PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

66
PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA BEJALEN di KABUPATEN SEMARANG JAWA TENGAH Oleh : RATRIHENING GUSTI TANGDIONGAN NIM: 232011114 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2015

Transcript of PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

Page 1: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA

BEJALEN di KABUPATEN SEMARANG – JAWA TENGAH

Oleh :

RATRIHENING GUSTI TANGDIONGAN

NIM: 232011114

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Guna Memenuhi Sebagian dari

Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 2: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …
Page 3: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …
Page 4: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …
Page 5: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …
Page 6: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

HALAMAN MOTTO

Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah

dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan

dengan ucapan syukur.

(Filipi 4:6)

Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu

akan menerimanya.

(Matius 21:22)

Page 7: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

ABSTRACT

This research aimed to describe the practice of financial responsibility

reporting in Bejalen village by looking at the suitable of the practice with

applicable legislation and any obstacles faced by government in Bejalen village

in responsibility reporting. The source of data in this research consisted of a

primary data in form of interview with village officials and society and secondary

data in form of documents related to financial responsibility reporting in Bejalen

village. The result of this research provide an overview that the practice of

financial reporting in Bejalen village have been compliance with the guideline of

preparation the report and applicable legislation although there were shortage

such as late making report to the conveying report that due to the lack of skills

that owned by village officials. The society also tend not to use their rights and

did not show interest in the accountability and transparency of Bejalen village’s

government related financial responsibility report.

Keywords : Financial responsibility reporting’s village, accountability,

transparency.

Page 8: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

SARIPATI

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan praktik pelaporan

pertanggungjawaban keuangan di Desa Bejalen dengan melihat kesesuaian

praktik dengan undang-undang yang berlaku serta apa saja kendala yang dihadapi

oleh pemerintah di Desa Bejalen dalam pelaporan pertanggungjawaban. Sumber

data dalam penelitian ini terdiri dari data primer berupa wawancara dengan

perangkat desa serta masyarakat dan data sekunder berupa dokumen-dokumen

terkait laporan pertanggungjawaban keuangan di Desa Bejalen. Hasil dari

penelitian ini memberikan gambaran bahwa praktik pelaporan keuangan di Desa

Bejalen sudah sesuai dengan panduan penyusunan laporan dan undang-undang

yang berlaku meskipun masih terdapat kekurangan seperti keterlambatan

pembuatan laporan hingga ke penyampaian laporan yang disebabkan karena

kurangnya kemampuan yang dimiliki oleh perangkat desa. Masyarakat juga

cenderung tidak menggunakan hak-hak yang mereka miliki dan tidak

menunjukkan ketertarikan terhadap akuntabilitas dan transparansi pemerintah

Desa Bejalen terkait laporan pertanggungjawaban keuangan.

Kata Kunci : Pelaporan Pertanggungjawaban keuangan desa, Akuntabilitas,

Transparansi.

Page 9: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa karena

atas berkat dan perkenaan-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pelaporan pertanggungjawaban Keuangan Desa Bejalen di Kabupaten

Semarang-Jawa Tengah”. Laporan pertanggungjawaban keuangan merupakan

salah satu bentuk dari pertanggugjawaban atas penggunaan dana dan kegiatan

yang telah diselenggarakan atau dengan kata lain sebagai bentuk dari akuntabilitas

dan transparansi baik bagi pemerintah pusat maupun masyarakat luas. Peneliti

ingin melihat praktik pelaporan pertanggungjawaban dan kesesuaiannya dengan

panduan dan peraturan yang berlaku. Dalam proses penyelesaian skripsi ini,

penulis melakukan wawancara terhadap pemerintah desa dan masyarakat desa

serta melakukan pengamatan terhadap dokumen.

Peneliti sangat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan

kelemahan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis sangat

mengarapkan kritik dan saran yang membangangun guna penelitian di masa yang

akan mendatang. Selain itu, peneliti sangat mengharapkan karya ilmiah ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak, khususnya pemerintah desa Bejalen dalam usaha

mewujudkan akuntabilitas dan transparannsi yang baik melalui pelaopran

pertanggungjawaban yang tepat waktu.

Salatiga, 8 Agustus 2015

Penulis

Page 10: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

UCAPAN TERIMA KASIH

Segala puji dan syukur hanya bagi Tuhan Yesus Kristus yang selalu setia

menuntun dan memberkati penulis dalam proses penyusunan tugas akhir ini

sampai dengan tugas akhir ini bisa diselesaikan dengan baik. Terima kasih Tuhan

Yesus untuk kasih-MU yang luar biasa yang memperkenankan peneliti melewati

semua proses yang tidak mudah ini hingga akhir dan menjawab setiap doa – doa

yang peneliti panjatkan.

Terima kasih juga kepada semua pihak yang setia mendoakan dan

mendukung peneliti:

1. Orangtua terkasih Papa Yosep Tangdiongan dan Mama Agustina

Pongdatu yang selalu dengan tulus menyemangati saat peneliti hendak

menyerah serta tak henti-hentinya medoakan peneliti dan mendukung

peneliti baik secara moril maupun materil. Terimakasih untuk kasih

sayang yang kalian berikan.

2. Renstra, Rinexto, Roman, Rumianov dan Kara yang selalu memberikan

motivasi melalui sms maupun telepon dan semangat tiap mengingat

mereka. Terimasih adik-adik telah menjadi salah satu motivasi terbaik

dalam hidupku.

3. Bapak Hari Sunarto, SE, MBA, PhD, selaku Dekan Fakultas Ekonomika

dan Bisnis

Universitas Kristen Satya Wacana.

4. Bapak Dr. Usil Sis Sucahyo, SE, MBA, selaku Ketua Program Studi

Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya

Wacana.

5. Ibu Gustin Tanggulungan, SE., M.Ak selaku pembimbing. Terima kasih

untuk setiap waktu, kesabaran, ilmu dan pengarahan serta tuntunan yang

diberikan kepada peneliti untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

6. Seluruh dosen dan staff di FEB UKSW yang bertugas selama saya

berjuang di tempat ini. Terima kasih untuk segenap ilmu yang telah

Bapak/Ibu berikan dan bantuan yang telah kalian lakukan dengan segenap

hati.

Page 11: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

7. Keluarga besar Tangdiongan dan Pongdatu, Oma Clarce, om Abri, Om

Vicky, Tante Christ, mami Elis, Alm mami Ester, Papa Benyamin, mami

omi, kak Casey dan seluruh keluarga dimana pun berada Terimasih untuk

setiap doa dan dukungan baik secara moril maupun materil. Penyertaan

Tuhan melalui kalian sungguh luar biasa bagi peneliti.

8. Perangkat Desa dan Masyarakat Desa Bejalen tempat peneliti melakukan

penelitian ini. Terima kasih untuk setiap bantuan, kerjasama dan bersedia

meluakan waktu selama proses pengambilan data.

9. Untuk seluruh Keluarga besar PKMST (Persekutuan Keluarga Mahasiswa

Siswa Toraja) di Salatiga. Terima kasih sudah menjadi keluarga kedua

bagi peneliti dan menjadi bagian tidak terpisahkan dari setiap

pembelajaran yang tidak peneliti temukan ditempat menimbah ilmu.

10. Sahabat seperjuangan Grace Samsurya Batara, Inry Cesar Milan dan

Rianita Gabriel Septiani. Terima kasih untuk setiap dukungan dan

kebersamaan yang terjalin selama hampir empat tahun ini.

11. Untuk Agatha Kristianto Malino yang selalu memberikan perhatian,

semangat dan doa nya. Terima kasih karena selalu menjadi partner yang

baik dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

12. Teman-teman seperjuangan FEB angkatan 2011 (e-Goal) yang selalu

memberikan semangat dan bantuan bagi peneliti selama peneliti

menempuh pendidikan Rio, Kevin, Raja, Diaz, Adit, Rabin, Reza, Chris,

Dina, Meyrlin panie, Bucek Jalu, Heni, Agil, Ratna, Engrit, Masili,

Agung, Juna, Yosefin Desi,Vania, Anastasia Nindia. Terima kasih untuk

semua kebersamaan yang tidak akan terlupakan.

13. Untuk Kak Cici, Kak Priwi, Sri, Nuny, Kak Rensi, Nessy, Mila, Boni, Kak

Boong, kak Denny, Adrian, Titik dan Kartini. Terima kasih untuk setiap

bantuan dan kebersamaan selama disalatiga.

Kepada semua pihak yang tidak dapat peneliti sebut satu per satu

namun telah membantu banyak dalam penulisan tugas akhir ini peneliti

mengucappkan terima kasih. Tuhan Memberkati.

Salatiga, 8 Agustus 2015

Penulis

Page 12: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

DAFTAR ISI

Halaman Judul ....................................................................................................... i

Halaman Pernyataan Keaslian ............................................................................... ii

Halaman Pengesahan ............................................................................................ iii

Halaman Motto ..................................................................................................... iv

Abstract .................................................................................................................. v

Saripati ................................................................................................................... vi

Kata Pengantar ...................................................................................................... vii

Ucapan Terima Kasih .......................................................................................... viii

Daftar Isi ................................................................................................................ xi

Daftar Tabel ......................................................................................................... xiii

Daftar Lampiran ................................................................................................... xiv

PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA

Proses Penyusunan Laporan pertanggungjawaban Keuangan Desa ........... 3

Akuntabilitas ............................................................................................. 8

Transparansi ............................................................................................... 9

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian ........................................................................................ 9

Sumber data dan Teknik Pengumpulan Data ............................................ 10

Teknik Analisis Data ............................................................................... 10

DATA DAN ANALISIS

Gambaran Umum Desa Bejalen ................................................................ 11

Penyusunan Laporan pertanggungjawaban keuangan Desa

Penyusunan laporan pertanggugjawaban harian dan bulanan ........... 13

Pelaporan Realisasi APB Desa .......................................................... 14

Menyusun pertanggugjawaban Anggaran Desa ................................. 15

Pentingnya Laporan Pertanggungjawaban ......................................... 15

Penelitian Laporan Pertanggungjawaban Akhir Bendahara ............. 16

Penyampaian laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APB Desa ....... 20

Transparansi

Upaya Transparansi Pemerintah Desa kepada Masyarakat ............. 22

Akuntabilitas

Page 13: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

Upaya Akuntabilitas Pemerintah Desa kepada Masyarakat ............. 24

KESIMPULAN DAN SARAN

Simpulan .................................................................................................. 26

Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 26

Saran Penelitian ......................................................................................... 27

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 28

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... 29

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 30

Page 14: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pembagian RT dan RW Desa Bejalen ................................................... 11

Tabel 2. Jumlah Penduduk Menurut Jenjang Pendidikan ..................................... 12

Tabel 3.Pentingnya Laporan Pertanggungjawaban............................................... 15

Tabel 4. Penelitian Laporan Pertanggungjawaban Akhir Bendahara .................. 16

Tabel 5.Waktu Penyampaian Laporan Pertanggungjawaban ............................... 20

Tabel 6. Upaya Transparansi Pemerintah Desa Kepada Masyarakat ................... 22

Tabel 7. Upaya Akuntabilitas Pemerintah Desa Kepada Masyarakat .................. 24

Page 15: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Wawancara ........................................................................ 30

Lampiran 2. Gambar ......................................................................................... 47

Page 16: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

1

PENDAHULUAN

Kehadiran Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah erat kaitannya dengan perubahan kebijaksanaan desentralisasi di

Indonesia. Menurut Solekhan (2012), konsep desentralisasi dalam Undang-

Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah menunjuk

pada tiga pola ekonomi. Pertama, otonomi Provinsi sebagai otonomi terbatas.

Kedua, otonomi Kabupaten/Kota sebagai otonomi yang luas. Ketiga, otonomi

Desa merupakan otonomi yang asli, bulat dan utuh. Dengan adanya otonomi desa,

maka pada bulan Januari 2014 dikeluarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014

tentang desa. Lahirnya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 ini mengatur

tentang mekanisme tata kelola penyelenggaraan Pemerintah Desa termasuk

didalamnya laporan pertanggungjawaban keuangan Desa.

Dalam pasal 67 Undang-Undang nomor 6 Tahun 2014, menegaskan

bahwa desa berhak mengatur dan mengurus sendiri kepentingan masyarakat

berdasarkan hak asal-usul, adat-istiadat dan nilai sosial budaya desa, mendapatkan

dan mengelolah kelembagaan desa dan mendapatkan sumber pendapatan.

Pendapatan desa berasal dari: Pendapatan Asli Daerah (PADes), Alokasi

Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), Bagian dari hasil pajak daerah

dan retribusi daerah Kabupaten/Kota, Alokasi dana Desa yang merupakan bagian

dari dana pengembangan yang diterima Kabupaten/ Kota, bantuan keuangan dari

Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), Provinsi dan APBD

Kabupaten/Kota, hibah dan sumbangan. Syachbrani (2012) menyatakan dengan

adanya pengelolaan keuangan tersebut, maka secara hukum Pemerintah Desa

wajib melaporkan kinerjanya kepada Pemerintah pusat dan masyarakat.

Beberapa penelitian sebelumnya terkait keuangan desa, diantaranya oleh

Taufik (2012) menunjukkan bahwa dalam era reformasi telah terjadi perubahan

pola pertanggungjawaban dari akuntabilitas vertikal menjadi akuntabilitas

horizontal dan adanya wewenang pengelolaan keuangan desa secara langsung

yaitu APB Desa. Adapun asas umum pengelolaan keuangan Desa yang harus

dipatuhi adalah asas ketertiban, ketaatan pada peraturan perundang-undangan,

transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi dengan memperhatikan asas keadilan,

kepatuhan dan manfaat untuk masyarakat desa umum. Penelitian Subroto (2009)

Page 17: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

2

menunjukkan bahwa pertanggungjawaban desa-desa di Kecamatan Tlogomulyo,

Temanggung secara teknis maupun administrasi sudah baik, namun dalam

pertanggungjawaan administrasi keuangan kompetensi sumber daya manusia

pegelola merupakan kendala utama, sehingga masih memerlukan pendampingan

dari aparat Pemerintah daerah guna menyesuaikan perubahan aturan setiap bulan.

Syachbrani (2012) dalam proses penyusunan laporan keuangan desa, desa

memiliki kendala utama antara lain adalah masih rendahnya kesadaran dan

semangat para pemangku kepentingan atas nilai transparansi dan akuntabilitas

serta kualitas SDM relatif rendah dalam memahami prosedur penyusunan dan

pelaporan keungan desa. Laporan kinerja yang harus dilaporkan Pemerintah Desa

meliputi laporan keuangan yang menggambarkan pengelolaan keuangan

Pemerintah Desa selama tahun anggaran. Dalam Permendagri Nomor 35 Tahun

2007 menjelaskan bahwa secara umum Pemerintah Desa wajib melaporkan

penyelenggaraan pemerintahan desa kepada Bupati/WaliKota dan Badan

Permusyawaratan Desa (BPD)/masyarakat sebagai bentuk pertanggungjawaban

semua kegiatan Desa berdasarkan kewenangan yang ada serta tugas-tugas dan

keuangan dari pemerintah.

Desa Bejalen yang merupakan salah satu Desa yang berada di Kecamatan

Ambarawa, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu

dari banyak Desa yang ada di Indonesia yang ditetapkan menjadi desa wisata.

Desa Bejalen terdiri dari 2 Dusun, 4 RW, 10 RT. Luas keseluruhan wilayah Desa

Bejalen adalah 471,00 ha. Tempat wisata Kampung Rawa yang dikelola

kelompok tani setempat, mengukuhkan Desa ini menjadi Desa wisata sejak tahun

2010 sebagai produk unggulan. Selain itu terdapat produk home industry seperti

keramba tancap, pengolahan ikan juga telur asin. Tujuan Desa ini adalah

meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan bersama-sama manjual dan

memamerkan potensi perikanan dan keindahan alam Danau Rawapening sebagai

tujuan wisata di Jawa Tengah (http://ambarawa.jatenginfo.com/profil-desa-

bejalen.php). Pencapaian Desa Bejalen sebagai Desa wisata tersebut kemudian

menimbulkan pertanyaan, apakah keberhasilan tersebut sejalan dengan

pengelolaan keuangan di desa Bejalen termasuk didalamnya aspek

pertanggungjawaban keuangan desa.

Page 18: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

3

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan praktik pelaporan

pertanggungjawaban keuangan di Desa Bejalen. Rumusan persoalan penelitian ini

yaitu bagaimana praktik pelaporan pertanggungjawaban keuangan yang terjadi di

Desa Bejalen? Hal-hal apa saja yang belum sesuai dengan ketentuan dan panduan

yang ada? Apa saja kendala yang dihadapi pemerintah Desa Bejalen dalam

proses penyusunan hingga laporan pertanggungjawaban keuangan di sampaikan

ke Pemerintah daerah?

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada pembaca

mengenai kesuaian praktik dan kendala apa yang dihadapi pemerintah Desa

Bejalen dalam pelaporan pertanggungjawaban keuangan. Untuk pemerintah Desa

Bejalen sendiri diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam

melaksanakan pengelolaan keuangan desa dan menjadi referensi bagi penelitian

terkait.

TINJAUAN PUSTAKA

Proses Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Desa

Dalam pasal 16 ayat 1 Peraturan Menteri dalam Negeri nomor 37 Tahun

2007, mengatur mengenai penetapan pertanggungjawaban pelaksanaan APB

Desa. Proses laporan pertanggungjawaban tersebut dimulai dengan sekertaris desa

menyusun rancangan peraturan desa tentang pertanggungawaban APB Desa dan

rancangan keputusan kepala desa tentang petangungjawaban kepala desa. Setelah

itu, sekertaris desa menyampaikan kepada kepala desa untuk dibahas bersama

dalam BPD. Berdasarkan keputusan kepala desa dan BPD, maka rancangan

peraturan desa tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APB Desa dapat

ditetapkan menjadi peraturan desa. Jangka waktu penyampaian dilakukan paling

lambat (1) satu bulan setelah anggaran berakhir. Dalam pasal 17 Permendagri

nomor 37 tahun 2007 dinyatakan bahwa persyaratan desa tentang

pertangungjawaban pelaksanaan APB Desa dan keputusan kepala desa tentang

keterangan pertanggungjawaban kepala desa, disampaikan kepada

Bupati/Walikota melali Camat. Waktu penyampaiaan paling lambat tujuh hari

kerja setelah peraturan desa ditetapkan. Laporan pertanggungjawaban keuangan

desa terdiri dari laporan pertangungjawaban penerimaan dan pengeluaran.

Page 19: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

4

Dalam panduan APB Desa Partisipatif oleh Aji (2014), Pasal 16 ayat 1

Peraturan Menteri dalam Negeri tahun 2007 tersebut kemudian dijabarkan.

Menurut Aji (2014) alur penyusunan laporan pertanggungjawaban dimulai dengan

menyusun perhitungan APB Desa. Perhiungan APB Desa dibagia atas

perhitungan pendapatan, belanja dan pembiayaan. Pendapata Desa meliputi

Pendapatan Asli Desa (PADes), Bagi hasil pajak Kabupeten/Kota, Bagian dari

retribusi Kabupaten/Kota, Alokasi Dana Desa (ADD), Bantuan Kauangan

Pemerintah, Hibah, dan sumbangan. Belanja Desa terbagi atas dua yaitu belanja

langsung dan belanja tidak langsung. Belanja langsung meliputi belanja

pegawai/penghasilan tetap, belanja barang dan jasa dan belanja modal sedangkan

belanja tidak langsung meliputi belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan

sosial, belanja bantuan keuangan dan belanja tak terduga. Pembiayaan desa tediri

dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Penerimaan

pembiayaan mencakup sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA) tahun

sebelumnya, pencairan dana cadangan dan hasil penjualan kekayaan desa yang

dipisahkan. Sedangkan pengeluaran pembiayaan mencakup pembentukan dana

cadangan dan penyertaan modal desa.

Dokumen yang digunakan dalam perhitungan adalah buku kas dan buku kas

pembantu perincian objek. Buku kas dan buku kas pembantu perincian objek

pendapatan digunakan untuk perhitungan pendapatan sedangkan buku kas dan

buku kas perincian obyek pengeluaran/belanja digunakan untuk perhitungan

Belanja. Sekertaris desa mengkomplikasi kedua perhitungan pendapatan dan

pengeluaran menjadi draft rancangan perhitungan APB Desa. Draft rancangan

perhitungan APB Desa kemudian dibawa dalam musyawarah anggaran yang

selanjutnya jika disetujui maka akan menjadi rancangan perhitungan RAPB Desa.

RAPB Desa tersebut kemudian diserahkan ke BPD dan setelah BPD menyetujui

RAPB Desa tersebut maka jadilah Perhitungan APB Desa. Proses penyusunan

perhitungan, penyusunan pertanggungjawaban, penyampaian laporan

pertanggungjawaban realisasi anggaran sampai laporan realisasi APB Desa.

Berikut adalah penjelasan alur penyusunan laporan pertanggungjawaban

keuangan desa:

Page 20: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

5

Menyusun Perhitungan Pendapatan Desa

1. Periksa dan teliti kembali berapa target pendapatan desa pada perdes

perubahan APB Desa

2. Periksa dan hitung pendapatan desa pada buku kas, Buku kas bantu

penerimaan

3. Kumpulkan dan jumlahkan sesuai rekening APB Desa

4. Masukan dalam Format Perhitungan APB Desa pada kolom realisasi

Menyusun Perhitungan Belanja Desa

1. Periksa dan teliti kembali berapa target belanja desa pada perdes

perubahan APB Desa

2. Periksa dan hitung belanja desa pada buku kas, dan Buku kas bantu

belanja

3. Kumpulkan dan jumlahkan sesuai rekening pada APB Desa

4. Masukan dalam Format Perhitungan APB Desa pada kolom realisasi

Menyusun Perhitungan Pembiayaan Desa

1. Periksa dan teliti kembali berapa target Pembiayaan desa pada perdes

perubahan APB Desa

2. Periksa dan hitung belanja desa pada buku kas, dan Buku kas bantu

Pembiayaan

3. Masukan dalam Format Perhitungan APB Desa pada kolom realisasi.

Pelaporan Realisasi APB Desa

1. Kepala Desa menyampaikan laporan realisasi pelaksanaan APB Desa

kepada bupati/walikota setiap semester tahun berjalan.

2. Laporan sebagaimana untuk semester pertama disampaikan paling lambat

pada akhir bulan Juli tahun berjalan.

3. Laporan untuk semester kedua disampaikan paling lambat pada akhir

bulan Januari tahun berikutnya.

Page 21: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

6

Menyusun Pertanggungjawaban Anggaran Desa

Menurut Lembaga Administrasi Negara dan Badan Pengawasan Keuangan

dan Pembangunan RI ( 2000:12 ), akuntabilitas adalah kewajiban untuk

memberikan pertanggungjawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja dan

tindakan seseorang/pimpinan suatu unit organisasi kepada pihak yang memiliki

hak atau yang berwenang meminta pertanggungjawaban. Akuntabilitas adalah hal

yang penting untuk menjamin nilai-nilai seperti efisiensi, efektifitas, reliabilitas

dan prediktibilitas. Suatu akuntabilitas tidak abstrak tapi konkrit dan harus

ditentukan oleh hukum melalui seperangkat prosedur yang sangat spesifik

mengenai masalah apa saja yang harus dipertanggungjawabkan.

1. Bendahara Desa menutup buku kas pada tanggal 31 Desember tahun

berjalan dengan dibuatkan berita acara penutupan.

2. Bendahara Desa menyampaikan pertanggungjawaban keuangan ahkir

tahun kepada Kepala Desa melalui PTPKD selambat-lambatnya tanggal

10 bulan berikutnya. Pertanggungjawaban sebagai bahan penyusunan

Rancangan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APB Desa

3. Sekretaris Desa selaku PTPKD menerima, meneliti pertanggungjawaban

keuangan akhir tahun bendahara dan menyusun Rancangan Peraturan

Desa tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APB Desa dan Rancangan

Keputusan Kepala Desa tentang Keterangan Pertanggungjawaban Kepala

Desa. Pertanggungjawaban Pelaksanaan APB Desa merupakan laporan

Realisasi APB Desa.

4. Sekretaris Desa menyampaikan Rancangan Peraturan Desa tentang

Pertanggungjawaban Pelaksanaan APB Desa dan Keputusan Kepala Desa

tentang Rancangan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa kepada

Kepala Desa untuk dibahas bersama BPD.

5. Rancangan peraturan desa tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APB

Desa dan keputusan kepala desa kemudian dimusyawarahkan dalam

musyawarah desa.

6. Kepala Desa menyampaikan rancangan Peraturan Desa tentang

Pertanggungjawaban Pelaksanaan APB Desa dan Rancangan Keputusan

Kepala Desa tentang Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa

kepada BPD untuk dibahas bersama dalam rangka memperoleh

persetujuan bersama.

Page 22: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

7

7. Penyampaian rancangan paling lambat 1 (satu) bulan setelah tahun

anggaran berakhir.

8. Rancangan Keputusan Kepala Desa tentang Keterangan

Pertanggungjawaban Kepala Desa, setelah dimusyawarahkan ditetapkan

menjadi Keputusan Kepala Desa

9. Rancangan Peraturan Desa tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APB

Desa setelah dibahas dan mendapat persetujuan BPD ditetapkan menjadi

Peraturan Desa tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APB Desa.

10. Penetapan Peraturan Desa paling lambat bulan Januari setelah tahun

anggaran berakhir.

11. Keterangan pertanggungjawaban Kepala Desa merupakan Laporan

Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa yang dibuat pada Akhir

Tahun Anggaran.

Penyampaian Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Desa

1. Peraturan Desa tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APB Desa dan

Keputusan Kepala Desa tentang Keterangan Pertanggungjawaban Kepala

Desa disampaikan kepada Bupati melalui Camat.

2. Waktu penyampaian paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah ditetapkan

3. Peraturan Desa tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APB Desa dan

Keputusan Kepala Desa tentang Keterangan Pertanggunjawaban Kepala

Desa yang disampaikan kepada Bupati untuk dievaluasi sebagai bahan

pelaksanaan pembinaan.

Syachbrani (2012) menyatakan bahwa secara umum, tujuan laporan keuangan

disusun adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban entitas ekonomi atas

penggunaan dan pengelolaan sumber daya yang dimiiki dalam suatu periode

tertentu. Oleh karena itu laporan keuangan desa berfungsi sebagai alat evaluasi

karena menyediakan informasi posisi keuangan entitas tersebut serta

menunjukkan kinerja yang telah dilakukan nantinya akan menjadi bahan

pertimbangan dalam pengambilan keputusan bagi kepala desa sendiri maupun

pemangku kepentingan lainnya (Pemerintah, BPD, dan masyarakat). Adapun

manfaat penting dari laporan pertanggungjawaban keuangan desa bagi desa

Page 23: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

8

menurut syachbrani (2012) yaitu: 1) Mengetahui tingkat efektivitas, efisiensi, dan

kebermafaatan pengelolaan sumber daya ekonomi oleh pemerintah desa dalam

satu tahun anggran; 2) Sebagai sarana pengendalian terhadap kemungkinan

terjadinya praktik penyalahgunaan ataupun penyimpangan sumber-sumber

ekonomi yang dimiliki desa; 3) Sebagai wujud riil implementasi asas transparansi

dan akuntabilitas yang dimanfaatkan dalam perundangan.

Akuntabilitas

Dalam rangka mewujudkan tata kelola yang baik (good governance)

dalam penyelenggaraan desa, penelolaan keuangan desa dilakukan berdasarkan

prinsip akuntabel, transparan dan partisipatif. Subroto (2009) menjelaskan bahwa

akuntabilitas adalah prinsip pertanggungjawaban publik yang berarti bahwa

proses penganggaran mulai dari perencanaan, penyusunan, pelaksanaan harus

benar-benar dapat dilaporkan dan dipertanggungjawabkan kepada DPRD dan

masyarakat.

Ghartey (1987) mendefinisikan bahwa akuntabilitas ditunjukkan untuk

mencari jawaban atas pertanyaan yang berhubungan dengan pengawasan yaitu

apa, siapa, ke mana, yang mana, dan bagaimana suatu pertanggugjawaban harus

dilaksanakan. Dari penjelasan ini pemerintah Desa diharuskan mampu

mengerjakan semua tanggungjawabnya serta memperlihatkan bagaimana proses

pertangungjawaban atas kinerja dan pengelolaan keuangan yang dilakukan

pemerintah desa.

Madiasmo (2005) menyatakan bahwa akuntabilitas bertujuan untuk

memberikan informasi yang memunkinkan bagi manajer untuk melaporkan

pelaksanaan tanggungjawab mengelolah secara tepat dan efektif program dan

sumber daya yang menjadi wewenangnya dan memungkinkan bagi para pegawai

pemerintah untuk melaporkan kepada publik atas hasil operasi pemerintah dan

dana publik.

Undang-undang nomor 28 tahun 2000 menyatakan bahwa akuntabilitas

adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan penyelenggara Negara harus

dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagi pemegang

Page 24: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

9

kedaulatan tertingi Negara sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang

berlaku.

Mardismo (2004) menyatakan bahwa akuntabilitas publik keuangan

daerah adalah pemberian informasi dan pengungkapan (discousure) atas aktivitas

dan kinerja keuangan daerah kepada semua pihak yang berkepentingan

(stakeholder) sehingga hak-hak pubik yaitu hak untuk tahu (right to know), hak

untuk diberi informasi (right to keep information), dan hak untuk didengar

aspirasinya (right to be heard and to be listened to) dapat dipenuhi.

Transparansi

Dalam pasal 4 ayat 7 Peraturan Menteri dalam Negeri nomor 13 tahun

2006 tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah, yang dimaksud dengan

transparan adalah prinsip keterbukaan yang memungkinkan masyarakat untuk

mengetahui dan mendapatkan akses informasi seluas-luasnya tentang keuangan

daerah.

Direktorat Pemerintah Desa dan Kelurahan (2007), transparansi berarti

terbukanya akses bagi semua pihak yang berkepentingan terhadap setiap

informasi mengenai kebijakan, keuangan dan pelayanan. Transparansi tentu

mengurangi tingkat ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan dan

implementasi kebijakan Desa, termasuk alokasi anggaran Desa, Sebagai sebuah

media akuntabilitas, transparansi dapat membantu mempersempit peluang korupsi

di kalangan pamong desa karena terbukanya segala proses pengambilan

keputusan oleh masyarakat luas. Pengelolaan keuangan daerah yang transparan

dan berkualitas juga merupakan salah satu unsur penting dalam mewujudkan tata

pemerintahan yang bersih dan akuntabel. Untuk itu, menjadi tugas semua pihak

terkait untuk melaksanaan upaya menyeluruh memperbaiki kualitas penyusunan

dan penyajian laporan keuangan pemerintah.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian desktiptif kualitiatif. Penelitian

Kualitiatif ini bersifat study kasus yang bertujuan untuk memperoleh gambaran

seutuhnya mengenai pelaporan pertanggungjawaban keuangan desa. Tahapan

Page 25: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

10

dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kesesuaian antara undang-

undang yang berlaku dan memperoleh gambaran seutuhnya mengenai proses

pelaporan pertanggungjawaban keuangan di Desa.

Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber data penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data

primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber aslinya yang menjadi

objek penelitian. Dalam hal ini data yang diperoleh peneliti dari hasil wawancara

kepada Kepala Desa Bejalen, bendahara Desa, Sekertaris Desa dan Kaur Desa.

Serta wawancara kepada pihak lain seperti Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

dan perwakilan warga Desa Bejalen yang dalam hal ini akan diwakili oleh

beberapa ketua RT dari 2 RW yang ada. Penelitian ini menggunakan metode

wawancara semi terstruktur dimana pelaksanaannya lebih bebas. Tujuannya untuk

menemukan permasalahan lebih terbuka, dimana pihak informan dimintai

pendapatnya terkait dengan proses pelaporan pertanggungjawaban. Data sekunder

yang digunakan berupa laporan-laporan dan arsip yang relevan. Peneliti

memanfaatkan arsip atau data yanng berhubungan dengan laporan

pertanggungjawaban keuangan Desa Bejalen. Catatan berupa notulen

musyawarah, laporan pelaksanaan program kegiatan, APBDes, Peraturan Desa

tentang APBDes, serta dokumen-dokumen lainnya terkait laporan

pertanggungjawaban keuangan Desa. Sumber data berupa literatur perudang-

undangan yang berlaku, serta hasil dari wawancara terkait pertanggungjawaban

keuangan Desa.

Teknik Analisis Data

Tahapan analisis data yang dilakukan peneliti yaitu: 1) Memilih hal-hal

pokok, memfokuskan pada hal yang penting, dicari tema dan polanya dan

membuang hal-hal yang tidak diperlukan. Reduksi data dilakukan selama

pengumpulan data berlangsung, setelah penelitian lapangan, sampai laporan akhir

tersusun. Dalam tahap ini, dari data yang dihimpun sebelumnya, peneliti akan

menyederhanakan dan akan membandingkan data yang diperoleh dengan

peraturan yang ada; 2) Penyajian data dilakukan dari data yang sudah dirangkum

dan dijelaskan untuk menggambarkan proses pelaporan pertanggungjawaban

keuangan Desa di Desa Bejalen, Ambarawa. Penyajian kemudian dijelaskan

Page 26: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

11

dalam bentuk teks atau bersifat naratif; 3) Penarikan kesimpulan dalam penelitian

kualitatif akan menjawab rumusan masalah di awal. Dalam penelitian ini,

kesimpulan akan menjawab tentang proses pelaporan petanggungjawaban

keuangan Desa bejalen dengan melihat kesesuaian, ketidak sesuaian dengan

Undang-Undang dan kendala yang dihadapi.

DATA DAN ANALISIS

Gambaran Umum

Desa Bejalen merupakan salah satu desa yang terletak di kawasan

pinggiran Rawa Pening Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang Provinsi

Jawa Tengah. Desa Bejalen berbatasan dengan Kelurahan Lodoyong, Kelurahan

Kupang dan Kelurahan Tambakboyo di sebelah utara, Desa Banyubiru di sebelah

selatan, Kelurahan Pojoksari di sebelah Barat dan Desa Tuntang di sebelah timur.

Desa Bejalen hanya mempunyai luas wilayah sebesar 470,720 ha dan terbagi

menjadi 2 Dusun yaitu Dusun Bejalen Barat dan Dusun Bejalen Timur.

Pembagian wilayah RT dan RW sebagaimana terdapat pada tabel dibawah ini.

Tabel 1

Pembagian RT dan RW di Desa Bejalen

NO Dusun Jumlah RT dan Rw Pembagian RT

1 Bejalen Timur 5 RT dan 2 RW RW 01: RT 01, 02, 03

RW 02: RT 04, 05

2 Bejalen Barat 5 RT dan 2 RW RW 03: RT 06, 07

RW 04: RT 08, 09, 10

Sumber: Kantor Desa Bejalen Tahun 2014

Jumlah penduduk Desa Bejalen sebanyak 1.717 jiwa, yang terdiri dari

51% (881 jiwa) penduduk perempuan, dan 49% (836 jiwa) penduduk laki-laki

(Lihat Lampiran 1). Berdasarkan tingkat pendidikan sebanyak 30% (516) hanya

lulusan SD, 20% (333) lulusan SMP, sedangkan 16% (268) orang tidak sekolah

atau belum sekolah seperti yang terdapat pada tabel 2 berikut ini.

Page 27: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

12

Tabel 2

Jumlah Penduduk Menurut Jenjang Pendidikan (Umur 5 Tahun Keatas)

No Jenjang Pendidikan Jumlah %

1 Tidak Sekolah/ Belum Sekolah 268 16

2 Belum Tamat SD 85 5

3 Tamat SD 516 30

4 Tamat SMP 333 20

5 Tamat SMA 445 26

6 Tamat Akademik/ Perguruan Tinggi 56 3

Jumlah 1.703 100%

Sumber : RPJM Desa Bejalen Tahun 2015

Pada Tahun 2011, Desa Bejalen menjadi salah satu dari 569 desa yang

direalisasikan menjadi desa wisata (Laporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian

Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun 2011) sehingga pencanangan sebagai desa

wisata bukan keinginan dari masyarakat Desa Bejalen tapi berdasarkan instruksi

dari pemerintah seperti yang dikatakan oleh Kepala Desa berikut ini.

“Sejak tahun 2011 Desa Bejalen telah menjadi desa wisata. Hal ini bukan

keinginan dari masyarakat tetapi lebih kepada program dari Pemerintah

Pusat bahwa setiap Kabupaten di Indonesia harus ada desa wisata.

Sehingga dari Pemerintah Kabupaten Semarang, menunjuk Desa Bejalen

sebagai desa wisata. Namun alasannya mengapa desa ini ditenjuk, dari

desa tidak mengetahui.”

Pencanangan sebagai desa wisata merupakan program dari Kementerian

Kebudayaan dan Pariwisata tentang PNPM Mandiri Pariwisata pada tahun 2011.

Program ini merupakan program penanggulangan kemiskinan yang ditujukan

kepada masyarakat miskin di desa wisata, desa sekitar daya tarik dan desa sekitar

usaha pariwisata. Tujuan PNPM Mandiri Pariwisata sebagai berikut: (1)

Meningkatkan keberdayaan dan kemandirian masyarakat dalam menanggulangi

kemiskinan; (2) Meningkatkan kemampuan kreatifitas masyarakat untuk

memberdayakan dirinya sendiri; (3) Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah

dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama masyarakat miskin

melalui kebijakan pembangunan kepariwisataan; (4) Membangun kemitraan lintas

Page 28: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

13

sektor untuk melakukan akselerasi pembangunan kepariwisataan. Desa Bejalen

ditetapkan sebagai desa wisata karena terletak di sekitar objek wisata Kecamatan

Ambarawa diantaranya Kampoaeng Rawa, Museum Kereta Api ambarawa,

monumen Palagan dan Goa Maria Kerep Ambarawa.

Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Desa

Penyusunan Laporan Bulanan

Sesuai dengan Panduan Penyusunan APB Desa, laporan

pertanggungjawaban keuangan dimulai dari penyusunan perhitungan APB Desa

dimana perhitungan ini meliputi perhitungan pendapatan desa, perhitungan

belanja desa, dan menyusun perhitungan pembiayaan desa.

Penyusunan perhitungan APB Desa dilakukan oleh sekertaris desa selaku

PJOK (Penanggungjawab Operasional Keuangan) dimana hal ini mencakup

beberapa tahapan. Pertama sekertaris desa memeriksa dan meneliti kembali

berapa target pendapatan, target belanja dan target pembiayaan desa pada

peraturan desa perubahan APB Desa hal ini diungkapkan KA UR (Kepala

Urusan) pemerintahan yang merangkap sebagai sekertaris desa dan didukung oleh

data sekunder berupa bukti pemeiksaan terhadap buku kas (Lampiran 2) berikut.

“ Iya, saya setiap kali sudah mau habis bulan pasti memeriksa dan meneliti

kembali berapa target pendapatan, target belanja dan target pembiayaan

desa sampe saat ini, jadi nanti dilihat sama peraturan desa ada perubahan

atau tidak.”

Setelah tahap penyusunan pemeriksaan dan penelitian kembali terhadap target

pendapatan, belanja dan pembiayaan selesai maka tahap selanjutnya yaitu

sekertaris desa memeriksa dan menghitung pendapatan, belanja dan pembiayaan.

Untuk perhitungan pendapatan pemeriksaan dan perhitungan dilakukan pada buku

kas dan buku kas bantu pendapatan, untuk belanja pemeriksaan dan perhitungan

yang dilakukan pada buku kas dan buku kas bantu belanja, untuk pembiayaan

pemeriksaan dan perhitungan menggunakan buku kas dan buku kas bantu

pembiayaan setelah itu dijumlahkan sesuai rekening APB Desa dan dimasukkan

dalam format perhitungan APB Desa. Hal ini diungkapkan KA UR pemerintahan

Page 29: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

14

yang merangkap sebagai sekertaris desa dan didukung oleh data sekunder berupa

bukti pemeiksaan terhadap buku kas (Lampiran 2) berikut.

“Iya pasti setelah memeriksa dan meneliti kembali target pendapatan,

belanja dan pembiayaan desa, saya juga memeriksa dan menghitung

pendapatan, belanja dan pembiayaan desa pada buku kas dan buku kas

pembantu pendapatan, belanja dan pembiayaan, setelah selesai lalu

kemudian dijumlahkan sesuai dengan rekening. Untuk format

perhitungannya langsung dimasukkan dalam kolom realisasi pada format

perhitungan APB Desa ini dilakukan setiap setiap bulannya dengan

pencatatan harian dan mingguan yang ada.”

Berdasarkan data yang diperoleh dari informan diatas dan dari data

sekunder yang ada bisa dikatakan bahwa penyusunan perhitungan APB desa di

Desa Bejalen sudah sesuai dengan alur penyusunan perhitungan APB Desa

dimana sekertaris desa telah memeriksa dan menghitung pembiayaan dan belanja

desa. Pemeriksaan tersebut menggunakan data berua buku kas umum dan buku

kas pembantu penerimaan, pengeluaran, dan pembiayaan.

Pelaporan Realisasi APB Desa

Kepala Desa menyampaikan laporan realisasi pelaksanaan APB Desa

kepada Bupati/Walikota setiap semester tahun berjalan. Hal ini disampaikan oleh

Ka Ur Umum Desa Bejalen sebagai berikut dan didukung oleh data sekunder

berupa laporan pertanggungjawaban per semester yakni bulan juli untuk semester

pertama dan bulan desember untuk semester kedua.

“Untuk pelaporan realisasi APB Desa dilakukan sebanyak dua kali,

laporan tersebut merupakan laporan persemester. Semester pertama

biasanya kami akan menyampaiakan laporan sekitar bulan juni atau juli

untuk semeter kedua sekitar bulan januari itu menurut aturan tapi kita

biasa terlambat juga. Laporan tersebut akan diserahkan ke Pemerintah

Kabupaten”

Page 30: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

15

Pelaporan realisasi APB Desa di Desa Bejalen sudah sesuai dengan

panduan APB Desa Partisipatif yang menyebutkan bahwa pelaporan realisasi

harus dilakukan sebanyak dua kali dalam satu tahun anggaran. Laporan semester

pertama dilakukan paling lambat bulan juli dan untuk semester kedua dilakukan

paling lambat pada bulan desember. Laporan realisasi tersebut berisi tentang

pertanggungjawaban penggunaan APB Desa dan disampaikan kepada Bupati

melalui camat. Pemerintah desa telah melakukan pelaporan realisasi sebanyak dua

kali setiap satu tahun anggaran. Laporan realisasi tersebut merupakan laporan

persemesternya yang diserahkan kepada Bupati dimana laporan tersebut berisi

tentang pertanggungjawaban penggunaan APB Desa.

Menyusun Pertanggungjawaban Anggaran Desa

Berdasarkan keterangan pemerintah Desa, BPD dan ketua RT, laporan

pertanggungjawaban desa merupakan hal yang sangat penting untuk mengetahui

penggunaan anggaran dan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada

pemerintah kabupaten maupun kepada masyarakat. Seperti yang terlihat pada

tabel 3 berikut ini.

Tabel 3

Pentingnya Laporan Pertanggungjawaban

Narasumber Pernyataan

Kepala Desa Penting sekali, pentingnya dalam arti untuk mengatakan kepada

masyarakat bahwa program telah dilaksanakan walaupun

masyarakat cenderung mengukur terlaksananya program dari

bentuk fisik saja tapi kan pertanggungjawaban tertulis tetap harus

ada, ini buat bukti bahwa laporan tertulis mengenai

pertanggungjawaban pelaksanaan sudah dilakukan.

KaUr

Pembangunan

Penting sekali karena merupakan laporan pertanggungjawaban,

setiap kegiatan harus dicatat dan dilaporakan baik kepada kepala

desa, camat, bupati maupun masyarakat.

PLT Sekertaris Kalau saya itu sangat penting ya karena itu merupakan bukti

otentik dari penggunaan keuangan tersebut sehingga nanti bisa

dibuktikan kalau keuangan tersebut benar-benar digunakan sesuai

dengan rencana.

Ketua BPD Sangat penting masalahnya ketika suatu saat dari pihak

pemerintah, melalui kecamatan, atau melalui Bapermasdes

menanyakan kepada saya otomatis paling tidak saya tahu bisa

menjawab apa yang menjadi pertanyaan mereka.

Ketua RT 10 Penting untuk mengetahui penggunaan dana dan pelaksanaan

kegiatan.

Sumber: Hasil Wawancara Pemerintah desa, BPD dan Ketua RT

Page 31: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

16

Berdasarkan panduan penyusunan pertanggungjawaban APB Desa, tahap

penyusunan pertanggungjawaban dimulai dari tahap bendahara desa menutup

buku kas pada tanggal 31 desember tahun berjalan dengan dibuatkan berita

acara penutupan. Hal tersebut disampaikan oleh Ka Ur Pembanguan yang

sekaligus merupakan PJAK (Penanggungjawab Administrasi Keuangan) berikut

ini dan didukung oleh dokumen bukti penutupan buku kas (Lampiran 2) berikut.

“Setiap tanggal 31 pasti akan dilakukan penutupan buku kas oleh

bendahara dan dibuatkan berita acara hanya saja sekarang ini dari

kecamatan dan kabupaten mengatakan bahwa tidak perlu lagi membuat

berita acara penutupan karena dianggap terlalu repot sehingga yang saat

ini dibuat itu register penutupan kas meskipun demikian kami tetap

membuat berita acara namun hanya berupa ringkasan. Hal tersebut bisa

dibuktikan melalui data sekunder berupa register penutupan buku kas dan

berita acara yang terdapat pada laporan pertanggungjawaban keuangan

Desa Bejalen”

Setelah tahap penutupan buku kas, tahap selanjutnya adalah penyampaian

pertanggungjawaban akhir tahun kepada Kepala Desa melalui PTPKD (Pelaksana

Teknis Pengelolaan Keuangan Desa) selambat-lambatnya tanggal 10 bulan

berikutnya hal tersebut disampaikan oleh Ka Ur Pembanguanan berikut ini.

“Iya pasti itu setelah selesai menutup buku kas, pertanggungjawaban akhir

tahun akan langsung disampaikan kepada kepala desa melalui sekertaris

desa selaku PJOK tidak lewat dari tanggal 10 seperti aturan.”

Tahap selanjutnya yaitu sekertaris desa selaku PTPKD menerima,

meneliti pertanggungjawaban keuangan akhir tahun bendahara dan menyusun

Rancangan Peraturan Desa tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APB Desa

dan Rancangan keputusan kepala desa tentang keterangan pertanggungjawaban

kepala desa. Seperti yang disamapaikan oleh beberapa informan pada tabel 4

berikut.

Page 32: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

17

Table 4

Penerimaan dan Penelitian Laporan Pertanggungjawaban akhir bendahara

Narasumber Pernyataan

PLT sekertaris Menerima dan meneliti pertanggungjawaban akhir bendahara,

caranya membandingkan buku kas harian dan buku kas

bulanan dengan pertanggungjawaban dari bendahara.

Iya pasti menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang

pertanggungjawaban pelaksanaan APB Desa dan Rancangan

keputusan kepala desa tentang keterangan

pertanggungjawaban kepala desa. Formatnya sudah ada dari

kabupaten jadi tinggal dimasukkan saja berdasarkan kolom.

KA UR Umum Sekertaris desa pasti menerima dan meneliti kembali, jadi

nantinya setelah menerima sekertaris desa kemudian

mencocokkan dengan buku kas harian dan buku kas mingguan,

setelah balance baru diserahkan ke kepala desa sebagai

rancangan peraturan desa soal pertanggungjawaban APB Desa

tapi kalau belum balance maka akan dilakukan pencocokan

dengan bukti-bukti lain seperti nota dan kwitansi.

Sumber: Hasil Wawancara Pemerintah Desa

Tahapan selanjutnya adalah sekertaris desa menyampaikan Rancangan

Peraturan Desa tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APB Desa dan

keputusan kepala tentang rancangan keterangan pertanggungjawaban kepala desa

kepada kepala desa. Hal ini disampaikan oleh kepala Desa berikut ini.

“Sekertaris desa pasti menyampaikan rancangan Peraturan Desa tentang

pertanggungjawaban pelaksanaan APB Desa dan Rancangan keputusan

kepala desa tentang keterangan pertanggungjawaban kepala desa kepada

kepala desa untuk selanjutnya dibahas bersama dengan BPD.”

Setelah kepala desa menerima rancangan Peraturan Desa tentang

pertanggungjawaban pelaksanaan APB Desa dan Rancangan keputusan kepala

desa tentang keterangan pertanggungjawaban kepala desa maka tahap selanjutnya

adalah penyampaian kedua rancangan tersebut untuk dibahas bersama dengan

BPD dalam rangka memperoleh persetujuan bersama seperti yang disampaikan

oleh Kepala Desa Bejalen berikut ini.

“Jadi rancangan dulu diserahkan ke BPD nanti kita tentukan tanggalnya

kapan lalu kita bahas dan akhirnya untuk menuju ke bukan lagi rancangan

Page 33: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

18

peraturan pertanggungjawaban dan keterangan tapi peraturan

pertanggungjawaban pelaksanaan APB Desa dan Keputusan kepala desa

baru diserahkan ke kecamatan kemudian ke pemerintah kabupaten lalu

diundangkan lolos atau tidak.”

Penyampaian rancangan paling lambat 1 (satu) bulan setelah anggaran

berakhir, kemudian setelah rancangan Keputusan kepala desa tentang keterangan

pertanggungjawaban dimusyawarahkan ditetapkan menjadi keputusan kepala desa

dan rancangan peraturan desa tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APB

Desa setelah dibahas dan mendapat persetujuan BPD ditetapkan menjadi

peraturan desa tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APB Desa. Hal ini

disampaikan oleh ketua BPD berikut ini.

“Jadi penyampaian rancangan pertanggungjawaban ke BPD itu biasanya

tepat waktu tapi tidak jarang juga lewat dari satu bulan setelah anggaran

berakhir, nanti setelah kedua rancangan pertanggungjawaban itu dibahas

dan disetujui maka baru boleh ditetapkan sebagai Keputusan Kepala desa

dan menjadi Peraturan desa tentang pelaksanaan pertanggungjawaban

pelaksanaan APB Desa.

Dalam panduan penyusunan pertanggungjawaban penetapan peraturan

desa paling lambat bulan januari setelah tahun anggaran berakhir namun untuk

penetapan peraturan di Desa Bejalen pada prakteknya kadang molor seperti yang

dikatakan Kepala Desa berikut ini.

“Kalau prakteknya kadang molor, tapi kalau juklaknya 1 bulan. kendala

memang banyak sekali terutama SDM artinya sekarang kan jamannya

komputer semua, ini memang sangat menentukan untuk pelaksanaan atu

pengSPJan ini benar-benar ada kendala distu. Yang kedua ini kendalanya

juga dilapangan masalah perhitungan, membuat perhitungan terutama

pasir kan kurang tepat harga, pangajuannya beberapa bulan baru

alokasinya jadi biasanya sudah terjadi perubahan harga misalnya semen

harganya 54 belum termasuk pajak sedangkan indek dari kabupaten 48

Page 34: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

19

jadi harus di musayawarakan dan menanyakan. Ini bisa dijadikan temuan

padahal harga di lapangan begitu.”

Berdasarkan keterangan dari semua informan menyatakan bahwa laporan

pertanggungjawaban merupakan hal yang sangat penting untuk dapat menilai

kinerja pemerintah desa dan sebagai sarana pertanggungjawaban pelaksanaan

anggaran dan kegiatan kepada pemerintah Kabupaten dan masyarakat luas.

Laporan pertanggunggungjawaban juga merupakan bentuk pengendalian terhadap

kemungkinan penyelewengan anggaran. Berdasarkan data-data tersebut diatas

terlihat bahwa secara umum proses penyusunan pertanggungjawaban anggaran

desa telah sesuai dengan panduan penyusunan pertanggungjawaban anggaran

desa, meskipun masih terdapat kekurangan yaitu ketidak tepatan waktu dalam

penyusunan laporan pertanggungjawaban.. Pada tahap penyampaian rancangan

Peraturan Desa tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APB Desa dan

Rancangan keputusan kepala desa tentang keterangan pertanggungjawaban kepala

desa kepada BPD kadang kala terjadi keterlambatan yang disebabkan oleh

minimnya kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki pemerintah Desa

Bejalen dalam mengoperasikan komputer.

Berbeda dengan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh handika (2015)

yang menyatakan bahwa format penyusunan rancangan APB Desa kadang kala

memiliki format penyusunan yang berbeda antara di kabupaten dan di kecamatan.

Untuk format penyusunan laporan pertanggungjawaban tidak mengalami

perbedaan yang menyebabkan pengembalian karena perbedaan format. Format

yang digunakan oleh Desa Bejalen dalam proses penyusunan pertanggungjawaban

anggaran merupakan format satu-satunya yang diberikan dari kabupaten. Dari

kabupaten juga memberikan pelatihan-pelatihan teknis dan Bimtek (Bimbingan

Teknis) mengenai penyusunan laporan pertanggungjawaban anggaran.

Penyampaian Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Desa

Penyampaian laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APB Desa dan

Keputusan Kepala Desa tentang Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa

disampaikan kepada Bupati melalui Camat. Hal ini sebagai bentuk

pertanggungjawaban pemerintah Desa Bejalen terhadap pelaksanaan anggaran

Page 35: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

20

dan kegiatan yang telah dilakukan seperti yang dikatakan oleh Bapak Nuwo

Sugiarto berikut ini.

“Laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APB Desa dan Keputusan

Kepala Desa tentang Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa

diserahkan ke Kabupaten melalui camat, jadi diperiksa dulu dikecamatan

kalau sudah tidak ada masalah langsung dikirim ke Kabupaten ini sebagai

bentuk pertanggungjawaban pemerintah terhadap pelaksanaan selama satu

tahun anggaran.”

Untuk waktu penyampaian diaturan mengatur paling lambat 7 (tujuh) hari kerja

setelah pertanggungjawaban pelaksanaan APB Desa dan Keputusan Kepala Desa

tentang Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa ditetapkan namun

realisasinya kadang terlambat seperti keterangan dari beberapa informan ditabel 5

berikut.

Tabel 5

Waktu Penyampaian Laporan

Narasumber Pernyataan

Kepala Desa Untuk penyampaian di fasilitasi tapi kalau terlambat kita kirim

sendiri kesana kalau di kabupaten batasnya paling lambat harus

masuk 10 januari meskipun masih banyak desa-desa yang

terlambat termasuk kami pernah beberapa kali terlambat.

Walaupun sebenarnya tidak boleh terlambat.

Ka Ur Umum Untuk ketepatan waktu kami sangat memperhatikan karena

kalau laporan belum jadi padahal batas waktunya sudah dekat

maka dari kecamatan dan kabupaten akan terus menagih namun

namanya juga kemampuan manusia terbatas jadi kadang molor.

BPD Pernah mengalami keterlambatan penyampaian.

Ka Ur

Pembangunan

Kalau penyampaian Laporan pertanggungjawaban kami pernah

terlambat beberapa kali namun kami juga pernah meraih

penghargaan peringkat pertama pada Tahun 2012 sebagai desa

yang berhasil mayampaikan laporan tepat waktu.

Sumber hasil wawancara Pemerintah Desa Bejalen

Peraturan Desa tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APB Desa dan

Keputusan Kepala Desa tentang Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa

yang disampaikan kepada Bupati akan dievaluasi oleh Bupati, bentuk evaluasinya

biasanya akan disampaikan langsung dari kabupaten biasanya berpengaruh

Page 36: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

21

terhadap anggaran untuk periode berikutnya seperti yang disampaikan oleh Bapak

Nuwo Sugiarto berikut.

“ Evaluasi dari Bupati bisanya diberi tahukan langsung dari kabupaten jadi

misalnya terjadi keterlambatan peyampaian laporan ke kabupaten maka

uang yang akan diterima untuk periode berikutnya pun akan terlambat

pencairannya”.

Berdasarkan keterangan dari semua informan diatas, dapat dikatakan

bahwa penyampaian laporan pertanggungjawaban anggaran yang meliputi

Peraturan Desa tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APB Desa dan

Keputusan Kepala Desa tentang Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa

telah disampaikan kepada Bupati sesuai dengan pasal 16 ayat 1 Peraturan menteri

dalam negeri nomor 37 Tahun 2007. Laporan pertanggungjawaban akhir ini

merupakan bagian dari pelaopran realisasi APB Desa yang dilakukan

persemesternya. Namun pada prakteknya terdapat kekurangan yaitu

keterlambatan penyampaian laporan pertanggungjawaban yang seharusnya paling

lambat disampikan pada tanggal 7 (tujuh januari). Keterlambatan tersebut

dikarenakan proses penyusunan yang membutuhkan waktu lama akibat kurangnya

keterampilan yang dimiliki oleh penrangkat desa bejalen seperti yang disebutkan

pada proses penyusunan laporan pertanggungjawaban. Akibat dari keterlambatan

tersebut berdampak pada pencairan dana untuk periode berikutnya yang akan cair

terlambat pula. Biasanya setelah sampai di Bupati tidak akan di evaluasi lagi

karena tahapan evaluasi sudah dilakukan ditingkat kecamatan sebelum diteruskan

ke Kabupaten.

Transparansi

Pemerintah Desa Bejalen telah melakukan upaya-upaya yang bertujuan

atau diharap kan mampu mewujudkan prinsip transparansi laporan

pertanggungjawaban keuangan dan kegiatan. Adapun upaya-upaya yang

dilakukan oleh pemerintah Desa Bejalen adalah memberikan informasi laporan

pertanggungjawaban pelaksanaan APB Desa melalui BPD, ketua RW dan ketua

RT untuk selanjutnya disampaikan kemasyarakat luas dalam pertemuan di

masing-masing RT serta terbukanya akses bagi mayarakat yang hendak bertanya

Page 37: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

22

langsung dengan datang kekantor desa atau menyampaikan melalui RT/RW

selaku perwakilan masyarakat. Namun usaha pemerintah untuk mewujudkan Desa

Bejalen yang transparan, tidak sejalan dengan antusiasme masyarakat terhadap

laporan pertanggungjawaban keuangan desa itu sendiri sebagaimana yang

terdapat pada table 6 pernyataan informan berikut ini:

Tabel 6

Upaya Transparansi Pemerintah Desa kepada Masyarakat

Narasumber Pernyataan

Kepala Desa Kami selalu terbuka soal keuangan desa, selain memberikan

laporan tertulis kepada BPD, RT dan RW untuk diteruskan ke

masyarakat kami juga terbuka bagi siapa pun yang

berkepentingan yang hendak bertanya langsung datang kekantor

desa. Namun kalau ditanya masalah minat masyarakat,

masyarakat desa cenderung tidak terlalu memperhatikan laporan

pertanggungjawaban secara tertulis maupun yang ditempel

dipapan pengumuman, bagi masyarakat Desa Bejalen yang

terpenting bagi mereka adalah bentuk fisiknya sudah ada atau

sudah selesai. Masyarakat desa juga beranggapan bahwa sudah

ada BPD, RT/ RW jadi mereka percaya dengan perwakilan

masyarakat tersebut tapi kita tetap berusaha memberikan

informasi dengan cara lisan ke masyarakat agar mereka tetap

mengetahui angaran-angaran yang diterima dan digunakan.

Sekertaris Desa Disini segala sesuatu pengeluaran dan lain sebagainya harus

transparan sehingga masyarakat bisa tahu terutama lewat BPD.

ketika sudah ada SPJ (Surat pertanggungjawaban) BPD akan

mendapat tembusan kemudian dsebarkan kepada masyarakat

sebagai bukti bahwa pelaporan tidak ada manipulasi.

Ketua RT 02 Kita dikumpulkan dibalai desa tiap kali LPJ jadi disana

diberikan fotocopyan yang berisi laporan pelakasanaan

anggaran dan kegiatan kemudian dijelaskan. Tapi kalau masalah

ketertarikan masyarakat desa, orang sini tidak terlalu berminat

untuk tahu pertanggungjawaban tertulisnya kayak apa yang

penting bentuknya udah.

Ketua RT 06 Pemerintah desa sudah transparan jadi selain dikasih fotocopyan

yang berisi laporan pelakasanaan anggaran dan kagiatan, juga

ditempel dipapan pengumuman.

BPD Semua kegiatan dan penggunaan dana pasti diberi tahu ke

masyarakat melalui pertemuan-pertemuan denganpemerintah

desa dan RT/RW.

Kaur

Pembanguanan

Kita pasti memberikan informasi yang terbuka kepada

masyarakat melalui BPD,RT/RW yang kemudian bertugas

untuk menyampaikan kepada masyarakat luas.

Sumber: Hasil Wawancara Pemerintah desa, Ketua RT Dan BPD.

Page 38: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

23

Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah Desa Bejalen dalam

mewujudkan prinsip transparansi yang baik sudah sesuai dengan Permendagri

pasal 4 ayat 7 nomor 13 tahun 2006 tentang pedoman pengelolaan keuangan

daerah. Cara yang dilakukan pemerintah desa Bejalen yaitu memberikan

informasi-informasi yang dianggap perlu bagi masyarakat Desa Bejalen sebagai

bukti pelaksanaan anggaran dan kegiatan. Bentuk penyampaian informasi yang

dilakukan oleh pemerintah yaitu secara lisan dan tulisan. Informasi mengenai

laporan pertanggungjawaban akhir diberitahu melalui RT/RW dan BPD.

Namun RT/RW dan BPD yang diharapkan mampu menyampaikan

informasi tersebut kepada masyarakat luas cenderung pasif. Minat masyarakat

desa untuk mengetahui pelaporan pertanggungjawaban di Desa Bejalen tergolong

sangat rendah. Masyarakat desa Bejalen mempunyai pemahaman bahwa yang

terpenting bagi mereka adalah bentuk fisik dari suatu pembangunan itu telah

selesai sehingga laporan pertanggungjawaban secara tertulis tidak lagi menjadi

penting. Disini peran RT/RW dan BPD selaku orang-orang yang dipercaya

masyarakat dan selaku perantara pemerintah kepada masyarakat harus lebih

berperan aktif dalam mensosialisasikan laporan pertanggungjawaban tersebut

kepada masyarakat.

Akuntabilitas

Sama seperti transparansi, pemerintah Desa Bejalen juga telah melakukan

upaya-upaya yang bertujuan atau diharapkan mampu mewujudkan prinsip dan

asas akutabilitas yang baik. Adapun upaya-upaya yang dilakukan adalah

memberikan informasi mengenai berapa uang yang diterima, berapa uang yang

digunakan, menyusun program apa yang akan dijalankan bersama dengan

masyarakat, melibatkan masyarakat dalam tiap pelaksanaan program

pembangunan yang juga sekaligus mangawasi pelaksanaan program dan

melibatkan masyrakat yang bekerja sebagai tukang dalam perhitungan

pelaksanaan anggaran suatu program. Semua bentuk kegiatan yang dilakukan

sebisa mungkin melibatkan masyarakat sebagai peranggungjawaban pemerintah

terhadap pemenuhan hak masyarakat yaitu hak untuk tahu, hak untuk diberi

informasi dan hak untuk didengar aspirasinya sebagaimana yang terdapat pada

table 7 pernyataan informan berikut ini.

Page 39: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

24

Tabel 7

Upaya Akuntabilitas Pemerintah Desa Bejalen

Narasumber Pernyataan

Kepala Desa Kami selaku pemerintah desa selalu melibatkan masyarakat

dalam tiap penyusunan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban

penggunaan anggran untuk suatu program sehingga hal ini bisa

kami pertanggungjawabkan dengan baik kepada mayarakat

karena ke ikut sertaan masyarakat didalmnya.

Ka Ur

Pembangunan

Tiap kali mau menyusun laporan pertanggung jawaban tiap

pelaksanaan program biasanya saya bekerja sama dengan tukang

yang bekerja untuk karena mereka juga yang ikut bersama

dengan kami untuk pencocokkan harga di pasaran dengan

standar harga yang diberikan dari kebupaten.

Sumber: Hasil Wawancara Pemerintah Desa.

Berdasarkan data-data tersebut diatas terlihat bahwa upaya-upaya yang

dilakukan pemerintah desa Bejalen dalam mewujudkan asas dan prinsip

akuntabilitas yang baik sudah sesuai dengan undang-undang nomor 28 tahun

2000. Hak-hak masyarakat yaitu hak untuk tahu, hak untuk diberi informasi dan

hak untuk didengar aspirasinya sudah bisa dipenuhi melalui upaya-upaya yang

dilakukan oleh pemerintah Desa Bejalen. Hak untuk tahu adalah hak yang

dimiliki masyarakat untuk mengetahui besarnya anggaran yang diterima maupun

yang digunakan untuk suatu kegiatan atau pembangunan tertentu. Hak untuk

diberi informasi yaitu masyarakat berhak diberikan informasi apapun terkait

penerimaan dan penggunaan anggaran serta informasi apapun yang dibutuhkan

oleh masyarakat. Hak untuk didengar aspirasinya merupakan hak yang dimiliki

masyarakat untuk mengeluarkan aspirasinya dan kemudian didengarkan untuk

selanjutnya dipertimbangkan.

Segala bentuk penerimaan anggaran, pembanguanan dan pengeluaran

anggaran bisa dipertanggungjawabkan kepada masyarakat, karena dalam proses

pembanguanan masyarakat turut dilibatkan dalam pencocokan harga dipasaran

dalam hal ini terutama tukang yang bekerja, dalam proses pembanguanan pun

Page 40: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

25

masyarakat turut terlibat langsung gotong-royong membantu menyelesaikan

pembanguanan sekaligus dapat mengawasi pengerjaan pembanguanan. Seperti

yang sudah disebutkan pada proses penyusunan dan penetapan peraturan desa,

format peaporan yang digunakan oleh pemerintah Desa Bejalen telah sesuai

dengan format yang ada di Kabupaten. Format pelapora langsung diberikan oleh

pihak Kabupaten sebagai acuan satu-satunya dalam menyusunan laporan

pertanggungjawaban (Lampiran 2).

KESIMPULAN dan SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi mengenai pelaporan pertanggungjawaban keuangan di

Desa menunjukkan bahwa laporan pertanggungjawaban merupakan hal yang

sangat penting bagi masyarakat maupun pemerintah desa dan pemerintah

kabupaten. Proses laporan pertanggungjawaban keuangan sudah sesuai dengan

ketentuan yang berlaku. Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat beberapa

hal yang belum sesuai yaitu:

1. Pada tahap penyusunan laporan pertanggungjawaban akhir terjadi ketidak

tepatan waktu yang disebabkan oleh kurangnya kemampuan sumber daya

manusia yang dimiliki oleh pemerintah Desa Bejalen terutama dalam hal

pengoperasian komputer yang berakibat pada keterlambatan penyampaian

laporan sampai ke tingkat Kabupaten.

2. Kurangnya tenaga pemerintahan yang dimiliki Desa Bejalen berdampak pada

pemberian jabatan ganda terhadap beberapa perangkat desa. Seperti Ka Ur

(Kepala Urusan) pemerintahan yang sekaligus menjabat sebagai PLT

Sekertaris.

3. Dalam upaya mewujudkan transparansi yang baik RT/RW dan BPD selaku

perwakilan masyarakat kurang aktif untuk mensosialisasikan laporan

pertanggungjawaban keuangan kepada masyarakat.

Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan informan dalam memberikan informasi terkait transparansi

dan akuntabilitas di Desa Bejalen membuat penelitian ini belum dapat mengkaji

lebih jauh mengenai efektifitas dari prinsip-prinsip atau model akuntabilitas dan

transparansi di Desa Bejalen. Pengkajian informasi tersebut sangat diperlukan

Page 41: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

26

untuk mengetahui penerapan prinsip atau model akuntabilitas dan transparansi

karena yang terjadi di Desa Bejalen baru sebatas upaya untuk mewujudkan

prinsip Akuntabilitas dan transparansi.

Saran Penelitian

Desa Bejalen agar dapat memberikan pembagian fungsi tugas yang jelas

dan membekali perangkat desa dengan pelatihan keterampilan khusunya dalam

hal pengoperasian komputer sehingga tidak menyebabkan keterlambatan dalam

proses penyusunan laporan pertanggungjawaban hingga penyampaian laporan

pertanggungjawaban ke Kabupaten. RT/RW dan BPD selaku perwakilan

masyarakat desa harus lebih aktif untuk mensosialisasikan laporan

pertanggungjawaban kepada masyarakat luas sehingga upaya pemerintah desa

dalam mewujudkan akuntabilitas dan transparansi semakin lebih baik.

Untuk penelitian selanjutnya, agar dapat memperbaiki hal-hal yang masih

kurang dalam penelitian ini. Hal tersebut seperti mengkaji lebih dalam mengenai

prinsip-prinsip atau model akuntabilitas dan transparansi di Desa Bejalen dan

tidak hanya terbatas pada upaya-upaya dalam mewujudkan akuntabilitas dan

transparansi tersebut.

Page 42: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

27

DAFTAR PUSTAKA

________. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003

tentang Keuangan Negara.

________. 2004. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004

tentang perbendaharaan negara.

________. 2004. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004

tentang Pemeriksaaan Pengelolaan dan Tanggungjawab keuangan

Negara.

________. 2004. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah.

_______. 2006. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah.

________. 2007. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2007

Pedoman Umum Tata Cara Pelaporan dan Pertanggungjawaban

Penyelenggaraan Pemerintah Desa.

________. 2007. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 pasal

16 ayat 1 tentang Pengelolaan Keuangan Desa, Penetapan

Pertanggungjawaban Pelaksanaan APB Desa.

________. 2007. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 37 tahun 2007 pasal 17

Pengelolaan Keuangan Desa, Penyampaian Laporan

Pertanggungjawaban Pelaksanaan APB Desa.

________. 2007. Direktorat Pemerintah Desa dan Kelurahan Tahun 2007

tentang Transparansi Keuangan Desa.

________. 2014. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014

tentang Desa.

Page 43: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

28

Aji, Mustika. 2014. Panduan Penyusunan APB Desa Partisipatif. Kebumen.

Gharthey, J.B. 1987. Crisis, Accountability and Development in the Third World.

London.

Handika, Dina. 2015, Perencanaan Keuangan Desa Bejalen di Kabupaten

Semarang - Jawa Tengah

Mardiasmo, 2004. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Andi.

Yogyakarta.

Madiasmo, 2005. Akuntansi Sektor Publik. Andi. Jakarta

Moeloeng, Lexi. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosda

Karya. Bandung.

Profil Desa Bejalen. http://ambarawa.jatenginfo.com/profil-desa-bejalen.php.

diunduh pada tanggal 25 februari 2014.

Subroto, Agus. 2009. Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa. Pasca Sarjana

Universitas Diponegoro. Semarang.

Syachbrani, Warka. 2012. Akuntansi dan Akuntabilitas Pemerintahan Desa. Pasca

Sarjana Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Taufik, Taufani. 2012. Pengelolaan Keuangan Desa dalam Sistem Keuangan

dalam Negara Republik Indonesia.

Page 44: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

29

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Ratrihening Gusti Tangdiongan

NIM : 232011114

Alamat Asal : Jl. Pongsimpin nomor 9c Kota Palopo, Sulawesi Selatan

Judul Skripsi : Pelaporan Pertanggungjawaban Keungan Desa Bejalen di

Kabupaten Semarang – Jawa Tengah

Riwayat Pendidikan

Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW Salatiga lulus tahun 2015

SMA Kristen Palopo lulus tahun 2011

SMP Negeri 5 Palpopo lulus tahun 2008

SD Negeri 233 Batara Palpo lulus tahun 2005

TK. Elim Rantepao lulus tahun 1999

Pengalaman Kepanitian

Panitia Penyambutatan PKMST (Persekutuan Keluarga Mahasiswa Siswa

Toraja) Tahun 2014

Panitia Makrab Akuntansi FEB UKSW “Excellent” Tahun 2014

Panitia Makrab FEB UKSW “Fusion” Tahun 2013

Panitia Kambing Cup Tahun 2013

Page 45: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

30

LAMPIRAN 1:

Nama : Nuwo Sugiharto

Jabatan : Kepala Desa

Hari, Tanggal : Senin, 18 Mei 2015

1. Apa yang anda pahami mengenai laporan pertanggungjawaban? (tujuan)

Kalau tujuannya kan yang pasti kan ini memang aturan dari pemerintah

berarti kan bentuk apapun, pelaksanaan apapun yang dibantu oleh

pemerintah baik pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten kita harus

wajib untuk mempertanggungjawabkan. Nah ini, segi dari

pertanggungjawabannya bentuk kontrol kita, keseriusan untuk

melaksanakan kegiatan itu, jelas itu.

2. Seberapa penting laporan pertanggungjawaban itu bagi kades?

Penting sekali, pentingnya dalam arti kita kan untuk mengatakan kepada

masyarakat bahwa itu telah dilaksanakan walaupun masyarakat tahu itu

fisiknya oh iya sudah tapi kan pertanggungjawaban kan tertulis kan harus,

ini kan artinya buat bukti bahwa pelaksanaan tertulis sudah dilakukan,

administrasi kan gitu semua orang kan jelas administrasi harus dilakuakan,

walaupun sudah percaya masyarakat bahwa ini sudah ini saya percaya Rp.

10.000 itu sudah dilaksanakan bantuknya fisik tapi kan administrasi kan

jelas harus untuk mengetahui beli barangnya dimana, bentuknya seperti

apa.

3. Apa peran kades daam laporan pertanggungjawaban?

Tetap sangat penting untuk mengawasi dibantu PJAK, PJOK ini di bantu

lagi Tim monitoring untuk kontrol kan, ini laporan-laporan dari mereka itu

kita tampung, kita tidak tinggal diam saja tapi juga turun ke lapangan apa

lagi wilayah desa bejalen kan kecil jadi tidak ada alasan untuk wah jauh ya

tergantung dari kita sendiri untuk masalah mau kontrol ke bawah.

4. Apakah Kades melakukan Sosialisasi kepada masyarakat dan perangkat

desa lain mengenai laporan pertanggungjawaban?

yang pertama kita harus lewat atau melalui BPD bentuknya namanya

LPPD (laporan penyelenggaraan pemerintah desa) jadi kita selama setahun

terus membuat LPPD setelah itu kita copy untuk kegiatan-kegiatan itu

ditempel-tempelkan di daerah yang strategis, sebenarnya harus ada papan

Page 46: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

31

pengumuman desa itu di tempelin jadi masyarakat bisa membaca jadi

misalnya dana Rp. 100.000.000 ini oh dianggarkan untuk ini kalau

misalnya kurang paham bisa datang ke kantor desa untuk bertanya pak ini

bener nggak, atau ke PJOK, PJAK dan tim monitoring ini juga untuk

melihat kekuatan/kemampuan pembantu kepala desa ini sampai dimana

apakah hanya simbol saja.

5. Apakah terjadi Pembagian tugas antara kepala desa, sekertaris dan

bendahara desa?

iya jelas harus dibagi tugasnya walaupun dalam arti saling membantu tapi

tugasnya harus di bagi porsinya ini menyelesaikan operasinya, ini

admistrasinya semuanya saling berkoordinasi soalnya tanpa itu nanti

pembuatan SPJ kesulitan, bisa lambat.

6. Apakah ada musyawarah yang dilakukan untuk penyusunan anggaran?

Iya ada. Melakukan musyawarah penyusunan draft: iya musyawarah,

kalau di desa kan harus dulu munsrembang di situ membahas mana yang

menjadi prioritas dan saran dari RT/RW.

7. Apakah ada petunjuk teknis dalam penyusunan apakah ada

sosialisasi/pelatihan?

Ada, bimmtek dari pusat ada dari provinsi terutama biasanya dilaksanakan

di kabupaten kita di undang PJAK dan PJOK, sudah berapa kali

8. Siapa saja yang terlibat dalam penyusunan yang terlibat dalam

pembahasan draft rancangan pertanggungjawaban?

PJOK, PJAK, kepala dusun, RT, RW

9. Berapa lama proses penyusunan pertanggungjawaban dibuat?

Kalau prakteknya kadang molor, tapi kalau juklaknya 1 bulan. Langsung

setelah selesai di kasih ke bpd-kecamatan-bupati

10. Setelah draft rancangan pertanggungjawaban RAPB Desa sudah selesai

dan Disetujui dalam musyawarah apakah langsung diserahkan ke BPD?

Rancangan APBDesa itu kan artinya dilakukan oleh pemerintah desa dan

BPD, ini disarahkan kemudian nanti kita bahas bareng-bareng,. Jadi

rancangan dulu diserahkan ke BPD nanti kita tentukan tanggalnya kapan

lalu kita bahas dan akhirnya untuk menuju ke bukan lagi rancangan tapi

APB Desa baru diserahkan ke kecamatan kemudian ke pemerintah

kabupaten lalu diundangkan lolos ndak, kan gitu.

Page 47: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

32

11. Bagaimana pembahasan dengan BPD, apakah memberikan masukan?

Pasti BPD ikut memberikan saran, hanya memang kadangkan untuk tahun

ini yang paham bukan pintar tapi paham di DD dan ADD kan ada

pperubahan besar-besaran nih jadi pasti kan yang harus paham perangkat

desa dulu karena kan kita sering di panggil untuk rapat, untuk sosialisasi

anggaran DD dan ADD yang dari pusat sekitar 1,4M tapi belum terealisasi

itu. BPD nanti kita kasih PERBUB, anggaran penetapannya nanti kan

disana ada aturan-aturan jadi kita dipadukan yang jelas perangkat desanya

dulu yang harus mengerti.

12. Bagaimana peran pemerintah desa terkait penyusunan rancangan laporan

pertaggungjawaban keuangan? (mulai dari manyusun perhitungan

pendapatan desa, menyusun perhitungan belanja desa, menghitung

pembiayaan desa dan menyusun pertangggungjawaban anggaran?

Perangkat desa tetap pada porsinya yaitu peran PJOK, PJAK dibantu tim

pelaksana, nah tim pelaksana kita ambil dari masyarakat terutama tukang

atau pekerja terus kita juga di bantu kecamatan, kita diskusi terus

pemahaman untuk meletakkan anggaran ini masuk dimana apakah belanja

langsung atau tidak langsung kan ada draf-drafnya itu.

13. Apakah ada petunjuk teknis dalam menyusun perhitungan pendapatan

desa, belanja desa, pembiayaan desa dan pertanggungjawaban anggran

dari bupati?

Ada, ada semua lewat pemerintah kabupaten jadi kita tinggal masukan

angka-angkanya hanya yang kurang paham harus nanya ini kadang

umpama disana bunyi penghasilan tetap, uang apa yang dimasukkan distu.

14. Apa yang menjadi kendala bagi kades buat proses penyusunan?

Kalau kendala memang banyak sekali terutama SDM artinya sekarang kan

jamannya komputer semua, ini memang sangat menentukan untuk

pelaksanaan atu pengSPJan ini benar-benar ada kendala distu. Yang kedua

ini kendalanya juga dilapangan artinya perhitungan-perhitungan ini kan

membuat perhitungan terutama pasir kan perhitungannya kan tidak seperti

arsittek jadi kendalanya kurang tepat harga, pangajuannya beberapa bulan

baru alokasinya jadi biasanya sudah terjadi perubahan harga misalnya

semen harganya 54 belum termasuk pajak sedangkan indek dari kabupaten

Page 48: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

33

48 jadi harus di musayawarakan dan menanyakan. Ini bisa dijadikan

temuan padahal harga di lapangan begitu.

15. Kalau pertanggungjawabannya peraturan kita 1 harus mengedepankan

musyawarah, peraturan itu kan artinya bisa dimunculakan atau di gagas

oleh pemerintah desa bisa juga dari masyarakat itu jelas. Yang kedua

peraturan dan pertanggungjawaban itu harus dikawal terus bukan hanya

sepotong saja kemudian ditinggal ikut mendampingi dan mengawasi

meskipun kita juga diawasi oleh masayarakat kabupaten. Keterbukaan

yang sekarang penting artinya terbuka ada batasan jadi misalnya SPJ itu

kalau belum di audit belum bisa di serahkan ke masyarakat.

16. Partisipasi kelompok masyarakat:

:Kalau kami boleh melihat ketertarikan masyarakat boleh dikatakan

terbatas, terbatasnya masyarakat awam yang bukan lembaga desa paling-

paling jarang walaupun sudah dipasang dipengumuman kecuali perangkat

desa, RT/RT, Kadus. Tapi sekarang kami yang turun langsung melalui

RT/RW.

17. Bentuk pertanggungjawaban ke masyarakat dalam bentuk tertulis tapi

terbatas jjadi sebatas RT/RW kalau ke masyarakat luas biasanya lisan.

18. SPJ, LPKJ Tiap tahun diserahkan lewat kecamatan di fasilitasi tapi kalau

terlambat kita kiriim sendiri kesana kalau di kabupaten batasnya paling

lambat harus masuk 10 januari meskipun masih banyak desa-desa yang

terlambat. Walaupun sebenarnya tidak boleh terlambat.

Nama : Rosalia Purwati

Jabatan : Ka Ur Pemerintah merangkap PLT sekertaris Desa

Hari Tanggal : Kamis, 28 Mei 2015

1. Apa yang ibu pahami selaku sekertasris desa terkait dengan laporan

pertanggungjawaban keuangan?

Tujuannya untuk mempertanggungjawabkan segala apa yang sudah

menjadi rencana RAB pada laporan keuangan tersebut sehingga nanti klop

dengan apa yang dilaksanakan, bantuknya berupa pelaporan dan

penyusunan SPJ yang disertai dengan kuitansi dan foto-foto kegiatan.

2. Seberapa penting laporan pertanggungjawaban itu bagi sekdes?

Page 49: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

34

Kalau saya itu sangat penting ya karena itu merupakan bukti otentik dari

penggunaan keuangan tersebut sehingga nanti bisa dibuktikan kalau

keuangan tersebut benar-benar digunakan sesuai dengan rencana.

3. Apa peran sekertaris desa dalam pelaporan pertanggungjawaban keuangan

desa?

Otomatis ikut juga bertanggungjawab dan juga membantu menyediakan

bukti-bukti termasuk kuitansi meskipun ada yang mengerjakan disini

yaitu PJAK yang membuat pengSPJan tapi sebagai sekdes harus

mengetahui alur keluar masuknya uang.

4. Apakah sekertasris desa selaku PTPKD menerima dan meneliti

pertanggungjawabn akhir keuangan bendahara?

Oh iya harus sepengetahuan sekdes, karena untuk pembelanjaan itu juga

kan istilahnya harus dikonfirmasikan dulu dengan sekdes, diteliti

kemudian yang tandatangan nanit bapak kepala desa. Setiap kali sudah

mau habis bulan pasti memeriksa dan meneliti kembali berapa target

pendapatan, target belanja dan target pembiayaan desa sampe saat ini, jadi

nanti dilihat sama peraturan desa desa ada perubahan atau tidak.

Menerima dan meneliti pertanggungjawaban akhir bendahara, caranya

membandingkan buku kas harian dan buku kas bulanan dengan

pertanggungjawaban dari bendahara.

5. Apakah sekdes juga menyusun rancangan peraturan desa mengenai

pertanggungjawaban pelaksanaan APB Desa dan rancangan keputusan

kepala desa?

Ya itu perhitungan APB Desa dan segala macam untuk peraturan desa

yang buat memang sekertaris desa kemudian nanti setelah APBDesa itu

jadi nanti untuk pelaksanaannya sebagai bendahara desa yang membuat

SPJ dari APB Desa tersebut.

6. Apakah setelah sekrtaris membuat rancangan tersebut kemudian

diserahkan ke kepala desa?

Iya minta persetujuan dengan BPD dulu kemudian nanti disahkan oleh

kepala desa Iya pasti menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang

pertanggungjawaban pelaksanaan APB Desa dan Rancangan keputusan

kepala desa tentang keterangan pertanggungjawaban kepala desa.

Page 50: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

35

Formatnya sudah ada dari kabupaten jadi tinggal dimasukkan saja

berdasarkan kolom.

7. Apakah rancangan tersebut dimusyawarah kan?

Iya pasti dimusyawarakan dulu dengan BPD apa yang mau dituangkan

didalam peraturan desa tersebut dan apa yang mau direncanakan.

Kemudian nanti setelah penyusunan , tetap nanti persetujuannya dengan

BPD jadi musyawarah dulu tidak langsung membuat.

8. Siapa saja yang terlibat selain pemerintah desa?

Hanya pemerintah desa dan BPD

9. Keterampilan apa saja yang harus dimiliki sekdes dalam menyusun

perhitungan dan meneliti pertanggungjawaban akhir bendahara?

Pastinya harus memiliki keterampilan dalam menjalankan komputer, kalau

tidak bisa jadi sulit.

10. Apa yang menjadi kendala?

Ya mungkin kalau kendala itu cuman keterampilannya kurang, kemudian

waktunya kalau penyusunan itu kan waktunya dibatasi sehingga kita untuk

membuatnya itu kurang tenaga yang ahli dibidang komputer sehingga kita

sendiri kualahan untuk cara-cara memasukkan karena sekarang ini kan

bantuan bukan hanya satu tok, dari bantuan pemprov, DD, ADD dan

sebagainya itukan membutuhkan perhitungan yang cermat dan untuk kita

kan menyusunnya juga harus sesuai dengan standar harga jadi tidak ngaur

untuk perhitungan keuangannya, kalau ndak sesuai standar nantikan pada

saat pemerikasaan kita juga menjadi masalah karna nanti kalau sudah ada

badan dari Etwilkap itu yang memeriksa keuangan itu kalau mau

membuat SPJ itu kalau tidak sesuai standar atau pengeluaran tidak sesuai

maka akan menjadi temuan.

Jika standar harga berbeda dengan dilapangan jadi kita survei, buat berita

acara yang disetujui Baupati, survei harganya minimal ke 3 toko berbeda

baru boleh di setujui.

11. Format sudah ada tinggal masukkan

12. Transparansi, kalau disini segala sesuatu pengeluaran dan lain sebagainya

harus transparan sehingga nanti masyarakat bisa tahu terutama lewat BPD

jadi nanti kita kalau sudah ada SPJ dan lain sebagainya nanti BPD akan

mendapat tembusan kemudian dipelajari apakah ada penyelewengan atau

Page 51: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

36

ndag, sehingga nanti bisa disebarkan dimasyarakat sebagai bukti bahwa

pelaporannya tidak ada manipulasi.

13. Minat masyarakat mengennai LPJ?

Kalau saya rasa untuk seperti itu tidak terlalu ingin tahu masyarakat

walaupun tidak terlalu ingin tahu mempertanggungjawabkan kita tetap

tidak boleh usil kalau ada yang tanya tetap di perlihatkan.

Nama : Rosalia Purwati

Jabatan : Ka Ur Pemerintah merangkap PLT sekertaris Desa

Hari Tanggal : Kamis, 28 Mei 2015

1. Tujuan laporan pertanggungjawaban

Tujuannya sebagai transaparansi kepada masyarakat dan pemerintah

kabupaten atas dana yang sudah digunakan.

2. Penting sekali karena merupakan laporan pertanggungjawaban seperti

keuangan dan kegiatan apapun itu harus dicatat dan diadministrasikan baik

kepada kepala desa, camat, Bupati, masyarakat juga pihak-pihak terkait.

3. Peran Ka Ur Membuat laporan pertanggungjawaban yang berhubungan

dengan administrasi karena saya merangkap sebagai PJAK. Jadi saya

membuat,menerima, menyimpan dan menyampaikan laporan

pertanggungjawaban.

4. setiap tanggal 31 pasti akan dilakukan penutupan buku kas oleh

bendahara dan dibuatkan berita acara hanya saja sekarang ini dari

kecamatan dan kabupaten mengatakan bahwa tidak perlu lagi membuat

berita acara penutupan karena dianggap terlalu repot sehingga yang saat

ini dibuat itu register penutupan kas meskipun demikian kami tetap

membuat berita acara namun hanya berupa ringkasan.

5. Iya pasti itu setelah selesai menutup buku kas, pertanggungjawaban akhir

tahun akan langsung disampaikan kepada kepala desa melalui sekertaris

desa selaku PJOK tidak lewat dari tanggal 10 seperti aturan

6. Kalau penyampaian Laporan pertanggungjawaban kami pernah terlambat

beberapa kali namun kami juga pernah meraih penghargaan peringkat

pertama pada Tahun 2012 sebagai desa yang berhasil mayampaikan

laporan tepat waktu.

Page 52: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

37

7. Upaya Transparansi yang kami lakukan, Kita pasti memberikan informasi

yang terbuka kepada masyarakat melalui BPD,RT/RW yang kemudian

bertugas untuk menyampaikan kepada masyarakat luas.

8. Upaya akuntabilitas kalau dari saya selaku Ka Ur keuangan tiap kali mau

menyusun laporan pertanggung jawaban tiap pelaksanaan program

biasanya saya bekerja sama dengan tukang yang bekerja untuk karena

mereka juga yang ikut bersama dengan kami untuk pencocokkan harga di

pasaran dengan standar harga yang diberikan dari kebupaten.

9. Kendala yang dihadapi ya keterbatasan SDM jadi kadang pekerjaannya

harus dilakukan oleh Ka Si keuangan tapi karena beliu tidak bisa

mengoperasikan komputer sehingga pekrjaannya dialihkan ke Ka Ur

Keuangan.

10. Kalau untuk Format sudah ada dari Kabupaten sehingga tinggal

dimasukkan saja berdasarkan kolom.

11. Minat masyarakat untuk LPJ sangat rendah, mereka tidak terlalu

memperhatikan laporan yang kita berikan kecuali RT/RW dan BPD yang

memang terkait dengan pemerintah.

Nama : J. Sudadi

Jabatan : Ka Ur Umum

Hari Tanggal : Kamis, 28 Mei 2015

1. Tujuan Laporan pertanggungjawaban ya sebagai bukti kalau kita sudah

menyelenggarakan dan mempergunakan dana yang ada secara tepat

sasaran.

2. Laporan pertanggungjawaban bagi saya itu sangat penting karena seperti

yang tadi saya katakan laporan pertanggungjawaban sebagai bukti kalau

pemerintah desa sudah bekerja sesuai dengan aturan yang seharusnya dan

menggunakan dana dengan tujuan yang sudah tepat sasaran.

3. Sekertaris desa pasti menerima dan meneliti kembali, jadi nantinya setelah

menerima sekertaris desa kemudian mencocokkan dengan buku kas harian

dan buku kas mingguan, setelah balance baru diserahkan ke kepala desa

sebagai rancangan peraturan desa soal pertanggungjawaban APB Desa

tapi kalau belum balance maka akan dilakukan pencocokan dengan bukti-

bukti lain seperti nota dan kwitansi.

Page 53: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

38

4. Untuk ketepatan waktu kami sangat memperhatikan karena kalau laporan

belum jadi padahal batas waktunya sudah dekat maka dari kecamatan dan

kabupaten akan terus menagih namun namanya juga kemampuan manusia

terbatas jadi kadang molor.

5. Kalo disini kami selaku pemerintah desa sebisa mungkin memberikan

infoormasi apapun terkait dengan dana yang masuk kemudian program

apa yang akan dilaksanakan dan juga memberitahu segala bentuk

pengeluaran secara lisan, kalau RT/RW dan BPD kan nanti akan

diberitahu melalui musyawarah atau pertemuan-pertemuan RT/RW

6. Kendala yang dihadapi disini kan kekurangan tenaga pemerintahan

sehingga beberapa dari pemerintah desa harus mengerjakan pekerjaan

ganda, disini juga beberapa dari kami tidak begitu menguasi penggunaan

komputer sehingga untuk laporan-laporan atau yang lainnya yang

berhubungan dengan komputer hanya dikerjakan oleh ibu ani, saya, ibu

pur dan pak kades.

7. Format pelaporannya sudah ada diberikan dari pemerintah kabupaten

sehingga untuk penyusunan laporan pertanggungjawaban kami tidak

begitu kebingungan, tinggal dimasukkan saja.

8. Masyarakat didesa ya kurang berminat untuk mengetahiu LPJ itu sendiri

sehingga dari pemerintah desa menyampaikan melalui RT/RW dan BPD

untuk seterusnya disampaikan kepada masyarakat desa secara lisan.

Nama : FX. Rusmadi

Jabatan : Ketua BPD

Hari Tanggal : Senin, 1 Juni 2015

1. Apa yang Bapak pahami selaku ketua BPD mengenai Laporan

Pertanggungjawaban Keuangan Desa dari segi tujuan maupun dalam

format laporannya sendiri? Kalau secara spesifik atau secara rinci memang

saya tidak begitu apa istilahnya ini berapa ini berapa itu tidak , hanya

secara garis besar ini untuk ini, ini untuk ini, itu kami tahu kemudian itu

masalah formatnya kemudian kalo masalah laporan itu memang karena

dari Bapermasdes atau dari pihak pemerintah memang selalu diharapkan

untuk memberikan Laporan tujuannya agar tidak tidak ada penyimpangan

dari dana yang sudah masuk kemudian dari dana yang masuk itu ada

Page 54: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

39

kekurangan atau mungkin ada pengalihan dari pihak desa mengundang

BPD membuat berita acara biasanya memang tidak secara resmi Pak Lurah

bicara masalah apa istilahnya ngundang pake undangan tapi waktu ketemu

Ini Pak saya mau gini-gini masalahnya ini okelah kalo memang dari

sananya memang ada kekurangan dan desa memang butuh ya tidak apa-apa

selama hal yang di kerjakan tidak terlalu urgent. Jadi Kepala Desa selalu

berkoordinasi dengan BPD kalo kegiatan apa yang dilakukan atau ada

kekurangan uang atau mungkin pada saat LPJ

2. Seberapa penting Laporan Pertanggungjawaban bagi Bapak selaku Ketua

BPD?

Sangat penting mbak, masalahnya ketika suatu saat dari pihak pemerintah,

melalui kecematan, atau melalui Bapermasdes menanyakan kepada saya

otomatis paling tidak saya tahu bisa menjawab apa yang menjadi

pertanyaan mereka

3. Apa peran BPD dalam Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Desa itu

sendiri?

Kecuali mengetahui, juga seperti yang direncanakan dalam sren memang

peran BPD juga di harapkan untuk berpartisipasi mungkin menyampaikan

usulan-usulan dari warga karena kita sebagai wakil dari warga juga

temuan-temuan yang tidak sepengetahuan warga secara keseluruhan itu

memang perlu. Dan bagi BPD memang wajib. (Jadi kalo misalnya dari

BPD sendiri itu ikut mengawasi Laporan pertanggungjawaban keuangan itu

atau apakah kemudian nanti dari BPD akan memberikan saran atau

masukan mengenai rancangan Laporan Pertanggungjawaban dari Kepala

Desa ?)kalo masalah Pertanggungjawaban kita tidak perlu menganu karena

dari pihak kecamatan ada yang mendampingi jadi membuat laporan yang

benar ini modelnya begini-begini dan kalo ada hal-hal yang sifatnya apa,

istilahnya agak berlebihan caranya harus begini-begini supaya tidak terjadi

kesalahan. Jadi pembuatan laporan juga tidak khusus dari desa sendiri tapi

juga berdasarkan bimbingan dari Kecamatan.

4. Apakah BPD menerima rancangan keterangan Laporan

Pertanggungjawaban dari Kepala Desa untuk di bahas bersama?

Ya(Biasanya pembahasan setelah menerimanya itu seperti apa Pak apakah

BPD melakukan perbaikan?) Ndak, kita cuma anu aja karena dalam

Page 55: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

40

rancangan itu sebelumnya kan sudah ada ‘Pak ini agak anu tinggal BPD ini

menanggapinya kalo perlu ada pemindahan atau pengurangan untuk

keperluan yang lain itu baru tapi tidak secara sepenuhnya ini harus begini,

ini harus begini karena kita musyawarah bukan punya hak otoriter untuk

mengubah tidak seperti DPR kalo DPR wah ini tidak benar ini harus

begini, ini harus begini tapi kan kita harus tahu situasi keadaan desa,

apalagi desa berjalan kan cuma kecil semua tahu lingkungan dari yang

lingkungan dari yang terkecil sampai yang anu itu tahu ‘kalo uang segini

terus untuk kembangan ini sampainya segitu terus ini untuk jalan ini Cuma

segitu yah kita maklumi karena harga yang di patok dengan kenyataan

pelaksanaan sudah berbeda apalagi harga apalagi harga semen, besi,dll kan

berubah jadi kita maklumi

5. Apakah anggota dari Bapak ikut terlibat dalam musyawarah Laporan

pertanggungjawaban itu sendiri jadi selain Ketua BPD anggota-anggota

yang di bawahnya bapak ikut terlibat dalam musyawarah itu?

Dari kelembagaan memang kita semua diundang ya seperti yang saya

utarakan. Cuma dari kita crosscheck dari rancangan terus

pertanggungjawaban terus kalo ada perubahan seperti tadi saya katakana

berita acara kalo sudaitu ya udah gitu aja ( tapi anggota BPD seluruhnya

ikut?) Ya, seluruhnya ikut hanya kadang-kadang karena anggota BPD kan

ada yang punya kesibukan diluar, kadang tidak bisa hadir karena apa belum

pulang kerja atau ada acara lain kita maklumi juga

6. Kalo misalnya mau Laporan pertanggungjawaban akhir apakah dari kepala

Desa kemudian menyerahkan surat pengantar kepada BPD?

Ya, Biasanya kita mau pengessahan Laporan Pertanggungjawaban mohon

Ketua bersama anggota untuk hadir biasanya gitu, jadi dikasih surat

Pengantar

7. Apakah Bapak selaku Ketua BPD beserta anggota BPD itu itu kemudian

bekerjasama dengan Kades dalam penyempurnaan rancangan anggaran

Pendapatan Belanja?

Ya kalo memang dilihat kurang efektif kita memang memberi saran

misalnya kalo ada kebijakan masalah keuangan untuk insuntif Ketua RW

atau Pengurus RT itu kita juga memberikan usulan demikian juga hasil dari

tanah khas desa itu mereka juga memberi laporan,globalnya penghasilan

Page 56: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

41

sekian, terus ini untuk kegiatan ini disumbangkan kesina itu juga kita

semua tahu, dan kalo memang belum ada ya ‘Pak tolong ini seperti yang

kemarin ada kegiatan di bidang pendidikan namun apa istilahnya bukan

pnedidikan non formal tapi pendidikan formal membutuhkan dana‘ Pak

tolong ini dibantu ini bukan untuk istilahnya anak-anak to tapi ini efeknya

untuk lingkup desa itu dari kepala desa yah tidak istilahnya ini,ini,ini. Jadi

semuanya berdasarkan musyawarah, dibicarakan dulu kemudian nanti

disetujui atau tidak berdasarkan prioritasnya, Nah, untuk tahun-tahun yang

akan datang karena sekarang kan sudah tersusun RPJMDes itu maka dalam

merancang Musren harus berpatokan pada RPJM itu. Hanya kan RPJM itu

secara garis besar nanti di detailkan dalam rancangan tiap tahunnya itu ada

8. Jadi penyampaian rancangan pertanggungjawaban ke BPD itu biasanya

tepat waktu tapi tidak jarang juga lewat dari satu bulan setelah anggaran

berakhir, nanti setelah kedua rancangan pertanggungjawaban itu dibahas

dan disetujui maka baru boleh ditetapkan sebagai Keputusan Kepala desa

dan menjadi Peraturan desa tentang pelaksanaan pertanggungjawaban

pelaksanaan APB Desa.

9. Semua kegiatan dan penggunaan dana pasti diberi tahu ke masyarakat

melalui pertemuan-pertemuan denganpemerintah desa dan RT/RW.

10. Bagaimana Bapak selaku Ketua BPD kemudian melihat kinerja Kepala

Desa dan perangkat desa lainnya terkait dengan penyusunan pelaporan

sampai dengan Laporan Pertanggungjawabannya?

Kalo Pelaporan dari Kepaladesa juga sudah bisa istilahnya bekerjasamakalo

memang ada hal-hal yang tidak mampu mereka lakukan seperti saat ini

pekerjaan di perangkat desa itu cukup banyak maka Pak Kepala Desa minta

kepada kita ini untuk membantu Administrasi membutuhkan 1 tenaga.

Nama : Susanto

Jabatan : Ketua RT 06/03 Dusun Bejalen Timur

Hari Tanggal : Rabu, 20 Mei 2015

1. Apa yang bapak pahami mengenai LPJ Keuangan desa pak?

Kalau saya ya semua itu ada perinciannya tapi saya lupa, saya dikasih

formulir kayak foto copy gitu tapi saya lupa taruh dimana. Oh iya tapi

Page 57: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

42

kalau LPJ di berikan selembaran rincian-rincian penggunaannya? Iya ada

itu

2. Apa masyarakat turut terlibat/berpartisipasi dalam LPJ?

Ya iya mungkin

3. Apakah masyarakat kemudian diberikan hak untuk menuntut

pertanggungjawaban? Dikasih

4. Apa masyarakat mengetahui mengenai musyawarah LPJ keuangan desa?

Dikasih tahu, mengerti itu, kan tiap ada kumpulan RT 1-10 itu, Kepala

Desa ya sama perangkatlah ikut dalam itu mengajarkan cara itu toh semua

ada. Jadi dijelaskan begitu pak? Iya dijelaskan, transaparan.

5. Jadi masyarakat tahu atau tidak mekanismenya seperti apa?

Ya tau, dijelaskan di forum RT-RT gitu, tiap RT

6. Bagaimana LPJ keuangan yang telah di buat oleh kades bersama

perangkat desa yang lain? Apakah sudah menjawab hak masyarakat untuk

mengetahui tingkat efektifitas, efisiensi dan kebermanfaatan sumber daya

ekonomi dalam satu tahun anggaran?

Mengetahui semua itu, Komplit, ada RT, RW, BPD dan tokoh masyarakat

7. Kira-kira adakah yang menjadi kendala dalam memahami LPJ keuangan

desa?

Nggak ada, masalah tau segala macam itu semua ada rinciannya

8. Bagaiman BPD selama ini sebagai wakil masyarakat, apakah sudah

menyalurkan aspirasi masyarakat dengan baik?

Sudah mbak

9. Apakah hak masyarakat untuk diberi informasi melalui LPJ keuangan

sudah terpenuhi?

Sudah mbak

10. Jadi biasanya kalau musyawarah, yang memimpin musayawarahnya

siapa?

Ya ada kepala desa, ada BPD ya itulah ada kadus. Tiap ada pertemuan

pasti datang

11. Setiap akhir tahun anggaran masayarakat dikumpulkan kemudian

diberikan informasi mengenai LPJ?

Iya, dikumpulkan.

Page 58: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

43

12. Selain musyawarah bagaimana kepala desa beserta perangkat desa lainnya

memberikan informasi kepada masyarakat mengenai LPJ?

Ya Itu lewat RT Mbak, pak Kadus memberi mandat kepada RT buat

warganya supaya kumpul di Balai Desa kalau bisa

13. Jika ada warga yang tidak sempat hadir di Balai Desa, apa ada alternatif

lainnya, misalnya laporan keuangannya di tempelkan atau bagaimana?

Ya ada, papan pengumuman di balai desa itu ada.

14. Jadi menurut bapak kinerja perangkat desa yang ada di desa Bejalen ini

seperti apa?

Ya kira-kira baguslah, semua transparan mbak

15. Kalau keaktivan masyarakat sendiri, apakah semua ikut berpartisipasi?

Iya semua ikut mbak

Nama : Hermawan

Jabatan : Ketua RT 02/01 Dusun Bejalen Barat

Hari Tanggal : Rabu, 20 Mei 2015

1. Apa yang bapak pahami selaku ketua RT mengenai LPJ Keuangan?

Kan biasanya setiap nganu tu dapat itu kayak foto copynan gitu.

Jadi tiap LPJ keuangan nanti dikasih fotocopyan?

2. Apa masyarakat turut berpartisipasi untuk LPJ nya sendiri?

heum ikut, biasanya tidak ikut berpartisipasi

3. Apakah masyarakat diberikan hak untuk menuntut pertanggungjawaban?

Masyarakat biasanya kan kebanyakan sudah diwakili seperti BPD itu to ya

mungkin nanti BPD dapat pertanggungjawaban lah masyaratakat dari BPD

dari RT lah itu kan udah dapat gitu kan nanti kumpulan RT kita sampaikan

kepada masyarakat mengenai Musrenbang, uang buat apa.

4. Apakah masyarakat mengetahui mengenai musayawarah LPJ Keuangan

Desa?

Biasanya LPJ di Desa itu yang mengetahui RT/RW tokoh-tokoh

masyarakat, biasanya dikumpulkan di balai desa

5. Apakah masyarakat mengetahui Mekanisme/bantuk LPJ keuangan?

Kalo masyarakat gimana ya mbak ya, masyarakatnya kalau gitu kurang

begitu nganu biasanya Cuma RT/RW udah,uang buat gini-gini kan dia

Cuma mengetahui oh dikasih lihat dia tidak terlalu menggapai hal itu

Page 59: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

44

yang pentingkan dia sudah lihat kalau sudah ya berarti sudah di kerjakan

dengan bagus ada wujudnya gitu loh, biasanya masyarakat itu tidak telalu

mendetail, nggak ada masayarakat mungkin sudah punya perawakilan dari

RT/RW nanti ada pengurus BPD jadi tidak telalu merespon /mengerti apa,

tahunya pokoknya ada pembangunan dari uang-uang itu.

6. Apakah kepala desa menyebarkan informasi mengenai LPJ keuangan?

Iya toh, jadi dia menyebarkan melalui itu toh nanti dikumpulkan RT/RW

semua dikumpulkan ini pertanggungjawabannya nanti RT menyampaikan

ke warganya bahwa sudah dilaksanakan lah berarti kan

bertanggungjawab.

7. Selain diberikan fotocopyan apakah LPJ tersebut juga ditempel dipapan

pengumuman?

Ditempel di papan pengumuman ketok’e saya kurang tahu ya, soalnya

saya belum pernah lihat papan pengumuman2 itu maksudanya ada atau

nggak saya kurang bagitu tahu ya, mungkin kalau masyarakat dewe kan

kurang begitu...yang penting kerja sendiri-sendiri toh mbak nggak terlalu

memikirkan sudah di tempel apa belum.

8. Bagaimana LPJ yang sudah di buat kepala Desa beserta perangkat lainnya,

Apakah sudah menjawab hak masyarakat untuk mengetahui tingkat

efektifitas, efisiensi dan kebermanfaatan sumber daya ekonomi dalam satu

tahun anggaran?

Termasuk sudah bagus, ada laporan yang terbuka, yang kerjakan juga

masyarakat maksudnya itu kan jadi uang gini, uang ini dar ini jadi sudah

temasuk dikerjakan dengan baguslah.

9. Jadi menurut bapak, apa yang menjadi kendala bagi masyarakat dalam

memahami LPJ itu sendiri?

Biasanya gini mbak apa lagi masyarakat di desa kan kayak gitu dia kurang

perhatikan maksudnya, dia dikasih fc oh ya udah dia tdk terlalu mendetail

mengontrol mung dia tahu. Dia kan mungkin sudah ada RT/RW jadi dia

percayalah sama yang urus-urus itu jadi dia tidak terlalu mendetail oh ini

pertanggungjawabannya gimana yang penting udah ada wujudnya. Tapi

selaku ketua RT tidak punya kendala. Transparansinya bagus.

10. Bagaimana kinerja BPD selaku wakil masyarakat?

Page 60: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

45

Dia menyalurkan itu toh dari masyarakat Biasanya mengumpulkan

RT/RW itu toh mbak sama tokoh-tokoh tertentu sama pembangunan.

Kinerjanya sudah bagus, saling kerja samalah

11. Siapa yang biasanya jadi naraseumber? Biasanya yang duduk di depan

kepala desa sama BPD biasanya dirembukkan, nanti BPD menanyakan

kepada masyarakat apa yang belum jelas.

Nama : Suparmin

Jabatan : Ketua RT 10/04 Dusun Bejalen Timur

Hari Tanggal : Rabu, 20 Mei 2015

1. Apa yang bapak pahami selaku ketua RT mengenai LPJ Keuangan?

Kalau LPJ ya laporan kegiatan gitu mbak, biasanya dikasih lembaran pas

musyawarah.

2. Apa masyarakat turut berpartisipasi untuk LPJ nya sendiri?

Masyarakat biasanya tidak ikut dalam pertemuan Laporan

pertanggungjawaban Cuma RT/RW sama kepala dusun yang diundang.

3. Apakah masyarakat diberikan hak untuk menuntut pertanggungjawaban?

Kalau hak masyarakat biasanya sudah diwakili oleh kami selaku ketua RT

atau BPD jadi nnati kami yang menyampaikan kepada pemerintah Desa.

4. Apakah masyarakat mengetahui mengenai musayawarah LPJ Keuangan

Desa? Iya Mengetahui

5. Apakah masyarakat mengetahui Mekanisme/bantuk LPJ keuangan?

Untuk masyarakat luas mereka Cuma tahu secara lisan yang tahu bentuk

LPJnya hanya RT/RW BPD dan pemerintah desa.

6. Apakah kepala desa menyebarkan informasi mengenai LPJ keuangan?

Iya kepala desa pasti memberi informasi.

7. Selain diberikan fotocopyan apakah LPJ tersebut juga ditempel dipapan

pengumuman?

Iya ditempel dibalai desa

8. Bagaimana LPJ yang sudah di buat kepala Desa beserta perangkat lainnya,

Apakah sudah menjawab hak masyarakat untuk mengetahui tingkat

efektifitas, efisiensi dan kebermanfaatan sumber daya ekonomi dalam satu

tahun anggaran? Sudah mbak

Page 61: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

46

9. Jadi menurut bapak, apa yang menjadi kendala bagi masyarakat dalam

memahami LPJ itu sendiri?

Kalau masyarakat desa sini ya tidak terlalu mengetahui segala hal tentang

apa yang dialkukan karena mereka berfikir sudah ada perwakilan jadi

kendalanya memeng berasal dari ketidak ingin tahuan masyarakat sendiri.

10. Bagaimana kinerja BPD selaku wakil masyarakat?

Kinerja BPD sudah bagus, jadi mereka sudah menyampaikan aspirasi

warga disetiap pertemuan.

Nama : Heri S

Jabatan : Ketua RW 03 Dusun Bejalen Timur

Hari Tanggal : Rabu, 20 Mei 2015

1. Laporan pertanggungjawaban yang saya pahami selaku ketua RW sebagai

bukti bagi masyarakat mengenai seluruh kegiatan dan anggaran selama

setahun.

2. Penting mbak, karena dari situ kan kita bisa tahu apa ada penyelewengan

apa nda.

3. Diberi hak, nanti masyarakat bisa langsung menyampaikan ke kkami

untuk dibahas dalam pertemuan RT/RW.

4. Iya mengetahui mbak.

5. Kalu mekanismenya masyarakat desa tidak begitu mengetahui yamg

penting jembatan jadi atau program yang bentuk fisiknya udah jadi mereka

udah seneng.

6. Saya kurang tahu mbak kalau masalah ditempel dipapan papan

pengumuman.

7. Kepala desa pasti ngasih informasi.

8. Sudah menjawab mbak, karena nanti selain dikasih fotocopyan pasti juga

dijelaskan.

9. Kalau masyarakat tahunya bentuk fisik aja mbak, jadi malas tahu dengan

laporan tertulis begitu.

10. BPD disini sudah bekerja dengan baik dan menyalurkan aspirasi dari

masyarakat.

Page 62: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

47

LAMPIRAN 2. GAMBAR

Gambar 1. Berita Acara Pemeriksaan Kas

Gambar 2. Register Penutupan Kas

Page 63: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

48

Gambar 3 dan 4. Buku Kas Umum Peneriman dan Pengeluaran

Page 64: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

49

Page 65: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

50

Gambar 5. Realisasi Fisik dan Keuangan Pelaksanaan Kegiatan 2014

Gambar 6. Surat Pengantar SPJ Semester ke dua kepada BPD

Gambar 7. Lembar Verifikasi SPJ tahun 2014

Page 66: PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA …

51