Strategi Percepatan Implementasi SPM Untuk Mendukung Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di era...

24
Disampaikan pada Diskusi Percepatan Pencapaian Sasaran RPJMN 2010-2014 Bappenas, 5 Desember 2012 Tri WidodoW. Utomo

description

Disampaikan pada Diskusi Percepatan Pencapaian Sasaran RPJMN 2010-2014 Bappenas, 5 Desember 2012

Transcript of Strategi Percepatan Implementasi SPM Untuk Mendukung Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di era...

Page 1: Strategi Percepatan Implementasi SPM Untuk Mendukung Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di era desentralisasi

Disampaikan padaDiskusi Percepatan Pencapaian Sasaran RPJMN 2010-2014

Bappenas, 5 Desember 2012

Tri Widodo W. Utomo

Page 2: Strategi Percepatan Implementasi SPM Untuk Mendukung Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di era desentralisasi

• Potret Pelayanan Publik di Era

Desentralisasi

• Desentralisasi sbg Leverage dan Result.

• Rekomendasi Strategi Percepatan

Implementasi SPM & Peningkatan

Pelayanan Publik.

Page 3: Strategi Percepatan Implementasi SPM Untuk Mendukung Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di era desentralisasi
Page 4: Strategi Percepatan Implementasi SPM Untuk Mendukung Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di era desentralisasi

Penduduk Miskin Menurut Wilayah Tahun 2011 Berdasarkan Wilayah((SumberSumber: : SataSata KesraKesra, 2012, , 2012, dalamdalam TaufiqTaufiq, 2012), 2012)

Sumatera Jawa Bali&

NT

Kali-

mantanSulawesi Mal

ukuPapua

Jumlah penduduk miskin di Indonesia tahun

2011 sebanyak 12,49 %. Wilayah Papua

memiliki jumlah penduduk miskin tertinggi

dengan rata-rata 31,90%Sumber: data.kesra.go.id, 2012

Page 5: Strategi Percepatan Implementasi SPM Untuk Mendukung Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di era desentralisasi

FAKTA TENTANG KEMISKINAN:FAKTA TENTANG KEMISKINAN:

�� KemiskinanKemiskinan masihmasih relatifrelatif tinggitinggi setelahsetelah 1 1 dekadedekadelebihlebih pelaksanaanpelaksanaan desentralisasidesentralisasi. . JumlahJumlah pendudukpendudukmiskinmiskin padapada MaretMaret 2012 2012 mencapaimencapai 29,13 29,13 jutajuta orangorangatauatau 11,96% (BPS, 2012)11,96% (BPS, 2012)

�� KesenjanganKesenjangan antarantar daerahdaerah masihmasih cukupcukup lebarlebar..

�� UniknyaUniknya, , danadana perimbanganperimbangan lain lain tidaktidak berkorelasiberkorelasidengandengan kemiskinankemiskinan, , justrujustru kemiskinankemiskinan cenderungcenderungtinggitinggi didi daerahdaerah penerimapenerima danadana perimbanganperimbangan ygygbesarbesar..

�� UntukUntuk ituitu, , harusharus adaada peninjauanpeninjauan kembalikembali strategistrategipengentasanpengentasan kemiskinankemiskinan dandan formula formula danadanaperimbanganperimbangan, , karenakarena keduanyakeduanya tidaktidak memilikimemilikikorelasikorelasi positifpositif..

Page 6: Strategi Percepatan Implementasi SPM Untuk Mendukung Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di era desentralisasi

TahunTahun PusatPusat DaerahDaerah

2008 6,84 6,69

2009 6,64 6,46

2010 6,16 5,07

Sumber: KPK, Integritas Sektor Publik Indonesia Tahun 2010: Fakta Korupsi Dalam Pelayanan Publik, 2011.

Page 7: Strategi Percepatan Implementasi SPM Untuk Mendukung Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di era desentralisasi

HasilHasil KajianKajian ThnThn LokasiLokasi TemuanTemuan

Ray 200323 kab/kota; 1014 respondenpengusaha UKM

Belum ada perbaikan iklimusaha di daerah ygsignifikan sejak Otda.

LPEM FE-UI 200160 kab/kota; 1736 respondenperusahaan

Otda justru meningkatkanbiaya ketidakpastianberusaha di kab/kota

Kuncoro, et.al. 2004

6 kluster industripadat karya(Batam, Jabodetabek, Bandung, Jepara, Surabaya, Bali)

Banyak hambatanperaturan & non-peraturandalam aktivitas ekspor ygmenimbulkan ekonomibiaya tinggi. Hipotesisgrease money terbukti.

Sumber: MTI, Reformasi Pelayanan Perizinan dan Pembangunan Daerah, 2010.

Page 8: Strategi Percepatan Implementasi SPM Untuk Mendukung Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di era desentralisasi
Page 9: Strategi Percepatan Implementasi SPM Untuk Mendukung Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di era desentralisasi

(leverage) (result)

� Daerah Otonom� Dana Perimbangan� Pegawai/SDM� Kewenangan regulasi

� Kemiskinan� Ketimpangan antardaerah

� Efektivitas pelayanan

Page 10: Strategi Percepatan Implementasi SPM Untuk Mendukung Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di era desentralisasi

DaerahDaerah 19991999 2012*)2012*)

Provinsi 27 34

Kabupaten 234 402

Kota 59 93

Jumlah 320 529

*) Jumlah setelah pengesahan 5 DOB oleh DPR-RI tgl. 25-10-2012, yaitu Prov. Kaltara, Kab. Pesisir Barat (Lampung), Kab. Pangandaran (Jabar), Kab. Arfak dan Kab.

Manokwari Selatan (Papua Barat).

Sumber: Menteri Hukum HAM dalam Kompas, 27-10-2012

Data ini berbeda dengan Data Kemdagri per 30-6-2009 yg mencatat Daerah Otonom di Indonesia sebanyak 530, terdiri atas 33 provinsi, 497 kabupaten,

dan 98 kota.

Page 11: Strategi Percepatan Implementasi SPM Untuk Mendukung Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di era desentralisasi

19961996--2009, dana perimbangan dari pusat meningkat hampir 2009, dana perimbangan dari pusat meningkat hampir 44x x lipat dari Rp.lipat dari Rp. 44,5 triliun menjadi Rp.44,5 triliun menjadi Rp. 209,8 triliun209,8 triliun

(Sumber: Decentralization Support Facility, 2011, dalam Taufiq, 2012)

Page 12: Strategi Percepatan Implementasi SPM Untuk Mendukung Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di era desentralisasi

PadaPada APBN 2013, APBN 2013, danadana transfer transfer keke daerahdaerah sebesarsebesar RpRp. . 528,63 T, 528,63 T, atauatau 31,4% 31,4% daridari total APBN total APBN sebesarsebesar RpRp. 1.683 T.. 1.683 T.

Page 13: Strategi Percepatan Implementasi SPM Untuk Mendukung Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di era desentralisasi

Belanja pegawai Belanja pegawai adalahadalah beban utama APBDbeban utama APBD;; mengalami mengalami kenaikan tiap tahun hingga akhir 2011 sebesar 45% dari total kenaikan tiap tahun hingga akhir 2011 sebesar 45% dari total belanja daerahbelanja daerah, s, sementara belanja modal terus mengalami ementara belanja modal terus mengalami

penurunan menjadi 22%penurunan menjadi 22%. .

(Sumber: Taufiq, 2012)

Page 14: Strategi Percepatan Implementasi SPM Untuk Mendukung Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di era desentralisasi

Kelompok% Belanja Pegawai

dengan APBDJumlahDaerah

Prosentase(%)

I ≤30 52 9,92

II 31 s.d. 40 76 14,50

III 41 s.d. 50 106 20,23

IV 51 s.d. 60 145 27,67

V 61 s.d. 76 145 27,67

Sumber: Kementerian Keuangan, 2010 (dikutip dari Bahan Sosialisasi PeraturanMenpan-RB No. 26 Tahun 2011 Tentang Pedoman Perhitungan JumlahKebutuhan PNS yang Tepat Untuk Daerah, 2011)

Page 15: Strategi Percepatan Implementasi SPM Untuk Mendukung Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di era desentralisasi

Sumber: Ditjen Keuangan Daerah, Kementerian Dalam Negeri, April 2011 (dikutip dariMenpan-RB, “Reformasi Birokrasi: Peluang dan Tantangan”, 9 April 2012)

Page 16: Strategi Percepatan Implementasi SPM Untuk Mendukung Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di era desentralisasi

Pembentukan daerah otonom secara filosofis, politis, ekonomis, maupun administratif dimaksudkan untukmendekatkan pemerintah kepada masyarakat, sekaligus mempercepat pelayanan publik. Meskipundemikian, fenomena empirik justru memperlihatkanarah sebaliknya.

Demikian pula, Dana Perimbangan dikucurkan kepadadaerah adalah untuk meningkatkan kualitas pelayananpublik. Sayangnya, ada kecenderungan dana tsb lebihbanyak dinikmati oleh aparat ketimbang oleh rakyat.

DisisiDisisi lain, lain, PP No 65/2005 & Permendagri No 79/2007 mengamanatkan Pemerintah Daerah untukmengintegrasikan Rencana Pencapaian SPM ke dalamRPJMD dan Rencana Strategis SKPD.

Dengan kondisi & kemampuan anggaran yg ada, makasulit mencapai sasaran pada SPM.

Page 17: Strategi Percepatan Implementasi SPM Untuk Mendukung Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di era desentralisasi

RataRata--rata DAU per rata DAU per KapitaKapita berdasarkanberdasarkan ProvinsiProvinsi

(Sumber: Decentralization Support Facility, 2011, dalam Taufiq, 2012)

Page 18: Strategi Percepatan Implementasi SPM Untuk Mendukung Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di era desentralisasi

PeningkatanPeningkatan DAU DAU sangatsangat signifikansignifikan, , daridari RpRp. 2,6 . 2,6 triliuntriliunpadapada tahuntahun 2003 2003 menjadimenjadi RpRp. 47,9 . 47,9 triliuntriliun padapada tahuntahun2010. 2010. SayangSayang, , adaada kecenderungankecenderungan ketimpanganketimpangan jikajikadihitungdihitung per per kapitakapita. .

Provinsi Provinsi penerimapenerima DAU DAU terendah adalah Banten dengan terendah adalah Banten dengan ratarata22 // kapita kapita sebesar sebesar RpRp.. 450 450 ribu. Pada ekstrem ribu. Pada ekstrem yg yg lain, Provinsi lain, Provinsi penerima penerima DAU tertinggi adalah Papua DAU tertinggi adalah Papua dengan dengan ratarata 22 // kapita kapita sebesar sebesar hampir Rphampir Rp.. 6 6 juta. Untuk juta. Untuk Kab/KotaKab/Kota, penerima DAU terendah adalah Kota , penerima DAU terendah adalah Kota Bontang Bontang sebesar sebesar RpRp.. 119 119 ribu ribu ratarata 22 // kapita. Penerima kapita. Penerima DAU tertinggi DAU tertinggi KabKab.. Waropen sebesar RpWaropen sebesar Rp.. 19,7 juta19,7 juta ratarata2 2

// kapitakapita..

KondisiKondisi sepertiseperti iniini akanakan dapatdapat memicumemicu penggunaanpenggunaan DAU DAU secarasecara tidaktidak efisienefisien dandan kurangkurang berorientasiberorientasi keke publikpublik..

Page 19: Strategi Percepatan Implementasi SPM Untuk Mendukung Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di era desentralisasi

Status PNSTahun

2003 2011

PNS Pusat 823.909 (22,58%) 949.987 (20,18%)

PNS Daerah 2.824.096 (77,41%) 3.758.343 (79,82%)

Jumlah 3.648.005 4.708.330

SumberSumber:: 11)) BKN,BKN, PendataanPendataan UlangUlang PNSPNS 20032003;; 22)) BKN,BKN, PenataanPenataan PegawaiPegawai

NegeriNegeri SipilSipil,, 20112011 ((diolahdiolah))

Page 20: Strategi Percepatan Implementasi SPM Untuk Mendukung Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di era desentralisasi

ProporsiProporsi antaraantara jumlahjumlah pegawaipegawai dengandengan jumlahjumlahpendudukpenduduk ygyg semakinsemakin ideal, ideal, semestinyasemestinya membuatmembuatpelayananpelayanan publikpublik menjadimenjadi jauhjauh lebihlebih baikbaik. . NamunNamun, , penambahanpenambahan iniini justrujustru semakinsemakin membebanimembebani anggarananggaran. . DisisiDisisi lain, lain, masihmasih banyakbanyak daerahdaerah ygyg mengeluhmengeluhkekurangankekurangan pegawaipegawai, , khususnyakhususnya tenagatenaga teknisteknis((pendidikpendidik atauatau medismedis).).

SituasiSituasi iniini membentukmembentuk sebuahsebuah DILEMA: DILEMA: jikajika pegawaipegawaiditambahditambah, , makamaka bebanbeban anggarananggaran semakinsemakin beratberat; ; namunnamun jikajika pegawaipegawai//tenagatenaga teknisteknis tidaktidak ditambahditambahmakamaka pelayananpelayanan publikpublik akanakan tetaptetap stagnanstagnan. .

Page 21: Strategi Percepatan Implementasi SPM Untuk Mendukung Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di era desentralisasi
Page 22: Strategi Percepatan Implementasi SPM Untuk Mendukung Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di era desentralisasi

Dari Dari aspekaspek ANGGARAN, ANGGARAN, adaada 2 STRATEGI yang 2 STRATEGI yang disarankandisarankan, , yakniyakni::

1. Memperbesar DANA PERIMBANGAN, misalnyamelalui Dana Dekonsentrasi. Dapat pula denganmemperluas DESENTRALISASI FISKAL, khususnyauntuk basis ekonomi lokal. Hal ini akanmemperbaiki rasio belanja pegawai thd APBD.

2. Terkait dengan keterbatasan kapasitas finansial, maka rencana pencapaian SPM sebaiknya tidakditerapkan per daerah, namun menjadi SPM REGIONAL. Hal ini sekaligus untuk mengurangikemungkinan terjadinya kesenjangan standarpelayanan antar daerah.

Page 23: Strategi Percepatan Implementasi SPM Untuk Mendukung Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di era desentralisasi

PadaPada aspekaspek KELEMBAGAAN & SDM, KELEMBAGAAN & SDM, adaada 2 STRATEGI 2 STRATEGI yang yang disarankandisarankan, , yakniyakni::

1.1.“TRANSFER GELOMBANG II” “TRANSFER GELOMBANG II” daridari pegawaipegawai pusatpusatkepadakepada daerahdaerah. . SudahSudah saatnyasaatnya pusatpusat semakinsemakin komitkomituntukuntuk membentukmembentuk posturpostur birokrasibirokrasi pusatpusat((kelembagaankelembagaan & & pegawaipegawai) ) ygyg ramping.ramping.

2.2.Model Model kelembagaankelembagaan pelayananpelayanan publikpublik didi tingkattingkat akarakarrumputrumput ((kabupatenkabupaten//kotakota) ) sebaiknyasebaiknya tidaktidak dilakukandilakukansecarasecara individual, individual, namunnamun secarasecara kolektifkolektif melaluimelalui polapolaAMALGAMASI. AMALGAMASI. SebagaiSebagai contohcontoh: 2 : 2 atauatau lebihlebih kabkab//kotakotamenyusunmenyusun SPM SPM PendidikanPendidikan bersamabersama--samasama, , membangunmembangun sekolahsekolah untukuntuk kepentingankepentingan bersamabersama, , sertaserta menggunakanmenggunakan danadana untukuntuk mencapaimencapai tujuantujuanbersamabersama. Hal . Hal iniini sekaligussekaligus untukuntuk mengurangimengurangi ekseseksesterjadinyaterjadinya persainganpersaingan yang yang kurangkurang sehatsehat antarantar daerahdaerah..

Page 24: Strategi Percepatan Implementasi SPM Untuk Mendukung Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di era desentralisasi