Sitologi Vie
-
Upload
mahbubatur-rohmah-evie -
Category
Documents
-
view
556 -
download
11
Transcript of Sitologi Vie
TUGAS STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN II
Nama : Mahbubatur Rohmah
NIM : 090210103011
Prodi : Pendidikan Biologi kelas “A”
1. Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
Sel merupakan unit dasar yang menyusun suatu organisme yang berupa
bangunan kompleks dan mempunyai ciri-ciri antara lain :
- Dapat memperbanyak diri bila masih muda
- Dapat mempergunakan lingkungan hidup sebagai sarana kehidupanya.
Sel dapat kita jumpai baik dalam tumbuhan maupun hewan. Adapun sel
sendiri ada yang berupa prokariotik ada pula yang berupa eukariotik. Sel prokariotik
merupakan sel diimana inti sel-nya tidak mempunyai membrane inti di dalamnya,
adapun sel eukariotik adalah sel dimana nucleus-nya (inti sel) mempunyai membrane
inti.
Pada dasarnya antara sel hewan dan sel tumbuhan mempunyai banyak
kesamaan, namun ada beberapa organel pada salah satu dari sel tersebut yang tidak
dimiliki oleh sel yang lain, hal itulah yang menyebabkan adanya perbedaan pada sel
hewan dan sel tumbuhan. Perbedaan tersebut didasarkan pada fungsi dari masing-
masing organel sel yang di butuhkan oleh sel tersebut untuk tetap bertahan hidup.
Contohnya, dalam dunia tumbuhan terdapat plastid yang tidak di miliki oleh hewan,
hal ini dikarenakan dalam plastid terkandung adanya kloroplas yang dapat digunakan
oleh tumbuhan untuk membuat makananya sendiri dengan cara berfotosintesis, hal ini
karena tumbuhan tergolong autotroph, selain itu tumbuhan hanya bisa bergerak secara
pasif. Dengan demikian maka hewan tidak memerlukan plastid, karena hewan bisa
bergerak secara aktif untuk mencari makananya sendiri, karena hewan tidak bisa
membuat makananya sendiri, sehingga tergolong heterotof bukan autrotof.
Secara anatomis, sel dibagi menjadi 3 komponen penting, yakni :
1. Membrane sel
2. Sitoplasma dan organel sel (miitokondria, ribosom, reticulum endoplasma, badan
golgi, vakuola, lisosom, plastid, sentriol)
3. Inti sel
Perbedaan sel antara sel tumbuhan dan sel hewan kebanyakan terletak pada
perbedaan organel sel yang dimilikinya. Perbedaan tersebut akan dijelaskan
dalam table di bawah ini.
Tabel Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan
No Nama Organel Sel tumbuhan Sel Hewan
1. Dinding sel Ada, kuat dan tebal Tidak ada
2. Plastida(kloroplas,
kromoplas, leukoplas)
Ada Tidak ada
3. Lisosom Tidak Ada Ada
4. Sentrosom Tidak Ada, kecuali pada
tumbuhan tingkat rendah
Ada
5. Vakuola Ada, Besar Ada, kecil
6. Membran Plasma Ada Ada
7. Mitokondria Ada Ada
8. Sitoplasma Ada Ada
9. Ribosom Ada Ada
10. Retikulum Endoplasma Ada Ada
11. Badan Golgi Ada Ada
12. Nukleus (inti sel) Ada Ada
Perbedaan tersebut dapat diamati lebih jelas pada gambar di bawah ini :
A) Sel Tumbuhan
B) Sel Hewan
Berdasarkan table dan gambar tersebut maka jelaslah terlihat perbedaan antara
sel tumbuhan dan sel hewan. Perbedaan Sel tumbuhan dan sel hewan yang paling
menonjol adalah terletak pada dinding sel, vakuola, plastid, lisosom, dan sentriol.
Setelah melihat perbedaan yang mendasar antara sel tumbuhan dan sel hewan,
maka sekarang kita uraikan satu persatu mengenai sel dan komponen-komponenya.
A. Membran Sel
Membran sel (membrane plasma) merupakan struktur elastis yang sangat tipis
dengan ketebalan 7,5-10 nanometer, yang hampir seluruhnya terdiri dari gabungan
lipid dan protein (lipoprotein). Lipoprotein sendiri tersusun atas 3 lapisan dengan
urutanya dari luar ke dalam sebagai berikut : protein lipid protein &
Trailaminer Layer.
Lemak dalam
membran plasma
bersifat Hidrofibik
(tidak larut dalam
air), sedangkan
protein yang
terkandung dalam
membran plasma bersifat Hidrofilik (larut dalam air). Selaput plasma bersifat
semi permeabel / selektif permeabel, artinya membran plasma ini hanya dapat
memasukkan atau bisa dilewati oleh molekul-molekul tertentu saja. Adapun jalur
yang dapat dilalui oleh zat-zat tersebut untuk menembus/melewati membran
plasma ada 3 macam yakni : difusi, transpor aktif dan endositosis.
Membran plasma ini terdapat pada baik sel tumbuhan maupun sel hewan.
Beberapa fungsi dari membran plasma antara lain :
- melindungi isi sel
- mengatur keluar masuknya molekul-molekul
- sebagai reseptor ( penerima ) rangsangan dari luar sel
B. Dinding Sel
Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan yang terbentuk dari bahan
polisakarida yaitu sellulosa. Fungsi dinding sel yaitu melindungi sitoplasma dan
membrane sitoplasma. Dinding sel ini bersifat permeabel artinya dapat dilalui
baik oleh pelarut maupun oleh zat terlarut. Dinding sel ini dibedakan menjadi
lamella tengah, dinding primer, dan dinding sekunder.
- Lamella tengah
Lamella tengah banyak mengandung kalsium pektat dan
bersifat hidrofil. Kalsium pektat berperan sebagai
perekat, yang melekatkan satu sel dengan sel lainnya.
- Dinding sel pertama ( Dinding Primer)
Dinding sel primer merupakan dinding yang pertama
kali dibentuk oleh protoplasma. Dinding primer ini
terletak berdampingan dengan lamella tengah. Sel-sel yang memiliki dinding
primer ini hanya pada sel-sel muda yang sedang tumbuh, misalnya sel
parenkima dan sel kolenkima.
- Dinding sel kedua ( Dinding sekunder )
Dinding sel sekunder ini dimiliki oleh sel-sel dewasa yang dibentuk di sebelah
dalam dari dinding primer. Dinding sel sekunder ini mengalami penebalan, hal
itu disebabkan karena adanya penebalan dari zat lignin.
C. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan bagian yang cair yang terdapat di dalam sel, 90%
penyusun sitoplasma adalah air. Sitoplasma berfungsi sebagai media terjadinya
reaksi kimia sel. Sitoplasma ini terdapat baik dalam sel hewan maupun sel
tumbuhan.
D. Vakuola
Vakuola terdapat pada sel hewan maupun sel tumbuhan. Hanya saja pada sel
tumbuhan tampak lebih besar dan jelas terutama pada sel yang sudah tua.
Sedangkan pada hewan vakuola cenderung berukuran kecil dan tidak dapat
membesar, bahkan di beberapa hewan juga terkadang tidak ditemukan adanya
vakuola, sehingga seringkali hewan dianggap tidak mempunyai vakuola. Vakuola
pada sel tumbuhan dikelilingi membrane tunggal yang disebut tonoplas.
Fungsi vakuola yaitu sebagai berikut :
- Tempat cadangan makanan, amilum dan gula disimpan dalam vakuola. Dan
jika diperlukan maka dapat digunakan kembali. Ex: batang tebu (gula)
- Menyimpan pigmen, seperti yang ada pada mahkota bunga yang bewarna
warni (merah,kuning,ungu)
- Menyimpan minyak asiri, minyak asiri banyak disimpan daalm vakuola.
Minyak asiri meliputi : minyak kayu pputih, peepermint dan aroma harum pad
bunga-bunga.
E. Mitokondria
Mitokondria merupakan penghasil energi (ATP). Mitokondria berbentuk
bulat, lonjong, atau bercabang, ukurannya 500-2000 mm, banyak terdapat pada sel
yang sedang aktif. Struktur dasar mitokondria yaitu dua lapis membran lipid dan
dua lapis protein yaitu membrane dalam dan
membrane luar. Pada membrane dalam terdapat
banyak lipatan ke dalam membentuk rak tempat
enzim-enzim oksidatif sel. Lapisan dalam yang
berlekuk-lekuk itu dinamakan krista. Permukaan
membrane ini ditaburi beribu-ribu partikel yang merupakan unit dasar yang
melaksanakan aktivitas kimia mitokondria, seperti :
- Reaksi oksidasi yang menyediakan electron.
- Electron transport sepanjang rantai kompleks berisi enzim yang mensintesa
ATP.
- Reaksi katalisa yang mendapatkan tenaga dari ATP.
Mitokondria dapat ditemukan di sel hewan dan sel tumbuhan, mitokondria
berfungsi sebagai tempat respirasi.
F. Ribosom
Ribosom adalah sebuah partikel yang berukuran sangat kecil berdiameter 20-
25 nm. Ribosom terdapat pada sitoplasma secara bebas dan ada yang menempel
pada retikulum endoplasma. Struktur ribosom terdiri dari protein dan RNA yang
tersebar di dalam sitoplsma. Ribosom ini merupakan pabrik utama produksi
protein dimana terjadi instruksi pada DNA yang di bawa ke luar selama proses
sintesa protein. Jadi ribosom ini digunakan untuk proses sintesa protein. Ribosom
ini terdapat pada sel hewan maupun sel tumbuhan.
G. Retikulum Endoplasma (RE)
RE merupakan membrane lipoprotein pada sitoplasma yang merupakan
perpanjangan dari membrane nucleus. RE berfungsi sebagai alat transportasi zat-
zat yang diperlukan inti sel dari luar inti sel. RE hanya dapat dijumpai di dalam sel
eukariotik baik sel hewan maupun sel tumbuhan. Ada dua macam RE yaitu :
>>> RE kasar atau
granular
Yaitu RE yang berhadapan
dengan sitoplasma dengan
ditempeli ribosom, sehingga
tampak berbintil-bintil. RE
kasar merupakan
penampang protein yang dihasilkan ribosom. Protein yang dihasilkan masuk ke
dalam rongga RE.
>>>RE halus atau non granular
Yaitu membrane RE yang tidak ditempeli ribosom. RE halus ini tidak terlibat
dalam sintesa protein, melainkan berfungsi dalam sintesa lipid pada proses
enzimatik sel.
H. Badan Golgi
Badan golgi merupakan organel polimorfik yang tersusun atas mambran
berbentuk kantong pipih. Badan golgi terdapat pada sel hewan maupun sel
tumbuhan, namun pada sel tumbuhan sering disebut sebagai apparatus ggolgi
atau diktiosom.
Fungsi badan golgi adalah sebagai berikut :
- Menambahkan glioksilat pada protein sehingga
terbentuk glikoprotein.
- Sebagai organel sekretori.
- Membentuk glikolipida.
- Membentuk dinding sel pada sel tumbuhan.
- Membentuk lisosom.
I. Lisosom
Lisosom merupakan membrane berbentuk kantong kecil yang berisi enzim
hidrolitik yang disebut lisozim. Enzim ini berfungsi dalam pencernaan intrasel
yaitu mencerna zat-zat yang masuk ke dalam sel. Lisosom ini hanya terdapat pada
sel hewan.
Enzim lisosom (lisozim) adalah suatu protein yang diproduksi oleh ribosom
dan kemudian masuk ke dalam RE. Dari RE enzim dimasukkan ke dalam
membran kemudian dikeluarkan ke sitoplasma menjadi lisosom. Selain ini ada
juga enzim yang dimasukkan terlebih dahulu ke dalam golgi. Oleh golgi, enzim
itu dibungkus membran kemudian dilepaskan di dalam sitoplasma.
J. Plastida
Plastida adalah organel yang mengandung pigmen. Plastida hanya terdapat
pada sel tumbuhan dengan ukuran diameternya 4-6 mikrometer. Bentuk dan isi
plastida pada sel tumbuhan bermacam-macam,tergantung pada fungsinya.
Macam-macam plastida yaitu :
- Kloroplas, plastida yang mengandung klorofil. Kloroplas hanya dijumpai pada sel
autotrof yang eukariotik. Kloroplas memiliki membrane rangkap, yaitu membrane
luar dan membrane dalam. Membrane luar permukaannya rata dan fungsinya
mengatur keluar masuknya zat. Sedangkan membrane dalam membungkus cairan
kloroplas yang disebut stoma.
- Kromoplas, Plastida yang mengandung pigmen merah, kuning atau jingga.
- Leukoplas, plastida yang tidak mengandung pigmen atau tidak bewarna. Biasanya
terdapat pada sel jaringan tumbuhan yang tidak terkena cahaya. Leukoplas
terdapat pada sel-sel embrional, empulur batang, dan bagian tumbuhan di dalam
tanah yang berwarna putih.
Berdasarkan fungsinya, leukopas dibagi menjadi 2 macam :
- Amiloplas, berfungsi membentuk dan menyimpan amilum.
- Lipoplas, berfungsi membentuk dan menyimpan lipid (lemak)
K. Sentrosom
Sentrosom adalah suatu daerah yang agak padat di dalam protoplasma, terletak
dekat di inti sel. Di bagian tengah sentromer terdapat 2 buah benda kecil seperti
titik, berbentuk tongkat. Benda tersebut di sebut sentriol. Fungsinya dalam
pembelahan sel.
L. Inti Sel (nucleus)
Nucleus merupakan organel terbesar yang berada di dalam sel. Nucleus
biasanya terletak di tengah sel dan berbentuk bulat atau oval. Setiap sel
mempunyai satu inti, tapi ada pula yang mempunyai lebih dari 1 sel, misalnya
paramecium (memiliki 2 nukleus).
Bagian-bagian Nukleus, meliputi :
a) Membrane nucleus
Membrane nucleus
terdiri atas membrane
luar dan membrane
dalam. Membrane luar
berhubungan langsung
dengan RE dan akhirnya
ke membrane sel. Jadi
antara membrane sel
dengan membrane nucleus terdapat hubungan secara langsung melalui
membrane RE.
b) Nukleoplasma
Matriks nucleus disebut nukleoplasma. Nukleoplasma tersusun atas air,
protein,ion, enzim dan asam inti. Nukleoplasma ini bersifat gel. Di dalamnya
terdapat benang-benang kromatin (benang penyerap warna). Pada proses
mitosis, benang kromatin itu tampak memendek yang di sebut kromosom.
Benang kromatin ini tersusun atas DNA dan protein.
c) Nukleolus
Nukleolus ( anak inti) terbentuk pada saat terjadi proses transkripsi (sintesis
RNA) di dalam nucleus. Nukleolus berfungsi mensintesis berbagai macam
molekul RNA (asam ribonukleat) yang digunakan dalam perakitan ribosom
Fungsi nucleus antara lain :
Pengendali seluruh kegiatan sel, misalnya dengan memasukkan RNA dan
unit ribosom ke dalam sitoplasma.
Pembawa informasi genetic.
2. Benda-benda Ergastik dalam sel
Benda-benda ergastik atau yang lebih sering dikenal sebagai komponen non
protoplasmatik merupakan bagian tak hidup yang ada dalam sel. Benda ergastik sendiri
merupakan hasil metabolism sel. Benda ergastik ini dapat dibedakan menjadi 2 macam,
yakni bersifat padat dan bersifat cair. Benda ergastik yang bersifat cair biasanya disimpan
dalam vakuola sel.
Macam-macam benda ergastik dalam sel meliputi vakuola, karbohidrat, protein,
lemak, tannin, ca-oxalat, pati/ amilum dan dinding sel.
Benda Ergastik yang bersifat cair , meliputi :
a. Asam Organik
Antara lain berupa asam oksalat, asam sitrat, asam malat, dan lainya. Asam organic ini
kadang-kadang terdapat pada vakuola sel-sel buah muda yakni berrupa garam-garam
(asam organic).
b. Karbohidrat
Berupa sakarida terlarut. Bisa berupa monosakarida maupun disakarida.
Monosakarida seperti glukosa dan fruktosa, sedangkan disakarida meliputi sakrosa dan
maltose.
c. Protein
Berupa asam amino dan peptide sederhana (biasanya terdapat dalam suku kacang-
kacangan)
d. Lemak / Minyak
Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan. Sebagai contohnya adalah asam palmitat
dan asam stearate yang terdapat pada biji kacang tanah dan daging buah kelapa.
e. Tanin / Zat Penyamak
Diduga berfungsi sebagai pelindung, missal seperti tanin yang terdapat dalam tanaman
Uncaria gambir
f. Antosianin
Merupakan pigmen (zat pemberi warna) pada vakuola. Misal yang terdapat pada daun
bunga Rhoe discolor (bunga jadam). Dalam tanaman bunga jadam daun atas bewarna
hijau sedangkan pada permukaan daun yang berada di bawah bewarna merah.
Antosianin akan bewarna merah bila berada dalam keaadaan asam (Ph < 7), bewarna
ungu ketika dalam kondisi normal, dan bewarna hijau/ biru jika dalam keadaan basa
(Ph > 7).
g. Alkaloid
Biasanya hanya terdapat pada jenis tumbuhan tertentu. Fungsinya bagi tumbuhan itu
sendiri sampai sekarang belum diketahui, tapi alkaloid bagi manusia bisa berfungsi
sebagai obat-obatan. Misalnya nikotin yang terdapat pada tumbuhan teh, dan kopi.
h. Hars/ Damar
Fungsinya hampir sama dengan tanin / zat penyamak. Contohnya Hars yang terdapat
dalam tanaman pinus, hars tersebut akan disadap untuk memperoleh terpentin.
i. Minyak Atsiri
Berupa tetes-tetes minyak yang membiaskan cahaya, bila dilihat dengan mikroskop
maka akan terlihat cahaya yang tampak mengkilat.
Minyak atsiri ini dapat kita jumpai pada berbagai tanaman di sekitar kita, diantaranya :
-Pada jahe (Zingiber officinale) serta pada cabe (Capsicum) yang menimbulkan rasa
pedas
-Pada bunga melati (Jasminum), kenanga (Cenanga) maupun mawar (Rosa) yang
mengeluarkan bau harum jikalau dicium.
Zat-zat yang telah diuraikan di atas biasanya berupa zat-zat yang terlarut dalam
vakuola sel. Dalam satu sel, zat terlarut yang berada di dalamnya belum tentu sama satu
dengan yang lainya, bisa saja berbeda. Bahkan komposisi zat terlarut yang terdapat dalam
satu vakuola sendiri terkadang berbeda zat terlarutnya.
Benda Ergastik yang Bersifat Padat , meliputi :
a. Amilum/ Pati
Amilum atau pati ini terdapat pada plastid, berupa KH/ Polisakarida berbentuk
tepung. Adapun rumus empiris untuk amilum yakni C6H10O5.
Plastida pembentuk tepung disebut amiloplas. Amiloplas sendiri dibedakan atas :
-Leukoamiloplas : bewarna putih, sebagai tepung cadangan makanan
-Kloroamiloplas : bewarna hijau, sebagai tepung asimilasi.
Hilus/Hilum merupakan titik inisial/ permulaan terbentuknya amilum.
Berdasarkan letak hilusnya, butir pati dibedakan atas :
a. Amilum konsentris : yakni amilum yang hilusnya berada di tengah
b. Amilum eksentris : yakni amilum yang hilusnya berada di pinggir/ tepi
Dalam amilum terdapat lamela-lamela yang mengelililingi hilus. Lamela-lamela
tersebut terbentuk karena adanya perbedaan kadar air pada tiap lapisan tatkala
terjadi pembentukan amilum. Perbedaan kadar air tersebut dikarenakan adanya
perbedaan indeks bias.
Berdasarkan jumlah hilusnya, butir pati dibedakan menjadi :
a) Monodelf : butir amilumnya tunggal, pada sebutir amilum hanya terdapat 1
hilus.
b) Diadelf : terdapat 2 hilus.
Terdapat 2 kemungkinan yang bis terjadi pada diadelf, yakni :
- Amilum setengah majemuk
Pada amilum ini terdapat 2 hilus yang masing-masing dikelililingi oleh
lamella, tetapi kemudian terbentuk lamella-lamela lagi yang akhirnya
mhengelilingi keseluruhan lamella awal yang mengelilingi hilus.
- Amiilum majemuk
Tiap butir amilum mempunyai lebih dari 1 hilus, dan hilus-hilus ini
dikelilingi oleh lamella masing-masing.
c) Poliadelf : terdapat banyak hilus.
Misalnya : - pada padi terdapat 4-10 hilus, sedang pada gandum terdapat lebih
dari 30.000 hilus.
Beberapa contoh gambar butir amilum berdasarkan jumlah hilusnya
Keterangan :
A. Butir amilum tunggal
B. Butir amilum ½
majemuk
C. Butir amilum majemuk
1. Hilus
2. Lamella
D. Butir amilum poliadef
3. D
Kerusakan pada amilum
- Amilum korosi
Yaitu apabila sebagian amilum terkerat larut karena dimanfaatkan
sendiri oleh tumbuhan yang bersangkutan. Misal untuk perkecambahan biji
tumbuhan itu sendiri.
- Amilum retak
Yaitu apabila di bagian tengah amilum tampak robek atau rusak yang
disebabkan Karena biji sangat kering.
Gambar perbedaan antara amilum korosi dan amilum retak.
Adapun reaksi pengenal untuk mengetahui adanya amilum yakni dengan JKJ
hasilnya adalah bewarna biru
b. Kristal Ca-oxalat
Merupakan hasil akhir/ eksresi dari suatu pertukaran zat yang terjadi di dalam
sitoplasma. Asam oxalate yang bebas di duga sebagai racun pada tanaman.
Ada berbagai macam bentuk Kristal ca-ox (ca-oxalat) yang ada, Kristal-kristal
ca-ox tersebut tidak dapat larut dalam asam cuka, tetapi Kristal-kristal ca-ox tersebut
dapat larut dalam asam kuat.
Beberapa macam bentuk Kristal ca-oxalat, meliputi :
a) Piramida kecil
Misalnya terdapat pada tangkai daun
bayam (Amaranthus sp.), begonia
(Begonia sp.), serta pada daun tembakau
(Nicotiana tabacum)
D
b) Kristal tunggal besar bentuk
prisma/poliedris
Contohnya pada daun jeruk (Citrus sp.)
c) Rafida
Bentuknya seperti sapu/jarum atau lidi.
Dapat ditemukan pada batang dan akar
lidah buaya (Aloe vera), daun nanas
(Ananas comusus), serta pada daun bunga
pukul empat (Mirabilis jalapa)
d) Kristal sferit
Berbentuk seperti Kristal yang tersusun
atas bagian-bagian yang teratur secara
radier. Contohnya terdapat pada batang
Phyllococtus.
e) Kristal majemuk
Bentuknya seperti benang/ roset dab
disebut juga sebagai Kristal drussen.
Kristal majemuk ini terdapat pada
kortekst batang melinjo (Gnetum
gnemon), daun kecubung (Datura metel),
korteks batang delima (Punica
granatum), batang jarak (Ricinus
communis) serta pada tangkai daun
begonia (Begonia sp.)
Contoh gambar beberapa Kristal pati pada sel tumbuhan
3. Struktur Dinding sel
Dinding sel merupakan salah satu benda ergastik/ tidak hidup atau termasuk dalam
kategori benda non protoplasmatik di luar plasma sel. Dinding sel sendiri hanya dapat
ditemukan di sel tumbuhan. Dinding sel mempunyai beberapa fungsi, diantaranya : untuk
melindungi isi sel, untuk memperkuat sel, untuk menentukan bentuk sel, serta untuk
menentukan ciri sel itu seendiri.
Ada berbagai macam bentuk dinding sel pada tumbuhan, diantaranya ada yang
berbentuk prisma, silindris, kubus, poliginal, dan tak beraturan.
Dalam perkembanganya, dinding sel dibagi menjadi 3 tahap yakni :
1. Substansi interseluler (Lamela tengah)
Yaitu dinding sel yang mula-mula terbentuk pada waktu terjadi pembelahan
sel, lamella tengah juga sering disebut sebagai dinding primitive yang sangat tipis
yang terdiri dari zat pectin dan protopektin.
2. Dinding primer
Yaitu perkembangan lanjutan dari lamella tengah yang telah mengalami
perubahan primer karena adanya penebalan zat selulosa dan hemiselulosa, kadang-
kadang juga disana ditemui adanya senyawa polisakarida non selulosa. Misalnya yang
terdapat pada dinding sel parenkim.
3. Dinding sekunder
Yaitu perkembangan lebih lanjut dari dinding primer karena adaya penebalan
dinding dari lignin. Dinding sekunder ini hanya ditemui pada sel-sel dengan fungsi
khusus misalnya pasa sklerenkim/trakeida.
*L
um
en
merupakan ruang yang dibatasi oleh dinding sel.
Gambar struktur dinding sel
>>> dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan
S
SIFAT-SIFAT DINDING SEL
- Sifat fisik
Dinding sel terdiri atas miisel (bangun-bangun molekul yang tersusun atas
selulose). Bangun-bangunn tersebut merupakan fibril yang bersambungan yang
tersusun miring, dan pada awal perkembanganya sejajar satu sama lainya.
Sedangkan pada perkembangan selanjutnya akan membentuk seperti jala.
- Sifat kimia
Dinding sel tersusun atas zat organic maupun zat anorganik. Keeberadaan zat-zat
organic tersebut dapat diketahui dengan cara pembubuhan regensia tertentu,
peristiwa tersebut sering dikenal dengan reaksi mikrokimia.
Zat-zat organic dalam dinding sel meliputi : pectin, hemiselulosa,
lignin, selulose, protopektin, suberin, kutin, sapropolenin dan pentosan. Adapun
zat-zat anorganik yang terkandung dalam dinding sel antara lain zat kapur dan
kersik (Sio2)
PENEBALAN DINDING SEL
Pada sel yang masih muda, dinding selnya adalah tipis. Dinding-dinding sel
tersebut akan semakin menebal seiring dengan bertambah dewasanya sel-sel
tersebut. Dengan demikian, maka tebalnya dinding sel berkaitan erat dengan
perkembangan sel itu sendiri. Penebalan pada masing-masing dinding sel adalah
berbeda, hal ini dikarenakan penebalan tersebut disesuaikan dengan masing-masing
fungsi dari sel itu sendiri, sehingga nantinya akan terdapat perbedaan pada bentuk
sel.
Berdasarkan Cara Penebalannya, dinding sel dapat terjadi secara :
a. Aposisi
Yaitu dengan cara menempelkan atau melapis-lapiskan bahan penebalan (zat
selulosa) pada lamella tengah.
b. Intusepsi
Yaitu dengan cara menyiisipkan bahan-bahan penebalan di antara
mikrofibril.
Berdasarkan Arah penebalanya, dinding sel dapat terjadi secara :
a. Sentripetal
Yaitu penebalan yang arahnya menuju ke dalam (dari luar ke dalam).
Contoh : pada sel epidermis daun
beringin, disana terdapat tangkai
selulosa yang akan memanjang
kemudian dideposisikan zat
CaCO3 yang makin lama makin
banyak dan melebar. Pelebaran
sel tersebut disebut litokis,
sedangkan penebalanya disebut
sistolit
b. Sentrifugal
Yaitu penebalannya ke arah luar.
Contoh : pada polen (ss), terdapat tonjolan-
tonjolan yang merupakan penebalan ke arah
luar.
NOKTAH-NOKTAH PADA DINDING SEL
Diantara dinding yang mengalami peneebalan, ada bagian-bagian tertentu
yang tidak ikut menebal. Bagian yang tidak menebal itulah yang disebut sebagai
noktah. Di dalam noktah kadang-kadang di jumpai adanya plasmodesmata,
plasmodesmata tersebut berfungsi untuk meneruskan baik rangsang maupun
makanan dari satu sel ke sel yang lain. Tatkala dinding sel mengalami penebalan,
maka bagian dinding sel yang tertembus benang plasma (plasmodesmata) tidak akan
ikut menebal.
Terjadinya noktah-noktah pada dinding sel dikarenakan ketika sel masih hidup
dan belum menhgalami penebalan, selnya masih cenderung tipis. Oleh karenanya
mudah ditembus oleh benang-benang plasma (plasmodesmata) sehingga ketika
proses penebalan dinding sel berlangsung, sel yang telah tertembus oleh
plasmodesmata tadi tidak ikut menebal. Hal ini dikarenakan terjadi aliran plasma
pada bagian-bagian yang diterobos oleh plasmodesmata tadi. Walaupun dinding sel
semakin menebal namun lubang-lubang noktah telah menjadi saluran noktah
sehingga tetap saja noktah tidak ikut menebal.
Berdasarkan bentuknya, noktah di bagi menjadi 2 yaitu noktah biasa dan noktah
berhalaman.
a) Noktah biasa (noktah sederhana)
1. Noktah sempurna (berpasangan)
Yaitu noktah yang terdapat pada sel yang
berdampingan dan masing-masing mengadakan
penebalan dinding yang sama, terdapat pada 2 sel
yang sejenis.
2. Noktah 1/2 sempurna (noktah tak berpasangan)
Yaitu noktah yang terdapat di antara 2 sel,
dimana penebalan dinding masing-masing sel tidak
sama tebalnya. Dijumpai pada 2 sel yang
berdampingan, tetapi tidak sejenis. Misal :
sklerenkim-kolenkim
3. Noktah buta
Yaitu noktah yang bermuara pada ruang antar sel
4. Noktah majemuk unilateral
Yaitu sebuah noktah yang mulutnya melebar,
yang berhadapan dengan noktah-noktah yang kecil.
5. Noktah ramiform
Yaitu noktah yang terbentuk dari noktah yang
kecil-kecil dan kemudian bersatu.
b) Noktah berhalaman
Yaitu noktah yang saluranya melebar menjadi suatu ruangan yang
disebut halaman noktah.
3
Bagian-bagian noktah berhalaman
Keterangan :
*mulut
noktah, terdiri
dari :
- mulut dalam
menghadap ruang sel
- mulut luar menghadap lamella tengah
*lamella tengah, terdiri dari :
- torus bagian lamella tengah yang menebal
- margo bagian lamella tengah yang tidak menebal dan bersifat
elastis, berguna untuk mengatur aliiran zat hara.
Pembagian noktah berhalaman
Noktah berhalaman di bagi menjadi 2 macam, yaitu noktah
berhalaman sempurna dan noktah setengah halaman.
a. Noktah berhalaman sempurna
Yakni saluran noktah satu sel yang berdinding tebal berhadapan
dengan saluran noktah sel di sebelahnya yang juga berdinding
tebal.
b. Noktah setengah halaman
Yakni saluran noktah yang bermulut melebar berhadapan dengan
dinding tipis dari sel sebelahnya (noktah biasa).
Gambar noktah halaman
keterangan :
1. noktah halaman
2. mulut noktah
3. torus
4. margo
5. lamella tengah
6. Jari-jari empulur
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2010.Cell Diagram.http://www.celldiagram.net/di akses tanggal 5 September 2010
Anonim.2010.Sel Theory 21.http://biologigonz.blogspot.com/2009/11/sel-theory_21.html.di akses tanggal 5 September 2010
Endang.2010.Materi minggu 01.http://wimamadiun.com/materi/endang/minggu01.pdf.di akses tanggal 5 september 2010
Endang.2010.Materi minggu 03.http://wimamadiun.com/materi/endang/minggu03.pdf.di akses tanggal 5 September 2010
Tejasari, Dr. Ir. M. Sc. 2001. Sel,Organel, Dan Biokimia Sel. jurusan Teknologi Pertanian. Universitas Jember.
Waluyo, Joko, Dr. M,Si. 2006. Biologi Dasar. Jember University Press.
Yayan, Sutrian, Drs. 1992. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan. RINEKA CIPTA : Jakarta.