SKIZOFRENIA

21
SKIZOFRENIA TIPE PARANOID KELOMPOK IV

Transcript of SKIZOFRENIA

Page 1: SKIZOFRENIA

SKIZOFRENIA TIPE PARANOID

KELOMPOK IV

Page 2: SKIZOFRENIA

KASUS Ny.S, 27 tahun, dibawa ke UGD RS Trisakti oleh keluarganya

dengan keluhan tangan gemetar, badan kaku dan jalan seperti robot.

Menurut keluarga, satu minggu sebelumnya, pasien marah-marah dan mengamuk tanpa alasan yang jelas. Karena tidak dapat lagi dipertahankan dirumah, akhirnya pasien dibawa berobat ke klinik terdekat. Pasien disuntik dan mendapat resep obat. Tiga hari setelah mengkonsumsi obat tersebut pasien merasa tak nyaman dan badan kaku. Pada anamnesis diperoleh data bahwa perubahan perilaku marah-marah dan mengamuk disebabkan karena suara bisikan yang menyuruh pasien menyerang suaminya. Pasien mengatakan suaminya berselingkuh dengan perempuan lain serta hendak mencelakakannya. Penampilan pasien lusuh, dandanannya kurang rapi, dan kurus. Kedua tangannya tremor, jalannya pelan, langkahnya pendek dan agak kaku, wajahnya berekspresi tampak seperti topeng.

Page 3: SKIZOFRENIA

Kejadian seperti ini pernah dialami sejak tiga tahun terakhir walaupun hanya kadang-kadang saja. Pasien pernah berobat ke dokter Puskesmas sejak 2 tahun yang lalu dan diberi 2 macam obat, tapi obat tersebut tidak diminum secara teratur. Sebelum mengamuk, pasien biasanya sering menyendiri dalam kamar, melamun, kadang-kadang tertawa sendiri dan bicara kacau. Pasien juga yakin bahwa pikirannya tentang suami yang selingkuh telah diketahui oleh orang banyak melalui siaran televisi.

Perkembangan Ny. S: pada masa kanak dan remaja tidak ada kelainan fisik yang berarti. Pasien mempunyai perawakan yang kurus, jarang bergaul, mudah tersinggung, teman akrabnya hanya 1-2 orang saja. Pasien menikah pada usia 23 tahun, punya 2 orang anak laki-laki yang berusia 1 dan 3 tahun, pasien jarang mengurus anaknya sendiri. Suami pasien saat ini sedang menganggur selama 3 bulan karena di PHK.

Page 4: SKIZOFRENIA

ANAMNESIS Identitas pasien

Nama : Ny. S

Umur : 27 tahun

Jenis kelamin : perempuan

Keturunan (kebangsaan) : -

Status pernikahan : -

Pekerjaan : -

Ras/etnik : -

Agama : -

Alamat : -

Page 5: SKIZOFRENIA

Riwayat penyakit sekarang Kapan terjadinya? Durasi keluhan atau lama berlangsungnya? Sebelumnya sudah pernah terjadi atau belum? Faktor pencetus terjadinya gangguan? Apakah aktivitas terganggu karena keluhan ini? Apakah ada disfungsi kepribadian, daya ingat, atau

pembicaraan? Penyakit sistemik yang berpengaruh pada psikologis

pasien? Apa penatalaksanaan penyakit tersebut dan

bagaimana disiplin pasien? Bagaimana persepsi pasien terhadap penyakitnya?

Page 6: SKIZOFRENIA

Riwayat penyakit dahuluTidak ada keterangan.

Riwayat psikiatriDitanyakan apakah sebelumnya pasien pernah berkunjung ke psikiater atau pernah didiagnosis mengalami gangguan psikiatri.

Riwayat medikamentosaDitanyakan apakah pasien pernah mendapatkan pengobatan sebelumnya?Kalau ya, kita perlu menanyakan lebih lanjut mengenai jenis pengobatan, derajat kepatuhan, apakah pernah terjadi reaksi alergi, dan efek samping obat tersebut. Dapat ditanya pula tentang riwayat tindakan pembedahan.

Riwayat pemakaian zat-zat dan alkoholTidak ada.

Page 7: SKIZOFRENIA

PEMERIKSAAN STATUS MENTAL

Kesadaran neurologis: kompos mentis, kesadaran psikologis dan sosial terganggu

Disartri; asosiasi longgar Waham curiga, waham kejar, waham

kebesaran dan siar pikir Halusinasi auditorik Afek tumpul dan tidak serasi Rigiditas psikomotor

Page 8: SKIZOFRENIA

PEMERIKSAAN FISIK UMUMDalam batas normal Pemeriksaan neurologis :

tidak terdapat rangsang meningeal Nervus cranialis dalam batas normal Susunan saraf motorik tampak resting tremor,

bradikinesia, cogwheel phenomen+/+, mask face + Susunan saraf sensorik dalam batas normal Susunana saraf motorik dalam batas normal Reflex fisiologis +/+; reflex patologis -/-

Laboratorium darah dan urin tidak ada kelainan

Page 9: SKIZOFRENIA

DIAGNOSIS BANDING

Skizofrenia Gangguan mental organik Skizofreniform

Page 10: SKIZOFRENIA

DIAGNOSIS MULTIAKSIAL (PPDGJ-III) Aksis I : Skizofrenia paranoid Aksis II : Ciri kepribadian skizoid Aksis III : Parkinsonism Aksis IV : (perlu ditanyakan

masalah ekonomi dan keluarga)

Aksis V : 31 – 40

Page 11: SKIZOFRENIA

Dengan dipenuhinya kriteria A dan beberapa kriteria lain menurut DSM IV, maka kami mengambil kesimpulan bahwa pasien ini menderita skizofrenia tipe paranoid (ditandai oleh waham kejar dan atau waham kebesaran, waham cemburu).

Parkinsonism yang dialami pasien dapat disebabkan oleh efek samping pemakaian obat sebelumnya, dimana obat yang dapat menimbulkan efek samping seperti ini salah satunya adalah obat anti-psikosis tipikal seperti chlorpromazine dan haloperidol.

Page 12: SKIZOFRENIA

PENATALAKSANAAN Skizofrenia:

Hospitalisasi Pengobatan psikosomatik:

atipikal antipsikotik (Quetiapine), mulai dari dosis rendah 2x200mg. tipikal antipsikotik (Trifenoperazin), jika ada masalah ekonomi.

Parkinsonism: Hentikan pemakaian obat yang menyebabkan parkinsonism Ganti obat psikotik atipikal Berikan anti Parkinson sementara (Trihexyphenidyl 3-4x2mg/hari)

Terapi psikososial: sesuai dengan informasi tambahan tentang stresor psikososial

Psikoterapi: Suportif (meliputi nasehat, meyakinkan, mendidik, mencontohkan, pemberian batas, dan uji realita, dan secara umum hal-hal ini merupakan terapi pilihan)Tujuan: untuk menyuport ego pasien yang efektif dan meningkatkan insight yang cocok bagi penderita.

Page 13: SKIZOFRENIA

PROGNOSIS

Ad vitam : bonam Ad sanasionam : dubia ad malam Ad fungsionam: ad malam

Page 14: SKIZOFRENIA

LANDASAN TEORI SKIZOFRENIA(1,2)

Skizofrenia merupakan sekelompok gangguan psikotik, dengan gangguan dasar pada kepribadian, distorsi khas pada proses pikir. Kadang-kadang mempunyai perasaan bahwa dirinya sedang dikendalikan oleh kekuatan dari luar.

Pada skizofrenia terdapat waham yang aneh, disertai dengan gangguan persepsi, afek abnormal yang tidak terpadu dengan situasi yang sebenarnya serta autisme.

Page 15: SKIZOFRENIA

Kriteria Diagnosis Skizofrenia menurut DSM IV

A. Gejala karakteristikDua atau lebih berikut ditemukan selama periode 1 bulan. 1. waham; 2. halusinasi; 3. bicara terdisorganisasi (sering menyimpang/inkoheren) 4. perilaku terdisorganisasi atau katatonik yang jelas 5. gejala negative yaitu pendataran afektif, alogia atau tidak ada kemauan

(avolition).

B. Disfungsi sosial/pekerjaan; seperti pekerjaan, hubungan interpersonal atau perawatan diri.

Page 16: SKIZOFRENIA

Kriteria Diagnosis Skizofrenia menurut DSM IV

C. Durasi sekurang-kurangnya 6 bulan

D. Penyingkiran gangguan skizofrenia

dan gangguan alam perasaanGangguan skizoafektif dan gangguan alam perasaan dengan ciri

psikotik telah disingkirkan karena:

1. tidak terdapat episode depresif berat, manik atau campuran yang terjadi bersama-sama dalam fase aktif, atau

2. jika episode suasana perasaan terjadi selama gejala fase aktif, durasi totalnya lebih singkat disbanding durasi periode aktif dan residual.

Page 17: SKIZOFRENIA

Kriteria Diagnosis Skizofrenia menurut DSM IV

E. Penyingkiran zat/kondisi medis umum

F. Hubungan dengan gangguan perkembangan pervasive

Page 18: SKIZOFRENIA

Jenis dan Tipe Skizofrenia

Menurut DSM IV Tipe paranoid

Ditandai oleh waham kejar dan atau waham kebesaran, waham cemburu. Tipe hebefrenik

Cirinya isi pikir dan arus pikir sangat terdisorganisasi, penampilan dan perilaku sosial rusak, inkoherensi, kekanak-kanakan dan tampak bodoh (silly) Tipe katatonik

Ciri khas yaitu adanya gangguan nyata pada fungsi motorik berupa stupor, negativisme, rigiditas, kegaduhan atau posturing. Tipe tak tergolongkan

Terdapat waham yang jelas, halusinasi, inkoherensi tingkah laku kacau, namun tidak memenuhi klasifikasi tipe-tipe diatas. Tipe residual

Pernah terjadi paling sedikit satu episode skizofrenia.

Page 19: SKIZOFRENIA

Perjalanan penyakit skizofrenia Fase prodromal

Onset insidious yang terjadi selama berbulan-bulan atau lebih Ada perubahan perilaku seperti: penarikan diri secara sosial, hendaya

dalam pekerjaan, afek tak serasi, avolition, ide aneh Fase aktif

Muncul gejala psikotik seperti waham, halusinasi, bicara dan perilaku kacau

Memerlukan intervensi medik Bisa akut eksaserbasi

Fase residual Gejala-gejala fase aktif hilang, ada hendaya dalam perasaan Ada gejala negative, gejala positif berkurang

Page 20: SKIZOFRENIA

KESIMPULAN Pasien datang dengan keluhan awal berupa sindrom

parkinsonism yang diduga disebabkan oleh efek samping pemakaian obat anti-psikosis tipikal potensi tinggi.

Berdasarkan riwayat pasien dan diperkuat dengan hasil pemeriksaan lengkap serta pemeriksaan status mental, maka dapat ditegakkan diagnosis multiaksial.

Selanjutnya dilakukan terapi komprehensif untuk meringankan gejalanya, baik berupa terapi farmakologik maupun psikoterapi.

Prognosis ad vitam bonam namun ad sanationam dan ad fungsionam kurang baik.

Page 21: SKIZOFRENIA

DAFTAR PUSTAKA

Ibrahim, Ayub Sani. Splitting Personality. Edisi Ketiga. Jakarta:PT. Dian Ariesta, 2005.

Maslim, Rusdi. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropika. Edisi Ketiga, halaman 16. Jakarta: PT. Nuh Jaya, 2007.

Maslim, Rusdi. Diagnosis Gangguan Jiwa PPDGJ III. Jakarta: PT. Nuh Jaya. 2001.

Kaplan and Sadock’s Synopsis of Psychiatry Behavioural Sciences/Clinical Psychiatry. 7 th Edition, page 745-748: Lippincott Williams & Wilkins. 2004.