kelembagaan yang telah dilakukan bukannya

menciptakan landasan kelembagaan yang semakin mantap dan semakin kuat

untuk melaksanakan pemerintahan buat mencapai cita-cita bangsa.Bahkan

sebaliknya, komplikasi baru timbul yaitu ancaman entropi pemerintahan nampak

semakin nyata dan semakin menggancam kelangsungan pemerintahan. Sebagai

bagian integral dari reformasi aparatur Negara, perlu dilakukan overhaul besar-

besar pada birokrasi pemerintah, yang mencakup penerapan model manajemen

baru, system kepegawaian baru termasuk penerapan system penggajian dan

jaminan sosial yang lebih rasional, serta penerapan aplikasi teknologi informasi

modern dalam manajemen pemerintahan. Tanpa reformasi yang komprehensif

tersebut, sukar mengharapkan akan terjadinya peningkatan kinerja birokrasi secara

mendasar (Effendi, 2012).

2. Konsep Pelayanan Publik

Pelayanan publik dapat diartikan sebagai pemberian layanan (melayani)

keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi

itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Sebagaimana

Page 22: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

13

telah dikemukakan terdahulu bahwa pemerintahan pada hakekatnya adalah

pelayanan kepada masyarakat. Karenanya Birokrasi publik berkewajiban dan

bertanggung jawab untuk memberikan layanan yang baik dan professional (Irsan,

2012).

Menurut Moenir (Rosyada, 2016) Pelayanan publik adalah kegiatan yang

dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor material

melalui sistem, prosedur dan metode tertentu dalam usaha memenuhi kepentingan

orang lain sesuai dengan haknya. Tujuan pelayanan publik adalah mempersiapkan

pelayanan publik tersebut yang dikehendaki atau dibutuhkan oleh publik, dan

bagaimana menyatakan dengan tepat kepada publik mengenai pilihannya dan cara

mengaksesnya yang direnecanakan dan disediakan oleh pemerintah. Berkaitan

dengan layanan publik yang profesional sesuai dengan tuntutan masyarakat,

menurut Thoha (Saputro, 2015) Pelayanan publik yang profesional artinya

pelayanan publik yang dicirikan oleh adanya akuntabilitas dan responsibilitas dan

pemberi layanan (aparatur pemerintah) dengan ciri sebagai berikut:

a. Efektif, lebih mengutamakan pada pencapaian apa yang menjadi tujuan dan

sasaran.

b. Sederhana, mengandung arti prosedur/tata cara pelayanan diselenggarakan

secara mudah, cepat, tepat, tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah

dilaksanakan oleh masyarakat yang meminta pelayanan.

c. Kejelasan dan kepastian (transparan) mengandung akan arti adanya

kejelasan dan kepastian mengenai: Prosedur/tata cara pelayanan ;

Persyaratan pelayanan, baik persyaratan teknis maupun persyaratan

Page 23: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

14

administrative; Unit kerja dan atau pejabat yang berwenang dan

bertanggungjawab dalam memberikan pelayanan; Rincian biaya/tarif

pelayanan dan tata cara pembayarannya; Jadwal waktu penyelesaian

pelayanan.

d. Keterbukaan, mengandung arti prosedur/tata cara persyaratan satuan

kerja/pejabat penanggungjawab pemberi pelayanan, waktu penyelesaian,

rincian waktu/tarif serta hal-hal lain yang berkaitan dengan proses pelayanan

wajib diinformasikan secara terbuka agar mudah diketahui dan dipahami

oleh masyarakat, baik diminta maupun tidak diminta.

e. Efisiensi, mengandung arti :

1) Persyaratan pelayanan hanya dibatasi pada hal-hal berkaitan langsung

dengan pencapaian sasaran pelayanan dengan tetap memperhatikan

keterpaduan antara persyaratan dengan produk pelayanan yang

berkaitan.

2) Dicegah adanya pengulangan pemenuhan persyaratan, dalam hal proses

pelayanan masyarakat yang bersangkutan mempersyaratkan adanya

kelengkapan persyaratan dari satuan kerja/instansi pemerintah lain yang

terkait.

f. Ketepatan, waktu, kriteria ini mengandung arti pelaksanaan pelayanan

masyarakat dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan

g. Responsif, lebih mengarah pada daya tanggap dan cepat menanggapi apa

yang menjadi masalah, kebutuhan dan aspirasi masyarakat yang dilayani.

h. Adaptif, cepat menyelesaikan terhadap apa yang menjadi tuntutan, keinginan

Page 24: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

15

dan aspirasi masyarakat yang dilayani yang senantiasa mengalami tumbuh

kembang.

Lebih lanjut Thoha (Saputro, 2015) mengatakan, secara teoritis sedikitnya

ada tiga fungsi utama yang harus dijalankan oleh pemerintah tanpa memandang

tingkatannya, yaitu fungsi pelayanan masyarakat (public service function), fungsi

pembangunan (development function) dan fungsi perlindungan (protection

function) Sementara menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

No./KEP/25//M.PAN/2/2004 Pelayanan publik adalah segala kegiatan

pelaksanaan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai

upaya pemenuhan kebutuhan pelayanan, maupun dalam rangka pelaksanaan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dari pendapat di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pelayanan

publik adalah suatu proses kegiatan yang menjadi tugas pokok atau tanggung

jawab para aparatur pemerintah negara ataupun daerah guna memenuhi segala

kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat baik berupa pelayanan administratif

ataupun pelayanan jasa demi tercapainya tujuan negara yakni kesejahteraan

masyarakatnya.

3. Konsep Electronic Government

Electronic Government menurut Adriwati (Jumiati, 2010) yaitu sistem

informasi yang menggunakan internet dan teknologi digital lain untuk melakukan

transaksi, pelayanan publik, komunikasi, koordinasi dan manajemen organisasi

pemerintah, yang meliputi layanan government togovernment, government to

business dan government to society. E-Government adalah penggunaan teknologi

Page 25: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

16

informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasidan pelayanan kepada

masyarakat, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan.Untuk itu

harus ada inovasi dalam penyelenggaraan pelayanan public agar proses

penyelenggaraan pelayanan publik yang dimaksud menjadi lebih efisien, efektif,

transparan, danakuntabel.

E-government diperuntukkan kedalam: (a). pemerintah yang menggunakan

teknologi, khususnya aplikasi internet berbasis web untuk meningkatkan akses

dan delivery/layanan pemerintah kepada masyarakat, partner bisnis, pegawai, dan

pemerintah lainnya; (b). suatu proses reformasi didalam cara pemerintahan

bekerja, berbagai informasi dan memberikan layanan kepada internal dan

eksternal klien bagi keuntungan baik pemerintah, masyarakat maupun pelaku

bisnis; dan (c) pemanfaatan teknologi informasi seperti wide area network

(WAN), internet, world wide web, computer oleh instansi pemerintah untuk

menjangkau masyarakat, bisnis dan cabang-cabang pemerintah lainnya untuk

memperbaiki layanan kepada masyarakat, memperbaikilayanan kepada dunia

bisnis dan industri, memberdayakan masyarakat melalui akses kepada

pengatahuan dan informasi, membuat pemerintah bekerja lebih efisiendan efektif

(Habibullah, 2010).

Dengan adanya e-government dapat memangkas jalur birokrasi yang ada

sebelumnya. E-government bertujuan untuk meningkatkan akses warga negara

terhadap jasa-jasa layanan publik pemerintah, meningkatkan akses masyarakat

ke sumber-sumber informasi yang dimiliki pemerintah menangani keluhan

masyarakat dan juga persamaan kualitas layanan yang bias dinikmati oleh

Page 26: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

17

seluruh warga Negara. Penggunaan teknologi informasi mempermudah

masyarakat untuk mengakses informasi serta dapat mengurangi korupsi dengan

cara meningkatkan transparansi dan akuntabilitas lembaga publik.

Kebijakan tentang penataan e-government diatur dalam Instruksi

Presiden Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi Pengembangan

e-Government. Untuk menjamin keterpaduan system pengelolaan dan

pengolahan dokumen dan informasi elektronik dalam mengembangkan

pelayanan public yang transparan, pengembangan e-government pada setiap

instansi harus berorientasi pada kerangka arsitektur. Berdasarkan Instruksi

Presiden Nomor 3 Tahun 2003 terdapat tujuan strategis e-government yang

perlu dilaksanakan melalui 6 (enam) strategi. Strategi e-government adalah

sebagai berikut:

a. Mengembangkan sistem pelayanan yang handal dan terpercaya, serta

terjangkau oleh masyarakat luas.

b. Menata system manajemen dan proses kerja pemerintah dan pemerintah

daerah otonomi secara holistik.

c. Memanfaatkan teknologi informasi secara optimal.

d. Meningkatkan peranserta dunia usaha dan mengembangkan industri

telekomunikasi dan teknologi informasi.

e. Mengembangkan kapasitas SDM baik pada pemerintah maupun pemerintah

daerah otonom, disertai dengan meningkatkan e-literacy masyarakat.

f. Melaksanakan pengembangan secara sistematik melalui tahapan-tahapan

yang realistik dan terukur.

Page 27: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

18

Berdasarkan Instruksi Presiden No 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan

Strategi Nasional Pengembangan E-Government, pengembangan e-government

harus dilaksanakan secara harmonis dengan mengoptimalkan hubungan antara

inisiatif masing-masing instansi dan penguatan kerangka kebijakan untuk

menjamin keterpaduannya dalam suatu jaringan sistem manajemen dan proses

kerja.

1. Government To Citizens (Pemerintah ke Masyarakat)

Dalam G-to-C ini aplikasi e-government yang paling umum yakni dimana

pemerintah membangun dan menerapkan berbagai aplikasi teknologi informasi

untuk memperbaiki hubungan interaksi dengan masyarakat. Tujuan utama dari

aplikasi G-to-C ini adalah untuk mendekatkan pemerintah dengan rakyatnya

melalui kanal-kanal akses yang beragam agar masyarakat dengan mudah

menjangkau pemerintahnya untuk pemenuhan berbagai kebutuhan pelayanan

sehari-hari. Contohnya dalam pembuatan E-KTP, SIM, STNK, dll.

2. Government To Business (Pemerintah ke Pelaku Usaha)

Dalam model G-to-B ini merupakan tipe yang mendekatkan antara

pemerintah dengan pelaku usaha (pebisnis). Karena sangat dibutuhkan relasi

yang sangat baik, antara pemerintah dengan kalangan bisnis. Diperlukannya

relasiantara pemerintah dengan kalangan bisnis tidak saja bertujuan untuk

memperlancar para praktisi bisnis dalam menjalankan bisnisnya, namun lebih

jauh lagi banyak hal yang dapat menguntungkan pemerintah jika terjadi relasi

yang baik dan efektif dengan industri swasta. Contohnya seperti pada proses

perizinan pendirian usaha dan investasi, pengadaan lelang oleh pemerintah,

Page 28: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

19

dan kegiatan lain yang membutuhkan informasi secara online bagi pelaku

usaha.

3. Government To Governments (Pemerintah ke Pemerintah)

Kebutuhan untuk berinteraksi antar satu pemerintah dengan pemerintah setiap

harinya tidak hanya berkisar pada hal-hal yang berbau diplomasi, namun lebih

jauh lagi untuk memperlancar kerjasama antar Negara (masyarakat, industri,

perusahaan, dan lain-lain) dalam melakukan hal-hal yang berkaitan dengan

administrasi perdagangan. Contohnya dalam aplikasi yang dapat

menghubungkan antara kantor-kantor pemerintah setempat dengan sejumlah

kedutaan-kedutaan besar atau konsulat jenderal untuk membantu penyediaan

data dan informasi akurat yang dibutuhkan oleh para warga negara asing yang

sedang berada di Indonesia.

4. Government To Employees (Pemerintah ke Aparat/Pegawai)

Aplikasi e-government juga diperuntukkan untuk meningkatkan kinerja dan

kesejahteraan para pegawai negeri atau karyawan pemerintahan yang bekerja di

sejumlah institusi sebagai pelayan masyarakat. Contohnya sistem asuransi

kesehatan dan pendidikan bagi para pegawai pemerintahan yang telah

terintegrasi dengan lembaga-lembaga kesehatan (rumah sakit, poliklinik,

apotik, dsb). Institusi-institusi pendidikan (sekolah, perguruan tinggi, kejuruan,

dll) untuk menjamin tingkat kesejahteraan karyawan beserta keluarganya.

(Sinaga & Suwitri, 2014).

Menurut Nugroho (Istiyanto, 2012) tahapan perkembangan implementasi e-

government di Indonesia dibagi menjadi empat tahapan perkembangannya e-

Page 29: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

20

government sebagai berikut:

a) Web Presence, yaitu memunculkan website daerah diinternet. Dalam tahap

ini, informasi dasar yang dibutuhkan masyarakat ditampilkan dalam website

pemerintah.

b) Interaction, yaitu web daerah yang menyediakan fasilitas interaksi antara

masyarakat dan Pemerintah Daerah. Dalam tahap ini, informasi yang

ditampilkan lebih bervariasi, seperti fasilitas download dan komunikasi

Email dalam website pemerintah.

c) Transaction, yaitu web daerah yang selain memiliki fasilitas interaksi juga

dilengkapi dengan fasilitas transaksi pelayanan publik dari pemerintah.

d) Transformation, yaitu pelayanan dari pemerintah meningkat secara

terintegrasi.

Studi menyeluruh terkait tentang kualitas pelayanan e-government

menyebutkan bahwa terdapat empat indikator kualitas pelayanan e-government

berdasarkan literatur terdahulu dan persepsi pengguna layanan, antara lain

efisiensi (efficiency), kepercayaan (trust), reliabilitas (reliability), dan

dukungan kepada masyarakat (citizensupport), (Azmi & Asmarianti, 2019).

1. Efisiensi (Efficiency)

Efisiensi dalam konteks ini merupakan kemudahan dalam menggunakan

website dan kualitas informasi yang disediakan. Efisiensi juga berarti kejelasan

dan kemudahan untuk mengikuti struktur website, efektivitas menusearch

(mesin pencari) dalam web dan sebaik apa diorganisir, sebaik apa website

menyesuaikan kebutuhan masing-masing pengguna layanan, dan serinci apa

Page 30: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

21

informasi ditampilkan disitus, apakah informasinya disediakan oleh situs ini

actual (uptodate), dan tersedianya informasi yang cukup tentang cara mengisi

formulir yang disediakan oleh situs.

2. Kepercayaan (trust)

Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap situs tersebut bahwa situs tersebut

bebas dari gangguan dan bahwa situsini melindungi informasi pribadi. Aspek

ini membahas mengenai keamanan dalam mendapatkan username dan

password dan seberapa banyak data pribadi yang dibutuhkan untuk otentifikasi

di website tersebut, pengarsipan secara aman data yang dimasukkan ke

dalamsitus ini dan apakah data yang disediakan oleh masyarakat hanya

digunakan sesuai tujuan awal memasukkan data.

3. Reliabilitas (Reliability)

Reliabilitas berarti kelayakan dan kecepatan mengakses, menggunakan, dan

menerima layanan darisitus. Dimensiini mencakup pula kecepatan mengunduh

formulir dari situs e-government, apakah situs tersedia dan dapat diakses kapan

pun masyarakat membutuhkannya, sejauh mana situs dalam memberikan

layanan berhasil pada percobaan pertama, apakah layanan yang disediakan oleh

situs tepat waktu, seberapa cepat halaman situs diunduh, dan apakah situs e-

government berfungsi dengan baik dengan browser jenis apapun.

4. Dukungan Kepada Masyarakat (citizensupport)

Aspek ini menjamin bahwa masyarakat pengguna layanan dapat mendapatkan

bantuan saat dibutuhkan. Dimensi akhir ini berkaitan dengan interaksi

masyarakat dengan customerservice dibagian helpdesksitus saat mereka

Page 31: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

22

mengalami beberapa kesulitan dalam interaksi mereka dengan situs e-

government yang merekaakses. Aspek ini berkaitan dengan minat/antusiasme

yang ditunjukkan oleh customerservice dalam memecahkan masalah

pengunjung situs, yang dapat dilihat dari respon cepat dari customerservice

terhadap pertanyaan pengguna layanan, dan pengetahuan customer service

untuk menjawab pertanyaan pengguna layanandan tingkat kepercayaan diri

customerservice dalam membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi

pengguna layanan.

C. Kerangka Pikir

Mudahnya pelayanan birokrasi desa/administrasi saat ini tidak terlepas

dari peranan transformasi digital dan bagaimana penerapan pelayanan publik

dalam implementasi program marasa di Desa Ralleanak Utara Kecamatan Aralle

Kabupaten Mamasa?

Perkembangan teknologi saat ini membawa banyak perubahan ke berbagai aspek,

tidak terkecuali aspek pelayanan administrasi masyarakat.sehingga membuat

pengurusan administrasi dapat berlangsung lebih mudah, cepat dan juga

sederhana. Guna meningkatkan sistem manajemen pemerintahan desa harus

dilakukan penataan administrasi supaya bisa bekerja secara efisien dan efektif.

Proses penataan administrasi desa sendiri adalah pencatatan informasi dan data

untuk mendukung penyelenggaraan kegiatan pemerintahan desa. Karena itu, perlu

dilakukan penyempurnaan pelaksanaan administrasi.

Melihat beberapa penjelasan diatas, sangatlah penting untuk melakukan

penelitian terhadap “Pelayanan Publik Dalam Implementasi Program Marasa di

Page 32: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

23

Desa Ralleanak Utara Kecamatan Aralle Kabupaten Mamasa” dengan

menggunakan indikator kualitas pelayanan e-government berdasarkan literatur

terdahulu dan persepsi pengguna layanan,antara lain efisiensi (efficiency),

kepercayaan (trust), reliabilitas (reliability), dan dukungan kepada masyarakat

(citizensupport), (Azmi & Asmarianti, 2019). Berikut gambaran bagan kerangka

pikir dalam penulisan ini :

Gambar 2.1 : Kerangka Pikir

D. Fokus Penelitian

Pembatasan fokus Penelitian sangat penting dan berkaitan erat dengan

masalah maupun data yang dikumpulkan, dimana fokus merupakan pecahan dari

masalah agar peneliti dengan mudah dalam pencarian data, maka lebih dahulu

Pelayanan Publik Dalam Implementasi Program Marasa

di Desa Ralleanak Utara Kecamatan Aralle Kabupaten

Mamasa

Indikator

Kualitas Pelayanan Publik

1. Efisiensi

2. Kepercayaan

3. Reliabilitas

4. Dukungan kepada

Masyarakat

(Azmi & Asmarianti, 2019).

Efektifnya Pelayanan Publik Dalam

Implementasi Program Marasa

Page 33: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

24

ditetapkan fokus penelitian yaitu penerapan pelayanan publik dalam implementasi

program marasa dengan indikator penelitian : efisiensi (efficiency), kepercayaan

(trust), reliabilitas (reliability), dan dukungan kepada masyarakat (citizensupport)

Pelayanan Publik Dalam Implementasi Program Marasa di Desa Ralleanak Utara

Kecamatan Aralle Kabupaten Mamasa.

E. Deskripsi Fokus Penelitiaan

Adapun deskripsi fokus penelitian penulis yang berkaitan dengan masalah

yang diteliti yaitu :

1. Efisiensi dalam konteks ini yaitu kemudahan dalam menggunakan website

dan kualitas informasi yang disediakan dengan Pelayanan Publik, di Desa

Ralleanak Utara Kecamatan Aralle Kabupaten Mamasa dengan

menggunakan tolak ukur efesiensi.

2. Tingkat kepercayaan masyarakat, dalam hal berbicara tentang kepuasan

masyarakat Desa Ralleanak Utara Kecematan Aralle Kabupaten Mamasa

terhadap pelayanan wifi umum yang disediakan oleh pemerintah.

3. Realibilitas dalam hal ini dipahami sebagai suatu standar kelayakan atau

alat ukur yang digunakan untuk mengetahui asas manfaat dari pelayanan

publik yang diberikan oleh pemerintah dengan konsep e-government di Desa

Ralleanak Utara Kecematan Aralle Kabupaten Mamasa.

4. Dukungan Kepada Masyarakat, Aspek ini menjamin bahwa masyarakat di

Desa Ralleanak Utara sebagai pengguna layanan bisa mendapatkan bantuan

saat membutuhkan jaringan internet. Dimensi akhir ini berkaitan dengan

interaksi masyarakat dengan pemerintah.

Page 34: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan waktu 2 (dua) bulan di Desa Ralleanak

Utara, Kecamatan Aralle, Kabupaten Mamasa. Alasan peneliti memilih lokasi ini

karena Pemerintah provinsi Sulawesi Baratlaunching Internet Program Marasa,

Saat ini sebanyak 32 desa dari 70 desa Lokasi Khusus (Lokus) program Marasa

telah menikmati layanan internet, melalui jalur akses yang paling stabil yakni

jaringan kabel Fiber Optik (FO).

B. Jenis dan Tipe Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini yaitu penelitian kualitatif, Penelitian kualitatif sebagai

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diambil yang

didukung oleh data-data yang tertulis hasil wawancara. berwujud

pernyataan atau berupa kata-kata.

2. Tipe Penelitian

Tipe penelitian adalah deskriptif kualitatif yang berupaya menggambarkan

secara umum dengan fakta yang ada untuk menjawab semua permasalahan

yang akan diangkat atau diteliti, oleh sebab itu untuk menjelaskan suatu hal

yang kemudian diklasifikasikan sehingga dapat diambil suatu kesimpulan-

kesimpulan tersebut dapat lebih mempermudah dalam melakukan

penelitian dan pengamatan.

Page 35: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

27

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini dijaring dari sumber data primer dan data

sekunder dengan proposisi sesuai dengan penelitian ini.

1. Data primer, adalah data yang diperoleh dari pengamatan langsung

(observasi), dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada

informan yang betul-betul mengetahuai tentang Birokrasi digital dalam

pelayanan public di Desa Ralleanak Utara.

2. Data sekunder, adalah sumber data pendukung yang diperlukan untuk

melengkapi data primer yang dikumpulkan. Hal ini dilakukan sebagai

upaya penyesuaian dengan kebutuhan data lapangan yang terkait dengan

objek yang dikaji, data sekunder terutama diperoleh melalui dokumentasi.

D. Informan Penelitian

Metode pengambilan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling, artinya teknik penentuan sumber data mempertimbangkan

terlebih dahulu, bukan diacak. Artinya menentukan informan sesuai dengan

kreteria terpilih yang relevan dengan fenomena penelitian.Dalam hal peneliti ingin

mengetahui tentang. Pelayanan Publik Dalam Implementasi Program Marasa di

Desa Ralleanak Utara. Dalam penelitian ini peneliti menetapkan informan yang

betul-betul dapat memberikan informasi sesuai dengan penelitian yang sedang

dilaksanakan.Adapun informan dalam penelitian ini sebagai berikut:

Page 36: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

28

Tabel 3.1. Informan Penelitian

No Informan

1. Kepala Desa Ralleanak Utara 1 orang

2. Sekertaris Desa 1 orang

3. Petugas Internet Program Marasa 1 orang

4. Masyarakat 3 orang

Jumlah 6 orang

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi yaitu pengamatan yang dilakukan peneliti secara langsung

dilapangan untuk mengetahui dan memperoleh data mengenai Pelayanan

Publik Dalam Implemensati Program Marasa di Desa Ralleanak Utara.

2. Wawancara

Peneliti melakukan wawancara langsung secara mendalam kepada

informan yang menjadi obyek dari penelitian Wawancara ini bertujuan

untuk mendapatkan informasi penelitian mengenai Pelayanan Publik

Dalam Implementasi Program Marasa di Desa Ralleanak Utara.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan cara pengumpulan data dimana arsip-arsip yang

dianggap menunjang dan penting dengan persoalan yang akan di teliti baik

berupa buku-buku, laporan tahunan, jurnal, karya tulis ilmiah, dokumen

peraturan pemerintah serta undang-undang yang telah ada pada organisasi

Page 37: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

29

yang terkait dipelajari, disusun dan dikaji sedemikian rupa sehingga

diperoleh data guna membagikan informasi berkaitan dengan observasi

yang akan dilakukan.

F. Teknik Analisi Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun data secara sitematis

yang didapat dari hasil wawancara, dokumentasi, catatan lapangan, dengan cara

menyusun data kedalam kategori, menguraikan kedalam komponen-komponen,

melakukan penggabungan, menyusun kedalam struktur, memilih mana yang

dianggap penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga

mudah untuk dipahami baik untuk diri sendiri maupun orang lain. (Sugiyono,

2016).

Untuk menganalisis data, penelitian ini menggunakan analisis data model

interaktif Milles dan Huberman yaitu terdapat tiga proses yang berlangsung secara

interaktif. (Pertama), Reduksi Data, yaitu cara memilih, memfokuskan, dan

menyederhanakan informasi dari berbagai sumber data misalnya dari catatan

lapangan, dokumen, arsip dan sebagainya, sedangkan untuk proses mempertegas,

mempersingkat, menghilangkan yang tidak perlu, memilih fokus, dan menyusun

data sehingga kesimpulan bisa dibuat. (Kedua), Penyajian Data, seperti menyusun

data dan mempersentasikan data dengan baik agar lebih mudah untuk dipahami.

Penyajian bisa berupa matrik, gambar, skema, jaringan kerja, tabel dan seterusnya.

(Ketiga), Menarik Kesimpulan atau melakukan verifikasi, proses penarikan

kesimpulan awal masi belum kuat, terbuka dan skeptis. Kesimpulan akhir akan

dilakukan setelah penghimpunan data berakhir. Sugiyono, (2016).

Page 38: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

30

G. Keabsahan Data

Semua data yang diperoleh dan yang ditemukan dalam penelitian ini akan

diuji kredibilitasnya dengan cara triangulasi. Menurut Sugiyono (2016)

Triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan

berbagai cara, dan berbagai waktu. Lebih lanjutnya Sugiyono membagi triangulasi

kedalam tiga macam yaitu :

1. Triangulasi Sumber

Trangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah

diperoleh melalui beberapa sumber. Dalam hal ini peneliti melakukan

pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil

pengamatan, wawancara dan dokumen-dokumen yang ada.Kemudian

peneliti membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara, dan

membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada.

2. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik diartikan sebagai penguji kreadibilitas data yang

dilakukan dengan cara mengontrol data pada sumber yang sama dengan

menggunakan teknik yang berbeda. Misalnya data yang diperoleh dari hasil

wawancara, kemudian dicocokkan dengan hasil observasi dan dokumen.

Apabila dengan teknik pengujian kreadibilitas data tersebut masi

menimbulkan hasil data yang berbeda-beda, maka peneliti akan melakukan

diskusi yang lebih mendalam dengan sumber data yang berkaitan atau yang

Page 39: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

31

lain guna memastikan data yang dianggap benar atau mungkin semua benar

karena sudut pandangnya berbeda-beda.

3. Triangulasi Waktu

Waktu juga seringkali mempengaruhi kreadibilitas data. Data yang

dikumpulkan dari hasil wawancara di pagi hari pada saat narasumber masi

segar, belum banyak masalah akan memberi data yang lebih valid sehingga

lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka pengujian kreadibilitas data dapat

dibuat dengan cara melakukan pemeriksaan dengan wawancara, observasi,

atau cara lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji

memunculkan data yang berbeda, maka akan dilakukan tes secara berulang-

ulang sehingga didaptkan kepastian datanya.

Page 40: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A .Gamabaran Umum Lokasi Penelitian

1. Identitas Desa Ralleanak Utara

Desa Ralleanak Utara adalah sebauah desa yang terletak di Kecamatan

Aralle Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi Barat.

2. Luas Wilayah dan Batas Geografi Desa

Desa Relleanak Utara ini memiliki batas wilayah sebagai berikut:

a) Sebelah utara berbatasan dengan desa Kala’be

b) Sebelah timur berbatasan dengan desa Uhailanu atau desa Aralle Selatan

c) Sebelah barat berbatasan dengan desa Baruru

d) Sebelah selatan berbatasan dengan desa Ralleanak

Ketinggian dan suhu udara 500 M DPL suhu udara max 27 c min 23 c.

Dengan curah hujan banyakna 207 / hari banyaknya setiap tahun 120 MM/ tahun

dengan tipografi bentuk wilayah sebagai berikut: datar sampai berombak 30 %

serta berombak sampai berbukit 70 %.

3. Kondisi Lahan

Kondisi lahan desa Relleanak Utara terdiri dari: tanah sawah 95 Ha.Tanah

kering 65 Ha,tanah perkebunan 85 Ha, tanah basah 69 Ha, tanah hutan 76

Ha,tanah keperluan atau fasilitas umum 0,5 Ha

Page 41: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

33

4. Keadaan Penduduk

Jumlah penduduk desa Relleanak Utara terdiri dari 599 orang yang terdiri

dari laki- laki sebanyak 274 dan perempuan dengan jumlah 279 dengan jumlah

KK sebanyak 155 KK.

5. Arah Kebijakan Pembangunan Desa

Arah kebijakan pembangunan desa yang di rumuskan secara bersama –

sama adalah sebagai berikut :

a. Mendorong peren aktif masyarakat dalam mengembangkan diri melalui

lembaga-lembaga kemasyarakatan agar tercipta perluasan dan pemerataan

dalam memperoleh akses pembangunan yang bermutu.

b. Meningkatkan sarana dan prasarana infrasturuktur untuk mendorong dan

mempercepat pembangunan desa dalam rangka mengejar ketertinggalan

menuju kemandirian desa.

c. Memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi untuk

melahirkan generasi yang siap pakai bagi pembangunan sosial ekonomi

desa.

d. Mengembangkan keterampilan masyarakat melalui pelatihan – pelatihan

dan kursus guna meningkatkan pendapatan dan taraf hidup masyrakat

desa.

6. Visi dan Misi Desa Relleanak Utara.

Visi adalah gambaran masa depan yang merupakan suatu keinginan atau

yang di inginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan.Penyusunan visi misi

desa di lakukan dengan pendekatan patisipatif dengan melibatkan beberapa pihak

Page 42: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

34

yang berkepentingan dalam menggagas masadepan desa, seperti pemerintah desa,

BPD, lembaga-lembaga yang ada di desa, tokoh masyarakat, tokoh pemuda,tokoh

agama, tokoh perempuan dan masyarakat pada umumnya.Dengan pertimbangan

kondisi eksternal di desa seperti : satuan kerja wilayah pembangunan di

kecamatan.

Visi tersebut di atas mencerminkan aspirasi serta cita-cita desa sebagai

berikut:

1. Terampil

Maksudnya adalah memiliki kemampuan dan keterampilan sehingga dapat

menciptakan lapangan kerja untuk memenuhi kebeutuhan dasarnya dan

sedikit demi sedikit dapat meminimalisir ketergantungannya kepada pihak

lain terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan dasar.

2. Mandiri

Maksudnya adalah masyarakat desa dapat memenuhi kebutuhan dasarnya

melalui pemberdayaan masyarakat dan pengembangan potensi lokal yang

dimiliki.Memiliki daya saing tinggi untuk mendukung terciptanya iklim

pembangunan yang inovatif dan kompetitif baik secara internal maupun

eksternal.

3. Sehat

Maksudnya adalah masyarakat desa harus memiliki derajat kesehatan yang

tinggi baik dari segi kesehatan lingkungan maupun pelayanan medis yang

layak dan memadai serta memiliki kesadaran memelihara lingkungan.

Page 43: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

35

4. Sejahtra

Maksudnya adalah desa atau masyrakat dapat memenuhi kebutuhan

dasarnya melalui pemberdayaan dasar dan potensi lokal yang

dimiliki.Hidup dalam keragaman namun tetap saling memelihara satu

sama lain untuk hidup rukun dan damai.

Untuk itu maka dapat di rumuskan Misi desa sebagai berikut:

a. Meningkatkan infrasturuktur dan tehnosturuktur desa.

b. Peningkatan kelembagaan pemerintah desa.

c. Peningkatan kelompok dan organisasi desa.

d. Peningkatan pendidikan dan keterampilan pada anak remaja, dan ibu – ibu

rumah tangga.

e. Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat.

f. Meningkatkan sentra bisnis dan kewirausahaan masyarakat desa.

A. Pelayanan Publik Dalam Implementasi Program Marasa di Desa

Ralleanak Utara Kecamatan Aralle Kabupaten Mamasa

Birokrasi yang berorientasi pelayanan prima kepada publik menjadi

tuntutan yang masuk akal. Reformasi birokrasi merupakan proyek nasional, yang

harus didekati dengan berbagai disiplin ilmu, namun tetap terintegrasi dengan

baik. Salah satu pendekatan yang niscaya diambil dalam menjalankan cita-cita

baik itu adalah pendekatan teknologi, bahkan dalam setiap lini kehidupan.

Dalam praktik usaha penyelenggaraan pelayanan publik oleh birokrasi, ada

beberapa terminologi yang digunakan untuk mendekati problem digital birokrasi

seperti ini. Terminologi electronic administration (e-adm) misalnya, merupakan

Page 44: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

36

substitusi ungkapan electronic government (e-gov) yang diberikan untuk suatu

pemerintahan yang mengadopsi teknologi yang berbasis internet, intranet yang

dapat melengkapi dan meningkatkan program dan pelayanannya.

Mudahnya pelayanan birokrasi desa/administrasi saat ini tidak terlepas

dari peranan transformasi digital. Perkembangan teknologi saat ini membawa

banyak perubahan ke berbagai aspek, tidak terkecuali aspek pelayanan

administrasi masyarakat. sehingga membuat pengurusan administrasi dapat

berlangsung lebih mudah, cepat dan juga sederhana.Guna meningkatkan sistem

manajemen pemerintahan desa harus dilakukan penataan administrasi supaya bisa

bekerja secara efisien dan efektif. Proses penataan administrasi desa sendiri adalah

pencatatan informasi dan data untuk mendukung penyelenggaraan kegiatan

pemerintahan desa. Karena itu, perlu dilakukan penyempurnaan pelaksanaan

administrasi.

Masyarakat di Desa Ralleanak Utara sebagai pengguna layanan dapat

mendapatkan bantuan saat membutuhkan jaringan internet.Dimensi akhir ini

berkaitan dengan interaksi masyarakat dengan pemerintah, agar supaya

pemerintah benar-benar memperhatikan kebutuhan warganya, diharapkan kedepan

melalui jaringasn optik ini masyarakat bisa lebih mandiri dan cerdas. Kurangnya

akses internet di desa Ralleanak Utara sangat menyulitkan warga masyarakat jadi

dengan adanya program iniefisiensi dalam kejelasan dan kemudahan untuk

mengakses hal itu tentu akan mempermudah masyarakat mengakses informasi

dari luar wilayah, sehingga kehadiran fasilitas akses internet diharapkan dapat

Page 45: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

37

digunakan dalam hal yang bermanfaat, baik oleh pemerintah desa maupun

masyarakat setempat.

1. Efisiensi

Kejelasan dan kepastian dalam pelayanan merupakan salah satu hal yang

sangat penting bagi masyarakat. Oleh karena itu, aparat pelaksana pelayanan

diharapkan dapat tanggap dan bertangggung jawab dengan tugas serta tanggung

jawabnya sebagai pemberi pelayanan. Pihak pelaksana pelayanan harus bisa

menjelaskan secar rinci prosedur serta persyaratan yang harus dilengkapi untuk

mengakses segala layanan yang di sediakan oleh pemerintah agar masyarakat

tidak juga mengalami kesulitan dalam mengakses apa yang sudah di sediakan oleh

pemerintah desa. Dalam konteks ini yaitu kemudahan dalam menggunakan

website dan kualitas informasi yang disediakan dengan pelayanan publik, di Desa

Ralleanak Utara Kecamatan Aralle Kabupaten Mamasa dengan menggunakan

tolak ukur efesiensi.

Program MARASA (Mandiri, Cerdas dan Sehat) merupakan bentuk

konsistensi pemerintah dalam upaya mewujudkan pembangunan yang

berkelanjutan dengan melibatkan partsipasi masyarakat. Hal ini kemudian diatur

dalam Peraturan Gubernur Sulawesi Barat Nomor 42 Tahun 2018 Tentang

Program Mandiri, Cerdas dan Sehat (MARASA) tahun 2017-2022. Hadirnya

peraturan gubernur ini tentu dengan tujuan yang jelas sebagaimana dijelaskan

berikut di bawah ini :

“Mengurangi tingkat kemiskinan berbasis kemandirian desa melalui upaya

pengintegrasian sumber daya ekonomi, pendidikan dan kesehatan serta

pengembangan produk unggulan sesuai potensi desa dengan cara

mendorong sinergitas antara output program dan kegiatan pemerintah

Page 46: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

38

daerah pada lokus desa”.

Berikut ini adalah tabel jumlah persentase penduduk miskin di Kabupaten

Mamasa dari tahun 2016-2018

Tahun Persentase (%)

2016 13.90 %

2017 13.51 %

2018 13.38 %

Sumber: BPS Kab. Mamasa tahun 2018

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah atau presentasi penduduk

miskin yang ada di Kabupaten Mamasa mengalami penurunan yang cukup efektif.

Pemerintah Desa Ralleanak Utara sebagai bagian dari pemerintah di tataran desa

melakukan upaya-upaya dalam wewujudkan pelayanan yang memudahkan

masyarakatnya agar dapat mengurangi tingkat kemiskinan dengan melibatkan

masyarakat desa dalam setiap pengambilan kebijakan. Efisiensi pelayanan publik

adalah sebuah tuntutan yang harus segera dipenuhi oleh pemerintah desa

Ralleanak Utara.

Berikut hasil wawancara dengan bapak kepala desa Ralleanak Utara yang

mengatakan bahwa:

“Tujuan dari diadakannya program pemerintah (Marasa) ini adalah agar bisa

memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam hal pelayanan, terutama

dalam hal keterbukaan informasi publik untuk bisa menghindari hal-hal

yang tidak sesuai prosedur yang ada .dan dengan pelayanan yang seperti ini

di harapkan masyarakat bisa lebih aktif lagi dalam berpartisipasi untuk

mempercepat pembangunan. ”(wawancara dengan SE tanggal 23 januari

2021).

Berdasarkan hasil wawancara yang di lakukan oleh peneliti dengan

informan di atas maka dapat di ambil kesimpulannya bahwa: proses penerapan

sistem pelayanan birokrasi digital ini sangat efisien hal ini terbukti dari

Page 47: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

39

kemudahan yang bisa di rasakan oleh masyarakat setempat untuk bisa mengakses

segala informasi yang berkaitan dengan pelayanan yang di berikan oleh

pemerintah. Hal ini tentunya tidak terlepas dari upaya pemerintah desa setempat

dan terutama tenaga tehnis yang telah memberikan proses sosialisasi serta

pelatihan yang cukup baik kepada masyarakat sehingga masyarakat bisa

menggunakan layanan yang telah di sediakan oleh pemerintah secara baik.

Dalam konteks ini efektifitas dalam memberikan kemudahan pelayanan

kepada masyarakat juga harus mempertimbangkan aspek input dan ouputnya

sebuah pelayanan yang di berikan oleh pemerintah kepada masyarakat. Sehingga

kita bisa memiliki parameter yang pasti dalam mengevaluasi sampe sejauh mana

keberhasilan dari system pelayanan itu di terapkan dalam masyarakat. Pada

hakikatnya perbaikan system dan prosedur pelayanan publik yang menuju

pelayanan public yang prima yang di berikan oleh aparatur atau birokrat kepada

masyarakat sebaiknya di lakukan dengan penuh perhatian sehingga di harapkan

timbul pandangan positif baik di kalangan pemerintah desa maupun di masyarakat

Hal ini juga sejalan dengan apa yang di sampaikan oleh sekretaris desa

Ralleanak Utara dalam wawancara yang di lakukan oleh peneliti yang mengatakan

bahwa:

“Kami sebagai penyelenggaraan pemerintah di tingkat desa akan terus

selalu melakukan yang tebaik untuk masyarakat dengan memberikan

kemudahan dalam pelayanan publik.Dan kami sangat bersyukur dengan

adanya pelayanan berbasis digital ini masyarakat kami merasa sangat

terbantukan sekali yang dulunya mereka susah sekali untuk bisa

mendapatkan informasi sekarang sudah lebih muda dan bahkan bukan

masyarakat saja yang merasa terbantu kami sebagai pemerintah desa juga

merasa sangat terbantu denga program ini, kenapa karena dengan program

Page 48: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

40

ini kami bisa berkomunikasi dengan pemerintah yang lebih diatas dengan

mudah.” (hasil wawancara dengan HS tanggal 23 januari 2021).

Berdasarkan hasil wawancara yang di lakukan oleh peneliti dengan

informan di atas maka dapat di ambil kesimpulan bahwa : upaya dalam

melakakun reformasi birokrasi untuk memberikan kemudahan dalam hal

pelayanan tentunya bukan saja di rasakan oleh masyarakat tapi di rasakan juga

oleh pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan.

Upaya-upaya kemudahan yang telah dilakukan oleh aparatur desa dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat ini sudah sesuai dengan azas-azas

yang tertuang dalam Program Marasa, sebagai berikut ini :

a) Partisipasi

b) Transparan

c) Akuntabel

d) Terintegrasi

e) Berkelanjutan dan

f) Komprehensif

Hal ini di karenakan akses dalam hirarki birokrasi mulai dari pusat sampai

ke daerah masi kita lihat sering terjadi tumpang tiindih dalam memberikan

pelayanan dengan roformasi birokasi digital seperti ini mampu menghubungkan

setiap hirarki birokrasi yang ada baik dari pusat sampai ke daerah sehingga

evaluasi serta monotoring untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat juga

bisa di lakukan dengan mudah oleh setiap hirarki pemerintah yang ada .

Proses pelayanan birokrasi digital ini telah memberikan ouput yang cukup

maksimal bagi masyarakat setempat sehingga hal ini bisa mendorong

Page 49: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

41

produktifitas masyarakat untuk bisa terus memanfaatkan segala fasilitas yang

telah di sediakan oleh pemerintah untuk terus berkarya demi memberikan

kontribusi terhadap kemajuan bersama.

Tujuan utama pelayanan publik adalah kepuasan masyarakat. Kepuasan ini

dapat terwujud apabila pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar pelayanan

yang ditetapkan atau lebih baik dari standar pelayanan tersebut. Permasalahan

yang masih sering dikeluhkan oleh sebagian masyarakat adalah waktu pelayanan.

Waktu pemrosesan layanan kepada masyarakat sekitar dua minggu dianggap

masih terlalu lama bagi masyarakat.

Berikut hasil wawancara yang di lakukan oleh peneliti dengan masyarakat

desa setempat yang mangatakan bahwa:

“Pelayanan yang di sediakan oleh pemerintah ini memang cukup

membantu kami,namun masi banyak yang kurang salah satunya adalah

masalah waktu pelayanannya ini yang terlalu lama hal mungkin di

karenakan jaringan namun di sisi lain hal ini di karenakan oleh aparat

pemerintah yang lama untuk mengkonfirmasi balik data yang kita lakukan

lewat online sehingga kami harus menunggu beberapa jam atau bahkan

beberapa hari baru bisa terkonfirmsi.” (hasil wawancara dengan DM

tanggal 24 januari 2021).

Berdasarkan hasil wawancara yang di lakukan peneliti dengan masyarakat

desa di atas maka dapat kita simpulkan bahwa: proses penerapan sistem pelayanan

birokrasi digital ini memang belum bisa di jalankan secara maksimal masi sangat

membutuhkan perbaikan serta peningkatan kualitas pelayanan yang lebih baik lagi

sehingga bisa berdampak pada kepuasan masyarakat sebagai pengguna pelayanan

yang di berikan oleh pemerintah,sehingga masyarakat bisa turut terus dalam

mengawal serta berpartisipasi untuk memperlanjar proses pembangunan di tingkat

desa.

Page 50: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

42

Mengacu pada teori solusi konsep e-government pelaksanaan pelayanan

publik di Desa Ralleanak Utara baru sampai pada tahap pertama dan kedua, tahap

informasi dan tahap interaksi. Pada tahap informasi, pemerintah Desa Ralleanak

Utara menyediakan website yang digunakan sebagai media promosi produk,

promosi parisiwata, dan untuk kepentingan pemberitaan berbagai kegiatan yang

akan dan telah dilaksanakan, serta informasi mengenai pelayanan administrasi

kependudukan. Sedangkan tahap interaksi baru sampai pada tataran masyarakat

bisa memberikan feedback/timbal balik kepada pemerintah desa melalui e-mail

ataupun media sosial milik pemerintah Desa Ralleanak Utara Untuk pelayanan-

pelayanan yang sifatnya administratif pemerintah desa Ralleanak Urata belum

bisa berinteraksi secara interaktif karena keterbatasan sumber daya manusia dan

faktor pendukung lainnya terutama faktor kesiapan teknologi infomasinya.

Sampai saat ini Pemerintah Desabelum memiliki basis data kependudukan yang

terintegrasi dengan sistem informasi desa.Untuk itu, pemerintah desa butuh

pengembangan aplikasi pengolahan basis data untuk mendukung sistem tata

kelola sumber daya desa.Pemerintah desa juga belum memiliki sistem yang

mendukung pengelolaan data di desa sehingga pelaporan disajikan banyak

berdasarkan asumsi semata.

Pelayanan yang baik adalah upaya untuk meminimalisir kendala sebaik

mungkin dalam proses implementasinya. Implementasi program Marasa dalam

mewujudkan tata kelola pelayanan publik yang ada di Desa Ralleanak Utara

adalah dengan menyediakan internet desa agar bisa memberikan kepuasan kepada

masyarakat desa dalam membimbing anak-anaknya belajar secara daring di masa

Page 51: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

43

pandemic ini. Jika dalam pengimplementasiannya masih banyak terdapat kendala

maka keberhasilan sebuah pelayanan yang di sediakan oleh pemerintah tersebut

harus mendapat evaluasi serta kritikan dan masukan dari berbagai pihak baik oleh

masyrakat maupun oleh instansi yang berkaitan dengan program pelayanan yang

di sediakan oleh pemrintah desa tersebut. Sasaran yang ingin dicapai dalam

implementasi program Marasa secara umum dapat dikatakan sebagai upaya

meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan melalui kemandirian ekonomi,

pendidikan serta kesehatan melalui integritas, sinkronisasi dan sinegritas program

Marasa dalam kegiatan-kegiatan lintas sector berbasis desa.

2. Tingkat Kepercayaan Masyarakat

Pelayanan publik menjadi ujung tombak interaksi antara masyarakat dan

pemerintah. Masyarakat dapat langsung menilai kinerja pemerintah berdasarkan

kualitas layanan publik yang diterima, karena kualitas pelayanan publik mejadi

kepentingan banyak orang dan dampaknya langsung dapat dirasakan masyarakat

dari semua kalangan. Dalam hal ini, keberhasilan pemerintah untuk membangun

kinerja pelayanan publik secara profesional, efektif, efesien dan akuntabel akan

mengangkat citra positif pemerintah di mata masyarakatnya.

Dalam hal berbicara tentang kepuasan masyarakat Desa Ralleanak Utara

Kecematan Aralle Kabupaten Mamasa terhadap pelayanan wifi umum yang

disediakan oleh pemerintah.

Berikut hasil wawancara dengan salah satu masyarakat desa Ralleanak

Utara yang menyatakan bahwa:

“Kami sebagai masyarakat desa setempat sangat merasa puas dengan

program dari pemerintah ini, karena ini adalah sebuah bentuk kemajuan

Page 52: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

44

yang kami alami.Dengan adanya program ini kami bisa mengakses segala

bentuk informasi baik yang ada di dalam desa maupun yang ada di luar

desa.” (hasil wawancara dengan EB tangga 24 januari 2021).

Berdasarkan hasil wawancara yang di lakukan informan dengan penulis di atas

muaka dapat kita ambil kesimpulan bahwa : program pelayanan birokrasi digital

yang di lakukan oleh pemerintah desa Ralleanak Utara ini sangat membantu

masyarakat terutama dalam hal mendapatkan keterbukaan informasi baik pesoalan

yang ada di dalam internal desa ataupun yang ada di luar desa.

Tentunya hal ini merupakan sebuah bentuk inovasi pelayanan publik yang

di lakukan oleh pemerintah desa setempat demi sebuah pelayan yang terbuka,

cepat, tepat dan transparan sehingga pelayanan yang tepat guna bisa menjadi

harapan bersama antar pemerintah dan masyarakat yang ada .dengan demikian

maka, akan ada proses partisipasi publik yang baik dari masyarakat setempat

sebagai kontribusi yang nyata demi proses percepatan pembangunan.

Percepatan pembangunan di level desa tentu harus diukur dengan tingkat

kepuasan masyrakat terhadap kebijakan-kebijakan yang akan, sedang dan telah

dijalankan oleh pemerintah Desa. Berhubungan denga pelaksanaan program

Marasa ini harus memenuhi ruang lingkupnya sebagai indikator percepatan

pembangunan tersebut. Berikut adalah ruang lingkup Program Marasa, yakni :

a) Penyiapan data berbasis masyarkat

b) Penetapan indikator

c) Penetapan Desa

d) Kelembagaan

e) Penguatan kapasitas SDM

f) Mekanisme pelaksanaan dan koordinasi program

Page 53: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

45

g) Pembinaan, pengawasan dan pengendalian

h) Monitoring, evaluasi dan pelaporan

i) Penganggaran dan

j) Sanksi

Pemerintah desa sebagai penyedia layanan publik bertanggung jawab dan

terus berupaya untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

Rendahnya mutu pelayanan publik yang diberikan oleh aparatur pemerintah

menjadi citra buruk pemerintah di tengah masyarakat. Sebagian masyarakat yang

pernah berurusan dengan birokrasi selalu mengeluh dan kecewa terhadap layanan

yang berikan. Ada sebagian masyarakat sampai saat ini masih menganggap rendah

terhadap kinerja birokrasi.

Pengukuran kepuasan merupakan elemen penting dalam proses evaluasi

kinerja dimana tujuan akhir yang hendak dicapai adalah menyediakan pelayanan

yang lebih baik, lebih efisien, dan lebih efektif berbasis dari kebutuhan

masyarakat. Kepuasan masyarakat merupakan tujuan utama pelayanan prima.Oleh

karena itu, sebagai aparatur pelayan tidak mempunyai sedikitpun alasan untuk

tidak berupaya memuaskan masyarakat. Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila

pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna layanan.

Kepuasan masyarakat dapat juga dijadikan acuan bagi berhasil atau tidaknya

pelaksanaan program yang dilaksanakan pada suatu lembaga layanan publik.

Bahwa kepuasan masyarakat adalah respon masyarakat terhadap evaluasi

ketidaksesuaian yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual

Page 54: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

46

sesudahnya. Kepuasan masyarakat merupakan fungsi dari harapan dan kinerja dan

merupakan respon dari perbandingan antara harapan dan kenyataan

Selama ini, pemerintah sebenarnya juga selalu mengumandangkan bahwa

aparatur pemerintah adalah merupakan abdi masyarakat.Sebagai abdi masyarakat,

sudah jelas bahwa tugas utama dari aparatur pemerintah yaitu memberikan

kualitas pelayanan yang terbaik dari para aparatur pemerintah. Terwujudnya

pelayanan publik yang berkualitas merupakan salah satu ciri dari pemerintahan

yang baik (Good Governance) sebagai tujuan dari pendayagunaan aparatur

negara.Dalam kaitan inilah maka peningkatan kualitas pelayanan publik

merupakan suatu upaya yang harus dilakukan secara terus menerus, berkelanjutan

dan harus dilaksanakan oleh semua para aparatur pemerintah. Semakin tinggi

kualitas pelayanan dalam bentuk barang publik maka kehidupan masyarakat akan

baik, artinya tidak ada masalah yang menghambat dalam melaksanakan kegiatan

sehari-hari.

Pelayanan yang diberikan secara umum belum memuaskan masyarakat.

Pelayanan yang diberikan terlalu berbelit-belit dengan berbagai alasan yang

kurang dapat diterima oleh masyarakat, sehingga pelayanan yang diberikan

cenderung tidak efektif dan efisien.Keadaan yang demikian membuat masyarakat

sebagai pengguna layanan publik tidak terpuaskan.Semua itu berakibat

masyarakat enggan mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan birokrasi

pemerintah secara langsung.

Berikut hasil wawancara dengan masyarakat setempat yang menyatakan bahwa:

“sebagai masyarakat tentunya kami akan sangat membantu pemerintah

untuk bisa terus mempercepat prores pembangunan,tapi pada prinsipnya

Page 55: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

47

pemerintah juga harus bisa mampu memberikan pelayanan yang baik dan

ini bisa kami rasakan dengan program pelayanan yang baru dari

pemerintah ini berupa program wiffi gratis tentunya ini sangat membantu

kami agar kami bisa memiliki rasa kepercayaan kepada pemerintah dengan

sendirinya kami akan terus mengawal serta membantu kerja – kerja

pemerintah.” (hasil wawancara dengan AS pada tanggal 25 januari 2021)

Berdasarkan hasil wawancara yang di lakukan oleh penulis dengan

informan di atas maka dapat kita ambil kesimpulannya bahwa: proses

pembangunan yang partisipatif tentunya harus sejalan juga dengan pelayanan

yang di berikan oleh pemerintah kepada masyarakat sebagai sasaran pelaksana

dari program yang di jalankan oleh pemerintah. Masyarakat yang merupakan

pelanggan dari pelayanan publik, juga memiliki kebutuhan dan harapan pada

kinerja penyelenggara pelayanan publik yang profesional. Sehingga yang

sekarang menjadi tugas Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah adalah

bagaimana memberikan pelayanan publik yang mampu memuaskan masyarakat.

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, orientasi pada kekuasaan yang

amat kuat selama ini telah membuat birokrasi menjadi semakin jauh dari misinya

untuk memberikan pelayanan publik. Birokrasi dan para pejabatnya lebih

menempatkan dirinya sebagai penguasa daripada sebagai pelayan

masyarakat.Akibatnya, sikap dan perilaku birokrasi dalam penyelenggaraan

pelayanan publik cenderung mengabaikan aspirasi dan kepentingan masyarakat.

Akses terhadap pelayanan dan kualitas pelayanan publik sering berbeda

bergantung pada kedekatannya dengan elit birokrasi dan politik. Hal seperti ini

sering mengusik rasa keadilan dalam masyarakat yang merasa diperlakukan secara

tidak wajar oleh birokrasi public sehingga membuat tingkat kepercayaan

Page 56: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

48

masyarakat kepada pemerintah menurun sehingga memberikan citra buruk

kepada pemerintah.

Tentunya hal ini sangat bergantung pada proses pelayanan publik yang

maksimal sehingga upaya pemerintah desa untuk bisa mendorong pelayanan yang

berbasis digital sebagai langka praktik untuk menghadapi lajunya perkembangaan

zaman dengan secara cepat melakukan proses reformasi biroksai dengan

pelayanan yang terbuka, jujur serta memberikan kemudahan kepada masyarakat

setempat dalam mengaksesnya.

3. Realibilitas

Dalam hal ini dipahami sebagai suatu standar kelayakan atau alat ukur

yang digunakan untuk mengetahui asas manfaat dari pelayanan publik berupa

kemampuan untuk memberikan pelayanan publik yang sesuai dan akurat atau

tepat sasaran serta memuaskan dengan selalu menempatkan orang-orang birokrasi

yang profesionalisme dalam bidangnya masing-masing berupa kemampuan secara

teoritis maupun kahlian secara praktis yang di dukung oleh fasilatas sarana dan

prasarana yang menunjang dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang

diberikan oleh pemerintah dengan konsep e-government di Desa Ralleanak Utara

Kecematan Aralle Kabupaten Mamasa.

Berikut hasil wawancara dengan informan yakni kepala desa Ralleanak Utara

yang menyatakan bahwa:

“Reformasi birokrasi yang kami lakukan ini tentunya selalu menempatkan

orang-orang yang betul-betul memahami bagaimana mampu

mengoperasikan tehnologi secara baik sehingga bisa mampu melayani

masyarakat secara baik. ”(hasil wawancar dengan HS tanggal 23 januari

2021).

Page 57: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

49

Berdasarkan hasil wawancara yang di lakukan oleh peneliti di atas maka

dapat kita ambil kesimmpulannya bahwa: salah satu variabel yang sangat urgen

dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat adalah menempatkan seorang

birokrasi pemerintahan yang sesuai dengan kamampuan serta kompetensi yang

mereka meliki untuk bisa memberikan pelayanan yang baik kepada masyrakat.

Karena dengan tenaga yang profeisonal serta mampu memahami sistem secara

baiklah.

Pelayanan publik hanya akan dapat diberikan oleh pelayan publik dan

dirasakan oleh masyarakat sebagai penggunanya saat pelayanan itu dikerjakan

oleh para pelayan (birokrasi) yang professional. Profesionalisme birokrasi ini

menjadi sangat penting sebab tingkat kebutuhan dan kepentingan masyarakat yang

sudah semakin kompleks.Untuk itu, dalam rangka memperbaiki kesan birokrasi

agar menjadi birokrasi yang profesional sehingga mampu memberikan pelayanan

publik yang prima. Rasa puas masyarakat dalam pelayanan publik akan terpenuhi

ketika apa yang diberikan oleh aparatur pemerintah sesuai dengan apa yang

mereka harapkan selama ini, dimana dalam pelayanan tersebut terdapat tiga unsur

pokok yaitu biaya relatif lebih murah, waktu untuk mengerjakan relatif lebih cepat

dan mutu yang diberikan relatif lebih baik. yang bisa mendorong kualitas

pelayanan Profesionalisme merupakan cerminan keterampilan dan keahlian

aparatur yang dapat berjalan efektif apabila didukung dengan kesesuaian tingkat

pengetahuan atas dasar latar belakang pendidikan dengan beban kerja yang

menjadi tanggung jawabnya dan juga sebagai cerminan potensi diri yang dimiliki

Page 58: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

50

aparatur, baik dari aspek kemampuan maupun aspek tingkah laku yang mencakup

loyalitas, inovasi, produktivitas dan kreatifitas

Namun disisi lain kualitas dalam memberikan pelayanan yang tepat

sasaran, cepat dan transparan selain mengandalkan manusia yang profesional yang

kompoten dalam bidangnya juga harus di dukung dengan fasilitas sarana dan

prasarana sebagai penunjang kerja-kerja praktis yang di lakukan oleh seorang

birokrasi dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.

Karena seberapa hebat apapun seseorang dalam memberikan pelayanan tanpa ada

daya dukung yang baik dari fasilatas maka hasilnya akan kurang maksimal.

Sejalan dengan visi misi pembanguan yang berkrlanjutan tentu harus

menempatkan birokrasi yang professional dan proporsional berdasarkan kajian

kebutuhan yang ada di Desa Ralleanak Utara. Indikator yang digunakan adalah

sebagai berikut ini berdasarkan RPJMD Provinsi Sulawesi Barat tahun 2017-2022

di bawah ini :

1) Desa Mandiri dengan indikator :

a) Terdapat penghasilan dan peningkatan komoditi utama di desa

b) Terdapat produk unggulan di desa

c) Ketersediaan pertokoan di desa

d) Ketersediaan pasar desa

e) Ketersediaan warung/kedai makanan desa

f) Ketersediaan akses lembaga keuangan

g) Terdapatnya kelembagaan ekonomi desa (BUMDES)

2) Desa Cerdas dengan indikator :

Page 59: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

51

a) Semua anak usia sekolah wajib bersekolah

b) Akses masyarakat mendapatkan pendidikan formal

c) Terdapat akses internet

d) Terdapatnya pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) yang aktif

3) Desa Sehat dengan indikator :

a) Terdapatnya Poskesdes

b) Menurunya tingkat penyakit menular dan tidak menular

c) Jumlah keluarga yang mengikuti program KB

d) Jumlah bayi yang mendapatkan imuninasi dasar lengkap

Berdasarkan beberapa indikator desa yang terdapat dalam program

Marasa, maka salah satu indikator yang berhubungan denga focus penelitian ini

adalah akases internet untuk sekolah-sekolah, postu dan kantor desa yang

memadai dalam kaitannya dengan layanan publik yang efektif dan efisiensi serta

akuntabel dan transparan adalah sebuah tuntutan yang harus segera terpenuhi oleh

pemerintah desa. Sasaran yang dicapai di tingkat desa adalah pemasaran produk

unggulan berupa kopi dengan melibatkan partisipasi petani kopi yang ada dengan

mengadaan internet gratis yang ada di desa.

Berikut ini adalah wawancara peneliti dengan salah satu informan yakni

petugas internet yang menyatakan bahwa:

“Kami sebagai petugas yang mendapatkan mandat serta amanah dari

pemerintah desa untuk menjalankan sistem reformasi birokrasi ini dalam

memberikan pelayakan kepada masyarakat masi kurangmaksimal dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat setempt, hal ini di karekanan

fasilitas yang kurang menunjang kerja kami berupa hal – hal teknis

katakan saja jaringan yang masi kurang baik atau listrik yang belum baik

Page 60: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

52

serta keterbatasan yang lainya berupa komputer yang masi terbatas dll.”

(hasil wawancara dengan MB tanggal 25 januari 2021).

Berdasarkan hasil wawancara yang di lakukan peneliti dengan informan

di atas maka dapat kita ambil kesimpulannya bahwa: untuk kemudahan dalam

memberikan pelayanan yang maksimal yang cepat kepada masyarakat maka

harus ada kelengkapan fasilitas sarana dan prasarana yang menunjang dan layak

sesuai yang susuai dengan standar sehingga kita bisa mendapat pelayanan yang

maksimal pula. Inilah masalah-masalah yang sering kali menjadi kendala dan

hambatan bagi para pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat

apalagi pemerintah yang berada di daerah-daearah tertinggal yang jauh dari pusat

kota pemerintahan selayaknya harus di berikan perhatian yang bagus untuk bisa

mempercepat proses pembangunan demi kemajuan bangsa.

Kebijakan pendayagunaan aparatur negara dalam upaya peningkatan

kualitas pelayanan harus dilaksanakan secara konsisten dengan memperhatikan

kebutuhan dan harapan masyarakat, sehingga pelayanan pemerintah kepada

masyarakat dapat selalu diberikan secara cepat, tepat, murah, terbuka, sederhana

dan mudah dilaksanakan serta tidak diskriminatif. Oleh karena itu, upaya

peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat merupakan kegiatan yang

dilaksanakan secara terusmenerus dan berkelanjutan oleh semua jajaran aparatur

negara pada semua tingkatan pelayanan kepada masyarakat oleh aparatur

pemerintah perlu terus ditingkatkan, sehingga mencapai kualitas yang diharapkan

untuk mengetahui kinerja pelayanan aparatur pemerintah kepada masyarakat,

perlu dilakukan penilaian atas pendapat masyarakat terhadap pelayanan

Page 61: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

53

Di sisi lain sarana serta prasarana yang mendukung serta tenaga aparat

birokrat yang profesional hal yang tidak kalah jauh pentingnya juga adalah

masyarakat sebagai sasaran dari pelayanan publik yang di lakukan oleh

pemerintah. Hal ini menyangkut tentang persoalan kualitas sumber daya

masyarakat yang apakah mereka bisa mampu beradap tasi dengan sistem pelayan

yang baru tersebut dengan segala keterbatasan sumber daya yang ada atau malah

sebaliknya. Jangan sampai reformasi birokrasi yang di lakukan oleh pemerintah

tersebut malah tidak bisa di gunakan secara baik oleh masyarakat sebagai sasaran

dari reformasi birokrasi dalam pelayanan publik yang di lakukan oleh pemerintah

tersebut.

Berikut hasil wawancara dengan salah satu informan yakni masyarakat

desa Ralleanak Utara yang menyatakan bahwa:

“Pelayanan yang di berikan kepada kami ini tentunya sangat berguna bagi

kami, namun ini belum bisa kami gunakan seutuhnya hal di karenakan masi

kurangnya pengetahuan kami tentang masalah tehnologi yang sesuai dengan

perkembangan jaman sekarang,ini terkadang membingungkan bagi kami

apalagi kami masyarakat yang tidak pernah mendapatkan pendidikan”.

(hasil wawancara dengan MS tanggal 24 januari 2021)

Berdasarkan hasil wawancara yang di lakukan peneliti dengan warga

masyarakat di atas maka dapat kita ambil kesimpulannya bahwa: sistem pelayanan

birokrasi dengan memanfaatkan perkembangan tehnologi yang ada harus di

sesuaikan secara baik dengan tingkat sumber daya manusia yang di miliki oleh

masyarakat setempat sebagai pengguna dari layanan yang telah di sediakan oleh

pemerintah. Oleh karena itu proses sosialisasi serta proses pelatihan harus di

Page 62: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

54

lakukan terlebih dahulu sebelum pelayanan itu betul-betul di terapkan di

lingkungan masyarakat.

4. Dukungan Kepada Masyarakat

Aspek ini menjamin bahwa masyarakat pengguna layanan dapat

mendapatkan bantuan saat dibutuhkan. Dimensi akhir ini berkaitan dengan

interaksi masyarakat dengan customerservice dibagian helpdesk situs saat mereka

mengalami beberapa kesulitan dalam interaksi mereka dengan situs e-government

yang mereka akses. Aspek ini berkaitan dengan minat/antusiasme yang

ditunjukkan oleh customerservice dalam memecahkan masalah pengunjung

situs,yang dapat dilihat dari respon cepat dari customerservice terhadap

pertanyaan pengguna layanan, dan pengetahuan customer service untuk menjawab

pertanyaan pengguna layanan dan tingkat kepercayaan diri customer service

dalam membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi pengguna layanan .

Aspek ini menjamin bahwa masyarakat di Desa Ralleanak Utara sebagai

pengguna layanan bisa mendapatkan bantuan saat membutuhkan jaringan

internet.Dimensi akhir ini berkaitan dengan interaksi masyarakat dengan

pemerintah.

Berikut hasil wawancara dengan salah satu informan yakni masyarakat desa

Ralleanak Utara yang menyatakan bahwa:

“Sebagai masyarakat kami merasa sangat terbantu sekali dengan

memanfaatkan layanan atau fasilitas yang di sediakan oleh pemerintah desa.

Apalagi di tambah dengan aparat desa yang mengoperasikan aplikasi

tersebut selalu membantu kami jika dalam penggunaan layanan ini kami

merasa kesulitan dalam menggunakannya,namanya juga masyarakat desa

tentunya buta dengan persoalan tehnologi tapi,kami selalu di bantu oleh

Page 63: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

55

aparat dalam menggunakan fasilatas tersebut. ”(hasil wawancara dengan

MS tanggal 25 januarib 2021).

Berdasarkan hasil wawancara yang di lakukan oleh peneliti dengan salah

satu informan di atas maka dapat kita ambil kesimpulannya bahwa: proses

penerapan sistem informasi ini harus betul-betul di rasakan oleh masyarakat

sebagai pengguna layanan ini. Untuk itu sistem layanan publik berbasis elektronik

ini harus bisa mampu menyesuaikan diri dengan kondisi masyarakat

setempat,apalagi masyarakat yang masi tradisional seperti di kampung-kampung

yang belum paham betul dengan sistem layanan publik yang berbasis elektronik.

Dengan demikian maka di butuhkan tenaga atau staf pemerintah desa yang

profesional untuk bisa membantuk masyarakat jika dalam menggunakan layanan

tersebut masyarakat mengalami kendala dalam menggunakannya.

Dalam penyelenggaraan pemerintahan, keberadaan pemerintah atau sering

disebut birokrasi tidak lain adalah sebagai pihak yang berkewajiban untuk

memberikan pelayanan, pembangunan dan pemberdayaan dalam rangka

pemenuhan kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Dalam hubungan ini segala

kecenderungan dan sifat yang menjadi karakteristik dari masing-masing pihak,

baik pemerintah maupun dari masyarakat, sama-sama akan memberikan gambaran

mengenai bagaimana kinerja pelayanan publik tersebut dilakukan.

Upaya-upaya dukungan yang diberikan kepada masyarakat adalah dalam

hal penyediaan akses internet grastis untuk mendukung informasi-informasi desa

yang bermanfaat dan berguna dalam bidang pendidikan, kesehatan dan pertanian.

Dari pihak pemerintah misalnya, karakteristik birokrasi beserta segenap orientasi

politiknya akan membawa konsekuensi tersendiri bagi pelaksanaan tugas-tugas

Page 64: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

56

pemerintahan. Sementara dari sisi masyarakat sebagai pengguna jasa layanan

misalnya, partisipasi yang rendah dan kurangnya daya kritis terhadap kinerja

pemerintahan, akan menjadikan posisi masyarakat menjadi lemah sehingga tidak

ada jalan lain kecuali menerima pemberian layanan apa adanya meski dengan

kualitas yang memprihatinkan. Lemahnya dan rendahnya kualitas

penyelenggaraan pemerintahan pada satu sisi dapat dipahami bahwa pemerintah

sebagai pelayan publik masih mengalami ketidakberdayaan.

Namun pelayanan yang di lakukan oleh staf pemerintah desa Ralleanak

Utara ini dalam praktisnya mengalami kesulitan hal ini di karenakan tenaga staf

yang ada hanya bebebrapa oranng kemudian harus melayani masyarakat yang

begitu banyak sehingga dalam praktisnya mereka sering mengalami kesulitan

dalam memberikan pelayanan yang maksimal sehingga terkadang banyak

masyarakat juga mengeluh tentang pelayanan yang di berikan oleh pemerintah

desa setempat.

Berikut hasil wawancara dengan salah satu informan yakni petugas internet

desa Ralleanak Utara yang mengatakan bahwa:

“Kami sebagai orang yang memberikan layanan kepada masyarakat

setempat ini masi juga kewalahan secara tehnis karena masi banyak dari

mereka yang belum memahami betul bagaimana menggunakan layanan

internet yang di sediakan oleh pemerintah desa setempat.walaupun kami

sudah melakukan proses pelatihan tapi masi ada saja yang kesulitan dalam

menggunakan layanan internet yang telah di sediakan oleh pemerintah desa

tersebut.” (hasil wawancara dengan MB tanggal 25 januari 2021).

Berdasarkan hasil wawancara yang di lakukan oleh peneliti dengan

informan di atas maka dapat kita ambil kesimpulannya bahwa: untuk bisa

memberikan pelayanan publik yang baik serta tepat guna maka di butuhkan relasi

Page 65: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

57

yang baik antara pemerintah sebagai penyedia layanan dan masyarakat sebagai

pengguna layanan.

Untuk bisa membangun relasi yang baik antara pemerintah dengan

masyarakat agar bisa mengahadirkan pelayanan publik yang baik maka, di

butuhkan kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat hal ini harus berangkat

dari tenaga pelayanan dari pemerintah yang mengedepankan profesionalisme serta

mampu memecahkan masalah atau kesulitan yang di alami oleh masyarakat

sehingga ada sinergitas yang baik antara pemerintah dan masayarakat yang di

sesuaikan dengan tingkat kualitas sumber daya manusia yang di miliki oleh desa

Ralleanak Utara ini dalam menerima atau merespon pelayanan public berbasis E-

Government yang di sediakan oleh pemerintah.

Disinilah pentingnya partisipasi masyarakat dalam mengembangkan

pelayanan publik yang baik dan berkualitas, respon balik yang di lakukan oleh

masyarakat dalam menanggapi setiap pelayanan yang di berikan oleh pemerintah

desa berupa kritikan, saran dan masukan merupakan sebuah instrument penting

untuk bisa mengembagkan program-program pelayanan yang lebih inovatif dan

bisa di akses secara baik oleh masyarakat yang di sesuiakan dengan

perkembangan zaman serta tehnologi yang berkembang saat ini. Oleh karena itu

pemerintah desa harus membalikkan satu konsepsi bahwa masyarakat bukanlah

objek dari pelayanan akan tetapi masyarakat adalah subjek dalam artian mereka

adalah mitra yang aktif dari pemerintah untuk sama-sama berkolaborasi dalam

mengembangkan pelayanan yang lebih maju dan inovatif.

Page 66: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

58

Keterlibatan warga dalam proses pelayanan sejauh ini masih amat terbatas.

Seringkali muncul keraguan di kalangan para pejabat birokrasi pelayanan

mengenai perlu-tidaknya keterlibatan warga dalam pelayanan. Asumsi bahwa

warga tidak mengerti kebutuhannya dan asumsi bahwa pemerintah dan pejabatnya

yang paling tahu mengenai kebutuhan masyarakat harus segera ditinggalkan.

Dalam kenyataannya warga atau masyarakat adalah pihak yang paling tahu

mengenai apa yang mereka butuhkan. Sebagai pengguna pelayanan mereka bukan

hanya mengerti apa yang dibutuhkan tetapi juga bagaimana kualitasnya. Oleh

karena itu warga harus diberi ruang untuk ikut terlibat bukan hanya dalam proses

kreasi tetapi juga dalam menentukan standar pelayanan yang diinginkan. Dengan

demikian partisipasi masyarakat dalam proses dan manajemen pelayanan harus

segera dibuka.

Dalam hal ini masyarakat harus diberi kesempatan untuk mengekspresikan

kepentingannya dalam manajemen pelayanan kemudian pemerintah atau

penyelenggara layanan harus menjadikan kepentingan publik tersebut sebagai

kriteria utama dalam penyelenggaraan layanan publik.

Page 67: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

59

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasakan hasil penelitian yang di lakukan oleh penulis tentang

Pelayanan Publik Dalam Implementasi Program Marasa di Desa Ralleanak Utara

Kecamatan Aralle Kabupaten Mamasa, maka peneliti dapat mengambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Penerapan sistem Pelayanan Publik Dalam Implementasi Program marasa

ini berjalan cukup maksiamal walaupun masih ada kendala dalam

penerapannya.

2. Sistem pelayanan publik ini masih butuh pembaharuan dalam

penerapannya terutama persoalan tehnis beruapa jaringan serta listrik yang

belum memadai serta tenaga pelaksanan sistem ini juga perlu di tambhakan.

3. Penerapan sistem pelayanan berbasis internet ini belum beradaptasi secara

baik dengan masyarakat hal ini di karenakan tinggkat pengetahuan

masyarakat sebagai pengguna layanan yang masih rendah.

4. Masih kurangnya tenaga birokrasi yang profesional untuk bisa memberikan

pelayanan yang baik kepada masyarakat desa sebagai sasaran dari program

yang di jalankan oleh pemerintah desa.

B. Saran.

Berdasarkan apa yang peneliti temui di lapangan saat melakukan

penelitian tentang Pelayanan Publik Dalam Implementasi Program Marasa di

Page 68: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

60

Desa Ralleanak Utara Kecamatan Aralle Kabupaten Mamadsa maka, penulis

dapat menyarankan sebagai berikut:

1. Perlu adanya proses peningkatan sarana dan prasarana yang lebih baik

untuk bisa menghadirkan pelayanan yang responsisf dan susuai dengan

kebutuhan masyarakat desa setempat.

2. Perlu adanya proses pelatihan serta sosialisasi yang matang dari pemerintah

desa untuk bisa meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam mengunakan

sistem layanan sosial yang berbasis digital seperti itu.

3. Perlu adanya penambahan tenaga birokrasi yang profesional untuk bisa

memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.

Page 69: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

61

61

DAFTAR PUSTAKA

Azmi, I. F., & Asmarianti, A. (2019, December). Studi Kebijakan E-Government

Di Indonesia: Membangun E-Government Yang Berorientasi Pada Kualitas

Layanan. In SENSITIf: Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi

Informasi (pp. 889-896).

Dwiyanto, Agus. 2006, Mewujudkan Good Geovernance Melalui Pelayanan

Public. Yogyakarta: UGM Press.

Effendi, Sofian.2012.Metode Penelitian Survei.Jakarta:LP3E

Epiphany Sinaga, Sri Suwitri, M. M. (2014). Implementasi Instruksi Presiden

No.3 tahun 2003 Tentang Kebijakan dan StrategiNasional Pengembangan

Electronic Government Di Kabupaten Semarang. Zitteliana, 18(1), 22–27.

Habibullah, A. (2010). Kajian Pemanfaatan dan Pengembangan E-Government.

Kajian Pemanfaatan dan Pengembangan E-Government, 23(3), 187–195.

Hodge, B.J, William P. Anthony, Lawrence M. Gales. 2003. Organization

Theory: A Strategic Approach. New Jersey: Prentice Hall. Hal.6-9

Irsan. (2012). Kualitas Pelayanan Kesehatan Pada Puskesmas Simpur di Bandar

Lampung. Universitas Lampung.

Jumiati, I. E. (2010). Electronic Government : Suatu Inovasi Peningkatan

Manajemen Publik Dalam Kerangka Good Governance. Jurnal Administrasi

Publik, 1(1), 54–78.

Mustafadidjaya, AR (2003) Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik

Indonesia. Jakarta: (SANKRI), LAN.

Pratama, Y. (2020). Pola Interaksi Penyelenggaraan Pemerintah Desa Kemiri

Kecamatan Pacet Dalam Mengoptimalkan Pelayanan Publik Di Era

Revolusi Industri 4.0. Prosiding Simposium Nasional''Tantangan

Penyelenggaraan Pemerintahan di Era Revolusi Indusri 4. O", 139-155.

Rosyada, A. A. (2016). Analisis Penerapan Prinsip Good Governance Dalam

Rangka Pelayanan Publik Di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu

Di Kota Samarinda. eJournal Ilmu Pemerintahan, 4(1), 102–114.

Saputro, H. E. (2015). Kualitas Pelayanan Publik. 97(12), 194–200.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suaedi, Falih ; Bintoro Wardiyanto. 2010. Revitalisasi Administrasi Negara.

Yogyakarta: Graha Ilmu

Page 70: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

62

Wibawa, I. G. A., & Antarini, L. (2020). Sistem Digital Tata Kelola Pemerintahan

Daerah (Digital Local Government). Public Inspiration: Jurnal

Administrasi Publik, 5(1), 57-71.

Widjaja.(2003). Otonomi Daerah. Jakarta: PT raja Grafindo Persada.

Wienarni, L. (2019). Pengembangan Birokrasi Digital Di Indonesia.JURNAL

EKONOMI, SOSIAL & HUMANIORA, 1(02), 24-32.

Page 71: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

63

LAMPIRAN

Page 72: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

64

64

Page 73: SKRIPSI PELAYANAN PUBLIK DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM …

65

RIWAYAT HIDUP

Iswar, lahir Ralleanak pada 07 Juli 1996. Anak

pertama dari dua bersaudara dari pasangan Amirullah

dan Suriah. Tamat pendidikan sekolah dasar di SDN

014 RALLEANAK pada tahun 2008, SMP YP-PGRI 4

Makassar di tahun 2011, dan tamat di SMA Negeri 1

Aralle, tahun 2014.

Kemudian penulis melanjutkan studi di Universitas

Muhammadiyah Makassar, dengan jurusan S-1 Ilmu

Pemetintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan

meraih sarjana pada tahun 2021. Selama menjadi

mahasiswa, dia pernah aktif di Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Pemerintahan

(HIMJIP) Unismuh Makassar tahun (2016-2017). Di ekstra kampus juga pernah

aktif di Himpunan Pelajar Mahasiswa Kecamatan Aralle (HPM-Aralle) sebagai

pengurus Bidang Humas (2019-2021). Dia juga aktif di dunia music terutama

Keyboardist, cover, dan cipta lagu Daerah hingga saat ini dia memiliki channel

YouTube (Iswar Music Official).