Sistem Manajemen Lingkungan.docx

19
 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepedulian masyarakat terhadap lingkungan yang semakin meningkat menjad salah satu factor pendorong pada setiap organisasi untuk memperhatikan lingkungan y ang mereka gunakan. Untuk mencapai kinerja lingkungan yang sehat maka harus dapat mengendalikan dampak kegiatan,  produk dan jasa me reks terhadap li ngkungan. Agar evaluasi kinerj lingkungan  berjalan dengan baik maka perlu adanya sistem manajemen yang terstruktur dan dipadukan dengan kegiatan manajemen secara keseluruhan. Dengan alasan tersebut, maka dibentuklah Standar Internasional untuk Sistm Manajem Lingkungan ISO 14001 yang merupakan bagian dari standar ISO 14000, yang bertujuan untuk memberikan unsur-unsur efektif kepada organisasi yang dipadukan dengan persyaratan manajemen lainnya, untuk membantu organisasi mencapai tujuan lingkungan dan ekonomi. Standar internasional ini merincinka persyaratan Siste Manajemen Lingkungan agar dapat d iberlakuka pada semu a jenis dan ukuran organisasi d an u ntuk mencakup beraneka kondisi geografi, budaya dan social. Tujuan ddari ISO 14001, Sistem Manajemen Lingkungan adalah untuk mengembangkan sebuah pendekatan manajemen sistematik terhadap kegiatan kepedulian lingkungan terhadap suatu sosialisasi. Hasil yang diharapkan dari  pendekatan ini adalah untuk mendapatkan kemajuan yang berkelanjutan terhadap manajemen lingkungan. Hal ini bias diartikan juga sebagai suatu evaluasi bagaimana kegiatan, produk, dan pelayanan, berinteraksi dengan lingkungan dan membangun suatu tujuan untuk mereduksi dampak tersebut dan proses untuk menghasilkan tujuan dalam suatu siklus peningkatan yang terus menerus.

Transcript of Sistem Manajemen Lingkungan.docx

BAB IPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepedulian masyarakat terhadap lingkungan yang semakin meningkat menjad salah satu factor pendorong pada setiap organisasi untuk memperhatikan lingkungan yang mereka gunakan. Untuk mencapai kinerja lingkungan yang sehat maka harus dapat mengendalikan dampak kegiatan, produk dan jasa mereks terhadap lingkungan. Agar evaluasi kinerj lingkungan berjalan dengan baik maka perlu adanya sistem manajemen yang terstruktur dan dipadukan dengan kegiatan manajemen secara keseluruhan.Dengan alasan tersebut, maka dibentuklah Standar Internasional untuk Sistm Manajem Lingkungan ISO 14001 yang merupakan bagian dari standar ISO 14000, yang bertujuan untuk memberikan unsur-unsur efektif kepada organisasi yang dipadukan dengan persyaratan manajemen lainnya, untuk membantu organisasi mencapai tujuan lingkungan dan ekonomi. Standar internasional ini merincinka persyaratan Siste Manajemen Lingkungan agar dapat diberlakuka pada semua jenis dan ukuran organisasi dan untuk mencakup beraneka kondisi geografi, budaya dan social.Tujuan ddari ISO 14001, Sistem Manajemen Lingkungan adalah untuk mengembangkan sebuah pendekatan manajemen sistematik terhadap kegiatan kepedulian lingkungan terhadap suatu sosialisasi. Hasil yang diharapkan dari pendekatan ini adalah untuk mendapatkan kemajuan yang berkelanjutan terhadap manajemen lingkungan. Hal ini bias diartikan juga sebagai suatu evaluasi bagaimana kegiatan, produk, dan pelayanan, berinteraksi dengan lingkungan dan membangun suatu tujuan untuk mereduksi dampak tersebut dan proses untuk menghasilkan tujuan dalam suatu siklus peningkatan yang terus menerus.

1.2 Rumusan Masalah1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Manajemen Lingkungan?2. Bagaimana penerapan Sistem Manajemen Lingkungan di PT. Sari Husada?3. Bagaimana perbandingan antara pelaksanan SML PT Sari Husada dengan ISO 14001?

1.3 Tujuan1. Untuk mengetahui apa itu Sistem Manajemen Lingkungan.2. Untuk mengetahui penerapan Sistem Manajemen Lingkungan di PT. Sari Husada.3. Untuk mengetahui perbandingan antara standar penerapan ISO 14001 PT. Sari Husada.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Profil PerusahaanPT Sari Husada adalah sebuah perusahaan Multi Nasional yang dimiliki oleh NUMICO International BV yang berpusat di Belanda. Pabrik ini memiliki 2 unit produksi pada 2 lokasi yang berbeda. Lokasi pertama pabrik ini terletak di kelurahan Muja muju atau tepatnya pada Jalan Kusumanegara no. 173, Kota Madya Yogyakarta. Pabrik ini terdiri dari kegiatan produksi dan kantor sebagai tempat administrasi. Selain kegiatan tersebut, pabrik ini juga memiliki Instalasi Pengolahan Air Libah (IPAL) sebagai sarana pembuangan air sisa pencucian alat-alat produksi yang juga merupakan percontohan IPAL di DIY serta Jawa Tengah. IPAL ini terletak pada bantaran Kali Gajah Wong yang dibangun dalam rangka mewujudkan perusahaan berwawasan lingkungan. Lokasi kedua ada di daerah desa Kemudo Kecamatan Prambanan, atau lebih tepatnya di Jalan Raya Yogya Solo Km. 19, Desa Kemudo, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. Pabrik II ini memiliki kegiatan produksi yang lengkap termasuk juga proses produksi, finishing, packing, IPAL, dan gedung serta sarana bahan baku dan gudang barang/produk jadi. IPAL dilokasi pabrik II telah dilengkapi dengan proses komputerisasi dalam menjalankan pengecekan serta pengaturan aliran air limbahnya.

Kebijakan PT Sari Husada mengenai lingkungan yang dapat dilihat dibawah ini:PT. Sari Husada adalah produsen makanan dan minuman bergizi. Segenap direksi dan karyawan memiliki komitman yang tinggi untuk peduli terhadap kelestarian lingkungan, keselamatan dan, kesehatan kerja.Dalam kegiatan; perusahaan selalu berusaha untuk mematuhui ketentuan perundang undangan dan peraturan LK3 yang berlaku, berusaha mencegah pencemaran, kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta melakukan perbaikan secara berkesinambungan.Perusahaan secara periodik menyusun tujuan dan target perbaikan LK3 dan dilakukan melalui penggunaan Sistem Menajemen LK3 yang terintegrasi dalam Sistem Manajemen perusahaan.Kebijakan tersebut ditetapkan untuk dikomunikasikan kepada semua karyawan, serta bersifat terbuka bagi pihak yang berkepentingan dan masyarakat luas. Kebijakan ini dibagikan pada semua karyawan berupa lilet yang dapat dilihat pada Lampiran Liflet.

2.2 Tata Letak PT. Sari Husada Tbk

Gambar 2.1 Site Plan Perusahaan, lokasi penduduk, dan badan air penerima.(Sumber: Laporan KP )

Gambar 2.2 Site Plan PT Sari Husada Tbk(Sumber : Laporan KP)

2.3 Kegiatan ProduksiProses pembuatan susu di PT. Sari Husada terdiri dari dua proses utama yaitu proses pengentalan susu segar (proses basah) dan proses pembuatan susu bubuk (proses kering).Proses pengentalan susu segar diawali dengan penerimaan susu segar dari koperasi (KUD) di daerah Yogyakarta dan sekitarnya. Susu segar yang diterima sebelum digunakan dalam proses produksi harus diperiksa spesifikasinya sesuai dengan persyaratan yang digariskan PT. Sari Husada oleh bagian QA (Quality Assurance). Setelah dinyatakan lolos uji oleh bagian QA, susu dihitung dalam flow meter dan ditampung dalam TSS (Tangki Susu Segar). DariTSS susu kemudian mengalami proses pasteurusasi dengan menggunakan HTST (High Temprature Short Time). Adapapun tujuan dari proses evaporasi adalah untuk membunuh bakteri atau mikroorganisme lain yang terdapat dalam susu yang dapat mengganggu proses produksi atau menurunkan mutu produk yang dihasilkan. Kemudian setelah pasteurisasi susu didinginkan dalam plate cooler untuk kemudian disimpan dalam silo. Proses terakhir dari pengentalan susun segar adalah evaporasi menggunakan evaporator 2 tingkat calandria 01 dan calandria 02 denganmenggunakan pemanas steam. Tujuan dari evaporasi adalah untuk meningkatkan kadar solid susu dari 10% menjadi sekitar 48%. Kemudian susu didinginkan kembali dalam plate cooler yang kemudian disimpan dalam tangki TSK (Tangki Susu Kental).Proses pembuatan susu bubuk diawali dengan mengalirkan susu kental dari TSK ke PHE (Plate Heat Exchange) untuk dinaikkan suhunya sebelum dimasukkan dalam compounding tank untuk dicampur oleh dengan bahan bahan yang lain seperti minyak vitamin mineral, bahan rework, dan lain lain. Dari compounding tank susu mengalami kenaikkan total dari solid 48% menjadi 50%. Kemudian susu kental disaring dari kotoran yang mungkin masuk pada saat memasukkan bahan bahan tambahan. Proses selanjutnya adalah homogenisasi yang bertujuan untuk memecahkan globula globula lemak yang ada dalam susu sekitar 4 mikron menjadi 2 mikron. Setelah dari homogenizer susu kemudian disimpan dalam MST (Mixed Storage Tank). Dari MTS susu dipompa ke HPT (High Pressure Tank) untuk dapat dihmbuskan dalam spray drayer. Dalam spray drayer terjadi proses pengeringan susu bubuk menjadi dengan kadar air menjadi 3% yang nantinya akan dikeringkan dalam vibro untuk diturunka kadar airnya menjadi 2%. Susu bubuk yang sudah terbentuk dipisahkan antara yang memenuhi syarat dengan yang tidak menggunakan shifter. Dari shifter kemudian disimpan di silo dengan cara menggunakan blower. Tahap selanjutnya adalah pengemasan dalam paket kecil yang siap dipasarkan.

2.3.1 Bahan Produksi Bahan baku produk SGM dan Laktamil,atau produk yang dimiliki SGM sendiri, berupa susu segar yang didapatkan dari Gabungan Koperasi Susu Indonesia yang berada di Yogyakarta, Boyolali, Klaten, Puwokerto. Sedangkan untuk gula diperoleh dari Pabrik Gula Tasik Madu.Untuk produk lisensi, bahan baku didapatkan dengan cara import. Sebagian besar berasal dari New Zealand dan Australia atau mengikuti permintaan dari pemilik produk.

2.3.2 Hasil Produksi PT. Sari Husada TbkTabel 2.1 Daftar produksi PT. Sari Husada Tbk (Sumber: Sari Husada, 2000)TahunProduk SendiriJenis SusuProduk Lisensi

1967SGM Susu formula bayi (0-6 tahun)

1977SNMBubur bayi (>4 bulan)

1975LMMSusu bayi rendah Laktosa, untuk bayi yang tidak kuat akan laktosa, terkena diare

1976S-26

1979VITALAC MILCOSusu FormulaBayi (0-6 bln)Susu Pertumbuhan (3-10 thn)

1983Indomilk

1985Promil

1986Dumex Morinaga

1987SGM 2Susu formula bayi lanjutan (6bln-3thn)Nutricia Cereal Base

1989Bubur bayiCereal nutricia

1990Vita Nova LactamilSusu ibu hamil dan menyusui Susu pertumbuhan Kilimas

TahunProduk SendiriJenis SusuProduk Lisensi

1991Vitalac 2

SGM Junior Susu formula bayi lanjutan (6bln-3thn)

Susu pertumbuhan Instan Birchtree

1992Promina

1993ProvikidSusu Pertumbuhan

1998Bubur bayiMILNA

2000

SGM 3

VITAPLUSSusu Pertumbuhan Susu Formula BayiSusu lanjutanSusu formula bayiSusu Pertumbuhan Bebelac -1Bebelac -2Nutrilon Premium Nutrilon Follow on

2001Susu Berkalsium Produgen

2002SGM serealBubur Bayi

2.4 Diagram Proses Produksi2.5 Unit Pengolahan Limbah2.5.1 Unit Pengelolaan Limbah (IPAL)PT Sari Husada memiliki IPAL tersendiri guna menangani limbah cair yang terjadi selama produksi. IPAL ini terletak pada bantaran Kali Gajah Wong (sekitar 300 meter di sebelah timur lokasi pabrik) yang dibangun dalam rangka mewujudkan perusahaan berwawasan lingkungan. IPAL ini telah menjadi IPAL percontohan bagi wilayah DIY dan Jawa Tengah.IPAL terdiri dari 16 bak, antara lain; 1 bak inlet yang digabi menjadi 2 bagian, 1 bak ekualisasi, 1 bak netralisasi, 4 bak UASB, 4 bak aerasi, 1 bak sedimentasi, dan 1 bak bio kontrol. Serta masih terdapat bak soda, laboratorium, gudang fertilizer ruang pertemuan serta kantor.

2.5.2 Emisi udaraEmisi ke udara terjadi pada kegiatan prooduksi ini dapat berasal dari cerobong asap dari mesin mesin penggerak yang bekerja pada bagian produksi serta bias juga berasal dari cycln yang digunakan untuk pemanasan dan penyaringan bubuk susu. Rencana pengendaliannya adalah dengan melakukan pemeriksaan secara berkala yaitu setiap 6 bulan sekali guna untuk mengecek emisi yang terjadi agar tidak melebuhi ambang yang diperbolehkan.

2.6 Penerapan SML di PT. Sari Husada TBKPenerapan Sistem Manajemen Lingkungan PT Sari Husada mulai memberlakukan ISO 14001. Pengumuman ini diberitakan baik lewat mading maupun pamflet yang disebarkan kepada karyawan serta para relasi bisnis.Proses ISO 14001a. Kebijakan LingkunganSosialisasi selain dilakukan secara tertulis, yang ditempel di seluruh bagian perusahaan.

b. Perencanaan1. Aspek aspek lingkunganPenentuan aspek lingkungan berbeda beda untuk setiap unit kerja yang ada di perusahaan. Aspek penting yang diperoleh kemudian dimasukkan ke dalam Program Manajemen Lingkungan beserta usaha perbaikannya. Dokumen yang terkait dengan identifikasi aspek lingkungan di bawah tanggung jawab bagian LK3.2. Persyaratan perundang undangan dan peraturan lainnyaPihak perusahaan selalu berhubungan dengan lembaga lembaga pemerintah seperti Bapedal, Bapedalda, dan Pemerintahan DIY untuk mengetahui perkembangan peraturan yang ada, sekaligus mensosialkan peraturan yang ada di perusahaan.3. Tujuan dan sasaranTujuan dan sasaran perusahaan secara umum ditempel di setiap bagian perusahaan dan buklet perusahaan. Sedangkan tujuan dan sasaran perusahaan setiap periode disesuaikan dengan program manajemen lingkungan.4. Program manajemen lingkunganProgram yang dibuat meliputi penetapan kegiatan, penanggungjawab dan pelaksana kegiatan, jadwal pelaksanaan kegiatan, target dan sasaran kegiatan, dan anggaran dana kegiatan.

c. Penerapan dan Operasi1. Strukur dan tanggung jawab Terdapat pembagian tugas dan tanggung jawab di setiap bagian perusahaan. PT Sari Husada menetapkan, menerapkan, memelihara, dan mendokumentasikan tanggung jawab dan wewenang setiap karyawan.2. Pelatihan, kepedulian, dan kompetensiSemua karyawan PT Sari Husada wajib mendapat pelatihan untuk meyakinkan agar pelaksanaan tugasnya selalu memperhatikan aspek dan dampak terhadap lingkungan. Kebutuhan pelatihan bagi karyawan dan mitra kerja diketahui melalui matrik pelatihan. Karyawan yang telah mengikuti pelatihan didokumentasikan dalam Daftar Pelatihan Lingkungan.3. KomunikasiAdanya komunikasi internal yang baik ditunjukkan dengan tersampaikannya segala informasi ke setiap unit/bagian dengan jelas. Bentuk komunikasi eksternal banyak dilakukan perusahaan dengan masyarakat untuk menghindari adanya unjuk rasa.4. Dokumentasi SMLSemua dokumen disusun secara lengkap dan disimpan di ruang dokumen.5. Pengendalian dokumenKontrol dilakukan oleh fungsi LK3 dengan prosedur tertentu dalam penomoran maupun pengelompokkan, untuk memudahkan proses penelusuran akses informasi6. Pengendalian operasionalPelaksanaan pengendalian operasional dilakukan sesuai denganunit kerja yang berkepentingan dan bertanggungjawab. Prosedur pengendalian operasional meliputi beberapa hal yang penting terhadap keadaan lingkungan perusahaan.7. Kesiagaan dan tanggap daruratProsedur ini mengidentifikasi kondisi darurat di perusahaan, untuk mengurangi tingkat kecelakaan kerja yang terjadi di kawasan perusahaan dan menjaga keamanan.

d. Pemeriksaan dan Tindak Koreksi1. Pemantauan dan pengukuranKualitas limbah dianalisa oleh bagian laboratorium atau pihak ketiga yang telah ditetapkan. Pelaksanaan pemantauan dan pengukuran dilakukan secara berkala.2. Ketidaksesuaian dan tindakan koreksiTindakan koreksi dilakukan bila terdapat ketidaksesuaian yang ditemui. Tindakan koreksi dilakukan secepat mungkin bila masih ada yang belum teratasi akan segera dilaporkan ke bagian LK3.3. RekamanMelingkupi judul, nomor, status revisi, dan tanggal pembuatan.4. Audit SMLAudit internal dilakukan sebelum audit eksternal yang juga dimaksudkan untuk mempersiapkan pelaksanaan audit eksternal.5. Tinjauan ManajemenPengkajian dihadiri oleh deretan top manajemen, Manajemen Representatif dan wakilnya, pengendali dokumen, dan tim auditor. Dokumentasi hasil pertemuan kemudian didistribusikan kepada peserta dan unit terkait.

2.7 Perbandingan Antara Pelaksanan SML PT Sari Husada dengan ISO 14001

Site Plan Perusahaan, lokasi penduduk, dan badan air penerima.

Site Plan PT Sari Husada Tbk(Sumber : Laporan KP)Diagram Proses Produksi Perusahaan

Site Plan IPAL PT Sari Husada(Sumber: Laporan KP)