Sistem pemerintahan di Indonesia

20
XII IPA 3 – MAN 6 JAKARTA SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA KELOMPOK 3 Clarenatha Syifa U Danang Naufal R Herlambang Dwi P Istiqomah M Maeune Aribah Naufal Fauzan R Nukhe Nurtaviana P Rifa Zata Lini

Transcript of Sistem pemerintahan di Indonesia

Page 1: Sistem pemerintahan di Indonesia

XII IPA 3 – MAN 6 JAKARTA

SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA

KELOMPOK 3

• Clarenatha Syifa U• Danang Naufal R• Herlambang Dwi P• Istiqomah M• Maeune Aribah• Naufal Fauzan R• Nukhe Nurtaviana P• Rifa Zata Lini

Page 2: Sistem pemerintahan di Indonesia

PENGERTIAN SISTEM PEMERINTAHAN

SISTEMsuatu keseluruhan yang terdiri atas beberapa bagian yang mempunyai hubungan fungsional.

PEMERINTAHANPemerintah/lembaga-lembaga Negara yang menjalankan segala tugas pemerintah baik sebagai lembaga eksekutif, legislatif maupun yudikatif.

SISTEM PEMERINTAHAN Suatu kebulatan atau keseluruhan yang utuh dari komponen-komponennya, yaitu legislatif, eksekutif, dam yudikatif yang masing-masing mempunyai fungsi tersendiri.

Page 3: Sistem pemerintahan di Indonesia

PENGELOMPOKKAN SISTEM PEMERINTAHAN

SISTEM PARLEMENTER

SISTEM CAMPURAN

SISTEM PRESIDENSIAL

PERANCIS

INDONESIA, FILIPHINA, AMERIKA SERIKAT, SERTA SEBAGIAN BESAR

AMERIKA TENGAH

INGGRIS, JEPANG, BELANDA, SINGAPURA, DAN MALAYSIA

Page 4: Sistem pemerintahan di Indonesia

SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIALPENGERTIAN

Merupakan system pemerintahan di mana kepala pemerintahan dipegang oleh presiden dan pemerintah tidak bertanggung jawab kepada parlemen (legislatif).

Menteri bertanggung jawab kepada Presiden karena Presiden berkedudukan sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.

CIRI - CIRI

1. Presiden adalah kepala eksekutif yang memimpin kabinet

2. Pemerintahan Presidensial didasarkan pada prinsip pemisahan kekuasaan.

3. Eksekutif tidak mempunyai kekuasaan untuk menyatu dengan legislatif

4. Kabinet bertanggung jawab kepada Presiden.

5. Eksekutif dipilih melalui pemilu.6. Presiden tidak punya wewenang untuk

membubarkan badan legislatif

Page 5: Sistem pemerintahan di Indonesia

Kekuasaan legislatif Indonesia berada di tangan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang terdiri dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang dipilih secara langsung oleh rakyat melalui pemilu. Kekuasaan eksekutif berada ditangan Presiden dan wakil Presiden yang juga dipilih secara langsung dalam pemilu. Kekuasaan yudikatif berada ditangan Mahkamah Agung dan lembaga peradilan yang berada dibawahnya beserta Mahkamah Konstitusi dan Mahkamah Yudisial.

Page 6: Sistem pemerintahan di Indonesia

Kekuasaan Presiden 1. Di bidang pelaksanaan undang-undang (eksekutif), presiden memgang kekuasan

pemerintahannya menurut undang-undang.Misal, membuat keputusan presiden, menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan undang-undang, serta mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri negara

2. Di bidang pembentukan undang-undang (legislatif), presiden mempunyai kekuasaan membentuk undang-undang dengan persetujuan DPR dan menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti undang-undang.

3. Di bidang kehakiman (yudikatif), presiden mempunyai kekuasaan memberikan hal-hal seperti berikut :a. Grasi atau ampunan yang diberikan kepada orang yang telah dijatuhi hukumanb. Amnesti atau penghapusan (pengampunan) yang diberikan kepada seseorang atau

sekelompok orang yang telah melakukan tindak pidana tertentuc. Abolisi atau peniadaan atau penghapusan peristiwa pidanad. Rehabilitasi atau pemulihan kepada kependudukan (keadaan nama baik seseorang) yang

dulu (semula)

Page 7: Sistem pemerintahan di Indonesia

Kekuasaan Legislatif (DPR)

1. Membentuk undang-undang2. Mengajukan usulan pemberhentian presiden apabila presiden melakukan kesalahan3. Memiliki fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan4. Mempunyai hak interpelasi, angket, menyatakan pendapat, mengajukan pertanyaan,

menyampaikan usulan, dan pendapat serta hak imunitas

Page 8: Sistem pemerintahan di Indonesia

Sistem Pemerintahan Indonesia Pada Masa Awal Kemerdekaan

Indonesia

Page 9: Sistem pemerintahan di Indonesia

Pada tanggal 16 dan 17 oktober 1945, lembaga pembantu dan penasihat presiden, yaitu Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), mengadakan sidang pertamanya yang bertempat di Balai Muslimin, Jalan Kramat Raya, Jakarta. Sidang di pimpin Kasman Singodimejo. Dalam sidang ini Soekarno diwakili oleh Moh.Hatta .

Sidang pertama KNIP ini berjalan sangat gaduh. Meskipun begitu, sebagaimana sudah di rencanakan, pokok utama perdebatan menyangkut wewenang KNIP. Dalam suasana yang gaduh itu KNIP berhasil merekomendasikan perluasan tugas dan wewenangnya, yang tercermin dalam MAKLUMAT WAKIL PRESIDEN NOMOR X tertanggal 16 oktober 1945.

Page 10: Sistem pemerintahan di Indonesia

Isi maklumat tersebut adalah “ Bahwa komite nasional Indonesia pusat, sebelum terbentuknya MPR dan DPR, diserahi kekuasaan legislatif dan ikut menetapkan Garis-garis haluan negara, serta pekerjaan KNIP sehari-hari berhubungan dengan gentingnya dijalankan oleh sebuah badan pekerja yang dipilih diantara mereka dan yang bertanggung jawab kepada Komita Nasional Indonesia Pusat.”

Page 11: Sistem pemerintahan di Indonesia

Sejak di terbitkannya maklumat tersebut,terjadi perubahan mendasar menyangkut kedudukan,tugas serta wewenang KNIP. Lembaga ini diserahi kekuasaan legislatif dan ikut menetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara (GHBN) dan bukan lagi sebagai pembantu atau penasihat presiden. Dengan maklumat tersebut pula, kekuasaan presiden dibatasi, yaitun hanya dalam bidang eksekutif saja.

Pada tanggal 17 Oktober 1945 sidang dilanjutkan dipimpin Latuharyhary. Agenda utama sidang adalah mendengarkan pidato Soekarni. Soekarni mengusulkan agar perjuangan Republik Indonesia menjadi lebih revolusioner. Meskipun ada usaha dari Sartono dan Latuharyhary untuk memblela pimpinan KNIP lama.

sebagian besar anggota sidang setuju agar pimpinan KNIP lama mengundurkan diri dan diganti oleh yang baru.

Page 12: Sistem pemerintahan di Indonesia

Saat itu nama Sutan Sjahrir dan Amir Syariffudin di tonjolkan sebagai pimpinan baru. Oleh para anggota KNIP Sutan Sjahrir di daulat sebagai ketua BP-KNIP, sebagaimana di amanatkan di maklumat wakil presiden nomor X.

Maka agenda kedua Sutan Sjahrir dalam rangka menetapkan sistem parlementer adalah mendorong pembentukan partai-partai politik sebanyak-banyaknya sebagai sarana penyebaran aspirasi dan paham yang berkembang di masyarakat.

Usulan tersebut mendapat sambutan positif dari KNIP dan di setujui pemerintah dengan di keluarkannya Maklumat Pemerintahan No.3 tanggal 3 November 1945 tentang anjuran pembentukan partai politik, dengan syarat : partai-partai politik itu “hendaknya memperkuat perjuangan kita mempertahankan kemerdekaan dan menjamin keamanan masyarakat.”

Page 13: Sistem pemerintahan di Indonesia

Maklumat tersebut langsung di sambut dengan berdirinya banyak partai politik sejak bulan November 1955 sampai bulan Januari 1946. Pada saat yang sama, kondisi social-politik Republik Indonesia masih sangat mencekam. Di Surabaya misalkan, TKR dan pemuda berjuang mengusir pasukan sekutu.

Page 14: Sistem pemerintahan di Indonesia

Partai-partai Politik yang dibentuk antara bulan November 1945 sampai Januari 1946

1. Masyumi ( Majelis Syuro Muslimin Indonesia ), berdiri 7 November 1945, Di pimpin oleh Dr.Sukirman Wirjosanjoyo

2. PKI berdiri padtanggal 7 November 1945, di pimpin oleg Moh.Yusuf3. PBI ( Partai Buruh Indonesia), berdiri tanggal 8 november 1945, dipimpin Nyono4. PRJ ( Partai Rakyat Jelata) berdiri 8 November 1945, dipimpin oleh Sutan Dewanis5. Parkindo ( Partai Kristen Indonesia ) BERDIRI 10 November 1945 dpimpin oleh Probowinoto6. Parsi ( Partai Sosialis Indonesia) berdiri 10 November 1945, dipimpin oleh Amir Syariffudi7. Paras ( Partai Rakyat Sosialis) berdiri pada tanggal 20 November 1945, di Pimpin oleh Sutan Sjahrir. 8. PKRI (Partai Katholik Indonesia) berdiri 8 Desember 1945, dipimpin oleh I.J Kasimo9. Permai ( Persatuan Rakyat Marhaen ) berdiri 17 Desember 1945, didirikan oleh J.B Asia10. PNI (Partai Nasional Indonesia) berdiri tanggal 29 Januari 1946, dipimpin oleh Sidik Joyosukarto

Page 15: Sistem pemerintahan di Indonesia

Di tengah-tengah pendirian berbagai partai politik itu, pada tanggal 11 November 1945, BP-KNIP mengusulkan agar menteri bertanggung jawab kepada Badan Perwakilan Rakyat yang menurut sistem sementara adalah Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Usulan ini di setujui pemerintah tanggal 14 November 1945. Maklumat ini menandai lahirnya sistem parlementer dan berakhirnya sistem presidensial

Pada tanggal yang sama pula, yaitu 14 November, Sutan Sjahrir diangkat oleh KNIP sebagai perdana mentri sementara sambil menunggu pemilihan umum yang direncanakan pada bulan januari 1946. Dengan demikian, kekuasaan eksekutif resmi berada di tangan perdana menteri, legilatif berada di tangan KNIP, dan presiden berkedudukan sebagai kepala negara yang bertanggung jawab kepada KNIP.

Page 16: Sistem pemerintahan di Indonesia

Selanjutnya Pemilu yang di jadwalkan pada bulan Januari 1946 tidak jadi di selenggarakan. Ada dua faktor penyebab kegagalan penyelenggaraan pemilu 1946:

1. Pemerintahan baru belum siap, termasuk dalam hal perangkat undang-undang pemilu.

2. Kondisi keamanan negara belum stabil akibat konflik internal antar kekuatan politik serta gangguan dari luar (Sekutu dan NICA). Para pemimpin masih disibukkan dengan urusan konsolidasi

Meskipun demikian, tanpa melalu proses pemilu, sejarah mencatat Sutan Sjahrir tiga kali diberi mandat oleh presiden Soekarno untuk membentuk pemerintahan dan menjadi perdana menterinya. Ia digantikan oleh Amir Syariffudin ( 3 Juli 1947- 29 Januari 1948). Setelah itu kembali ke kabinet Hatta I yang bercorak presidensil (29 Januari 1948- 04 Agustus 1948). Disusul Kabinet Darurat (PDRI), Yang berlangsung dari tanggal 19 desember 1948 sampai dengan 13 juli 1949, dan kabinet Hatta II yang bercorak prsidensil ( 04 agustus-20 agustus 1949).

Page 17: Sistem pemerintahan di Indonesia

Kabinet pada masa awal kemerdekaan

Page 18: Sistem pemerintahan di Indonesia

Tokoh Yang Ada Pada Sidang KNIP

Page 19: Sistem pemerintahan di Indonesia

Suasana Sidang KNIP

Page 20: Sistem pemerintahan di Indonesia

TERIMA KASIH