Deterjen Ramah Lingkungan.docx

62
Deterjen Ramah Lingkungan Deterjen adalah campuran berbagai bahan (biasanya berasal dari turunan minyak bumi), yang digunakan untuk membantu membersihkan (mencuci) sesuatu. Istilah deterjen digunakan untuk membedakannya dengan pembersih lainnya yg lebih dulu ada, yaitu sabun. Deterjen memiliki perbedaan mencolok jika dibandingkan dengan sabun, yaitu memiliki daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air. Pada mulanya, bahan deterjen hanya terbuat dari air, minyak dan bahan kasar seperti pasir basah. Pada tahun 1913, deterjen mulai menggunakan bahan sintetis, hal ini dipelopori oleh A Reychler, seorang ahli kimia dari Belgia. Semenjak itu bahan-bahan penyusun deterjen terus berkembang dan bervariasi. MANFAAT Deterjen biasanya digunakan untuk: 1. Membersihkan atau mencuci pakaian. 2. Membersihkan badan (seperti: shampoo, sabun cuci tangan, dll) 3. Membersihkan atau mencuci alat-alat rumah tangga (seperti: gelas dan piring) 4. Membersihkan rumah (seperti: lantai, porselen, plastic dan metal) Selain membersihkan / menghilangkan kotoran, deterjen juga mampu membunuh kuman dan bakteri serta memperpanjang umur dari kain, karpet dan peralatan rumah tangga lainnya. BAHAN PEMBENTUK Pada umumnya deterjen terdiri dari bahan-bahan sebagai berikut: 1. Surfaktan - surface active agent, merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai kemampuan berbeda yaitu hidrofil (suka air) dan hidrofob (suka lemak). Bahan aktif ini berfungsi menurunkan tegangan permukaan air sehingga memudahkan proses pelepasan kotoran yang menempel pada permukaan bahan / material. Secara garis besar, terdapat empat kategori surfaktan yang digunakan, yaitu:

Transcript of Deterjen Ramah Lingkungan.docx

Page 1: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

Deterjen Ramah Lingkungan

Deterjen adalah campuran berbagai bahan (biasanya berasal dari turunan minyak bumi), yang digunakan untuk membantu membersihkan (mencuci) sesuatu. Istilah deterjen digunakan untuk membedakannya dengan pembersih lainnya yg lebih dulu ada, yaitu sabun. Deterjen memiliki perbedaan mencolok jika dibandingkan dengan sabun, yaitu memiliki daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air.Pada mulanya, bahan deterjen hanya terbuat dari air, minyak dan bahan kasar seperti pasir basah. Pada tahun 1913, deterjen mulai menggunakan bahan sintetis, hal ini dipelopori oleh A Reychler, seorang ahli kimia dari Belgia. Semenjak itu bahan-bahan penyusun deterjen terus berkembang dan bervariasi.MANFAATDeterjen biasanya digunakan untuk:

1. Membersihkan atau mencuci pakaian.2. Membersihkan badan (seperti: shampoo, sabun cuci tangan, dll)3. Membersihkan atau mencuci alat-alat rumah tangga (seperti: gelas

dan piring)4. Membersihkan rumah (seperti: lantai, porselen, plastic dan metal)

Selain membersihkan / menghilangkan kotoran, deterjen juga mampu membunuh kuman dan bakteri serta memperpanjang umur dari kain, karpet dan peralatan rumah tangga lainnya. BAHAN PEMBENTUKPada umumnya deterjen terdiri dari bahan-bahan sebagai berikut:

1. Surfaktan - surface active agent, merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai kemampuan berbeda yaitu hidrofil (suka air) dan hidrofob (suka lemak). Bahan aktif ini berfungsi menurunkan tegangan permukaan air sehingga memudahkan proses pelepasan kotoran yang menempel pada permukaan bahan / material. Secara garis besar, terdapat empat kategori surfaktan yang digunakan, yaitu:

o Anionik (Alkyl Benzene Sulfonate –ABS dan Linier Alkyl Benzene Sulfonate - LAS)

o Kationik (Garam Ammonium)o Non ionic (Nonyl phenol polyethoxyle)o Amphoterik (Acyl Ethylenediamines)

2. Builder – pembentuk, berfungsi meningkatkan efisiensi proses pencuci dari surfaktan dengan cara menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan air. Secara garis besar, terdapat empat kategori builder yang digunakan, yaitu:

o Phosphates (Sodium Tri Poly Phosphate - STPP)

Page 2: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

o Acetates (Nitril Tri Acetate – NTA dan Ethylene Diamine Tetra Acetate - EDTA)

o Silicates (Zeolith)o Citrates (Citrate acid)

3. Filler – pengisi, merupakan bahan tambahan yang berfungsi meningkatkan kuantitas dari bahan-bahan lainnya (tidak mempunyai kemampuan meningkatkan daya cuci). Bahan yang digunakan biasanya:

o Sodium sulfate4. Aditif - suplemen / tambahan, digunakan untuk membuat deterjen

lebih menarik, misalnya pewangi, pelarut, pemutih dan pewarna. Biasanya bahan yang ditambahkan adalah:

o Enzymeo Boraxo Sodium chlorideo Carboxy Methyl Cellulose - CMC

DAMPAK NEGATIF KEPADA MANUSIA

1. Bahan surfaktan (LAS) dapat menyebabkan permukaan kulit menjadi kasar, hilangnya kelembaban alami dan meningkatkan permeabilitas permukaan kulit.

2. Mampu mempengaruhi kerja hormon pada tubuh, sehingga dapat mengakibatkan masalah pada kemampuan reproduksi (pria – penurunan jumlah dan kualitas sperma), asma, penyakit kulit, alergi dan bahkan kanker hati

3. Mengiritasi sistem pernapasan manusia dan dapat menyebabkan mual

 DAMPAK NEGATIF KEPADA LINGKUNGAN / ALAM

1. Bahan surfaktan (ABS) sulit terurai di alam, sehingga dapat menimbulkan masalah keracunan pada biota air. Selain itu bahan ini juga merusak organ pernafasan (insang) pada ikan.

2. Busa deterjen yang dibuang ke kali / sungai menyebabkan kontak air dan udara menjadi terbatas sehingga menurunkan proses pelarutan oksigen kedalam air. Hal ini menyebabkan organisme didalam air kekurangan oksigen, hingga bisa menimbulkan kematian.

3. Bahan builder (STPP) dalam jumlah yang terlalu banyak dapat menyebabkan pengkayaan unsur hara (eutrofikasi) yang berlebihan pada air, sehingga air kekurangan oksigen akibat pertumbuhan dan perkembangan algae (phytoplankton) yang cepat. Algea juga merupakan makanan bakteri. Sehingga perkembangannya memicu populasi bakteri yang berlebihan. Hal ini mengakibatkan kebutuhan akan oksigen meningkat dan pada akhirnya membahayakan kehidupan mahluk hidup didalam air.

Page 3: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

4. Bahan surfaktan (ABS) dapat menyebabkan biota sungai dan laut mengalami mutasi gen

MITOS YANG SALAH TENTANG DETERGEN

1. Makin banyak busanya makin bersih hasilnya. Tidak ada hubungan antara jumlah busa dengan hasil yang dicapai oleh deterjen. Justru semakin banyak busa menyebabkan kita membutuhkan lebih banyak air yang digunakan untuk membilas. Tenaga pun lebih banyak keluar begitu juga dengan waktu.

2. Makin banyak fungsinya makin baik (seperti: memiliki fungsi pemutih, pengharum, pengkilap dan lain sebagainya). Semakin banyak fungsinya berarti semakin beragam bahan kimia yang digunakan, hal ini tentunya meningkatkan efek negative nya kepada manusia dan lingkungan.

CARA MEMILIH DETERJEN YANG BAIKApabila kita sulit menemukan deterjen yang alami / ramah lingkungan, berikut beberapa panduan yang bisa digunakan ketika kita membeli deterjen di toko / mini market.

1. Belilah produk yang mencantumkan kandungan bahannya dengan lengkap dan telah lolos seleksi serta penelitian dari pemerintah

2. Pilihlah yang bahan surfaktan nya ramah lingkungan (LAS / LABS)3. Pilihlah yang kandungan fosfatnya paling rendah (kalau bisa tidak

ada). Karena air deterjen yang berasal dari kandungan fosfat yang rendah (apalagi nil) masih bisa digunakan untuk menyiram tanaman.

4. Pilihlah yang kandungan NaOH nya paling rendah, karena bahan ini dapat menyebabkan panas pada tangan dan pakaian / bahan menjadi rapuh.

5. Pilih deterjen yang sedikit busanya. 

DETERJEN RAMAH LINGKUNGANBerikut adalah daftar bahan yang bias menggantikan fungsi deterjen dan tentunya tetap ramah lingkungan.

1. Baking soda. Bisa digunakan untuk membersihkan dan mencerahkan pakaian, serta alat-alat dan perabotan rumah tangga

2. Asam cuka. Bisa digunakan untuk membersihkan dan melembutkan pakaian

3. Jeruk lemon. Bisa digunakan untuk membersihkan, memutihkan dan membuat pakaian wangi. Selain itu ia juga bias digunakan untuk membersihkan alalt-alat dan perabotan rumah tangga

4. Boraks – larutan garam berkonsentrasi tinggi. Bisa digunakan untuk mencuci dan mencemerlangkan warna pakaian. Selain itu juga bias digunakan untuk membersihkan peralatan dapur dan toilet

Page 4: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

5. Lerak. Kandungan saponin pada lerak menghasilkan busa yang dapat berfungsi seperti deterjen. Selain bisa digunakan pada pakaian, lerak juga bisa digunakan untuk membersihkan peralatan dapur, lantai bahkan aman digunakan untuk memandikan hewan peliharaan (seperti: kucing dan anjing)

Bahan Kimia Dalam Rumah Tangga

1.     BAHAN PEMBERSIHPada dasarnya pembersih badan, pembersih pakaian dan pembersih lantai memiliki sifat yang

sama, semuanya adalah sabun atau deterjen.  Sabun adalah bahan kimia yang terbuat dari bahan alam, seperti minyak dan lemak yang direaksikan dengan bahan kimia lain yang disebut basa. Contoh bahan kimia basa, yaitu kalium hidroksida (KOH) dan natrium hidroksida (NaOH). Adapun detergen adalah senyawa kimia bernama alkyl benzene sulfonat (ABS) yang direaksikan dengan natrium hidroksida (NaOH). Bahan ABS diperoleh dari pengolahan minyak bumi.. Sabun dan deterjen dapat berfungsi sebagai pembersih karena sabun memiliki dua sifat sekaligus, yaitu sifat polar dan sifat non polar. Air disebut sebagai larutan yang bersifat polar artinya larutan yang dapat bermuatan listrik, meskipun sangat lemah. Minyak bersifat non polar artinya tidak dapat bermuatan listrik. Minyak yang bersifat non polar tidak dapat bercampur dengan air yang bersifat polar. Agar minyak dan air dapat bercampur maka digunakan sabun yang memiliki dua sifat, yaitu satu sisi bersifat non polar dan sisi lain bersifat polar. Air yang bersifat polar diikat oleh ujung sabun yang bersifat polar sedangkan minyak/lemak/kotoran organik yang bersifat non polar diikat oleh ujung sabun lainnya yang bersifat non polar juga. Perbedaan detergen dengan sabun antara lain daya cuci detergen lebih kuat dibandingkan sabun dan detergen dapat bekerja pada air sadah. Akan tetapi sabun lebih mudah diurai oleh mikroorganisme dari pada deterjen.

a.     Pembersih BadanBahan-bahan kimia yang termasuk kategori pembersih badan sangat banyak misalnya sabun

mandi, pasta gigi, sampho, pembersih muka dan pencuci tangan.

Page 5: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

SABUN : Kandungan utama sabun adalah Na-karboksilat (RCOONa), sabun mandi dibuat dari campuran basa dengan minyak. Umumnya basa yang digunakan adalah kalium hidroksida (KOH). Pada beberapa sabun mandi ditambahkan sulfur yang berfungsi sebagai antiseptik. Garam mandi merupakan zat aditif yang berfungsi memberi nilai tambah bagi sebuah peran sabun mandi. Garam mandi umumnya mengandung garam-garam anorganik, minyak esensial dan pewangi.

PASTI GIGI. Hampir setiap hari orang memakai pasta gigi, karena tidak ingin sakit gigi. Sakit gigi umumnya disebabkan karies atau disebut demineralisasi (penghilangan mineral). Karies timbul karena adanya plak gigi yang merupakan lengketan bakteri dan produk-produk yang terbentuk pada permukaan gigi. Jenis bakteri ini dapat meningkatkan keasaman gigi, akibatnya email gigi ikut larut dan timbullah karies. Umumnya pasta gigi mengandung fluorida yang berfungsi sebagai pembunuh bakteri dan kalsium.

SAMPHO. Sampho berfungsi membersihkan rambut. Kemalangan menggunakan sampo dapat menyebabkan adanya ketombe di kulit kepala. Penyebab ketombe adalah polusi udara dan masalah psikis seperti stress. Seseorang yang berketombe akut akan mengalami kerusakan kulit kepala, mulai dari rasa gatal hingga infeksi..

b.    Pembersih PakaianSabun cuci pakaian dapat dibagi dua, yaitu sabun dan detergen. Sabun dan detergen memiliki

fungsi yang sama, yaitu bila ditambahkan ke dalam air, dapat melepaskan kotoran dari suatu benda. Cara kerjanya adalah menurunkan tegangan permukaan air, sehingga air mudah membasahi bahan, kemudian sabun atau detergen menarik kotoran dari bahan, menahan kotoran agar tetap sebagai suspensi dalam air. . Kotoran yang bersifat nonpolar, seperti minyak atau lemak tidak akan hilang jika hanya dibersihkan menggunakan air. Oleh karena itu, diperlukan detergen sebagai pembersihnya. Ujung hidrofob detergen yang bersifat nonpolar mudah larut dalam minyak atau lemak dari bahan cucian. Maka ketika  menggosok atau memeras pakaian membuat minyak atau lemak menjadi butiranbutiran lepas yang dikelilingi oleh lapisan molekul detergen. Gugus polarnya berada di luar lapisan sehingga butiran itu larut di air. Detergen dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :

1)     Detergen yang dibuat dari asam hidrokarbon yang struktur rantainya lurus. Bahan ini dapat dihancurkan oleh mikroba (Biodegradable)

2)     Detergen yang dbuat dari asam hidrokarbon yang struktur rantainya bercabang. Bahan ini tidak dapat dihancurkan oleh mikroba (Unbriodegradable)

Komponen detergen ada 3 yaitu :1.     Surfaktan berfungsi meningkatkan daya pembahasan air sehingga kotoran yang berlemak dapat dibasahi,

mengendorkan dan mengangkut kotoran dari kain dan mensuspensikan kotoran yang telah terlepas, sehingga kotoran tidak menempel kembali pada barang yang dicuci. Macam-macam surfaktan yang digunakan pada detergen yaitu:

a)     Linear alkil benzena sulfanat (LAS), etoksisulfat, alkil sulfat, memiliki daya bersih yang sangat baik, dengan  busa yang sangat banyak, biasanya digunakan untuk pencuci kain dan pencuci piring.

b)    Etoksilat, dapat mencuci dengan baik hampir semua jenis kotoran dan dapat bekerja di air sadah (air yang kandungan mineralnya tinggi)

c)     Amonium kuarterner digunakan pada pelembut (softener)d)    Imidazolin dan betain, digunakan untuk pencuci alat-alat rumah tangga.

2.     Penguat (builder) berfungsi meningkatkan efesiensi surfaktan, membantu menciptakan kondisi keasaman yang tepat agar proses pembersihan dapat berlangsung lebih baik serta membantu mendispersikan dan mensuspensikan kotoran yang telah lepas. Builder yang digunakan adalah senyawa kompleks fosfat, natrium sitrat, natrium karbonat, natrium silikat atau zeolet.

3.     Parfum : berfungsi memberi aroma pada sabun atau deterjen.

Page 6: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

c.     Pembersih LantaiPembersih lantai umumnya mengandung formalin sebagai bahan aktif. Formalin berfungsi sebagai

pembunuh kuman, akan tetapi beracun jika termakan. Untuk itu berhati- hatilah menggunakan pembersih lantai. Untuk lebih memberikan kenyamanan pada si pemakai, biasanya pembersih lantai diberi pewangi. Hal ini karena bau formalin yang tidak enak.

Rumah atau kamar mandi yang berporselen biasanya menggunakan pembersih porselen. Pembersih porselen memiliki komposisi yang berbeda dengan pembersih lantai. Biasanya pembersih porselen dibuat dari asam-asam kuat seperti klorida (HCL). Asam tersebut berguna untuk melarutkan kotoran yang ada di porselen.

d.    Pembersih Peralatan DapurDari dulu sampai sekarang, banyak orang yang masih menggunakan abu untuk membersihkan

peralatan makan. Hal ini sebenarnya cukup baik, karena pada abu terdapat zat yang dapat membantu menghilangkan kotoran. Namun, untuk efektivitas orang telah menggunakan sabun pembersih peralatan masak. Walaupun di beberapa rumah tangga masih mencampurkan dengan abu.

2.     BAHAN PEMUTIHPemutih adalah sejenis sabun, umumnya cair, namun bukan sabun, yang digunakan untuk

memutihkan pakaian. Pemutih umumnya memiliki bahan aktif klorin. Zat ini cukup berbahaya, maka hati-hati dalam menggunakannya. Selain klorin, bahan aktif lainnya adalah sodium perborat. Sodium perborat berupa bubuk berwarna putih yang banyak digunakan untuk memutihkan tekstil.

Tidak hanya pakaian yang menggunakan pemutih. Akibatnya banyaknya iklan di televisi yang memunculkan pemikiran bahwa orang cantik adalah yang berkulit putih, maka banyak orang membeli pemutih wajah. Berhati-hatilah dalam menggunakan pemutih wajah, karena da yang menggunakan merkuri.

3.     BAHAN PEWANGIWangi-wangian yang dipakai di badan, digunakan di ruangan, atau disemprotkan ke pakaian, pada

dasarnya adalah sama, hanya bahan pencampuranya saja yang berbeda. Jaman dahulu, orang mengambil wangi-wangian dengan cara penyulingan (destilasi) dari tumbuh-tumbuhan asli. Sekarang, orang membuat wangi-wangian di pabrik dengan bahan baku yang berasal dari minyak bumi. Jadi, wangi melati dari parfummu sama dengan wangi melati yang ada di bunga melati, namun sumbernya berbeda. Wangi yang ada di parfum bajumu sama sekali bukan dari bunga melati sungguhan. Namun, dibuat sedemikian rupa agar mirip dengan melati sungguhan. Menarik bukan?

4.     INSECTISIDABanyak jenis dan merek obat anti nyamuk yang dijual. Misalnya, obat banti nyamuk bakar, seperti

baygon, tiga roda, garuda, dan masih banyak lagi. Belum lagi obat anti nyamuk jenis oles (lotion), semprot, dan elektrik.

Bahan-bahan pengusir nyamuk tersebut dapat digolongkan ke dalam jenis pestisida, atau lebih spesifik lagi disebut dengan istilah insektisida. Untuk lebih jelasnya, pestisida adalah racun yang digunakan oleh manusia untuk membasmi hama. Pestisida terdiri atas beberapa jenis;

  Insektisida, digunakan untuk membasmi serangga seperti nyamuk, kecoa, lalat, dan sebagainya.  Herbisida, digunakan untuk membasmi tumbuhan pengganggu atau gulma.  Fungisida, digunakan untuk membasmi jamur atau cendawan.  Rodentisida, digunakan untuk membasmi binatang pengerat seperti tikus.  dan masih banyak lagi.

obat anti nyamuk sebagai bagian dari pestisida, sebenarnya adalah sejenis racun. Untuk itu hati-hati dalam penggunaan obat anti nyamuk tersebut. Obat anti nyamuk umumnya menggunakan bahan aktif organoposfat atau sejenis octachlorofil ether. Tentu kedua bahan itu sangat  Tentu kedua bahan itu sangat beracun.

Page 7: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

EFEK SAMPING BAHAN KIMIA RUMAH TANGGA DAN CARA PENCEGAHANNYA

1.     Efek Samping Pembersih dan Cara PencegahannyaSabun mandi, sabun cuci, pembersih lantai, sampo, dan pasta gigi adalah bahan-bahan kimia yang

hampir digunakan setiap hari. Air sisa penggunaan bahan-bahan tersebut, oleh masyarakat kita sebagian besar dibuang di sungai. Akibatnya sungai menjadi tercemar, sehingga ekosistem yang ada di dalamnya menjadi rusak, misalnya  ikan-ikan di sungai banyak berkurang. Disamping itu banyak masyarakat yang tingal di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) yang menderita penyakit kulit, sebab beberapa penduduk menggunakan air sungai sebagai sumber air untuk mencuci pakaian, mandi, mencuci peralatan masak, dan yang lainnya. Selain itu bahan-bahan pembersih juga dapat berdampak langsung terhadap manusia itu sendiri. Contohnya, sabun cuci  atau detergen. Pemakaian detergen berlebih dan tangan bersentuhan langsung dengannya, dapat menyebabkan iritasi kulit. Kulit terasa kering, melepuh, retak-retak, dan mudah terkelupas. Hal ini jika dibiarkan berlanjut dapat mengakibatkan eksim kulit.

Cara Pencegahannya1)  Menggunakan detergen dengan konsentrasi yang encer dan kadar ABS yang rendah.2)  Menggunakan detergen yang mudah terurai, seperti sodium dodesil sulfat (SDS).3)  Menyimpan sabun pada tempat yang benar sehingga jauh dari jangkauan anak.4)  menghindari penggunaan pasta gigi berlebih.

5) Penggunaan pembersih piring harus hati-hati. Lebih baik menggunakan sabun pencuci piring cair. Sabun cair lebih lunak dibandingkan sabun colek atau detergen. Apabila telah dicuci, usahakan jangan digunakan sebelum peralatan tersebut kering. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah adanya sabun yang termakan oleh kita, karena masih tersisa di piring, sendok, atau gelas. Sabun yang termakan oleh manusia dapat menyebabkan penyakit degenaratif, seperti kanker atau tumor.

2.     Efek Samping Pemutih dan Cara PencegahannyaBanyak pemutih wajah yang menggunakan merkuri. Merkuri dalam tubuh bersifat racun. Untuk

pencegahan, gunakan pemutih wajah yang tidak mengandung merkuri. Atau lebih baik menggunakan bahan-bahan pemutih wajah alami. Pemutih pakaian sebagaian besar dibuat dari jenis bahan kimia yang sangat kuat. Umumnya bersifat korosif. Oleh karena itu, hindari kontak langsung dalam waktu lama.

3.     Efek Sampin Pewangi dan Cara Pencegahannya   Bahan pewangi yang sering menimbulkan maslaah terutama berasal dari pewangi ruangan dan

pewangi badan. Umumnya, pewangi menggunakan senyawa cloro fluoro carbon atau dikenal dengan nama CFC. Gas ini di udara bereaksi dengan ozon. Ozon berfungsi melindungi bumi dari sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan kanker. Karena ozon bereaksi dengan CFC, maka ozon semakin tipis dan akhirnya hilang sama sekali. Di belahan bumi utara ada daerah yang sudah bocor ozonnya. Apabila ozon rusak, dampaknya adalah serangan sinar ultraviolet terhadap penghuni bumi.

Beberapa pewangi dapat menyebabkan dampak negatif secara langsung. Misalnya menyebabkan iritasi kulit. Penghisapan langsung pewangi semprot dapat menyebabkan gangguan pada sistem pernafasan. Oleh karena itu, hindari mencium langsung pewangi pada saat disemprotkan.

4.     Efek Samping Insektisida dan Cara PencegahannyaInsektisida yang sering digunakan di rumah umumnya adalah obat anti nyamuk, anti keceoa, dan

sejenisnya. Obat anti nyamuk umumnya terbuat dari bahan aktif dichlorovynil dimethyl phosfat (DDVP), propoxur (karbamat), dan diethyltoluamide. Bahan-bahan ini mengandung racun. Kandungan tertinggi dalam bentuk bakar, semprot, kemudian elektrik. Pada beberapa obat nyamuk bakar terdarpat octacholofil ether, dikenal dengan nama S2. S2 memiliki daya tahan lebih lama jika berada dalam suatu ruangan. Dengan sifatnya yang karsinogenik (penyebab kanker) dan mutagenik, maka S2 sangat berbahaya.

Page 8: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

Cara Pencegahannya1)     menggunakan produk pembasmi serangga seperlunya, atau Mengurangi pemakaian insektisida secara

berlebihan2)     tidak menggunakan produk pembasmi serangga aerosol yang mengandung CFC.3)     Selalu menjaga kebersihan lingkungan.

4)     Menggunakan bahan pembasmi serangga (insektisida) yang lebih ramah lingkungan, seperti insektisida biologis, pengembangan hama jantan mandul, dan memanfaatkan ekstrak bunga atau daun tertentu Sumber :

LAPORAN 1 (Pengenalan Alat dan Bahan Pembersih)

BAB V

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

1. A.    Hasil Pengamatan

1.1  Pengenalan Bahan Pembersih

Tabel 1

Nama Produk dan gambar

Bahan Aktif Kegunaan Cara Pemakaian Cara Menghindari

BahayaRinso (cair)

 

 

16% Natrium Alkil Benzena Sulfonat, 6% Natrium Lauril Eter Sulfat, 2% Alkohol Etoksilat.

Mencucu benda kotor seperti pakaian.

Oleskan rinso cair pada noda pakaian, kucek, diamkan. Larutkan 1 sachet rinso detergen cair ke 10L air,rendam pakaian 30 menit. Kucek seperlunya dan bilas.

Simpan di tempat kering, tertutup,jauhkan dari anak-anak.

Detergen Daia LAS Membersihkan piring, gelas, dan semua perabot rumah tangga.

Larutkan dalam air dan gosok ke tempat yang kotor, bilas.

Simpan di tempat kering.

Jangan terkena mata.

Page 9: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

Jauhkan dari anak-anak.

Soklin softener

 

 

 

Sodium Dodecyl Benzene Sulfonat

Membersihkan sekaligus melembutkan.

Larutkn dalam air. Masukkan rendaman.

Simpan di tempat kering.

Jauhkan dari anak-anak.

Ekonomi

 

Sodium Alkil Benzene Sulfonat

Hilangkan bau tak sedap, mencuci hingga bersih

Oleskan pada pakaian yang kotor, kucek, dan bilas.

Jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Simpan di tempat yang kering.

Sunlight

 

15% (Natrium Alkil Benzena Sulfonat, Natrium Lauril Eter Sulfat).

Pembersih lemak Larutkan dalam air, masukkan spons, dan gosok pada benda kotor.

Juhkan dari jangkauan anak-anak.

Abu Gosok

 

 

 

Karbon Membersihkan npda membandel.

Taburkan pada benda kotor, gosok, dan bilas.

Jauhkan dari hidung, mata, dan jangkauan anak-anak.

VIM super KIFA

 

Clorin Mencuci peralatan makan, seperti, piring, gelas, dll.

Aliri peralatan tersebut dengan air. Setelah itu, taburkan Vim lalu gosok dan bilas.

Jauhkan dari anak-anak.

Hindari kontak yang terlalu lama dengan tangan.

Simpan di tempat kering.

 

Pembahasan :

Page 10: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

Pada praktikum pengenalan bahan pembersih telah di jelaskan cara-cara menggunakan bahan pembersih yang baik. Di sini kita mempelajari bahan-bahan pembersih seperti rinso (cair), detergen daia, soklin softener, ekonomi, sunlight, abugosok, dan VIM super kifa. Dari semua bahan pembersih yang ada, ada yang dapat digunakan untuk pembersih peralatan dapur seperti ekonomi, sunlight, abugosok, dan VIM, ada yang dapat di gunakan untuk pembersih pakaian seperti rinso (cair), detergen daia, soklin softener, ekonomi. Bahan pembersih ekonomi bisa di gunakan untuk membersihkan pakaian dan peralatan dapur. Untuk membersihkan tabung atau botol juga dapat menggunakan bahan pembersih sunlight, rinso, detergen daia.

Dari semua bahan pembersih yang ada di sini, memiliki kelebihan dan kelamahannya masing-masing. Misalnya pada bahan pembersih sabun cair, sabun cair yang mengandung natrium bisa menghilangkan bau amis, lemak, dan minyak yang masih menempel di peralatan makan dan dapur. Namun kelemahan dari sabun cair adalah kurang efektif jika dipakai pada perlatan yang terbuat dari plastik.

Dibanding dengan sabun cair, deterjen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air. Detergen juga mengandung surfaktan. Surfaktan (surface active agent) merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai ujung berbeda yaitu hidrofil (suka air) dan hidrofob (suka lemak). Bahan Aktif ini berfungsi untuk menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel pada permukaan bahan. Yang termasuk surfaktan yaitu Alkyl Benzene Sulfonate (ABS) dan Linier Alkyl Benzene Sulfonate (LAS).

Namun detergen juga memiliki kelemahan. Kelemahannya adalah dapat membuat tangan terasa panas. Saya akan coba jelaskan bagaimana ini bisa terjadi. Bahan kimia yang merupakan bahan deterjen ada yang termasuk keras dan ada pula yang termasuk lunak. Keras-lunaknya deterjen tergandung pada kadar pH (tingkat keasaman atau kebasaan) jenis zat-zat kimia di dalam deterjen, terutama dari bentuk rantai kimia dan jenis gugus fungsi surfaktan. Detergen bersifat basa. Dari kadar pH deterjen yang sangat basa (9,5-12), diketahui bahwa deterjen memang bersifat korosif. Hal ini dapat mengakibatkan iritasi pada kulit. Sementara pada susunan rantai kimia surfaktan terdapat formulasi bahwa semakin panjang dan bercabang rantai surfaktan, akan semakin keras deterjen tersebut. Sedangkan dari jenis gugus fungsinya, maka gugus fungsi sulfonat bersifat lebih keras dibandingkan gugus fungsi karboksilat. Deterjen yang keras dapat menimbulkan masalah pada kulit. Biasanya bila terkena deterjen yang keras, kulit terasa kering, melepuh dan retak-retak, kulit tangan gampang mengelupas, hingga timbulnya bintik-bintik gatal berair di telapak tangan maupun kaki. Untuk mengatasi itu, sebaiknya orang yang menggunakan detergen harus menghindari kontak langsung kulit dengan deterjen. Kalaupun sudah terlanjur kontak, maka tangan/ kaki yang terkena harus cepat dibilas air bersih dan dikeringkan.

1.2  Pengenalan Alat Pemberesih

Tabel 2

Nama Alat dan Gambar Kegunaan Cara penggunaan Cara PemeliharaanSikat pakaian Menghilangkan

kotoran pada benda Disikat pada benda/ Keringkan setelah di

pakai agar tidak

Page 11: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

 seperti pakaian. pakaian yang bernoda. berjamur.

Sikat Tabung/ Botol

 

Membersihkan kotoran pada botol atau tabung.

Disikat pada tabung yang kotor.

Keringkan setelah pemakaian.

Spons

 

 

 

 

Pencuci serba guna. Gosok pada benda yang kotor.

Keringkan setelah pemakaian.

Kuas

 

Membersihkan neraca analitik, mengoleskan mentega pada Loyang.

Sikat pada daerah yang kotor.

 

 

 

 

 

 

 

 

Bersihkan setelh pemakaian

Sikat kawat

 

Membersihkan noda membandel.

Sikat pada benda yang bernoda.

Bersihkan setelah pemakaian.

Sikat setrika

 

Membersihkan noda/kotoran dari benda.

Sikat pada benda yang bernoda.

Keringkan setelah pemakaian.

Livina Kitchen Brush

 

Membersihkan Noda di dapur.

Sikat pada benda yang bernoda.

Bersihkan dan keringkan setelah pemakain.

Sabut Kawat Membersihkan Gosok pada benda Bersihkan setelah

Page 12: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

 

 

kotoran membandek pada benda.

yang kotor. pemakaian.

Magic Towel

 

Mengelap benda yang basah.

Lap pada benda yang masih basah.

Bersihkan setelah pemakaian.

Simpan dalam keadaan lembab.

Sikat Lantai

 

 

 

Membersihkan lantai yang kotor.

Sikat pada lantai yang kotor.

Bersihkan setelah pemakaian.

 

Pembahasan :

Pada saat membersihkan alat-alat laboratorium, kita juga membutuhkan alat bantu untuk membersihkan kotoran-kotoran yang tidak dapat di jangkau oleh tangan kita. Pada praktikum kali ini kita mempelajari bagaimana menggunakan alat pembersih dengan sikat pakaian, sikat tabung/bototl, spons, kuas, sikat kawat, sikat setrika, livina kitchen brush, sabut kawat, magic towel, sikat lantai. Masing-masing alat memiliki fungsinya sendiri yang sudah saya tulis pada tabel 2.

Agar alat-alat laboratorium dan alat pembersihnya awet, maka harus dirawat sebaikbaiknya. Dengan cara di cuci atau di bersihkan setelah pemakaian. Seperti pada alat pembersih, peralatan ini sering terabaikan karena di anggap “membersihkan diri sendiri”.

1.3  Pengenalan Peralatan Pengolahan

Tabel 3

Nama Alat dan Gambar Kegunaan Cara Pemakaian Cara pemeliharaanPasta Maker (Otomatis)

 

Alat untuk membuat pasta. Contohnya Spaghetti, dll.

Masukkan adonan, digiling, hasil sesuai cetakan.

Cuci sampai bersih setelah pemakaian.

Pasta Maker (Manual)

 

Untuk membuat adonan. Biasanya untuk memipihkan

Masukan adonan, digiling, hasil sesuai

Cuci sampai bersih setelah pemakaian.

Page 13: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

adonan mie dan mencetak mie.

cetakan.

Standing Mixer

 

Membuat adonan. Masukkan adonan, dan campur adonan.

Cuci sampai bersih setelah pemakaian.

Food Processor

 

Untuk memotong (slicer).

Masukkan bahan, dn secara otomatis akan terpotong.

Cuci sampai bersih setelah pemakaian.

EsKrim Maker

 

 

Membuat es krim. Masukan bahan yang akan di buat es krim, dinginkan, tutup, hidupkan, diamkan 1 jam.

Cuci sampai bersih setelah pemakaian.

Blender

 

Menghancurkan dan melumatkan semua bahan-bahan yang akan dipakai untuk memasak.

Masukkan semua bahan ke dalam tabung blender, Pasang penutup blender, Pilih kecepatan yang diinginkan.Matikan (+ 3 menit)

Cuci sampai bersih setelah pemakaian.

Grinder

 

 

 

 

Menghancurkan semua bahan yang teksturnya lebih kasar.

Masukkan semua bahan, dan nyalakan.

Cuci sampai bersih setelah pemakaian.

 

Pembahasan :

Di abad 21 ini perkembangan teknologi sudah sangat maju. Terutama dalam Teknologi Industri Pangan. Untuk pengolahan pangan di perlukan peralatan yang berkualitas dan sudah pasti canggih. Dalam indsutri pangan baik skala rumah tangga maupun industri besar pengetahuan mengenai peraatan yang digunakan sangatlah perlu. Pada praktikum kali ini kita mempelajari peralatan-peralatan pengolahan, seperti pasta maker, standing mixer, food processor, eskrim maker, blender, dan grinder.

Page 14: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

Masing-masing alat memiliki fungsi yang berbeda-beda. Dengan kebutuhan konsumen di jaman sekarang ini yang ingin serba praktis, cepat, dan instan diciptakan sebuah alat yang bernama food processor, peralatan tersebut ialah gabungan dari grinder,blender,slicer dan juicer. Keunggulan dari food processor ialah multifungsi, namun dari kecanggihan dari barang tersebut, produsen bisa mengambil keuntungan yang lebih dengan menjual harga yang mahal. Kemudian terdapat alat yang bernama blender dan grinder. Kedua alat ini sama-sama berfungsi sebagai penghancur bahan pangan, tetapi blender di gunakan untuk menghancurkan bahan pangan yang berstruktur halus, sedangkan grinder digunakan untuk meghancurkan bahan pangan yang berstruktur lebih kasar.

Semua peralata pengolahan harus di rawat sebaik-baiknya agar dapat digunakan dalam jangka waktu lama (awet). Peralatan penyimpanan dan persiapan harus di tempatkan pada tempat yang terjangkau oleh pengguna. Peralatn pembersihan dan pemasakan harus di susun sedemikian rupa, sehingga bila bahan pangan dibersihkan dan akan dimasak, alat yang di gunakan tetap bersih.

1.4  Cara Pengukuran dan Penimbangan

Tabel 4

Nama Alat Penimbang dan Gambar

Kegunaan Cara Pemakaian Cara pemeliharaan

Timbangan Kue

 

Menimbang adonan kue.

Ketelitiann: ± 50 gr

Kapasitas: 10 Kg

Letakkan bahan/ adonan di atas timbangan.

Cuci sampai bersih setelah pemakaian.

Neraca Analitik

 

Untuk menimbang bahan pangan.

Ketelitian: 4 angka desimal.

Kapasitas: 100-110 gr

Masukkan cawan, atur ke nol, masukkan bahan yang akan di timbang.

Bersihkan bahan yang jatuh ke dalam neraca analitk dengan menggunakan kuas.

 

Pembahasan :

Pada praktikum kali ini kita hanya mempelajari dua alat penimbang yaitu timbangan kue dan neraca analitik. Kedua alat memiliki fungsi, ketelitian, dan kapasitas yang berbeda.

Neraca analitik sudah jelas lebih akurat dari pada timbangan kue, karena neraca analitik mempunyai ketelitian empat angka desimal yaitu 0,0001 gram sedangkan timbangan kue hanya

Page 15: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

memiliki ketelitian 50 gram. Oleh sebab itu neraca analitik lebih sering digunakan apalagi untuk menimbang bahan-bahan kimia yang sangat membutuhkan keakuratan dalalm penimbangan. Apabila ada benda yang tumpah di dalam neraca analitik harus segera dibersihkan karena dapat mempengaruhi keakuratan penimbangan. usahakan neraca analitik harus selalu dalam keadaan bersih. Sedangkan timbangan kue biasanya di gunakan untuk menimbang adonan kue.

Cara menggunakan neraca analitik yaitu, kosongkan terlebih dahulu isi di dalam neraca analitik, letakkan cawan atau beaker glass, lalu neraca analitik akan membaca massa cawan atau beaker glass tersebut, lalu atur ke nol terlebih dahulu. Setelah itu masukkan bahan yang akan kita timbang. Cara menggunakan timbangan kue lebih mudah daripada neraca analitik, yaitu hanya meletakkan bahan yang akan di timbang di atas timbangan dan catat berapa beratnya bahan tersebut.

Cara membersihkan kedua alat timbang ini sangat mudah, kita tinggal membersihkannya dengan kain lap atau kuas.

 

BAB VI

KESIMPULAN

            Dari praktikum pengenalan dan pemeliharaan laporatrium kali ini saya dapat mengetahui berbagai macam alat dan bahan pembersih yang baik di gunakan di laoratorium. Contoh alat pembersih adalah sikat dan sabut. Contoh bahan pembersih adalah sabun dan detergen. Dengan begitu kita dapat memelihara laboratorium tempat kerja kita agar selalu dalam keadaan baik. Pada praktikum kali ini juga saya dapat mengetahui peralatan pengolahan seperti food processor yang canggih. Saya juga tahu bagaimana menggunakan peralatan pengolahan dengan baik dan benar. Saya juga dapat mengetahi alat dan cara pengukuran dan penimbangan. Penggunaan peralatan pengukur dan dan teknik pengukuran yang baik dapat membantu memastikan keberhasilan suatu produk. Contoh alat pengukuran dan penimbangan adalah timbangan kue dan neraca analitik.

DAFTAR PUSTAKA

Tjahjadi, C dkk. 2011. Praktikum Bahan Pangan dan Dasar-Dasar Pengolahan. Jurusan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor.

Anonim. 2011. Deterjen. http://id.wikipedia.org/wiki/Deterjen (diakses tanggal 21 Februari 2011)

Anonim. 2007. Zat Kimia Apa Yang Terdapat Pada Detergen Bubuk Yang Menyebabkan Tangan Menjadi Panas. http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080407061732AAMLzWO (diakses 21 Februari 2011)

JAWABAN PERTANYAAN

Page 16: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

2.1.1 LATIHAN :

 

1. Apa perbedaan antara detergen dan sabun?2. Apa keuntungan dan kerugian memakai detergen dan sabun?

Jawaban :

1. sabun cair yang mengandung natrium bisa menghilangkan bau amis, lemak, dan minyak yang masih menempel di peralatan makan dan dapur. Namun kelemahan dari sabun cair adalah kurang efektif jika dipakai pada perlatan yang terbuat dari plastik. Dibanding dengan sabun cair, deterjen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air. Kelemahan detergen adalah dapat membuat tangan terasa panas.

2. Keuntungan memakai sabun cair adalah bisa menghilangkan bau amis, lemak, dan minyak yang masih menempel di peralatan makan dan dapur. Keuntungan memakai deterjen adalah daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air.

Kerugian memakai sabun  kurang efektif jika digunakan untuk mencuci peralatan yang terbuat dari plastik. Kerugian memakai detergjen adalah dapat membuat tangan kita panas.

 

 

 

 

2.2.1 LATIHAN :

1. Apa Perbedaan antara blender dengan grinder?

2. Apa fungsi dari peralatan pengolahan?

 

Jawaban :

1. Blender dapat digunakan untuk menghancurkan bahan makanan yang lebih halus. contoh: sayuran dan buah.

 

Grinder ialah digunakan untuk menghancurkan bahan makanan yang teksturnya lebih kasar.

Page 17: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

Contoh : daging yang sudah di potong-potong sebesar ibu jari,dimasukkan ke dalam grinder  menjadi skala yang lebih kecil lagi.

 

1. Fungsi dari peralatan pengolahan bahan pangan ialah untuk mempermudah mengubah makanan menjadi makanan yang kita inginkan.

 

 

 

 

 

 

 

2.3.1 LATIHAN :

 

1. Apa perbedaan antara neraca analitik dengan neraca o-hausse ?2. Timbangan mana yang biasa digunakan untuk menimbang bahan kimia ?

 

Jawaban :

1. Neraca analitik dan o-hausse memiiki kapasitas dan keakuratan berbeda. Neraca analitik memiliki keakuratan 0,0001 gram sedangkan neraca o-husse memliki keakuratan 0,01 gram. Penggunaan kedua alat ini pun berbeda.

2. Neraca Analitik

Page 18: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

Bahan Kimia Dalam Produk Rumah TanggaDipublikasi pada 27 November 2011 oleh ettylist

Silaahkan unduh dan pelajari materi BAHAN KIMIA DALAM PRODUK RUMAH TANGGA

 PENGERTIAN DAN PENGGOLONGAN

            Sebagaimana kita tahu, bahwa segala macam benda tersusun dari materi. Dalam kehidupan sehari-hari kita menggunakan istilah bahan kimia untuk materi. Jadi, sebenarnya, segala sesuatu terdiri dari bahan kimia

Ditinjau dari segi asalnya, bahan kimia yang digunakan dalam berbagai produk rumah tangga , dibagi dalam 2 golongan, yaitu :

1.   Bahan kimia alami                      :   Bahan kimia yang terdapat di alam.

       Misalnya    :   Air, kayu, minyak ,cengkeh,kapur dsb.

2.  Bahan kimia sintetis/buatan   :   Bahan kimia buatan pabrik.

Misalnya    :   detergen, plastik, asam sulfat, pestisida dan berbagai macam essen (penguat rasa dan aroma).

Penggolongan bahan Kimia di Rumah Tangga

1. Bahan Pembersih2. Bahan Pemutih3. Bahan pewangi4. Racun Serangga

1.   BAHAN PEMBERSIH

      A.  Sabun

Bahan pembuat sabun o Bahan dasar :o - lemak hewan dan minyak tumbuhan.o - Natrium hidroksida (NaOH) atau Kalium Hidroksida (KOH).

Bahan tambahan :

- krim - parfum - vitamin dll

Page 19: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

Struktur molekulnya berbentuk panjang, dengan 2 ujung yang mempunyai sifat yang berbeda, ujung yang satu bersifat hidrofil ( (gugus molekul selalu menuju air) sedang ujung yang lain bersifat hidrofob (selalu menjauhi air dan tertarik ke minyak).

Fungsi sabun :

Mengangkat kotoran yang menempel pada pakaian dan melarutkannya dengan air. Sebagai zat emulgator (pengemulsi), yaitu zat yang mampu melarutkan minyak dan lemak. Berdasarkan bentuknya, sabun ada 3 macam :

o Sabun lunak : sabun yang bahan dasarnya garam kalium.o Sabun keras : sabun yang bahan dasarnya garam natrium.o Sabun toilet : sabun yang bahan dasarnya garam kalium dengan penambahan parfum

dan zat aditif.

       B. Detergen

Fungsinya sama dengan sabun, dengan daya cuci yang lebih kuat dari pada sabun, tetapi terlalu kuat untuk kulit.

Struktur molekulnya sama dengan sabun, dengan sifat hidrofil dan hidrofob pada ke ujung molekulnya.

Bahan – bahan penyusun detergen:

1. Bahan dasar : mengandung senyawa-senyawa yang tidak mudah terurai oleh bakteri/ mikro organisme, yaitu :

ABS (Alkyl Benzene Sulfonate) ,senyawa ini berasal dari olahan minyak bumi.Limbahnya menimbulkan buih tetap di badan-badan air seperti di sungai/danau, karena molekulnya sulit terurai oleh mikro organisme, sehingga merusak lingkungan,

LAS (Lauril Alkyl Sulfonate), senyawa ini juga berasal dari minyak bumi. Hanya dapat terurai dilingkungan yang aerob dengan kadar oksigen yang cukup.Dalam lingkungan yang tercemar berat ,LAS tidak dapat terurai.

CMC (Carboxymethyl Cellulosa),merupakan bahan pembuih/ penghasil busa. Banyak orang menganggap makin banyak buih, berarti detergen bagus. Padahal sebenarnya buih tidak banyak berpengaruh terhadap daya kerja detergen. Daya pembersih detergen terletak pada kemampuannya mengemulsikan lemak ke air.

        2.  Bahan penunjang, meliputi :

Enzim, sebagai bahan aktif yang berfungsi menguraikan noda yang berasal dari zat organik seperti lemak dan darah.

Senyawa STTP (Sodium Trpholyphosphate), bahan penunjang yang berfungsi untuk mengikat ion kalsium dan magnesium dari air sadah sehingga tidak menggangu kerja detergen.

Air sebagai bahan pengikat

C.  Bahan Pembersih Lain

1.      Shampo

Page 20: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

Satu-satunya komponen esensial dalam shampo adalah detergen, yang membuatnya berbeda hanyalah kepekatan detergennya.

Bahan dasar sebagai pembersihnya adalah detergen sintetis, misalnya natrium dodesilsulfat Menggunakan shampo untuk membersihkan rambut lebih baik daripada menggunakan sabun,

karena sabun hanya berfungsi baik dalam air lunak.Dalam air sadah, sabun meninggalkan endapat berupa lapisan tipis yang membuat ranbut jadi kusam.

2.   Pasta gigi

Bahan dasarnya adalah :

Detergen. Salah satu detergen yang banyak digunakan adalah natrium dodesilsulfat,sama seperti pada shampo.

Abrasif , yaitu bahan penggosok seperti amplas. Senyawa flourida, yang fungsinya untuk memperkuat email.

3.   Pembersih Lantai / Karbol

Bahan dasarnya adalah desinfektan yang berfungsi sebagai pembasmi kuman. Bersifat korosif dan beracun.

Desinfektan pertama yang digunakan untuk bahan pembersih lantai adalah fenol atau asam carbolat, sehingga pembersih lantai sering disebut karbol. Fenol atau asam karbolat adalah zat yang beracun dan merusak kulit, sehingga bahan pembersih lantai saat ini sudah menggunakan desinfektan yang lebih baik, misalnya:

Kresol Heksil resorsinol Benzal konium khlorida

II.  BAHAN PEMUTIH

Bahan pemutih adalah zat kimia yang digunakan untuk memutihkan pakaian yang bahan dasarnya adalah senyawa aktif hipoklorit, yang dalam kadar tinggi dapat merusak pakaian.

Hipoklorit tidak baik bagi bahan polyester karena akan lebih memberi kesan kuning daripada memutihkan.

Bentuknya ada 2 macam, yaitu :a. Bubuk pemutih, yang mengandung kalsium hipoklorit Ca(ClO)2

    b.       Larutan pemutih, yang mengandung natrium hipoklorit (NaClO).

Mencampur pemutih dengan pembersih kloset yang mengandung asam klorida (HCl) , dapat menghasilakn gas klorin ( gas racun), yang sangat berbahaya karena dapat merusak saluran pernapasan. Jika kadarnya tinggi bahkan dapat mematikan.

Mencampur pemutih dengan ammonia juga menghasilkan gas racun kloramin (NH2Cl) dan hidrazin (N2H4).

Page 21: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

III. BAHAN PEWANGI

Biasa digunakan untuk kosmetik, pengharum ruangan , pembersih lantai , sabun dan detergen, dan sebagainya.

Bahan dasarnya, ada yang dari alam dan ada yang buatan.Tapi lebih banyak yang menggunakan zat pewangi sintetis karma pewangi alam memerlukan proses yang mahal dan terbatas .

IV. RACUN SERANGGA

Bahan dasarnya adalah senyawa kimia yang berbahaya yaitu pestisida. Salah satu insektisida yang dulu banyak digunakan adalah DDT (Dichloro Diphenil

Tricloroethane), sangat ampuh membasmi nyamuk dan dapat bertahan lama. Struktur molekulnya yang sukar terurai inilah yang membuat DDT saat ini dilarang, karena limbahnya mencemari air dan tanah.

Insektisida yang digunakan saat ini adalah senyawa propoksur.

 Macam-macam Pestisida

1.   Insektisida   :   Untuk membasmi serangga.

2.   Rhodentisida  :   Untuk memberantas binatang pengerat, seperti tikus.

3.   Nematisida   :   Untuk memberantas hama berupa cacing (nematoda) yang umumnya merusak akar atau umbi tanaman

4.   Herbisida     :  Untuk membasmi tanaman pengganggu (gulma),seperti alang-alang,rumput, dan enceng gondok.

5.   Defolian      :   Untuk merontokkan daun.

6.   Fungisida     :   Untuk memberantas jamur (cendawan).

7.   Bakterisida   :   Untuk membasmi bakteri dan virus pada tanaman.

BAHAYA  YANG DITIMBULKAN DARI BEBERAPA ZAT KIMIA RUMAH TANGGA

A. MASALAH KESEHATAN

1.   Propoksur

Merupakan bahan aktif yang terdapat pada obat pembasmi serangga. Keracunan propoksur dapat terjadi melalui pernapasan, mulut, kulit dan mata.Bila terhirup

dapat menyebabkan gangguan pernapasan.Bila kena mata akan menyebabkan kebutaan , dan bila tertelan dapat menyebabkan kematian.

Pertolongan korban keracunan obat pembasmi serangga :

Page 22: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

1. Usahakan agar korban tetap sadar.2. Berikan larutan norit agar racun dapat segera dimuntahkan.3. Jika racun yang tertelan larut dalam lemak, jangan memberikan susu untuk membuatnya

muntah, karna susu dapat mempercepat penyerapan racun sehingga lebih membahayakan.4. Segera bawa ke rumah sakit untuk pertolongan lebih lanjut

2.   Benzal Konium Klorida

Merupakan bahan aktif yang digunakan pada berbagai jenis pembersih lantai, biasanya dengan kadar 0,5%

Bersifat sebagai detergen sekaligus sebagai desinfektan (pembasmi kuman). Bersifat kaustik dan korosif. Jika mengenai kulit dapat menyebabkan gatal dan kemerahan. Jika kadarnya 10% dapat

menyebakan luka bakar dan apabila mengenai mata dapat mengalami kerusakan serius pada kornea sehingga bisa buta. Jika tertelan dapat menyebabkan kematian.

B.   MASALAH LINGKUNGAN

      1.   Limbah Detergen

Menimbulkan buih superaktif pada badan-badan air ( di sungai atau danau) yang bertahan lama karena jenis molekulnya yang sulit diuraikan oleh mikro organisme.Akibatnya menghalangi cahaya matahari sehingga menghambat fotosintesis tumbuhan air dan menggangu rantai makanan.

Pertumbuhan ganggang dan enceng gondok yang tak terkendali sebagai akibat dari limbah detergen yang mengandung senyawa fosfat yang merupakan nutrisi tumbuhan. Keadaan ini menyebabkan pendangkalan sungai/danau sehingga mematikan ikan

      2.      Limbah Pupuk dan Pestisida

Limbah pupuk dan pestisida dapat mencemarkan air dan meracuni hewan, bahkan manusia. Limbah pupuk juga dapat menyebabkan pertumbuhan yang tak terkendali pada tumbuhan air

seperti pada limbah detergen

limbah rumah tangga

Page 23: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

limbah industri

User:Akbar PattyFrom Wikipedia, the free encyclopedia

Jump to: navigation, search

MAKALAH SAMPAH

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini masih tetap menjadi “PR” besar bagi bangsa Indonesia adalah faktor pembuangan limbah sampah plastik. Kantong plastik telah menjadi sampah yang berbahaya dan sulit dikelola. Manusia memang dianugerahi Panca Indera yang membantunya mendeteksi berbagai hal yang mengancam hidupnya. Namun di dalam dunia modern ini muncul berbagai bentuk ancaman yang tidak terdeteksi oleh panca indera kita, yaitu berbagai jenis racun yang dibuat oleh manusia sendiri.Lebih dari 75.000 bahan kimia sintetis telah dihasilkan manusia dalam beberapa puluh tahun terakhir. Banyak darinya yang tidak berwarna, berasa dan berbau, namun potensial menimbulkan bahaya kesehatan. Sebagian besar dampak yang diakibatkannya memang berdampak jangka panjang, seperti kanker, kerusakan saraf, gangguan reproduksi dan lain-lain. Sifat racun sintetis yang tidak berbau dan berwarna, dan dampak kesehatannya yang berjangka panjang, membuatnya lepas dari perhatian kita. Kita lebih risau dengan gangguan yang langsung bisa dirasakan oleh panca indera kita. Hal ini terlebih dalam kasus sampah, di mana gangguan bau yang menusuk dan pemandangan (keindahan/kebersihan) sangat menarik perhatian panca indera kita. Begitu dominannya gangguan bau dan pemandangan dari sampah inilah yang telah mengalihkan kita dari bahaya racun dari sampah, yang lebih mengancam kelangsungan hidup kita dan anak cucu kita. B. TUJUAN Mengetahui bahaya racun racun dari sampah. Saat ini sampah telah banyak berubah. Setengah abad yang lalu masyarakat belum banyak mengenal plastik. Mereka lebih banyak menggunakan berbagai jenis bahan organis. Di masa kecil saya (awal dasawarsa 1980), orang masih menggunakan tas belanja dan membungkus daging dengan daun jati. Sedangkan sekarang kita berhadapan dengan sampah-sampah jenis baru, khususnya

Page 24: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

berbagai jenis plastik. Sifat plastik dan bahan organis sangat berbeda. Bahan organis mengandung bahan-bahan alami yang bisa diuraikan oleh alam dengan berbagai cara, bahkan hasil penguraiannya berguna untuk berbagai aspek kehidupan. Sampah plastik dibuat dari bahan sintetis, umumnya menggunakan minyak bumi sebagai bahan dasar, ditambah bahan-bahan tambahan yang umumnya merupakan logam berat (kadnium, timbal, nikel) atau bahan beracun lainnya seperti Chlor. Racun dari plastik ini terlepas pada saat terurai atau terbakar.

Penguraian plastik akan melepaskan berbagai jenis logam berat dan bahan kimia lain yang dikandungnya. Bahan kimia ini terlarut dalam air atau terikat di tanah, dan kemudian masuk ke tubuh kita melalui makanan dan minuman. Sedangkan pembakaran plastik menghasilkan salah satu bahan paling berbahaya di dunia, yaitu Dioksin. Dioksin adalah salah satu dari sedikit bahan kimia yang telah diteliti secara intensif dan telah dipastikan menimbulkan Kanker. Bahaya dioksin sering disejajarkan dengan DDT, yang sekarang telah dilarang di seluruh dunia. Selain dioksin, abu hasil pembakaran juga berisi berbagai logam berat yang terkandung di dalam plastik. C. PERUMUSAN MASALAH 1. Apakah yang di maksud dengan sampah?? 2. Apa saja bagian – bagian sampah?? 3. Bagaimana dampak sampah bagi kehidupan?? 4. Bagaimana bahaya sampah plastic bagi?? kesehatan dan lingkungan?? 5. Bagaimana cara mengurangi sampah? 6. Apa yang di maksud dengan prinsip produksi bersih??

BAB II

DEFINISI SAMPAH Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung.Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka Sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya. Jenis-jenis sampah Berdasarkan sumbernya 1. Sampah alam 2. Sampah manusia 3. Sampah konsumsi 4. Sampah nuklir 5. Sampah industri 6. Sampah pertambangan Berdasarkan sifatnya 1. Sampah organik – dapat diurai (degradable) 2. Sampah

Page 25: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

anorganik – tidak terurai (undegradable) 3. Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos; 4. Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton; Berdasarkan bentuknya Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan dibuang. Menurut bentuknya sampah dapat dibagi sebagai: Sampah Padat Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya. Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi lagi menjadi: 1. Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan. 2. Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi: • Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain. • Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain Sampah Cair Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah. • Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen yang berbahaya. • Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen. Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi. untuk mencegah sampah cair adalah pabrik pabrik tidak membuang limbah sembarangan misalnya membuang ke selokan. Sampah alam Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman. Sampah manusia ampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air. Sampah Konsumsi Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang, dengan kata lain adalah

Page 26: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.

Limbah Radioaktif Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang masih dilakukan). Cara Menanggulangi Sampah

Pengelolaan sampah merupakan salah satu proses yang diperlukan dengan tujuan mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis atau mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan sekitar.

Secara garis besar ada tiga system pengelolaan sampah, yaitu dengan cara : a. Kimiawi melalui pembakaran Pada sistem ini perlu diketahui bahwa dalam dalam melakukan pembakaran tidak dilakukan secara sembarangan, karena sampah bisa terdiri dari berbagai bahan yang belum tentu aman. Bahan seperti kaleng aerosol dapat meledak bila kena panas, sedangkan bahan dari plastik dan karet dapat menghasilkan gas yang menimbulkan kanker bila dibakar. Hal ini bisa dihindari dengan memisahkan sampah terlebih dahulu, selain itu harus dipastikan bahwa ketika sampah organik yang dibakar, tidak terlalu banyak sampah basah, dan lakukan jauh dari kerumunan orang banyak atau benda lain yang dapat memperburuk pembakaran. selain menghasilkan gas karbondioksida (CO2) dalam jumlah besar, pembakaran sampah akan menghasilkan senyawa yang disebut dioksin. Dioksin adalah istilah yang umum dipakai untuk salah satu keluarga bahan kimia beracun yang mempunyai struktur kimia yang mirip serta mekanisma peracunan yang sama. Keluarga bahan kimia beracun ini termasuk (a) Tujuh Polychlorinated Dibenzo Dioxins (PCDD); (b) Duabelas Polychlorinated Dibenzo Furans (PCDF); dan (c) Duabelas Polychlorinated Biphenyls (PCB). Racun udara dioksin akan berbahaya pada gangguan fungsi daya tahan tubuh, kanker, perubahan hormon, dan pertumbuhan yang abnormal. Dengan demikian pengurangan sampah dengan pembakaran lebih baik dihindari.

b. Cara biologis melalui proses composing merupakan proses pembusukan secara alami dari materi organik, misalnya daun, limbah pertanian (sisa panen), sisa makanan dan lain-lain. Pembusukan itu menghasilkan materi yang kaya unsur hara, antara lain nitrogen, fosfor dan kalium yang disebut kompos atau humus yang baik untuk pupuk tanaman.

c. daur ulang (pemanfaatan kembali) Daur ulang sendiri memang tidak mudah, karena kadang dibutuhkan teknologi dan penanganan khusus. Tapi dapat dilakukan dengan cara yang sederhana, yaitu di mulai dari kita sendiri misalnya : 1. Mengumpulkan kertas, majalah, dan surat kabar bekas untuk di daur ulang. 2. Mengumpulkan sisa-sisa kaleng atau botol gelas untuk di daur ulang. 3. Menggunakan berbagai produk kertas maupun barang lainnya hasil daur ulang.

Page 27: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak. Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi. Upaya yang dilakukan pemerintah dalam usaha mengatasi masalah sampah yang saat ini mendapatkan tanggapan pro dan kontra dari masyarakat adalah pemberian pajak lingkungan yang dikenakan pada setiap produk industri yang akhirnya akan menjadi sampah. Industri yang menghasilkan produk dengan kemasan, tentu akan memberikan sampah berupa kemasan setelah dikonsumsi oleh konsumen. Industri diwajibkan membayar biaya pengolahan sampah untuk setiap produk yang dihasilkan, untuk penanganan sampah dari produk tersebut. Dana yang terhimpun harus dibayarkan pada pemerintah selaku pengelola IPS untuk mengolah sampah kemasan yang dihasilkan. Pajak lingkungan ini dikenal sebagai Polluters Pay Principle. Solusi yang diterapkan dalam hal sistem penanganan sampah sangat memerlukan dukungan dan komitmen pemerintah. Tanpa kedua hal tersebut, sistem penanganan sampah tidak akan lagi berkesinambungan. Tetapi dalam pelaksanaannya banyak terdapat benturan, di satu sisi, pemerintah memiliki keterbatasan pembiayaan dalam sistem penanganan sampah. Namun di sisi lain, masyarakat akan membayar biaya sosial yang tinggi akibat rendahnya kinerja sistem penanganan sampah. Sebagai contoh, akibat tidak tertanganinya sampah selama beberapa hari di Kota Bandung, tentu dapat dihitung berapa besar biaya pengelolaan lingkungan yang harus dikeluarkan akibat pencemaran udara ( akibat bau ) dan air lindi, berapa besar biaya pengobatan masyarakat karena penyakit bawaan sampah ( municipal solid waste borne disease ), hingga menurunnya tingkat produktifitas masyarakat akibat gangguan bau sampah. B. SARAN – SARAN Cara pengendalian sampah yang paling sederhana adalah dengan menumbuhkan kesadaran dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Selain itu diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih menghargai lingkungan, walaupun kadang harus dihadapkan pada mitos tertentu. Peraturan yang tegas dari pemerintah juga sangat diharapkan karena jika tidak maka para perusak lingkungan akan terus merusak sumber daya. Keberadaan Undang-Undang persampahan dirasa sangat perlukan. Undang-Undang ini akan mengatur hak, kewajiban, wewenang, fungsi dan sanksi masing-masing pihak. UU juga akan mengatur soal kelembagaan yang terlibat dalam penanganan sampah. Menurut dia, tidak mungkin konsep pengelolaan sampah berjalan baik di lapangan jika secara infrastruktur tidak didukung oleh departemen-departemen yang ada dalam pemerintahan. Demikian pula pengembangan sumber daya manusia (SDM). Mengubah budaya masyarakat soal sampah bukan hal gampang. Tanpa ada transformasi pengetahuan, pemahaman, kampanye yang kencang. Ini tak bisa dilakukan oleh pejabat setingkat Kepala Dinas seperti terjadi sekarang. Itu

Page 28: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

harus melibatkan dinas pendidikan dan kebudayaan, departemen agama, dan mungkin Depkominfo. Di beberapa negara, seperti Filipina, Kanada, Amerika Serikat, dan Singapura yang mengalami persoalan serupa dengan Indonesia, sedikitnya 14 departemen dilibatkan di bawah koordinasi langsung presiden atau perdana menteri.

Alat Makan Porselin Vs Plastik

Written By Aulia Wirastuti on Sabtu, 28 April 2012 | 02.15 Terkadang kita tidak terlalu memperhatikan keamanan peralatan makan yang kita gunakan entah untuk diri sendiri atau untuk keluarga ....termasuk untuk Baby, perhatian yang kita berikan terhadap apapun yang diberikan kepada baby selalu menjadi no 1, akan tetapi seringkali terlewatkan untuk peduli terhadap keamanan peralatan makannya. 

Termasuk untuk anggota keluarga yang lain, seringkali terlewat dari perhatian .......Hmm yang menjadi pusat perhatian adalah nilai estetika dari peralatan makan tersebut, pantas atau tidak berada di meja makan keluarga dan juga pantas atau tidak digunakan sebagai tempat sajian acara – acara tertentu.

Nah yang lebih parah lagi kalau perhatian kita hanya tertuju asal murah, simple dan warna atau bentuk dan motifnya cantik serta cocok dengan selera kita.....Hohohoho.... memangnya ada yang salah kalau kita punya pikiran seperti itu ? Jawabannya adalah... sama sekali tidak, 

sumber : architectaria.com

Hehehe mari kita coba pelajari dan menjadi  lebih peduli tentang apa yang aman atau kurang aman atau tidak aman sama sekali terhadap peralatan makan yang

Page 29: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

telah menemani kita sehari – hari, entah itu piring, sendok, mangkuk, gelas dsb. Juga termasuk botol susu bayi.Kita mengenal peralatan makan yang terbuat dari porselin dan plastik, tapi jujur yang sangat laris di masyarakat kita adalah peralatan makan yang terbuat dari plastik, eittsss tunggu dulu bukankah ada yang terbuat dari kaca, kita juga sering temui tuhh... piring dan mangkok serta gelas kaca,  juga yang terbuat dari aluminium, trus gimana dong? oke oke anda benar, kita juga temui alat makan dari kaca dan aluminium hehehhe tapi untuk halaman ini kita akan membicarakan dan membandingkan 2 bahan yang digunakan untuk membuat peralatan makan yang sering kita gunakan yang terdapat label “Microwaveable” dan akhirnya membuat kita berpikir bahwa peralatan makan ini aman untuk hidangan panas dan alat makan tahan panas. 

Porselin/keramik dan Plastik, termasuk plastik yang dikategorikan BPA Free.

Porselin / Keramik

Peralatan makan yang terbuat dari porselin/keramik tergolong lebih aman jika digunakan untuk hidangan panas dan merupakan alat makan tahan panas, dari pada yang terbuat dari plastik, Mengapa?

Kita lihat dari proses pembuatannya, keramik memerlukan proses pembakaran dengan suhu 1500°C - 3000°C, sehingga bila dikaitkan sebab – akibat peralatan yang terbuat dari keramik lebih aman saat kita menuangkan hidangan panas ke dalamnya, ataupun saat kita gunakan menghangatkan masakan di dalam microwave

Page 30: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

Alat Masak Porselin, sumber : varbak.com

Bahkan orang – orang di dataran cina tempoe doeloe alias orang cina kuno, juga jaman kerajaan korea dan jepang, mereka memasak makanan menggunakan porselin/keramik yang langsung ditaruh di atas tungku perapian alias kompor ..heeiii termasuk merebus obat-obatan.  Jangan lupa, demikian juga dengan jaman kerajaan di Indonesia... jauh banget ngasih contohnya... oke oke contoh dari  jaman terdekat nenek kita kalo merebus jamu, bahkan ada pula merebus masakan masih menggunakan peralatan dari gerabah alias kuali katanya masakan jadi lebih sedap atau jamunya tidak akan berkurang khasiatnya.

Proses pembuatan yang dialami gerabah dan peralatan makan dari keramik adalah sama, yaitu mengalami proses pembakaran pada suhu  ± 1500°C - 3000°C.

Eitss... tetapi gerabah memiliki perberbedaan dengan porselin/keramik. Perbedaan itu terletak pada proses pengecatannya (beberapa jenis gerabah dicat dengan warna – warni menarik, beberapa lainnya tanpa cat), terkadang gerabah tidak mengalami pembakaran kembali setelah proses pengecatan, sehingga catnya bisa menimbulkan residu yang berbahaya jika digunakan untuk makanan atau minuman panas. So ... kalau membeli gerabah sebagai peralatan memasak atau makanan

Page 31: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

atau minuman belilah yang tanpa cat (warna asli yaitu warna tanah). Sangat berbeda dengan Porselin/keramik.

Truss ... bagaimana dengan proses pengecatan keramik? Apakah cat yang digunakan pada keramik aman saat kita menuangkan ataupun menghangatkan masakan di microwave? Hho.. ho.. ho.. ho... pastinya iya karena saat tukang cat keramik mengoleskan cat warna-warna keramik, tidak serta merta setelah di cat dikeringkan dan ditinggalakan begitu saja, oo tidak... setelah dioleskan cat, keramik mengalami pembakaran kembali dengan suhu tinggi ± 1500°C - 3000°C, sehingga dihasilkan warna yang mengkilat.

Oleh karena itu, saat alat makan yang terbuat dari keramik dituangi masakan atau minuman panas atau bahkan kita masukan dalam microwave, tidak melepaskan residu atau zat kimia yang berbahaya bagi tubuh manusia. Jadi kita tetap dapat menikmati  cita rasa masakan dan minuman yang dihidangkan panas tanpa perlu kuatir.

Plastik, Plastik BPA FreeHmmm... kita sekarang coba pelajari tentang alat makan yang paling sering kita jumpai di warung atau bahkan di rumah kita sendiri, yaitu alat makan yang terbuat dari plastik entah itu plastik yang ada tulisan BPA free atau tidak saat kita membelinya.

Peralatan makan minum plastik yang tidak terdapat tulisan BPA Free.... hmmm jelas sekali sangat berbahaya saat kita tuangi minuman atau masakan panas.. mengapa? Sebagian orang yang belum mengerti mungkin hanya berpikir asalkan peralatan makan dan minum plastik dengan bentuk dan warna menarik serta yang cocok dengan keinginannya, hohoho it’s OK.... eeiiittsss.. ini adalah tindakan tidak peduli yang membahayakan anggota keluarga saat menggunakan peralatan makan plastik. 

Gelas Plastik, sumber : uminasafira.wordpress.com

Page 32: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

Bahkan paling sering kita jumpai bekas gelas plastik kemasan air mineral digunakan untuk membuat minuman kopi, atau dicuci dan digunakan lagi, waadduuww.... berbahaya, bacalah paragraph berikut sehingga anda dapat mengambil kesimpulan tentang hal ini.

BPA (Bisophenol – A) adalah zat kimia yang membuat plastik tampak bening dan anti pecah... menarik bukan? BPA merupakan senyawa bersifat aktif yang digunakan pabrik-pabrik untuk memproduksi peralatan makan dan minum  plastik termasuk botol bayi. Senyawa aktif ini menyerupai hormon estrogen dan sebagai anti-androgen....hormon yang jelas banget bisa menyatu dengan hormon manusia, BPA bisa larut lho dalam makanan dan diduga oleh para ahli merupakan penyebab cacatnya janin, gangguan reproduksi termasuk menopause sebelum waktunya alias menopause dini atau premature menopause, kanker dan masalah kesehatan lainnya. Wwoooww... woww... ngeri banget.... Oke oke kalau begitu kita akan membeli produk plastik BPA Free... Hmmm... tunggu dulu, baca sampai  selesai halaman ini baru ambil keputusan. 

contoh alat makan plastik va-tra.com

Produk plastik yang tertulis BPA free pun masih belum tentu aman, lho.. lho.. terus bagaimana? Dalam penelitian yang dilakukan tim dari Universitas Texas, Amerika, para peneliti meneliti lebih dari 500 produk rumah tangga yang digolongkan bebas BPA (BPA Free). Ternyata 92 persen produk itu mengandung zat berbahaya yang bisa larut ketika produk plastik itu dicuci, dipanaskan dan terpapar matahari.

Bukan hanya itu, para peneliti juga menemukan bahwa produk bebas BPA (BPA Free) itu ternyata juga mengandung bahan kimia yang meniru hormon estrogen dalam kadar cukup tinggi. Zat kimia berbahaya itu paling tinggi tingkatannya ditemukan dalam produk botol bayi yang terdapat unsur Polyesthersulfone (PES) atau polyetheylene terephthalate glycol (PETG) yang merupakan pengganti BPA.

Page 33: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

sumber : chem-is-try.org

Truss.. mungkin ibu – ibu yang punya baby bertanya bagaimana dengan baby ku? Oke ibu, ASI tetaplah yang terbaik, minumlah suplemen, vitamin, jenis sayuran tertentu atau apalah namanya, atau melatih payudara saat kehamilan sehingga bayi anda mendapatkan yang terbaik dari ibunya yaitu ASI. ASI tidak melepaskan residu berbahaya apapun.

Kalaupun terpaksa menggunakan susu formula, ada dijual botol kaca juga untuk ketentuan dot sebagai pengganti dot plastik yang harus digunakan. Di toko – toko obat atau apotek atau babyshop yang bertebaran disekeliling kita, banyak dijumpai botol yang digunakan sebagai botol susu terbuat dari kaca contoh salah satunya yang ber-merk Puku Petit wide neck truss.. pasangan sebagai dotnya bisa kita gunakan jenis peristaltik wide neck

Hohohoho... tapi serta merta beralih tidak menggunakan plastik, membuang semua plastik yang kita punya(woowww.... ekstrim)  juga bukan jawaban yang tepat, karena plastik mudah di daur ulang. Kita masih bisa gunakan wadah plastik untuk makanan atau minuman dingin sehingga tidak menimbulkan reaksi kimia dengan zat yang terkandung di dalam plastik, so... kenali betul produk yang anda gunakan, terbuat dari apa, bagaimana, dan berbahaya atau tidak saat kita menggunakannya.... Hhhh... ribet banget, yahhh mungkin kita perlu memberikan perhatian ekstra untuk kehidupan yang lebih baik kedepannya.

Page 34: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

Salam Sehat Indonesia

sumber :

http://health.kompas.com ; http://littemimi.multiply.com ; http://wikipedia.wordpress.c

- See more at: http://wrstt.blogspot.com/2012/04/porselin-vs-plastik.html#sthash.eYgN3PhS.dpuf

Kimia Plastik Sebabkan Gangguan HaidPenulis : Lusia Kus Anna | Selasa, 22 Juni 2010 | 09:35 WIB

Dibaca: -

Komentar: -

|

Share:

Page 35: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

SHUTTERSTOCK

TERKAIT:

Mengenal Simbol pada Kemasan Plastik Awas, Botol Susu Mengandung BPA Phthalates Sebabkan Pembesaran Payudara Anak Laki-laki

KOMPAS.com — Penelitian yang mengungkap dampak buruk zat kimia bisphenol A (BPA) dalam plastik terus bermunculan. Yang terbaru, BPA diduga menyebabkan gangguan haid akibat kelainan hormonal yang disebut juga sindrom ovarium polikistik (PCOS).

Pada sindrom ini tubuh wanita memproduksi hormon laki-laki (androgen) secara berlebihan sehingga wajah lebih berambut dan berjerawat. Wanita dengan sindrom ini juga mengalami gangguan haid, bahkan berhenti sama sekali.

Pada wanita dengan sindrom PCOS, ditemukan kadar zat kimia BPA dengan jumlah cukup tinggi dalam darahnya. Studi sebelumnya menunjukkan mencit jantan yang terpapar BPA sejak dalam kandungan dan menyusu dengan botol plastik yang mengandung BPA akan mengalami gangguan testis.

Hasil penelitian tersebut semakin menambah panjang dampak buruk zat kimia aktif BPA. BPA sendiri bisa ditemukan pada berbagai produk plastik, termasuk botol susu bayi dan kemasan makanan. Botol dengan kandungan BPA biasanya ditandai dengan angka 7 di dalam simbol daur ulang.

Zat aktif hormonal BPA bekerja seperti hormon alami estrogen dan sebagai anti-androgen. Bahkan, dalam jumlah kecil, BPA bisa berpengaruh pada perkembangan seksual, seperti pubertas dini.

Riset mengenai keamanan BPA terus dilakukan. Pada Januari 2010, Food and Drug Administration dan badan kesehatan Amerika lainnya menggelontorkan dana hingga 30 juta

Page 36: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

dollar AS untuk melakukan riset jangka pendek dan panjang untuk mengklarifikasi dampak kesehatan BPA pada manusia.

Data yang ada saat ini memang baru berasal dari percobaan pada hewan di laboratorium, yang menunjukkan timbulnya penyakit seperti kanker, diabetes, penyakit jantung, hiperaktif, dan disfungsi seksual setelah hewan-hewan itu terpapar BPA dalam jangka waktu lama.

Dalam penelitian yang dilakukan tim dari University of Athens Medical School, dibandingkan kadar BPA dalam darah pada 71 wanita yang mengalami sindrom PCOS dengan 100 wanita sehat.

Kadar BPA dalam darah pada wanita yang menderita PCOS ternyata 60 persen lebih tinggi dibanding pada wanita yang sehat. Kadar BPA juga diketahui 30 persen lebih tinggi pada wanita yang obesitas dengan sindrom PCOS. Makin tinggi kadar BPA, makin tinggi level hormon laki-laki.

Bahan Kimia Dalam Rumah Tangga

1.     BAHAN PEMBERSIHPada dasarnya pembersih badan, pembersih pakaian dan pembersih lantai memiliki sifat yang

sama, semuanya adalah sabun atau deterjen.  Sabun adalah bahan kimia yang terbuat dari bahan alam, seperti minyak dan lemak yang direaksikan dengan bahan kimia lain yang disebut basa. Contoh bahan kimia basa, yaitu kalium hidroksida (KOH) dan natrium hidroksida (NaOH). Adapun detergen adalah senyawa kimia bernama alkyl benzene sulfonat (ABS) yang direaksikan dengan natrium hidroksida (NaOH). Bahan ABS diperoleh dari pengolahan minyak bumi.. Sabun dan deterjen dapat berfungsi sebagai pembersih karena sabun memiliki dua sifat sekaligus, yaitu sifat polar dan sifat non polar. Air disebut sebagai larutan yang bersifat polar artinya larutan yang dapat bermuatan listrik, meskipun sangat lemah. Minyak bersifat non polar artinya tidak dapat bermuatan listrik. Minyak yang bersifat non polar tidak dapat bercampur dengan air yang bersifat polar. Agar minyak dan air dapat bercampur maka

Page 37: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

digunakan sabun yang memiliki dua sifat, yaitu satu sisi bersifat non polar dan sisi lain bersifat polar. Air yang bersifat polar diikat oleh ujung sabun yang bersifat polar sedangkan minyak/lemak/kotoran organik yang bersifat non polar diikat oleh ujung sabun lainnya yang bersifat non polar juga. Perbedaan detergen dengan sabun antara lain daya cuci detergen lebih kuat dibandingkan sabun dan detergen dapat bekerja pada air sadah. Akan tetapi sabun lebih mudah diurai oleh mikroorganisme dari pada deterjen.

a.     Pembersih BadanBahan-bahan kimia yang termasuk kategori pembersih badan sangat banyak misalnya sabun

mandi, pasta gigi, sampho, pembersih muka dan pencuci tangan.

SABUN : Kandungan utama sabun adalah Na-karboksilat (RCOONa), sabun mandi dibuat dari campuran basa dengan minyak. Umumnya basa yang digunakan adalah kalium hidroksida (KOH). Pada beberapa sabun mandi ditambahkan sulfur yang berfungsi sebagai antiseptik. Garam mandi merupakan zat aditif yang berfungsi memberi nilai tambah bagi sebuah peran sabun mandi. Garam mandi umumnya mengandung garam-garam anorganik, minyak esensial dan pewangi.

PASTI GIGI. Hampir setiap hari orang memakai pasta gigi, karena tidak ingin sakit gigi. Sakit gigi umumnya disebabkan karies atau disebut demineralisasi (penghilangan mineral). Karies timbul karena adanya plak gigi yang merupakan lengketan bakteri dan produk-produk yang terbentuk pada permukaan gigi. Jenis bakteri ini dapat meningkatkan keasaman gigi, akibatnya email gigi ikut larut dan timbullah karies. Umumnya pasta gigi mengandung fluorida yang berfungsi sebagai pembunuh bakteri dan kalsium.

SAMPHO. Sampho berfungsi membersihkan rambut. Kemalangan menggunakan sampo dapat menyebabkan adanya ketombe di kulit kepala. Penyebab ketombe adalah polusi udara dan masalah psikis seperti stress. Seseorang yang berketombe akut akan mengalami kerusakan kulit kepala, mulai dari rasa gatal hingga infeksi..

b.    Pembersih PakaianSabun cuci pakaian dapat dibagi dua, yaitu sabun dan detergen. Sabun dan detergen memiliki

fungsi yang sama, yaitu bila ditambahkan ke dalam air, dapat melepaskan kotoran dari suatu benda. Cara kerjanya adalah menurunkan tegangan permukaan air, sehingga air mudah membasahi bahan, kemudian sabun atau detergen menarik kotoran dari bahan, menahan kotoran agar tetap sebagai suspensi dalam air. . Kotoran yang bersifat nonpolar, seperti minyak atau lemak tidak akan hilang jika hanya dibersihkan menggunakan air. Oleh karena itu, diperlukan detergen sebagai pembersihnya. Ujung hidrofob detergen yang bersifat nonpolar mudah larut dalam minyak atau lemak dari bahan cucian. Maka ketika  menggosok atau memeras pakaian membuat minyak atau lemak menjadi butiranbutiran lepas yang dikelilingi oleh lapisan molekul detergen. Gugus polarnya berada di luar lapisan sehingga butiran itu larut di air. Detergen dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :

1)     Detergen yang dibuat dari asam hidrokarbon yang struktur rantainya lurus. Bahan ini dapat dihancurkan oleh mikroba (Biodegradable)

2)     Detergen yang dbuat dari asam hidrokarbon yang struktur rantainya bercabang. Bahan ini tidak dapat dihancurkan oleh mikroba (Unbriodegradable)

Komponen detergen ada 3 yaitu :1.     Surfaktan berfungsi meningkatkan daya pembahasan air sehingga kotoran yang berlemak dapat dibasahi,

mengendorkan dan mengangkut kotoran dari kain dan mensuspensikan kotoran yang telah terlepas, sehingga kotoran tidak menempel kembali pada barang yang dicuci. Macam-macam surfaktan yang digunakan pada detergen yaitu:

a)     Linear alkil benzena sulfanat (LAS), etoksisulfat, alkil sulfat, memiliki daya bersih yang sangat baik, dengan  busa yang sangat banyak, biasanya digunakan untuk pencuci kain dan pencuci piring.

b)    Etoksilat, dapat mencuci dengan baik hampir semua jenis kotoran dan dapat bekerja di air sadah (air yang kandungan mineralnya tinggi)

c)     Amonium kuarterner digunakan pada pelembut (softener)d)    Imidazolin dan betain, digunakan untuk pencuci alat-alat rumah tangga.

Page 38: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

2.     Penguat (builder) berfungsi meningkatkan efesiensi surfaktan, membantu menciptakan kondisi keasaman yang tepat agar proses pembersihan dapat berlangsung lebih baik serta membantu mendispersikan dan mensuspensikan kotoran yang telah lepas. Builder yang digunakan adalah senyawa kompleks fosfat, natrium sitrat, natrium karbonat, natrium silikat atau zeolet.

3.     Parfum : berfungsi memberi aroma pada sabun atau deterjen.

c.     Pembersih LantaiPembersih lantai umumnya mengandung formalin sebagai bahan aktif. Formalin berfungsi sebagai

pembunuh kuman, akan tetapi beracun jika termakan. Untuk itu berhati- hatilah menggunakan pembersih lantai. Untuk lebih memberikan kenyamanan pada si pemakai, biasanya pembersih lantai diberi pewangi. Hal ini karena bau formalin yang tidak enak.

Rumah atau kamar mandi yang berporselen biasanya menggunakan pembersih porselen. Pembersih porselen memiliki komposisi yang berbeda dengan pembersih lantai. Biasanya pembersih porselen dibuat dari asam-asam kuat seperti klorida (HCL). Asam tersebut berguna untuk melarutkan kotoran yang ada di porselen.

d.    Pembersih Peralatan DapurDari dulu sampai sekarang, banyak orang yang masih menggunakan abu untuk membersihkan

peralatan makan. Hal ini sebenarnya cukup baik, karena pada abu terdapat zat yang dapat membantu menghilangkan kotoran. Namun, untuk efektivitas orang telah menggunakan sabun pembersih peralatan masak. Walaupun di beberapa rumah tangga masih mencampurkan dengan abu.

2.     BAHAN PEMUTIHPemutih adalah sejenis sabun, umumnya cair, namun bukan sabun, yang digunakan untuk

memutihkan pakaian. Pemutih umumnya memiliki bahan aktif klorin. Zat ini cukup berbahaya, maka hati-hati dalam menggunakannya. Selain klorin, bahan aktif lainnya adalah sodium perborat. Sodium perborat berupa bubuk berwarna putih yang banyak digunakan untuk memutihkan tekstil.

Tidak hanya pakaian yang menggunakan pemutih. Akibatnya banyaknya iklan di televisi yang memunculkan pemikiran bahwa orang cantik adalah yang berkulit putih, maka banyak orang membeli pemutih wajah. Berhati-hatilah dalam menggunakan pemutih wajah, karena da yang menggunakan merkuri.

3.     BAHAN PEWANGIWangi-wangian yang dipakai di badan, digunakan di ruangan, atau disemprotkan ke pakaian, pada

dasarnya adalah sama, hanya bahan pencampuranya saja yang berbeda. Jaman dahulu, orang mengambil wangi-wangian dengan cara penyulingan (destilasi) dari tumbuh-tumbuhan asli. Sekarang, orang membuat wangi-wangian di pabrik dengan bahan baku yang berasal dari minyak bumi. Jadi, wangi melati dari parfummu sama dengan wangi melati yang ada di bunga melati, namun sumbernya berbeda. Wangi yang ada di parfum bajumu sama sekali bukan dari bunga melati sungguhan. Namun, dibuat sedemikian rupa agar mirip dengan melati sungguhan. Menarik bukan?

4.     INSECTISIDABanyak jenis dan merek obat anti nyamuk yang dijual. Misalnya, obat banti nyamuk bakar, seperti

baygon, tiga roda, garuda, dan masih banyak lagi. Belum lagi obat anti nyamuk jenis oles (lotion), semprot, dan elektrik.

Bahan-bahan pengusir nyamuk tersebut dapat digolongkan ke dalam jenis pestisida, atau lebih spesifik lagi disebut dengan istilah insektisida. Untuk lebih jelasnya, pestisida adalah racun yang digunakan oleh manusia untuk membasmi hama. Pestisida terdiri atas beberapa jenis;

  Insektisida, digunakan untuk membasmi serangga seperti nyamuk, kecoa, lalat, dan sebagainya.  Herbisida, digunakan untuk membasmi tumbuhan pengganggu atau gulma.

Page 39: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

  Fungisida, digunakan untuk membasmi jamur atau cendawan.  Rodentisida, digunakan untuk membasmi binatang pengerat seperti tikus.  dan masih banyak lagi.

obat anti nyamuk sebagai bagian dari pestisida, sebenarnya adalah sejenis racun. Untuk itu hati-hati dalam penggunaan obat anti nyamuk tersebut. Obat anti nyamuk umumnya menggunakan bahan aktif organoposfat atau sejenis octachlorofil ether. Tentu kedua bahan itu sangat  Tentu kedua bahan itu sangat beracun.

EFEK SAMPING BAHAN KIMIA RUMAH TANGGA DAN CARA PENCEGAHANNYA

1.     Efek Samping Pembersih dan Cara PencegahannyaSabun mandi, sabun cuci, pembersih lantai, sampo, dan pasta gigi adalah bahan-bahan kimia yang

hampir digunakan setiap hari. Air sisa penggunaan bahan-bahan tersebut, oleh masyarakat kita sebagian besar dibuang di sungai. Akibatnya sungai menjadi tercemar, sehingga ekosistem yang ada di dalamnya menjadi rusak, misalnya  ikan-ikan di sungai banyak berkurang. Disamping itu banyak masyarakat yang tingal di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) yang menderita penyakit kulit, sebab beberapa penduduk menggunakan air sungai sebagai sumber air untuk mencuci pakaian, mandi, mencuci peralatan masak, dan yang lainnya. Selain itu bahan-bahan pembersih juga dapat berdampak langsung terhadap manusia itu sendiri. Contohnya, sabun cuci  atau detergen. Pemakaian detergen berlebih dan tangan bersentuhan langsung dengannya, dapat menyebabkan iritasi kulit. Kulit terasa kering, melepuh, retak-retak, dan mudah terkelupas. Hal ini jika dibiarkan berlanjut dapat mengakibatkan eksim kulit.

Cara Pencegahannya1)  Menggunakan detergen dengan konsentrasi yang encer dan kadar ABS yang rendah.2)  Menggunakan detergen yang mudah terurai, seperti sodium dodesil sulfat (SDS).3)  Menyimpan sabun pada tempat yang benar sehingga jauh dari jangkauan anak.4)  menghindari penggunaan pasta gigi berlebih.

5) Penggunaan pembersih piring harus hati-hati. Lebih baik menggunakan sabun pencuci piring cair. Sabun cair lebih lunak dibandingkan sabun colek atau detergen. Apabila telah dicuci, usahakan jangan digunakan sebelum peralatan tersebut kering. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah adanya sabun yang termakan oleh kita, karena masih tersisa di piring, sendok, atau gelas. Sabun yang termakan oleh manusia dapat menyebabkan penyakit degenaratif, seperti kanker atau tumor.

2.     Efek Samping Pemutih dan Cara PencegahannyaBanyak pemutih wajah yang menggunakan merkuri. Merkuri dalam tubuh bersifat racun. Untuk

pencegahan, gunakan pemutih wajah yang tidak mengandung merkuri. Atau lebih baik menggunakan bahan-bahan pemutih wajah alami. Pemutih pakaian sebagaian besar dibuat dari jenis bahan kimia yang sangat kuat. Umumnya bersifat korosif. Oleh karena itu, hindari kontak langsung dalam waktu lama.

3.     Efek Sampin Pewangi dan Cara Pencegahannya   Bahan pewangi yang sering menimbulkan maslaah terutama berasal dari pewangi ruangan dan

pewangi badan. Umumnya, pewangi menggunakan senyawa cloro fluoro carbon atau dikenal dengan nama CFC. Gas ini di udara bereaksi dengan ozon. Ozon berfungsi melindungi bumi dari sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan kanker. Karena ozon bereaksi dengan CFC, maka ozon semakin tipis dan akhirnya hilang sama sekali. Di belahan bumi utara ada daerah yang sudah bocor ozonnya. Apabila ozon rusak, dampaknya adalah serangan sinar ultraviolet terhadap penghuni bumi.

Beberapa pewangi dapat menyebabkan dampak negatif secara langsung. Misalnya menyebabkan iritasi kulit. Penghisapan langsung pewangi semprot dapat menyebabkan gangguan pada sistem pernafasan. Oleh karena itu, hindari mencium langsung pewangi pada saat disemprotkan.

4.     Efek Samping Insektisida dan Cara Pencegahannya

Page 40: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

Insektisida yang sering digunakan di rumah umumnya adalah obat anti nyamuk, anti keceoa, dan sejenisnya. Obat anti nyamuk umumnya terbuat dari bahan aktif dichlorovynil dimethyl phosfat (DDVP), propoxur (karbamat), dan diethyltoluamide. Bahan-bahan ini mengandung racun. Kandungan tertinggi dalam bentuk bakar, semprot, kemudian elektrik. Pada beberapa obat nyamuk bakar terdarpat octacholofil ether, dikenal dengan nama S2. S2 memiliki daya tahan lebih lama jika berada dalam suatu ruangan. Dengan sifatnya yang karsinogenik (penyebab kanker) dan mutagenik, maka S2 sangat berbahaya.

Cara Pencegahannya1)     menggunakan produk pembasmi serangga seperlunya, atau Mengurangi pemakaian insektisida secara

berlebihan2)     tidak menggunakan produk pembasmi serangga aerosol yang mengandung CFC.3)     Selalu menjaga kebersihan lingkungan.

4)     Menggunakan bahan pembasmi serangga (insektisida) yang lebih ramah lingkungan, seperti insektisida biologis, pengembangan hama jantan mandul, dan memanfaatkan ekstrak bunga atau daun tertentu Sumber :

Bahan Kimia biasanya dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, bisa jadi produk rumah tangga, produk makanan, dan produk industri. Nah, dalam tulisan ini kita bahas yang rumah tangga aja..

Bahan Kimia Rumah Tangga banyak banget, kita bikin 5 kategori utama, yaitu:

Bahan Kimia Pembersih

bahan kimia pembersih adalah bahan kimia dalam rumah tangga yang bermanfaat sebagai pembersih. Bahan kimia yang termasuk dalam kelompok ini yang dapat membantu proses pencucian yaitu melepaskan kotoran dari tempatnya menempel dan menahan agar kotoran yang telah terlepas tetap tercampur dengan air (supaya ga berikatan lagi sama kain atau alat-alat rumah tangga yang sudah dibersihkan).

contoh bahan kimia pembersih adalah Sabun dan Deterjen.

Sabun adalah reaksi antara basa kuat dengan asam lemak nabati, membentuk alkali karboksilat (sabun) dan gliserol. atau bisa ditulis gini..

basa + lemak –> sabun + gliserol

reaksi pembentukannya disebut saponifikasi atau reaksi penyabunan.

Sabun dibagi menjadi dua jenis, yaitu sabun kuat dan sabun lemah. Sabun kuat jika basa yang digunakan untuk pembentukannya adalah basa kuat (soda api/natrium hidroksida). Sedangkan sabun lemah jika basa yang digunakan untuk pembentukannya adalah basa lemah (ada yang

Page 41: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

bilang dari KOH juga produknya jadi sabun lemah meskipun KOH adalah basa kuat). Disebut sabun kuat karena pH sabun yang dihasilkan 9 – 10,8. Sedangkan sabun lemah memiliki pH 8 – 9,5.

Sabun berfungsi untuk mencuci dan membersihkan kotoran yang ada di permukaan kulit dengan bantuan air. Sabun memiliki gugus hidrofil (suka air) atau lipofob (tidak suka lemak) dan gugus hidrofob (tidak suka air) atau lipofil (suka lemak). Sabun bersifat biodegradable, atau dapat diurai oleh bakteri pengurai, namun tidak bisa dipakai untuk mencuci dalam air sadah, karena sabun akan bereaksi dengan ion Ca2+ dan  Mg2+. Jika sabun berikatan dengan ion-ion tersebut, akan mengakibatkan warna kuning atau pudar pada kain.

Detergen adalah campuran berbagai bahan yang digunakan untuk membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan sabun, detergen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air karena dalam detergen terdapat kandungan surfaktan dan builder.

Surfaktan merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai ujung berbeda yaitu hidrofil (suka air) dan hidrofob (suka lemak). Bahan aktif ini berfungsi menurunkan tegangan permukaan air (membasahkan, mengendurkan dan mengangkat kortoran) sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel pada permukaan bahan. Surfaktan yang umum digunakan adalah LAS atau ABS. LAS adalah Linier Alkyl Benzene Sulfonate, sedangkan ABS adalah Alkyl Benzene Sulfonate.

Builder (pembentuk) adalah bahan tambahan pada detergen yang berfungsi meningkatkan efisiensi pencuci dari surfaktan dengan cara menon-aktifkan (mengikat) mineral dan ion-ion (Ca2+ dan  Mg2+) penyebab kesadahan air.  Builder yang umum digunakan dalam detergen di Indonesia adalah EDTA (Ethylene Diamine Tetra Acetate)

Detergen yang baik yang dapat menghasilkan busa yang banyak. Buih pada sabun dan detergen berfungsi mencegah kotoran yang sudah terangkat tidak menempel lagi pada kain. Detergen bersifat hampir mirip dengan sabun, bila ditambahkan ke dalam air sama-sama dapat melepaskan kotoran dari suatu benda, dan bersifat hidrofob (mengikat kotoran) dan hidrofil (menarik air). Molekul detergen harganya lebih murah namun sukar terdegradasi oleh bakteri pengurai (non-biodegradaeble).

Prinsip kerja sabun dan detergen hampir sama, yaitu mengikat kotoran dengan rantai yang bersifat hidrofob dan menarik air oleh rantai yang hidrofil. Tambahan bagi deterjen, detergen dapat menurunkan tegangan permukaan untuk melepaskan kotoran dari permukaan bahan (sehingga detergen lebih kuat daya kerjanya dari sabun), dan mengikat ion-mineral dari air yang dapat mengganggu kerja sabun. Dengan adanya sabun atau deterjen maka air dan lemak/kotoran dapat bercampur, sehingga lemak/kotoran dapat dihilangkan dari tempatnya menempel dan terbuang bersama air.

Selain sabun dan detergen, bahan pembersih yang biasa digunakan adalah Pasta Gigi dan Pembersih Lantai. Pasta gigi dibuat dari campuran lemak, basa KOH, dan tepung sebagai pengisi juga tambahan Fluor sebagai zat aktif untuk memperbaiki mikro-pori (lubang-lubang

Page 42: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

kecil) pada gigi. Sedangkan pada pembersih lantai ditambahkan desinfektan sebagai pembunuh bakteri.

Bahan Kimia Pemutih

Bahan pemutih adalah bahan kimia yang digunakan untuk memutihkan atau mencerahkan, menghilangkan noda atau kotoran yang membandel pada pakaian dan membunuh bakteri.

Pemutih dibagi menjadi 3, yaitu: pemutih pakaian, pemutih makanan, dan pemutih kulit manusia. Pemutih pakaian berbentuk larutan mengandung natrium hipoklorit (NaClO) 5,25 %, pemutih bentuk bubuk mengandung kalsium hipoklorit ( Ca(ClO)2 ).  Zat aktif pemutih berbahaya jika bereaksi dengan detergen karena menghasilkan gas klorin Cl2 yang beracun.

Zat aktif pemutih kulit adalah Al-stearat (Aluminium stearat), sedangkan pemutih makanan adalah

Bahan Kimia Pewangi

Bahan kimia pewangi adalah bahan kimia yang berfungsi sebagai pengharum ruangan, pengaharum badan, pengharum pakaian. Bahan pewangi diperoleh secara alami/diekstrak dari alam berupa volatile oil (aroma mawar, melat, apel, dll) dan secara buatan/sintetis bahan kimia (indol, etil miristat, alil kaproat, anisaldehida).

Selain melalui proses ekstraksi, ada juga contoh proses pengambilan komponen esensial parfum , yaitu dengan metode enfluorase, yaitu metode  menangkap bahan parfum yang bersifat volatil (gas yang mudah menguap) ke dalam suatu lemak padat. Wujud parfum: cair (aerosol), padat (bedak).

Bahan Kimia Pestisida

Pestisida adalah bahan atau zat kimia yang digunakan untuk membunuh hama, baik berupa tumbuhan, serangga maupun hewan lain di lingkungankita. Pestisida dapat digolongkan menjadi :

1. Insektisida, memberantas serangga.2. Herbisida, mencegah atau mematikan gulma/tumbuhan pengganggu.3. Nematosida, membunuh cacing.4. Fungisida, memberantas jamur/fungi.5. Rodentisida, memberantas binatang pengerat seperti tikus.6. Bakterisida, membunuh bakteri

Bahan kimia pestisida dapat digolongkan menjadi :

golongan organoklor, senyawa organik yang mengandung klorin pada umumnya bersifat racun. Contoh: DDT, aldrin, dieldrin, endosulfan, dikofol, folpet, lindan, dan klordan.

Page 43: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

Golongan organofosfat, senyawa organik yang mengandung gugus fosfat, bersifat racun, mudah terdegradasi, lebih cepat hilang keaktifannya. Contoh: malation, diazinion, fention, metil paration, dan etil paration.

Golongan karbamat, senyawa organik yang mengandung turunan asam ditiokarbomin/ditiokarbamat. Contoh: karbaril, karbotorum, propoksur, dan BPMC.

salah satu bahan kimia dalam insektisida yang berupa DDT (dicloro-diphenyl-trichloroethane) bersifat sulit terurai sehingga tahan lebih lama dan ampuh membasmi serangga dan nyamuk. Namun, limbah DDT dapat mencemari tanah dan air sehingga kini penggunaannya dilarang oleh WHO.

Efek Samping Bahan Kimia Rumah Tangga

Bila bahan kimia rumah tangga digunakan secara berlebihan akan menyebabkan pencemaran lingkungan, baik pencemaran air maupun tanah. Keduanya, baik pencemaran melalui air dan tanah akan berbahaya bagi kesehatan manusia dan dapat membunuh makhluk-makhluk kecil atau mikroorganisme yang ada di tanah dan di air.

Limbah rumah tangga (sisa detergen dan sabun) jika masuk ke badan air dan terkumpul pada waduk atau danau, jika jumlahnya berlebihan akan mengakibatkan fenomena yang disebut eutrofikasi.

sabun, detergen, dan pestisida merupakan bahan kimia yang kaya nitrogen dan fosfat. Dalam badan air, keduanya menjadi unsur nutrisi bagi pertumbuhan mikroalga dan tanaman air seperti

Page 44: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

eceng gondok. Kayanya nutrisi dalam badan air dapat menyebabkan mikroalga dan eceng gondok yang tumbuh dalam badan air menjadi berlebihan, atau disebut blooming.

Bloomingnya mikroalga dan eceng gondok ini mengakibatkan badan air menjadi keruh sehingga cahaya yang masuk ke badan air menjadi sedikit. Cahaya matahari dibutuhkan oleh mikroalga dan fitoplankton untuk melakukan fotosintesis. Sedikitnya cahaya yang masuk ke badan air mengakibatkan fitoplankton dan mikroalga tidak dapat bertahan hidup. Padahal fitoplankton dan mikroalga adalah produsen dalam rantai makanan ekosistem perairan. So, kalian bisa membayangkan apa yang terjadi pada ekosistem perairan yang mengalami eutrofikasi kan? Belum lagi bangkai mikroalga dan fitoplanktonnya dapat mengakibatkan pendangkalan badan air

Page 45: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

Selain mengakibatkan eutrofikasi, organofosfat yang masuk ke badan air akan ikut terserap oleh ikan dan akan disimpan dalam tubuh ikan. Jika ikan tersebut dikonsumsi oleh manusia, maka manusia akan ikut terkontaminasi organofosfat yang merupakan bahan dasar pestisida tersebut.

Page 46: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

Sewaktu kuliah dulu, aku ngelakuin project pengukuran logam berat dan organofosfat pada tubuh ikan-ikan di waduk Jatiluhur, Saguling, dan Cirata yang merupakan tambak ikan terbesar yang hasil perikanannya digunakan untuk menyuplai kebutuhan pasar Kota Bandung dan Purwakarta. Ternyata ikan-ikan disana udah tercemar logam berat dan organofosfat cukup tinggi. Ini sungguh mengerikan! Akibat pabrik-pabrik membuang limbah ke sungai tanpa penetralan lebih dahulu.. Gimana rakyat Indonesia mau sehat coba?

About these ads

Pencegah Korosi pada Peralatan Berbahan BajaOctober 14, 2013 | Filed under: Industri and tagged with: cara mencegah korosi, industri baja, libratama, penyebab korosi, produk yang dapat mengatasi korosi

Pencegah Korosi pada Peralatan Berbahan Baja

Korosi menjadi salah satu penyebab menurunnya kualitas berbagai macam logam. Padahal bahan logam, atau metal banyak diaplikasikan pada berbagai jenis barang termasuk mesin-mesin industri. Jika logam yang digunakan pada mesin industri mengalami korosi, tentunya dapat menimbulkan kerusakan atau perubahan komponen suatu zat. Dampaknya dalam industri adalah menyangkut umur, penyusutan, dan efisiensi pemakaian suatu bahan atau pun peralatan. Sehingga menyebabkan banyak industri membutuhkan dana besar untuk memperbaiki atau menggantinya dengan yang baru.

Terjadinya korosi yang disebabkan oleh suhu dan lingkungan sebenarnya dapat dicegah. Pencegahan ini dapat dilakukan dengan melakukan coating atau pelapisan bahan anti korosi yang akan mencegah atau memutus polutan-polutan penyebab korosi. Salah satu jenis pelapis yang dapat digunakan adalah  produk yang didatangkan oleh PT Libratama, yaitu Drathon 56.21. Produk ini telah dikhususkan pada logam berjenis baja. Bahan baja banyak digunakan pada industri perkapalan, perkakas, senjata, infrastruktur, mobil, mesin, dan lain-lain. Oleh karena itu untuk memberikan perlindungan terhadap berbagai peralatan tersebut perlu digunakan pelapis anti korosi.

Ketahanan korosi pada baja akan menurun yang disebabkan oleh adanya proses oksidasi akibat interaksi dengan lingkungan dan terjadinya sensitasi. Sehingga semakin tua umur baja, ketahanan korosinya pun akan semakin menurun. Drathon 56.21 memiliki kinerja tinggi yang dapat diaplikasikan sebagai pencegah karat yang aktif terutama pada konstruksi baja yang telah tua. Jenis pelapis ini merupakan produk ‘Multi Purpose Maintenance Coating’, sehingga dapat diaplikasikan pada berbagai jenis barang yang mengandung logam baja.

Drathon 56.21 yang diusung oleh Libratama merupakan salah satu produk pemeliharaan mesin yang akan memberikan perlindungan sekaligus perbaikan. Drathon 56.21 akan tahan terjadap cipratan, tumpahan dan uap asam, alkali, air tawar, dan air asin. Tanpa menggunakan top coating,  baja pun tetap akan terlindungi menggunakan Drathon 56.21. Selain itu, produk ini sangat kompatibel dengan berbagai jenis top coat lain. Drathon 56.21 juga dapat menonaktifkan karat, sehingga tidak akan berkembang lebih buruk.

Page 47: Deterjen Ramah Lingkungan.docx

Sedangkan untuk pemeliharaan mesin (industry maintenance) untuk industri lainnya Anda dapat memanfaatkan produk lain yang ditawarkan seperti kompresor, kamera infrared, battery diagnosis, peralatan berbasis pneumatik, tank linings, ceramic coating, dan peralatan listrik yang berkualitas dan terstandar, sehingga dijamin aman jika diadakan pemeriksaan inspeksi listrik.