Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan...

56
Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan Rasa Pahit pada Perokok dan Non Perokok M.Dhio Fandra NPM : 10.8.03.81.41.1.5.074 F A K U L T A S K E D O K T E R A N G I G I UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR DENPASAR 2014

Transcript of Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan...

Page 1: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan Rasa Pahit pada

Perokok dan Non Perokok

M.Dhio Fandra

NPM : 10.8.03.81.41.1.5.074

F A K U L T A S K E D O K T E R A N G I G I

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

DENPASAR

2014

Page 2: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui
Page 3: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui
Page 4: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

KATA PENGANTAR

Puji beserta Syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah

melimpahkan segala Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap

Rasa Manis Dan Rasa Pahit Pada Perokok Dan Non Perokok” ini tepat pada

waktunya.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan penulis untuk

memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi (SKG) di Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Mahasaraswati Denpasar. Skripsi ini juga merupakan kesempatan

berharga untuk dapat menghasilkan sebuah karya ilmiah yang diharapkan penulis

sehingga bermanfaat di bidang kedokteran gigi.

Keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan yang

begitu besar dari banyak pihak. Untuk itu penulis menyampaikan rasa terima

kasih yang tulus kepada :

1. Yth. drg. P.A Mahendri Kusumawati, M. Kes., FISID selaku Dekan Fakultas

Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar.

2. drg.Tri Purnami Dewi R , M.kes., drg. Ni Putu Widani Astuti, M.kes, dan drg.

Ni Luh Putu Sri Maryuni A, M.Biomed selaku dosen pembimbing I,

pembimbing II dan dosen penguji atas segala upaya dan bantuan Beliau dalam

mengarahkan, membimbing dan memberi petunjuk kepada penulis sehingga

skripsi dapat terselesaikan dengan baik.

Page 5: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

Kemudian tidak lupa pula ucapan terima kasih kepada kedua orangtuaku

tercinta, Ayahanda Erifan Dachban Uyub dan Ibunda Ratna Wilis yang selalu

menginspirasi penulis, mendo’akan, memberikan semangat dan dukungan baik

moril maupun materil. Saudaraku tersayang Muhammad Ervin Febrian dan

Muhammad Haikal Novandika yang selalu menjadi penghibur disaat penulis

mengerjakan skripsi ini. Pacarku tersayang Cynthia Devi Sugianto yang selalu

memberikan dukungan dan perhatian sehingga penulis dapat menyeselesaikan

skripsi ini. Teman teman tercinta Ary Dharma, Dwi Suspriawan, Praminingrat,

Anang Prayitna, Krisna Agus, Nanda Pradana, Andy Kumbara Thomas, Messy,

Dani, dan Lany yang membantu penulis dalam melakukan penelitian dan selalu

memberikan dukungan serta semangat dalam menulis skripsi ini, Dan yang

terakhir penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh sampel yang telah bersedia

menjadi responden, sehingga penelitian ini dapat berjalan lancer.

Penulis menyadari terdapat kekurangan dan keterbatasan skripsi ini, untuk

itu penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan. Oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi

perbaikan skripsi ini.

Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak,

khususnya bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi.

Denpasar, 12 Juli 2014

Penulis

Page 6: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

Perbedaan Sensitivitas Rasa Manis dan Rasa Pahit

pada Perokok dan Non Perokok

Abstrak

Lidah adalah salah satu dari panca indera yang berfungsi sebagai alat

pengecap. Pengecap rasa pada lidah disebut dengan taste bud. Taste buds

memiliki beberapa tipe reseptor rasa, setiap tipe ini akan mendeteksi satu jenis

rasa dari 5 rasa dasar yaitu, asam, asin, manis, pahit, dan umami. Selain karena

usia, penurunan indera perasa juga dapat disebabkan oleh kebiasaan buruk seperti

merokok karena rongga mulut merupakan daerah yang paling mudah terpapar

efek merugikan akibat merokok. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui

perbedaan sensitivitas indera pengecap antara perokok dan non perokok di

reseptor rasa manis dan rasa pahit. Pada penelitian ini menggunakan sampel

sebanyak 30 orang yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 15 orang perokok dan

15 orang non perokok. Taste strip diletakan pada bagian reseptor rasa manis dan

reseptor rasa pahit dengan konsentrasi larutan rasa manis (sukrosa) 68%,

sedangkan konsentrasi larutan pada rasa pahit (quinine hidrochloride) 50%. Hasil

uji Maan-Whitney test pada indikator rasa manis menunjukkan Nilai Sig. yang

didapatkan yaitu 0,03 < 0,05, artinya terdapat perbedaan yang signifikasi rasa

manis antara kelompok perokok dan non perokok. Sedangkan Hasil uji Mann-

Whitney test pada indikator rasa pahit menunjukkan Nilai Sig. yang didapatkan

sebesar 0,00 < 0,05, artinya terdapat perbedaan yang signifikasi pengecap rasa

pahit antara kelompok perokok dan non perokok. Berdasarkan hasil penelitian

yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sensitivitas indera pengecap rasa

manis dan rasa pahit pada kelompok sampel perokok lebih rendah dibandingkan

dengan kelompok sampel non perokok.

Kata Kunci: Sensitivitas, Indra pengecap, Perokok, Non Perokok

Page 7: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul…………… .............................................................................. i

Halaman Persetujuan Pembimbing……. ....................................................... ii

Halaman Persetujuan Penguji dan Pengesahan Dekan. ................................ iii

KATA PENGANTAR……… ...................................................................... iv

ABSTRAK .................................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................ vii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A Latar Belakang ..................................................................................... 1

B Rumusan Masalah ................................................................................ 2

C Tujuan Penelitian .................................................................................. 3

D Manfaat Penelitian................................................................................ 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 4

A Lidah .................................................................................................... 4

1 Anatomi Lidah ............................................................................... 4

2 Taste Buds ..................................................................................... 5

3 Vaskularisasi dan Pensarafan pada Lidah ..................................... 7

4 Fisiologi Lidah ............................................................................... 8

5 Jenis-jenis Lidah ....................................................................10

6 Faktor yang Memperngaruhi Sensitivitas Indera Pengecap ......... 13

B Rokok ................................................................................................. 14

1 Sejarah Rokok.............................................................................. 14

2 Jenis Rokok.................................................................................. 16

3 Kandungan Rokok ..................................................................... . 17

4 Mekanisme Perubahan Daya Sensitivitas Indera Pengecap

Akibat Rokok......................................................................... 20

BAB III METODE PENELITIAN............................................................... 21

A Rancangan Penelitian ......................................................................... 21

B Indikasi Variabel ................................................................................ 21

C Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................ 21

D Populasi dan Sampel Penelitian ......................................................... 22

E Kriteria Sampel ................................................................................... 23

Page 8: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

F Definisi Operasional ........................................................................... 23

G Bahan dan Alat Penelitian .................................................................. 24

H Pengolahan dan Analisis Data ............................................................ 24

I Jalannya Penelitian ............................................................................ 26

BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................... 27

A Hasil Uji Rasa Manis Terhadap Perokok dan Non Perokok .............. 27

B Hasil Uji Rasa Pahit Terhadap Perokok dan Non Perokok ................ 28

BAB V PEMBAHASAN ............................................................................. 29

BAB VI KESIMPULAN ............................................................................. 34

A Simpulan ........................................................................................... 34

B Saran .................................................................................................. 34

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 35

LAMPIRAN

Page 9: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Hasil uji Mann-Whitney test pada indikator rasa manis…..................27

Tabel 4.2 Hasil uji Mann-Whitney test pada indikator rasa pahit.......................28

Page 10: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Otot ekstrinsik dan intrinsik lidah...............................................5

Gambar 2.2 Taste buds pada lidah ............................................... …………..7

Gambar 2.3 Letak reseptor rasa pada lidah....................................................10

Gambar 2.4 Letak papila pada lidah manusia………………………….........13

Gambar 2.5 Kandungan zat berbahaya pada rokok………………………....19

Page 11: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lidah adalah salah satu dari panca indera yang berfungsi sebagai alat

pengecap (Mark H. Swartz 1995, Anis 2009, Don W 2002). Pengecap rasa pada

lidah disebut dengan taste buds. Taste buds mengandung pori-pori atau dikenal

sebagai taste pore yang mengandung mikrovili dan membawa sel gustatoris yang

akan distimuli oleh berbagai cairan kimiawi. Mikrovili merupakan reseptor

permukaan bagi rasa. Serabut nervus sensorik dari taste buds pada bagian anterior

lidah menghantarkan impuls ke batang otak melalui chorda tympani (cabang dari

nervus facialis). Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

nervus glossopharyng sedangkan taste buds pada pharynx dan epiglottis

diinervasi oleh nervus vagus untuk menginterpretasikan rasa (Marya 2002). Taste

buds mengandung beberapa reseptor rasa yaitu rasa asam, asin, manis, pahit dan

umami. Rasa asam sering digunakan untuk mendeteksi keasaman, rasa asin dapat

memodulasi diet untuk kestabilan elektrolit tubuh, rasa manis penting untuk

menambah energi tubuh, rasa pahit dapat mendeteksi berbagai toksin dan rasa

umami digunakan untuk mendeteksi asam amino (Anis 2009).

Indera pengecap mulai berkurang saat manusia mencapai umur 50 tahun.

Perubahan-perubahan kecil terjadi di 20 tahun pertama dalam hidup. Saat

mencapai umur 30 tahun, manusia memiliki 245 taste buds pada tiap papilla di

lidah. Saat berumur 70 tahun, jumlah taste buds di setiap papilla berkurang hingga

berjumlah 88 saja dimana rasa manis dan asin lebih dulu terasa efeknya (Guyton

Page 12: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

2009). Selain karena usia, penurunan indera pengecap juga dapat disebabkan oleh

kebiasaan buruk seperti merokok karena rongga mulut merupakan daerah yang

paling mudah terpapar efek merugikan akibat merokok (Tjandra 2003).

Efek penurunan sensitivitas pada taste buds dapat dirasakan terutama pada

pengecap rasa manis dan pahit. Dalam beberapa penelitian, para peneliti

menggunakan stimulasi elektrik untuk menguji ambang rasa pada 62 peserta dari

Greece. Memberikan arus listrik pada lidah akan menghasilkan rasa metalik yang

unik, lalu mengukur jumlah arus listrik yang diperlukan bagi peserta untuk

mendapatkan rasa unik ini, jumlah ini yang digunakan para peneliti untuk

menginterpretasikan sensitivitas dari rasa. Pada penelitian ini sebanyak 28

perokok mendapatkan skor yang terburuk, dibandingkan dengan 34 jumlah

peserta non perokok. Para peneliti lalu menggunakan endoskopi untuk mengukur

jumlah dan bentuk dari satu tipe taste bud yaitu fungiform papillae. Mereka

menemukan bahwa perokok memiliki fungiform papillae yang lebih datar dengan

suplai darah yang cenderung menurun (Greece 2007).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah yang

didapat adalah bagaimana perbedaan sensitivitas indera pengecap rasa manis dan

rasa pahit antara perokok dan non perokok ?

Page 13: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian untuk mengetahui perbedaan sensitivitas indera

pengecap antara perokok dan non perokok di reseptor rasa manis dan rasa pahit.

D. Manfaat Penelitian

Mengetahui dan memahami perbedaan sensitivitas indera pengecap antara

perokok dan non perokok di reseptor rasa manis dan rasa pahit.

Page 14: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Lidah

1. Anatomi Lidah

Lidah adalah salah satu dari panca indera yang befungsi sebagai alat

pengecap. Lidah terletak didasar mulut dan melekat pada tulang hioid. Lidah

berwarna merah dan permukaannnya tidak rata. Korpus lidah mengandung

otot intrinsik dan ekstrinsik dan merupakan otot terkuat didalam tubuh (Mark

H. Swartz 1995, Irianto 2012, Greenberg MS 1992). Otot intrinsik berfungsi

untuk melakukan semua gerakan lidah, otot ekstrinsik berfungsi mengaitkan

lidah pada bagian-bagian sekitarnya serta membantu melakukan gerakan

menekan makanan pada langit-langit dan gigi, kemudian mendorongnya

masuk ke faring (Sufitni 2008, Mark H. Swartz 1995).

Pada permukaan atas atau dorsal lidah terdapat alur berbentuk “V”

yaitu sulkus terminalis, ujung “V”nya mengarah ke posterior. Sulkus ini

membagi lidah menjadi bagian anterior dan bagian posterior. Sebagian besar

lidah terdiri atas serat serat otot rangka diliputi lendir dan kelenjar. Serat otot

lidah yang intrinsik, yaitu yang terdapat didalam lidah dan ekstrinsik yaitu

yang lainnya yang berorigo diluar terutama pada mandibula, tulang hioid, dan

berinsersi pada lidah. Diantara serat-serat otot, terdapat kelenjar. Kelenjar

utama tersebut bersifat seperti mukosa terdapat pada pangkal lidah, dengan

saluran keluar bermuara di belakang sulkus terminalis. Kelenjar serosa

terletak pada badan lidah, dengan saluran keluar bermuara di depan sulkus,

Page 15: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

sedangkan asini campur terletak di ujung lidah, dengan salurannya bermuara

pada permukaan bawah lidah (C.Roland 1996, Don W 2002).

Membran mukosa pada permukaan bawah lidah sifatnya licin dan di

bawahnya terdapat tunika submukosa. Pada permukaan atas terlihat banyak

tonjolan-tonjolan kecil disebut papila lidah (C.Roland 1996). Tonjolan-

tonjolan kecil pada permukaan lidah (papilla) terdapat sel-sel reseptor (tunas

pengecap). Terdapat lebih dari 10.000 tunas pengecap pada lidah manusia, sel-

sel ini tumbuh seminggu setelah itu digantikan oleh sel-sel yang baru. Sel-sel

inilah yang bisa membedakan rasa manis asam, pahit, dan asin (Evelyn 2009).

Gambar 2.1 Otot Ekstrinsik dan Intrinsik Lidah (Sufitni 2008)

2. Taste buds

Taste buds mengandung sel reseptor kecap (gustatoris), terletak di

dalam epitel mulut (berlapis gepeng), terutama pada papilla, tetapi dapat juga

dijumpai di tempat lain dalam rongga mulut, palatum, dan epiglotis (Roland

1996). Taste buds memiliki beberapa tipe reseptor rasa, setiap tipe ini akan

mendeteksi satu jenis rasa dari 5 rasa dasar yaitu, asam, asin, manis, pahit, dan

Page 16: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

umami. Seluruh rasa ini dapat dirasakan oleh seluruh permukaan lidah, tetapi

satu jenis rasa akan lebih sensitif pada daerah tertentu (Jacewicz 2008).

Taste buds merupakan sel epitel yang telah dimodifikasi, beberapa

diantaranya disebut sebagai sel sustentakular dan lainnya disebut sebagai sel

reseptor. Sel-sel reseptor ini terus-menerus digantikan melalui pembelahan

mitosis dari sel-sel epitel di sekitarnya dengan waktu paruh sekitar sepuluh

hari (Guyton 2009). Taste buds terdapat tiga jenis sel epitel: 1) Sel penyokong

atau sel sustentakular, terletak terutama di bagian perifer taste buds; 2) Sel

pengecap neuroepitel yang biasanya hanya berjumlah 10 sampai 14 sel pada

tiap taste buds; 3) Sel basal letaknya di perifer dekat lamina basal, dianggap

sebagai sel induk (stem) sel jenis lainnya. Pergantian sel di dalam taste buds

berlangsung relatif cepat, masa hidup pada umumnya 10 hari, dan sel

sustentakular mungkin merupakan suatu tahap perantara dalam perkembangan

diferensiasi sel sensorik. Rangsang kimiawi sampai pada sel sensoris dan

diteruskan oleh neurotransmiter ke ujung akhir saraf yang berbentuk putik dan

terletak diantara sel-sel. Akhir – akhir ini telah dapat diperlihatkan bahwa satu

kuncup kecap (satu papilla) dapat merasakan keempat macam rasa dasar;

tentunya tak ada perbedaan struktural yang ditemukan untuk menjelaskan

perbedaan dalam rasa dasar tersebut. Saraf dari taste buds yang letaknya pada

dua pertiga bagian depan lidah berjalan di dalam chorda thympani, cabang

saraf fasialis; sedangkan dari taste buds pada sepertiga bagian belakang lidah

berjalan dalam saraf glosofaringues yang membawa rasa kecap dari epiglotis

dan faring bawah berjalan dalam saraf vagus (C.Roland 1996).

Page 17: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

Gambar 2.2 Taste buds pada lidah (Hermanto 2012)

3. Vaskularisasi dan saraf pada lidah

Vaskularisasi lidah berasal dari arteri carotis interna, arteri ini

bercabang menjadi arteri sublingualis yang akan memberi vaskularisasi pada

musculus mylohyoid, glandula sublingualis, dan mukosa membran mulut

menuju vena jugularis interna. Terdapat tiga vena yang menjadi percabangan

dari nervus hypoglossi yaitu vena lingualis profundus, vena lingualis dorsalis

dan vena comitantens. Vena lingualis inilah yang mendampingi arteri

lingualis menuju vena lingualis intern (Irianto 2012). Tergantung lokasinya

pada lidah, taste buds dapat disarafi oleh akson sensoris oleh nervus kranialis

fasialis (N.VII), glossofaringeus (N.IX), atau vagus (N.X). Pensarafan

sensoris umum lidah, anterior dari sulkus terminalis melalui cabang lingual

dari mandibularis (N.V), sementara sensasi gustatoris daerah ini, kecuali

untuk papilla sirkumvalata, adalah melalui cabang chorda thympani dari

Page 18: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

nervus fasialis (N.VII), yang menyertai nervus lingualis. Taste buds pada

papilla sirkumvalata dan bagian faringeal lidah disarafi cabang lingual dari

nervus glossopharingeus (N.XI). Taste buds pada epiglottis dan bagian paling

posterior lidah disarafi oleh cabang laringeal superior dari nervus vagus (N.X)

(Don W 2002, Evelyn 2009).

4. Fisiologi Lidah

Terdapat 4 tipe rasa dasar pada lidah yaitu asam, asin, manis, dan pahit.

Seluruh rasa ini dapat dirasakan oleh seluruh permukaan lidah. Rasa manis

dan rasa asin dirasakan pada ujung lidah, asam pada samping lidah dan pahit

pada daerah sekitar papilla sirkumvalata. Keempat rasa ini dikenal dengan

istilah sensasi rasa primer (Don W 2002). Selain itu, ada rasa kelima yang

telah teridentifikasi yakni umami yang dominan ditemukan pada glutamat

(Marya 2002).

a. Rasa Manis

Gula atau pemanis buatan tidak langsung masuk sel rasa, tetapi

memicu dulu perubahan di dalam sel. Senyawa tersebut akan terikat

reseptor pada permukaan sel rasa yang digandeng dengan molekul G-

protein. Dinamakan G-protein karena untuk aktivitasnya protein ini diatur

oleh Guanin Trifosfat (Irianto 2012). Beberapa jenis zat kimia yang

menyebabkan rasa ini meliputi gula, glikol, alkohol, aldehida, keton,

amida, ester, asam amino, asam sulfonat, asam halogen, dan garam

anorganik dari timah hitam dan berilium. Hampir semua zat yang

menyebabkan rasa manis merupakan zat kimia organik, satu-satunya zat

Page 19: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

anorganik yang menimbulkan rasa manis merupakan garam-garam tertentu

dari timah hitam dan berillium (Guyton 2009).

b. Rasa Asam

Ion hidrogen dalam larutan dapat menyebabkan sensasi rasa asam.

Ion ini bereaksi terhadap sel rasa dalam tiga cara yaitu, dapat masuk ke

dalam sel secara langsung, memblokir kanal ion kalium pada mikrovili,

dan mengikat kanal bukaan di mikrovili, sehingga ion-ion positif dapat

masuk dalam sel rasa. Muatan positif ini akan berakumulasi dan

mendorong terjadinya depolarisasi yang dapat melepaskan

neurotransmiter dan menyalurkan sinyal ke otak (Irianto 2012).

c. Rasa Asin

Garam dapur atau Natrium Klorida (NaCl) adalah satu contoh dari

garam yang dapat menimbulkan sensasi rasa asin. Ion natrium masuk

melalui kanal ion pada mikrovili bagian apikal, atau lewat kanal pada

basolateral (sisi) sel rasa, hal inilah yang akan membangunkan sel rasa

tersebut (Irianto 2012). Kualitas rasa asin sedikit berbeda dari satu garam

dengan garam lainnya karena beberapa jenis garam juga mengeluarkan

rasa lain di samping rasa asin (Guyton 2009).

d. Rasa Pahit

Seperti rasa manis, rasa pahit tidak disebabkan suatu jenis agen

kimia. Pembagian kelas zat yang sering menyebabkan rasa pahit adalah

zat organik rantai panjang yang berisi nitrogen dan alkaloid yang terdiri

dari banyak obat yang digunakan dalam kedokteran seperti kuinin, kafein,

strikmin, dan nikotin (Irianto 2012), misalnya kuinin, zat ini bereaksi

Page 20: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

melalui G-protein bersama reseptor dan second messenger. Namun, hanya

second messenger yang mampu mendorong pelepasan ion kalsium dari

retikulum endoplasma. Depolarisasi pun terjadi akibat terakumulasinya

ion kalsium, dan terjadi juga pelepasan neurotransmiter (Guyton 2009).

e. Rasa Umami

Umami berasal dari bahasa Jepang yang berarti “Meaty” atau

“Savory” (enak, sedap, lezat). Rasa umani ditimbulkan oleh glutamat,

yaitu asam amino yang banyak terdapat pada protein daging dan ikan. Zat

ini bereaksi melalui G-protein bersama reseptor atau second messenger.

Namun, belum diketahui tahapan antara second messenger dan pelepasan

neurotransmiter (Irianto 2012).

Gambar 2.3 Letak reseptor rasa pada lidah (Jacob 2010).

Page 21: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

5. Jenis – Jenis Papilla

Terdapat 4 jenis papilla pada manusia,yaitu:

a. Papilla filiformis terdapat di atas seluruh permukaan lidah, umumnya

tersusun dalam barisan barisan sejajar dengan sulkus terminalis (Jacob

2010). Papilla filiformis bentuknya kurang lebih seperti kerucut,

langsing dan tingginya 2-3 mm. Bagian tengahnya terdiri atas jaringan

ikat lamina propria. Jaringan ikat ini juga membentuk papila sekunder.

Epitel yang meliputi papila sebagian mengalami pertandukan yang

cukup keras sifat nya (C.Roland 1996).

b. Papilla fungifornis letaknya tersebar di antara deretan papilla

filiformis, dan jumlahnya makin banyak ke arah ujung lidah, bentuknya

seperti jamur dengan tangkai pendek, dan bagian atas yang lebih lebar.

Jaringan ikat di tengah-tengah papilla membentuk papilla sekunder

sedangkan epitel di atasnya tipis sehingga pleksus pembuluh darah di

dalam lamina propria menyebabkannya berwarna merah atau merah

muda. Taste buds terdapat di dalam epitel (C.Roland 1996). Papila ini

diinervasi oleh nervus facial (N.VII) (Jacob 2010). Sebuah penelitian

di China mengungkapkan bahwa adanya hubungan antara kepadatan

papilla fungiform dengan pemeriksaan rasa manis menggunakan

larutan sukrosa pada pria dewasa muda. Penelitian ini menyimpulkan

bahwa anatomi papilla sangat erat hubungannya dengan ambang

sensitivitas rasa khususnya pada papilla fungiformis (Zhang Gen-H et

al. 2008).

Page 22: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

c. Papilla sirkumvalata (vallum = dinding) pada manusia jumlahnya

hanya 10 sampai 14, dan letaknya di sepajang sulkus terminalis.

Papilla ini sensitif terhadap rasa asam dan pahit di 1/3 posterior lidah

yang diinervasi oleh nervus glossopharyngeal (IX) (Jacob 2010). Tiap

papilla menonjol sedikit di atas permukaan dan dibatasi oleh suatu

parit melingkar banyak taste buds pada epitel dinding lateralnya.

Saluran keluar kelenjar serosa (kelejar ebner) bermuara pada dasar alur

itu. Kelenjarnya sendiri terletak pada lapisan yang lebih dalam. Sekret

serosa cair kelenjar tersebur membersihkan parit dari sisa bahan

makanan, sehingga memungkinkan penerimaan rangsang kecap baru

oleh taste buds (C.Roland 1996).

d. Pipila foliata terletak pada bagian samping dan belakang lidah,

berbentuk lipatan-lipatan mirip daun, dengan taste buds di dalam epitel

lekukan yang terdapat di lipatan. Sama seperti pada papilla

sirkumvalata, kelenjar-kelenjar serosa bermuara pada dasar alur.

Sensitivitas papila ini lebih dominan terhadap rasa asam yang

diinervasi oleh nervus glossopharyngeal (IX) (Jacob 2010). Semua

papilla mengandung banyak saraf sensorik untuk rasa sentuhan dan

taste buds terdapat pada semua papilla kecuali papilla filiformis

(C.Roland 1996).

Page 23: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

Gambar 2.4 Letak papila pada lidah manusia (Jacob 2010).

6. Faktor yang Mempengaruhi Sensitivitas Indera Pengecap

Faktor faktor yang mempengaruhi penurunan sensitivitas pengecap

antara lain:

a. Usia

Usia mempengaruhi sensitivitas reseptor perasa (Evelyn 2001).

Penurunan sensitivitas indera pengecap merupakan masalah psikologis

yang biasa terjadi pada orang dengan usia tua. Seiring bertambahnya usia

terjadi penurunan jumlah papilla sirkumvalata dan penurunan fungsi

transmisi pada taste buds (Guyton 2001).

b. Suhu makanan

Sensitivitas pada taste buds pada indera pengecap dapat

dipengaruhi oleh suhu makanan dan minuman yang kurang 20o C maupun

lebih dari 30o C. Suhu yang terlalu panas akan merusak sel sel taste buds

(Guyton 2001), demikian pula suhu yang terlalu dingin dapat membuat

sensitivitas lidah berkurang, menyebabkan cedera atau bahkan kematian

Page 24: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

sel. Keadaan tersebut cenderung berlangsung cepat karena sel yang rusak

tersebut diperbaiki (G.Rensburg 2005).

c. Penyakit

Perawatan dan terapi pada penyakit kronis memerlukan waktu yang

cukup lama. Obat-obatan tersebut memiliki efek samping dapat

menyebabkan penurunan senisitivitas indera pengecap (Evelyn 2001).

Efek samping obat tersebut dapat mempengaruhi penurunan sensitivitas

indera pengecap, seperti amphetamin dapat menurunkan sensitivitas rasa

asin dan manis, anestesia seperti lidokain dapat menyebabkan

berkurangnya sensitivitas rasa asin dan manis, begitu juga penggunaan

insulin untuk penderita diabetes yang berkepanjangan (Guyton 2001).

d. Obat-obatan

Pada penyakit kencing manis dan ginjal serta radiasi dapat pula

menyebabkan xerostomia. Xerostomia adalah keadaan dimana mulut

kering akibat produksi kelenjar saliva berkurang (Guyton 2001). Keadaan

tersebut dapat disebabkan oleh ganggguan pada pusat saliva atau saraf

pembawa rangsang . Dengan berkurangnya produksi saliva makan sel-sel

pengecap mengalami kesulitan dalam menerima rangsang (Pearce 2008).

B. Rokok

1. Sejarah Rokok

Tembakau atau tobacco merupakan bahan dasar dari rokok yang

pertama kali diperkenalkan bangsa Indian. Colombus dalam perjalanannya

menemukan Benua Amerika (1492), melihat bangsa Indian mempergunakan

daun tembakau kering dengan berbagai cara, satu diantaranya dengan

Page 25: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

membakarnya sebagai rokok (Girianto 1990). Daun tembakau dipopulerkan

di Eropa pada abad ke-16. Bangsa Spanyol membawa dan

memperkenalkannya ke dalam dunia barat. Jean Nicot, seorang duta Perancis

di Lissabon menyatakan bahwa tembakau mengandung zat yang berkhasiat

untuk penyembuhan dan beliau yang pertama mengirimkan bibit tembakau

untuk ditanam di tanah airnya. Dari nama beliau inilah kata Nikotin

dibakukan untuk nama generik dari tembakau. Pada abad ke-17 tembakau

digunakan dengan cara dihisap di dalam pipa dan dikunyah dengan tujuan

untuk pengobatan. Pada akhir abad ke-17 cigarette atau rokok pertama kali

dibuat di Inggris yang kemudian menjadi lebih popular di daratan Eropa

(Sitepoe 1997).

Kata “rokok” memang sudah tidak asing lagi didengar, kita mengenal

rokok bisa dengan sangat cepat. Menurut Wikipedia rokok adalah silinder dari

kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120mm (bervariasi tergantung

negara) dengan diameter sekitar 10mm yang berisi daun tembakau yang telah

dicacah dan dibakar pada salah satu ujungnya, kemudian dibiarkan membara

agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain. Rokok adalah salah

satu zat adiktif yang bila digunakan mengakibatkan bahaya bagi kesehatan

individu dan masyarakat. Di dalam rokok terdapat 4000 bahan kimia

berbahaya, 400 diantaranya bersifat racun dan 43 senyawa lain diantaranya

merupakan zat karsinogenik. Kemudian ada juga yang menyebutkan bahwa

rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bahan

lainya yang dihasilkan dari tanamam Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica

atau tanpa bahan tambahan (Tjandra 2003).

Page 26: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

Diseluruh dunia, kebiasaan merokok menyebabkan kematian pada 2,5

juta orang pertahun, artinya satu kematian setiap 13 detik. Rokok merupakan

penyebab dari 50% kebakaran yang terjadi, dan proses pengolahan rokok

mengakibatkan penebangan pohon di hutan agar kayunya dapat dipakai untuk

memproses tembakau (Tendra 2010). Di India dan beberapa negara Amerika

Selatan, masyarakatnya mempunyai kebiasaan yang disebut dengan merokok

terbalik, yang mana ujung sigaret yang menyala berada di rongga mulut.

Resiko terjadinya kanker mulut pada masyarakat ini sangat tinggi sebab

intensitas panas dari asap tembakau di daerah palatum dan lingual sangat

tinggi (Syafriadi 2008).

Pengaruh merokok pada mukosa mulut bervariasi, tergantung pada

umur, jenis kelamin, etnis, gaya hidup, diet, genetis, jenis, dan cara merokok,

serta lamanya merokok. Perubahan tersebut akibat iritan, toksin dan

karsinogen. Selain itu, dapat juga berasal dari efek mukosa yang kering,

tingginya temperatur dalam mulut, atau resistensi terhadap infeksi jamur dan

virus yang berubah (Dewi 2005). Merokok dapat menyebabkan kelainan-

kelainan rongga mulut misalnya pada gusi, mukosa mulut, gigi, langit-langit

yang berupa stomatitis nikotina dan infeksi jamur serta pada lidah yang berupa

terjadinya perubahan sensitivitas indera pengecap (Revianti 2007).

2. Jenis Rokok

Tembakau yang dirokok mempunyai berbagai macam bentuk. Di

Indonesia terdapat jenis rokok seperti rokok kretek, cerutu, rokok putih,

lintingan, menggunakan pipa, tembakau yang disedot dan tembakau tanpa

asap (Djamanshiro 2008). Di Indonesia semakin meningkat minat masyarakat

Page 27: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

memilih rokok kretek dibandingkan rokok putih. Rokok kretek ialah rokok

dengan atau tanpa filter yang menggunakan tembakau rajangan dengan

cengkeh rajangan digulung dengan kertas cigarette boleh memakai bahan

tambahan asalkan diizinkan pemerintah (Soetiarto 1994).

Banyak masyarakat Indonesia yang mengkonsumsi rokok lebih dari

dua bentuk rokok di atas, mereka mengkombinasikan pemakaian rokok

tersebut dan jenis rokok yang dikonsumsi masyarakat 80 sampai 95% adalah

rokok kretek (Soetiarto 1994). Pada rokok putih dikenal dua macam filter

yaitu filter yang berventilasi dan filter yang tidak berventilasi. Filter yang

berventilasi adalah filter yang berpori-pori sehingga pada saat perokok

menghisap rokoknya, sebagian udara bebas ikut terisap. Filter berguna untuk

mengurangi bahan-bahan kandungan rokok yang menganggu kesehatan

manusia (Girianto 1990).

3. Kandungan Rokok

Rokok pada dasarnya merupakan pabrik bahan kimia. Sekali satu

batang akan mengeluarkan sekitar 4000 bahan kimia seperti nikotin, gas

karbon monooksida, nitrogen oksida, hydrogen cyanide, ammonia, acrolein,

acetilen, benzaldehyde, urethane, benzene, methanol, coumarin, 4-

ethylcatechol, ortocresol, perylene dan lain lain (Tjandra 2003). Diantara

sekian banyak bahan kimia yang terkandung dalam asap rokok, terdapat tiga

macam zat yang paling berbahaya yaitu tar, nikotin, timah hitam dan

karbonmonoksida (Revianti 2007).

Page 28: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

a. Tar

Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam komponen

padat asap rokok dan bersifat karsinogen. Pada saat rokok dihisap, tar

masuk ke dalam rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin akan

menjadi padat dan membentuk endapan berwarna coklat pada permukaan

gigi, saluran pernafasan dan paru-paru. Pengendapan ini bervariasi antara

3mg sampai 40mg per batang rokok, sementara kadar tar dalam rokok

berkisar 24mg sampai 45mg (Anonymus 2010). Subtansi hidrokarbon yang

bersifat lengket dan menempel pada paru paru, yang dapat menyebabkan

kanker paru (Tendra 2010).

b. Nikotin

Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi saraf dan peredaran

darah. Zat ini bersifat karsinogen dan dapat memicu kanker paru. Selain itu

nikotin juga dikenal mempunyai efek adiksi, artinya dapat menyebabkan

ketergantungan dan sifat adiksi inilah yang biasanya dapat mendorong

seseorang untuk mengkonsumsi rokok secara berlebihan (Tjandra 2003).

Nikotin berubah warna menjadi coklat dan berbau mirip tembakau setelah

bersentuhan dengan udara, kadar nikotin dalam tembakau berkisar 12%.

Kadar nikotin 4mg sampai 6 mg yang dihisap oleh orang dewasa setiap hari

dapat membuat seseorang ketagihan (Anonymus 2010).

c. Karbon Monoksida

Karbon monoksida adalah sejenis gas yang tidak mempuyai bau dan

dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat arang atau

karbon. Zat ini sangat beracun karena dapat mengikat hemoglobin yang

Page 29: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

terdapat dalam darah, sehingga membuat darah tidak mampu mengikat

oksigen (Mathub 1992). Kadar gas karbon monoksida dalam darah orang

yang tidak merokok kurang dari 1% sementara dalam darah perokok

mencapai 4% sampai 15% (Anonymus 2010).

d. Timah hitam

Timah hitam yang dihasilkan sebatang rokok sebanyak 0,5μg.

Sebungkus rokok (isi 20 batang) yang habis diisap dalam 1 hari

menghasilkan 10μg (Anonymus 2010). Batas ambang zat ini di dalam tubuh

adalah 20mg per hari. Jadi, zat ini akan sangat berbahaya jika konsumsi

rokok melebihi batas ambang yang dapat diterima oleh tubuh (PDGI 2007).

Gambar 2. 5 Kandungan zat berbahaya pada rokok (Leopold 2012).

Page 30: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

C. Mekanisme Perubahan Daya Sensitivitas Indera Pengecap Akibat Rokok

Manusia pada umumnya memiliki sekitar 10.000 taste buds. Secara

fisiologis sensitivitas indera pengecap pada manusia akan mengalami penurunan.

Penurunan sensitivitas ini terjadi bersamaan dengan penurunan vaskularisasi yang

disebabkan secara umum oleh faktor usia (Guyton 2001). Biasanya penurunuan

sensitivitas ini terjadi pada usia 50 tahun keatas. Hal yang sama dapat kita lihat

pada penyepitan ruang pulpa yang dikarenakan oleh penurunan daya vaskularisasi

dan pensarafan seiring bertambahnya usia. Secara patologis penurunan sensitivitas

indera pengecap dapat terjadi lebih awal, misalkan pada perokok. Menurut studi

dari Direktorat Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan RI 2004 pada perokok,

sensasi rasa manis, asam, asin, dan pahit lebih sukar didapat karena adanya

kerusakan pada ujung saraf sensorik dan pada taste buds akibat dari panas yang

berasal dari asap rokok (Depkes RI 2004).

Menurut intensitasnya, perokok dapat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu

perokok ringan, perokok sedang, dan perokok berat. Perokok ringan adalah

golongan perokok yang mengkonsumsi 1 sampai 10 batang rokok perhari,

perokok sedang adalah golongan perokok yang mengkonsumsi 10 sampai 20

batang rokok perhari, sedangkan perokok berat adalah golongan perokok yang

mengkonsumsi rokok sebanyak lebih dari 20 batang rokok perhari. Pada perokok

berat, merokok dapat lebih cepat menyebabkan terjadinya kerusakan pada taste

buds yang mengarah pada penurunan sensitivitas indera pengecap. Hal ini

ditandai dengan sukar merasakan manis, pahit, dan asin (Hermanto 2012).

Page 31: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah non experimental dengan rancangan

penelitian yang digunakan dengan epidemiologi analytic yaitu penelitian non

eksperimental dalam rangka mempelajari korelasi antara faktor risiko

merokok dengan efek yaitu penurunan sensitivitas indera pengecap.

B. Indikasi Variabel

1. Variabel Pengaruh : kebiasaan merokok sedikitnya 1- 10 batang per

hari selama 1 tahun pada umur 20-30 tahun.

2. Variabel Terpengaruh : Sensitivitas indera pengecap terhadap rasa manis

dan rasa pahit pada Perokok dan Non Perokok.

C. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu

Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 25 – 26 Februari

2014.

2. Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di kampus Universitas Mahasaraswati

Denpasar.

Page 32: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi : Populasi yang akan digunakan pada penelitian ini adalah orang

yang perokok dan non perokok di Kampus Universitas

Mahasaraswati.

2. Sampel : Sampel yang akan digunakan pada penilitian ini adalah orang

yang perokok dan non perokok di Kampus Universitas

Mahasaraswati yang memenuhi kriteria sampel dan bersedia

menjadi objek penelitian. Jumlah sampel adalah 40 orang

Besarnya sampel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan rumus

Nursama (2008) sebagai berikut.

n = q.p.z)1N(.d

q.p.z.N2

2

n : perkiraan sampel

N : perkiraan populasi

d : tingkat kesalahan yang dipilih (d = 0,05)

p : perkiraan proporsi, jika tidak diketahui dianggap 50%

q : 1-p (100%-p)

z : nilai standar normal = 0,05 (1,96)

Berdasarkan persamaan tersebut dapat dihitung besarnya jumlah

sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

n = )5,01(.5,0.)96,1()172(.05,0

)5,01(.5,0.)96,1(.722

2

= 9664,055,3

1448,69

Page 33: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

= 5104,4

1448,69

= 15,33 dibulatkan = 15 orang

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh sampel sebanyak 15 orang

sehingga dapat ditentukan sampel non perokok sebanyak 15 orang dan sampel

perokok sebanyak 15 orang dengan metode selected sampling.

E. Kriteria Sampel

1. Status kesehatan secara umum baik

2. Tidak terdapat luka atau kelainan pada lidah saat dilakukan penelitian

3. Memiliki kebiasaan merokok sedikitnya 1 - 10 batang per hari selama

sekurang kurangnya 1 tahun sampai pada saat penelitian dilakukan

(perokok rutin) .

4. Seseorang yang tidak pernah mengkomsumsi rokok sama sekali.

5. Berusia 20-30 tahun.

6. Bersedia mengikuti penelitian.

F. Definisi Operasional

1. Perokok adalah seseorang yang merokok sedikitnya 1 - 10 batang per hari

sampai habis selama sekurang-kurangnya 1 tahun sampai waktu penelitian

dilakukan.

2. Non perokok adalah seseorang yang tidak memiliki kebiasaan merokok.

3. Sensitivitas adalah kemampuan indera pengecap untuk mempersepsikan

rasa manis dan pahit dengan benar.

4. Lidah adalah salah satu dari panca indra yang befungsi sebagai alat

pengecap

Page 34: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

5. Taste strips adalah alat untuk mengukur sensitivitas indera pengecap yang

dicelupkan ke dalam larutan manis dan pahit selama 10 detik dengan

konsentrasi 68% pada larutan rasa manis dan 50% pada larutan rasa pahit.

G. Bahan dan Alat Penelitian

1. Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Aquadest

b. Larutan sukrosa dengan konsentrasi 68%.

c. Larutan quinine hidrochloride dengan konsentrasi 50%.

2. Alat Penelitian :

a. Taste Strips

b. Beaker glass

c. Pinset

d. Kaca mulut

e. Sarung tangan ( Hand gloves)

f. Masker

g. Tissue

h. Cotton roll

i. Norbeken

H. Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dan Analisis data dilakukan dengan menggunakan

komputer program SPSS sesuai dengan tujuan penelitian untuk mengetahui

perbedaan indera pengecap rasa manis dan rasa pahit pada perokok dan non

perokok maka pada penelitian ini digunakan uji Mann-Whitney Test. Hal ini

disebabkan karena pada kelompok yang diuji mempunyai skala pengukuran

Page 35: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

data berbentuk ordinal karena skoring data dalam bentuk kualitatif, dimana

skoring di dapatkan dengan kuisioner dan data terdistribusi tidak normal.

Interpretasi rasa pada perokok dan non perokok, dimasukkan ke dalam

skoring dan tabel. Skoring ditentukan dengan tinggi atau rendahnya

sensitivitas pada pengecap rasa manis dan rasa pahit. Adapun skoring pada

penelitian ini:

1. Skor 1 : Tidak terasa manis ataupun pahit

2. Skor 2: Kurang terasa manis atau pahit

3. Skor 3: Terasa manis atau pahit

4. Skor 4: Sangat terasa manis ataupun pahit

Page 36: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

I. Jalannya Penelitian

Analisa data dengan SPSS

Kesimpulan

Kumur kumur menggunakan Aquadest 60 ml lalu dibersihkan

keseluruh permukaan lidah menggunakan cotton roll

Kelompok I

20 sampel perokok

Kelompok II

20 sampel non perokok

Uji pengecapan menggunakan Taste strip dengan ukuran 8x2 cm

Taste strip dilekakan pada

bagian reseptor rasa manis

Taste strip dicelupkan pada

larutan rasa manis

( Penelitian hari ke 1 )

Taste strip dicelupkan pada

larutan rasa pahit

(Penelitian hari ke 2 )

Taste strip diletakan pada

bagian reseptor rasa pahit

Intepretasi rasa (+) (-)

Pencatatan

Page 37: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Hasil Uji Rasa Manis Terhadap Perokok dan Non Perokok

Indra perasa seperti lidah akan mengalami perubahan rasa kecap karena

berbagai zat yang dikonsumsi oleh manusia. Salah satu aktifitas yang dapat

menyebabkan berubahnya rasa pada lidah adalah merokok karena berbagai zat

nikotin dan tar yang terdapat pada rokok. Pada penelitian ini akan menguji

perbedaan rasa manis dan rasa pahit antara perokok dan non perokok. Hasil

pengujian perbedaan rasa manis menggunakan uji Mann-Whitney dapat dilihat

pada Tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1 Hasil uji Mann-Whitney test pada indikator rasa manis

Kelompok N Mean Rank Sig.

Rasa Manis

Perokok 15 12,00

0,029 Non Perokok 15 19,00

Total 30

Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan hasil bahwa rerata peringkat

pengecap rasa manis sampel perokok adalah 12, lebih tinggi dari non perokok

yaitu 19. Peringkat yang lebih tinggi, mengindikasikan bahwa rasa manis yang

dimiliki rendah pada kelompok perokok dibandingkan dengan non perokok.

Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,03 <

0,05, artinya terdapat perbedaan yang signifikasi rasa manis antara kelompok

perokok dan non perokok pada mahasiswa di kampus Universitas

Mahasaraswati Denpasar.

Page 38: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

B. Hasil Uji Rasa Pahit Terhadap Perokok dan Non Perokok

Selain pengujian pengecap rasa manis pengecap rasa pahit juga akan

diuji baik pada kelompok perokok maupun non perokok. Hasil pengujian

perbedaan rasa pahit menggunakan uji Mann-Whitney dapat dilihat pada

Tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2 Hasil uji Mann-Whitney test pada indikator rasa pahit

Kelompok N Mean Sig.

Rasa Pahit

Perokok 15 8,67

0,000 Non Perokok 15 22,33

Total 30

Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan hasil bahwa rerata peringkat

pengecap rasa pahit sampel perokok adalah 8,67, lebih tinggi dari non perokok

yaitu 22,33. Peringkat yang lebih tinggi mengindikasikan bahwa pengecap

rasa pahit yang dimiliki rendah pada kelompok perokok dibandingkan dengan

non perokok. Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa nilai signifikansi

sebesar 0,00 < 0,05, artinya terdapat perbedaan yang signifikasi pengecap

rasa pahit antara kelompok perokok dan non perokok pada mahasiswa di

kampus Universitas Mahasaraswati Denpasar.

Page 39: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

BAB V

PEMBAHASAN

Pengecap rasa pada lidah disebut dengan taste buds, taste buds

mengandung pori-pori atau dikenal sebagai taste pore yang mengandung

mikrovili dan membawa sel gustatory yang akan distimuli oleh berbagai cairan

kimiawi. Taste buds mengandung reseptor rasa yaitu asam, asin, manis, pahit, dan

umami. Sensitivitas indera pengecap dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya

adalah usia, suhu makanan, penyakit, oral hygiene, dan kebiasaan merokok yang

paling berpotensi menyebabkan sensitivitas indera pengecap ini menurun.

Indra pengecap mulai berkurang saat manusia mencapai umur 50 tahun.

Perubahan kecil terjadi di 20 tahun pertama dalam hidup. Saat mencapai umur 30

tahun, manusia memiliki 245 taste buds pada tiap papilla di lidah. Pada umur 70

tahun, jumlah taste buds di setiap papilla berkurang hingga 88 saja dimana rasa

manis dan asin lebih dulu terasa efeknya.

Beberapa literatur menyebutkan bahwa pengaruh merokok pada mukosa

mulut bervariasi, tergantung pada umur, jenis kelamin, etnis, gaya hidup, diet,

genetis, jenis, dan cara merokok, serta lamanya merokok. Perubahan tersebut

akibat iritan, toksin dan karsinogen. Selain itu, dapat juga berasal dari efek

mukosa yang kering, tingginya temperatur dalam mulut, atau resistensi terhadap

infeksi jamur dan virus yang berubah.

Adapun berbagai komplikasi rokok dalam tubuh penggunaanya seperti

perubahan secara estetik, kerusakan pada implan gigi, timbulnya penyakit jantung,

dapat menimbulkan kanker mulut, dan berbagai macam penyakit mulut lainnya,

Page 40: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

termasuk perubahan pada struktur anatomis dan fisiologis dari lidah. Merokok

akan mengurangi sensasi dari rasa dan bau. Pada perokok berat sering ditemukan

papila filifornis yang memanjang di bagai dorsal dari lidah, hal ini terjadi karena

asap dari rokok tersebut mencegah sel epitel untuk bergerak secara normal dan

akan berakumulasi menjadi permukaan yang putih dan sangat tebal. Secara

mikrokopis papila filifornis akan berbentuk ireguler dan mengalami hiperplasi,

dan menujukan hiperortokeratosis atau hiperparakeratois dengan banyak bakteri

dan organisme pada lapisan permukaan serta pada bagian dalam epitalium dan

akan memanjang seperti rambut pada ujung papila. Hal ini dapat menjadi tempat

pertumbuhan dari bakteri yang secara perlahan akan menghasilkan sensasi

terbakar pada lidah dan menimbulkan berkurang nya sensitivitas indera pengecap.

Merokok juga dapat menyebabkan kelainan-kelainan rongga mulut misalnya

pada gusi, mukosa mulut, gigi, langit-langit yang berupa stomatitis nikotina dan

infeksi jamur serta pada lidah yang berupa terjadinya perubahan sensitivitas

indera pengecap. Untuk mengetahui adanya perbedaan sensitivitas indera

pengecap rasa manis dan rasa pahit pada perokok dan non perokok, pada

penelitian ini dilakukan dengan cara meletakkan taste strips rasa manis dan rasa

pahit di 2 reseptor rasa pada lidah yakni reseptor rasa manis, dan rasa pahit

dengan konsentrasi larutan rasa manis (Sukrosa) dan rasa pahit (Quinine

hidrochloride).

Hasil analisis data menunjukkan bahwa rerata peringkat pengecap rasa

manis sampel perokok lebih tinggi dari non perokok, peringkat yang lebih tinggi

mengindikasikan bahwa pengecap rasa manis yang dimiliki rendah pada

kelompok perokok dibandingkan dengan non perokok, karena perokok lebih

Page 41: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

sukar merasakan rasa manis dan rasa pahit akibat terpapar panasnya asap rokok

yang masuk ke rongga mulut yang terus menerus sehingga menyebabkan

penebalan jaringan mukosa mulut. Hasil ini sesuai dengan yang diungkapkan

Mulyawati (2004) dimana perokok sukar merasakan rasa manis dan pahit akibat

rusaknya ujung saraf sensoris dan taste buds pada lidah akibat panas yang

dihasilkan asap rokok, bahwa pada saat rokok dihisap, nikotin yang terkondensasi

dalam asap rokok masuk ke dalam rongga mulut. Iritasi yang terus menerus dari

hasil pembakaran tembakau menyebabkan penebalan jaringan mukosa mulut. Hal

ini menyebabkan nikotin lebih mudah terdeposit menutupi taste bud dan membran

reseptor rasa pengecap di sekitar taste pore. Menempelnya nikotin pada membran

reseptor rasa pengecap di sekitar taste pore akan menghalangi interaksi zat-zat

makanan ke dalam reseptor pengecap sehingga akan mengurangi sensitivitas

pengecapan rasa.

Penurunan sensitivitas indera pengecap khususnya rasa manis ini jika

berlangsung dalam waktu yang lama, maka perokok cenderung akan

meningkatkan konsumsi gulanya dibanding dengan non perokok. Konsumsi gula

yang meningkat ini tanpa disertai dengan aktivitas tubuh yang dominan maka

kemungkinan insulin yang dihasilkan akan mengendap dalam darah perokok

sehingga perokok rentan terkena diabetes (Sukarno AD 2009).

Pada penelitian ini juga dilakukan terhadap pengecap rasa pahit, dengan

hasil menunjukkan bahwa rerata peringkat pengecap rasa pahit sampel perokok

lebih tinggi dari non perokok, peringkat yang lebih tinggi mengindikasikan bahwa

indera pengecap rasa pahit terhadap larutan quinine hidrochloride lebih rendah

pada kelompok perokok dibandingkan dengan non perokok. Hasil ini sesuai

Page 42: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

dengan penelitian yang dilakukan oleh Sukarno AD (2009) yang menyatakan

kelompok perokok memiliki kepekaan indera pengecap rasa pahit terhadap larutan

quinine hidrochloride yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok non

perokok. Selain itu, taste buds yang tersebar di seluruh permukaan lidah

mengakibatkan rasa pahit dapat dirasakan tidak hanya di reseptor rasa pahit, tetapi

juga di reseptor rasa asin.

Merokok dapat menimbulkan berbagai komplikasi dalam tubuh

penggunaanya. Hal ini dapat meliputi perubahan secara estetik, kerusakan pada

implan gigi, timbulnya penyakit jantung, dapat menimbulkan kanker mulut, dan

berbagai macam penyakit mulut lainnya, termaksud perubahan pada struktur

anatomis dan fisiologis dari lidah. Pengaruh Merokok terhadap lidah secara

anatomi yang dapat meningkatkan ambang sensasi dari rasa dan bau. Jadi dapat

menurunkan kemampuan untuk medeteksi berbagai rasa dan bau. Pada perokok

berat sering ditemukan papila filifornis yang memanjang di bagai dorsal dari

lidah. Hal ini terjadi karena asap dari rokok tersebut mencegah sel epitel untuk

bergerak secara normal dan akan berakumulasi menjadi permukaan yang putih

dan sangat tebal. Secara mrikospis papila filifornis akan berbentuk ireguler dan

mengalami hiperplasi, dan menujukan hiperortokeratosis atau hiperparakeratois

dengan banyak bakteri dan organisme pada lapisan permukaan serta pada bagian

dalam epitalium. Dan akan memanjang seperti rambut pada ujung papila. Hal ini

dapat menjadi tempat pertumbuhan dari bakteri yang secara perlahan akan

menghasilkan sensasi terbakar pada lidah dan menimbulkan berkurangnya

sensitivitas indera pengecap.

Page 43: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

Berdasarkan pembahasan di atas, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan

sensitivitas indera pengecap rasa manis dan rasa pahit pada kelompok perokok

dan kelompok non perokok pada mahasiswa di kampus Universitas

Mahasaraswati Denpasar.

Page 44: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

BAB VI

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan

bahwa sensitivitas indra pengecap terhadap rasa manis dan pahit pada perokok

lebih rendah dibandingkan dengan non perokok.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, peneliti dapat memberikan

saran sebagai berikut :

1. Merokok dapat menyebabkan penurunan sensitivitas taste buds sehingga

diharapkan untuk tidak merokok karena selain penerunan sensitivitas pada

taste buds, rokok juga berbahaya bagi kesehatan dalam jangka panjang.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh merokok

pada perubahan taste buds dengan reseptor rasa asin dan umami, serta dengan

membandingkan beberapa jenis konsentrasi larutan sukrosa dan quinine.

Page 45: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

DAFTAR PUSTAKA

Anis Nadhia Bt Roslan, Jenny sunariani, Anis irmawati. 2009, Penurunan

sensitivitas rasa manis akibat pemakaian pasta gigi yang mengandung

Sodium lauryl sulphate 5%, Jurnal Pdgi, vol. 58, no 2, hlm 10-13.

Anonymus. 2010, Persatuan Dokter Gigi Indonesia,Rokok dan Kesehatan Rongga

Mulut, Agustus 12-Last Update [Homepage of website Persatuan Dokter Gigi

Indonesia], [Online]. Available: http ://www.pdgi-online.com [12 Agustus

2010]

C. Roland leeson, 1996, Buku Ajar Histologi, Penerjemah: Yan Tambayong,

Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Depkes RI. 2004,Data dan Fakta Konsumsi Rokok di Indonesia, Agustus 12-Last

Update [Homepage of website Departemen Kesehatan Republik Indonesia],

[Online]. Available: http ://www.lizaherbal.com/main> [12 Agustus 2004].

Dewi D. 2005, Pengaruh kebiasaan merokok terhadap mukosa mulut. Dentika

Dental Journal, vol.10, no 2, hlm 132-5.

Djamanshiro. 2008, Dampak Merokok Bagi Kesehatan, September 25-Last

Update [Homepage of Makalah Kedokteran], [Online].

Available:http://one.indoskripsi.com/makalah/kedokteran [25 September

2008]

Don W, Fawcett. 2002, Buku Ajar Histologi, Penerjemah: dr.Jan Tambayong,

Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Evelyn Pearce. 2001, Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis, Penerjemah: Sri

Yuliani Handoyo, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Evelyn Pearce. 2009, Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis 2, Penerjemah: dr.

Kartono Mohamad , Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Girianto T. Resiko Terjadinya Stroke Pada Pengaruh Kebiasaan Merokok. Ed. 1.

Surabaya: UniversitasAirlangga, 1990: 24-26.

Greece Hummel T. 2007, Assessment of oral trigeminal sensitivity in humans. Eur

Arch Otorhinolaryngol Journal, Vol.264, no 1, hlm545-551.

Greenberg MS, Brightman VJ, Lynch MA. Burket’s Oral Medicine Diagnosis and

Treatment. J.B. Lippineott Company, London, 1992: 432 – 435.

Guyton A C. 2001,Buku ajar fisiologi kedokteran (Indera Kimia-pengecapan dan

penciuman).Penerjemah: Irawati Setiawan.Penerbit Buku Kedokteran EGC,

Jakarta.

Page 46: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

G. Rensburg. 2005,Oral diseases and sosio-economic status (SES). British Dental

Journal, vol.194, no 2, hlm 91- 96.

Guyton AC, Hall JE. Text book of medical physiology (Taste and smell). 11th Ed.

Mississippi: Elsevier Book Aid International, 2009:663-7.

Hermanto Agung. 2012, Konsumsi Rokok dan Prevalensi merokok, Available

From: URL; http://www.litbang.depkes.go.id

Hermawan Tendra. Bahaya Rokok Pada Kesehatan. Yogyakarta, Indonesia. 2010

Irianto Koes. 2012, Anatomi Dan Fisiologi Untuk Mahasiswa, Penerbit Alfabeta,

Bandung.

Jacewicz M. 2008, Smell and taste disorders (Merck Manual Hand

Books).http://www.merckmanuals.com/home/print/ear_nose_and_throatdisor

ders/ nose_sinus_and_taste_disorders/ smell_and_taste_disorders.html#index.

Last Update 20 Juli 2008.

Jacob T. 2010,A tutorial on the sense of taste (Cardiff University,

UK).http://www.cf.ac.uk/biosi/staffinfo/jacob/teaching/sensory/taste.html#In

dex. Last Update 10 November 2010.

Leopold D. Disorders of taste aznd smell. Medscape Refference, article overview,

2012.

Nursama, Efendi dan Ferry. 2008, Pendidikan dalam Keperawatan, Selemba

Medika, Jakarta.

Mark H Swartz. 1995, Buku Ajar Diagnostik Fisik, Penerjemah: dr.Petrus

Lukmanto, dr.R.F. Maulany, MSc , dr.Huriawati Hartanto, Jakarta.

Marya R K. A text book of phisiology for dental students (Taste and Smell). New

Delhi: CBS Publishers & Distributors, 2002: 256-9.

Mathub aditama. 1992, Rokok dan Kesehatan, Universitas Indonesia , Jakarta.

Mulyawati Y. Pengaruh rokok terhadap kesehatan gigi dan mulut. 31 Maret

2004. Subdit Gizi Klinis – Direktorat Gizi Masyarakat Departemen

Kesehatan RI.

Persatuan Dokter Gigi Indonesia. 2007,Bahaya merokok.Available From:

URL;http://www.pdgi-online.com/v2/index. Last Update 15 febuari 2007.

Page 47: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

Pearce E. 2008,Anatomi dan fisiologi untuk paramedis (Indera pengecap dan

pencium), Penerjemah: dr. Kartono Mohamad, Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta.

Revianti S. 2007, Pengaruh radikal bebas pada rokok terhadap timbulnya

kelainan di rongga mulut. Dental Jurnal FKG-UHT vol.1, no 2, hlm 85-89.

Sitepoe M. 1997, Kekhususan rokok Indonesia. PT Gramedia Widiasarana

Indonesia, Jakarta.

Soetiarto F. Hubungan Antara Kebiasaan Merokok dengan Kerusakan Gigi pada

Sopir Bis di Jakarta Tahun 1992. Proceeding Asean Meeting On Dental

Public Health. Bandung: Fakultas Kedokteran Gigi Padjajaran. 1994: 82-6.

Sufitni. Anatomi (Lidah sebagai indera pengecap). Departemen Anatomi Fakultas

Kedokteran USU, 2008:87-8.

Sukarno AD, Makky AA, Yuliati. 2009,Perbedaan sensitivitas indera pengecap

rasa manis pada perokok dan non perokok. Oral Biology Dental Journal

vol.1, no 2, hlm 19-23.

Syafriadi M. 2008, Patologi Mulut:Tumor neoplastik & Non neoplastik Rongga

Mulut. Ed 1. Penerbit andi, Yogyakarta.

Tjandra,Hans. 2003, Merokok dan Kesehatan. Available From

URL;http//www.compas.co.id. Last Update 19 Desember 2011.

Zhang Gen-H, Zhang Hai-Y, et al. 2008, The Relationship between fungiform

papillae density and detection threshold for sucrose in the young males.

Journal of Oxford University Press 2008; vol.10, no 1, hlm 93-9.

Page 48: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

LAMPIRAN

Page 49: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

INFORMED CONSENT

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :

Umur :

Alamat :

Jenis Kelamin : L/P

Dengan ini menyatakan bersedia untuk menjadi sampel dalam penelitian

yang berjudul “PERBEDAAN SENSITIVITAS INDERA PENGECAP RASA

MANIS DAN RASA PAHIT PADA PEROKOK DAN NON PEROKOK”.

Penelitian ini dilakukan oleh M.DHIO FANDRA, mahasiswa FAKULTAS

KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR.

Segala hal yang menyangkut penelitian ini telah saya pahami dan akan saya ikuti

sesuai prosedur yang dijelaskan oleh peneliti.

Denpasar,

Yang membuat Penyataan

( )

Page 50: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

No

Nama Bukan Perokok

Rasa Manis 68%

Rasa Pahit 50%

1 Wahyu Anggara 4 3

2 Fryanantha Yudhi 4 4

3 Ade Agus Indra 3 4

4 Ary Dharma 4 4

5 Dwi Suspriyawan 4 4

6 Yoga Widiantara 4 4

7 Pramana Surya 4 3

8 Sandy Mandita 3 4

9 Bayu Arya Winatha 4 3

10 Rian Arimbawa 4 4

11 Nanda Pradana 4 3

12 Dharma Dyaksa 3 4

13 Indra Prasetya 4 4

14 Eka Aryana 3 4

15 Rai Hambarsika 4 3

No

Nama Perokok

Rasa Manis 68%

Rasa Pahit 50%

1 Dananjaya Kawisana 3 3

2 Bagus Kresnanda 4 2

3 Anang Prayitna 3 2

4 Angga Triadi 3 3

5 Bayu Kandel 3 2

6 Kadek Wahyu Dwi 3 2

7 Rupa Widhiatmika 3 2

8 Rupa Widhinanjaya 4 2

9 Risca Pramana 3 2

10 Parama Arta 4 3

11 Dede Candra 3 2

12 Noven Lalong 3 2

13 Wirata Mimba 4 3

14 Dwi Indrawan 3 2

15 Yogantara Putra 3 2

Page 51: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

NPar Tests

Mann-Whitney Test

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Rasa_Manis Perokok 15 12.00 180.00

Non Perekok 15 19.00 285.00

Total 30

Test Statisticsb

Rasa_Manis

Mann-Whitney U 60.000

Wilcoxon W 180.000

Z -2.513

Asymp. Sig. (2-tailed) .012

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .029a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Kelompok

Page 52: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

NPar Tests

Mann-Whitney Test

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Rasa_Pahit Perokok 15 8.67 130.00

Non Perekok 15 22.33 335.00

Total 30

Test Statisticsb

Rasa_Pahit

Mann-Whitney U 10.000

Wilcoxon W 130.000

Z -4.513

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .000a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Kelompok

Page 53: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

Dokumentasi

Page 54: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

Bahan dan Alat Penelitian

1. Bahan Penelitian

- Larutan Quinine Hidrochloride 50%

- Larutan Sukrosa 68%

Page 55: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

- Aquadest

2. Alat Penelitian

- Taste strip

Page 56: Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1.Cover_.pdf · Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui

- Sarung tangan ( hand gloves ) dan Masker

- Norbeken, Pinset dan Kaca mulut

- Cotton roll