SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI...

98
SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL AD’IYYAH DESA KALIASIN KECAMATAN TANJUNG BINTANG LAMPUNG SELATAN Skripsi Diajukan Untuk Di Seminarkan Dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mendapatkan Gelar Sarjana S1 Dalam Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Oleh SITI KHOIRIA NPM. 1441030154 Jurusan Manajemen Dakwah FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN INTAN LAMPUNG 1440 H /2018

Transcript of SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI...

Page 1: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN

SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL AD’IYYAH DESA KALIASIN

KECAMATAN TANJUNG BINTANG LAMPUNG SELATAN

Skripsi

Diajukan Untuk Di Seminarkan Dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna

Mendapatkan Gelar Sarjana S1 Dalam Ilmu Dakwah

Dan Ilmu Komunikasi

Oleh

SITI KHOIRIA

NPM. 1441030154

Jurusan Manajemen Dakwah

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

RADEN INTAN LAMPUNG

1440 H /2018

Page 2: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN

SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL AD’IYYAH DESA KALIASIN

KECAMATAN TANJUNG BINTANG LAMPUNG SELATAN

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna

Mendapat Gelar Sarjana S1 Dalam Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Oleh

Siti Khoiria

NPM. 1441030154

Jurusan : Manajemen Dakwah

Pembimbing I : Prof. Dr. H. Khomsahrial Romli, M. Si

Pembimbing II : Mubasit, S. Ag, MM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

RADEN INTAN LAMPUNG

1440 H/2018 M

Page 3: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

ii

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan pada Pondok Pesantren Darul Ad’iyyah Desa Kaliasin

Kecamatan Tanjung Bintang Lampung Selatan. Penelitian ini dilatar belakangi

oleh persoalan sistem pengawasan yang belum berjalan secara optimal , sistem

pengawasan harus dapat mengakomodasi situasi yang unik yang berubah-ubah.

Pengawasan merupakan suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar

pelaksanaan tujuan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem

informasi umpan balik membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah

ditetapkan sebelumnya, disiplin adalah kemampuan mengendalikan perilaku yang

berasal dari diri seseorang sesuai dengan hal-hal yang telah diatur dari luar atau

norma yang sudah ada. Pengawasan Pondok Pesantren Salafiyah Darul Ad’iyyah

Desa Kaliasin Kecamatan Tanjung Bintang Lampung Selatan, dilakukan

sepenuhnya oleh badan pengawasan pengurus dan keamanan pondok pesantren

tersebut. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah sistem

pengawasan dalam meningkatkan kedisiplinan santri?. Metode yang digunakan

penelitian ini adalah metode interview,metode observasi dan dokumentasi. Jenis

penelitian ini penelitian kualitatif dan sifat penelitian ini deskriptif. Populasi

dalam penelitian ini berjumlah 109 orang. Penulis mengambil Sample dengan

menggunakan purposive sampling, yaitu mengambil subjek berdasarkan ciri-ciri

yang telah ditentukan, maka sampel dari penelitian ini berjumlah 15 orang. Hasil

penelitian ini menunjukan bahwa Sistem Pengawasan Di Pondok Pesantren Darul

Ad’iyyah Desa Kaliasin Kecamatan Tanjung Bintang Lampung Selatan yang

pertama dilakukan ketua kamar terlebih dahulu, apabila ada santri yang

melakukan kesalahan maka ketua kamar melaporkan ke penanggung jawab

kamar, apabila masalah dari penanggung jawab kamar tidak bisa diselesaikan

maka di tindak lanjuti kebidang kesantrian/ keamanan, selanjutnya dari bidang

keamanan belum juga bisa menyelesaikan maka ke lurah pondok pesantren,

apabila masalah tersebut sudah tidak bisa diselesaikan juga dan sudah sulit diatasi

maka ditindak lanjuti melapor ke pimpinan pondok pesantren. Selain melakukan

sistem pengawasan pengurus pondok pesantren juga menerapkan kedisiplinan

yaitu harus lebih menerapkan untuk diri sendiri terlebih dahulu, setelah itu, baru

kita menerapkan untuk orang lain, dan juga memberikan sebuah reward terhadap

santri yang baik dan apabila santri yang tidak baik maka akan diberikan hukuman.

faktor pendukung: a)Tinggal dalam satu tempat antara pengurus dan santri. b)

Para santri menyadari bahwa pengawasan diperlukan. c) Kesadaran santri tentang

adanya tanggung jawab. d) Jumlah pengurus yang cukup banyak. Faktor

penghambat : a) Kurangnya ketelitian dalam pengawasan. b) Belum adanya rasa

tanggung jawab dari sebagian pengurus.

Page 4: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL
Page 5: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL
Page 6: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

v

MOTTO

Artinya : “Demi masa,Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat

menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi

kesabaran. (QS. Al’Ashr:103: 1-3)

Page 7: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

vi

PERSEMBAHAN

Penulis mempersembahkan skripsi ini untuk :

1. Ayahandaku tercinta Heryanto dan ibundaku terkasih Katiyem yang telah

mengasuh, membesarkanku serta mendidikku dengan penuh kasih sayang

tanpa keluh kesah dan penuh rasa kesabaran yang tak mungkin terbalas

dengan apapun dan senantiasa mendo’akan ku selalu dan menanti

keberhasilanku dan terciptanya sebuah karya kecil ini.

2. Adikku yang tersayang Muhammad Nur Fajrin yang telah memberikan

support, do’a, perhatian dan motivasi serta seluruh keluarga besarku yang

selalu menyayangi dan mendoakan serta menentikan keberhasilanku.

3. Sepupu tersayangku Nada Salsabila, Nadhifa Amalia, Muhammad

Firzatullah As-Safiq yang selalu menghibur hati dan sebagai pembangkit

semangatku.

4. Sahabat-sahabat seperjuanganku khususnya Angkatan 2014 jurusah MD

A, sahabat tercinta Liza Asmara, Sari Damayanti, Rizki Rahmawati, Siti

Marita, Selvia Apriyani,Devi Yulianti, Diana Apriliana,, dan lainnya yang

tidak bisa disebutkan satu persatu yang selalu memberikan dukungan dan

mengajarkan arti kebersamaan dan memotivasiku selama perkuliahan.

5. Teman teman seperjuangan prodi Manajemen Dakwah angkatan 2014

khususnya kelas MDA.

6. Dosen prodi Manajemen Dakwah dan staf Fakultas Dakwan dan Ilmu

Komunikasi yang telah memberikan pengetahuan dan segenap bantuan

selama menyelesaikan studi.

7. Terakhir disampaikan kepada Almamaterku Tercinta UIN RADEN

INTAN LAMPUNG yang sangat berjasa, karena telah memberikan aku

kesempatan untuk menimba ilmu serta untuk meraih cita-cita.

8. Dan semua pihak yang telah membantu dan tidak bisa disebutkan satu

persatu, semoga kita selalu terikat dalam Ukhuwa Islamiyah.

Page 8: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

vii

9. Seluruh petugas perpustakaan UIN RADEN INTAN LAMPUNG yang

telah menyediakan dan meminjamkan buku-buku referensi bagi penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Akan

tetapi skripsi ini dapat memberikan manfaat keilmuan yang berarti dalam

bidang Ilmu Manajemen Dakwah.

Page 9: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

viii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Desa Sribawono Kabupaten Lampung Timur , pada

tanggal 06 november 1994, dari pasangan Ayahanda Heryanto Dan Ibunda

Katiyem, penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara.

Pendidikan taman kanak-kanak ditempuh di TK Pratama dan tamat tahun

2000. Kemudian penulis melanjutkan studinya ke pendidikan Sekolah Dasar

ditempuh di SDN 1 Kalibalau kencana,dan tamat tahun 2007, setelah itu penulis

melanjutkan studinya ke MTS Al-Jauhar Tanjung Karang, dan tamat tahun 2010,

setelah itu penulis melanjutkan studinya di tempuh di Sekolah Menengah

Kejuruan di (SMK PGRI) 2 Bandar Lampung, dan Tamat tahun 2013. Kemudian

pada tahun 2014 penulis melanjutkan kuliah S1 dan diterima men jadi Mahasiswi

Prodi Manajemen Dakwah di Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Intan Lampung pada saat itu telah alih status

menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung dengan

diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2017 tanggal 07 April 2017.

Pada tahun 2017 penulis mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kecamatan

Penengahan Desa Banjarmasin.

Bandar Lampung, Oktober 2018

Penulis

Siti Khoiria

1441030154

Page 10: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan

rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas skripsi berjudul

“Sistem Pengawasan Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Santri Pondok Pesantren

Darul Ad’iyyah Desa Kaliasin Kecamatan Tanjung Bintang Lampung Selatan”.

Sholawat serta salam semoga senantiasa kita sanjung agungkan kepada

junjungan nabi kita Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat , tabi’in dan

semoga melimpah kepada kita selaku umatNYA.

Terselesaikannya skripsi ini, dengan kerja dan dukungan dari berbagai pihak,

penulis telah berusaha untuk dapat memberikan yang terbaik dan sesuai dengan

harapan, walaupun di dalam penyelesaian menghadapi kesulitan, karena

keterbatasan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang di miliki.

Oleh karena itu pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada

seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis

menyadari bahwa dalam penulisan di skripsi ini terdapat banyak kekurangan, oleh

karena itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis butuhkan agar dapat

menyempurnakan di masa yang akan datang. Semoga apa yang disajikan dalam

skripsi ini dapat bermanfaat bagi teman teman dan pihak yang berkepentingan.

Penulis menjadikan pondok sebagai objek penelitian sebagai bahan pembuatan

skripsi ini, untuk memenuhi tugas akhir serta menambah ilmu pengetahuan

tentang agama.

Pada kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan terimakasih kepada yang

terhormat:

1. Bapak Prof. DR.H. Khomsarial Romli M.Si Selaku dekan fakultas

Dakwah Dan Ilmu Komunikasi UIN Raden Intan Lampung sekaligus

Pembimbing 1.

Page 11: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

x

2. Ibu Hj. Suslina Sanjaya, S.Ag, M.Ag. Selaku Ketua Jurusan Dan Bapak

Husaini MT Selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas

Dakwah Dan Ilmu Komunikasi UIN Raden Intan Lampung.

3. Bapak Mubasit, S.Ag, MM Selaku Dosen Pembimbing II, Yang telah

begitu banyak memberikan bimbingan nya dan saran dalam penyusunan

ini.

4. Seluruh petugas perpustakaan UIN Raden Intan Lampung dan

perpustakaan Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi yang telah

menyediakan dan meminjamkan buku-buku referensi pada penulis.

5. Bapak dan Ibu Dosen Prodi Manajemen Dakwah Beserta Staff Fakultas

Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan pengetahuan dan

segenap bantuan selama menyelesaikan studi.

6. Ustadz Mursid selaku pimpinan Pondok Pesantren Darul Ad’iyyah Desa

Kaliasin Kecamatan Tanjung Bintang Lampung Selatan yang telah

memberikan izin penulis untuk melakukan penelitian skripsi ini.

7. Staff perpustakaan pusat dan Fakultas yang telah memberikan dan

menyediakan buku-buku referensi kepada penulis untuk menyelesaikan

skripsi.

Penulis berharap dan berdo’a kepada Allah SWT semoga kebaikan dan

ketulusan hati Bapak dan Ibu serta semua pihak yang telah membantu penulis

dalam menyelesaikan skripsi semoga mendapatkan balasan dan pahala yang

berlimpah dari Allah SWT.

Bandar Lampung,Oktober 2018

Penulis

Siti Khoiria

1441030154

Page 12: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

ABSTRAK ...................................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv

MOTTO .......................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul .......................................................................... 1

B. Alasan Memilih Judul ................................................................. 3

C. Latar Belakang Masalah ............................................................ 4

D. Rumusan Masalah ...................................................................... 8

E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ................................................. 8

F. Metode Penelitian ...................................................................... 9

G. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 16

Bab II. Sistem Pengawasan, Kedisiplinan dan pengawasan Pondok Pesantren

A. Pengawasan ................................................................................. 19

1. Pengertian Pengawasan........................................................ 19

2. Maksud pengawasan ............................................................ 24

3. Tujuan pengawasan.............................................................. 24

4. Proses pengawasan .............................................................. 25

5. Tipe-Tipe Pengawasan ......................................................... 28

6. Prosedur pengawasan ........................................................... 29

7. Pentingnya pengawasan ....................................................... 29

8. Pendekatan Sistem ............................................................... 30

B. Kedisiplinan ................................................................................ 30

1. Pengertian kedisplinan ......................................................... 30

2. Dasar disiplin ....................................................................... 32

3. Bentuk-bentuk disiplin ......................................................... 33

4. Tujuan disiplin ..................................................................... 35

5. Manfaat disiplin ................................................................... 35

C. Pengawasan dalam Pondok Pesantren ........................................ 37

1. Pengertian Pondok Pesantren............................................... 40

2. Tujuan Pesantren.................................................................. 41

3. Fungsi Dan Peran Pesantren ................................................ 42

Page 13: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

xii

BAB III. GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN DARUL AD’IYYAH

A. Profil Pondok Pesantren Darul Ad’iyyah .............................. 44

1. Sejarah singkat Podok Pesantren Darul Ad’iyyah .......... 44

2. Visi, Misi Podok Pesantren Darul Ad’iyyah ................... 45

3. Struktur Organisasi Podok Pesantren Darul Ad’iyyah ... 46

4. Kegiatan Sehari-Hari Podok Pesantren Darul Ad’iyyah . 47

5. Penanggung Jawab Kamar .............................................. 47

6. Tata tertib pondok pesantren ........................................... 49

B. Sistem Pengawasan Dalam meningkatkan kedisiplinan

santri Pada Pondok Pesantren Darul Ad’iyyah ...................... 51

BAB IV.SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN

KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN

DARUL AD’IYYAH DESA KALIASIN KECAMATAN

TANJUNG BINTANG LAMPUNG SELATAN

A. Sistem pengawasan dalam meningkatkan kedisiplinan santri ... 64

B. Faktor pendukung dan penghambat ........................................... 70

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 72

B. Rekomendasi ............................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat keputusan Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Tentang penetapan Judul dan Penunjukan Pembimbing Skripsi

Mahasiswa

Lampiran 2 : Kartu Konsultasi Skripsi.

Lampiran 3 : Surat rekomendasi penelitian / Survey dari KESBANGPOL.

Lampiran 4 : Instrumen Wawancara.

Lampiran 5 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari Pondok Pesantren

Darul Ad’iyyah Desa Kaliasin Kecamatan Tanjung Bintang Lampung

Selatan.

Lampiran 6 : Surat Keterangan Penelitian Kesbangpol Lampung Selatan.

Lampiran 7 : Daftar Sampel.

Lampiran 8 : Dokumentasi

Page 15: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul

Untuk menghindari kesalahan persepsi dan interpretasi yang berbeda-

beda. Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis perlu memberikan penegasan

terhadap istilah-istilah yang dimaksud dalam judul “Sistem Pengawasan

Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Santri Pondok Pesantren Darul

Ad’iyyah Desa Kaliasin Kecamatan Tanjung Bintang Lampung Selatan”.

Sistem pengawasan sekelompok bagian-bagian atau alat dan sebagiannya

yang bekerja bersama-sama untuk melakukan sesuatu maksud. 1 sistem

menurut A.Hall dan R.Fagen adalah sekumpulan objek yang mencakup

hubungan diantara objek tersebut.2 Menurut Pamudji bahwa sistem adalah

suatu kabulatan atau keseluruhan yang kompleks atau terorganisir. Maksud

dari penulis sistem adalah suatu kelompok melakukan sebuah pekerjaan yang

direncanakan dan diawasi yang berhubungan satu sama lain.

Pengawasan (pengendalian) adalah suatu usaha sistematik untuk

menetapkan standar kinerja dengan sasaran perencanaan, mendesain sistem

umpan balik informasi, membandingkan kinerja actual dengan standar yang

telah di tetapkan, menentukan apakah terdapat penyimpanan dan mengukur

signifikasi penyimpangan tersebut, dan mengambil tindakan yang diperlukan

1 Efriza Dan Kemal Fasyah,System Politik,(Bandung;Nuansa,2006), h.76.

2 Miriam Budiardjo,Dasar-Dasar Ilmu Poliitik,(jakarta; PT.Gramedia Pustaka Utama,2008), h.55

Page 16: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

2

untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan yang sedang

digunakan sedapat mungkin secara lebih efisien dan efektif guna mencapai

sasaran perusahaan.3 Pengawasan adalah penemuan dan penerapan cara

peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan

yang telah ditetapkan.4

Maksud penulis pengawasan adalah suatu proses mengawasi tugas-tugas

di Pondok Pesantren Madrasah Darul Ad‟iyyah apakah sudah terselesaikan

sesuai dengan yang dibuat atau direncanakan pondok pesantren.

Sistem pengawasan Pondok Pesantren Darul Ad‟iyyah Desa Kaliasin

Kecamatan Tanjung Bintang Lampung Selatan yaitu menggunakan sistem

yang dilakukan dari bawahan terlebih dahulu lalu keatasan. Sistem

pengawasan ini dilakukan dari ketua kamar, penanggung jawab kamar

(pengurus), bidang kesantrian (keamanan), lurah (bawahan pimpinan), dan

kepemimpinan. Sistem pengawasan ini dilakukan dari ketua kamar terlebih

dahulu yang setiap hari megawasi kegiatan baik diluar kamar maupun didalam

kamar, jika santrinya ada yang melekukan pelanggaran maka ketua kamar

melaporkan ke penanggung jawab kamar. Apabila penanggung jawab kamar

belum bisa menyelesaikan maka lapor kebidang kesantrian (keamanan), jika

masalah santri belum bisa diselesaikan juga maka di tindak lanjuti ke pihak

lurah dan yang terakhir melapor ke pimpinan Pondok Pesantren Darul

Ad‟iyyah.

Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua

peraturan dan normasosial yang berlaku.5 Disiplin merupakan sikap mental

yang tecermin dalam perbuatan tingkah laku perorangan, kelompok atau

3 Siswanto,pengantar manajemen,(jakarta: PT.Bumi Aksara), 2005, h. 139

4 Hani handoko,manajemen,(yogyakarta:BPFE Yogyakarta), 1990, h.9.

5 Melayu Hasibuan,Manajemen Sumber Daya Manusia,(Jakarta;PT.Bumi Aksara,2002),h.193.

Page 17: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

3

masyarakat berupa kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan, ketentuan,

etika, norma dan kaidah yang berlaku.6

Meningkatkan kesiplinan santri, pondok pesantren darul ad‟iyyah yakni

melakukan kegiatan tambahan agar santri tidak merasa jenuh dengan

peraturan yang ditetapkan, melakukan pendekatan terhadap santri yang kerap

melanggar peraturan, memberikan nasihat-nasihat yang kiranya santri tidak

akan mengulangi kesalahannya, dan melakukan pemantauan lebih.

Pondok pesantren yang dimaksud di sini adalah Pondok Pesantren Darul

Ad‟iyyah, yang merupakan lembaga pendidikan non formal, memberikan

pengajaran agama baca tulis Al-Qur‟an, kitab-kitab agama dan pendidikan

lainnya.

Berdasarkan pengertian beberapa istilah di atas maka yang dimaksud

dalam skripsi ini adalah suatu penelitian tentang sistem pengawasan apa yang

dillakukan oleh pimpinan pondok pesantren Darul Ad‟iyyah dalam

meningkatkan kedisiplinan.

B. Alasan Memilih Judul

Adapun yang menjadi alasan penulis memilih judul tersebut adalah :

1. Pengawasan dapat dirumuskan sebagai proses penentuan apa yang harus

dicapai, yaitu standar apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan,

menilai pelaksanaan dan bilamana perlu melakukan perbaikan-perbaikan,

6 Pengertian Kedisiplinan,https://wandhie.wordpress.com. Pada Tanggal 30 juli 2018

Page 18: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

4

sehingga pelaksanaan ssesuai dengan rencana, yaitu selaas dengan standar.

Agar pondok pesantren tetap berjalan dengan tertib maka perlu adanya

manajemen dari sisi sistem pengawasan di pondok pesantren Darul

Ad‟iyyah desa kaliasin kecamatan tanjung bintang.

2. Karena judul tersebut adalah merupakan salah satu bidang yang sesuai

dengan jurusan penulis, yaitu Manajemen Dakwah. Selain itu buku-buku

referensi yang membahas tentang tema dalam judul skripsi ini cukup

tersedia, didukung oleh sumber data yang mudah didapatkan, sehingga

akan membantu kelancaran pelaksanaan penelitian.

C. Latar Belakang

Sistem pengawasan harus mendukung usaha menyelesaikan masalah dengan

pengambilan keputusan, tidak hanya menunjukan penyimpangan-

penyimpangan. Sistem tersebut harus dapat menunjukan mengapa terjadi

penyimpangan dan apa yang harus dapat dilakukan untuk perbaikannya. Sistem

pengawasan harus dapat dengan cepat atau dini mendeteksi penyimpangan

sehingga tindakan perbaikan dapat pula dilakukan dengan segera agar terhindar

hal-hal yang tidak di harapkan. Sistem pengawasan yang efektif memberikan

informasi yang mudah dimengerti. Sistem pengawasan harus dapat

mengakomodasi situasi yang unik yang berubah-ubah.

Sistem pengawasan harus mengakomodasikan kapasitas seseorang untuk

mengawasi dirinya sendiri. Pentingnya sistem pengawasan harus ada saling

percaya, komunikasi dan partisipasi pihak-pihak yang berkepentingan. Sistem

Page 19: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

5

pengawasan harus menitik beratkan pada pengembangan, perubahan dan

perbaikan. Kalau dapat sanksi dan peringatan itu di umumkan. Kalau sanksi di

perlukan haruslah berhati-hati dan manusiawi akhirnya sistem pengawasan

harus jujur dan objektif artinya tidak memihak dan satu-satunya tujuan dan

peningkatan kerja.

Pengawasan merupakan suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar

pelaksanaan tujuan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang system

informasi umpan balik membandingkan kegiatannyata dengan standar yang

telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-

penyimpangan serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan.

Pentingnya sebuah pengawasan karena perubahan lingkungan

organisasi,peningkatan kompleksifitas organisasi, meminimalisasikan tingginya

kesalahan-kesalahan, kebutuhan manager untuk mendegelasikan wewenang

komunikasi, dan menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi.

Sistem pengawasan di pondok pesantren bersifat saling berhubungan antara

pimpinan pondok pesantren, pengurus, keamanan pondok pesantren yang

sangat berperan penting dalam pengawasan di Pondok Pesantren Darul

Ad‟iyyah Desa Kaliasi Kecamatan Tanjung Bintang.

Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang

dipercaya termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung

jawabnya. Pendisiplinan adalah usaha untuk menanamkan nilai ataupun

pemaksaan agar subjek memiliki kemampuan untuk menaati sebuah peraturan.

Page 20: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

6

Pengertian disiplin menurut siswanto , disiplin adalah suatu sikap menghormati,

menghargai, patuh, dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik

yang tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak untuk

menerima sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan

kepadanya.7

Pengawasan pondok pesantren salafiyah Darul Ad‟iyyah Desa Kaliasin

Kecamatan Tanjung Bintang, Dilakukan Sepenuhnya Oleh Badan Pengawas,

Pengurus Dan Keamanan Pondok Pesantren tersebut. Badan ini didirikan oleh

pesantren yang secara operasionalnya memiliki tugas mengawasi para santri

dalam menananmkan kedisiplinan dalam belajar maupun kegiatan sehari-hari

lainnya. Bentuk-bentuk pengawasan yang dilaksanakan seminggu sekali bahkan

setiap hari.

Pondok pesantren adalah suatu lembaga pendidikan swasta yang didirikan

oleh seorang kiyai sebagai figure sentral yang berdaulat menerapkan tujuan

pendidikan pondoknya. Pondok Pesantren Madrasah Hidayatul Mubtadi‟in

yang merupakan lembaga pendidikan informal yang bergerak dibidang

keagamaan dan umum. Ini merupakan salah satu dari sekian pesantren yang

telah mengiringi perkembangan zaman yang semakin berkembang, maka dari

itu kurangnya pengawasan dari orang tua. Maka dari itu dengan adanya

7 https://googleweblight.com

Page 21: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

7

lembaga pondok pesantren setidaknya para remaja saat ini bisa lebih terdidik,

dan lebih terjaga dari pergaulan luar yang negatif seperti pergaulan bebas.

Tujuan pendidikan pondok pesantren menurut mastuhu adalah menciptakan

kepribadian muslim yaitu kepribadian yang beriman dan bertaqwa kepada Allah

SWT. Berakhlak mulia bermanfaat bagi masyarakat berkhikmat kepada

masyarakat dengan jalan menjadi kawula atau menjadi abdi masyarakat mampu

berdiri sendiri, bebas, dan teguh dalam kepribadian, menyebarkan agama atau

menegakan islam dan kejayaan umat islam di tengah-tengah masyarakat dan

mencintai ilmu dalam rangka mengembangkan kepribadian yang ingin dituju

ialah kepribadian mukhsin, bukan sekedar muslim.8

Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang

dipercaya merupakan tanggung jawabnya. Pendisiplinan adalah usaha-usaha

untuk menanamkan nilai ataupun pemaksaan agar subjek memiliki kemampuan

untuk menaati sebuah peraturan. Pendisiplinan bisa jadi menjadi istilah

pengganti untuk hukuman ataupun instrumen hukuman dimana hal ini bisa

dilakukan pada diri sendiri ataupun orang lain.9

Sistem pengawasan dipondok pesantren bersifat saling berhubungan antara

pimpinan pondok pesantren, pengurus, keamanan pondok pesantren yang

8 Matsuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren, Suatu Kajian Tentang Unsure Dan Nilai

Sistem Pendidikan Pesantren,(Jakarta:1994), h.24 9 https://id.m.wikipedia.org rabu 17 0ktober 2018 08:38

Page 22: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

8

sangat berperan penting dalam pengawasan di pondok pesantren darul ad‟iyyah

desa kaliasin kecamatan tanjung bintang lampung selatan

Atas dasar persoalan tersebut diatas penulis tertarik untuk melihat strategi

apa yang digunakan oleh Pondok Pesantren Darul Ad‟iyyah Desa Kaliasin

Kecamatan Tanjung Bintang Lampung Selatan Dalam Meningkatkan

Kedisplinan Santri. Kemudian hal ini menjadikan penulis untuk mengangkat

judul “Sistem Pengawasan Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Santri Pondok

Pesantren Desa Kaliasin Kecamatan Tanjung Bintang Desa Kaliasin Kecamatan

Tanjung Bintang Lampung Selatan”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka masalah yang dapat

diambil rumusan masalah yaitu : ”Bagaimanakah sistem pengawasan dalam

meningkatkan kedisiplinan santri?”

E. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui sistem pengawasan pondok pesantren Darul Ad‟iyyah

desa kaliasin kecamatan tanjung bintang dalam meningkatkan kedisiplinan

santri.

Kegunaan penelitian ini adalah :

1. Secara teoritis diharapkan karya ini dapat berguna sebagai salah satu

literatur dan pengetahuan guna memberikan sumbangan pemikiran untuk

Page 23: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

9

menambah hasanah keilmuan bagi mahasiswa tentang sistem pengawasan

dalam meningkatkan kedisiplinan santri.

2. Secara praktis karya ini dapat dapat dijadikan persembahan untuk

almamater Universitas Islam Negri Raden Intan Lampung khususnya, dan

umumnya untuk pinpinan dan para Santri Pondok Pesantren Darul

Ad‟iyyah desa kaliasin kecamatan tanjung bintang.

F. Metode Penelitian

Untuk memperoleh data-data yang di perlukan dalam penulisan proposal ini,

digunakan metode sebagai berikut:

1. Jenis dan sifat penelitian

a. Jenis penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Yaitu

penelitian yang dilakukan dalam kanca kehidupan yang sebenarnya.10

Menurut Handari Nawawi penelitian lapangan atau field research adalah

kegiatan penelitian yang dilakukan lingkungan masyarakat tertentu, baik di

lembaga-lembaga dan organisasi-organisasi kemasyarakatan maupun

lembaga-lembaga pemerintahan.11

Dilihat dari jenisnya maka dalam penelitian ini menggunakan metode studi

kasus kualitatif untuk mengidentifikasi masalah yang berhubungan dengan

10 Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Social (Jakarta:Gramedia Pustaka,1981), h.93.

11 Handari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta:Gadjah Mada University

Press,1998), h.31.cet. ket-VIII

Page 24: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

10

sistem pengawasan dalam meningkatkan kedisiplinan santri desa kaliasin

kecamatan tanjung bintang.

b. Sifat penelitian

Penelitian ini bersifat deskritif yaitu menggambarkan secara tepat dari

sifat-sifat dari individu, gejala-gejala, dan situasi kelompok tertentu atau

untuk menetapkan frekuensi adanya hubungan tertentu suatu gejala dalam

masyarakat.12

Maksud dari metode ini penulis pergunakan untuk menggambarkan yang

sebenarnya, guna memberikan penjelaskan penjelasan terhadap pokok

permasalahan yang di teliti dan berarti bukan bersifat meenguji atau mencari

teori baru, yaitu mendeskripsikan data-data tentang sistem pengawasan

Pondok Pesantren Darul Ad‟iyyah Desa Kaliasin Kecamatan Tanjung Bintang

Lampung Selatan dalam meningkatkan kedisiplinan santri.

2. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi juga dapat dikatakan jumlah keseluruhan unit analisis yang

akan diselidiki karakteristiknya. Menjadi populasi dalam penelitian adalah

pimpinan Pondok Pesantren Darul Ad‟iyyah desa kaliasin kecamatan

tanjung bintang yang merencanakan sistem pengawasan dan melaksanakan

pengawasan adalah para santri Pondok Pesantren Darul Ad‟iyyah Desa

12 Koentjaranigrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta:Penerbit Gramedia

Pustaka,1981), h.62

Page 25: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

11

Kaliasin Kecamatan Tanjung Bintang Lampung Selatan.13

Adapun yang

menjadi populasi dalam penelitian ini berjumlah 109 orang.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian dari unit-unit yang ada dalam populasi yang ciri-

ciri karakteristiknya benar-benar diselidiki.14

Dalam penelitian ini

digunakan Teknik Non Random sampling yaitu “tidak semua individu

didalam populasi diberi peluang yang sama yang ditugaskan menjadi

anggota sample.15

Untuk pengambilan sampel yaitu penulis menggunakan

teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dimana

sampel yang dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa populasi tersebut

yang paling baik untuk dijadikan sampel penelitian.

Berdasarkan pengertian diatas,kriteria untuk menjadi sampel dalam

penelitian ini adalah :

1. Bagian kesantrian (keamanan),

2. Pengurus pondok yang selalu aktif memberikan pembinaan dan

pengajaran.

3. Pengurus kamar (penanggung jawab kamar) disetiap kamar masing-

masing santri.16

13 Prasurvei Pondok pesantren darul ad’iyyah,tanjung bintang, 10 Oktober 2017 14

Holidi,Pengantar Metode Penelitian,(Lampung:Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Iain

Raden Intan Lampung,2009), h.62 15

Sutrisno Hadi,Metode Research Ll,(Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi,UGM

Yogyakarta,1986), h.70 16

Pra survei pondok pesantren Darul Ad’iyyah, Tanjung Bintang,25 juli 2018

Page 26: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

12

Berdasarkan kriteria tersebut diatas, sampel dari pengurus dalam

penelitian ini berjumlah 5 orang.

Adapun kriteria santri adalah:

1. Santri yang sekolah menengah keatas.

2. Santri yang rajin melakukan kegiatan-kegiatan dalam pondok

pesantren.

3. Santri yang pernah melakukan pelanggaran.

Kriteria tersebut diatas yang dijadikan sample santri dalam penelitian

ini berjumlah 10 orang.

Dari kriteria-kriteria diatas yang penulis jadikan sample dalam penelitian

ini berjumlah 15 orang.

3. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah cara yang dapat dipergunakan untuk

penelitian, mengumpulan data-data atau informasi dalam suatu penelitian

untuk mempermudah dalam pengambilan data lapangan penulis

mempergunakan metode pengumpulan data sebagai berikut.

a. Metode interview (wawancara)

Interview merupakan cara pengumpulan data dengan jalan tanya jawab

sepihak yang dikerjakan secara sistematik dan berlandaskan tujuan

Page 27: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

13

penelitian.17

Definisi lain, yang dimaksud dengan wawancara adalah proses

memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab,

sampai bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si

penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan

interview guide (panduan wawancara).

Sedangkan dalam penulisan ini penelitian dengan menggunakan metode

interview bebas terpimpin dimana penginterview mempersiapkan

pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti.

Yaitu informasi yang kurang jelas ditanyakan kembali kepada obyek

penelitian, sehingga dikemukakan data yang jelas serta yang di interview

pun tidak merasa lelah waktu di ambil data-datanya.

Metode ini sebagai metode utama dalam pengumpulan data, karena

metode ini dapat digunakan untuk segala lapisan, sehingga secara penulis

menganggap cara yang paling tepat untuk menghimpun data yang

diperlukan, dengan demikian informasi yang berkaitan dengan masalah

dapat diperoleh dengan lengkap.

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang sistem

pengawasan dalam meningkatkan kedisiplinan santri Pada Pondok

Pesantren Darul Ad‟iyyah Desa Kaliasin Kecamatan Tanjung Bintang

Lampung Selatan dan faktor pendukung dan penghambat yang akan di

17 Marzuki,Metodologi Riset: Panduan Penelitian Bidang Bisnis Dan Sosial, Edisi Kedua

(Yogyakarta:Ekonisia Kampus Fakultas Ekonomi UII,2005),hal.66.

Page 28: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

14

interview adalah pengurus atau pimpinan Pondok Pesantren Darul

Ad‟iyyah Desa Kaliasin Kecamatan Tanjung Bintang Lampung Selatan.

b. Metode Observasi

Metode Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistem

fenomena-fenomena yang diselidiki, dimana melihat kejadian dan

kenyataan langsung dalam kehidupan. Maksud dengan menggunakan

metode ini penulis akan meneliti untuk mendapatkan data yang sistematik

terhadap masalah yang ada. Dengan pengamatan seperti ini, maka

kenyataan dilapangan dapat diketahui secara efektif serta dapat di

pertanggung jawabkan.

Observasi dalam hal ini penulis menggunakan jenis observasi

partisipasi, yaitu observasi yang melibatkan peneliti secara langsung dalam

kegiatan pengamatan dilapangan dan metode ini sebagai pelengkap data

yang diperoleh dari interview dengan yang tidak aktif masalah-masalah

yang diobservasi adalah sistem pengawasan dalam meningkatkan

kedisiplinan santri

c. Metode Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung

ditunjukkan pada subjek peneliti, namun melalui dokumen.18

Dokumen

18 Ibid.

Page 29: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

15

yang digunakan dapat berupa buku harian, surat pribadi, laporan notulen

rapat, catatan khusus dalam pekerjaan sosial dan dokumen lainnya.19

Tujuan penggunaan metode ini adalah untuk mendapatkan informasi

tentang sejarah berdirinya Pondok Pesantren Darul Ad‟iyyah Desa Kaliasin

Kecamatan Tanjung Bintang Lampung Selatan , dan lain-lain termasuk

foto-foto kegiatan, tentunya yang berhubungan dengan sistem pengawasan

dalam meningkatkan kedisiplinan santri Pada Pondok Pesantren Darul

Ad‟iyyah Desa Kaliasin Kecamatan Tanjung Bintang Lampung Selatan.

Metode ini digunakan sebagai metode pembantu serta sebagai perlengkap

data-data maupun keadaan yang tergambar di tempat penelitian,

diharapkan dapat membantu penulis dalam mendapatkan data-data yang

lebih obyektif dan konkriit.

d. Analisis Data

Analisa yang telah dilakukan kemudian ditarik suatu kesimpulan

dengan menggunakan metode induktif, yaitu penyimpulan suatu hal yang

bersifat khusus menuju kepada ha-hal bersifat umum dan dari kesimpulan

ini adalah jawaban dari permasalahan yang ada di dalam bahasan

Setelah data diolah dan di klasifikasi, maka tahap berikutnya data

tersebut akan dianalisa dengan menggunakan cara berfikir induktif, yaitu

dari rangkaian yang bersifat khusus yang diambil dari individu kemudian

19 Ibid

Page 30: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

16

ditarik pada kesimpulan yang bersifat umum. Jadi dapat dikumpulkan

bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun data secara

sistematis yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan

dokumentasi. Dengan cara menyatukan data kedalam kategori,

menjabarkan kedalam unit-unit, memilih mana yang penting dan yang akan

di pelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri

sendiri maupun orang lain.

G. Tinjauan Pustaka

Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis banyak membaca skripsi yang

telah dibuat sebelumnya. Hal ini penulis lakukan agar penulis mendapat

tambahan pengetahuan serta dapat dijadikan sebagai perbandingan. Sejauh

penelusuran yang telah dilakukan, peneliti menjumpai hasil penelitian yang

mempunyai titik singgung dengan judul yang diangkat dalam penelitian ini,

yaitu :

Nama : Mayu Shofa, NPM : 1341030015, Jurusan : Manajemen Dakwah,

Fakultas :Dakwah Dan Ilmu Komunikasi UIN Raden Intan Lampung, Judul

skripsi : Fungsi Pengawasan Pondok Pesantren Modern NU Terhadap

Peningkatan Pelaksanaan Ibadah Sholat Santri Di Desa Negeri Agung

Kecamatan Talang Padang Kabupaten Tanggamus.

Page 31: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

17

Perbedaan yang ada di skripsi ini bisa dilihat dengan jelas antara penulis

dengan saudara Mayu Shofa yaitu terdapat pada fokus penelitiannya. Penulis

memfokuskan penelitian ini pada Sistem Pengawasan Dalam meningkatkan

kedisiplinan santri Pondok Pesantren darul ad‟iyyah desa kaliasin kecamatan

tanjung bintang lampung selatan, sedangkan saudara Mayu Shofa lebih

memfokuskan pada Fungsi Pengawasan Pondok Pesantren Modern NU

Terhadap Peningkatan Pelaksanaan Ibadah Sholat Santri Di Desa Negeri

Agung Kecamatan Talang Padang Kabupaten Tanggamus..

Nama : Irwan Saputra, NPM : 0941030023, Jurusan : Manajemen

Dakwah, Fakultas :Dakwah Dan Ilmu Komunikasi UIN Raden Intan

Lampung, Judul skripsi : Gaya Kepemimpinan Dalam Mengembangkan

Sumber Daya Manusia Di Pondok Pesantren Al-Hikmah Bandar Lampung.

Perbedaan yang ada di skripsi ini bisa dilihat dengan jelas antara penulis

dengan saudara Irwan Saputra yaitu terdapat pada fokus penelitiannya. Penulis

memfokuskan penelitian ini pada Sistem Pengawasan Dalam meningkatkan

kedisiplinan santri Pondok Pesantren darul ad‟iyyah desa kaliasin kecamatan

tanjung bintang lampung selatan, sedangkan saudara Irwan Saputra lebih

memfokuskan pada Gaya Kepemimpinan Dalam Mengembangkan Sumber

Daya Manusia Di Pondok Pesantren Al-Hikmah Bandar Lampung.

Page 32: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

18

Nama : Khoirun Nisa‟, NPM : 1041030032, Jurusan : Manajemen

Dakwah, Fakultas :Dakwah Dan Ilmu Komunikasi UIN Raden Intan

Lampung, Judul skripsi : Strategi Pemasaran Pondok Pesantren Nurul „Ulum

Kauman Kota Gajah Lampung Selatan.

Perbedaan yang ada di skripsi ini bisa dilihat dengan jelas antara penulis

dengan saudara Khoirun Nisa‟ yaitu terdapat pada fokus penelitiannya.

Penulis memfokuskan penelitian ini pada Sistem Pengawasan Dalam

meningkatkan kedisiplinan santri Pondok Pesantren darul ad‟iyyah desa

kaliasin kecamatan tanjung bintang lampung selatan, sedangkan saudara

Khoirun Nisa‟lebih memfokuskan pada Strategi Pemasaran Pondok Pesantren

Nurul „Ulum Kauman Kota Gajah Lampung Selatan.

Page 33: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

19

BAB II

PENGAWASAN DAN KEDISIPLINAN

A. Pengawasan

1. Pengertian Pengawasan

Dalam Al-Qur’an seperti firman Alla SWT

Artinya: amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-

apa yang tidak kamu kerjakan.” (QS As Shaff :3)1

Ayat tersebut memberikan ancaman dan peringatan terhadap orang yang

mengabaikan pengawasan terhadap perbuatannya.

Pengawasan merupakan fungsi manajemen yang paling pesensial, sebaik apa

pun pekerjaan yang dilaksanakan tanpa adanya pengawasan tidak dapat

dikatakan berhasil. Pengawasan yang berhubungan dengan tindakan atau usaha

penyelamatan jalannya perusahan kearah tujuan yang di inginkan yakni tujuan

yang telah direncanakan. Seorang manajer yang melakukan tugas pengawasan

haruslah sungguh-sungguh mengerti arti dan tujuan dari pada pelaksanaan tugas

pengawasan.

Pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses untuk “menjamin” bahwa

tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Pengertian ini menunjukan

adanya hubungan yang sangat erat antara perencanaan dan pengawasan, karena

1 Kementrian Agama RI , Al-Qur’an dan terjemahannya, (Cv.Gema Risalah Press Bandung;1993)

Page 34: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

20

dapat dikatakan rencana itulah sebagai standar atau alat pengawasan bagi

pekerjaan yang sedang berjalan.

Pengawasan berarti bahwa manajer berusaha untuk menjamin bahwa

organisasi bergerak kearah tujuannya. Apabila ada bagian tertentu dari

organisasi ini berada pada jalan yang salah atau terjadi penyimpangan, maka

manajer berusaha menemukan penyebabnya kemudian memperbaiki atau

meluruskan kejalan yang benar.2 Mengingat hubungan erat antara perencanaan

dengan pengawasan beberapa ahli dalam memberikan definisi pengawasan

sebagai berikut:

Henry Stephen P. Robins & mary coulter, merumuskan pengawasan sama

dengan pengendalian sebagai proses-proses memantau kegiatan-kegiatan untuk

memastikan bahwa kegiatan-kegiatan itu diselesaikan sebagaimana telah

direncanakan dan proses mengoreksi setiap penyimpangan yang berarti.

James AF. Stoner & R. Edward Freeman, mengistilahkan pengawasan sama

dengan pengendalian manajemen adalah proses yang memastikan bahwa

aktivitas aktual sesuai dengan aktivitas yang direncanakan.

Berdasarkan uraian diatas dapat kita simpulakan bahwa pengawasan atau

pengendalian harus ditegakkan pada saat perencanaan berlangsung. Akan tetapi,

pengawasan atau pengendalian itu merupakan suatu konsep yang lebih

menyerap, konsep yang membantu para manajer memantau efektivitas dari

2 Usman Effendi, Asas Manajemen,(Jakarta,PT Raja Grafindo Persada,2014) cet-1 h.205

Page 35: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

21

perencanaan, pengorganisasian, dan pimpinan mereka mengambil tindakan

perbaikan begitu dibutuhkan . langkah awal proses pengawasan adalah

sebenarnya langkah perencanaan, penetapan tujuan, standar atau sasaran

pelaksanaan suatu kegiatan.3

1. Pengawasan tidak langsung

Yang dimaksud pengawasan tidak langsung ialah pengawasan dari

jarak jauh. Pengawasan ini dilakukan melalui laporan yang disampaikan

oleh para bawahan, bentuk pengawasan seperti ini dapat berupa :

a. Laporan secara lisan : pengawasan dilakukan dengan mengumpulkan

fakta-fakta melalui laporan lisan yang diberikan para bawahan.

Dengan cara ini kedua pihak harus aktif, bawahan memberikan laporan

lisan tentang hasil pekerjaannya dan atasan dapat bertanya lebih lanjut

untuk memperoleh fakta-fakta yang diperlukannya. Pengawasan

seperti ini dapat mempererat hubungan antar organisasi, karena adanya

kontak langsung melalui wawancara antara mereka.

b. Laporan tertulis : merupakan suatu pertanggung jawaban bawahan

kepada atasannya mengenai pekerjaan yang dilaksanakannya, sesuai

dengan instruksi dan tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Dengan

laporan tertulis sulit pimpinan menentukan mana yang berupa

kenyataan dan apa saja yang berupa pendapat. Keuntungannya untuk

3 Ibid h.206

Page 36: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

22

pemimpin dapat digunakan sebagai pengawasan dan bagi pihak lain

dapat gigunakan untuk menyusun rencana berikutnya.

c. Laporan khusus : selain laporan lisan dan tertulis menurut manullang

pengawasan masih mempunyai satu teknik lagi, yaitu pengawasan

melalui laporan kepada hal-hal yang bersifat khusus. Pengawasan yang

berdasarkan pengecualian (control by exception) adalah suatu sistem

pengawasan dimana pengawas itu ditunjukan pada masalah

pengecualian. Jadi pengawasan hanya dilakukan bila diterima laporan

yang menunjukkan adanya peristiwa-peristiwa yang istimewa.

2. Pengawasan langsung

Dalam pengawasan langsung dapat dilakukan dengan peninjauan pribadi

yaitu inspeksi dengan jalan meninjau secara pribadi sehingga dapat dilihat

sendiri pelaksanaan pekerjaan. Cara ini mengandung kelemahan,

menimbulkan kesan kepada bawahan bahwa mereka diamati secara keras

dan kuat sekali. Menurut SP Siagian menyatakan bahwa yang dimaksud

dengan pengawasan langsung adalah apabila pimpinan organisasi

melakukan sendiri terhadap kegiatan yang sedang dijalankan oleh para

bawahannya. Pengawasan langsung dapat berupa inspeksi langsung,

pengamatan langsung ditempat, dan membuat laporan di tempat.

Namun, ada yang perpendapat bahwa cara inilah yang terbaik, karena

melakukan kontak langsung antara atasan dan bawahan dapat dipererat

Page 37: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

23

serta, kesukaran dalam praktik dapat dilihat langsung dan tidak dapat

dikacaukan oleh pendapat bawahan sebagaimana mungkin terselip dengan

cara menerima laporan tertulis .4

Menurut Arifin kekuatan dari pewasan tidak langsung adalah adalah

dibutuhkan waktu pendek, dan tidak perlu terjun langsung ke setiap

lapangan. Kelemahannya adalah sering bawahan melaporkan hal-hal yang

positif saja. Padahal pimpinan harus mengetahui hal yang positif sekaligus

negatif agar tidak salah berrkesimpulan dan salah dalam mengambil

keputusan.

Kesimpulannya ialah bahwa pengawasan tidak akan dapat berjalan

dengan baik apabila hanya bergantung kepada laporan saja. Adalah

bijaksana apabila pemimpin organisasi menggabungkan teknik pengawasan

langsung dan tidak langsung dalam melakukan fungsi pengawasan itu.

Dengan teknik-teknik yang telah dijelaskan di atas diharapkan

pelaksanaan pengawasan dapat berjalan dengan efektif dan efisien, sehingga

dalam melakukan pengawasan juga lebih mudah. Dan hasil dari pengawasan

dapat dijadikan evaluasi atau acuan untuk pengambilan kebijakan

berikutnya.

4 Ibid.

Page 38: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

24

2. Maksud Pengawasan

Pengawasan itu dimaksudkan untuk mencegah atau memperbaiki

kesalahan-kesalahan, penyimpangan, ketidak sesuaian, penyelewengan dan

lainnya yang tidak sesuai dengan tugas dan wewenang yang telah

ditentukan. Jadi maksud pengawasan bukan mencari kesalahan terhadap

orangnya, tetapi mencari kebenaran terhadap hasil pelaksanaan

pekerjaannya.5

3. Tujuan Pengawasan

Pengawasan bertujuan agar hasil pelaksanaan pekerjaan diperoleh secara

berdaya guna (efisien) dan hasil guna (efektif), sesuai dengan rencana yang

telah ditentukan sebelumnya.

Menurut M.Manulang dalam bukunya dasar-dasar manajemen, tujuan

adanya pengawasan adalah mengusahakan agar apa yang rencanakan

menjadi kenyataan daan agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan intruksi

yang telah dikeluarkan, dan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan serta

kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan serta rencana

berdasarkan pertemuan-pertemuan tersebut dapat diambil tindakan untuk

memperbaikinya baik pada waktu itu ataupun yang akan datang.6

5 Soewarno handayaningrat, pengantar studi ilmu administrasi dan manajemen,(jakarta:CV haji masagung,1990), h.143

6 M.Manulang, Dasar-Dasar Manajemen,(Yogyakarta:Gajah Muda Uiversitya Press,2002), h.173

Page 39: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

25

Sedangkan tujuan pengawasan menurut melayu, S.P. Hasibuan adalah:

a. Supaya proses pelaksanaan dilakukan sesuai dengan ketentuan-

ketentuan dari rencana

b. Melakukan tindakan perbaikan jika terjadi penyimpangan-

penyimpangan

c. Supaya tujuan yang dihasilkan sesuai dengan rencana.7

4. Proses Pengawasan

Dalam melaksanakan fungsi pengawasan hal yang paling utama yang

harus dilakukan adalah menentukan langkah-langkah dari proses

pengawasan karena pengawasan karena pengawasan merupakan suatu

proses dalam pencapaian tujuan dari langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menentukan standar yang akan digunakan sebagai dasar pengawasan.

b. Mengukur pelaksanaan atau hasil yang telah dicapai.

c. Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar.

d. Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan.8

Abd. Rosyid Shaleh mengemukakan bahwa pengawasan dapat diartikan

sebagai proses pemeriksaan dari usaha agar aktivitas dapat berjalan sesuai

dengan rencana yang telah digariskan, oleh karenanya proses pengawasan

itu terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:

7 Melayu, S.P. Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian Masalah,(Jakarta:Bumi Aksara,2006), h.242

8 Ibid., h.245

Page 40: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

26

1. Menetapkan Standar (alat)

2. Mengadakan pemeriksaan dan penelitian terhadap pelaksanaan tugas

dengan standar yang di tetapkan.

3. Mengadakan tindakan-tindakan perbaikan.9

Langkah pertama dalam proses pengawasan adalah menetapkan standar

atau alat ukur. Karena dengan alat ukur tersebut, akan diketahui apakah

tugas yang telah ditentukan telah berjalan dengan baik atau sebaliknya.

Langkah yang selanjutnya yaitu diadakan pemeriksaan dan penelitian untuk

mengetahui bagaimana dan sejauh mana rencana yang telah ditentukan itu

berhasil dapat dilaksanakan, adapun cara-cara yang dilakukan dalam proses

pemeriksaan dan penelitian ini dapat dilakukan dengan beberapa macam

yaitu :

a) Peninjau pribadi.

b) Laporan secara lisan.

c) Laporan secara tertulis.

d) Laporan dengan penelitian terhadap hal-hal yang bersifat istimewa atau

perkecualian.10

Setelah melakukan pemeriksaan dan penelitian terhadap yang telah

ditetapkan dengan beberapa macam cara yang seperti dijelaskan diatas, dan

9 Abd.Rosyid Shaleh,Manajemen Dakwah Islam,(Jakarta: Bulan Bintang,1997), h.142

10 Ibid., h.144-145

Page 41: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

27

setelah diperoleh informasi dengan selengkap-lengkapnya mengenai

pelaksanaan tugas dan hasilnya, maka langkah berikutnya adalah

membandingkan pelaksanaan tugas dengan standar dan dari hasil

perbandingan itu dapatlah di dalam penilaian terhadap hasil kerja atau

kinerja yang telah dilakukan apakah sesuai dengan standar yang telah

ditetapkan atau sebaliknya telah terjadi penyimpangan-penyimpangan dan

jika terjadi penyimpangan maka langkah yang terakhir adalah mengadakan

tindakan perbaikan dan sebelum melakukan tindakan perbaikan dan

pembetulan maka harus diketahui terlebih dahulu dengan jelas faktor-faktor

apa yang menyebabkan terjadinya penyimpangan sehingga tindakan yang

di ambil tepat mencapai sasaran yang dimaksud.

Dalam melakukan proses pengawasan, agar dapat berjalan dengan baik

dan efektif, maka ada beberapa syarat atau prinsip-prinsip pengawasan

yang perlu diketahui:

a. Dapat mereflektif sifat-sifat dan kebutuhan dari kegiatan-kegiatan yang

diawasi.

b. Dapat segera melaporkan penyimpangan-penyimpangan.

c. Dapat mereflektifkan pola organisasi.

d. Pengawasan harus fleksible dan tidak baku.

e. Dapat dimengerti.

f. Dapat menjamin diadakannya tindakan korelatif

Page 42: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

28

g. Pengawasan harus memperhatikan sifat ekonomis.11

5. Tipe-Tipe Pengawasan

Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa pengawasan merupakan fungsi

manajemen yang paling esensial, sebaik apa pun pekerjaan yang

dilaksanakan tanpa adanya pengawsan tidak dapat dikatakan berhasil.

Pengawasan yang berhubungan dengan tindakan atau usaha penyelamatan

jalannya perusahaan ke arah tujuan yang diinginkan yakni tujuan yang

telah direncanakan. Adapun tipe0tipe pengawasam sebagai berikut :

a. Pengawasan pendahuluan (feed forward control) atau disebut steering

control : yaitu melakukan antisipasi masalah-masalah atau

penyimpangan-penyimpangan dari standar yang dibuat, sebelem tahap

kegiatan tertentu diselesaikan.

b. Pengawasan secara bersama (concurrent control) sering disebut

pengawasan Ya – Tidak: yaitu pengawasan yang dilakukan bersamaan

dengan pelaksanaan kegiatan. Tipe pengawasan ini merupakan proses

yang harus memenuhi persyaratan sebelum kegiatan dilaksanakan.

c. Pengawasan umpan balik (feed back control) atau past action control

yaitu: pengawasan yang dilakukan mengukur hasil-hasil dari suatu

kegiatan yang telah selesai.

11 Manulang, OP.Cit, h.174

Page 43: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

29

Pengawasan kegiatan sebelum dilaksanakan dan pengawasan kegiatan

sedang dilaksanakan adalah yang paling memadai untuk dilaksanakan,

namun hal ini memerlukan biaya yang cukup mahal. Segala kegiatan tidak

mungkin terus-menerus untuk dimonitor, dan pengawasan yang berlebihan

akan menjadikan produktivitas berlebihan.12

6. Prosedur Pengawasan

Secara sederhana proses pengawasan terdiri dari tiga kegiatan pokok, yaitu:

1. Memantau (monitoring)

2. Menilai, dan

3. Melaporkan hasil-hasil temuan, kegiatan atau monitoring dilakukan

terhadap kinerja aktual (actual performance), hasil dalam proses

maupun hasil. Aktivitas yang sedang dan telah dilakukan terhadap

kinerja aktual (actual performance), baik dalam proses maupun

hasilnya.13

7. Pentingnya Pengawasan

Pengawasan menyatakan ukuran merupakan dan suatu sebaran perilaku.

Jika manajer tidak dapat mengukur berarti manajer tidak dapat mengawasi

atau mengendalikan. Dalam sebuah organisasi terutama bila menghadapi

12 Tani Handoko,MANAJEMEN edisi 2,(YOGYAKARTA:BPFE-YOGYAKARTA,2009) h.361

13 Nanang fattah,ekonomi & pembiayaan pendidikan,(bandung:pt remaja rosdakarya,2004)h.65

Page 44: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

30

peralatan yang berpotensi memengaruhi kehidupan seseorang, perlu

disadari bahwa kebutuhan untuk membatasi sebaran perilaku. 14

8. Pendekatan Sistem Pengawasan

Pendekatan sistem pengawasan merupakan suatu proses terus terang,

dalam praktiknya manajer memang menghadapi sejumlah tantangan dalam

merancang sistem pengawasan yang memberi umpan balik yang akurat

dengan cara yang tepat waktu dan ekonomis yang dapat diterima oleh

anggota organisasi. Kebanyakan masalah berasal dari keputusan tentang

apa yang harus dikendalikan dan berapa sering kemajuan perlu diukur.

B. Kedisiplinan

1. Pengertian kedisiplinan

Disiplin adalah rasa taat dan patuh terhadap nilai yang dipercaya dan

menjadi tanggung jawabnya. Dengan kata lain disiplin adalah patuh terhadap

peraturan atau tunduk pada pengawasan dan pengendalian. Sedangkan

pendisiplinan adalah sebuah usaha yang dilaksanakan untuk menanamkan nilai

atau pemaksaan supaya subjek mentaati sebuah peraturan.

Disiplin merupakan sikap yang selalu tepat janji, sehingga orang lain percaya

karena modal seseorang dalam wirausaha adalah mendapat kepercayaan dari

orang lain.

14 Ibid h.363

Page 45: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

31

Disiplin berasal dari bahasa latin discere yang artinya belajar. Disiplin

asalnya dari bahasa inggris yaitu “disciple” yang artinya pengikut atau murid.

Untuk memperoleh gambaran tentang kedisiplinan, berikut penulis uraikan

pengertian kedisiplinan menurut para ahli :

a. Menurut Wardiman Djojonegoro, disiplin adalah suatu kondisi yang

tercipta dan terbentuk melalu proses dari serangkaian perilaku yang

menunjukkan nilai- nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan

ketertiban.15

b. Menurut Soegeng Prijodarminto, disiplin adalah kondisi yang tercipta dan

terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan

nilai-nilai ketaatan, kepatuhan kesetiaan, keteraturan ketertiban. Niai-nilai

tersebut telah menjadi bagian perilaku dalam kehidupannya. Perilaku itu

tercipta melalui proses binaan melalui keluarga, pendidikan dan

pengalaman.16

c. Menurut Suharsimi Arikunto, memberikan disiplin sebagai bentuk

kepatuhan seseorang terhadap aturan-aturan atau tata tertib yang berlaku

atas dorongan dari dalam diri seseorang yang sesuai dengan kata hatinya.17

15 Wardiman Djojonegoro,Pembudayaan Disiplin Nasional, (Jakarta:CV.Minijaya Abadi,1998) hal.20

16 Soegeng Prijodarminto, Disiplin Kiat Menuju Sukses, (Jakarta:Abadi,1994) hal. 23. 17 Suharsimi Prijodarminto,Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi,(Jakarta:Rineka

Cipta,1993) hal.114

Page 46: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

32

d. Menurut Mas’ud Abdul Qohar disiplin diartikan sebagai patuh terhadap

peraturan yang sangat keras dari organisasi.18

e. Menurut Nurcholis Madjid menyatakan disiplin adalah sejenis perilaku taat

dan patuh yang sangat terpuji.19

Selanjutnya dijelaskan bahwa kepatuhan

tersebut merupakan keikut sertaan yang bertanggung jawab dalam

melaksanakan hal-hal yang terpuji dan tidak melanggar larangan Allah.

Ketaatan terhadap peraturan ini juga dilaksanakan secara sadar, ikhlas lahir

batin, sehingga timbul rasa malu untuk melanggarnya. Bila melanggar akan

terkena sanksi, baik sanksi terhadap sesama manusia maupun sanksi Tuhan

yang Maha Esa. Oleh karena itu ada rasa takut untuk melanggar peraturan

dan norma yang berlaku tersebut, sehingga seseorang menjadi disiplin.

2. Dasar Disiplin

Disiplin sangat penting dalam kehidupan manusia. Orang yang disiplin

akan sukses dalam kehidupan masyarakat yang disiplin akan mencerminkan

ketenangan dan ketentraman. Sebaliknya orang yang tidak disiplin akan rugi

dalam kehidupannya dan merugikan kehidupan orang lain. Masyarakat yang

tidak disiplin akan rugi, dokter yang tidak disiplin akan membahayakan pasien,

pengguna lalu lintas yang tidak disiplin akan menimbulkan kekacauan. Dalam

18 Mas’ud abdul Qohar,kamus ilmiyah populer,(surabaya:bintang pelajar,1994) hal.77

19 Nurcholis Madjid,Masyarakat Religius,(Jakarta:Paramida,1997) hal.87

Page 47: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

33

masyarakat pendidikan atau lingkungan sekolah jika tidak disiplin, maka

kegiatan belajar mengajar tidak akan mencapai target yang maksimal.

Adapun dasar kedisiplinan menurut Al-Qur’an adalah Surah An-Nisa’ ayat

103 :

Artinya : Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah

Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. kemudian

apabila kamu telah merasa aman, Maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana

biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas

orang-orang yang beriman. (QS. An-Nisa’:4:103)

3. Bentuk-Bentuk Kedisiplinan

Bentuk-bentuk kedisiplinan diantaranya ialah:

1) Disiplin beribadah

Siswa dapat mengaktualisasikan dirinya sebagai seorang muslim yang

patuh dan taat kepada Allah SWT dalam bentuk beribadah diantaranya :

a. Disiplin dalam melaksanakan sholat

Secara tidak langsung sholat merupakan pendidikan yang positif dan

melatih untuk disiplin yang menjadikan manusia hidup teratur dengan

Page 48: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

34

penuh kepastian. Dengan kewajiban sholat 5 waktu dalam semalam,

seorang muslim tentu memperhatikan waktu dan sadar dengan

perjalanan hidupnya. Kebiasaan untuk melaksanakan sholat harus

ditanamkan kepada anak-anak kita karena latihan-latihan yang berbau

keagamaan yang merupakan ibadah kongkrit seperti sembahyang,

puasa, membaca Al-Qur’an dan berdoa bila dibiasakan pada anak kita

maka akan timbul rasa senang pada anak untuk melakukannya.20

b. Disiplin dalam melaksanakan puasa

Puasa dikenal dengan sebutan shiyam atau saum yang berasal dari

bahasa arab yang artinya berpantangan atau menahan diri dari sesuatu.

Sedangkan secara istilah, puasa adalah menahan diri dari pada

sesuatu yang membatalkan satu hari lamanya mulai terbit fajar sampai

terbenamnya matahari dengan niat dan beberapa syarat.

Puasa mengandung nilai rohani yang melatih rohani agar disiplin,

melatih diri terhadap batasan-batasan yang ditentukan, sedangkan nilai

jasmani dari ibadah puasa adalah mengatur sistem pencernaan agar

dapat diproduksi dengan baik. Jadi bila dilihat dari dua nilai tersebut

maka nyatalah bahwa dengan menjalankan ibadah puasa akan dapat

terpelihara kehidupan jasmani dan rohani yang seimbang. Oleh karena

20 Sayid sabiq,fiqhus sunnah I,(bandung:Al-ma’arif,1993) hal. 191

Page 49: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

35

itu puasa diajarkan kepada anak didik agar mereka terbiasa

melakukannya.

4. Tujuan disiplin

Menurut Ellen G White, disiplin mempunyai tujuan sebagai berikut :

a. Perintah atas diri.

b. Menaklukan kuasa kemauan.

c. Memperbaiki kebiasaan-kebiasaan.

d. Mengajarkan menghormati orang tua dan illahi.

e. Penurutan atas dasar prinsip.

f. Menghancurkan benteng setan,

Sedangkan menurut Emile Durkheim tujuan disiplin adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengembangkan suatu keteraturan dalam tindakan manusia.

b. Untuk memberikan sasaran tertentu sekaligus membatasi cakrawala.

5. Manfaat disiplin

a. Tumbuhnya kepekaan

Anak yang tumbuh menjadi pribadi yang peka/berperasaan halus dan

percaya pada orang lain. Sikap ini bisa memudahkan dirinya mengungkap

perasaannya kepada orang lain, termasuk orang tuanya. Sehingga anak

akan mudah menyelami perasaan orang lain juga.

Page 50: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

36

b. Tumbuhnya kepedulian

Dengan disiplin membuat anak menjadi mempunyai integritas, selain bisa

memikul tanggung jawab, dapat memecahkan masalah dengan baik, cepat

dan mudah.

c. Mengajarkan keteraturan

Seseorang anak akan bisa mempunyai pola hidup yang teratur dan dapat

mengelola waktu yang dimilikinya dengan baik.

d. Menumbuhkan ketenangan

Berdasarkan penelitian menunjukkan bayi yang tenang / jarang nangis

ternyata dapat memperhatikan lingkungan sekitarnya dengan baik, ia juga

lebih cepat berinteraksi dengan orang lain pada tahap berikutnya.

e. Tumbuhnya rasa percaya diri

Sikap ini berkembang ketika anak diberi sebuah kepercayaan untuk

melakukan suatu pekerjaan yang dapat ia kerjakan dengan sendiri.

f. Tumbuhnya kemandirian

Dengan belajar mandiri anak bisa diandalkan agar dapat memenuhi

kebutuhannya sendiri. Anak juga bisa mengeksplorasi lingkungan dengan

baik. Disiplin adalah bimbingan yang tepat kepada anak agar sanggup atau

mampu menentukan pilihan yang bijak.

Page 51: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

37

g. Tumbuhnya keakraban

Dengan kemampuan beradaptasi yang terus diasah. Anak akan menjadi

lebih cepat akrab dan ramah terhadap orang lain.

h. Membantu perkembangan otak

Ketika anak berusia 3 tahun, pertumbuhan otak sangat pesat, disini dia

menjadi peniru perilaku yang piawai. Ia bisa mencontoh dengan sempurna

tingkah laku orang tua yang disiplin, dengan sendirinya akan membentuk

kebiasaan dan sikap yang positif.

i. Membantu anak yang “sulit”

Terkadang pada anak yang berkebutuhan khusus kita lupa mereka juga

membutuhkan penanganan khusus, dengan dsiplin untuk menekankan

keteraturan khusus dapat hidup lebih baik.

j. Menumbuhkan sikap patuh

Dengan disiplin anak menuruti aturan yang ditetapkan orang tua atas

kemauan sendiri.

C. Pengawasan dalam pondok pesantren

Pengawasan dalam pondok pesantren sepenuhnya dilakukan oleh para

pengurus dan pimpinan pondok pesantren, dalam pengawasan harus adanya

program-program yang telah dirancang dalam struktur kegiatan program pondok

pesantren. Agar para pengurus lebih memperhatikan atau lebih mengawasi

kegiatan para santri dalam menerapkan kedisiplinan.

Page 52: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

38

Peran pengawas dipondok pesantren sangat mendukung dalam pelaksanaan

pendidikan dan kedisiplinan santri, karena tanpa adanya pengawas maka tidak

mungkin juga sebuah pondok pesantren akan berjalan baik dan bermutu. Di dalam

pondok pesantren para pengurus harus mengawasi para santri selama didalam

pondok untuk melakukan segala kegiatan seperti memasak,mengaji,sholat wajib

maupun sunah, mengajar TPA bagi santri non mukim semua harus tepat pada

waktunya.

Para santri diharuskan menerapkan kedisiplinan, baik dalam melakukan

apapun itu. Jika para santri ada yang melanggar peraturan di dalam pondok

pesantren para pengurus wajib menegur nya agar santri tidak dapat

mengulanginya kembali bila perlu setiap ada yang melanggar peraturan yang

dibuat di dalam pondok itu harus ada sanksi atau hukuman.

Tujuan dari pengawasan dipondok pesantren adalah untuk mengusahakan agar

apa yang direncanakan menjadi kenyataan. Untuk dapat benar-benar merealisasi

tujuan utama tersebet, maka pengawasan pada taraf pertama bertujuan agar

pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan instruksi yang telah dikeluarkan, dan untuk

mengetahui kelemahan-kelemahan serta kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam

pelaksanaan rencana berdasarkan penemuan-penemuan tersebut dapat diambil

tindakan untuk memperbaikinya, baik pada waktu itu ataupun waktu-waktu yang

akan datang.

Page 53: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

39

Guna menyiapkan generasi yang baik dalam hal pengetahuan dan keilmuan,

pondok pesantren harus menerapkan sistem bimbingan dan pengawasan hingga

24 jam. Bimbingan serta pengawasan ini dipandu yang dipadu langsung oleh

sejumlah pengurus.

Sistem tersebut tidak lepas dari penyelenggaraan pendidikan keagamaan atau

diniyah, pembinaan serta membentuk karakter moralitas atau akhlakul karimah.

Disamping itu, dari sekian kegiatan serta sistem yang diterapkan dipondok, lebih

fokus pada ajaran akidah ahlussunah wal jama’ah (aswaja) serta menyiapkan

tunas bangsa yang unggul dalam keilmuan, matang dalam spiritual juga tangguh

dalam perjuangan.

Di pesantren terdapat beragam kegiatan yang bersifat harian, mingguan dan

tahunan. Kegiatan harian juga dilaksanakan seperti qiyamul lail, sholat

berjamaah, pengajian Al-Qur’an, madrasatul Qur’an, madrasah diniyah, belajar

bersama dan kegiatan-kegiatan yang lain. Sementara kegiatan mingguannya

meliputi latihan khithobah, manakib, shalawat,al-banjari, pengajian central kitab

adabut ta’lim wa muta’allim dan tafsir jalalin. Dan untuk kegiatan yang

dilakukan setiap tahunnya, diantaranya Haflatul Kubro, Isra’ Mi’raj Nabi

Muhammad SAW, ziarah wali songo dan wisuda santri.21

21 http://www.researchgate.net

Page 54: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

40

1. Pengertian pondok pesantren

Dalam pemakaian sehari-hari, istilah pesantren bisa disebut dengan

pondok saja atau kedua kata ini digabung menjadi pondok pesantran. Secara

esensial, semua istilah ini mengandung makna yang sama, kecuali sedikit

perbedaan. Asrama yang menjadi penginapan santri sehari-hari dapat

dipandang sebagai pembeda antara pondok dan pesantren.

Pada pesantren santrinya tidak disediakan asrama (pemondokan) di

komplek pesantren tersebut; mereka tinggal diseluruh penjuru desa sekeliling

pesantren (santri kalong) dimana cara dan metode pendidikan dan pengajaran

agama islam diberikan dengan sistem wetonan yaitu para santri datang

berduyun-duyun pada waktu-waktu tertentu.

Kata pondok berasal dari kata funduq (bahasa arab) yang artinya ruang

tidur, asrama atau wisma sederhana. Karena pondok memang sebagai tempat

penampungan sederhana dari para pelajar/santri yang jauh dari tempat

asalnya. Menurut manfred dalam ziemek kata pesantren berasal dari kata

santri yang diimbuhi awalan pe- dan akhiran –an yang berarti menunjukkan

tempat. Maka artinya adalah tempat para santri.

Dalam perkembangannya, perbedaan ini ternyata mengalami kekaburan.

Asrama (pemondokan) yang seharusnya sebagai penginapan santri-santri yang

belajar di pesantren untuk memperlancar proses belajarnya dan memilih

menjalin hubungan guru-murid secara lebih akrab, yang terjadi di beberapa

Page 55: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

41

pondok justru hanya sebagai tempat tidur semata bagi pelajar-pelajar sekolah

umum.

Tempat pengkajian kitab-kitab islam klasik yang memiliki asrama

(pemondokan) oleh masyarakat terkadang disebut pesantren. Sebenarnya

penggunaan gabungan kedua istilah secara integral yakni pondok dan

pesantren menjadi pondok pesantren lebih mengakomodasikan karakter

keduanya.

Pondok pesantren menurut M. Arifin berarti, suatu lembaga pendidikan

agama islam yang yang tumbuh serta diakui masyarakat sekitar, dengan

sistem asrama (komplek) di mana santri-santri menerima pendidikan agama

melalui sistem pengajian atau madrasah yang sepenuhnya berada di bawah

kedaulatan dari leadership seorang atau beberapa orang kiai dengan ciri-ciri

khas yang bersifat karismatik serta independen dalam segala hal.

Dalam penelitian ini, pesantren didefinisikan sebagai suatu tempat

pendidikan dan pengajaran yang menekankan pelajaran agama islam dan

didukung asrama sebagai tempat tinggal santri yang bersifat permanen.

2. Tujuan pesantren

Tujuan pendidikan merupakan bagian terpadu dari falto-faktor

pendidikan. Tujuan termasuk kunci keberhasilan pendidikan, di samping

faktor-faktor lainnya yang terkait : pendidik, peserta didik, alat pendidikan,

dan lingkungan pendidikan.

Page 56: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

42

Pesantren sebagai lembaga pendidikan tidak memiliki formulitasi tujuan

yang jelas, baik dalam tataran instituasional, kurikuler maupun instruksional

umum dan khusus. Tujuan yang dimilikinya hanya ada dalam angan-angan.

Seandainya pesantrem tidak memiliki tujuan, tentu aktivitas di lembaga

pendidikan islam yang menimbulkan penilaian kontroversial ini tidak

mempunyai bentuk yang konkret. Proses pendidikan akan kehilangan orientasi

sehingga berjalan tanpa arah dan menimbulkan kekacauan (chaos). Jadi semua

pesantren memiliki tujuan, hanya saja tidak dituangkan dalam bentuk tulisan.

Tujuan pendidikan pesantren adalah menciptakan dan mengembangkan

kepribadian muslim, yaitu kepribadian yang beriman dan bertakwa kepada

tuhan, berakhlak mulia, bermanfaat bagi masyarakat atau berkhidmat kepada

masyarakat dengan jalan menjadi kawula atau abdi masyarakat tetapi rasul,

yaitu menjadi pelayan masyarakat sebagai mana kepribadian Nabi

Muhammad (Mengikuti Sunnah Nabi), mampu berdiri sendiri, bebas, dan

teguh dalam kepribadian, menyebarkan agama atau menegakkan islam dan

kejayaan umat di tengah-tengah masyarakat dan mencintai ilmu dalam rangka

mengembangkan kepribadian manusia.

3. Fungsi dan peranan pesantren

Fungsi pesantren pada awal berdirinya sampai dengan kurun sekarang telah

mengalami perkembangan. Visi, posisi, dan persepsinya terhadap dunia luar

telah berubah. Pesantren pada masa yang paling awal (masa syaikh maulana

Page 57: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

43

malik ibrahim) berfungsi sebagai pusat pendidikan dan penyiaran agama

islam. Kedua fungsi ini bergerak saling menunjang. Pendidikan dapat

dijadikan bekal dalam mengumandangkan dakwah sedang dakwah bisa

dimanfaatkan sebagai sarana dalam membangun sistem pendidikan.

Sebagai lembaga dakwah, pesantren berusaha mendekati masyarakat.

Pesantren bekerja sama dengan mereka dalam mewujudkan pembangunan.

Fungsi lain adalah sebagai lembaga pembinaan moral dan kultural. A. Wahid

Zaeni menegaskan bahwa disamping lembaga pendidikan, pesantren juga

sebagai lembaga pembinaan moral dan kultural, baik di kalangan para santri

maupun santri dengan masyarakat. Kedudukan ini memberikan isyarat bahwa

penyelenggaraan keadilan sosial melalui pesantren lebih banyak

menggunakan pendekatan kultural.

Page 58: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

44

BAB III

GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN DARUL AD’IYYAH

DESA KALIASIN KECAMATAN TANJUNG BINTANG

LAMPUNG SELATAN

A. Profil Pondok Pesantren Darul Ad’iyyah Desa Kaliasin Kecamatan

Tanjung Bintang Lampung Selatan.

1. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Darul Ad’iyyah

Perencanaan pendirian pondok pesantren Darul Ad’iyyah pada

tanggal 10 oktober 2013 dan didirikan pada ustadz mursyid , dan

didirikan nya pondok pesantren ini tanpa ada nya pengajuan proposal

pada pemerintah biaya nya pun ditanggung pribadi dan didukung oleh

warga sekitar.

Pondok Pesantren Darul Ad’iyyah Terletak Pada jalan Ir. Sutami

Desa Kaliasin Dusun 01 Kecamatan Tanjung Bintang Lampung

Selatan. Pondok pesantren ini berada di pertengan desa kaliasin dan

tempat nya pun cukup stategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat.

Pada mulanya Pondok Pesantren Darul Ad’iyyah adalah sebuah

rumah biasa, yang disampingnya adalah lahan kosong. Kemudian ada

seorang pemuda yang ingin mengembangkan rumah dan hanya ada

beberapa kamar kurang lebih hanya 4 kamar dan lahan tersebut dan

mengamalkan ilmu nya.

Dengan hal itu, maka semua cara dilakukan untuk

mengembangkan dan mengamalkan ilmu nya, pada awalnya belum

ada majelis ta’lim, setelah beberapa bilan beliau mendirikan majelis

Page 59: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

45

untuk bapak-bapak sekitar lingkungan pondok pesantren , pada

mulanya hanya beberapa para jama’ah yang hadir di majelis itu.

Pembangunan pondok pesantren pada tahap awal dilakukan secara

gotong royong oleh para santri dan ustadz, tetapi masyarakat sekitar

ikut berpartisifasi untuk pembangunan pondok tersebut , dan

berdirinya pondok tersebut tidak pernah mengajukan proposal kepada

pemerintah atau pun meminta-minta sumbangan di jalan raya.

Masyarakat sekitar selalu aktif dalam pembangunan pondok

tersebut, seumpama bangunan tersebut tidak diteruskan, ada

perwakilan warga yang menemui ustadz dan menanyakan bahan

bangunan apa saja yang kurang. Dan warga pun langsung

mengirimkan bahan bangunan tersebut ke pondok, agar pembangunan

pondok pun segera diselesaikan.

Dengan berjalannya waktu santripun terus bertambah, mereka

berasal dari berbagai daerah dan berbagai provinsi salah satunya santri

yang berasal dari provinsi yaitu berasal dari Medan.

Pondok dan ustadz tidak hanya menyediakan bangunan dan mengajar,

tetapi juga melengkapinya dengan berbagai disiplin ilmu dan

pengetahuan.

2. Visi dan misi

a. Visi

Memperbaiki akhlak dan kepribadian seorang santri.

b. Misi

Page 60: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

46

1) Memberi bekal agama yang kuat.

2) Membina peserta didik untuk mengembangkan potesi diri.

3) Membina peserta didik yang taat beribadah dan berakhlaqul

karimah.

4) Mempersiapkan peserta didik yang beriman dan bertaqwa.

c. Sasaran Pondok Pesantren Darul Ad’iyyah

Sasaran pondok pesantren darul ad’iyyah adalah para remaja,

yatim, yatim piatu dan masyarakat yang kurang mampu pendidikan

agama di era modern ini merupakan cikal bakal pembentukan

moralitas para remaja dalam mencetak generasi yang lebih baik

lagi dari segi akhlaq, akidah dan pengetahuan.1

3. Struktur Kepengurusan Asrama Pondok Pesantren Darul

Ad’iyyah Desa Kaliasin Kecamatan Tanjung Bintang Lampung

Selatan.

Pimpinan : Ustadz Mursid

Lurah : Muhammad Alwi

Wakil lurah : Ahmad Juhaedi

RT : Teguh Fraitno

Keamanan : Muhammad Alfian

Wakil Keamanan : Saldi

1 Wawancara. Ustadz mursid, 02 oktober 2018

Page 61: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

47

4. Kegiatan Sehari-Hari Pondok Pesantren Darul Ad’iyyah Desa

Kaliasin Kecamatan Tanjung Bintang Lampung Selatan.

Kegiatan Rutin Harian Seluruh Santri.

No Waktu Kegiatan Peserta

1 04.00 Bangun pagi, persiapan

sholat subuh

Seluruh santri

2 Ba’da subuh Mengaji al-qur’an dan kitab Seluruh santri

3 07.30-08.00 Memasak Santri yang

sekolah siang

4 09.30-11.00 Sholat dhuha Seluruh santri

5 11.45-12.30 Persiapan dan sholat dzuhur Seluruh santri

6 13.00-14.00 Mengaji shorof Seluruh santri

7 14.45-15.30 Persiapan dan sholat ashar Seluruh santri

8 16.00-17.00 Mengaji al-qur’an dan kitab Seluruh santri

9 17.30 Persiapan dan sholat magrib Seluruh santri

10 Ba’da magrib Mengajar TPA santri kalong Seluruh santri

11 20.00-21.00 Belajar bersama Seluruh santri

12 21.00-21.30 Sholat isya Seluruh santri

13 22.00-04 Istirahat Seluruh santri

5. Penanggung Jawab Kamar Santri Putera/i

a. Pengecekan anggota kamar setiap waktu.

b. Pengecekan kondisi dan kebersihan kamar setiap waktu.

c. Pengecekan kelengkapan kamar.

d. Pengawasan anggota kamar setiap waktu.

e. Pengawasan jadwal piket kamar.

f. Pengawasan jam belajar anggota kamar.

Page 62: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

48

g. Memerintahkan santri untuk ikut kegiatan

h. Menasehati anggota kamar yang melanggar

i. Menghukum anggota kamar yang melanggar tata tertib pondok

pesantren.

j. Bertanggung jawab atas keamanan, kenyamanan, dan kebersihan

kamar.2

Penanggung jawab kamar santri putra.

1 Helmiansyah

2 Ujung Suryadi

3 Felmi Aliyudin

4 Wahyu

5 Subdi

6 Firman

7 Idrus

8 Hazat Syaputra

9 Gading

10 Ijal

11 Wahyudin

12 Hilman

13 Rosyid

2 Sumber Dari Buku Tata Tertib Peserta Didik (Santri/Siswa) Pondok Pesantren Darul

Ad’iyyah Desa Kaliasin Kecamatan Tanjung Bintang Lampung Selatan 11 agustus 2018

Page 63: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

49

Penanggung jawab kamar santri putri.

1 Tini Ismawati

2 Ira Ningsih

3 Dea Amanda

4 Nila Wahyuni

5 Sri Utari

6 Riska

7 Helma Yanti

8 Putri

6. Tata Tertib Pondok Pesantren.

Pasal I

a. Hak Dan Kewajiban Santri

1) Menaati hukum syara’

2) Semua santri diwajibkan mengikuti kegiatan pondok yang

tersedia dengan peraturan yang ada.

3) Semua santri berhak mempergunakan dan menjaga seluruh

fasilitas pondok yang tersedia dengan peraturan yang ada.

4) Semua santri berkewajiban menjaga keamanan, kebersihan, dan

ketertiban pondok.

5) Sowan kepada pengasuh dengan sepengetahuan pengurus pada

waktu meninggalkan dan datang kembali kepondok.

6) Semua santri wajib berpakaian sopan sesuai syara’

7) Semua santri wajib taat dan patuh terhadap ketentuan

masyayikh dan peraturan pondok yang berlaku.

Page 64: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

50

8) Setiap santri wajib sholat tahajud setiap hari senin dan hari

jum’at.

b. Sanksi-Sanksi

1) Akan dipasrahkan kepada pengasuh.

2) Membaca surat yasin 5 kali.

3) Mengganti fasilitas bila ada yang rusak.

4) Membaca istighosah 3kali.

5) Membaca al-qur’an 3 juz.

6) Membaca surat yasin 10 kali.

7) Membaca surah alfatihah 50 kali

8) Santri harus berdiri pada waktu ngaji subuh.

Pasal II

a. Larangan Santri

1) Melanggar hukum syara’.

2) Berhubungan dengan organisasi lain atau mendatangi

undangan kecuali atas izin pengasuh.

3) Meninggalkan tugas sebelum ro’an selesai.

4) Membawa barang elektronik (HP, Radio, dll).

5) Meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya.

6) Berhubungan dengan lawan jenis.

7) Berkata kotor dan berbuat gaduh.

8) Keluar dari pondok dengan menggunakan kaos.

Page 65: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

51

9) Berada diluar pondok diatas jam 23.00 WIB dengan

pengecualian.

10) Pulang tanpa izin.

b. Sanksi-Sanksi

1) Dipasrahkan kepada pengasuh.

2) Mengepel mushola.

3) Membaca surah alwaqi’ah 3 kali.

4) Disita, dijual, dan dibagi dua.

5) Push up 10 kali.

6) Dipasrahkan pada pengasuh dan penasehat.

7) Membaca istighfar 1000 kali.

8) Diberi peringatan sampai 3 kali, setelah itu bila melanggar

kembali diharuskan sholat hajat dan sholat tasbih.

9) Membaca surat yasin 3 kali untuk yang pertama, untuk yang

kedua 5 kali, untuk yang ketiga 7 kali, dan untuk yang keempat

8 kali, dan untuk seterusnya 10 kali didepan ndalem.

10) Mengisi bak mandi.

B. Sistem Pengawasan Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Santri

Pondok Pesantren Darul Ad’iyyah Desa Kaliasin Kecamatan Tanjung

Bintang Lampung Selatan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu pengurus pondok

pesantren modern ini pengawasan para pengurus terhadap kegiatan santri

yang dilakukan belum maksimal, para pengurus memang bertempat

Page 66: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

52

tinggal dilingkungan pondok pesantren modern ini juga sebagian pengurus

ikut membimbing dalam kegiatan para santri yang mana sudah terjadwal,

dari setiap pertemuan kegiatan setiap pengurus wajib mengabsen para

santri, namun terkadang kurangnya rasa tanggung jawab dan kurang

ketelitian dari sebagian pengurus menyebabkan terhambatnya fungsi

pengawasan yang dilakukan.

Namun, menurut penulis jumlah pengurus yang ada cukup banyak,

apabila pengurus benar-benar mau menjalankan amanah yang diberikan

kurang tanggung jawab dan kurang ketelitian dalam pengawasan bisa

diminimalisir sekecil mungkin, dengan cara pembagian tugas-tugas

pengawasan kepada pengurus, jadi jumlah santri yang diawasi oleh para

pengurus tidak terlalu banyak, sehingga proses pengawasan bisa lebih

mudah.

Selain kurangnya rasa tanggung jawab sebagian pengurus kepada

pondok pesantren, juga kurangnya pemahaman dan pengetahuan para

pengurus tentang pengawasan, sehingga yang digunakan masih terlalu

sederhana dan belum ditemukan sistem pengawasan yang tepat.

Namun menurut penulis apabila pengurus berusaha mempelajari dan

memahami teori dalam pengawasan maka sistem pengawasan yang

tepatnya akan ditemukan.

Sistem pengawasan Pondok Pesantren Darul Ad’iyyah Desa Kaliasin

Kecamatan Tanjung Bintang adalah sebagai alat kontrol untuk melakukan

pelaksanaan seluruh kegiatan yang telah ditetapkan dan lebih khususnya

Page 67: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

53

yakni kedisiplinan santri. Dalam pelaksanaan pengawasan merupakan

tanggung jawab semua pengurus walaupun pada dasarnya hanya pengurus

bidang keamanan yang lebih urgen, namun kerja tim sangatlah diperlukan

dalam sebuah organisasi agar tujuan awal dari organisasi dapat tercapai

semaksimal mungkin.

Adapun sistem pengawasan yang dilakukan untuk menerapkan

kedisiplinan santri adalah sebagai berikut :

a. Pengawasan tidak langsung

Dengan adanya peraturan-peraturan yang dibuat oleh para pengurus.

Dan harus di patuhi oleh siapa pun yang berada di Pondok Pesantren

Darul Ad’iyyah baik itu pengurus sendiri maupun para santri.

1. Laporan secara lisan : Penanggung Jawab Kamar wajib

memberikan laporan secara langsung kepada bidang keamanan ,

bagaimana tata krama atau kedisiplinan santri dalam pengawasan

mereka.

2. Laporan tertulis : Penanggung Jawab Kamar mencatat apa saja

yang sudah dilanggar para santri . dan laporan tersebut diberikan

kepada pengurus khusunya di bidang keamanan untuk di tindak

lanjuti dan dapat menyusun rencana agar para santri tidak dapat

melanggar peraturan yang ada.

3. Laporan khusus : penanggung jawab kamar dapat mencatat santri

yang taat pada peraturan. Yang menerapkan kedisiplinan dalam

Page 68: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

54

menjalankan peraturan yang ada. Laporan tersebut dimasukan

dalam catatan khusus bagi santri yang berprestasi.

b. Pengawasan langsung

Jika ada suatu kegiatan rutinitas seperti setiap sore melakukan ngaji

kitab, pengurus khususnya bidang keamanan bertugas untuk keliling

kesetiap kamar untuk mengajak para santri melakukan ngaji kitab

sebagai mestinya.

Setelah melakukan ngaji kitab, pengurus diwajibkan untuk

melakukan absen, jika setelah diabsen pengurus menemukan nama

santri yang tidak ada di majelis tersebut dan tanpa adanya keterangan,

pengurus khususnya bidang keamanan wajib memberikan hukuman

yang sebagai mestinya yang sudah di sepakati bersama.

Setelah dilakukannya pengawasan dan hukuman bagi santri yang

melanggar peraturan sebagian besar santri melaksanakan dan mengikuti

apa yang menjadi ketentuan dan peraturan pondok pesantren. Lambat laun

para santri menyadari pentingnya kedisiplinan tanpa adanya paksaan dari

pengurus dan tanpa adanya rasa takut karena peraturan, meskipun pada

awalnya mereka merasa tertekan, dengan adanya pengawasan yang

dilakukan oleh pengurus. Tapi, masih ada sebagian kecil santri yang

melanggar peraturan tersebut.

Page 69: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

55

Pendapat para santri atas pengawasan yang dilakukan oleh pengurus

“pengawasan yang dilakukan pengurus sangatlah baik, karena semua agar

kita menjadi anak yang sholeh, berbudi pekerti yang baik dan iman serta

taqwa kepada Allah SWT.”3

Penilaian para santri kepada pengurus dengan adanya pengawasan,

setelah dilakukan wawancara pada sebagian santri, sebagian besar santri

ikhlas menjalani peraturan yang ada.

Pengaruh dari pengawasan yang dilakukan pengurus terhadap santri

menambah lebih bersungguh-sungguhnya santri dalam melakukan

kegiatan- kegiatan yang ada di dalam pondok pesantren dengan disiplin,

dibanding tidak adanya pengawasan oleh pengurus dan dibidang peraturan

bisa menambah lebih tertib.

Sistem pengawasan yang diterapkan di pondok pesantren darul

ad’iyyah menurut ustadz mursyid, adalah sistem pengawasan dari bawahan

yaitu dari penanggung jawab kamar dulu, kemudian dari penanggung

jawab kamar nanti kebidang kesantrian , dari bidang kesantrian ke lurah

dari lurah baru ke atasan langsung dan seterusnya begitu sistemnya jadi di

awasi dari bawahan ke atasan.4 Selanjutnya yang dikatakan oleh

Muhammad Alwi, sistem pengawasanya itu dimulai dari ketua kamar jika

3 Felmi aliyudin,wawancara dengan santri,pondok pesantren darul ad’iyyah desa kaliasin

kecamatan tanjung bintang lampung selatan, 09 oktober 2018 4 Muhammad Alfian, wawancara dengan bidang keamanan, pondok pesantren darul ad’iyyah,

desa kaliasin kecamatan tanjung bintang lampung selatan, 11 agustus 2018

Page 70: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

56

ada anggota kamar atau santri yang melakukan pelanggaran atau

melenceng dari peraturan itu langsung melapor ke penanggung jawab

kamar atau kepengurus kebagian keamanan (kesantrian), dari kesantrian

itu melakukan pencatatan kemudian kesantrian lapor ke pengurus asrama

atau lurah selanjutnya lurah lapor keatasan yaitu pimpinan. Menurut

Muhammad Alfian sistem pengawasan di Pondok Pesantren Darul

Ad’iyyah dari bawahan keatasan, berarti ketua kamar jadi jika ada anak

santri misalnya keluar tanpa izin atau melanggar pasti akan melapor pada

penanggung jawab kamar apabila penanggung jawab kamar belum bisa

menangani maka akan melapor ke bidang kesantrian atau kemanan baik

ketua keamanan ataupun ke wakil nya, selanjutnya dari bidang kesantrian

jika masih belum bisa diselesaikan maka akan kelurah, jika itu masalahnya

sangat berat maka itu akan dilaporkan ke bapak pimpinan.

Jadi dapat disimpilkan bahwa, sistem pengawasan yang diterapkan di

Pondok Pesantren Darul Ad’iyyah yaitu berawal dari ketua kamar masing-

masing, apabila ada santri yang melakukan kesalahan maka ketua kamar

melaporkan ke penanggung jawab kamar, apabila dari penanggung jawab

kamar tidak bisa menyelesaikan maka selanjutnya bidang kesantrian

apabila masalah yang dilakukan santri sudah tidak bisa di selesaikan juga

di bidang kesantrian atau keamanan, maka dari bidang kesantrian melapor

ke lurah pondok, lurah pondok tidak bisa menangani maka langsung ke

pimpinan pondok. Contohnya sistem pengawasan yang diterapkan di

pondok ini yaitu misalnya, setiap pengurus harus memperhatikan setiap

Page 71: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

57

santri baik santri baru dan santri lama, apakah jika salah satu di antara

mereka yang tidak mengikuti peraturan yang di terapkan di pondok, sanksi

harus dijalankan sebagaimana mestinya. Dan pengurus tidak

diperkenankan menghukumnya tanpa mengikuti prosedur yang sudah

dibuat yaitu dari bawahan baru keatasan atau ke ustadz jika sudah tidak

bisa di tangani.

Selanjutnya yang dikatakan oleh Muhammad Alfian bahwa, cara

melakukan adaptasi agar santri barunya betah dengan adanya pengawasan,

maka di adakannya sosialisasi, selanjutnya anak yang masih baru

dikumpulkan diberi tahu peraturan apa saja yang tidak boleh dilakukan.

Sosialisasi sistem pengawasan yang dibuat oleh Pondok Pesantren Darul

Ad’iyyah khusus santri baru ditaro di lantai atas agar kami dapat dengan

mudah mengawasinya. Di setiap kamar diisi santri lama dan santri

lamanya kita cari yang rajin dan bisa mengayomi untuk adik-adiknya agar

bisa menjadi contoh buat santri baru misalnya rajin mengajinya,

berjama’ahnya dan juga biar santri baru tidak ragu untuk bertanya masalah

yang mereka belum tau biasanya di isi anak lama satu atau dua santri lama

dan santri lama juga diberi wewenang menjadi ketua kamar.

Penegakan disiplin dipondok pesantren darul ad’iyyah ini menurut

Muhammad Alwi merupakan guru utama dan menjadi skala prioritas

dalam pembinaan. Disiplin adalah modal utama untuk meraih sukses.

Jauh-jauh sebelum, islam sesungguhnya mengajarkan konsep disiplin.

Disiplin bagi Pondok Pesantren Darul Ad’iyyah menjadi keharusan

Page 72: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

58

mutlak, bagi para santri dan ustadz nya. Tanpa modal disiplin yang kuat,

jangan diharap kader-kader muslim akan tampil ditengah-tengah ummat.

Pelanggaran yang kerap terjadi dari sistem pengawasan yang ada

seperti yang dikatakan oleh Muhammah Alfian, yakni untuk pelanggaran

yang masih sering terjadi contohnya seperti keluar tanpa izin, kemudian

masih banyak banyak anak-anak yang kurang memiliki kesadaran untuk

belajar, begitupun yang dikatakan oleh muhammad alwi, pelanggaran yang

kerap terjadi itu kita ambil contoh kecilnya saja tidak berjama’ah itu kan

pelanggaran,tidak mengaji, keluar tanpa izin.

Kemudian dikatakan juga oleh Ahmad Juhaidi selaku wakil lurah

pelanggaran yang sering terjadi pada santri putra keluar tanpa izin atau

tidak mengikuti pengajian.bisa diambil kesimpulan dari beberapa pendapat

diatas bahwa pelanggaran yang kerap terjadi dari sistem yang ada di

pondok pesantren darul ad’iyyah yaitu keluar dari pondok tanpa izin, tidak

mengikuti sholat berjama’ah, tidak mengaji.

Pengawasan di Pondok Pesantren Darul Ad’iyyah dilakukan pada

waktu-waktu tertentu yang dikatakan Muhammad Alwi, untuk pengawasan

tidak pada waktu-waktu tertentu, akan tetapi pengawasan yang kita

lakukan sepanjang hari dan untuk petugasnya tidak harus dilakukan satu

orang atau saya sehari full harus mengawasi itu tidak, untuk pengawasan

dilakukan kesemua pengurus jadi tidak hanya waktu-waktu tertentu dan

semua ikut andil. Begitupun yang dikatakan Tini Ismawati, pengawasan

dilakukan setiap 24 jam misalnya kalau mau tidur itu di absen dulu,

Page 73: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

59

mengaji, begitupun sekolah penanggung jawab kamar masing-masing ada

pemantauan.

Apakah kegiatan santri di Pondok Pesantren Darul Ad’iyyah ada yang

tidak perlu di awasi ini akan di katakan oleh Teguh Praitno kegiatan santri

yang tidak perlu diawasi itu karna kita disini diajarkan adab, tata cara

contoh makan yang baik, mandi yang baik itu semua kan harus memakai

adab dan itu semua tetap ada kontrol dari kita sebagai pengurus,

selanjutnya dikatakan oleh Sri Utari tidak ada kegiatan yang tidak diawasi

semua kegiatan selalu diawasi, begitu juga yang dikatakan oleh Helma

Yanti kegiatan yang tidak perlu diawasi ngaji diniyyah dan sekolah formal

sih ya dari kesadaran masing-masing santri, ada juga yang dikatakan Tini

Ismawati kegiatan yang tidak perlu diawasi mungkin hanya tidur jika

kegiatan semuanya harus diawasi oleh pengurus.

Jadi dapat disimpulkan dari beberapa pendapat bahwasannya kegiatan

yang ada di Pondok Pesantren sebagian besar harus adanya pengawasan

tapi sebagian kecil juga ada yang tidak perlu diawasi contohnya seperti

ngaji diniyyah dan sekolah formal.

Tindakan yang dilakukan pengurus dalam menerapkan kedisiplinan

yang di katakan Muhammad Alwi tindakannya kita untuk menerapkan

kedisiplinan ada reward dan panisment itu santri-santri yang rajin

contohnya khatam al-qur’an dan hafalan kitab matan safinah Dan kitab

fiqih lainnya itu kita adakan di akhir tahun untuk memberi penghargaan

kepada santri-santri yang rajin dan bisa hafal atau khatam begitupun

Page 74: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

60

sebaliknya, selanjutnya yang dikatakan oleh Ahmad Juhaedi tindakan

dalam melakukan kedisiplinan kita tidak mentoleransi telat masuk sekolah

mapun mengaji, ketika santri tidak masuk maka kita akan mencari apa

masalahnya dan sebagainya, juga di katakan oleh Muhammad Alfian

tindakan pengurus untuk medisiplinkan santri ya memberikan contoh yang

baik, selanjutnya dikatakan oleh Helma Yanti tindakan dalam melakukan

kedisiplinan itu dari diri sendiri dulu, biasanya kita itu mencontohkan

dahulu.

Dapat disimpulkan bahwa dalam menerapkan kedisiplinan kita harus

lebih menerapkan untuk diri kita sendiri dulu baru kita menerapkan untuk

orang lain, dan kita juga memberikan sebuah reward terhadap santri yang

baik dan apabila santri yang tidak baik maka kita beri hukuman.

Contohnya seperti memberi penghargaan kepada santri-santri yang rajin

dan bisa hafal atau khatam begitupun sebaliknya apabila santrinya malas

maka pengurus akan memberikan sanksi atau hukuman.

C. Faktor pendukung dan penghambat sehubungan dengan pelaksanaan

pengawasan yang dilakukan oleh pengurus.

1. Faktor pendukung pengawasan

a. Tinggal dalam satu tempat antara pengurus dan santri.

b. Para santri menyadari bahwa pengawasan diperlukan.

c. Kesadaran santri tentang adanya tanggung jawab.

d. Jumlah pengurus yang cukup banyak.

Page 75: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

61

2. Faktor penghambat pengawasan

a. Kurangnya ketelitian dalam pengawasan

b. Belum adanya rasa tanggung jawab dari sebagian pengurus.

Page 76: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

62

BAB IV

SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN

KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL AD’IYYAH

DESA KALIASIN KECAMATAN TANJUNG BINTANG LAMPUNG

SELATAN

Berdasarkan pemaparan pada BAB III halaman 51 dijelaskan bahwa

Pengawasan yang dilakukan oleh pengurus pondok pesantren darul ad’iyyah

terhadap penerapan kedisiplinan di desa kaliasin kecamatan tanjung bintang

tulang bawang barat, berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu pengurus

pondok pesantren sistem pengawasan yang dilakukan masih belum maksimal,

karena kurang nya rasa tanggung jawab kurang nya ketelitian dari sebagian

pengurus pada pondok pesantren . Tidak sesuai dengan teori yang ada pada BAB

II halaman 19 yang telah dijelaskan bahwa Seorang manajer atau pimpinan yang

melakukan tugas pengawasan haruslah sungguh-sungguh mengerti arti dan tujuan

dari pada pelaksanaan tugas pengawasan.

Namun menurut penulis jumlah pengurus yang cukup banyak, apabila

pengurus benar-benar mau menjalankan amanah yang telah diberikan, kurang

tanggung jawab dan kurang ketelitian dalam pengawasan bisa diminimalisir

sekecil mungkin dengan cara pembagian tugas-tugas pengawasan kepada

pengurus, sehingga bisa lebih mudah.

Selain kurangnya rasa tanggung jawab sebagian pengurus kepada pondok

pesantren juga kurangnya pemahaman dan pengetahuan para pengurus tentang

pengawasan, sehingga pengawasan yang digunakan masih terlalu sederhana dan

belum ditemukan sistem pengawasan yang tepat.

Page 77: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

63

Namun menurut penulis apabila para pengurus berusaha mempelajari dan

memahami teori dalam pengawasan maka sistem pengawasan yang tepat akan

ditemukan.

Pengawasan merupakan suatu proses mengawasi dan mengevaluasi suatu

kegiatan, suat pengawasan dikatakan penting karena tanpa adanya pengawasan

yang baik tentunya akan menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi

organisasinya maupun bagi para pekerjanya. Dengan adanya pengawasan, dapat

diketahui apakah pelaksanaan kegiatan berjalan sebagaimana mestinya atau terjadi

kesalahan atau penyimpangan. Pengawasan Pondok Pesantren Darul Ad’iyyah

dilakukan secara bertahap dan teratur oleh para pengurus dan penanggung jawab

kamar, dimana para penanggung jawab kamar melakukan pengawasan secara

efektif, baik dalam kegiatan belajar mengajar maupun kegiatan sehari-harinya.

Disiplin sebagai suatu usaha untuk memelihara prilaku siswa agar tidak

menyimpang dan mendorong untuk berpelilaku sesuai dengan norma, peraturan

dan tata tertib yang berlaku. Seorang santri dalam mengikuti belajar disekolah

maupun dipondok pesantren tidak akan lepas dari berbagai peraturan dan tata

tertib yang diperlakukan disekolah maupun pondok pesantren. Dan setiap santri

dituntut untuk dapat berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yang berlaku.

Aturan-aturan yang dimaksud dengan aturan dalam standar berpakaian, ketepatan

waktu, perilaku sosial dan etika dalam belajar.

Pengurus pondok pesantren bertujuan untuk para santri menimba ilmu

agama yang baik serta menjadikan santri agar berperilaku yang sopan memiliki

Page 78: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

64

akhlaq yang baik sehingga santri dapat dan bisa mengamalkan ilmu-ilmu yang

telah dipelajari salah satunya berperilaku yang baik.

A. Sistem Pengawasan Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Santri

Berdasarkan pemaparan pada BAB III halaman 52, telah dijelaskan

bahwa proses pengawasan dalam meningkatkan kedisiplinan santri. Sistem

pengawasan Pondok Pesantren Darul Ad’iyyah Desa Kaliasin Kecamatan

Tanjung Bintang adalah sebagai alat kontrol untuk melakukan pelaksanaan

seluruh kegiatan yang telah ditetapkan dan lebih khususnya yakni

kedisiplinan santri. Dalam pelaksanaan pengawasan merupakan tanggung

jawab semua pengurus walaupun pada dasarnya hanya pengurus bidang

keamanan yang lebih urgen, namun kerja tim sangatlah diperlukan dalam

sebuah organisasi agar tujuan awal dari organisasi dapat tercapai

semaksimal mungkin.

Sudah sesuai dengan teori yang ada pada BAB II halaman 20 yang

telah dijelaskan bahwa pengawasan atau pengendalian itu merupakan suatu

konsep yang lebih menyerap, konsep yang membantu para manajer

memantau efektivitas dari perencanaan, pengorganisasian, dan pimpinan

mereka mengambil tindakan perbaikan begitu dibutuhkan . langkah awal

proses pengawasan adalah sebenarnya langkah perencanaan, penetapan

tujuan, standar atau sasaran pelaksanaan suatu kegiatan.

Dalam proses pengawasan yang dilakukan oleh pengurus,dalam

melakukan pengawasan dalam meningkatkan kedisiplinan santri saat ini

mungkin masih dilakukan setelah terjadinya penyimpangan, selanjutnya

Page 79: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

65

dilakukan perbaikan atau pengawasan lebih ketat lagi. Contohnya pihak

pondok pesantren mengadakan acara yang mungkin bisa membuat mereka

merasa senang dan tidak merasa tertekan tapi membawa ke hal yang

positif misalnya supaya anak-anak tidak keluar tanpa izin, karena jika

santri sudah keluar pondok ini akan bahaya terlebih sampai keluar malem,

untuk mencegah mereka agar tidak keluar maka kita harus mengajak

mereka dalam melakukan sesuatu yang menyenangkan atau kegiatan-

kegiatan positif agar mereka senang dan tidak bosan dengan kegiatan yang

ada di dalam pondok..

Adapun sistem pengawasan yang dilakukan untuk meningkatkan

kedisiplinan santri adalah sebagai berikut :

a. Pengawasan tidak langsung.

Dengan adanya peraturan-peraturan yang dibuat oleh para

pengurus. Dan harus di patuhi oleh siapa pun yang berada di Pondok

Pesantren Darul Ad’iyyah baik itu pengurus sendiri maupun para

santri.

1. Laporan secara lisan : Penanggung Jawab Kamar wajib

memberikan laporan secara langsung kepada bidang keamanan ,

bagaimana tata krama atau kedisiplinan santri dalam pengawasan

mereka.

2. Laporan tertulis : Penanggung Jawab Kamar mencatat apa saja

yang sudah dilanggar para santri . dan laporan tersebut diberikan

kepada pengurus khusunya di bidang keamanan untuk di tindak

Page 80: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

66

lanjuti dan dapat menyusun rencana agar para santri tidak dapat

melanggar peraturan yang ada.

3. Laporan khusus : penanggung jawab kamar dapat mencatat santri

yang taat pada peraturan. Yang menerapkan kedisiplinan dalam

menjalankan peraturan yang ada. Laporan tersebut dimasukan

dalam catatan khusus bagi santri yang berprestasi.

b. Pengawasan langsung.

Jika ada suatu kegiatan rutinitas seperti setiap sore melakukan ngaji

kitab, pengurus khususnya bidang keamanan bertugas untuk keliling

kesetiap kamar untuk mengajak para santri melakukan ngaji kitab

sebagai mestinya.

Setelah melakukan ngaji kitab, pengurus diwajibkan untuk

melakukan absen, jika setelah diabsen pengurus menemukan nama

santri yang tidak ada di majelis tersebut dan tanpa adanya keterangan,

pengurus khususnya bidang keamanan wajib memberikan hukuman

yang sebagai mestinya yang sudah di sepakati bersama.

Setelah dilakukannya pengawasan dan hukuman bagi santri yang

melanggar peraturan sebagian besar santri melaksanakan dan mengikuti

apa yang menjadi ketentuan dan peraturan pondok pesantren. Lambat laun

para santri menyadari pentingnya kedisiplinan tanpa adanya paksaan dari

pengurus dan tanpa adanya rasa takut karena peraturan, meskipun pada

awalnya mereka merasa tertekan, dengan adanya pengawasan yang

Page 81: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

67

dilakukan oleh pengurus. Tapi, masih ada sebagian kecil santri yang

melanggar peraturan tersebut

Sistem pengawasan bermaksud untuk bertindak secara langsung pada

permasalahan tersebut mencoba mencegah sebelum penyimpangan terjadi.

Bahwa tindakan yang dilakukan Pengurus Pondok Pesantren Darul

Ad’iyyah agar santri tidak mengulangi kesalahannya, maka pengurus atau

bagian kesantrian melakukan pengawasan lebih ketat dan mengadakan

kegiatan-kegiatan tambahan, agar jadwal santri lebih padat dan mereka

sulit untuk melanggar peraturan-peraturan, contohnya seperti melakukan

kegiatan pengembangan diri, mengadakan pengajian tambahan.

Diadakannya kegiatan tambahan dan aktifitas lebih dipadatkan agar

santri tidak mudah untuk melakukan pelanggaran yang tidak diinginkan

dan diharapkan santri semakin memiliki rasa takut adanya hukuman.

Sistem pengawasan Pondok Pesantren Darul Ad’iyyah Desa Kaliasin

Kecamatan Tanjung Bintang adalah sebagai alat kontrol untuk melakukan

pelaksanaan seluruh kegiatan yang telah ditetapkan dan lebih khususnya

yakni kedisiplinan santri. Dalam pelaksanaan pengawasan merupakan

tanggung jawab semua pengurus walaupun pada dasarnya hanya pengurus

bidang keamanan yang lebih urgen, namun kerja tim sangatlah diperlukan

dalam sebuah organisasi agar tujuan awal dari organisasi dapat tercapai

semaksimal mungkin.

Kedisiplinan adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalu

proses dari serangkaian perilaku yang menunjukan nilai-nilai ketaatan,

Page 82: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

68

kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban. Kedisiplinan dalam

proses pendidikan sangat diperlukan karena bukan hanya untuk menjaga

kondisi suasana belajar dan mengajar berjalan dengan lancar, tetapi juga

untuk menciptakan pribadi yang kuat bagi setiap siswa.

Pondok pesantren darul ad’iyyah dalam menerapkan kedisiplinan kita

harus lebih menerapkan untuk diri kita sendiri terlebih dahulu, setelah itu

baru kita menerapkan untuk orang lain, dan kita juga memberikan sebuah

reward terhadap santri yang baik dan apabila santri yang tidak baik maka

kita beri hukuman. Contohnya seperti memberi penghargaan kepada

santri-santri yang rajin dan bisa hafal atau khatam begitupun sebaliknya

apabila santri malas makan pengurus akan memberikan sanksi atau

hukuman. Selanjutnya ibda binnafsi biasanya seseorang itu melihan dari

perilaku dan kepribadiannya.

Kedisiplinan santri di pondok pesantren darul ad’iyyah berasal dari diri

santri sendiri mayolitas kedisiplinan santri masih berasal dari lingkungan

sekitar misalnya teman kamar, lingkungan pondok, dan pengurus.

Contohnya santri yang kurang disiplin yang malas mengaji maka santri

tersebut tergugah ingin mengikuti mengaji dan dia berfikir jika saya tidak

mengaji maka saya akan merasa malu dan tentunya tertinggal materi

pelajaran yang disampaikan oleh guru bahkan saya harus melengkapi

makna’an kitab.

Sebagian santri ada yang tersandar akan kewajiban dan tanggung jawab

santri di pondok pesantren oleh karena itu santri yang rajin mengaji

Page 83: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

69

sebagian besar dari pengaruh kawan dan sadar dengan tanggung jawabnya

santi sendiri.

Penegakan kedisiplinan santri Pondok Pesantren Darul Ad’iyyah ini

harus dengan cara dipaksa karena jika santri tidak dipaksa maka semua

kegiatan akan tidak teratus sebagaimana mestinya dan mereka tidak akan

disiplin belajar bahkan dalam kegiatan-kegiatan lainnya yang ada di

pondok pesantren. Santri di Pondok Pesantren Darul Ad’iyyah apabila

diberi tugas mereka akan melaksakan tugas yang diberikan baik dari guru

maupun pengurus, sebab itu dilakukan dengan kesadaran sendiri akan

tetapi disisi lain mereka melakukan tugas itu karena takut adanya hukuman

dari pengurus. Contohnya jika waktu mengaji yang sunnah misalnya

mengaji al-qur’an apabila tidak diberikan peringatan oleh pengurus

bahwasannya apabila santri tidak mengaji maka kami akan ada tindakan

menghukum santri.

Sistem pengawasan dalam meningkatkan kedisiplinan santri pondok

pesantren darul ad’iyyah desa kaliasin kecamatan tanjung bintang lampung

selatan harus ditingkatkan lagi guna menjamin bahwa santri memiliki sikat

ta’dim kepada guru, akhlaq yang baik, dan patuh pada peraturan. Jika

awalnya sistem pengawasan dalam meningkatkan kedisiplinan santri

dilakukan setelah terjadinya penyimpangan dan kurangnya ada ketegasan

dari para pengurus, di sini penulis melihat dari hasil observasi, wawancara,

bahkan pengumpulan data yang dilakukan, maka penulis menyarankan

bahwa sistem pengawasan dalam meningkatkan kedisiplinan santri pondok

Page 84: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

70

pesantren darul ad’iyyah harus lebih di tingkatkan dan lebih ditegaskan

lagi baik dari para pengurus maupun santrinya.

Sistem pengawasan yang dilakukan di Pondok Pesantren Darul

Ad’iyyah yaitu, sistem pengawasan yang berawal dari bawahan yaitu

penanggung jawab kamar terlebih dahulu, apabila masalah dari

penanggung jawab kamar tidak bisa diselesaikan maka di tindak lanjuti

kebidang keamanan, selanjutnya dari bidang keamanan belum juga bisa

menyelesaikan maka ke lurah apabila masalah tersebut sudah tidak bisa

diselesaikan juga dan sudah sulit diatasi maka ditindak lanjuti melapor ke

pimpinan pondok pesantren. Selain melakukan sistem pengawasan

pengurus pondok pesantren juga menerapkan kedisiplinan yaitu kita harus

lebih menerapkan untuk diri kita sendiri terlebih dahulu setelah itu, baru

kita menerapkan untuk orang lain, dan kita juga memberikan sebuah

reward terhadap santri yang baik dan apabila santri yang tidak baik maka

kita beri hukuman.

B. Faktor pendukung dan pengahambat sehubungan dengan

pengawasan dan kedisiplinan yang dilakukan oleh pengurus.

Berdasarkan pemaparan pada BAB III, pada halaman 59 telah

dijelaskan bahwa proses pengawasan dan kedisiplinan terdapat faktor

yang mendukung dan menghambat.

Dalam proses pengawasan yang dilakukan oleh pengurus, dalam

melakukan pengawasan terhadap meningkatkan kedisiplinan santri, adanya

faktor yang mendukung yaitu : jumlah pengurus yang cukup banyak, santri

Page 85: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

71

yang diawasi pun berada pada satu tempat dengan pengurus, ditambah lagi

para santri menyadari akan pentingnya pengawasan hal ini akan

mempermudah proses pengawasan yang dilakukan pengurus.

Selain faktor pendukung dalam proses pengawasan terhadap

meningkatkan kedisiplinan santri terdapat pula faktor penghambat.

Adapun faktor penghambat dalam proses pengawasan yakni : kurang

ketelian dalam pengawasan karena jumlah santri yang cukup banyak

sehingga para pengurus merasa kewalahan, ditambah lagi kurangnya rasa

tanggung jawab dari sebagian pengurus.

Namun menurut penulis, jumlah pengurus yang cukup banyak, apabila

para pengurus benar-benar mau menjalankan amanah yang telah diberikan,

kurangnya ketelitian dalam pengawasa bisa diminimalisir sekecil mungkin.

Dengan cara pembagian tugas-tugas pengawasan kepada pengurus, jadi

jumlah santri yang diawasi oleh setiap pengurus tidak terlalu banyak,

sehingga proses pengawasan yang dilakukan bisa lebih mudah.

Page 86: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

72

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada keselurahan bab-bab sebelumnya dan

temuan-temuan data lapangan dan teori yang maka dapat diambil

kesimpulan bahwa sebagai berikut :

1. Sistem Pengawasan yang diterapkan di Pondok Pesantren Darul

Ad’iyyah yaitu berawal dari ketua kamar masing-masing, apabila ada

santri yang melakukan kesalahan maka ketua kamar melaporkan ke

penanggung jawab kamar, apabila dari penanggung jawab kamar tidak

bisa menyelesaikan maka selanjutnya bidang kesantrian apabila

masalah yang dilakukan santri sudah tidak bisa di selesaikan juga di

bidang kesantrian atau keamanan, maka dari bidang kesantrian

melapor ke lurah pondok, lurah pondok tidak bisa menangani maka

langsung ke pimpinan pondok. kegiatan yang ada di Pondok Pesantren

sebagian besar harus adanya pengawasan tapi sebagian kecil juga ada

yang tidak perlu diawasi contohnya seperti ngaji diniyyah dan sekolah

formal. Menerapkan kedisiplinan kita harus lebih menerapkan untuk

diri kita sendiri dulu baru kita menerapkan untuk orang lain, dan kita

juga memberikan sebuah reward terhadap santri yang baik dan apabila

santri yang tidak baik maka kita beri hukuman.

Page 87: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

73

2. Faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan kedisiplinan

santri Pondok Pesantren Darul Ad’iyyah Desa Kaliasin Kecamatan

Tanjung Bintang Lampung Selatan antara lain : faktor pendukung:

a)Tinggal dalam satu tempat antara pengurus dan santri. b) Para santri

menyadari bahwa pengawasan diperlukan. c) Kesadaran santri tentang

adanya tanggung jawab. d) Jumlah pengurus yang cukup banyak.

Faktor penghambat : a) Kurangnya ketelitian dalam pengawasan. b)

Belum adanya rasa tanggung jawab dari sebagian pengurus.

B. Rekomendasi

Sesuai dengan permasalahan yang menjadi obyek penelitian, penyusun

skripsi ini ingin mengemukakan beberapa saran yang dirasa perlu, sebagai

berikut :

1. Demi kemajuan pesantren, maka kerjasama antara para santri, pengurus

pemimpin harus saling terjalin dengan baik untuk mengoptimalkan

peraturan yang ada. Harus adanya sosialisasi dengan masyarakat sekitar

sehingga adanya kerja sama antara pihak Pondok Pesantren dan

masyarakat.

2. Peran santri dapat mengaplikasikan sebagai kedisiplinan dalam segala

ilmunya yang telah dilakukan dan diperoleh baik dalam pesantren

manapun, dimanapun dan kapanpun.

Page 88: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

74

DAFTAR PUSTAKA

Abd.Rosyid Shaleh,Manajemen Dakwah Islam,(jakarta:bulan bintang)

Efriza Dan Kemal Fasyah,System Politik,(Bandung;Nuansa,2006)

Hani handoko,Manajemen,(yogyakarta:BPFE Yogyakarta, 1990)

Handari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta:Gadjah Mada

University Press,1998)

Holidi,Pengantar Metode Penelitian,(Lampung:Fakultas Dakwah Dan Ilmu

Komunikasi Iain Raden Intan Lampung,2009)

Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Social (Jakarta:Gramedia

Pustaka,1981)

Koentjaranigrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta:Penerbit

Gramedia Pustaka,1981)

M.Manulang, Dasar-Dasar Manajemen,(Yogyakarta:Gajah Mada Uiversitya

press,2002)

Mas’ud abdul Qohar,kamus ilmiyah populer,(surabaya:bintang pelajar,1994)

Matsuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren, Suatu Kajian Tentang Unsure

Dan Nilai Sistem Pendidikan Pesantren,(Jakarta:1994)

Marzuki,Metodologi Riset: Panduan Penelitian Bidang Bisnis Dan Sosial, Edisi

Kedua (Yogyakarta:Ekonisia Kampus Fakultas Ekonomi UII,2005)

Miriam Budiardjo,Dasar-Dasar Ilmu Poliitik,(jakarta; PT.Gramedia Pustaka

Utama,2008)

Melayu Hasibuan,Manajemen Sumber Daya Manusia,(Jakarta;PT.Bumi

Aksara,2002)

Page 89: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

75

Nanang fattah,ekonomi & pembiayaan pendidikan,(bandung:pt remaja

rosdakarya,2004)

Nurcholis Madjid,Masyarakat Religius,(Jakarta:Paramida,1997)

Sayid sabiq,fiqhus sunnah I,(bandung:Al-ma’arif,1993)

Siswanto,pengantar manajemen,(jakarta: PT.Bumi Aksara, 2005)

Soewarno handayaningrat, pengantar studi ilmu administrasi dan

manajemen,(jakarta:CV haji masagung,1990)

Sutrisno Hadi,Metode Research Ll,(Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi,UGM

Yogyakarta,1986)

Usman Effendi, Asas Manajemen,(Jakarta,PT Raja Grafindo Persada,2014)

Sumber lain :

https://googleweblight.com

https://id.m.wikipedia.org

http://www.researchgate.net

https://wandhie.wordpress.com

Page 90: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 91: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

Acara Imtihan Di Pondok Pesantren Darul Ad’iyyah Desa Kaliasin Kecamatan

Tanjung Bintang Lampung Selatan.

Page 92: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

Acara Penyambutan Tahun Baru Islam Di Pondok Pesantren Darul Ad’iyyah Desa

Keliasin Kecamatan Tanjung Bintang Lampung Selatan.

Page 93: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

Acara Pengajian Bapak-Bapak Setiap Malam Jum’at Di Pondok Pesantren Darul

Ad’iyyah Desa Kaliasin Kecamatan Tanjung Bintang Lampung Selatan.

Page 94: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

Kalender Pondok Pesantren Darul Ad’iyyah Desa Kaliasin Kecamatan

Tanjung Bintang Lampung Selatan.

Mengaji TPA di Pondok Pesantren Desa Kaliasin Kecamatan Tanjung Bintang

Lampung Selatan

.

Page 95: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

Foto bersama anak anak yang mengaji TPA serta pengurus pondok pesantren.

Page 96: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

Foto Lokasi Pondok Pesantren Darul Ad’iyyah Desa Kaliasin Kecamatan Tanjung

Bintang Lampung Selatan.

Page 97: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL

Persiapan untuk mengaji kitab bagi para santri yang dilakukan oleh Lurah Pondok

Pesantren.

Page 98: SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN …repository.radenintan.ac.id/5651/1/SKRIPSI SITI KHOIRIA.pdf · SISTEM PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL