ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi...

71
ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK DI PERUSAHAAN AULIA JAYA BAKERY AND COOKIES PONOROGO SKRIPSI Oleh: FIDA RAHAYU RAHMAWATI NIM. 210715003 Pembimbing: ANJAR KUSUSIYANAH, M.Hum NIP. 198807072019032020 JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO 2020

Transcript of ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi...

Page 1: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN

KUALITAS PRODUK DI PERUSAHAAN AULIA JAYA BAKERY AND

COOKIES PONOROGO

SKRIPSI

Oleh:

FIDA RAHAYU RAHMAWATI

NIM. 210715003

Pembimbing:

ANJAR KUSUSIYANAH, M.Hum

NIP. 198807072019032020

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

2020

Page 2: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

ii

ABSTRAK

Rahmawati, Fida Rahayu. 2020. Analisis Pengawasan Produksi Dalam

Meningkatkan Kualitas Produk Di Perusahaan Aulia Jaya Bakery And

Cookies Ponorogo. Skripsi. Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Ponorogo. Pembimbing,

Anjar Kususiyanah, M.Hum.

Kata Kunci : Pengawasan Produksi, Kualitas produk.

Pengawasan Produksi adalah kegiatan untuk mengoordinir aktivitas-

aktivitas pengerjaan atau pengelolaan agar waktu penyelesaian yang telah

ditentukan terlebih dahulu dapat dicapai dengan efektif dan efisien. Dengan

adanya pengawasan diharapkan penyimpangan yang mungkin terjadi dapat

ditekan sehingga kemungkinan timbulnya kerugian yang besar dapat

diminimalisir. Sedangkan pada kenyataanya di Perusahaan Aulia Jaya Bakery &

Cookies Ponorogo menunjukkan bahwa pengawasan produksi yang ada masih

belum maksimal, hal tersebut dikarenakan kualitas produk yang dihasilkan di

perusahaan belum stabil (ada beberapa produk cacat, misalnya banyak produk

yang gosong, bentuk dan ukuran produk yang tidak sesuai standar perusahaan)

namun penjualan tetap stabil.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Untuk mengetahui analisis

pengawasan kualitas produksi di Perusahaan Aulia Jaya Bakery & Cookies

Ponorogo, (2) Untuk mengetahui peran pengawasan produksi dalam

meningkatkan kualitas produk di Perusahaan Aulia Jaya Bakery & Cookies

Ponorogo.

Penelitian ini dirancang menggunakan metode kualitatif. Metode

pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dokumentasi.

Lokasinya di Jl. Mboro, Desa lembah, Kecamatan babadan, Kabupaten Ponorogo.

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: (1) Berdasarkan analisis

pengawasan kualitas produksi menunjukkan bahwa di Perusahaan Aulia Jaya

Bakery and Cookies Ponorogo belum sepenuhnya berjalan sesuai dengan tujuan

perusahaan hal itu dibuktikan belum semua indikator dapat tercapai. Akan tetapi

keempat indikator yang lain yang meliputi kinerja, reliabilitas, estetika dan

persepsi kualitas sudah dapat dikatakan tercapai. Kemudian dalam kaitannya

dengan indikator fitur, daya tahan, kesesuaian dengan spesifikasi pada produk

masih terdapat kekurangan. Sehingga pengawasan kualitas produksi di

Perusahaan Aulia Jaya Bakery and Cookies Ponorogo belum memenuhi tujuan

maupun prosedur perusahaan. (2) Peran pengawasan dalam meningkatkan kualitas

produkdi Perusahaan Aulia Jaya Bakery and Cookies Ponorogo yaitu seperti

karyawan dapat menyelesaikan hasil kegiatan produksi sesuai apa yang telah

ditargetkan oleh perusahaan, karyawan akan lebih maksimal dalam melaksanakan

kegiatan proses produksi, serta menyelesaikan pekerjaan sesuai target perusahaan.

Tetapi di Perusahaan Aulia Jaya Bakery and Cookies Ponorogo masih belum

menerapkan pengawasan yang sesuai dengan tujuan perusahaan.

Page 3: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk
Page 4: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk
Page 5: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk
Page 6: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk
Page 7: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Timbulnya persaingan yang semakin tajam di antara perusahaan yang

sejenis disebabkan oleh pertumbuhan dalam dunia usaha. Hal ini diperlukan

penanganan yang serius agar suatu perusahaan mampu menjaga kelangsungan

hidupnya dan mampu bersaing dengan perusahaan lainnya. Persaingan ini

dapat berdampak kepada konsumen, yaitu konsumen akan dihadapkan pada

berbagai pilihan produk atau jasa baik dalam bentuk, ukuran, maupun mutu.

Oleh karena itu masing-masing perusahaan dituntut untuk dapat mencapai

tujuannya.1

Dalam kegiatan produksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Dalam hal ini produsen

diharuskan meningkatkan kualitas dan kuantitas setiap produk yang dihasilkan

agar berdampak baik bagi suatu perusahaan. Pada prinsipnya dalam

menghasilkan produk yang berkualitas tinggi, salah satunya harus

mengutamakan pengawasan.2 Sehingga dalam menjalankan suatu proses

produksi maka tidak akan ada kejanggalan produk yang akan dipasarkan dan

tentunya akan berdampak baik bagi perusahaan dan konsumennya.

Produksi adalah sesuatu yang dihasilkan oleh perusahaan baik

berbentuk barang (goods) maupun jasa (services) dalam suatu periode waktu

1 A. Ahyari, Manajemen Produksi Perencanaan Sistem Produksi, (Yogyakarta: BPFE

UGM, 2002), 53. 2 Adiwarman, Ekonomi Mikro, (Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, 2012), 5.

Page 8: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

2

yang selanjutnya dihitung sebagai nilai tambah bagi perusahaan. Namun dalam

memproduksi suatu produk juga harus dengan adanya ketelitian, pemeliharaan,

dan pengembangan mutu pada setiap dilakukannya proses produksi.3 Dari

adanya proses produksi yang bertujuan untuk menciptakan produk yang

mempunyai kualitas dan nilai guna saat dipasarkan maka tentunya sangat

diperlukan proses pengawasan produksi. Hal tersebut dilakukan agar para

konsumen yakin akan produk yang ditawarkan benar-benar memiliki kualitas

dan kuantitas yang sangat baik. Untuk mendapatkan suatu hasil produk yang

baik dan bermutu tinggi maka diperlukan pengawasan produksi.

Pengawasan produksi adalah kegiatan untuk mengkoordinir aktivitas-

aktivitas pengerjaan atau pengelolaan agar waktu penyelesaian yang telah

ditentukan terlebih dahulu dapat dicapai dengan efektif dan efisien.4

Sebenarnya pengawasan produksi juga merupakan suatu sistem jaringan

menyeluruh dari suatu pabrik yang mengawasi jalannya proses produksi agar

barang-barang yang dihasilkan sesuai dengan rencana yang telah dibuat, baik

mengenai harga, biaya produksi dan kuantitas maupun kualitasnya.

Pada setiap perusahaan memerlukan pengawasan dari pihak manajer.

Pengawasan ini dilakukan oleh manajer sebagai suatu usaha untuk

membandingkan apakah yang dilakukan sesuai dengan rencana yang

ditetapkan ataukah tidak.5 Hal ini berarti juga pengawasan merupakan tindakan

3 Irham Fahmi, Manajemen Produksi dan Operasi (Bandung: Alfabeta, 2012),2. 4 Sofjan Assauri, Manajemen Produksi dan Operasi (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia, 1999), 148. 5 Lubis Ibrahim, Pengendalian dan Pengawasan Proyek dalam Manajemen (Jakarta:

Ghalia Indonesia, 1985), 155.

Page 9: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

3

atau kegiatan manajer yang mengusahakan agar pekerjaan terlaksana sesuai

dengan rencana yang ditetapkan atau hasil kerja yang dikehendaki.

Pengawasan kerja merupakan hal yang sangat penting dalam

perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Sebab dengan adanya pengawasan

kerja yang baik, maka suatu pekerjaan akan dapat berjalan lancar dan dapat

menghasilkan suatu hasil kerja yang optimal.6 Semakin lancarnya kerja dan

disertai pengawasan yang baik akan dapat mengakibatkan suatu pekerjaan yang

dapat menghasilkan suatu hasil produksi yang baik serta mengalami kemajuan.

Dengan pengawasan kerja yang baik akan mendorong karyawan lebih giat

dalam bekerja dan menghasilkan kinerja yang tinggi.

Pengawasan diperlukan dalam mengembangkan suatu usaha,

pengawasan yang baik dapat membantu menjaga kualitas produk yang

dihasilkan dalam suatu perusahaan. Pengawasan dalam perusahaan dikatakan

baik jika tidak terjadi masalah selama proses produksi berlangsung dan produk

yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan. Pengawasan yang ideal yaitu

menunjukkan kesalahan kepada karyawan dengan cara yang sebaik-baiknya

dan memberikan nasihat dan petunjuk bahwa cara kerja yang teliti serta rapi

dan efektif dapat membawa manusia ke arah kemajuan yang diharapkan.7

Perusahaan Aulia Jaya Bakery And Cookies adalah sebuah usaha di

bidang makanan yang dimiliki oleh ibu Sunarsih, M.BA yang berlokasi di Jl.

Mboro Ds. Lembah Kec. Babadan Kab. Ponorogo. Perusahaan ini mulai

dijalankan dan dikembangkan oleh Ibu Sunarsih mulai tahun 1988 sesuai

6 Ibid, 155. 7Aep Nurul hidayat, “Konsep Pengawasan,” dalam

https://aepnurulhidayat.wordpress.com/ (diakses pada tanggal 31 Januari 2019, jam 20.51).

Page 10: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

4

dengan tahun berdirinya perusahaan tersebut. Untuk membantu menyelesaikan

produksi roti perusahaan Aulia Jaya memiliki lima orang karyawan.

Perusahaan ini memproduksi berbagai macam produk roti basah (bakery),

seperti roti abon, donat isi 4 varian rasa, roti coklat, cum-cum, roti cream

meses dan keju, roti pisang coklat, dan roti isi vanilla. Sedangkan cookies

misalnya nastar, kastengel, putri salju, choco cookies, pulm cookies, tetapi

untuk cookies hanya diproduksi pada saat menjelang lebaran Idul Fitri.

Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa karyawan menunjukkan

bahwa pengawasan produksi yang ada di perusahaan Aulia Jaya Bakery And

Cookies masih belum optimal hal tersebut dikarenakan pimpinan tidak

mengawasi secara langsung kegiatan produksi dikarenakan usaha roti ini hanya

usaha sampingan dan beliau sendiri adalah pekerja kantoran, walaupun ada

beberapa CCTV di beberapa tempat tetapi karyawan masih bisa menghindar

apabila melakukan kesalahan produksi, misalnya kelalaian karyawan yang

terlalu lama memanggang roti di oven sehingga membuat roti menjadi over

cook, proses pencampuran roti dengan mayones tidak merata sehingga

membuat roti menjadi terlalu kering dan susah untuk diberikan toping. Selain

itu, pimpinan juga kurang perhatian kepada karyawannya sehingga

mengakibatkan rendahnya kinerja karyawan dalam pencapaian tugas hal itu

dibuktikan dengan apabila ada pemesanan banyak selesainya tidak tepat waktu

atau lebih dari waktu yang akan ditargetkan, namun penjualan masih tetap

stabil.8 Sehingga masalah tersebut tidak sesuai dengan indikator kualitas

8 Reni, Wawancara, 10 November 2018.

Page 11: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

5

produk yaitu kinerja, fitur, reliabilitas, kesesuaian dengan spesifikasi, daya

tahan, estetika, persepsi kualitas.

Pengawasan produksi tentu juga berpengaruh kepada kualitas produk

yang dihasilkan oleh perusahaan. Untuk mengetahui pengawasan produksi

yang efektif harus sesuai dengan akurat, tepat waktu, objektif dan menyeluruh,

terpusat pada titik-titik pengawasan strategik, realistik secara ekonomi, realistik

secara organisasional, terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi, fleksibel,

bersifat sebagai petunjuk dan operasional, diterima para anggota organisasi.9

Berdasarkan hasil pengamatan, banyak karyawan yang selama kegiatan

produksi tidak memakai perlengkapan produksi misalnya sarung tangan,

celemek, sehingga produk menjadi tidak higienis dan kualitas produk menjadi

menurun, selain itu banyak karyawan yang bermain handphone saat

berlangsungnya kegiatan produksi, padahal di peraturan tata tertib Perusahaan

sudah tertera namun karyawan tetap saja tidak mematuhi hal itu disebabkan

karena kurangnya perhatian dan pengawasan langsung dari Pimpinan

Perusahaan.10

Berdasarkan latar belakang yang diungkapkan diatas penulis tertarik

untuk melakukan penelitian lebih lanjut yang akan dituangkan dalam bentuk

Skripsi yang berjudul“Analisis Pengawasan Produksi dalam Meningkatkan

Kualitas Produk di Perusahaan Aulia Jaya Bakery And Cookies

Ponorogo”.

9 T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2015), 371. 10

Penulis, Observasi, 08 November 2018.

Page 12: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

6

B. Rumusan Masalah

Untuk memudahkan pembahasan agar lebih terarah, maka penulis akan

merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana analisis pengawasan produksi di Perusahaan Aulia Jaya Bakery

& Cookies Ponorogo?

2. Bagaimana peran pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas

produk di Perusahaan Aulia Jaya Bakery & Cookies Ponorogo?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini secara umum

bertujuan untuk menganalisa secara menyeluruh jawaban dari rumusan

masalah yang diperinci sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui analisis pengawasan produksi di Perusahaan Aulia Jaya

Bakery & Cookies Ponorogo.

2. Untuk mengetahui peran pengawasan produksi dalam meningkatkan

kualitas produk di Perusahaan Aulia Jaya Bakery & Cookies Ponorogo.

D. Manfaat Penelitian

Dari penelitian yang akan penulis lakukan, diharapkan mempunyai

manfaat di masa sekarang dan masa yang akan datang, antara lain:

1. Manfaat Teoritis

a. Menambah pengetahuan tentang pengawasan produksi dalam

meningkatkan kualitas produk perusahaan pada Perusahaan Aulia Jaya

Bakery & Cookies Ponorogo.

Page 13: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

7

b. Memberikan masukan pada Perusahaan Aulia Jaya Bakery & Cookies

Ponorogo untuk selalu meningkatkan produk agar lebih kuat untuk

bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya.

c. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang berminat dalam

bidang yang terkait dalam penelitian ini.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti, merupakan kesempatan bagi peneliti untuk menambah

pengetahuan dan wawasan serta sebagai latihan dalam menerapkan

ilmu yang telah didapatkan sewaktu perkuliahan sehingga dapat

dijadikan bekal dan masukan dalam mengembangan potensi diri untuk

menjadi seorang wirausaha.

b. Bagi Perusahaan Aulia Jaya Bakery & Cookies Ponorogo, sebagai

masukan, instropeksi dan motivasi untuk terus meningkatkan

pengawasan produksi dan kualitas produk-produknya.

c. Bagi masyarakat, sebagai masukan untuk lebih mengetahui kualitas

produk-produk pada Perusahaan Aulia Jaya Bakery & Cookies

Ponorogo.

E. Studi Penelitian Terdahulu

Venty Putri Damayanti, “Quality Control dalam Meningkatkan Kualitas

Produk Perusahaan pada Perusahaan Pusat Oleh-oleh Haji dan Umroh di

Kawasan Religi Sunan Ampel Surabaya”, Skripsi (Surabaya: UIN Sunan

Ampel Surabaya, 2018). Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses yang

yang dilakukan oleh tim Quality Control dalam upaya meningkatkan kualitas

Page 14: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

8

pada produk-produk ada tiga tahap proses penyaringan kualitas yaitu proses

saat kedatangan barang, proses pengemasan, dan proses pelepasan barang.

Proses-proses tersebut dilakukan untuk lebih memberikan produk yang

memiliki kualitas tinggi dan dapat layak untuk bersaing di pasar nasional atau

internasional. Sejalan dengan penelitian di atas disimpulkan bahwa tim

Quality Control memiliki tiga tahap proses pengendalian kualitas, yakni

dengan dilakukannya proses-proses ini agar menjadikan produk-produk PT

Usaha Utama Bersaudara adalah produk yang bernilai kualitas tinggi dan

dapat memenuhi kepuasan para konsumen.

Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Venty Putri Damayanti yaitu pembahasan, variabel, dan studi kasus yang

berbeda, pada penelitian Venty menggunakan variabel Quality Control dan

kualitas produk dengan studi kasus di Perusahaan Pusat Oleh-oleh Haji dan

Umroh di Kawasan Religi Sunan Ampel Surabaya, sedangkan pada penelitian

ini variabel yang digunakan yaitu pengawasan produksi dan kualitas produk

dengan studi kasus di Perusahaan Aulia Jaya Bakery and Cookies Ponorogo.

Peneliti melanjutkan penelitian dari Venty Putri Damayanti, tetapi

peneliti disini membahas mulai dari pengawasan produksi dalam

meningkatkan kualitas produk pada Perusahaan Aulia Jaya Bakery and

Cookies Ponorogo, sedangkan penelitian Venty Putri Damayanti hanya

membahas Quality Control atau pengendalian dalam meningkatkan kualitas

produk pada Perusahaan Pusat Oleh-oleh Haji dan Umroh di Kawasan Religi

Sunan Ampel Surabaya.

Page 15: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

9

Nur Fauziati, “Analisis Pengawasan Mutu Produk dengan

Menggunakan Metode SPC (Statistical Processing Control)”, Skripsi

(Purwokerto: STAIN Purwokerto, 2015).Hasil penelitian dari analisis metode

SPC dapat diketahui dari checksheet menunjukkan jumlah produksi bulan

Maret-Mei 2014 sejumlah 1.046.360 lembar dengan total kerusakan sejumlah

21.869 dan rata-rata kerusakan sebesar 2.09%. Nilai ini apabila dibandingkan

dengan target kerusakan perusahaan dalam setiap kali kegiatan produksi

sebesar 5% sehingga sudah memenuhi target. Dengan metode statifikasi,

histogram dan diagram pareto diperoleh jumlah kerusakan dominan

disebabkan karena hasil cetakan berbayang sebanyak 8.944, warna kurang

merata 3.769, kertas berkerut 5.833, hasil cetakan kotor 3.016 dan penomoran

salah 307 lembar. Dengan peta kendali p tingkat kegagalan produk Percetakan

Buana raya masih terjadi penyimpangan di luar batas kendali UCL di minggu

ke-5 dan ke-12, yang ditelusuri penyebabnya dengan fishbone diagram

dipengaruhi oleh faktor-faktor produksi baik dari material, metode, manusia,

mesin maupun lingkungan kerja. Analisis pengawasan mutu dalam perspektif

Ekonomi Islam, Percetakan Buana Raya telah menjalankan pengawasan sesuai

dengan prinsip produksi Islam. Dengan bahan baku yang bermutu dan halal,

pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengolahan limbah serta

pembagian kerja terencana dengan baik.

Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian Nur Fauziati yaitu

perbedaan diantara keduanya terletak pada latar belakang, pembahasan,

variabel, studi kasus yang berbeda, pada penelitian Nur Fauziati menggunakan

Page 16: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

10

variabel pengawasan mutu produk dan metode SPC dengan Objek di

Percetakan Buana raya pada tahun 2015, sedangkan pada penelitian ini

variabel yang digunakan yaitupengawasan produksi dan kualitas produk

dengan studi kasus di Perusahaan Aulia Jaya Bakery and Cookies Ponorogo

pada tahun 2019.

Peneliti melanjutkan penelitian dari Nur Fauziati, tetapi peneliti disini

menganalisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

Perusahaan Aulia Jaya Bakery and Cookies Ponorogo tanpa menggunakan

metode seperti penelitian yang dilakukan oleh Nur Fauziati yaitu analisis

pengawasan mutu produk yang menggunakan metode SPC (Statistical

Processing Control) di Percetakan Buana raya.

Prasetya Mulya, “Analisis Pelaksanaan Pengawasan Produksi dan

Layout untuk Meningkatkan Kualitas Produk yang Dihasilkan pada Pabrik

Tulen Pematangsiantar,” Jurnal SULTANIST, 1 (Juni, 2017).Hasil penelitian

dapat disimpulkan sebagai berikut: Pertama, pengawasan produksi pada

Pabrik Tulen Pematangsiantar masih belum optimal karena masih adanya

kelalaian yang terjadi selama proses produksi berlangsung. Kedua, penataan

tata letak pada Pabrik Tulen Pematangsiantar masih belum optimal karena

pengawas masih mengalami kesulitan dalam mengawasi proses produksi yang

sedang berlangsung. Yang ketiga, Kerugian akibat produk rusak yang dialami

Pabrik Tulen Pematangsiantar mengakibatkan pemilik perusahaan harus

menaikkan harga produk agar kualitas produk yang dihasilkan tidak

berkurang.

Page 17: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

11

Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Prasetya Mulya yaitu perbedaan diantara keduanya terletak pada variabel

dan studi kasus yang berbeda, penelitian Prasetya Mulya menggunakan

variabel pengawasan produksi dan layout, serta kualitas produk dengan objek

penelitian di Pabrik Tulen Pematangsiantar pada tahun 2017, sedangkan pada

penelitian ini variabel yang digunakan yaitu pengawasan produksi dan kualitas

produk dengan studi kasus di Perusahaan Aulia Jaya Bakery and Cookies

Ponorogo yang dilakukan pada tahun 2019.

Peneliti melanjutkan penelitian dari Prasetya Mulya, tetapi peneliti

disini menganalisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas

produk Perusahaan Aulia Jaya Bakery and Cookies Ponorogo, sedangkan

penelitian oleh Prasetya Mulya juga membahas tentang pelaksanaan

pengawasan produksi tetapi juga ditambah dengan variabel Layout untuk

meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan pada Pabrik Tulen

Pematangsiantar.

F. Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini jenis penelitian yang digunakan

penulis adalah penelitian lapangan (field research). Dengan cara penulis

mencari data secara langsung untuk melihat objek penelitian. Oleh karena

itu penulis ingin mengetahui bagaimana pengawasan produksi dalam

meningkatkan kualitas produk perusahaan pada Perusahaan Aulia Jaya

Bakery & Cookies Ponorogo.

Page 18: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

12

Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatif, yaitu tata cara penelitian dengan menggunakan pengamatan dan

wawancara. Di sini peneliti meneliti pengawasan produksi secara

langsung kepada karyawan maupun pihak-pihak Perusahaan Aulia Jaya

Bakery & Cookies Ponorogo baik melalui ucapan maupun tindakan.

Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif yang berarti prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif yakni berupa kata-kata

tertulis ataupun ucapan dari karyawan dan tingkah laku subyek yang

diamati. Melalui pendekatan ini, peneliti melakukan analisis pengawasan

produksi pada Perusahaan Aulia Jaya Bakery & Cookies Ponorogo dalam

meningkatkan kualitas produknya.

2. Kehadiran Peneliti

Untuk memahami pengawasan produksi dalam meningkatkan

kualitas produk di Perusahaan Aulia Jaya Bakery & Cookies Ponorogo

dalam meningkatkan kualitas produknyadibutuhkan keterlibatan langsung

peneliti terhadap obyek yang ada dilapangan. Oleh karena itu instrumen

ini adalah peneliti itu sendiri sebagai instrumen. Hal ini dikarenakan dalam

ciri penelitian kualitatif tidak dapat dipisahkan dari keikut sertaan peneliti

sebab peran penelitilah yang menentukan skenarionya.11 Dengan peran

serta peneliti tersebut, peneliti diharapkan dapat mengetahui secara

langsung aktifitas dan kegiatan yang sedang terjadi.

11 Lexy J. Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 177.

Page 19: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

13

Pengamatan berperan serta merupakan penelitian yang bercirikan

interaksi sosial yang memakan waktu cukup lama antara peneliti dengan

subjek dalam lingkungan subjek, dan selama itu, data dalam bentuk

catatan lapangan dikumpulkan secara sistematis dan berlaku tanpa

gangguan.12 Oleh karena itu dalam penelitian ini, posisi peneliti adalah

sebagai pengamat penuh, yakni peneliti hanya mengamati seluruh proses

penelitian yang ada di lapangan dan tidak ikut berpartisipasi dalam hal

kegiatan yang diteliti.

3. Lokasi/Tempat Penelitian (Penelitian Lapangan)

Lokasi yang dijadikan objek penelitian ini adalah pada Perusahaan

Aulia Jaya Bakery & Cookies Ponorogo, Jl. Mboro Ds. Lembah

Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo. Penulis mengambil lokasi ini

dikarenakan sebelumnya pernah menjadi tempat magang penulis selama

kurang lebih dua bulan. Hal ini dapat memudahkan penulis dalam

melakukan penelitian.

4. Sumber Data

Sumber data ada dua, yaitu manusia dan bukan manusia. Sumber

data manusia berfungsi sebagai informan kunci. Sedangkan sumber data

bukan manusia berupa dokumen yang relevan dengan fokus penelitian.13

Sumber data manusia berfungsi sebagai subyek atau informan (key

informants).

12 Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif (Jakarta: PT Rineka Cipta,

2008), 106. 13 S. Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif (Bandung: Taristo, 2003), 55.

Page 20: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

14

Pemilihan dan penentuan sumber data tidak hanya di dasarkan pada

banyaknya informan, tetapi lebih dipentingkan pada pemenuhan data,

sehingga sumber data di lapangan dapat berubah-ubah sesuai dengan

kebutuhan penelitian.

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, peneliti melakukan

wawancara dengan beberapa sumber data manusia, yaitu di antaranya:14

a. Pemilik Perusahaan Aulia Jaya Bakery & Cookies Ponorogo

b. Para Karyawan Aulia Jaya Bakery & Cookies Ponorogo

c. Pembeli/Konsumen Roti buatan Aulia Jaya Bakery & Cookies

Ponorogo

5. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan permasalahan yang diangkat, maka dalam

pengumpulan data skripsi ini, penulis menggunakan metode pengumpulan

data sebagai berikut:

a. Observasi, merupakan cara pengumpulan data melalui proses

pencatatan perilaku subjek (orang), objek (benda) atau kejadian yang

sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-

individu yang diteliti.15 Dalam hal ini, penulis melakukan observasi di

lapangan dengan cara langsung datang ke Perusahaan Aulia Jaya

Bakery and Cookies Ponorogo untuk mengamati pengawasan produksi

di perusahaan tersebut.

14 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), 172. 15 Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen (Bandung: Alfabeta, 2016), 111.

Page 21: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

15

b. Wawancara, merupakan teknik pengumpulan data yang menggunakan

pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian.16 Dalam hal ini,

penulis melakukan wawancara terhadap pimpinan dan karyawan

Perusahaan Aulia Jaya Bakery and Cookies Ponorogo untuk

mengetahui data tentang pengawasan produksi, kualitas produk, dan

peran pengawasan di perusahaan tersebut. Wawancara yang dilakukan

penulis bersifat terbuka yakni pihak narasumber mengetahui bahwa

mereka bertindak sebagai responden wawancara.

c. Dokumentasi, adalah catatan peristiwa dimana bahwa bukti berupa

tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.17

Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data dalam hal :

1) Sejarah berdirinya Perusahaan Aulia Jaya Bakery And Cookies

Ponorogo.

2) Visi dan Misi Perusahaan Aulia Jaya Bakery And Cookies

Ponorogo.

3) Perizinan Perusahaan Aulia Jaya Bakery And Cookies Ponorogo.

4) Struktur Organisasi Perusahaan Aulia Jaya Bakery And Cookies

Ponorogo.

6. Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan

bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi

satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan

16 Anwar Sanusi, Metode Penelitian Bisnis (Jakarta: Salemba Empat, 2011), 105. 17 Sugiyono, Metode Penelitian, 240.

Page 22: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

16

pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan mutuskan

apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.18

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu

dengan menggunakan metode induktif. Analisis data induktif menurut

paradigma naturalistik adalah analisis atas data spesifik dari lapangan

menjadi unit-unit dilanjutkan dengan kategorisasi.19 Dalam teknik ini,

peneliti mengamati permasalahan yang bersifat khusus terkait peran

pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produksi pada

Perusahaan Aulia Jaya Bakery & Cookies, kemudian menyederhanakan

data dengan memilih hal-hal yang pokok sesuai dengan fokus penelitian.

Selanjutnya hal-hal pokok tersebut diamati dan dibandingkan dengan teori-

teori pengawasan produksi serta dianalisis. Dari hasil analisis tersebut,

maka dapat ditarik kesimpulan terkait peran pengawasan produksi di

Perusahaan Aulia Jaya Bakery & Cookies dalam meningkatkan kualitas

produksi.

7. Pengecekan Keabsahan Temuan

Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbarui dari

konsep kesahihan (validitas) dan keandalan (realibilitas) dan disesuaikan

dengan tuntutan pengetahuan, kriteria, serta paradigmanya sendiri.20

Adapun tekniknya dalam pengecekan keabsahan data yang digunakan

peneliti, yaitu menggunakan teknik triangulasi, yang meliputi:

18 Moleong, Metode Penelitian, 248. 19

Aji Damanuri, Metode Penelitian Muamalah (Ponorogo: STAIN Po Press, 2010), 153. 20 Moleong, Metode Penelitian, 321.

Page 23: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

17

a. Peneliti mengajukan berbagai variasi macam pertanyaan terkait

pengawasan produksi pada Perusahaan Aulia Jaya Bakery & Cookies

kepada pemilik dan karyawan perusahaan.

b. Peneliti melakukan pengecekan dengan berbagai sumber data. Hal ini

peneliti melakukan wawancara untuk mengecek kebenaran kepada

pihak-pihak terkait.

c. Peneliti membandingkan data hasil dari pengamatan dengan data yang

diperoleh dari wawancara. Dalam hal ini setelah peneliti melakukan

observasi terkait pengawasan produksi kemudian peneliti juga

melakukan wawancara terkait kebenaran yang peneliti temukan saat

melakukan observasi.

G. Sitematika Pembahasan

Bab I, merupakan bab pendahuluan yang menjadi pengantar dalam

menjelaskan mengapa penelitian ini menarik untuk di teliti, apa yang diteliti,

dan untuk apa penelitian dilakukan. Pada bab ini diuraikan mengenai latar

belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

studi penelitian terdahulu, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

Bab II, merupakan kajian teori yang terdiri dari konsep produk,

kualitas produksi, pengawasan produksi dan peran pengawasan produksi.

Bab III, merupakan isi dari data-data yang ada di lapangan yang

meliputi profil Perusahaan Aulia Jaya Bakery and Cookies Ponorogo,

pengawasan produksi di Perusahaan Aulia Jaya Bakery and Cookies

Page 24: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

18

Ponorogo, kualitas produk di Perusahaan Aulia Jaya Bakery and Cookies

Ponorogo, dan peran pengawasan produksi di Perusahaan Aulia Jaya Bakery

and Cookies Ponorogo.

Bab IV, pada bab ini berisikan analisis dari penulis untuk mendapatkan

kesimpulan. Analisisnya meliputi pengawasan produksi di Perusahaan Aulia

Jaya Bakery and Cookies Ponorogo, kualitas poduk di Perusahaan Aulia Jaya

Bakery and Cookies Ponorogo, peran pengawasan produksi di Perusahaan

Aulia Jaya Bakery and Cookies Ponorogo.

Bab V, merupakan bab penutup. Dalam bab ini diungkapkan tentang

kesimpulan yang diperoleh dari hasil penulisan skripsi ini dan akan

disampaikan pula saran bagi pihak terkait.

Page 25: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

19

BAB II

PRODUK, KUALITAS PRODUK DAN PENGAWASAN PRODUKSI

A. Produk

1. Pengertian Produk

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk

mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat

memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah

pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan

sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan

kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas

organisasi serta daya beli pasar, selain itu produk dapat pula didefinisikan

sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil

produksinya.1

Produk adalah suatu barang nyata yang dapat terlihat atau berwujud

dan bahkan dapat dipegang yang dirancang untuk memuaskan keinginan

atau kebutuhan konsumen.

Produk dapat didefinisikan sebagai hasil produksi yang meliputi

konsep total. Secara terpadu yang meliputi konsep total secara terpadu

konsep tersebut meliputi barang, kemasan, merek, label, pelayanan dan

jaminannya.2

1 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran (Jakarta: Erlangga, 2008). 2 Harman Malau, Manajemen Pemasaran (Bandung: Alfabeta, 2017), 31.

Page 26: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

20

Produk merupakan segala sesuatu yang diterima oleh konsumen atau

pembeli industrial pada saat melakukan pembelian atau penggunaan produk.

Secara lebih formal, produk adalah seluruh kepuasan fisik dan psikologis

yang diterima oleh pembeli akibat pembelian atau penggunaan sebuah

produk.

Peran produk ada 3 yaitu:

a. Peran manfaat utama. Peran manfaat utama dari suatu produk adalah

peran berdasarkan keberadaan kegunaan dasarnya. Pengguna fokus

terhadap manfaat dasar dari penggunaan produk. Manfaat itu biasanya

sesuai dengan kegunaan yang sebenarnya.

b. Peran fungsi. Peran fungsi dari suatu produk adalah peran produk

berdasarkan rancangan fungsi dasarnya.

c. Peran pelengkap. Peran pelengkap dari suatu produk adalah produk

yang berperan untuk melengkapi produk utama. Produk yang ditambahi

berbagai manfaat dan layanan, sehingga dapat memberikan tambahan

kepuasan.

2. Karakteristik Produk

Menurut Amstrong dan Kotler, ada beberapa aspek yang melengkapi

dan menyertai produk (karakteristik atribut produk) adalah:3

a. Merek (Brand)

Merek (Brand) adalah istilah untuk mengidentifikasi produk dari suatu

kelompok penjual dan membedakannya dari produk perusahaan lainnya.

3 Philip Kotler, dkk. Prinsip-Prinsip Pemasaran (Jakarta: Erlangga, 2001), 354.

Page 27: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

21

Pemberian merek pada suatu produk merupakan masalah pokok dalam

strategi produk. Memberikan nama pada merek itu mahal dan memakan

waktu dan dapat membuat produk tersebut berhasil atau tidak. Maka dari

itu merek yang baik akan menambah ketertarikan konsumen dan

mendapatkan keberhasilan yang memuaskan pada suatu penjualan

produk.

b. Pengemasan (Packing)

Pengemasan (Packing) adalah suatu proses perancangan dan proses

pembungkusan untuk mengemas produk.

c. Kualitas Produk (Product Quality)

Kualitas Produk (Product Quality) adalah keunggulan suatu produk

untuk menjalankan fungsinya seperti kehandalan, daya tahan, ketepatan,

kemudahan operasi dan perbaikan. Peningkatan kualitas produk

perusahaan dapat menerapkan program “Total Quality Management

(TQM)”, program ini selain membantu untuk mengurangi tingkat

kerusakan pada produk juga cara untuk meningkatkan nilai pelanggan.

3. Manfaat dan Fungsi Produk

Sebuah produk dapat diidentifikasi berdasarkan manfaat dan

fungsinya. Tingkat pentingnya masing-masing manfaat dan fungsi produk

ini akan berbeda-beda pada segmen pasar yang berbeda. Manfaat dan fungsi

produk ini berbeda dalam cakupan berikut:4

4 Ibid,

Page 28: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

22

a. Layanan yang disediakan

b. Harga yang ditawarkan

c. Desainnya

d. Kemasan

e. Jaminan atau garansi fisiknya

Perubahan salah satu atau lebih dari lima cakupan diatas membedakan

nilai produk itu sendiri. Setiap perubahan apa pun dari cakupan ini akan

membentuk perbedaan produk nilai kepuasan kepada pengguna. Perubahan

nilai itu dapat menjadi diferensiasi sebuah produk yang bisa menjadi produk

baru bagi pelanggan dan bisa menjadi segmen baru dalam pasar.

4. Tingkatan Produk

Di bawah ini merupakan macam-macam dari tingkatan produk,

sebagai berikut: 5

a. Manfaat inti (Core Benefit) adalah layanan dasar atau manfaat yang

sesungguhnya dari produk yang dibeli oleh pelanggan.

b. Produk dasar (Basic Product) adalah bentuk dasar dari suatu produk

yang dapat dirasakan oleh panca indra.

c. Produk yang diharapkan (Expected Product) adalah beberapa atribut

dan kondisi yang biasanya diharapkan pembeli ketika membeli suatu

produk.

5 Ibid,

Page 29: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

23

d. Produk tingkat (Augmented Product) adalag sesuatu yang membedakan

antara produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan dengan produk

yang ditawarkan oleh pesaingnya.

e. Potensi produk (Potential Product) adalah semua argumentasi dan

perubahan bentuk yang dialami oleh suatu produk di masa datang.6

5. Klasifikasi Produk

Klasifikasi produk terbagi menjadi empat bagian, yaitu:7

a. Berdasarkan ketahanannya

1) Barang tahan lama, yaitu barang yang mempunyai wujud dan dapat

bertahan lama, dapat digunakan berulang kali, dan umur barang

tersebut dalam pemakaian normal minimal satu tahun atau lebih.

2) Barang tidak tahan lama, yaitu barang yang mempunyai wujud dan

langsung habis dikonsumsi dalam satu pemakaian, atau umur barang

tersebut dalam pemakaian normal kurang dari satu tahun.

b. Berdasarkan pengguna akhir

1) Produk konsumen, yaitu barang yang dibeli oleh konsumen yang

digunakan sendiri.

2) Produk industri, yaitu barang yang dibeli konsumen untuk dibisniskan

yaitu dijual kembali atau diproses untuk menghasilkan barang lain

untuk dijual kemudian.

6 Harman Malau, Manajemen Pemasaran, 55. 7 Ibid., 33.

Page 30: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

24

c. Berdasarkan jenis konsumsi

1) Produk nyaman, adalah kelompok barang dimana pembeli tidak lagi

melakukan banyak analisa atau pertimbangan keputusan untuk

membelinya karena telah dikenal dengan baik dan telah sering

dgunakan sebelumnya.

2) Produk biasa, adalah kelompok barang-barang dimana pembeli perlu

melakukan beberapa analisa atau pertimbangan keputusan untuk

membelinya. Pembeli mencari perbandingan produk-produk yang

sejenis untuk memastikan bahwa pilihan kualitas, harga, dan model

yang didapat merupakan pilihan terbaik.

3) Produk khusus, adalah barang-barang dimana pembeli sangat perlu

melakukan banyak analisa dan banyak pertimbangan keputusan untuk

membelinya. Pembeli menggunakan banyak waktu berpikir dan

biasanya meminta pendapat orang lain sebelum membelinya.

4) Produk luar, adalah barang-barang dimana pembeli tidak merasa perlu

atau masih belum menyadari bahwa barang itu penting bahi dirinya.

d. Klasifikasi produk industri8

1) Bahan dan suku cadang, adalah produk yang menjadi salah satu faktor

dalam produk, yang dapat diolah kembali untuk menjadi bahan suatu

produk. Termasuk bahan baku, bahan jadi, dan suku cadang.

2) Barang modal, adalah produk industri dasar dalam produksi.

Termasuk barang yang dibangun dan peralatan tambahan. Barang

8 Ibid,

Page 31: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

25

yang dibangun adalah bangunan dan peralatan yang tetap. Sedangkan

peralatan tambahan adalah mesin dan peralatan pabrik yang dapat

dipindah-pindah, dan juga peralatan kantor.

3) Perlengkapan dan jasa, adalah produk industri yang bukan produk

akhir. Perlengkapan operasi dan barang-barang untuk memelihara

serta memperbaiki termasuk dalam kategori perlengkapan, sedangkan

pemeliharaan dan perbaikan, dan jasa pemberian saran dalam bisnis

termasuk ke dalam kategori jasa.

B. Kualitas Produk

1. Pengertian Kualitas Produk

Kualitas produk adalah karakteristik produk dalam kemampuan untuk

memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan bersifat laten.9

Menurut Garvin dan A. Dale Timpe menjelaskan bahwa kualitas merupakan

keunggulan yang dimiliki oleh produk tersebut. Kualitas dalam pandangan

konsumen merupakan hal yang mempunyai ruang lingkup tersendiri yang

berbeda dengan kualitas dalam pandangan produsen saat mengeluarkan

suatu produk yang dikenal kualitas sebenarnya.10

Kualitas merupakan seberapa baik sebuah produk sesuai kebutuhan

spesifik dari pelanggan. Kualitas meliputi kualitas kinerja, kualitas

kesesuaian, daya tahan dan keandalan. Kualitas kinerja mengacu pada

tingkat dimana karakteristik produk itu beroperasi. Kualitas kesesuaian

9 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran (Jakarta: Erlangga, 2008). 10 Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa (Bandung: Alfabeta,

2011).

Page 32: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

26

merupakan tingkat dimana semua unit yang diproduksi identik dan

memenuhi spesifikasi sasaran yang dijanjikan. Daya tahan adalah suatu

ukuran usia operasi produk yang diharapkan dalam kondisi normal atau

berat. Adapun keandalan merupakan ukuran suatu produk tidak akan rusak

atau gagal dalam suatu periode waktu tertentu.11

Kualitas merupakan keseluruhan dari ciri serta sifat barang dan jasa dan

berpengaruh pada kemampuan memenuhi kebutuhan yang dinyatakan

maupun yang tersirat.

Menurut Boetsh Denis mendefinisikan bahwa kualitas merupakan suatu

kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, dan lingkungan

yang memenuhi atau melebihi harapan. Baik buruknya kualitas barang dapat

dihasilkan dan dilihat dari konsistensi keterpenuhan harapan dan kebutuhan

konsumen, disamping harus mampu memenuhi standar yang dipersyaratkan

oleh konsumen. Dengan demikian dapat dipahami bahwa kualitas produk

hendaknya dinilai secara periodik dan berkesinambungan sehingga terlihat

konsistensi keterpenuhan diatas standar.12

Kualitas produk adalah perpaduan antara sifat dan karakteristik yang

menentukan sejauh mana keluaran dapat memenuhi prasyarat kebutuhan

pelanggan atau menilai sampai seberapa jauh sifat dan karakteristik itu

memenuhi kebutuhannya. Kualitas produk dan jasa yang tertinggi

merupakan hal utama yang diharapkan oleh konsumen.

11 M. Suyanto, Marketing Strategy Top Brand Indonesia (Yogyakarta: CV. Andi Offset,

2007), 111. 12 Fandy Tjiptono, Manajemen Jasa (Yogyakarta: Andi, 2008), 146.

Page 33: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

27

2. Indikator Kualitas Produk

Dibawah ini merupakan macam-macam dari indikator kualitas produk,

sebagai berikut:

a. Kinerja (Performance), berhubungan dengan karakteristik dasar dari

sebuah produk. Misalnya warnanya, bentuknya, kualitasnya dan semua

yang tampak dari luar.

b. Fitur (Features), adalah karakteristik produk yang dirancang untuk

menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen

terhadap produk tersebut.

c. Reliabilitas (reliability), merupakan probabilitas bahwa produk akan

memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil

kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat

diandalkan.

d. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance of specifications), yaitu

sejauh mana karakteristik dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi

tertentu dari konsumen dan tidak ditemukannya cacat pada produk.

e. Daya tahan (durability), yaitu berapa lama atau umur produk yang

bersangkutan mampu bertahan sebelum produk tersebut harus diganti.

Semakin besar frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka

semakin besar pula daya produk.

f. Estetika, yaitu berkaitan dengan penampilan luar suatu produk.

Page 34: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

28

g. Persepsi kualitas (perceived quality), adalah cara pandang konsumen

terhadap produk tersebut sesuai informasi yang diterima bersma dengan

keterbatasan yang dimiliki konsumen.13

3. Faktor-faktor Kualitas Produk

Menurut Assauri, ada tiga faktor kualitas pada suatu produk, yaitu:14

a. Fungsi suatu

Fungsi suatu barang yang dihasilkan harus memperhatikan fungsi

tujuannya yaitu untuk apa barang tersebut digunakan.

b. Wujud

Para konsumen selalu memperhatikan pertama kalinya ialah kualitas

pada produk tersebut yaitu wujud luar dari produk tersebut. Wujud luar

suatu produk tersebut tidak hanya dilihat dari bentuk tetapi juga warna,

pembungkusan, dll.

c. Biaya barang

Biaya atau harga dari suatu produk akan dapat menentukan kualitas dari

barang tersebut. Hal ini terlihat bahwa barang-barang yang mempunyai

barang mahal dapat menunjukkan bahwa kualitas barang tersebut lebih

baik.

13 Ibid,. 147. 14 Assauri, Manajemen Produksi dan Operasi (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia, 1993), 28.

Page 35: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

29

C. Pengawasan Produksi

1. Pengertian Pengawasan dan Pengawasan produksi

Pengawasan secara umum dapat didefinisikan sebagai cara suatu

organisasi mewujudkan kinerja yang efektif dan efisien, serta lebih jauh

mendukung terwujudnya visi dan misi organisasi.15

Menurut Soemardjo Tjitrosidojo arti istilah pengawasan adalah suatu

bentuk pengamatan yang umumnya dilakukan secara menyeluruh, dengan

jalan mengadakan perbandingan antara yang dikonstatir dan yang

seharusnya dilaksanakan.16

Pengawasan ini berkaitan erat sekali dengan fungsi perencanaan dan

kedua fungsi ini merupakan hal yang saling mengisi, karena:

a. Pengawasan harus terlebih dahulu direncanakan.

b. Pengawasan baru dapat dilakukan jika ada rencana.

c. Pelaksanaan rencana akan baik, jika pengawasan dilakukan dengan baik.

d. Tujuan dapat diketahui tercapai dengan baik atau tidak setelah

pengawasan atau penilaian dilakukan.

Pengawasan Produksi adalah kegiatan untuk mengoordinir aktivitas-

aktivitas pengerjaan atau pengelolaan agar waktu penyelesaian yang telah

ditentukan terlebih dahulu dapat dicapai dengan efektif dan efisien.17

Sebenarnya pengawasan produksi juga merupakan suatu sistem jaringan

syaraf dari suatu pabrik yang mengawasi jalannya proses produksi agar

15 Irham Fahmi, Manajemen Produksi dan Operasi (Bandung: Alfabeta, 2012), 181. 16 Ibid., 183. 17 Sofjan Assauri, Manajemen Produksi dan Operasi (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia, 1999), 148.

Page 36: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

30

barang-barang yang dihasilkan sesuai dengan rencana yang telah dibuat,

baik mengenai harga, biaya, kuantitas maupun kualitasnya.

2. Indikator Pengawasan Produksi

Pengawasan yang efektif mempunyai karakteristik sebagai berikut:

a. Akurat. Informasi atas kinerja harus akurat. Ketidak akuratan data dari

suatu sistem pengawasan dapat mengakibatkan organisasi mengambil

tindakan yang akan menemui kegagalan untuk memperbaiki suatu

permasalahan.

b. Tepat waktu. Informasi harus dihimpun, diarahkan, dan segera dievaluasi

jika akan diambil tindakan tepat pada waktunya guna menghasilkan

perbaikan.

c. Objektif dan komprehensif. Informasi dalam suatu sistem pengawasan

harus mudah dipahami dan dianggap objektif oleh individu yang

menggunakannya.

d. Dipusatkan pada tempat pengawasan strategis. Sistem pengawasan

strategis sebaiknya dipusatkan pada bidang yang paling banyak

kemungkinan akan terjadi penyimpangan standar, dan kemungkinan

menimbulkan kerugian yang paling besar.

e. Ekonomi realistik. Pengeluaran biaya untuk implementasi harus ditekan

seminimum mungkin sehingga terhindar dari pemborosan yang tidak

berguna.

f. Organisasi realistik. Sistem pengawasan harus dapat digabungkan

dengan realitas organisasi. Misalnya, individu harus dapat melihat

Page 37: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

31

hubungan antara tingkat kinerjayang harus dicapai dan imbalan yang

akan menyusul kemudian.

g. Fleksibel. Pada setiap organisasi pengawasan harus mengandung sifat

fleksibel yang sedemikian rupa sehingga organisasi tersebut dapat segera

bertindak untuk mengatasi perubahan yang merugikan atau

memanfaatkan peluang baru. 18

h. Diterima para anggota organisasi. Agar sistem pengawasan dapat

diterima oleh para anggota organisasi, pengawasan tersebut harus

berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai.

3. Tipe-tipe Pengawasan Produksi

Secara konsep pengawasan tersebut memiliki banyak tipe. Menurut T.

Hani Handoko ada tiga tipe pengawasan, yaitu:19

a. Pengawasan pendahuluan, dirancang untuk mengantisipasi masalah-

masalah atau penyimpangan dari standar atau tujuan dan memungkinkan

koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu diselesaikan.

b. Pengawasan concurrent, adalah proses dimana suatu aspek tertentu dari

suatu prosedur harus disetujui dulu, atau syarat tertentu harus dipenuhi

dulu sebelum kegiatan-kegiatan bisa dilanjtkan, atau menjadi semacam

peralatan double check yang lebih menjamin ketepatan pelaksanaan suatu

kegiatan.

c. Pengawasan umpan balik, juga dikenal sebagai past-action controls,

mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan.

18 Ibid, 19 Ibid., 185.

Page 38: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

32

4. Langkah-langkah Pengawasan Produksi

Dalam melaksanakan pengawasan produksi ada beberapa langkah yang

bisa dilakukan, dan tujuan dari setiap langkah tersebut untuk membuat

pekerjaan yang dihasilkan betul-betul sesuai dengan yang diharapkan. Ada 4

macam langkah dalam pengawasan produksi yaitu:20

a. Planning

Langkah-langkah selanjutnya seperti routing, scheduling, dan

dispatching akan berfungsi jika planning sudah dibuat pada saat

permulaan.

b. Routing

Pengawasan atas tingkat pekerjaan tertentu dinamakan routing. Jika

pekerjaan produk menggunakan beberapa mesin dan mesin-mesin itu

digunakan untuk berbagai proses yang berbeda, dapat dibayangkan

bagaimana pentingnya routing ditetapkan.

c. Scheduling

Tujuan scheduling adalah menjaga kelancaran pekerjaan, menghindarkan

konflik dan kelalaian dalam menggunakan mesin, dan membuat table

waktu kapan bahan mentah diperlukan.

d. Dispatching

Orang yang bertanggung jawab dalam dispatching harus menjaga waktu

mulai tugas dan waktu selesainya suatu pekerjaan.

20 Ibid., 186.

Page 39: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

33

5. Jenis-jenis Pengawasan Produksi

Jenis-jenis pengawasan sendiri dibagi menjadi empat macam, yaitu: 21

a. Flow Control

Flow Control atau pengawasan arus adalah pengawasan produksi yang

dilakukan terhadap arus pekerjaan sehingga dapat menjamin kelancaran

proses pengerjaan. Pada pengawasan ini dibutuhkan suatu tingkat hasil

(output) yang agak tetap atau konstan. Oleh karena itu flow control ini

dijalankan pada produksi yang terus-menerus, dimana bahan-bahan yang

digunakan dalam proses mempunyai arus yang relatif tetap, dan jenis

mesin yang digunakan adalah mesin khusus , serta hasil produksinya

mempunyai bentuk dan jenis yang sama dalam jangka waktu tertentu.

b. Order control

Order control atau pengawasan pengerjaan pesanan adalah pengawasan

produksi yang dilakukan terhadap produk yang dikerjakan, sehingga

produk yang dikerjakan itu dapat sesuai dengan keinginan si pemesan

baik mengenai bentuk, jenis dan kualitasnya. Pada pengawasan ini, tiap-

tiap produk pesanan harus dipisahkan dari produk pesanan yang lain,

dimana tiap-tiap pesanan mempunyai nomer pesanannya sendiri. Oleh

karena itu order control ini dijalankan pada produksi dengan proses yang

terputus-putus dimana jenis mesin yang digunakan adalah mesin yang

serba guna, dan barang yang diproduksi mempunyai jenis dan bentuk

yang berubah-ubah sesuai dengan pesanan.

21 Ibid,

Page 40: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

34

c. Load control

Load control biasanya bersangkutan dengan penyusunan schedule-

schedule untuk satu atau lebih mesin-mesin penting. Suatu mesin besar

atau mesin kunci mungkin digunakan untuk pengerjaan produk-produk

berbagai ukuran dan variasi.22 Load control terutama mengatur

pembebanan mesin-mesin kunci tersebut dan mengidentifikasikan

kebutuhan setiap order agar kuantitas atau tingkat produksi dapat

dikendalikan,

d. Block control

Block control, bentuk lain dari order control, biasanya digunakan dalam

industri pakaian jadi. Pengawasan ini mengelompokkan order-order

menurut model, ukuran, dan style tertentu, dan kemudian

menggabungkannya menjadi semacam “blocks”. Suatu block adalah

sejumlah produk yang dapat diproduksikan pabrik dalam periode waktu

tertentu misal satu hari. Block control bertujuan agar pengerjaan

kelompok barang yang memerlukan proses sama dapat dilakukan secara

efektif agar proses produksi dapat berjalan dengan konstan.23

6. Alasan-alasan Pengawasan Produksi Diperlukan

Secara umum ada beberapa alasan mengapa dalam suatu organisasi

diperlukan pengawasan, yaitu:24

22 Ibid, 23 T. Hani Handoko, Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi (Yogyakarta: BPFE

Yogyakarta, 1999), 254. 24 Irham Fahmi, Manajemen Produksi dan Operasi, 187.

Page 41: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

35

a. Agar kualitas output yang dihasilkan menjadi lebih baik dan sesuai

dengan keinginan banyak pihak, khusunya pengguna produk.

b. Terbentuknya konsep manajemen sesuai dengan yang diinginkan oleh

pihak komisaris maupun manajemen perusahaan.

c. Dengan adanya pengawasan maksimal diharapkan tujuan dan keinginan

terbentuknya Good Corporate Governance (GCG) akan dapat

diwujudkan. Pembentukan GCG lebih jauh telah memposisikan

terwujudnya organisasi yang bersih (clean organization) dan manajemen

yang profesional.

7. Peran Pengawasan Produksi

Secara umum ada beberapa manfaat yang diperoleh dengan

diberlakukannya pengawasan pada suatu organisasi, yaitu:

a. Pengawasan memiliki peran penting terutama dalam memastikan setiap

pekerjaan terlaksana sesuai dengan yang direncanakan, misalnya

ketepatan waktu karyawan dalam menyelesaikan tugas.

b. Disamping itu pengawasan juga memiliki peran dalam membantu

manajer dalam mengawal dan mewujudkan keinginan visi dan misi

perusahaan, beberapa visi dan misi sebagian sudah diwujudkan manajer

dengan cara menciptakan tenaga ahli yang kompeten sehingga

mengahasilkan produk yang berkualitas dan dapat memuaskan

konsumen, serta memperluas lapangan pekerjaan khususnya bagi

masyarakat sekitar perusahaan.

Page 42: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

36

c. Pengawasan bernilai positif dalam membangun hubungan yang baik

antara pimpinan dan karyawan. Hubungan yang baik tentunya akan

menciptakan suasana kerja yang menyenangkan, namun perusahaan ini

melakukan pengawasan melalui cctv sehingga terjadi pengawasan secara

tidak langsung, oleh karena itu hubungan yang terjalin antara pimpinan

dan karyawan hanya sebatas atasan dan bawahan bukan sebagai rekan

kerja.

d. Pengawasan yang baik memiliki peran dalam mengembangkan

keyakinan para stakeholders pada organisasi. Stakeholders adalah

mereka yang memiliki kepedulian tinggi pada organisasi. Mereka yang

dikategorikan sebagai stakeholders adalah pemerintah, kreditur, supplier

(pemasok), investor, akuntan publik, karyawan, dan lain-lain.25 Hal ini

dapat dilakukan dengan cara menghasilkan produk yang sesuai dengan

selera konsumen dengan harga terjangkau dan rasanya yang enak.

25 Ibid.,184.

Page 43: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

37

BAB III

PENGAWASAN KUALITAS PRODUK PADA PERUSAHAAN AULIA

JAYA BACERY & COOKIES PONOROGO

A. Deskripsi Data Umum

1. Profil Lembaga

Nama Usaha : Aulia Jaya Bakery&Cookies

Jenis Usaha : Roti (Bakery&Cookies)

Nama Pemilik : Ibu Sunarsih

Kegiatan : Memproduksi, Pengepakan, dan Penjualan

2. Sejarah Perusahaan Aulia Jaya Bakery & Cookies

Keterbatasan biaya tidak membuat Ibu Sunarsih patah arang untuk

melanjutkan mimpinya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi (Perguruan

Tinggi Swasta). Tahun 1988, beliau dengan nekat mendaftarkan dirinya

masuk ke Universitas Muhammadiyah di Ponorogo dengan mengambil

jurusan Manajemen. Untuk membiayai kuliah tersebut, beliau berinisiatif

menjual bawang di sekitar Babadan.

Setelah berjalannya waktu, beliau mendapatkan oleh-oleh dari

kakaknya yang ada di Kalimantan yaitu berupa roti. Dari roti inilah beliau

merasa tertantang untuk mencoba membuat dan menjualnya di kantin

kampus. Setelah bertanya-tanya terkait bahan-bahan roti tersebut dan cara

membuatnya kepada kakaknya, beliau langsung mencoba memproduksi

hanya seperempat bahan terlebih dahulu. Dari seperempat bahan tersebut

beliau mendapat keuntungan sebesar RP. 1.000.

Page 44: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

38

Selang beberapa hari, penjualan beliau mengalami progres yang

signifikan. Hingga akhirnya bahan roti yang dibuat semula hanya

seperempat bertambah menjadi satu kilo, dua kilo, dan seterusnya. Dari

progres tersebut, membuat bu Sunarsih menjadi semangat untuk menekuni

usaha roti yang dirintisnya sendiri dari nol. Setelah 3 tahun usaha beliau

berjalan dan sudah memiliki karyawan 2 orang.

Awal dekade 90-an, usaha roti bu Sunarsih mengalami krisis

modal, akibatnya membuat usaha beliau mengalami penurunan jumlah

produksi yang begitu drastis. Namun, tidak sampai membuat usaha beliau

gulung tikar.

Selanjutnya, sekitar tahun 1992 saat suaminya meninggal setelah

menjabat 7 bulan menjadi kepala desa, bu Sunarsih mendapat panggilan

dari Bupati Ponorogo dan menawarkan kursus Roti di Jakarta. Kursus

tersebut dilakukan selama 6 bulan dengan mentor langsung dari Amerika.

Selama kursus, beliau mendapatkan pelatihan dan dibekali beberapa resep

roti yang sampai saat ini beliau gunakan. Setalah selesai kursus, beliau

mendapatkan izin operasi membuka usaha roti dengan nama “Aulia Jaya”.

Nama Aulia tersebut, merupakan hasil inisiatif beliau sendiri dengan

mengambil nama dari anak pertamanya yang sekarang sudah memiliki hak

paten.41

Selanjutnya pada tahun 2000, usaha beliau mendapat pesaing dari

kota Blitar. Kemudian untuk mampu bersaing dengan usaha dari Blitar,

41 Sunarsih, Wawancara, Ponorogo, 08 November 2018.

Page 45: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

39

beliau melakukan inovasi-inovasi terhadap produknya. Seperti halnya,

menambah varian rasa pada roti dan juga memperluas pemasarannya.

Hingga saat ini, produk rotinya sudah tersebar luas salah satu kampus dan

pondok-pondok yang ada di Ponorogo, sedangkan untuk cookiesnya

dipasarkan di swalayan-swalayan yang ada di Ponorogo.

3. Visi dan Misi Perusahaan Aulia Jaya Bakery & Cookies

a. Visi

Menyediakan produk roti yang berkualitas tinggi namun dengan harga

yang terjangkau yang bersaing serta memberikan pelayanan terhadap

konsumen yang memuaskan.

b. Misi

1) Menciptakan tenaga kerja yang ahli dan kompeten.

2) Menjadi perusahaan yang terdepan di bidangnya.

3) Memuaskan konsumen.

4) Memperluas lapangan kerja untuk masyarakat sekitar tempat

produksi pada khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya.

4. Struktur Organisasi Perusahaan Aulia Jaya Bakery & Cookies

Struktur organisasi berfungsi untuk kinerja disuatu perusahaan

supaya lebih terarah, dan akan diketahui sampai dimana wewenang dan

tanggung jawab yang dimiliki oleh karyawan dalam menjalankan tugas.

Struktur organisasi dari perusahaan Aulia Jaya Bakery &Cookies, yaitu

sebagai berikut:

Page 46: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

40

Gambar: 3.1 Struktur Organisasi Aulia Jaya Bakery & Cookies

5. Job Deskripsi

a. Pimpinan

Dalam perusahaan Aulia Jaya Bakery & Cookies, seorang

pemimpin bertugas memimpin perusahaan dan bertanggung jawab

terhadap seluruh kelangsungan perusahaan dalam menjalankan tugas.

Selain itu seorang pemimpin tertinggi dalam suatu badan perusahaan

bertugas mengembangkan serta memajukan perusahaannya. Kemudian

pimpinan perusahaan juga bertugas membuat perencanaan jangka

panjang dan jangka pendek perusahaan, mengorganisasi seluruh divisi

serta bawahan, melakukan pengawasan (controlling) terhadap kinerja

seluruh karyawan. Di samping itu, pemimpin juga bertugas dalam

memilih dan memberhentikan karyawan yang bekerja di

Pimpinan

Sunarsih, M.BA.

Loper Roti

Sardi Karyawan

Reni

Intan

Sri

Loper Roti

Suprapto

Page 47: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

41

perusahaannya, serta juga memberi gaji maupun bonus terhadap

karyawannya.

b. Karyawan

Adapun tugas karyawan yaitu bertugasdalamkegiatanproduksiroti

(dari tahap mentah sampai matang) dankegiatanlainnya yang ada di

Aulia JayaBakery&Cookies, seperti:

1). Pengemasan, baik pengemasan yang menggunakan plastik maupun

toples.

2). Penempelan stiker pada plastik roti, stikernya berupa nama usaha

dan jenis rotinya.

3). Mengecek stock bahan-bahan roti.

4). Membeli bahan-bahan roti yang sudah habis.

5). Melayani pemesanan catering.

c. Loper

1). Mengantarkan roti dan pesanan catering ke konsumen.

2). Mengganti atau memperbarui roti dari tempat pemesanan.

3). Memperluas pemasaran.42

6. Portofolio Usaha

Usaha Aulia Jaya Bakery & Cookies merupakan usaha yang

bergerak dalam bidang produksi roti baik roti basah maupun kering.

Namun, selain memproduksi roti, usaha ini juga melayani pesanan

catering. Adapun jenis-jenis roti yang diproduksi yaitu meliputi:

42 Sunarsih, Wawancara, Ponorogo, 08 November 2018.

Page 48: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

42

a. Roti Abon Gulung

Roti abon gulung yaitu roti yang bentuknya digulung kemudian

pinggirannya diolesi sweet mayones dan ditaburi abon. Harga pada roti

ini yaitu Rp. 2.500.

b. Donat Toping

Ada jenis 4 donat toping yang diproduksi oleh Aulia Jaya Bakery

&Cookies antara lain toping meses, kacang, kacang + meses, dan keju.

Untuk harganya sama dengan roti abon gulung yaitu Rp. 2.500.

c. Donat Isi

Berbeda dengan donat toping, donat isi merupakan donat yang

dalamnya berisi selai. Adapun macamnya yaitu donat isi coklat,

strawberry, blueberry, dan melon. Untuk harganya yaitu Rp. 1.500.

d. Roti Coklat

Adapun ciri khas dari roti ini yaitu full dengan lumuran coklat

kemudian diberi toping kacang dan dibekukan dalam freezer. Untuk

harganya yaitu Rp. 2.500.

e. Cum-Cum

Roti cum-cum merupakan roti yang bentuknya seperti corong dan

isinya yaitu vanilla dan coklat. Harganya yaitu Rp. 2.000.

Page 49: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

43

f. Roti Cream

Ada 2 jenis roti cream yang diproduksi oleh Aulia Jaya Bakery

&Cookies yaitu diisi cream keju dan cream meses. Roti ini dibandroli

dengan harga Rp. 1.500.

g. Roti Pisang Coklat

Sesuai dengan namanya, roti ini merupakan roti yang isinya pisang

coklat. Untuk harganya sama dengan roti cream dan donat isi yaitu Rp.

1.500.

h. Roti Abon

Berbeda dengan roti abon gulung, pada roti ini bentuknya lonjong

dan isinya berupa saos dan mayones, kemudian atsanya ditaburi abon.

Untuk harganya yaitu Rp. 2.000.

i. Roti Isi Vanilla

Bentuk pada roti ini sama dengan roti abon yaitu lonjong, akan

tetapi yang membedakan adalah isinya. Pada roti ini isinya yaitu vanilla

dan luar roti ini dilumuri coklat. Kemudian untuk harganya sama

dengan roti abon, yaitu Rp. 2.000.

j. Cookies (Roti Kering)

Roti kering yang diproduksi oleh usaha Aulia Jaya Bakery

&Cookies yaitu berupa roti kering untuk lebaran, seperti nastar, kue

putri salju, dan lain sebagainya. Jadi roti ini hanya diproduksi saat

menjelang lebaran hari raya Idul Fitri.43

43 Sunarsih, Wawancara, Ponorogo, 08 November 2018.

Page 50: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

44

7. Proses Produksi

Ada beberapa tahapan yang harus dijalankan dalam proses

produksi roti dari mentah sampai siap dijual, tahapannya yaitu sebagai

berikut:

a. Seleksi bahan-bahan roti

Pada tahap pertama, menyeleksi bahan-bahan yang digunakan

untuk produksi roti dengan menyesuaikan jenis roti apa yang akan

dibuat. Kemudian setelah bahan-bahan sudah terpilih, maka selanjutnya

bahan-bahan tersebut disiapkan sesuai dengan kebutuhan dan diperiksa

kualitasnya serta harus diketahui sifat-sifat bahan tersebut. Bagi

pengusaha selain memilih bahan yang kualitas terbaik juga harus

memperhatikan harga untuk menghitung biaya produksi dan hargajual.

Selain itu, daya tahan bahan-bahan dan cara penyimpanan yang baik

harus diperhatikan juga agar bahan tidak cepat rusak.

b. Penimbangan bahan

Setelah mempersiapkan bahan-bahan roti, maka tahapan

selanjutnya yang dilakukan produsen roti yaitu menimbang bahan agar

sesuai dengan takaran. Bahan-bahan yang perlu melakukan

penimbangan yaitu seperti, tepung terigu, mentega, susu bubuk, gula,

dan lain sebagainya. Dalam proses penimbangan yaitu menggunakan

alat khusus penimbangan, jadi tidak disarankan menggunakan alat-alat

lain seperti gelas, cangkir, sendok, dan lain-lain.

Page 51: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

45

c. Pengadukan bahan (Mixing)

Pada tahap ketiga yaitu pengadukan bahan menjadi satu. Setelah

bahan-bahan sudah ditimbang makan semua bahan tersebut di

masukkan ke dalam mixer untuk mencampurkan semua bahan. Pada

tahap ini membutuhkan waktu sekitar 25-30 menit setiap sekali adukan.

Adapun fungsi pengadukan adalah mencampur secara merata semua

bahan, untuk mendapatkan adonan yang sempurna dari bahan-bahan

roti serta membuat adonan agar menjadi lunak.

d. Memotong dan menimbang adonan

Setelah melewati proses pengadukan bahan, maka tahapan

selanjutnya membagi-bagi adonan menurut berat yang dikehendaki agar

menghasilkan produk yang seragam. Pada tahapan ini dilakukan secara

langsung setelah adonan sudah diaduk, sebab jika setelah pengadukan

selesai kemudian menunda tahapan pemotongan maka nanti adonan

akan sulit untuk dibentuk sebab adonan sudah menjadi kaku.

e. Membentuk adonan

Setelah adonan dipotong-potong dan ditimbang sesuai takarannya,

maka selanjutnya adonan di bentuk sesuai dengan jenis rotinya. Adapun

adonan yang dibentuk bulat itu untuk jenis roti seperti roti krim, donat

isi, dan donat toping. Sedangkan adonan yang dibentuk lonjong untuk

jenis roti krim vanilla, roti abon, dan roti pisang coklat. Kemudian

untuk adonan yang dibuat memanjang kemudian dililitkan di corong

yang berbentuk kerucut ini untuk jenis roti cum-cum. Untuk roti abon

Page 52: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

46

gulung adonannya digulung di loyang secara merata. Selanjutnya

adonan yang dibentuk seperti lempeng itu untuk jenis roti coklat.44

f. Meletakkan adonan di loyang

Tahap selanjutnya, setalah adonan sudah dibentuk maka di tata dan

diletakkan dalam loyang yang permukaannya sudah diolesi dengan

mentaga. Sedangkan untuk roti donat toping dan donat isi diletakan

dalam loyang yang permukaannya sudah ditaburi dengan tepung terigu,

agar adonan untuk donat tidak lengket dalam loyang.

g. Pengembangan adonan

Setelah adonan sudah tertata dalam loyang, maka selanjutnya

adonan dimasukkan dalam oven dengan tujuan mengembangkan

adonan untuk mencapai bentuk dan mutu yang baik. Pada tahap ini

membutuhkan waktu sekitar 1-2 jam dan pada suhu tertentu.

h. Pemanggangan roti

Pada tahap ini, setelah adonan di oven, maka dimasukkan dalam

mesin pemanggang. Pemanggangan merupakan proses pematangan

adonan menjadi roti yang siap saji dan menimbulkan aroma yang khas.

Untuk pemanggangan diharuskan roti tidak boleh sampai gosong, jika

sampai gosong makan warna dari roti menjadi coklat kehitaman dan

membuat tekstur roti menjadi keras serta rasanya menjadi pahit. Dan

tahap ini membutuhkan waktu sekitar 10-20 menit.

44 Sunarsih, Wawancara, Ponorogo, 08 November 2018.

Page 53: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

47

i. Pelepasan roti dari loyang

Pada tahap ini, yaitu proses pelepasan roti dari loyang setelah roti

mengalami proses pemanggangan sampai matang untuk didinginkan.

Setelah matang roti harus segera dikeluarkan dari mesin pemanggang

dan setelah beberapa menit roti dilepaskan dari loyang. Jika dibiarkan

pada loyang panas kemungkinan permukaan bawah yang kontak dengan

loyang akan menjadi gosong. Kemudian rotinya dikelompokkan sesuai

dengan jenis-jenisnya.

j. Pemberian isi roti

Setelah roti dipilih dan dikelompokkan sesuai dengan jenisnya,

maka tahap selanjutnya pemberian isi roti. Pemberian isi roti ini

disesuaikan dengan jenis rotinya. Adapun isi roti meliputi selai 4 rasa

(coklat, blueberry, strawberry, dan melon), krim, meses, keju, vanilla,

mayones, sweet mayones, sauspedas, dan lain sebagainya.

k. Pengepakan

Pada tahap terakhir, setelah roti diberi isi sesuai dengan jenisnya,

maka tahap terakhirnya yaitu pengepakan roti. Untuk tempat

pengepakannya yaitu berupa plastik yang sudah ditempeli sticker (nama

perusahaan dan jenis roti). Setelah pengepakan, maka roti ditata dalam

loyang yang sudah disediakan dan ditaruh di rak guna untuk loper

besok.

Page 54: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

48

B. Pengawasan Produksi di Perusahaan Aulia Jaya Bakery and Cookies

Ponorogo

Kualitas merupakan seberapa baik sebuah produk sesuai kebutuhan

spesifik dari pelanggan. Kualitas meliputi kualitas kinerja, kualitas kesesuaian,

daya tahan dan keandalan. Kualitas kinerja mengacu pada tingkat dimana

karakteristik produk itu beroperasi. Kualitas kesesuaian merupakan tingkat

dimana semua unit yang diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi sasaran

yang dijanjikan. Daya tahan adalah suatu ukuran usia operasi produk yang

diharapkan dalam kondisi normal atau berat. Adapun keandalan merupakan

ukuran suatu produk tidak akan rusak atau gagal dalam suatu periode waktu

tertentu.

Dalam kegiatan produksi, pengawasan sangat diperlukan di perusahaan

untuk meningkatkan kualitas produksi. Hal ini yang dilakukan oleh

perusahaan Aulia Jaya Bakery and Cookies Ponorogo dalam mengawasi

kegiatan produksi terdapat dua cara, yaitu pengawasan secara langsung dan

tidak langsung. Pengawasan secara langsung dilakukan dengan cara pimpinan

perusahaan datang langsung ke tempat produksi kemudian mengawasi para

karyawan, sedangkan pengawasan secara tidak langsung, melalui CCTV yang

dipasang oleh pimpinan perusahaan dan ditempatkan di beberapa sudut lokasi

proses produksi.45

Pengawasan produksi merupakan salah satu bagian terpenting dalam

suatu aktivitas produksi. Berdasarkan pengamatan peneliti di Perusahaan

45 Penulis, Observasi, 08 November 2018.

Page 55: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

49

Aulia Jaya Bakery and Cookies Ponorogo pimpinan jarang mengawasi

kegiatan produksi hal itu dikarenakan pimpinan perusahaan mempunyai

pekerjaan lain, yaitu sebagai pekerja kantoran, selain itu pimpinan juga tidak

menunjuk salah satu karyawan untuk diberi tanggung jawab mengawasi

proses produksi selama pimpinan tidak berada di perusahaan. Dengan

pengawasan yang kurang maksimal ini, mengakibatkan karyawan belum

mampu menyelesaikan target produksi tepat waktu.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Sunarsih selaku pimpinan

perusahaan, beliau mengatakan bahwa jarang melakukan pengawasan

terhadap kegiatan produksi secara langsung karena memiliki pekerjaan yang

lain yang berada di luar perusahaan. Sehingga beliau memilih mengandalkan

CCTV yang berjumlah 4 dan dipasang di beberapa sudut lokasi proses

produksi seperti di gudang, tempat membuat adonan, pengovenan, dan

pengemasan. Beliau menambahkan, dengan menggunakan CCTV maka

kegiatan proses produksi dapat terawasi secara menyeluruh atau dapat

mengawasi di setiap sudut lokasi proses produksi.46

Menurut Reni Yulianti mengatakan bahwa dalam kegiatan produksi

pimpinan jarang sekali datang ke proses produksi untuk mengawasi,

sekalipun datang ke tempat proses produksi itupun dipagi hari dan hanya

sebentar.47 Hal yang sama juga disampaikan oleh karyawan yang bernama

Intan Pratiwi dan Suprapto, mengatakan bahwa selama bekerja di Perusahaan

Aulia Jaya Bakery and Cookies Ponorogo pimpinan jarang melakukan

46 Sunarsih, Wawancara, Ponorogo, 15 September 2019

47 Reni Yulianti, Wawancara, Ponorogo, 15 September 2019

Page 56: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

50

pengawasan proses produksi dikarenakan pimpinan juga mempunyai

kesibukan di luar perusahaan.48

Berdasarkan hasil wawancara dari seorang konsumen yaitu saudara

Verdina wahyu Perusahaan Aulia Jaya Bakery and Cookies Ponorogo

mengatakan bahwa produk aulia memiliki produk yang berkualitas mulai dari

rasanya dan sesuai dengan harganya, kemudian produk yang dihasilkan oleh

perusahaan cukup bervariasi walaupun terkadang bentuk rotinya setiap waktu

tidak selalu sama. Selanjutnya daya tahan roti yang dipasarkan kurang lebih

bertahan 5 hari.49

C. Peran Pengawasan Produksi dalam Meningkatkan Kualitas Produk Di

Perusahaan Aulia Jaya Bakery &Cookies Ponorogo

Peran pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk di

perusahaan yaitu dapat membantu pelaksanaan proses produksi agar lebih

efisien dan lancar dengan biaya minimal dan sesuai waktu yang telah

ditargetkan. Untuk menjaga ketepatan waktu dalam melakukan kegiatan

produksi, maka banyak pimpinan mengadakan pengawasan produksi dan

memberinya tanggung jawab untuk mengetahui keadaan seluruh pesanan

dalam perusahaan dan mengkoordinasi seluruh aspek aspek pengerjaannya

dari awal dimulainya kegiatan produksi sampai akhir kegiatan produksi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Sunarsih, beliau mengatakan

bahwa peran pengawasan itu sangat penting dalam meningkatkan kualitas

produk yaitu seperti karyawan dapat melaksanakan hasil kegiatan produksi

48 Intan Pratiwi & Prapto, Wawancara, Ponorogo, 15 September 2019 49

Verdina wahyu, Wawancara, Ponorogo, 15 September 2019

Page 57: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

51

sesuai apa yang telah ditargetkan atau direncanakan. Selain itu, pengawasan

dapat membantu pelaksanaan proses produksi agar lebih efisien dan lancar

dengan biaya minimum tetapi hasilnya juga bisa maksimal. Kemudian peran

pengawasan juga dapat menjalin kedekatan antara seorang pimpinan dan

karyawan sehingga dapat mewujudkan visi dan misi perusahaan.

Menurut sardi mengatakan bahwa peran pengawasan dalam

meningkatkan kualitas produk yaitu dengan adanya pengawasan, karyawan

akan lebih maksimal dalam melaksanakan kegiatan proses produksi sehingga

tidak akan melakukan kesalahan-kesalahan yang dapat merugikan perusahaan,

sedangkan menurut Intan Pratiwi mengatakan bahwa dengan adanya

pengawasan karyawan dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan apa yang

sudah ditargetkan oleh pimpinan, serta karyawan tidak bekerja dengan

seenaknya sendiri karena mereka tahu pimpinan sedang tidak mengawasi

secara langsung.50

Menurut hasil observasi yang telah dilakukan peneliti, karena

pimpinan jarang sekali mengawasi kegiatan proses produksi sehingga

karyawan dalam menyelesaikan target tidak selesai dengan tepatwaktu, selain

itu karyawan juga masih melakukan kesalahan yang dapat mengakibatkan

kerugian perusahaan misalnya, kelalaian karyawan yang terlalu lama

memanggang roti di oven sehingga membuat roti menjadi over cook, proses

pencampuran roti dengan mayones tidak merata sehingga membuat roti

menjadi terlalu kering dan susah untuk diberikan toping.

50 Sardi, Wawancara, Ponorogo, 15 September 2019

Page 58: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

52

BAB IV

ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN

KUALITAS PRODUK DI PERUSAHAAN AULIA JAYA BAKERY AND

COOKIES PONOROGO

A. Analisis Pengawasan Produksi di Perusahaan Aulia Jaya Bakery &

Cookies Ponorogo

Pengawasan secara umum dapat didefinisikan sebagai cara suatu

organisasi mewujudkan kinerja yang efektif dan efisien, serta lebih jauh

mendukung terwujudnya visi dan misi organisasi.Sedangkan pengawasan

produksi adalah kegiatan untuk mengkoordinir aktivitas-aktivitas pengerjaan

atau pengelolaan agar waktu penyelesaian yang telah ditentukan terlebih

dahulu dapat dicapai dengan efektif dan efisien.Sebenarnya pengawasan

produksi juga merupakan suatu sistem jaringan syaraf dari suatu pabrik yang

mengawasi jalannya proses produksi agar barang-barang yang dihasilkan

sesuai dengan rencana yang telah dibuat, baik mengenai harga, biaya,

kuantitas maupun kualitasnya.

Pengawasan sangat diperlukan agar tercapai indikator dari kualitas

tersebut. Adapun indikator pengawasan yang efektif yaitu sebagai berikut:

1. Akurat.

Informasi atas kinerja harus akurat. Ketidak akuratan data dari

suatu sistem pengawasan dapat mengakibatkan organisasi mengambil

tindakan yang akan menemui kegagalan untuk memperbaiki suatu

permasalahan. Dalam indikator ini, pihak pimpinan telah mengawasi

Page 59: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

53

secara akurat terkait proses produksi. Ini dibuktikan dengan adanya cctv di

beberapa titik, di mana cctv bisa mengawasi secara penuh dan akurat.

2. Tepat waktu. Informasi harus dihimpun, diarahkan, dan segera dievaluasi

jika akan diambil tindakan tepat pada waktunya guna menghasilkan

perbaikan. Pada indikator ini, pimpinan mengawasi produksi roti tepat

waktu. Ini dibuktikan dengan adanya pengawasan setiap pagi dan juga

breafing serta arahan dari pimpinan kepada karyawan.

3. Objektif dan komprehensif. Informasi dalam suatu sistem pengawasan

harus mudah dipahami dan dianggap objektif oleh individu yang

menggunakannya. Ketika dalam pengawasan produksi, pihak pimpinan

perusahaan juga bersifat objektif, sebab sistem pengawasan tersebut

mudah dipahami oleh karyawan. Sehingga akhirnya dapat melancarakan

proses produksi roti yang dikerjakan para karyawan.

4. Dipusatkan pada tempat pengawasan strategis. Sistem pengawasan

strategis sebaiknya dipusatkan pada bidang yang paling banyak

kemungkinan akan terjadi penyimpangan standar, dan kemungkinan

menimbulkan kerugian yang paling besar. Pada indikator ini, pimpinan

telah memusatkan pengawasan dengan menggunakan cctv yang

ditempatkan pada titik tempat produksi, seperti tenpat oven, pengemasan,

adonan, gudang, dan sebagainya.

5. Ekonomi realistik. Pengeluaran biaya untuk implementasi harus ditekan

seminimum mungkin sehingga terhindar dari pemborosan yang tidak

berguna.

Page 60: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

54

6. Organisasi realistik. Sistem pengawasan harus dapat digabungkan dengan

realitas organisasi. Misalnya, individu harus dapat melihat hubungan

antara tingkat kinerja yang harus dicapai dan imbalan yang akan menyusul

kemudian.

7. Fleksibel. Pada setiap organisasi pengawasan harus mengandung sifat

fleksibel yang sedemikian rupa sehingga organisasi tersebut dapat segera

bertindak untuk mengatasi perubahan yang merugikan atau memanfaatkan

peluang baru.

8. Diterima para anggota organisasi. Agar sistem pengawasan dapat diterima

oleh para anggota organisasi, pengawasan tersebut harus berkaitan dengan

tujuan yang ingin dicapai. Pada indikator ini, pengawasan produksi yang

dilakukan oleh pimpinan telah diterima oleh para karyawan baik

pengawasan secara langsung maupun tidak langsung. Ini dibuktikan

dengan tidak adanya protes dari para karyawan kepada pimpinan terhadap

pengawasan produksi.

Berdasarkan analisa di atas dapat diketahui bahwa indikator-indikator

dari pengawasan produksi telah menunjukkan sepenuhnya sesuai dengan apa

yang dilakukan oleh Perusahaan Aulia Jaya Bakery & Cookies dalam hal

pengawasan produksi roti. Dimulai dari indikator pertama yaitu akurat hingga

indikator yang terakhir yakni diterima para anggota organisasi.

Page 61: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

55

B. Analisis Peran Pengawasan Produksi dalam Meningkatkan Kualitas

Produk Di Perusahaan Aulia Jaya Bakery & Cookies Ponorogo

Peran pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk di

perusahaan yaitu dapat membantu pelaksanaan proses produksi agar lebih

efisien dan lancar dengan biaya minimal dan sesuai waktu yang telah

ditargetkan. Untuk menjaga ketepatan waktu dalam melakukan kegiatan

produksi, maka banyak pimpinan mengadakan pengawasan produksi dan

memberinya tanggung jawab untuk mengetahui keadaan seluruh pesanan

dalam perusahaan dan mengkoordinasi seluruh aspek aspek pengerjaannya

dari awal dimulainya kegiatan produksi sampai akhir kegiatan produksi.

Pengawasan diperlukan untuk tetap dapat memantau setiap

pelaksanaan kegiatan agar tetap sesuai dengan tujuannya. Apabila dalam

pelaksanaan pengawasan ditemukan adanya kesalahan atau penyimpangan

maka dapat segera dilakukan perbaikan supaya tidak mengakibatkan

kesalahan yang lebih besar bahkan untuk mencegah terjadinya kesalahan yang

sama di kemudian hari. Karena kesalahan dapat terjadi dalam setiap

pelaksanaan kegiatan proses produksi.

Secara umum ada beberapa manfaat yang diperoleh dengan

diberlakukannya pengawasan pada suatu organisasi, yaitu:

a. Pengawasan memiliki peran penting terutama dalam memastikan setiap

pekerjaan terlaksana sesuai dengan yang direncanakan.

b. Disamping itu pengawasan juga memiliki peran dalam membantu manajer

dalam mengawal dan mewujudkan keinginan visi dan misi perusahaan,

Page 62: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

56

dan tidak terkecuali telah menempatkan manajer sebagai pihak yang

memiliki wewenang sentral di suatu organisasi.

c. Pengawasan bernilai positif dalam membangun hubungan yang baik antara

pemimpin dan karyawan.

d. Pengawasan yang baik memiliki peran dalam mengembangkan keyakinan

para stakeholders pada organisasi. Stakeholders adalah mereka yang

memiliki kepedulian tinggi pada organisasi. Mereka yang dikategorikan

sebagai stakeholders adalah pemerintah, kreditur, supplier (pemasok),

investor, akuntan public, karyawan, dan lain-lain.

Kualitas produk dikatakan baik, apabila telah mencapai indikator

berikut, yaitu:

a. Kinerja (Performance), berhubungan dengan karakteristik dasar dari

sebuah produk. Misalnya warnanya, bentuknya, kualitasnya dan semua

yang tampak dari luar.

Menurut Reni Yulianti mengatakan bahwa dalam kegiatan

produksi pimpinan jarang sekali datang ke proses produksi untuk

mengawasi, sekalipun datang ke tempat proses produksi itupun dipagi hari

dan hanya sebentar. Hal yang sama juga disampaikan oleh karyawan yang

bernama Intan Pratiwi dan Suprapto, mengatakan bahwa selama bekerja di

Perusahaan Aulia Jaya Bakery and Cookies Ponorogo pimpinan jarang

melakukan pengawasan proses produksi dikarenakan pimpinan juga

mempunyai kesibukan di luar perusahaan.

Page 63: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

57

Berdasarkan analisa diatas menunjukkan bahwa Perusahaan Aulia

Jaya Bakery and Cookies Ponorogo berkaitan dengan indikator kualitas

produk terkait dengan kinerja telah terpenuhi. Hal ini dikarenakan karena

pimpinan melakukan pengawasan secara terus menerus melalui cctv

menjadikan kinerja karyawan lebih disiplin. Hal ini dibuktikan dengan

kualitas produksi misalnya roti yang dihasilkan selalu sama baik

warnanya, bentuknya, kualitasnya dan semua yang tampak dari luar.

b. Fitur (Features), adalah karakteristik produk yang dirancang untuk

menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen

terhadap produk tersebut.

Kemudian dalam kaitannya dengan indikator yang kedua yaitu fitur

menunjukkan bahwa karakteristik produk yang dimiliki oleh Perusahaan

Aulia Jaya Bakery and Cookies Ponorogo dilihat dari luarnya masih

kurang menarik, hal tersebut ditunjukkan dengan roti yang dihasilkan

kurang bervariasi dan toping yang diberikan di setiap roti tersebut kurang

banyak, serta tidak setiap kemasan roti diberi nama jenis roti dari

perusahaan, sehingga membuat konsumen yang melihat menjadi kurang

minat atau kurang tertarik untuk membeli.

c. Reliabilitas (reliability)danDaya tahan (durability),reliabilitasmerupakan

probabilitas bahwa produk akan memuaskan atau tidak dalam periode

waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka

produk tersebut dapat diandalkan.Sedangkan daya tahan (durability), yaitu

berapa lama atau umur produk yang bersangkutan mampu bertahan

Page 64: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

58

sebelum produk tersebut harus diganti. Semakin besar frekuensi

pemakaian konsumen terhadap produk maka semakin besar pula daya

produk.

Selanjutnya dalam indikator bagian reliabilitas dan daya tahan

menunjukkan bahwa berdasarkan wawancara dengan pimpinan

perusahaan Ibu Sunarsih mengatakan bahwa roti yang dihasilkan di

Perusahaan Aulia Jaya Bakery and Cookies Ponorogo hanya mampu

bertahan selama kurang lebih 5 hari saja.

d. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance of specifications), yaitu

sejauh mana karakteristik dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi

tertentu dari konsumen dan tidak ditemukannya cacat pada produk.

Kemudian berkaitan dengan kesesuaian dengan spesifikasi

berdasarkan hasil observasi yang dilakukan menunjukkan bahwa produk

sudah sesuai dengan ketentuan perusahaan, tetapi terkadang masih ada

produk yang bentuk dan ukurannya tidak sama setiap produksi dan

terdapat roti yang overcook atau keadaan gosong.

e. Estetika, yaitu berkaitan dengan penampilan luar suatu produk.

Kemudian selanjutnya berkaitan dengan hal estetika yaitu

menunjukkan bahwa berdasarkan observasi yang telah dilakukan roti yang

dihasilkan dari Perusahaan Aulia Jaya Bakery and Cookies Ponorogo

memiliki penampilan dari luar yang sesuai dengan ketentuan perusahaan.

Misalnya, ditunjukkan dengan mempunyai ciri khas yang menarik dalam

Page 65: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

59

mengemas roti, terdapat stiker yang ditempel di bagian kemasan produk

yang berisi identitas perusahaan.

f. Persepsi kualitas (perceived quality), adalah cara pandang konsumen

terhadap produk tersebut sesuai informasi yang diterima bersama dengan

keterbatasan yang dimiliki konsumen.

Kemudian yang terakhir berkaitan denganindikatorpersepsi kualitas

menunjukkan bahwa berdasarkan wawancara dengan salah satu konsumen

yaitu saudari Verdina wahyu mengatakan bahwa produk yang dihasilkan

dari Perusahaan Aulia Jaya Bakery and Cookies Ponorogo harganya sudah

sesuai dengan kualitas produk yang diberikan perusahaan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Sunarsih, beliau

mengatakan bahwa peran pengawasan itu sangat penting dalam

meningkatkan kualitas produk yaitu seperti karyawan dapat melaksanakan

hasil kegiatan produksi sesuai apa yang telah ditargetkan atau direncanakan.

Selain itu, pengawasan dapat membantu pelaksanaan proses produksi agar

lebih efisien dan lancar dengan biaya minimum tetapi hasilnya juga bisa

maksimal.Sedangkan menurut hasil obervasi yang dilakukan oleh peneliti,

karenan pimpinan perusahaan jarang melakukan pengawasan secara

langsung hal itu mengakibatkan karyawan dalam melaksanakan kegiatan

produksi tidak selesai dengan waktu yang telah ditargetkan atau molor dari

yang seharusnya, misalnya karyawan yang seharusnya menyelesaikan tugas

sampai pukul 5 sore biasanya selesai lebih daripukul 6 sore.

Page 66: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

60

Berdasarkan analisa diatas menunjukkan bahwa Perusahaan Aulia

Jaya Bakery and Cookies Ponorogo belum menerapkan pengawasan yang

sesuai dengan apa yang ditujukan di perusahaan, hal itu dibuktikan dengan

hasil produksi yang dihasilkan oleh karyawan perusahaan tidak selesai

dengan tepat waktu dan apabila tidak dilakukan pengawasan secara baik dan

efektif kemudian terjadi secara terus-menerus dalam jangka waktu yang

panjang tentu saja hal itu akan merugikan perusahaan itu sendiri.

Hal lain juga diungkapkan sardi, beliau mengatakan bahwa peran

pengawasan dalam meningkatkan kualitas produk yaitu dengan adanya

pengawasan, karyawan akan lebih maksimal dalam melaksanakan kegiatan

proses produksi sehingga tidak akan melakukan kesalahan-kesalahan yang

dapat merugikan perusahaan, serta pengawasan akan membantu pimpinan

dalam mengevaluasi kegiatan atau hasil produksi kemudian dari hasil

evaluasi tersebut pimpinan dapat mengambil tindakan perbaikan apabila ada

kegagalan atau hambatan dalam mencapai tujuan yang diinginkan

perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa

pengawasan yang diterapkan di Perusahaan Aulia Jaya Bakery and Cookies

Ponorogo belum efektif karena belum membantu pimpinan dalam

mewujudkan visi dan misi perusahaan sehingga kesahalan-kesalahan yang

terjadi sebelumnya kemungkinan besar dapat terulang di kemudian hari

apabila pimpinan tidak terjun langsung ke tempat produksi.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Intan Pratiwi, beliau

mengatakan bahwa dengan adanya pengawasan karyawan dapat

Page 67: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

61

menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan apa yang sudah ditargetkan oleh

pimpinan, serta karyawan tidak bekerja dengan seenaknya sendiri karena

pimpinan sedang tidak mengawasi secara langsung dikarenakan pimpinan

mempunyai tugas dan tanggung jawab di usaha yang lainnya. Tentu saja hal

tersebut menyulitkan karyawan untuk berkomunikasi dengan pimpinan secara

langsung karena pimpinan biasanya hanya datang dipagi hari itupun hanya

sebentar dan tidak setiap hari, sehinggahubungan yang

terjalinantarapimpinandengankaryawanmasihbelumkondusif.

Pengawasan kinerja karyawan memberikan dampak terhadap

kelangsungan perusahaan, misalnya pimpinan perusahaan dapat mengetahui

perilaku karyawan ketika melakukan kegiatan proses produksi, pimpinan

dapat menilai kinerja karyawan dalam menyelesaikan kegiatan proses

produksi, dengan adanya pengawasan juga dapat memaksimalkan waktu

produksi, sedangkan bagi karyawan dengan adanya pengawasan dapat

meningkatkan tanggungjawab karyawan terhadap tugas yang dikerjakan, serta

dapat membuat karyawan lebih disiplin dan menaati peraturan yang ada tanpa

melanggarnya.

Page 68: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

62

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian penulis dalam pembahasan tersebut di atas mengenai

pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitasproduk di Perusahaan Aulia

Jaya Bakery and Cookies Ponorogo, maka dapat diambil kesimpulan

diantaranya adalah:

1. Berdasarkan analisa di atas dapat diketahui bahwa indikator-indikator dari

pengawasan produksi telah menunjukkan sepenuhnya sesuai dengan apa

yang dilakukan oleh Perusahaan Aulia Jaya Bakery & Cookies dalam hal

pengawasan produksi roti. Dimulai dari indikator pertama yaitu akurat

hingga indikator yang terakhir yakni diterima para anggota organisasi.

2. Peran pengawasan dalam meningkatkan kualitas produk di Perusahaan

Aulia Jaya Bakery and Cookies Ponorogo yaitu seperti karyawan dapat

menyelesaikan hasil kegiatan produksi sesuai apa yang telah ditargetkan

oleh perusahaan, karyawan akan lebih maksimal dalam melaksanakan

kegiatan proses produksi, serta menyelesaikan pekerjaan sesuai target

perusahaan. Tetapi di Perusahaan Aulia Jaya Bakery and Cookies Ponorogo

masih belum menerapkan pengawasan yang sesuai dengan tujuan

perusahaan.

Page 69: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

63

B. Saran-saran

Berdasarkan pada kesimpulan di atas, maka penulis dapat

mengemukakan beberapa saran, yaitu sebagai berikut:

1. Pimpinan perusahaan hendaknya mengawasi secara langsung kegiatan

proses produksi walaupun tidak dilakukan setiap hari seharusnya dilakukan

secara berkala agar produk yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan

apa yang telah di tentukan oleh perusahaan, serta karyawan juga harus

bekerja sesuai peraturan perusahaan walaupun pimpinan tidak selalu

mengawasi kegiatan proses produksi. Serta meningkatkan kualitas produk

yang sesuai dengan indikator kualitas produk yaitu: kinerja, reliabilitas,

estetika, persepsi kualitas, fitur, daya tahan, dan kesesuaian dengan

spesifikasi pada produk.

2. Menjalankan pengawasan sesuai dengan tujuan maupun prosedur

perusahaan.

62

Page 70: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

64

DAFTAR PUSTAKA

Adiwarman. Ekonomi Mikro. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada. 2012.

Ahyari, A. Manajemen Produksi Perencanaan Sistem Produksi. Yogyakarta:

BPFE UGM. 2002.

Alma, Buchari. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung:

Alfabeta. 2011.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. 1996.

Assauri, Sofjan. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Lembaga

Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 1999.

Damanuri, Aji. Metodologi Penelitian Mu’amalah. Ponorogo: STAIN Po

PRESS. 2010.

Fahmi, Irham. Manajemen Produksi Dan Operasi. Bandung: Alfabeta. 2012.

Handoko, T. Hani. Dasar-dasar Manajemen Produksidan Operasi.

Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. 1999.

---------. Manajemen. BPFE: Yogyakarta, 2015.

Ibrahim, Lubis. Pengendalian dan Pengawasan Proyek dalam Manajemen.

Jakarta: Ghalia Indonesia. 1985.

Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga. 2008.

Kotler, Philip, dkk. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga. 2001.

Malau, Harman. Manajemen Pemasaran. Bandung: Alfabeta. 2017.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya. 2013.

Suyanto, M. Marketing Strategy Top Brand Indonesia. Yogyakarta: Andi

Offset. 2007.

Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. 2010.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

Remaja RosdaKarya. 2007.

Page 71: ANALISIS PENGAWASAN PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN …etheses.iainponorogo.ac.id/8998/1/Skripsi Fida.pdf · 2020. 5. 2. · analisis pengawasan produksi dalam meningkatkan kualitas produk

65

Situmorang, Syafizalhelmi. Analisis Data: Untuk Riset dan Bisnis. Medan:

USU Press. 2010.

Sanusi, Anwar. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. 2011.

Tjiptono, Fandy. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi. 2008.