Sistem Pelaporan Manajemen Dan Pelaporan Keuangan

6
SISTEM PELAPORAN MANAJEMEN DAN PELAPORAN KEUANGAN 19.36 Akuntansi , artikel , news , siklus akuntansi , sistem informasi akuntansi No comments A. Sistem Buku Besar Umum Sistem buku besar umum (General ledger system - GLS) sebagai suatu pusat yang terhubung ke sistem-sistem lainnya dalam perusahaan melalui arus informasi. Siklus transaksi memproses peristiwa individual yang dicatat dalam jurnal khusus dan akun buku besar pembantu. Rangkuman transaksi-transaksi ini mengalir ke dalam GLS dan menjadi sumber input untuk sistem pelaporan manajemen (MRS) dan FRS. Kumpulan informasi yang mengalir ke GLS berasal dari subsistem siklus transaksi. a) Voucher Jurnal Sebuah voucher jurnal, yang dapat digunakan untuk mewakili rangkuman transaksi yang serupa atau satu transaksi yang unik, mengidentifikasi jumlah keuangan dan akun buku besar umum yang dipengaruhi. Transaksi rutin, jurnal penyesuaian, dan jurnal penutup, semuanya dimasukkan ke buku besar umum dari voucher jurnal. Karena Voucher jurnal harus disetujui oleh manajer yang bertanggung jawab, voucher jurnal menyediakan pengendalian yang efektif terhadap jurnal buku besar umum yang tidak diotorisasi. b) Basis Data GLS Basis data GLS terdiri dari berbagai file. File - file ini bervariasi antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya yaitu: File master buku besar umum, File sejarah buku besar umum, File voucher jurnal, File sejarah voucher jurnal, File pusat pertanggungjawaban dan File master anggaran. c) Prosebur GLS Voucher jurnal mengalir dari sistem pemrosesan transaksi dari sumber lainnya ke departemen buku besar umum. Secra rutin, ini semua merupakan rangkuman transaksi dari akun-akun buku besar pembantu dan jurnal-jurnal khusus yang berada di siklus transaksi. Seperti yang akan dibahas berikut ini, transaksi yang paling jarang terjadi dari sistem aktiva tetap, bersama dengan jurnal penyesuaian dan jurnal pembalik dari sistem pelaporan keuangan, juga memasuki GLS dengan cara ini. B. Sistem Pelaporan Keuangan Tanggung jawab untuk memberikan informasi ke pihak eksternal ditetapkan oleh standar hukum dan professional. Kebanyakan dari informasi ini ada dalam bentuk laporan keuangan tradisional, pengembalian pajak, dan dokumen-dokumen yang diperlukan oleh lembaga yang menerapkan peraturan tersebut.

description

akuntansi

Transcript of Sistem Pelaporan Manajemen Dan Pelaporan Keuangan

Page 1: Sistem Pelaporan Manajemen Dan Pelaporan Keuangan

SISTEM PELAPORAN MANAJEMEN DAN PELAPORAN KEUANGAN

19.36  Akuntansi, artikel, news, siklus akuntansi, sistem informasi akuntansi No comments

A.      Sistem Buku Besar Umum

 Sistem buku besar umum (General  ledger system - GLS) sebagai suatu pusat yang terhubung ke sistem-sistem lainnya dalam perusahaan melalui arus informasi.  Siklus transaksi memproses peristiwa individual yang dicatat dalam jurnal khusus dan akun buku besar pembantu. Rangkuman transaksi-transaksi ini mengalir ke dalam GLS dan menjadi sumber input untuk sistem pelaporan manajemen (MRS) dan FRS. Kumpulan informasi yang mengalir ke GLS berasal dari subsistem siklus transaksi.

a)       Voucher JurnalSebuah voucher jurnal, yang dapat digunakan untuk mewakili rangkuman transaksi yang serupa atau satu transaksi 

yang  unik,  mengidentifikasi   jumlah  keuangan  dan  akun  buku  besar  umum yang  dipengaruhi.  Transaksi   rutin,   jurnal penyesuaian, dan jurnal penutup, semuanya dimasukkan ke buku besar umum dari voucher jurnal. Karena Voucher jurnal harus disetujui oleh manajer yang bertanggung jawab, voucher jurnal menyediakan pengendalian yang efektif terhadap jurnal buku besar umum yang tidak diotorisasi.

b)       Basis Data GLSBasis data GLS terdiri dari berbagai file. File - file ini bervariasi antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya 

yaitu: File master buku besar umum, File sejarah buku besar umum, File voucher jurnal, File sejarah voucher jurnal, File pusat pertanggungjawaban dan File master anggaran.

c)       Prosebur GLSVoucher jurnal mengalir dari sistem pemrosesan transaksi dari sumber lainnya ke departemen buku besar umum. 

Secra rutin, ini semua merupakan rangkuman transaksi dari akun-akun buku besar pembantu dan jurnal-jurnal khusus yang berada di siklus transaksi. Seperti yang akan dibahas berikut ini, transaksi yang paling jarang terjadi dari sistem aktiva tetap, bersama dengan jurnal penyesuaian dan jurnal pembalik dari sistem pelaporan keuangan, juga memasuki GLS dengan cara ini.

B.      Sistem Pelaporan Keuangan

Tanggung jawab untuk memberikan informasi ke pihak eksternal ditetapkan oleh standar hukum dan professional. Kebanyakan  dari   informasi   ini   ada  dalam bentuk   laporan  keuangan   tradisional,   pengembalian  pajak,   dan  dokumen-dokumen yang diperlukan oleh lembaga yang menerapkan peraturan tersebut.

Penerima   utama   dari   informasi   laporan   keuangan   adalah   para   pengguna   eksternal,   seperti   pemegang   saham, kreditor, dan pejabat pemerintah. Secara umum dapat dikatakan bahwa para pengguna informasi  luar tertarik dengan kinerja   perusahaan   secara   keseluruhan.   Oleh   karena   itu,   mereka   memerlukan   informasi   yang   memungkinkan merekamengamati tren kinerja selama beberapa waktu dan melakukan perbandingan di antara perusahaan yang berbeda.

a)       Pengguna yang Canggih Dengan Kebutuhan Informasi yang ModernKarena  komunitas  pengguna  eksternal   sangat   besar   dan   kebutuhan   informasinya  bervariasi,   laporan   keuangan 

diarahkan ke pembaca umum.  Laporan  keuangan disiapkan dengan pemikiran  bahwa pembacanya  terdiri  atas  para pengguna yang canggih   (sophisticated  users)  dengan kebutuhan  informasi  yang  relative  homogen.  Denga kata   lain, diasumsikan bahwa pengguna laporan keuangan memahami berbagai konvensi dan prinsip akuntansi yang diterapkan, dan bahwa laporan tersebut memiliki kandungan informasi yang berguna.

b)       Proses Akuntansi Keuangan

Page 2: Sistem Pelaporan Manajemen Dan Pelaporan Keuangan

FRS pada kenyataannya merupakan langkah terakhir dalam seluruh proses akuntansi keuangan yang dimulai dari siklus transaksi. Proses akuntansi keuangan dimulai dari status bersih di awal tahun fiscal yang baru. Hanya akun-akun permanen neraca yang merupakan kelanjutan dari tahun sebelumnya. Dari titik ini, prosesnya dilanjutkan dengan langkah-langkah berukut:(1)     Mencatat transaksi, (2) Mencatat di jurnal khusus, (3) Membukukan ke buku besar pembantu, (4) Membukukan ke buku besar umum, (5) Menyiapkan neraca percobaan yang belum disesuaikan,   (6) Membuat  jurnal  penyesuaian,   (7) Menjurnal dan membukukan ayat jurnal penyesuaian, (8) Menyiapakan neraca percobaan yang telah disesuaikan,   (9) Menyiapakan  laporan keuangan, (10) Menjurnal dan membukukan ayat  jurnal penutup dan (11) Menyiapakan neraca percobaan pascapenutupan.

c)       Mengendalikan FRSAktivitas - aktivitas FRS secara ekslusif merupakan pekerjaan akuntansi. Tidak seperti pemrosesan transaksi, yang 

juga  melibatkan  arus   sumber   daya   fisik,   kekhawatiran   pengendalian   terhadap  FRS  berkenaan   dengan   akurasi   dan reliabilitas informasi akuntansi. Eksposur potensial dalam sistem ini terdiri dari: (1) Jejak audit yang tidak sempurna, (2) Akses yang tidak diotorisasi ke buku besar umum, (3) Akun buku besar umum yang tidak seimbang dengan akun buku besar pembantu, dan (4) Saldo akun buku besar umum yang salah karena voucher jurnal yang salah atau tidak diotorisasi.GL/FRS BerbasisKomputer

a.       GL/FRS warisan yang menggunakan pemrosesan batch dan file datar-             Kekuatan : pengendalian dan pelaporan.

-             Kelemahan : tidak efisien dan rekonsiliasi yang tidak sering dilakukan.

a.       Rekayasa ulang GL/FRS menggunakan file akses langsung-             Kekuatan : mampu mengatasi kelemahan-kelemahan system tradisional.

-             Kelemahan : pemisahan tugas dan catatan akuntansi serta pengendalian akses.

C.      Rekayasa Laporan Keuangan - XBRL

Bisnis Extensible Pelaporan Bahasa, yang diinternir standar khusus untuk pelaporan bisnis dan pertukaran informasi. Para XBRL bertujuan untuk memfasilitasi publikasi, pertukaran, dan pengolahan informasi keuangan dan bisnis. XBRL merupakan turunan dari standar lain internet disebut XML (Extensible Markup Language).XML

XML adalah bahasa meta untuk menjelaskan bahasa markup. Para extensible istilah berarti bahwa setiap bahasa markup dapat dibuat dengan menggunakan XML. Ini termasuk penciptaan bahasa markup yang mampu menyimpan data dalam bentuk hubungan di mana tag (atau perintah format) dipetakan ke nilai data. Dengan demikian, XML dapat digunakan untuk memodelkan struktur data dari database internal organisasi.

D.      Pengendalian Isu SAS 78/COSO

Otorisasi Transaksi

Ayat - ayat jurnal di buku besar umum merupakan rangkuman transaksi dan berada di bawah pengendalian yang sama. Voucher jurnal merupakan dokumen yang mengotorisasi suatu ayat jurnal ke buku besar umum. Penting bagi integritas catatam akuntansi bahwa voucher jurnal otorisasi dengan benar oleh manajer yang bertanggungjawab di departemen sumber.Pemisahan Tugas

Page 3: Sistem Pelaporan Manajemen Dan Pelaporan Keuangan

Pada bab - bab sebelumnya, telah dijelaskan bagaimana buku besar umum memberikan pengendalian verifikasi bagi proses akuntansi. Untuk melakukannya, tugas memperbarui buku besar umum harus dipisahkan dari semua tanggung jawab akuntansi dan pengawasan aktiva dalam perusahaan.Pengendalian Akses

Akses  yang   tidak  diotorisasi   ke  akun-akun  buku  besar  umum dapat  menghasilkan  kesalahan,  penipuan,  dan  salah penyajian dalam laporan keuangan.Catatan Akuntansi

Jejak audit merupakan jalur yang diikuti oleh suatu transaksi melalui tahap input, pemrosesan, dan output dalam sistem pemrosesan   transaksi.  Dokumentasi   diperlukan  agar  pihak-pihak  yang  berkepentingan  dapat  menentukan  kelayakan transaksi tersebut.Verifikasi Independen

FRS menghasilkan dua  laporan operasional yang menjadi bukti akan keakuratan proses ini yaitu daftar voucher jurnal dan laporan perubahan buku besar umum. Daftar voucher jurnal menyediakan perincian yang relevan tentang setiap voucher jurnal  yang diterima oleh  FRS sebagai   input.  Laporan perubahan buku besar  umum menyajikan pengaruh  transaksi voucher jurnal pada akun buku besar umum.

E.       Sistem Pelaporan Manajemen

Pelaporan   manajemen   sering   disebut   pelaporan   diskresioner   karena   tidak   dimandatkanseperti   pelaporan   keuangan.   Orang   bisa   mengambil   masalah   dengan   kebijaksanaan   panjang, bagaimanapun, dan berpendapat   bahwa   sistem   pelaporan   manajemen   yang   efektif   (MRS)   yang   diamanatkan  oleh undang-undang SOX, yang mensyaratkan bahwa semua perusahaan publik memantau dan melaporkan efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan.

a)       Faktor yang Memengaruhi MRSMerancang sistem pelaporan manajemen yang efektif memerlukan pemahaman akan apa yang dilakukan oleh para 

manajer dan jenis - jenis masalah yang dihadapinya. Topik berikut ini memberikan wawasan mengenai factor - factor yang memengaruhi   kebutuhan   informasin   manajemen:   prinsip-prinsip   manajemen,   fungsi,   tingkat   dan   jenis   keputusan manajemen, struktur masalah, akuntansi pertanggungjawaban dan pertimbangan perilaku. Prinsip Manajemen

Prinsip manajemen memberikan wewenang pada kebutuhan  informasi  manajemen. Prinsip yang paling  langsung memengaruhi  MRS adalah  formalisasi  pekerjaan,  pertanggungjawaban dan wewenang,   jangkauan pengendalian,  dan manajemen dengan pengecualian.Fungsi, Tingkat, dan Jenis Keputusan Manajemen

Fungsi perencanaan dan pengendalian manajemen secara mendasar memengaruhi sistem pelaporan manajemen. Fungsi   perencanaan   berkaitan   dengan   pengambilan   keputusan   tentang   aktivitas   -   aktivitas   akan   dating   dari   suatu perusahaan.  Perencanaan  dapat  dilakukan  untuk   jangka  panjang  atau   jangka  pendek.  Keputusan  perencanaan  dan pengendalian  sering  diklasifikasikan  dalam empat  kategori:  perencanaan  strategis,  perencanaan   taktis,  pengendalian manajerial, dan pengendalian operasional.Struktur Masalah

Struktur   suatu  masalah  mencerminkan   seberapa   baik   pengambil   keputusan  memahami  masalah   tersebut.   Struktur masalah memiliki tiga elemen.

1.       Data-nilai yang digunakan untuk mewakili factor-faktor yang relevan dengan masalah tersebut.2.       Prosedur-urutkan langkah-langkah atau peraturan keputusan yang digunakan untuk memecahkan masalah.

Page 4: Sistem Pelaporan Manajemen Dan Pelaporan Keuangan

3.       Tujuan-hasil yang ingin dicapai oleh pengambil keputusan dengan memecahkan masalah tersebut.Jenis Laporan Manajemen

Pada kenyataannya, laporan manajemen dapat berbentuk fisik sesuai dengan yang diinginkan atau dibutuhkan oleh penggunanya. Laporan ini  dapar berupa dokumen kertas atau gambar elektronik yang disajikan di  terminal   lomputer. Laporan tersebut dapat berisi informasi verbal, numeric, atau grafis atau kombinasinya.

-        Tujuan laporan : mengurangi  tingkat ketidak pastian yang berkaitan dengan suatu masalah yang dihadapi pengambil keputusan, dan mempengaruhi perilaku pengambil keputusan dengan cara yang positif.

-        Pelaporan terprogram : memberikan informasi untuk memecahkan masalah yang telah diantisipasi pengguna.-        Atribut laporan :   agar   lebih   efektif,   suatu   laporan   harus  memiliki   atribut   antara   lain   relevan,   ringkas,   berorientasi 

pengecualian, akurat, lengkap, tepat waktu, dan singkat.-        Pelaporan khusus : sumber data untuk mendukung kebutuhan pelaporan khusus melalui konsep yaitu penggalian data. 

Dan ada dua pendekatan umum untuk pendekatan data, antara lain model verifikasi dan model penemuan.

Atribut Laporan

Agar  efektif,  suatu   laporan  harus  memiliki  atribut  beriktu   ini:   relevan,   ringkas,  berorientasi  pengecualian,  akurat, lengkap, tepat waktu, dan singkat.Akuntansi Pertanggungjawaban

Sebagian besar pelaporan manajemen melibatkan akuntansi pertanggungjawaban. Konsep ini menyatakan bahwa setiap peristiwa ekonomi yang memengaruhi perusahaan adalah tanggungjwab manajer, dan dapat dilacak ke masing-masing  manajer.   Prinsip   yang  mendasar   dari   konsep   ini   adalah   bahwa   tanggung   jawab   para  manajer   area   dapat dipertanggungjawabkan hanya untuk item-item yang mereka kendalikan (biaya, pendapatan, dan investasi).

Dua   tahap   akuntansi   pertanggung   jawaban   yaitu   :   1.  Menciptakan   serangkaian   tujuan   kinerja   keuangan  atau anggaran   yang  berkaitan  dengan   tanggung   jawab  manajer;   dan  2.  Melaporkan  dan  mengukur   kinerja   actual   ketika dibandingkan dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai.

Untuk mencapai akuntabilitas, aktivitas bisnis secara teratur mengorganisasikan kegiatan operasi kedalam unit-unit yang disebut sebagai pusat pertanggung jawaban, dengan bentuk yang paling umumya itu pusat biaya, pusat laba, dan pusat investasi.

Pertimbangan Perilaku

1.       Keserasian   Tujuan,   Ketika   manajer   berusaha   memenuhi   tujuan   kerjanya,   manajer   tersebut   juga   melayani   tujuan perusahaannya.   Sistem   pelaporan   manajemen   yang   terstruktur   rapi   berperan   penting   dalam   meningkatkan   dan mempertahankan keserasian tujuan.

2.       Informasi yang Berlebihan. Muncul ketika seorang manajer menerima informasi berlebih dari yang dapat dicernanya.3.       Ukuran Kinerja yang Tidak Tepat. Ingat kembali bahwa salah satu tujuan laporan adalah untuk menstimulasi perilaku yang 

konsisten dengan tujuan perusahaan. Akan tetapi, ketika ukuran kinerja yang tidak tepat digunakan,  laporan  itu akan berpengaruh sebaliknya.