Sistem Monoklin

4
Sistem Monoklin Monoklin artinya hanya mempunyai satu sumbu yang miring dari tiga sumbu yang dimilikinya. Sumbu a tegak lurus terhadap sumbu n; n tegak lurus terhadap sumbu c, tetapi sumbu c tidak tegak lurus terhadap sumbu a. Ketiga sumbu tersebut mempunyai panjang yang tidak sama, umumnya sumbu c yang paling panjang dan sumbu b paling pendek. System Monoklin memiliki axial ratio (perbandingan sumbu) a ≠ b ≠ c dan memiliki sudut kristalografi α = β = 90˚ ≠ γ. Hal ini berarti, pada ancer ini, sudut α dan β saling tegak lurus (90˚), sedangkan γ tidak tegak lurus (miring). Pada kondisi sebenarnya, sistem Monoklin memiliki axial ratio (perbandingan sumbu) a ≠ b ≠ c , yang artinya panjang sumbu-sumbunya tidak ada yang sama panjang atau berbeda satu sama lain. Dan juga memiliki sudut kristalografi α = β = 90˚ ≠ γ. Hal ini berarti, pada Nama : Muhammad Aldi No.Mhs : 410013205

description

uigugu

Transcript of Sistem Monoklin

Page 1: Sistem Monoklin

Sistem Monoklin

Monoklin artinya hanya mempunyai satu sumbu yang miring dari tiga sumbu

yang dimilikinya. Sumbu a tegak lurus terhadap sumbu n; n tegak lurus terhadap

sumbu c, tetapi sumbu c tidak tegak lurus terhadap sumbu a. Ketiga sumbu tersebut

mempunyai panjang yang tidak sama, umumnya sumbu c yang paling panjang dan

sumbu b paling pendek. System Monoklin memiliki axial ratio (perbandingan sumbu)

a ≠ b ≠ c dan memiliki sudut kristalografi α = β = 90˚ ≠ γ. Hal ini berarti, pada ancer

ini, sudut α dan β saling tegak lurus (90˚), sedangkan γ tidak tegak lurus (miring).

Pada kondisi sebenarnya, sistem Monoklin memiliki axial ratio (perbandingan

sumbu) a ≠ b ≠ c , yang artinya panjang sumbu-sumbunya tidak ada yang sama

panjang atau berbeda satu sama lain. Dan juga memiliki sudut kristalografi α = β =

90˚ ≠ γ. Hal ini berarti, pada ancer ini, sudut α dan β saling tegak lurus (90˚),

sedangkan γ tidak tegak lurus (miring).

    a ≠ b≠ c

sudut antara b dan c = 90

sudut antara a dan b = 90

sudut antara a dan c ≠ 90

sudut antara a dan –b = 45

a : b : c = sembarang

Pada penggambaran dengan menggunakan proyeksi orthogonal, sistem kristal

Monoklin memiliki perbandingan sumbu a : b : c = sembarang. Artinya tidak ada

patokan yang akan menjadi ukuran panjang pada sumbu-sumbunya pada sistem ini.

Nama : Muhammad Aldi

No.Mhs : 410013205

Page 2: Sistem Monoklin

Dan sudut antar sumbunya a+^bˉ = 30˚. Hal ini menjelaskan bahwa antara sumbu a+

memiliki nilai 45˚ terhadap sumbu bˉ.

 Sistem Monoklin dibagi menjadi 3 kelas:

1. Sfenoid

Kelas : ke-4

Simetri : 2

Elemen Simetri : 1 sumbu putar

2. Doma

Kelas : ke-3

Simetri : m

Elemen Simetri : 1 bidang simetri

3. Prisma

Kelas : ke-5

Simetri : 2/m

Elemen Simetri : 1 sumbu putar dua dengan sebuah bidang simetri yang

berpotongan tegak lurus

Beberapa contoh mineral dengan ancer kristal Monoklin ini adalah azurite, 

malachite, colemanite, gypsum, dan epidot (Pellant, chris. 1992)

Kesimpulan

Sistem Monoklin

       (Oblique = Monosymetric = Clinorhombic = Hemiprismatik = Monoclinohedral)

Ketentuan:

Sumbu : a ¹ b ¹ c

Sudut : a = g = 900   b ¹ 900

Sb a disebut sumbu Clino

Page 3: Sistem Monoklin

Sb b disebut sumbu Ortho

Sb c disebut sumbu Basa

Cara menggambar

Рa- / b + = 450

a : b : c = 1 : 4 : 6

Sb c adalah sumbu terpanjang

Sb a adalah sumbu terpendek

Gambar sistem kristal Monoklin dengan nama Monoklin Hemybipyramid dengan

contoh mineral Orthoclase (K Al Si3O8)