Skrining Test

22
SKRINNING TEST SKRINNING TEST ( ( Untuk Deteksi Penyakit) Untuk Deteksi Penyakit) Oleh : Oleh : Sadono Sadono W., SKM, MEpid. W., SKM, MEpid.

description

Skrining Test

Transcript of Skrining Test

SKRINNING TEST SKRINNING TEST ((Untuk Deteksi Penyakit)Untuk Deteksi Penyakit)

Oleh :Oleh :

SadonoSadono W., SKM, MEpid.W., SKM, MEpid.

BAGAIMANA JIKA TIDAK ADA SKRINING

PROSES TRANSMISI AGEN INFEKSI

SKRINING ?

PengertianPengertian

• Adalah penemuan penyakit secara aktif pada orang – orang yang tanpa gejala dan nampaknya sehat.

• Skrining bukan merupakan uji diagnostik

Mengapa Dilakukan Skrining ?Mengapa Dilakukan Skrining ?

• Pencegahan primer merupakan cara terbaik untuk mencegah penyakit.

•Mendeteksi tanda / gejala •Pengobatan dg tuntas

Cara Deteksi Penyakit Cara Deteksi Penyakit Sebelum Ada Gejala Klinis (1)Sebelum Ada Gejala Klinis (1)

1. Deteksi tanda / gejala

Diperlukan pengetahuan tentang

tanda / gejala penyakit.

Masyarakat & Nakes harus tahu

Masyarakat ke Nakes biasanya

sudah ada gejala klinis.

Cara Deteksi Penyakit Cara Deteksi Penyakit Sebelum Ada Gejala Klinis (2)Sebelum Ada Gejala Klinis (2)2. Uji tapis / Skrining

positif

Prosedur diagnostik

Skrining

Positif, tetapi Belum/ tdk ada Sakit

Positif, sakit

Intervensi / Terapi

Negatif

Tujuan SkriningTujuan Skrining1. Untuk melindungi masyarakat, dari

sumber penularan yang potensial

2. Untuk maksud penelitian, memperkirakan tingkat prevalensi suatu penyakit di masyarakat

3. Untuk preskriptif, membantu menunjukkan keberadaan suatu penyakit yg memang telah diprogramkan.

Kriteria Skrining yg BaikKriteria Skrining yg Baik

1. Dpt dilakukan pada sejumlah besar orang dlm masyarakat

2. Cara mudah, cepat & murah.

3. Mempunyai validitas, reliabilitas dan hasil yg tinggi.

4. Test harus dpt diterima / acceptability oleh masyarakat umum.

Kriteria Evaluasi Skrinning (1)Kriteria Evaluasi Skrinning (1)

1. Validitas Skrining yang baik, harus dapat memberikan indikasi individu mana yang benar – benar sakit dan mana yang tidak.

Kriteria Evaluasi Skrinning (2)Kriteria Evaluasi Skrinning (2)

Komponen Validitas : A. Sensitivitas kemampuan suatu test untuk identifikasi individu dg tepat, jika

test positif individu benar – benar sakit.

B. Spesifisitas kemampuan suatu test untuk identifikasi individu dg tepat,

jika test negatif, individu benar – benar tidak sakit.

Kriteria Evaluasi Skrinning (3)Kriteria Evaluasi Skrinning (3)

2. Reliabilitas

Jika test yg dilakukan berulang – ulang menunjukkan hasil yang konsisten.

Komponen Reliabilitas :

A. Variabilitas alat & bahan

B. Variabilitas orang yang di test

C. Variabilitas pemeriksa

Variasi dapat diperkecil dengan :

1. Standarisasi prosedur

2. Latihan intersif dari observer

3. Pengecekan secara periodik terhadap observer

4. Menggunakan dua atau lebih observer yang bekerja sendiri - sendiri

Kriteria Evaluasi Skrinning (4)Kriteria Evaluasi Skrinning (4)3. Yield

Jumlah penyakit yg terdiagnosis & di obati sbg hasil dari skrining / jml kasus yg dahulu tdk diketahui dan sekarang diketahui

Komponen Yield :

A. Sensitivitas alat skrining

B. Prevalensi penyakit di masyarakat

C. Skrining yg telah dilakukan sebelumnya

D. Sikap / Kesadaran masyarakat

Menghitung Validitas, Menghitung Validitas, Sensitivitas & Spesifisitas (1)Sensitivitas & Spesifisitas (1)

Rumus :

Hasil tes +

Hasil tes -

Diagnosis

Penyakit + Penyakit -

a/true positif

c/false negatif

b/false positif

d/true negatif

a + c b + d

Menghitung Validitas, Menghitung Validitas, Sensitivitas & Spesifisitas (2)Sensitivitas & Spesifisitas (2)

• Sensitivitas = a/a+c

• Spesifisitas = d/b+d

• False negatif = c/a+c

• False positif = b/b+d

Validitas = a + d / a+ b + c + d

LATIHAN-1LATIHAN-1

1.Telah dilakukan skrining pada 1980 orang, dengan hasil sebagai berikut :

true positif : 150

true negatif : 1700

false positif : 100

false negatif : 30

LATIHAN-2LATIHAN-2

Hitung :

1. Sensitifitas

2. Spesifisitas

3. False positif

4. False negatif

Cara test SkriningCara test Skrining

• Mass Screening biaya mahal, efisiensi rendah

• Selective Screening Sasaran terpilih hanya pad high risk, efisiensi baik.

• Multy phasic Screening skrining secara bertahap / bertingkat.

Contoh Test SkriningContoh Test Skrining

• Skrining Ca. Cerviks

Dg pap smear

Palpasi ginekologis

• Skrining hipertensi

Ditemukan Tekanan darah sistolik 170 – 180 tanpa ada keluhan.

• Skrining HIV / AIDS Eliza ( enzym Linked Immunosorbent Essay )

Diskusikan ! Diskusikan !

Lakukan cara skrining dengan multi phasic screening, terhadap penyakit TB Paru.

HASIL PRAKTIKHASIL PRAKTIK

• Dari 13 observer yang mengukur berat badan, diperoleh hasil pengukuran 49 sebanyak 11 orang, 49,1 1 orang dan 50 1 orang.

• Kesimpulan : ada variabilitas pengukuran berat badan sdr. Ridwan 0,01 – 1 kg.

• Faktor yang mempengaruhi variabilitas :1.2.3.4.