Skill Lab Neuromuskular

download Skill Lab Neuromuskular

of 8

Transcript of Skill Lab Neuromuskular

MODUL SKILL LAB NEUROMUSKULAR BLOK VIII

ANAMNESIS PEMERIKSAAN KESADARAN PEMERIKSAAN FUNGSI SARAF OTAK PEMERIKSAAN FUNGSI MOTORIK PEMERIKSAAN FUNGSI SENSORIK PEMERIKSAAN FUNGSI OTONOM PEMERIKSAAN KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI GEJALA RANGSANG MENINGEAL

BAGIAN NEUROLOGI FK UNSRI 2011

PENDAHULUAN DEFINISI I. ANAMNESIS : Wawancara yang dilakukan oleh observer(pemeriksa) terhadap penderita atau orang yang mengetahui mengenai riwayat penyakitnya. 2. KESADARAN : Keadaan yang mencerminkan pengintegrasian terhadap stimulus baik internal maupun eksternal. 3. SARAF OTAK : Saraf perifer yang berpangkal di otak atau batang otak. 4. FUNGSI MOTORIK : Fungsi saraf yang mengurus dan sekaligus malaksanakan gerakan yang dikendalikan oleh kemauan. 5. FUNGSI SENSORIK : Fungsi saraf yang menerima dan meneruskan stimulus baik internal maupun eksternal sampai ke pusat sistem sensorik. 6. FUNGSI OTONOM : Fungsi saraf yang mengurus perasaan visceral dan semua gerakan involunter reflektorik dan terintegrasi dengan mekanisme fungsi luhur. 7. KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI : Fungsi yang menjaga keseimbangan setiap gerakan serta koordinasi gerakan yang dilakukan oleh serebellum dan batang otak. 8. GEJALA RANGSANG MENINGEAL : Gejala yang timbul akibat adanya rangsangan pada meningen.

TEKNIK PEMERIKSAAN 1. Pemeriksaan dilakukan sesuai prinsip dasar pemeriksaan klinis ilmu kedokteran yaitu pemeriksa harus berada di sisi kanan penderita. 2. Pemeriksaan dilakukan sesuai prinsip pemeriksaan neurologi yaitu membandingkan sisi yang sehat dengan sisi yang sakit.

TUJUAN TUJUAN UMUM : Mencapai kompetensi dokter umum seperti yang tercantum dalam kurikulum berbasis kompetensi, khususnya dibidang neurologi.

LEARNING OBJECTIVE Setelah mengerjakan skill lab neuromuscular ini, mahasiswa mampu : 1. Melakukan anamnesis yang lengkap dan terarah mengenai penyakit saraf. 2. Melakukan pemeriksaan tingkat kesadaran secara kuantitatif dengan menggunakan metode Glasgow Coma Scale(GCS). 3. Melakukan pemeriksaan saraf otak I XII dengan baik. 4. Melakukan pemeriksaan fungsi motorik, sensorik, otonom, keseimbangan dan koordinasi, dan gejala rangsang meningeal.

RANCANGAN ACARA PEMBELAJARAN WAKTU ( menit ) 10 menit 30 menit 40 menit AKTIVITAS BELAJAR MENGAJAR PENDAHULUAN DEMONSTRASI DEMONSTRASI OLEH INSTRUKTUR, MAHASISWA MELAKUKAN SECARA BERGANTIAN DIBIMBING INSTRUKTUR MAHASISWA MELAKUKAN SENDIRI SECARA BERGANTIAN KETERANGAN NARASUMBER NARASUMBER INSTRUKTUR MAHASISWA

70 menit

MAHASISWA

SARANA DAN ALAT YANG DIPERLUKAN 1. Anamnesis, fungsi otonom, keseimbangan dan koordinasi serta gejala rangsang meningeal dapat dilakukan tanpa menggunakan alat khusus. 2. Pemeriksaan fungsi motorik memerlukan alat palu refleks.

3. Pemeriksaan fungsi sensorik memerlukan alat berupa jarum, kapas, botol berisi air panas/dingin, garpu tala atau hp. 4. Pemeriksaan kesadaran, khususnya motor respon juga menggunakan palu refleks. 5. Pemeriksaan saraf otak memerlukan bahan( kopi, teh, tembakau ), dan alat berupa senter, kapas, funduskopi, dan garpu tala.

PROSEDUR 1. ANAMNESIS NO 1 2 3 LANGKAH Memperkenalkan diri Melakukan anamnesis mengenai keluhan utama, berisi gangguan ADL(deficit neurologis) Melakukan anamnesis insult atau kronologis sesuai dengan keluhan utamanya tiba-tiba atau perlahan-lahan. Pertanyaan diarahkan kepada kemungkinan topic dan etiologi dari keluhan utamanya Melakukan anamnesis tentang penyakit yang berhubungan langsung dengan kemungkinan diagnose topic atau etiologi serta faktor predisposisi Melakukan anamnesis residivitas penyakit yang diderita .

4 5

2. PEMERIKSAAN KESADARAN NO 1 2 3 LANGKAH Memperkenalkan diri Pengenalan alat Melakukan pemeriksaan respon mata Kemampuan(reaksi buka mata (eyes opening) = E Spontan bisa buka mata secara spontan Terhadap suara bisa buka mata atas perintah Terhadap nyeri : bisa buka mata jika ada rangsang nyeri Negatif bila tidak bisa buka mata sama sekali Nilai 4 3 2 1

4

Melakukan pemeriksaan respon motorik Reaksi motorik (motor respons) = M Mengikuti perintah Nilai 6

-

Melokalisir nyeri Menarik ekstremitas Fleksi abnormal Ekstensi (respon ekstensi) Negatif (tidak ada gerakan sama sekali

5 4 3 2 1

5

Melakukan pemeriksaan respon verbal Reaksi Verbal (Verbal respons) = V Orientasi thd personal. tempat dan waktu baik Bicara kacau Tidak sesuai/kata-kata tidak benar Tidak dimengerti/bunyi tanpa arti Negatif (tidak keluar suara) Nilai 5 4 5 2 1

3. PEMERIKSAAN SARAF OTAK NO 1 2 3 LANGKAH Memperkenalkan diri Pengenalan alat dan bahanN.1 = N. Olfactorius sensorik (u/indera penciuman) Syarat: 1. Bahan bersifat aromatic, tdk merangsang mukosa hidung, mdh dikenal 2. Bhn yg merangsang mukosa hidung & mdh menguap dpt merangsang N.5 spt alkohol, ammonia. 3. Sblmnya periksa dl jln nafas, hrs bersih, lancar, tdk ada corpus alienum 4. Sebaiknya mata pend.ditutup Cara: Sblmnya pend. diberitahu bhw penciumannya akan diperiksa, kmd ia diminta mengidentifikasi bau apa yg didekatkan pada hidungnya sec.bergantian.

4

N II = Nervus Optikus. Pemeriksaan meliputi a. Ketajaman penglihatan [Visual Acuity) b. Lapangan Penglihatan [Visual Heidi ) c. Fundus Oculi (Funduscopy] d. Tes warna (Colour Vision Testing)

5

N III, IV DAN VI. Pemeriksaan meliputi : a. gerakan bola mata b. celah mata c. pupil N V = Nervus Trigeminus Pemeriksaan sensorik Nervus V1, V2, dan V3 Pemeriksaan motorik dengan menyuruh penderita membuka mulut(M Pterigoideus), menggigit kuat-kuat(M Masseter dan M temporalis) N VII = Nervus Fasialis Pemeriksaan motorik saraf fasialis dilakukan dengan menyuruh penderita mengangkat alis mata, memejamkan kelopak mata, menunjukkan gigi. Pemeriksaan sensorik berupa pengecapan lidah 2/3 depan untuk rasa manis, asin, dan asam N VIII = Nervus Vestibulokochlearis Pemeriksaan pendengaran ( tes detik jam, garpu tala, audiometric ) Pemeriksaaan keseimbangan ( Romberg tes, nistagmus ) N IX/X = N Glossopharingeus, N Vagus Pemeriksaan kemampuan menelan, arcus pharing, uvula, disfoni dan sengau Pemeriksaan pengecapan 1/3 posterior lidah tapi sulit dilakukan Pemeriksaan denyut jantung N XI = N accesorius Pemeriksaan gerakan leher ke lateral dan mengangkat bahu N XII = N Hypoglossus Pemeriksaan dilakukan dengan menjulurkan lidah( deviasi lidah, fasikulasi, dan atropi papil lidah ) dan disartria( pelo )

6

7

8

9

10 11

4. PEMERIKSAAN FUNGSI MOTORIK NO 1 2 3 LANGKAH Memperkenalkan diri Pengenalan alat Pemeriksaan motorik lengan dan tungkai terdiri dari gerakan, kekuatan, tonus,

klonus, refleks fisiologis dan refleks patologis

5. PEMERIKSAAN FUNGSI SENSORIK NO 1 2 3 LANGKAH Memperkenalkan diri Pengenalan alat Pemeriksaan fungsi sensorik terdiri protopatik(nyeri, suhu dan raba) dan proprioseptik(nyeri dalam, getar dan posisi)

6. PEMERIKSAAN OTONOM NO 1 2 3 LANGKAH Memperkenalkan diri Pengenalan alat Pemeriksaan fungsi berkemih dengan anamnesis dan penekanan vesika urinaria serta kateterisasi Kelainan berkemih terdiri inkontinensia urin, retensio urin, atonik bladder, dan automatik bladder.

7. PEMERIKSAAN KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI NO 1 2 3 LANGKAH Memperkenalkan diri Pengenalan alat Pemeriksaan keseimbangan dengan melihat cara berjalan ( hemiplegic, ataksia, propulsion, steppage, limping, scissor gait dll ) Pemeriksaan koordinasi dengan Romberg, dismetri, disdiadokokinesis, dan rebound fenomena

8. GERAKAN RANGSANG MENINGEAL NO 1 2 3 LANGKAH Memperkenalkan diri Pengenalan alat Pemeriksaan kaku kuduk, kerniq sign, lasseque sign, brudzinsky sign( neck, cheek, sympisis dan leg I&II )