Sistem Pemerintahan Indonesia

download Sistem Pemerintahan Indonesia

of 28

description

PPT Sistem Pemerintahan Indonesia - Manajemen Administrasi Pembanunan

Transcript of Sistem Pemerintahan Indonesia

Slide 1

PWK 4146MANAJEMEN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN

ANA RIZKIA113.12.006SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIAOUTLINESISTEM PEMERINTAHAN INDONESIATujuan Instruksional Khusus:

Memahami sistem pemerintahan yang berlaku di Indonesia secara Nasional (Pusat)Memahami sistem pemerintahan yang berlaku di Indonesia secara DaerahTIKDefinisi Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwadarminta, sistem adalah sekelompok bagian yang bekerja bersama sama untuk melakukan sesuatu maksud.

Menurut E. Utrecht, istilah pemerintahan adalah pemerintahan sebagai gabungan dari semua badan kenegaraan atau alat perlengkapan Negara yang berkuasa atau memerintah dalam arti luas meliputi badan yang membuat peraturan (legislatif), badan yang menjalankan peraturan (eksekutif), dan badan yang mengadili pelanggaran peraturan (yudikatif).

1Secara luas berarti sistem pemerintahan itu menjaga kestabilan masyarakat, menjaga tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi pemerintahan, menjaga kekuatan politik, pertahanan, ekonomi, keamanan sehingga menjadi sistem pemerintahan yang kontinu dan demokrasi dimana seharusnya masyarakat bisa ikut turut andil dalam pembangunan sistem pemerintahan tersebut.

Definisi2PENGELOMPOKKAN SISTEM PEMERINTAHANSISTEM PEMERINTAHAN PARLEMENTERSISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIALMacam-macamSistem Pemerintahan3Sistem Pemerintahan PresidensialSistem Pemerintahan Presidensial

Merupakan sistem pemerintahan di mana kepala pemerintahan dipegang oleh Presiden dan pemerintah tidak bertanggung jawab kepada Parlemen (Legislatif).Ciri-ciri:Dikepalai oleh seorang presiden sebagai kepala pemerintahan sekaligus kepala negara.Kekuasaan eksekutif presiden diangkat berdasarkan demokrasi rakyat dan dipilih langsung oleh mereka atau melalui badan perwakilan rakyat.Presiden memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan non-departemen.Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan eksekutif (bukan kepada kekuasaan legislatif).Kekuasaan eksekutif tidak bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.Kekuasaan eksekutif tidak dapat dijatuhkan oleh legislatif.

Menteri bertanggung jawab kepada Presiden karena Presiden berkedudukan sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.

4Kelebihan dan Kekurangan Sistem PresidensilKelebihanKekuranganBadan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung pada parlemenMasa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentuPenyusunan program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu masa jabatannyaLegislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif karena dapat di isi oleh orang luar termasuk anggota parlemen sendiri.

Kekuasaan eksekutif di luar pengawasan langsung legislatif sehingga dapat menciptakan kekuasaan mutlak.Sistem pertanggungjawaban kurang jelas.Pembuatan keputusan atau kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar antara eksekutif dan legislatif sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegasPembuatan keputusan memakan waktu yang lama.

5Sistem Pemerintahan ParlementerSistem Pemerintahan ParlementerMerupakan suatu sistem pemerintahan dimana pemerintah (eksekutif) bertanggung jawab kepada Parlemen. Dalam sistem pemerintahan ini, parlemen mempunyai kekuasaan yang besar dan mempunyai kewenangan untuk melakukan pengawasan terhadap eksekutif. Menteri dan perdana menteri bertanggung jawab kepada parlemen.

Ciri-ciri:Dikepalai oleh seorang perdana menteri sebagai kepala pemerintahan sedangkan kepala negara dikepalai oleh presiden/raja.Kekuasaan eksekutif presiden ditunjuk oleh legislatif sedangkan raja diseleksi berdasarkan undang-undang.Perdana menteri memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan non-departemen.Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.Kekuasaan eksekutif bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.Kekuasaan eksekutif dapat dijatuhkan oleh legislatif.

6Kelebihan dan Kekurangan Sistem ParlementerKelebihanKekuranganPembuatan kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian pendapat antara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan legislatif dan eksekutifGaris tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik jelasAdanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet menjadi berhati-hati dalam menjalankan pemerintahan

Kedudukan badan eksekutif /kabinet sangat tergantung pada mayoritas dukungan parlemen sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh parlementerKelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tak bisa ditentukan , karena sewaktu-waktu dapat dibubarkan oleh kabinetKabinet dapat mengendalikan parlemen, hal ini terjadi bila para anggota parlemen dan berasal dari partai mayoritas, karena pegaruh mereka yang besar di parlemen dan partai , anggota kabinet pun dapat menguasai parlemenParlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif

7BAGAIMANA SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA?

8Periodisasi Sistem Pemerintahan IndonesiaPeriodeKonfigurasi PolitikUndang-undang TerkaitHakikat OtonomiSistem PemerintahanKonstitusi1945DemokrasiUU No.1/1945Semi PresidensialUUD 451945-1949DemokrasiUU No. 22/1948Otonomi LuasParlementerUUD 451949 - 1950DemokrasiUU No. 22/1948Otonomi LuasParlementerKonstitusi RIS1950 - 1959

DemokrasiUU No. 22/1948UU No. 1/1957Otonomi LuasParlementerUUDS 19501959-1966OtoritarianPenpres No. 6 Th 1959UU No. 18 Th 1965Otonomi terbatasSemi PresidensialUUD 451966-1998OtoritarianUU No. 5/1974SentralisasiSemi PresidensialUUD 451998-sekarangDemokrasiUU No. 22/1999UU No. 25/1999UU No. 32/2004UU No. 33/2004Otonomi LuasPresidensialUUD 45 Amandemen9Pokok-Pokok Sistem Pemerintahan RISebelum AmandemenIndonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat)Sistem KonstitusionalKekuasaan negara yang tertinggi berada di tangan MPRPresiden adalah penyelenggara pemerintah negara yang tertinggi dibawah MPRPresiden tidak bertanggung jawab kepada DPRMenteri negara sebagai pembantu presidenKekuasaan kepala negara tidak tak terbatas10Bentuk Negara Indonesia adalah negara kesatuanBentuk pemerintahan yaitu Republik dengan sistem pemerintahan yaitu presidensialPemegang kekuasaan eksekutif adalah presiden Kabinet atau menteri diangkat dan diberhentikan oleh presidenPemegang kekuasaan legislatif adalah DPRParlemen terdiri atas 2 bagian(bikameral) yaitu DPR dan DPDKekuasaan yudikatif dijalankan oleh MA dan MK dan KYPokok-Pokok Sistem Pemerintahan RISetelah Amandemen12Susunan Ketatanegaraan RI

MPR, DPD, DPR = YudikatifPresiden & Wapres = EksekutifMK, MA, KY = Legislatif13

Sebelum Amandemen 1945Setelah Amandemen 1945Ajaran Trias Politica MontesquieuSistem Pemerintahan Indonesia Menurut UUD 1945Menurut UUD 1945Sistem pemerintahan Negara Republik Indonesia tidak menganut sistem pemisahan kekuasaan atau separation of power (Trias Politica) murni sebagaimana yang diajarkan Montesquieu, akan tetapi menganut sistem pembagian kekuasaan (distribution of power).

14KelebihanSistem Pemerintahan IndonesiaBadan eksekutif (presiden) akan lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung pada parlemen.

Masa jabatan badan eksekutif (presiden) mempunyai jangka waktu tertentu. Masa jabatan Presiden Indonesia adalah 5 tahun.

Penyusun Program Kerja Kabinet akan lebih mudah karena dapat disesuaikan dengan jangka waktu semasa mereka menjabat.

Legislatif bukan tempat kaderisasi calon jabatan eksekutif karena badan legislatif dapat diisi oleh orang luar bahkan anggota parlemen pun dapat masuk dalam badan legislatif.

KekuranganSistem Pemerintahan IndonesiaKekuasaan eksekutif (presiden) diluar pengawasan langsung badan legislatif sehingga sangat memungkinkan dapat menciptakan kekuasaan yang mutlak pada eksekutif.

Sistem pertanggungjawaban kurang jelas antara badan eksekutif legislatif kurang jelas, mungkin jelas secara tertulis, namun banyak masyarakat Indonesia sendiri pun masih bingung akan sistem pertanggungjawaban dalam sistem pemerintahan Indonesia.

Pembuatan kebijakan publik seringkali adalah hasil tawar-menawar atau negoisasi antara eksekutif dan legislatif sehingga keputusannya seringkali terlihat tidak tegas, hanya mencari solusi diantara kekerasan kepala legislatif dan eksekutif.

Pembuatan kebijakan memakan waktu yang lama karena prosesnya bertele-tele.

15BAGAIMANA SISTEM PEMERINTAHAN DAERAH YANG BERLAKU DI INDONESIA?

16Sistem Pemerintahan DaerahSistem Pemerintahan DaerahDaerah mampu mengatur sistem pemerintahannya sendiri dengan memaksimalkan potensi daerah yang dimilikiTujuan Hubungan Diplomatik, Kerjasama PerdaganganBeberapa yang dikendalikan oleh pusatBerdasarkan UU No 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintah oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dan unsur penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah gubernur, bupati , walikota dan perangkat daerahPengertian Sistem Pemerintahan DaerahOtonomi Daerah20Sejarah Panjang UU OTDAdi IndonesiaUU 1/1945 TENTANG PERATURAN MENGENAI KOMITE NASIONAL DAERAHUU 22/1948 TENTANG POKOK-POKOK PEMERINTAHAN DAERAHUU NIT 44/1950UU 1/1957 TENTANG POKOK-POKOK PEMERINTAHAN DAERAHUU 6/1959 TENTANG PENYERAHAN URUSAN PEMERINTAHAN UMUM KEPADA DAERAH OTONOMUU 18/1965 TENTANG DESENTRALISASIUU 5/1974 POKOK2 PEMERINTAHAN DAERAHUU 5/1979 TENTANG PEMERINTAHAN DESAUU 22/1999 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAHUU 32/2007 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

17Kebijakan Desentralisasidari Waktu ke WaktuUU 22 / 1999desentralisasi dominanUU 32/2004 UU 5 / 1974dekonsentrasi dominanUU 18 / 1965desentralisasi dominanPENPRES 6 / 1959dekonsentrasi dominanUU 1 / 1957desentralisasi dominanUU 22 / 1948desentralisasi dominanUU 1 / 1945dekonsentrasi dominanDESENTRALISATIE WET 1903dekonsentrasi dominan18Sistem PemerintahanPada UU 32/2004Penggantian UU No 22 Tahun 1999 menjadi UU No 32 Tahun 2004 :Undang-undang pemerintahan daerah terus diperbarui untuk menemukan format baru pemerintahan daerah yang lebih efektif dan efisien dalam rangka pelaksanaan otonomi

Dalam konteks otonomi derah, terlihat adanya perluasan ruang lingkup pandangan bahwa otonomi daerah merupakan sarana bagi pemerintah dalam menjalankan fungsinya secara demokratis

Banyak perubahan yang terjadi dalam sistem pemerintahan Indonesia terutama yang berkaitan dengan sistem pemerintahan daerah. Perubahan-perubahan ini perlu dipahami karena memiliki implikasi besar dalam tata pemerintahan dan administrasi pembangunan yang berlangsung di Indonesia. Undang-undang no 32 tahun 2004 memberikan arahan mengenai pemerintahan daerah dan pembangunan daerah.

19Sistem Pemerintahan DaerahHakekat Otonomi DaerahUpaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan pembangunan sesuai dengan kehendak dan kepentingan masyarakatTujuan Otonomi DaerahMembebaskan pemerintah pusat dari urusan yang tidak seharusnya menjadi pikiran pemerintah pusat. Dengan demikian pusat berkesempatan mempelajari, memahami, merespon berbagai kecenderungan global dan mengambil manfaat3 misi utama pelaksanaan otonomi daerah & desentralisasi fiskal, yaitu:Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat.Menciptakan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumber daya daerah.Memberdayakan dan menciptakan ruang bagi masyarakat (publik) untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan.

21Hak dan Kewajiban Daerah dalam Menyelenggarakan OtonomiMengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya;Memilih pimpinan daerah;Mengelola aparatur daerah;Mengelola kekayaan daerah;Memungut pajak daerah dan retribusi daerah;Mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya lainnya yang berada di daerah;Mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah; danMendapatkan hak lainnya yang diatur dalam Peraturan perundangundangan.

Melindungi masyarakat, menjaga persatuan, kesatuan dan kerukunannasional, serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;Meningkatkan kualitas kehidupan, masyarakat;Mengembangkan kehidupan demokrasi;Mewujudkan keadilan dan pemerataan;Meningkatkan pelayanan dasar pendidikan;Menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan;Menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak;Mengembangkan sistem jaminan sosial;Menyusun perencanaan dan tata ruang daerah;Mengembangkan sumber daya produktif di daerah;Melestarikan lingkungan hidup;Mengelola administrasi kependudukan;Melestarikan nilai sosial budaya;Membentuk dan menerapkan peraturan perundang-undangan sesuaidengan kewenangannya; danHakKewajiban22Secara diagramatis, susunan pemerintahan daerah di era otonomi berdasarkan UU 32 tahun 2004 dapat digambarkan sebagai berikut:

Sekretariat Daerah

Sekretariat DPRDDinas DaerahLembaga Teknis DaerahKepala DaerahDPRDSISTEM PEMERINTAHANPADA UU 32/200423Sistem Pemerintahan DaerahPada UU No.32 Tahun 2004 Perangkat Daerah terdiri dari :- Perangkat daerah provinsi terdiri atas sekretariat daerah, sekretariat DPRD, dinas daerah, dan lembaga teknis daerahPerangkat daerah kabupaten/kota terdiri atas sekretariat daerah, sekretariat DPRD, dinas daerah, lembaga teknis daerah, kecamatan, dan kelurahan.24GUBERNUR

WAKIL

SETDA (unsur staf)BAPPEDA(unsur perencana)Ps 150 (2)SET DPRD(unsur pelayanan)INSPEKTORAT(unsur pengawas)( PP 79/2005)DPRD

ProvinsiPs. 121Ps. 124Ps. 125Ps. 123Pola Organisasi Perangkat Daerah.DINAS DRH(unsur pelaksana)LTD(BADAN,KTR & RSD)(unsur penunjang)Garis komandoGaris koordinasiGaris pertanggungjawabanSTAF AHLILEMBAGA LAIN(pelaks per UU)25BUPATI/WALIKOTA

WAKIL

SETDA (unsur staf)BAPPEDA(unsur perencana)Ps 150 (2)SET DPRD(unsur pelayanan)INSPEKTORAT(unsur pengawas)( PP 79/2005)DPRD

Kab/KotaPs. 121Ps. 124Ps. 125Ps. 123LEMBAGA LAIN(pelaks per UU)

LTD(BADAN,KTR & RSD)(unsur penunjang)KECAMATANPs. 126KELURAHAN/DESAPs. 127Garis komandoGaris koordinasiGaris pertanggungjawabanDINAS DRH(unsur pelaksana)STAF AHLI26Hubungan Antara Sistem Pemerintahan Pusat dengan Sistem Pemerintahan DaerahPemerintah Pusat + Pemerintah DaerahDapat dilihat dari Adanya hubungan dalam penyelenggaraan pemerintahan, Kebijakan desentralisasi dimaksudkan untuk memberikan kewenangan kepada daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri dalam ikatan negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).hubunganTanggung jawab akhir dari penyelenggaraan urusan-urusan pemerintahan yang diserahkan kepada Daerah adalah menjadi tanggung jawab Pemerintah Nasional (Pusat) karena externalities (dampak) akhir dari penyelenggaraan urusan tersebut akan menjadi tanggung jawab negara27Hubungan Antara Sistem Pemerintahan Pusat dengan Sistem Pemerintahan DaerahPeranPemerintah Pusat dalam OTDAbersifat menentukan kebijakan makro, melakukan supervisi, monitoring, evaluasi, kontrol dan pemberdayaan (capacity building) Daerah dapat menjalankan otonominya secara optimalPeranPemerintah DaerahPeran daerah lebih banyak pada tataran pelaksanaan otonomi tersebut. Dalam melaksanakan otonominya Daerah berwenang membuat kebijakan Daerah. Pemerintahan daerah dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan memiliki hubungan dengan pemerintah pusat dan dengan pemerintahan daerah lainnya. Hubungan tersebut meliputi:

a.Hubungan wewenangb.Keuanganc.Pelayanan umumd.Pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya.

28