sistem pencernaan manusia

41
Pendahuluan Latar belakang Untuk mempertahankan homeostasis, molekul molekul nutrient yang sudah habis terpakai untuk menghasilkan energy harus secara terus menerus diganti oleh nutrient baru yang kaya energy. Demikian juga, air dan elektrolit yang terus menerus keluar melalui urin dan keringat serta melalui jalan lain juga harus diganti secara teratur. System pencernaan berperan dalam homeostatis dengan memindahkan nutrient, air, dan elektrolit dari lingkungan eksternal ke lingkungan internal. System pencernaan tidak secara langsung mengatur konsentrasi setiap konstituen tersebut di lingkungan internal. System tersebut tidak mengubah ubah penyerapan nutrient, air,atau elektrolit berdasarkan kebutuhan tubuh, tetapi lebih berperan mengoptimalkan keadaan untuk mencerna dan menyerap apa yang dimakan. 1 Pernahkah anda memikirkan bagaimana makanan yang kita makan melalui mulut dalam beberapa jam kemudian keluar melalui anus? Sebenarnya proses ini terjadi oleh karena susunan organ saluran pencernaan yang terdiri dari otot. Jenis otot yang terdapat dalam saluran pencernaan sebagian besar adalah otot polos. Kerja otot polos dalam saluran pencernaan ini tidak tergantung pada kemauan kita melainkan dapat berjalan sendiri sesuai dengan mekanisme reflek kecuali otot yang digunakan pada proses menelan makanan. Setelah dihancurkan di dalam mulut makanan kemudian ditelan. 2 1

Transcript of sistem pencernaan manusia

Page 1: sistem pencernaan manusia

Pendahuluan

Latar belakang

Untuk mempertahankan homeostasis, molekul molekul nutrient yang sudah habis terpakai

untuk menghasilkan energy harus secara terus menerus diganti oleh nutrient baru yang kaya

energy. Demikian juga, air dan elektrolit yang terus menerus keluar melalui urin dan keringat

serta melalui jalan lain juga harus diganti secara teratur. System pencernaan berperan dalam

homeostatis dengan memindahkan nutrient, air, dan elektrolit dari lingkungan eksternal ke

lingkungan internal. System pencernaan tidak secara langsung mengatur konsentrasi setiap

konstituen tersebut di lingkungan internal. System tersebut tidak mengubah ubah penyerapan

nutrient, air,atau elektrolit berdasarkan kebutuhan tubuh, tetapi lebih berperan

mengoptimalkan keadaan untuk mencerna dan menyerap apa yang dimakan.1

Pernahkah anda memikirkan bagaimana makanan yang kita makan melalui mulut dalam

beberapa jam kemudian keluar melalui anus? Sebenarnya proses ini terjadi oleh karena

susunan organ saluran pencernaan yang terdiri dari otot. Jenis otot yang terdapat dalam

saluran pencernaan sebagian besar adalah otot polos. Kerja otot polos dalam saluran

pencernaan ini tidak tergantung pada kemauan kita melainkan dapat berjalan sendiri sesuai

dengan mekanisme reflek kecuali otot yang digunakan pada proses menelan makanan.

Setelah dihancurkan di dalam mulut makanan kemudian ditelan. 2

Tujuan

Untuk mengetahui dan mempelajari tentang bagaimana organ pencernaan, mekanisme

pencernaan, enzim-enzim apa saja yang berperan dalam proses pencernaan tubuh kita.

1

Page 2: sistem pencernaan manusia

Pembahasan

I. MAKROSKOPIK SISTEM PENCERNAAN3

Sistem pencernaan dimulai dari bibir sampai anus, mencakup:

1) Cavum Oris

Mulai dari rima oris dan berakhir di isthmus faucium. Rongga mulut dibagi dalam:

a) Vestibulum oris

Yaitu daerah diantara bibir dan pipi di sebelah luar dan gigi geligi dengan

processus alveolarisnya di sebelah dalam. Di sudut mulut kanan-kiri bibir

(labium) saling berhubungan pada angulus oris. Diantara kulit dan mukosa

terletak otot-otot wajah, yaitu m. buccinator dan m. orbicularis oris. Pipi (bucca)

yaitu daerah diantara angulus oris sampai tepi depan m. masseter. Selaput lendir

melapisi vestibulum oris sebelah dalam. Di garis tengah terdapat suatu lipat yang

menghubungkan bibir dengan processus alveolaris dan dinamakan frenulum labii

superioris et inferioris. Terdapat kelenjar-kelenjar kecil yang dinamakan

glandulae buccales et labiales. Setinggi geraham molar ke-2 atas ditemukan suatu

tonjolan, yaitu papilla salivaria buccalis, yang merupakan muara ductus

parotidicus (Stenonianus).

2

Page 3: sistem pencernaan manusia

b) Cavum oris proprium

Batas-batas :

Depan dan samping : arcus dentalis dengan processus alveolarisnya

- Gigi geligi terletak pada processus alveolaris, yang dilapisi oleh selaput lendir

(=gingiva). Setiap orang memiliki 16 gigi rahang atas maupun rahang bawah,

yang terdiri atas 2 gigi seri (dens incisivus), 1 gigi taring (dens caninus), 2

geraham depan (dens premolaris), dan 3 geraham belakang (dens molaris).

Pada gigi dapat dibedakan corona (tajuk), collum (leher), dan radix (akar).

Atas : palatum durum et molle

- Palatum terdiri atas palatum durum (tulang) dan palatum molle (otot). Palatum

durum adalah suatu sekat yang terbentuk oleh processus palatinus ossis

maxillae dan processus horizontalis ossis palati. Di bagian dorsal palatum ini

memiliki kelenjar-kelenjar, yaitu glandula palatini, yang bermuara di foveolae

palatinae.

- Palatum molle terdiri atas suatu aponeurosis yang merupakan tempat lekat

bagi beberapa otot. Ke arah posterior ia melengkung ke bawah seperti suatu

tirai dan di pertengahan tepi posterior tergantung uvula. Kanan dan kiri

terhadap uvula ini terdapat suatu lengkung, arcus palatoglossus, yang di dekat

lidah melebar menjadi plica triangularis. Sebelah posterior terdapat lengkung

kedua yang lebih condong ke medial sehingga akan tampak pada mulut yang

terbuka, yaitu arcus palatopharyngeus. Daerah diantara kedua lengkung ini

adalah fossa/sinus tonsillaris, dimana terletak tonsilla paltina. Otot-otot

palatum molle, yaitu m. tensor veli palatini, m. levator veli palatini,

mm.uvulae, m. palatoglossus, dan m. palatopharyngeus.

Bawah : diaphragma oris

- Dasar mulut dibentuk oleh 3 otot, yaitu m. digastricus venter anterior, m.

mylohyoideus, dan m. geniohyoideus yang fungsinya membuka mulut.

Belakang : isthmus faucium

- Isthmus faucium adalah hubungan antara rongga mulut dan oropharynx.

Batas-batasnya yaitu tepi bebas palatum molle,arcus palatoglossus, dan

dorsum linguae.

Isi : lidah

3

Page 4: sistem pencernaan manusia

- Lidah adalah suatu organ yang sangat lentur, terutama berfungsi bila

berbicara. Lidah mengisi cavum oris hampir seluruhnya dan melekat pada

dasar mulut. Lidah dibedakan menjadi bagian oral (apex dan corpus) dan

pharyngeal (radix). Diantara corpus dan radix linguae terdapat alur berbentuk

“V” yang dinamakan sulcus terminalis. Pada ujung alur tersebut di garis

tengah terdapat suatu lekuk kecil yaitu foramen caecum linguae (Morgagnii)

yang merupakan muara ductus thyreoglossus sewaktu embrional. Bagian 2/3

depan (corpus) terdiri dari selaput lendir yang mengandung banyak papilla

linguales, yaitu filiformis, fungiformis, foliatae, dan vallatae. Bagian 1/3

belakang (radix) mengandung banyak kelenjar getah bening (tonsila lingualis)

yang bersama dengan tonsila palatinae dan tonsila pharyngea (adenoid)

membentuk cincin Waldeyer.

2) Pharynx

Pharynx adalah suatu pipa musculo-fascial yang contractil, terbentang diantara basis

cranii sebelah kranial dan berakhir pada oesophagus di sebelah kaudalsetinggi

vertebra cervicalis ke-6. Fungsinya sebagai tempat yang dilalui oleh aliran udara

pernapasan dan makanan. Sesuai dengan ruang-ruang yang terletak di depannya,

pharynx dibagi dalam 3 bagian, yaitu:

- Nasopharynx (pars nasalis pharyngis) : dorsal terhadap cavum nasi

Berfungsi untuk pernapasan.

- Oropharynx (pars oralis pharyngis) : dorsal terhadap cavum oris

Berfungsi untuk pencernaan.

- Laryngopharynx (pars laryngis pharyngis) : dorsal terhadap larynx

3) Oesophagus

Oesophagus adalah suatu pipa muscular sepanjang 25 cm, yang merupakan lanjutan

pharynx dan mulai di tepi bawah cartilago cricoidea setinggi vertebra C6,dan berakhir

di cardia ventriculi setinggi vertebra Th X-XI. Pada oesophagus dapat dibedakan

menjadi 3 bagian, yaitu:

- Pars cervicalis (C6-7)

Bagian ini turun lurus di bidang median, kemudian melengkung sedikit ke kiri

di bagian akhir.

4

Page 5: sistem pencernaan manusia

- Pars thoracalis (Th I-X)

Di sini oesophagus masuk mediastinum superius, kemudian melalui

mediastinum posterius. Perjalanannya dari sisi kiri garis median membelok ke

tengah lagi setinggi vertebra Th V untuk kemudian membelok ke depan dan

kiri sampai hiatus oesophageus diaphragmatis setinggi vertebra Th.X di depan

aorta descendens.

- Pars abdominalis

Setelah melalui hiatus oesophagus diaphragmatis (yang berada di crus dexter)

oesophagus sampai di cavum abdominalsi pada facies posterior lobus sinister

hepatis (di tempat mana akan terbentuk jejasnya, dan disebut impressio

oesophagea) dan diliputi oleh peritoneum dari omentum majus pada sisi depan

dan kiri.

4) Tractus gastro-intestinal, terdiri dari:

a. Gaster/ventriculus/lambung

Bentuk seperti huruf J pada proyeksi supine (telentang) dan lambung setengah

terisi. Struktur anatomis gaster :

- Mempunyai 2 muara :

Cardia : oesophagus gaster

Pylorus : gaster duodenum

- Mempunyai 2 tepi :

Curvatura minor : cekung ke kanan atas

Curvatura major : cembung ke kiri

- Mempunyai 2 permukaan :

Facies anterior

Facies anterior gaster bagian kanan berbatasan dengan lobus sinister

hepatis dan lobus quadratus hepatis.

Facies posterior

Fundus ventriculi berbatasan dengan diaphragma, corpus ventriculi

berbatasan dengan bagian diaphragma yang menurun, bagian kaudal

gaster berbatasan dengan bagian superior pankreas.

- Mempunyai 2 lekukan :

Incisura cardiaca : peralihan oesophagus pada curvatura major

5

Page 6: sistem pencernaan manusia

Incisura angularis : batas bagian vertikal dan horizontal pada curvatura

minor

- Bagian-bagian gaster :

Cardia

Cardia terletak 3 cm di sebelah kiri bidang tengah, setinggi vertebra

thoracalis X, di belakang rawan iga 7.

Fundus

Fundus mengisi kubah diaphragma sebelah kiri, merupakan bagian

lambung yang berbatasan dengan diaphragma. Puncak fundus terletak

di sela iga 5 di bawah apex cordis.

Corpus

Pylorus (pars pylorica ventriculi) dibedakan menjadi :

a. Anthrum pyloricum

b. Canalis pylorus

Pylorus merupakan muara distal lambung ke dalam duodenum.

Proyeksi pylorus terletak setinggi vertebra L1 kira-kira 2,5 cm sebelah

kanan garis tengah dan terletak dalam bidang transpyloric.

b. Duodenum

Bentuk tapal kuda, berjalan dari pylorus ke arah belakang. Panjang 25-28 cm.

Bagian-bagian duodenum :

- Pars superior duodeni

Dimulai dari pylorus menuju ke belakang dan berakhir pada flexura

duodenalis superior.

- Pars descendens duodeni

Bermula dari flexura duodeni superior beralih ke bawah, kemudian membelok

ke kiri, disebut flexura duodeni inferior. Kemudian bagian tersebut berjalan

mendatar dan disebut pars inferior duodeni. Pars descendens duodeni terletak

setinggi vertebra L2.

- Pars inferior (horizontal) duodeni

Pars inferior duodeni terletak setinggi vertebra L3, berjalan ke kiri menyilang

garis tengah, kemudian berjalan ke arah atas menjadi pars ascendens duodeni.

- Pars ascendens duodeni

6

Page 7: sistem pencernaan manusia

Terletak setinggi vertebra L2, ± 2,5 cm sebelah kiri bidang tengah. Setelah

sampai di belakang lambung, pars ascendens duodeni membelok ke bawah,

disebut flexura duodenojejunalis (merupakan batas duodenum dan jejunum).

Pada flexura tersebut terdapat jaringan ikat yang menghubungkan lengkung

tersebut dengan oesophagus, yaitu lig.Treitz.

c. Intestinum tenue (usus kecil)

Intestinum tenue memiliki panjang 6-8 meter, terdiri dari: 2/5 bagian jejunum, 3/5

bagian ileum. Intestinum tenue terletak intraperitoneal dan berkelok-kelok.

Jejunum mengisi rongga perut kiri atas sedangkan ileum mengisi rongga perut

kanan bawah. Kelokan ileum mengisi sampai ke pelvis minor untuk kemudian

bermuara pada coecum (kantung buntu). Proyeksi muara ileum pada coecum pada

dinding abdomen disebut titik Mc.Burney yang dapat ditentukan dengan:

- Titik potong tepi lateral m.rectus abdominis kanan dengan garis Monro (garis

yang menghubungkan SIAS kanan dan umbilikus)

- 1/3 lateral -1/3 tengah garis Monro

Besarnya penampang dari jejunum ke arah ileum makin mengecil. Intestinum

tenue berhubungan dengan dinding belakang perut melalui lipatan peritoneum

yang disebut mesostenium, mulaidari flexura duodenojejunalis setinggi vertebra

L2 berjalan ke arah kanan miring ke bawah, menyilang garis tengah setinggi

vertebra L3 di depan pars inferior duodeni dan v.cava inferior,berakhir ke bawah

pada fossa iliaca dextradi depan articulatio sacroiliaca.

d. Intestinum crassum (usus besar)

Berbentuk seperti huruf U terbalik. Terdiri atas:

- Coecum

Terletak pada fossa iliaca dextra dan diproyeksikan pada dinding abdomen

pada pertengahan garis SIAS kanan-symphisis pubis.

- Colon ascendens

Dimulai pada junctura ileocoecalis sampai flexura coli dextra.

- Appendix vermiformis

Appendix vermiformis mempunyai lipatan peritoneum yang disebut

mesenteriolum.

- Flexura coli dextra/hepatica

Batas sebelah depan : lobus dexter hepatis, belakang : ren dexter (1/3 caudal)

7

Page 8: sistem pencernaan manusia

- Colon transversum

Terletak intraperitoneal, menyilang pars descendens duodeni, melengkung

diantara flexura coli dextra dan flexura coli sinistra.

- Flexura coli sinistra/lienalis

Letaknya lebih cranial dari padaflexura coli dextra yaitu sesuai iga 11.

- Colon descendens

Mendapat pendarahan dari a.coli sinistra yang merupakan cabang

a.mesenterica inferior.

- Colon sigmoideum

Berbentuk menyerupai hurus S dan memanjang dari crista iliaca sampai

vertebra S2-3.

e. Rectum dan anus

Rectum panjang 12-15 cm, merupakan lanjutan colon sigmoideum yang

memanjang dari vertebra S3 sampai anus. Setinggi vertebra S3 taenia colon

sigmoideum berubah menjadi lapisan otot polos longitudinal dan appendices

epiploicae menghilang. Bagian-bagian rectum berdasarkan bentuknya, yaitu pars

ampularis recti (bagian yang melebar), dan pars analis recti (bagian yang

menyempit/pendek). 1/3 proximal rectum tertutup peritoneum (bagian anterior

dan lateral), 1/3 tengah sebagian tengah tertutup peritoneum, dan 1/3 distal tidak

tertutup peritoneum. Berbeda dengan colon, rectum tidak mempunyai haustra,

taenia, appendices epiploicae, mesocolon.

Dalam sistem pencernaan ini termasuk juga kelenjar-kelenjar dan organ tambahan

(vesica fellea dan lien), yaitu:

1) Kelenjar ludah:

apa

8

Page 9: sistem pencernaan manusia

a. Glandula parotis

Glandula parotis berbentuk piramida dan terletak di fossa retromandibulare antara

os mandibula dan m.sternocleidomastoideus. Di dalam kelnjar ini terletak (dari

lateral ke medial) N.facialis, v.facialis posterior, dana.carotis eksterna. Dari

pertengahan tepi depannya keluar saluran keluarnya, yaitu ductus parotideus

(Stenoni), yang menuju ke arah depan sejajar dengan arcus zygomaticus, 1 cm di

bawahnya.

b. Glandula submandibularis

Pada glandula submandibularis dapat dibedakan 2 bagian, yaitu yang dangkal dan

yang dalam. Bagian yang dangkal terletak di bawah m.mylohyoideus, antara

m.stylohyoideus, m.digastricus dan mandibula. Pada permukaannya terdapat

beberapa nodi lymphatici submandibulares. Saluran keluarnya adalah ductus

submandibularis Whartoni, yang menuju ke depan melalui sisi medialglandula

sublingualis dan bermuara bersama saluran keluar kelenjar sisi yang lain di

caruncula sublingualis papilla salivalis inferior,yang terletak di belakang gigi seri

rahang bawah.

c. Glandula sublingualis

Glandula sublingualis berbentuk memanjang dan terletak di dasar rongga mulut

dekat frenulum linguae, diantara m.geniohyoideus dan m.genioglossus sebelah

medial dan m.hyoglossus sebelah lateral. Glandula sublingualis menimbulakn

suatu lipat pada selaput lendir di atasnya, disebut plica sublingualis. Bagian

belakang memiliki beberapa saluran keluar (ductulu sublinguales minores dari

Rivini) yang bermuara ke dalam rongga mulut pada plica sublingualis.

2) Hepar

Hepar menempati sebagian besar rongga abdomen kanan atas. Konsistensi hati

kanyal seperti jeli, beratnya bervariasi, rata-rata 1,5 kg. Hepar dilapisi peritoneum

kecuali bagian belakang yang langsung melekat pada diaphragma dan disebut Bare

Area (=AREA NUDA). Pada penampang sagital hepar, tampak bagian depan lebih

rendah dari pada bagian belakang. Hepar dibedakan menjadi 2lobus, yaitu lobus

kanan dan kiri. Batas lobus kanan dan kiri adalah sebuah alur berbentuk huruf H yang

ditempati oleh lig.teres hepatis dan lig.venosum Arantii di sebelah caudal, dan

lig.falciforme hepatis di sebelah cranial. Secara anatomis dan fungsional batas lobus

kanan dan kiri sesuai bidang yang melalui alur yang dibentuk oleh kantung mepedu

9

Page 10: sistem pencernaan manusia

dan v.cava inferior (tidak terlihat dari luar). Lobus kanan terbagi menjadi lobus

caudatus dan quadratus oleh porta hepatis dan fossa sagitalis dextra.

Dari luar hepar terlihat sebagai berikut, yaitu bagian yang berhubungan

dengan diafrgama = facies diafragmatica, dan bagian yang menghadap cavum

abdomen = facies visceralis= facies inferior. Peralihan dari facies superior ke

inferiordi sebelah belakang tidak jelas, sedangkan peralihan di sebelah depan jelas

sekali, yaitu pada tepi yang tajam atau margo anterior/margo inferior. Pada facies

inferior hepatis, lobus sinister hepatis berbatasan dengan oesophagus, menimbulkan

jejas = impressio oesophagea, dan gaster, menimbulkan jejas = impressio gastrica,

terdapat tonjolan sesuai lengkung curcatura minor yang masuk ke dalam bursa

omentale = tuber omentale. Sedangkan lobus dexterhepatis berbatasan dengan

duodenum dan pylorus, menimbulkan jejas = impressio duodenalis, colon

menimbulkan jejas = impressio colica, dan kanan belakang berbatasan dengan ginjal,

menimbulkan jejas = impressio renalis, berbatasan dengan anak ginjal , menimbulkan

jejas yang disebut impressio supra renalis.

Facies diafragmatica hepatis berbatasan dengan permukaan bawah paru dan

jantung, tempat berbatasan dengan jantung sedikit tertekan dan menimbulkan lekukan

yang disebut impressio cardiaca.

3) Pancreas

Pancreas adalah kelenjar panjang yang agak menyempit. Letaknya di belakang usus

duabelas jari dan mengandung sekumpulan sel yang disebut kepulauan Langerhans.

4) Vesica fellea

Letak sesuai perpotongan batas lateral m.rectus abdominis dan arcus costae dextra.

Vesica fellea diliputi peritoneum, kecuali bagian yang melekat pada hepar. Saluran

empedu disebut ductus cysticus. Ductus cysticus bersama-sama saluran empedu

intrahepatal membentuk ductus choledochus, berjalan dalam lig.hepatoduodenale

bersama-sama v.porta dan a.hepatica propria.

5) Lien/spleen/limpa

Konsistensi kenyal, lebih lembek dari hepar, dan dapat berkontraksi. Letak

intraperitoneal, pada regio hypochondrica sinistra, setinggi iga 9, 10, 11.

10

Page 11: sistem pencernaan manusia

II. MIKROSKOPIK SISTEM PENCERNAAN4

1. Labium Oris

Bagian luar Bibir diliputi kulit biasa, terdiri atas epidermis dan dermis, jadi

disini terdapat epitel berlapis gepeng dengan lapisan tanduk dengan lapisan dermis di

bawahnya yang merupakan jaringan ikat agak padat. Di bawah dermis terdapat

jaringan subkutan, berupa jaringan ikat longgar dengan semua unsurnya. Pada

permukaan luar ini antara lain juga terdapat rambut beserta folikel rambut, kelenjar

sebasea dan kelenjar keringat.

Bagian merah bibir dilapisi epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk. Sel-

sel yang dekat permukaan bentuknya agak khas, yaitu gepeng, terlihat besar, jernih

dan intinya relatif kecil. Jaringan di bawahnya yaitu lamina propria, membentuk

papil-papil yang menunjol ke dalam epitel di atasnya. Di dalam papil ini terdapat

banyak kapiler darah. Karena kapiler darah yang banyak dekat permukaan dan

epitelnya jernih maka bagian ini tampak merah.

Bagian dalam bibir merupakan epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk.

Jaringan ikat longgar di bawahnya disebut lamina propria, juga membentuk papil

menonjol ke dalam epitel, tetapi tidak sedalam pada merah bibir. Di daerah pangkal

bibir, dalam lamina propria terdapat kelenjar labialis yang merupakan kelenjar

mukosserosa.

Pada bagian tengah labium oris terdapat muskulus orbicularis oris, berupa

jaringan otot skelet, dan cabang-cabang A.Labialis.

2. Lingua (Lidah)

Papila sirkumvalata, ukuran papil besar dan hanya terdapat pada pangkal

lidah berderet sepanjang linea terminalis. Bangunan papil ini terbenam dan dikelilingi

parit sehingga puncaknya sama tinggi dengan permukaan lidah, jenis papil ini tidak

menonjol ke permukaan lidah . Dasar parit merupakan tempat muara Kelenjar

Ebner, suatu kelnjar serosa. Permukaan papilla ini dilapisi epitel berlapis gepeng

tanpa lapisan tanduk . Pada permukaan lateral papil, yang terbenam dalam parit,

terdapat banyak taste buds (kuncup kecap), yang merupakan badan akhir saraf

sensoris, sebagai indera pengecap.

Papila filiformis, bentuknya mirip lembaran benang dengan ujung runcing.

Hampir seluruh permukaan atas lidah dipenuhi papilla jenis ini. Epitel yang

11

Page 12: sistem pencernaan manusia

melapisinya yaitu epitel berlapis gepeng yang ujungnya membentuk lapisan tanduk.

Papila ini terletak di atas garis permukaan lidah. Taste buds tidak tampak disini.

Papila fungisormis, bentuknya mirip jamur, terdapat di antara papilla

filiformis. Papil ini juga menonjol di atas permukaan lidah. Epitel permukaannya

yaitu epitel berlapis gepeng dan sering mempunyai lapisan tanduk. Pada papil ini

kadang ditemukan adanya taste buds. Baik papilla filiformis maupun papilla

fungiformis emmpunya papil sekunder.

Papila foliata, bentuknya khas seperti daun, seragam berjajar menonjol di atas

garis permukaan lidah. Permukaannya diliputi epitel berlapis gepeng dan biasanya

mempunyai lapisan tanduk. Taste buds banyak terdapat pada sisi-sisinya. Juga

terdapat papil sekunder yang dalam.

3. Pembentukan Gigi

Setiap gigi mempunyai komponen yang berasal dari mesoderm dan ektoderm,

yang ektoderm membentuk email. Pada sajian pembentukan gigi dipelajari organ

email dalam bentuk menyerupai genta (bell stage), yang kadang-kadang masih terlihat

hubungannya dengan lamina dentis. Pada beberapa sajian terlihat lamina dentis

mempunyai tonjolan bakal gigi permanen.

Permukaan luar organ email diliputi epitel email luar yang selnya kuboid. Di

bawahnya terdapat sel-sel berbentuk bintang membentuk lapisan reticulum stellata

(stratum stellatum / pulpa email). Di bawah lapisan ini terdapat stratum

intermedium yang sel-selnya berbentuk gepeng dan kalau diikuti lapisan ini akan

menyatu dengan epitel email luar di tepi, ujung bawah organ email. Di bawah lapisan

ini terdapat epitel email yang terdiri dari atas ameloblas dengan sel berbentuk

silindris. Pada beberapa sajian sudah terlihat lapisan email yang merupakan lapisan

homogeny gelap di bawah deretan ameloblas. Lebih ke bawah lagi terdapat lapisan

homogen berwarna merah yaitu dentin dan di bawahnya berwarna lebih pucat yaitu

predentin. Di bawah lapisan ini terdapat deretan odontoblas yang juga merupakan

sel berbentuk silindris. Deretan odontoblas melapisi cekungan di bawah organ email.

Cekungan ini berisi jaringan mesenkim yang membentuk papilla dentis yng nantinya

akan menjadi pulpa dentis.

Pada tempat pertemuan antara epitel email luar dan stratum intermedium pada

ujung bawah organ email serta epitel email luar, sel-sel di sini membentuk sarung ke

bawah yang disebut sarung Hertwig. Jaringan ikat di sekitar organ email, yang

12

Page 13: sistem pencernaan manusia

membungkus organ ini disebut sakus dentis. Jaringan tulang di kanan-kirinya

merupakan bagian dari prosesus tempat terpancangnya gigi (alveolus gigi).

4. Gigi

Dalam sajian gosok dipelajari akar gigi potongan melintang, bila terlihat

sebagai lumen atau sebagai bagian atau permukaan yang cekung adalah rongga pulpa

(berisi pulpa dentis)

Dentin merupakan bagian terbesar dari sajian ini. Kanalikuli dentis terlihat

berupa garis-garis hitam mirip jari-jari terlihat melintasi seluruh ketebalan dentin.

Pada bagian cembung terdapat noktah-noktah hitam yaitu lapisan granular tomes.

Noktah dan garis-garis hitam ini pada keadaan hidup sebenarnya berongga yang pada

sajian ini terisi abu sisa gosokan.

5. Esofagus

Dalam mempelajari saluran cerna mulai dari esophagus sampai anus,

sebaiknya sajian selalu dipasang sedemikian rupa sehingga tunika mukosa selalu

terlihat di atas, kemudian pelajari lapis demi lapis berturut-turut mulai dari arah

lumen:

1. Tunika mukosa : epitel, lamina propria, t. muskularis mukosa

2. Tunika submukosa

3. Tunika muskularis: sirkularis, longitudinalis

4. Tunika adventisia/ serosa

6. Gaster

Seluruh permukaan mukosa gaster terdapat gastric pits atau foveola gastric.

Epitel mukosa selapis torak tanpa sel goblet. Terdapat tiga daerah, yaitu cardia,

fundus dan pylorus. Lapisan otot tebal untuk menggiling/ mencampur makanan.

Mensekresikan enzim-enzim dan asam untuk memulai pencernaan. Dindingnya yang

sangat berlipat disebut juga rugae. Sitoplasma pada permukaan apikalnya

mengandung musigen. Intinya oval, dan pada lamina proprianya terdapat kelenjar di

cardia, fundus maupun pylorus.

7. Usus Halus

Dibagi dalam tiga bagian yaitu duodenum, jejunum dan ileum. Epitel terdiri

dari selapis torak dan sel goblet. Sel torak pada bagian apikalnya terdapat brush

border/ mikrovili yang memperluas permukaan absorptif. Pada usus halus terdapat

vili intestinal. Vili di duodenum bentuknya lebar, di jejunum bundar seperti lidah dan

13

Page 14: sistem pencernaan manusia

pada ileum berbentuk jari. Juga terdapat plika sirkularis kerkringi yang merupakan

lipatan mukosa dan submukosa. Sepanjang membrane mukosa terdapat glandula

Intestinalis (cryptus Lieberkuhn), tubulosa simpleks, yang bermuara diantara vili

intestinalis. Pada dasar cryptus terdapat sel paneth, di bagian apikalnya mengandung

granula eosinofilia. Sel-sel cryptus menggantikan sel-sel epitel permukaan yang

rusak.

Duodenum memiliki ci ri khas terdapat kelenjar Brunner, kompleks tubulosa

bercabang dan memiliki mucus. Pada jejunum tidak terdapat kelenjar Brunner

ataupun agmina peyeri, dan plika sirkularis kerkringinya tinggi-tinggi Sedangkan

pada ileum terdapat agregat limfonodus atau agmina peyeri/ plaque Peyeri di lamina

propria meluas ke T. submukosa

8. Colon

Colon atau usus besar pada Tunika mukosanya tidak mengandung plica

sirkularis dan vili intestinal. Sel gobletnya banyak diantara sel epitel. Pada colon

terdapat Cryptus Lieberkuhn dan limfonodus solitaries. Sel paneth dan sel argentafin

sedikit sekali. Dan pada Tunika submukosa membentuk tiga pita longitudinal ang

disebut taenia coli.

9. Rektum

Pada rectum mukosanya mempunyai lipatan longitudinal Rectal column (Anal

column, Collumn of Morgagni) yang berakhir kira-kira setengah inchi dari orrificium

anal. Epitelnya merupakan epitel selapis torak. Pada rectum terdapat cryptus.

Pertemuan rectum dengan anus disebut Linea Pectinea.

10. Anus

Pada anus dibagi dalam tiga segmen, yaitu pertama zona collumnaris yang

merupakan epitel berlapis kubus dan terdapat kelenjar circumanalis, yang kedua yaitu

zona intermedia yang merupakan epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk, dan

yang ketiga yaitu zona cutanea yang berupa kulit biasa.

Tunika submukosa mengandung banyak pembuluh darah, saraf dan badan

Vater Pacini. Pembuluh-pembuluh vena membentuk plexus hemmoroid. Tunika

muskularis mukosanya membentuk m.dilatator ani internus. Tunika muskularis

sirkular menebal pada ujungnya membentuk m. sphincter ani internus.

14

Page 15: sistem pencernaan manusia

III. MEKANISME PENCERNAAN

Sistem pencernaan1

Fungsi Sistem Pencernaan (Sistem Alimenter)

Memindahkan zat gizi/nutrient,air,dan elektrolit dari makanan ke lingkungan internal tubuh

Makanan :

Sumber energi yang digunakan sel dalam menghasilkan ATP untuk beraktivitas : Transport aktif Kontraksi Sintesis Sekresi

Sumber bahan untuk perbaikan,pembaruan,dan penambahan jaringan tubuh

Makanan harus dicerna/diuraikan menjadi molekul-molekul kecil untuk dapat diserap dari saluran pencernaan ke dalam sistem sirkulasi untuk didistribusikan ke sel-sel

Normal : 95% dari makanan yang masuk digunakan oleh tubuh

Proses dasar pencernaan

Motilitas Sekresi Pencernaan /digesti Penyerapan /Absorsi

Motilitas

Kontraksi otot yang mencampur dan mendorong isi saluran pencernan Otot polos dinding saluran pencernaan terus menerus berkontraksi dengan kekuatan

rendah : disebut TONUS

Tonus

Mempertahankan agar tekanan pada isi saluran pencernaan tetap Mencegah dinding saluran pencernaan melebar secara permanen setelah mengalami

distensi /peregangan

Dua jenis motilitas pencernaan :

1. Gerakan proplusif (mendorong) :gerakan memajukan makanan dengan kecepatan berbeda-beda sesuai fungsi regio pencernaan

2. Gerakan mencampur fungsinya :

15

Page 16: sistem pencernaan manusia

Mencampur makanan dengan getah pencernaan sehingga membantu pencernaan makanan

Mempermudah penyerapan sehingga membawa semua isi usus ke permukaan penyerapan saluran pencernaan

Sekresi

Sejumlah getah pencernaan diekskresikan kedalam lumen saluran pencernaan oleh kelenjar-kelenjar eksokrin

Sekresi pencernaan berupa air,elektrolit,enzim,garam empedu,dan mukus Sekresi semua getah pencernaan perlu energi untuk :

1. Transport aktif bahan mentah ke sel2. Sintesis produk sekretorik oleh retikulum endoplasma

→→KH→polisakrida /disakarida→di ubah menjadi →monosakrida

Polisakrida (kanji & glikogen )→glukosa+glukosa

Disakarida :

Sukrosa →glukosa+fruktosa

laktosa→glukosa+galaktosa

selulosa →tidak dapat di cerna (membentuk serat)

Protein→asam amino

Lemak (triglisrida)→monogslirida + asam lemak

Pencernaan dilakukan melalui proses hidrolisis enzimatik,dengan menambah H2O ditempat ikatan enzim memutuskan ikatan-ikatan subunit molekul nutrient

Pencernaan

Proses penguraian makanan dari sturktur komplek diubah menjadi satuan yang lebih kecil dalam sistem pencernaan

Manusia mengalami 3 katagori makanan seperti :

Karbohidrat Protein Lemak

KH protein & lemak tidak mampu menembus membran plasma utuh untuk untuk diserap dari lumen saluran pencernaan

Penyerapan

16

Page 17: sistem pencernaan manusia

Memindahkan hasil pencernaan+air, vit,elektrolit dari lumen saluran pencernaan ke daerah limfa

PENGATURAN FUNGSI PENCERNAAN

Faktor – faktor yang berperan dalam pengaturan fungsi pencernaan :

Fungsi otonom otot polos Pleksus saraf intrinsik Saraf ekstrinsik Hormon saluran pencernaan

MEKANISME PENCERNAAN DAN FUNGSI

Pencernaan Protein5

Kata protein berasal dari bahasa Yunani, proteios, yang artinya pertama. Protein

merupakan senyawaan yang penting dalam kehidupan, terdiri dari berbagai kombinasi asam

amino. Fungsi utama protein adalah membentuk jaringan baru dan mengganti jaringan yang

rusak. Pada hewan dan manusia, protein merupakan komponen pembentuk urat, otot, kulit,

kuku, rambut, bulu, tanduk dan jaringan penunjang seperti tulang rawan. Di samping itu,

protein dapat berfungsi sebagai alat pengangkut oksigen, pembentuk antibody, katalisator

biokimia dan pengatur metabolisme.

Penyerapan protein

Yang dicerna dan diserap tidak saja protein dari makanan, tetapi protein endogen yang

masuk ke dalam lumen saluran pencernaan. Semua protein endogen harus dicerna dan diserap

bersama protein makanan untuk mencegah pengurangan simpanan protein tubuh. Asam

amino yang diserap dari makanan dan protein endogen digunakan untuk mensintesis protein

baru di tubuh. Protein yang disajikan ke usus halus untuk diserap terutama dalam bentuk

asam amino dan beberapa peptide kecil. Selama proses pencernaan, protein akan diubah

menjadi pepton dengan bantuan enzim pepsin di dalam lambung. Kemudian pepton akan

diubah menjadi asam amino dengan bantuan enzim tripsin di dalam usus halus. Asam amino

inilah yang akan diserap oleh tubuh. Sama seperti karbohidrat, setiap 1 gram protein dapat

17

Page 18: sistem pencernaan manusia

menghasilkan energi sebesar 17 kilojoule. Kekurangan protein dapat menyebabkan busung

lapar.

Hasil metabolisme zat makanan, Protein untuk pengganti dan pertumbuhan sel

Berdasarkan asalnya, protein dibedakan menjadi protein hewani dan protein nabati.

Protein hewani adalah protein yang diperoleh dari hewan. Protein nabati adalah protein yang

berasal dari tumbuhan. Protein hewani mengandung asam amino lebih lengkap daripada

protein nabati . Asam amino adalah senyawa penyusun protein .

Protein yang kita makan dicerna menjadi asam amino . Di dalam tubuh, asam amino

tersebut diubah kembali menjadi protein sesuai dengan kebutuhan tubuh. Protein berfungsi

untuk pertumbuhan, mengganti sel yang rusak atau mati, dan mengatur proses di dalam

tubuh. Kekurangan protein menyebabkan pertumbuhan terhambat dan mudah terkena infeksi.

Di dalam sel tubuh, protein juga dapat diubah menjadi energi. Setiap satu gram protein

menghasilkan 4 kilokalori.

Pencernaan Karbohidrat1

Bentuk karbohidrat paling sederhana adalah gula sederhana atau monosakarida

(molekul “satu gula”) misalnya glukosa, fruktosa dan galaktosa, yang dalam keadaan

normal jumlahnya sangat sedikit dalam makanan. Sebagian besar karbohidrat yang dimakan

adalah dalam bentuk polisakarida (molekul “banyak gula”), yang terdiri dari rantai-rantai

molekul glukosa yang saling berhubungan. Polisakarida yang paling banyak dikonsumsi

adalah tepung kanji (starch) yang berasal dari makanan nabati. Selain itu, daging

mengandung glikogen, bentuk simpanan glukosa di dalam otot. Selulosa, polisakarida

makanan lain yang ditemukan pada dinding tumbuhan, tidak dapat dicerna menjadi

konstituen-konstituen monosakaridanya oleh getah pencernaan yang disekresi oleh manusia;

dengan demikian, bahan ini membentuk serat yang tidak tercerna atau “bulk” dalam makanan

kita. Selain polisakarida, sumber karbohidrat makanan lainnya dalam jumlah yang lebih

sedikit adalah karbohidrat dalam bentuk disakarida ( molekul “dua gula”), termasuk sukrosa

(gula pasir, yang terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa) dan laktosa

(gula susu yang terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul galaktosa).

18

Page 19: sistem pencernaan manusia

Kanji, glikogen dan disakarida diubah melalui proses pencernaan menjadi konstituen-

konstituen monosakarida mereka, terutama glukosa dengan sedikit fruktosa dan galaktosa.

Berbagai monosakarida ini merupakan satuan (unit) karbohidrat yang dapat diserap.

Pencernaan karbohidrat sudah mulai dilakukan di mulut oleh Saliva. Saliva (air liur),

sekresi yang berkaitan dengan mulut, diproduksi oleh tiga pasang kelenjar saliva utama-

kelenjar sublingual, submandibula dan parotis yang terletak di luar rongga mulut dan

menyalurkan air liur melalui duktus-duktus pendek ke dalam mulut. Selain itu, terdapat

kelenjar liur minor, yakni kelenjar bukal, di lapisan mukosa pipi.

Saliva terdiri dari 99.5% H2O serta 0,5% protein dan elektrolit. Protein air liur

terpenting amilase,mukus dan lisozim menentukan fungsi saliva sebagai berikut:

1. Air liur memulai pencernaan karbohidrat di mulut melalui kerja amilase liur , suatu

enzim yang memecah polisakarida menjadi disakarida.

2. Air liur mempermudah proses menelan dengan membasahi partikel-partikel makanan,

sehingga mereka saling menyatu, serta dengan menghasilkan pelumasan karena

adanya mukus, yang kental dan licin.

3. Air liur memiliki efek antibakteri melalui efek ganda-pertama oleh lisozim, suatu

enzim yang melisiskan atau menghancurkan bakteri tertentu, dan kedua dengan

membilas bahan tang mungkin digunakan bakteri sebagai sumber makanan.

4. Air liur berfungsi sebagai pelarut untuk molekul-molekul yang merangsang papil

pengecap. Hanya molekul dalam larutan yang dapat bereaksi dengan reseptor papil

pengecap.

5. Air liur membantu kita berbicara dengan mempermudah gerakan bibir dan lidah. Kita

sulit berbicara apabila mulut kering.

6. Air liur berperan penting dalam higiene mulut dengan membentu menjaga kebersihan

mulut dan gigi. Aliran air liur yang terus menerus membantu membilas residu

makanan, melepaskan sel epitel dan benda asing. Kontribusi air liur dalam hal ini

dirasakan oleh setiap orang yang pernah mengalami bau mulut saat sekresi air liur

tertekan untuk sementara misalnya saat demam atau keadaan cemas berkepanjangan.

7. Penyangga bikarbonat di air liur menetralkan asam di makanan serta asam yang

dihasilkan oleh bakteri di mulut,sehingga membantu mencegah karies (lubang) gigi.

19

Page 20: sistem pencernaan manusia

Pencernaan karbohidrat berlanjut di korpus lambung. Di dalam lambung berlangsung dua

proses pencernaan yang terpisah. Makanan di korpus lambung berada dalam bentuk

semipadat, karena kontraksi peristaltik di daerah tersebut terlalu lemah untuk mencampur

makanan. Karena makanan tidak bercampur dengan sekresi lambung di korpus lambung, di

sini pencernaan protein minimal. Asam dan pepsin hanya mampu menyerang permukaan

massa makanan. Namun, pencernaan karbohidrat berlanjut di bagian interior massa makanan

di bawah pengaruh amilase liur. Walaupun asam menginaktifkan amilase liur, bagian interior

massa makanan yang belum tercampur sekresi lambung bebas dari asam. Pencernaan oleh

getah lambung itu sendiri dilaksanakan di antrum lambung, tempat makanan dicampur secara

merata dengan HCL dan pepsin.

Pencernaan Lemak1

Lemak tidak larut dalam air. oleh karena itu, lemak harus menjalani serangkaian transformsi

agar dapat dicerna dan diserap.

Sewaktu isi lambung mengalir ke duodenum, lemak yang ada menggumpal membentuk butir-

butir trigliserida berukuran besar yang mengambang dalam kimus. Melalui efek deterjen dari

garam-garam empedu , butir-butir besar ini terdispersi menjadi emulsifikasi butir-butir kecil

lemak, sehingga luas permukaan lemak yang terpajan ke lipase pancreas meningkat. Lipase

menghidrolisis trigliserida menjadi monogliserida dan asam lemak bebas yang tidak terlalu

larut dalam air, sehingga hanya sedikit dari produk-produk akhir pencernaan lemak ini

mencapai permukaan absorptif. Namun, produk-produk yang tidak larut air ini diangkut

dalam misel yang larut air yang dibentuk oleh garam empedu dan konstituen-konstituen

empedu lainnya, ke permukaan luminal sel epitel usus halus. Setelah meninggalkan misel dan

berdifusi secara pasif menembus membrane luminal, monogliserida dan asam lemak bebas

disintesis ulang menjadi trigliserida di sel epitel. Trigliserida-trigliserida ini menyatu dan

dibungkus oleh satu lapisan lipoprotein untuk membentuk kilomikron yan g larut air.

Kilomikron kemudian dikeluarkan melalui membran basal sel secara eksositosis. Kilomikron

tidak mampu menembus membran basal kapiler, sehingga mereka masuk ke dalam permukan

pembuluh limfe, yaitu lacteal pusat

Garam-garam empedu secara terus menerus mengulangi fungsi mereka melarutkan lemak di

sepanjang usus halus sampai semua lemak diserap. Kemudian garam-garam empedu itu

sendiri diserap ulang di ileum terminal oleh mekanisme transport aktif yang khusus.

20

Page 21: sistem pencernaan manusia

Mekanisme tersebut merupakan proses yang efisien, karena garam empudu dalam jumlah

terbatas dapat mempermudah pencernaan dan penyerapan sejumlah besar lemak, dengan

setiap garam empedu berulang-ulang melakuakan fungsi sebagai pengangkut sebelum

direabsorpsi.

IV. Enzim-enzim dan hormone pencernaan1

Hormon SumberStimulus utama untuk sekresi

Fungsi

Gastrin Sel-sel G didaerah kel.pilorus

Protein dilambung - Merangsang sekresi sel parietal & sel utama

- Meningkatkan motilitas lambung

- Merangsang motilitas ileum- Melemaskan sfingter

ileoseikum- Menginduksi gerakan masssa

di kolon- Bersifat trofik bagi mukosa

lambung dan usus halusSekretin Sel-sel endokrin di

mukosa duodenumAsam di lumen duodenum

- Menghambat pengosongan lambung

- Menghambat sekresi lambung

- Merangsang sekresi NaHCO3 encer oleh sel sel duktus pancreas

- Merangsang sekresi empedu kayaNaHCO3

- Bersifat trofik bagi pancreas eksokrin

Kolesistokinin Selsel endokrin di mukosa duodenum

Nutrient dilumen duodenum, terutama produk lemak dan protein (dgn tingkat lebih rendah)

- Menghambat pengosongan lambung

- Menghambat sekresi lambung

- Merangsang sekresi enzim-enzim penc. Oleh sel-sel asinus pancreas

- Menyebabkan kontraksi kandung empedu

- Menyebabkan relaksasi sfingter oddi

- Bersifat trofik bagi pancreas

21

Page 22: sistem pencernaan manusia

eksokrin- Dpt menimbulkan perubahan

adaptif jangka panjang proporsi enzim-enzim pancreas

- Berperan dalam rasa kenyangGastric inhibitory peptide

Sel-sel endokrin di mukosa duodenum

Lemak, asam, hipertonisitas, glukosa&peregangan di duodenum

- Menghambat pengosongan lambung

- Menghambat sekresi lambung

- Merangsang sekresi insulin oleh pankreas

Enzim-enzim pencernaan :

1. Mulut

Sekresi saliva

Saliva memulai pencernaan karbohidrat,tetapi lebih berperan penting dalam hygiene

mulut dan mempermudah bicara.

Saliva diproduksi oleh 3 pasang kelenjar saliva utama yaitu kelenjar submandibula,

kelenjar sublingual, kelenjar parotis.

Saliva terdiri dari 99,5% air dan 0,5% elektrolit. Protein air liur terpenting yaitu :

Saliva memulai pencernaan karbohidrat dimulut melalui kerja amylase liur,

enzim yang memecah pilosakarida menjadi disakarida.

Air liur mempermudah proses menelan dengan membasahi partikel makanan,

sehingga mereka saling menyatu, serta dengan menghasilkan pelumasan karena

adanya mucus , yang kental & licin.

Air liur punyaefek antibakteri melalui efek ganda pertama oleh lisozim, suatu

enzim yang melisiskan atau menghancurkan bakteri tertentu, dan kedua membilas

bahan yang mungkin digunakan bakteri sebagai sumber makanan.

2. Faring dan esophagus

Sekresi mucus-pada kenyataannya, mucus disekresikan disepanjang saluran pencernaan.

Dengan menghasilkan lubrikasi untuk lewatnya makanan, mucus esophagus memperkecil

kemungkinan rusaknya esophagus oleh bagian tajam makanan yang masuk. Selain itu

juga melindungi dinding esophagus dari asam dan enzim getah lambung apabila terjadi

refluks lambung.

3. Lambung

22

Page 23: sistem pencernaan manusia

Setiap hari lambung mengeluarkan sekitar 2 liter getah lambung.

Pintu masuk atau leher kantung lambung dilapisi oleh :

o Sel leher mukosa 23mucus

o Sel chief pepsinogen

o Sel parietal HCl dan faktor intrinsic

Getah lambung :

Asam hidroklorida

Walaupun sebenarnya HCl tidak mencerna apapun dan tidak mutlak diperlukan bagi fungsi

saluran pencernaan, zat ini melakukan beberapa fungsi yang membantu pencernaan, yaitu :

o Mengaktifkan prekusor enzim pepsinogen menjadi enzim aktif pepsin

o Membantu penguraian serat otot dan jaringan ikat, sehingga partikel makanan ukuran

besar dipecah-pecah menjadi partikel kecil.

o Bersama lisozim air liur, mematikan sebagian besar mikroorganisme yang masuk

bersama makanan.

Sekresi pepsinogen

Konstituen pencernaan utama pada getah lambung adalah pepsinogen, suatu molekul enzim

inaktif yang disintesis dan dikemas oleh kompleks golgi dan reticulum endoplasma. Pada saat

disekresikan ke dalam lumen lambung, molekul pepsinogen mengalami penguraian oleh HCl

menjadi enzim bentuk aktif, pepsin. Pepsin memulai pencernaan dengan memecah ikatan

asam amino tertentu diprotein untuk menghasilkan fragmen-fragmen peptide (rantai pendek

asam amino), enzim ini bekerja paling efektif pada lingkungan asam.

Sekresi mucus

Berfungsi untuk sawar protektif mengatasi beberapa bentuk cedera terhadap mukosa

lambung.

Sekresi faktor intrinsic

23

Page 24: sistem pencernaan manusia

Suatu produk sekretorik sel parietal selain HCl, penting dalam penyerapan vitamin B12, yang

hanya dapat diserap jika berikatan dengan faktor intrinsic.

4. Pancreas

Enzim pencernaan pancreas :

o Enzim proteolitik pancreas

Tripsinogen

Tripsinogen tripsin oleh enterokinase

Tripsinogen harus tetap inaktif didalam pancreas untuk mencegah enzim

proteolitik ini mencerna sel-sel tempat ia terbentuk. Dengan demikian

tripsinogen tetap inaktif sampai enzim tersebut mencapai lumen duodenum,

tempat enterokinase memicu proses pengaktifan.

Kimotripsinogen dan prokarboksipeptidase merupakan 2 enzim proteolitik

pancreas lainnya, diubah oleh tripsin masing-masing menjadi bentuk aktif

mereka yaitu kimotripsin dan karboksipeptidase, didalam lumen duodenum.

Tiap tipa enzim proteolitik tersebut menyerang ikatan peptide yang berbeda.

Produk akhir yang dihasilkan dari tindakan tersebut adalah campuran asam amino

dan rantai peptide pendek.

o Amylase pancreas

Berperan penting dalam pencernaan karbohidrat dengan mengubah polosakarida

menjadi disakarida. Amylase disekresikan melalui getah pancreas dalam bentuk aktif

karena tidak membahayakan sel-sel sekretorik.

o Lipase pancreas

Lipase pancreas sangat penting karena merupakan satu-satunya enzim yang

disekresikan diseluruh system pencernaan yang dapat menuntaskan pencernaan

lemak. Lipase pancreas menghidrolisis trigliserida makanan menjadi monogliserida

dan asam lemak bebas, yaitu satuan lemak yang dapat diserap. Seperti amylase, lipase

disekresikan dalam bentuk aktif.

Apabila terjadi defisiensi enzim-enzim pancreas, pencernaan makaan menjadi tidak

sempurna. Karena penkreas merupakan satu-satunya sumber lipase yang bermakna,

defisiensi enzimpankreas menyebabkan maldigesti lemak yang serius.

o Sekresi alkali encer pancreas

24

Page 25: sistem pencernaan manusia

Enzim-enzim pancreas berfungsi optimal dalam lingkungan netral atau sedikit basa.

Kimus yang berasal dari lambung bersifat sangat asam sehingga harus dinetralkan

terlebih dahulu. Oleh karena itu cairan alkalis yang kaya NaHCO3 yang disekresikan

oleh pancreas kedalam lumen duodenum melakukan fungsi penting yaitu menetralkan

kimus asam yang akan dikosongkan ke duodenum dari lambung.

5. Hati

Sekresi empedu

Garam empedu

Merupakan turunan kolesterol. Secara aktif disekresikan kedalam empedu dan

akhirnya masuk ke duodenum bersama dengan konstituen empedu lainnya.

Garam empedu membantu pencernaan dan penyerapan lemak elalui efek deterjen.

Efek deterjen mengacu pada kemampuan garam empedu mengubah globules-

globulus lemak berukuran besar menjadi emulsi lemak yang terdiri dari banyak

butir lemak kecil yang terbenam didalam cairan kimus. Dengan demikian luas

permukaan yang tersedia untuk aktivitas lipase pancreas meningkat. Gerakan

mencampur usus akan memecah-mecah butiran yang lemak menjadi butiran yang

lebih kecil. Butir-butir kecil ini akan kembali menyatu apabila tidak ada garam

empedu.

Bilirubin

Merupakan konstituen utama empedu, sama sekali tidak berperan dalam

pencernaan, tetapi merupakan salah satu dari beberapa produk sisa empedu.

6. Usus halus

Usus halus merupakan tempat berlangsungnya sebagian besar pencernaan dan

penyerapan.

Sekresi usus halus tidak mengandung satu pun enzim pencernaan. Pencernaan di lumen

usus halus dilakukan oleh enzim-enzim pancreas, sedangkan enzim enzim usus halus

bekerja intrasel.

Dari permukaan luminal sel epitel usus halus terbentuk tonjolan seperti rambut yang

disebut brush border. Brush border ini mengandung 3 kategori enzim, yaitu :

Enterokinase

Mengaktifkan enzim pancreas tripsinogen.

Disakaridase (sukrase, maltase, dan laktase)

25

Page 26: sistem pencernaan manusia

Yang menyelesaikan pencernaan karbohidrat dengan menghidrolisis disakarida

yang tersisa(masing-masing untuk sukrosa, maltose, dan laktosa) menjadi

monosakarida penyusunnya.

Aminopeptidase

Menghidrolisis fragmen peptide kecil menjadi komponen komponen asam amino

sehingga perncernaan protein selesai.

Dengan demikian pencernaan protein selesai di brush border.

7. Usus besar

Usus besar tidak mensekresikan enzim pencernaaan apapun. Fungsi utama usus besar

adalah sebagai organ penyimpan dan pengering.

Kesimpulan 26

Page 27: sistem pencernaan manusia

Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestin, adalah sistem organ dalam hewan multisel

yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa

proses tersebut. Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia dibagi

menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga

lambung. Selanjutnya adalah proses penyerapan sari - sari makanan yang terjadi di dalam

usus. Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa makanan melalui anus.

27

Page 28: sistem pencernaan manusia

28