Situ Gintung Kipas Aluvial...

2
Pikiran Rakyat 20 o Mar o Rabu 61! 21 22 Apr 0 Mei o Kamis 0 Jumat 8 9 10 11 23 24 25 26 OJun OJul 0 Ags UNPAD ) ;) O(NON ~ c-= 2 o Minggu - 14 15 16 29 30 31 ONov ODes o Sabtu 12 13 27 28 o Sep 0 Okt . Selasa </ 5 ------ Situ Gintung Kipas Aluvial d~ BiuijirI(anal -- - . ".,- .--'.".- ..,-':-- -~ BENCANA Situ Gintung yang menelan korban ratusanjiwa meninggal dan hi- lang, menye- babkan keprihati- nan bagi kita se- mua. Bencana ini dapat digolongkan sebagai bencana alam "anthro- pogenic", karena situ tersebut dibu- at oleh manusia, sedangkan alam telah menjadifak- tor pemicu. Situ Gintung sesung- guhnya berbeda dengan situ yang biasanya terben- tuk secara ala- miah. M. GElORA SAPTA/"PR" SATUalatberat membantu mengangkutsejumlahsepedamotor,yang hanyut diterjangbanjirbandangjebolnyaSitu Gin- tung Cirendeu Ciputat Tangerang Selatan, Bunten, Senin (30/3). Jika semua situ-situ berfungsi sebagaimana direncanakan dan pembangunan baJ1jirkanal terlaksana, secara teoretis airpermukai:m liar di Kota Jakarta bisa dikendalikan. * S rru Gintung merupakan bendungan dengan pematang dibuat melintang pada lembah yang memanjang dari.selatan ke utara. Fungsi situ antara lain untuk mengurangi air yang masuk ke wilayah Jakarta, irigasi untuk per- sawahan di sepanjang lembah, men- jaga kelembapan udara, tempat pere- sapan untuk mengisi air tanah di wilayah Jakarta, budi daya tanaman dan peternakan dalam air, penghi- jauan, dan rekreasi. Secara normatif fungsi-fungsi ini sangat mulia. Malahan fungsi pere- sapan air (intake area) sesungguhnya amat penting untuk mengisi air bawah tanah di wilayah Jakarta. Alangkah idealnya bilajalur hijau (green belt) yang sering kali dicanangkan oleh para perencana tata ruang dan pecinta lingkungan, terwujud dan terpelihara dengan baik sebagai penyangga Kota '""'- Metropolitan Jakarta. Seorang'ahli geologi Belanda bernama Verstappen yang dipeker~ jakan oleh Jawatan Topografi, pada tah1,ln1952 meneliti kondisi geologi di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Kota ini sesungguhnya terletak pada batuan lepas-Iepas yang terangkut dari Gunung Gede-Pangrango. Melalui celah di sekitar Ciawi,batu- an lepas ini seolah-olah ditumpahkan mengisi Teluk Jakarta Purba dan membentuk Teluk Jakarta seperti sekarang. Dalam istilah geologi tumpa- han ini dinamakanJ<ipas aluvium atau alluvialftm. Seperti suatu kipas maka bagian ujungnya menyebar dan pangkalnya memusat. Kota"Jakarta ter- letak pada ujung kipas sedangkan Ciawi merupakan pangkalnya. Depok kira-kira terletak di pertengahan. Karena bentuk seperti itu, aliran air juga menyebar seperti, kipas yang - - dimulai dari Ciawi sebagai pusat. Kali Angke adalah sungai yang paling barat dari sistem ini, Ciliwung di ten- gah, Sunter dan Cikeas (buIu Kali Bekasi) di sebelah timur. Banyak lagi sungai yang lebih keeil dan lembah- lembah becek yang membentuk pola kipas itu. Dengan demikian pada kipas aluvium itu terdapat punggun- gan yang posisinya berselang-seling dengan lembah yang semuanya me- manjang pada arah utara-selatan. Secara alamiah jalan dan per- mukiman dibangun ~atas punggun- gan karena merupakan daerah yang kering. Lembah-Iembah dijadikan persawahan atau dibiarkan sebagai rawa karena beeek. Biasanya tanah di punggungan warnanya merah yaitu tanah laterit sebagai hasillapukan batuan gunung api, sedangka:n di lembah-Iembah bias<wya tanahnya hitam karena banyakhercampur de- ------- ~- ,--- K lip in9 Hum 0 5 U n pod 2 ~(O9 ---- --

Transcript of Situ Gintung Kipas Aluvial...

Page 1: Situ Gintung Kipas Aluvial BiuijirI(anal--pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/04/pikiranrakyat... · di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Kota ini sesungguhnya terletak pada

Pikiran Rakyat

20

o Mar

o Rabu

61!21 22

Apr 0 Mei

o Kamis 0 Jumat8 9 10 1123 24 25 26

OJun OJul 0 Ags

UNPAD )

;)O(NON ~c-= 2

o Minggu -14 15 16

29 30 31

ONov ODes

o Sabtu12 13

27 28

o Sep 0 Okt

. Selasa</ 5

------

Situ Gintung

Kipas Aluvial d~BiuijirI(anal- - - . ".,- .--'.".- ..,-':-- -~

BENCANA Situ

Gintung yangmenelan korban

ratusanjiwameninggal dan hi-

lang, menye-babkan keprihati-

nan bagi kita se-mua. Bencana ini

dapat digolongkansebagai bencana

alam "anthro-

pogenic", karenasitu tersebut dibu-

at oleh manusia,

sedangkan alamtelah menjadifak-

tor pemicu. SituGintung sesung-guhnya berbeda

dengan situ yangbiasanya terben-

tuk secara ala-miah.

M. GElORA SAPTA/"PR"

SATUalatberatmembantumengangkutsejumlahsepedamotor,yang hanyut diterjangbanjirbandangjebolnyaSituGin-tung Cirendeu Ciputat Tangerang Selatan, Bunten, Senin (30/3). Jika semua situ-situ berfungsi sebagaimana direncanakandan pembangunan baJ1jirkanal terlaksana, secara teoretis air permukai:m liar di Kota Jakarta bisa dikendalikan. *

S rru Gintung merupakanbendungan dengan pematangdibuat melintang pada lembah

yang memanjang dari.selatan keutara. Fungsi situ antara lain untukmengurangi air yang masuk kewilayah Jakarta, irigasi untuk per-sawahan di sepanjang lembah, men-jaga kelembapan udara, tempat pere-sapan untuk mengisi air tanah diwilayah Jakarta, budi daya tanamandan peternakan dalam air, penghi-jauan, dan rekreasi.

Secara normatif fungsi-fungsi inisangat mulia. Malahan fungsi pere-sapan air (intake area) sesungguhnyaamat penting untuk mengisi air bawahtanah di wilayah Jakarta. Alangkahidealnya bilajalur hijau (green belt)yang sering kali dicanangkan oleh paraperencana tata ruang dan pecintalingkungan, terwujud dan terpeliharadengan baik sebagai penyangga Kota'""'-

Metropolitan Jakarta.Seorang'ahli geologi Belanda

bernama Verstappen yang dipeker~jakan oleh Jawatan Topografi, padatah1,ln1952 meneliti kondisi geologidi wilayah Jakarta dan sekitarnya.Kota ini sesungguhnya terletak padabatuan lepas-Iepas yang terangkutdari Gunung Gede-Pangrango.

Melalui celah di sekitar Ciawi,batu-an lepas ini seolah-olah ditumpahkanmengisi Teluk Jakarta Purba danmembentuk Teluk Jakarta sepertisekarang. Dalam istilah geologi tumpa-han ini dinamakanJ<ipas aluvium ataualluvialftm. Seperti suatu kipas makabagian ujungnya menyebar danpangkalnya memusat. Kota"Jakarta ter-letak pada ujung kipas sedangkanCiawimerupakan pangkalnya. Depokkira-kira terletak di pertengahan.

Karena bentuk seperti itu, aliran airjuga menyebar seperti, kipas yang- -

dimulai dari Ciawi sebagai pusat. KaliAngke adalah sungai yang palingbarat dari sistem ini, Ciliwung di ten-gah, Sunter dan Cikeas (buIu KaliBekasi) di sebelah timur. Banyak lagisungai yang lebih keeil dan lembah-lembah becek yang membentuk polakipas itu. Dengan demikian padakipas aluvium itu terdapat punggun-gan yang posisinya berselang-selingdengan lembah yang semuanya me-manjang pada arah utara-selatan.

Secara alamiah jalan dan per-mukiman dibangun ~atas punggun-gan karena merupakan daerah yangkering. Lembah-Iembah dijadikanpersawahan atau dibiarkan sebagairawa karena beeek. Biasanya tanah dipunggungan warnanya merah yaitutanah laterit sebagai hasillapukanbatuan gunung api, sedangka:n dilembah-Iembah bias<wya tanahnyahitam karena banyakhercampur de-

------- ~- ,---

K lip i n 9 Hum 0 5 U n pod 2 ~(O9

---- --

Page 2: Situ Gintung Kipas Aluvial BiuijirI(anal--pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/04/pikiranrakyat... · di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Kota ini sesungguhnya terletak pada

ngan sisa organik. Indikasi yangsederhana ini dapat dipakai sebagaipetunjuk untuk mengetahui suatuwilayah rawan banjir atau tidak.

Situ dan banjir kanalLembah-lembah yang memanjang

dari selatan ke utara mengikuti polakipas, dibendoog sebagai situ. Pu-luhan situ semacam itu dibuat mem.bentengi Kota Jakarta dari tumpahanair hujan (run off) yang mengalir dariselatan. Benteng ini sekaligusberfungsi untuk memasukkan air ituke dalam tanah dan mengisi air tanahdi Kota Jakarta. Penyedotan air tanahtanpa pengisian kembali (suplesi)akan menyebabkan tenggelamnyamuka tanah (subsiden) dan meresap-nya air aSin (intrusi) ke dalam kota.

Selain bendoogan.bendungan itu,di kota Jakarta sendiri dibangun ko-lam-kolam penampoogan limpahanrun off. Menurut catatan Muif (1989),seorang peneliti dari Universitas,Pakuan, Bogor, terdapat lima belassitu dan rawa di wilayah DKI Jakarta.Situ-situ ini berfungsi pula sebagaitempat peresapan air. Malahan menu-rut penelitiannya bila ditambah den-gan lubang bor, setiap lubang yangada di situ ini dapat memasukkan10,60 liter air per menit ke dalam

tanah. Dengan cara ini air liar di per-mukaan dapat dikurangi dan persedi-aan air dalam tanah bertambah kaya.

Karena situ-situ itu belum cukup 00-tuk menampung air yang ditumpahkandari wilayah Bogor, maka ootuk men-gendalikan air permukaan dI'bangunpula banjir kanal. Kearab barat sudahdIlmat Belanda yaitu Mooker vaart yangmengalirkan air Ciliwungke Cisadane.Banjir kana! ke arab timur ketika itubelum dibangun karena diperkirakanbelum mendesak, berbeda dengankeadaan sekarang. Oleh karena itu ren-cana Pemerintah DKIuntuk memban-gun banjir kana! timur perlu disambutdengan gembira dan perlu mendapatdukungan semua pihak.

Bilamana semua situ-situ berfungsisebagaimana direncanakan dan pem-bangunan banjir kanal terlaksana,maka secara teoretis air permukaanliar di Kota Jakarta akan dapat dik-endalikan. Persediaan air tanah dibawah Kota Jakarta akan diperkaya.Untuk menanganinya tampaknyaperlu manajemen yang mempooyaiotoritas memadukan baik lintas kedi-nasan maupun lintas kewilayahan.(Prof. Dr. Adjat Sudradjat, GuruBesar pada Fakultas Teknik Geologi,Universitas Padjadjaran)***