BAB 1TEORI LINGKUNGAN.docx

22
BAB 1 BAB II ISI 1.1 Filosofi Filosofi adalah pengarahan pada penemuan pengetahuan dan kebenaran maupun identifikasi tentang sesuatu yang bernilai dan penting bagi anggota sebuah disiplin ilmu; filosofi berfokus pada eksistensi alam, pengetahuan, moralitas, alasan dan tujuan manusia (Mc. Ewen 2002 dalam Fawcett, 2005; 11). Filosofi merupakan seperangkat nilai dan keyakinan, pengetahuan yang membahas tentang realita dan kejadian secara natural. Filosofi memberi pandangan dan menyatakan secara tidak langsung mengenai sistem keyakinan dan kepercayaan, sehingga filosofi akan mempengaruhi perilaku dan sikap individu dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang akan mengembangkan filosofinya melalui belajar dari hubungan interpersonal, pengalaman pendidikan formal dan informal, keagamaan, budaya dan lingkungan. 1.1.1 Filosofi Keperawatan Menurut Tomey & Alligood (2010) filosofi keperawatan merupakan sikap dan kepercayaan mengenai hidup dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi individu. Filosofi dapat juga diartikan sebagai hal-hal yang memotivasi perawat bertindak dengan cara tertentu. Filosofi keperawatan adalah keyakinan dasar tentang pengetahuan keperawatan yang mengandung pokok pemahaman biologis

Transcript of BAB 1TEORI LINGKUNGAN.docx

Page 1: BAB 1TEORI LINGKUNGAN.docx

BAB 1

BAB II

ISI

1.1 Filosofi

Filosofi adalah pengarahan pada penemuan pengetahuan dan kebenaran maupun

identifikasi tentang sesuatu yang bernilai dan penting bagi anggota sebuah disiplin ilmu;

filosofi berfokus pada eksistensi alam, pengetahuan, moralitas, alasan dan tujuan manusia

(Mc. Ewen 2002 dalam Fawcett, 2005; 11). Filosofi merupakan seperangkat nilai dan

keyakinan, pengetahuan yang membahas tentang realita dan kejadian secara natural. Filosofi

memberi pandangan dan menyatakan secara tidak langsung mengenai sistem keyakinan dan

kepercayaan, sehingga filosofi akan mempengaruhi perilaku dan sikap individu dalam

kehidupan sehari-hari. Seseorang akan mengembangkan filosofinya melalui belajar dari

hubungan interpersonal, pengalaman pendidikan formal dan informal, keagamaan, budaya

dan lingkungan.

1.1.1 Filosofi Keperawatan

Menurut Tomey & Alligood (2010) filosofi keperawatan merupakan sikap dan

kepercayaan mengenai hidup dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi individu.

Filosofi dapat juga diartikan sebagai hal-hal yang memotivasi perawat bertindak

dengan cara tertentu. Filosofi keperawatan adalah keyakinan dasar tentang

pengetahuan keperawatan yang mengandung pokok pemahaman biologis manusia

dan perilakunya dalam keadaan sehat dan sakit yang berfokus terhadap respon

mereka terhadap situasi. Sehingga filosofi keperawatan itu hampir secara universal

memiliki keyakinan tentang manusia holistik yang menekankan bahwa manusia

memiliki integrasi yang tidak mungkin dianalisis menjadi sesuatu bagian kecil.

Filosofi memiliki empat komponen dasar yaitu manusia, lingkungan, kesehatan dan

keperawatan.

1.2 Paradigma

1.2.1 Pengertian paradigma

Paradigma adalah perspektif global dari sebuah disiplin ilmu yang

mengidentifikasi fenomena primer dari ketertarikan suatu disiplin ilmu dan

menjelaskan bagaimana disiplin ilmu tersebut menyelesaikan fenomena dalam cara

Page 2: BAB 1TEORI LINGKUNGAN.docx

yang unik (Fawcett, 2000 dalam McEwen & Willis, 2007).

Paradigma memiliki filosofi mayor atau pandangan dunia dari disiplin ilmu,

model konsep dan teori yang memandu penelitian dan aktivitas pendidikan lainnya,

dan indikator empiris mengoperasionalkan konsep teori (Fawcett dan Mainski, 1996

dalam McEwen & Willis, 2007).

Tujuan/fungsi paradigma adalah meringkas misi sosial dan intelektual dari

disiplin ilmu dan menempatkan batas pada keadaan subyek disiplin tersebut (Kim,

1989 dalam McEwen & Willis, 2007).

1.2.2 Pengertian paradigma keperawatan

Paradigma keperawatan dapat diartikan sebagai kerangka berpikir yang sistematis

dalam pengetahuan mengenai prinsip-prinsip dari proses perawatan yang meliputi

proses merawat itu sendiri, pemeliharaan maupun pembelaan klien (De Launne &

Ladner, 2002 ).

Paradigma juga menunjukkan seperangkat bantuan yang memiliki nilai tinggi

dalam pemberian asuhan keperawatan. Selain itu juga menentukan bagimana perawat

memiliki pola dan cara pandang dalam melihat fenomena yang ada pada manusia. Hal

ini sesuai dengan pernyataan Perry & Potter (2005) bahwa paradigma merupakan

bagian dari ilmu, filosofi dan teori yang dapat diterima oleh suatu disiplin. Jika

dihubungkan dengan paradigma keperawatan berarti bagaiman perawat melakukan

perawatan berdasarkan ilmu keperawatan.

Sementara itu empat elemen konsep sentral juga dibahas oleh masing masing penemu

teori keperawatan diantaranya :

a. Florence Nightingale

1. Keperawatan

Nightingale percaya bahwa setiap wanita selama hidupnya akan menjadi perawat dan

bertanggung jawab terhadap kesehatan orang lain. Nightingale memberikan panduan cara

merawat keluarga dan bagaimana berpikir seperti seorang perawat. Perawat yang telah

dilatih harus bisa mengaplikasikan keahliannya dalam memantau dan melaporkan

perkembangan kesehatan pasien.

Page 3: BAB 1TEORI LINGKUNGAN.docx

2. Manusia

Nightingale memfokuskan manusia dianggap sebagai pasien. Perawat bertanggung

jawab untuk mengontrol lingkungan sekitar dan perilaku pasien. Nightingale masih

menggambarkan pasien sebagai individu yang pasif.

3. Kesehatan

Nightingale mengemukakan sehat adalah kondisi yang baik dan memiliki daya upaya

untuk mempertahankan kehidupan. Nightingale juga menganggap bahwa penyakit

merupakan proses perbaikan ketika seseorang tidak memperhatikan tentang pentingnya

kesehatan. Nightingale menekankan pencegahan suatu penyakit melalui pengontrolan

lingkungan dan tanggung jawab sosial terhadap kesehatan.

4. Lingkungan

Nightingale menekankan keperawatan adalah mengendalikan lingkungan dalam proses penyembuhan

pasien. Hal ini dapat dicapai dengan mengendalikan faktor internal dan eksternal dari lingkungan.

Nightingale percaya bahwa lingkungan yang buruk akan mempengaruhi tubuh dan pikiran manusia itu

sendiri dan keperawatan dapat menjadi media untuk mengubahnya

2.2. Perbedaan antara tingkat philosophical theory, grand theory, middle range theory dan

practice theory

2.2.1.Philosophical Theory

Pengertian Philosophical Theory menurut beberapa pakar. Philosophical

Theory diartikan sebagai pernyataan yang mendukung tuntutan ontologi tentang

fenomena sebagai pusat perhatian suatu disiplin, tuntutan epistemic tentang

bagaimana fenomena muncul dan tuntutan etik tentang nilai suatu disiplin ilmu

(Fawcett, 2005). Philosophical Theory merefleksikan kepercayaan dan nilai atau

pandangan. Bisa disimpulkan philosofi sama dengan paradigma. Philosofi

keperawatan merupakan suatu pernyataan dari fundamental, asumsi umum,

kepercayanan,prinsip tentang pengetahuan, kebenaran dan tentang sesuatu yang

mencolok yang diperlihatkan dalam metaparadigma (Smith, 2008).

Philosophical Theory merupakan teori yang bersifat abstrak yang menunjukkan

keyakinan dasar disiplin keperawatan dalam memandang manusia sebagai mahluk

Page 4: BAB 1TEORI LINGKUNGAN.docx

biologis, respon manusia dalam keadaan sehat dan sakit serta berfokus terhadap

respon mereka terhadap suatu situasi sehingga philosofi belum dapat diaplikasikan

langsung dalam praktek keperawatan sehingga harus dijabarkan dalam bentuk

paradigma yang lebih nyata. Sebagai contoh Philosophical Theory, Newman

menawarkan skema philosophical yang mengembangkan konsep meliputi paradigma

yang komplek tapi menjelaskan pengetahuan dalam paradigma sebelumnya. Skema

philosofical berupa particulate-deterministic, interactive-integrative dan unitary-

transformative (Smith, 2008 dan Peterson, 2004).

Paradigma particulate-deterministic, fenomena bersifat spesifik, dapat diukur,

dapat diturunkan. Hubungan antara fenomena yang ada bersifat sebab akibat atau

satu arah. Paradigma interactive-integrative menyatakan hubungan kontektual,

subjektif dan multidimensi diantara fenomena dalam disiplin. Hubungan antara

bagian dan kemungkinan alami dari perubahan asumsi merupakan panduan jalan

fenomena adalah konseptual dan pembelajaran. Paradigma unitary-transformative.

Kesatuan manusia-lingkungan sebagai suatu pola, kemampuan yang lebih dalam

mengatur diri sendiri. Perubahan dikarakteristikan oleh suatu pengaturan ritme

fluktuatif, ketidakteraturan sampai kepada keteraturan yang lebih komplek.

Pengalaman secara subjektif sangat penting dan dapat direfleksikan melalui pola.

2.2.2.Grand Theory

Grand theory menjelaskan fokus global dengan pandangan yang luas dari

praktik keperawatan dan perbedaan pandangan keperawatan terhadap sebuah

fenomena keperawatan. Model keperawatan grand theory sangat komprehensif dan

meliputi perspektif dari setiap konsep paradigma yaitu: manusia, lingkungan,

kesehatan dan keperawatan (Fawcett, 2005 dalam Chinn 2008; Tomey & Alligood,

2010). Grand theory menurut beberapa ahli, adalah struktur konseptual model

keperawatan yang hampir abstrak, tapi menghasilkan dasar pada penggunaan dan

aplikasi model didalam praktek keperawatan (Tomey & Alligood, 2010).

Grand theory merupakan satu atau beberapa konsep yang spesifik yang

didapatkan dari model koseptual, preposisi yang didapatkan dari konsep itu dan

preposisi tersebut nyata dan hubungan yang spesial atara dua konsep atau lebih

(Fawcett, 2005). Grand theory berasal dari aturan, misi dan tujuan dari keperawatan

Page 5: BAB 1TEORI LINGKUNGAN.docx

secara umum dan diciptakan melalui observasi dan atau pengetahuan dari teori

(Peterson, 2004).

Menurut beberapa kelompok Grand theory diartikan sebagai teori yang

memiliki cakupan yang luas, kurang abstrak dibanding philosophical theory tetapi

tersusun atas konsep-konsep umum yang relatif abstrak dan hubungannya tidak dapat

di uji secara empiris. Perkembangan grand theory dijalani melalui perbedaan disiplin

keperawatan dengan kedokteran, simulasi pengembangan pengetahuan keperawatan,

dan menyajikan secara umum struktur organisasi dari pengetahuan keperawatan

(Peterson, 2004).

Manfaat grand theory adalah sebagai suatu alternatif panduan untuk praktik,

pandangan untuk pendidikan sebagai acuan kurikulum, dan suatu tujuan bagi

keperawatan profesional untuk mengembangkan praktik dasar. Meskipun grand

theory masih sangat abstrak dan normatif sehingga sulit untuk mengaplikasikannya

secara empirik, namun grand teori lebih mudah dijadikan dasar untuk perkembangan

dari middle range teori dan praktis teori yang lebih spesifik. Berdasarkan sebab inilah

grand theory berhasil memenuhi fungsi penting sebagai pembeda keperawatan dari

profesi lain dan menyediakan legitimasi untuk ilmu pengetahuan keperawatan. Disisi

lain grand teori menjadi sedikit diperlukan karena belum sempurna untuk

diaplikasikan dan berfokus pada perkembangan middle range theory.

Konsep model keperawatan yang termasuk dalam grand theory yang

menunjang pengembangan keperawatan baik dalam pengembangan ilmu maupun

dalam praktek salah satunya adalah model adaptasi yang dikembangkan oleh Sister

Callista Roy. Sistem diarahkan pada kelompok yang berhubungan, membentuk

kesatuan yang utuh yang mungkin terdiri dari individu, keluarga, kelompok, maupun

komunitas. Adaptasi dapat dimengerti sebagai mekanisme koping yang efektif untuk

meningkatkan integritas seseorang atau kelompok dalam hal mempertahan

kehidupan, tumbuh, bereproduksi dan meningkatkan kualitas hidup. Menurut Roy

manusia selalu berinteraksi dengan perubahan lingkingan dan membutuhkan empat

model adaptasi terhadap perubahan tersebut. Model tersebut adalah Physiologic–

physical adaptasi, Self-concept group identity adaptasi, Role function adaptasi,

Interdependence adaptasi.

Page 6: BAB 1TEORI LINGKUNGAN.docx

2.2.3.Middle Range Theory

Fawcett (2005) menggambarkan middle range theory sebagai teori yang lebih

nyata dari grand theory dan memberikan batasan dari konsep dan preposisi yang

relatif lebih konkret dan spesifik. Middle range dapat disimpulkan sebagai teori yang

mengembangkan fenomena serta konsep menjadi lebih nyata dan spesifik. Setiap

theory middle range berlandaskan pada satu perspektif paradigma.

Paradigma ini mempengaruhi pengertian teori middle range dan

mengidentifikasi hubungan filosofi dengan paradigma. Hasil pengembangan teori

keperawatan pada middle range meliputi implikasi pada pengembangan instrumen,

pengujian teori melalui penelitian dan strategi praktek keperawatan. Hal ini diperkuat

oleh Fawcet (2005), yang membagi Middle Range teori terdiri dari 3 tipe :

1. Deskriptif theory

Temasuk tipe yang paling sederhana dari middle range teori karena hanya

menggambarkan dan mengklasifikasikan satu fenomena atau satu konsep saja.

Pada saat menjelaskan fenomena atau konsep hanya berdasarkan observasi dari

individu, kelompok, situasi, dan kejadian, Sedangkan pada saat

mengklasifikasikan berdasarkan taksonomi atau hirarki. Teori ini dihasilkan dari

penelitian deskriptif menggunakan desain penelitian kualitatif atau kuantitatif.

Contohnya teori Peplau tentang hubungan interpersonal.

2. Explanatory theory

Teori yang menjelaskan hubungan antara dua atau lebih konsep. Teori ini

dihasilkan dari penelitian korelasi menggunakan desain penelitian kuantitatif.

Contohnya adalah Jean Watson untuk teori Caring.

3. Predictive theory

Teori yang menjelaskan lebih luas tentang hubungan antara konsep – konsep

atau pengaruh satu konsep terhadap konsep lainnya. Teori ini dihasilkan dari

penelitian eksperimen dengan menggunakan desain kuantitatif. Contohnya adalah

teori Orlando.

Middle range theory tergambar pada teori promosi kesehatan milik Pender.

Pender menggambarkan perilaku promosi kesehatan merupakan keinginan untuk

memberikan perawatan dan pendidikan kepada. Promosi kesehatan diartikan sebagai

Page 7: BAB 1TEORI LINGKUNGAN.docx

tindakan langsung menuju kesehatan yang lebih baik seperti kesehatan yang optimal,

pemenuhan kebutuhan manusia dan kehidupan yang lebih produktif.

2.2.4 Practice Theory

Teori praktek keperawatan mempunyai batas dan lebih konkret dan

dikembangkan untuk digunakan dalam situasi keperawatan yang spesifik. Teori

yang dikembangkan pada tingkat ini lebih mempunyai efek langsung pada praktek

keperawatan daripada teori-teori lain yang lebih bersifat abstrak. Teori praktek

keperawatan menyediakan kerangka kerja untuk intervensi keperawatan dan

memprediksi hasil dan efek dari praktek keperawatan itu sendiri. Pada waktu yang

sama pertanyaan keperawatan, tindakan dan prosedur yang dapat digambarkaan dan

dikembangkan sebagai teori praktik keperawatan. Idealnya teori praktek keperawatan

berhubungan dengan konsep dari middle range teori, bersifat deduktif dari middle

range teori. Teori praktik merefeksikan konsep dan proposisi dari tingkat

keabstrakan dari teori keperawatan.

Teori yang dikembangkan pada level ini juga didefinisikan sebagai prescriptive

theory, situations spesific theory, dan micro theory. Pengalaman keperawatan

menjadi sumber utama untuk teori praktek keperawatan. Kedalaman dan

kompleksitas teori keperawatan digambarkan dan dijelaskan melalui apresiasi secara

mendalam terhadap fenomena keperawatan dan hubungan anatara aspek pada situasi

keperawatan.

2.3 Uraian dan kritik hubungan falsafah dan paradigma model konseptual dan teori keper-

awatan secara empiris

Untuk dapat menjelaskan tentang hubungan falsafah dan paradigma model

konseptual dan teori keperawatan secara empiris dapat di lihat dari gambar berikut :

Page 8: BAB 1TEORI LINGKUNGAN.docx

Gambar tersebut menjelaskan bahwa teori dan model keperawatan berhubungan dengan

paradigma dan falsafah keperawatan. Adapun penekanan teori dan model keperawatan yang

disusun tergantung dari perspektif para ahli memandang keperawatan yang dibuktikan secara

empiris. Teori hubungan interpersonal yang dikemukakan oleh Peplau (1952) misalnya, tentunya

tidak lepas dari manusia dan kemanusiaanya sebagai falsafah keperawatan, serta domain

keperawatan sebagai salah satu komponen dari paradigma.

Tomey & Alligood (2010), menjelaskan presisi empiris teori caring Swanson sebagai

berikut. Teori Caring Swanson menganggap bahwa menerapkan proses caring dalam

komunikasi terapeutik dengan klien meningkatkan kenyamanan dan mempercepat penyembuhan.

Konsep dan asumsi mengenai Caring Swanson didasari oleh praktik klinik dan riset yang

dilakukannya. Swanson mengembangkan self-report measures untuk mengukur caring yang

diberikan oleh petugas kesehatan professional dan oleh masing- masing pasangan. Kedua pola

dalam pemberian Caring tersebut sangat memungkinkan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut

dan dilakukan testing pada populasi yang lain.

Penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam penjabaran paradigma yang di

kembangkan menjadi konseptual keperawatan dan teori keperawatan dapat terus berkembang

dengan cara menerapkan dalam praktik keperawatan dan terus melakukan riset lebih lanjut.

Manusia

KesehatanLingkungan

Keperawatan

Florence nightingaleRogerdll

Dorotea OremAndersonPeplaudll

Swansondll

Imogene King’sCallista RoyBetty neumandll

Page 9: BAB 1TEORI LINGKUNGAN.docx

Filosofi Keperawatan Kata filosofi atau yang di Indonesia dikenal dengan istilah filsafat bukan barang asing

lagi, karena lazim dipakai dalam percakapan sehari-hari. Meskipun demikian perlu diketahui

rangkaian, pembahasan, dan pemikiran apa yang terdapat di dalamnya. Menurut bahasa,

istilah filsafat merupakan padanan kata falsafah (bahasa arab) dan philosophy (Bahasa

Inggris). Filsafat berasal dari bahasa Yunani, Philosophia, merupakan kata majemuk yang

terdiri dari kata philos dan sophia. Kata philos berarti kekasih, bisa juga berarti sahabat.

Adapun sophia berarti kebijaksanaan atau kearifan, bisa juga berarti pengetahuan. Jadi

secara harfiah philosophia berarti yang mencintai kebijaksanaan atau sahabat pengetahuan.

Filsafat dapat juga diartikan sebagai upaya secara sungguh-sungguh dengan menggunakan

akal pikiran – sebagai alat utamanya – untuk menemukan hakikat segala sesuatu yang

berhubungan dengan ilmu (Salim dan Kurniawan, 2012).

Salah satu tokoh filsafat, Titus mengungapkan paling tidak ada lima macam definisi filsafat

secara global (Zaprulkhan, 2012):

1. Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam, yang bi-

asanya diterima secara tidak kritis

2. Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang

sangat kita junjung tinggi.

3. Filsafat adalah usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan.

4. Filsafat adalah sebagai analisis logis dari bahasa serta penjelasan tentang arti kata dan

konsep

5. Filsafat adalah sekumpulan problema-problema yang langsung mendapat perhatian dari

manusia dan yang dicarikan jawabannya oleh ahli-ahli filsafat.

Filsafat terbagi menjadi beberapa cabang diantaranya metafisik (ontology dan

kosmologi), epistemologi, logic, aksiolgi, filsafat ilmu, dan juga filsafat politik (Mc Even

dan Wills, 2011). Sebagai induk segala ilmu, filsafat telah berhasil melahirkan berbagai ilmu

yang kini telah mandiri, termasuk ilmu keperawatan. Dengan demikian dapat didefinisikan

bahwa filsafat keperawatan adalah cara berpikir secara mendalam, radikal, dan universal

dalam perkembangan ilmu keperawatan. Dari filsafat keperawatan inilah muncul paradigma-

paradigma yang mengasumsikan bahwa ilmu keperawatan bukanlah sesuatu yang statis

melainkan dinamis sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan yang berkembang.

Page 10: BAB 1TEORI LINGKUNGAN.docx

Filsafat terbagi menjadi beberapa cabang diantaranya metafisik (ontology dan

kosmologi), epistemolgi, logic, aksiolgi, filsafat ilmu dan juga filsafat politik (Mc Even dan

Wills, 2011). Sebagai induk segala ilmu, filsafat telah berhasil melahirkan berbagai ilmu

yang kini telah mandiri, termasuklah ilmu keperawatan. Dengan demikian dapat

didefinisikan yang dimaksud dengan filsafat keperawatan adalah cara berpikir secara

mendalam, radikal dan universal dalam perkembangan ilmu keperawatan yang harus

dimiliki oleh seorang perawat melalui asuhan keperawatan yang komprehensif, sistematis

dan logis.

Beberapa ahli dibawah ini mempunyai filisofi yang berbeda tentang keperawatan,

diantaranya:

1. Jean Watson

Menurut Watson Caring adalah esensi dari keperawatan yang berarti pertanggungjawaban

hubungan antara perawat dan klien, dimana perawat membantu partisipasi klien,

memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kesehatan. Caring mengandung nilai

humanistik, menghormati kebebasan manusia, menekankan pada peningkatan

kemampuan dan kemandirian, peningkatan pengetahuan dan menghargai setiap orang.

Perilaku caring akan memungkinkan terjalinnya hubungan interpersonal yang harmonis

antara perawat-klien yang membantu dalam pemenuhan kebutuhan klien yang akhirnya

memberikan rasa nyaman pada klien (Watson 1988 dalam Tomey & Alligood, 2006).

2. Virginia Henderson

Henderson mengemukakan bahwa fokus utama keperawatan adalah memenuhi kebutuhan dasar

manusia yang terdiri dari aspek biologis, psikologis, sosial, dan spritual. Aspek ini dipaparkan

lebih rinci lagi menjadi 14 komponen kebutuhan dasar (McEwen & Wills, 2011).

3. Florence Nightingale

Filisofi Florence Nightingale sangat dipengaruhi oleh pandangannya tentang interaksi

klien dan lingkungannya yaitu lingkungan fisik, psikologis dan sosial. Interaksi

lingkungan inilah yang mempengaruhi terjadinya kondisi sehat sakit pada manusia.

Menurut Nightingale ada lima hal penting dari faktor lingkungan yang mempengaruhi

kesehatan manusia yaitu kebersihan air, udara, kondisi drainase, cleanliness, dan

pencahayaan. Sehingga dalam melakukan asuhan keperawatan, perawat dituntut untuk

mengobservasi lingkungan yang terjadi disekitar klien (McEwen & Wills, 2011).

Dari filsafat keperawatan inilah muncul paradigma-paradigma yang mengasumsikan bahwa

Page 11: BAB 1TEORI LINGKUNGAN.docx

ilmu keperawatan bukanlah sesuatu yang statis melainkan dinamis sesuai dengan kemajuan ilmu

pengetahuan yang berkembang.

BAB 3

ANALISIS HUBUNGAN MODEL KONSEPTUAL ATAU TEORI KEPERAWATAN

DENGAN FILOSOFI, FALSAFAH

Page 12: BAB 1TEORI LINGKUNGAN.docx

DAN PARADIGMA KEPERAWATAN

Fawcet (2005), mengemukakan hubungan antara model konseptual dan teori dengan falsafah

dan paradigma melalui the structural holarchy of contemporary nursing knowledge berdasarkan

level keabstrakannya. Dimulai dari level yang tingkatan keabstarakannya paling tinggi ke

tingkatan yang paling konkrit. Komponen struktural tersebut terdiri dari dari metaparadigma,

konseptual model, teori dan indikator empiris.

Metaparadigma merupakan komponen struktural ilmu keperawatan kontemporer yang paling

abstrak, yang merupakan dasar dalam pembentukan model konseptual. Metaparadigma meliputi

empat konsep sentral yang meliputi manusia, lingkungan, kesehatan dan keperawatan. Peran

falsafah dalam perkembangan metaparadigma menjadi model konseptual adalah falsafah sebagai

suatu landasan nilai dan keyakinan di dalamnya.

Falsafah adalah keyakinan tentang apa itu keperawatan, bagaimana keperawatan dan nilai-

nilai apa yang terkandung di dalamnya. Falsafah tidak secara langsung berada pada garis yang

menghubungkan antara metaparadigma dan model konseptual. Filosofi adalah sebagai dasar

dalam pembentukan model konseptual dan teori karena di dalamnya terdapat asumsi dasar,

keyakinan dan nilai.

Ketika melihat komponen struktural holarchy contemporary nursing knowledge, jelas bahwa

metaparadigma, falsafah, model konseptual, teori adalah sebuah formulasi yang berbeda. Akan

tetapi Yet Kikuchi (1997) dalam Fawcett (2005) berpendapat bahwa aspek dalam struktural

holarchy contemporary nursing knowledge adalah problematik dan membingungkan, Yet

Kikuchi kemudian berpendapat bahwa selain indikator empiris, semua komponen dalam

struktural holarchy contemporary nursing knowledge lebih baik di asumsikan sebagai falsafah

keperawatan, yang membentuk teori filosofi keperawatan.

Salsabery (1994) dalam Fawcett (2005) mengungkapkan bahwa model konseptual yang

disebutkan dalam bukunya adalah merupakan sebagai falsafah. Menurutnya, dalam

kenyataannya, model konseptual adalah sebuah falsafah yaitu satu kesatuan keyakinan dan nilai

yang menjadi sebuah pedoman.

Berdasarkan struktural holarchy contemporary nursing knowledge menurut Fawcett bahwa

metaparadigma, falsafah dan model konseptual adalah mempunyai keterkaitan hubungan akan

tetapi yang membedakan adalah level keabstrakannya. Falsafah tidak secara langsung

Page 13: BAB 1TEORI LINGKUNGAN.docx

menghubungkan antara metaparadigma dengan model konseptual. Akan tetapi falsafah akan

direfleksikan dalam model konseptual. Falsafah merupakan pondasi dasar dalam pembentukan

konseptual model, grand theory dan middle range theory. Falsafah merupakan asumsi dasar dan

keyakinan dalam pembentukan teori (Salsaberry,1994).

Sebagai contoh, metaparadigma mengidentifikasi manusia merupakan konsep sentral dalam

keperawatan, kemudian filosofi keperawatan menganggap bahwa semua manusia adalah

equal/sejajar/sama. Filosofi tersebut kemudian direfleksikan dalam model konseptual yang

menggambarkan bahwa pasien dan perawat sebagai equal partner/ partner yang sejajar dalam

proses keperawatan.

Satu konsep sentral metaparadigma bisa dikembangkan menjadi beberapa model konseptual.

Masing-masing konseptual model menyediakan pandangan yang berbeda tentang konsep

metaparadigma. Sebagai contoh dalam menggambarkan konsep sentral manusia. Model

konseptual yang berhubungan dengan manusia yang dikemukakan Roy & Andrew (1999)

menjelaskan bahwa manusia merupakan intregasi antara bio-psiko-sosial tapi didefinisikan

dengan cara yang berbeda yaitu sebagai sistem yang adaptif. Sedangkan Johnson (1990)

mendeskripsikan manusia sebagai sistem perilaku, Orem (2001) melihat dalam perspektif self-

care agent, berbeda dengan Rogers (1990) yang memandang dalam perspektif Energy fields.

Konsep sentral lingkungan juga dikembangkan oleh para ahli menjadi beberapa model

konseptual. Dalam paradigma, lingkungan diidentifikasi sebagai struktur internal dan eksternal

yang mempengaruhi individu, keluarga, komunitas. Beberapa ahli mengembangkan konsep

sentral lingkungan tersebut menjadi beberapa model. Neuman & Facett (2002) menganggap

bahwa lingkungan merupakan sebagai sumber stressor. Akan tetapi Rogers (1990) justru

menganggap lingkungan adalah sebagai sebuah sumber daya.

Konsep sentral kesehatan juga didefinisikan dengan berbagai cara, Neuman & Fawcett

menganggap bahwa kesehatan adalah suatu proses continum dalam sistem klien atau stabilitas

sistem. Konsep sehat menurut Johnson adalah pembagian antara perilaku yang stabil dan tidak

stabil atau nilai yang diidentifikasi oleh masing-masing kelompok budaya.

Konsep sentral keperawatan juga mendeskripsikan mengenai konsep keperawatan, yakni

dengan mendefinisikan konsep dasar keperawatan, lalu dilanjutkan dengan tujuan spesifik yang

diharapkan dari tindakan keperawatan, dan proses keperawatan. Tujuan dari tindakan

keperawatan biasanya didefinisikan secara langsung diberikan oleh model tersebut, misalnya

Page 14: BAB 1TEORI LINGKUNGAN.docx

menurut Neuman dan Fawcett (2002) tujuan keperawatan adalah membantu manusia sebagai

klien untuk mencapai, mempertahankan atau mendapatkan kembali stabilitas sistem klien. Proses

keperawatan dijelaskan dalam setiap konseptual model dan menentukan status kesehatan

seseorang, menentukan tujuan dari tindakan keperawatan, mengimplementasikan tindakan

keperawatan, dan memonitoring kondisi kesehatan klien setelah dilakukan intervensi

keperawatan. Penamaan dan isi dari setiap tahapan atau komponen dari proses keperawatan

seringkali berbeda antara model konseptual yang satu dan yang lainnya.

Model konseptual jika dikembangkan lebih lanjut maka akan menghasilkan teori yang

bersifat lebih konkrit daripada model konseptual. Jika model konseptual menggambarkan

pengembangan dari body of knoweledge ilmu keperawatan, maka teori diciptakan untuk

mengembangkan salah satu komponen atau aspek dari model konseptual. Model konseptual dan

teori dalam suatu keilmuan ini tentunya berhubungan erat dengan filosofi dan paradigma yang

mendasarinya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara empiris, falsafah, paradigma model

keperawatan dengan model konseptual atau teori keperawatan sangat berhubungan dan tidak

dapat dipisahkan satu dengan yang lain.