Skripsi Kebidanan 3

download Skripsi Kebidanan 3

of 56

Transcript of Skripsi Kebidanan 3

  • KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN PRE EKLAMPSIA - EKLAMPSIA DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI

    PERIODE 1 JANUARI31 DESEMBER 2007

    KARYA TULIS ILMIAH

    Oleh

    ARIS RETNO PRIYATI NIM. 0502200042

    DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MALANG JURUSAN KEBIDANAN

    PROGRAM STUDI KEBIDANAN KEDIRI TAHUN 2008

  • KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN PRE EKLAMPSIA - EKLAMPSIA DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI

    PERIODE 1 JANUARI31 DESEMBER 2007

    KARYA TULIS ILMIAH

    Oleh

    ARIS RETNO PRIYATI NIM. 0502200042

    Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Pendidikan Ahli Madya Kebidanan

    DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MALANG

    JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI KEBIDANAN KEDIRI

  • TAHUN 2008 LEMBAR PERSETUJUAN

    KARYA TULIS ILMIAH KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN PRE EKLAMPSIA

    EKLAMPSIA DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2007

    Oleh :

    ARIS RETNO PRIYATI NIM. 0502200042

    Telah disetujui untuk diseminarkan

    Pembimbing I : SHINTA KRISTIANTI, S. SiT Tanggal : NIP. 140 369 755 Pembimbing II : DWI ESTUNING RAHAYU, S.Pd, S.Kep.Ners Tanggal : NIP. 140 238 845

  • LEMBAR PENGESAHAN

    KARYA TULIS ILMIAH

    KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN PRE EKLAMPSIA EKLAMPSIA DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI

    PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2007

    Oleh :

    ARIS RETNO PRIYATI NIM. 0502200042

    Telah dipertahankan di depan Team Penguji

    pada tanggal 6 Agustus 2008 Susunan Team Penguji

    Penguji I L. A. WIJAYANTI, S. Kp, M.Kep, Sp.Mat NIP. 140 178 692

    (..................................)

    Tanda tangan

    Penguji II SUSANTI PRATAMANINGTYAS, S.ST NIP. 140 364 912

    (..................................)

    Tanda tangan

    Penguji III SHINTA KRISTIANTI, S.SiT NIP. 140 369 755

    (..................................)

    Tanda tangan

    Karya Tulis Ilmiah ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk

    memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan.

    Malang, tanggal Agustus 2008

    Mengetahui, Ketua Jurusan Kebidanan

    Politeknik Kesehatan Depkes Malang

  • SURACHMINDARI, S.ST, M.Pd NIP. 140 114 079

    PERNYATAAN KEASLIAN

    Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak

    terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh sebutan Ahli Madya

    Kebidanan di suatu Politeknik Kesehatan dan sepanjang pengetahuan saya juga

    tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang

    lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam

    daftar pustaka.

    Apabila terdapat karya maupun pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan

    oleh orang lain selain daftar pustaka, saya bersedia menerima sanksi dari institusi.

    Kediri, Agustus 2008 (ARIS RETNO PRIYATI)

  • LEMBAR PERSEMBAHAN

    Kemajuan bukanlah sekedar kehendak untuk

    menandai masa lampau yang telah berlalu Kemajuan justru terletak dimana langkah pasti

    untuk terus maju menyongsong masa depan (HR. Al Bukhori)

    Kekurangan kita yang besar adalah

    kita lebih sering peka terhadap kritik daripada menerima dan menyadarinya

    Karya tulis ini kupersembahkan kepada : Sang Khalik yang telah memberiku rizki

    kesehatan dan akal pikiran sehingga aku bisa menyelesaikan semuanya.

    Ayah, Ibu dan semua keluarga besarku yang telah dengan sabar mengerti dan mendukungku secara materi dan moril.

    Sahabat-sahabat dan teman-teman seangkatan, makasih atas semuanya Semoga Allah senantiasa memberikan kemudahan dan kesuksesan kepada kita sepanjang hayat. Amin...

    Almamaterku Prodi Kebidanan Kediri Untuk crew Citra Comp, terima kasih

    atas bantuannya.

  • ABSTRAK

    KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN PRE EKLAMPSIA EKLAMPSIA DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI PERIODE

    1 JANUARI 31 DESEMBER 2007 Peneliti : ARIS RETNO PRIYATI Pembimbing I : SHINTA KRISTIANTI, S. SiT Pembimbing II : DWI ESTUNING RAHAYU, S.Pd, S.Kep Ners.

    Pre eklampsia adalah kondisi dalam kehamilan yang ditandai dengan adanya peningkatan tekanan darah, protein urin dan edema dan juga berhubungan dengan kejang (eklampsia) dan gagal organ ganda pada ibu. Berdasarkan Buku Laporan Harian Ruang Bersalin RSUD Gambiran Kota Kediri tanggal 1 Januari 29 Februari 2008, didapatkan 7 kasus pre eklampsia eklampsia.

    Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik ibu hamil dengan pre eklampsia eklampsia yang meliputi usia ibu hamil, umur kehamiln, tingkat pendidikan ibu hamil dan status gravida. Teknik sampling yang digunakan adalah sampel jenuh. Variabel dari penelitian ini adalah karakteristik ibu hamil dengan pre eklampsia eklampsia. Pengumpulan data dari Rekam Medik pasien. Data dianalisis dengan analisis deskriptif yang bersifat kualitatif. Penilaian dengan menggunakan statistik presentase.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 15 ibu hamil dengan pre eklampsia eklamsia banyak terjadi pada kelompok usia 20-35 tahun (73,33%), pada umur kehamilan >28-40 minggu (86,67%), tingkat pendidikan penderita adalah pendidikan dasar dan menengah (46,67%), dimana status gravida pada multigravida lebih dominan (53,33%). Kata kunci : Karakteristik, Pre eklampsia eklampsia

  • ABSTRACT

    CHARACTERISTIC OF PREGNANT WOMAN WITH PRE ECLAMPSIA ECLAMPSIA AT RSUD GAMBIRAN KEDIRI TOWN PERIODE

    1 JANUARY 31 DECEMBER 2007 Peneliti : ARIS RETNO PRIYATI Pembimbing I : SHINTA KRISTIANTI, S. SiT Pembimbing II : DWI ESTUNING RAHAYU, S.Pd, S.Kep Ners.

    Pre eclampsia is a pregnancy spesific condition which have high blood pressure, protein urine sign, and edema. It can be related with convultion and double damaged woman organ. According journal in Verbanding Khamer RSUD Gambiran Kediri town during, January, 1st December 31 st 2007 there are 7 mother with pre eclampsia eclampsia in pregnancy.

    This research conducted to know picture accurence of characteristic of pregnant woman with pre eclampsia eclampsia such as age of pregnant women, pregnancy periode, eduction story of pregnant woment and status of gravida. Desain of research used descriptive with approach retrospektive. Population in this research are 15 pregnant woman with pre eclampsia eclampsia. Technique of sampling used saturated sample. Variable in this research is occurence of characteristic of pregnant woman with pre eclampsia eclampsia Data collecting from medical record. Data analysed with descriptive analysys having the character of qualitative. Assessment using precentage statistic.

    The result of this research shows that among 15 mother with pre eclampsia eclampsia in pregnancy a lot of became of the age group 20-35 year (73,33%), with pregnancy period 29-40 weeks (86,87%), a lot of patien education story are elementary and midle education (46,67%), where status of gravida of multigravida more dominant (53,33%). Key words : Characteristic, Pre eclampsia eclampsia

  • KATA PENGANTAR

    Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

    karuniaNYA, sehingga penyusunan Karya Tulis Ilmiah dengan judul

    Karakteristik Ibu Hamil Dengan Pre Eklampsia Eklampsia di RSUD Gambiran

    Kota Kediri Periode 1 Januari31 Desember 2007 ini dapat terselesaikan tepat

    pada waktunya. Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai syarat

    menyelesaikan pendidikan Ahli Madya Kebidanan Program Studi Kebidanan

    Kediri Politeknik Kesehatan Malang.

    Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, peneliti banyak mendapat

    bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak. Untuk itu peneliti menyampaikan

    terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

    1. Ibu Temu Budiarti, S.Pd, M.Kes, selaku Ketua Porgram Studi Kebidanan

    Kediri.

    2. Bapak Koekoeh Hardjito, S.Kep.Ners, M.Kes selaku koordinator Karya

    Tulis Ilmiah.

    3. Ibu Shinta Kristianti, S. SiT selaku Pembimbing I

    4. Ibu Dwi Estuning Rahayu, S.Pd, S.Kep.Ners selaku Pembimbing II

    5. Ibu Sukesi selaku Kepala Diklat RSUD Gambiran Kota Kediri

    Penulis menyadari karya tuis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan,

    oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun

    demi perbaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

  • Akhirnya penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat

    bermanfaat sebagaimana tujuan penyusunannya.

    Kediri, Agustus 2008

    Peneliti

  • DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL................................................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... iii

    PERNYATAAN KEASLIAN..................................................................... iv

    LEMBAR PERSEMBAHAN .................................................................... v

    ABSTRAK .................................................................................................. vi

    KATA PENGANTAR ................................................................................ viii

    DAFTAR ISI............................................................................................... x

    DAFTAR TABEL ...................................................................................... xii

    DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiii

    DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xiv

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang ....................................................................... 1

    1.2. Rumusan Masalah .................................................................. 3

    1.3. Tujuan Penelitian ................................................................... 3

    1.4. Manfaat Penelitian ................................................................ 4

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Konsep Kehamilan ................................................................. 5

    2.2 Konsep Pre eklampsia eklampsia........................................ 6

    2.3 Karakteristik Ibu Hamil dengan Pre eklampsia eklampsia . 17

    2.4 Kerangka Konsep................................................................... 20

  • BAB III METODE PENELITIAN

    3.1 Desain Penelitian.................................................................... 21

    3.2 Populasi, Sampel dan Sampling............................................. 21

    3.3 Variabel Penelitian ................................................................. 22

    3.4 Definisi Variabel .................................................................... 23

    3.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 24

    3.6 Prosedur Pengumpulan Data .................................................. 25

    3.7 Alat Ukur Penelitian............................................................... 25

    3.8 Teknik Analisa Data............................................................... 25

    3.9 Etika Penelitian ...................................................................... 27

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Hasil Penelitian .................................................................... 28

    4.2 Pembahasan .......................................................................... 31

    4.3 Keterbatasan ......................................................................... 38

    BAB V PENUTUP

    5.1 Kesimpulan .......................................................................... 39

    5.2 Saran ..................................................................................... 39

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Tabel Definisi Operasional .................................................. 24 Tabel 4.1 Tabel Distribusi Data Berdasarkan Usia Ibu Hamil dengan Pre eklampsia - eklampsia ....................................... 28 Tabel 4.2 Tabel Distribusi Data Berdasarkan Umur Kehamilan pada ibu hamil dengan Pre eklampsia eklampsia.............. 29 Tabel 4.3 Tabel Distribusi Data Berdasarkan Tingkat Pendidikan Ibu Hamil dengan Pre eklampsia- eklampsia........................ 30 Tabel 4.4 Tabel Distribusi Data Berdasarkan Status Gravida pada ibu hamil dengan Pre eklampsia eklampsia.............. 30

  • DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Karakteristik Ibu Hamil dengan Pre eklampsia - eklampsia ................... 20

  • DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Jadwal Penelitian Lampiran 2 Tabulasi Data

    Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian

    Lampiran 4 Surat Keterangan

    Lampiran 5 Lembar Konsultasi

    Lampiran 6 Berita Acara Perbaikan Karya Tulis Ilmiah

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan

    menghasilkan kelahiran bayi cukup bulan melalui jalan lahir namun kadang-

    kadang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Sulit diketahui

    sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi masalah. Setiap wanita hamil

    bisa saja menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya.

    (Sarwono, P, 2002: 89).

    Frekuensi terjadinya pre eklampsia di Indonesia dilaporkan sekitar 3

    10%, dimana frekuensi untuk tiap negara berbeda-beda, karena banyaknya

    faktor yang mempengaruhinya; primigravida, keadaan sosial ekonomi dan

    perbedaan dalam menentukan kriteria dalam penentuan diagnosis. Pada

    primigravida frekuensi pre eklampsia lebih tinggi bila dibandingkan dengan

    multigravida, terutama primigravida muda (Sarwono, P, 2002: 287). Profil

    penyakit ini bervariasi di seluruh Indonesia, yang kemungkinan dipengaruhi

    oleh berbagai faktor berbeda disetiap daerah. Pre eklampsia lebih banyak

    terjadi pada tingkat pendidikan ibu yang masih rendah, usia ibu yang

    ekstrim (< 20 tahun dan > 35 tahun) dan pada usia kehamilan trimester III

    (Rambulangi, J, 2003). Pada tahun 1998-2006 dilaporkan frekuensi pre

    eklampsia dan eklampsia di 12 RS Pendidikan di Indonesia sekitar 3,4

    1

  • 8,5%, dimana 5,3% menyebabkan kematian perinatal 10,83 per 1.000

    (Ridwanamiruddin, 2007).

    Pre eklampsia - eklampsia setidaknya berkaitan dengan perubahan

    fisiologis kehamilan. Adaptasi fisiologi normal pada kehamilan meliputi

    peningkatan volume plasma darah, vasodilatasi, penurunan resistensi

    vaskuler sistemik, peningkatan curah jantung dan penurunan tekanan

    osmotik koloid. Pada pre eklampsia, volume plasma yang beredar menurun

    sehingga terjadi hemokonsentrasi dan peningkatan hematokrit maternal.

    Perubahan ini membuat perfusi organ maternal menurun, termasuk perfusi

    ke unit janin-uteroplasenta (Bobak, 2004: 630-631).

    Perlu diketahui bahwa sindrom pre eklampsia eklampsia dengan

    hipertensi, edema dan proteinurin sering tidak diketahui atau tidak

    diperhatikan oleh wanita yang bersangkutan sehingga tanpa disadari dalam

    waktu yang singkat dapat timbul pre eklampsia bahkan eklampsia. Dengan

    pengetahuan ini, menjadi jelas bahwa pemeriksaan antenatalcare, yang

    teratur dan rutin untuk mencari tanda-tanda pre eklampsia, sangat penting

    dalam usaha pencegahan pre eklampsia eklampsia (Sarwono, P, 2002:

    282).

    Berdasarkan Laporan Dinas Kesehatan Kota Kediri, kejadian pre

    eklampsia eklampsia di Kota Kediri pada tahun 2007 dilaporkan sebanyak

    35 kasus. Dimana distribusi penyakit ini terbanyak terdapat di RSUD

    Gambiran Kota Kediri yaitu 15 kasus, RS Bhayangkara sebanyak 5 kasus,

  • RS Baptis sebanyak 7 kasus, RSI Al-Arafah sebanyak 4 kasus dan RSIA

    Melinda sebanyak 4 kasus.

    Berdasarkan Buku Laporan Harian Ruang Bersalin di RSUD

    Gambiran Kota Kediri periode tanggal 1 Januari29 Pebruari 2008, di

    dapatkan ibu bersalin dengan pre eklampsia ringan sebanyak 3 orang , pre

    eklampsia berat sebanyak 3 orang dan eklampsia sebanyak 1 orang. Dimana

    ke 7 penderita ini 4 primipara dan 3 multipara serta usia penderita rata-rata

    sekitar 20-35 tahun.

    Dari fenomena di atas, maka peneliti tertarik mengadakan penelitian

    untuk mengetahui Karakterisrik ibu hamil dengan pre eklampsia - eklampsia

    di RSUD Gambiran Kota Kediri periode 1 Januari31 Desember 2007 .

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan

    permasalahan sebagai berikut Bagaimanakah karakteristik ibu hamil

    dengan pre eklampsia - eklampsia di RSUD Gambiran Kota Kediri periode 1

    Januari31 Desember 2007? .

    1.3 Tujuan Penelitian

    1.3.1 Tujuan Umum

    Mengetahui karakteristik ibu hamil dengan pre eklampsia

    eklampsia di RSUD Gambiran Kota Kediri periode 1 Januari31

    Desember 2007.

  • 1.3.2 Tujuan Khusus

    Adapun tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:

    1. Mengidentifikasi karakteristik ibu hamil dengan pre eklampsia

    eklampsia berdasarkan usia.

    2. Mengidentifikasi karakteristik ibu hamil dengan pre eklampsia

    eklampsia berdasarkan usia kehamilan.

    3. Mengidentifikasi karakteristik ibu hamil dengan pre eklampsia

    eklampsia berdasarkan tingkat pendidikan.

    4. Mengidentifikasi karakteristik ibu hamil dengan pre eklampsia

    eklampsia berdasarkan status gravida.

    1.4 Manfaat Penelitian

    1.4.1 Bagi Peneliti

    Menambah wawasan dan pengetahuan tentang karakteristik ibu

    hamil dengan pre eklampsia eklampsia.

    1.4.2 Bagi institusi

    Sebagai bahan bacaan atau informasi dan masukan untuk perbaikan

    dan pengembangan penelitian selanjutnya.

    1.4.3 Bagi Tempat Penelitian

    Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan atau informasi mengenai

    karakteristik ibu hamil dengan pre eklampsia eklampsia.

  • BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Konsep Kehamilan

    2.2.1 Pengertian

    Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin

    mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan.

    (Manuaba, IBG, 1998: 4).

    2.2.2 Pembagian

    2.2.2.1 Kehamilan fisiologis

    Masa kehamilan dimulai dari ovulasi sampai lahirnya janin.

    Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan

    menghasilkan kelahiran bayi cukup bulan melalui jalan

    lahir (Sarwono, P, 2002: 89).

    2.2.2.2 Kehamilan patologis

    1. Komplikasi-komplikasi sebagai akibat langsung dari

    kehamilan

    a. Hiperemesis

    b. Pre eklampsia - eklampsia

    c. Kehamilan ektopik

    d. Perdarahan ante partum

    e. Kelainan dan lamanya kehamilan

    f. Kehamilan kembar

    5

  • g. Penyakit serta kelainan plasenta dan selaput janin

    2. Penyakit dan kelainan yang tidak langsung

    berhubungan dengan kehamilan

    a. Penyakit dan kelainan alat kandungan

    b. Penyakit kardiovaskuler

    c. Penyakit saluran nafas

    d. Penyakit traktus digestivus

    e. Penyakit endokrin

    (Sarwono, P, 2002: 275)

    2.2 Konsep Pre eklampsia - eklampsia

    2.2.1 Pengertian Pre eklampsia - eklampsia

    Pre eklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai protein dan edema

    akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera

    setelah persalinan (Mansjoer, A, 2000: 270).

    Eklampsia adalah pre eklampsia yang disertai kejang dan atau koma

    yang timbul bukan akibat kelainan neurologi (Mansjoer, A, 2000:

    270).

    2.2.2 Etiologi Pre eklampsia - eklampsia

    Sampai saat ini belum diketahui secara pasti (Mansjoer, A, 2000:

    270).

    2.2.3 Faktor predisposisi terjadinya pre eklampsia eklampsia

    1. Primigravida

    2. Keadaan sosioekonomi

  • 3. Perbedaan kriteria dalam penentuan diagnosis

    (Sarwono, P, 2002: 287)

    4. Usia ibu yang ekstrim, yaitu usia kurang dari 20 tahun dan lebih

    dari 35 tahun

    5. Kehamilan ganda dan hidrops fetalis

    6. Penyakit vaskuler termasuk hipertensi esensial kronik dan

    Diabetus Militus (DM)

    7. Riwayat keluarga pernah pre eklampsia eklampsia

    8. Obesitas dan hidramnion

    9. Gizi yang kurang dan anemia

    10. Tingkat pendidikan ibu hamil (Ridwanamiruddin, 2007).

    2.2.4 Klasifikasi

    2.2.4.1 Pre eklampsia

    1. Pre eklampsia Ringan

    2. Pre eklampsia Berat

    2.2.4.2 Eklampsia

    2.2.5 Tanda dan Gejala

    2.2.5.1 Pre eklampsia Ringan

    1. Kenaikan tekanan darah diastolik 15 mmHg atau lebih

    dalam 2 kali pengukuran berjarak 1 jam atau tekanan

    diastolik sampai 110 mmHg

    2. Proteinuria +1-+2 (Sarwono, P, 2002: 208).

    3. Belum dijumpai gejala subjektif

  • 4. Kenaikan berat badan 1 Kg atau lebih dalam 1 minggu

    (Manuaba, IBG, 1998: 242).

    2.2.5.2 Pre eklampsia Berat

    1. Tekanan diastolik > 110 mmHg

    2. Proteinuria > +2 (Sarwono, P, 2002: 208).

    3. Oligourin (< 400 cc dalam 24 jam)

    4. Sakit kepala daerah frontal

    5. Rasa nyeri pada epigastrium

    6. Gangguan mata, penglihatan menjadi kabur

    7. Terdapat mual sampai muntah

    8. Gangguan pernapasan sampai sianosis

    9. Terjadi gangguan kesadaran (Manuaba, IBG, 1998:

    208).

    2.2.5.3 Eklampsia

    Sama dengan tanda dan gejala pre eklamsia berat namun

    disertai adanya kejang atau koma (Mansjoer, A, 2000:

    270).

    2.2.6 Diagnosis

    Pada umumnya diagnosis pre eklampsia di dasarkan atas adanya 2

    dari tanda trias utama; hipertensi, edema dan proteinuria, tetapi hal

    ini dapat merugikan penderita karena tiap tanda merupakan bahaya

    kendatipun ditemukan tersendiri. Oleh karena itu harus dilakukan uji

    diagnosis pre eklampsia yaitu:

  • 1. Uji Diagnosis Dasar

    a. Pengukuran tekanan darah

    b. Analisis protein dalam urin

    c. Pemeriksaan edema

    d. Pengukuran TFU

    e. Pemeriksaan Fundoskopi

    2. Uji Laboratorium Dasar

    a. Evaluasi Hematologik (hematokrit, jumlah trombosit,

    morfologi eritrosit pada sediaan apus darah tepi)

    b. Pemeriksaan fungsi hati (SGOT dan SGPT)

    c. Pemeriksaan fungsi ginjal (ureum dan kreatinin)

    3. Uji Untuk Meramalkan Hipertensi

    a. Roll-over test

    b. Pemberian infus Angiotensin II (Sarwono, P, 2002: 290).

    Sedangkan diagnosa eklampsia ditegakkan berdasarkan gejala- gejala

    pre eklampsia disertai adanya kejang atau koma (Mansjoer, A, 2000:

    270 ).

    2.2.7 Komplikasi

    Tergantung pada derajat pre eklampsia - eklampsianya

    2.2.7.1 Bagi ibu

    1. Atonia Uteri (Uterus couvelair)

  • 2. Sindrom Hemolisis, Elevated Liver Enzim, Low

    Platelet Count (HELLP)

    3. Ablasi Retina

    4. Koagulasi Intravaskuler Desiminata (KID)

    5. Gagal ginjal

    6. Perdarahan otak

    7. Edema paru

    8. Gagal jantung

    9. Syok bahkan kematian

    2.2.7.2 Bagi Janin

    Tergantung pada akut atau kronisnya insufisiensi

    uteroplasenta, misalnya pertumbuhan janin terhambat dan

    premature (Mansjoer, A, 2000: 270).

    2.2.8 Diagnosa Banding

    2.2.8.1 Kejang

    Bisa disebabkan oleh ensefalopati hipertensi, epilepsi,

    tromboemboli, intoksikasi obat, trauma, hipoglikemia atau

    alkalosis

    2.2.8.2 Koma

    Bisa disebabkan karena epilepsi, sinkop, intoksikasi alkohol

    atau obat, asidosis, hipoglikemia atau azotemia (Mansjoer,

    A, 2000: 270).

  • 2.2.9 Pencegahan

    Untuk mencegah kejadian pre eklampsia dapat dilakukan nasehat

    tentang:

    2.2.9.1 Diet makanan

    Makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup

    vitamin, dan rendah lemak. Kurangi garam apabila berat

    badan bertambah atau edema. Makanan berorientasi pada

    empat sehat lima sempurna. Untuk meningkatkan jumlah

    protein dengan tambahan satu butir telur setiap hari.

    2.2.9.2 Cukup istirahat

    Istirahat yang cukup pada hamil tua dalam arti bekerja

    seperlunya dan disesuaikan dengan kemampuan. Lebih

    banyak duduk atau berbaring kearah punggung janin

    sehingga aliran darah menuju plasenta tidak mengalami

    gangguan.

    2.2.9.1 Pengawasan antenatal (hamil)

    Bila terjadi perubahan perasaan dan gerak janin dalam

    rahim segera datang ke tempat pemeriksaan. Keadaan

    yang memerlukan perhatian:

    1) Uji Kemungkinan Pre eklampsia:

    a. Pemeriksaan tekanan darah atau kenaikannya

    b. Pemeriksaan tinggi fundus uteri

    c. Pemeriksaan berat badan atau edema

  • d. Pemeriksaan proteinurin

    e. Kalau mungkin dilakukan pemeriksaan fungsi

    ginjal, fungsi hati, gambaran darah umum dan

    pemeriksaan retina mata

    2) Penilaian kondisi janin dalam rahim:

    a. Pemantauan tinggi fundus uteri

    b. Pemeriksaan janin : gerakan janin dalam rahim,

    denyut jantung janin, pemantauan air ketuban

    c. Usulkan untuk melakukan pemeriksaan USG.

    Dalam keadaan yang meragukan, maka merujuk

    penderita merupukan sikap yang terpilih dan teruji

    (Manuaba, IBG, 1998: 243).

    2.2.10 Penanganan

    2.2.10.1 Pre eklampsia Ringan

    1. Jika kehamilan < 37 minggu dan tidak ada tanda tanda

    perbaikan, lakukan penilaian 2x seminggu secara rawat

    jalan :

    a. Pantau tekanan darah, proteinurin, refleks dan

    kondisi janin

    b. Lebih banyak istirahat

    c. Diet biasa

    d. Tidak perlu diberi obatobatan

    e. Jika rawat jalan tidak mungkin, rawat di RS:

  • 1) Diet biasa

    2) Pantau tekanan darah 2x / hari

    3) Tidak perlu obatobatan

    4) Tidak perlu diuretik, kecuali jika terdapat edema

    paru, dekompensasi kordis dan gagal ginjal akut

    5) Jika tekanan diastolik turun sampai normal

    pasien dipulangkan dan diberi nasehat untuk

    istirahat dan memperhatikan tandatanda pre

    eklampsia berat, kontrol 2x seminggu dan jika

    tekanan diastolik naik lagi maka pasien perlu di

    rawat lagi

    6) Jika tidak ada tandatanda perbaikan pasien

    tetap dirawat

    7) Jika terdapat tandatanda pertumbuhan janin

    terhambat, pertimbangkan untuk terminasi

    kehamilan

    8) Jika proteinurin meningkat tangani sebagai pre

    eklampsia berat

    2. Jika kehamilan > 37 minggu, pertimbangkan

    terminasi kehamilan:

    a. Jika servix matang, lakukan induksi dengan

    oksitocin 5 IU dalam 500 cc Dextrosa IV 10

    tetes per menit atau dengan Prostaglandin

  • b. Jika servix belum matang, berikan

    Prostaglandin, Misoprostol atau kateter folley

    atau terminasi dengan SC

    2.2.10.2 Pre eklampsia Berat

    Penangan Umum

    a. Jika tekanan diastolik > 110 mmHg, berikan

    antihipertensi sampai tekanan diastolik antara 90

    110 mmHg

    b. Pasang infus RL dengan jarum besar

    c. Ukur keseimbangan cairan, jangan sampai overload

    d. Kateterisasi urin untuk pengeluaran volum dan

    proteinurin

    e. Jika jumlah urin < 300 / jam, pasang infus cairan dan

    pertahankan sampai 1 1/8 jam serta pantau

    kemungkinan edema paru

    f. Jangan tinggalkan pasien sendirian karena kejang

    yang disertai aspirasi dapat mengakibatkan kematian

    ibu dan janin

    g. Observasi tanda-tanda vital, refleks dan DJJ setiap

    jam

    h. Auskultasi paru untuk mencari tandatanda edema

    paru

  • i. Nilai pembekuan darah dengan uji pembekuan

    bedside. Jika pembekuan darah tidak terjadi sesudah 7

    menit, kemungkinan terjadi koagulopati.

    2.2.10.3 Eklampsia

    Penanganan eklampsia sama dengan pre eklampsia berat

    di tambah dengan penanganan kejang.

    Penanganan Kejang

    a) Berikan obat anti konvulsan yaitu Magnesium Sulfat

    (Mg SO4)

    1) Dosis awal

    a. Mg SO4 4 gram IV sebagai larutan 20%

    selama 5 menit

    b. Diikuti Mg SO4 (50%) 5 gram IM dengan

    1 cc Lignokain 2% (dalam spuit yang sama)

    c. Pasien akan merasa agak panas sewaktu

    pemberian Mg SO4

    2) Dosis Pemeliharaan

    a. Mg SO4 (50%) 5 gram dan Lignokain 2%

    1 cc IM setiap 4 jam

    b. Lanjutkan pemberian sampai 24 jam pasca

    persalinan atau kejang terakir

  • 3) Sebelum pemberian Mg SO4 Periksa:

    a. Frekuensi pernafasan, minimal 16x per

    menit

    b. Reflek patella positf

    c. Urin minimal 30 cc per jam dalam 4 jam

    terakir

    4) Stop pemberian Mg SO4 jika:

    a. Frekuensi pernafasan < 16x per menit

    b. Reflek patella negatif

    c. Urin < 30 cc per jam

    5) Siapkan Antidontum

    a. Kalsium Karbonat 2 gram (20 cc dalam

    larutan 10%) IV perlahan-lahan sampai

    pernafasan mulai lagi

    b) Perlengkapan untuk penanganan kejang (jalan nafas,

    sedotan, masker oksigen dan oksigen)

    c) Lindungi pasien dari kemungkinan trauma

    d) Aspirasi mulut dan tenggorokan

    e) Baringkan pasien pada posisi kiri, posisi tredelenburg

    untuk mengurangi resiko aspirasi

    f) Beri O2 4 6 liter permenit (Sarwono, P, 2002: 211-

    212).

  • 2.3 Karakteristik ibu hamil dengan pre eklampsia eklampsia

    2.3.1 Usia ibu hamil

    Usia adalah lama waktu hidup atau ada (sejak dilahirkan atau

    diadakan) (Balai Pustaka, 2002: 1244).

    Pre eklampsia eklampsia hampir secara eksklusif merupakan

    penyakit pada nullipara. Biasanya penyakit ini terdapat pada wanita

    usia subur dengan umur yang ekstrim, yaitu pada remaja belasan

    tahun (< 20 tahun) dan pada wanita yang berumur lebih dari 35

    tahun, dan jarang terjadi pada wanita usia antara 20-35 tahun

    (Anlikha, 2007).

    2.3.2 Usia kehamilan

    Umur kehamilan adalah masa kehamilan dimulai dari ovulasi sampai

    dengan lahirnya janin (Sarwono, P, 2002: 89).

    Dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi menjadi 3 bagian yaitu :

    1. Kehamilan trimester I di mulai saat konsepsi sampai sebelum

    umur kehamilan 14 minggu

    2. Kehamilan trimester II, umur kehamilan 14-28 minggu

    3. Kehamilan trimester III, umur kehamilan lebih dari 28 minggu

    sampai 40 minggu

    (Riza, Baharuddin, 2006).

  • Gejala-gejala dari pre eklampsia baru nyata pada usia kehamilan

    yang lanjut, biasanya pada trimester III, walaupun sebenarnya

    kelainan sudah terjadi jauh lebih dini yakni pada usia kehamilan

    antara 8-18 minggu (Rambulangi, J, 2007)

    2.3.3 Tingkat pendidikan ibu

    Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan

    untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok atau

    masyarakat sehingga mereka melaksanakan apa yang diharapkan

    oleh pelaku pendidikan (Soekidjo, N, 2003: 16).

    Latar belakang pendidikan dapat dijadikan tolok ukur sebagai

    penilaian data. Jenjang atau tingkat pendidikan dapat dikelompokan

    menjadi :

    1. Pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat)

    2. Pendidikan menengah (SMA atau SMK atau sederajat)

    3 Pendidikan tinggi (Diploma, Sarjana, Magister, doktor)

    (Dikbud KBRI, 2003)

    Frekuensi pre eklampsia untuk tiap negara berbeda-beda karena

    banyaknya faktor yang mempengaruhinya, diantaranya yaitu tingkat

    pendidikan yang dimiliki masyarakat. Rendahnya tingkat pendidikan

    ini berkaitan dengan status sosial ekonomi, yang nantinya akan

    berkaitan dengan kurangnya pemenuhan gizi selama kehamilan dan

    anemia pada kehamilan (Ridwanamiruddin, 2007).

  • 2.3.4 Status Gravida

    Gravida adalah wanita hamil (Dorland, 2002: 949).

    Gravida adalah jumlah kehamilan (Bobak, 2004: 104).

    Gravida dibedakan menjadi 2 yaitu :

    1. Primigravida, yaitu seorang wanita yang hamil pertama kali

    2. Multigravida, yaitu seorang wanita yang sudah hamil 2 kali atau

    lebih (Bobak, 2004: 104).

    Pre eklamsia sering terjadi pada kehamilan pertama atau

    primigravida. Hal ini diduga karena adanya suatu mekanisme

    imunologi di samping endokrin dan genetik; dan pada kehamilan

    pertama pembentukan blocking antibodies terhadap antigen plasenta

    yang belum sempurna, dan makin sempurna pada kehamilan

    selanjutnya (Sudinaya, I P, 2007).

  • 2.4 Kerangka Konsep

    Keterangan : : tidak diteliti

    : diteliti

    Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Karakteristik Ibu Hamil dengan Pre eklampsia eklampsia

    Kehamilan

    Patologis Fisiologis

    a. Pre eklampsia b. Eklampsia Faktor predisposisi

    a. Distensi Rahim yang Berlebihan

    b. Anemia dan kurang gizi

    c. Riwayat Keluarga pernah pre eklampsia eklampsia

    d. Obesitas dan hidramnion

    e. Penyakit vaskuler

    Karakteristik : a. Usia ibu hamil b. Umur kehamilan c. Tingkat pendidikan

    ibu d. Status gravida

  • BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Desain Penelitian

    Desain penelitian pada hakekatnya merupakan suatu strategi untuk

    mencapai tujuan penelitian dan berperan sebagai padoman atau penuntun

    peneliti pada seluruh proses penelitian (Nursalam, 2003: 8). Untuk

    menjawab rumusan masalah atau pertanyaan peneliti dan untuk mencapai

    tujuan penelitian maka penelitian ini menggunakan metode penelitian

    deskriptif dengan pendekatan retrospektif yaitu dengan menggunakan data

    pasien yang ada di RSUD Gambiran Kota Kediri periode 1 Januari-31

    Desember 2007.

    3.2 Populasi, Sampel dan Sampling

    3.2.1 Populasi

    Populasi adalah setiap subjek yang memenuhi kriteria yang telah

    ditetapkan (Nursalam, 2003: 93).

    Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi, A, 2006:

    130) Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh data rekam medis

    ibu hamil dengan pre eklampsia - eklampsia di RSUD Gambiran

    Kota Kediri periode 1 Januari31 Desember 2007.

    21

  • 3.2.2 Sampel

    Sampel adalah bagian dari populasi terjangkau yang dapat digunakan

    sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2003: 95).

    Sampel adalah sebagian populasi yang diambil dari keseluruhan

    objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi

    (Soekidjo, N, 2005: 79).

    Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah seluruh data

    rekam medis ibu hamil dengan pre eklampsia - eklampsia di RSUD

    Gambiran Kota Kediri periode 1 Januari31 Desember 2007.

    3.2.3 Sampling

    Sampling adalah proses menyeleksi populasi yang dapat mewakili

    populasi yang ada (Nursalam, 2003: 97).

    Dalam penelitian ini menggunakan teknik sampel jenuh yaitu teknik

    penentuan sampel dimana seluruh anggota populasi dijadikan

    sebagai sampel.

    3.3 Variabel Penelitian

    Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda

    terhadap sesuatu (benda, manusia, dll) (Nursalam, 2003: 102 ).

    Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota kelompok

    yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain (Soekidjo, N, 2005:

    70).

    Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah variabel tunggal

    yaitu karakteristik ibu hamil dengan pre eklampsia eklampsia.

  • 3.4 Definisi Variabel

    3.4.1 Definisi Konsep

    1. Pre eklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai protein dan

    edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau

    segera setelah persalinan (Mansjoer, A, 2000: 270).

    2. Eklampsia adalah pre eklampsia yang disertai kejang dan atau

    koma yang timbul bukan akibat kelainan neurologi (Mansjoer, A,

    2000: 270).

    3. Usia adalah lama waktu hidup atau ada (sejak dilahirkan atau

    diadakan) (Balai Pustaka, 2002: 1244).

    4. Umur kehamilan adalah masa kehamilan dimulai dari ovulasi

    sampai dengan lahirnya janin (Sarwono, P, 2002: 89).

    5. Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan

    untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok atau

    masyarakat sehingga mereka melaksanakan apa yang diharapkan

    oleh pelaku pendidikan (Soekidjo, N, 2003: 16).

    6. Gravida adalah jumlah kehamilan (Bobak, 2004: 104).

  • 3.4.2 Definisi Operasional

    Tabel 3.1 Definisi Operasional

    Variabel Definisi Parameter Skala Pengukuran Alat ukur

    Karakteristik ibu hamil dengan pre eklampsia eklampsia

    Lukisan atau keadaan dari ibu hamil dengan pre eklampsia eklampsia di RSUD Gambiran Kota Kediri periode 1 Januari-31 Desember 2007

    Karakteristik : 1. Usia ibu hamil :

    a. Usia ekstrim (< 20 tahun dan > 35 tahun)

    b. Bukan usia ekstrim (20-35 tahun)

    2. Umur kehamilan a. TM I (0-28-40

    minggu) 3. Tingkat pendidikan

    ibu a. Pendidikan dasar

    (SD dan SMP atau sederajat)

    b. Pendidikan menengah (SMA, SMK atau sederajat)

    c. Pendidikan tinggi (Diploma dan gelar PT)

    4. Status Gravida a. Primigravida b. Multigravida

    Nominal Ordinal Ordinal Nominal

    Lembar tabulasi data berdasarkan rekam medis

    3.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di RSUD Gambiran Kota Kediri pada tanggal 14

    Juli 18 Juli 2008.

  • 3.6 Prosedur Pengumpulan Data

    Pengumpulan data adalah suatu pendekatan kepada subjek dan proses

    pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian.

    Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan metode

    dokumentasi yaitu dengan mengolah data sekunder. Data tersebut diambil

    dari RSUD Gambiran Kota Kediri periode 1 Januari31 Desember 2007.

    3.7 Alat Ukur Yang Digunakan

    Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman

    dokumentasi yaitu daftar yang berisi pedoman pedoman atau panduan

    sebuah dokumen (Iqbal, H, 2004: 16). Pedoman ini berisi data tentang

    karakteristik ibu hamil dengan pre eklampsia eklampsia di RSUD

    Gambiran Kota Kediri periode 1 Januari31 Desember 2007.

    3.8 Analisa Data

    Setelah data terkumpul semuanya melalui telaah data sekunder dari

    RSUD Gambiran Kota Kediri, peneliti mengolah data dengan langkah-

    langkah sebagi berikut:

    1. Pengumpulan data

    2. Memeriksa kembali data yang sudah terkumpul menggunakan tabel

    3. Pengolahan data

    Setelah data terkumpul, kemudian data dimasukan dalam tabel dengan

    klasifikasi sebagia berikut:

    1. Usia ibu hamil

  • a. Usia ekstrim (< 20 tahun dan > 35 tahun)

    b. Bukan usia ekstrim (20 35 tahun)

    2. Umur kehamilan

    a. TM I (0-28-40 minggu)

    3. Tingkat pendidikan ibu

    a. Pendidikan dasar (SD dan SMP atau sederajat)

    b. Pendidikan menengah (SMA, SMK atau sederajat)

    c. Pendidikan tinggi (Diploma dan gelar PT)

    4. Status gravida

    a. Primigravida

    b. Multigravida

    Semua point objek yang diteliti yang sesuai dengan yang ditemukan

    responden di beri tanda cek ( 3 ). Kemudian jumlah tanda cek pada masing-

    masing objek yang diteliti dijumlahkan dengan menggunakan rumus :

    Keterangan:

    P : Prosentasi hasil

    A : Jumlah yang di dapat

    B : Jumlah maksimal yang diharapkan

    (Suharsimi, A, 2002: 213)

    %100XBAP =

  • 3.9 Etika Penelitian

    Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti menyerahkan surat penelitian

    ke direktur RSUD Gambiran Kota Kediri atas rekomendasi dari Kaprodi

    Kebidanan Kediri.

    Setelah melalui ijin penelitian dari pihak RSUD Gambiran Kota Kediri,

    maka peneliti mulai mengadakan penelitian dengan pengumpulan data

    sesuai variabel (kepentingan).

    Dalam melaksanakan penelitian, peneliti juga mempertahankan prinsip

    etika dalam pengumpulan data yaitu :

    3.9.1 Bebas dari Eksploitasi

    Yaitu informasi yang telah di dapatkan tidak akan di pergunakan

    untuk kepentingan yang merugikan subjek dalam bentuk apapun.

    3.9.2 Anonimity (tanpa nama)

    Yaitu data yang terkumpul tidak menyebutkan nama pasien yang

    bersangkutan.

    3.9.3 Confidentiality

    Yaitu data yang diperoleh harus di jaga kerahasiaannya.

    (Nursalam, 2003: 118).

  • BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Hasil Penelitian

    4.1.1 Gambaran Umum Penelitian

    Penelitian dilaksanakan di Bagian Rekam Medik RSUD

    Gambiran Kota Kediri dengan Judul Karakteristik Ibu Hamil dengan

    Pre eklampsia - eklampsia di RSUD Gambiran kota Kediri Periode 1

    Januari - 31 Desember 2007. Pengumpulan data dilakukan tanggal

    18 Juli 2008 dengan jumlah responden 15.

    4.1.2 Data Umum

    Data yang disajikan meliputi usia ibu hamil, umur kehamilan,

    tingkat pendidikan dan status gravida pada ibu hamil dengan pre

    eklampsia - eklampsia.

    4.1.2.1 Usia Ibu Hamil dengan Pre eklampsia eklampsia

    4.1. Tabel Distribusi Data Berdasarkan Usia Ibu Hamil

    dengan Pre eklampsia eklampsia

    No Usia Ibu Hamil Frekuensi Prosentase

    1. Usia Ekstrim < 20 tahun > 35 tahun

    - 4

    -

    26,67 % 2. Bukan Usia Ekstrim

    20-35 tahun

    11

    73,33 % Jumlah 15 100 %

    Sumber : Data Rekam Medik RSUD Gambiran Kota Kediri tahun 2007

    28

  • Dari Tabel 4.1 didapatkan ibu hamil dengan pre

    eklampsia - eklampsia terbanyak berusia 20-35 tahun yaitu

    11 orang (73,33 %).

    4.1.2.2 Usia Kehamilan pada Ibu Hamil dengan Pre eklampsia

    eklampsia

    4.2 Tabel Distribusi Data Berdasarkan Umur Kehamilan

    pada Ibu dengan Pre eklampsia eklampsia No Umur Kehamilan Frekuensi Prosentase

    1. TM I (0-28-40 mg) 13 86,67 %

    Jumlah 15 100 % Sumber : Data Rekam Medik RSUD Gambiran Kota Kediri

    tahun 2007

    Dari Tabel 4.2 didapatkan insiden pre eklampsia -

    eklampsia sebagian besar terjadi pada usia kehamilan >28-

    40 minggu (TM III) yaitu 13 orang (86,67 %).

  • 4.1.2.3 Tingkat Pendidikan Ibu Hamil dengan Pre eklampsia

    eklampsia

    4.3 Tabel Distribusi Data Berdasarkan Tingkat Pendidikan

    Ibu Hamil dengan Pre eklampsia eklampsia No Tingkat Pendidikan Frekuensi Prosentase1. Pendidikan Dasar

    - SD - SMP

    2 5

    13,33 % 33,33 %

    2. Pendidikan Menengah (SMA) 7 46,67 %

    3. Pendidikan Tinggi 1 6,67 %

    Jumlah 15 100 % Sumber : Data Rekam Medik RSUD Gambiran Kota Kediri

    tahun 2007

    Dari Tabel 4.3 didapatkan mayoritas tingkat

    pendidikan ibu hamil dengan pre eklampsia - eklampsia

    adalah pendidikan dasar dan menengah masing-masing

    sebanyak 7 orang (46,67 %).

    4.1.2.4 Status Gravida Ibu Hamil dengan Pre eklampsia -

    eklampsia

    4. 4 Tabel Distribusi Data Berdasarkan Status Gravida

    pada Ibu Hamil dengan Pre eklampsia eklampsia

    No Status Gravida Frekuensi Prosentase

    1. Primigravida 7 46,67 %

    2. Multigravida 8 53,33 %

    Jumlah 15 100 % Sumber : Data Rekam Medik RSUD Gambiran Kota Kediri

    tahun 2007

  • Dari Tabel 4.4 didapatkan kejadian pre eklampsia-

    eklampsia sebagian besar terjadi pada multigravida yaitu

    sebanyak 8 orang (53,33 %).

    4.2 Pembahasan

    4.2.1 Usia Ibu Hamil dengan Pre eklampsia - eklampsia

    Dari hasil penelitian, kejadian pre eklampsia eklampsia

    dalam kehamilan terbanyak ditemukan pada kelompok usia 20-35

    tahun yaitu sebanyak 11 orang (73,33%), usia > 35 tahun sebanyak

    4 orang (26,67 %).

    Distribusi kejadian pre eklampsia eklampsia dalam

    kehamilan banyak ditemukan pada kelompok usia ibu yang ekstrim

    yaitu 35 tahun (Anlikha, 2007). Wanita yang lebih

    tua, yang memperlihatkan peningkatan insiden hipertensi kronik

    seiring dengan pertambahan usia, berisiko lebih besar mengalami

    pre eklampsia pada hipertensi kronik. Dengan demikian wanita di

    kedua ujung usia reproduksi dianggap lebih rentan (Cunningham,

    F. G, 2005). Pada usia ibu yang >35 tahun, dalam tubuh telah

    terjadi perubahan akibat penuaan organ-organ. Dengan begitu,

    kemungkinan untuk mendapatkan penyakit-penyakit yang

    berhubungan dengan umur akan meningkat (Ridwanamiruddin,

    2007).

  • Dari hasil yang didapat, usia ibu hamil kurang

    berpengaruh terhadap insiden pre eklampsia eklampsia selama

    kehamilan. Usia ibu hamil yang ekstrim memang menjadi salah

    satu faktor predisposisi terjadinya pre eklampsia - eklampsia

    selama kehamilan, karena pada masa ini organ-organ tubuh wanita

    tidak cukup siap untuk menghadapi kehamilan. Dari berbagai

    penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa ahli, insiden pre

    eklampsia - eklampsia dalam kehamilan sebagian besar terjadi

    pada rentang usia 20-35 tahun. Dimana hampir secara keseluruhan

    penderita ini mempunyai riwayat hipertensi sebelum kehamilan.

    Maka usia dapat dijadikan sebagai salah satu faktor prediktor

    terjadinya pre eklampsia - eklampsia jika faktor-faktor yang lain

    juga turut dipertimbangkan, misalnya riwayat pre eklampsia

    eklampsia dan hipertensi pada kehamilan sebelumnya.

    4.2.2 Umur Kehamilan Ibu Hamil dengan Pre eklampsia - eklampsia

    Dalam penelitian ini, kejadian pre eklampsia - eklampsia

    terbanyak ditemukan pada rentang usia kehamilan >28-40 minggu

    sebanyak 13 orang (86,67 %), usia kehamilan 14-28 minggu

    sebanyak 2 orang (13,33 %).

    Gejala-gejala dari pre eklampsia eklampsia baru nyata

    pada usia kehamilan yang lanjut, biasanya pada trimester III,

    walaupun sebenarnya kelainan sudah terjadi jauh lebih dini yakni

    pada usia kehamilan antara 8-18 minggu (Rambulangi, J, 2007).

  • Fakta tentang insiden pre eklampsia eklampsia makin

    meningkat dengan makin tuanya umur kehamilan mendukung teori

    iskemia daerah implantasi plasenta untuk menerangkan berbagai

    gejala klinik dari pre eklampsia eklampsia. Berdasarkan teori

    iskemi daerah implantasi plasenta, bahan trofoblast akan diserap ke

    dalam sirkulasi yang dapat menyebabkan peningkatan sensitivitas

    terhadap angiotensin II, renin dan aldosteron, spasme pembuluh

    darah arteriol dan tertahannya garam serta air (Manuaba, IBG,

    1998).

    Kadar plasma mineralokortikoid poten yang lainnya,

    deoksikortikosteron (DOC), di dalam plasma meningkat tajam pada

    trimester III. Winkle, dkk (1983) melaporkan bahwa perubahan

    progesteron menjadi DOC akan meningkat secara nyata pada

    wanita hamil yang menderita hipertensi karena kehamilan. DOC

    kemungkinan mempunyai efek lokal dan dihasilkan serta

    dihancurkan di dalam ginjal, sehingga konsentrasinya dalam

    plasma tidak harus berbeda pada wanita yang hipertensi. Namun

    produksi DOC yang berlebihan bukan merupakan satu-satunya

    faktor pencetus timbulnya hipertensi karena kehamilan

    (Cunningham, F. G, 2005).

    Dari hasil penelitian insiden pre eklampsia - eklampsia di

    RSUD Gambiran Kota Kediri periode 1 Januari 31 Desember

    2007, 87% terjadi pada rentang usia kehamilan >28-40 minggu.

  • Pada masa ini proses penuaan pada plasenta mulai terjadi, sehingga

    berdampak terhadap penurunan aliran darah uteroplasenter.

    Turunnya aliran darah uteroplasenter ini menyebabkan tubuh

    melakukan homeostatis dengan cara peningkatan tekanan darah.

    Mekanisme ini merupakan salah satu mekanisme kompensasi

    untuk meningkatkan aliran darah uterus yang disebabkan oleh

    iskemia.

    4.2.3 Tingkat Pendidikan Ibu Hamil dengan Pre eklampsia - eklampsia

    Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan,

    mayoritas tingkat pendidikan ibu hamil dengan pre eklampsia

    eklampsia adalah pendidikan dasar dan menengah, yaitu 7 orang

    (46,67%) berpendidikan dasar, 7 orang (46,67%) berpendidikan

    menengah dan hanya 1 orang (6,67%) berpendidikan tinggi.

    Tingginya kejadian pre eklampsia - eklampsia di negara-

    negara berkembang dihubungkan dengan masih rendahnya tingkat

    pendidikan yang dimiliki oleh kebanyakan masyarakat. Hal ini

    berperan dalam menentukan tingkat penyerapan dan pemahaman

    terhadap berbagai informasi atau masalah kesehatan yang timbul

    baik pada dirinya ataupun pada lingkungan sekitarnya

    (Rambulangi, J, 2007).

    Tingkat pendidikan berpengaruh terhadap tingkat

    pengetahuan seseorang. Semakin tinggi tingkat pendidikan

    seseorang semakin tinggi pula tingkat pengetahuannya, begitu juga

  • sebaliknya. Tingkat pendidikan yang tinggi memudahkan

    seseorang untuk menyerap dan memahami berbagai informasi yang

    ada, terutama masalah kesehatan. Dengan bekal pendidikan yang

    dimilikinya, seseorang akan berusaha untuk mencari informasi dan

    pengetahuan-pengetahuan yang baru dari berbagai sumber yang

    ada. Tidaklah sulit untuk mencari informasi baru dengan

    kecanggihan teknologi. Dewasa ini kita bisa mendapatkan

    informasi secara cepat dan singkat, dengan mengakses situs-situs

    yang ada di internet sesuai dengan kebutuhan, kapanpun dan

    dimanapun.

    Dengan pendidikan yang rendah kesempatan untuk

    mendapatkan pekerjaan yang layak sangatlah sedikit sehingga

    income keluarga menjadi minim.. Dengan minimnya pemasukan

    yang ada maka kebutuhan untuk pemenuhan terhadap gizi

    perempuan, terutama selama hamil, akan sedikit dikesampingkan.

    Jika kebutuhan zat gizi terutama kalsium pada masa kehamilan

    tidak tercukupi maka ibu hamil tersebut akan berisiko terserang pre

    eklmpsia eklampsia (Mansjoer, A, 2000, 271).

    Dalam hal ini, peran tenaga kesehatan, yang terdidik dan

    terlatih, sangat dibutuhkan untuk menyampaikan berbagai

    informasi yang penting dan baru terutama informasi tentang

    kesehatan kepada masyarakat guna meningkatkan derajat

    kesehatan masyarakat. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh tenaga

  • kesehatan, misalnya dengan cara pemberdayaan masyarakat untuk

    mengenali kesulitan-kesulitan selama kehamilan dan persalinan

    (berkaitan dengan tanda-tanda pre eklampsia - eklampsia dalam

    kehamilan) agar dapat mengambil keputusan dan tindakan yang

    tepat guna membantu ibu dan bayi serta dengan cara peningkatan

    promosi dan pendidikan kesehatan (KIA) hingga tingkat rumah

    tangga.

    4.2.4 Status Gravida Ibu Hamil dengan Pre eklampsia - eklampsia

    Hasil penelitian menunjukan bahwa insiden pre

    eklampsia eklampsia dominan terjadi pada multigravida yaitu 8

    orang (53,33%) dan pada primigravida sebanyak 7 orang (45,56%)

    Berdasarkan laporan Villiar, dkk (1988) hipertensi karena

    kehamilan ditemukan pada 31% dari primigravida muda

    (Cunningham, F. G, 2005). Hal ini di duga karena adanya suatu

    mekanisme imunologi disamping endokrin dan genetik; dan pada

    kehamilan pertama pembentukan blocking antibodies terhadap

    antigen plasenta yang belum sempurna dan makin sempurna pada

    kehamilan selanjutnya (Sudinaya, I P, 2007).

    Risiko hipertensi karena kehamilan dipertinggi pada

    keadaan dimana pembentukan antibodi penghambat terhadap

    tempat-tempat yang bersifat antigen pada plasenta terganggu,

    misalnya pada kehamilan pertama. Teori ini di dukung oleh

    peningkatan pre eklampsia eklampsia pada ibu baru (pertama kali

  • terpapar jaringan janin) dan pada ibu hamil dari pasangan yang

    baru (materi genetik yang berbeda) (Bobak, 2004).

    Dari hasil penelitian, ternyata tidak ada perbedaan yang

    signifikan antara insiden pre eklampsia eklampsia dalam

    kehamilan pada primigravida dan multigravida. Insiden pre

    eklampsia - eklampsia di RSUD Gambiran Kota Kediri periode

    1 Januari 31 Desember 2007 lebih banyak terjadi pada

    multigravida.

    Dari 8 responden yang multigravida ternyata ada 2

    responden yang pernah mengalami keguguran pada kehamilan

    sebelumnya. Meskipun 2 responden ini sudah pernah hamil tetapi

    paparan terhadap jaringan janin belum begitu sempurna karena

    plasenta belum terbentuk. Bisa juga disebabkan karena pada wanita

    yang pernah keguguran pembentukan blocking antibodies terhadap

    antigen plasenta belum sempurna sehingga seorang multigravida

    dengan riwayat keguguran pada kehamilan sebelumnya masih

    berisiko mengalami pre eklampsia eklampsia dalam kehamilan.

    4.3 Keterbatasan

    Dalam penelitian ini jumlah populasi yang ada hanya 15 sehingga

    hasil yang didapat kurang mewakili karakteristik ibu hamil dengan pre

    eklampsia eklampsia. Semakin banyak jumlah populasi yang ada maka

    semakin nampak karakteristik dari ibu hamil dengan pre eklampsia

    eklampsia.

  • BAB V

    PENUTUP

    5.1 Kesimpulan

    Dari penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan profil atau

    karakteristik Ibu hamil dengan pre eklampsia eklampsia di RSUD

    Gambiran Kota Kediri adalah sebagai berikut :

    5.1.1 Ibu hamil dengan pre eklampsia - eklampsia berusia antara 2035

    tahun sebanyak 73,33%.

    5.1.2 Usia kehamilan dari ibu hamil dengan pre eklampsia - eklampsia

    terjadi pada rentang usia kehamilan >2840 minggu sebanyak

    86,67%.

    5.1.3 Tingkat pendidikan ibu hamil dengan pre eklampsia - eklampsia

    adalah pendidikan dasar (SD dan SMP) dan menengah (SMA)

    masing-masing sebanyak 46,67%.

    5.1.4 Status gravida ibu hamil dengan pre eklampsia - eklampsia adalah

    multigravida sebanyak 53,33%.

    5.2 Saran

    Setelah dilakukan penelitian dan memperoleh hasil, maka peneliti

    menyarankan :

    38

  • 5.2.1 Diharapkan penelitian ini dapat dikembangkan dalam penelitian

    selanjutnya dalam konteks yang berbeda, misalnya faktor-faktor

    predisposisi terjadinya pre eklampsia eklampsia dalam kehamilan.

    5.2.2 Bagi tenaga kesehatan sebaiknya mengikuti perkembangan informasi

    terbaru tentang pre eklampsia eklampsia dalam kehamilan sehingga

    dapat memberikan penyuluhan terhadap pasangan yang ingin

    mempunyai anak mengenai komplikasi kehamilan misalnya pre

    eklampsia - eklampsia dalam kehamilan.

    5.2.3 Bagi institusi seperti Rumah Sakit dapat memberikan pelayanan

    yang tepat dan maksimal sehingga dapat menyelamatkan ibu hamil

    dan janin terutama dari kematian ibu dan bayi, termasuk melakukan

    pendokumentasian secara lengkap pada medical record

  • DAFTAR PUSTAKA Balai Pustaka. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi 3 Jakarta: Balai

    Pustaka. Bobak, Lowdermilk, Jensen. (1995). Maternity Nursing. Maria and Petter ( Alih

    Bahasa ). 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC Cunningham, F. G. (2005). Williams Obstetri, 21 Ed Vol. 1. Andri Hartanto, dkk

    (Alih Bahasa). 2005. Obstetric Williams Edisi 21 Vol 1. Jakarta : EGC. Dorland, W. A Newman. (2002). Kamus Kedokteran. Jakarta: EGC Iqbal, H. (2004). Analisa Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara Manuaba, IBG. (1998). Ilmu Kebidanan. Penyakit Kandungan dan Keluarga

    Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC Mansjoer, A. (2000). Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. Jakarta: Media

    Aesculapius Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

    Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

    Sarwono, P. (2002). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan

    Neonatal. Jakrta: EGC . (2002). Ilmu Kebidanan. Jakarta: EGC Soekidjo, N. (2003). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. . (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Suharsimi, A. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Rev. Ed ).

    Jakarta: Rineka Cipta. . . (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Rev. Ed ).

    Jakarta : Rineka Cipta. Anlikha. (2007). Available from http://anlikha.multiply.com/journal/item/2.

    Diakses jam 11.05 tanggal 23 Maret 2008

  • Dikbud KBRI. (2003). Undang-Undang Pendidikan Indonesia Tahun 2003. Availabel from http://www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas.pdf=undang-undang=pendidikan. Diakses jam 08.45 tanggal 29 April 2008

    Rambulangi, J. (2003). Beberapa Cara Prediksi Hipertensi dalam Kehamilan.

    Cermin Dunia kedokteran No. 139, 2003. Available from http://cerminduniakedokteran.com. Diakses jam 10.15 tanggal 22 April 2008

    Ridwanamiruddin. (2007). Issu Mutakir Tentang Komplikasi Kehamilan (Pre

    Eklampsiadan klampsia).http://ridwanamiruddin.files.wordpress.com/2007/09. Diakses pada jam 16.35 tangga 1 Maret 2008.

    Riza, Baharuddin. (2006). Kebutuhan Gizi Dalam Tiap Periode Kehamilan.

    http://www.mediasehat-indonesia.com/cetak/berita.asp?ID2002073435158697 Diakses jam 09.27 tanggal 2 Agustus 2008

    Sudinaya, I P. (2007). Insiden Pre Eklampsia Dan Eklampsia Di Rumah Sakit

    Umum Tarakan Kalimantan Timur Tahun 2000. http://www.cerminduniakedokteran.co.id. Diakses pada jam 11.00 tanggal 23 Maret 2008