Konservasi Tumbuhan Obat dan Lahan Basah Sumatera di Kebun ...
Sistem Pertanian Konservasi Pada Lahan Basah Di Daerah Dataran Rendah
-
Upload
ryanasoesantie -
Category
Documents
-
view
58 -
download
5
description
Transcript of Sistem Pertanian Konservasi Pada Lahan Basah Di Daerah Dataran Rendah
7/21/2019 Sistem Pertanian Konservasi Pada Lahan Basah Di Daerah Dataran Rendah
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pertanian-konservasi-pada-lahan-basah-di-daerah-dataran-rendah 1/24
7/21/2019 Sistem Pertanian Konservasi Pada Lahan Basah Di Daerah Dataran Rendah
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pertanian-konservasi-pada-lahan-basah-di-daerah-dataran-rendah 2/24
7/21/2019 Sistem Pertanian Konservasi Pada Lahan Basah Di Daerah Dataran Rendah
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pertanian-konservasi-pada-lahan-basah-di-daerah-dataran-rendah 3/24
3
khusu, akan tetapi mencakupnya sebagai bagian dari lahan secara umum atau
pencakupannya tersirat.
ahan basah, berdasarkan &istem *lasi#ikasi amsar, diklasi#ikasikan
men$adi tiga kelompok utama, yaitu lahan basah pesisir dan lautan, lahan basah
daratan, dan lahan basah buatan. /iantara ketiga kelompok utama lahan basah
tersebut, lahan basah buatan (human-made wetlands) mungkin bisa dianggap
sebagai satusatunya kelompok lahan basah yang memiliki posisi paling dilematis,
karena di satu sisi pembangunan lahan basah buatan memang perlu dilakukan
untuk memenuhi kebutuhankebutuhan tertentu (misal habitat mangrove diubah
$adi tambak) sementara di sisi lain pembangunan lahan basah buatan dianggap
men$adi penyebab berkurangnya (atau bahkan hilangnya) #ungsi dan nilai
(man#aat) lahan basah alami.
ahan basah pesisir dan lautan adalah lahan basah alami yang berada di
sekitar daerah pesisir dan lautan, sedangkan lahan basah daratan adalah segala
$enis bentuk lahan basah yang berada di daratan yang terbentuk secara alami.
erbeda halnya dengan lahan basah buatan bisa dianggap sebagai satusatunya
kelompok lahan basah yang memiliki posisi paling dilematis, karena di satu sisi
pembangunan lahan basah buatan memang perlu dilakukan untuk memenuhi
kebutuhankebutuhan tertentu (misal habitat mangrove diubah $adi tambak)
sementara di sisi lain pembangunan lahan basah buatan dianggap men$adi
penyebab berkurangnya atau bahkan hilangnya #ungsi dan man#aat lahan basah
alami.
ahan basah buatan (human-made wetlands) adalah suatu ekosistem lahan
basah yang terbentuk akibat intervensi manusia, baik secara senga$a ataupun tidak
senga$a. ahan basah buatan yang pembentukannya disenga$a, biasanya dibuatuntuk memenuhi berbagai kepentingan tertentu= misalnya untuk meningkatkan
produksi lahan pertanian dan perikanan, pembangkit tenaga listrik, sumber air,
atau untuk meningkatkan keindahan bentang alam bagi keperluan pariwisata.
&edangkan lahan basah buatan yang pembentukannya tidak disenga$a umumnya
memiliki tu$uan peman#aatan yang kurang $elas= misalnya genangan air yang
terbentuk di lahanlahan bekas kegiatan tambang. /alam perkembangannya, lahan
7/21/2019 Sistem Pertanian Konservasi Pada Lahan Basah Di Daerah Dataran Rendah
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pertanian-konservasi-pada-lahan-basah-di-daerah-dataran-rendah 4/24
4
basah buatan dapat mengalami suksesi sehingga tampak seperti ekosistem alami
(Wibowo et al., 199").
2.1.2Perke!angan Lahan Basah di Ind"nesia
*eberadaan lahan basah buatan di Indonesia (khususnya di +ulau 'awa) saat
ini sudah mulai terdesak oleh pesatnya pembangunan, dan telah banyak
mengalami perubahan #isik dan #ungsi. real persawahan dan situsitu yang
semula ber#ungsi sebagai lahan produksi pertanian dan perikanan kini luasnya
semakin berkurang karena telah dialih#ungsikan men$adi kawasan pemukiman,
industri, dan bahkan tempat pembuangan limbah.
/i sisi lain, tak sedikit pula ekosistem lahan basah alami yang terdesak oleh
keberadaan lahan basah buatan= hal tersebut menyebabkan hilangnya #ungsi dan
nilai (man#aat) lahan basah alami tersebut. &ebagai contoh pembangunan tambak
udang yang semakin meningkat sehingga menyebabkan kerusakan lingkungan
hutan mangrove. usaknya ekosistem mangrove ini tidak hanya berakibat
terhadap hilangnya keanekaragaman hayati yang terkandung di dalamnya, namun
lebih $auh telah menimbulkan berbagai bencana>ancaman serius bagi lingkungan
pesisir, yaitu berupa abrasi pantai dan intrusi air laut. 3ontoh lain yang sangat
dramatis adalah 0ega +royek
+embukaan ahan ?ambut (+?) @&e$uta ektarA di *alimantan %engah
untuk di$adikan lahan sawah= proyek tersebut selain mengancam keanekaragaman
hayati $uga telah mengganggu sistem hidrologis setempat, sehingga menimbulkan
kesengsaraan bagi masyarakat setempat dan masyarakat transmigran yang telah
ditempatkan di lokasi ini. /i lain pihak, sekarang ini pada beberapa tempat B telah
ter$adi peningkatan pembangunan lahan basah buatan demi memenuhi kebutuhan
hidup masyarakat.&ebagai contoh pembangunan bendungan di Wilayah Indonesia %imur (WI%)
yang ber#ungsi sebagai pengendali ban$ir dan penampung air irigasi yang
mendukung pertanian di WI%. +embangunan dan rehabilitasi situ>danau $uga
banyak dilakukan di beberapa wilayah di +ulau 'awa untuk mengendalikan ban$ir
dan menampung limpasan air hu$an. :paya lain yang dilakukan dalam rangka
meningkatkan peran lahan basah buatan adalah pengembangkan potensi ladang
garam di wilayah %imur dan arat Indonesia.
7/21/2019 Sistem Pertanian Konservasi Pada Lahan Basah Di Daerah Dataran Rendah
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pertanian-konservasi-pada-lahan-basah-di-daerah-dataran-rendah 5/24
5
&atu hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan lahan basah buatan
adalah pengelolaannya yang sangat terkait dengan keberadaan lahan basah alami
di Indonesia. +embangunan lahan basah buatan harus disesuaikan dengan kondisi
wilayah setempat, baik secara ekologis maupun secara sosialekonomis.
+embangunan lahan basah buatan yang tidak terencana dengan baik selain
merupakan bencana bagi lingkungan, $uga merupakan bencana bagi masyarakat
yang hidup di sekitarnya.
2.1.#Jenis$jenis lahan !asah !%atan
a. Sa&ah
&awah merupakan lahan basah buatan yang sangat penting di Indonesia,
karena sawah menghasilkan beras yang merupakan makanan pokok bagisebagian besar masyarakat Indonesia. +ada awalnya kegiatan bersawah di
Indonesia dilakukan secara tradisional di lahan yang tidak terlalu luas, namun
dengan meningkatnya populasi penduduk yang kemudian mondorong
meningkatnya kebutuhan beras maka kegiatan bersawah berlan$ut ke program
intensi#ikasi dan ekstensi#ikasi pertanian. *edua program ini cukup ampuh
dalam meningkatkan produksi beras, hal tersebut terbukti dengan tercapainya
swasembada beras di Indonesia pada tahun 192C.
&awah merupakan lahan basah buatan yang dibatasi oleh pematang
(galengan) yang digunakan untuk menanam padi dan dialiri dengan pengairan
teknis, tadah hu$an, atau pasang surut. Dkosistem sawah selalu digenangi air
dalam periode tertentu dan dibentuk berpetakpetak (%im +enyusun *amus
+enebar &wadaya, 1997). ahan rawa yang ditanami padi dan lahan bekas
tanaman tahunan yang ditanami padi maupun palawi$a, $uga dapat dikategorikan
sebagai sawah (+&, 1999).
!. K"la
*olam merupakan lahan basah buatan yang umumnya dibangun bagi kegiatan
budidaya perairan, khususnya ikan air tawar. &elain untuk keperluan budidaya
perairan, ada $uga kolam yang senga$a dibangun sebagai wadah koleksi berbagai
$enis tanaman air, seperti kolam koleksi tanaman air yang terdapat di *ebun
aya ogor. +ada buku ini pembahasan hanya dibatasi pada kolam air tawar
yang diman#aatkan untuk keperluan budidaya komoditas perikanan. *egiatan
budidaya perikanan dengan membangun kolamkolam sudah dimulai se$ak lama=
7/21/2019 Sistem Pertanian Konservasi Pada Lahan Basah Di Daerah Dataran Rendah
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pertanian-konservasi-pada-lahan-basah-di-daerah-dataran-rendah 6/24
6
di +. 'awa kegiatan budidaya perikanan diperkirakan sudah berlangsung se$ak
tahun 1C44 (Whitten et al., 1999).
walnya kegiatan budidaya ikan dilakukan secara sederhana dengan
membangun kolam di belakang rumah untuk mencukupi kebutuhan pangan
sendiri. !amun tingginya permintaan ikan air tawar memacu perkembangan
teknik budidaya untuk mendapatkan hasil produksi yang maksimal. &aat ini
kegiatan budidaya ikan di kolam merupakan salah satu usaha dan mata
pencaharian yang menguntungkan masyarakat.
*eberhasilan budidaya ikan di kolam sangat tergantung pada beberapa #aktor,
yaitu #aktor teknis dan sosialekonomis di sekitar kolam. Eaktor teknis antara
lain topogra#i, $enis tanah, kuantitas dan kualitas air, serta #aktor pengadaan
benih dan pakan ikan= sedangkan #aktor sosial ekonomi menyangkut masalah
tenaga ker$a dan kondisi masyarakat di sekitar bangunan kolam.
'. Ta!ak
%ambak merupakan lahan kegiatan budidaya hewan air payau (misalnya ikan,
udang, dan kepiting) yang dibangun di wilayah pesisir. *egiatan budidaya
tambak berkembang pesat se$ak keluarnya /ekrit +residen tahun 1924 yang
melarang penggunaan +ukat arimau untuk menangkap udang di lepas pantai,
sehingga berkembang kegiatan budidaya udang pada lahan tambak untuk
mengimbangi penurunan produksi udang. +embangunan tambak yang sangat
pesat saat ini telah menekan keberadaan ekosistem bakau>mangrove, luasan
ekosistem mangrove yang dikonversi men$adi tambak terus bertambah, padahal
hutan mangrove memiliki #ungsi yang sangat penting bagi keberhasilan
budidaya hewan air payau tersebut. erbagai usaha dilakukan untuk
meningkatkan produksi perikanan tambak tanpa merusak kelestarian mangrovesebagai habitat hidup bibit ikan> udang. Silvofishery merupakan salah satu sistem
kegiatan budidaya tambak yang dipadukan dengan konservasi alam (pelestarian
hutan mangrove). *egiatan silvofishery memberikan keuntungan secara ekologis
karena dapat mengembalikan #ungsi dan man#aat ekosistem mangrove dan $uga
secara ekonomis karena dapat memberikan pendapatan tambahan bagi
masyarakat melalui kegiatan penangkapan ikan dan udang liar di sekitar areal
tambak.
7/21/2019 Sistem Pertanian Konservasi Pada Lahan Basah Di Daerah Dataran Rendah
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pertanian-konservasi-pada-lahan-basah-di-daerah-dataran-rendah 7/24
7
d. Bend%ngan ()ad%k*
0enurut /it$en +engairan /epartemen +eker$aan :mum, bendungan adalah
suatu konstruksi bangunan yang melintasi>memotong sungai untuk menghalangi
aliran air sehingga permukaan air naik dan membentuk danau buatan yang
ber#ungsi sebagai pengendali dan penyimpan air. &edangkan bendung adalah
waduk kecil yang ber#ungsi mengairi lahanlahan pertanian yang letaknya $auh
dari sungai. +erbedaan antara keduanya terletak pada keberadaan bangunan
pelimpah yang ber#ungsi untuk mengalihkan dan menampung kelebihan air.
+ada bendung tidak terdapat bangunan pelimpah, sehingga kelebihan air akan
terbuang begitu sa$a setelah melewati tinggi tubuh bendung, sedangkan pada
bendungan terdapat bangunan pelimpah= dengan kata lain bendung tidak dapat
ber#ungsi sebagai penampung air (hanya menaikkan permukaan air) sedangkan
bendungan dapat ber#ungsi sebagai penampung air. ir yang tertampung pada
bangunan pelimpah ini ber#ungsi sebagai cadangan air bagi berbagai keperluan
(Dnsiklopedi +:).
/ilihat dari kondisi konstruksi dan ukurannya, bendungan dapat
diman#aatkan untuk berbagai keperluan seperti pembangkit tenaga listrik, irigasi,
perikanan, dan parawisata, sedangkan #ungsi bendung umumnya hanya terbatas
pada irigasi lahan pertanian sa$a.
e. Sit% dan E!%ng
+erairan situ dan embung antara lain ber#ungsi untuk menampung air,
men$aga keseimbangan alam, dan menopang kehidupan masyarakat. /emikian
pentingnya perairan situ dan embung bagi kehidupan sehingga dibutuhkan suatu
pengelolaan yang bersi#at terpadu dalam men$aga dan melestarikannya. Sit%
adalah wadah genangan air di atas permukaan tanah yang terbentuk secara alamimaupun buatan, sumber airnya berasal dari mata air, air hu$an, dan>atau limpasan
air permukaan. &edangkan e!%ng secara de#initi# merupakan kolam berbentuk
persegi empat (atau hampir persegi empat) yang menampung air hu$an dan air
limpasan di lahan sawah tadah hu$an yang berdrainase baik. +ada ++ !o. 77
%ahun <441 tentang Irigasi, embung disebut $uga waduk lapangan dan
dide#inisikan sebagai tempat>wadah penampung air irigasi pada waktu ter$adi
surplus air di sungai atau pada saat hu$an.
7/21/2019 Sistem Pertanian Konservasi Pada Lahan Basah Di Daerah Dataran Rendah
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pertanian-konservasi-pada-lahan-basah-di-daerah-dataran-rendah 8/24
8
&itu alami dan buatan memiliki perbedaan utama yang terletak pada proses
pembentukannya. &itu alami adalah situ yang terbentuk karena proses alam
sedangkan situ buatan adalah situ yang terbentuk karena aktivitas manusia (baik
disenga$a ataupun tidak). &ementara embung pada dasarnya merupakan perairan
tergenang yang senga$a dibangun untuk menampung air hu$an dan air limpasan,
dan terutama dibangun pada daerah yang kekurangan air atau berpotensi besar
mengalami kekeringan. /alam perkembangannya, seringkali masyarakat sudah
tidak dapat membedakan antara situ alami, situ buatan, dan embung= karena
setelah kurun waktu beberapa tahun kondisi ekologis ketiga macam ekosistem
tergenang itu terlihat sama.
+. K"l"ng Bekas ,alian Ta!ang
*egiatan penambangan merupakan kegiatan yang mampu memberikan
keuntungan secara ekonomi. al ini memacu dibukanya areal pertambangan
secara luas, baik secara legal maupun ilegal. +ertambangan legal kegiatannya
mendapat i$in dari pihak pemerintah terkait dan kegiatan operasinya
terpantau>terawasi. &edangkan pertambangan ilegal kegiatannya tidak
mendapatkan i$in sehingga kegiatan ini ber$alan tanpa pengawasan pemerintah
dan kerusakan lingkungan yang ditimbulkannya sulit dipantau. *egiatan
penambangan ilegal ini disebut $uga tambang inkonvensional (%I) dan banyak
dilakukan oleh masyarakat umum.
*egiatan penambangan akan menghasilkan lubang, yang $ika tidak diurug
atau direklamasi akan diisi oleh air (dari hu$an, luapan sungai, atau laut)
sehingga akhirnya menyerupai danau atau kolam besar. *eberadaan lubang
bekas penambangan merusak lingkungan alam di sekitarnya, terutama bentang
alam.*olam>danau bekas penambangan (dikenal dengan sebutan kolong) adalah
perairan>badan air yang terbentuk dari lahan bekas penambangan bahan galian
(Wardoyo dan Ismail, 1992). ahan bekas pertambangan di daratan berbentuk
lubang>cekungancekungan di permukaan tanah yang kemudian diisi limpasan
air permukaan (air hu$an, sungai, laut) sehingga menyerupai kolam atau danau
besar. &edangkan lahan bekas pertambangan di dasar laut akan meninggalkan
lubang berupa palung yang dalam di dasar laut.
7/21/2019 Sistem Pertanian Konservasi Pada Lahan Basah Di Daerah Dataran Rendah
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pertanian-konservasi-pada-lahan-basah-di-daerah-dataran-rendah 9/24
9
g. Ladang ,ara
adang garam adalah kolam buatan yang dibangun di daerah pesisir untuk
memproduksi garam. adang garam biasa dibangun pada hamparan lahan yang
cukup luas di kawasan pesisir pantai. :kuran ladang garam bervariasi, mulai
dari 1 a hingga ribuan hektar= untuk produksi garam skala besar dibutuhkan
hamparan kawasan pesisir seluas minimal 14.444 a (*ompas, 19 0aret <44-).
h. K"la Sta!ilisasi Li!ah
*olam stabilisasi limbah adalah kolam yang digunakan untuk memperbaiki
kualitas air limbah. *olam ini mengandalkan prosesproses alamiah untuk
mengolah air limbah= yaitu dengan meman#aatkan keberadaan bakteri, alga, dan
ooplankton untuk mereduksi bahan pencemar organik yang terkandung dalam
air limbah. &elain mereduksi kandungan bahan organik, kolam stabilisasi limbah
$uga mampu mengurangi kandungan berbagai $enis mikroorganisme penyebab
penyakit (microorganism causing disease). *olam stabilisasi limbah umumnya
terdiri dari tiga $enis kolam, yaitu kolam anaerobik, #akultati#, dan maturasi
(aerobik) (Webli#e, <44C= arrison, <44C). /alam istilah teknis pengolahan air
limbah, selain kolam stabilisasi limbah dikenal $uga istilah lag%na li!ah. Fang
membedakan keduanya adalah keberadaan aerator= pada laguna limbah aerator
digunakan untuk membantu aerasi kolam sedangkan pada kolam tidak. Fang
men$adi ciri khas kolam dan laguna limbah adalah dasarnya yang berupa tanah,
ukurannya yang luas, kedalamannya yang relati# dangkal, dan waktu retensi air
limbahnya yang relati# lama (&uryadiputra, 199C= amadan and +once, <44C).
i. Parit dan Sal%ran
+arit dan saluran (kanal) merupakan lahan basah buatan berupa perairan
mengalir. %u$uan pembangunan parit dan saluran dapat bermacammacam, mulaidari $alur transportasi, pengendali ban$ir, sampai irigasi pertanian. Walaupun
pada dasarnya pembangunan parit dan saluran ditu$ukan bagi kepentingan
manusia, namun tidak $arang pada perkembangannya keberadaan parit dan
saluran malah mendatangkan masalah. 0asalah yang muncul dari pembangunan
parit dan saluran dapat sangat beragam, mulai dari hilangnya habitat bagi
organisme tertentu, terganggunya sistem hidrologis, sampai berkembangbiaknya
berbagai $enis hewan pembawa penyakit (vektor).
7/21/2019 Sistem Pertanian Konservasi Pada Lahan Basah Di Daerah Dataran Rendah
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pertanian-konservasi-pada-lahan-basah-di-daerah-dataran-rendah 10/24
10
Gleh karena itu pembangunan dan pengelolaan suatu parit dan saluran selain
mempertimbangkan aspek teknis dan sosialekonomis $uga harus selalu
mempertimbangkan aspek ekologis. +arit dan saluran dibangun manusia untuk
berbagai keperluan, dan terkadang daya guna parit dan saluran dapat melebihi
dari apa yang direncanakan. 0isalnya saluran yang tadinya hanya ditu$ukan bagi
keperluan irigasi pertanian= pada perkembangannya dapat digunakan $uga bagi
keperluan perikanan, baik perikanan tangkap maupun perikanan budidaya. +ada
lokasi hutan rawa gambut di &umatera dan *alimantan, saluran bahkan
digunakan untuk sarana transportasi kayu tebanganliar dari dalam hutan.
j. -a&a B%atan
awa buatan merupakan sebuah komplek rancangan manusia yang terdiri dari
substrat, tanaman, hewan, dan air yang meniru rawa alami untuk kegunaan dan
keuntungan manusia (ammer, 1929). /itin$au dari #ungsi rawa buatan yang
pada umumnya digunakan bagi keperluan pengolahan air tercemar, rawa buatan
dapat dide#inisikan sebagai ekosistem rawa buatan manusia yang didesain
khusus untuk memurnikan air tercemar dengan mengoptimalkan prosesproses
#isika, kimia, dan biologi dalam suatu kondisi yang saling berintegrasi seperti
yang biasanya ter$adi dalam sistem rawa alami.
awa buatan dalam bahasa Inggrisnya diistilahkan sebagai 5constructed
wetlands6, walaupun seharusnya ter$emahan dari constructed wetlands adalah
5lahan basah buatan6, namun istilah rawa buatan dianggap lebih tepat digunakan
karena $ika kita mengacu pada de#inisi lahan basah menurut *onvensi amsar,
istilah lahan basah memiliki makna yang sangat luas (tidak hanya mencakup
rawa sa$a).
Eungsi utama rawa buatan umumnya adalah untuk mengolah air limbah,sehingga konstruksi rawa buatan didesain sedemikian rupa agar dapat memenuhi
tu$uan tersebut. &i#at rawa buatan yang multi#ungsi serta biaya pembangunan
dan operasionalnya yang relati# lebih murah (dibandingkan dengan sistem
pengolahan air limbah konvensional) men$adikan rawa buatan sebagai sistem
alternati# pengolahan air limbah yang sangat cocok diterapkan di negara
berkembang.
2.2 Klasi+ikasi Lahan Basah
7/21/2019 Sistem Pertanian Konservasi Pada Lahan Basah Di Daerah Dataran Rendah
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pertanian-konservasi-pada-lahan-basah-di-daerah-dataran-rendah 11/24
11
ahan basah (wetland ) adalah wilayah yang dimana tanahnya $enuh dengan air.
0enurut 3assel (1997) terdapat tigaparameter pada lahan basah yaitu hidrologi,
vegetasi hidro#itik dan tanah hidrik. ahan basah dapat diklasi#ikasikan berdasarkan
ciri biologis dan #isik. /ari pembagian tersebut terdapat -4 kategori lahan basah
alami dan 9 kategori lahan basah buatan (!otohadiprawiro, <44"). 0enurut /avis
(199") ahan basah dapat diklasi#ikasikan men$adi lima yaitu
1. *awasan &ungai, meliputi lahan basah yang terdapt di sepan$ang sungai.
<. *awasan laut, meliputi kelompok basah, pesisir yang asin, pantai berbaru,
terumbu karang dan padang lumut.
-. *awasan danau, meliputi lahan basah yang berhubungan dengan danau dan
biasanya berair tawar.
C. *awasan muara meliputi sungai, delta, rawa pasang surut yang berair
payau dan hutan bakau.
;. *awasan rawa meliputi, tempattempat bersi#at merawa seperti hutan rawa
gambut, rawa rumput.
ahan basah $uga dapat diklasi#ikasikan sebagai berikut=
1. 0enurut cara terbentuknya, dibagi men$adi lahan basah alami dan lahan
basah buatan. ahan basah alami terdiri dari kawasan laut (marine),
kawasan muara (estuarine), kawasan danau (lacustrine), kawasan sungai
(riverine), dan kawasan rawa ( palustrine) sedangkan lahan basah buatan,
yaitu seperti sawah, tambak ikan, kolam budidaya, waduk, kanal dan
lahan pertanian beririgasi.
<. erdasarkan untukkepentingan pelingkupan 0/, dibagi men$adi <
yaitu klasi#ikasi dan *lasi#ikasi . *lasi#ikasi terdiri dari hutan rawa,
dan tanpa hutan (lebak dan bukan lebak) sedangkan klasi#ikasi terdiri
dari pasang surut (seperti hutan bakau, rawa, muara sungai, tambak, dll.)
dan non pasang surut (hutan rawa gambut, situ, telaga, sawah tadah hu$an,
dll.).
-. 0enurut The national Strategy and Action Plan For The Management of
Indonesia Wetland-Ministry of nvironment , ahan basah terdiri dari
lahan basah pesisir (dataran lumpur, dataran pasir, terumbu karang, hutan
bakau), rawa (hutan rawa, rawa sagu, rawa padang), aliran air (sungai,
7/21/2019 Sistem Pertanian Konservasi Pada Lahan Basah Di Daerah Dataran Rendah
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pertanian-konservasi-pada-lahan-basah-di-daerah-dataran-rendah 12/24
12
muara sungai, dataran ban$ir dan lebaklebung) dan danau, bendungan dan
lahan basah buatan (sawah, tambak, danau, situ, kolam).
erdasarkan karakteristik sistem lahan, lahan basah di Indonesia dapat
dikelompokan men$adi enam tipe, yaitu=
a. awa pasang surut (Tidal swamps)
b. awa musiman (Seasonal swamps)
c. /ataran luvial ( Alluvial plains)
d. &abuk meander ( Meander !elts)
e. awa gambut dan marshes ( peat swamps and marshes)
#. /ataran ban$ir
(+oniman, ., !urwad$edi dan &uwahyuono. <44")
2.# asalah /ada Lahan Basah
*endala utama dalam pengembangan sumberdaya pertanian pada lahan basah
yaitu karena tidak tercapainya dan lintasannya yang buruk karena lahan basah
terletak pada daerah yang terpencil dan prasarana yang sangat terbatas dan memiliki
kapasitas menahan yang rendah . *apasitas tahan dari tanah lahan basah ini
cenderung menyebabkan pertumbuhan pohon tanaman miring dan tidak kokoh yang
menyebabkan banyak tanaman yang tumbang . hal ini dapat menyulitkan dalam
pemanenan hasil produksi tanaman dan $uga kapasitas maksimum dalam produksi
tanaman.
*endala lain yaitu variasi $arak #aktor penentu dari hasil panen, termasuk $uga
tebal dan tingkat dekomposisi gambut, hidrologi, tanah, kemasaman tanah,serta air,
yang menyebabkan hasil panen setiap wilayah tidak seragam. *endala lain yang ada
pada penggunaan lahan pertanian lahan basah yaitu mudah surut dan pembentukan
sul#at. *endala penting khusus di lahan gambut mencakup percepatan dekomposisi
gambut, ter$adinya hidro#oisitas bahan gambut .
/alam menangani kendala yang terdapat pada lahan basah terkusus nya lahan
gambut, pengembangan sumberdaya pertanian di lahan basah sangat bergantung pada
upaya konversi secara bersarbesaran. *onversi lahan basah memilikai dampak yang
sangat berat dalam #ungsi dan struktur ekosistem lahan basah. +engembangan dari
lahan yang ada diharapkan tidak mengubah #ungsi dari lahan basah contohnya
mangrove yang dapat men$adi salah satu konservasi tanah dan air.
2.0 Identi+ikasi Lahan Basah
7/21/2019 Sistem Pertanian Konservasi Pada Lahan Basah Di Daerah Dataran Rendah
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pertanian-konservasi-pada-lahan-basah-di-daerah-dataran-rendah 13/24
13
Dkosistem hutan lahan basah (wetland) merupakan sumberdaya alam yang
begitu besar nilainya bagi masyarakat, kontribusi bagi keanekaragaman hayati,
sumber sirkulasi air, sumber perikanan, obatobatan, lumbung pangan, penopang
ekosistem lainnya, dan pengatur iklim mikro. uas lahan basah di Indonesia menurut
/avies et al. (199;) adalah sekitar -2 $uta hektar atau sekitar <1 H dari luas
daratannya dan termasuk !egara dengan lahan basah terluas di sia. ahan basah
tersebut sebagian besar dapat ditemukan di dataran rendah alluvial dan lembah
lembah sungai, muara sungai, dan daerah pesisir di pulau *alimantan, &umatera dan
Irian 'aya.
0etode pemantauan ekosistem hutan lahan basah saat ini dapat dilakukan
dengan menggunakan metode penginderaan $auh. Wen (<442) melakukan penelitian
tentang prediksi perubahan lahan basah di %aman !asional ore indu, &ulawesi
%engah menggunakan data citra dari sensor optik andsat 7 D%0. !amun,
penggunaan citra dari sensor optik untuk pemantauan lahan basah memiliki beberapa
kelemahan, karena ketidakmampuannya menembus awan dan kabut (hae). :ntuk
mengatasi kelemahan dari citra optik maka saat ini telah tersedia suatu sistem
penginderaan $auh akti# (radar).
+emerintah 'epang meluncurkan satelit G& ( Advanced "and #!serving
Sattelite) yang membawa sensor radar pada tahun <44". &alah satu $enis sensornya
yaitu +& ( Phased Array Type "-!and Shynyhetic Aperture $adar ) dapat
digunakan untuk mengidenti#ikasi hutan lahan basah pada suatu wilayah tertentu.
&ensor +& merupakan pengembangan lebih lan$ut dari < sensor &
(Synthetic Apeture $adar ). &ensor ini merupakan sensor gelombang mikro akti# yang
dapat melakukan observasi siang dan malam tanpa terpengaruh kondisi cuaca. &alah
satu kelebihan radar adalah sensiti#itasnya terhadap konstanta dielektrik yang mampumendeteksi kandungan kadar air di dalam tanah. ly et al. (<44C) mengungkapkan
bahwa teori pengukuran kelembaban tanah menggunakan sensor radar didasarkan
pada perbedaan besar antara konstanta dielektrik untuk tanah kering dan air. &aat
kadar air dari tanah meningkat, menyebabkan konstanta dielektrik $uga meningkat,
yang secara langsung mempengaruhi koe#isien backscatter.
&alah satu metode observasi yang dimiliki G& +& adalah &can&,
yang memungkinkan sensor tersebut melakukan pengamatan permukaan bumi
7/21/2019 Sistem Pertanian Konservasi Pada Lahan Basah Di Daerah Dataran Rendah
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pertanian-konservasi-pada-lahan-basah-di-daerah-dataran-rendah 14/24
14
dengan cakupan area yang cukup luas antara <;4-;4 km. +ada tahun <442 sampai
dengan tahun <411, 'apan International 3ooperation gency ('I3) beker$asama
dengan Eakultas *ehutanan I+ dalam rangka menyusun manual interpretasi citra
G& +& untuk kegiatan pemetaan dan penutupan lahan. 3itra G&
+& termasuk citra yang masih baru dan metode interpretasi menggunakan citra
tersebut $uga belum berkembang. +enggunaan data citra dari sensor radar untuk
dunia kehutanan $uga relati# belum banyak dilakukan sehingga perlu dilakukan
pengu$ian kemampuan citra tersebut.
BAB III
STUDI KASUS
St%di Kas%s K"nserasi Tanah dan Air Ka&asan H%tan agr"e di A'eh dan
Pa/%a3
7/21/2019 Sistem Pertanian Konservasi Pada Lahan Basah Di Daerah Dataran Rendah
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pertanian-konservasi-pada-lahan-basah-di-daerah-dataran-rendah 15/24
15
#.1 Pe%lihan angr"e A'eh4 T%j%h Tah%n Pas'a Ts%nai 2550
%u$uh tahun lalu, tepatnya <" /esember <44C, peristiwa tsunami di ceh
menyebabkan lebih dari <44 ribu nyawa melayang, ratusan ribu orang kehilangan
rumah dan in#rastruktur rusak berat. !amun di samping itu semua, banyak pela$aran
penting yang bisa diambil, salah satunya adalah pentingnya upaya mitigasi dan
konservasi untuk mengurangi dampak bencana tsunami. +asca tsunami <44C,
berbagai publikasi melaporkan kemampuan hutan mangrove yang baik dalam
meredam energi perusak tsunami (/anielsen et al., <44;= /ahdouh ?uebas et al.,
<44;= 3hang et al., <44"= Gnrial et al., <449). &elan$utnya, hasil simulasi
berdasarkan pengukuran lapangan di ceh oleh Fanagisawa et al. (<414)
menun$ukkan bahwa bila tinggi gelombang tsunami sebesar - m, hutan mangrove
umur 14 tahun dengan kerapatan pohon mangrove sebesar 1.444 ind>ha mampu
mengurangi ketinggian gelombang tsunami sebesar -2H dan energi berkurang
mencapai 74H. Gleh karena itu, rehabilitasi mangrove di daerah terkena dampak
tsunami men$adi salah satu prioritas utama untuk perlindungan pantai.
+ada bulan /esember <411, telah dilakukan survei lapang untuk
mendeskripsikan pemulihan hutan mangrove di ceh, baik pemulihan melalui
rehabilitasi (oleh manusia) maupun regenerasi secara alami. &urvey lapangan
dilakukan di pantai barat, utara dan timur ceh.
a. Pantai Barat A'eh
+antai barat ceh merupakan pantai yang mengalami kerusakan sangat
berat. al ini ter$adi karena berhadapan langsung dengan arah datangnya
tsunami dan kurangnya pelindung pantai (Wong, <449). asil pengamatan di
daerah eupung, salah satu daerah di pantai barat ceh menun$ukkan
perkembangan yang baik regenerasi alami hutan mangrove yang didominasi oleh
$enis Sonneratia caseolaris (?ambar 1). 'enis lain yang di$umpai adalah
permudaan alami $enis palem mangrove %ypa fruticans, dan pakis mangrove
Acrostichum aureum. *awasan tersebut memiliki salinitas berkisar antara ;14
ppt dengan tanah bertekstur pasir yang merupakan sedimen yang dibawa oleh
tsunami.
!. Pantai Utara A'eh
7/21/2019 Sistem Pertanian Konservasi Pada Lahan Basah Di Daerah Dataran Rendah
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pertanian-konservasi-pada-lahan-basah-di-daerah-dataran-rendah 16/24
16
*awasan pantai utara ceh termasuk dalam wilayah *ota anda ceh. utan
mangrove pada kawasan tersebut didominasi oleh $enis palem mangrove %ypa
fruticans. &elain itu, banyak ditemukan permudaan alami berbagai $enis pohon
mangrove se$ati lainnya meski tidak dominan, yaitu $hi&ophora apiculata'
$hi&ophora mucronata' (ruguiera gymnorrhi&a' Sonneratia al!a' Avicennia
marina' )coecaria agallocha dan *ylocarpus granatum. 'enis pakis mangrove
Acrostichum aureum+uga ditemukan pada kawasan ini. &alah satu ancaman
potensial keberadaan hutan mangrove di daerah ?ampong 'awa, anda ceh
tersebut adalah alih #ungsi, baik untuk tambak maupun permukiman mengingat
status lahannya adalah milik masyarakat.
?ambar 1. +ermudaan alami hutan mangrove yang didominasi oleh $enis
&onneratia caseolaris di pantai barat ceh.
?ambar <. +ro#il umum hutan mangrove hasil rehabilitasi
+ada areal tambak di pantai utara ceh yang tidak direhabilitasi, secara
alami mulai ditumbuhi oleh permudaan mangrove $enis Avicennia marina.
/emikian pula, pada kawasan tambak yang terdapat tegakan pohon induk $enis
$hi&ophora mucronata yang survive dari tsunami, kini banyak ditemukan
permudaan tingkat semai di bawahnya. ncaman utama mangrove hasil
rehabilitasi di pantai utara ceh adalah penebangan dan reklamasi untuk
di$adikan permukiman atau mati secara alami yang diduga karena
7/21/2019 Sistem Pertanian Konservasi Pada Lahan Basah Di Daerah Dataran Rendah
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pertanian-konservasi-pada-lahan-basah-di-daerah-dataran-rendah 17/24
17
ketidaksesuaian $enis yang ditanam dengan kondisi tapak. +enebangan dan alih
#ungsi areal rehabilitasi mangrove tersebut diduga ter$adi karena (a) tahapan
perencanaan rehabilitasi yang kurang matang, (b) penataan tata ruang yang
belum dipahami secara bersama dengan baik, (c) status kepemilikan lahan yang
belum $elas, (d) kurangnya pemahaman akan pentingnya mangrove dalam
melindungi kehidupan penduduk pesisir dari tsunami atau (e) kombinasi dari
berbagai #aktor tersebut.
?ambar -. urungburung air, antara lain $enis gretta egretta dengan populasi besar
di hutan mangrove hasil rehabilitasi di pantai utara ceh (Eoto Gnrial)
'. Pantai Ti%r A'eh
*awasan pantai timur ceh secara umum mengalami kerusakan lebih kecil
dibandingkan kawasan pantai barat dan utara ceh, karena tidak berhadapan
langsung dengan pusat datangnya tsunami (Wong, <449). +ada pantai timur
ceh, tepatnya di pantai hokmee terdapat tegakan mangrove $enis Sonneratia
al!a berdiameter lebih dari 1 m. +ada bagian tertentu tegakan hutan mangrove di
pantai timur ini ditemukan banyak pohon &onneratia albayang mati. 0engingat
kondisinya saat ini sudah berada di depan pantai (laut), diperkirakan seluruh
tegakan &. al!a tersebut akan mati, meskipun saat pengamatan masih di$umpai pohonpohon yang berbunga dan berbuah.
-ek"endasi
&ecara umum, pada 7 tahun pasca tsunami, tingkat pemulihan mangrove di
ceh tergolong berhasil, baik hasil rehabilitasi maupun regenerasi alami. &alah
satu upaya yang dapat dilakukan adalah men$adikan daerah tersebut sebagai
kawasan konservasi.
7/21/2019 Sistem Pertanian Konservasi Pada Lahan Basah Di Daerah Dataran Rendah
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pertanian-konservasi-pada-lahan-basah-di-daerah-dataran-rendah 18/24
18
#.2 angr"e di Pa/%a6 P"tensi4 Pean+aatan dan K"nserasin7a
+erairan Indonesia dengan garis pantai lebih dari 59;.121 km,6 mempunyai
hutan mangrove sangat luas yaitu -,< $uta ha, dan sekitar 1," $uta ha penyebarannya
berada di +apua (akosurtanal, <449). /ari berbagai sumber diketahui bahwa
penyebaran hutan mangrove di +apua antara lain terdapat di &orong, Waigeo,
Inanwatan, 0anokwari, %eluk Wondama, abo, intuni, Eak#ak, *aimana, iak,
Fapen, 0amberamo, 'ayapura, %imika, gats dan 0erauke. erbeda dengan ceh
yang meman#aatkan mangrove dalam konservasi dan mitigasi, potensi mangrove di
+apua $uga diman#aatkan sebagai pendukung kehidupan masyarakat yang
menggantungkan hidupnya dari keberadaan hutan mangrove.
a. angr"e Dan Ketahanan Pangan as7arakat
+eman#aatan pati mangrove sebagai sumber karbohidrat adalah hal yang
lumrah bagi kelompok etnik iak dan Wondama di pesisir %eluk Wondama serta
masyarakat Inanwatan di &orong. 'enis mangrove yang diman#aakan patinya
dari buah yang sudah matang untuk dikonsumsi yaitu mangrove $enis (ruguiera
gymnorhi&a. *elompok etnik Inanwatan $uga mengkonsumsi Avincennia al!a'
Avicennia lanata' %ypa fruticans dan Sonneratia caseolaris dengan cara
direbus>dibakar lalu dimakan dengan kelapa.
!. angr"e Se!agai S%!er Pa/an3 Dan Energi
&umber papan maksudnya adalah sebagai bahan konstruksi. &uku iak
misalnya, meman#aatkan bagian batang, dahan dan ranting $. apiculata sebagai
bahan konstruksi dan kayu bakar. &pecies lain yang $uga diman#aatkan yaitu
Sonneratia al!a dan *eriops tagal . atang yang besar digunakan untuk
membangun rumah, pagar atau bangunan lainnya sedangkan dahan dan ranting
diman#aatkan sebagai sumber kayu bakar.
7/21/2019 Sistem Pertanian Konservasi Pada Lahan Basah Di Daerah Dataran Rendah
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pertanian-konservasi-pada-lahan-basah-di-daerah-dataran-rendah 19/24
19
?ambar C. 0angrove sebagai sumber kayu bakar
&uku Inanwtan di &orong meman#aatkan Avicenia lanata untuk membuat
badan perahu. 'enis mangrove yang biasanya digunakan sebagai bahan
konstruksi rumah antara lain ,eriops decandra' ,. tagal dan $hi&opora
mucronata. 'enis$enis tersebut biasanya digunakan sebagai tiang pagar, dinding
rumah dan $uga bahan pembuat perahu. nyaman daun %ypha fruticans biasanya
digunakan sebagai atap rumah. &uku Wondama di pesisir %eluk Wondama tidak
hanya mengkonsumsi buah . gymnorhi&a yang sudah matang, tetapi $uga bahan
kayunya digunakan untuk membuat peralatan rumah tangga.
'. angr"e Dan Kesehatan
+roduk mangrove, ternyata $uga mempunyai multi #ungsi dan salah satunya
sebagai bahan obatobatan. *ulit &. al!a misalnya digerus dan direbus dan air
rebusannya diminum untuk mengontrol kehamilan dan membantu dalam
persalinan kelompok etnik iak. &uku iak $uga meman#aatkan daun $hi&opora
stylosa yang berada di atas permukaan air digunakan untuk membantu anak kecil
pada saat mulai bela$ar berbicara. agi komunitas tertentu di +apua, minuman
yang sudah dicampur dengan gerusan kulit, akar ataupun bagian lainnya dari
mangrove dipercaya dapat ber#ungsi sebagai stimulan bagi vitalitas pria. &uku
Inanwatan di &orong menggunakan sadapan buah !. fruticans dan akar .
Apiculata yang muda sebagai bahan pencampur minuman dan buah $.
mucronata sebagai obat diare. Dtnik Wondama di *abupaten %eluk Wondama
meman#aatkan $hi&opora sp. &ebagai bahan pencampur minuman keras *ondisi
ini menun$ang pernyataan !oor dkk, (1999) bahwa !ypa #ruticansdan .
Stylosa adalah species mangrove yang dapat diolah men$adi minuman
beralkohol dan minuman #ermentasi.
d. angr"e4 S%!er Penda/atan as7arakat
+otensi mangrove yang ada di *epala urung +apua misalnya, mampu
menun$ang kehidupan biota laut di kawasan mangrove &orong &elatan dan %eluk
intuni. erdasarkan survey yang dilakukan oleh kelompok peneliti dari
:niversitas !egeri +apua diketahui bahwa biota laut yang ada di kawasan
mengrove di &orong &elatan dan %eluk intuni diman#aatkan untuk kebutuhan
subsistens masyarakat lokal maupun secara komersial oleh perusahaan yang
7/21/2019 Sistem Pertanian Konservasi Pada Lahan Basah Di Daerah Dataran Rendah
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pertanian-konservasi-pada-lahan-basah-di-daerah-dataran-rendah 20/24
20
bergerak di bidang perikanan. *omoditi perikanan tangkap yang mempunyai
potensi ekonomi di %eluk intuni tersebut antara lain udang putih atau $erbung
( Penaeus merguiensis), udang ende ( Metapenaeus monoceros), udang shima
( Parapenaeopsis sculptilis) dan lobster. /i &orong &elatan, kepiting bakau
(Scylla serata) dan ikan kerapu (,romileptes sp.) merupakan produk perikanan
bernilai ekonomi cukup baik dalam menopang pendapatan masyarakat.
e. K"nserasi angr"e
/alam merealisasikan re#orestation hutan mangrove, maka diperlukan
kesadaran dan partisipasi dari seluruh masyarakat. +elatihan, pengembangan dan
implementasi program pendidikan dan kesadaran publik perlu dilakukan untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hutan mangrove.
+enelitian yang terarah dan berkelan$utan serta publikasi tentang mangrove perlu
disebarluaskan sebagai landasan penyusunan kebi$akan pengelolaan mangrove
lestari berbasis masyarakat.
0elihat kondisi saat ini di +apua, peran pemerintah beker$a sama dengan
pihak swasta dan masyarakat, sangat diperlukan untuk men$aga dan memelihara
hutan mangrove yang masih ada. entuk ker$asama ini diharapkan akan mampu
mengangkat potensi mangrove sebagai lahan parawisata, pendidikan dan
penelitian yang dikelola berdasarkan konsep berwawasan lingkungan dipadukan
dengan kondisi sosial budaya masyarakat demi kese$ahteraan masyarakat
sekaligus men$adi sumber pendapatan asli daerah.
?ambar <. +enyiapan bibit mangrove untuk pengembangan plot contoh.
7/21/2019 Sistem Pertanian Konservasi Pada Lahan Basah Di Daerah Dataran Rendah
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pertanian-konservasi-pada-lahan-basah-di-daerah-dataran-rendah 21/24
21
BAB I8
KESIPULAN
ahan basah merupakan ekosistem yang pembentukananya dikuasai air, dan
proses serata cirinya terutama dikendalikan air. ahan basah, berdasarkan &istem
*lasi#ikasi amsar, diklasi#ikasikan men$adi tiga kelompok utama, yaitu lahan
basah pesisir dan lautan, lahan basah daratan, dan lahan basah buatan. *endala utama
dalam pengembangan sumberdaya pertanian pada lahan basah yaitu karena tidak
tercapainya dan lintasannya yang buruk karena lahan basah terletak pada daerah yang
7/21/2019 Sistem Pertanian Konservasi Pada Lahan Basah Di Daerah Dataran Rendah
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pertanian-konservasi-pada-lahan-basah-di-daerah-dataran-rendah 22/24
22
terpencil dan prasarana yang sangat terbatas dan memiliki kapasitas menahan yang
rendah.
+ada bulan /esember <411, telah dilakukan survei lapang untuk
mendeskripsikan pemulihan hutan mangrove di ceh, baik pemulihan melalui
rehabilitasi (oleh manusia) maupun regenerasi secara alami. &urvey lapangan
dilakukan di pantai barat, utara dan timur ceh. 0elihat kondisi saat ini di +apua,
peran pemerintah beker$a sama dengan pihak swasta dan masyarakat, sangat
diperlukan untuk men$aga dan memelihara hutan mangrove yang masih ada.
DA9TA- PUSTAKA
robaya, .F.&., 8 +attiselanno, E., <41<. 0angrove di papua potensi, peman#aatan
dan konservasinya. Wetlands International. ogor, 'awa arat. Jol <4 !o. -,
'uli, <41<
iro +usat &tatistik (+&). 1999. Statisti Indonesia ///. adan +usat &tatistik.
'akarta.
3assel, /.*. 1997. Eoreword dalam 0.'. Jepraskas dan &precher. Kuatic
3onditions and hydrics soil the problem soils. &&& spesial publication !o.;4
7/21/2019 Sistem Pertanian Konservasi Pada Lahan Basah Di Daerah Dataran Rendah
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pertanian-konservasi-pada-lahan-basah-di-daerah-dataran-rendah 23/24
23
/avies ', ? 3laridge, 3D !irarita. 199;. 0an#aat ahan asah +otensi ahan asah
dalam 0endukung dan 0emelihara +embangunan. 'akarta /irektorat 'enderal
+erlindungan utan dan +elestarian lam /epartemen *ehutanansian
Wetland ureau Indonesia.
ammer, /.. (ed). 1929. ,onstructed Wetlands for Wastewater Treatment0
Municipal' Industrial and Agricultural. ewis +ublishers, Inc. 3helsea,
0ichigan
*ompas. <41;. Pemerintah 1a+i Stimulus untu Industri 2aram. *ompas.com
(diakses tanggal ; 0ei <41;)
0altby, D. 192". Waterlogged wealth an earthscan paperback. ondon. 192 h.
0uhammad i#ani, *arakteristik Dkosistem +ertanian ahan asah, /it$en /ikti
/epdikbud, 1992.
!irarita 3D., Wibowo +., &usanti &., padmawinat /., *usmarini,. &yari# 0.,
*usniangsih dan &inulingga . 199". Dkosistem ahan asah Indonesia.
ogor Wetlands InternationalIndonesia +rogramme.
!otohadiprawiro, %. <44". ahan asah %erras Incognita. &eminar !asional
+emberdayaan ahan asah +antai %imur &umatera yang erwawasan
ingkungan. Fogyakarta.
!otohadiprawiro, %. <44". ahan asah. Ilmu tanah :niversitas ?ad$a 0ada dalam
&eminar !asional +emberdayaan ahan asah +antai %imur &umaterayang
berwawasan lingkungan menyongsong abad ke <1. :niversitas 'ambi
Gnrial. <41<. +emulihan mangrove aceh, tu$uh tahun pasca tsunami <44C. Warta
*onservasi ahan asah. Wetlands International. ogor, 'awa arat. Jol <4
!o. -, 'uli, <41<
+oniman, ., !urwad$edi dan &uwahyuono. <44". +enyediaan in#ormasi spesiallahan basah untuk mendukung pembangunan nasional. Eorum ?eogra#i, Jol.
<4 !o. <
+uspita, ., 8kk. <44;. ahan sah uatan di Indonesia.Wetlands Inernational
Indonesia +roggrame. ogor.
&uryadiputra, I !. !. 199C. 1olam dan "aguna 3Ponds and "agoons4. Eakultas
+erikanan. Institut +ertanian ogor. (ditat uliah' tida dipu!liasian).
7/21/2019 Sistem Pertanian Konservasi Pada Lahan Basah Di Daerah Dataran Rendah
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pertanian-konservasi-pada-lahan-basah-di-daerah-dataran-rendah 24/24
%im +enyusun *amus +enebar &wadaya. 1997. 1amus Pertanian 5mum. +%.
+enebar &wadaya. 'akarta.
Wardoyo, &.D. dan W. Ismail. 1992. spek Eisika, *imia, dan iologi *olong
*olong di +ulau angka :ntuk +engembangan +erikanan. 'urnal +enelitian
+erikanan Indonesia Jo. IJ !o. < %ahun 1992.
Webli#e. <44C. Waste Sta!ili&ation Ponds. http>>www.webli#e.org>
humanure>chapter;L7. tml (diakses tanggal ; 0ei <41;)
Wen W. <442. Wetland 3hange +rediction :sing 0arkov 3ellular utomata 0odel
In ore indu !ational +ark, 3entral &ulawesi +rovince, Indonesia. M%hesisN.
ogor ?raduate &chool, ogor gricultural :niversity
Whitten, %., . D. &oeriaatmad$a, dan &. . #i##. 1999. ologi 6awa dan (ali.
+rehallindo. 'akarta.
Wibowo, +., 3h. D. !irarita, &. &usanti, /. +admawinata, *usmarini, 0. &yari#, F.
endriani, *usniangsih, . br. &inulingga. 199". osistem "ahan (asah
Indonesia0 (uu Panduan untu 2uru dan Pratisi Pendidian. Wetlands
International B Indonesia +rogramme. ogor.