SKRIPSI MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI...
Transcript of SKRIPSI MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI...
i
SKRIPSI
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR
SISWA DALAM PEMBELAJARAN OPERASI HITUNG
BILANGAN BULAT MELALUI PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI
PADA SISWA KELAS V SDN 8 DAUH PURI
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
OLEH :
LUH PUTU DIANI SUKMA
NPM : 07.8.03.51.30.1.5.1069
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
DENPASAR
2012
ii
SKRIPSI
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN MEMPEROLEH GELAR
SARJANA PENDIDIKAN PROGRAM S1 PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
Telah melalui proses bimbingan dan disetujui
Pada tanggal : 8 Agustus 2012
MENYETUJUI,
Pembimbing I, Pembimbing II,
Drs. I Gusti Ngrh. Nila Putra, M. Pd Drs. I Ketut Suwija, M. Si
NIP.19550212 198603 1 002 NIP.19660819 199203 1 003
MENGETAHUI,
KETUA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
Drs. I Gusti Ngurah Nila Putra, M. Pd
NIP.: 19550212 198603 1 002
ii
iii
TIM PENGUJI
UJIAN SKRIPSI SARJANA PENDIDIKAN PROGRAM S1 PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
PENGUJI UTAMA,
Drs. I Made Wena, M. Si
NIP.: 19650219 199203 1 003
Penguji Pembantu I, Penguji Pembantu II,
Drs. I Gusti Ngrh. Nila Putra, M. Pd Drs. I Ketut Suwija, M. Si
NIP.19550212 198603 1 002 NIP.19660819 199203 1 003
iii
iv
DITERIMA OLEH PANITIA UJIAN SKRIPSI SARJANA PENDIDIKAN
PROGRAM S1 POGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MAHASARASWATI
DENPASAR
PADA HARI : Senin
TANGGAL : 13 Agustus 2012
9 September 2010
MENGESAHKAN:
KETUA,
Drs. I Wayan Suandhi, M. Pd
NIP.: 19521231 197802 1 002
SEKRETARIS,
Drs. I Gusti Ngurah Nila Putra, M. Pd
NIP.: 19550212 198603 1 002
iv
v
MOTTO
KUNCI
KESUKSESAN
ADALAH
KERJA KERAS
DAN BERUSAHA
v
vi
Puji Syukur Kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,
Dengan Setulus Hati Karya Ini Kupersembahkan Untuk Orang Tuaku, Adikku,
Made Nubawa, S.Pd,
Dan Seluruh Keluarga Besar Yang Selalu Memberikan Motivasi.
vi
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas
segala berkah dan rahmat-Nya sehingga Tugas Akhir (Skripsi) yang berjudul
“Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Operasi
Hitung Bilangan Bulat melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
TAI pada Siswa Kelas V SDN 8 Dauh Puri Tahun Pelajaran 2012/2013” dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, tidak sedikit hambatan yang
dihadapi. Berkat bimbingan, dorongan, arahan dan saran dari berbagai pihak,
maka hambatan tersebut dapat diatasi. Untuk itu, pada kesempatan ini
mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:
1. Rektor Universitas Mahasaraswati Denpasar beserta staf, atas kesempatan dan
fasilitas yang diberikan selama mengikuti pendidikan program S1.
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mahasaraswati
Denpasar beserta staf, atas petunjuk dan saran-saran yang bermanfaat yang
diberikan selama mengikuti pendidikan program S1.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas
Mahasaraswati Denpasar yang telah memberikan kesempatan untuk
menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Drs. I Gusti Ngurah Nila Putra, M.Pd, selaku Pembimbing 1 yang
dengan penuh kesabaran, kecermatan, ketelitian, dan meluangkan waktu di
tengah-tengah kesibukan beliau untuk memberikan bimbingan, arahan, petunjuk,
saran dan kritik dalam menyelesaikan skripsi ini hingga selesai.
5. Bapak Drs. I Ketut Suwija, M.Si, selaku pembimbing 2 yang telah
memberikan motivasi, petunjuk-petunjuk, saran dan meluangkan waktunya untuk
membimbing dalam proses menyelesaikan skripsi ini hingga selesai.
6. Segenap dosen dan pegawai di lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Mahasaraswati Denpasar yang telah memberikan bantuan,
vii
viii
bimbingan dan motivasi selama mengikuti perkuliahan di program studi
Pendidikan Matematika dan dalam menyusun skripsi ini.
7. Ibu Dra Ida Ayu Putu Tirta, selaku Kepala Sekolah SDN 8 Dauh Puri yang
telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan penelitian pada sekolah yang
dipimpin.
8. Ibu AA. Sg. Mayun Suryati, S.Pd, selaku Guru Bidang Studi Matematika
kelas V SDN 8 Dauh Puri yang telah membantu saat pengambilan data.
9. Ni Putu Siska Agustini selaku teman sejawat yang telah banyak membantu
dalam pengambilan data.
10. Seluruh keluarga tercinta kedua orang tuaku, kedua adikku dan seseorang
yang senantiasa dengan tulus memberikan cinta kasih, doa, motivasi dan
dukungan moril maupun materiil hingga dapat menyelesaikan studi di UNMAS
Denpasar.
11. Teman-teman terbaikku angkatan 2007, serta kakak dan adik-adik mahasiswa
matematika UNMAS Denpasar yang telah banyak memberikan bantuan dan
motivasi kepada penulis selama mengikuti studi di UNMAS Denpasar.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas segala
dukungannya selama ini.
Dengan menyadari keterbatasan kemampuan yang dimiliki, kritik dan
saran untuk penyempurnaan skripsi ini sangat diharapkan. Semoga skripsi ini
berguna dan bermanfaat bagi pengembangan dunia pendidikan di masa yang akan.
Denpasar, Agustus 2012
Peneliti
viii
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ ii
PERSETUJUAN TIM PENGUJI ......................................................... iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN ...................................................... iv
MOTTO ............................................................................................. v
KATA PERSEMBAHAN ................................................................... vi
KATA PENGANTAR ......................................................................... vii
DAFTAR ISI ...................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... xiii
ABSTRAK ......................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Fokus Penelitian .................................................................... 4
C. Rumusan Masalah .................................................................. 4
D. Tujuan Penelitian ................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian ................................................................. 5
F. Penjelasan Istilah .................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI
A. Hakekat Matematika dan Pembelajarannya ........................... 8
B. Aktivitas Belajar Siswa .......................................................... 12
C. Prestasi Belajar ....................................................................... 13
D. Teori Konstruktivisme ........................................................... 14
E. Pembelajaran Kooperatif ....................................................... 16
F. Bilangan Bulat ........................................................................ 21
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian............................................. 32
B. Lokasi dan Subyek Penelitian ............................................... 33
C. Kehadiran Penelitian .............................................................. 34
D. Data dan Sumber Data ........................................................... 34
E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 35
F. Teknik Analisis Data ............................................................. 36
G. Prosedur Penelitian................................................................. 39
H. Pengecekan Keabsahan Data................................................. 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ...................................................................... 45
B. Pembahasan ........................................................................... 46
ix
x
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ................................................................................ 50
B. Saran ....................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 52
Lampiran-lampiran
x
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
01. Tahapan Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI .................................. 20
02. Rumus Skala Kategori Aktivitas Belajar Siswa ............................. 37
03. Skala Kategori Aktivitas Belajar Siswa .......................................... 37
04. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ....................................................... 45
05. Hasil Analisis Aktivitas Belajar Siswa .......................................... 46
06. Hasil Analisis Prestasi Belajar Siswa ............................................ 46
xi
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
01. Garis Bilangan ............................................................................... 21
02. Letak Bilangan Bulat pada Garis Bilangan .................................... 26
03. Penjumlahan Dua Bilangan Positif pada Garis Bilangan ................ 26
04. Penjumlahan Dua Bilangan Negatif pada Garis Bilangan ............... 27
05. Penjumlahan Bilangan Bulat Negatif dengan Bilangan Bulat
Positif atau Sebaliknya ................................................................. 27
06. Pengurangan Dua Bilangan Bulat Positif pada Garis Bilangan ....... 28
07. Pengurangan Dua Bilangan Bulat Negatif pada Garis Bilangan ...... 29
08. Perkalian Bilangan Bulat Positif dengan Bilangan Bulat Negatif
pada Garis Bilangan ....................................................................... 29
09. Desain PTK Model Kemmis & Mc Taggart .................................... 33
xii
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
01. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ....................................................... 54
02. Daftar Nama Subyek Penelitian ..................................................... 55
03. Daftar Nama Anggota Kelompok ................................................... 57
04. Program Pembelajaran (PP) .......................................................... 58
05. Rincian Materi Pelajaran untuk Masing-masing Siklus ................. 60
06. RPP Pertemuan I Siklus I .............................................................. 61
07. Pedoman Observasi Aktivitas Belajar Siswa .................................. 69
08. Lembar Observasi Data Aktivitas Belajar Siswa pada
Pertemuan I Siklus I ...................................................................... 70
09. RPP Pertemuan II Siklus I ............................................................ 72
10. Lembar Observasi Data Aktivitas Belajar Siswa pada
Pertemuan I Siklus I ..................................................................... 79
11. Pengembangan Tes Akhir Siklus I ................................................. 81
12. Tes Prestasi Belajar Siswa Siklus I ............................................... 84
13. Kunci Jawaban Tes Prestasi Belajar Siswa Siklus I ........................ 87
14. Hasil Prestasi Belajar Siswa pada Siklus I ..................................... 88
15. Analisis Data Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ............................... 90
16. Analisis Data Prestasi Belajar Siswa Siklus I ................................. 92
17. Catatan Lapangan Siklus I ............................................................ 93
18. RPP Pertemuan I Siklus II ............................................................ 94
19. Lembar Observasi Data Aktivitas Belajar Siswa pada
Pertemuan I Siklus II ..................................................................... 104
20. RPP Pertemuan II Siklus II ........................................................... 106
21. Lembar Observasi Data Aktivitas Belajar Siswa pada
Pertemuan II Siklus II ................................................................... 115
22. Pengembangan Tes Akhir Siklus II ............................................... 117
23. Tes Prestasi Belajar Siswa Siklus II .............................................. 120
24. Kunci Jawaban Tes Prestasi Belajar Siswa Siklus II ...................... 123
25. Hasil Prestasi Belajar Siswa pada Siklus II .................................... 125
26. Analisis Data Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ............................. 127
27. Analisis Data Prestasi Belajar Siswa Siklus II................................ 129
28. Catatan Lapangan Siklus II ........................................................... 130
29. Persentase Peningkatan Rata-rata Skor Kelas (M), Daya Serap (DS),
dan Ketuntasan Belajar (KB) ......................................................... 131
30. Analisis Data Peningkatan Skor Rata-rata, Daya Serap, dan
Ketuntasan Belajar ....................................................................... 132
31. Surat Pernyataan Keaslian Tulisan ................................................. 133
32. Daftar Riwayat Hidup .................................................................... 134
xiii
xiv
ABSTRAK
Sukma, Luh Putu Diani.2012. Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa
dalam Pembelajaran Operasi Hitung Bilangan Bulat Melalui Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI pada Siswa Kelas VB SDN 8
Dauh Puri Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi, Program Studi
Pendidikan Matematika, FKIP UNMAS Denpasar. Pembimbing: (1) Drs. I
Gusti Ngurah Nila Putra, M. Pd, (2) Drs. I Ketut Suwija, M.Si.
Kata Kunci: prestasi belajar, aktivitas belajar siswa, pendekatan pembelajaran,
kooperatif tipe TAI
Dari hasil wawancara dengan guru matematika di kelas V SDN 8 Dauh
Puri, didapatkan informasi bahwa siswa pada jaman sekarang khususnya pada
kelas yang beliau tangani, siswanya masih kurang dalam menangkap dan
menerima pelajaran matematika di kelas, sehingga hal ini berdampak pada
rendahnya prestasi belajar siswa. Menurut data yang diperoleh dari guru tersebut
bahwa nilai rata-rata kelas untuk mata pelajaran matematika siswa kelas V SDN 8
Dauh Puri yaitu 60. Ini menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa masih
tergolong sangat rendah karena rata-rata masih di bawah standar minimal 65.
Rumusan masalah penelitian ini adalah: Apakah terjadi peningkatan aktivitas
belajar siswa dalam pembelajaran operasi hitung bilangan bulat melalui penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe TAI pada kelas V SDN 8 Dauh Puri tahun
pelajaran 2012/2013 dan apakah terjadi peningkatan prestasi belajar siswa dalam
pembelajaran operasi hitung bilangan bulat melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe TAI pada kelas V SDN 8 Dauh Puri tahun pelajaran
2012/2013. Tujuan Penelitian ini adalah: Meningkatkan aktivitas belajar siswa
dalam pembelajaran operasi hitung bilangan bulat melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe TAI pada kelas V SDN 8 Dauh Puri tahun pelajaran
2012/2013 dan meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran operasi
hitung bilangan bulat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI
pada kelas V SDN 8 Dauh Puri tahun pelajaran 2012/2013.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif, jenis penelitian ini
adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subyek dalam penelitian ini adalah siswa
kelas V SDN 8 Dauh Puri tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak 48 siswa. Data
yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah: data aktivitas belajar siswa yang
dikumpulkan melalui dengan teknik observasi, dan data prestasi belajar siswa
dikumpulkan dengan teknik tes akhir siklus. Data yang telah terkumpul dianalisis
secara deskritif komparatif.
PTK ini dilakukan sampai dua siklus. Hasil analisis data menunjukkan
bahwa terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa dengan rata-rata skor aktivitas
belajar beserta kategorinya pada siklus I dan siklus II berturut-turut yaitu: 10,27
dan 14,37dengan kategori “cukup aktif” dan “aktif”. Berdasarkan hasil analisis
prestasi belajar siswa diperoleh bahwa terjadi peningkatan rata-rata nilai prestasi
belajar siswa ( X ), ketuntasan belajar (KB), dan daya serap (DS) pada siklus I
xiv
xv
sebesar 63,19; 63,19%; dan 60,42%; dan pada siklus II sebesar 72,02; 72,02%;
dan 91,67%. Dengan persentase peningkatan rata-rata nilai prestasi belajar
siswa ( X ), ketuntasan belajar (KB), dan daya serap (DS) dari siklus I ke siklus II
berturut-turut sebesar 13,84%; 13,84% dan 51,72%.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai
berikut: terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran operasi
hitung bilangan bulat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI
pada kelas V SDN 8 Dauh Puri tahun pelajaran 2012/2013 yang ditunjukkan
dengan peningkatan kategori aktivitas belajar siswa dari karegori “cukup aktif”
pada siklus I menjadi kategori aktif pada siklus II dan terjadi peningkatan
presatasi belajara siswa dalam pembelajaran operasi hitung bilangan bulat melalui
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI pada kelas V SDN 8 Dauh
Puri tahun pelajaran 2012/2013 yang ditunjukkan dengan peningktan rata-rata
nilai prestasi belajar siswa ( X ), daya serap (DS) dan ketuntasan belajar (KB) dari
siklus I ke siklus II berturut-turut sebesar: 13,84%; 13,84% dan 51,72%. Sehingga
disarankan kepada sekolah diharapkan dapat memberikan sumbangan keragaman
strategi pembelajaran yang bermanfaat bagi peningkatan mutu pembelajaran di
sekolah sebagai upaya peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa juga bagi
guru-guru SDN 8 Dauh Puri disarankan agar mempertimbangkan model
pembelajaran kooperatif tipe TAI sebagai salah satu alternatif dalam pemilihan
model pembelajaran di SDN 8 Dauh Puri sebagai upaya peningkatan aktivitas dan
prestasi belajar siswa dan disarankan kepada peneliti selanjutnya, diharapkan
untuk senantiasa melakukan penelitian lebih lanjut mengenai metode
pembelajaran kooperatif tipe TAI dalam pembelajaran matematika baik di sekolah
yang berbeda atau pada pokok bahasan yang berbeda sehingga aktivitas dan
prestasi belajar siswa dapat terus ditingkatkan.
xv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat seiring dengan
kemajuan zaman. Perkembangan ini menyangkut semua aspek kehidupan termasuk
didalamnya tujuan pendidikan. Keberhasilan pendidikan akan dapat dicapai dengan baik
apabila dalam kegiatan pembelajaran melibatkan seluruh komponen pendidikan antara
lain kurikulum, siswa, guru, metode, sarana dan prasarana, evaluasi, materi
pembelajaran, tujuan, serta lingkungannya. Guru dan metode pembelajaran merupakan
dua komponen penting yang menentukan kualitas pembelajaran dan prestasi belajar.
Usaha untuk meningkatkan kualitas belajar siswa merupakan suatu keharusan bagi
tenaga kependidikan karena bidang pendidikan memegang peranan penting dan
merupakan salah satu wahana untuk menciptakan kualitas sumber daya manusia
khususnya peserta didik.
Berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan telah dilakukan tetapi
asilnya belum sesuai dengan yang diharapkan, keadaan ini tercermin dari rendahnya
nilai ulangan harian matematika yang dicapai siswa, hal ini terungkap saat penulis
melakukan penelitian terhadap nilai matematika siswa kelas V SDN 8 Dauh Puri pada
tanggal 16 Juli 2012. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika di kelas V
SDN 8 Dauh Puri, diperoleh informasi bahwa nilai rata-rata pelajaran matematika
sebesar 60 sedangkan nilai KKM sebesar 65 berarti nilai siswa tergolong rendah. Dalam
penelitian ini penulis melakukan observasi dengan dua poin yang diamati antara lain
cara guru mengajar di kelas, dan kondisi siswa dalam mengikuti PBM.
2
Dalam kegiatan belajar-mengajar pada pembelajaran matematika guru mengajar
masih kurang bervariasi, guru belum mampu mengarahkan siswa untuk fokus mengikuti
kegiatan belajar-mengajar dan guru lebih mengutamakan penggunaan rumus
dibandingkan dengan pemahaman rumus itu sendiri. Sedangkan dari kondisi siswa
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran terlihat bahwa proses belajar mengajar banyak
didominasi oleh siswa-siswa pintar saja. Anak-anak yang kemampuannya kurang secara
akademis sepertinya kurang percaya diri untuk ikut berpartisipasi dalam proses belajar
mengajar (PBM). Masih rendahnya keberanian siswa-siswa yang kurang secara
akademis untuk terlibat dalam PBM disebabkan karena mereka bersaing dengan siswa
yang pintar. Suasana kelas kelihatannya hidup, tetapi hanya dihidupkan oleh siswa-
siswa yang pintar saja.
Di pihak lain, siswa-siswa yang kemampuannya kurang hanya diam menunggu.
Hal ini sangat jelas terlihat pada saat mengerjakan soal-soal, siswa yang terlibat aktif
mengerjakan soal hanyalah siswa yang pintar, sedangkan siswa yang kemampuannya
kurang hanya menunggu jawaban dari siswa yang pintar. Ini terlihat juga ketika mereka
mencocokkan jawaban yang mereka peroleh dari latihan-latihan soal. Sementara siswa-
siswa yang kemampuannya kurang hanya membaca soal dan tidak bisa mengerjakan
soal yang diberikan oleh guru. Ini tampak disebabkan karena teman yang diajak duduk
satu bangku atau teman yang duduk di depan dan dibelakangnya tidak dapat
mengerjakan soal. Akhirnya mereka hanya menunggu dan mencatat hasil yang
diperoleh setelah dikerjakan di papan tulis. Hal ini berlangsung terus, oleh karenanya
dipandang perlu untuk diupayakan pemecahannya.
Para guru juga mengatakan bahwa konsep pembelajaran matematika harus
dijelaskan secara berulang-ulang. Ini akan menjadi suatu yang membosankan bagi anak
yang pintar. Akhirnya menjadi suatu fenomena tersendiri, jika dalam suatu PBM materi
3
yang sama harus dijelaskan secara berulang-ulang, maka siswa yang pintar mengeluh
karena jenuh, tetapi jika dipercepat siswa yang kemampuannya kuran akan ketinggalan.
Tampaknya diperlukan upaya yang memungkinkan untuk memposisikan siswa yang
pintar dengan siswa yang kemapuannya kurang menjadi teman sebaya sedemikian,
sehingga siswa yang pintar dapat membantu siswa kurang pintar dan akhirnya dapat
terus terfokus dalam pembelajaran.
Dengan demikian diharapkan siswa yang pintar terhadap matematika dapat
terlayani dengan baik sementara siswa yang kurang tetap dapat belajar dengan baik
melalui bantuan teman yang lain dengan sistem kooperatif. Team Assisted
Individualization merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang
menggunakan tim – tim pembelajaran dengan empat atau lima anggota berkemampuan
heterogen dan memberikan sertifkat untuk tim yang berkinerja tinggi (Slavin dalam
Monika, 2009:05). Jika dibandingkan dengan tipe kooperatif yang lain seperti STAD
dan TGT maka ketiganya memiliki persamaan dalam hal jumlah anggota kelompok dan
pemberian penghargan kelompok, bedanya adalah bila STAD dan TGT menggunakan
sebuah pengajaran tatanan tunggal untuk kelas, TAI menggabungkan pembelajaran
kooperatif dengan pengajaran individual. Dalam model ini, diterapkan bimbingan antar
teman yaitu siswa yang pandai bertanggung jawab terhadap siswa yang lemah.
Disamping itu dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam kelompok kecil. Siswa yang
pintar dapat mengembangkan kemampuan dan ketrampilannya, sedangkan siswa yang
lemah dapat terbantu menyelesaikan permasalahzan yang dihadapi.
Berdasarkan uraian di atas untuk mengetahui apakah penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe TAI dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan
aktivitas dan prestasi belajar matematika siswa kelas V SDN 8 Dauh Puri, dalam
pembelajaran bilangan bulat dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe
4
TAI. Maka terdorong melakukan penelitian dengan judul Meningkatkan Aktivitas dan
Prestasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Operasi Hitung Bilangan Bulat pada Siswa
Kelas V SDN 8 Dauh Puri Tahun Pelajaran 2012/2013.
B. Fokus Penelitian
Fokus dalam penelitian ini adalah meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar
siswa dalam pembelajaran operasi hitung bilangan bulat melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe TAI pada siswa kelas V SDN 8 Dauh Puri tahun
pelajaran 2012/2013.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang serta fokus penelitian tersebut di atas, maka
permasalahan yang dapat diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran operasi
hitung bilangan bulat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI pada
kelas V SDN 8 Dauh Puri tahun pelajaran 2012/2013?
2. Apakah terjadi peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran operasi hitung
bilangan bulat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI pada kelas V
SDN 8 Dauh Puri tahun pelajaran 2012/2013?
D. Tujuan Penelitian
Sesuai permasalahan yang ingin dikaji sebagaimana uraian di atas,maka tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran operasi hitung bilangan
bulat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI pada kelas V SDN 8
Dauh Puri tahun pelajaran 2012/2013.
5
2. Meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran operasi hitung bilangan
bulat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI pada kelas V SDN 8
Dauh Puri tahun pelajaran 2012/2013
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat atau kegunaan dalam pendidikan
baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
Penerapan metode kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan ketertarikan dan rasa ingin
tahu siswa dalam belajar, dapat menambah keaktifan belajar siswa sehingga
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa
2. Bagi Guru
Guru dapat memilih model pembelajaran yang efektif pada pokok bahasan bilangan
bulat dan sebagai motivasi untuk meningkatkan keterampilan memilih strategi
pembelajaran yang bervariasi sehingga memberikan layanan yang terbaik bagi siswa.
3. Bagi Sekolah
Model Pembelajaran Kooperatif TAI yang dirancang dapat dijadikan bahan masukan
bagi sekolah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
F. Penjelasan Istilah
1. Meningkatkan Aktivitas
Meningkatkan adalah “menjadi lebih baik” Daryanto (dalam Panida, 2007:5),
sedangkan menurut Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga
(2005:1198) “Meningkatkan adalah menaikkan, mempertinggi, memperbesar.”
6
“Aktivitas adalah keaktifan, kegiatan, kerja atau salah satu kegiatan kerja yang
dilakukan dalam tiap bagian di dalam perusahaan.” (Tim Penyusun Kamus Besar
Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, 2005:23)
Dengan demikian yang dimaksud dengan meningkatkan aktivitas adalah
menaikkan keaktifan dari suatu kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani ataupun
rohani.
2. Prestasi Belajar
Prestasi belajar terdiri dari dua kata yaitu prestasi dan belajar, menurut Tim
Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (2005:895) “Prestasi adalah
hasil yang dicapai dari yang telah dilakukan atau dikerjakan.” “Belajar adalah berusaha
memperoleh kepandaian atau ilmu, berubah tingkah laku atau tanggapan yang
disebabkan oleh pengalaman.” (Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
Ketiga, 2005:17)
Jadi sesuai dengan uraian di atas yang dimaksud dengan prestasi belajar dalam
penelitian ini adalah hasil nilai (skor) yang dicapai siswa setelah melakukan kegiatan
dan mengalami suatu perubahan dalam penguasaan pengetahuan dan keterampilan
karena pengalaman yang baru dinyatakan dalam cara sikap, kebiasaan dan tingkah laku.
3. Penerapan Model Pembelajaran Tipe TAI
Pembelajaran kooperatif tipe TAI ini dikembangkan oleh Slavin. TAI
merupakan suatu program yang menggabungkan pembelajaran kooperatif dengan
pengajaran individual untuk memenuhi kebutuhan dari berbagai kelas yang berbeda
(Slavin dalam Dwijayanti, 2010:10). Tipe ini dirancang untuk mengatasi kesulitan
belajar siswa secara individual, ciri khas tipe TAI ini adalah setiap siswa secara
individual belajar materi pembelajaran yang sudah disiapkan oleh guru.
7
4. Bilangan Bulat
Darhim (1922:450) mengemukakan bahwa bilangan bulat adalah merupakan
gabungan antara bilangan asli dengan negatifnya serta bilangan nol. Dan ini, bila ditulis
dalam suatu bentuk himpunan bilangan bulat akan di dapat
B = ,...4,3,2,1,0,1,2,3,4..., . Arti titik-titik yang terdapat dalam himpunan B
menunjukkan bahwa bilangan bulat selalu dimulai dari bilangan bulat negatif tak
terhingga sampai dengan bilangan bulat positif tak terhingga.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Hakekat Matematika dan Pembelajarannya
1. Hakikat Matematika
Pendefinisian matematika sampai saat ini belum ada kesepakatan yang bulat,
namun demikian dapat dikenal melalui karakteristiknya. Sedangkan karakteristik
matematika dapat dipahami melalui hakekat matematika. Menurut Soedjadi (dalam
Monika, 2009:14) walaupun berbagai definisi matematika yang tampak berlainan, tetapi
dapat ditarik ciri-ciri yang sama tentang matematika
yakni: (a). matematika memiliki objek kajian yang abstrak, (b). matematika
mendasarkan diri pada kesepakatan-kesepakatan, (c). matematika sepenuhnya
menggunakan pola pikir deduktif, (d). matematika dijiwai dengan kebenaran
konsistensi. Sedangkan menurut Endang dan Nur (2003:3) pada hakekatnya belajar
mengajar matematika adalah segala upaya yang dilakukan untuk dapat membelajarkan
siswa dan dapat mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Sehingga dalam
proses belajar mengajar terdapat dua kegiatan pokok yaitu mengajar yang merupakan
kegiatan guru dan kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa.
Mempelajari materi matematika tidak cukup hanya dipelajari dengan membaca
saja. Suatu theorem, dalil sifat maupun suatu definisi untuk dapat memahaminya
memerlukan waktu dan ketekunan, seseorang akan mudah mempelajari suatu materi
matematika yang baru bila didasarkan kepada apa yangtelah diketahui. Pengalaman
belajar yang lalu akan mempengaruhi proses belajar matematika selanjutnya yang
tersusun secara hirarkis dari akal (rasio) yang berhubungan dengan benda-benda pikiran
yang abstrak.
8
9
Metode mencari kebeneran yang dipakai oleh matematika adalah metode
deduktif. Para ahli pendidikan matematika menyadari siswa-siswa Sekolah Dasar
sampai Sekolah Menengah Atas masih sukar menggunakan akalnya dalam belajar
matematika yang menggunakan penalaran deduktif. Berdasarkan perkembangan ini,
maka dalam program pengajaran matematika sekarang ini banyak dipakai pendekatan
induktif.
Dalam matematika formal dipakai induksi lengkap atau induksi matematika.
“Dengan menggunakan induksi lengkap ini kesimpulan yang ditarik berlaku umum,
Pembuktian secara induksi matematika sebenarnya cara pembuktian metode deduktif.”
(Karso, dkk. dalam Panida, 2007:9)
Penalaran deduktif menarik kesimpulan dari hal yag umum menjadi hal khusus.
Sedangkan penalaran induktif menarik kesimpulan dari hal-hal khusus menjadi hal
yang umum dan biasa disebut generalisasi.
2. Pembelajaran Matematika
Fungsi mata pelajaran matematika menurut Monika (2009:15) adalah sebagai:
alat, pola pikir, dan ilmu atau pengetahuan. Ketiga fungsi matematika tersebut
hendaknya dijadikan acuan dalam pembelajaran matematika sekolah. Dengan
mengetahui fungsi-fungsi matematika tersebut diharapkan kita sebagai guru atau
pengelola pendidikan matematika dapat memahami adanya hubungan antara
matematika dengan berbagai ilmu lain atau kehidupan. Sebagai tindak lanjutnya sangat
diharapkan agar para siswa diberikan penjelasan untuk melihat berbagai contoh
penggunaan matematika sebagai alat untuk memecahkan masalah dalam mata pelajaran
lain, dalam kehidupan kerja atau dalam kehidupan sehari-sehari.
10
Namun tentunya harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa,
sehingga diharapkan dapat membantu proses pembelajaran matematika di sekolah.
Siswa diberi pengalaman menggunakan matematika sebagai alat untuk memahami atau
menyampaikan suatu informasi misalnya melalui persamaan-persamaan, atau tabel-
tabel dalam model-model matematika yang merupakan penyederhanaan dari soal-soal
cerita atau soal-soal uraian matematika lainnya (Monika, 2009:19). Bila seorang siswa
dapat melakukan perhitungan, tetapi tidak tahu alasannya, maka tentunya ada yang
salah dalam pembelajarannya atau ada sesuatu yang belum dipahami.
Belajar matematika bagi para siswa, juga merupakan pembentukan pola pikir
dalam pemahaman suatu pengertian maupun dalam penalaran suatu hubungan di antara
pengertian-pengertian itu. Dalam pembelajaran matematika, para siswa dibiasakan
untuk memperoleh pemahaman melalui pengalaman tentang sifat-sifat yang dimiliki
dan yang tidak dimiliki dari sekumpulan objek (abstrak). Dengan pengamatan terhadap
contoh-contoh dan bukan contoh diharapkan siswa mampu menangkap pengertian suatu
konsep. Selanjutnya dengan abstraksi ini, siswa dilatih untuk membuat perkiraan,
terkaan, atau kecenderungan berdasarkan kepada pengalaman atau pengetahuan yang
dikembangkan melalui contoh-contoh khusus (generalisasi).
Di dalam proses penalarannya menurut Monika (2009:20) dikembangkan pola
pikir induktif maupun deduktif. Namun tentu kesemuanya itu harus disesuaikan dengan
perkembangan kemampuan siswa, sehingga pada akhirnya akan sangat membantu
kelancaran proses pembelajaran matematika di sekolah. Fungsi matematika yang ketiga
adalah sebagai ilmu atau pengetahuan, dan tentunya pengajaran matematika di sekolah
harus diwarnai oleh fungsi yang ketiga ini. Kita sebagai guru harus mampu
menunjukkan betapa matematika selalu mencari kebenaran, dan bersedia meralat
11
kebenaran yang telah diterima, bila ditemukan kesempatan untuk mencoba
mengembangkan penemuan-penemuan sepanjang mengikuti pola pikir yang sah.
Sebagai manusia, guru tidak luput dari kekurangan, kekhilapan, bahkan
kesalahan. Kita harus bersedia menerima dengan rasa tawakal dan penuh pengertian
dari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dalam proses pembelajaran seandainya
kesalahan tersebut ditunjukkan kebenarannya oleh siswa kita. Kita harus dengan hati
terbuka dan lapang dada, malahan merasa bangga untuk menerima cara-cara pengerjaan
soal matematika yang dikembangkan oleh siswa yang berbeda dengan caracara yang
kita berikan kepada para siswa tersebut. Itulah salah satu fungsi matematika sebagai
ilmu.
Dari ketiga fungsi matematika tersebut di atas, kita sebagai guru disadarkan
akan perannya sebagai motivator dan pembimbing siswa dalam pembelajaran
matematika di sekolah. Tujuan pembelajaran matematika di sekolah mengacu kepada
fungsi matematika serta kepada tujuan pendidikan nasional yang telah dirumuskan
dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).
Dalam pembelajaran matematika bagian yang paling sulit adalah pada saat guru
akan menanamkan suatu konsep matematika pada anak didiknya. Sebab menanamkan
konsep matematika tidaklah mudah, dibutuhkan teknik-teknik mengajar yang tepat
untuk menanamkannya. Belajar matematika akan lebih bermakna bagi siswa jika siswa
memahami ide-ide yang terkandung dalam konsep-konsep yang dipelajari. Sehingga
siswa dapat dengan mudah menyelesaikan persoalan matematika dengan mudah
walaupun tanpa menghapalnya dan siswa juga mampu menyelesaikan persoalan
walaupun dalam bentuk lain. Jadi yang utama dalam pembelajaran matematika adalah
pengertian bukan hapalan.
12
B. Aktivitas Belajar Siswa
1. Pengertian Aktivitas Belajar
Daryanto (1998:27) menyatakan bahwa “aktivitas adalah kegiatan, kektifan atau
suatu kegiatan yang dilaksanakan pada tiap bagian.” Menurut Winataputra, dkk.
(2006:2.14), belajar itu sendiri adalah aktivitas yaitu aktivitas mental dan aktivitas
emosional. Bila pikiran dan perasaan siswa tidak terlibat aktif dalam situasi
pembelajaran, pada hakikatnya siswa tersebut tidak belajar.
Menurut Tim Instruktur PKG (1992:2), aktivitas belajar siswa dapat dibedakan
menjadi 6 indikator perilaku siswa dan setiap indikator memuat 4 deskriptor. Adapun
indicator beserta diskriptor dari perilaku siswa tersebut diuraikan sebagai berikut: 1).
Antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Untuk menilai indikator ini
perlu diperhatikan deskriptor sebagai berikut: siswa memperhatikan guru dengan
seksama, siswa tidak mengerjakan pelajaran lain, siswa spontan bekerja apabila diberi
tugas, siswa tidak terpengaruh dengan situasi lain di luar kelas selama pembelajaran
berlangsung, 2). Interaksi siswa dengan guru. Untuk menilai indikator ini perlu
diperhatikan deskriptor sebagai berikut: siswa mengajukan pertanyaan minimal satu kali
pada guru terkait mengenai materi yang belum jelas, siswa menjawab pertanyaan yang
diberikan guru, siswa memanfaatkan guru sebagai sumber, siswa memanfaatkan guru
sebagai fasilitator, 3). Interaksi siswa dengan siswa. Untuk menilai indikator ini perlu
diperhatikan deskriptor sebagai berikut: siswa bertanya dengan teman dalam satu
kelompok, siswa menjawab pertanyaan teman dalam satu kelompok, siswa bertanya
pada teman dikelompok lain, siswa menjawab pertanyaan temannya dikelompok lain,
4). Kerjasama kelompok. Untuk menilai indikator ini perlu diperhatikan deskriptor
sebagai berikut: siswa membantu temannya dalam kelompok yang menghadapi
masalah, siswa meminta bantuan pada teman jika menghadapi masalah, siswa
13
mencocokkan jawaban dengan teman satu kelompok, adanya pembagian tugas dalam
satu kelompok, 5). Aktivitas siswa dalam kelompok. Untuk menilai indikator ini perlu
diperhatikan deskriptor sebagai berikut: siswa mengemukakan pendapatnya, siswa
menanggapi pendapat dari temannya, siswa mengerjakan tugas kelompoknya, siswa
menjelaskan pendapatnya atau pekerjaanya. Partisipasi siswa dalam menyimpulkan
hasil belajar. Untuk menilai indikator ini perlu diperhatikan deskriptor sebagai berikut:
siswa mengacungkan tangan untuk ikut menyimpulkan materi yang telah dibahas, siswa
merespon pernyataan temannya, siswa melengkapi kesimpulan yang dinyatakan oleh
temannya, siswa mencatat kesimpulan atau rangkuman yang dianggap penting dari
guru.
Jadi aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan baik fisik maupun
nonfisik yang menghaslkan perubahan-perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruh, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
C. Prestasi Belajar Siswa
1. Pengertian Prestasi Belajar
Definisi prestasi belajar menurut Yandianto (2009:752) berarti penguasaan
pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan dari mata pelajaran, lasimnya
ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Di Indonesia,
alat ukur evaluasi prestasi belajar disebut Tes Hasil Belajar (THB). Kedua tes ini
digunakan untuk mengukur taraf keberhasilan sebuah program pengajaran dan untuk
mengetahui hingga sejauh mana siswa telah mendayagunakan kemampuan kognitifnya.
Prestasi belajar merupakan suatu hasil pembelajaran yang dipengaruhi oleh
berbagai faktor, antara lain: kemampuan dasar (intelegensi), bakat, cara belajar,
motivasi/dorongan, kondisi fisik anak, fasilitas belajar, lingkungan fisik, keadaan
psikologis di rumah, hubungan peserta didik dengan orang tua, hubungan peserta didik
14
dengan guru, serta hubungannya antar sesama teman (Monika, 2009:25). Minat dan
motivasi dapat menjadi pendorong semangat remaja untuk meningkatkan prestasinya
sehingga tercapai apa yang diinginkannya.
Berdasarkan uraian di atas, prestasi belajar dalam penelitian ini adalah hasil
yang dicapai siswa setelah kegiatan pembelajaran. Pengukuran hasil yang dicapai
setelah proses pembelajaran adalah melalui evaluasi dengan menggunakan alat ukur
yang kualitasnya baik. Alat ukur tersebut adalah tes prestasi yang mengacu kepada
ranah kognitif dalam bentuk tertulis. Prestasi belajar adalah cermin keberhasilan siswa
dalam proses belajar di sekolah. Demikian pentingnya arti prestasi belajar, maka usaha
dalam pendidikan diarahkan pada peningkatan prestasi belajar.
D. Teori Konstruktivisme
Teori-teori baru dalam psikologi pendidikan di kelompok dalam teori
pembelajaran konstruktivis (constructivist theories of learning). Teori konstruktivis ini
menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi
kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya
apabila aturan-aturan itu tidak lagi sesuai (Trianto, 2010:28). Menurut teori
konstruktivis ini, satu prinsip yang paling penting dalam psikologi pendidikan adalah
bahwa guru tidak hanya sekadar memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus
membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya. Guru dapat memberikan
kemudahan untuk proses ini, dengan memberikan kesempatan pada siswa untuk
menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri, dan mengajar siswa untuk
menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar.
1. Teori Konstruktivisme Piaget
Teori perkembangan Piaget mewakili konstruktivisme, yang memandang
perkembangan kognitif sebagai suatu proses di mana anak secara aktif membangun
15
sistem makna dan pemahaman realitas melalui pengalaman-pengalaman dan interaksi-
interaksi mereka. Menurut teori Piaget, setiap individu pada saat tumbuh mulai dari bayi
yang baru dilahirkan sampai menginjak usia dewasa mengalami empat tingkat
perkembangan kognitif yaitu: (1) sensorimotor, (2) praoperasional, (3) operasi konkret,
(4) operasi formal (Nur dalam Trianto, 2010:29).
Piaget menemukan bahwa penggunaan operasi formal bergantung pada
keakraban dengan daerah subyek tertentu. Apabila siswa akrab dengan suatu objek
tertentu, lebih besar kemungkinannya menggunakan operasi formal (Nur dalam Trianto,
2010:30). Menurut Piaget (dalam Trianto, 2010:30), perkembangan kognitif sebagian
besar bergantung pada seberapa jauh anak aktif memanipulasi dan aktif berinteraksi
dengan lingkungannya.
2. Teori Konstruktivisme Vygotsky
Menurut Vygotsky (dalam Setyono, 2005:24) bahwa siswa membentuk
pengetahuan sebagai hasil dari pikiran dan kegiatan siswa sendiri melalui bahasa.
Vygotsky berkeyakinan bahwa perkembangan tergantung baik pada faktor biologis
menentukan fungsi-fungsi elementer memori, atensi, persepsi, dan stimulus-respons,
faktor sosial sangat penting artinya bagi perkembangan fungsi mental lebih tinggi untuk
perkembangan konsep, penalaran logis, dan pengambilan keputusan.
Teori Vygotsky ini, lebih menekankan pada aspek sosial dari pembelajaran.
Menurut Vygotsky bahwa proses pembelajaran akan terjadi jika anak bekerja atau
menangani tugas-tugas yang belum dipelajari, namun tugas-tugas tersebut masih berada
dalam jangkauan mereka disebut dengan zone of proximal development, yakni jarak
antara tingkat kemampuan pembelajar sesungguhnya yang didefinisikan sebagai
kemampuan pemecahan masalah secara mandiri dan tingkat kemampuan
perkembangan potensial yang didefinisikan sebagai kemampuan pemecahan masalah
16
dibawah bimbingan orang dewasa atau teman sebaya yang lebih mampu (Setyono,
2005:24).
Teori Vygotsky yang lain adalah “scaffolding” yaitu pada awal pembelajaran
guru memberikan sejumlah bantuan kepada siswa, selanjutnya secara bertahap bantuan
tersebut dikurangi dan memberikan kesempatan siswa untuk mengambil alih
tanggungjawab yang semakin besar sehingga pada akhirnya siswa dapat menyelesaikan
masalah secara mandiri (Setyono, 2005:24). Bantuan tersebut dapat berupa petunjuk,
dorongan, peringatan, langkah-langkah pemecahan masalah, memberikan contoh, dan
tindakan lain yang memungkinkan siswa mandiri. Vygotsky menggunakan istilah “zo-
ped” yaitu suatu wilayah tempat bertemu antara pengertian spontan anak dengan
pengertian sistematis logis orang dewasa (Setyono, 2005:24). Wilayah ini berbeda pada
setiap anak dan ini menunjukkan kemampuan anak dalam menangkap logika dari
pengertian ilmiah.
Dengan demikian, pentingnya interaksi baik secara individu ataupun sosial
dalam konstruktivisme menempatkan interaksi “teman sebaya” menjadi penting. Bentuk
interaksi ini selanjutnya dalam pembelajaran diwujudkan melalui pembelajaran
kooperatif.
E. Pembelajaran Kooperatif
1. Pengertian pembelajaran kooperatif
Menurut Holubec (dalam Monika, 2009:15) pembelajaran kooperatif
(Cooperative Learning) memerlukan pendekatan pembelajaran melalui penggunaan
kelompok kecil siswa untuk bekerjasama dalam memaksimalkan kondisi belajar dalam
mencapai tujuan belajar. Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang secara
sadar dan sengaja menciptakan interaksi yang saling mencerdaskan sehingga sumber
belajar bagi siswa bukan hanya guru dan buku ajar tetapi juga sesama siswa. Menurut
17
Abdurrahman (dalam Monika, 2009:16) Secara ringkas, pembelajaran kooperatif adalah
pembelajaran yang secara sadar dan sistematis mengembangkan interaksi yang silih
asah (saling mencerdaskan), silih asih (saling menyayangi), dan silih asuh (saling
tenggang rasa) antar sesama siswa sebagai latihan hidup dai dalam masyarakat nyata.
Salah satu ciri pembelajaran kooperatif adalah kemampuan siswa untuk bekerja sama
dalam kelompok kecil yang heterogen. Masing-masing anggota dalam kelompok
memiliki tugas yang setara.
Pembelajaran kooperatif merupakan stategi pembelajaran yang mendorong
siswa aktif menemukan sendiri pengetahuannya melalui ketrampilan proses. Siswa
belajar dalam kelompok kecil yang kemampuannya heterogen. Dalam menyelesaikan
tugas kelompok setiap anggota saling bekerja sama dan saling membantu dalam
memahami suatu bahan ajar. Pembelajaran kooperatif sebagai salah satu strategi belajar
mengajar adalah suatu cara mengajar dimana siswa dalam kelas dipandang sebagai
kelompok atau dibagi dalam beberapa kelompok.
2. Unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang di dalamnya terdapat elemen-
elemen yang saling terkait. Menurut Ibrahim (dalam Monika, 2009:17 ) mengatakan
bahwa unsur-unsur pembelajaan kooperatif adalah a). siswa dalam kelompoknya
haruslah beranggapan bahwa mereka sehidup sepenanggungan bersama, b) siswa
bertanggung jawab atas segala sesuatu didalam kelompoknya, seperti milik mereka
sendiri, c) siswa haruslah melihat bahwa semua anggota di dalam kelompoknya
memiliki tujuan yang sama, d) siswa harus membagai tugas dan tanggung jawab yang
sama di antara anggota kelompoknya, e) siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan
hadiah/ penghargaan yang juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok, f)
siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan ketrampilan untuk belajar
18
bersama selama proses belajarnya, dan g) siswa akan diminta mempertanggung
jawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
Menurut Abdurrahman (dalam Monika, 2009:17) adapun berbagai elemen dalam
pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut:
a. Saling ketergantungan positif
Guru menciptakan suasana yang mendorong agar siswa merasa saling
membutuhkan. Hubungan inilah yang dimaksud dengan saling ketergantungan positif.
Saling ketergantungan tersebut dapat dicapai melalui: Saling ketergantungan
pencapaian tujuan, saling ketergantungan bahan atau sumber, saling ketergantungan
dalam menyelesaikan tugas, peran, saling ketergantungan hadiah.
b. Interaksi tatap muka
Interaksi tatap muka menuntut para siswa dalam kelompok dapat saling bertatap
muka sehingga mereka dapat melakukan dialog, tidak hanya dengan guru, tetapi juga
dengan sesama siswa.
c. Akuntabilitas individual
Penilaian kelompok yang didasarkan atas rata-rata penguasaan semua anggota
kelompok secara individual disebut dengan akuntabilitas individual.
d. Keterampilan menjalin hubungan antar pribadi
Keterampilan sosial seperti tenggang rasa, sikap sopan terhadap teman, berani
mempertahankan pikiran logis, mengkritik ide dan bukan mengkritik teman, tidak
mendominasi orang lain, mandiri, dan berbagai sifat lain yang bermanfaat dalam
menjalin hubungan antar pribadi tidak hanya diasumsikan tetapi secara sengaja di
ajarkan.
19
3. Manfaat pembelajaran kooperatif
Manfaat diterapkannya strategi pembelajaran kooperatif menurut Lundgren
(dalam Monika, 2009:18) adalah sebagai berikut: a) meningkatkan pencurahan waktu
pada tugas, b) rasa harga diri menjadi lebih tinggi, c) memperbaiki sikap terhadap ilmu
pengetahuan alam dan sekolah, d) memperbaiki kehadiran, e) angka putus sekolah
menjadi rendah, f) penerimaan terhadap perubahan individu menjadi lebih besar, g)
perilaku mengganggu menjadi lebih kecil, h) konflik antar pribadi berkurang, i)
pemahaman yang lebih mendalam, j) motivasi lebih besar, k) hasil belajar lebih tinggi,
l) retensi lebih lama, dan m). meningkatkan kebaikan budi, kepekaan, dan toleransi.
4. Ragam pembelajaran kooperatif
Ragam model pembelajaran kooperatif menurut Suyitno (2004:37) antara lain:
STAD (Student Teams Achievement Divisions), TGT (Teams Games Tournament), TAI
(Teams Assisted Individualization), Jigsaw I, Jigsaw II, dan CIRC (Cooperative
Integrated Reading and Composition).
5. Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI
a. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI
TAI singkatan dari Team Assisted Individualization. TAI termasuk dalam
pembelajaran kooperatif. Menurut Slavin (dalam Widdiharto, 2006:19) dalam model
pembelajaran TAI, siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil (4 sampai 5
siswa) yang heterogen dan selanjutnya diikuti dengan pemberian bantuan secara
individu bagi siswa yang memerlukannya. Dengan pembelajaran kelompok, diharapkan
para siswa dapat meningkatkan pikiran kritisnya, kreatif, dan menumbuhkan rasa sosial
yang tinggi. Sebelum dibentuk kelompok, siswa diajarkan bagaimana bekerja sama
dalam satu kelompok. Siswa diajari menjadi pendengar yang baik, dapat memberikan
penjelasan kepada teman sekelompok, berdiskusi, mendorong teman lain untuk bekerja
20
sama, menghargai pendapat teman lain, dan sebagainya. Salah satu ciri pembelajaran
kooperatif adalah kemampuan siswa untuk bekerja sama dalam kelompok kecil yang
heterogen. Masing-masing anggota dalam kelompok memiliki tugas yang setara.
Karena pada pembelajaran kooperatif keberhasilan kelompok sangat
diperhatikan, maka siswa yang pandai ikut bertanggung jawab membantu temannya
yang lemah dalam kelompoknya. Dengan demikian, siswa yang pandai dapat
mengembangkan kemampuan dan ketrampilannya, sedangkan siswa yang lemah akan
terbantu dalam memahami permasalahan yang diselesaikan dalam kelompok tersebut.
Slavin (dalam Widdiharto, 2006:19) membuat model ini dengan beberapa alasan.
Pertama, model ini mengkombinasikan keunggulan kooperatif dan program pengajaran
individual. Kedua, model ini memberikan tekanan pada efek sosial dari belajar
kooperatif. Ketiga, TAI disusun untuk memecahkan masalah dalam program
pengajaran, misalnya dalam hal kesulitan belajar siswa secara individual.
b. Komponen Model Pembelajaran Tipe TAI
Komponen dalam pembelajaran tipe TAI (dalam Suyitno, 2006:08) terdiri dari 8
komponen. Adapun komponen tersebut disajikan seperti tabel 01 berikut:
Tabel 01. : Komponen Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI
Komponen Tingkah laku
Komponen 1 Teams yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri
dari 4 sampai 5 siswa
Komponen 2 Placement Test yaitu pemberian pre-test kepada siswa atau
melihat rata-rata nilai harian siswa agar guru mengetahui
kelemahan siswa pada bidang tertentu
Komponen 3 Student Creative yaitu melaksanakan tugas dalam suatu
kelompok dengan menciptakan dimana keberhasilan individu
ditentukan oleh keberhasilan kelompoknya
Komponen 4 Team Study yaitu tahapan tindakan belajar yang harus
dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberikan bantuan
secara individual kepada siswa yang membutuhkan
Komponen 5 Team Score and Team Recognition yaitu pemberian score
terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria
penghargaan terhadap kelompok yang berhasil secara
cemerlang dan kelompok yang dipandang kurang berhasil
dalam menyelesaikan tugas
21
Komponen 6 Teaching Group yaitu pemberian materi secara singkat dari
guru menjelang pemberian tugas kelompok.
Komponen 7 Fact test yaitu pelaksanaan tes-tes kecil berdasarkan fakta
yang diperoleh siswa
Komponen 8 Whole-lass Units yaitu pemberian materi oleh guru kembali
diakhiri waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan
masalah
F. Bilangan Bulat
1. Pengertian Bilangan Bulat
Bilangan adalah angka atau rangkaian dari angka-angka yang menunjukkan
jumlah atau nilai tertentu. Salah satunya adalah bilangan bulat. Jika membicarakan
bilangan bulat, pembahasannya tidak dapat dilepaskan dengan pemahaman mengenai
bilangan pada suatu garis bilangan. Kita akan dapat menentukan letak urutan bilangan-
bilangan berdasarkan urutan titik-titiknya. Dalam hal ini, untuk bilangan bulat positif
akan berada di sebelah kanan 0 (nol) dan untuk bilangan negatif akan berada di sebelah
kiri 0 (nol) pada garis bilangan, seperti gambar berikut:
-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
Gambar 01. : Garis Bilangan
Garis bilangan pada gambar tersebut memperlihatkan bahwa titik pada garis
bilangan mempunyai jarak antara satu titik dengan titik lainnya adalah sama. Hal ini
berarti adanya korespondensi satu-satu antara bilangan (angka) yang ada di bawah garis
bilangan dengan titik-titik yang terletak pada garis bilangan tersebut dalam Darhim
(1992:448).
Darhim juga mengemukakan bahwa dengan cara membilang angka satu (1), dua
(2), tiga (3), ... dan seterusnya, maka akan didapatkan suatu himpunan bilangan yang
disebut himpunan bilangan asli, yaitu: A = ,...4,3,2,1 . Selanjutnya bila ke dalam
himpunan bilangan asli tersebut dimasukkan 0 (nol), maka akan diperoleh suatu
himpunan bilangan yang disebut himpunan bilangan cacah, yaitu:
22
C = ,...4,3,2,1,0 . Dengan demikian jika diperhatikan kembali angka-angka tersebut
pada suatu garis bilangan maka akan ditemukan adanya bilangan lain selain: 0, 1, 2, 3,
4, ... dan seterusnya. Bilangan lain dimaksudkan dalam hal ini adalah berupa bilangan
negatif satu (-1), negatif dua (-2), negatif tiga (-3), dan seterusnya. Menggabungkan
semua kelompok bilangan negatif yang berada di sebelah kiri titik-titik 0 (nol) ke dalam
himpunan bilangan cacah.
Berdasarkan prosedur tersebut akan diperoleh suatu himpunan bilangan yang
disebut himpunan bilangan bulat. Darhim (1992:450) mengemukakan bahwa bilangan
bulat adalah merupakan gabungan antara bilangan asli dengan negatifnya serta bilangan
nol. Dan ini, bila ditulis dalam satu bentuk himpunan bilangan bulat akan didapat B =
,...4,3,2,1,0,1,2,3,4... . Artinya titik-titik yang terdapat di dalam himpunan B
menunjukkan bahwa bilangan bulat selalu dimulai dari bilangan bulat negatif tak
terhingga sampai dengan bilangan bulat positif tak terhingga.
Suatu bilangan yang berada di kanan dari sebuah bilangan bernilai lebih besar
dari pada bilangan lainnya yang ada disebelah kiri pada garis bilangan. Jika bilangan
bulat diurutkan dalam suatu garis bilangan, maka besar nilainya dapat ditemukan
dengan garis bilangan.
Pengertian bilangan bulat di atas mencerminkan bahwa harus pula diperhatikan
arti kedudukan dari suatu bilangan negatif atau bulat negatif karena, adapula bilangan
negatif lainnya yang tidak bulat yaitu yang terletak di antara bilangan-bilangan bulat
seperti: 3
1 Bilangan ini adalah berada di antara 0 dengan negatif satu (-1),
3
12 akan
berada di antara negatif dua (-2) dengan negatif tiga (-3) dan lain-lain. Bilangan-
bilangan tersebut dinamakan bilangan pecah negatif (Darhim, 1922:450).
23
Berdasarkan uraian tersebut maka pada suatu garis bilangan, selain dapat
diperoleh himpunan bilangan bulat, juga dapat disusun himpunan bilangan bulat negatif
yang banyak anggotanya tak terhingga dimulai dari -1, maka dapat dinayatakan dengan
H = 1,2,3... . Untuk himpunan bilangan bulat positif yang bila dinyatakan dengan
notasi himpunan adalah G maka G = ,...3,2,1 .
Dengan penggambaran di atas dapat dikemukakan bahwa setiap bilangan bulat
kecuali nol akan bisa diperoleh adanya suatu bilangan yang merupakan lawan
bilangannya. Dalam hal ini lawan bilangan yang dimaksud adalah negatif dari bilangan
seperti yang disebutkan pada himpunan G.
2. Sifat-sifat Operasi Hitung Bilangan Bulat
a. Sifat komutatif (pertukaran)
1). Sifat komutatif pada penjumlahan
Perhatikan contoh berikut ini: 160 + 180 = 180 + 160
340 = 340
Ternyata walaupun letaknya ditukar hasilnya tetap sama.
Jadi, 160 + 180 = 180 + 160
2). Sifat komutatif pada perkalian
Perhatikan contoh berikut ini: 2 3 = 3 + 3 = 6 dan 3 2 = 2 + 2 + 2 = 6
Ternyata hasilnya sama walaupun tempatnya ditukar.
Jadi, 2 3 = 3 2
b. Sifat assosiatif (pengelompokan)
1). Sifat assosiatif pada penjumlahan
Perhatikan contoh berikut ini: (3 + 2) + 4 = 5 + 4 = 9
Bandingkan dengan
3 + (2 + 4) = 3 + 6 = 9
24
Jadi (3 + 2) + 4 = 3 + (2 + 4)
2). Sifat assosiatif pada perkalian
Perhatikan contoh berikut ini: (2 3) 4 = 6 4 = 24
Bandingkan dengan
2 (3 4) = 2 12 = 24
Jadi (2 3) 4 = 2 (3 4)
c). Sifat distributif (penyebaran)
1). Sifat distributif pada penjumlahan
Perhatikan contoh berikut ini: 3 (4 + 6) = 3 10 = 30
Bandingkan dengan
(3 4) + (3 6) = 12 + 18 = 30
Jadi 3 (4 + 6) = (3 4) + (3 6)
2). Sifat distributif pada pengurangan
Perhatikan contoh berikut ini: 2 (20 – 5) = 2 15 = 30
Bandingkan dengan
(2 20) – (2 5) = 40 – 10 = 30
Jadi 2 (20 – 5) = (2 20) – (2 5)
3. Membulatkan Bilangan dalam Puluhan dan Satuan Terdekat
Pada pembulatan dalam puluhan terdekat yang satuannya kurang dari lima di
hilangkan dan satuan lima atau lebih dibulatkan ke sepuluh.
Contoh:
(i). 21 dibulatkan menjadi 20
(ii). 34 dibulatkan menjadi 30
(iii). 45 dibulatkan menjadi 50
(iv). 87 dibulatkan menjadi 90
25
(v). 45 dibulatkan menjadi 50
4. Menaksir Hasil Operasi Hitung Dua Bilangan Bulat
Menaksir hasil operasi hitung dua bilangan dengan taksiran rendah dan taksiran
tinggi.
a. Taksiran Rendah
Menaksir dengan taksiran rendah dengan membulatkan bilangan satuan ke nol
Contoh: a) 63 + 44 = 60 + 40 = 100
b) 82 + 68 = 80 + 60 = 140
b. Taksiran tinggi
Menaksir hasil oprasi hitung dua bilangan dengan taksiran tinggi dengan
membulatkan bilangan satuan (10).
Contoh: a) 41 + 77 = 50 + 80 = 130
b) 34 + 23 = 40 + 30 = 70
c. Taksiran baik
Menaksir dengan taksiran baik hasilnya mendekati hasil sesungguhnya (nyata).
Pembulatan pada menaksir dengan taksiran baik dengan cara satuan yang kurang dari
lima dibulatkan ke nol (0) dan satuan yang lebih dari lima dan sama dengan lima
dibulatkan ke sepuluh (10).
Contoh: 1). 63 + 59 = 60 + 60 =120
2). 56 + 82 = 60 + 80 = 140
3). 55 + 45 = 60 + 50 = 110
d. Membaca dan Menulis Lambang Bilangan Bulat
Sebelum mempelajari operasi penjumlahan bilangan bulat, perlu kita ingat
kembali tentang garis bilangan dan pembelajaran bilangan bulat di kelas IV. Lambang
bilangan bulat yaitu: ..., -3, -2,-1,0, 1, 2, 3, ...
26
Letak bilangan bulat pada garis bilangan adalah:
-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
Gambar 02. : Letak Bilangan Bulat pada Garis Bilangan
Bilangan bulat yang berada di sebelah kiri nol bernilai negatif. Bilangan
bulat yang berada di sebelah kanan nol bernilai positif.
Bilangan-bilangan di sebelah kiri nol adalah lawan dari bilangan-bilangan di
sebelah kanan nol dan sebaliknya.
Cara membaca dan menulis bilangan bulat adalah:
-2 dibaca negatif dua atau minus dua
-5 dibaca negatif lima atau minus lima
25 dibaca positif dua puluh lima atau dua puluh lima
Negatif sembilan ditulis -9
Minus tujuh belas ditulis -17
Tiga puluh enam ditulis 36
6. Operasi Hitung Bilangan Bulat
a. Penjumlahan Bilangan Bulat
1). Penjumlahan dua bilangan bulat (keduanya positif atau keduannya negatif)
Contoh 1:
4 + 3 = . . .
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7
Gambar 03. : Penjumlahan Dua Bilangan Bulat Positif pada Garis Bilangan
Berdasarkan garis bilangan di atas, langkahnya adalah mulai dari nol ke kanan 4 satuan
dan dilanjutkan dari 4 ke kanan 3 satuan lagi.
nol negatif positif
7
3 4
27
Jadi, 4 + 3 = 7
Contoh 2:
-3 + (-4) = . . .
-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
Gambar 04. : Penjumlahan Dua Bilangan Bulat Negatif pada Garis Bilangan
Berdasarkan garis bilangan di atas langkahnya adalah mulai dari nol ke kiri 3 satuan dan
dilanjutkan dari 3 ke kiri 4 satuan lagi.
Jadi, -3 + (-4) = -7
2). Penjumlahan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif
Contoh: 4 + (-6) = . . .
-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
Gambar 05. : Penjumlahan Bilangan Bulat Positif dengan Bilangan Bulat Negatif
pada Garis Bilangan
Berdasarkan garis bilangan di atas, langkahnya adalah mulai dari nol ke kanan 4 satuan
dan dilanjutkan dari 4 ke kiri 6 satuan lagi.
Jadi, 4 + (-6) = -2
Untuk penjumlahan lebih dari dua bilangan bulat tetap dilakukan seperti
penjumlahan dua bilangan bulat yaitu dikerjakan dari kiri ke kanan.
Contoh:
1). 4 + 2 + 3 = 9
2). -20 + (-6) + (-10) = -36
-7
-4
-3
-2
-6
4
28
b. Pengurangan Bilangan Bulat
1). Pengurangan dua bilangan bulat positif
Pengurangan dua bilangan positif sama halnya dengan menjumlahkan bilangan
bulat positif dengan bilangan bulat negatif.
Contoh: 6 – 2 = . . .
-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
Gambar 06. : Pengurangan Dua Bilangan Bulat Positif pada Garis Bilangan
Berdasarkan garis bilangan di atas, langkahnya adalah mulai dari nol ke kanan 6 satuan
dan dilanjutkan dari 6 ke kiri 2 satuan lagi.
Jadi, 6 – 2 = 4
2). Pengurangan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif
5 – 4 = 1
5 – 3 = 2
5 – 2 = 3
5 – 1 = 4
5 – 0 = 5
5 – (-1) = . . .
Dari pola di atas terlihat bahwa bila pengurangannya berkurang 1 maka hasil
pengurangan bertambah satu.
Oleh karena itu, 5 – (-1) = 6
5 – (-1) = 6 sama artinya dengan 5 + 1 = 6
Dari penjelasan di atas, maka dapat di tarik kesimpulan bahwa ...-(-...) berubah
menjadi ...+...
4
2
6
29
3). Pengurangan dua bilangan bulat negatif
contoh: (-3) – (-5) = . . .
-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
Gambar 07. : Pengurangan Dua Bilangan Bulat Negatif pada Garis Bilangan
Jawab:
Karena (-3) – (-5) = (-3) + 5
Jadi, (-3) – (-5) = 2
c. Perkalian Bilangan Bulat
1). Perkalian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif
Contoh:
2 6 = 12
5 3 = 15
Jadi, bilangan positif bilangan positif = bilangan positif
2). Perkalian bilangan bulat positif dengan bulat negatif
Perkalian adalah penjumlahan berulang.
Contoh:
2 (-3) = (-3) + (-3) = -6
Atau bisa kita gambarkan langkahnya seperti garis bilangan di bawah berikut:
-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
Gambar 08. : Perkalian Bilangan Bulat Positif dengan Bilangan Bulat Negatif
pada Garis Bilangan
-3 5
2
-3
-6 -3
30
Untuk perkalian dalam bentuk seperti: (-2) 3, dapat menggunakan sifat
pertukaran (komutatif) pada perkalian, yaitu:
(-2) 3 = 3 (-2) = (-2) + (-2) + (-2) = -6
Jadi, bilangan positif bilangan negatif = bilangan negatif atau sebaliknya yaitu:
bilangan negatif bilangan positif = bilangan negatif
3). Perkalian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif
3 (-3) = -9
2 (-3) = -6
1 (-3) = -3
0 (-3) = 0
(-1) (-3) = ...
Dari pola di atas, hasil kalinya bertambah 3 sehingga bila diteruskan menjadi:
( -1) (-3) = 3
(-2) (-3) = 6 dan seterusnya
Jadi, bilangan negatif bilangan negatif = bilangan positif
d. Pembagian Bilangan Bulat
1). Pembagian bilangan positif dengan bilangan bulat positif
Untuk menjawabnya, perlu diingat tentang mengubah bentuk pembagian ke
bentuk pengurangan berulang.
Contoh:
18 : 6 = 18 – 6 = 12
12 – 6 = 6
6 – 6 = 0
= 3 kali pengurangan
Jadi 18 : 6 = 3 3 6 = 18
+3
+3
+3
+3
1 kali
2 kali
3 kali
31
2). Pembagian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif atau sebaliknya
Contoh:
(i). 6 : (-3) = -2
(ii). -6 : 3 = -2
3). Pembagian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif
Contoh:
(i). -10 : (-5) = 2
(ii). -25 : (-5) = 5
e. Pengerjaan Hitung Campuran Bilangan Bulat
Operasi hitung campuran ditemukan dalam suatu soal, bila soal tersebut
mengandung sekurang-kurangnya dua jenis operasi hitung yang berbeda. Ketentuan-
ketentuannya adalah sebagai berikut:
1. Penjumlahan dan pengurangan adalah setingkat maka pengerjaan dilakukan dari kiri
ke kanan.
2. Pembagian dan perkalian juga setingkat sehingga pengerjaannya dilakukan dari kiri
ke kanan.
3. Perkalian dan pembagian lebih tinggi tingkatnya daripada penjumlahan dan
pengurangan sehingga perkalian dan pembagian harus dikerjakan terlebih dahulu.
4. Perkalian, pembagian, penjumlahan dan pengurangan tidak setingkat jika pada
perkalian, pembagian, penjumlahan dan pengurangan berlaku tanda kurung, dimana
soal yang di dalam tanda kurung harus dikerjakan terlebih dahulu.
Contoh:
a. 4 - (-2) + (-2) = . . . b. 4 - (-2) 5 = . . . c. 12 : (-4) + 8 = . . .
6 + (-2) = 4 4 – (-10) = 14 -3 + 8 = 5
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dimana menurut Lincoln dan
Guba (dalam Moleong,1991:24) pendekatan kualitatif adalah suatu antologi alamiah
yang menghendaki adanya kenyataan-kenyataan sebagai keutuhan yang tidak dapat
dipahami jika dipisahkan dari konteksnya. Jenis penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Secara singkat Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk
penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar
dapat memperbaiki atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara
profesional (Suyanto,1996/1997:4).
Menurut Kemmis dan Taggart (dalam Depdikbud,1999:3) mengatakan bahwa
Penelitian Tindakan Kelas menekankan pada penyempurnaan atau peningkatan proses
praktis pembelajaran sehingga menjadi lebih baik. Selain itu menurut Depdikbud
(1999:8) karakteristik dari penelitian tindakan kelas adalah self-evaluatif yaitu kegiatan
modifikasi praktis yang dilakukan secara kontinu, kemudian hasil yan diperoleh akan
terus dievaluasi sejalan dengan situasi yang terus berjalan sehingga mencapai tujuan
yaitu perbaikan terhadap system pembelajaran sesuai dengan kenyataan agar diperoleh
suatu peningkatan mutu pembelajaran.
Model PTK Kemmis dan Taggart terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan
tindakan, pelaksanaan tindakan, evaluasi, dan refleksi. Langkah-langkah tersebut
dimaksudkan sebagai berikut: 1). Rencana adalah hal-hal apa saja yang akan
dilaksanakan oleh peneliti disusun menjadi sebuah jadwal yang sistematis namun
32
33
fleksibel sehingga dapat memperbaiki, meningkatkan, atau merubah perilaku dan sikap
sebagai solusi, 2). Tindakan adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh guru untuk
memperbaiki, meningkatkan, ataupun merubah segala sesuatu secara bertahap agar
menjadi lebih baik, sedangkan observasi adalah mengadakan pengamatan atau
monitoring terhadap hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan oleh siswa, 3).
Refleksi adalah peneliti mulai mengkaji, melihat dan mempertimbangkan serta
mengevaluasi atas hasil dari tindakan dengan cara kolaborasi yaitu diskusi terhadap
berbagai masalah dengan teman sejawat dan guru terhadap berbagai masalah yang
terjadi di kelas penelitian. Sehingga terjadi suatu replanning atas tindakan sebelumnya.
Ketiga komponen tersebut digambarkan sebagai berikut.
SIKLUS I
SIKLUS II
Dst ….
Gambar 09. : Desain PTK Model Kemmis & Mc Taggart
B. Lokasi dan Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD No 8 Dauh Puri Denpasar Barat di Jalan PB
Sudirman Denpasar Barat. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SD No 8 Dauh
Puri Denpasar Barat tahun ajaran 2012/2013 sebanyak 48 orang.
RENCANA AWAL REFLEKSI
TINDAKAN /
OBSERVASI
REFLEKSI
TINDAKAN /
OBSERVASI
RENCANA YANG DIREVISI
34
C. Kehadiran Peneliti
Di atas telah disebutkan bahwa cirri penelitian kualitatif mempunyai latar alami,
ketika penelitian dilaksanakan peneliti berusaha masuk ke tempat peneliti dan menjadi
bagian keutuhan kelas (Moleong dalam Juniasa, 2010:29). Agar dapat memenuhi syarat
tersebut, peneliti berperan sebagai guru selama penelitian dilaksanakan, disamping
sebagai pengumpul data dan penganalisis data. Jadi kehadiran peneliti di lapangan
adalah sebagai guru, pengumpul data dan penganalisis data selama penelitian dilakukan.
D. Data dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini disesuaikan dalam rumusan
masalah dalam bab pendahuluan penelitian ini, sehingga data utama yang akan
dikumpulkan adalah data tentang aktifitas belajar siswa dan data tentang prestasi belajar
siswa, selain dua data utama tersebut juga dikumpulkan data mengenai kemampuan
awal siswa dengan melihat peringkat yang diperoleh siswa.
Data aktivitas belajar siswa bersumber dari siswa yang dikumpulkan dengan
teknik observasi dengan menggunakan instrument berupa lembar observasi. Data
tentang prestasi belajar diperoleh dari hasil tes siswa dalam menjawab tes setiap akhir
siklus. Data kemampuan awal bersumber dari, hasil tes siswa yang dikumpulkan dengan
menggunakan Pre-tes berbentuk essay, sedangkan catatan lapangan diperoleh dari
pengamatan di tempat penelitian yang dibuat selama kegiatan pembelajaran berlangsung
dan disusun kembali setelah pembelajaran selesai.
Tes awal dilapangan untuk membentuk kelompok-kelompok belajar Kooperatif
yang heterogen dalam kemampuan, maka data yang berupa skor awal dirancang dari
peringkat tertinggi sampai peringkat terendah, masing-masing kelompok disusun
berdasarkan peringkat tersebut.
35
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data Aktivitas Belajar Siswa
Data mengenai aktivitas belajar siswa dikumpulkan dengan teknik Observasi.
Teknik Observasi yang digunakan adalah teknik observasi berstruktur dimana segala
kegiatan petugas observasi telah ditetapkan berdasarkan kerangka kerja yang memuat
faktor-faktor yang telah diatur kategorisasinya, kerangka kerja yang dimaksud adalah
berupa lembar observasi yang harus diamati pada diri siswa. Teknik ini dipilih karena
dalam penelitian dilakukan pengamatan secara langsung bagaimana aktivitas siswa
dalam proses pembelajaran matematika, menurut tim instruktur PKG (dalam
Dwijayanti, 2010:30) siswa dikatakan aktif apabila ditemukan ciri-ciri perilaku berikut:
(1) antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan belajar dengan deskriptornya yaitu: a)
siswa memperhatikan penjelasan guru, b) siswa tidak mengerjakan pekerjaan lain, c)
siswa spontan bekerja apabila diberi tugas, d) siswa tidak terpengaruh situasi diluar
kelas. (2) Interaksi siswa dengan guru dengan deskriptornya yaitu: a) siswa bertanya
kepada guru, b) siswa menjawab pertanyaan guru, c) siswa memanfaatkan guru sebagai
narasumber, d) siswa memanfaatkan guru sebagai fasilitator. (3) interaksi siswa dengan
siswa dengan deskriptornya yaitu: a) siswa bertanya dengan teman satu kelompok, b)
siswa menjawab pertanyaan satu kelompok, c) siswa bertanya kepada teman di
kelompok lain, d) siswa menjawab pertanyaan teman di kelompok lain. (4) kerjasama
kelompok dengan diskriptornya yaitu: a) siswa membantu teman dalam kelompok yang
menghadapi masalah, b) siswa meminta bantuan kepada temen-temennya jika
menghadapi masalah, c) siswa mencocokan jawaban atau konsepsinya dalam satu
kelompaok, d) adanya pembagian tugas. (5) Partisipasi dalam menyimpulkan hasil
pembahasan dengan deskriptornya yaitu: a) siswa mengacungkan tangan untuk ikut
menyimpulkan, b) siswa merespon pernyataan (kesimpulan) temannya, c) siswa
36
menyempurnakan kesimpulan yang dinyatakan oleh temanya, d) siswa menghargai
pendapat temannya, setiap deskriftor yang diamati observasi dicatat dengan tanda
rumput.
Setiap indikator memiliki deskriptor tersendiri secara khusus. Banyaknya
deskriptor dari kelima indikator tersebut adalah 20 deskriptor. Setiap deskriptor dari
masing-masing indikator aktivitas belajar siswa yang tampak selama observasi dicatat
dalam lembar observasi. Apabila sebuah deskriptor tampak maka diberi skor 1 dan jika
tidak tampak diberi skor 0. Jika semua deskriptor yang tampak pada siswa maka akan
menjadi skor maksimal ideal, yaitu 20. Jika semua deskriptor tidak tampak pada siswa,
maka menjadi skor minimal ideal, yaitu 0.
Sesuai dengan kegiatan pembelajaran kooperatif yang akan diterapkan maka
dalam penelitian ini aktivitas yang akan diamati terdiri dari 5 prilaku aktivitas belajar
siswa seperti yang telah disebut di atas.
2. Teknik Pengumpulan Data Prestasi Belajar Siswa
Data prestasi belajar siswa dikumpulkan dengan metode tes. Tes diberikan pada
setiap pertemuan akhir suatu siklus. Bentuk tes yang digunakan adalah tes uraian. Item
tes disusun oleh peneliti berdasarkan indikator-indikator yang belum dicapai pada
pembelajaran operasi hitung bilangan bulat. Nilai prestasi belajar masing-masing siswa
diperoleh dengan menjumlahkan skor pada setiap butir soal kemudian mengolah skor
tersebut menjadi nilai.
F. Teknik Analisis Data
1. Data Aktivitas Belajar Siswa
Setelah data tentang aktivitas belajar siswa terkumpul maka akan dilakukan
analisis data. Analisis data dilakukan berdasarkan atas rata-rata skor aktifitas belajar
siswa ( A ), Mean ideal (MI), standar devisi ideal (SDI) dan skor maksimal ideal (SMI)
37
rumus umum untuk MI dan SDI menurut Nurkancana dan Sunarta (1992:100) adalah
sebagai berikut :
A = iswabanyaknyas
aelajarsiswaktivitasbjumlahskor
MI = 2
1 (Skor tertinggi ideal + skor terendah ideal)
SDI =3
1 MI
Aktivitas subyek penelitian digolongkan dalam 5 kategori yaitu kategori sangat aktif,
aktif, cukup aktif, kurang aktif dan sangat kurang aktif dengan kriteria sebagai berikut:
Tabel 02. Rumus skala kategori aktivitas belajar siswa
Skor Kategori
MI + 1,5 SDI A
MI + 0,5 SDI A < MI + 1,5 SDI
MI - 0,5 SDI A < MI + 0,5 SDI
MI - 1,5 SDI A < MI - 0,5 SDI
A < MI - 1,5 SDI
Sangat Aktif
Aktif
Cukup Aktif
Kurang Aktif
Sangat Kurang Atif
Sesuai dengan yang diuraikan pada sub bab teknik pengumpulan data aktivitas
belajar siswa, maka skor maksimal ideal aktivitas belajar siswa adalah 20, yang
diperoleh dari jumlah deskriptor yang menyatakan bahwa siswa aktif, sedangkan skor
terendah adalah 0 (nol) yang diperoleh dari tidak munculnya prilaku siswa dengan
demikian dapat dihitung mean ideal (MI) dan standar deviasi ideal (SDI) yaitu:
MI = 2
1 (20 + 0) = 10
SDI = 3
1 (20 + 0) = 3,33
Sehingga penggolongan aktivitas belajar siswa seperti pada tabel 02 menjadi seperti
pada tabel 03 berikut:
Tabel 03. Skala kategori aktivitas belajar siswa
Skor Katagori
18 A
14 A < 18
10 A < 14
Sangat Aktif
Aktif
Cukup Aktif
38
6 A < 10
A < 6
Kurang Aktif
Sangat Kurang Atif
Dalam penelitian ini pembelajaran dikatakan telah optimal apabila aktivitas
siswa minimal telah mencapai katagori aktif.
2. Analisis Data Prestasi Belajar Siswa
Data prestasi belajar siswa dianalisis dengan menggunakan teknik analisis
statistic deskritif, yaitu dengan menghitung rata-rata nilai prestasi belajar ( X ), daya
serap (DS) dan ketuntasan belajar (KB) masing-masing dengan rumus sebagai berikut.
a. Rata-rata Nilai Prestasi Belajar Siswa ( X )
X = N
X
Keterangan:
X = Rata-rata nilai prestasi belajar siswa
X = Jumlah nilai prestasi belajar siswa
N = Banyaknya siswa yang mengikuti tes
b. Daya Serap (DS)
Daya serap siswa (DS) dihitung dengan rumus:
DS = %100malIdealNilaiMaksi
x
Keterangan:
DS = Daya Serap
X = Rata-rata nilai prestasi belajar siswa
c. Ketuntasan Belajar (KB)
Ketuntasan belajar siswa (KB) dihitung dengan rumus:
KB = N
Ni %100
Keterangan:
KB = Ketuntasan Belajar
Ni = Banyaknya siswa yang memperoleh nilai ≥ 65
N = Banyaknya siswa yang mengikuti tes
Hasil perhitungan terhadap rata-rata nilai prestasi belajar siswa ( X ), daya serap (DS)
dan ketuntasan belajar (KB) selanjutnya dikomparasikan dengan standar acuan yang
39
ditetapkan Dekdikbud, yaitu proses pembelajaran optimal, jika rata-rata nilai prestasi
belajar siswa ( X ) 65; daya serap (DS) 65% dan ketuntasan belajar (KB) 85%
(Depdikbud dalam Darma, 2010:40).
G. Prosedur Penelitian
1. Refleksi Awal
Berdasarkan hasil pengamatan dikelas V SDN 8 Dauh Puri, ada beberapa
permasalahan yang dihadapi sehingga menghambat peningkatan hasil belajar siswa
yakni bahwa proses belajar mengajar banyak didominasi oleh siswa-siswa pintar saja.
Anak-anak yang kemampuannya kurang secara akademis sepertinya kurang percaya diri
untuk ikut berpartisipasi dalam proses belajar mengajar (PBM). Masih rendahnya
keberanian siswa-siswa yang kurang secara akademis untuk terlibat dalam proses
belajar mengajar (PBM) disebabkan karena mereka bersaing dengan siswa yang pintar.
Suasana kelas kelihatannya hidup, tetapi hanya dihidupkan oleh siswa-siswa yang pintar
saja. Di pihak lain, siswa-siswa yang kemampuannya kurang hanya diam menunggu.
Hal ini sangat jelas terlihat pada saat mengerjakan soal-soal, siswa yang terlibat aktif
mengerjakan soal hanyalah siswa yang pintar, sedangkan siswa yang kemampuannya
kurang hanya menunggu jawaban dari siswa yang pintar. Ini terlihat juga ketika mereka
mencocokkan jawaban yang mereka peroleh dari latihan-latihan soal. Sementara siswa-
siswa yang kemampuannya kurang hanya membaca soal dan tidak bisa mengerjakan
soal yang diberikan oleh guru. Ini tampak disebabkan karena teman yang diajak duduk
satu bangku atau teman yang duduk di depan dan dibelakangnya tidak dapat
mengerjakan soal. Akhirnya mereka hanya menunggu dan mencatat hasil yang
diperoleh setelah dikerjakan di papan tulis.
Berdasarkan situasi di atas maka diperlukan adanya dorongan atau upaya dari
guru guna meningkatkan partisipasi siswa untuk ikut dalam proses penalaran dan
40
pengkonstruksian ilmu yang dalam hal ini diwujudkan melalui penerapan pendekatan
pembelajaran kooperatif tife TAI pada pembelajaran matematika.
2. Siklus I
Siklus I dilakukan dalam 3 kali pertemuan yaitu 2 kali pertemuan untuk
penyajian materi untuk pokok bahasan Menggunakan sifat komutatif (pertukaran), sifat
assosiatif (pengelompokan), sifat distributif (penyebaran) pada operasi hitung bilangan
bulat juga membulatkan bilangan dalam puluhan dan ratusan terdekat, menaksir hasil
operasi hitung dua bilangan bulat dan 1 kali pertemuan untuk pelaksanaan tes akhir
siklus I terdiri dari 3 tahapan yaitu tahap tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi
serta tahap refleksi.
a. Tahap Perencanaan Tindakan
Untuk mencapai hasil yang optimal sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti
mempersiapkan hal-hal sebagai berikut: (1) Data kemampuan awal siswa kelas dengan
menggunakan hasil ulangan umum siswa sebagai dasar pembentukan kelompok atau
tim, (2) Mensosialisasikan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe TAI kepada siswa
sebelum pelajaran dimulai, (3) Menyusun Program Pembelajaran, Menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), (4) Membentuk kelompok belajar yang masing-
masing kelompok 4 sampai 5 orang siswa. Kelompok-kelompok tersebut bersifat
heterogen, (5) Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS), (6) Menyusun Tes Prestasi
Belajar, (7) Menyusun Lembar Observasi, (8) Menyusun Tes Akhir Prestasi Belajar
Siklus I, (9) Menyiapkan catatan harian.
b. Tahap PelaksanaanTindakan/Observasi
Tindakan yang dilaksanakan pada siklus I disajikan sebagai berikut: 1)
Melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), 2) memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada siklus I, 3) Membentuk
41
kelompok-kelompok belajar yang masing-masing kelompok 4 sampai 5 orang siswa.
Kelompok-kelompok tersebut bersifat heterogen, 4) Melakukan pencatatan harian
selama pembelajaran berlangsung. Kegiatan observasi dilaksanakan selama
berlangsungnya pelaksanaan tindakan. Observasi terhadap aktivitas belajar siswa
dilakukan dengan daftar cek, sedangkan hal-hal lainnya yang terjadi selama
berlangsungnya proses pembelajaran dicatat pada jurnal.
Tindakan/observasi dilakukan saat siswa dalam kelompoknya berdiskusi untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru, dengan ,mengamati pemunculan
prilaku-prilaku yang terdapat pada daftar cek.
Pada akhir pelaksanaan tindakan/observasi pada siklus I ini, siswa diberi tes
prestasi belajar yang dikerjakan secara individual selama 2x35 menit.
c. Tahap Refleksi
Refleksi adalah upaya evaluasi yang dilakukan oleh para kolaborator atau
partisipan yang terkait dengan satu PTK yang dilaksanakan (Depdiknas 1999:28).
Setelah dilaksanakan tindakan/observasi atau evaluasi, maka dilakukan refleksi terhadap
tindakan yang dilaksanakan pada siklus I. Pada tahap ini refleksi diarahkan untuk
mengidentifikasi keberhasilan dari tindakan. Selanjutnya mencari penjelasan atas
kekurangan atau kelebihan yang diperoleh, sebagai dampak dilaksanakannya
pembelajaran kooperatif tipe TAI. Melalui refleksi, peneliti berupaya memperbaiki
proses pembelajaran secara berkelanjutan, artinya tidak hanya berhenti pada proses
refleksi ini, tetapi hal-hal yang masih merupakan kelemahan ditinjaklanjuti dengan
membuat perencanaan tindakan untuk dilakukan pada siklus II.
3. Siklus II
Pada dasarnya langkah-langkah pada siklus II sama dengan kegiatan pada siklus
I. Siklus II dilaksanakan untuk menindaklanjuti kendala yang ditemui pada siklus
42
sebelumnya. Siklus II dilakukan dalam 3 kali pertemuan yaitu 2 kali pertemuan untuk
penyajian materi untuk pokok bahasan membaca dan menulis lambang bilangan bulat,
melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, melakukan
operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat dan mengerjakan operasi hitung
campuran pada bilangan bulat dan 1 kali pertemuan untuk pelaksanaan tes akhir siklus
II terdiri dari 3 tahapan yaitu tahap tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi serta
tahap refleksi.
a. Tahap Perencanaan
Sesuai dengan permasalahan yang muncul pada refleksi awal serta
pemecahannya dengan menerapkan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe TAI, maka
hal yang perlu dipersiapkan dalam penelitian ini yaitu: (1) Data kemampuan awal siswa
kelas dengan menggunakan hasil ulangan umum siswa sebagai dasar pembentukan
kelompok atau tim, (2) Mensosialisasikan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe
TAI kepada siswa sebelum pelajaran dimulai, (3) Menyusun Program Pembelajaran,
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), (4) Membentuk kelompok
belajar yang masing-masing kelompok 4 sampai 5 orang siswa. Kelompok-kelompok
tersebut bersifat heterogen, (5) Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS), (6) Menyusun
Tes Prestasi Belajar, (7) Menyusun Lembar Observasi, (8) Menyusun Tes Akhir
Prestasi Belajar Siklus II, (9) Menyiapkan catatan harian.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan/Observasi
Kegiatan observasi dilaksanakan selama berlangsungnya pelaksanaan tindakan.
Observasi terhadap aktivitas belajar siswa dilakukan dengan daftar cek, sedangkan hal-
hal lainnya yang terjadi selama berlangsungnya proses pembelajaran dicatat pada jurnal.
Observasi dilakukan saat siswa dalam kelompoknya berdiskusi umtuk menyelesaikan
43
tugas yang diberikan oleh guru, dengan mengamati pemunculan perilaku-perilaku yang
terdapat daftar cek.
Pada akhir siklus dilakukan evaluasi untuk mengetahui prestasi belajar
siswa dengan memberikan tes prestasi belajar berupa tes objektif dan tes uraian sesuai
dengan materi yang dipelajari yang dikerjakan secara individu.
c. Tahap Refleksi
Seperti pada siklus I, maka pada tahap ini peneliti mengkaji hasil tindakan yang
telah diberikan. Sebagai acuan dalam refleksi ini adalah hasil observasi dan evaluasi.
Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi terkait dengan proses pelaksanaan tindakan
pada pada siklus II, maka akan terlihat kekurangan selama proses pembelajaran.
Kekurangan tersebut dicari solusinya dan diperbaiki sehingga tidak terlalu berdampak
serius terhadap hasil belajar siswa, dan pembelajaran dianggap sudah memberikan hasil
sesuai dengan yang diharapkan.
H. Pengecekan Keabsahan Data
Pengecekan keabsahan data dilakukan setelah data terkumpul. Untuk mengecek
keabsahan data dalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi, pemeriksaan rekan
sejawat melalui diskusi dan konsultasi dengan dosen pembimbing. Triangulasi adalah
teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatuu yang lain di luar data
untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong,
2010:330). Triangulasi dilakukan dengan memadukan hasil observasi, tes, dan hasil
pencatatan sehingga memperoleh data yang bersifat representatif. Teknik pemeriksaan
rekan sejawat melalui diskusi dilakukan dengan cara mengumpulkan hasil sementara
atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan-rekan sejawat.
44
Dalam penelitian ini, teknik triangulasi dan pemeriksaan rekan sejawat
dilakukan melalui diskusi secara terpadu oleh peneliti bersama dua rekan sejawat.
Peranan rekan sejawat dalam diskusi adalah menyediakan pandangan tentang hasil
penelitian sehingga bersama rekan sejawat, peneliti dapat me-riview persepsi,
pandangan dan analisis yang sedang dilakukan. Hasil diskusi tersebut dikonsultasikan
kepada dosen pembimbing untuk mendapat arahan dan revisi bila diperlukan dalam
upaya mendapatkan data sesuai dengan derajat keabsahan yang diharapkan.
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri 8 Dauh Puri tahun pelajaran
2012/2013 dengan melibatkan 48 orang siswa sebagai subyek, dari tanggal 17 Juli
sampai dengan 24 Juli 2012. PTK ini dilaksanakan sampai dua siklus dengan jadwal
pelaksanaan penelitian seperti tabel berikut:
Tabel 04. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No. Tindakan Hari/Tanggal
1. Pertemuan ke-1 Siklus I Selasa, 17 Juli 2012
2. Pertemuan ke-2 Siklus I Rabu, 18 Juli 2012
3. Pertemuan ke-3 Siklus I Jumat, 20 Juli 2012
4. Pertemuan ke-1 Siklus II Sabtu, 21 Juli 2012
5. Pertemuan ke-2 Siklus II Senin, 23 Juli 2012
6. Pertemuan ke-3 Siklus II Selasa, 24 Juli 2012
Data yang dikumpulkan meliputi data aktivitas belajar siswa dan data prestasi
belajar siswa dalam pembelajaran operasi hitung bilangan bulat. Data aktivitas belajar
disajikan pada Lampiran 08, Lampiran 10, Lampiran 19, Lampiran 21 dan data hasil
prestasi belajar disajikan pada Lampiran 14 dan Lampiran 25. Hasil analisis data
disajikan sebagai berikut:
1. Hasil Analisis Data Aktivitas Belajar Siswa
Adapun hasil analisis data aktivitas belajar siswa yang disajikan pada Lampiran
16 dan perhitungan persentase peningkatan aktivitas belajar siswa disajikan pada
Lampiran 30 selama penelitian dilaksanakan adalah sebagai berikut:
46
Tabel 05. Hasil Analisis Data Aktivitas Belajar Siswa
SIKLUS RATA-RATA SKOR KATEGORI
I 10,27 Cukup Aktif
II 14,37 Aktif
Peningkatan Siklus I ke
Siklus II
39,92 %
-
2. Hasil Analisis Data Prestasi Belajar Siswa
Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata nilai prestasi belajar siswa ( X ), daya
serap (DS), dan ketuntasan belajar (KB) yang telah dilakukan yang disajikan pada
Lampiran 16 dan Lampiran 25. Maka dapat disajikan hasil pengolahan data mengenai
prestasi belajar siswa dan persentase peningkatan rata-rata skor prestasi belajar siswa
( X ), daya serap (DS), dan ketuntasan belajar (KB) yang disajikan pada Lampiran 29
pada Tabel 06 berikut.
Tabel 06. Hasil Analisis Data Prestasi Belajar Siswa
Prestasi
Belajar
Siklus
Rata-rata nilai
prestasi belajar
siswa ( X )
Daya
Serap
(DS)
Ketuntasan
Belajar
(KB)
I 63,19 63,19% 60,42%
II 72,02 72,02% 91,67%
Peningkatan Siklus I
ke Siklus II
13,84% 13,84% 51,72%
B. Pembahasan
Sebelum penelitian ini dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu mengadakan
perkenalan dan mensosialisasikan kegiatan dan teknis pembelajaran yang akan
dilaksanakan pada siswa kelas V SDN 8 Dauh Puri. Perkenalan dan sosialisasi pada
penelitian ini pada prinsipnya ialah untuk memberikan gambaran awal pada siswa
tentang guru yang akan mengajar model pembelajaran yang akan mereka ikuti. Model
pembelajaran kooperatif tipe TAI serta teknis pelaksanaan penelitian yang akan
47
dilaksanakan. Hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini
berjalan lebih lancar.
Berdasarkan hasil analisis data pada siklus I, maka model pembelajaran
kooperatif pada rancangan tindakan siklus I cukup berhasil mengajak siswa untuk
berperan aktif dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini dilihat dari rata-rata nilai aktivitas
belajar siswa yaitu 10,42 yang tergolong kategori cukup aktif yang terperinci disajikan
pada Lampiran 16. Kemudian dari analisis data prestasi belajar siswa diketahui bahwa
X pada siklus I sebesar 61,25, DS sebesar 61,25%, dan KB sebesar 60,42% yang
terperinci disajikan pada Lampiran 12 dan siswa mendapatkan nilai lebih dari atau sama
dengan 65 pada siklus I sebanyak 29 orang. Akan tetapi jika didasarkan pada kriteria
keberhasilan penelitian yang telah di ulas pada BAB III. Penelitian ini belum memenuhi
kriteria pembelajaran yang optimal karena KB < 85% sehingga harus dilaksanakan
siklus berikutnya.
Berdasarkan hasil diskusi antara peneliti, teman sejawat, dan guru kelas, dan
dilihat dari catatan lapangan belum tercapainya ketuntasan belajar yang optimal
disebabkan oleh adanya kendala-kendala yang ditemukan pada pelaksanaan pada siklus
I, diantaranya: (1) Siswa yang berkemampuan rendah masih malu bertanya kepada
teman atau guru, (2) Dalam menjawab pertanyaan guru maupun dalam pembahasan
masih didominasi oleh siswa yang pandai, dan siswa yang memiliki kemampuan rendah
cendrung pasif. Catatan lapangan tersebut terperinci disajikan pada Lampiran 17.
Dari refleksi terhadap tindakan pada siklus I, dilaksanakan penyempurnaan
tindakan pada siklus II. Tindakan yang dimaksud dalam hal ini pada prinsipnya sama
dengan siklus I, namun diadakan upaya-upaya perbaikan dari kendala-kendala ang
ditemukan pada siklus I. Adapun upaya-upaya yang dilaksanakan adalah sebagai
48
berikut: pertama, memantapkan kembali perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
dengan metode pembelajaran kooperatif tipe TAI,. kedua, memberi anjuran kepada
siswa yang lebih pintar agar mau membantu temannya dalam proses pembelajaran, baik
untuk menjawab LKS, memberi masukan pada temannya, dan menyimpulkan materi
pembelajaran. Dan untuk merangsang kekompakan siswa dalam mengerjakan tugas
secara kelompok, guru harus benar-benar berperan sebagai seorang fasilitator,
menampung semua pertanyaan yang terjadi dalam kelompok kemudian memberi
petunjuk dalam pemecahan masalahnya, atau jika kelompok terlihat pasif dan kurang
kompak, guru dapat mempertanyakan sejauh mana siswa telah mengerjakan tugasnya,
atau mempertanyakan hal apa yang akan dilakukan selanjutnya dalam menyelesaikan
tugas yang telah diberikan, ketiga, memberi dorongan yang lebih kepada siswa agar
mau menyampaikan pertanyaan, gagasan, pendapat, maupun jawabannya di depan
kelas, salah satunya ialah dengan cara memberi nilai tambah bagi siswa yang mau
menyampaikan jawabannya di depan kelas, keempat, guru memberikan bimbingan
kepada siswa baik secara individual maupun kelompok dalam melaksanakan proses
pembelajaran, termasuk dalam menyimpulkan materi ajar, kemudian guru memberikan
kesimpulan secara umum pada tiap-tiap akhir proses pembelajaran.
Penyempurnaan pelaksanaan tindakan pada siklus I menunjukan hasil yang
dapat dilihat pada siklus II. Rata-rata skor aktivitas belajar siswa pada siklus II adalah
14,37 yang tergolong kategori aktif. Rata-rata Skor aktivitas belajar siswa pada siklus II
yang terperinci disajikan pada Lampiran 27. Untuk prestasi belajar siswa, setelah
pelaksanaan tindakan siklus II menunjukkan hasil yang cukup meningkat dari siklus
sebelumnya. Hal ini terlihat dari rata-rata nilai prestasi belajar siswa ( X ) sebesar 72,02
daya serap (DS) sebesar 72,02%, dan ketuntasan belajar (KB) sebesar 91,67%. Rata-
49
rata nilai prestasi belajar siswa pada siklus II terperinci disajikan pada Lampiran 23.
Jika dibandingkan dengan prestasi belajar siswa pada siklus I, prestasi belajar siswa
pada siklus II telah terjadi peningkatan yaitu rata-rata nilai prestasi belajar ( ) sebesar
72,02%, daya serap (DS) sebesar 72,02% dan ketuntasan belajar (KB) sebesar 91,67%
dan terjadi peningkatan banyak siswa yang memperoleh nilai lebih dari atau sama
dengan 65 atau terjadi peningkatan jumlah siswa yang mendapatkan nilai lebih dari atau
sama dengan 65 sebanyak 29 orang pada pelaksanaan siklus I dan siswa mendapatkan
nilai lebih dari atau sama dengan 65 pada siklus II sebanyak 44 orang, maka terjadi
peningkatan sebanyak 15 orang dari siklus sebelumnya.
Dari hasil-hasil yang diperoleh dan pengamatan akan kegiatan yang telah
dilasanakan, maka secara keseluruhan penelitian ini dapat diakatakan berhasil. Karena
pada siklus II seluruh kriteria keberhasilan dalam penelitian ini telah terpenuhi.
Sehingga penelitian dalam pembelajaran operasi hitung bilangan bulat melalui
penerapan pembelajaran kooperatif tipe TAI pada siswa kelas V SDN 8 Dauh Puri
tahun pelajaran 2012/2013 ini dihentikan sampai siklus II.
Kendala-kendala yang ada pada proses pembelajaran pun sudah dapat teratasi
dengan cukup baik. Siswa lebih berani dalam menyampaikan pendapat, gagasan,
maupun pertanyaan pada peneliti jika ada kesulitan yang dihadapi, ,bahkan beberapa
siswa yang sebelumnya tidak berani untuk menyampaikan jawabannya justru
menganjurkan diri dalam menjawab soal-soal yang diberikan. Dalam kegiatan belajar
kelompok, telah terjadi interaksi yang baik antar siswa dalam kelompok, hal ini terlihat
dari telah terjadinya diskusi yang baik dalam setiap kelompok dan siswa tidak ada
keraguan lagi dalam menjawab soal-soal yang dibacakan oleh temannya.
50
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian pada bab IV
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran operasi hitung
bilangan bulat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI pada kelas V
SDN 8 Dauh Puri tahun pelajaran 2012/2013 Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan
kategori aktivitas belajar siswa dari kategori “cukup aktif” pada
siklus I menjadi kategori “aktif” pada siklus II.
2. Terjadi peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran operasi hitung
bilangan bulat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI pada kelas V
SDN 8 Dauh Puri tahun pelajaran 2012/2013. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan
rata-rata nilai prestasi belajar siswa ( X ), Daya Serap (DS), dan Ketuntasan Belajar
(KB) dari siklus I ke siklus II berturut-turut sebesar: 13,84%, 13,84%, dan 51,72%.
B. Saran
Adapun saran-saran yang disampaikan sehubungan dengan kegiatan penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Kepada sekolah diharapkan dapat memberikan sumbangan keragaman strategi
pembelajaran yang bermanfaat bagi peningkatan mutu pembelajaran di sekolah sebagai
upaya peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa.
2. Bagi guru-guru SDN 8 Dauh Puri disarankan agar mempertimbangkan model
pembelajaran kooperatif tipe TAI sebagai salah satu alternatif dalam pemilihan model
50
51
pembelajaran di SDN 8 Dauh Puri sebagai upaya peningkatan aktivitas dan prestasi
belajar siswa.
3. Disarankan kepada peneliti selanjutnya, diharapkan untuk senantiasa melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai metode pembelajaran kooperatif tipe TAI dalam
pembelajaran matematika baik di sekolah yang berbeda atau pada pokok bahasan yang
berbeda sehingga aktivitas dan prestasi belajar siswa dapat terus ditingkatkan.
52
DAFTAR PUSTAKA
Darhim. 1992. Workshop Matematika. Denpasar Pendidikan dan Kebudayaan.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataan Guru
SLTP serta D-III.
Daryanto. 1998. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Apolo.
Depdikbud. 1999. Penelitian Tindakan. Jakarta: Depdikbud.
Depdiknas. 1999. Misi Pendidikan Nasional dalam Undang-undang No 20 Tahun 1997.
Jakarta: Depdiknas.
Dwijayanti, IGA. 2010. Implmntasi Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Bangun
Datar Segiempat Pada Siswa Kelas VIIF SMP Saraswati Denpasar Tahun
Pelajaran 2009/2010. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Jurusan Pendidikan Matematikan
Universitas Mahasaraswati
Endang dan Nur.2003. Perkembangan Peserta Didik. Malang: Universitas
Muhamadiyah.
Juniasa, Putu. 2010. Implementasi Sim Berbantukan Lks Terstruktur Untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Bangun
Datar pada Siswa Kelas Vii Smp Negeri 4 Denpasara Tahun Pelajaran 2009/2010.
Skripsi(Tidak Diterbitkan). Denpasar: FKIP UNMAS.
Moleong,Lexy J. 1991. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Monika, Listyratna Safitri. 2009. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI
Untuk Mengatasi Permasalahan Heterogenitas Kemampuan Siswa Dalam
Pembelajaran Matematika Pada Kelas VII SMP 1 Nogosari 2008/2009.
http://www.Google.com. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Surakarta: Universitas
Muhamadiyah.
Nurkancana, Wayan dan PPN. Sunartana. 1992. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya:
Usaha Nasional.
Panida, Arya. 2007. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Volume
Bangn Ruang Melalui Bantuan Alat Peraga pada Siswa Kelas V SD Bhuana Giri
Tahun Ajaran 2006/2007. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Jurusan Pendidikan
Matematikan Universitas Mahasaraswati.
Setyono, Tri Djoko. 2005. Cooperatif Learning Pembelajaran Berdasarkan
Kontruktivisme (Diktat Materi Kuliah Strategi Pembelajaran). Denpasar:
Universitas Mahasaraswati Denpasar.
52
53
Suyanto. 1996/1997. Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Yogyakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Suyitno, Amin. 2004. Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Matematika I. Semarang:
FMIPA UNNES.
Suyitno, Amin. 2006. Pemilihan Model-model Pembelajaran dan
Penerapannya di Sekolah. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Tim Instruktur PKG. 1992. Penilaian. Yogyakarta: Depdikbud.
Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ktiga. 2005. Kamus Besar Bahasa
Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-progresif. Jakarta: Kencana.
Widdiharto, Rachmadi. 2006. Model-model Pembelajaran Matematika SMP.
Yogyakarta: PPPG Matematika.
Winataputra, dkk. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.
Yandianto. 2009. Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Revisi. Bandung:M2S.
54
JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN
No. Hari Tanggal/Bulan
/Tahun
Jam
Pelajaran
Ke-
Tindakan
1 Selasa 17 Juli 2012 3-4 Pertemuan ke-1 Siklus I
2 Rabu 18 Juli 2012 1-2 Pertemuan ke-2 Siklus I
3 Jumat 20 Juli 2012 1-2 Pertemuan ke-3 Siklus I
4 Sabtu 21 Juli 2012 5-6 Pertemuan ke-1 Siklus II
5 Senin 23 Juli 2012 1-2 Pertemuan ke-2 Siklus II
6 Selasa 24 Juli 2012 3-4 Pertemuan ke-3 Siklus II
Lampiran 01
55
DAFTAR NAMA SUBYEK PENELITIAN
No. NIS Nama Siswa L/P
1 1941 Anak Agung Sagung Massita Jenika Putri P
2 1942 Aisyah Amalia Fitri P
3 1943 Anak Agung Ayu Meisya Dewi P
4 1944 Anak Agung Gede Wisnu Bawatanaya L
5 1945 Andika Nur Yudhistira L
6 1946 Arcelia Maleeka Haifa Maajid P
7 1948 Dheana Radhakrishna P
8 1949 Dina Indira Amrita Dewi P
9 1950 Dyan Amritasanti Arimbawa P
10 1951 Gede Mulana Mahendradivya L
11 1952 Gede Vemby Yuntha Essa Sakti L
12 1953 I Dewa Gede Deva Pradnyana Putra L
13 1954 I Gede Arya Indra Adhisthanaya L
14 1955 I Gede Pradipta Garendra Pasupati L
15 1956 I Gusti Agung Wisnanda Dalem Kusuma L
16 1957 I Gusti Ayu Regita Nirmala Swari P
17 1958 I Gusti Putu Agung Rama Mahottama L
18 1959 I Made Vijay Anggitama Suwitra L
19 1960 I Putu Agus Yudiantara L
20 1961 I Putu Krisna Anantha Suciawan L
21 1962 Ida Ayu Pradnya Sari Devi P
22 1963 Ida Ayu Yogiswari P
23 1964 Ida Bagus Gede Adnyana Putra L
24 1966 Ida Bagus Putu Rama Wiguna L
25 1967 Jashinta Philasti Putri Haryadi P
26 1968 Kadek Dio Meisa Putra L
27 1969 Komang Maya Sukmawati Winarta P
28 1970 Komang Rendy Riyan Apristha L
29 1971 Lalu Muhammad Bagus Satriawan L
30 1972 Luh Putri Kirana Maharani P
31 1973 Made Gilang Putra Nugraha Kencana L
32 1975 Ni Kadek Regitha Putri Balina Budi P
33 1976 Ni Komang Nita Nirmala Dewi P
34 1977 Ni Nyoman Ary Dewanthi P
35 1978 Ni Nyoman Dilla Triana Sartika P
36 1979 Ni Putu Dewi Fortuna Widiasari P
37 1980 Nurul Fatim Nada Septia P
38 1981 Nyoman Dewi Ayu Ratih Arya Dewanti P
39 1982 Nyoman Tyas Damayanti P
40 1983 Putu Anggita Kania Larassati Darmawan P
41 1984 Putu Bagus Krishna Adivanandhika Prawidi L
42 1985 Putu Haridas Chandra Gayatri P
Lampiran 02
56
43 1986 Putu Nanda Diva Pradnyani P
44 1987 Diva Zahra P
45 1988 Taufik Rachman Anshori L
46 1989 I Gede Giri Putra Wijaya L
47 2154 Ida Bagus Bagas Widura Putra CM L
48 2270 Made Astarani Krisna Putri P
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Matematika Peneliti,
A.A. Sg. Mayun Suryati, S.Pd Luh Putu Diani Sukma
NIP. 19521231 197512 2 082 NPM: 07.8.03.51.30.1.5.1069
57
KELOMPOK BELAJAR KOOPERATIF TIPE TAI
KELOMPOK I
NO
ABSEN
NAMA SISWA
10 Mulyana Mahendradivya
6 Arcelia Maleeka Haifa
24 Putu Rama Wiguna
31 Gilang Putra Nugraha
47 Bagas Widura Putra
KELOMPOK III
NO
ABSEN
NAMA SISWA
34 Ary Dewanthi
8 Dina Indira Amrita
14 Pradipta Garendra Pasupati
37 Nurul Fatim Nada
23 Gede Adnyana Putra
KELOMPOK V
NO
ABSEN
NAMA SISWA
11 Vemby Yuntha Essa
3 Ayu Meisya Dewi
18 Anggitama Suwitra
27 Maya Sukmawati
46 Giri Putra Wijaya
KELOMPOK IX
NO
ABSEN
NAMA SISWA
36 Dewi Fortuna
42 Haridas Chandra
2 Aisyah Amalia
19 Agus Yudiantara
22 Yogiswari
15 Wisnanda Dalem
KELOMPOK II
NO
ABSEN
NAMA SISWA
12 Deva Pradnyana Putra
1 Massita Jenika Putri
33 Nita Nirmala Dewi
26 Dio Meisa Putra
40 Anggita Kania Larassati
KELOMPOK IV
NO
ABSEN
NAMA SISWA
35 Dilla Triana Sartika
21 Pradnya Sari Dewi
17 Agung Rama Mahottama
30 Putri Kirana Maharani
43 Nanda Diva Pradnyani
KELOMPOK VI
NO
ABSEN
NAMA SISWA
7 Dheana Radhakrishna
13 Indra Adhisthanaya
25 Philasti Putri Haryadi
44 Diva Zahra
48 Astarani Krisna Putri
KELOMPOK VIII
NO
ABSEN
NAMA SISWA
41 Krisna Adivanandhika
38 Dewi Ayu Ratih
28 Rendi Riyan Apristha
32 Regitha Putri Balina
4 Gede Wisnu Bawatanaya
9 Dyan Amritasanti
KELOMPOK VII
NO
ABSEN
NAMA SISWA
45 Taufik Rachman Anshori
39 Tyas Damayanti
29 Bagus Satriawan
16 Regita Nirmala Swari
5 Andika Nur Yudhistira
20 Krisna Anantha Suciawan
Lampiran 03
58
PROGRAM SATUAN PEMBELAJARAN (PSP)
NAMA SEKOLAH : SDN 8 DAUH PURI
MATA PELAJARAN : MATEMATIKA
KELAS/SEMESTER : V/I
JUMLAH JAM PELAJARAN : 12 35 MENIT
BANYAK PERTEMUAN : 6 x PERTEMUAN
I. STANDAR KOMPETENSI
Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah
II. KOMPETENSI DASAR
Melakukan operasi hitung bilangan bulat
MATERI POKOK : Bilangan bulat dan pengerjaan hitung bilangan bulat
1. Menggunakan sifat-sifat pengerjaan hitung pada bilangan bulat
2. Melakukan operasi hitung pada bilangan bulat
III. INDIKATOR
1. Menggunakan sifat komutatif (pertukaran) pada penjumlahan dan perkalian
bilangan bulat
2. Menggunakan sifat assosiatif (pengelompokan) pada penjumlahan dan perkalian
bilangan bulat
3. Menggunakan sifat distributif (penyebaran) pada penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat
4. Membulatkan bilangan dalam puluhan dan ratusan terdekat
5. Menaksir hasil operasi hitung dua bilangan bulat
6. Membaca dan menulis lambang bilangan bulat
7. Melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
8. Melakukan operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat
9. Mengerjakan operasi hitung campuran pada bilangan bulat
Lampiran 04
59
IV. TABEL PROGRAM
Siklus Pertemuan
ke:
RPP
Nomor
Sub Materi
Pokok
Indikator Waktu
SIKLUS 1 RPP:01 1 1,2,3 2 x 35
menit
I 2 RPP:02 1 4,5 2 x 35
menit
3 Tes Siklus I 1 1,2,3,4,5 2 x 35
menit
SIKLUS 1 RPP:03 2 6,7 2 x 35
menit
II 2 RPP:04 2 8,9 2 x 35
menit
3 Tes Siklus II 2 6,7,8,9 2 x 35
menit
60
RINCIAN MATERI PELAJARAN
UNTUK MASING-MASING SIKLUS
SIKLUS PERTEMUAN TUJUAN Waktu
I
I 1. Menggunakan sifat
komutatif (pertukaran) pada
penjumlahan dan perkalian
bilangan bulat
2. Menggunakan sifat assosiatif
(pengelompokan) pada
penjumlahan dan perkalian
bilangan bulat
3. Menggunakan sifat
distributif (penyebaran) pada
penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat
2 x 35
menit
II 4. Membulatkan bilangan
dalam puluhan dan ratusan
terdekat
5. Menaksir hasil operasi
hitung dua bilangan bulat
2 x 35
menit
III Tes akhir Siklus 2 x 35
menit
II
I 6. Membaca dan menulis
lambang bilangan bulat
7. Melakukan operasi hitung
penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat
2 x 35
menit
II 8. Melakukan operasi hitung
perkalian dan pembagian
bilangan bulat
9. Mengerjakan operasi hitung
campuran pada bilangan
bulat
2 x 35
menit
III Tes Akhir Siklus 2 x 35
menit
Lampiran 05
61
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP-01)
SIKLUS I
Nama Sekolah : SDN 8 Dauh Puri
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : V / Ganjil
Pertemuan : I
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
A. Standar Kompetensi :
Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah
B. Kompetensi Dasar :
Melakukan operasi hitung campuran bilangan bulat
C. Indikator :
1. Menggunakan sifat komutatif (pertukaran) pada penjumlahan dan perkalian
bilangan bulat
2. Menggunakan sifat assosiatif (pengelompokan) pada penjumlahan dan perkalian
bilangan bulat
3. Menggunakan sifat distributif (penyebaran) pada penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran usai diharapkan siswa dapat:
1. Menggunakan sifat komutatif (pertukaran) pada penjumlahan bilangan bulat
2. Menggunakan sifat komutatif (pertukaran) pada perkalian bilangan bulat
3. Menggunakan sifat assosiatif (pengelompokan) pada penjumlahan bilangan bulat
4. Menggunakan sifat assosiatif (pengelompokan) pada perkalian bilangan bulat
5. Menggunakan sifat distributif (penyebaran) pada penjumlahan bilangan bulat
6. Menggunakan sifat distributif (penyebaran) pada pengurangan bilangan bulat
Lampiran 06
62
E. Materi Pembelajaran
1. Sifat-sifat Operasi Hitung Bilangan Bulat
a. Sifat komutatif (pertukaran)
1). Sifat komutatif pada penjumlahan
Perhatikan contoh berikut ini: 160 + 180 = 180 + 160
340 = 340
Ternyata walaupun letaknya ditukar hasilnya tetap sama.
Jadi, 160 + 180 = 180 + 160
2). Sifat komutatif pada perkalian
Perhatikan contoh berikut ini: 2 3 = 3 + 3 = 6 dan 3 2 = 2 + 2 + 2 = 6
Ternyata hasilnya sama walaupun tempatnya ditukar.
Jadi, 2 3 = 3 2
b. Sifat assosiatif (pengelompokan)
1). Sifat assosiatif pada penjumlahan
Perhatikan contoh berikut ini: (3 + 2) + 4 = 5 + 4 = 9
Bandingkan dengan
3 + (2 + 4) = 3 + 6 = 9
Jadi (3 + 2) + 4 = 3 + (2 + 4)
2). Sifat assosiatif pada perkalian
Perhatikan contoh berikut ini: (2 3) 4 = 6 4 = 24
Bandingkan dengan
2 (3 4) = 2 12 = 24
Jadi (2 3) 4 = 2 (3 4)
c. Sifat distributif (penyebaran)
1). Sifat distributif pada penjumlahan
Perhatikan contoh berikut ini: 3 (4 + 6) = 3 10 = 30
Bandingkan dengan
(3 4) + (3 6) = 12 + 18 = 30
Jadi 3 (4 + 6) = (3 4) + (3 6)
63
2). Sifat distributif pada pengurangan
Perhatikan contoh berikut ini: 2 (20 – 5) = 2 15 = 30
Bandingkan dengan
(2 20) – (2 5) = 40 – 10 = 30
Jadi 2 (20 – 5) = (2 20) – (2 5)
F. Metode Pembelajaran: Diskusi Kelompok, Tanya Jawab, Pemberian Tugas
Kelompok
G. Strategi Tatap Muka
1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI
2. Belajar Kelompok Kooperatif dengan LKS
3. LKS disusun dengan metode penemuan
4. Metode: Kooperatif tipe TAI
5. Pendekatan: Induktif
6. Life Skill: Bekerjasama
H. Strategi Non Tatap Muka
1. Pekerjaan Rumah
I. Langkah Kegiatan Pembelajaran
Tahap
komponen
Kegiatan Waktu
(menit) Guru Siswa PENDAHULUAN
Teams
1. PENGELOLAAN KELAS
Melakukan absensi
Mengumumkan penempatan
siswa dalam kelompok
2. APERSEFSI
Mengingatkan kembali
tentang bilangan bulat.
Mendengarkan guru dan
memberikan tanda hadir
Siswa berbaur dalam
kelompoknya masing-
masing
Mendengarkan guru
5
KEGIATAN INTI
Placement Test
Student Creative
3. EKSPLORASI
Sosialisasi kompetensi dasar
dan indikator.
Menyampaikan pokok-pokok
materi inti
4. KONSOLIDASI
Memberikan Pre-test kepada
siswa, dengan tujuan agar
guru mengetahui kelemahan
siswa
Memberikan tugas kepada
kelompok dengan
mengerjakan LKS No. 01
dengan disertai pengerjaan
cara penyelesaiannya
Mendengarkan
penjelasan guru
Siswa menjawab Pre-
test yang diberikan guru
Siswa mengerjakan
LKS tersebut secara
individu dalam satu
kelompok
64
Team Study
Team Score
Teaching Group
Fact Test
Whole-lass Units
Membimbing serta
mengarahkan siswa dalam
mengerjakan tugas kelompok
dan memberikan bantuan
kepada siswa secara
individual, bagi siswa yang
membutuhkan
Setelah selesai menjawab,
meminta siswa duduk
melingkar dalam kelompok
masing-masing.
Memberikan score terhadap
hasil kerja kelompok dan
memberikan penghargaan
kepada kelompok yang
berasil mengerjakan tugas
secara cemerlang dan yang
kurang berasil menyelesaikan
tugas
Pemberian materi secara
singkat
Memberikan tes
5. PEMBENTUKAN
Pemberian materi oleh guru
kembali diakhir waktu dan
memberikan strategi
pemecahan masalah dan
menanamkan nilai
bekerjasama dan mandiri
yang terkandung dalam
belajar matematika untuk
membentuk life skill.
Siswa aktif bertanya
dan mengerjakan tugas
yang diberikan oleh
guru
Siswa duduk melingkar
dalam kelompok
masing-masing.
Siswa menerima Score
dari tugas kelompok
yang mereka kerjakan
dan menerima apapun
asilnya karena itu
adalah nilai yang
mereka peroleh dari
kerja kelompok mereka
masing-masing
Bersama guru
merangkum pelajaran
yang baru diberikan.
Siswa menjawab tes
sesuai fakta yang ada
Siswa menyimak materi
dan jawaban atas
pertanyaan yang di
berikan oleh guru dan
menerapkannya di
dalam pelajaran
60
PENUTUP 6. Memberikan tugas / PR yang
seharusnya dikerjakan oleh
siswa di rumah
Mencatat tugas yang
diberikan guru
5
J. Sarana dan Sumber Belajar
Sarana : - Lembar Kerja Siswa (LKS)
Sumber : - Buku Matematika Kelas V
- Buku-buku lain yang relevan
65
K. Penilaian
Pengamatan dengan menggunakan lembar observasi.
Tes Tertulis (terlampir)
66
Lembar Kerja Siswa (LKS-01)
Pertemuan I (Siklus I)
Nama Sekolah : SDN 8 Dauh Puri
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Smt : V / I
Materi : Operasi Hitung Bilangan Bulat
Waktu : 15 menit
Hari / Tanggal :
Nama :
Nomor Urut Absen :
A. Petunjuk
1. Sebelum mengerjakan soal, isilah identitas yang lengkap!
2. Setiap siswa mengerjakan tugas tersebut secara individu.
3. Sebelum mengerjakan tugas, bacalah terlebih dahulu materi pelajaran yang
diberikan.
4. Setelah selesai menjawab soal-soal yang diberikan, dilakukan diskusi kelompok
dengan materi sesuai dengan tugas masing-masing.
5. Buatlah perbaikan jika ada.
B. Soal
1. 20 15 = 15 20
Pengerjaan operasi hitung di atas menggunakan sifat . . .
2. Lengkapilah pengerjaan sifat operasi hitung di bawah ini !
25 (22 + 18) = (25 22) + ( . . . . . .)
3. Gunakan sifat asosiatif pada penjumlahan berikut !
((3 + (-2)) + 5 = . . .
4. Sifat asosiatif tidak berlaku pada operasi hitung . . .
67
5. 4 + . . . = 6 + . . .
6. (-7 11) + (-7 9) = . . . ( . . . + . . .)
7. -8 + . . . = 3 + . . .
8. (2 (-3)) 5 = 2 (. . . 5)
9. 5 (-15) = . . . 5
10. 9 (45 – 5) = (. . . 45) – (9 . . .)
****SELAMAT BEKERJA****
68
Kunci jawaban
1. Sifat komutatif (pertukaran)
2. 25 (22 + 18) = (25 22) + (25 18)
3. ((3 + (-2)) + 5 = 3 + ((-2) + 5)
4. Pengurangan dan pembagian
5. 4 + 6 = 6 + 4
6. (-7 11) + (-7 9) = -7 (11 + 9)
7. -8 + 3 = 3 + -8
8. (2 (-3)) 5 = 2 ((-3) 5)
9. 5 (-15) = (-15) 5
10. 9 (45 – 5) = (9 45) – (9 5)
69
PEDOMAN OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
]No Aspek yang diamati
1 Antusiasme siswa dalam proses pembelajaran
a. Siswa memperhatikan pelajaran dengan seksama selama proses belajar
mengajar berlangsung
b. Siswa tidak terpengaruh oleh situasi di luar kelas
c. Siswa tampak mencoba menggunakan pengetahuan yang dimilikinya
dalam menyampaikan pendapat
d. Siswa tidak mengganggu teman pada saat proses pembelajaran
berlangsung
2 Interaksi siswa dengan guru pada saat proses pembelajaran berlangsung
a. Siswa bertanya kepada guru terkait dengan materi pelajaran yang belum
dipahami
b. Siswa berusaha menjawab pertanyaan guru
c. Siswa berusaha memperbaiki jawaban yang dijawab salah sebelumnya
dari pertanyaan yang diberikan guru
d. Siswa mengemukakan pendapat kepada guru
3 Interaksi siswa dengan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung
a. Siswa bertanya kepada teman
b. Siswa menjawab pertanyaan teman
c. Siswa mendengar/ memperhatikan jawaban teman
d. Siswa menanggapi jawaban teman
4 Kerjasama siswa dalam kelompok belajar
a. Siswa membantu teman yang menghadapi masalah dalam satu
kelompok belajar
b. Siswa meminta bantuan teman jika menghadapi masalah dalam satu
kelompok belajar
c. Siswa mengerjakan tugas secara bersama-sama dalam kelompok belajar
d. Siswa membantu memperbaiki jawaban yang salah dari teman satu
kelompoknya
5 Partisipasi siswa dalam menyimpulkan materi pelajaran
a. Siswa mencoba menyimpulkan materi pelajaran
b. Siswa memperhatikan penjelasan teman saat memberikan kesimpulan
c. Siswa melengkapi kespulan yang dinyatakan teman
d. Siswa mencatat kesimpulan yang diberikan oleh guru
Lampiran 07
70
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA
PERTEMUAN I SIKLUS I
Hari/Tanggal : Selasa, 17 Juli 2012
Observasi : 1. Ni Putu Rina Listyadewi, S.Pd
2. Ni Putu Siska Agustini, S.Pd
3. I Wayan Sudiarta, S.Pd
No. Nama Siswa
Indikator Jumlah
Skor 1 2 3 4 5
a b c d a b c d a b c d a b c d a b c d
1 Massita 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 6
2 Amalia 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 11
3 Meisya 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 14
4 Wisnu 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 10
5 Andika 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0
0
0
1 0 1 1 1 0 0 9
6 Arcelia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Dheana 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 12
8 Dina 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 11
9 Dyan 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 10
10 Mulana 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
11 Vemby 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Pradnyana 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0
1
1 1 15
13 Arya 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0
0
1 0 1 0 0 1 0 0 9
14 Pradipta 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 8
15 Wisnanda 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 10
16 Regita 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 6
17 Rama M. 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 8
18 Anggitama 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 13
19 Agus 1 0 1 0 1 1
1
0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 10
20 Krisna 1 1 0 1
0
0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 9
21 Pradnya Sari 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 13
22 Yogiswari 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 12
23 Adnyana 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 6
24 Rama W. 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0
0
0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 8
25 Jashinta 1 1 0
0
0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 7
26 Dio 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 11
27 Maya 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 14
28 Rendy 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 4
29 Lalu 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 10
Lampiran 08
71
30 Kirana 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1
0
10
31 Gilang 0 1 0 0 1
0
0 1 1 0 0 1 1 0 0 1
1
0 0 1 0 1 9
32 Regita 1 0 0 0 1 0 0 0
0
1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 5
33 Nita 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 11
34 Ary 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 15
35 Dilla 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 7
36 Fortuna 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 11
37 Nurul 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 10
38 Ratih 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 12
39 Tyas 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14
40 Anggita 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
41 Prawidi 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 13
42 Haridas 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 14
43 Nanda 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 9
44 Diva 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 8
45 Taufik 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 11
46 Giri 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0
0
6
47 Widura 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
48 Astarani 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 11
Jumlah 450
Observer 1, Peneliti,
Ni Putu Siska Agustini,S.Pd Luh Putu Diani Sukma
NPM: 07.8.03.51.30.1.5.1040 NPM: 07.8.03.51.30.1.5.1069
Observer 2, Observer 3,
Ni Putu Rina Listyadewi, S.Pd I Wayan Sudiarta, S.Pd
NPM: 07.8.03.51.30.1.5.1037 NPM: 07.8.03.51.30.1.5.1049
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Matematika
A.A. Sg. Mayun Suryati, S.Pd
NIP. 19521231 197512 2 082
72
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP-02)
SIKLUS I
Nama Sekolah : SDN 8 Dauh Puri
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : V / Ganjil
Pertemuan : II
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
A. Standar Kompetensi :
Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah
B. Kompetensi Dasar :
Melakukan operasi hitung campuran bilangan bulat
C. Indikator :
4. Membulatkan bilangan dalam puluhan dan ratusan terdekat
5. Menaksir hasil operasi hitung dua bilangan bulat
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran usai diharapkan siswa dapat:
4. Membulatkan bilangan dalam puluhan terdekat
5. Membulatkan bilangan dalam ratusan terdekat
6. Menaksir hasil operasi hitung dua bilangan bulat
E. Materi Pembelajaran
5. Membulatkan Bilangan dalam Puluhan dan Satuan Terdekat
Pada pembulatan dalam puluhan terdekat yang satuannya kurang dari lima di
hilangkan dan satuan lima atau lebih dibulatkan ke sepuluh.
Contoh:
(i). 21 dibulatkan menjadi 20
(ii). 34 dibulatkan menjadi 30
(iii). 45 dibulatkan menjadi 50
(iv). 87 dibulatkan menjadi 90
(v). 45 dibulatkan menjadi 50
Lampiran 09
73
6. Menaksir Hasil Operasi Hitung Dua Bilangan Bulat
Menaksir hasil operasi hitung dua bilangan dengan taksiran rendah dan taksiran
tinggi.
1) Taksiran Rendah
Menaksir dengan taksiran rendah dengan membulatkan bilangan satuan ke nol
(0).
Contoh: a) 63 + 44 = 60 + 40 = 100
b) 82 + 68 = 80 + 60 = 140
2) Taksiran tinggi
Menaksir hasil oprasi hitung dua bilangan dengan taksiran tinggi dengan
membulatkan bilangan satuan.
Contoh: a) 41 + 77 = 50 + 80 = 130
b) 34 + 23 = 40 + 30 = 70
3) Taksiran baik
Menaksir dengan taksiran baik hasilnya mendekati hasil sesungguhnya (nyata).
Pembulatan pada menaksir dengan taksiran baik dengan cara satuan yang kurang dari
lima dibulatkan ke nol (0) dan satuan yang lebih dari lima atau sama dengan lima
dibulatkan ke sepuluh (10).
Contoh: 1). 63 + 59 = 60 + 60 =120
2). 56 + 82 = 60 + 80 = 140
3). 55 + 45 = 60 + 50 = 110
F. Metode Pembelajaran : Diskusi Kelompok, Tanya Jawab, Pemberian Tugas
Kelompok
G. Strategi Tatap Muka
1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI
2. Belajar Kelompok Kooperatif dengan LKS
3. LKS disusun dengan metode penemuan
4. Metode: Kooperatif tipe TAI
5. Pendekatan: Induktif
6. Life Skill: Bekerjasama
74
H. Strategi Non Tatap Muka
1. Pekerjaan Rumah
I. Langkah Kegiatan Pembelajaran
Tahap
Komponen
Kegiatan Waktu
(menit) Guru Siswa PENDAHULUAN
Teams
7. PENGELOLAAN KELAS
Melakukan absensi
Mengumumkan penempatan
siswa dalam kelompok
8. APERSEFSI
Mengingatkan kembali
tentang bilangan bulat.
Mendengarkan guru dan
memberikan tanda hadir
Siswa berbaur dalam
kelompoknya masing-
masing
Mendengarkan guru
5
KEGIATAN INTI
Placement Test
Student Creative
Team Study
Team Score
Teaching Group
9. EKSPLORASI
Sosialisasi kompetensi dasar
dan indikator.
Menyampaikan pokok-pokok
materi inti
10. KONSOLIDASI
Memberikan Pre-test kepada
siswa, dengan tujuan agar
guru mengetahui kelemahan
siswa
Memberikan tugas kepada
kelompok dengan
mengerjakan LKS No. 02
dengan disertai pengerjaan
cara penyelesaiannya
Membimbing serta
mengarahkan siswa dalam
mengerjakan tugas kelompok
dan memberikan bantuan
kepada siswa secara
individual, bagi siswa yang
membutuhkan
Setelah selesai menjawab,
meminta siswa duduk
melingkar dalam kelompok
masing-masing.
Memberikan score terhadap
hasil kerja kelompok dan
memberikan penghargaan
kepada kelompok yang
berasil mengerjakan tugas
secara cemerlang dan yang
kurang berasil menyelesaikan
tugas
Pemberian materi secara
singkat
Mendengarkan
penjelasan guru
Siswa menjawab Pre-
test yang diberikan guru
Siswa mengerjakan
LKS tersebut secara
individu dalam satu
kelompok
Siswa aktif bertanya
dan mengerjakan tugas
yang diberikan oleh
guru
Siswa duduk melingkar
dalam kelompok
masing-masing.
Siswa menerima Score
dari tugas kelompok
yang mereka kerjakan
dan menerima apapun
asilnya karena itu
adalah nilai yang
mereka peroleh dari
kerja kelompok mereka
masing-masing
Bersama guru
merangkum pelajaran
yang baru diberikan.
60
75
Fact Test
Whole-lass Units
Memberikan tes
11. PEMBENTUKAN
Pemberian materi oleh guru
kembali diakhir waktu dan
memberikan strategi
pemecahan masalah dan
menanamkan nilai
bekerjasama dan mandiri
yang terkandung dalam
belajar matematika untuk
membentuk life skill.
Siswa menjawab tes
sesuai fakta yang ada
Siswa menyimak materi
dan jawaban atas
pertanyaan yang di
berikan oleh guru dan
menerapkannya di
dalam pelajaran
PENUTUP 12. Memberikan tugas / PR yang
seharusnya dikerjakan oleh
siswa di rumah
Mencatat tugas yang
diberikan guru
5
J. Sarana dan Sumber Belajar
Sarana : - Lembar Kerja Siswa (LKS)
Sumber : - Buku Matematika Kelas V
- Buku-buku lain yang relevan
K. Penilaian
Pengamatan dengan menggunakan lembar observasi.
Tes Tertulis (terlampir)
76
Lembar Kerja Siswa (LKS-02)
Pertemuan I (Siklus II)
Nama Sekolah : SDN 8 Dauh Puri
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Smt : V / I
Materi : Operasi Hitung Bilangan Bulat
Waktu : 15 menit
Hari / Tanggal :
Nama :
Nomor Urut Absen :
A. Petunjuk
1. Sebelum mengerjakan soal, isilah identitas yang lengkap!
2. Setiap siswa mengerjakan tugas tersebut secara individu.
3. Sebelum mengerjakan tugas, bacalah terlebih dahulu materi pelajaran yang
diberikan.
4. Setelah selesai menjawab soal-soal yang diberikan, dilakukan diskusi kelompok
dengan materi sesuai dengan tugas masing-masing.
5. Buatlah perbaikan jika ada.
B. Soal
1. Tulislah lambang dari bilangan
a. Negatif empat puluh satu
b. Minus tujuh puluh lima
2. a. 8,025 dibaca . . .
b. -92 dibaca . . .
3. Lawan dari bilangan
a. -40 adalah . . .
b. 69 adalah . . .
77
4. Kerjakan penjumlahan dan pengurangan berikut dengan bantuan garis bilangan!
a. -6 + 8 = . . .
b. -5 – 3 = . . .
5. Selesaikanlah penjumlahan dan pengurangan yang ditunjukkan pada garis bilangan
berikut!
a.
-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
b.
-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
****SELAMAT BEKERJA****
78
Kunci jawaban
1. a. -41
b. -71
2. a. delapan ribu dua
b. negatif sembilan puluh dua
3. a. 40
b. -69
4. a.
-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
b.
-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
5. a. 3 + 3 = 6
b. -3 + 5 = 2
2
-6
8
-3 -5
-8
79
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA
PERTEMUAN II SIKLUS I
Hari/Tanggal : Rabu, 18 Juli 2012
Observasi : 1. Ni Putu Rina Listyadewi, S.Pd
2. Ni Putu Siska Agustini, S.Pd
3. I Wayan Sudiarta, S.Pd
No Nama
Siswa
Indikator Jumlah
Skor 1 2 3 4 5
a b c d A b c d a b c d a b c d a b c d
1 Massita 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 9
2 Amalia 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 12
3 Meisya 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 14
4 Wisnu 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 11
5 Andika 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 9
6 Arcelia 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 6
7 Dheana 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 13
8 Dina 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 13
9 Dyan 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 10
10 Mulana 1 1 1
1
1 1 1
1
0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
11 Vemby 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 8
12 Pradny
ana
1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 15
13 Arya 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 12
14 Pradipt
a
1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 8
15 Wisnan
da
0 1 1 0 1 1 0 1
1
1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 11
16 Regita 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 9
17 Rama
M.
1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 8
18 Anggita
ma
0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 13
19 Agus 1 1 1
0
0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 12
20 Krisna 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 10
21 Pradny
a Sari
1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 13
22 Yogisw
ari
0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 12
23 Adnyan
a
0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 11
24 Rama
W.
1 0 1 1 1 0 0 1 1 0
0
0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 9
25 Jashinta 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 10
26 Dio 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 11
27 Maya 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 14
28 Rendy 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 9
29 Lalu 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 10
30 Kirana 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 11
Lampiran 10
80
31 Gilang 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 9
32 Regita 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 8
33 Nita 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0
1
1 1 0 0 1 1 0 11
34 Ary 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1
1
5
15
35 Dilla 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 9
36 Fortuna 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 11
37 Nurul 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0
0
0 1 10
38 Ratih 0 0
0
1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 12
39 Tyas 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
40 Anggita 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0
0
1 0 0 1 0 1 0 8
41 Prawidi 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 14
42 Haridas 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 14
43 Nanda 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 12
44 Diva 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 9
45 Taufik 1 1 0 0
0
0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1
1
1 11
46 Giri 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 8
47 Widura 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 17
48 Astaran
i
1 1 0 1 0 1 0 1 1
1
1
1 0 1
1
1 0 0 1 1 0 0 0 11
Jumlah 535
Observer 1, Peneliti,
Ni Putu Siska Agustini,S.Pd Luh Putu Diani Sukma
NPM: 07.8.03.51.30.1.5.1040 NPM: 07.8.03.51.30.1.5.1069
Observer 2, Observer 3,
Ni Putu Rina Listyadewi, S.Pd I Wayan Sudiarta, S.Pd
NPM: 07.8.03.51.30.1.5.1037 NPM: 07.8.03.51.30.1.5.1049
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Matematika
A.A. Sg. Mayun Suryati, S.Pd
NIP. 19521231 197512 2 082
81
PENGEMBANGAN TES AKHIR SIKLUS I
Nama Sekolah : SDN 8 Dauh Puri
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Operasi Hitung Bilangan Bulat
Kelas/ Semester : V/ I
A. Standar Kompetensi:
Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah
B. Kompetensi Dasar:
Melakukan operasi hitung bilangan bulat
C. Indikator:
1. Menggunakan sifat komutatif (pertukaran) pada penjumlahan dan perkalian
bilangan bulat
2. Menggunakan sifat assosiatif (pengelompokan) pada penjumlahan dan perkalian
bilangan bulat
3. Menggunakan sifat distributif (penyebaran) pada penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat
4. Membulatkan bilangan dalam puluhan dan ratusan terdekat
5. Menaksir hasil operasi hitung dua bilangan bulat
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran usai diharapkan siswa dapat:
1. Menggunakan sifat komutatif (pertukaran) pada penjumlahan bilangan bulat
2. Menggunakan sifat komutatif (pertukaran) pada perkalian bilangan bulat
3. Menggunakan sifat assosiatif (pengelompokan) pada penjumlahan bilangan bulat
4. Menggunakan sifat assosiatif (pengelompokan) pada perkalian bilangan bulat
5. Menggunakan sifat distributif (penyebaran) pada penjumlahan bilangan bulat
6. Menggunakan sifat distributif (penyebaran) pada pengurangan bilangan bulat
7. Membulatkan bilangan dalam puluhan terdekat
8. Membulatkan bilangan dalam ratusan terdekat
9. Menaksir hasil operasi hitung dua bilangan bulat
Lampiran 11
82
E. Kisi-Kisi Tes Akhir Siklus I
No.
Indikator
No. Item
Tes
Ranah
C1
(20%)
C2
(50%)
C3
(30%)
1 1 √
1 2 √
2 3 √
2 4 √
2 5 √
3 6 √
3 7 √
3 8 √
4 9 √
4 10 √
1 1 √
2 2 √
3 3 √
4 4 √
4 5 √
Jumlah 3 8 4
Keterangan :
1C = Ingatan
2C = Pemahaman
3C = Aplikasi
Dengan Rasio, 321 :: CCC = 20% : 50% : 30%
F. TEKNIK PENSKORAN
I. Penskoran Tes Objektif
Tes objektif terdiri dari 5 soal, setiap soal yang dijawab benar mendapatkan skor
1, jika salah mendapat skor 0, sehingga skor maksimalnya adalah 10
83
II. Penskoran Tes Uraian
Penskoran tes uraian didasarkan pada model jawaban siswa seperti nampak pada
tabel berikut ini:
No.
Item
Model Jawaban Siswa Skor
tiap
Aspek
1 - 5 1. Tidak menjawab sama sekali
2. Konsep menjawab salah dan penyelesaian salah total
3. Konsep menjawab salah tetapi jawaban benar
4. Konsep menjawab benar tetapi jawaban salah
5. Konsep menjawab benar dan jawaban benar
0
1
2
3
4
Skor Maksimal Ideal 20
Dari 5 soal uraian, maka skor maksimal ideal adalah 45 = 20. Skor maksimal
ideal untuk kedua tes adalah 10 untuk skor objektif dan 20 untuk skor tes uraian, maka
jumlah skor maksimal ideal adalah 10 + 20 = 30. Menurut Sudijono (2009:318) untuk
menentukan nilai individu yang diperoleh oleh individu peserta tes dilakukan dengan
rumus sebagai berikut:
Nilai = %100alIdealSkorMaksim
SkorMentah
Contoh:
Seorang siswa mendapat skor 8 untuk tes objektif dan 16 untuk tes uraian, maka nilai
yang diperoleh siswa tersebut adalah x = 80%10030
168
84
Tes Prestasi Belajar Siklus I
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Smt : V / I
Materi : Operasi Hitung Bilangan Bulat
Waktu : 60 mnt
A. Petunjuk:
1. Tulis Nama, no. absen dan kelas terlebih dahulu pada lembar jawaban yang
tersedia.
2. Kerjakan soal-soal yang dianggap mudah terlebih dahulu.
3. Bacalah soal dengan teliti, jika ada yang kurang jelas tanyakan pada pengawas!
4. Jawablah pertanyaan yang diberikan, pada tempat yang telah disediakan.
5. Untuk soal essay jawaban dibuat secara lengkap, karena yang dinilai adalah
proses dan hasilnya.
6. Selama mengerjakan soal tidak boleh bekerja sama dan meniru pekerjaan teman
dan selamat bekerja
B. Soal
I. Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap benaar dari masing-masing soal
dibawah ini dengan cara menyilang (x) huruf a, b, c, atau d pada lembar
jawaban yang telah disediakan !
1. Pertukaran suku pada penjumlahan dan perkalian dengan tidak mempengaruhi hasil
pengerjaan adalah sifat . . .
a. Assosiatif c. Pengelompokan
b. Komutatif d. Distributif
2. 60 70 = 70 . . .
a. 60 c. -60
b. 70 d. -70
Lampiran 12
85
3. Sifat assosiatif tidak berlaku pada pengerjaan . . .
a. penjumlahan dan perkalian c. penjumlahan dan pembagian
b. penjumlahan dan pengurangan d. pengurangan dan pembagian
4. ((3 + (-5)) + 4 = . . . + (-5 + 4)
Angka yang tepat untuk melengkapi titik-titik di atas adalah . . .
a. -5 c. 4
b. 3 d. -3
5. 18 (15 + 5) = (18 15) + (18 5)
Cara pengerjaan hitung di atas menggunakan sifat . . .
a. Distributif pada pengurangan c. Distributif pada penjumlahan
b. Asosiatif d. Komutatif
6. (20 5) + (20 25) = . . . ( . . . + . . . )
a. 5 (20 + 25) c. 20 ((-5) + (-25))
b. 25 (5 + 20) d. 20 (5 + 25)
7. Hasil pembulatan bilangan 67 ke puluhan terdekat adalah . . .
a. 70 c. 65
b. 80 d. 67
8. Bilangan 789 jika dibulatkan ke ratusan terdekat menjadi . . .
a. 800 c. 790
b. 700 d. 780
9. Hasil taksiran tinggi dari 68 + 51 adalah . . .
a. 110 c. 100
b. 120 d. 130
10. Botak membeli apel 27 buah dan mangga 13 buah. Jadi banyak buah yang dibeli
Botak, jika dihitung menggunakan taksiran rendah adalah . . .
a. 30 c. 35
b. 40 d. 45
II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. . . . + (-5) = . . . + 10
2. (-40 + 5) + . . . = . . . + (5 + 8)
86
3. 8 45 = . . . (. . . - . . .)
4. Hasil pembulatan ke puluhan terdekat dari 443 adalah . . .
5. Pak Made membeli tepung sebanyak 7 karung. Tiap karung rata-rata beratnya 85
kg. Kira-kira berapa kg tepung yang dibeli Pak Made ?
****SELAMAT BEKERJA****
87
Kunci Jawaban
Tes Prestasi Belajar Siklus I
I. Soal Objektif
1. b. komutatif
2. a. 60
3. d. pengurangan dan pembagian
4. b. 3
5. c. distributif pada penjumlahan
6. d. 20 (5 + 25)
7. a. 70
8. a. 800
9. d.130
10. a.30
II. Soal Essay
1. 10 + (-5) = -5 + 10
2. (-40 + 5) + 8 = -40 + (5 + 8)
3. 8 45 = 8 (50 – 5)
4. 443 = 440
5. Diketahui : banyak tepung = 7 karung
@ karung beratnya 85 kg
Ditanya : berapa kira-kira tepung yang dibeli Pak Made ?
Dijawab : tepung yang dibeli = 7 8
taksirannya = 10 90
= 900 kg
Jadi perkiraan tepung yang dibeli oleh Pak Made adalah 900 kg
tepung
Lampiran 13
88
DATA PRESTASI BELAJAR SISWA PADA SIKLUS I
No. NIS Nama Siswa Nilai
1 1941 Anak Agung Sagung Massita Jenika Putri 67
2 1942 Aisyah Amalia Fitri 63
3 1943 Anak Agung Ayu Meisya Dewi 60
4 1944 Anak Agung Gede Wisnu Bawatanaya 57
5 1945 Andika Nur Yudhistira 63
6 1946 Arcelia Maleeka Haifa Maajid 67
7 1948 Dheana Radhakrishna 53
8 1949 Dina Indira Amrita Dewi 50
9 1950 Dyan Amritasanti Arimbawa 67
10 1951 Gede Mulana Mahendradivya 80
11 1952 Gede Vemby Yuntha Essa Sakti 73
12 1953 I Dewa Gede Deva Pradnyana Putra 77
13 1954 I Gede Arya Indra Adhisthanaya 67
14 1955 I Gede Pradipta Garendra Pasupati 63
15 1956 I Gusti Agung Wisnanda Dalem Kusuma 60
16 1957 I Gusti Ayu Regita Nirmala Swari 67
17 1958 I Gusti Putu Agung Rama Mahottama 60
18 1959 I Made Vijay Anggitama Suwitra 67
19 1960 I Putu Agus Yudiantara 70
20 1961 I Putu Krisna Anantha Suciawan 67
21 1962 Ida Ayu Pradnya Sari Devi 57
22 1963 Ida Ayu Yogiswari 70
23 1964 Ida Bagus Gede Adnyana Putra 67
24 1966 Ida Bagus Putu Rama Wiguna 60
25 1967 Jashinta Philasti Putri Haryadi 70
26 1968 Kadek Dio Meisa Putra 73
27 1969 Komang Maya Sukmawati Winarta 63
28 1970 Komang Rendy Riyan Apristha 67
29 1971 Lalu Muhammad Bagus Satriawan 73
30 1972 Luh Putri Kirana Maharani 70
31 1973 Made Gilang Putra Nugraha Kencana 67
32 1975 Ni Kadek Regitha Putri Balina Budi 70
33 1976 Ni Komang Nita Nirmala Dewi 67
34 1977 Ni Nyoman Ary Dewanthi 77
35 1978 Ni Nyoman Dilla Triana Sartika 70
36 1979 Ni Putu Dewi Fortuna Widiasari 70
37 1980 Nurul Fatim Nada Septia 50
38 1981 Nyoman Dewi Ayu Ratih Arya Dewanti 57
39 1982 Nyoman Tyas Damayanti 67
40 1983 Putu Anggita Kania Larassati Darmawan 63
41 1984 Putu Bagus Krishna Adivanandhika Prawidi 77
42 1985 Putu Haridas Chandra Gayatri 67
Lampiran 14
89
43 1986 Putu Nanda Diva Pradnyani 60
44 1987 Diva Zahra 67
45 1988 Taufik Rachman Anshori 73
46 1989 I Gede Giri Putra Wijaya 63
47 2154 Ida Bagus Bagas Widura Putra CM 67
48 2270 Made Astarani Krisna Putri 70
Jumlah 3033
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Matematika Peneliti,
A.A. Sg. Mayun Suryati, S.Pd Luh Putu Diani Sukma
NIP. 19521231 197512 2 082 NPM: 07.8.03.51.30.1.5.1069
Menyetujui,
Kepala SDN 8 Dauh Puri
Dra. Ida Ayu Putu Tirta
NIP.19620329 198304 2 009
90
ANALISIS DATA AKTIVITAS BELAJAR SISWA SIKLUS I
Skor tertinggi ideal = 20
Skor terendah ideal = 0
MI = 2
1 (Skor tertinggi ideal + skor terendah ideal)
= 2
1 (20 + 0)
= 10
SDI =3
1 MI
= 103
1
= 3,33
a. Untuk observasi pada pertemuan 1 (lihat lampiran 08) diperoleh:
Jumlah skor aktivitas belajar siswa ( A ) = 450
Banyaknya siswa (N)= 48
Skor rata-rata aktivitas belajar siswa untuk observasi pada pertemuan 1 dalam siklus I
sebagai berikut.
11A = N
A
= 48
450
= 9,38
b. Untuk observasi pada pertemuan 2 (lihat lampiran 10) diperoleh:
Jumlah skor aktivitas belajar siswa ( A ) = 535
Banyaknya siswa (N) = 48
Skor rata-rata aktivitas belajar siswa untuk observasi pada pertemuan 2 dalam siklus I
sebagai berikut.
Lampiran 15
91
12A = N
A
= 48
535
= 11,15
Rata-rata skor aktivitas belajar siswa pada siklus I adalah:
IA = 2
1211 AA
= 2
15,1138,9
= 10,27
Dari hasil analisis data aktivitas belajar siswa pada siklus I diperoleh rata-rata
skor aktivitas belajar siswa sebesar 10,27 tergolong kategori cukup aktif , berkenaan
dengan itu penelitian ini perlu dilanjutkan ke siklus II.
92
ANALISIS DATA PRESTASI BELAJAR SISWA SIKLUS I
Berdasarkan data pada Lampiran 14 diperoleh:
X = 3033
N = 48
Ni = 29
a. Rata-rata nilai prestasi belajar siswa ( X ):
X = N
X
= 48
3033
= 63,19
b. Daya Serap (DS):
DS = %100malIdealNilaiMaksi
x
= %100100
19,63
= 63,19%
c. Ketuntasan Belajar (KB):
KB = N
Ni %100
= 48
%10029
= 60,42%
Dari hasil analisis data prestasi belajar siswa pada siklus I, rata-rata nilai prestasi
belajar siswa ( X ) sebesar 63,19, Daya Serap (DS) sebesar 63,19%, sedangkan
Ketuntasan Belajar (KB) sebesar 60,42% belum memenuhi kriteria ketuntasan optimal.
Berkenaan dengan itu penelitian ini perlu dilanjutkan ke siklus II.
Lampiran 16
93
CATATAN LAPANGAN
SIKLUS I
Observer 1 : Ni Putu Siska Agustini, S.Pd
Observer 2 : Ni Putu Rina Listyadewi, S.Pd
Observer 3 : I Wayan Sudiarta, S.Pd
NO KENDALA-KENDALA
1 Siswa yang kemampuannya masih rendah, masih malu bertanya kepada
teman atau guru
2 Dalam menjawab pertanyaan guru maupun dalam pembahasan masih
didominasi oleh siswa yang pandai, dan siswa yang memiliki
kemampuan rendah cenderung pasif
3 Guru kurang tegas memberikan teguran kepada siswa yang menggangu
temannya dalam proses pembelajaran berlangsung
4 Guru kurang memantau siswanya dalam mengerjakan LKS secara
berkelompok
Observer 1, Observer 2,
Ni Putu Siska Agustini,S.Pd Ni Putu Rina Listyadewi, S.Pd
NPM: 07.8.03.51.30.1.5.1040 NPM: 07.8.03.51.30.1.5.1037
Observer 3,
I Wayan Sudiarta, S.Pd
NPM: 07.8.03.51.30.1.5.1049
Lampiran 17
94
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP-03)
SIKLUS II
Nama Sekolah : SDN 8 Dauh Puri
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : V / Ganjil
Pertemuan : 1
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
A. Standar Kompetensi :
Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah
B. Kompetensi Dasar :
Melakukan operasi hitung campuran bilangan bulat
C. Indikator :
1. Membaca dan menulis lambang bilangan bulat
2. Melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran usai diharapkan siswa dapat:
1. Membaca bilangan-bilangan bulat tertentu
2. Menulis lambang bilangan bulat
3. Menjumlahan dua bilangan bulat tertentu
4. Mengurangkan dua bilangan bulat tertentu
E. Materi Pembelajaran
1. Membaca dan Menulis Lambang Bilangan Bulat
a). Garis Bilangan
Sebelum mempelajari operasi penjumlahan bilangan bulat, perlu kita ingat
kembali tentang garis bilangan dan pembelajaran bilangan bulat di kelas IV. Lambang
bilangan bulat yaitu: ..., -3, -2,-1,0, 1, 2, 3, ...
Lampiran 18
95
Letak bilangan bulat pada garis bilangan adalah seperti pada gambar berikut:
-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
Gambar 03. : Letak Bilangan Bulat pada Garis Bilangan
Bilangan bulat yang berada di sebelah kiri nol bernilai negatif. Bilangan bulat yang
berada di sebelah kanan nol bernilai positif.
Bilangan-bilangan di sebelah kiri nol adalah lawan dari bilangan-bilangan di
sebelah kanan nol dan sebaliknya.
Cara membaca dan menulis bilangan bulat adalah:
-2 dibaca negatif dua atau minus dua
-5 dibaca negatif lima atau minus lima
25 dibaca positif dua puluh lima atau dua puluh lima
Negatif sembilan ditulis -9
Minus tujuh belas ditulis -17
Tiga puluh enam ditulis 36
b). Operasi Hitung Bilangan Bulat
b. Penjumlahan Bilangan Bulat
1). Penjumlahan dua bilangan bulat (keduanya positif atau keduanya negatif)
Contoh 1:
4 + 3 = . . .
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7
Gambar 04. : Penjumlahan Dua Bilangan Bulat Positif pada Garis Bilangan
Berdasarkan garis bilangan di atas, langkahnya adalah mulai dari nol ke kanan 4
satuan dan dilanjutkan dari 4 ke kanan 3 satuan lagi.
Jadi, 4 + 3 = 7
nol negatif positif
3 4
7
96
Contoh 2:
-3 + (-4) = . . .
-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
Gambar 05. : Penjumlahan Dua Bilangan Bulat Negatif pada Garis Bilangan
Berdasarkan garis bilangan di atas langkahnya adalah mulai dari nol ke kiri 3
satuan dan dilanjutkan dari 3 ke kiri 4 satuan lagi.
Jadi, -3 + (-4) = -7
2). Penjumlahan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif
Contoh: 4 + (-6) = . . .
-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
Gambar 06. : Penjumlahan Bilangan Bulat Positif dengan Bilangan Bulat Negatif
pada Garis Bilangan
Berdasarkan garis bilangan di atas, langkahnya adalah mulai dari nol ke kanan 4
satuan dan dilanjutkan dari 4 ke kiri 6 satuan lagi.
Jadi, 4 + (-6) = -2
Untuk penjumlahan lebih dari dua bilangan bulat tetap dilakukan seperti
penjumlahan dua bilangan bulat yaitu dikerjakan dari kiri ke kanan.
Contoh:
1). 4 + 2 + 3 = 9
2). -20 + (-6) + (-10) = -36
b. Pengurangan Bilangan Bulat
1). Pengurangan dua bilangan bulat positif
Pengurangan dua bilangan positif sama halnya dengan menjumlahkan bilangan
bulat positif dengan bilangan bulat negatif.
-4
-3
-7
-6
4
-2
97
Contoh: 6 – 2 = . . .
-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
Gambar 07. : Pengurangan Dua Bilangan Bulat Positif pada Garis Bilangan
Berdasarkan garis bilangan di atas, langkahnya adalah mulai dari nol ke kanan 6
dilanjutkan dari 6 ke kiri 2 satuan lagi.
Jadi, 6 – 2 = 4
2). Pengurangan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif
5 – 4 = 1
5 – 3 = 2
5 – 2 = 3
5 – 1 = 4
5 – 0 = 5
5 – (-1) = . . .
Dari pola di atas terlihat bahwa bila pengurangannya berkurang 1 maka hasil
pengurangan bertambah satu.
Oleh karena itu, 5 – (-1) = 6
5 – (-1) = 6 sama artinya dengan 5 + 1 = 6
Dari penjelasan di atas, maka dapat di tarik kesimpulan bahwa ...-(-...) berubah
menjadi ...+...
3). Pengurangan dua bilangan bulat negatif
contoh: (-3) – (-5) = . . .
-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
Gambar 08. : Pengurangan Dua Bilangan Bulat Negatif pada Garis Bilangan
2
6
4
-3 5
2
98
Jawab:
Karena (-3) – (-5) = (-3) + 5
Jadi, (-3) – (-5) = 2
F. Metode Pembelajaran : Diskusi Kelompok, Tanya Jawab, Pemberian Tugas
Kelompok
G. Strategi Tatap Muka
7. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI
8. Belajar Kelompok Kooperatif dengan LKS
9. LKS disusun dengan metode penemuan
10. Metode: Kooperatif tipe TAI
11. Pendekatan: Induktif
12. Life Skill: Bekerjasama
H. Strategi Non Tatap Muka
2. Pekerjaan Rumah
I. Langkah Kegiatan Pembelajaran
Tahap
komponen
Kegiatan Waktu
(menit) Guru Siswa
PENDAHULUAN
Teams
13. PENGELOLAAN
KELAS
Melakukan absensi
Mengumumkan penempatan
siswa dalam kelompok
14. APERSEFSI
Mengingatkan kembali
tentang bilangan bulat.
Mendengarkan guru dan
memberikan tanda hadir
Siswa berbaur dalam
kelompoknya masing-
masing
Mendengarkan guru
5
KEGIATAN INTI
Placement Test
Student Creative
15. EKSPLORASI
Sosialisasi kompetensi dasar
dan indikator.
Menyampaikan pokok-pokok
materi inti
16. KONSOLIDASI
Memberikan Pre-test kepada
siswa, dengan tujuan agar
guru mengetahui kelemahan
siswa
Memberikan tugas kepada
kelompok dengan
mengerjakan LKS No. 03
dengan disertai pengerjaan
cara penyelesaiannya
Mendengarkan
penjelasan guru
Siswa menjawab Pre-
test yang diberikan guru
Siswa mengerjakan
LKS tersebut secara
individu dalam satu
kelompok
99
Team Study
Team Score
Teaching Group
Fact Test
Whole-lass Units
Membimbing serta
mengarahkan siswa dalam
mengerjakan tugas kelompok
dan memberikan bantuan
kepada siswa secara
individual, bagi siswa yang
membutuhkan
Setelah selesai menjawab,
meminta siswa duduk
melingkar dalam kelompok
masing-masing.
Memberikan score terhadap
hasil kerja kelompok dan
memberikan penghargaan
kepada kelompok yang
berasil mengerjakan tugas
secara cemerlang dan yang
kurang berasil menyelesaikan
tugas
Pemberian materi secara
singkat
Memberikan tes
17. PEMBENTUKAN
Pemberian materi oleh guru
kembali diakhir waktu dan
memberikan strategi
pemecahan masalah dan
menanamkan nilai
bekerjasama dan mandiri
yang terkandung dalam
belajar matematika untuk
membentuk life skill.
Siswa aktif bertanya
dan mengerjakan tugas
yang diberikan oleh
guru
Siswa duduk melingkar
dalam kelompok
masing-masing.
Siswa menerima Score
dari tugas kelompok
yang mereka kerjakan
dan menerima apapun
asilnya karena itu
adalah nilai yang
mereka peroleh dari
kerja kelompok mereka
masing-masing
Bersama guru
merangkum pelajaran
yang baru diberikan.
Siswa menjawab tes
sesuai fakta yang ada
Siswa menyimak materi
dan jawaban atas
pertanyaan yang di
berikan oleh guru dan
menerapkannya di
dalam pelajaran
60
PENUTUP 18. Memberikan tugas / PR yang
seharusnya dikerjakan oleh
siswa di rumah
Mencatat tugas yang
diberikan guru
5
J. Sarana dan Sumber Belajar
Sarana : - Lembar Kerja Siswa (LKS)
Sumber : - Buku Matematika Kelas V
- Buku-buku lain yang relevan
100
K. Penilaian
Pengamatan dengan menggunakan lembar observasi.
Tes Tertulis (terlampir)
101
Lembar Kerja Siswa (LKS-03)
Pertemuan II (Siklus I)
Nama Sekolah : SDN 8 Dauh Puri
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Smt : V / I
Materi : Operasi Hitung Bilangan Bulat
Waktu : 15 menit
Hari / Tanggal :
Nama :
Nomor Urut Absen :
A. Petunjuk
1. Sebelum mengerjakan soal, isilah identitas yang lengkap!
2. Setiap siswa mengerjakan tugas tersebut secara individu.
3. Sebelum mengerjakan tugas, bacalah terlebih dahulu materi pelajaran yang
diberikan.
4. Setelah selesai menjawab soal-soal yang diberikan, dilakukan diskusi kelompok
dengan materi sesuai dengan tugas masing-masing.
5. Buatlah perbaikan jika ada.
B. Soal
1. Bilangan 67 dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi…
2. Hasil taksiran rendah dari 63 + 58 adalah…
3. Bilangan 678 dibulatkan ke ratusan terdekat menjadi…
4. Bilangan 5.689 dibulatkan ke ratusan terdekat menjadi…
5. Hasil taksiran tinggi dari 26 + 34 adalah…
6. Taksiran dari 24 + 39 kira-kira …
102
7. Taksiran dari 43 + 27 kira-kira…
8. Taksiran dari 216 : 11 kira-kira…
9. Bilangan 578 dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi…
10. Bilangan 2.217 dibulatkan ke ratusan terdekat menjadi…
****SELAMAT BEKERJA****
103
Kunci jawaban
1. 67 dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi 70
2. Hasil taksiran rendah dari 63 + 58 adalah
63 raksiran rendahnya 60
58 taksiran rendahnya adalah 50
Jadi 60 + 50 = 110
3. 678 dibulatkan ke ratusan terdekat menjadi 700
4. 5.689 dibulatkan ke ratusan terdekat menjadi 5.700
5. Hasil taksiran tinggi dari 26 + 34 adalah
26 taksiran tingginya adalah 30
40 taksiran tingginya adalah 40
Jadi 30 + 40 = 70
6. Taksiran dari 24 + 49 kira-kira
Taksiran dari 24 adalah 20
Taksiran dari 39 adalah 40
Jadi taksiran kira-kira dari 24 + 39 adalah 20 + 40 = 60
7. Taksiran dari 43 + 27 kira-kira
Taksiran dari 43 adalah 40
Taksiran dari 27 adalah 30
Jadi taksiran kira-kira dari 43 + 27 adalah 40 + 30 = 70
8. Taksiran dari 216 : 11 kira-kira
Taksiran dari 216 adalah 220
Taksiran dari 11 adalah 10
Jadi taksiran kira-kira dari 216 : 11 adalah 220 + 10 = 22
9. 578 dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi 580
10. 2.217 dibulatkan ke ratusan terdekat menjadi 2.200
104
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA
PERTEMUAN I SIKLUS II
Hari/Tanggal : Sabtu, 21 Juli 2012
Observasi : 1. Ni Putu Rina Listyadewi, S.Pd
2. Ni Putu Siska Agustini, S.Pd
3. I Wayan Sudiarta, S.Pd
No. Nama Siswa
Indikator Jumlah
Skor 1 2 3 4 5
a b c d a B c d A b c d a b c d a b c d
1 Massita 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 14
2 Amalia 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 14
3 Meisya 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 16
4 Wisnu 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 11
5 Andika 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 15
6 Arcelia 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 12
7 Dheana 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 16
8 Dina 1 1 1 0 1 1
1
1
1
1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 15
9 Dyan 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 10
10 Mulana 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
1
1 1 1 1 1 1 1 18
11 Vemby 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 13
12 Pradnyana 1 1
1
1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 15
13 Arya 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 13
14 Pradipta 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 14
15 Wisnanda 0 1 1 0 1
1
1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 14
16 Regita 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 12
17 Rama M. 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 14
18 Anggitama 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 13
19 Agus 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 16
20 Krisna 1
1
1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 15
21 Pradnya Sari 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 13
22 Yogiswari 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 15
23 Adnyana 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 16
24 Rama W. 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0
0
1 1 1 0 1 1 1 0 1 13
25 Jashinta 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 15
26 Dio 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 11
27 Maya 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 16
28 Rendy 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 14
29 Lalu 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 13
30 Kirana 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 15
Lampiran 19
105
31 Gilang 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0
0
0 1 1 1 14
32 Regita 1 0 1 0 1 0
0
1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 11
33 Nita 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 12
34 Ary 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 16
35 Dilla 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 15
36 Fortuna 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 11
37 Nurul 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 13
38 Ratih 0
0
0
1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 15
39 Tyas 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14
40 Anggita 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 13
41 Prawidi 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 16
42 Haridas 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 15
43 Nanda 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 14
44 Diva 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 15
45 Taufik 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 16
46 Giri 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 13
47 Widura 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 11
48 Astarani 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
Jumlah 675
Observer 1, Peneliti,
Ni Putu Siska Agustini,S.Pd Luh Putu Diani Sukma
NPM: 07.8.03.51.30.1.5.1040 NPM: 07.8.03.51.30.1.5.1069
Observer 2, Observer 3,
Ni Putu Rina Listyadewi, S.Pd I Wayan Sudiarta, S.Pd
NPM: 07.8.03.51.30.1.5.1037 NPM: 07.8.03.51.30.1.5.1049
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Matematika
A.A. Sg. Mayun Suryati, S.Pd
NIP. 19521231 197512 2 082
106
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP-04)
SIKLUS II
Nama Sekolah : SDN 8 Dauh Puri
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : V / Ganjil
Pertemuan : 2
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
A. Standar Kompetensi :
Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah
B. Kompetensi Dasar :
Melakukan operasi hitung campuran bilangan bulat
C. Indikator :
1. Melakukan operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat
2. Mengerjakan operasi hitung campuran pada bilangan bulat
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran usai diharapkan siswa dapat:
1. Melakukan operasi hitung perkalian bilangan bulat
2. Melakukan operasi hitung pembagian bilangan bulat
3. Melakukan operasi hitung campuran pada bilangan bulat
E. Materi Pembelajaran
a. Perkalian Bilangan Bulat
1). Perkalian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif
Contoh:
2 6 = 12
5 3 = 15
Jadi, bilangan positif bilangan positif = bilangan positif
2). Perkalian bilangan bulat positif dengan bulat negatif
Perkalian adalah penjumlahan berulang.
Lampiran 20
107
Contoh:
2 (-3) = (-3) + (-3) = -6
Atau bisa kita gambarkan langkahnya seperti garis bilangan di bawah berikut:
-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
Gambar 09. : Perkalian Bilangan Bulat Positif dengan Bilangan Bulat Negatif
pada Garis Bilangan
Untuk perkalian dalam bentuk seperti: (-2) 3, dapat menggunakan sifat
pertukaran (komutatif) pada perkalian, yaitu:
(-2) 3 = 3 (-2) = (-2) + (-2) + (-2) = -6
Jadi, bilangan positif bilangan negatif = bilangan negatif atau sebaliknya yaitu:
bilangan negatif bilangan positif = bilangan negatif
3). Perkalian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif
3 (-3) = -9
2 (-3) = -6
1 (-3) = -3
0 (-3) = 0
(-1) (-3) = ...
Dari pola di atas, hasil kalinya bertambah 3 sehingga bila diteruskan menjadi:
( -1) (-3) = 3
(-2) (-3) = 6 dan seterusnya
Jadi, bilangan negatif bilangan negatif = bilangan positif
b. Pembagian Bilangan Bulat
1). Pembagian bilangan positif dengan bilangan bulat positif
Untuk menjawabnya, perlu diingat tentang mengubah bentuk pembagian ke
bentuk pengurangan berulang.
Contoh:
3
3
3
3
-3
-6 -3
108
18 : 6 = 18 – 6 = 12
12 – 6 = 6
6 – 6 = 0
= 3 kali pengurangan
Jadi 18 : 6 = 3 3 6 = 18
Jadi, bilangan bulat positif : bilangan bulat positif = bilangan bulat positif
2). Pembagian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif atau sebaliknya
Contoh:
(i). 6 : (-3) = -2
(ii). -6 : 3 = -2
Jadi, bilangan positif : bilangan negatif = bilangan negatif
3). Pembagian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif
Contoh:
(i). -10 : (-5) = 2
(ii). -25 : (-5) = 5
Jadi, bilangan negatif : bilangan negatif = bilangan positif
c. Pengerjaan Hitung Campuran Bilangan Bulat
Operasi hitung campuran ditemukan dalam suatu soal, bila soal tersebut
mengandung sekurang-kurangnya dua jenis operasi hitung yang berbeda. Ketentuan-
ketentuannya adalah sebagai berikut:
1. Penjumlahan dan pengurangan adalah setingkat maka pengerjaan dilakukan dari kiri
ke kanan.
2. Pembagian dan perkalian juga setingkat sehingga pengerjaannya dilakukan dari kiri
ke kanan.
3. Perkalian dan pembagian lebih tinggi tingkatnya daripada penjumlahan dan
pengurangan sehingga perkalian dan pembagian harus dikerjakan terlebih dahulu.
1 kali
2 kali
3 kali
109
4. Perkalian, pembagian, penjumlahan dan pengurangan tidak setingkat jika pada
perkalian, pembagian, penjumlahan dan pengurangan berlaku tanda kurung, dimana
soal yang di dalam tanda kurung harus dikerjakan terlebih dahulu.
Contoh:
a. 4 - (-2) + (-2) = . . . b. 4 - (-2) 5 = . . . c. 12 : (-4) + 8 = . . .
6 + (-2) = 4 4 – (-10) = 14 -3 + 8 = 5
F. Metode Pembelajaran : Diskusi Kelompok, Tanya Jawab, Pemberian Tugas
Kelompok
G. Strategi Tatap Muka
1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI
2. Belajar Kelompok Kooperatif dengan LKS
3. LKS disusun dengan metode penemuan
4. Metode: Kooperatif tipe TAI
5. Pendekatan: Induktif
6. Life Skill: Bekerjasama
H. Strategi Non Tatap Muka
1. Pekerjaan Rumah
I. Langkah Kegiatan Pembelajaran
Tahap
komponen
Kegiatan Waktu
(menit) Guru Siswa
PENDAHULUAN
Teams
19. PENGELOLAAN KELAS
Melakukan absensi
Mengumumkan penempatan
siswa dalam kelompok
20. APERSEFSI
Mengingatkan kembali
tentang bilangan bulat.
Mendengarkan guru dan
memberikan tanda hadir
Siswa berbaur dalam
kelompoknya masing-
masing
Mendengarkan guru
5
KEGIATAN INTI
Placement Test
21. EKSPLORASI
Sosialisasi kompetensi dasar
dan indikator.
Menyampaikan pokok-pokok
materi inti
22. KONSOLIDASI
Memberikan Pre-test kepada
siswa, dengan tujuan agar
guru mengetahui kelemahan
Mendengarkan
penjelasan guru
Siswa menjawab Pre-
test yang diberikan guru
110
Student Creative
Team Study
Team Score
Teaching Group
Fact Test
Whole-lass Units
siswa
Memberikan tugas kepada
kelompok dengan
mengerjakan LKS No. 04
dengan disertai pengerjaan
cara penyelesaiannya
Membimbing serta
mengarahkan siswa dalam
mengerjakan tugas kelompok
dan memberikan bantuan
kepada siswa secara
individual, bagi siswa yang
membutuhkan
Setelah selesai menjawab,
meminta siswa duduk
melingkar dalam kelompok
masing-masing.
Memberikan score terhadap
hasil kerja kelompok dan
memberikan penghargaan
kepada kelompok yang
berasil mengerjakan tugas
secara cemerlang dan yang
kurang berasil menyelesaikan
tugas
Pemberian materi secara
singkat
Memberikan tes
23. PEMBENTUKAN
Pemberian materi oleh guru
kembali diakhir waktu dan
memberikan strategi
pemecahan masalah dan
menanamkan nilai
bekerjasama dan mandiri
yang terkandung dalam
belajar matematika untuk
membentuk life skill.
Siswa mengerjakan
LKS tersebut secara
individu dalam satu
kelompok
Siswa aktif bertanya
dan mengerjakan tugas
yang diberikan oleh
guru
Siswa duduk melingkar
dalam kelompok
masing-masing.
Siswa menerima Score
dari tugas kelompok
yang mereka kerjakan
dan menerima apapun
asilnya karena itu
adalah nilai yang
mereka peroleh dari
kerja kelompok mereka
masing-masing
Bersama guru
merangkum pelajaran
yang baru diberikan.
Siswa menjawab tes
sesuai fakta yang ada
Siswa menyimak materi
dan jawaban atas
pertanyaan yang di
berikan oleh guru dan
menerapkannya di
dalam pelajaran
60
PENUTUP 24. Memberikan tugas / PR yang
seharusnya dikerjakan oleh
siswa di rumah
Mencatat tugas yang
diberikan guru
5
111
J. Sarana dan Sumber Belajar
Sarana : - Lembar Kerja Siswa (LKS)
Sumber : - Buku Matematika Kelas V
- Buku-buku lain yang relevan
K. Penilaian
Pengamatan dengan menggunakan lembar observasi.
Tes Tertulis (terlampir)
112
Lembar Kerja Siswa (LKS-04)
Pertemuan II (Siklus I)
Nama Sekolah : SDN 8 Dauh Puri
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Smt : V / I
Materi : Operasi Hitung Bilangan Bulat
Waktu : 15 menit
Hari / Tanggal :
Nama :
Nomor Urut Absen :
A. Petunjuk
1. Sebelum mengerjakan soal, isilah identitas yang lengkap!
2. Setiap siswa mengerjakan tugas tersebut secara individu.
3. Sebelum mengerjakan tugas, bacalah terlebih dahulu materi pelajaran yang
diberikan.
4. Setelah selesai menjawab soal-soal yang diberikan, dilakukan diskusi kelompok
dengan materi sesuai dengan tugas masing-masing.
5. Buatlah perbaikan jika ada.
B. Soal
1. Hasil dari 9 x 3 adalah…
2. 425 : 25 = …
3. 400 + 25 x (-4) – 20 = …
4. (6 x 5) : (-10) + 15 = …
5. 63 : 9 + 5 x (-2) = …
6. Kadek membeli 14 buku tulis. Harga satu buku tulis Rp. 1.500,00
Kadek membayar dengan selembar uang dua puluhan dan selembar uang lima
ribuan. Berapakah uang kembalian yang diterima kadek?
113
7. 108 : 12 = …
8. 4 x (-5) = …
9. 10 x (-4) x (-11) = …
10. Bawe membeli pensil 14 batang dengan harga Rp 14.000,00
Berapa harga sebatang pensil yang dibeli Bawe?
****SELAMAT BEKERJA****
114
Kunci jawaban
1. 117
2. 85
3. 400 + (-100) – 20 = 300 – 20 = 280
4. 30 : (-10) + 15 = -3 + 15 = 12
5. 7 + (-10) = -3
6. diketahui : 1 buah buku tulis = Rp. 1.500,00
Dibayar dengan uang Rp. 25.000,-
Ditanya : Berapa uang kembalian Kadek, jika Kadek membeli 14 buah
buku tulis?
Dijawab : Harga 14 buah buku tulis = 14 x Rp 1.500,00
= Rp. 21.000,00
Uang kembalian Kadek = Rp 25.000,00 – Rp. 21.000,00
= Rp. 4.000,00
Jadi uang kembalian Kadek adalah Rp. 4.000,00
7. 9
8. -20
9. -40 x (-11) = 440
10. Harga sebarang pensil = 14
14.000Rp = Rp. 1.000
Jadi harga sebatang pensil yang dibeli Bawe adalah Rp. 1.000,00
115
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA
PERTEMUAN II SIKLUS II
Hari/Tanggal : Selasa, 24 Juli 2012
Observasi : 1. Ni Putu Rina Listyadewi, S.Pd
2. Ni Putu Siska Agustini, S.Pd
3. I Wayan Sudiarta, S.Pd
No. Nama Siswa
Indikator Jumlah
Skor 1 2 3 4 5
a b c d a b c d a b c d a b c d a b c d
1 Massita 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1
1
1 1 1 0 14
2 Amalia 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14
3 Meisya 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 16
4 Wisnu 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 11
5 Andika 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 15
6 Arcelia 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 12
7 Dheana 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 16
8 Dina 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 15
9 Dyan 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 10
10 Mulana 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
11 Vemby 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 13
12 Pradnyana 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1
0 1 1
1
15
13 Arya 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 13
14 Pradipta 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 14
15 Wisnanda 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 14
16 Regita 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 12
17 Rama M. 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 14
18 Anggitama 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 13
19 Agus 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0
0
1 0 1 1 1 1 1 16
20 Krisna 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 15
21 Pradnya Sari 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 13
22 Yogiswari 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 15
23 Adnyana 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 16
24 Rama W. 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 13
25 Jashinta 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 15
26 Dio 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 11
27 Maya 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 16
28 Rendy 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 14
29 Lalu 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0
0
1 0 1 1 13
30 Kirana 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 15
Lampiran 21
116
31 Gilang 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 14
32 Regita 1
1
0 1 0 1 0 1 0 1 1 1
0
0 1 1 0 1 1 1 0 1 11
33 Nita 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 12
34 Ary 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16
35 Dilla 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1
0
0 1 1 1 1 15
36 Fortuna 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11
37 Nurul 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 13
38 Ratih 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
1
1 1 1 0 1 1 0 1 15
39 Tyas 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14
40 Anggita 1 0 1 1 1 1
0
0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 13
41 Prawidi 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 16
42 Haridas 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 15
43 Nanda 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 14
44 Diva 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 15
45 Taufik 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
1
1 16
46 Giri 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 13
47 Widura 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 11
48 Astarani 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
Jumlah 675
Observer 1, Peneliti,
Ni Putu Siska Agustini,S.Pd Luh Putu Diani Sukma
NPM: 07.8.03.51.30.1.5.1040 NPM: 07.8.03.51.30.1.5.1069
Observer 2, Observer 3,
Ni Putu Rina Listyadewi, S.Pd I Wayan Sudiarta, S.Pd
NPM: 07.8.03.51.30.1.5.1037 NPM: 07.8.03.51.30.1.5.1049
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Matematika
A.A. Sg. Mayun Suryati, S.Pd
NIP. 19521231 197512 2 082
117
PENGEMBANGAN TES AKHIR SIKLUS II
Nama Sekolah : SDN 8 Dauh Puri
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Operasi Hitung Bilangan Bulat
Kelas/ Semester : V/ I
A. Standar Kompetensi:
Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah
B. Kompetensi Dasar:
Melakukan operasi hitung bilangan bulat
C. Indikator:
3. Membaca dan menulis lambang bilangan bulat
4. Melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
5. Melakukan operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat
6. Mengerjakan operasi hitung campuran pada bilangan bulat
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran usai diharapkan siswa dapat:
5. Membaca bilangan-bilangan bulat tertentu
6. Menulis lambang bilangan bulat
7. Menjumlahan dua bilangan bulat tertentu
8. Mengurangkan dua bilangan bulat tertentu
9. Melakukan operasi hitung perkalian bilangan bulat
9. Melakukan operasi hitung pembagian bilangan bulat
10. Melakukan operasi hitung campuran pada bilangan bulat
Lampiran 22
118
E. Kisi-Kisi Tes Akhir Siklus II
No.
Tujuan
No. Item
Tes
Ranah
C1
(20%)
C2
(50%)
C3
(30%)
5 1 √
5 2 √
6 3 √
6 4 √
7 5 √
7 6 √
8 7 √
8 8 √
9 9 √
9 10 √
5 1 √
6 2 √
7 3 √
8 4 √
9 5 √
Jumlah 3 8 4
Keterangan :
1C = Ingatan
2C = Pemahaman
3C = Aplikasi
Dengan Rasio, 321 :: CCC = 20% : 50% : 30%
F. TEKNIK PENSKORAN
I. Penskoran Tes Objektif
Tes objektif terdiri dari 5 soal, setiap soal yang dijawab benar mendapatkan
skor 1, jika salah mendapat skor 0, sehingga skor maksimalnya adalah 10
II. Penskoran Tes Uraian
Penskoran tes uraian didasarkan pada model jawaban siswa seperti nampak pada
tabel berikut ini:
119
No.
Item
Model Jawaban Siswa Skor
tiap
Aspek
1 - 5 6. Tidak menjawab sama sekali
7. Konsep menjawab salah dan penyelesaian salah total
8. Konsep menjawab salah tetapi jawaban benar
9. Konsep menjawab benar tetapi jawaban salah
10. Konsep menjawab benar dan jawaban benar
0
1
2
3
4
Skor Maksimal Ideal 20
Dari 5 soal uraian, maka skor maksimal ideal adalah 45 = 20. Skor maksimal
ideal untuk kedua tes adalah 10 untuk skor objektif dan 20 untuk skor tes uraian,
maka jumlah skor maksimal ideal adalah 10 + 20 = 30. Menurut Sudijono
(2009:318) untuk menentukan nilai individu yang diperoleh oleh individu peserta
tes dilakukan dengan rumus sebagai berikut:
Nilai = %100alIdealSkorMaksim
SkorMentah
Contoh:
Seorang siswa mendapat skor 8 untuk tes objektif dan 16 untuk tes uraian, maka
nilai yang diperoleh siswa tersebut adalah x = 80%10030
168
120
Tes Prestasi Belajar Siklus II
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Smt : V / I
Materi : Operasi Hitung Bilangan Bulat
Waktu : 60 mnt
A. Petunjuk:
1. Tulis Nama, no. absen dan kelas terlebih dahulu pada lembar jawaban yang
tersedia.
2. Kerjakan soal-soal yang dianggap mudah terlebih dahulu.
3. Bacalah soal dengan teliti, jika ada yang kurang jelas tanyakan pada pengawas!
4. Jawablah pertanyaan yang diberikan, pada tempat yang telah disediakan.
5. Untuk soal essay jawaban dibuat secara lengkap, karena yang dinilai adalah
proses dan hasilnya.
6. Selama mengerjakan soal tidak boleh bekerja sama dan meniru pekerjaan teman
dan selamat bekerja
B. Soal
I. Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap benaar dari masing-masing soal
dibawah ini dengan cara menyilang (x) huruf a, b, c, atau d pada lembar
jawaban yang telah disediakan !
1. Bilangan bulat yang berada disebelah kiri nol bernilai . . .
a. Ganjil c. Positif
b. Genap d. Negatif
2. Bilangan -17 dibaca . . .
a. Tujuh belas negatif c. Negatif tujuh belas
b. Tujuh belas positif d. Positif tujuh belas
Lampiran 23
121
3. Hasil dari -25 + 8 adalah . . .
a. 33 c. 17
b. -33 d. -17
4. 7- (-13) = n ; nilai n adalah . . .
a. 10 c. 20
b. -10 d. -20
5. -6 – (-8) = . . .
a. 2 c. 14
b. -2 d. -14
6. Hasil perkalian dua bilangan bulat yang berbeda tanda adalah . . .
a. Negatif c. Ganjil
b. Positif d. Genap
7. Hasil perkalian dari bilangan 6 dan -6 adalah . . .
a. 0 c. 12
b. -36 d. -12
8. 90 : 9 = n ; nilai n adalah . . .
a. 5 c. 10
b. 8 d. 15
9. (4 3) + (20 : 5) – 6 = . . .
a. 8 c. 12
b. 10 d. 14
10. Vita membeli 4 buah buku tulis, dengan harga satu buah buku tulis Rp 1.100,00
Vita membayar dengan selembar uang lima ribuan.
Berapa rupiah uang kembalian yang diterima Vita ?
a. Rp 4.400,00 c. Rp 1.600
b. Rp 600,00 d. Rp 400,00
II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Lambang bilangan dari “negatif empat puluh dua” adalah . . .
2. 30 – (-16) = n; dimana nilai n adalah . . .
122
3. Ayah membeli 15 buah jeruk yang akan diberikan kepada 5 orang anaknya.
Masing-masing anak mendapat bagian yang sama banyak. Berapa banyak apel
yang diterima tiap anak ?
4. Seorang petani membeli 7 sapi dengan harga Rp 3.500.000,00 Sapi tersebut
kemudian dijual dengan harga Rp 520.000,00 tiap ekor. Berapa rupiah
keuntungan yang diterima Petani tersebut ?
5. Agus mempunyai telur ayam10 butir, kemudian diberikan kepada Vita 3 butir,
dibelikan lagi oleh Ayah telur ayam 5 butir dan kemudian dibagi rata dengan
Komang.
Berapa telur ayam yang dimiliki oleh Agus sekarang ?
****SELAMAT BEKERJA****
123
Kunci Jawaban
Tes Prestasi Belajar Siklus I
I. Soal Objektif
1. d. negatif
2. c. negatif tujuh belas
3. d. -17
4. c. 20
5. a. 2
6. a. negatif
7. b. -36
8. c. 10
9. b. 10
10. b. Rp 600,00
II. Soal Essay
1. -42
2. 30 + 16 = 46, maka nilai n adalah 46
3. Diketahui : ada 15 buah jeruk
Ayah mempunyai 5 orang anak
Ditanya : berapa buahkah yang diterima masing-masing anak ?
Dijawab : tiap anak mendapatkan = 5
15 = 3 buah jeruk
Jadi masing-masing anak mendapatkan 3 buah jeruk
4. Diketahui : Petani mempunyai 7 ekor sapi dengan harga Rp 3.500.000,00
@ sapi akan dijual dengan harga Rp 520.000,00
Ditanya : Berapa keuntungan yang diterima Petani ?
Dijawab : Harga @ sapi yang dibeli = 7
00,000.500.3Rp
= Rp 500.000,00
Keuntungan @ sapi yang akan dijual = Rp 520.000,00 –
Rp 500.000,00 = Rp 20.000,00
Lampiran 24
124
Jadi jumlah keuntungan dari 7 ekor sapi yang dijual Petani adalah
Rp 20.000,00 7 ekor sapi = Rp 140.000,00
5. Diketahui : Agus punya 10 butir
Diberikan kepada Vita 3 butir
Dibelikan oleh Ayah 5 butir
Kemudian dibagi sama banyak dengan Komang
Ditanya : berapa telur ayam yang dimiliki oleh Agus sekarang ?
Dijawab : Telur Agus = (10 butir – 3 butir) + 5 butir = 12 butir
Telur Agus bibagi sama rata dengan Komang = 2
12butir
= 6 butir
Jadi banyak telur ayam Agus sekarang adalah 6 butir
125
DATA PRESTASI BELAJAR SISWA PADA SIKLUS II
No. NIS Nama Siswa Nilai
1 1941 Anak Agung Sagung Massita Jenika Putri 70
2 1942 Aisyah Amalia Fitri 67
3 1943 Anak Agung Ayu Meisya Dewi 67
4 1944 Anak Agung Gede Wisnu Bawatanaya 70
5 1945 Andika Nur Yudhistira 70
6 1946 Arcelia Maleeka Haifa Maajid 73
7 1948 Dheana Radhakrishna 63
8 1949 Dina Indira Amrita Dewi 67
9 1950 Dyan Amritasanti Arimbawa 70
10 1951 Gede Mulana Mahendradivya 85
11 1952 Gede Vemby Yuntha Essa Sakti 80
12 1953 I Dewa Gede Deva Pradnyana Putra 83
13 1954 I Gede Arya Indra Adhisthanaya 67
14 1955 I Gede Pradipta Garendra Pasupati 70
15 1956 I Gusti Agung Wisnanda Dalem Kusuma 70
16 1957 I Gusti Ayu Regita Nirmala Swari 70
17 1958 I Gusti Putu Agung Rama Mahottama 67
18 1959 I Made Vijay Anggitama Suwitra 70
19 1960 I Putu Agus Yudiantara 77
20 1961 I Putu Krisna Anantha Suciawan 63
21 1962 Ida Ayu Pradnya Sari Devi 67
22 1963 Ida Ayu Yogiswari 77
23 1964 Ida Bagus Gede Adnyana Putra 67
24 1966 Ida Bagus Putu Rama Wiguna 70
25 1967 Jashinta Philasti Putri Haryadi 73
26 1968 Kadek Dio Meisa Putra 77
27 1969 Komang Maya Sukmawati Winarta 70
28 1970 Komang Rendy Riyan Apristha 63
29 1971 Lalu Muhammad Bagus Satriawan 80
30 1972 Luh Putri Kirana Maharani 70
31 1973 Made Gilang Putra Nugraha Kencana 70
32 1975 Ni Kadek Regitha Putri Balina Budi 73
33 1976 Ni Komang Nita Nirmala Dewi 67
34 1977 Ni Nyoman Ary Dewanthi 80
35 1978 Ni Nyoman Dilla Triana Sartika 73
36 1979 Ni Putu Dewi Fortuna Widiasari 70
37 1980 Nurul Fatim Nada Septia 67
38 1981 Nyoman Dewi Ayu Ratih Arya Dewanti 67
39 1982 Nyoman Tyas Damayanti 77
40 1983 Putu Anggita Kania Larassati Darmawan 83
41 1984 Putu Bagus Krishna Adivanandhika Prawidi 80
Lampiran 25
126
42 1985 Putu Haridas Chandra Gayatri 80
43 1986 Putu Nanda Diva Pradnyani 70
44 1987 Diva Zahra 73
45 1988 Taufik Rachman Anshori 83
46 1989 I Gede Giri Putra Wijaya 80
47 2154 Ida Bagus Bagas Widura Putra CM 73
48 2270 Made Astarani Krisna Putri 70
Jumlah 3457
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Matematika Peneliti,
A.A. Sg. Mayun Suryati, S.Pd Luh Putu Diani Sukma
NIP. 19521231 197512 2 082 NPM: 07.8.03.51.30.1.5.1069
Menyetujui,
Kepala SDN 8 Dauh Puri
Dra. Ida Ayu Putu Tirta
NIP.19620329 198304 2 009
127
ANALISIS DATA AKTIVITAS BELAJAR SISWA SIKLUS II
Skor tertinggi ideal = 20
Skor terendah ideal = 0
MI = 2
1 (Skor tertinggi ideal + skor terendah ideal)
= 2
1 (20 + 0)
= 10
SDI =3
1 MI
= 103
1
= 3,33
c. Untuk observasi pada pertemuan 1 (lihat lampiran 19) diperoleh:
Jumlah skor aktivitas belajar siswa ( A ) = 675
Banyaknya siswa (N) = 48
Skor rata-rata aktivitas belajar siswa untuk observasi pada pertemuan 1 dalam siklus
II sebagai berikut.
21A = N
A
= 48
675
= 14,6
d. Untuk observasi pada pertemuan 2 (lihat lampiran 21) diperoleh:
Jumlah skor aktivitas belajar siswa ( A ) = 704
Banyaknya siswa (N) = 48
Skor rata-rata aktivitas belajar siswa untuk observasi pada pertemuan 2 dalam siklus
II sebagai berikut.
22A = N
A
Lampiran 26
128
= 48
704
= 14,67
Rata-rata skor aktivitas belajar siswa pada siklus II adalah:
IIA = 2
2221 AA
= 2
67,1406,14
= 14,37
Dari hasil analisis data aktivitas belajar siswa pada siklus II diperoleh rata-rata
skor aktivitas belajar siswa sebesar 14,37 tergolong kategori aktif, berkenaan dengan
itu penelitian ini diakhiri sampai siklus II.
129
ANALISIS DATA PRESTASI BELAJAR SISWA SIKLUS II
Berdasarkan data pada Lampiran 25 diperoleh:
X = 3457
N = 48
Ni = 44
d. Rata-rata nilai prestasi belajar siswa ( X ):
X = N
X
= 48
3457
= 72,02
e. Daya Serap (DS):
DS = %100malIdealNilaiMaksi
x
= %100100
02,72
= 72,02%
f. Ketuntasan Belajar (KB):
KB = N
Ni %100
= 48
%10044
= 91,67%
Dari hasil analisis data prestasi belajar siswa pada siklus II rata-rata nilai prestasi
belajar siswa ( X ) sebesar 72,02, Daya Serap (DS) sebesar 72,02%, sedangkan
Ketuntasan Belajar (KB) sebesar 91,67% sudah memenuhi kriteria ketuntasan optimal.
Berkenaan dengan itu penelitian ini diakhiri sampai siklus II.
Lampiran 27
130
CATATAN LAPANGAN
SIKLUS II
Observer 1 : Ni Putu Siska Agustini, S.Pd
Observer 2 : Ni Putu Rina Listyadewi, S.Pd
Observer 3 : I Wayan Sudiarta, S.Pd
NO KENDALA-KENDALA
1 Dalam mengerjakan LKS masih ada kelompok yang kurang kompak
dalam mengerjakan soal-soal yang ada
2 Dalam menjawab pertanyaan guru maupun dalam pembahasan masih
didomonasi oleh siswa yang pandai, dan siswa yang memilik kemampyuan
rendah cenderung pasif
3 Guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa yang kemampuannya
rendah untuk menyimpulkan materi yang diajarkan
Observer 1, Observer 2,
Ni Putu Siska Agustini,S.Pd Ni Putu Rina Listyadewi, S.Pd
NPM: 07.8.03.51.30.1.5.1040 NPM: 07.8.03.51.30.1.5.1037
Observer 3,
I Wayan Sudiarta, S.Pd
NPM: 07.8.03.51.30.1.5.1049
Lampiran 28
131
PERHITUNGAN PERSENTASE PENINGKATAN
RATA-RATA NILAI PRESTASI BELAJAR SISWA ( ),
DAYA SERAP (DS), DAN KETUNTASAN BELAJAR (KB) SISWA
DARI SIKLUS I KE SIKLUS II
21X = %1001
12
X
XX
= %10019,63
19,6302,72
= 13,84%
21DS = %1001
12
DS
DSDS
= %10019,63
19,6302,72
= 13,84%
21KB = %1001
12
KB
KBKB
= %10042,60
42,6067,91
= 51,72%
Lampiran 29
132
PERHITUNGAN PERSENTASE PENINGKATAN
SKOR RATA-RATA AKTIVITAS BELAJAR SISWA
DARI SIKLUS I KE SIKLUS II
IIIA = %100
I
III
A
AA
= %10027,10
27,1037,14
= 39,92%
Lampiran 30
133
134
135
136
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Status: TERAKREDITASI
Sekretariat: Jln. Kamboja No. 11 Denpasar-Bali
Telp/Fax: (0361) 24085/ (0361) 240985
E-Mail: [email protected]
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini saya:
Nama : Luh Putu Diani Sukma
Tempat/tanggal lahir : Denpasar, 28 November 1988
NPM : 07.8.03.51.30.1.5.1069
Program Studi : Pendidikan Matematika
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
PTS : Universitas Mahasaraswati Denpasar
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya tulis berupa skripsi ini yang
berjudul “Meningkatkan Aktivitas dan Presatasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran
Operasi Hitung Bilangan Bulat melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe
TAI pada Siswa Kelas V SDN 8 Dauh Puri Tahun Pelajaran 2012/2013 ” adalah
memang benar asli karya tulis saya sendiri dan sama sekali bukan jiplakan dari karya
tulis orang lain yang saya akui sebagai karya tulis saya sendiri. Apalagi ternyata
dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia dituntut dimuka
pengadilan sesuai dengan hukum dan perundang-perundangan yang berlaku, serta
dengan tidak melibatkan lembaga FKIP Unmas Denpasar.
Dengan Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Denpasar , 8 Agustus 2012
Yang membuat pernyataan,
Luh Putu Diani Sukma
NPM: 07.8.03.51.30.1.5.1069
Lampiran 31
137
RIWAYAT HIDUP
Luh Putu Diani Sukma lahir di Denpasar 28 November 1988,
anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Drs. I
Made Wasa dan Ibu Ni Ketut Mandriani
Pada tahun 2001 ia berhasil menamatkan studi pendidikan
sekolah dasar di SDN 8 Dauh Puri. Dilanjutkan dengan
menempuh pendidikan sekolah menengah pertama selama tiga tahun dan ia berhasil
menamatkan studi di SMP Negeri 9 Denpasar pada Tahun 2004. Dan melanjutkan ke
sekolah menengah atas di SMA Perintis Denpasar dan lulus di tahun 2007.
Dari Tahun 2007 sampai sekarang ia sedang melanjutkan studi di Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mahasaraswati Denpasar pada Program
studi Pendidikan Matematika. Pada masa perkuliahan ia aktif dalam kegiatan
kemahasiswaan. Ia dipercaya untuk menjadi Sekretaris di UKM Ganeca Voice
Universitas Mahasaraswati Denpasar periode 2008/2010. Ia juga sempat terlibat dalam
kepanitian Unmas Mathematic Competition (UMC) I tahun 2009 sebagai Sie Sponsor,
ia juga sering tampil sebagai paduan suara dalam acara-acara resmi di kampus seperti
acara Wisuda Universitas Mahasaraswati Denpasar, Pelantikan Rektor, DIES
NATALIS UNMAS dan dalam kegiatan-kegiatan sekitaran kampus. Ia juga sempat
terlibat dalam, panitia bazzar HMPS Pendidikan Matematika sebagai anggota
sie.pemasaran.
Lampiran 32