Skenario 3 Fix

35
LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 3 GIGI TIRUAN LONGGAR Penyusun : Jerry Daniel (131610101018) Hesti Rasdi Setiawati (131610101020) Vita Lukita Sari (131610101024) Duati Mayangsari (131610101039) Arini Al Haq (131610101040) Pungky Anggraini (131610101042) Rachel P W (131610101049) Fatimatuz Zahroh (131610101051) Cholida Rachmatia (131610101056) FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

description

4809539484

Transcript of Skenario 3 Fix

Page 1: Skenario 3 Fix

LAPORAN TUTORIAL

SKENARIO 3

GIGI TIRUAN LONGGAR

Penyusun :

Jerry Daniel (131610101018)

Hesti Rasdi Setiawati (131610101020)

Vita Lukita Sari (131610101024)

Duati Mayangsari (131610101039)

Arini Al Haq (131610101040)

Pungky Anggraini (131610101042)

Rachel P W (131610101049)

Fatimatuz Zahroh (131610101051)

Cholida Rachmatia (131610101056)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS JEMBER

2015

Page 2: Skenario 3 Fix

DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK

Tutor : drg. H.A. Gunadi, M.S., Ph.D.

Ketua : Fatimatuz Zahroh (131610101051)

Scriber Meja : Jerry Daniel (131610101018)

Scriber Papan : Cholida Rachmatia (131610101056)

Anggota :

1. Hesti Rasdi Setiawati (131610101020)

2. Vita Lukita Sari (131610101024)

3. Duati Mayangsari (131610101039)

4. Arini Al Haq (131610101040)

5. Pungky Anggraini (131610101042)

6. Rachel P.W. (131610101049)

2

Page 3: Skenario 3 Fix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya

sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan skenario 3.

Penulisan laporan ini semuanya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,

oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada:

1. drg. H.A. Gunadi, M.S., Ph.D., selaku tutor yang telah membimbing

jalannya diskusi tutorial kelompok VI Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Jember dan memberi masukan yang membantu bagi

pengembangan ilmu yang telah didapatkan.

2. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.

Dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis

harapkan demi perbaikan-perbaikan di masa yang akan datang demi

kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat berguna bagi kita

semua.

Jember, 27 Oktober 2015

Tim Penyusun

3

Page 4: Skenario 3 Fix

DAFTAR ISI

Daftar Anggota Kelompok .................................................................................. 2

Kata Pengantar ..................................................................................................... 3

Daftar Isi .............................................................................................................. 4

Skenario ............................................................................................................... 5

BAB I Pendahuluan...............................................................................................6

BAB II Tinjauan Pustaka............................................................................. 11

BAB III Diskusi.....................................................................................................14

BAB IV Kesimpulan............................................................................................. 22

Daftar Pustaka ........................................................................................... 23

Lampiran............................................................................................................... 25

4

Page 5: Skenario 3 Fix

Skenario 3

Gigi Tiruan Longgar

Seorang pasien wanita berusia 46 tahun datang ke Klinik Prostodonsia RSGM

UNEJ mengeluhkan gigi tiruannya terasa longgar. Pasien menceritakan bahwa

kalau makan makanan yang halus dan lembut makanan tersebut sering terselip

dibawah gigi tiruannya (food trapped under denture). Gigi tiruan lengkap tersebut

dibuatkan oleh mahasiswa (ko-as) yang praktek di klinik kurang lebih satu

setengah tahun yang lalu. Setelah pasien diperiksa oleh dokter gigi yang jaga

klinik tersebut, didapatkan bahwa keadaan gigi tiruanyya masih baik, tidak ada

keretakan dan keausan gigi (anasir), retensi dan stabilitasinya berkurang,

mukosanya sehat, dimensi vertikalnya tetap. Dokter gigi tersebut memutuskan

merelining gigi tiruan lengkap yang akan dikerjakan oleh ko-as, dn pasien

menyetujuinya.

5

Page 6: Skenario 3 Fix

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Usia seseorang akan terus bertambah seiring dengan berjalannya

waktu, keadaan ini dapat meningkatkan resiko kehilangan gigi. Kehilangan

gigi dapat mempengaruhi perubahan-perubahan anatomi jaringan, fisiologi

TMJ maupun fungsi pengunyahan, bahkan tidak jarang menyebabkan trauma

psikologis. Keadaan ini berdampak pada meningkatnya kebutuhan akan gigi

tiruan.

Gigi tiruan lengkap dapat didefinisikan sebagai protesa gigi lepasan

yang dimaksudkan untuk menggantikan permukaan pengunyahan dan

struktur-struktur yang menyertainya dari suatu lengkung gigi rahang atas dan

rahang bawah. Seseorang yang telah kehilangan semua gigi geliginya,

maka dapat menghambat fungsi pengunyahan, fungsi fonetik, fungsi estetik

dan dapat mempengaruhi keadaan psikis. Tujuan pembuatan GTL

adalah :merehabilitasi seluruh gigi yang hilang sehingga dapat memperbaiki

atau mengembalikan fungsi bicara, pengunyahan, estetis dan psikis,

memperbaiki kelainan, gangguan dan penyakit yang disebabkan oleh keadaan

edentulous.

Dalam bidang prostodonsia pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan

bertujuan untuk memperbaiki estetika, fungsi pengunyahan, fungsi bicara

serta melindungi jaringan pendukung di bawah gigi tiruan sebagian lepasan.

Tidak semua pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan berhasil atau berfungsi

dengan baik, karena terdapat banyak ditemui keluhan–keluhan pasien antara

lain protesa yang longgar, rasa sakit akibat luka pada jaringan mukosa mulut

yang terlalu menekan, kesalahan oklusi dan adanya basis protesa yang

mengalami fraktur. Salah satu keluhan yang paling sering adalah protesa yang

longgar, yang disebabkan oleh resorbsi residual ridge, sehingga protesa tidak

dapat berfungsi dengan baik.

6

Page 7: Skenario 3 Fix

Relining adalah suatu prosedur untuk menambahkan bahan baru pada

sisi protesa yang menghadap jaringan pendukung untuk mencekatkan kembali

gigi tiruan. Prosedur relining merupakan suatu proses yang dilakukan dengan

maksud memperbaiki gigi tiruan sebagian lepasan agar dapat berfungsi

dengan baik tanpa membuat protesa baru.

1.2. Rumusan Masalah

(Step 2 dan 3)

1. Apa saja penyebab dari longgarnya gigi tiruan?

Penyebab longgarnya gigi tiruan ada banyak hal, antara lain:

- Adanya resorbsi tulang alveolar

- Terjadinya kesalahan oklusi yang menyebabkan iritasi jaringan

- Penyakit sistemik, contoh diabetes melitus

- Oklusi berlebih

- Kesalahan saat pembuatan gigi tiruan

- Pemakaina gigi tiruan yang sudah lama

- Pembuatan sayap gigi tiruan yang terlalu pendek

- Resorbsi residual ridge dimana pasien kehilangan banyak berat badan

- Penggunaan gigi tiruan yang tidak tepat, misalnya dipakai secara terus

menerus tidak dilepas

2. Mengapa pada skenario makanan bisa terjebak?

Makanan yang terjebak merupakan salah satu ciri longgarnya gigi tiruan.

Makanan halus dan lembut ini bisa masuk ke celah pada gigi tiruan yang

longgar melalui residual ridge dan sayap gigi tiruan.

3. Mengapa pada skenario dokter gigi memilih tindakan relining?

- Karena pada kasus dalam skenario gigi tiruan pasien belum lama

digunakan (satu setengah tahun)

- Anasir gigi yang ada masih baik

- Mukosa pasien yang sehat

- Dimensi vertikal pasien masih tetap

- Jaringan pendukung pasien masih sehat

- Relining prosesnya lebih cepat

7

Page 8: Skenario 3 Fix

- Proses relining lebih murah (faktor ekonomi)

Tujuan dilakukannya relining adalah untuk:

- Menentukan ulang protesa

- Memperbaiki retensi dan stabilisasi gigi tiruan yang longgar

- Memperbaiki kontur gigi tiruan

- Memperbaiki gigi tiruan yang porus

- Memperbaiki gigi tiruan yang rusak

- Memperbaiki kelonggaran

- Memperbaiki oklusi

- Menjadikan protesa lebih efektif

- Kontak gigi tiruan dengan permukaan jaringan lebih baik

- Mencapai penyusuain gigi tiruan

4. Apakah proses relining pada dimensi vertikal yang tetap dan berubah itu

sama?

Proses relining pada dimensi vertikal yang tetap berbeda dengan yang

dimensi vertikalnya berubah. Pada proses relining yang dimensi

vertikalnya bisa dikerjakan dengan lebih sederhana dan cepat. Sedangkan

pada proses relining yang dimensi vertikalnya berubah harus dilakukan

pencetakan ulang untuk memperbaiki dimensi vertikal pasien terlebih

dahulu, setelah itu baru dilakukan perbaikan stabilitas dan retensi gigi

tiruan.

5. Bagaimana prosedur relining?

Prosedur relining bisa dilakukan denga 2 cara, yaitu secara direct dan

indirect.

- Direct relining: Prosesing aklirik dilakukan secara self cure dan langsung

dalam rongga mulut pasien. Oleh karena itu cukup dilakukan dalam satu

kali kunjungan. Akan tetapi gigi tiruan yang dihasilkan mempunyai

tingkat keporusan yang besar, dan waktu proses bersifat panas sehingga

dapat melukai jaringan rongga mulut pasien.

- Indirect relining: Prosesing akrilik dilakukan dengan heat cure dan

dilakukan dalam beberapa kali kunjungan karena melalui proses

laboratoris. Pertama-tama dilakukan pencetakan menggunakan gigi tiruan

8

Page 9: Skenario 3 Fix

yang lama, kemudian di cor dan diproses menjadi akrilik, selanjutnya

dilakukan pemulasan agar akrilik tidak tajam dan halus. Tingkat

keporusan heat cure akrilik ini rendah dan metode ini cocok dilakukan

untuk orang lanjut usia dan keterbelakangan mental karena proses pada

pasien hanya dilakukan sebentar saja, selanjutnya dilakukan di

laboratorium.

6. Hal apa yang perlu diperhatikan untuk proses relining?

- Kontak oklusi, bisa dicek menggunakan artikulating paper

- Dimensi vertikal

- Pemberian tissue conditioner, untuk merelief jaringan

- Penguragan akrilik 1-2 mm

- Menghilangkan under cut

- Insersi (pemeriksaan stabilitas, retensi, kenyamanan pasien)

7. Apa saja dampak relining gigi tiruan?

- Adanya perubahan yang akan dirasakan pasien pada rongga mulutnya

- Iritasi jaringan

- Bau mulut

- Rasa panas di rongga mulut

- Tingkat keporusan tinggi dan berkurangnya estetika

- Manipulasi yang kurang menyebabkan adanya batas antara akrilik lama

dengan akrilik baru

- Menjadi stabil dan retentif

- Membenarkan oklusi

1.3. Learning Objective

1. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui, memahami dan menjelaskan

faktor yang menyebabkan gigi tiruan longgar

2. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui, memahami dan menjelaskan

indikasi dan kontraindikasi relining

3. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui, memahami dan menjelaskan

tujuan relining

9

Page 10: Skenario 3 Fix

4. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui, memahami dan menjelaskan

tahapan relining

5. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui, memahami dan menjelaskan

faktor keberhasilan dan kegagalan dari relining

10

Page 11: Skenario 3 Fix

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Gigi Tiruan Lengkap

Gigi tiruan lengkap dapat didefinisikan sebagai protesa gigi lepasan

yang dimaksudkan untuk menggantikan permukaan pengunyahan dan

struktur-struktur yang menyertainya dari suatu lengkung gigi rahang atas dan

rahang bawah. Protesa tersebut terdiri dari gigi-gigi tiruan yang dilekatkan

pada basis protesa. Basis protesa memperoleh dukungan melalui kontak yang

erat dengan jaringan mulut dibawahnya (Kenneth, 2003).

Gigi tiruan lengkap dibuat untuk menggantikan semua gigi asli beserta

bagian jaringan gusi yang hilang, merehabilitasi seluruh gigi yang hilang serta

jaringannya sehingga dapat memperbaiki atau mengembalikan fungsi

pengunyahan, bicara, estetis, dan psikis, serta memperbaiki kelainan,

gangguan, dan penyakit yang disebabkan oleh keadaan edentulous.

Gigi tiruan lengkap yang idel harus memiliki retensi dan stabilitasasi

yang baik. Retensi adalah ketahanan dari suatu gigi tiruan terhadap daya lepas

pada saat gigi tiruan dalam keadaan diam. Stabilisasi adalah ketahanan suatu

gigi tiruan terhadap daya lepas pada saat gigi tiruan berfungsi. Menurut

Soelarko dan Wahchijati (1980), retensi didapat dari gravitasi, adhesi,

tekanan atmosfer, dan surface tension, sedangkan faktor stabilisasi GTL

didapat dari pemasangan gigi-gigi pada processus alveolaris, tekanan yang

merata, balanced occlution, relief area, sliding, over jet dan over bite. Faktor

retensi dan stabilisasi adalah faktor yang penting dalam keberhasilan gigi

tiruan lengkap.

2.2. Gigi Tiruan yang Stabil dan Retentif

Menurut Zarb dan Bolender (2004), faktor yang mempengaruhi

retensi gigi tiruan lengkap dikelompokan menjadi dua yaitu faktor fisik dan

faktor muskular. Faktor fisik yang berperan dalam retensi gigi tiruan adalah

perluasan maksimal dari basis gigi tiruan; kontak seluas mungkin dari

membran mukosa dan basis gigi tiruan; kontak yang rapat antara basis gigi

11

Page 12: Skenario 3 Fix

tiruan dan daerah pendukungnya. Faktor muskular dapat digunakan untuk

meningkatkan retensi dan kestabilan gigi tiruan, otot-otot buccinator,

orbikularis oris, serta otototot lidah merupakan kunci dalam aktivitas retensi,

sehingga perlu latihan khusus bagi otot-otot mulut untuk meningkatkan

retensi gigi tiruan di dalam rongga mulut.

Mekanisme retensi pada gigi tiruan menurut Zarb dan Bolender

(2004) disimpulkan didapat dengan adanya gaya permukaan dari kedua

permukaan yang berbeda, gaya adhesi, gaya kohesi, tekanan atmosfir,

undercuts, rotational insertion paths, parallel walls, gravity, faktor fisik dan

faktor muskular didalam rongga mulut.

2.3. Gigi Tiruan Longgar

Proses resorbsi tulang menyebabkan protesa menjadi tidak sesuai

antara fitting surface dengan bentuk jaringan mukosa dibawah protesa (Salah

dan Khadija, 2011). Terjadinya perubahan bentuk jaringan lunak dan resorbsi

tulang ditunjukan setelah pemakaian gigi tiruan yang cukup lama. Hal

tersebut mengakibatkan ketepatan gigi tiruan sulit dipertahankan dalam waktu

yang panjang karena gigi tiruan akan longgar dan menurunkan kecekatan

fitting surface gigi tiruan terhadap jaringan mukosa mulut (Christensen, 1995;

Barclay dkk, 1997 ).

Lama pemakaian bahan akrilik sulit ditentukan karena banyak faktor

yang mempengaruhi daya tahan dari bahan tersebut. Sifat dari resin akrilik

yang menyerap dan melepaskan air menyebabkan ketidak stabilan dimensi,

keretakan atau patah karena air berinteraksi dengan rantai polimer, yang dapat

menghasilkan beberapa efek seperti melonggarkan gigi tiruan, pecahnya

struktur, dan melemahkan rangkaian susunan gigi artifisialis. Kondisi ini

mempengaruhi dimensi dan stabilitas gigi tiruan dan sekaligus mengurangi

retensi gigi tiruan sehingga perlu dilakukan relining/ rebasing (Tuna dkk,

2008 ).

12

Page 13: Skenario 3 Fix

2.4. Relining

Relining merupakan salah satu prosedur yang digunakan untuk

menanggulangi permasalahan dengan cara melapisi kembali fitting surface

gigi tiruan yang sudah tidak sesuai lagi atau longgar dengan bahan dasar baru,

menghasilkan lapisan baru yang beradaptasi secara akurat ke area landasan

gigi tiruan (Basker dan Depenport, 2002). Tujuan relining adalah

memperbaiki retensi sehingga gigi tiruan dapat berfungsi kembali, kesehatan

pada jaringan lunak dapat diperbaiki, pasien merasa enak dan nyaman dengan

gigi tiruan yang dipakai (Gunadi dkk, 1991).

Menurut Steward (1993) beberapa tujuan relining adalah untuk

menentukan ulang relasi yang tepat pada protesa terhadap basis jaringan;

memperbaiki relasi oklusal dan maxilomandibula yang hilang; memperbaiki

retensi dan stabilisasi; untuk memperbaiki perubahan yang terjadi pada

kontur/ bentuk jaringan pendukung setelah gigi tiruan digunakan; untuk

memperbaiki basis gigi tiruan yang mengalami porus akibat curing yang

salah; untuk memperbaiki protesa yang sudah tidak pas lagi atau longgar.

Relining dibagi menjadi 2 teknik yaitu teknik direct dan indirect.

Teknik direct memungkinkan operator untuk melakukan prosedur relining di

dalam rongga mulut pasien pada saat itu juga. Teknik indirect merupakan

teknik labolatoris dalam merelining gigi tiruan. Masing-masing teknik

memiliki indikasi, kontraindikasi, kelebihan dan kekurangan masing-masing,

sehingga seorang dokter harus mampu menentukan rencana perawatan yang

tepat dan sesuai dengan kebutuhan perawatan.

13

Page 14: Skenario 3 Fix

BAB III

DISKUSI

3.1. Mapping

3.2. Pembahasan

1. Faktor gigi tiruan longgar

Faktor yang menyebabkan gigi tiruan menjadi longgar antara lain:

- Pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan yang lama sehingga terjadi

resorbsi prosesus aveolaris

- Kesalahan–kesalahan oklusi yang menyebabkan iritasi jaringan

- Resorbsi Residual Ridge, dimana pasien kehilangan banyak berat badan

- Penyakit sistemik, misalnya diabetes melitus

- Penyakit kelainan hormonal, misalnya hipertiroid dan hipotiroid

- Peradangan dan terjadi resorbsi

14

Gigi Tiruan

Gigi Tiruan Longgar

Indikasi Relining Kontra Indikasi Relining

Tujuan Alat dan BahanTahapan

IndirectDirect

Re-insersi

Kontrol Faktor Keberhasilan dan

Kegagalan Relining

Faktor Penyebab Gigi Tiruan Longgar

Page 15: Skenario 3 Fix

- Pembuatan sayap gigi tiruan yang terlalu pendek

- Usia, pasien dengan usia lanjut mengalami resorbsi tulang alveolar yang

lebih besar

- Pemakaian gigi tiruan yang telah lama

- Bila pembuatan gigi tiruan baru memerlukan beberapa kali kunjungan,

metal stress dan physical stress (pasien tua / pasien dengan penyakit

kronis)

- Pasien yang mempunyai kebiasaan buruk yang dapat mempercepat

boneloss (grinding, gigi tiruan dipakai terus menerus)

2. Indikasi dan kontraindikasi relining

Indikasi dari relining adalah

- Gigi tiruan sudah tidak cekat lagi

- Hanya terdapat sedikit saja perubahan oklusi, sehingga oklusi masih

dapat dipertahankan dengan pengasahan permukaan oklusal seperlunya

saja setelah relining dilakukan

- Desain kerangka gigi tiruan baik dan kerangka ini masih mencekat

dengan baik pada permukaan gigi

- Keadaan basis protesa masih baik

- Elemen tidak patah, rusak atau aus yang berlebihan

- Penderita merasa puas dengan penampilannya

- Tepi gigi tiruan masih cukup baik dan tidak perlu perubahan yang besar

- Pasien mempunyai pengertian dan tanggapan yang baik mengenai proses

relining

- Ketika gigi tiruan kehilangan atau kurang adaptasinya terhadap mukosa

pendukungnyasedangkan semua faktor oklusi, estetik, relasi sentrik,

DVO dan material basis gigi tiruan baik

- Hilangnya retensi gigi tiruan

- Ketidakstabilan gigi tiruan

- Food under denture (akumulasi makanan di bawah basis gigi tiruan)

- Sayap gigi tiruan underextended

- Dimensi Vertikal masih baik

15

Page 16: Skenario 3 Fix

- Relasi sentrik = oklusi sentrik

- Tepi-tepi sesuai dengan gaya otot kunyah

- Pengucapan/susunan gigi baik

- Kondisi jaringan tulang dan mukosa sehat

Sedangkan kontraindikasi dilakukannya relining adalah

- Kelainan pada jaringan lunak

- Jaringan mukosa luka

- Kelainan pada sendi rahang

- Estetis gigi tiruan sangat jelek

- Hubungan relasi rahang atas dan rahang bawah tidak baik

- Resorbsi sangat banyak, sehingga hubungan horizontal dan oklusal yang

tidak benar

- Oklusi sentris dan relasi sentris tidak sesuai

- Kelainan TMJ

- Gigi tiruan sudah berulang kali di relining

3. Tujuan Relining

Tujuan dilakukannya relining adalah untuk:

- Memperbaiki relasi oklusal dan maxilomandibula yang hilang

- Menentukan ulang relasi yang tepat pada protesa terhadap basis jaringan

- Memperbaiki retensi dan stabilisasi

- Memperbaiki basis gigi tiruan sebagian lepasan yang mengalami porus

akibat curing yang salah

- Memperbaiki basis gigi tiruan sebagian lepasan yang sudah mengalami

perubahan warna atau rusak.

- Memperbaiki protesa yang sudah tidak pas lagi atau longgar.

- Memperbaiki perubahan yang terjadi pada kontur atau bentuk jaringan

pendukung setelah gigi tiruan sebagian lepasan lama digunakan

- Memperbaiki perubahan tulang alveolar yang sangat besar setelah

pencabutan gigi asli

- Memperbaiki hubungan oklusi maupun artikulasi yang tidak seimbang

- Alasan estetik

16

Page 17: Skenario 3 Fix

- Membuat protesa yang lebih efektif

- Agar kontak gigi tiruan dengan permukaan jaringan menjadi lebih cekat

- Agar mencapai penyesuaian terhadap terjadinya resorbsi yang terjadi di

dalam mulut tanpa mengganggu hubungan oklusi yang ada

- Memperbaiki trauma yang ada pada TMJ

4. Tahapan Relining

Sebelum melakukan relining, hendaknya operator menyiapkan alat

dan bahan yang akan digunakan dalam proses relining, seperti:

Alat: spatula, bowl, articulator, scraper / bur, handpiece / lathe – mounted

akrilik bur, fissure bur, reline jig, kuas, pressure container

Bahan: jelly petroleum, zinc oxide eugenol pasta, cold curing acrylic, heat

curing acrylic, tissue conditioning, hydocal, pumice

Proses relining dibagi menjadi 2 macam, yaitu direct (langsung)

dan indirect (tidak langsung).

Direct relining:

1. Persiapan pasien:

- Pasien harus melepas gigi tiruan selama 1-2 hari

- Pemberian tissue conditioner bila perlu.

- Bila terdapat hyperplatic tissue yang besar harus dioperasi

2. Persiapan gigi tiruan:

- Permukaan gigi tiruan yang menghadap jaringan pendukung direlief

dengan mengerok akrilik sebanyak 1-2 mm

- Seluruh undercut yang ada dihilangkan

- Tepi- tepi gigi tiruan dipendekkan 1-2 mm

- Pencetakan dilakukan dengan memakai gigi tiruan sebagai sendok cetak

- Batas tepi gigi tiruan lama dikasarkan dengan trimmer tapi tidak

dipendekkan dengan maksud agar lebih baik dalam menahan bahan cetak

- Semua undercut yang menggangu harus sudah dibuang, dan permukaan

basis gigi tiruan yang dipoles dilapisi dengan jelly petroleum untuk

memudahkan pembuangan kelebihan bahan cetak

17

Page 18: Skenario 3 Fix

- Pencetakkan dilakukan dengan menggunakan cold curing acrylic, agar

jaringan lunak rongga mulut tidak teritasi

- Taruhlah campuran bahan diatas permukaan jaringan basis partial

denture yang telah dikeringkan lalu masukan ke dalam mulut pasien,

kerangka dipegang kuat dengan menekan pada masing–masing rest

sampai bahan cetak mengeras dan usahakan pasien tidak boleh beroklusi

dan bahan cetak berlebihan dibuang, kemudian partial denture

dikeluarkan dari mulut, protesa dirapikan/dibentuk dengan scapel tajam

3. Selanjutnya denture yang telah selesai direlining dan insersi, dipoles

agar permukaanya tidak ada yang tajam

4. Insersi ke rongga mulut pasien

- Setelah proses pembuatan selesai, sebelum insersi gigi tiruan rendam

dalam air untuk mencegah kontraksi

- Dilihat permukaan gigi tiruan apakah kasar/tidak, tepi tajam/tidak, serta

porus/tidak

- Ujung clasp tidak tajam (bulat)

- Halus/mengkilap (basis tidak boleh dipulas)

- Periksa adaptasi : tekan -tekan tiap bagian gigi tiruan dari arah oklusal.

Apabila terungkit ataupun tergoncang maka adaptasi gigi tiruan tersebut

masih kurang

- Periksa letak komponen retainer maupun oklusal rest, harus berada pada

tempat atau posisi yang seharusnya

- Periksa retensi : lepas gigi tiruan dengan menggunakan tekanan yang

ringan, gerakan otot bibir dan pipi seperti ketika mengunyah

Kekurangan dan kelebihan direct relining adalah

1. Untuk memperbaiki protesa yang tidak mengalami banyak perubahan

2. Dikerjakan dalam satu kali kunjungan

3. Dalam processing bahan self curing acrylic menimbulkan panas

menyebabkan iritasi pada mucosa

4. Penderita sukar untuk menggigit dalam oklusi sentrik, karena terganggu

bau tak enak yang dikeluarkan oleh self curing acrylic

18

Page 19: Skenario 3 Fix

5. Porosity serta warna self curing acrylic yang tidak stabil (mudah

berubah)

Indirect relining:

1. Persiapan pasien:

- Pasien harus melepas gigi tiruan selama 1-2 hari

- Pemberian tissue conditioner bila perlu.

- Bila terdapat hyperplatic tissue yang besar harus dioperasi

2. Persiapan gigi tiruan:

- Permukaan gigi tiruan yang menghadap jaringan pendukung direlief

dengan mengerok akrilik sebanyak 1-2 mm

- Seluruh undercut yang ada dihilangkan

- Tepi-tepi gigi tiruan dipendekkan 1-2 mm

- Pencetakan dilakukan dengan memakai gigi tiruan sebagai sendok cetak

- Batas tepi gigi tiruan lama dikasarkan dengan trimmer tapi tidak

dipendekkan dengan maksud agar lebih baik dalam menahan bahan cetak

- Semua undercut yang menggangu harus sudah dibuang, dan permukaan

basis gigi tiruan yang dipoles dilapisi dengan jelly petroleum untuk

memudahkan pembuangan kelebihan bahan cetak

- Periksa oklusi pasien

- Cetak dg alginat

- Buat lubang pada basis

- Mencetak dengan bahan mukostatik (kemudian pasien diperintahkan

untuk oklusi)

- Melepaskan sendok cetak kemudian di isi dengan gips

- Model kerja dan gigi tiruan ditanam dalam kuvet permukaan yang

dipulas tertanam gips, sisakan daerah tepi kurang lebih 2mm

- Diberi separasi

- Kuvet antagonis dipasang dan diisi dengan gips lunak untuk kemudian

dipres

- Kuvet dibuka, gigi tiruan dilepas, bahan cetak dibersihkan

- Kembalikan kedalam kuvet untuk diisi dengan adonan heat cure acrylic

dan dipres kembali

19

Page 20: Skenario 3 Fix

- Setelah setting dibuka, lalu dilepaskan dari model

- Lalu dilakukan pengoreksian, kemudian di pulas

- Insersi ke rongga mulut pasien dengan cara yang sama pada direct

relining

Kekurangan dan kelebihan direct relining adalah

1. Baik digunakan untuk penderita yang berusia lanjut serta dapat

digunakan penderita yang bersikap mental tidak stabil (histerical mind )

2. Keuntungan pemakaian heat curing acrylic resin dihasilkan protesa

yang jauh lebih kuat dari pada protesa yang dibuat dari self curing

acrylic

3. Porosity jauh berkurang.

Relining tanpa perubahan dimensi vertikal

Relining pada protesa dengan dimensi vertical yang tidak berubah,

pembuatannya lebih sederhana bila dibandingkan dengan protesa yang

dimensi vertikalnya berubah

Relining dengan perubahan dimensi vertikal

Untuk melakukan relining pada protesa dengan dimensi vertikal

yang telah berubah, maka terlebih dahulu ditempatkan tiga bulatan kecil

dari impression compound yang hangat di daerah Premolar I kanan dan

kiri serta di daerah anterior ridge (tengah). Kemudian cetak ke dalam

mulut. Penderita diminta untuk menutup mulutnya serta dibantu menekan

protesa tersebut sampai dicapai dimensi vertikal yang dikehendaki.

Selanjutnya tambahkan impression compound pada pinggir–pinggir

protesa dan lakukan muscle trimming. Kemudian dilakukan pencetakan

dengan pasta zink oxide

5. Faktor keberhasilan dan kegagalan relining

Faktor Keberhasilan:

- Pasien yang kooperatif

- Perubahan yang terjadi tidak terlalu besar

- Skill operator yang baik

20

Page 21: Skenario 3 Fix

- Setelah gigi tiruan direlining pasien merasa nyaman, fungsi mastikasi

dan fungsi bicaranya kembali dan pasien tidak ada keluhan

- Gigi tiruan kembali stabil dan retentif

Faktor Kegagalan:

- Tipe pasien hysterical (banyak menuntut)

- Adanya porus pada gigi tiruan

- Basis tidak bersih dan kurang diasah yang dapat menyebabkan adanya

batas antara resin lama dengan resin yang baru

- Undercut yang tidak dibuang

- Cetakan relining dibuat saat oklusi

- Operator kurang teliti pada saat merilining

- Processing dengan kuvet tidak rapat

- Duplikator tidak tertutup rapat

- Pada saat mencetak jari menekan pada basis gigi

21

Page 22: Skenario 3 Fix

KESIMPULAN

Gigi tiruan lengkap adalah protesa gigi lepasan yang dimaksudkan

untuk menggantikan permukaan pengunyahan dan struktur-struktur yang

menyertainya dari suatu lengkung gigi rahang atas dan rahang bawah. Protesa

tersebut terdiri melalui kontak yang erat dengan jaringan mulut dibawahnya.

Relining merupakan prosedur pelapisan kembali protesa gigi tiruan yang

longgar untuk mengembalikan retensi, stabilitas dan kenyamanan pasien.

Relining dapat dilakukan secara direct dan indirect yang disesuaikan dengan

indikasi dari pasien itu sendiri.

22

Page 23: Skenario 3 Fix

DAFTAR PUSTAKA

Anusavice, Kenneth. J, Philips. 2003. Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi,

Trans, Johan Arif Budiman, Susi Puwoko, Lilian Juwono, eds. Edisi

10. EGC: Jakarta.

Austin, K. et al. 1957. Partial Dentures. St. Louis: The Mosby.

Basker, R.M. dan Davenport, J.C. 2002. Prosthetic Treatment of the Edentulous

Patient, 4th ed. Blackwell: Munksgaard.

Christensen, G.J. 1995. Relining, Rebasing Partial and Complete Denture. J. Am.

Dent. Assoc.

Gunadi, HA, dkk. 1994. Buku Ajar Ilmu Geligi Tiruan Sebagian Lepas, Jilid 2.

Jakarta: Hipokrates.

Henderson, D. et al. 1973. Removable Partial Prosthodontics, Edisi 4. St Louis:

The Mosby.

Kema. D, at al. 1969. Modern Practice in Removable Partial Prosthodontics.

USA: W.B.Saunders.

Knechtel, Mark E and Robert W. Loney. 2007. Improving the Outcome of

Denture Relining. Nova Scotia: JCDA.

Kratochvil, F. 1988. Partial Removable Prosthodontics. USA: W.B. Saunders.

Rudd, K. et al. 1981. Dental Laboratory Procedures Removable Partial Dentures,

Vol 3. St. Louis: The Mosby.

Setiawan, Ricky. 2013. Penatalaksanaan Relining pada Gigi Tiruan Sebagian

Lepasan (GTSL). Jakarta: Universitas Prof.DR.Moestopo (Beragama).

Soelarko dan Herman W. 1980. Diktat Prostodonsia Full Denture. Bandung:

FKG Unpad:

Steward, K. et al. 1993. Clinic Removable Partial Prosthodontics Edisi 2. St.

Louis: The Mosby.

Tuna, S.H., Filiz, K., Hasan, O.G.,, dan Cengiz, U. 2008. The Evaluation of Water

Sorption/Solubility on Various Acrylic Resins. European Journal of

Dentistry Vol. 2

23

Page 24: Skenario 3 Fix

Zarb, G., Bolender, C.L. 2004. Prosthodontic Treatment for Edentulous Patients.

St. Louis: The.Mosby

24

Page 25: Skenario 3 Fix

LAMPIRAN

Kata-kata sulit dan definisi

1. Relining: Prosedur untuk menambahkan bahan baru pada sisi protesa yang

menghadap mukosa jaringan untuk mengisi ruang antara basis dengan

permukaan jaringan yang telah berubah.

2. Dimensi vertikal: relasi rahang bawah dengan rahang atas dalam arah vertikal.

25