Sistem pengendalian manajemen sektor publik
-
Upload
wibiadila-ikbar -
Category
Education
-
view
546 -
download
10
Transcript of Sistem pengendalian manajemen sektor publik
SSTEM PENGENDALIAN
MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK
Disusun Oleh
IKBAR WIBIADILA B200120195
BAB 3
SISTEM PENGENDALIAN
MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK
Setiap organisasi memerlukan strategi untuk
mencapai tujuan organisasi yang dijabarkan
dalam bentuk program-program atau aktivitas.
Organisasi juga memerlukan sistem pengendalian
manajemen yang meliputi:
(1) perencanaan
(2) koordinasi
(3) komunikasi
(4) pengambilan keputusan
(5) motivasi
(6) pengendalian dan
(7) penilaian kinerja.
Sistem pengendalian manajemen
berfokus pada unit-unit organisasi sebagai
pusat pertanggungjawaban. Pusat-pusat
pertanggungjawaban tersebut merupakan
basis perencanaan, pengendalian dan
penilaian kerja.
B. TIPE PENGENDALIAN
MANAJEMEN
Tipe pengendalian manajemen
dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu :
Pengendalian preventif (preventive control).
Pengendalian oprasional (operational control).
Pengendalian kinerja.
C. STRUKTUR PENGENDALIAN
MANAJEMEN
Sistem pengendalian manajemen harus
didukung dengan struktur organisasi yang
termanifestasi dalam bentuk struktur pusat
pertanggung jawaban (responsibility centers).
Suatu organisasi merupakan kumpulan dari
berbagai pusat pertanggungjawaban yang
dipimpinnya.
Tujuan dibuatnya pusat-pusat pertanggungjawabantersebut adalah:
1. Sebagai basis perencanaan, pengendalian, danpenilaian kinerja manajer dan unit organisasi yangdipimpinnya.
2. Untuk memudahkan mencapai tujuan organisasi.
3. Memfasilitasi terbentuknya goal congruence.
4. Mendelegasikan tugas dan wewenang ke unit-unityang memiliki kompetensi sehingga mengurangibeban tugas manajer pusat.
5. Mendorong kreativitas dan daya inovasi bawahan.
6. Sebagai alat untuk melaksanakan strategiorganisasi secara efektif dan efisien.
7. Sebagai alat pengendalian anggaran.
Jenis Pusat Pertanggungjawaban
Pusat Biaya (expense center)
Pusat Pendapatan (revenue center)
Pusat Laba (profit center)
Pusat Investasi (investment center)
Pusat pertanggungjawaban dapat berfungsi
sebagai jembatan untuk dilakukannya bottom-up
budgeting atau participative budgeting. Karena
pusat pertanggungjawaban mengemban fungsi
sebagai budget holder, maka proses penyiapan
dan pengendalian anggaran harus menjadi fokus
perhatian manajer pusat pertanggungjawaban.
Departemen anggaran memiliki fungsi sebagai
berikut :
a. Menetapkan prosedur dan formulir untuk
persiapan anggaran.
b. Mengkoordinasi dan membuat asumsi-asumsi
sebagai dasar anggaran.
c. Membantu mengkomunikasikan anggaran
keseluruh organisasi.
d. Menganalisis anggaran yang diajukan dan
membuat rekomendasi kepada budgetee (budget
holder) dan manajer pusat pertanggungjawaban.
e. Menganalisis kinerja anggaran yang dilaporkan,
menginteprestasikan hasil, dan menyiapkan
ikhtisar laporan untuk manajer pusat
pertanggungjawaban.
D. PROSES PENGENDALIAN MANAJEMEN
SEKTOR PUBLIK
Proses pengendalian manajemen pada
organisasi sektor publik dapat dilakukan
menggunakan saluran komunikasi formal
yang meliputi perumusan strategi (strategy
formulation), perencanaan strategi
(strategy planning), penganggaran,
oprasional (pelaksanaan anggaran) dan
evaluasi kerja. Selain itu juga bisa melalui
komunikasi informal seperti komunikasi
secara langsung, pertemuan informal,
diskusi, atau melalui metode management
by walking around.
Sistem pengendalian manajemen
hendaknya dapat menjadi jembatan dalam
mewujudkan adanya goal congruence, yaitu
keselarasan antara tujuan organisasi dengan
tujuan personal.
Faktor-faktor yang mempengaruhi goal
congruence dikategorikan menjadi dua
kelompok, yaitu faktor formal dan faktor
informal. Faktor formal misalnya sistem
pengendalian manajemen, sistem aturan
(rules of the game) dan reward & punishment
system . Sedangkan faktor informal terdiri
atas faktor eksternal dan faktor internal.
Perumusan Strategi (Strategy Formulation)
Perumusan strategi merupakan proses
penentuan visi, misi, tujuan, sasaran, target
(outcome). Arah dan kebijakan, serta strategi
organisasi
Proses Perumusan Strategi
Olsen dan Eadie menyatakan bahwaproses perumusan strategi terdiri atas limakomponen dasar yaitu:
Pernyataan misi dan tujuan umumorganisasi
Analisis atau scanning lingkungan
Profil internal dan audit sumber daya
Perumusan,evaluasi,dan pemilihan strategi
Implementasi dan pengendaliaan rencanastrategi
Model Perumusan Strategi pada OrganisasiSektor Publik
Bryson membuat model delapan langkahuntuk menfasilitasi proses perumusan strategiyaitu:
1. Memulai dan menyetujui proses perencanaanstrategic
2. Identifikasi apa yang menjadi mandateorganisasi
3. Klasifikasi misi dan nilai-nilai organisasi
4. Menilai lingkungan eksternal
5. Menilai lingkungan internal
6. Identifikasi isu strategik yang sedang dihadapiorganisasi
7. Perumusan strategi untuk me-manage isu-isu
Perencanaan Strategik (Strategic
Planning)
Perencanaan strategic adalah proses
penentuan program-program,aktivitas,atau
proyek yang akan dilaksanakan oleh suatu
organisasi dan penentuan jumlah alokasi
sumber daya yang akan dibutuhkan.
Manfaat perencanaan srategik bagi
organisasi:
Sebagai sarana untuk memfasilitasi terciptanya
anggaran yang efektif
Sebagai sarana untuk memfokuskan manajer
pada peksanaan strategi yang telah ditetapkan
Sebagai sarana untuk memfasilitasi
dilakukannya alokasi sumber daya yang optimal
Sebagai rangka untuk pelaksanaan tindakan
jangka pendek
Sebagai sarana bagi manajemen untuk dapat
memahami strategi organisasi secara lebih
jelas,dan
Sebagi alat untuk memperkecil rentang
Perencanaan strategi perlu
ditranslasikan dalam bentuk tindakan-
tindakan konkrit untuk itu, perencanaan
strategi harus didukung oleh hal-hal
sebagai berikut:
a. Struktur pendukung
b. Proses dan praktik implementasi di
lapangan
c. Kultur Organisasi
Penganggaran
Proses penganggaran pada organisasi
sektor public berbeda dengan penganggaran
pada sektor swasta. Perbedaan tersebut
terutama adanya pengaruh politik dalam
proses penganggaran .
Penilaian kinerja
System penilaian kinerja dilakukan
dengan cara menciptakan mekanisme reward
& punishmen.pemberiaan imbalan
(reward)dapat berupa financial dan
nonfinancial seperti pshycological reward dan
social reward.
E. IKHTISAR
Pengendalian manajemen meliputibeberapa aktifitas,yaitu:
a. Perencanaan
b. Koordinasi
c. Komunikasi informasi
d. Pengambilan keputusan
e. Memotivasi
f. Pengendalian
g. Penilaian kinerja
Bab 8
PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN DI
PEMERINTAH : TEORI DAN APLIKASI
Menurut Triyono (2007) dalam Evayanti
(2009),prinsip-prinsip pemerintahan yang baik
meliputi:
Akuntanbilitas
Keterbukaan dan transparansi
Ketaatan pada hukum
Partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan
pemerintahan umum dan pembangunan
Tiga jenis pertanggungjawaban
keuangan daerah Pertanggungjawaban pembiayaan
pelaksanaan dekonsentrasi
Pertanggungjawaban pembiayaan
pelaksanaan pembantuan
Pertanggungjawaban APBD
SISTEM PENGENDALIAAN MANAJEMEN
SEKTOR PUBLIK
Elemen-elemen yang memungkinkan
pengendaliaan berjalan dengan baik:
Detector atau sensor
Assessor atau pembanding
Efektor
Jaringan komunikasi
SIKLUSStruktur pengendalian manajemen terdiri atas:
Pusat pertanggungjawaban
Kompensasi
Jejaring informasi
STRUKTUR PENGENDALIAN MANAJEMEN
Adanya suatu pusat pertanggungjawaban adalah untuk
memenuhi satu atau beberapa tujuan yang telah
ditetapkan oleh manajemen puncak. Tujuan
pertanggungjawaban menurut Mardiasmo:
Sebagai basis perencanaan,pengendalian,dan
penilaian kinerja manajer dan unit organisasi yang
dipimpin
Untuk memudahkan mencapai tujuan
Menfasilitasi terbentuknya good congruence
Mendelegasikan tugas dan wewenang
Mendoronf kreativitas dan daya inovasi bawahan
Sebagai alat strategi organisasi yang efektif dan efisien
Sebagai alat pengendali manajemen
KONSEP PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN DI
ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
Aturan pengendalian atau prinsip-prinsip dibagi
dalam dua tingkatan aturan operasi dan aturan
pelaksanaan. Aturan operasi menyampaikan apa
yang harus dilakukan dan aturan pelaksanaan
menetapkan konsekuensi bagi seorang pengambil
keputusan jika tidak mengikuti aturan operasi. Ada
dua alasan mengapa manajer perlu menerapkan
pengukuran kinerja pada unit kerja yaitu terkait
dengan kesesuaian tujuan dan masalah eksternal.