makalah sistem pemerintahan di indonesia

46
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Republik Indonesia disingkat RI atau Indonesia adalah negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.508 pulau, oleh karena itu ia disebut juga sebagai Nusantara. Dengan populasi sebesar 222 juta jiwa pada tahun 2006, Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dan negara yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia meskipun secara resmi bukanlah negara Islam. Bentuk pemerintahan Indonesia adalah republik, dengan Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Presiden yang dipilih langsung. Ibukota negara ialah Jakarta. Sejarah Indonesia banyak dipengaruhi oleh bangsa lainnya. Kepulauan Indonesia menjadi wilayah perdagangan penting setidaknya sejak abad ke-7, yaitu ketika Kerajaan Sriwijaya menjalin hubungan agama dan perdagangan dengan Tiongkok dan India. Kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha telah tumbuh pada awal abad Masehi, diikuti para pedagang yang membawa agama Islam, serta berbagai kekuatan Eropa yang saling bertempur untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah Maluku semasa era penjelajahan samudra. 1

Transcript of makalah sistem pemerintahan di indonesia

Page 1: makalah sistem pemerintahan di indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Republik Indonesia disingkat RI atau Indonesia adalah negara di Asia

Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan

Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia adalah negara

kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.508 pulau, oleh karena itu ia disebut

juga sebagai Nusantara. Dengan populasi sebesar 222 juta jiwa pada tahun 2006,

Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dan negara yang

berpenduduk Muslim terbesar di dunia meskipun secara resmi bukanlah negara Islam.

Bentuk pemerintahan Indonesia adalah republik, dengan Dewan Perwakilan Rakyat,

Dewan Perwakilan Daerah dan Presiden yang dipilih langsung. Ibukota negara ialah

Jakarta. Sejarah Indonesia banyak dipengaruhi oleh bangsa lainnya. Kepulauan

Indonesia menjadi wilayah perdagangan penting setidaknya sejak abad ke-7, yaitu

ketika Kerajaan Sriwijaya menjalin hubungan agama dan perdagangan dengan

Tiongkok dan India. Kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha telah tumbuh pada awal

abad Masehi, diikuti para pedagang yang membawa agama Islam, serta berbagai

kekuatan Eropa yang saling bertempur untuk memonopoli perdagangan rempah-

rempah Maluku semasa era penjelajahan samudra.

Setelah berada di bawah penjajahan Belanda, Indonesia menyatakan

kemerdekaannya di akhir Perang Dunia II. Selanjutnya Indonesia mendapat berbagai

hambatan, ancaman dan tantangan dari bencana alam, korupsi, separatisme, proses

demokratisasi dan periode perubahan ekonomi yang pesat. Dari Sabang sampai

Merauke, Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa dan agama yang berbeda. Suku

Jawa adalah grup etnis terbesar dan secara politis paling dominan. Semboyan nasional

Indonesia, "Bhinneka tunggal ika" ("Berbeda-beda tetapi tetap satu"), berarti

keberagaman yang membentuk negara. Jati diri suatu bangsa bukan saja dapat kita

lihat dari bagaimana karakter pokok dari para warga bangsa, tetapi juga dari pilihan

ideologi dan sistem pemerintahan yang dipilih oleh bangsa tersebut.

Setiap negara memiliki sistem untuk menjalankan kehidupan

permerintahannya. Sistem tersebut adalah sistem pemerintahan. Ada beberapa macam

sistem pemerintahan di dunia ini seperti presidensial dan parlementer. Setiap sistem

1

Page 2: makalah sistem pemerintahan di indonesia

pemerintahan memiliki kelebihan dan kekurangan, karakteristik, dan perbedaan

masing-masing. Sejak tahun 1945 Indonesia pernah berganti sistem pemerintahan.

Indonesia pernah menerapkan kedua sistem pemerintahan ini. Selain itu terjadi juga

perubahan pokok-pokok sistem pemerintahan sejak dilakukan amandemen UUD

1945. Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945, Indonesia adalah negara yang

menerapkan sistem pemerintahan presidensial. Namun dalam perjalannannya,

Indonesia pernah menerapkan sistem pemerintahan parlementer karena kondisi dan

alasan yang ada pada waktu itu. Berikut adalah sistem pemerintahan Indonesia dari

1945 hingga sekarang.

Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga suatu

kestabilan negara itu. Namun di beberapa negara sering terjadi tindakan separatisme

karena sistem pemerintahan yang dianggap memberatkan rakyat ataupun merugikan

rakyat. Sistem pemerintahan mempunyai fondasi yang kuat dimana penerapannya

kebanyakan sudah mendarah daging dalam kebiasaan hidup masyarakatnya dan

terkesan tidak bisa diubah serta cenderung statis. Jika suatu pemerintahan mempunya

sistem pemerintahan yang statis dan absolut maka hal itu akan berlangsung selamanya

sehingga adanya desakan kaum minoritas untuk memprotes hal tersebut. Secara luas,

sistem pemerintahan itu menjaga kestabilan masyarakat, menjaga tingkah laku kaum

mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi pemerintahan, menjaga kekuatan

politik, pertahanan, ekonomi dan keamanan sehingga menjadi sistem pemerintahan

yang kontinu dan bersifat demokrasi dimana seharusnya masyarakat bisa turut andil

dalam pembangunan sistem pemerintahan tersebut. Hingga saat ini hanya sedikit

negara yang bisa mempraktikkan sistem pemerintahan itu secara menyeluruh. Secara

sempit, sistem pemerintahan hanya sebagai sarana kelompok untuk menjalankan roda

pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam waktu relatif lama dan

mencegah adanya perilaku reaksioner maupun radikal dari rakyatnya itu sendiri.

Pokok-pokok sistem pemerintahan negara Indonesia berdasarkan UUD 1945

sebelum diamandemen tertuang dalam Penjelasan UUD 1945 tentang tujuh kunci

pokok sistem pemerintahan negara. Berdasarkan tujuh kunci pokok sistem

pemerintahan, sistem pemerintahan Indonesia menurut UUD 1945 menganut sistem

pemerintahan presidensial. Sistem pemerintahan ini dijalankan semasa pemerintahan

Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Suharto. Ciri dari sistem pemerintahan

masa itu adalah adanya kekuasaan yang amat besar pada lembaga kepresidenan.

Hampir semua kewenangan presiden yang di atur menurut UUD 1945 tersebut

2

Page 3: makalah sistem pemerintahan di indonesia

dilakukan tanpa melibatkan pertimbangan atau persetujuan DPR sebagai wakil rakyat.

Karena itu tidak adanya pengawasan dan tanpa persetujuan DPR, maka kekuasaan

presiden sangat besar dan cenderung dapat disalahgunakan. Mekipun adanya

kelemahan, kekuasaan yang besar pada presiden juga ada dampak positifnya yaitu

presiden dapat mengendalikan seluruh penyelenggaraan pemerintahan sehingga

mampu menciptakan pemerintahan yang kompak dan solid. Sistem pemerintahan

lebih stabil, tidak mudah jatuh atau berganti. Konflik dan pertentangan antar pejabat

negara dapat dihindari. Namun, dalam praktik perjalanan sistem pemerintahan di

Indonesia ternyata kekuasaan yang besar dalam diri presiden lebih banyak merugikan

bangsa dan negara daripada keuntungan yang didapatkanya.

Memasuki masa Reformasi ini, bangsa Indonesia bertekad untuk menciptakan

sistem pemerintahan yang demokratis. Untuk itu, perlu disusun pemerintahan yang

konstitusional atau pemerintahan yang berdasarkan pada konstitusi. Dalam

menjalankan sistem pemerintahan perlu memperhatikan asas pemerintahan. Asas

adalah dasar, pedoman atau sesuatu yang dianggap kebenaraannya, yang menjadi

tujuan berpikir dan prinsip yang menjadi pegangan. Jadi dengan demikian yang

menjadi asas ilmu pemerintahan adalah dasar dari suatu sistem pemerintahan seperti

ideologi suatu bangsa, filsafah hidup dan konstitusi yang membentuk sistem

pemerintahannya. Ilmu pemerintahan itu sama sebagaimana ilmu-ilmu kenegaraan

lainnya yang banyak berkonotasi pada masalah kekuasaan, maka di khawatirkan

timbul kecenderungan pada kesewenang-wenangan, oleh karena itu diperlukan etika

yang berakhir dari moral dan norma agama.

Dengan demikian kita perlu memperhatikan semua aspek yang berhubungan

dengan sistem pemerintahan agar sistem pemerintahan di Indonesia dapat berjalan

dengan baik dan sesuai dengan konstitusi negara Indonesia.

B.     Rumusan Masalah

Untuk mengkaji dan mengulas tentang sistem pemerintahan di indonesia,

maka diperlukan subpokok bahasan yang saling berhubungan, sehingga penulis

membuat rumusan masalah sebagai berikut:

1.      Apa pengertian sistem pemerintahan?

2.      Bagaimana sistem pemerintahan di Indonesia?

3.      Bagaimana pelaksanaan sistem pemerintahan negara Indonesia?

3

Page 4: makalah sistem pemerintahan di indonesia

4.      Bagaimana sistem pemerintahan negara Indonesia berdasarkan UUD 1945?

C.    Tujuan Penulisan

1.      Mengetahui definisi sistem pemerintahan.

2.      Memahami sistem pemerintahan di Indonesia.

3.      Memahami pelaksanaan sistem pemerintahan negara Indonesia.

4.      Memahami sistem pemerintahan negara Indonesia berdasarkan UUD 1945.

4

Page 5: makalah sistem pemerintahan di indonesia

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Sistem Pemerintahan di Indonesia

Sistem pemerintahan berasal dari gabungan dua kata sistem dan pemerintahan.

Kata sistem merupakan terjemahan dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani

(sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang

dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Sistem

berarti suatu keseluruhan yang terdiri atas beberapa bagian yang mempunyai

hubungan fungsional. Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling

berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak,

contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari

beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga

membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat

yang berada di negara tersebut. Kata „sistem‟ banyak sekali digunakan dalam

percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini

digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya

menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah

sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka. Dari penjabaran

pengertian tentang sistem di atas bisa kita ambil kesimpulan bahwa sistem itu

memang kompleks dan sangat terkait dengan hal yang ada di dalamnya, karena sistem

tidak akan jalan apabila salah satu elemen sistem tersebut tidak jalan. Atau dapat juga

dikatakan bahwa pengertian sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling

berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk

mencapai suatu tujuan. Pemerintah merupakan kemudi, dalam bahasa Latin asalnya

Gubernaculum. Dalam bahasa Indonesia, kata dasar pemerintah adalah perintah,

kemudian ditambahkan

Imbuhan em dan an. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia perintah adalah

perkataan yang bermakna menyuruh melakukan sesuatu; pemerintah adalah

kekuasaan yang memerintah suatu wilayah, daerah, atau, negara; pemerintahan

adalaha perbuatan, cara, hal, urusan dalam memerintah. Pemerintah adalah organisasi

yang mencakup aparatur negara yang meliputi semua organ-organ, badan atau

lembaga, alat kelengkapan negara memiliki kewenangan untuk membuat kebijakan

5

Page 6: makalah sistem pemerintahan di indonesia

dalam bentuk (penerapan hukum dan undang-undang) di kawasan tertentu. Kawasan

tersebut adalah wilayah yang berada di bawah kekuasaan mereka. Kekuasaan dalam

suatu negara menurut Montesquieu diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu kekuasaan

eksekutif yang berarti kekuasaan menjalankan undang-undang atau kekuasaan

menjalankan pemerintahan; kekuasaan legislatif yang berarti kekuasaan membentuk

undang-undang; dan kekuasaan yudikatif yang berarti kekuasaan mengadili terhadap

pelanggaran atas undang-undang. Komponen-komponen tersebut secara garis besar

meliputi lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif. Pemerintah berbeda dengan

pemerintahan. Pemerintah merupakan organ atau alat pelengkap jika dilihat dalam arti

sempit pemerintah hanyalah lembaga eksekutif saja. Pemerintahan dalam arti sempit

adalah semua aktivitas, fungsi, tugas dan kewajiban yang dijalankan oleh lembaga

untuk mencapai tujuan negara. Pemerintahan dalam arti luas adalah semua aktivitas

yang terorganisir yang bersumber pada kedaulatan dan kemerdekaan, berlandaskan

pada dasar negara, rakyat, atau penduduk dan wilayah negara itu demi tercapainya

tujuan negara. Pemerintahan juga dapat didefinisikan dari segi struktural fungsional

sebagai sebuah sistem struktur dan organisasi dari berbagai dari berbagai macam

fungsi yang dilaksanakan atas dasar-dasar tertentu untuk mencapai tujuan negara

(Haryanto dkk, 1997:2-3). C.F Strong mendefinisikan pemerintahan dalam arti luas

sebagai segala aktivitas badan-badan publik yang meliputi kegiatan legislatif,

eksekutif, dan yudikatif dalam usaha mencapai tujuan negara. Sedangkan

pemerintahan dalam arti sempit adalah segala kegiatan badan-badan publik yang

hanya meliputi kekuasaan eksekutif.

Dari pengertian di atas, maka dalam melakukan pembahasan mengenai

pemerintahan negara titik tolak yang dipergunakan adalah dalam konteks

pemerintahan dalam arti luas. Yaitu meliputi pembagian kekuasaan dalam negara.

Dengan demikian, jika pengertian pemerintahan tersebut dikaitkan dengan pengertian

sistem, maka yang dimaksud dengan sistem pemerintahan adalah suatu tatanan atau

susunan pemerintahan yang berupa suatu struktur yang terdiri dari organ- organ

pemegang kekuasaan di dalam negara dan saling melakukan hubungan fungsional di

antara organ-organ tersebut baik secara vertikal maupun horisontal untuk mencapai

suatu tujuan yang dikehendaki. Jadi, sistem pemerintahan negara menggambarkan

adanya lembaga-lembaga negara, hubungan antar lembaga negara, dan bekerjanya

lembaga negara dalam mencapai tujuan pemerintahan negara yang bersangkutan.

Tujuan pemerintahan negara pada umumnya didasarkan pada cita-cita atau tujuan

6

Page 7: makalah sistem pemerintahan di indonesia

negara. Misalnya, tujuan pemerintahan negara Indonesia adalah melindungi segenap

bangsa Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Lembaga-lembaga yang berada

dalam satu sistem pemerintahan Indonesia bekerja secara bersama dan saling

menunjang untuk terwujudnya tujuan dari pemerintahan di negara Indonesia.

Menurut ruang lingkup, pengertian sistem pemerintahan dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1)      Sistem pemerintahan dalam arti sempit

Sistem pemerintahan adalah sebuah kajian yang melihat hubungan legislatif dan

eksekutif dalam sebuah negara. Berdasarkan kajian ini dibedakan dua model

pemerintahan yakni, system parlementer dan system presidensial .

2)      Sistem pemerintahan dalam arti luas

Sistem pemerintahan adalah suatu kajian pemerintahan negara yang bertolak dari

hubungan antara semua organ negara, termasuk hubungan antara pemerintah pusat

dengan bagian-bagian yang ada didalam negara. Sistem pemerintahan negara

dibedakan menjadi negara kesatuan, negara serikat (federal), dan negara konfederasi.

3)      Sistem pemerintahan dalam arti sangat luas

Sistem pemerintahan adalah suatu system pemerintahan yang menitik beratkan

hubungan antara negara dan rakyat. Sistem ini dibedakan menjadi system

pemerintahan monarki, pemerintahan aristokrasi, dan pemerintahan demokrasi.

Menurut para ahli, sistem pemerintahan dapat diklasifikan sebagai berikut:

1)      Aristoteles Menurut jumlah orang yang memerintah dan sifat pemerintahannya

dibagi menjadi enam, yakni monarki, tirani, aristokrasi, oligarki, republik (politea)

dan demokrasi.

2)      Polybius Menurut jumlah orang yang memerintah serta sifat pemerintahannya

dibedakan menjadi enam jenis pemerintahan, yakni monarki, tirani, aristokrasi,

oligarki, demokrasi, dan anarki (oklokrasi).

3)      Kranenburg Adanya ketidakpastian penggunaan istilah monarki dan republik untuk

menyebutkan bentuk negara atau pemerintahan.

7

Page 8: makalah sistem pemerintahan di indonesia

4)      Leon Duguit Membagi bentuk pemerintahan berdasarkan cara penunjukkan kepala

negaranya, yakni sistem republik yang kepala negaranya diangkat lewat pemilihan

dan sistem monarki yang kepala negaranya diangkat secara turun menurun.

5)      Jellinec Membagi bentuk pemerintahan menjadi dua, yakni republik dan monarki.

Sistem pemerintahan negara-negara di dunia ini berbeda-beda sesuai dengan

keinginan dari negara yang bersangkutan dan disesuaikan dengan keadaan bangsa dan

negaranya. Sistem pemerintahan presidensial dan sistem pemerintahan parlementer

merupakan dua model sistem pemerintahan yang dijadikan acuan oleh banyak negara.

Amerika Serikat dan Inggris masing-masing dianggap pelopor dari sistem

pemerintahan presidensial dan sistem pemerintahan parlementer.

Dari dua model tersebut, kemudian dicontoh oleh negara-negara lainnya.

Sistem pemerintahan suatu negara berguna bagi negara lain. Salah satu kegunaan

penting sistem pemerintahan adalah sistem pemerintahan suatu negara menjadi dapat

mengadakan perbandingan oleh negara lain. Suatu negara dapat mengadakan

perbandingan sistem pemerintahan yang dijalankan dengan sistem pemerintahan yang

dilaksakan negara lain. Negara-negara dapat mencari dan menemukan beberapa

persamaan dan perbedaan antarsistem pemerintahan. Tujuan selanjutnya adalah

negara dapat mengembangkan suatu sistem pemerintahan yang dianggap lebih baik

dari sebelumnya setelah melakukan perbandingan dengan negara-negara lain. Mereka

bisa pula mengadopsi sistem pemerintahan negara lain sebagai sistem pemerintahan

negara yang bersangkutan. Dengan demikian, sistem pemerintahan suatu negara dapat

dijadikan sebagai bahan perbandingan atau model yang dapat diadopsi menjadi bagian

dari sistem pemerintahan negara lain. Amerika Serikat dan Inggris masing-masing

telah mampu membuktikan diri sebagai negara yang menganut sistem pemerintahan

presidensial dan parlementer seara ideal. Sistem pemerintahan dari kedua negara

tersebut selanjutnya banyak ditiru oleh negara-negara lain di dunia yang tentunya

disesuaikan dengan negara yang bersangkutan.

Sesuai dengan kondisi negara masing-masing, sistem pemerintahan dibedakan

menjadi dua klasifikasi besar, yaitu:

8

Page 9: makalah sistem pemerintahan di indonesia

1.      Sistem Pemerintahan Presidensial

Sistem presidensial (presidensiil), atau disebut juga dengan sistem

kongresional, merupakan sistem pemerintahan negara republik di mana kekuasan

eksekutif dipilih melalui pemilu dan terpisah dengan kekuasan legislatif. Sistem

pemerintahan ini dianut oleh Amerika Serikat, Filipina, Indonesia dan sebagian besar

negara-negara Amerika Latin dan Amerika Tengah. Menurut Rod Hague,

pemerintahan presidensiil terdiri dari 3 unsur yaitu: i) Presiden yang dipilih rakyat

memimpin pemerintahan dan mengangkat pejabat-pejabat pemerintahan yang terkait.

ii) Presiden dengan dewan perwakilan memiliki masa jabatan yang tetap, tidak bisa

saling menjatuhkan. iii) Tidak ada status yang tumpang tindih antara badan eksekutif

dan badan legislatif. iv) Dalam sistem presidensial, presiden memiliki posisi yang

relatif kuat dan tidak dapat dijatuhkan karena rendah subjektif seperti rendahnya

dukungan politik.

Namun masih ada mekanisme untuk mengontrol presiden. Jika presiden

melakukan pelanggaran konstitusi, pengkhianatan terhadap negara, dan terlibat

masalah kriminal, posisi presiden bisa dijatuhkan. Bila ia diberhentikan karena

pelanggaran-pelanggaran tertentu, biasanya seorang wakil presiden akan

menggantikan posisinya.

Ciri-ciri pemerintahan presidensial yaitu:

i)    Dikepalai oleh seorang presiden sebagai kepala pemerintahan sekaligus kepala negara.

ii)   Kekuasaan eksekutif presiden diangkat berdasarkan demokrasi rakyat dan dipilih

langsung oleh mereka atau melalui badan perwakilan rakyat.

iii)  Presiden memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan

memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan non- departemen.

iv)  Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan eksekutif (bukan kepada

kekuasaan legislatif).

v)    Kekuasaan eksekutif tidak bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.

vi)   Kekuasaan eksekutif tidak dapat dijatuhkan oleh legislatif.

Kelebihan sistem pemerintahan presidensial yaitu:

a.   Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung pada parlemen.

9

Page 10: makalah sistem pemerintahan di indonesia

b.   Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentu. Misalnya,

masa jabatan Presiden Amerika Serikat adalah empat tahun, Presiden Filipina adalah

enam tahun dan Presiden Indonesia adalah lima tahun.

c.   Penyusun program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu masa

jabatannya.

d.   Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif karena dapat diisi

oleh orang luar termasuk anggota parlemen sendiri.

Kekurangan sistem pemerintahan presidensial yaitu:

a.    Kekuasaan eksekutif diluar pengawasan langsung legislatif sehingga dapat

menciptakan kekuasaan mutlak.

b.    Sistem pertanggungjawaban kurang jelas.

c.    Pembuatan keputusan atau kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar antara

eksekutif dan legislatif sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegas

d.    Pembuatan keputusan memakan waktu yang lama.

2.      Sistem Pemerintahan Parlementer

Sistem parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan di mana parlemen

memiliki peranan penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen memiliki

wewenang dalam mengangkat perdana menteri dan parlemen pun dapat menjatuhkan

pemerintahan, yaitu dengan cara mengeluarkan semacam mosi tidak percaya. Berbeda

dengan sistem presidensiil, di mana sistem parlemen dapat memiliki seorang presiden

dan seorang perdana menteri, yang berwenang terhadap jalannya pemerintahan.

Dalam presidensiil, presiden berwenang terhadap jalannya pemerintahan, namun

dalam sistem parlementer presiden hanya menjadi simbol kepala negara saja. Sistem

parlementer dibedakan oleh cabang eksekutif pemerintah tergantung dari dukungan

secara langsung atau tidak langsung cabang legislatif, atau parlemen, sering

dikemukakan melalui sebuah veto keyakinan. Oleh karena itu, tidak ada pemisahan

kekuasaan yang jelas antara cabang eksekutif dan cabang legislatif, menuju kritikan

dari beberapa yang merasa kurangnya pemeriksaan dan keseimbangan yang

ditemukan dalam sebuah republik kepresidenan. Sistem parlemen dipuji, dibanding

dengan sistem presidensiil, karena kefleksibilitasannya dan tanggapannya kepada

publik.

10

Page 11: makalah sistem pemerintahan di indonesia

Kekurangannya adalah dia sering mengarah ke pemerintahan yang kurang

stabil, seperti dalam Republik Weimar Jerman dan Republik Keempat Perancis.

Sistem parlemen biasanya memiliki pembedaan yang jelas antara kepala

pemerintahan dan kepala negara, dengan kepala pemerintahan adalah perdana

menteri, dan kepala negara ditunjuk sebagai dengan kekuasaan sedikit atau

seremonial. Namun beberapa sistem parlemen juga memiliki seorang presiden terpilih

dengan banyak kuasa sebagai kepala negara, memberikan keseimbangan dalam sistem

ini. Negara yang menganut sistem pemerintahan parlementer adalah Inggris, Jepang,

Belanda, Malaysia, Singapura dan sebagainya.

Ciri-ciri pemerintahan parlementer yaitu:

i)     Dikepalai oleh seorang perdana menteri sebagai kepala pemerintahan sedangkan

kepala negara dikepalai oleh presiden/raja.

ii)    Kekuasaan eksekutif presiden ditunjuk oleh legislatif sedangkan raja diseleksi

berdasarkan undang-undang.

iii)   Perdana menteri memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan

memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan non- departemen.

iv)   Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.

v)    Kekuasaan eksekutif bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.

vi)   Kekuasaan eksekutif dapat dijatuhkan oleh legislatif.

Kelebihan sistem pemerintahan parlementer:

a.     Pembuat kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian

pendapat antara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan eksekutif dan

legislatif berada pada satu partai atau koalisi partai.

b.    Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik jelas.

c.         Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet

menjadi berhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.

Kekurangan sistem pemerintahan parlementer:

a.    Kedudukan badan eksekutif/kabinet sangat tergantung pada mayoritas dukungan

parlemen sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh parlemen.

b.   Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tidak bisa ditentukan berakhir

sesuai dengan masa jabatannya karena sewaktu-waktu kabinet dapat bubar.

11

Page 12: makalah sistem pemerintahan di indonesia

c.    Kabinet dapat mengendalikan parlemen. Hal itu terjadi apabila para anggota kabinet

adalah anggota parlemen dan berasal dari partai meyoritas. Karena pengaruh mereka

yang besar diparlemen dan partai, anggota kabinet dapat mengusai parlemen.

d.   Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif. Pengalaman

mereka menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan manjadi bekal penting untuk

menjadi menteri atau jabatan eksekutif lainnya.

B.     Sistem Pemerintahan Indonesia

Pembukaan UUD 1945 Alinea IV menyatakan bahwa kemerdekaan

kebangsaan Indonesia itu disusun dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara

Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang

berkedaulatan rakyat. Berdasarkan Pasal 1 Ayat 1 UUD 1945, Negara Indonesia

adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Berdasarkan hal itu dapat

disimpulkan bahwa bentuk negara Indonesia adalah kesatuan, sedangkan bentuk

pemerintahannya adalah republik. Selain bentuk negara kesatuan dan bentuk

pemerintahan republik, Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan sebagai

kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan.

Hal itu didasarkan pada Pasal 4 Ayat 1 yang berbunyi, “Presiden Republik

Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar.”

Dengan demikian, sistem pemerintahan di Indonesia menganut sistem pemerintahan

presidensial.

Kekuasaan pemerintahan negara Indonesia menurut UUD pasal 1 sampai

dengan pasal 16, pasal 19 sampai dengan pasal 23 ayat (1) dan ayat (5), serta pasal 24

adalah:

a)      Kekuasaan menjalani perundang–undangan negara atau kekuasaan eksekutif yang

dilakukan oleh pemerintah.

b)      Kekuasaan memberikan pertimbangan kenegaraan kepada pemerintah atau

kekuasaan konsultatif yang dilakukan oleh DPA.

c)      Kekuasaan membentuk perundang–undangan negara atau kekuasaan legislatif yang

dilakukan oleh DPR.

d)     Kekuasaan mengadakan pemeriksaan keuangan negara atau kekuasaan eksaminatif

atau kekuasaan inspektif yang dilakukan oleh BPK.

12

Page 13: makalah sistem pemerintahan di indonesia

e)      Kekuasaan mempertahankan perundang–undangan negara atau kekuasaan yudikatif

yang dilakukan oleh MA.

Berdasarkan ketetapan MPR nomor III/MPR/1978 tentang kedudukan dan

hubungan tata kerja lembaga tertinggi negara dengan atau antara lembaga – lembaga

Tinggi Negara ialah sebagai berikut.

i)        Lembaga tertinggi negara adalah Majelis Permusyawaratan Rakyat. MPR sebagai

pemegang kekuasaan tertinggi dalam negara dengan pelaksana kedaulatan rakyat

memilih dan mengangkat presiden atau mandataris dan wakil presiden untuk

melaksanakan Garis–garis Besar Haluan Negara (GBHN) dan putusan–putusan MPR

lainnya. MPR dapat pula diberhentikan presiden sebelum masa jabatan berakhir atas

permintaan sendiri, berhalangan tetap sesuai dengan pasal 8 UUD 1945, atau

sungguh–sungguh melanggar haluan egara yang ditetapkan oleh MPR.

ii)      Lembaga–lembaga tinggi negara sesuai dengan urutan yang terdapat dalam UUD

1945 ialah presiden (pasal 4 – 15), DPA (pasal 16), DPR (pasal 19-22), BPK (pasal

23), dan MA (pasal 24).

a)      Presiden adalah penyelenggara kekuasaan pemerintahan tertinggi dibawah MPR.

Dalam melaksanakan kegiatannya dibantu oleh seorang wakil presiden. Presiden atas

nama pemerintah (eksekutif) bersama–sama dengan DPR membentuk undang-undang

termasuk menetapkan APBN. Dengan persetujuan DPR, presiden dapat menyatakan

perang.

b)      Dewan Pertimbangan Agung (DPA) adalah sebuah bahan penasehat pemerintah

yang berkewajiban memberi jawaban atas pertanyaan presiden. Selain itu DPA berhak

mengajukan pertimbangan kepada presiden.

c)      Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) adalah sebuah badan legislatif yang dipilih oleh

masyarakat berkewajiban selain bersama-sama dengan presiden membuat undang-

undang juga wajib mengawasi tindakkan-tindakan presiden dalam pelaksanaan haluan

Negara.

d)     Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ialah badan yang memeriksa tanggung jawab

tentang keuangan negara. Dalam pelaksanaan tugasnya terlepas dari pengaruh

kekuasaan pemerintah. BPK memriksa semua pelaksanaan APBN. Hasil

pemeriksaannya dilaporkan kepada DPR.

e)      Mahkamah Agung (MA) adalah badan yang melaksanakan kekuasaan kehakiman

yang dalam pelaksanaan tugasnya terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan

13

Page 14: makalah sistem pemerintahan di indonesia

pengaruh lainnya. MA dapat mempertimbangkan dalam bidang hukum, baik diminta

maupun tidak diminta kepada kepada lembaga – lembaga tinggi negara.

C.    Pelaksanaan Sistem Pemerintahan di Indonesia

Secara teori, berdasarkan UUD 1945, Indonesia menganut sistem

pemerintahan presidensiil. Namun dalam prakteknya banyak bagian-bagian dari

sistem pemerintahan parlementer yang masuk ke dalam sistem pemerintahan di

Indonesia. Sehingga secara singkat bisa dikatakan bahwa sistem pemerintahan yang

berjalan di Indonesia adalah sistem pemerintahan yang merupakan gabungan atau

perpaduan antara sistem pemerintahan presidensiil dengan sistem pemerintahan

parlementer. Apalagi bila dirunut dari sejarahnya, Indonesia mengalami beberapa kali

perubahan sistem pemerintahan.

i)          Tahun 1945 – 1949 Pemerintahan yang diterapkan saat itu adalah sistem

parlementer.

Terjadi penyimpangan dari ketentuan UUD 1945 antara lain:

a.       Berubah fungsi komite nasional Indonesia pusat dari pembantu presiden menjadi

badan yang diserahi kekuasaan legislatif dan ikut menetapkan GBHN yang

merupakan wewenang MPR.

b.      Terjadinya perubahan sistem kabinet presidensial menjadi kabinet parlementer

berdasarkan usul BP – KNIP.

ii)        Tahun 1949 – 1950 Didasarkan pada konstitusi RIS. Pemerintahan yang diterapkan

saat itu adalah sistem parlementer kabinet semu (Quasy Parlementary). Sistem

pemerintahan yang dianut pada masa konstitusi RIS bukan kabinet parlementer murni

karena dalam sistem parlementer murni, parlemen mempunyai kedudukan yang

sangat menentukan terhadap kekuasaan pemerintah.

iii)      Tahun 1950 – 1959 Landasannya adalah UUD 1950 pengganti konstitusi RIS 1949.

Sistem Pemerintahan yang dianut adalah parlementer kabinet dengan demokrasi

liberal yang masih bersifat semu. Adapun ciri-cirinya ialah sebagai berikut:

a.       Presiden dan wakil presiden tidak dapat diganggu gugat.

b.      Menteri bertanggung jawab atas kebijakan pemerintahan.

c.       Presiden berhak membubarkan DPR.

d.      Perdana Menteri diangkat oleh Presiden.

14

Page 15: makalah sistem pemerintahan di indonesia

iv)      Tahun 1959 – 1966 Pada masa ini Indonesia menganut sistem pemerintahan

demokrasi terpimpin. Era “Demokrasi Terpimpin”, yaitu kolaborasi antara

kepemimpinan PKI dan kaum borjuis nasional dalam menekan pergerakan-pergerakan

independen kaum buruh dan petani, gagal memecahkan masalah-masalah politis dan

ekonomi yang mendesak. Pendapatan ekspor menurun, cadangan devisa menurun,

inflasi terus menaik dan korupsi birokrat dan militer menjadi wabah. Presiden

mempunyai kekuasaan mutlak dan dijadikannya alat untuk melenyapkan kekuasaan-

kekuasaan yang menghalanginya sehingga nasib parpol (10 parpol yang diakui)

ditentukan oleh presiden. Tidak ada kebebasan mengeluarkan pendapat.

v)        Tahun 1966 – 1998 Pada 27 Maret 1968, MPR secara resmi melantik Soeharto

untuk masa jabatan 5 tahun sebagai presiden, dan dia kemudian dilantik kembali

secara berturut-turut pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998. Presiden

Soeharto memulai “Orde Baru” dalam dunia politik Indonesia dan secara dramatis

mengubah kebijakan luar negeri dan dalam negeri dari jalan yang ditempuh Soekarno

pada akhir masa jabatannya. Orde Baru berlangsung selama 30 tahun. Dalam jangka

waktu tersebut, ekonomi Indonesia berkembang pesat meski hal ini dibarengi praktek

korupsi yang merajalela di negara ini. Lama kelamaan banyak terjadi penyimpangan-

penyimpangan. Kesenjangan antara rakyat yang kaya dan miskin juga semakin

melebar.

Orde Baru memilih perbaikan dan perkembangan ekonomi sebagai tujuan

utamanya dan menempuh kebijakannya melalui struktur administratif yang

didominasi militer namun dengan nasehat dari ahli ekonomi didikan Barat. DPR dan

MPR tidak berfungsi secara efektif. Anggotanya bahkan seringkali dipilih dari

kalangan militer, khususnya mereka yang dekat dengan Cendana. Hal ini

mengakibatkan aspirasi rakyat sering kurang didengar oleh pusat. Pembagian PAD

juga kurang adil karena 70% dari PAD tiap provinsi tiap tahunnya harus disetor

kepada Jakarta, sehingga melebarkan jurang pembangunan antara pusat dan daerah.

Dikarenakan sistem pemerintahan yang sangat terpusat dan krisis finansial Asia yang

menyebabkan ekonomi Indonesia melemah, maka terjadi demonstrasi besar-besaran

yang dilakukan berbagai organ aksi mahasiswa di berbagai wilayah Indonesia.

Pemerintahan Soeharto semakin disorot setelah Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998

yang kemudian memicu Kerusuhan Mei 1998 sehari setelahnya. Gerakan mahasiswa

pun meluas hampir diseluruh Indonesia. Di bawah tekanan yang besar dari dalam

15

Page 16: makalah sistem pemerintahan di indonesia

maupun luar negeri, Soeharto akhirnya memilih untuk mengundurkan diri dari

jabatannya pada 21 Mei 1998. vi) Tahun 1998 – Sekarang Pelaksanaan demokrasi

pancasila pada era reformasi telah banyak memberikan ruang gerak pada partai politik

maupun DPR untuk mengawasi pemerintah secara kritis dan dibenarkan untuk unjuk

rasa.

Perubahan dalam sistem pemerintahan tidak hanya berhenti sampai di situ saja

karena terjadi perbedaan pelaksanaan sistem pemerintahan menurut UUD 1945

sebelum UUD 1945 diamandemen dan setelah terjadi amandemen UUD 1945 pada

tahun 1999 - 2002.

1)      Sistem Pemerintahan Indonesia Menurut Konstitusi RIS Sistem Pemerintahan

Indonesia menurut konstitusi RIS adalah sistem Pemerintah Parlementer yang tidak

murni. Pasal 118 konstitusi RIS antara lain:

a.       Presiden tidak dapat di ganggu gugat

b.      Menteri-menteri bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan pemerintah

2)      Sistem Pemerintahan Indonesia Menurut UUDS 1950 UUDS 1950 masih tetap

mempergunakan bentuk sistem pemerintahan seperti yang diatur dalam konstitusi

RIS. Di dalam pasal 83 UUDS 1950 dinyatakan sebagai berikut:

a.       Presiden dan wakil presiden tidak dapat diganggu gugat

b.      Menteri-menteri bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan pemerintah, baik

bersama-sama untuk seluruhnya maupun masing-masing untuk bagiannya sendiri-

sendiri.

3)      Sistem Pemerintahan Indonesia Menurut UUD 1945 Sebelum Amandemen Pokok-

pokok sistem pemerintahan Indonesia berdasarkan UUD 1945 sebelum diamandemen

tertuang dalam Penjelasan UUD 1945 tentang tujuh kunci pokok sistem pemerintahan

negara tersebut sebagai berikut.

a.       Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat) Suatu negara

dapat dikatakan sebagai negara yang didasarkan atas hukum apabila alat-alat

perlengkapan yang ada di dalamnya senantiasa bertindak dengan sesuai dan terikat

pada aturan-aturan yang ditentukan terlebih dahulu oleh alat-alat perlengkapan yang

dikuasakan untuk mengadakan aturan-aturan tersebut. Suatu negara yang menyatakan

diri sebagai negara hukum harus mengakui dan melindungi hak-hak asasi manusia.

Selain itu negara hukum juga harus menjalankan peradilan yang bebas dari pengaruh

suatu kekuasaan atau kekuatan lain dan tidak memihak.

16

Page 17: makalah sistem pemerintahan di indonesia

b.      Sistem Konstitusional Konstitusi menjadi pondasi negara yang mengatur

pemerintahannya, membagi kekuasaan dan mengatur tindakan-tindakannya. Dengan

sistem konstitusional dapat memperkuat dan mempertegas terhadap sistem negara

hukum seperti yang digariskan dalam sistem pemerintahan Indonesia.

c.       Kekuasaan negara yang tertinggi berada di tangan MPR MPR mempunyai tugas

dan kewenangan untuk mengubah, menetapkan UUD, melantik kepala negara

(presiden) dan wakil kepala negara (wakil presiden). MPR juga mempunyai

kewenangan untuk memberhentikan presiden dan atau wakil presiden atas usul DPR,

apabila terbukti telah melakukan pelanggaran akum berupa pengkhianatan terhadap

negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela.

d.      Presiden adalah penyelenggara pemerintah negara yang tertinggi dibawah MPR

Berdasarkan hasil amandemen UUD 1945, yaitu pasal 6A disebutkan bahwa presiden

dan wakil presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat. Dalam

pasal 3 ayat 2 juga dinyatakan bahwa “Majelis Permusyawaratan Rakyat melantik

Presiden dan Wakil Presiden.”

e.       Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR Dalam Penjelasan UUD 1945

dinyatakan dengan jelas bahwa Presiden harus mendapatkan persetujuan DPR untuk

membentuk UU dan untuk menetapkan anggaran pendapatan dan belanja negara, akan

tetapi Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan.

f.       Menteri negara sebagai pembantu presiden Presiden mengangkat dan

memberhentikan menteri-menteri negara. Menteri-menteri negara tidak bertanggung

jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat, melainkan kepada Presiden.

g.      Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas Setiap negara demokrasi memiliki

konstitusi untuk membatasi kekuasaan seorang kepala negara. Indonesia sebagai

negara hukum (sistem pemerintahan yang pertama) menganut sistem konstitusional

(sistem pemerintahan yang kedua) dan adanya fungsi pengawasan (kontrol) DPR.

Pemerintahan orde baru dengan tujuh kunci pokok diatas berjalan sangat stabil dan

kuat. Pemerintah memiliki kekuasaan yang besar. Sistem Pemerintahan Presidensial

yang dijalankan pada era ini memiliki kelemahan pengawasan yang lemah dari DPR

namun juga memiliki kelebihan kondisi pemerintahan lebih stabil.

4)      Sistem Pemerintahan Indonesia Menurut UUD 1945 Setelah Amandemen Di akhir

era orde baru muncul pergerakan untuk mereformasi sistem yang ada menuju

pemerintahan yang lebih demokratis. Untuk mewujudkan hal itu dibutuhkan sebuah

pemerintahan yang konstitusional. Pemerintahan yang konstitusional adalah yang

17

Page 18: makalah sistem pemerintahan di indonesia

didalamnya terdapat pembatasan kekusaaan dan jaminan hak asasi. Kemudian

dilakukanlah amandemen Undang-undang Dasar 1945 sebanyak 4 kali, tahun: 1999,

2000, 2001, 2002. Berdasarkan konstitusi yang telah diamandemen ini diharapkan

sebuah sistem pemerintahan yang lebih demokratis akan terwujud.

Adapun pokok-pokok sistem pemerintahan Indonesia setelah amandemen yakni

sebagai berikut:

a.       Bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi daerah yang luas. Wilayah negara

terbagi dalam beberapa provinsi.

b.      Bentuk pemerintahan adalah republik konstitusional, sedangkan sistem

pemerintahan presidensial.

c.       Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Presiden dan

wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat dalam satu paket.

d.      Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab kepada

presiden.

e.       Parlemen terdiri atas dua bagian (bikameral), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan

Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Para anggota dewan merupakan anggota MPR.

DPR memiliki kekuasaan legislatif dan kekuasaan mengawasi jalannya pemerintahan.

f.       Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Makamah Agung dan badan peradilan

dibawahnya.

g.      Sistem pemerintahan ini juga mengambil unsur-unsur dari sistem pemerintahan

parlementer dan melakukan pembaharuan untuk menghilangkan kelemahan-

kelemahan yang ada dalam sistem presidensial.

Beberapa variasi dari sistem pemerintahan presidensial di Indonesia adalah sebagai

berikut;

a.       Presiden sewaktu-waktu dapat diberhentikan oleh MPR atas usul dari DPR. Jadi,

DPR tetap memiliki kekuasaan mengawasi presiden meskipun secara tidak langsung.

b.      Presiden dalam mengangkat penjabat negara perlu pertimbangan atau persetujuan

dari DPR.

c.       Presiden dalam mengeluarkan kebijakan tertentu perlu pertimbangan atau

persetujuan dari DPR. k. Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam hal

membentuk undang- undang dan hak budget (anggaran)

18

Page 19: makalah sistem pemerintahan di indonesia

D.    Asas Sistem Pemerintahan

1.      Asas Pemerintahan Umum

Asas adalah dasar, pedoman atau sesuatu yang dianggap kebenaraannya, yang

menjadi tujuan berpikir dan prinsip yang menjadi pegangan. Jadi dengan demikian

yang menjadi asas ilmu pemerintahan adalah dasar dari suatu sistem pemerintahan

seperti ideologi suatu bangsa, filsafah hidup dan konstitusi yang membentuk sistem

pemerintahannya. Untuk itu dalam membahas asas suatu pemerintahan, kita perlu

melihat berbagai prinsip-prinsip, pokok-pokok pikiran, tujuan, struktur organisasi,

faktor- faktor kekuatan dan proses pembentukan suatu negara. Hal ini karena

sebagaimana sifat dari pada ilmu pemerintahan itu sendiri, maka dalam menetukan

asas ilmu pemerintahan ini, yang diselidiki hanyalah asas pemerintahan dari suatu

negara tertentu, bukan pemerintahan pada umumnya.

Tentang asas-asas pemerintahan yang berlaku secara umum, Dr. Talizi

mengatakan sebagai berikut bahwa “Pengertian asas dalam hubungannya ini adalah

dalam arti khusus. Secara umum dapat dikatakan bahwa asas-asas pemerintahan

tercantum didalam pedoman-pedoman, peraturan-peraturan dan jika diusut sampai

tingkat tertinggi.” Beberapa asas pemerintahan yaitu:

i)          Asas Aktif Pemerintah memiliki sumber utama pembangunan. Di negara-negara

berkembang pemerintah senantiasa berada pada posisi sentral, oleh karena itu

pemerintah memegang peran inovatif dan inventif. Bahkan pemerintah mengurus

semua permasalahan pembangunan, pemerintahan, dan kemasyarakatan, mulai dari

orang-orang yang belum lahir kedunia, sampai dengan orang-orang yang telah

meninggal dunia. Jadi pemerintah selalu aktif di mannapun berada.

ii)        Asas Vrij Bestuur Vrij berarti kosong, sedangkan Bestuur berarti pemerintahaan.

Jadi Vrij Bestuur adalah kekosongan pemerintahaan. Hal ini timbul karena melihat

bahwa tidak seluruhnya penjabaran setiap departemen dan non departemen sampai ke

kecamatan-kecamatan, apalagi kelurahan-kelurahan dan desa-desa. Asas ini biasanya

disebut juga sebagai asas mengisi kekosongan.

iii)      Asas Freies Eremessen Berlainan dengan asas Vrij Bestuur, bila mana pekerjaan itu

ada tetapi aparat pelaksanaannya tidak ada. Maka pada asas Freies Eremessen,

pekerjaan itu memang belum ada dan mesti dicari serta ditemukan sendiri. Jadi

terlepas hanya sekedar mengurus hal-hal yang secara tegas telah digariskan oleh

pemerintah pusat dan pemerintah daerah tingkat yang lebih di atas, untuk

19

Page 20: makalah sistem pemerintahan di indonesia

dipertanggungjawabkan hasilnya. Dalam hal ini pemerintah bebas mengurus dan

menemukan inisiatif pekerjaan baru, sepenjang tidak ada pertentangan dengan

peraturan peundang-undangan yang berlaku ataupun ketentuan-ketentuan lain yang

berkenaan dengan norma kebiasaan suatu tempat.

iv)      Asas Historis Asas yang dalam penyelenggaraan pemerintaha, bila terjadi suatu

peristiwa pemerintah, maka untuk menanggulanginya pemerintah berpedoman kepada

penanggulangan dan pemecahan peristiwa yang lalu, yang sudah pernah terjadi.

v)        Asas Etis Asas yang dalam penyelenggaraan pemerintahaan, pemerintah tidak lepas

pemperhatikan kaidah norma. Oleh karenanya dinegara Indonesia, pelaksanaan

Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila senang tiasa digalakan, disamping

masing-masing agama berlomba menyampaikan bahwa pemerintah bukan masalah

sekuler yang tepisah jauh dari etika dan moral, tetapi merupakan amanah Allah yang

harus dipertanggungjawabkan di akhirat nanti.

vi)      Asas Otomatis Asas dengan sendirinya, bila ada suatu kegiataan baru yang diluar

tanggung jawab suatu departemen atau non departemen, baik sifatnya rutin atau

sewaktu-waktu, maka dengan sendirinya pekerjaan itu dipimpin oleh parat

Departemen Dalam Negeri sebagai poros pemerintahan dalam negeri, walaupun

dengan tetap melihatkan aparat lain. Misalnya, kepanitian Hari- Hari Besar Nasional,

penyambut tamu Negara, dan lain-lain. Di daerah dikelola oleh Pemerintah Daerah.

vii)    Asas Detournement De Pauvoir Asas Detournement De Pauvoir adalah asas

kesewenang-wenangan pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahannya atau

sebaliknya ketidakpedulian pemerintah terhadap masyarakatnya. Jadi asas ini

merupakan pertentangan dari semua asas yang telah di sampaikan di atas karena

menyalahgunakan kekuasaan yang di peroleh.

2.      Asas Penyelenggaraan Pemerintah Di Indonesia

Ada tiga asas penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia yang harus

diseimbangkan pemakaiannya sebagai berikut:

i)          Asas Negara Hukum Yaitu asas yang mempedomani peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Ini mengandung arti bahwa negara, termasuk di dalamnya

pemerintah dan lembaga-lembaga negara lainnya, dalam melaksanakan tindakan

apapun harus di landasi oleh hukum atau harus dapat dipertanggung jawabkan secara

hukum. Prinsip dari asas ini terdapat dalam rumusan Peraturran yang diwujudkan dari

20

Page 21: makalah sistem pemerintahan di indonesia

cita-cita hukum (rechssidee), kalau tidak demikian muncul kesemena-menaan yang

bermula dari subjektifitas penguasa.

ii)        Asas Semangat Kekeluargaan Yaitu asas yang mempedomani rasa kemanusiaan

dan cinta kasih senasib sepenanggungan. Istilah kekeluargaan itu berasal dari kata

“keluarga”. Keluarga itu terdapat dalam masyarakat, bangsa apa saja, selain

ditentukan oleh ikatan darah juga terdapat ikatan lainnya yang terjadi karena rasa

cinta kasih antara semua anggota yang sudah dianggap keluarga, yang membawa

akibat saling bantu-membantu, saling menghormati dan saling memberikan

perlindungan. Demikianlah jika ikatan-ikatan itu ditingkatkan dalam hubugan antar

keluarga sampai pada hubungan antar anggota keluarga yang lebih besar, disebut

kekeluargaan. Kekeluargaan ini sebagai pengobjektifan dari keluarga yang subjektif.

iii)      Asas Kedaulatan Rakyat Yaitu asas yang mempedomani bahwa kekuasaan tertinggi

adalah hati nurani rakyat kecil yang selama ini walaupun jumlah mereka besar, tetapi

mereka diam (silent majority). Asas ini berasal dari keinginan untuk dibedakan

demokrasi dengan kebebasan, kendatipun demokrasi membicarakan berbagai

kebebasan seperti kebebasan berpendapat, kebebasan menuntut ilmu dan

mengusahakan mata pencaharian yang layak serta lain-lain.

Namun kebebasan pada gilirannya dapat mencapai dekadensi moral karena

bagaimanapun manusia ingin bebas bahkan hidup sendiri, peraturan dan hukum tetap

perlu diadakan sendiri. Ketiga asas tersebut di atas mutlak harus diseimbangkan,

karena bila di laksanakan sendiri-sendiri cenderung akan meiliki ekses negatif.

Misalnya hukum yang dilaksanakan secara berlebih-lebihan akan menyingkirkan

kemanusiaan dan kekeluargaan, nilai-nilai kekeluargaan bila dilakukan berlebihan

akan melupakan hukum yang harus dijalankan, dan kebebasan rakyat yang dibiarkan

berlebihan akan menimbulkan pelanggaran syariah agama yang trasendental. Namun

demikian apabila dijalankan berbarengan secara seimbang akan menciptakan hasil

yang luar biasa baiknya, dalam penyelenggaraan sistem pemerintahan Indonesia. Ini

memang merupakan sifat dan asas yang dianut oleh undang-undang dasar 1945, yang

di cetuskan dari pola piker oendiri Negara kesatuan republik Indonesia ini dulu. Itulah

sebabnya dalam ketatanegaraan Indonesia kita kenal hukum yang bersumber dari

nilai-nilai luhur pancasila, kekeluargaan leluhur yang berbhineka tunggal ika, dan

keberadan Dewan Perwakilan Rakyat yang walaupun sampai saat ini masih tetap

mencari bentuk keindonesiaannya.

21

Page 22: makalah sistem pemerintahan di indonesia

3.      Asas Pemerintahan di Daerah

Dalam hubungan pemerintahan pusat dengan pemerintah daerah, kita

mengenal beberapa kali pergantian undang-undang pemerintah daerah. Menurut

undang-undang No. 5 tahun 1974 tentang pokok-pokok pemerintah di daerah, yang

masih berlaku sampai saat ini, dikenal beberapa asas penyelenggaraan pemerintah di

daerah sebagai berikut:

i)               Asas desentralisasi Asas desentralisasi adalah asas penyerahan sebagian urusan

dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus

rumah tangganya sendiri.

ii)             Asas dekonsentrasi Asas dekonsentrasi adalah asas pelimpahan wewenang dari

pemerintah pusat atau kepala wilayah, atau kepala instansi vertikal tingkat atasnya,

kepada pejabat-pejabatnya di Daerah.

iii)           Tugas Pembantuan Tugas pembantuan adalah asas untuk turut sertanya

Pemerintah Daerah bertugas dalam melaksanakan urusan Pemerintahan Pusat yang

ditugaskan kepada Pemerintah Daerah oleh Pemerinah Pusat atau Pemerintah Daerah

Tingkat atasnya dengan kewajiban mempertanggung jawabkan kepada yang

menugaskannya.

Konsekuensi dari ketiga asas tersebut di atas, maka diadakan sebagai berikut:

i)               Otonomi daerah, yaitu akibat adanya desentralisasi lalu diadakan daerah otonomi

yant diberikan hak wewenang dan kewajiaban untuk mengatur dan mengurus rumah

tangganya sendiri sesuai peraturan berlaku

ii)             Daerah otonom, yaitu akbiat adanya otonomi daerah lalu dibentuklah daerah-

daerah otonomi, baik untuk tingkat 1 maupun tingkat 2. Daerah otonom itu sendiri

berarti kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas wilayah terntentu yang

hendak berwenang dan berkewajiban mengatur dan mengurus rumah tangganya

sendiri dakam ikatan Negara kesatuan republic ndoneisa sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

iii)           Wilayah adminsitratif, yaitu akibat adanya asas dekonsentrasi. Wilayah

administratif itu sendiri, berarti lingkungan kerja perangkat pemerintah pusat yang

menyelenggarakan pelaksanaan tugas pemerintah umum di daerah. Tugas

pemerintahan umum adalah urusan pemerintahan yang meliputi bidang letenramanm,

ketertiban, politik, kordinasi, pengawasan dan urusan pemerintahan lainnya (seperti

22

Page 23: makalah sistem pemerintahan di indonesia

peradilan keamanan, moneter, dan luar negeri) yang tidak termasuk tugas suatu

instansi dan tidak termasuk urusan rumah tangga daerah.

iv)           Kata „mengurus‟ dan „mengatur‟ dalam pemberian otonomi kepada daerah dapat

di bedakan, yaitu mengurus berarti fungsi penyelenggaraan pemerintahan yang di

jalankan oleh pihak eksekutif daerah yaitu kepala daerah, sedangkan mengatur berarti

fungsi pengaturan yang di jalankan oleh pihak pembuat peraturan daerah yaitu

legislatif yang dipegang Dewan Perwakilah Rakyat Daerah.

E.     Etika Pemerintahan di Indonesia

Karena ilmu pemerintahan itu sama sebagaimana ilmu-ilmu kenegaraan

lainnya yang banyak berkonotasi pada masalah kekuasaan, maka dikhawatirkan

timbul kecenderungan pada kesewenang-wenangan, oleh karena itu diperlukan etika

yang berakhir dari moral dan norma agama. Kebanyakan orang merasa bahwa norma-

norma dan hukum-hukum mempunyai peranan yang besar dalam bidang etika. Karena

kalau tidak demikian apapun yang diatur akan menemukan kesewenang-wenangan,

dan akhirnya gilirannya menjadi ketiranian. Etika artinya sama dengan kata Indonesia

„Kesusilaan‟, kata dasarnya adalah, susila kemudian diberi awalan ke dan akhiran an.

„Susila‟ berasal dari bahasa Sansekerta, „Su‟ berarti baik, dan „Sila‟ berarti norma

kehidupan. Jadi „Etika‟ berarti menyangkut kelakuan yang menuruti norma-norma

kehidupan yang baik. Asal kata „etika‟ itu sendiri sebenarnya berasal dari perkataan

Yunani „Ethos‟ yang berarti watak atau adat. Kata ini identik dengan asal kata

„Moral‟ dari bahasa Latin „Mos‟ (bentuk jamaknya adalah „Mores‟) yang berarti

adat atau moral hidup. Jadi kedua kata tersebut (etika dan moral) menunjukkan cara

berbuat yang menjadi adat karena persetujuan atau praktek sekelompok manusia.

Dengan demikian etika dapat diartikan sebagai suatu atau setiap kesediaan

jiwa seseorang untuk senantiasa taat dan patuh kepada seperangkat peraturan-

peraturan kesusilaan. Berbagai kasus yang non etis (tidak beretika) terjadi di sekililing

kita, beberapa diantaranya yang dapat tercatat antara lain sebagai berikut:

i)               Seorang tukang becak yang matanya terasa sedikit gatal berobat ke rumah sakit.

Oleh dokter serta merta mata tersebut dioperasi, dengan catatan setelah pulang jangan

dibuka balutnya sampai kemudian datang lagi untuk diperiksa dalam berobat jalan.

Sayang, di rumah balut mata tersebut terbuka dan sang istri menyaksikan sendiri

23

Page 24: makalah sistem pemerintahan di indonesia

rongga mata suaminya bolong berlubang. Rupanya sang dokter lebih butuh uang hasil

penjualan kornea mata yang melekat pada mata pasiennya, daripada menghargai

organ tubuh terpenting pasiennya itu.

ii)             Masih dari segi medis, seorang perawat menjawab dengan tegas permintaan

seorang ibu yang datang menggendong anaknya karena demam panas. “Ibu tidak

disiplin, mengapa datang jam begini, besok saja kembali lagi.” Sang ibu dengan

berhiba menjawab: “Bukankah besok hari Minggu”. Dengan gamblang petugas yang

disiplin ini menangkis: “Kalau begitu ibu kembali lagi hari Senin, sekarang saya harus

mengerjakan tugas lain, saya bukan hanya melayani ibu saja, banyak tugas yang harus

diselesaikan”.

iii)           Kejadian perampokan, pencurian, pencolongan dan penodongan di suatu kota sulit

sekali dideteksi, karena pelakunya selalu tidak diketahui ke mana larinya dan di mana

tempat tinggalnya. Tetapi ketika suatu kali seseorang berhasil melacaknya, orang

tersebut menjadi terperangah karena menyaksikan sang perampok dengan mulus lari

dari penjara tempat tinggalnya. Ia memang sengaja dilepas oleh petugas penjara,

untuk mencari tambahan penghasilan mereka bersama, sudah barang tentu hasilnya

dibagi-bagi.

iv)           Seorang wakil rakyat yang duduk di majelis, mewakili kaum buruh yang

diperjuangkan haknya agar tidak senantiasa ditekan dan dirugikan. Tetapi yang

bersangkutan pada kenyataannya sehari-hari terlibat kasus penyiksaan pada pembantu

rumah tangganya sendiri. Betapa memprihatinkan seorang pembantu yang lugu

ternyata mendapat perlakuan yang sangat menyedihkan, gajinya tidak dibayarkan, ia

juga mendapat siksaan berat sekujur tubuhnya penuh dengan bekas tindakan

kekerasaan. Seperangkat perlakuan yang dilakukan majikannya antara lain menyiram

dengan air panas, menyetrika punggung, menendang, menembak kakinya dengan

senapan angin, memborgol, tidak memberi makan, tidak membayarkan gaji, serta

memperkosa.

v)             Beberapa orang petugas keamanan dan ketertiban, mengejar sekelompok anak

muda yang baru saja dilaporkan habis memperkosa seorang gadis belia. Tetapi

sewaktu gerombolan anak-anak muda itu masuk ke rumah ayahnya yang menjadi

pejabat teras daerah pemerintah setempat, para petugas keamanan dan ketertiban

tersebut tidak lagi melanjutkan pengejaran buruannya, mereka hanya berputar- putar

saja sekeliling rumah, gentar untuk masuk ke dalam. Kejadian itu kemudian hanya

hilang begitu saja.

24

Page 25: makalah sistem pemerintahan di indonesia

vi)           Para pejabat keuangan dan kebendaharawan berusaha untuk ikut melakukan

pembelian, yang seharusnya dipesan bagian pengadaan perlengkapan dan pembelian.

Sehingga pemborong dan toko yang merasa dijadikan langganan, untuk melancarkan

perdagangannya memberikan komisi pada sang pejabat.

Pada giliranya terjadi kerancuan, barang yang dipesan tidak lagi memenuhi

target permintaan, asal jadi dan merugikan negara, karena sang pejabat yang disogok

tidak mempunyai keberanian untuk membantah, tender telak dimenangkan secara

kolega atau bahkan primordial. Seluruh kejadian di atas dilakukan oleh aparat

pemerintah yang sempat disajikan oleh berbagai media massa. Sepertinya kasus-kasus

non etis di atas sudah menjadi hal yang tidak asing lagi di dekitar kita. Sudah

seharusnya kita membenahi diri masing- masing di saat aparat pemerintah pun tidak

lagi bisa dijadikan sebagai acuan.

25

Page 26: makalah sistem pemerintahan di indonesia

BAB III

PENUTUP

A.    Simpulan

Dari seluruh pembahasan makalah ini, kami dapat simpulkan bahwa sistem

pemerintahan negara Indonesia menggambarkan adanya lembaga-lembaga yang

bekerja dan berjalan saling berhubungan satu sama lain menuju tercapainya tujuan

penyelenggaraan negara. Lembaga-lembaga negara dalam suatu sistem politik

meliputi empat institusi pokok, yaitu eksekutif, birokratif, legislatif, dan yudikatif.

Selain itu, terdapat lembaga lain atau unsur lain seperti parlemen, pemilu, dan dewan

menteri. Dalam sistem pemerintahan Indonesia, lembaga-lembaga negara berjalan

sesuai dengan mekanisme demokratis. Pembukaan UUD 1945 Alinea IV menyatakan

bahwa kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu disusun dalam suatu Undang-Undang

Dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik

Indonesia yang berkedaulatan rakyat. Berdasarkan Pasal 1 Ayat 1 UUD 1945, Negara

Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Berdasarkan hal itu dapat

disimpulkan bahwa bentuk negara Indonesia adalah kesatuan, sedangkan bentuk

pemerintahannya adalah republik. Selain bentuk negara kesatuan dan bentuk

pemerintahan republik, Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan sebagai

kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan.

Hal itu didasarkan pada Pasal 4 Ayat 1 yang berbunyi, “Presiden Republik

Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar.”

Dengan demikian, sistem pemerintahan di Indonesia menganut sistem pemerintahan

presidensial. Sistem pemerintahan negara Indonesia berbeda dengan sistem

pemerintahan yang dijalankan di negara lain. Namun, terdapat juga beberapa

persamaan antarsistem pemerintahan negara. Misalnya, dua negara memiliki sistem

pemerintahan yang sama. Perubahan pemerintah di negara terjadi pada masa genting,

yaitu saat perpindahan kekuasaan atau kepemimpinan dalam negara. Perubahan

pemerintahan di Indonesia terjadi antara tahun 1997 sampai 1999. Hal itu bermula

dari adanya krisis moneter dan krisis ekonomi.

Indonesia mengalami beberapa kali perubahan sistem pemerintahan. Pada

tahun 1945-1949 Indonesia menganut sistem pemerintahan parlementer. Kemudian

pada tahun 1949-1950 Indonesia menganut sistem parlementer kabinet semu yang

26

Page 27: makalah sistem pemerintahan di indonesia

didasarkan pada konnstitusi RIS. Pada tahun 1950-1959 Indonesia menganut sistem

pemerintahan parlementer kabinet dengan demokrasi liberal yang masih bersifat

semu. Indonesia pernah menganut sistem pemerintahan demokrasi terpimpin pada

tahun 1959-1966. Setelah itu, Indonesia dibawah kepemimpinan Soeharto dari tahun

1968-1988 menjalankan sistem pemerintahan orde baru. Setelah jatuhnya

pemerintahan Soeharto, Indonesia menganut sistem pemerintahan demokrasi

Pancasila hingga sekarang. Berdasarkan tujuh kunci pokok sistem pemerintahan,

sistem pemerintahan Indonesia menurut UUD 1945 menganut sistem pemerintahan

presidensial. Sistem pemerintahan ini dijalankan semasa pemerintahan Orde Baru di

bawah kepemimpinan Presiden Suharto.

Ciri dari sistem pemerintahan masa itu adalah adanya kekuasaan yang amat

besar pada lembaga kepresidenan. Hampir semua kewenangan presiden yang di atur

menurut UUD 1945 tersebut dilakukan tanpa melibatkan pertimbangan atau

persetujuan DPR sebagai wakil rakyat. Karena itu tidak adanya pengawasan dan tanpa

persetujuan DPR, maka kekuasaan presiden sangat besar dan cenderung dapat

disalahgunakan. Mekipun adanya kelemahan, kekuasaan yang besar pada presiden

juga ada dampak positifnya yaitu presiden dapat mengendalikan seluruh

penyelenggaraan pemerintahan sehingga mampu menciptakan pemerintahan yang

kompak dan solid. Sistem pemerintahan lebih stabil, tidak mudah jatuh atau berganti.

Konflik dan pertentangan antarpejabat negara dapat dihindari. Namun, dalam praktik

perjalanan sistem pemerintahan di Indonesia ternyata kekuasaan yang besar dalam diri

presiden lebih banyak merugikan bangsa dan negara daripada keuntungan yang

didapatkanya. Memasuki masa Reformasi ini, bangsa Indonesia bertekad untuk

menciptakan sistem pemerintahan yang demokratis. Untuk itu, perlu disusun

pemerintahan yang konstitusional atau pemerintahan yang berdasarkan pada

konstitusi. Dalam menjalankan sistem pemerintahan perlu memperhatikan asas

pemerintahan. Asas adalah dasar, pedoman atau sesuatu yang dianggap

kebenaraannya, yang menjadi tujuan berpikir dan prinsip yang menjadi pegangan.

Jadi dengan demikian yang menjadi asas ilmu pemerintahan adalah dasar dari suatu

sistem pemerintahan seperti ideologi suatu bangsa, filsafah hidup dan konstitusi yang

membentuk sistem pemerintahannya.

27

Page 28: makalah sistem pemerintahan di indonesia

B.     Saran

Sudah saatnya, kita bersama-sama bergerak untuk mencapai angan demokrasi

yang telah dicita-citakan oleh para pemimpin-pemimpin dan tokoh-tokoh Indonesia.

Unsur-unsur demokrasi yang kadang menjadi akar permasalahan harus bisa

diselesaikan dan diperbaiki, karena konsep demokrasi bukan hak paten yang tidak

bisa diubah. Ia harus bersifat dinamis dan bisa mengikuti kultur sosial- politik-budaya

Negara yang menggunakannya sebagai asas negara. Usaha perubahan

tersebutsebenarnya telah sering dilakukan dan sayangnya malah menjadi ancaman

bukan kenyamanan. Rakyat perlu diperkuat kembali bahwa mereka bukan alat

kekuasaan yang dengan mudah diatur kesana ke mari. Elit penguasa dan rakyat harus

bisa bekerja sama selama tujuan demokrasi menjadi patokan utama bernegara yang

baik.

28

Page 29: makalah sistem pemerintahan di indonesia

DAFTAR PUSTAKA

C. S. T. Kansil, S.H. dan Christine S. T. Kansil, S.H., M.H. 2005. Sistem

Pemerintahan Indonesia. Yogyakarta: Bumi Aksara.

Setiadi, M. Elly. 2005. Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

http://www.anneahira.com/pemerintahan.htm Sistem Pemerintahan Indonesia

dari Masa ke Masa Chandra Yudiana E

Pergantian Sistem Pemerintahan Indonesia: Masa Kemerdekaan Hingga Era

Reformasi Sistem Pemerintahan Indonesia

http://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2013/03/sistem

pemerintahan-indonesia.html Sistem Pemerintahan Indonesia Wikipedia Ensklopedia

Bebas

http://id.wikipedia.org/wiki/Kewarganegaraan Kewarganegaraan Wikipedia

Ensklopedia Bebas

29