RENCANA AKSI LINGKUNGAN.docx

27
KAJIAN DAN RENCANA AKSI LINGKUNGAN SMP NEGERI 1 MANDING SUMENEP Oleh Tim Adiwiyata SMPN 1 Manding

Transcript of RENCANA AKSI LINGKUNGAN.docx

KAJIAN DAN RENCANA AKSI LINGKUNGANSMP NEGERI 1 MANDING SUMENEP

OlehTim Adiwiyata SMPN 1 Manding

S U M E N E P2013

PENGESAHAN

Kajian dan Rencana Aksi Lingkungan SMP Negeri 1 Manding SumenepTelah disahkan dan disetujui.

Ditetapkan di : Sumenep Padatanggal : 18 Januari 2013

Kepala SMPN 1 Manding,Koordinator Tim Adiwiyata,

Drs. R. Farid Mashudi, M.Pd.J a y a t, S.Pd.NIP. 19670331 199203 1 006NIP. 19670525 199103 1 008

Mengetahui,Kepala Badan Lingkungan HidupKepala Dinas PendidikanKabupaten SumenepKabupaten Sumenep

Ir. H. Hari Patriadi, MTH. Ahmad Masuni, SE. MMPembina Tk.IPembina Utama MudaNIP. 19610317 199102 1 002NIP. 19631027 198903 1 006

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga Tim Adiwiyata SMPN 1 Manding dapat menyelesaikan penyusunan Kajian dan Rencana Aksi Lingkungan di SMPN 1 Manding. Adapun tujuan utama di susunnya Kajian dan Rencana Aksi Lingkungan tersebut adalah sebagai acuan sekolah untuk mendata dan mengatasi permasalahan lingkungan yang ada di SMPN 1 Manding, sehingga program sekolah adiwiyata bisa berjalan dengan baik dan lancar.Terima kasih yang tak terhingga, kami sampaikan kepada Kepala SMPN 1 Manding, Komite Sekolah, Dinas Pendidikan Kab. Sumenep, dan Badan Lingkungan Hidup Kab. Sumenep yang selalu memberi motivasi, dan petunjuk kepada Tim Adiwiyata SMPN 1 Manding di dalam penyusunan Kajian dan Rencana Aksi Lingkungan ini.Saran dan masukan untuk perbaikan selalu kami harapkan sehingga seluruh Tim Adiwiyata SMPN 1 Manding dapat melaksanakan seluruh program sekolah adiwiyata di SMPN 1 Manding.

Sumenep, 18 Januari 2013Tim AdiwiyataSMPN 1 Manding

BAB IKONDISI SEKOLAH

SMP Negeri 1 Manding yang beralamat di Jalan Raya Manding 10 km dari pusat kota Sumenep, berdiri pada tahun 1983, secara geografi memiliki letak yang sangat strategis yaitu berada di pusat Kecamatan Manding, kearah timur terdapat Kantor Kecamatan Manding dan SDN Manding Timur I dan II, kearah selatan terdapat SDN Manding Laok I, kearah barat terdapat SDN Jabaan I, dan kearah utara terdapat SDN Manding Daya I. Dengan demikian SMP Negeri 1 Manding berada diantara kompleks pendidikan sehingga mengharuskan semua stick holder untuk selalu melakukan perbaikan kearah peningkatan mutu pendidikan.Kondisi lingkungan SMP Negeri 1 Manding sangat kondusif jauh dari kebisingan karena tidak berdekatan dengan pasar atau tempat-tempat keramaian lainnya. Kebersihan, keasrian, dan kerindangan lingkungan menjadi program utama dalam menunjang kegiatan pembelajaran di SMP Negeri 1 Manding.Kebiasaan membuang sampah di tempat sampah sesuai dengan jenisnya menjadi pembiasaan yang ditanamkan kepada seluruh warga sekolah,sehingga sarana untuk penanaman kebiasaan tersebut menjadi sesuatu program yang harus terpenuhi, dan SMPN 1 Manding telah memiliki tempat sampah terpisah sebanyak 19 buah, gerobak sampah mini 6 buah, gerobak sampah 2 buah, cangkul garpu 2 buah, alat pengayak 1 buah dan komposter 2 buah. SMPN 1 Manding memiliki 12 lokal ruang kelas, 1 lokal ruang media, 1 lokal ruang perpustakaan, 2 lokal kantor, 1 lokal ruang komputer, 1 lokal ruang keterampilan, musholla, 2 kamar mandi pegawai dan 8 kamar mandi siswa, 1 lokal ruang laboratorium, 1 lokal ruang UKS, 1 lokal ruang seni musik, 3 lokal gudang, 1 lokal kantin dan pos jaga.Sarana dan prasarana di SMP Negeri 1 Manding seperti ukuran ruangan, jumlah ruangan (kecuali rasio kamar mandi dengan jumlah warga sekolah), ventilasi, sanitasi dan lain-lain cukup memenuhi standar, dan pengelola sekolah terus berupaya melakukan pemeliharaan dan perbaikan terhadap sarana prasarana tersebut secara intensif.Lahan yang dimiliki SMP Negeri 1 Manding cukup luas ( 13.000 m) dan di dalamnya tumbuh beranekaragam jenis tumbuh-tumbuhan yaitu :1. Jenis pohon besar : beringin putih, palem, cemara udang, glodokan, sono, trembesi, Kayu putih,jati, asam, flamboyan, mangga dan sukun.2. Jenis tanaman hias: puring, asoka, euphorbia, sinyo nakal, pucuk merah, cikra cikri,Cemara kipas, bougenvile, beras kutah, mondokaki, lidah mertua,Pakis haji, sirih hias, karet hias, bunga tahi ayam, bunga bakung,Kaktus, anggrek, krokot merah dan putih dan bunga sepatu.3. Jenis tanaman toga :lengkuas, kunir, jahe, kencur, bluntas dan kemangi4. Jenis tanaman pertanian : kangkung, pepaya dan pisang.Di samping beragam jenis tumbuhan yang tumbuh di atas lahan sekolah, SMPN 1 Manding juga memiliki green house, kolam ikan, lahan pertanian organik yang dimanfaatkan sebagai sumber pembelajaran Keamanan di lingkungan sekitar sekolah juga sangat kondusif karena adanya kerjasama yang baik antara pihak sekolah, masyarakat sekitar dan aparat keamanan.SMP Negeri 1 Manding berada di tengah lingkungan masyarakat yang memiliki respon positif terhadap lembaga pendidikan.Dengan karakteristik dan profesi yang berbeda-beda, masyarakat yang berada di sekitar lingkungan sekolah mendukung dan bekerjasama di dalam mewujudkan program-program sekolah.Jumlah peserta didik SMP Negeri 1 Manding pada tahun pelajaran 2012-2013 sebanyak 382 siswa, yang keseluruhannya tidak hanya berasal dari Kecamatan Manding, tetapi juga berasal dari kecamatan lain seperti Kecamatan Batuputih dan Kecamatan Dasuk. Kondisi ekonomi orang tua siswa rata-rata berada pada tingkat menengah kebawah, dengan mata pencaharian 90% Petani, 11% Wiraswasta, dan 9% PNS. Latar belakang pendidikan orang tuasiswa 65% SD, 15% SMP, 10% SMA, dan 10% Perguruan Tinggi.Kegiatan proses belajar mengajar di SMP Negeri 1 Manding berjalan dengan aktif dan efektif. Semua tenaga pendidikan melaksanakan tugasnya secara profesional, dengan menerapkan sistem PAIKEM (pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan) dan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber, media dan sarana pembelajaran.

BAB IIPOTENSI SEKOLAH

SMP Negeri 1 Manding sebagai lembaga pendidikan yang mengedepankan mutu pendidikan memiliki kekuatan dan peluang yaitu, ditinjau dari tenaga pendidik dan kependidikan sudah memenuhi standar dengan memenuhi kualifikasi S-1, dimana peluang sertifikasi guru menyebabkan keprofesionalan tenaga pendidikan semakin meningkat, sehingga pelayanan terhadap kebutuhan peserta didik semakin baik.Dilihat dari peserta didiknya, kekuatan terletak pada grafik jumlah siswa dari tahun ketahun selalu naik, sehingga peluang meningkatkan kualitas sarana prasarana dan peningkatan kualitas tenaga pendidikan semakin tinggi.Banyaknya guru yang sering mengikuti pendidikan dan pelatihan, serta semakin meningkatnya semangat melakukan inovasi baik yang dilakukan oleh tenaga pendidik maupun oleh peserta didik dalam melaksanakan proses pembelajaran merupakan kekuatan bagi SMP Negeri 1 Manding untuk memacu meningkatkan kualitas pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.Semakin meningkatnya program peningkatan mutu sekolah semakin meningkat pula kebutuhan dana yang harus dipersiapkan untuk mewujudkan tercapainya program tersebut. Pada kenyataannya potensi standar pembiayaan di SMP Negeri 1 Manding sampai saat ini hanya mengandalkan dari kucuran dana BOS dan Anggaran Rutin, serta kucuran dana Block Grant dari pemerintah.Latar belakang pendidikan tenaga pendidik dan kependidikan, kemampuan dan keterampilan, kemauan, kebersamaan dan kerjasama yang baik antara tenaga pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik dan semua komponen masyarakat merupakan daya dukung yang sangat tinggi dalam mencapai keberhasilan semua program sekolah.Lahan luas yang dimiliki SMP Negeri 1 Manding ( 13.000 m) merupakan potensi yang sangat besar, disamping untuk penyediaan lahan sarana fisik sekolah, sisa lahan biasa digunakan untuk peningkatan / penyediaan sarana penunjang kegiatan belajar mengajar seperti : Green House, kebun / lahan pertanian organik, lahan tanaman toga, lahan pengolahan sampah, hutan sekolah, dan lain-lain. Banyaknya ragam jenis tumbuhan yang ada di lingkungan SMPN 1 Manding mengundang datangnya berbagai jenis burung dan serangga sehingga keindahan dan kenyamanan lingkungan semakin terasa. Kondisi ini sangat mendukung keberhasilan pembelajaran dimana lingkungan sekolah menjadi sarana, media, dan sumber pembelajaran.Respon positif masyarakat terhadap kegiatan-kegiatan sekolah menjadi daya dukung yang luar biasa di dalam pencapaian visi dan misi SMP Negeri 1 Manding. Hal ini terbukti dengan adanya dukungan dan partisipasi yang baik dari masyarakat di setiap kegiatan sekolah yang harus melibatkan masyarakat.Didalam pelaksanaan program sekolah adiwiyata, daya dukung pemerintah daerah merupakan salah satu yang dibutuhkan untuk suksesnya program tersebut. Akan tetapi, pelaksanaan program sekolah adiwiyata di Kabupaten Sumenep daya dukung pemerintah daerah masih dirasa kurang, karena antara pihak Dinas Pendidikan dan Badan Lingkungan Hidup masih belum bersinergi/belum bekerja sama untuk memberikan dukungan baik secara materiil maupun moril kepada sekolah-sekolah yang mengikuti program adiwiyata.Dalam hal ini, Badan Lingkungn Hidup Kabupaten Sumenep bekerja sendiri didalam memotivasi, memberikan penyuluhan maupun bantuan kepada sekolah yang mengikuti program adiwiyata. Hal ini tentu tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku, sebab jika merujuk kepada dasar hukum bahwa program adiwiyata merupakan program bersama antara Kementerian Lingkungan Hidup dengan Kementerian Pendidikan Nasional.

BAB IIIPERMASALAHAN LINGKUNGAN SEKOLAH

SMP Negeri 1 Manding sebagai sebuah lembaga pendidikan memiliki visi dan misi yang hendak dicapai. Di dalam menjalankan program-program sekolah dalam rangka mencapai visi dan misi sekolah tidak terlepas dari permasalahan lingkungan yang selama ini di hadapi oleh SMPN 1 Manding. Permasalahan ini dijadikan sebagai tantangan yang harus dihadapi, dan dicarikan jalan keluar sehingga permasalahan tersebut setelah sampai pada target waktu yang telah diprogramkan berubah menjadi peluang dan kekuatan SMPN 1 Manding.Permasalahan pokok yang dihadapi oleh SMPN 1 Manding adalah masalah sampah. Sampah yang dihasilkan di lingkungan SMPN 1 Manding sebagian besar merupakan sampah organik mengingat banyaknya pepohonan yang ada dilingkungan SMPN 1 Manding, dan sebagian kecil adalah sampah anorganik.SMPN 1 Manding telah membuat sebuah kebijakan melalui Surat Keputusan Kepala Sekolah tentang pemilahan sampah dan pengolahannya. Dari kebijakan tersebut menimbulkan tindak lanjut berupa pengadaan tempat sampah terpisah serta sosialisasi tentang jenis-jenis sampah terhadap peserta didik, sehingga peserta didik memahami jenis-jenis sampah dan sifat-sifatnya, dan menimbulkan kebiasaan membuang sampah pada tempatnya sesuai dengan jenis sampah.Akan tetapi, permasalahan yang paling pokok dalam hal ini adalah tingginya volume sampah organik yang ada di SMPN 1 Manding. Volume sampah organik berupa dedaunan dan ranting-ranting setiap hari mencapai 2 s/d 3 m3 per hari. Menghadapi masalah ini, SMPN 1 Manding membuat sebuah program yaitu pengelolaan sampah organik menjadi kompos. Tetapi permasalahan lain muncul dimana sarana prasarana untuk proses pengelolaan sampah kurang memenuhi standart jika dibandingkan dengan tingginya volume sampah yang ada. Permasalahan sampah di lembaga ini disebabkan oleh :1. Tingginya volume sampahVolume sampah di lembaga ini sangat tinggi terutama sampah organik yang dihasilkan dari guguran daun dari berbagai jenis tanaman yang ada di lingkungan sekitar lembaga ini.2. Minimnya sarana pengolahan sampahSarana pengolahan sampah yang dimiliki lembaga ini sangat minim dan tidak seimbang dengan jumlah sampah yang dihasilkan. Hal ini menyebabkan banyaknya sampah yang tidak terkelola dengan baik.Sarana pengelolaan dan pengolahan sampah yang dimiliki SMPN 1 Manding ini antara lain : Tempat sampah terpisah berjumlah 19 buah Gerobak sampah mini 6 buah Gerobak sampah 2 buah Cangkulgarpu 2 buah Alat pengayak 1 buah Komposter 2 buah Tempat pengomposan dengan luas 34 meter3. Minimnya kemampuan petugas yang menangani permasalahan sampah.Minimnya kemampuan petugas dalam menangani masalah sampah ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang cara pengelolaan sampah yang baik karena belum ada yang pernah mengikuti pelatihan khusus.Di samping permasalahan sampah, SMPN 1 Manding juga menghadapi permasalahan permasalahan lain, yakni minimnya sumber air . SMPN 1 Manding yang memiliki lahan yang luasnya sekitar 13.000 m2 dan banyak jenis tumbuhan yang tumbuh yang tumbuh di lingkungan sekolah, sedangkan jumlah siswa, tenaga pendidik dan tenaga pendidikan semua 422 orang, yang semuanya membutuhkan air setiap harinya. Sementara sumber mata air yang ada hanya satu (1) yaitu dari sumur bor. Hal ini menimbulkan masalah ketika musim kemarau tiba, dimana persediaan air sudah tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan semua siswa, tenaga pendidik dan pendidikan serta untuk melakukan penyiraman terhadap tumbuh-tumbuhan yang ada di lingkungan SMPN 1 Manding.Jenis tumbuh-tumbuhan yang ada di lingkungan SMPN 1 Manding adalah :1. Jenis pohon besar :Beringin putih, palem, cemara udang, glodokan, sono, trembesi, Kayu putih,jati, asam, flamboyan, mangga dan sukun.2. Jenis tanaman hias:Puring, asoka, euphorbia, sinyo nakal, pucuk merah, cikra cikri,Cemara kipas, bougenvile, beras kutah, mondokaki, lidah mertua,Pakis haji, sirih hias, karet hias, bunga tahi ayam, bunga bakung,Kaktus, anggrek, krokot merah dan putih dan bunga sepatu.3. Jenis tanaman toga :lengkuas, kunir, jahe, kencur, bluntas dan kemangi4. Jenis tanaman pertanian : kangkung, pepaya dan pisang.Banyaknya jenis tumbuh-tumbuhan di lingkungan SMPN 1 Manding mengundang datangnya berbagai jenis burung, kupu-kupu dan serangga-serangga lain, sehingga alam lingkungan SMPN 1 Manding nampak begitu asri, alami, indah dan sejuk.Akan tetapi sebagian lahan SMPN 1 Manding berbatu dan kurang subur dengan jenis tanahnya yaitu tanah liat yang tidak gembur dan unsur haranya sangat minim. Hal ini menjadi penyebab beberapa tumbuhan kurang berkembang dengan baik. Sumber energi yang dipakai di SMPN 1 Manding adalah listrik dari PLN dengan daya 6600 watt. Penggunaan listrik ini dipakai untuk penerangan di malam hari, untuk mengoperasikan media pembelajaran seperti Komputer dan Projector dan lain-lain, dan juga digunakan untuk mesin air.Ventilasi yang cukup disemua ruang yang ada di SMPN 1 Manding membawa dampak positif terhadap penghematan penggunaan energi listrik, karena penerangan di siang hari memanfaatkan cahaya energi matahari.Sebagai sebuah lembaga pendidikan yang di dalamnya terdiri dari siswa, tenaga pendidik, dan tenaga kependidikan. SMPN 1 Manding mendirikan kantin sekolah guna memenuhi kebutuhan siswa-siswi, tenaga pendidik & tenaga kependidikan akan makan ringan pada waktu istirahat dan juga untuk mencegah para siswa keluar dari lingkungan sekolah. Tetapi permasalahan muncul, jenis-jenis makanan ringan yang dijual di kantin sekolah tidak memenuhi syarat makanan sehat, karena mengandung MSG, mengandung bahan pengawet dan bahan pewarna, serta berbungkus plastik. Penjualan makan-makanan yang tidak sehat di kantin sekolah disebabkan pengelola kantin sekolah mengikuti kemauan /selera siswa-siswi SMPN 1 Manding. Menghadapi masalah tersebut, kepala sekolah beserta tenaga pendidik SMPN 1 Manding telah mengadakan sosialisasi tentang pentingnya mengkonsumsi makanan sehat, dan bahaya dari mengkonsumsi makanan yang mengandung MSG, bahan pengawet dan bahan pewarna. Permasalahan lain yang juga dihadapi SMPN 1 Manding adalah tidak seimbangnya jumlah kamar mandi ( WC) dengan jumlah seluruh warga sekolah. SMPN 1 Manding hanya memiliki 10 kamar mandi, sementara jumlah warga sekolah (peserta didik dan pegawai) sebanyak 422 orang. Dalam hal ini jumlah ideal kamar mandi yang seharusnya dimiliki SMPN 1 Manding adalah 15 lokal karena idealnya adalah 1 ; 30 orang.Dari beberapa permasalahan lingkungan yang dihadapi SMPN 1 Manding menetapkan 1(satu) masalah yang menjadi program utama dalam pelaksanaan rencana aksi lingkungan yaitu Masalah Sampah. Adapun alasan ditetapkannya masalah sampah sebagai program utama dalam pelaksanaan rencana aksi lingkungan karena tingginya volume sampah (terutama sampah organik yang dihasilkan dari berbagai jenis tumbuhan di lingkungan SMPN 1 Manding) yang tidak seimbang dengan jumlah sarana prasarana untuk pengelolah sampah organik, serta tenaga pengelolannya.Berangkat dari permasalahan tersebut SMPN 1 Manding menetapkan program sebagai berikut : 1. Pengadaan Depo Kompos /tempat pengomposan yang lebih luas.2. Penambahan sarana/alat pencacah/komposter.3. Pelatihan cara pengelolaan sampah yang baik.4. Penambahan jumlah tenaga pengelola sampah.Dari program tersebut, SMPN 1 Manding menetapkan target waktu selama 1 (satu) tahun program dan permasalahan tersebut telah selesai, sehingga masalah menumpuknya sampah organik bisa menghasilkan kompos yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan pemupukan semua tumbuh-tumbuhan yang tumbuh di lingkungan SMPN 1 Manding, bahkan bisa memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitar sekolah.

BAB IVRENCANA AKSI LINGKUNGAN

Berdasarkan permasalahan lingkungan yang dihadapi dan permasalahan pokok yang ditetapkan (BAB III) SMPN 1 Manding menyusun rencana aksi yang tersebar di dalam empat ( 4 ) komponen yaitu sebagai berikut :1. Komponen KebijakanPada komponen kebijakan Tim melakukan peninjauan kembali terhadap KTSP sehingga program utama pengelolaan sampah tercantum di dalam visi, misi dan tujuan sekolah, melakukan review terhadap kurikulum sekolah di dalam penetapan SK /KD tentang pengelolaan sampah dan melakukan penyusunan RKAS pengalokasian dana untuk pengelolaan sampah.Penanggung jawab dari rencana aksi ini adalah Tim teknis kebijakan, dengan alokasi waktu pada akhir tahun pelajaran tahun sebelumnya. Adapun perencanaan sumber dana berasal dari sekolah (BOS) dengan perkiraan kebutuhan anggaran Rp 8.225.000,-1. Komponen KurikulumPada komponen kurikulum rencana aksinya adalah penyusunan RPP untuk kegiatan belajar di dalam dan luar kelas, pembuatan indikator tentang pengelolaan sampah, penerapan inovasi pembelajaran yang meliputi pendekatan, strategi, metode dan teknik terkait pengelolaan sampah seperti ceramah, diskusi dan demonstrasi, penyususnan materi lingkungan hidup tentang pencemaran sampah dan cara pengelolaan sampah yang benar, penerapan materi tentang pencemaran sampah dan pengelolaan sampah, penyusun evaluasi untuk menilai kemampuan siswa di dalam pengelolaan sampah meliputi uji proses dan produk, penyusunan program untuk mengikut sertakan orang tua di dalam pengenalan jenis-jenis sampah dan cara pengelolaan sampah, penilaian hasil karya siswa tentang pencemaran sampah dan cara pengelolaannya meliputi puisi, artikel, mars, laporan, penelitian, produk reuse/recycle, produk unggulan (kompos) karya tulis dan poster, mengaplikasikan pengetahuan tentang pencemaran sampah dan cara pengelolaannya sehingga siswa mampu memecahkan masalah lingkungan tentangan pencemaran sampah dan mensosialisasikan hasil pembelajaran tentang pencemaran sampah dan cara pengelolaannya kepada masyarakat. Penanggung jawab dari rencana aksi ini adalah Tim teknis kurikulum, dengan alokasi waktu mulai awal tahun ajaran baru sampai akhir tahun ajaran. Adapun perencanaan sumber dana berasal dari anggaran sekolah dengan besar dana Rp 9.125.000,-1. Komponen PartisipatifPada komponen partisipatif rencana aksi yang di programkan adalah pemeliharan kebersihan seperti pemungutan sampah 10 menit sebelum jam masuk, jumat bersih dan piket kebersihan, pemanfaatan fasilitas tempat sampah terpisah, pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler pramuka, KKR, KIR, dan KPL di dalam praktek penanganan masalah sampah, penerapan kreativitas dari warga sekolah seperti pengamatan secara berkala terhadap pencemaran tanah oleh sampah, melakukan aksi pemungutan sampah di luar lingkungan sekolah, mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar seperti lomba melukis tentang pemanfaatan limbah /sampah, pemanfaatan nara sumber seperti orang tua siswa, alumni dan LSM untuk pelatihan penanganan masalah sampah, dukungan dari pihak pemerintah tentang pelatihan pengelolaan sampah dan bantuan sarana pengelolaan sampah, menjalin kemitraan dengan komite berupa kegiatan komposting dan penyusunan materi ajar tentang pencemaran sampah, menjadi narasumber terhadap sekolah imbas dan dunia usaha tentang pengelolaan sampah dan penambahan tenaga pengelola sampah.Penanggung jawab dari aksi ini adalah Tim teknis partisipatif, dengan alokasi waktu selama satu tahun pelajaran. Adapun sumber dana berasal dari dana sekolah dan partisipasi masyarakat dengan besarnya dana Rp 43.270.000,-1. Komponen Sarana PrasaranaPada komponen sarana prasarana rencana aksi yang di programkan adalah pengadaan Depo kompos, sarana tempat sampah terpilah, tempat daur ulang /komposter, pengadaan sarana prasarana untuk mendukung pembelajaran seperti komposter untuk pengomposan, pemeliharaan terhadap sarana prasarana pengelolaan sampah 3 R, penyusunan tata tertib dan penanggung jawab sarana prasarana pengelolaan sampah dan pengelolaan kantin. Penanggung jawab dari aksi ini adalah Tim teknis sarana prasarana, dengan alokasi waktu satu tahun pelajaran. Adapun sumber dana berasal dari sekolah, partisipasi pemkab dan wali murid dengan besarnya dana Rp 44.776.000,-Di samping rencana aksi yang terkait dengan permasalahan pokok, SMPN 1 Manding juga menyusun beberapa program di dalam mengatasi permasalahn lingkungan lainnya seperti masalah minimnya sumber air sehingga perlu pengadaan tandon air dan pengeboran sumber air. Menghadapi masalah kantin sekolah, pihak sekolah memprogramkan sosialisasi tentang manfaat makanan sehat dan bahaya makanan yang mengandung MSG, bahan pengawet dan bahan pewarna.

Tabel Rencana Aksi Lingkungan

No.KomponenKegiatanPenanggungJawabWaktuPelaksanaanJumlah DanaSumber Dana

1.Kebijakan Peninjauan visi, misi, dan tujuan yang bermuatan pengeloaan sampah Review kurikulum dalam menetapkan SK KD PLH tentang pengelolaan sampah Penetapan KKM Penyusunan RKAS dengan pengalokasian dana untuk pengelolaan sampahMurahmad, S.PdJuli 20128.225.000Sekolah

2.Kurikulum Penerapan inovasi pembelajaran LH meliputi strategi, teknik dan metode terkait pengelolaan sampah Penyusunan dan penerapan materi LH yang mencakup isu local dan global tentang pengelolaan sampah Penyusunan indicator dan evaluasi terkait dengan materi LH Penyusunan RPP untuk PBM di kelas, luar kelas, dan lab Penyertaan orang tua dalam tugas siswa Sosialisai hasil PBM Penerapan materi LH tentang pengelolaan sampah oleh guru dalam PBM Hasil PBM siswa seperti karya tulis, puisi, pantun, artikel, karya lukis dalam karyanyata Penerapan tugas PBM pengelolaan sampah dalam kehidupan Sosialisasi hasil PBM sesuai tema oleh siswaFatimatus Zehra, S.PdJuli 2012 Juni 2013

9.125.000Sekolah

3.Partisipatif Pemeliharaan kebersihan seperti pembiasaan jum at bersih, 10 menit memungut sampah, 5 menit memungut sampah sebelum pulang Pemanfaatan fasilitas Kegiatan eskul seperti pramuka, KKR, KIR, KPL di dalam pengelolaan sampah Kreativitas pengelolaan LH seperti pemanfataan sampah anargonik menjadi kerajinan tangan Kegiatan LH oleh guru Kegiatan LH Olehsiswa Mendatangkan nara sumber untuk pelatihan tentang proses pengelolaan sampah Dukungan pelatihan tentang pengelolaan sampah dan pengadaan sarana sampah terpisah dan sarana untuk pengelolaan sampah Dukungan mitra dari komite Menjadi nara sumber Mendukung sekolah lainAhmad Hosaini, S.SnJuli 2012 Jun 2013

43.270.000

Sekolah,wali murid

4. Sarpras Pengadaan sarana pengelolaan LH/sarana pengelolaan sampah Pengadaan sarana PBM terkait materi LH Pemeliharaan sarana sekolah Tata tertib dan penanggung jawab sarana Efisiensi Sosialisasi Kualitas makanan kantinSyaiful Hidayat, S.SJuli 2012 Jun 2013

44.776.000Sekolah, Wali murid, Pemkab

JUMLAH105.396.000

BAB VANALISIS TUJUAN PROGRAM ADIWIYATA

No.KegiatanTujuanKondisi sekarangKondisi yang akan dicapai

1.Pemanfaatan ListrikEnergi listrik yang merupakan energy utama disekolah ini dapat tercukupi Daya listrik sebesar 6.600 VAEnergy listrik tercukupi untuk menunjang kegiatan di sekolah

2.Pemanfaatan ATKPemanfaatan ATK dapat dihemat sesuai dengan kebutuhan yang adaBelum semua warga sekolah melaksanakan penghematan ATKPenggunaan ATK dapat dihemat sesuai dengan kebutuhan

3.Pengelolaan SampahPemilahan dan pengolahan sampah sesuai jenisnya dapat dilakukan baikDalam kegiatan pemilahan sampah, siswa masih selalu diingatkan secara rutin.Pemilahan dan pengolahan sampah sesuai jenisnya dapat dilaksanakan dan dipahami oleh semua warga sekolah

4.Pemeliharaan SanitasiSaluran air, pembuangan air limbah serta resapan air dapat berfungsi dengan baikMasih ada genangan air pada tempat tertentu setelah hujan turunSaluran air, pembuangan air limbah serta resapan air dapat berfungsi dengan baik

5.Pelaksanaan kebersihan kelasKondisi dan suasana kelas selalu bersih, rapi dan indahKelas masih ada yang kurang bersih dan kurang rapi pada saat setelah istirahatKondisi dan suasana kelas selalu bersih, rapi dan indah

6.Pemeliharaan dan perawatan taman kelasTaman kelas sebagai penunjang keindahan kelas terjaga dengan baikMasih ada taman kelas yang belum terawat dengan baikTaman kelas sebagai penunjang keindahan kelas terjaga dengan baik

7.Pemeliharaan dan perawatan togaPertumbuhan tanaman obat bisa bagus Kondisi tanah kurang subur menyebabkan pertumbuhan tanaman obat kurang baikTanah di taman toga subur sehingga pertumbuhan toga bisa baik

8.Pemeliharaan dan perawatan green houseProses pembibitan dapat dilaksanakan secara berkala untuk berbagai jenis tanamanVariasi bibit di green house masih terbatasProses pembibitan dapat dilaksanakan secara berkala untuk berbagai jenis tanaman

9.Pemeliharaan dan perawatan hutan sekolahHutan sekolah terawat dengan baikMasih ada pohon yang belum dirawat dengan baik

Hutan sekolah terawat dengan baik

10.Penyusunan program pembelajaran lingkungan hidupSekolah program pembelajaran lingkungan hidup secara lengkapProgram pembelajaran LH sudah lengkapSekolah program pembelajaran lingkungan hidup secara lengkap

11.Pengadaan sarana prasarana pendukung program adiwiyataTersedianya lebih dari 6 sarana prasarana pendukung pembelajaran LHTersedia 7 sarana pendukung pembelajaran LHTersedianya lebih dari 6 sarana prasarana pendukung pembelajaran LH

12.Pelayanan kantin sehatKantin melakukan 3 upaya dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kantin sehat dan ramah lingkunganKantin masih menjual jajan yang berbungkus plasticKantin melakukan 3 upaya dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kantin sehat dan ramah lingkungan

13.Pemeliharaan dan perawatan kamar mandiKamar mandi dan WC terawat dengan baikKamar mandi dan WC terawatt dengan baikKamar mandi dan WC terawat dengan baik

14.Pemeliharaan dan perawatan pohon peneduhPohon peneduh terawatt dengan baik sesuai fungsinyaMasih ada pohon peneduh yng belum terawatt dengan baikPohon peneduh terawatt dengan baik sesuai fungsinya

BAB VIPENUTUP

1. SMP Negeri 1 Manding berlokasi di tempat yang strategis karena jauh dari tempat keramaian dan berada di tengah lingkungan masyarakat yang memiliki respon positip terhadap program-program sekolah, sehingga kondisi sangat menunjang terhadap keberhasilan pencapaian visi dan misi sekolah.2. Jumlah peserta didik di SMP Negeri 1 Manding pada tahun pelajaran 2012-2013 sebanyak 382 siswa yang berasal dari Kecamatan Manding dan kecamatan lain. Kondisi ekonomi orang tua siswa rata-rata menengah kebawah.3. Kondisi belajar mengajar di SMP Negeri 1 Manding berjalan secara aktif dengan menerapkan pembelajaran PAIKEM dan ditunjang dengan sarana prasarana pembelajaran yang ada.4. Kekuatan dan peluang yang ada di SMP Negeri 1 Manding baik dari sisi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, kwalitas dan kwantitas peserta didik, kemampuan akan sumber daya sekolah, luas lahan sekolah, sarana prasarana yang ada, dukungan masyarakat dan dukungan pemerintah daerah, semuanya bersinergi positip di dalam pencapaian mutu pendidikan sehingga visi dan misi sekolah tercapai.5. Di dalam pencapaian visi dan misi sekolah, SMP Negeri 1 Manding menghadapi berbagai macam permasalahan lingkungan seperti masalah sampah, minimnya sumber air, sebagian lahan yang kurang subur dan makanan tidak sehat di lingkungan sekolah.6. Dari berbagai permasalahan tersebut, SMP Negeri 1 Manding menetapkan satu masalah sebagai permasalahan pokok yaitu tentang sampah. Mengingat volume sampah organic yang dihasilkansetiap hari tinggi, sementara sarana prasaranauntuk pengelolaan sampah organic kurang memadai.7. Dalam menghadapi masalah pokok tentang sampah, SMP Negeri 1 Manding telah menyusun rencana aksi lingkungan yang tersebar didalam komponen kebijakan, komponen kurikulum, komponen partisipatif dan komponen sarana prasarana. Pada masing-masing komponen selain tersusun program-program yang operasional juga disertai dengan alokasi dana serta penanggung jawab program.8. Dengan disusunnya Rencana Aksi Lingkungan SMP Negeri 1 Manding ini dapat dijadikan pedoman oleh semua warga sekolah dalam mengikuti dan melaksanakan program adiwiyata di sekolah.