Skrining Hipokrates untuk kegiatan Farmakologi.doc
-
Upload
marhamah-amah -
Category
Documents
-
view
265 -
download
1
Transcript of Skrining Hipokrates untuk kegiatan Farmakologi.doc
TUGAS PENGANTAR FARMAKOLOGISKRINING HIPOKRATES UNTUK AKTIFITAS FARMAKOLOGI
DISUSUN OLEH:
SUSANTI ( 1143050011 )
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA
1
SKRINING HIPOKRATES UNTUK AKTIFITAS FARMAKOLOGI
PENDEKATAN TEORITIS
Diagnosis Hipokrates
Peneliti mengintegrasikan kesan yang subjektif dengan beberapa pengukuran dan membandingkan dengan pengalaman sebelumnya
Prosedur yang melibatkan pengamatan multidimensi terhadap perubahan fungsional yang disebabkan oleh obat-obatan terhadap hewan sehat = skrining Hipokrates
AKTIVITAS DASAR
1. Semua obat menunjukkan profil aktifitas dosis-respons, karena semakin tinggi dosis semakin besar jumlah bereaksi di situs biologi
2. Setiap kelas obat memiliki profil karakteristik dosis-respons yang cukup dikenali dan khas
3. Semua obat toksisitas mampu mendorong, karena mereka akan menyebabkan kematian atau toksisitas yang diinduksi
4. Menggunakan spektrum dosis-respons obat referensi aksi farmakologis dikenal dan pengetahuan tentang efek obat tersebut pada hewan, satu mungkin dapat memprediksi dengan beberapa derajat akurasi, kegunaan senyawa baru, potensi toksisitas melekat dan sisi efek
SUSUNAN DAN JENIS SCREENING FARMAKOLOGI
Tiga jenis prosedur skrining / penyaringan:
1. Skrining sederhana atau skrining umum
2. Skrining buta
3. Skrining diprogram / skrining khusus
2
Skrining sederhana atau penyaringan umum
Sebuah prosedur awal penilaian obat yang menggunakan tes sigle atau dua tes serupa untuk mendeteksi apakah suatu senyawa memiliki aktivitas farmakologi
Misalnya: Jika suntikan senyawa uji menyebabkan hewan kehilangan kesadaran, kemungkinan adalah bahwa senyawa adalah untuk depresan SSP.
Skrining buta
Skrining buta adalah sebuah tes sederhana pada substansi aktifitas farmakologis yang tidak diketahui.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan petunjuk dari kegiatan potensial atau kepasifan farmakologi dari substansi
Prosedur ini mengharuskan beberapa pengamatan sederhana dari perilaku, dilakukan setelah tikus sudah disuntik secara parenteral dengan senyawa uji
Skrining diprogram / screening khusus
Tujuan dari metode konvensional pengujian adalah untuk mendapatkan informasi mengenai jenis aktivitas farmakologis tertentu.
Fiturnya mencari aktivitas spesifik
Mungkin termasuk metode pengujian kuantitatif
Contoh: sebuah senyawa dapat diselidiki potensi efek khususnya yaitu antihipertensi (objek observasi: kemampuannya untuk menurunkan tekanan darah tinggi)
Istilah Kegiatan Profil
Pertanyaan berdasarkan respon perilaku yang diamati
1. Kapan gejala mengembangkan setelah pemberian obat? (langsung atau tertunda?)
2. Apa durasi gejalanya ?
3
3. Apakah hewan yang berjalan dengan normal atau merangkak dengan perutnya
4. Apakah gerakan hewan dikoordinasikan?
5. Apakah hewan pasif dalam tanggapannya terhadap posisi?
6. Bagaimana tingkat respirasi hewan ?
7. Apakah telinga hewan pucat atau memerah ?
8. Adakah perubahan pupil mata yang melebar atau menyempit?
9. Apakah kulit hewan dingin ?
10. Apakah mata hewan percobaan menonjol, tersembunyi atau tertutup?
11. Apakah ada air liur yang keluar ?
12. Apakah ada diare?
13. Adakah hewan hipersensitif terhadap suara, cahaya atau sentuhan?
PROFIL AKTIFITAS KLASIFIKASI DAN KUANTIFIKASI
Nilai numerik untuk respon aktifitas hewan uji terhadap obat
Sifat Respon Nilai Numerik
Tanggapan Normal 1
Tanggapan Subnormal -1
Tanggapan Supernormal 2
Abnormal atau stereotip respon 3 or 4
Tidak ada atau tanggapan yg kurang 0
ResponTerhadap Obat
1. Kurangnya respon : tidak ada perubahan perilaku pada hewan uji4
2. Tanggapan subnormal: tanggapan ini mungkin ditunjukkan oleh penurunan tingkat pernapasan atau pergerakan
3. Tanggapan supernormal : Peningkatan aktivitas normal; meningkat penggerak dengan bukti kegelisahan karena stimulasi dari obat, perawatan yang berlebihan, peningkatan tingkat pernapasan atau jantung
4. Abnormal atau stereotipe respon : biasanya tidak ada dalam perilaku hewan tetapi mungkin disebabkan oleh obat-obatan
Klasifikasi dari respon perilaku stereotip
1. Mood
Suara: mengeluarkan suara memekik walaupun tanpa disentuh
Agresi: menyerang benda yang mendekatinya
Gelisah dan rasa takut
2. Eksitasi SSP
fenomena kekejangan ekor: ekor kejang secara vertikal-errect dan kaku
kejang
gemetar
Straub Tail (kekejangan ekor)
Peningkatan aktivitas motorik
3. Depresi SSP
Penurunan aktivitas motorik
fore-lag paralysis
Hind-lag paralysis
Ataksia
4. Efek otonom
5
Menggeliat: merangkak dengan di perut dan menunjukkan beberapa gerakan dari otot perut
Peningkatan / penurunan respirasi
Kenaikan / penurunan denyut jantung
Urinasi
Salivasi
Lakrimasi
5. Tubuh postur
Contoh: posisi patung, gerakan kepala mencari constang, tubuh melorot, ekor memukul-mukul, menggenggam ekor, menggigit ekor, mengejar ekor, mengais-ngais tanpa arah di udara
6. Miscellaneous/ Lain-lain
Exophthalmos (mata yang tersembul)
Enophthalmos (mata yang tersembunyi)
Analgesia (kehilangan sensasi nyeri )
6