SKIM PENYELESAIAN SOAL PYTHAGORAS PADA ......Segitiga adalah sebuah bentuk bidang yang terjadi jika...

16
SKIM PENYELESAIAN SOAL PYTHAGORAS PADA SEGITIGA BAGI SISWA SMP KELAS IX JURNAL Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Matematika Disusun oleh: Onik Rachmawati 202013010 PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA 2017

Transcript of SKIM PENYELESAIAN SOAL PYTHAGORAS PADA ......Segitiga adalah sebuah bentuk bidang yang terjadi jika...

  • SKIM PENYELESAIAN SOAL PYTHAGORAS PADA SEGITIGA BAGI SISWA SMP

    KELAS IX

    JURNAL

    Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program

    Studi S1 Pendidikan Matematika

    Disusun oleh:

    Onik Rachmawati

    202013010

    PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

    2017

  • 1

    SKIM PENYELESAIAN SOAL PYTHAGORAS PADA SEGITIGA BAGI SISWA SMP

    KELAS IX

    Onik Rachmawati1

    Sutriyono2

    Pendidikan Matematika FKIP Universitas Kristen Satya Wacana

    Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga, Jawa Tengah 50711 Indonesia

    email : [email protected] dan [email protected]

    Abstrak

    Skim merupakan suatu bagian dasar pembentukan suatu pengetahuan. Skim pikiran merupakan suatu bentuk

    aktivitas pikiran yang digunakan oleh individu sebagai bahan dasar untuk proses refleksi dan abstraksi. Penelitian ini

    bertujuan untuk mengenal skim penyelesaian soal Pythagoras pada segitiga bagi siswa SMP kelas IX. Penelitian ini

    merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian diambil sebanyak tiga orang siswa. Metode

    pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes dan wawancara. Analisis data dilakukan melalui empat tahap,

    yaitu: Data Collection, Data Reduction, Data Display, dan Conclusion Drawing/Verification. Hasil penelitian ini

    menunjukkan bahwa terdapat tiga skim penyelesaian soal Pythagoras pada segitiga yaitu skim akar kuadrat

    penjumlahan sisi kuadrat, skim akar kuadrat pengurangan sisi kuadrat dan skim akar kuadrat penjumlahan dan akar

    kuadrat pengurangan sisi kuadrat. Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui skim yang dimiliki oleh siswa SMP

    kelas IX dalam mengerjakan soal Pythagoras pada segitiga.

    Kata Kunci: skim, Phytagoras

    A. PENDAHULUAN

    Pendidikan merupakan salah satu

    aspek dalam kehidupan yang memegang

    peranan penting. Tinggi rendahnya

    kualitas pendidikan baik pendidikan

    formal maupun nonformal dalam suatu

    negara dipengaruhi oleh banyak faktor.

    Salah satu mata pelajaran di sekolah

    yang dapat mengajarkan siswa untuk

    berpikir kritis dan logis adalah

    matematika. Salah

    satu pokok bahasan dalam mata

    pelajaran matematika kelas VIII SMP di

    antaranya adalah teorema Pythagoras.

    Pada pokok bahasan ini, siswa dituntut

    dapat menggabungkan dan menerapkan

    materi geometri, yakni luas daerah

    segitiga, luas daerah persegi, dan

    mailto:[email protected]

  • 2

    perhitungan kuadrat dan akar kuadrat

    suatu bilangan.

    Segitiga adalah sebuah bentuk

    bidang yang terjadi jika titik yang

    segaris dihubungakan satu sama lain.

    Adapun garis–garis penghubung itu

    dinamakan sisi–sisi segitiga, sedangkan

    titik potong dua sisi yang ada dinamakan

    titik sudut. Jumlah sudut–sudut dalam

    segitiga berjumlah adalah 180 derajat.

    Pythagoras menyatakan bahwa:

    “Untuk setiap segitiga siku-siku berlaku

    kuadrat panjang sisi miring (Hipotenusa)

    sama dengan jumlah kuadrat panjang sisi

    siku-sikunya.” Jika c adalah panjang sisi

    miring/hipotenusa segitiga, a dan b

    adalah panjang sisi siku-siku

    Kajian tentang materi Pythagoras

    yang diberikan pada siswa SMP masih

    saja mengalami kesulitan dalam

    menyelesaikan soal yang diberikan.

    Misalnya adalah mengidentifikasi

    masalah yang menyebabkan siswa

    mengalami kesulitan dalam

    menyelesaikan soal-soal materi teorema

    Pythagoras. Kajian yang mencoba

    melihat atau melibatkan proses mental

    sewaktu siswa menyelesaikan soal

    Pythagoras masih sulit dijumpai.

    Berdasarkan hasil dari penelitian

    yang dilakukan sebelumya oleh Suparto,

    diketahui bahwa ada faktor yang

    mempengaruhi hasil belajar siswa.

    Faktor tersebut adalah kurangnya

    pemahaman siswa terhadap materi yang

    dapat mempengaruhi corak berpikir

    siswa. Corak berpikir siswa yang

    usianya lebih tua rata-rata lebih baik

    dibanding siswa dengan usia yang relatif

    lebih muda.

    Corak berpikir adalah faktor

    yang berasal dari dalam diri siswa.

    Corak berpikir inilah yang dikenal

    sebagai skim. Skim merupakan bagian

    dasar pembentukan suatu pengetahuan.

    Skim terdiri dari aktivitas mental yang

    digunakan oleh individu sebagai bahan

    dasar bagi proses refleksi dan abstraksi.

    B. METODE PENELITIAN

    Jenis penelitian yang digunakan

    dalam penelitian ini adalah penelitian

    kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk

    mengidentifikasi skim penyelesaian

    soal Pythagoras pada segitiga bagi

    siswa SMP. Penelitian dilakukan secara

    intensif, setiap hal yang ditemukan

    dicatat secara rinci, lalu dilakukan

    analisis reflektif terhadap berbagai data

  • 3

    yang ditentukan di lapangan, dan

    membuat laporan penelitian secara

    mendetail

    Subjek dari penelitian ini adalah

    siswa SMP kelas IX Sekolah Menengah

    Pertama Negeri 4 Salatiga dan Sekolah

    Menengah Stella Matutina. Satuan

    analisis sebagai sumber data sebanyak 3

    siswa yang terdiri dari siswa putra.

    Subjek berusia antara 14-15 tahun.

    Teknik pengumpulan data yang

    digunakan dalam penelitian ini adalah

    wawancara mendalam. Wawancara

    dilakukan sambil memberikan sejumlah

    soal kepada subjek untuk dikerjakan.

    Melalui wawancara, pikiran dan

    pengalaman subjek dapat digali secara

    lebih mendalam. Waktu wawancara

    yang diperlukan untuk subjek satu

    dengan subjek yang lain berbeda. Satu

    kali wawancara berlangsung selama 9-

    20 menit. Wawancara dilakukan

    tergantung pada respon yang diberikan

    subjek sampai skim penyelesaian soal

    Pythagoras pada segitiga teridentifikasi.

    Analisis data dalam penelitian

    kualitatif dilakukan saat pengumpulan

    data berlangsung dan setelah selesai

    pengumpulan data. Aktivitas dalam

    analisis data dilakukan secara interaktif

    dan berlangsung terus menerus sampai

    tuntas.Analisis data dilakukan melalui

    empat tahap, yaitu: Data Collection,

    Data Reduction, Data Display, dan

    Conclusion Drawing/Verification.

    C. HASIL DAN PEMBAHASAN

    Penelitian dilaksanakan pada tanggal

    2 Februari 2017. Murid kelas IX yang

    akan dijadikan sumber wawancara

    terdapat 3 anak, diantara lain TW, MR

    dan NG. Wawancara dilakukan dirumah

    peneliti. Pelaksanaan wawancara

    dilakukan secara bergantian. Waktu

    wawancara yang diperlukan untuk

    subjek satu dengan subjek yang lain

    berbeda. Satu kali wawancara

    berlangsung antara 10-20 menit. Subjek

    diwawancarai bersamaan dengan

    diberikannya soal. Subjek

    menyelesaikan soal dengan berbagai

    cara, antara lain sebagai berikut:

    1. Akar Kuadrat Penjumlahan Sisi

    Kuadrat

    Hasil penelitian

    menunjukkan seluruh subjek

    menggunakan model akar kuadrat

    penjumlahan sisi kuadrat. Seluruh

    subjek menentukan sisi miring sisi

    segitiga menggunakan dalil

    Pythagoras dengan menjumlahkan

    sisi-sisi tegak yang dikuadratkan.

  • 4

    Model ini digunakan apabila sisi-

    sisi tegak pada segitiga diketahui

    panjangnya.

    2. Akar Kuadrat Pegurangan Sisi

    Kuadrat

    Hasil penelitian

    menunjukkan seluruh subjek

    menggunakan model akar kuadrat

    pengurangan sisi kuadrat. Seluruh

    subjek menentukan salah satu sisi

    tegak segitiga dengan

    menggunakan dalil Pythagoras

    dengan mengurangkan sisi miring

    kuadrat dengan salah satu sisi tegak

    kuadrat pada segitiga yang

    diketahui panjangnya. Model ini

    digunakan apabila sisi miring dan

    salah satu sisi tegak diketahui

    panjangnya.

    3. Akar Kuadrat Penjumlahan dan

    Akar Kuadrat Pengurangan Sisi

    Kuadrat

    Hasil penelitian

    menunjukkan seluruh subjek

    menggunakan model akar kuadrat

    penjumlahan dan akar kuadrat

    pengurangan sisi kuadrat. Seluruh

    subjek menentukan panjang sisi

    dua segitiga yang digabung

    sehingga membentuk sisi miring

    dan sisi tegak segitiga dengan

    menggunakan dalil Pythagoras.

    Mereka menggunakan dua cara

    untuk mencari panjang sisi yang

    dicari dengan menjumlahkan sisi

    tegak kuadrat pada segitiga yang

    diketahui sisi-sisi tegaknya dan

    mengurangkan sisi miring kuadrat

    dengan sisi tegak kuadrat yang

    diketahui panjang sisi miring dan

    sisi tegaknya. Model ini digunakan

    apabila panjang sisi yang dicari

    dapat digunakan sebagai sisi miring

    atau digunakan sebagai sisi tegak

    bagi salah kedua segitiga yang

    digabungkan.

    Hasil penelitian menunjukkan

    ada beberapa makna yang

    dibangun oleh subjek. Makna-

    makna tersebut dapat dilihat

    pada tabel 4.2 berikut ini.

    Tabel 4.2 Makna yang

    Dibangun Subjek

    No Makna yang

    dibangun

    subjek

    TW MR NG Jml

    1 Mengakar

    kuadratkan

    hasil

    penjumlahan

    sisi-sisi tegak

    kuadrat

    √ √ √ 3

  • 5

    Pada penyelesaian soal Pythagoras

    segitiga, dari seluruh subjek terdapat 3

    makna yaitu mengakar kuadratkan hasil

    penjumlahan sisi-sisi tegak kuadrat,

    mengakar kuadratkan hasil pengurangan

    sisi miring kuadrat dengan sisi tegak

    kuadrat dan mengakar kuadratkan hasil

    penjumlahan sisi-sisi tegak kuadrat dan

    mengakar kuadratkan hasil pengurangan

    sisi miring kuadrat dengan sisi tegak

    kuadrat.. Berdasarkan makna yang

    diberikan oleh subjek untuk

    menyelesaikan soal Pythagoras pada

    segitiga ditemukan adanya 3 skim

    penyelesian soal Pythagoras antara lain

    skim akar kuadrat penjumlahan sisi

    kuadrat, akar kuadrat pengurangan sisi

    kuadrat dan skim akar kuadrat

    penjumlahan sisi kuadrat dan akar

    kuadrat pengurangan sisi kuadrat.

    Melalui kajian ini dapat diketahui

    bahwa semua subjek mempunyai lebih

    dari satu skim.

    1. Skim Akar Kuadrat Penjumlahan

    Sisi Kuadrat

    Skim akar kuadrat

    penjumlahan sisi kuadrat digunakan

    oleh subjek pada soal segitiga siku-

    siku yang telah diketahui panjang

    sisi-sisi tegaknya. Kedua sisi tegak

    yang telah diketahui besarnya

    masing-masing dikuadratkan lalu

    dijumlahkan. Akar kuadrat dari

    penjumlahan kedua sisi kuadrat

    adalah panjang sisi yang dicari.

    Hasil untuk skim ini adalah sisi

    miring dari segitiga yang sudah

    diketahui panjang sisi-sisi

    tegaknya.

    Contoh dari subjek yang

    menggunakan skim akar kuadrat

    penjumlahan sisi kuadrat dapat

    dilihat dari gambar dan petikan

    wawancara berikut.

    Gambar 4.1 Skim Akar Kuadrat

    Penjumlahan Sisi Kuadrat

    2 Mengakar

    kuadratkan

    hasil

    pengurangan

    sisi miring

    kuadrat

    dengan sisi

    tegak kuadrat

    √ √ √ 3

    3 Mengakar

    kuadratkan

    hasil

    penjumlahan

    sisi-sisi tegak

    kuadrat dan

    mengakar

    kuadratkan

    hasil

    pengurangan

    sisi miring

    kuadrat

    dengan sisi

    tegak kuadrat.

    √ √ √ 3

  • 6

    P: Peneliti

    S: Subjek

    P: Ya sudah, kalo begitu lanjut

    nomer 2 ya.

    S: (membaca soal nomer 2).

    Mencari AC (sisi miring segitiga)?

    P: Iya.

    S: (selesai mengerjakan, jawaban

    akhir )

    P: ya, oh karena sudah akar, maka

    jawaban akhir nya 25

    S: Oh iya tidak usah di akar

    (mengganti jawaban dengan 25)

    P: Mencari panjang AC

    menggunakan cara lain apakah

    bisa?

    S : Tidak bisa

    2. Skim Akar Kuadrat Pegurangan

    Sisi Kuadrat

    Skim akar kuadrat

    pengurangan sisi kuadrat digunakan

    oleh subjek pada soal segitiga siku-

    siku yang telah diketahui panjang

    sisi miring dan salah satu sisi

    tegaknya. Sisi miring kuadrat

    dikurangkan dengan salah satu sisi

    tegak kuadrat yang telah diketahui

    panjangnya. Akar kuadrat dari

    pengurangan kedua sisi kuadrat

    adalah panjang sisi yang dicari.

    Hasil untuk skim ini adalah sisi

    tegak dari segitiga yang sudah

    diketahui panjang sisi miring dan

    salah satu sisi tegaknya.

    Contoh dari subjek yang

    menggunakan skim akar kuadrat

    pengurangan sisi kuadrat dapat

    dilihat dari gambar dan petikan

    wawancara berikut.

    Gambar 4.2 Skim Akar Kuadrat

    Pegurangan Sisi Kuadrat

  • 7

    P : Peneliti

    S : Subjek

    S : Yakin (melanjutkan

    mengerjakan soal nomer 3)

    P : Sekarang mencari CD, CD itu

    yang mana?

    S : (menunjuk sisi CD)

    P : Itu kan sudah ketemu CD, itu

    kamu mencarinya menggunakan

    sisi yang mana?

    S : (menunjuk sisi AC dan AD,

    dikarenakan soal tersebut

    terdapat dua segitiga yang

    berhimpit)

    P : Apa bisa menggunakan cara

    yang lain untuk mencari CD?

    S : Pakai sisi ini (menunjuk sisi BD

    dan BC)

    P : Coba dikerjakan pakai cara itu

    S : (mengerjakan dengan

    menggunakan sisi BD dan BC)

    P : Yakin ya jawabannya itu?

    S : Iya mbak

    3. Skim Akar Kuadrat Penjumlahan

    dan Akar Kuadrat Pengurangan

    Sisi Kuadrat

    Skim akar kuadrat

    penjumlahan dan akar kuadrat

    pengurangan sisi kuadrat digunakan

    oleh subjek pada soal dua segitiga

    siku-siku berhimpit yang masing-

    masing segitiga diketahui panjang

    sisi-sisi tegaknya dan segitiga

    lainnya diketahui panjang sisi

    miring dan salah satu sisi tegaknya.

    Pada segitiga pertama, kedua sisi

    tegak yang telah diketahui besarnya

    masing-masing dikuadratkan lalu

    dijumlahkan. Akar kuadrat dari

    penjumlahan kedua sisi kuadrat

    adalah panjang sisi yang dicari.

    Sedangkan segitiga lainnya, sisi

    miring kuadrat dikurangkan dengan

    salah satu sisi tegak kuadrat yang

    telah diketahui panjangnya. Akar

    kuadrat dari pengurangan kedua sisi

    kuadrat adalah panjang sisi yang

    dicari. Hasil untuk skim ini adalah

  • 8

    sisi tegak dari segitiga pertama

    yang sudah diketahui panjang sisi

    miring dan salah satu sisi tegaknya

    dan sisi miring dari segitiga lainnya

    yang telah diketahui panjang sisi-

    sisi tegaknya, dimana kedua sisi

    yang dicari tersebut panjangnya

    sama.

    Contoh dari subjek yang

    menggunakan skim akar kuadrat

    penjumlahan dan akar kuadrat

    pengurangan sisi kuadrat dapat

    dilihat dari gambar petikan

    wawancara berikut.

    Gambar 4.3 Skim Akar Kuadrat

    Penjumlahan dan Akar Kuadrat

    Pengurangan Sisi Kuadrat

    P : Peneliti

    S : Subjek

    S : (mengerjakan soal nomer 5,

    menjumlah sisi kuadrat AB dengan

    sisi kuadrat BC)

    P : Cara lain?

    S : (mengurangkan sisi kuadrat AG

    dengan sisi kuadrat GC)

    P : Bisa pakai cara lain tidak?

    S : Tidak bisa

    D. PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dan

    pembahasan yang sudah dilakukan,

    dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga

    skim penyelesaian soal Pythagoras

    pada segitiga yang dimiliki oleh tiga

    subjek. Ketiga skim tersebut antara

    lain skim akar kuadrat penjumlahan

    sisi kuadrat, skim akar kuadrat

    pengurangan sisi kuadrat dan skim

    akar kuadrat penjumlahan dan akar

    kuadrat pengurangan sisi kuadrat.

    Berikut ini adalah skim yang

    dimiliki oleh subjek dalam

    menyelesaikan soal Pythagoras pada

    segitiga dengan pencetus, tindakan dan

    operasi, serta hasil yang diharapkan

    dari masing-masing skim.

  • 9

    1. Skim Akar Kuadrat Penjumlahan

    Sisi Kuadrat

    Pencetus: Diketahui panjang kedua

    sisi kuadrat pada segitiga siku-siku.

    Tindakan dan operasi: Mengakar

    kuadratkan hasil penjumlahan

    kedua sisi kuadrat pada segitiga

    yang diketahui panjangnya.

    Hasil: Sisi miring segitiga siku-

    siku.

    2. Skim Akar Kuadrat Pegurangan

    Sisi Kuadrat

    Pencetus: Diketahui sisi miring

    kuadrat dan salah satu sisi tegak

    kuadrat pada segitiga siku-siku

    Tindakan dan operasi: Mengakar

    kuadratkan hasil pengurangan sisi

    miring kuadrat dengan sisi tegak

    kuadrat

    Hasil: Sisi tegak segitiga siku-siku.

    3. Skim Akar Kuadrat Penjumlahan

    dan Akar Kuadrat Pengurangan

    Sisi Kuadrat

    Pencetus: Dua segitiga siku-siku

    berhimpit yang masing-masing

    segitiga diketahui panjang sisi-sisi

    tegaknya dan segitiga lainnya

    diketahui panjang sisi miring dan

    salah satu sisi tegaknya.

    Tindakan dan operasi: Mengakar

    kuadratkan kedua sisi tegak yang

    telah diketahui besarnya masing-

    masing dikuadratkan lalu

    dijumlahkan dan mengakar

    kuadratkan sisi miring kuadrat

    dikurangkan dengan salah satu sisi

    tegak kuadrat yang telah diketahui

    panjangnya.

    Hasil: Sisi tegak dan sisi miring

    pada dua segitiga siku-siku yang

    berimpit

    B. Saran

    1. Saran Teoritis

    Penelitian ini merupakan

    penelitian yang mendeskripsikan

    tentang skim skim penyelesaian

    soal Pythagoras pada segitiga.

    Kajian skim siswa menjadi sangat

    penting karena dengan mengetahui

    skim siswa juga dapat dijadikan

    refleksi guru atau pengajar dalam

    proses pembelajaran. Oleh karena

    itu hendaknya perlu dilakukan

    penelitian lain untuk mengetahui

    skim siswa pada topik-topik yang

    lainnya.

    2. Saran Praktis

    a. Bagi Guru

  • 10

    Penelitian ini diharapkan

    berguna bagi guru sebagai dasar

    untuk mengetahui skim yang

    dimiliki siswa, sehingga guru saat

    pembelajaran belangsung tidak

    hanya memberikan contoh soal dan

    penyelesaian. Melihat kenyataan

    tersebut, guru hendaknya

    menggunakan berbagai metode

    dalam mengajar menyelesaikan soal

    Pythagoras pada segitiga untuk

    membantu siswa membina skim

    yang lebih canggih. Guru juga

    hendaknya bisa mengenal secara

    pasti skim yang dimiliki oleh

    masing-masing siswa, sehingga

    dapat memberikan pola bimbingan

    yang tepat sesuai dengan skim yang

    siswa miliki.

    b. Bagi Siswa

    Siswa hendaknya meningkatkan

    skim matematika yang sudah

    dimiliki, sehingga siswa dapat

    menggembangkan kreativitasnya

    untuk mencari langkah-langkah

    pengerjaan soal yang bervariasi dan

    dapat menentukan langkah-langkah

    yang paling efektif dalam

    mengerjakan soal.

    DAFTAR PUSTAKA

    Abi, Modesta. 2011. Pengaruh

    Pembelajaran yang Menggunakan

    Pendekatan Konstruktivisme Pada

    Pokok Bahasan Statistika Terhadap

    Prestasi Belajar Matematika Bagi

    Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Soe

    Kabupaten TTS Propinsi NTT

    Semester 1 Tahun Ajaran 2010/2011.

    Hollans, Roy. 1983. Kamus Matematika

    (Edisi terjemahan oleh Drs.

    Naipospos Hutauruk). Jakarta Pusat:

    Erlangga.

    Karim, Muchtar A., Abdul Rahman As’ari,

    gatot Muhsetyo, dan Akbar

    Sutawidjaja. 1997. Pendidikan

  • 11

    Matematika I. Departemen

    Pendidikan dan Kebudayaan.

    Kristianty, Theresia. 2006. Pandangan-

    pandangan Teoritis Kaum

    Behaviourisme tentang Pemerolehan

    Bahasa Pertama. Jurnal Pendidikan

    Penabur – No.06/Th.V/Juni 2006.

    Muslich, Masnur. 2207. KTSP

    Pembelajaran Berbasis Kompetensi

    dan Konstekstual. Jakarta: Bumi

    Aksara.

    Setyawan, Didang. 2002. Konstruktivisme

    dalam Pembelajaran. Jakarta:

    Buletin Pusat Perbukuan Volume 10,

    Depdiknas.

    Soejadi, R. 2000. Kiat Pendidikan

    Matematika di Indonesia. Direktorat

    Jenderal Pendidika Tinggi,

    Departemen Pendidikan Nasional.

    Suparno, Paul. 1997. Filsafat

    Konstruktivisme Dalam Pendidikan.

    Yogyakarta: Kanisius.

    Sugiyono. 2010. Metode Penelitian

    Pendidikan (Pendekatan Kuantiitatif,

    Kualitatif, dan R&D). Bandung:

    Alfabeta

    Sutriyono. 1999. Gambaran Mental tentang

    Bilangan Cacah Murid Kelas 2 dan

    3 Sekolah Dasar. Salatiga: Satya

    Widya (Jurnal Penelitian

    Pengembangan Kependidikan FKIP

    UKSW)

    ______. 2012. Skim Pengurangan Bilangan

    Bulat Siswa SD Kelas 2 & 3.

    Salatiga: Program Pascasarjana

    Magister Manajemen Pendidikan

    UKSW