Skenario 1 Blok 11

download Skenario 1 Blok 11

of 3

description

Skenario 1 Blok11 FKG

Transcript of Skenario 1 Blok 11

Ilmu Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari pengetahuan obat dalam segala seginya termasuk sumber, sifat kimia/fisika, kegiatan fisiologis, ADME, serta penggunaannya dalam pengobatan.Prinsip farmakologi menyatakan bahwa molekul obat harus dapat mempengaruhi secara kimia satu atau lebih isi sel agar menghasilkan respon farmakologis.

Farmakokinetik merupakan subdisiplin ilmu farmakologi yang mempelajari tentang nasib obat dalam tubuh. Obat sebagai objek dan tubuh sebagai subjek. Dalam farmakokinetik ada 4 proses yang disingkat dengan ADME (absorpsi, distribusi, metabolism, eksresi):1. Absorpsi, merupakan proses untuk melewati sawar untuk memasuki siklus perdaran darah.2. Distribusi, ialah proses untuk penyebaran bahan obat yang sudah di absorbsi melalui darah.3. Metabolisme, disebut juga biotransformasi yaitu proses penukaran bahan asal kepada bahan yang lebih kecil dan tidak dapat dibalikan. 4. Eksresi, merupakan proses pembuangan sisa dari suatu proses pengolahan obat.

Farmakodinamik merupakan subdisiplin ilmu farmakologi yang mempelajari tentang kerja obat dalam tubuh. Obat sebagai subjek dan tubuh sebagai objek. Dalam mempelajari kerja obat dalam tubuh yang penting adalah reseptor. Bagaimana ikatan reseptor dan obat, bagaimana interaksi reseptor dan obat, dan bagaimana transmisi sinyal obat terhadap efek yang ingin dihasilkan.Prinsip-prinsip Farmakodinamika:1. Mekanisme kerja obat digolongkan sbb :a. Secara fisik, ex : anastetik, laksansia, diuretikb. Secara kimia, ex : antasidac. Proses metabolisme dengan mengganggu pembentukan dinding-dinding sel, sintesis protein metabolisme asam nukleat. Ex : antibiotikd. Secara kompetisi / saingan2. Efek TerapiDibedakan menjadi 3 jenis pengobatan : Terapi kausal Terapi simtomatik Terapi Subtitusi3. Placebo (ingin menyenangkan)Tujuan : Pengobatan sugesti Uji klinis Pelengkap / penggenap pil KB4. Efek yang tidak diinginkana. Efek samping: pengaruh obat yang tidak diinginkan dari tujuan terapi pada dosis normalb. Idiosinkrasi: peristiwa dimana suatu obat memberikan efek yang sama sekali berbeda dari efek normalnyac.Alergi: peristiwa hipersensitif akibat pelepasan histamin dalam tubuhd.Fotosensitasi: kepekaan berlebihan terhadap cahaya akibat penggunaan obat5. Toleransi, Habituasi, dan Adiksi Toleransi: peristiwa dimana dosis obat harus dinaikkan terus menerus untuk mencapai efek terapeutiknya yang sama Macam-macam toleransi: Toleransi primer (bawaan) Toleransi sekunder: timbul setelah menggunakan obat selama waktu tertentu Toleransi silang: terjadi antara zat-zat yang mempunyai struktur kimia serupa Habituasi: kebiasaan dalam mengkonsumsi obat Adiksi: adanya ketergantungan jasmani dan bila pengobatan dihentikan menimbulkan efek yang hebat6. Resistensi bakteriAdalah suatu keadaan dimana bakteri menjadi kebal terhadap obat karena memiliki daya tahan lebih kuat7. Waktu menelan obat Ditelan sebelum makan : obat analgetika (kecuali asetosal) Diberikan pada lambung kosong, ex: penisilin, sefalosporin, klindamisin, dll Ditelan sewaktu makan (bersifat merangsang mukosa lambung), ex: antirematika, anti diabetika, obat cacing, dll8. Indeks terapiAdalah perbandingan antara ED 50 dengan LD 50.Semakin besar nilai indek terapi semakin aman penggunaan obat.Luas terapi adalah jarak antaara ED 50 dengan LD 50.9. Kombinasi obat Antagonisme: kegiatan obat pertama / ditiadakan oleh obat kedua Sinergisme: kekuatan obat pertama diperkuat oleh obat keduaSinergisme ada 2 jenis:1) Adisi / sumasi: kekuatan kombinasi obat sama dengan jumlah masing-masing kekuatan obat tersebut2) Potensiasi: kekuatan obat kombinasi kedua obat lebih besar dari jumlah kedua obat tersebut Keuntungan kombinasi obata) Menambah kerja terapeutik obat tanpa menambah efek buruk, ex: trisulfab) Menghambat resistensi, ex: rifampisin dan isoniazidc) Memperoleh potensiasi, ex: kotrimoxazol Kerugian kombinasi obata)Pemborosanb)Takaran masing-masing obat belum tentu sesuai dengan kebutuhan

Penggolongan obat:1. Berdasarkan jenisa. Obat bebasAdalah obat yang boleh digunakan tanpa resep dokter (disebut obat OTC = Over The Counter), terdiri atas obat bebas dan obat bebas terbatas. Obat bebas Ini merupakan tanda obat yang paling "aman". Obat bebas, yaitu obat yang bisa dibeli bebas di apotek, bahkan di warung, tanpa resep dokter, ditandai dengan lingkaran hijau bergaris tepi hitam. Obat bebas ini digunakan untuk mengobati gejala penyakit yang ringan. Misalnya: vitamin/multi vitamin (Livron B Plex, ) Obat bebas terbatas Obat bebas terbatas (dulu disebut daftar W), yakni obat-obatan yang dalam jumlah tertentu masih bisa dibeli di apotek, tanpa resep dokter, memakai tanda lingkaran biru bergaris tepi hitam. Contohnya, obat anti mabuk (Antimo), anti flu (Noza). Pada kemasan obat seperti ini biasanya tertera peringatan yang bertanda kotak kecil berdasar warna gelap atau kotak putih bergaris tepi hitam, dengan tulisan sebagai berikut:P.No. 1: Awas! Obat keras. Bacalah aturan pemakaiannya.P.No. 2: Awas! Obat keras. Hanya untuk bagian luar dari badan.P.No. 3: Awas! Obat keras. Tidak boleh ditelan.P.No. 4: Awas! Obat keras. Hanya untuk dibakar.P.No. 5: Awas! Obat keras. Obat wasir, jangan ditelan.b. Obat kerasObat keras (dulu disebut obat daftar G = gevaarlijk = berbahaya) yaitu obat berkhasiat keras yang untuk memperolehnya harus dengan resep dokter,memakai tanda lingkaran merah bergaris tepi hitam dengan tulisan huruf K di dalamnya. Obat-obatan yang termasuk dalam golongan ini adalah antibiotik (tetrasiklin, penisilin, dan sebagainya), serta obat-obatan yang mengandung hormon (obat kencing manis, obat penenang, dan lain-lain). Obat-obat ini berkhasiat keras dan bila dipakai sembarangan bisa berbahaya bahkan meracuni tubuh, memperparah penyakit atau menyebabkan mematikan.c. Psikotropika dan narkotikaObat-obat ini sama dengan narkoba yang kita kenal dapat menimbulkan ketagihan dengan segala konsekuensi yang sudah kita tahu. Karena itu, obat-obat ini mulai dari pembuatannya sampai pemakaiannya diawasi dengan ketat oleh Pemerintah dan hanya boleh diserahkan oleh apotek atas resep dokter. Tiap bulan apotek wajib melaporkan pembelian dan pemakaiannya pada pemerintah.

Psikotropika adalah Zat/obat yang dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan syaraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi (mengkhayal), ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi (merangsang) bagi para pemakainya. Jenis jenis yang termasuk psikotropika: Ecstasy dan Sabu-sabu Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menimbulkan pengaruh-pengaruh tertentu bagi mereka yang menggunakan dengan memasukkannya ke dalam tubuh manusia.Pengaruh tersebut berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat , halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan yang menyebabkan efek ketergantungan bagi pemakainya.Macam-macam narkotika:a. Opiod (Opiat)Bahan-bahan opioida yang sering disalahgunakan : Morfin Heroin (putaw) Codein Demerol (pethidina) Methadoneb. Kokain c. Cannabis (ganja)

2. Berdasarkan mekanisme kerja obat obat yang bekerja pada penyebab penyakit, misalnya penyakit akibat bakteri atau mikroba, contoh antibiotic obat yang bekerja untuk mencegah kondisi patologis dari penyakit contoh vaksin, dan serum. obat yang menghilangkan simtomatik/gejala, meredakan nyeri contoh analgesik obat yang bekerja menambah atau mengganti fungsi fungsi zat yang kurang, contoh vitamin dan hormon. pemberian placebo adalah pemberian obat yang tidak mengandung zat aktif, khususnya pada pasien normal yang menganggap dirinya dalam keadaan sakit. contoh aqua pro injeksi dan tablet placebo.

Selain itu dapat dibedakan berdasarkan tujuan penggunaannya, seperti obat antihipertensi, kardiak, diuretik, hipnotik, sedatif, dan lain lain.

3. berdasarkantempat atau lokasi pemakaian obat dalam yaitu obat obatan yang dikonsumsi peroral, contoh tablet antibiotik, parasetamol tablet obat luar yaitu obat obatan yang dipakai secara topikal/tubuh bagian luar, contoh sulfur, dll

4. berdasarkan cara pemakaian oral: obat yang dikonsumsi melalui mulut kedalam saluran cerna; contoh tablet, kapsul, serbuk, dll perektal: obat yang dipakai melalui rektum, biasanya digunakan pada pasien yang tidak bisa menelan, pingsan, atau menghendaki efek cepat dan terhindar dari pengaruh pH lambung, FFE di hati, maupun enzim-enzim di dalam tubuh Sublingual : pemakaian obat dengan meletakkannya di bawah lidah, masuk ke pembuluh darah, efeknya lebih cepat; contoh obat hipertensi, tablet hisap, hormon-hormon Parenteral : obat yang disuntikkan melalui kulit ke aliran darah. baik secara intravena, subkutan, intramuskular, intrakardial. langsung ke organ, contoh intrakardial melalui selaput perut, contoh intra peritoneal

5. berdasarkan efek yang ditimbulkan: sistemik : obat/zat aktif yang masuk kedalam peredaran darah. lokal : obat/zat aktif yang hanya berefek/menyebar/mempengaruhi bagian tertentu tempat obat tersebut berada, seperti pada hidung, mata, kulit, dll

6. berdasarkan daya kerja atau terapi farmakodinamik : obat obat yang bekerja mempengaruhi fisilogis tubuh, contoh hormon dan vitamin kemoterapi : obat obatan yang bekerja secara kimia untuk membasmi parasit/bibit penyakit, mempunyai daya kerja kombinasi.

7. berdasarkan asal obat dan cara pembuatannya Alamiah : obat obat yang berasal dari alam (tumbuhan, hewan dan mineral)tumbuhan : jamur (antibiotik), kina (kinin), digitalis (glikosida jantung) dllhewan : plasenta, otak menghasilkan serum rabies, kolagen.mineral : vaselin, parafin, talkum/silikat, dll Sintetik : merupakan cara pembuatan obat dengan melakukan reaksi-reaksi kimia, contohnya minyak gandapura dihasilkan dengan mereaksikan metanol dan asam salisilat.