Skenario d Iu Angkatan 2012

29
2.3.2 Identifikasi Masalah 1. Ny. Sari, usia 66 tahun, datang ke poliklinik RSMP karena sejak 1 minggu yang lalu. Ia mengalami sulit menahan BAK yang ditandai dengan keluarnya urin sebelum sampai di kamar mandi. Selain itu urin sering keluar sedikit sedikit jika sedang batuk. 2. Sejak 3 bulan yang lalu, Ny. Sari sering terbangun malam hari ke kamar mandi untuk BAK. 3. Ny. Sari adalah ibu rumah tangga dengan aktivitas fisik rendah. Akibat gejala ini, Ny. Sari justru menghindari aktiitas diluar rumah misalnya pengajian dan pergi ke pasar. 4. Riwayat penyakit dahulu : Ny. Sari menderita DM dan hipertensi sejak 15 tahun yang lalu, kontrol tidak teratur, minum obat Metformin 3x1, HCT 1x1 dan captopril 2x12,5. 5. Riwayat kehamilan : Ny. Sari sudah melahirkan 6 kali spontan cukup bulan. 6. Riwayat menopause : Sejak umur 45 tahun. 7. Pemeriksaan fisik : Keadaan umum : Compos mentis. Vital sign : TD : 160/100 mmHg; RR: 18x/menit, Temp: 36,7 0 C, HR : 70x/menit reguler. 8. Pemeriksaan Khusus : Kepala : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik.

description

adad

Transcript of Skenario d Iu Angkatan 2012

2.3.2 Identifikasi Masalah1. Ny. Sari, usia 66 tahun, datang ke poliklinik RSMP karena sejak 1 minggu yang lalu. Ia mengalami sulit menahan BAK yang ditandai dengan keluarnya urin sebelum sampai di kamar mandi. Selain itu urin sering keluar sedikit sedikit jika sedang batuk.2. Sejak 3 bulan yang lalu, Ny. Sari sering terbangun malam hari ke kamar mandi untuk BAK.3. Ny. Sari adalah ibu rumah tangga dengan aktivitas fisik rendah. Akibat gejala ini, Ny. Sari justru menghindari aktiitas diluar rumah misalnya pengajian dan pergi ke pasar.4. Riwayat penyakit dahulu : Ny. Sari menderita DM dan hipertensi sejak 15 tahun yang lalu, kontrol tidak teratur, minum obat Metformin 3x1, HCT 1x1 dan captopril 2x12,5.5. Riwayat kehamilan : Ny. Sari sudah melahirkan 6 kali spontan cukup bulan.6. Riwayat menopause : Sejak umur 45 tahun. 7. Pemeriksaan fisik : Keadaan umum : Compos mentis. Vital sign : TD : 160/100 mmHg; RR: 18x/menit, Temp: 36,70C, HR : 70x/menit reguler.8. Pemeriksaan Khusus :Kepala : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik.Thoraks : Simetris, retraksi tidak ada, jantung dan paru dalam batas normal.Abdomen : Datar, lemas, hepar dan lien tidak teraba.Ekstremitas : Dalam batas normal.9. Pemeriksaan Laboratorium : Hb : 11 gr %, Leukosit : 9500/ml3. Diff Count : 1/1/14/58/20/4, Urin rutin : leukosit 1-2, eritrosit 2-5, Kimia darah : GDS 250 mg/dl, ureum 35 mg/dl, creatinin 1,0 mg/dl, asam urat 4 mg/dl.

2.3.3 Analisis Masalah1. Ny. Sari, usia 66 tahun, datang ke poliklinik RSMP karena sejak 1 minggu yang lalu. Ia mengalami sulit menahan BAK yang ditandai dengan keluarnya urin sebelum sampai di kamar mandi.selain itu urin sering keluar sedikit sedikit jika sedang batuk.a.Apa hubungan usia dan jenis kelamin keluhan pada kasus ini ?Jawab : Usia : usia merupakan faktor predisposisi, dimana semakin tua seseorang semakin besar kemungkinan mengalami inkotinensia urin karena terjadi perubahan struktur kandung kemih dan otot-otot dasar panggul. Jenis kelamin : Perempuan lebih sering mengalami inkontinensia urin daripada laki-laki dengan perbandingan 1,5:1. Hal ini disebabkan karena perempuan mengalami proses kehamilan, persalinan, menopouse, serta struktur kandung kemih yang berbeda dengan laki-laki.( Sudoyo, 2009 : 866 )

b. Apa makna sejak 1 minggu lalu mengalami sulit menahan BAK yang di tandai dengan keluar urun sebelum sampai kamar mandi ?Jawab :Ny. Sari mengalami inkontinensia urin tipe urgensi (Over Active Bladder). c.Apa penyebab sejak 1 minggu lalu sult menahan BAK ?Jawab :Secara umum Kelainan urologik : misalnya radang, batu, tumor, divertikel. Kelainan neurologik: stroke, trauma pada medulla spinalis, Sindroma Parkinson, demensia dan lain-lain. Obat-obatan (iatrogenik) : obat penghambat prostaglandin dan obat penghambat kasium. Kelainan anatomik atau tekanan.( Darmojo, 2011 : 229 231 )Pada kasus Riwayat kehamilan 6 kaliKehamilan yang lebih dari 5 kali menyebabkan faktor risiko yang tinggi pada inkontinensia, karena mengandung 9 bulan membuat otot dasar pinggul tertahan dan terjadi robekan pada saat kelahiran normal. Penurunan produktivitas estrogen.

d.Bagaimana patofisiologi sulit menahan BAK di tandai dengan keluarnya urin sebelum sampai ke kamar mandi ?Jawab :Dorongan urin klr FR: Usia lanjutPerubahan uretra deposit kolagenAtrofi mukosaMenipisnya lapisan ototPerubahan otot dasar panggul deposit kolagen & jaringan ikat-ototOtot melemahFaktor Risiko: Aktivitas fisik rendahRiwayat kehamilan dan persalinanRiwayat menopauseFR: DMFR: minum obat HCTKelemahan otot dasar panggul Kelemahan muskulus sfingter uretra eksterna Bersifat osmolaritasDieresis osmotikpoliuriSulit menahan BAKKontrksi VU trkndli(Overactiv VU) kap VUTeknan(P) Intravesicanokturi P intraVUDorongan urin klr Aktivitas m.detrusor kap VUPerubahan VUkontraksi involuntersaraf autonomfibrosis & kolagen

e. Apa faktor resiko sulit menahan BAK yang di tandai dengan keluarnya urin sebelum sampai ke kamar mandi ?Jawab : Usia lanjut. Jenis kelamin perempuan. Batuk kronik. Gangguan mobilitas. Indeks masa tubuh yang besar (obesitas). Riwayat histerektomi. Infeksi saluran kemih. Trauma perineal. Melahirkan pervaginam (multipara). Keterbatasan aktivitas fisik. Faktor gangguan lingkungan.(Sudoyo, Aru W. 2009.)

f. Kemungkinan penyakit pada saja dengan keluhan tersebut ?Jawab :1. Inkontinensia urin.1. Infeksi Saluran Kemih: infeksi saluran kemih menyebabkan keluhan sering BAK, nyeri, sedikit-sedikit, rasa tidak lampias (rasa ada sisa setelah kencing), bisa disertai dengan perubahan warna kencing menjadi keruh atau kemerahan. Infeksi saluran kemih dapat pula disertai dengan penyakit batu saluran kencing.1. Diabetes mellitus (kencing manis): ditandai dengan keluhan banyak minum, banyak makan, banyak kencing terutama pada malam hari, penurunan berat badan, dan keluhan-keluhan tidak khas lainnya.1. Diabetes insipidus: kekurangan hormon antidiuretik atau kurangnya respon ginjal terhadap hormon antidiuretik. Kondisi ini menyebabkan jumlah air kencing yang berlebih.1. Over Active Bladder1. Hipertensi (efek samping obat anti hipertensi ).1. Stroke/penyakit neurologis lainnya. Kerusakan saraf yang mengendalikan kandung kemih dapat menyebabkan masalah fungsi kandung kemih, termasuk dorongan untuk buang air kecil yang terlalu sering dan tiba-tiba.

g.Apa makna urin sering keluar sedikit jika sedang batuk ?Jawab :Makna urin sering keluar sedikit jika sedang batuk merupakan tanda dari inkontinensia tipe stress. Inkontinensia tipe stress ini ditandai dengan kebocoran urin pada saat aktivitas. Urin dapat keluar saat tertawa, bersin, batuk atau mengangkat benda berat. (Darmojo, 2014)h. Bagaimana fisiologi miksi ?Jawab :Ketika VU penuh/meregang menstimulus proprioseptor atau neuron aferen sensoris viseral yang ada di dinding implus dari serabut aferen ini diteruskan melalui N. pelvikus (nn.splanchnici pelvici) ke medulla spinalis segmen S2, S3, dan S4 implus diteruskan dari medulla spinalis ke pusat miksi di pons, korteks frontalis, ganglia basalis, girus cinguli sadar untuk berkemih respon dari pusat miksi dihantarkan ke VU melalui serabut eferen desendens di traktus retikulospinalis (dari pusat miksi pons) dan serabut eferen lainnya yang berhubungan dengan pusat miksi implus tersebut diteruskan melalui medulla spinalis sampai segmen S2-S4 implus diteruskan melalui nervi splankhnici pelvic ke ganglion parasimpatis di dinding VU aksi kolinergik ke m.detrusor & spinchter interna dan aktivasi simpatik dan somatic m.detrusor berkontraksi dan relaksasi spinchter urethrae interna jika situasi tepat (didalam WC) ada implus dari saraf volunter (korteks) melalui serabut eferen n.pudendus ke m. spinchter urethrae externa untuk berelaksasi secara sadar miksi.

2. Sejak 3 bulan yang lalu, Ny. Sari sering terbangun malam hari ke kamar mandi untuk BAK.a. Apa makna sejak 3 bulan lalu Ny. sari sering terbangun malam hari ke kamar mandi untuk BAK ?Jawab :Maknanya adalah Ny. Sari telah mengalami nokturia.(Setiati, Siti dan Pramantara, Dewa, 2009).

b.Apa hubungan sejak 3 bulan lalu sering terbangun malam hari untuk BAK dengan keluhan 1 minggu lalu ?Jawab :Hubungan nokturia dengan inkontinensia urin adalah: sejak 3 bulan yang lalu sudah mengalami gejala overaktive bladder pada inkontinensia urin yaitu nokturia. Overaktive bladder adalah salah satu sebab dari inkontinensia urine. Overactive bladder merupakan suatu jenis urgen incontinence (keluarnya urine secara tidak sadar terjadi ketika tekanan kandung kemih melebihi tekanan uretra selama fase pengisian) yang dihubungkan dengan keinginan kuat untuk buang air kecil dan berhubungan dengan overaktif otot detrusor. Gejala yang terjadi pada overactive bladder antara lain: 1. Frekuensi: berkemih sangat sering , dengan jumlah lebih dari 8 kali dalam 24 jam.1. Nokturia: malam hari sering bangun lebih dari satu kali untuk berkemih. 1. Urgensi: keinginan yang kuat dan tiba-tiba untuk berkemih walaupun penderita belum lama sudah berkemih dan kandung kemih belum terisi penuh seperti keadaan normal. (Darmojo,2014)

c.Apa kemungkinan penyakit dengan keluhan sering BAK pada malam hari ?Jawab :1. Diabetes Mellitus.1. Inkontinensia urin.1. Infeksi saluran kemih.

3. Ny. Sari adalah ibu rumah tangga dengan aktivitas fisik rendah. Akibat gejala ini, Ny. Sari justru menghindari aktiitas diluar rumah misalnya pengajian dan pergi ke pasar.a.Apa hubungan Ny. Sari dengan aktivitas fisik rendah dengan keluhan utama ?Jawab :Wanita yang paling aktif beraktivitas 15 sampai 20 persen lebih sedikit mengalami inkontinensia dibandingkan wanita yang tidak aktif. b.Apa makna Ny. Sari menghindar aktivitas di luar rumah ?Jawab :Dampak psikologis : Gangguan tidur. Masalah psiko sosial seperti depresi. Mudah marah. Dan rasa terisolasi.Dampak sosial : Hilang percaya diri. Aktivitas sosial menurun. Seksual menurun. Ketergantungan. 4. Riwayat penyakit dahulu : Ny. Sari menderita DM dan hipertensi sejak 15 tahun yang lalu, kontrol tidak teratur, minum obat Metformin 3x1, HCT 1x1 dan captopril 2x12,5.a.Apa hubungan riwayat penyakit dahulu Ny. Sari dengan keluhan saat ini ?Jawab :Hubungan riwayat penyakit dahulu (Dm) dan konsumsi obat obatan (captopril dan HCT) dengan keluhan saat ini adalah salah satu faktor resiko yang menyebabkan keluhan sulit menahan BAK dan BAK sedikit sedikit ketika batuk. (Darmojo,2015)

b.Apa efek samping, indikasi, kontradiksi, dan obat-obatan yang di konsumsi Ny. Sari ?- Metformin 3x1 :Efek sampingHampir 20 % pasien dengan metformin mengalami mual, muntah, diare, serta metallic taste.IndikasiDigunakan pada terapi diabetes dewasa.KontraindikasiTidak boleh diberikan pada wanita hamil, pasien penyakit hepar berat, penyakit ginjal dengan uremia dan penyakit jantung kongesif dan penyakit paru dengan hipoksia kronik (Suharti K. Suherman, 2007).- HCT 1x1:Efek samping1. Reaksi alergi berupa kelainan kulit, purpura, dermatitis disertai fotosensitivitas dan kelainan darah.1. Pada penggunaan lama dapat timbul hiperglikemia, terutama pada penderita diabetes yang laten. Ada 3 faktor yang menyebabkan antara lain : berkurangnya sekresi insulin terhadap peninggian kadar glukosa plasma, meningkatnya glikogenolisis dan berkurangnya glikogenesis.1. Menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dan trigliserid plasma dengan mekanisme yang tidak diketahui.1. Gejala infusiensi ginjal dapat diperberat oleh tiazid, mungkin karena tiazid langsung megurangi aliran darah ginjal.Indikasi1. Tiazid merupakan diuretik terpilih untuk pengobatan udem akibat payah jantung ringan sampai sedang. Ada baiknya bila dikombinasi dengan diuretik hemat kalium pada penderita yang juga mendapat pengobatan digitalis unruk mencegah timbulnya hipokalemia yang memudahkan terjadinya intoksikasi digitalis.1. Merupakan salah satu obat penting pada pengobatan hipertensi, baik sebagai obat tunggal atau dalam kombinasi dengan obat hipertensi lain.1. Pengobatan diabetes insipidus terutama yang bersifat nefrogen dan hiperkalsiuria pada penderita dengan batu kalsium pada saluran kemih (Tjay, Tan Hoan dan Kirana Larasati, 2007).- captopril 2x12,5 : Kaptopril terutama bekerja pada sistem RAA (Renin-Angiotensin-Aldosteron), sehingga efektif pada hipertensi dengan PRA (Plasma Renin Activity) yang tinggi yaitu pada kebanyakan hipertensi maligna, hipertensi renovaskular dan pada kira-kira 1/6-1/5 hipertensi essensial.Kaptopril juga efektif pada hipertensi dengan PRA yang normal, bahkan juga pada hipertensi dengan PRA yang rendah. Obat ini juga merupakan antihipertensi yang efektif untuk pengobatan gagal jantung dengan terapi kombinasi lain. Kombinasi dengan tiazid memberikan efek aditif sedangkan kombinasi dengan b-blocker memberikan efek yang kurang aditif.Indikasi :Untuk pengobatan hipertensi sedang dan berat yang tidak dapat diatasi dengan pengobatan kombinasi lain.Kaptopril dapat dipergunakan sendiri atau dalam kombinasi dengan obat antihipertensi lain terutama tiazid.Payah jantung yang tidak cukup responsif atau tidak dapat dikontrol dengan diuretik dan digitalis.Kontraindikasi :Hipersensitif terhadap kaptopril dan obat-obat ACE inhibitor lainnya.Efek samping :Umumnya kaptopril dapat ditoleransi dengan baik.Efek samping yang dapat timbul adalah ruam kulit, gangguan pengecapan, neutropenia, proteinuria, sakit kepala, lelah/letih dan hipotensi.Efek samping ini bersifat dose related dengan pemberian dosis kaptopril kurang dari 150 mg per hari, efek samping ini dapat dikurangi tanpa mengurangi khasiatnya.Efek samping lain yang pernah dilaporkan : umumnya asthenia, gynecomastia.Kardiovaskular : cardiac.c.Apa hubungan mengkonsumsi obat-obatan tersebut dengan keluhan utama?Jawab :1. MetforminMetformin memiliki dampak salah satunya adalah hipoglikemi tidak mudah di kenali akibat tidak adanya refleks saraf simpatis menyebabkan relaksai otot-otot termasuk otot detrusor inkontinensia urin.1. CatoprilCatopril adalah obat golongan ACE inhibitor. Dimana ACE inhibitor ini akan mencegah degradasi bradikinin kadar bradikinin pada endotel lokal (saluran nafas dan paru-paru) menstimulasi kemoreseptor pada saluran nafas refleks batuk tekanan intraabdomen menekan kantung kemih Inkontinensia Stres1. HCTHCT merupakan obat antihipertensi diuretik, dimana bekerja untuk mengurangi input darah ke jantung suhingga output darah dari jantung juga menurun sehingga tekanan darah menurun. Karena diuretik menyebabkan eksresi air melalui ginjal meningkat sehingga dapat menyebabkan inkontinensia pada kasus.(Departemen Farmakologi dan Terapiutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2009) (Guyton , A.C and Hall, J.E.2012)1. Riwayat kehamilan : Ny. Sari sudah melahirkan 6 kali spontan cukup bulan.a. Apa hubungan riwayat kehamilan dengan keluhan utama ?Jawab :Riwayat KehamilanKehamilan terjadi penambahan berat dan tekanan pada otot dasar panggul selama kehamilan regangan berlebihan dari otot-otot dasa r panggul kelemahan otot-otot dasar panggul berisiko terjadinya inkontinensia urin.Persalinan robekan atau tekanan berlebihan pada otot, ligamen, jaringan penyambung, dan jaringan syaraf di daerah jalan lahir (pelvis) kerusakan otot-otot dasar panggul, kelainan neurologik (n. pudendus), denervasi levator ani kelemahan otot-otot dasar panggul berisiko terjadinya inkontinensia urin.(Setiati, Siti dan Pramantara, Dewa, 2009).

2. Riwayat menopause : Sejak umur 45 tahun. a. Apa makna riwayat menopause dengan keluhan utama ?Jawab :Riwayat MenopauseMenopause penurunan kadar hormon estrogen menurunnya tahanan pada uretra dan muara kandung kemih berisiko terjadinya inkontinensia urin.Menoupause perubahan anatomis pada Vesika Urinaria (VU) (peningkatan fibrosis dan kolagen pada dinding VU), perubahan anatomis uretra (perubahan vaskularisasi pada lapisan submukosa, atrofi mukosa dan penipisan otot uretra dan penurunan tonus otot sfingter uretra), dan perubahan fungsional otot-otot dasar panggul (tonus otot melemah) terganggunya fungsi kontraktil VU, penurnan tekanan penutupan sfingter uretra dan melemahnya otot-otot dasar panggul berisiko terjadinya inkontinensia urin.(Setiati, Siti dan Pramantara, Dewa, 2009).

3. Pemeriksaan fisik :Keadaan umum : Compos mentis.Vital sign : TD : 160/100 mmHg; RR : 18x/menit, Temp : 36,70 C, HR : 70x/menit reguler.a. Apa interpretasi dari pemeriksaan fisik ?Jawab :Pemeriksaan fisikNormal Interpretasi

Compos mentisCompos mentisNormal

TD: 160/100 mmHgSistolik: 90-140 mmHgDiastolik 60-90 mmHgHipertensi

RR: 18x/menit16-24 x/menitNormal

Temp: 36,70C(36,5- 37,5)OCNormal

HR : 70x/menit reguler.60-100x/menitNormal

b. Bagaimana mekanisme abnormal pemeriksaan fisik ?Jawab :TD: 160/90 mmHg hipertensi sistolikUsia lanjut perubahan vaskuler (penurunan elastisitas pembuluh darah akibat peningkatan kolagen di dalam struktur pembuluh darah) resistensi perifer meningkat hipertensi (stadium 2).(Martono, Hadi, 2011)

8. Pemeriksaan Khusus :Kepala : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik.Thoraks : Simetris, retraksi tidak ada, jantung dan paru dalam batas normal.Abdomen : Datar, lemas, hepar dan lien tidak teraba.Ekstremitas : Dalam batas normal.a. Apa interpretasi dari pemeriksaan khusus ?Jawab :Pemeriksaan KhususInterpretasi

Kepala : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik.Semua dalam batas normal

Thoraks : Simetris, retraksi tidak ada, jantung dan paru dalam batas normal.

Abdomen : Datar, lemas, hepar dan lien tidak teraba.

Ekstremitas : Dalam batas normal.

9. Pemeriksaan Laboratorium : Hb : 11 gr %, Leukosit : 9500/ml3. Diff Count : 1/1/14/58/20/4, Urin rutin : leukosit 1-2, eritrosit 2-5, Kimia darah : GDS 250 mg/dl, ureum 35 mg/dl, creatinin 1,0 mg/dl, asam urat 4 mg/dl.a.Apa interpretasi dari pemeriksaan lab ?Jawab :PemeriksaanKasusNormalInterpretasi

HB11 gr%10 16 gr%Normal

Leukosit9500/ml35000 10.000/ml3Normal

Diff Count1/1/14/58/20/4Basofil : 0 1Eosinofil : 1 3Netrofil batang : 2 6Netrofil segmen : 40 70Limfosit : 20 40Monosit : 2 8Netrofil Batang Meningkat Shift to the left ada infeksi

Urin rutin : leukosit1-20 4Normal

Eritrosit2-50 5Normal

Kimia darah : GDS250mg/dl70 110 mg/dlHiperglikemia

Ureum35 mg/dl20 40 mg/dlNormal

Creatinin1,0 mg/dl0,5 1,5 mg/dlNormal

asam urat4 mg/dl2 6 mg/dlNormal

b. Bagaimana mekanisme abnormal dari pemeriksaan lab ?Jawab : Diff Count: 1/1/14/58/20/4 Neutrofil batang meningkat shift to the left infeksi bersifat akutInkontinensia urin kemungkinan lebih tinggi terjadi infeksi saluran kemih (ISK) diif count shift to the left. GDS 250 mg/dl hiperglikemiUsia lanjut proses degeneratif, perubahan gaya hidup (aktifitas fisik yang rendah obesitas sel adiposa dapat membuat dan melepaskan adipositokin yaitu TNF-alfa yang berperan menginduksi resistensi insulin melalui glukose transporter 4 (GLUT4)), dan perubahan pelepasan insulin (akibat ganguan gen glukokinase) glukosa dalam darah meningkat hiperglikemi (GDS 210 mg/dl) (Martono, Hadi, 2011).10. Bagaimana Cara mendiagnosis ? Jawab :Anamnesis : Keluhan utama yakni sulit menahan BAK sejak 1 minggu lalu. Ny, sari sering terbangun malam hari hari ke kamar mandi untuk BAK sejak 3 bulan yang lalu. Tingkat aktivitas fisik rendah. Ada riwayat DM dan hipertensi . Serta minum metformin dan HCT. Riwayat kehamilan 6 kali, menopause sejak 45 tahun.Pemeriksaan fisik : Tekanan darah tinggi /hipertensi.Pemeriksaan laboratorium : GDS. Diff count terjadi peningkatan pada netrofil batang.

11. Bagaimana diagnosis banding pada kasus ? Jawab : INKONTINENSIA URIN TIPE :Tipe campuranTipe urgensiaTipe stressTipe overflow

12. Bagaimana Pemeriksaan tambahan pada kasus?Jawab : Urinalisis. Sistografi. Urinary tract USG. Postvoid residual measurement. Kultur urine.

14. Bagaimana Work diagnosis pada kasus ?Jawab :Inkontinensia tipe campuran (urgensi dan stress).

15. Bagaimana Tatalaksana pada kasus?Jawab :0. Nonfarmakologi1. Edukasi intervensi gaya hidup berupa olahraga yang teratur dan diet rendah garam serta diet untuk diabetes melitus. Hal ini untuk mengontrol tekanan darah dan kadar gula darah pasien.Selain itu bisa juga diberi edukasi untuk mengurangi asupan kafein & modifikasi asupan cairan yang tinggi atau rendah dapat dianjurkan pada perempuan dengan Inkontinensia Urin (IU) atau Overactive Bladder (OAB). Perempuan dengan indeks massa tubuh lebih dari 30 disarankan menjalani progam penurunan berat badan (Iman Santoso, Budi. 2008).1. Terapi fisik dengan pelatihan otot dasar panggul (senam Kegel)Latihan ini dapat memperkuat otot-otot yang lemah didekitar kandung kemih. Untuk identifikasi otot yang tepat, bayangkan kita sedang menahan untu tidak flatus. Otot yang dipakai untuk menahan flatus itulah yang akan dilatih (Pranarka, Kris, 2011).1. Latihan kandung kemih (Bladder training) Latihan ini mengikuti suatu jadwal yang ketat untuk ke kamar kecil. Jadwal dimulai dengan ke kamar kecil tiap dua jam, dan waktunya makin ditingkatkan. Makin lama waktu yang dicapai untuk berkemih, makin memberikan peningkatan control terhadap kandung kemih. Latihan kandung kemih ini terbukti efektif baik untuk inkontinensia tipe stress dan urgensi. Cara melakukan latihan kandung kemih: Pasien diinstruksikan untuk miksi pada interval waktu tertentu, mula-mula setiap jam, selanjutnya interval berkemih diperpanjang secara bertahap sampai setiap 2-3 jam. Setelah itu ditingkatkan jadwalnya 15-30 menit sesuai yang dapat di-toleransi. Seiring dengan perbaikan inkontinensia, jadwal terus ditingkatkan (Pranarka, Kris, 2011).0. Farmakologi1. Untuk Inkontinensia urinSetidaknya ada empat antimuskarinik yaitu oksibutinin, tolterodin, frospium dan proviperinyang cukup efektif dalam menekan aktivitas detrusor berlebihan yang memicu urgensi dan inkontinensia urgensi. Obat tersebut menekan kontraksi detrusor volunter dan involunter dengan memblok reseptor muskarinik pada otot polos kandung kemih cukup efektif untuk pasien lanjut usia pasca transurethral resection prostat (Iman Santoso, Budi. 2008).Selain itu, obat yang digunakan untuk inkontinensia tipe urge atau campuran yaitu Hyoscamin dengan dosis 3 x 0,125 mg. Obat ini akan memberikan efek samping berupa mulut kering, mata kabur, glaucoma, delirium, konstipasi (Setiati, Siti dan Pramantara, Dewa, 2009).ObatDosisTipe inkontinensiaEfek samping

Hyoscamin3x0.125 mgUrgen atau campuranMulut kering, mata kabur, glaukoma, delirium, konstipasi

Tolterodin2 x 4 mgUrgensi dan OABMulut kering, konstipasi

Imipramin3 x 25-50 mgUrgensiDelirium, hipotensi ortostatik

Pseudoephedrin3 x 30-60 mgStresSakit kepala, takikardi, hipertensi

Topikal estrogenUrgensi dan stresIritasi lokal

Doxazosin 4 x 1-4 mgBPH dengan urgensiHipotensi postural

Tamsulosin1 x .4-0.8 mg

Terazosin4 x 1-5 mg

1. Untuk HipertensiObat antihipertensi (HCT) pada kasus ini perlu diganti karena obat HCT berperan dalam terjadinya inkontinensia urin pada kasus ini. Obat antihipertensinya mungkin dapat diganti dengan obat antihipertensi lainnya seperti calcium antagonists, ACE inhibitors, angiotensin receptor antagonists dan beta blockers. Pada kasus ini, Tekanan darah penderita merupakan stadium 2 dan kurang membaik dengan pemberian 1 OHA sehingga perlu dikombinasikan. OHA yang sebaiknya digunakan khususnya untuk geriatri adalah golongan calcium antagonists dan ACE inhibitors atau beta blockers. Obat yang dapat diberikan yaitu Amlodipin 1x 5 mg dan captopril 2x25 mg.

1. Untuk Diabetes MelitusKarena pada kasus pemakaian metformin yang sudah lama tapi gula darah sewaktunya masih tinggi sehingga perlu diganti dengan OAD dosis kombinasi. Metformin dapat dikombinasikan dengan OAD lainnya seperti berikut ini : Sulfonyluria Merangsang sel beta untuk mengeluarkan insulin agar produksi insulin meningkat, misalnya glibenclamid, glimepirid , dosis glibenclamide 2,5 -15 mg , diminum 1-2 x sehari karena waktu paruhnya 12-24 jam. Alfa glucosidase inhibitor menghambat enzim yang mencena karbohidrat di usus sehingga pennyerapan glukosa ke darah lebih lambat, misalnya acarbose dosis 50 100 mg , diminum 3x sehari. Thiazolidinedion membuat sel lemak otot lebih peka terhadap insulin (mengurangi resistensi insulin) / meningkatkan uptake glukosa oleh sel adipoasa dan sel otot, misalnya avandia, dosisnya 4-8mg, diminum 1x sehari karena waktu paruhnya 24 jam.OAD kombinasi yang paling sering diberikan oleh penyakit dalam yaitu metformin dengan golongan sulfonylurea. Jadi pada kasus ini dapat diberikan OAD metformin 3x1 dan glibenclamide 2,5-15 mg 1x1 (Suharti K. Suherman, 2007).0. Tata Laksana BedahPada perempuan yang IU nya tidak dapat ditatalaksana secara konservatif akibat aktivitas detrusor yang berlebihan, stimulasi saraf sakralis perlu dipetimbangftan dengan dasar respons terhadap evaluasi saraf perkutaneus. Pada kasus itu perlu dilakukan tindak lanjut jangka panjang. Prosedur retrapubic mid-urethral tape dengan pendekatan bottom up dengan mesh macroporous polypropylene juga dianjurkan bila tata laksana konservatif IU stres mengalami kegagalan (Iman Santoso, Budi. 2008).16. Bagaimana Komplikasi pada kasus ?Jawab : Dampak medik dekubitus, infeksi saluran kemih,urosepsis, gagal ginjal, jatuh dan mortalitas yang meningkat. Dampak psikososial hilangnya kepercayaan diri, depresi, marah-marah, menurunnya aktivitas seksual dan pembatasan aktifitas sosial, dan ketergantungan. Dampak ekonomi penanganan inkontinensia urin membutuhkan dana yang cukup besar seperti biaya perawatan yang tinggi untuk membeli popok. Gangguan tidur (Setiati, Siti dan Pramantara, Dewa, 2009).

17. Bagaimana Prognosis pada kasus ?Jawab :Quo et vitam : dubia ad bonam .Quo et fungsionam : Dubia ad bonam.

18. Bagaimana KDU pada kasus ?Jawab :Tingkat kemampuan 2 : mendiagnosis dan merujuk .Lulusan dokter mampu merujuk mendiagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya lulusan dokter juga mampu menindak lanjut sesudah kembali dari rujukan. 19. Bagaimana Pandangan islam pada kasus ?Jawab :QS.Al-Israa : 23-24Artinya:Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (Q.S. Al Isra' : 23)2.3.4 kesimpulan Ny. Sari, 66 tahun mengeluh sulit menahan BAK dan BAK sedikit-sedikit ketika batuk karena mengalami inkotinensia urin tipe campuran (tipe urgensi dan stress).

UmurJK Grande MultiparaAktivitas RendahMenopause Usia 45HipertensiKonsumsi HCTKonsumsi KaptoprilPoliuriaDMNocturiaEfek SampingBatukTekanan IntraabdomenInkontinensia Urin tipe stressInkontinensia UrgencyIU tipe campuran2.3.5 Kerangka Konsep