Sitologi Vie

30
TUGAS STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN II Nama : Mahbubatur Rohmah NIM : 090210103011 Prodi : Pendidikan Biologi kelas “A” 1. Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan Sel merupakan unit dasar yang menyusun suatu organisme yang berupa bangunan kompleks dan mempunyai ciri-ciri antara lain : - Dapat memperbanyak diri bila masih muda - Dapat mempergunakan lingkungan hidup sebagai sarana kehidupanya. Sel dapat kita jumpai baik dalam tumbuhan maupun hewan. Adapun sel sendiri ada yang berupa prokariotik ada pula yang berupa eukariotik. Sel prokariotik merupakan sel diimana inti sel-nya tidak mempunyai membrane inti di dalamnya, adapun sel eukariotik adalah sel dimana nucleus-nya (inti sel) mempunyai membrane inti. Pada dasarnya antara sel hewan dan sel tumbuhan mempunyai banyak kesamaan, namun ada beberapa organel pada salah satu dari sel tersebut yang tidak dimiliki oleh sel yang lain, hal itulah yang menyebabkan adanya perbedaan pada sel hewan dan sel tumbuhan. Perbedaan tersebut didasarkan pada fungsi dari masing-masing organel sel yang di butuhkan oleh sel tersebut untuk tetap bertahan hidup. Contohnya, dalam dunia tumbuhan

Transcript of Sitologi Vie

Page 1: Sitologi Vie

TUGAS STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN II

Nama : Mahbubatur Rohmah

NIM : 090210103011

Prodi : Pendidikan Biologi kelas “A”

1. Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

Sel merupakan unit dasar yang menyusun suatu organisme yang berupa

bangunan kompleks dan mempunyai ciri-ciri antara lain :

- Dapat memperbanyak diri bila masih muda

- Dapat mempergunakan lingkungan hidup sebagai sarana kehidupanya.

Sel dapat kita jumpai baik dalam tumbuhan maupun hewan. Adapun sel

sendiri ada yang berupa prokariotik ada pula yang berupa eukariotik. Sel prokariotik

merupakan sel diimana inti sel-nya tidak mempunyai membrane inti di dalamnya,

adapun sel eukariotik adalah sel dimana nucleus-nya (inti sel) mempunyai membrane

inti.

Pada dasarnya antara sel hewan dan sel tumbuhan mempunyai banyak

kesamaan, namun ada beberapa organel pada salah satu dari sel tersebut yang tidak

dimiliki oleh sel yang lain, hal itulah yang menyebabkan adanya perbedaan pada sel

hewan dan sel tumbuhan. Perbedaan tersebut didasarkan pada fungsi dari masing-

masing organel sel yang di butuhkan oleh sel tersebut untuk tetap bertahan hidup.

Contohnya, dalam dunia tumbuhan terdapat plastid yang tidak di miliki oleh hewan,

hal ini dikarenakan dalam plastid terkandung adanya kloroplas yang dapat digunakan

oleh tumbuhan untuk membuat makananya sendiri dengan cara berfotosintesis, hal ini

karena tumbuhan tergolong autotroph, selain itu tumbuhan hanya bisa bergerak secara

pasif. Dengan demikian maka hewan tidak memerlukan plastid, karena hewan bisa

bergerak secara aktif untuk mencari makananya sendiri, karena hewan tidak bisa

membuat makananya sendiri, sehingga tergolong heterotof bukan autrotof.

Secara anatomis, sel dibagi menjadi 3 komponen penting, yakni :

1. Membrane sel

2. Sitoplasma dan organel sel (miitokondria, ribosom, reticulum endoplasma, badan

golgi, vakuola, lisosom, plastid, sentriol)

Page 2: Sitologi Vie

3. Inti sel

Perbedaan sel antara sel tumbuhan dan sel hewan kebanyakan terletak pada

perbedaan organel sel yang dimilikinya. Perbedaan tersebut akan dijelaskan

dalam table di bawah ini.

Tabel Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan

No Nama Organel Sel tumbuhan Sel Hewan

1. Dinding sel Ada, kuat dan tebal Tidak ada

2. Plastida(kloroplas,

kromoplas, leukoplas)

Ada Tidak ada

3. Lisosom Tidak Ada Ada

4. Sentrosom Tidak Ada, kecuali pada

tumbuhan tingkat rendah

Ada

5. Vakuola Ada, Besar Ada, kecil

6. Membran Plasma Ada Ada

7. Mitokondria Ada Ada

8. Sitoplasma Ada Ada

9. Ribosom Ada Ada

10. Retikulum Endoplasma Ada Ada

11. Badan Golgi Ada Ada

12. Nukleus (inti sel) Ada Ada

Page 3: Sitologi Vie

Perbedaan tersebut dapat diamati lebih jelas pada gambar di bawah ini :

A) Sel Tumbuhan

B) Sel Hewan

Berdasarkan table dan gambar tersebut maka jelaslah terlihat perbedaan antara

sel tumbuhan dan sel hewan. Perbedaan Sel tumbuhan dan sel hewan yang paling

menonjol adalah terletak pada dinding sel, vakuola, plastid, lisosom, dan sentriol.

Page 4: Sitologi Vie

Setelah melihat perbedaan yang mendasar antara sel tumbuhan dan sel hewan,

maka sekarang kita uraikan satu persatu mengenai sel dan komponen-komponenya.

A. Membran Sel

Membran sel (membrane plasma) merupakan struktur elastis yang sangat tipis

dengan ketebalan 7,5-10 nanometer, yang hampir seluruhnya terdiri dari gabungan

lipid dan protein (lipoprotein). Lipoprotein sendiri tersusun atas 3 lapisan dengan

urutanya dari luar ke dalam sebagai berikut : protein lipid protein &

Trailaminer Layer.

Lemak dalam

membran plasma

bersifat Hidrofibik

(tidak larut dalam

air), sedangkan

protein yang

terkandung dalam

membran plasma bersifat Hidrofilik (larut dalam air). Selaput plasma bersifat

semi permeabel / selektif permeabel, artinya membran plasma ini hanya dapat

memasukkan atau bisa dilewati oleh molekul-molekul tertentu saja. Adapun jalur

yang dapat dilalui oleh zat-zat tersebut untuk menembus/melewati membran

plasma ada 3 macam yakni : difusi, transpor aktif dan endositosis.

Membran plasma ini terdapat pada baik sel tumbuhan maupun sel hewan.

Beberapa fungsi dari membran plasma antara lain :

- melindungi isi sel

- mengatur keluar masuknya molekul-molekul

- sebagai reseptor ( penerima ) rangsangan dari luar sel

B. Dinding Sel

Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan yang terbentuk dari bahan

polisakarida yaitu sellulosa. Fungsi dinding sel yaitu melindungi sitoplasma dan

membrane sitoplasma. Dinding sel ini bersifat permeabel artinya dapat dilalui

baik oleh pelarut maupun oleh zat terlarut. Dinding sel ini dibedakan menjadi

lamella tengah, dinding primer, dan dinding sekunder.

- Lamella tengah

Page 5: Sitologi Vie

Lamella tengah banyak mengandung kalsium pektat dan

bersifat hidrofil. Kalsium pektat berperan sebagai

perekat, yang melekatkan satu sel dengan sel lainnya.

- Dinding sel pertama ( Dinding Primer)

Dinding sel primer merupakan dinding yang pertama

kali dibentuk oleh protoplasma. Dinding primer ini

terletak berdampingan dengan lamella tengah. Sel-sel yang memiliki dinding

primer ini hanya pada sel-sel muda yang sedang tumbuh, misalnya sel

parenkima dan sel kolenkima.

- Dinding sel kedua ( Dinding sekunder )

Dinding sel sekunder ini dimiliki oleh sel-sel dewasa yang dibentuk di sebelah

dalam dari dinding primer. Dinding sel sekunder ini mengalami penebalan, hal

itu disebabkan karena adanya penebalan dari zat lignin.

C. Sitoplasma

Sitoplasma merupakan bagian yang cair yang terdapat di dalam sel, 90%

penyusun sitoplasma adalah air. Sitoplasma berfungsi sebagai media terjadinya

reaksi kimia sel. Sitoplasma ini terdapat baik dalam sel hewan maupun sel

tumbuhan.

D. Vakuola

Vakuola terdapat pada sel hewan maupun sel tumbuhan. Hanya saja pada sel

tumbuhan tampak lebih besar dan jelas terutama pada sel yang sudah tua.

Sedangkan pada hewan vakuola cenderung berukuran kecil dan tidak dapat

membesar, bahkan di beberapa hewan juga terkadang tidak ditemukan adanya

vakuola, sehingga seringkali hewan dianggap tidak mempunyai vakuola. Vakuola

pada sel tumbuhan dikelilingi membrane tunggal yang disebut tonoplas.

Fungsi vakuola yaitu sebagai berikut :

- Tempat cadangan makanan, amilum dan gula disimpan dalam vakuola. Dan

jika diperlukan maka dapat digunakan kembali. Ex: batang tebu (gula)

- Menyimpan pigmen, seperti yang ada pada mahkota bunga yang bewarna

warni (merah,kuning,ungu)

Page 6: Sitologi Vie

- Menyimpan minyak asiri, minyak asiri banyak disimpan daalm vakuola.

Minyak asiri meliputi : minyak kayu pputih, peepermint dan aroma harum pad

bunga-bunga.

E. Mitokondria

Mitokondria merupakan penghasil energi (ATP). Mitokondria berbentuk

bulat, lonjong, atau bercabang, ukurannya 500-2000 mm, banyak terdapat pada sel

yang sedang aktif. Struktur dasar mitokondria yaitu dua lapis membran lipid dan

dua lapis protein yaitu membrane dalam dan

membrane luar. Pada membrane dalam terdapat

banyak lipatan ke dalam membentuk rak tempat

enzim-enzim oksidatif sel. Lapisan dalam yang

berlekuk-lekuk itu dinamakan krista. Permukaan

membrane ini ditaburi beribu-ribu partikel yang merupakan unit dasar yang

melaksanakan aktivitas kimia mitokondria, seperti :

- Reaksi oksidasi yang menyediakan electron.

- Electron transport sepanjang rantai kompleks berisi enzim yang mensintesa

ATP.

- Reaksi katalisa yang mendapatkan tenaga dari ATP.

Mitokondria dapat ditemukan di sel hewan dan sel tumbuhan, mitokondria

berfungsi sebagai tempat respirasi.

F. Ribosom

Ribosom adalah sebuah partikel yang berukuran sangat kecil berdiameter 20-

25 nm. Ribosom terdapat pada sitoplasma secara bebas dan ada yang menempel

pada retikulum endoplasma. Struktur ribosom terdiri dari protein dan RNA yang

tersebar di dalam sitoplsma. Ribosom ini merupakan pabrik utama produksi

protein dimana terjadi instruksi pada DNA yang di bawa ke luar selama proses

sintesa protein. Jadi ribosom ini digunakan untuk proses sintesa protein. Ribosom

ini terdapat pada sel hewan maupun sel tumbuhan.

Page 7: Sitologi Vie

G. Retikulum Endoplasma (RE)

RE merupakan membrane lipoprotein pada sitoplasma yang merupakan

perpanjangan dari membrane nucleus. RE berfungsi sebagai alat transportasi zat-

zat yang diperlukan inti sel dari luar inti sel. RE hanya dapat dijumpai di dalam sel

eukariotik baik sel hewan maupun sel tumbuhan. Ada dua macam RE yaitu :

>>> RE kasar atau

granular

Yaitu RE yang berhadapan

dengan sitoplasma dengan

ditempeli ribosom, sehingga

tampak berbintil-bintil. RE

kasar merupakan

penampang protein yang dihasilkan ribosom. Protein yang dihasilkan masuk ke

dalam rongga RE.

>>>RE halus atau non granular

Yaitu membrane RE yang tidak ditempeli ribosom. RE halus ini tidak terlibat

dalam sintesa protein, melainkan berfungsi dalam sintesa lipid pada proses

enzimatik sel.

H. Badan Golgi

Badan golgi merupakan organel polimorfik yang tersusun atas mambran

berbentuk kantong pipih. Badan golgi terdapat pada sel hewan maupun sel

tumbuhan, namun pada sel tumbuhan sering disebut sebagai apparatus ggolgi

atau diktiosom.

Fungsi badan golgi adalah sebagai berikut :

- Menambahkan glioksilat pada protein sehingga

terbentuk glikoprotein.

- Sebagai organel sekretori.

- Membentuk glikolipida.

- Membentuk dinding sel pada sel tumbuhan.

- Membentuk lisosom.

Page 8: Sitologi Vie

I. Lisosom

Lisosom merupakan membrane berbentuk kantong kecil yang berisi enzim

hidrolitik yang disebut lisozim. Enzim ini berfungsi dalam pencernaan intrasel

yaitu mencerna zat-zat yang masuk ke dalam sel. Lisosom ini hanya terdapat pada

sel hewan.

Enzim lisosom (lisozim) adalah suatu protein yang diproduksi oleh ribosom

dan kemudian masuk ke dalam RE. Dari RE enzim dimasukkan ke dalam

membran kemudian dikeluarkan ke sitoplasma menjadi lisosom. Selain ini ada

juga enzim yang dimasukkan terlebih dahulu ke dalam golgi. Oleh golgi, enzim

itu dibungkus membran kemudian dilepaskan di dalam sitoplasma.

J. Plastida

Plastida adalah organel yang mengandung pigmen. Plastida hanya terdapat

pada sel tumbuhan dengan ukuran diameternya 4-6 mikrometer. Bentuk dan isi

plastida pada sel tumbuhan bermacam-macam,tergantung pada fungsinya.

Macam-macam plastida yaitu :

- Kloroplas, plastida yang mengandung klorofil. Kloroplas hanya dijumpai pada sel

autotrof yang eukariotik. Kloroplas memiliki membrane rangkap, yaitu membrane

luar dan membrane dalam. Membrane luar permukaannya rata dan fungsinya

mengatur keluar masuknya zat. Sedangkan membrane dalam membungkus cairan

kloroplas yang disebut stoma.

- Kromoplas, Plastida yang mengandung pigmen merah, kuning atau jingga.

- Leukoplas, plastida yang tidak mengandung pigmen atau tidak bewarna. Biasanya

terdapat pada sel jaringan tumbuhan yang tidak terkena cahaya. Leukoplas

terdapat pada sel-sel embrional, empulur batang, dan bagian tumbuhan di dalam

tanah yang berwarna putih.

Berdasarkan fungsinya, leukopas dibagi menjadi 2 macam :

- Amiloplas, berfungsi membentuk dan menyimpan amilum.

- Lipoplas, berfungsi membentuk dan menyimpan lipid (lemak)

K. Sentrosom

Sentrosom adalah suatu daerah yang agak padat di dalam protoplasma, terletak

dekat di inti sel. Di bagian tengah sentromer terdapat 2 buah benda kecil seperti

Page 9: Sitologi Vie

titik, berbentuk tongkat. Benda tersebut di sebut sentriol. Fungsinya dalam

pembelahan sel.

L. Inti Sel (nucleus)

Nucleus merupakan organel terbesar yang berada di dalam sel. Nucleus

biasanya terletak di tengah sel dan berbentuk bulat atau oval. Setiap sel

mempunyai satu inti, tapi ada pula yang mempunyai lebih dari 1 sel, misalnya

paramecium (memiliki 2 nukleus).

Bagian-bagian Nukleus, meliputi :

a) Membrane nucleus

Membrane nucleus

terdiri atas membrane

luar dan membrane

dalam. Membrane luar

berhubungan langsung

dengan RE dan akhirnya

ke membrane sel. Jadi

antara membrane sel

dengan membrane nucleus terdapat hubungan secara langsung melalui

membrane RE.

b) Nukleoplasma

Matriks nucleus disebut nukleoplasma. Nukleoplasma tersusun atas air,

protein,ion, enzim dan asam inti. Nukleoplasma ini bersifat gel. Di dalamnya

terdapat benang-benang kromatin (benang penyerap warna). Pada proses

mitosis, benang kromatin itu tampak memendek yang di sebut kromosom.

Benang kromatin ini tersusun atas DNA dan protein.

c) Nukleolus

Nukleolus ( anak inti) terbentuk pada saat terjadi proses transkripsi (sintesis

RNA) di dalam nucleus. Nukleolus berfungsi mensintesis berbagai macam

molekul RNA (asam ribonukleat) yang digunakan dalam perakitan ribosom

Fungsi nucleus antara lain :

Page 10: Sitologi Vie

Pengendali seluruh kegiatan sel, misalnya dengan memasukkan RNA dan

unit ribosom ke dalam sitoplasma.

Pembawa informasi genetic.

2. Benda-benda Ergastik dalam sel

Benda-benda ergastik atau yang lebih sering dikenal sebagai komponen non

protoplasmatik merupakan bagian tak hidup yang ada dalam sel. Benda ergastik sendiri

merupakan hasil metabolism sel. Benda ergastik ini dapat dibedakan menjadi 2 macam,

yakni bersifat padat dan bersifat cair. Benda ergastik yang bersifat cair biasanya disimpan

dalam vakuola sel.

Macam-macam benda ergastik dalam sel meliputi vakuola, karbohidrat, protein,

lemak, tannin, ca-oxalat, pati/ amilum dan dinding sel.

Benda Ergastik yang bersifat cair , meliputi :

a. Asam Organik

Antara lain berupa asam oksalat, asam sitrat, asam malat, dan lainya. Asam organic ini

kadang-kadang terdapat pada vakuola sel-sel buah muda yakni berrupa garam-garam

(asam organic).

b. Karbohidrat

Berupa sakarida terlarut. Bisa berupa monosakarida maupun disakarida.

Monosakarida seperti glukosa dan fruktosa, sedangkan disakarida meliputi sakrosa dan

maltose.

c. Protein

Berupa asam amino dan peptide sederhana (biasanya terdapat dalam suku kacang-

kacangan)

d. Lemak / Minyak

Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan. Sebagai contohnya adalah asam palmitat

dan asam stearate yang terdapat pada biji kacang tanah dan daging buah kelapa.

e. Tanin / Zat Penyamak

Diduga berfungsi sebagai pelindung, missal seperti tanin yang terdapat dalam tanaman

Uncaria gambir

f. Antosianin

Page 11: Sitologi Vie

Merupakan pigmen (zat pemberi warna) pada vakuola. Misal yang terdapat pada daun

bunga Rhoe discolor (bunga jadam). Dalam tanaman bunga jadam daun atas bewarna

hijau sedangkan pada permukaan daun yang berada di bawah bewarna merah.

Antosianin akan bewarna merah bila berada dalam keaadaan asam (Ph < 7), bewarna

ungu ketika dalam kondisi normal, dan bewarna hijau/ biru jika dalam keadaan basa

(Ph > 7).

g. Alkaloid

Biasanya hanya terdapat pada jenis tumbuhan tertentu. Fungsinya bagi tumbuhan itu

sendiri sampai sekarang belum diketahui, tapi alkaloid bagi manusia bisa berfungsi

sebagai obat-obatan. Misalnya nikotin yang terdapat pada tumbuhan teh, dan kopi.

h. Hars/ Damar

Fungsinya hampir sama dengan tanin / zat penyamak. Contohnya Hars yang terdapat

dalam tanaman pinus, hars tersebut akan disadap untuk memperoleh terpentin.

i. Minyak Atsiri

Berupa tetes-tetes minyak yang membiaskan cahaya, bila dilihat dengan mikroskop

maka akan terlihat cahaya yang tampak mengkilat.

Minyak atsiri ini dapat kita jumpai pada berbagai tanaman di sekitar kita, diantaranya :

-Pada jahe (Zingiber officinale) serta pada cabe (Capsicum) yang menimbulkan rasa

pedas

-Pada bunga melati (Jasminum), kenanga (Cenanga) maupun mawar (Rosa) yang

mengeluarkan bau harum jikalau dicium.

Zat-zat yang telah diuraikan di atas biasanya berupa zat-zat yang terlarut dalam

vakuola sel. Dalam satu sel, zat terlarut yang berada di dalamnya belum tentu sama satu

dengan yang lainya, bisa saja berbeda. Bahkan komposisi zat terlarut yang terdapat dalam

satu vakuola sendiri terkadang berbeda zat terlarutnya.

Benda Ergastik yang Bersifat Padat , meliputi :

a. Amilum/ Pati

Amilum atau pati ini terdapat pada plastid, berupa KH/ Polisakarida berbentuk

tepung. Adapun rumus empiris untuk amilum yakni C6H10O5.

Plastida pembentuk tepung disebut amiloplas. Amiloplas sendiri dibedakan atas :

-Leukoamiloplas : bewarna putih, sebagai tepung cadangan makanan

-Kloroamiloplas : bewarna hijau, sebagai tepung asimilasi.

Page 12: Sitologi Vie

Hilus/Hilum merupakan titik inisial/ permulaan terbentuknya amilum.

Berdasarkan letak hilusnya, butir pati dibedakan atas :

a. Amilum konsentris : yakni amilum yang hilusnya berada di tengah

b. Amilum eksentris : yakni amilum yang hilusnya berada di pinggir/ tepi

Dalam amilum terdapat lamela-lamela yang mengelililingi hilus. Lamela-lamela

tersebut terbentuk karena adanya perbedaan kadar air pada tiap lapisan tatkala

terjadi pembentukan amilum. Perbedaan kadar air tersebut dikarenakan adanya

perbedaan indeks bias.

Berdasarkan jumlah hilusnya, butir pati dibedakan menjadi :

a) Monodelf : butir amilumnya tunggal, pada sebutir amilum hanya terdapat 1

hilus.

b) Diadelf : terdapat 2 hilus.

Terdapat 2 kemungkinan yang bis terjadi pada diadelf, yakni :

- Amilum setengah majemuk

Pada amilum ini terdapat 2 hilus yang masing-masing dikelililingi oleh

lamella, tetapi kemudian terbentuk lamella-lamela lagi yang akhirnya

mhengelilingi keseluruhan lamella awal yang mengelilingi hilus.

- Amiilum majemuk

Tiap butir amilum mempunyai lebih dari 1 hilus, dan hilus-hilus ini

dikelilingi oleh lamella masing-masing.

c) Poliadelf : terdapat banyak hilus.

Misalnya : - pada padi terdapat 4-10 hilus, sedang pada gandum terdapat lebih

dari 30.000 hilus.

Beberapa contoh gambar butir amilum berdasarkan jumlah hilusnya

Keterangan :

A. Butir amilum tunggal

B. Butir amilum ½

majemuk

C. Butir amilum majemuk

1. Hilus

2. Lamella

Page 13: Sitologi Vie

D. Butir amilum poliadef

3. D

Kerusakan pada amilum

- Amilum korosi

Yaitu apabila sebagian amilum terkerat larut karena dimanfaatkan

sendiri oleh tumbuhan yang bersangkutan. Misal untuk perkecambahan biji

tumbuhan itu sendiri.

- Amilum retak

Yaitu apabila di bagian tengah amilum tampak robek atau rusak yang

disebabkan Karena biji sangat kering.

Gambar perbedaan antara amilum korosi dan amilum retak.

Adapun reaksi pengenal untuk mengetahui adanya amilum yakni dengan JKJ

hasilnya adalah bewarna biru

b. Kristal Ca-oxalat

Merupakan hasil akhir/ eksresi dari suatu pertukaran zat yang terjadi di dalam

sitoplasma. Asam oxalate yang bebas di duga sebagai racun pada tanaman.

Ada berbagai macam bentuk Kristal ca-ox (ca-oxalat) yang ada, Kristal-kristal

ca-ox tersebut tidak dapat larut dalam asam cuka, tetapi Kristal-kristal ca-ox tersebut

dapat larut dalam asam kuat.

Beberapa macam bentuk Kristal ca-oxalat, meliputi :

a) Piramida kecil

Misalnya terdapat pada tangkai daun

bayam (Amaranthus sp.), begonia

(Begonia sp.), serta pada daun tembakau

(Nicotiana tabacum)

D

Page 14: Sitologi Vie

b) Kristal tunggal besar bentuk

prisma/poliedris

Contohnya pada daun jeruk (Citrus sp.)

c) Rafida

Bentuknya seperti sapu/jarum atau lidi.

Dapat ditemukan pada batang dan akar

lidah buaya (Aloe vera), daun nanas

(Ananas comusus), serta pada daun bunga

pukul empat (Mirabilis jalapa)

d) Kristal sferit

Berbentuk seperti Kristal yang tersusun

atas bagian-bagian yang teratur secara

radier. Contohnya terdapat pada batang

Phyllococtus.

e) Kristal majemuk

Bentuknya seperti benang/ roset dab

disebut juga sebagai Kristal drussen.

Kristal majemuk ini terdapat pada

kortekst batang melinjo (Gnetum

gnemon), daun kecubung (Datura metel),

korteks batang delima (Punica

granatum), batang jarak (Ricinus

communis) serta pada tangkai daun

begonia (Begonia sp.)

Contoh gambar beberapa Kristal pati pada sel tumbuhan

Page 15: Sitologi Vie

3. Struktur Dinding sel

Dinding sel merupakan salah satu benda ergastik/ tidak hidup atau termasuk dalam

kategori benda non protoplasmatik di luar plasma sel. Dinding sel sendiri hanya dapat

ditemukan di sel tumbuhan. Dinding sel mempunyai beberapa fungsi, diantaranya : untuk

melindungi isi sel, untuk memperkuat sel, untuk menentukan bentuk sel, serta untuk

menentukan ciri sel itu seendiri.

Ada berbagai macam bentuk dinding sel pada tumbuhan, diantaranya ada yang

berbentuk prisma, silindris, kubus, poliginal, dan tak beraturan.

Dalam perkembanganya, dinding sel dibagi menjadi 3 tahap yakni :

1. Substansi interseluler (Lamela tengah)

Yaitu dinding sel yang mula-mula terbentuk pada waktu terjadi pembelahan

sel, lamella tengah juga sering disebut sebagai dinding primitive yang sangat tipis

yang terdiri dari zat pectin dan protopektin.

2. Dinding primer

Yaitu perkembangan lanjutan dari lamella tengah yang telah mengalami

perubahan primer karena adanya penebalan zat selulosa dan hemiselulosa, kadang-

kadang juga disana ditemui adanya senyawa polisakarida non selulosa. Misalnya yang

terdapat pada dinding sel parenkim.

3. Dinding sekunder

Yaitu perkembangan lebih lanjut dari dinding primer karena adaya penebalan

dinding dari lignin. Dinding sekunder ini hanya ditemui pada sel-sel dengan fungsi

khusus misalnya pasa sklerenkim/trakeida.

Page 16: Sitologi Vie

*L

um

en

merupakan ruang yang dibatasi oleh dinding sel.

Gambar struktur dinding sel

Page 17: Sitologi Vie

>>> dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan

S

SIFAT-SIFAT DINDING SEL

- Sifat fisik

Dinding sel terdiri atas miisel (bangun-bangun molekul yang tersusun atas

selulose). Bangun-bangunn tersebut merupakan fibril yang bersambungan yang

tersusun miring, dan pada awal perkembanganya sejajar satu sama lainya.

Sedangkan pada perkembangan selanjutnya akan membentuk seperti jala.

- Sifat kimia

Dinding sel tersusun atas zat organic maupun zat anorganik. Keeberadaan zat-zat

organic tersebut dapat diketahui dengan cara pembubuhan regensia tertentu,

peristiwa tersebut sering dikenal dengan reaksi mikrokimia.

Zat-zat organic dalam dinding sel meliputi : pectin, hemiselulosa,

lignin, selulose, protopektin, suberin, kutin, sapropolenin dan pentosan. Adapun

zat-zat anorganik yang terkandung dalam dinding sel antara lain zat kapur dan

kersik (Sio2)

PENEBALAN DINDING SEL

Pada sel yang masih muda, dinding selnya adalah tipis. Dinding-dinding sel

tersebut akan semakin menebal seiring dengan bertambah dewasanya sel-sel

tersebut. Dengan demikian, maka tebalnya dinding sel berkaitan erat dengan

perkembangan sel itu sendiri. Penebalan pada masing-masing dinding sel adalah

berbeda, hal ini dikarenakan penebalan tersebut disesuaikan dengan masing-masing

fungsi dari sel itu sendiri, sehingga nantinya akan terdapat perbedaan pada bentuk

sel.

Berdasarkan Cara Penebalannya, dinding sel dapat terjadi secara :

a. Aposisi

Page 18: Sitologi Vie

Yaitu dengan cara menempelkan atau melapis-lapiskan bahan penebalan (zat

selulosa) pada lamella tengah.

b. Intusepsi

Yaitu dengan cara menyiisipkan bahan-bahan penebalan di antara

mikrofibril.

Berdasarkan Arah penebalanya, dinding sel dapat terjadi secara :

a. Sentripetal

Yaitu penebalan yang arahnya menuju ke dalam (dari luar ke dalam).

Contoh : pada sel epidermis daun

beringin, disana terdapat tangkai

selulosa yang akan memanjang

kemudian dideposisikan zat

CaCO3 yang makin lama makin

banyak dan melebar. Pelebaran

sel tersebut disebut litokis,

sedangkan penebalanya disebut

sistolit

b. Sentrifugal

Yaitu penebalannya ke arah luar.

Contoh : pada polen (ss), terdapat tonjolan-

tonjolan yang merupakan penebalan ke arah

luar.

NOKTAH-NOKTAH PADA DINDING SEL

Diantara dinding yang mengalami peneebalan, ada bagian-bagian tertentu

yang tidak ikut menebal. Bagian yang tidak menebal itulah yang disebut sebagai

noktah. Di dalam noktah kadang-kadang di jumpai adanya plasmodesmata,

plasmodesmata tersebut berfungsi untuk meneruskan baik rangsang maupun

makanan dari satu sel ke sel yang lain. Tatkala dinding sel mengalami penebalan,

maka bagian dinding sel yang tertembus benang plasma (plasmodesmata) tidak akan

ikut menebal.

Page 19: Sitologi Vie

Terjadinya noktah-noktah pada dinding sel dikarenakan ketika sel masih hidup

dan belum menhgalami penebalan, selnya masih cenderung tipis. Oleh karenanya

mudah ditembus oleh benang-benang plasma (plasmodesmata) sehingga ketika

proses penebalan dinding sel berlangsung, sel yang telah tertembus oleh

plasmodesmata tadi tidak ikut menebal. Hal ini dikarenakan terjadi aliran plasma

pada bagian-bagian yang diterobos oleh plasmodesmata tadi. Walaupun dinding sel

semakin menebal namun lubang-lubang noktah telah menjadi saluran noktah

sehingga tetap saja noktah tidak ikut menebal.

Berdasarkan bentuknya, noktah di bagi menjadi 2 yaitu noktah biasa dan noktah

berhalaman.

a) Noktah biasa (noktah sederhana)

1. Noktah sempurna (berpasangan)

Yaitu noktah yang terdapat pada sel yang

berdampingan dan masing-masing mengadakan

penebalan dinding yang sama, terdapat pada 2 sel

yang sejenis.

2. Noktah 1/2 sempurna (noktah tak berpasangan)

Yaitu noktah yang terdapat di antara 2 sel,

dimana penebalan dinding masing-masing sel tidak

sama tebalnya. Dijumpai pada 2 sel yang

berdampingan, tetapi tidak sejenis. Misal :

sklerenkim-kolenkim

3. Noktah buta

Yaitu noktah yang bermuara pada ruang antar sel

4. Noktah majemuk unilateral

Yaitu sebuah noktah yang mulutnya melebar,

yang berhadapan dengan noktah-noktah yang kecil.

5. Noktah ramiform

Yaitu noktah yang terbentuk dari noktah yang

kecil-kecil dan kemudian bersatu.

b) Noktah berhalaman

Yaitu noktah yang saluranya melebar menjadi suatu ruangan yang

disebut halaman noktah.

3

Page 20: Sitologi Vie

Bagian-bagian noktah berhalaman

Keterangan :

*mulut

noktah, terdiri

dari :

- mulut dalam

menghadap ruang sel

- mulut luar menghadap lamella tengah

*lamella tengah, terdiri dari :

- torus bagian lamella tengah yang menebal

- margo bagian lamella tengah yang tidak menebal dan bersifat

elastis, berguna untuk mengatur aliiran zat hara.

Pembagian noktah berhalaman

Noktah berhalaman di bagi menjadi 2 macam, yaitu noktah

berhalaman sempurna dan noktah setengah halaman.

a. Noktah berhalaman sempurna

Yakni saluran noktah satu sel yang berdinding tebal berhadapan

dengan saluran noktah sel di sebelahnya yang juga berdinding

tebal.

b. Noktah setengah halaman

Yakni saluran noktah yang bermulut melebar berhadapan dengan

dinding tipis dari sel sebelahnya (noktah biasa).

Gambar noktah halaman

keterangan :

1. noktah halaman

2. mulut noktah

3. torus

4. margo

5. lamella tengah

6. Jari-jari empulur

Page 21: Sitologi Vie

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2010.Cell Diagram.http://www.celldiagram.net/di akses tanggal 5 September 2010

Anonim.2010.Sel Theory 21.http://biologigonz.blogspot.com/2009/11/sel-theory_21.html.di akses tanggal 5 September 2010

Endang.2010.Materi minggu 01.http://wimamadiun.com/materi/endang/minggu01.pdf.di akses tanggal 5 september 2010

Endang.2010.Materi minggu 03.http://wimamadiun.com/materi/endang/minggu03.pdf.di akses tanggal 5 September 2010

Tejasari, Dr. Ir. M. Sc. 2001. Sel,Organel, Dan Biokimia Sel. jurusan Teknologi Pertanian. Universitas Jember.

Page 22: Sitologi Vie

Waluyo, Joko, Dr. M,Si. 2006. Biologi Dasar. Jember University Press.

Yayan, Sutrian, Drs. 1992. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan. RINEKA CIPTA : Jakarta.