Sistem Kardiovaskular Ginta
-
Upload
anonymous-db09jmvv -
Category
Documents
-
view
398 -
download
12
Transcript of Sistem Kardiovaskular Ginta
SISTEM KARDIOVASKULAR
I. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dilakukannya praktikum adalah :
1. Mengenal anatomi sistem peredaran darah dan beberapa karakteristik
darah manusia.
2. Mengenal fungsi sistem peredaran darah, baik darah sendiri maupun
organ yang terlibat pada sistem ini.
3. Menyadari peran jantung dan darah dalam menjaga Homeostatis.
II. Landasan Teori
Sistem kardiovaskular memiliki 3 komponen:
1. Jantung yang berfungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap
darah agar timbul gradien dan darah dapat mengalir ke seluruh tubuh
2. Pembuluh darah yang berfungsi sebagai saluran untuk mendistribusikan
darah dari jantung ke semua bagian tubuh dan mengembalikannya kembali
ke jantung
3. Darah yang berfungsi sebagai medium transportasi dimana darah akan
membawa oksigen dan nutrisi
Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga organ berotot
yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang
berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari kata Yunani
cardia untuk jantung. Jadi, jantung adalah salah satu organ manusia yang
berperan dalam sistem peredaran darah.
1
Secara fisiologi, jantung adalah salah satu organ tubuh yang paling vital
fungsinya dibandingkan dengan organ tubuh vital lainnya. Dengan kata lain,
apabila fungsi jantung mengalami gangguan maka besar pengaruhnya terhadap
organ-organ tubuh lainya terutama ginjal dan otak. Karena fungsi utama jantung
adalah sebagai single pompa yang memompakan darah ke seluruh tubuh untuk
kepentingan metabolisme sel-sel demi kelangsungan hidup.
a. lapisan pembungkus Jantung
Jantung di bungkus oleh sebuah lapisan yang disebut lapisan perikardium,
di mana lapisan perikardium ini di bagi menjadi 3 lapisan yaitu :
2
Lapisan fibrosa, yaitu lapisan paling luar pembungkus jantung yang
melindungi jantung ketika jantung mengalami overdistention. Lapisan
fibrosa bersifat sangat keras dan bersentuhan langsung dengan bagian
dinding dalam sternum rongga thorax, disamping itu lapisan fibrosa ini
termasuk penghubung antara jaringan, khususnya pembuluh darah besar
yang menghubungkan dengan lapisan ini (exp: vena cava, aorta,
pulmonal arteri dan vena pulmonal).
Lapisan parietal, yaitu bagian dalam dari dinding lapisan fibrosa
Lapisan Visceral, lapisan perikardium yang bersentuhan dengan lapisan
luar dari otot jantung atau epikardium.
Diantara lapisan pericardium parietal dan lapisan perikardium visceral
terdapat ruang atau space yang berisi pelumas atau cairan serosa atau yang disebut
dengan cairan perikardium. Cairan perikardium berfungsi untuk melindungi dari
gesekan-gesekan yang berlebihan saat jantung berdenyut atau berkontraksi.
Banyaknya cairan perikardium ini antara 15 - 50 ml, dan tidak boleh kurang atau
lebih karena akan mempengaruhi fungsi kerja jantung.
b. lapisan otot Jantung
Lapisan otot jantung terbagi menjadi 3 yaitu :
Epikardium,yaitu bagian luar otot jantung atau pericardium visceral
Miokardium, yaitu jaringan utama otot jantung yang bertanggung jawab
atas kemampuan kontraksi jantung.
Endokardium, yaitu lapisan tipis bagian dalam otot jantung atau lapisan
tipis endotel sel yang berhubungan langsung dengan darah dan bersifat
3
sangat licin untuk aliran darah, seperti halnya pada sel-sel endotel pada
pembuluh darah lainnya.
c. Katup Jantung
1) Katup Trikuspid
Katup trikuspid berada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan. Bila
katup ini terbuka, maka darah akan mengalir dari atrium kanan menuju
ventrikel kanan. Katup trikuspid berfungsi mencegah kembalinya aliran
darah menuju atrium kanan dengan cara menutup pada saat kontraksi
ventrikel. Sesuai dengan namanya, katup trikuspid terdiri dari 3 daun
katup.
2) Katup pulmonal
Setelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari dalam ventrikel
kanan melalui trunkus pulmonalis. Trunkus pulmonalis bercabang menjadi
arteri pulmonalis kanan dan kiri yang akan berhubungan dengan jaringan
paru kanan dan kiri. Pada pangkal trunkus pulmonalis terdapat katup
pulmonalis yang terdiri dari 3 daun katup yang terbuka bila ventrikel
kanan berkontraksi dan menutup bila ventrikel kanan relaksasi, sehingga
memungkinkan darah mengalir dari ventrikel kanan menuju arteri
pulmonalis.
4
2) Katup bikuspid
Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium kiri
menuju ventrikel kiri.. Seperti katup trikuspid, katup bikuspid menutup pada
saat kontraksi ventrikel. Katup bikuspid terdiri dari dua daun katup.
4) Katup Aorta
Katup aorta terdiri dari 3 daun katup yang terdapat pada pangkal aorta.
Katup ini akan membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga
darah akan mengalir keseluruh tubuh. Sebaliknya katup akan menutup
pada saat ventrikel kiri relaksasi, sehingga mencegah darah masuk
kembali kedalam ventrikel kiri.
Katup semilunar pulmonary terletak antara ventrikel kanan dan truncus
pulmonal
5
Katup semilunar aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta.
d. Ruang, dinding dan pembuluh besar Jantung
Jantung kita dibagi menjadi 2 bagian ruang, yaitu :
1. Atrium (serambi)
2. Ventrikel (bilik)
Karena atrium hanya memompakan darah dengan jarak yang pendek, yaitu
ke ventrikel. Oleh karena itu otot atrium lebih tipis dibandingkan dengan otot
ventrikel. Ruang atrium dibagi menjadi 2, yaitu atrium kanan dan atrium kiri.
Demikian halnya dengan ruang ventrikel, dibagi lagi menjadi 2 yaitu ventrikel
kanan dan ventrikel kiri. Jadi kita boleh mengatakan kalau jantung dibagi menjadi
2 bagian yaitu jantung bagian kanan (atrium kanan & ventrikel kanan) dan jantung
bagian kiri (atrium kiri & ventrikel kiri). Kedua atrium memiliki bagian luar organ
masing-masing yaitu auricle. Dimana kedua atrium dihubungkan dengan satu
auricle yang berfungsi menampung darah apabila kedua atrium memiliki
kelebihan volume.
Kedua atrium bagian dalam dibatasi oleh septal atrium. Ada bagian septal
atrium yang mengalami depresi atau yang dinamakan fossa ovalis, yaitu bagian
septal atrium yang mengalami depresi disebabkan karena penutupan foramen
ovale saat kita lahir.
Ada beberapa ostium atau muara pembuluh darah besar yang perlu anda
ketahui yang terdapat di kedua atrium, yaitu :
Ostium Superior vena cava, yaitu muara atau lubang yang terdapat diruang
atrium kanan yang menghubungkan vena cava superior dengan atrium
kanan.
6
Ostium Inferior vena cava, yaitu muara atau lubang yang terdapat di
atrium kanan yang menghubungkan vena cava inferior dengan atrium
kanan.
Ostium coronary atau sinus coronarius, yaitu muara atau lubang yang
terdapat di atrium kanan yang menghubungkan sistem vena jantung
dengan atrium kanan.
Ostium vena pulmonalis, yaitu muara atau lubang yang terdapat di atrium
kiri yang menghubungkan antara vena pulmonalis dengan atrium kiri yang
mempunyai 4 muara.
Bagian dalam kedua ruang ventrikel dibatasi oleh septal ventrikel, baik
ventrikel maupun atrium dibentuk oleh kumpulan otot jantung yang mana bagian
lapisan dalam dari masing-masing ruangan dilapisi oleh sel endotelium yang
kontak langsung dengan darah. Bagian otot jantung di bagian dalam ventrikel
yang berupa tonjolan-tonjolan yang tidak beraturan dinamakan trabecula. Kedua
otot atrium dan ventrikel dihubungkan dengan jaringan penghubung yang juga
membentuk katup jatung dinamakan sulcus coronary, dan 2 sulcus yang lain
adalah anterior dan posterior interventrikuler yang keduanya menghubungkan dan
memisahkan antara kiri dan kanan kedua ventrikel.
Tekanan jantung sebelah kiri lebih besar dibandingkan dengan tekanan
jantung sebelah kanan, karena jantung kiri menghadapi aliran darah sistemik atau
sirkulasi sistemik yang terdiri dari beberapa organ tubuh sehingga dibutuhkan
tekanan yang besar dibandingkan dengan jantung kanan yang hanya bertanggung
jawab pada organ paru-paru saja, sehingga otot jantung sebelah kiri khususnya
otot ventrikel sebelah kiri lebih tebal dibandingkan otot ventrikel kanan.
Pembuluh Darah Besar Jantung
Ada beberapa pembuluh besar, yaitu:
Vena cava superior, yaitu vena besar yang membawa darah kotor dari
bagian atas diafragma menuju atrium kanan.
7
Vena cava inferior, yaitu vena besar yang membawa darah kotor dari
bagian bawah diafragma ke atrium kanan.
Sinus Coronary, yaitu vena besar di jantung yang membawa darah kotor
dari jantung sendiri.
Pulmonary Trunk,yaitu pembuluh darah besar yang membawa darah kotor
dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis
Arteri Pulmonalis, dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri yang membawa
darah kotor dari pulmonary trunk ke kedua paru-paru.
Vena pulmonalis, dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri yang membawa
darah bersih dari kedua paru-paru ke atrium kiri.
Assending Aorta, yaitu pembuluh darah besar yang membawa darah bersih
dari ventrikel kiri ke arkus aorta ke cabangnya yang bertanggung jawab
dengan organ tubuh bagian atas.
Desending Aorta,yaitu bagian aorta yang membawa darah bersih dan
bertanggung jawab dengan organ tubuh bagian bawah.
a. Arteri Koroner
Arteri koroner adalah arteri yang bertanggung jawab dengan jantung
sendiri,karena darah bersih yang kaya akan oksigen dan elektrolit sangat penting
sekali agar jantung bisa bekerja sebagaimana fungsinya. Apabila arteri koroner
mengalami pengurangan suplainya ke jantung atau yang di sebut dengan ischemia,
ini akan menyebabkan terganggunya fungsi jantung sebagaimana mestinya.
Apalagi arteri koroner mengalami sumbatan total atau yang disebut dengan
serangan jantung mendadak atau miokardiac infarction dan bisa menyebabkan
kematian. Begitupun apabila otot jantung dibiarkan dalam keadaan iskemia, ini
juga akan berujung dengan serangan jantung juga atau miokardiac infarction.
Arteri koroner adalah cabang pertama dari sirkulasi sistemik, dimana muara arteri
koroner berada dekat dengan katup aorta atau tepatnya di sinus valsava.
Arteri koroner dibagi dua,yaitu:
1.Arteri koroner kanan
2.Arteri koroner kiri
8
Arteri Koroner Kiri
Arteri koroner kiri mempunyai 2 cabang yaitu LAD (Left Anterior
Desenden)dan arteri sirkumflek. Kedua arteri ini melingkari jantung dalam dua
lekuk anatomis eksterna, yaitu sulcus coronary atau sulcus atrioventrikuler yang
melingkari jantung diantara atrium dan ventrikel, yang kedua yaitu sulcus
interventrikuler yang memisahkan kedua ventrikel. Pertemuan kedua lekuk ini
dibagian permukaan posterior jantung yang merupakan bagian dari jantung yang
sangat penting yaitu kruks jantung. Nodus AV node berada pada titik ini.
LAD arteri bertanggung jawab untuk mensuplai darah untuk otot ventrikel
kiri dan kanan, serta bagian interventrikuler septum. Sirkumflex arteri
bertanggung jawab untuk mensuplai 45% darah untuk atrium kiri dan ventrikel
kiri, 10% bertanggung jawab mensuplai SA node.
Arteri Koroner Kanan
Arteri koroner kanan bertanggung jawab mensuplai darah ke atrium kanan,
ventrikel kanan,permukaan bawah dan belakang ventrikel kiri, 90% mensuplai
AV Node,dan 55% mensuplai SA Node.
Cara Kerja Jantung
Pada saat berdenyut setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah
(disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar
dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi
secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara
bersamaan.
Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida
(darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava)
menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, ia akan
mendorong darah ke dalam ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis.
9
Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam
arteri pulmonalis menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh
yang sangat kecil (pembuluh kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-
paru, menyerap oksigen, melepaskan karbondioksida dan selanjutnya dialirkan
kembali ke jantung.
Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju
ke atrium kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan
atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner karena darah dialirkan ke paru-paru.
Darah dalam atrium kiri akan didorong menuju ventrikel kiri melalui katup
bikuspidalis/mitral, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati
katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya
oksigen ini disirkulasikan ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru. dan sebagainya.
Secara spesific, siklus jantung dibagi menjadi 5 fase yaitu :
1. Fase Ventrikel Filling
2. Fase Atrial Contraction
3. Fase Isovolumetric Contraction
4. Fase Ejection
10
5. Fase Isovolumetric Relaxation
A. Fase Ventrikel Filling
Sesaat setelah kedua atrium menerima darah dari masing-masing
cabangnya, dengan demikian akan menyebabkan tekanan di kedua atrium naik
melebihi tekanan di kedua ventrikel. Keadaan ini akan menyebabkan terbukanya
katup atrioventrikular, sehingga darah secara pasif mengalir ke kedua ventrikel
secara cepat karena pada saat ini kedua ventrikel dalam keadaan
relaksasi/diastolic sampai dengan aliran darah pelan seiring dengan bertambahnya
tekanan di kedua ventrikel. Proses ini dinamakan dengan pengisian ventrikel atau
ventrikel filling. Perlu anda ketahui bahwa 60% sampai 90 % total volume darah
di kedua ventrikel berasal dari pengisian ventrikel secara pasif. Dan 10% sampai
40% berasal dari kontraksi kedua atrium.
B. Fase Atrial Contraction
Seiring dengan aktifitas listrik jantung yang menyebabkan kontraksi kedua
atrium, dimana setelah terjadi pengisian ventrikel secara pasif, disusul pengisian
ventrikel secara aktif yaitu dengan adanya kontraksi atrium yang memompakan
darah ke ventrikel atau yang kita kenal dengan "atrial kick". Dalam grafik EKG
akan terekam gelombang P. Proses pengisian ventrikel secara keseluruhan tidak
mengeluarkan suara, kecuali terjadi patologi pada jantung yaitu bunyi jantung 3
atau cardiac murmur.
C. Fase Isovolumetric Contraction
Pada fase ini, tekanan di kedua ventrikel berada pada puncak tertinggi
tekanan yang melebihi tekanan di kedua atrium dan sirkulasi sistemik maupun
sirkulasi pulmonal. Bersamaan dengan kejadian ini, terjadi aktivitas listrik jantung
di ventrikel yang terekam pada EKG yaitu komplek QRS atau depolarisasi
ventrikel.
11
Keadaan kedua ventrikel ini akan menyebabkan darah mengalir balik ke
atrium yang menyebabkan penutupan katup atrioventrikuler untuk mencegah
aliran balik darah tersebut. Penutupan katup atrioventrikuler akan mengeluarkan
bunyi jantung satu (S1) atau sistolic. Periode waktu antara penutupan katup AV
sampai sebelum pembukaan katup semilunar dimana volume darah di kedua
ventrikel tidak berubah dan semua katup dalam keadaan tertutup, proses ini
dinamakan dengan fase isovolumetrik contraction.
D. Fase Ejection
Seiring dengan besarnya tekanan di ventrikel dan proses depolarisasi
ventrikel akan menyebabkan kontraksi kedua ventrikel membuka katup semilunar
dan memompa darah dengan cepat melalui cabangnya masing-masing.
Pembukaan katup semilunar tidak mengeluarkan bunyi. Bersamaan dengan
kontraksi ventrikel, kedua atrium akan di isi oleh masing-masing cabangnya.
E.Fase Isovolumetric Relaxation
Setelah kedua ventrikel memompakan darah, maka tekanan di kedua
ventrikel menurun atau relaksasi sementara tekanan di sirkulasi sistemik dan
sirkulasi pulmonal meningkat. Keadaan ini akan menyebabkan aliran darah balik
ke kedua ventrikel, untuk itu katup semilunar akan menutup untuk mencegah
aliran darah balik ke ventrikel. Penutupan katup semilunar akan mengeluarkan
bunyi jantung dua (S2)atau diastolic. Proses relaksasi ventrikel akan terekam
dalam EKG dengan gelombang T, pada saat ini juga aliran darah ke arteri koroner
terjadi. Aliran balik dari sirkulasi sistemik dan pulmonal ke ventrikel juga di
tandai dengan adanya "dicrotic notch".
III. Alat dan Bahan
- gambar-gambar anatomi
- Stethoscope
- Sphygmomanometer
12
- Kapas
IV. Cara Kerja
a) Kecepatan Jantung
Denyut Jantung dapat diraba pada daerah tubuh tertentu dimana terdapat
arteri yang superficial. Dengan menempatkan jemari tangan pada daerah
tersebut. Hitung kecepatan denyut jantung saudara pada posisi berbaring,
duduk berdiri, setelah latihan ringan (lari di tempat lebih kurang 20
langkah), setelah latihan lebih berat (lari lebih kurang 50 langkah).
b) Bunyi Jantung
Kedua bunyi jantung yaitu, sistolik dan diastolic dapat didengar dengan
menempatkan Stethoscope, dimana :
- Ruang antarusuk (intercostat) kiri kelima untuk bunyi diastolic
- Ruang antar rusuk kiri untuk bunyi diastolic
c) Tekanan Darah
- Cara perabaan Denyut nadi
Tutup sekrup pentil pada bola karet yang dipegang dengan tangan kanan.
Dengan ibu jari tangan kiri, rabalah nadi pada pergelangan tangan yang
akan diukur tekanannya. Berangsur-angsur kembangkan ban dan dengan
memompa bola karet dan perhatikan tekanan pada saat denyut nadi
menghilang. Naikkan tekanan 10 mm lagi di atas tekanan nadi. Kini
turunkan tekanan berangsur-angsur dengan cara perlahan-lahan dengan
cara membuka sekrup pentil. Tekanan manometer pada saat munculnya
kembali denyut nadi untuk pertama kali adalah tekanan sisstolik yang
diukur
- Cara Auskultasi
13
Setelah mengikatkan ban pada lengan atas, tempatkan bel stethoscope
pada percabangan arteri branchial menjadi arteri ulnaric dan arteri
radialis.
Naikkan tekanan dalam ban, sehingga aliran dalam arteri radialis dan
arteri ulnaris dihambat. Lalu turunkan tekanan secara perlahan-lahan
dengan membuka sekrup pentil dan catat tekanan dimana bunyi terdengan
untuk pertama kalinya. Hal ini merupakan tekanan sistolik.
Turunkan teru tekanan dalam ban sampai pada suatu bunyi tidak
terdengar lagi. Tekanan yang terbaca saat bunyi hilang ini adalah tekanan
diastolic
d) Hyperemia
- ikatkan seutas benang di atas sendi kedua pada sebuah jari tangan
saudara. Biarkan beberapa menit kemudian amati peristiwa yang terjadi :
perubahan warna, ukuran dan suhu. Jenis Hyperemia apa yang terjadi
disini ?
- Rendam sebuah jari tangan saudara ke dalam air panas (dengan sushu
tertinggi yang dapat saudara tahan), Amati perubahan warna, ukuran dan
suhu yang terjadi. Tipe Hyperemia apa yang terjadi disini?
V. Hasil dan Pembahasan
Dari percobaan yang dilakukan, didapat hasil :
- Pembahasan
1. Kecepatan Jantung
Dilihat dari hasil tabel di atas, kecepatan jantung dari berbagai posisi baik
duduk, berbaring, berbaring kaki 90% tubuh, berdiri, kerja otak dan gerak badan
selama 1 menit memiliki perbedaan. Dalam posisi duduk rata-rata kecepatan
14
Jantung wanita 81/ menit. Hasil yang sama juga diperoleh untuk rata-rata
kecepatan Jantung pada pria (dalam posisi yang sama).
Pada saat posisi berbaring rata-rata kecepatan Jantung wanita 82/ menit
dan pria 78/ menit.
Pada posisi berbaring kaki 90% tubuh rata-rata kecepatan jantung wanita
menjadi 93/ menit dan pria 85/ menit.
Saat posisi berdiri rata-rata kecepatan Jantung wanita, yaitu 92/ menit dan
pria 93/ menit. Kerja Otak rata-rata kecepatan Jantung Wanita 90/ menit dan pria
juga 90/ menit.
Pada saat melakukan gerak badan selama 1 menit, rata-rat kecepatan
Jantung wanita yaitu, 125/menit sedangkan pria 116/menit.
2. Tekanan Darah
Dari Hasil percobaan didapat hasil tekanan darah. Rata-rata Tekanan darah
saat duduk, wanita 105/66mmHG dan pria121/72mmHG.
Saat posisi berbaring rata-rata tekanan darah wanita 108/61mmHG dan
pria 120/66mmHG. Pada saat posisi berbaring kaki 90% tubuh rata-rata tekanan
darah wanita 113/64mmHG dan pria 121/70mmHG. Saat berdiri rata-rata tekanan
darah wanita 110/77mmHG dan pria 120/72mmHG. Untuk kerja otak rata-rata
tekanan darah wanita 112/64mmHG dan pria 124/76mmHG. Melakukan gerak
badan selama 1 menit rata-rata tekanan darah pada wanita 120/69mmHG dan pria
142/75mmHG.
Tekanan darah akan berubah-ubah sesuai dengan kegiatan dan posisi yang
di coba. Tekanan darah pada saat rileks atau santai akan lebih baik atau normal
karena pada saat itu tekanan darah berjalan dengan normal tanpa ada faktor yang
dapat mengganggu tekanan darah tersebut.
Faktor yang mempengaruhi tekanan darah :
- Usia. Dapat mempengaruhi tekana darah karena tingkat normal tekanan
darah bervariasi sepanjang kehidupan. Tingkat tekanan darah anak-anak
atau remaja dikaji dengan memperhitungkan ukuran tubuh dan usia.
15
Tekanan darah dewasa cenderung meningkat seiring pertambahan usia.
Lansia tekanan sistoliknya meningkat sehubungan dengan penurunan
elastisitas pembuluh.
- Stress. Takut, nyeri dan stress emosi mengakibatkan stimulasi simpatik,
yang meningkatkan frekuensi darah, curah jantung dan tahanan vascular
perifer. Efek Stimulasi simpatik meningkatkan tekanan darah.
- Pengobatan/ medikasi. Golongan medikasi yang mempengaruhi tekanan
darah adalah analgesik narkotik yang dapat menurunkan tekanan darah,
dll.
- Variasi Diurnal
- Jenis Kelamin. Secara klinis tidak ada perbedaan yang signifikan dari
tekanan darah pada anak laki-laki atau perempuan. Setelah pubertas, pria
cenderung memiliki tekanan darah yang lebih tinggi. Setelah menopause,
wanita cenderung memiliki tekanan darah yang lebih tinggi daripada pria
pada usia tersebut.
3. Hyperemia
Dari hasil percobaan 2 orang relawan didapatkan hasil perubahan yang
terjadi sebelum direndam air hangat dan diikat benang. Terjadi perubahan
warna, ukuran, dan suhu. Yaitu untuk hasil setelah di rendam dengan air
hangat, warna jari yang dicelupkaan agak kemerahan, ukuran mengecil,
dan suhu agak lebih panas. Sedangkan, perubahan yang terjadi pada saat
jari diikat dengan benang, yaitu : warna jari ungu-kebiruan, ukurannya
membesar, dan suhu agak lebih dingin.
VI. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan, dapat diperoleh beberapa
kesimpulan, yaitu :
- Sistem kardiovaskular memiliki 3 komponen:
16
1. Jantung yang berfungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap
darah agar timbul gradien dan darah dapat mengalir ke seluruh tubuh
2. Pembuluh darah yang berfungsi sebagai saluran untuk mendistribusikan
darah dari jantung ke semua bagian tubuh dan mengembalikannya kembali
ke jantung
3. Darah yang berfungsi sebagai medium transportasi dimana darah akan
membawa oksigen dan nutrisi
- Hyperemia adalah adalah suatu keadaan yang disertai meningkatnya
volume darah dalam pembuluh darah yang melebar.
VII. Jawaban pertanyaan-pertanyaan
Pertanyaan-pertanyaan :
17
1. Sebutkan 2 kelainan klep Jantung yang dapat menimbulkan bunyi yang
abnormal!
2. Sebutkan perbedaan antara struktur arteri dan vena!
3. Bila katup bicuspidus memperlihatkan kebocoran, bagaimana pengaruhnya
terhadap tekanan sistolik? Apa alasannya?
4. Gaya apa yang menyebabkan darah tetap mengalir pada saat ventrikel dalam
keadaan relaks?
5. Bagaimana tekanan darah dalam keadaan shock anafilaktik dan toksemia
kehamilan? mengapa demikian?
6. Apa yang menyebabkan terjadinya perbedaan tekanan darah pada posisi
duduk, berbaring, berdiri, berbaring kaki 90% tubuh, gerak badan selama 1
menit dan otak sedang bekerja.
Jawaban :
1. Suara jantung abnormal akibat adanya arus turbulen di dlm rongga jantung &
pembuluh darah. Arus turbulen umumnya tjd karena kelainan katup, yaitu:
- stenosis (katup tdk dpt membuka scr sempurna) atau
- insufisiensi katup (katup tdk dpt menutup scr sempurna).
Insufisiensikatup. Juga disebut regurgitation, ketidakmampuan atau katup
bocor. Ini terjadi ketika katup tidak tertutup rapat. Jika katup tidak
tersegel, darah akan bocor mundur di katup. Jantung harus bekerja keras
untuk menebus katup bocor, dan darah kurang mengalir ke seluruh tubuh.
2. a. Arteri
- Bersifat Elastis
- Arteri yang lebih kecil dan Arteriola lebih banyak mengandung lapisan otot
sebagai respon terhadap pengendalian saraf vasomotor.
- Dinding arteri tebal karena membawa darah dengan tekanan yang tinggi.
- berwarna cenderung merah karena cenderung membawa darah yang
mengandung oksigen. Kecuali, arteri pulmonalis.
b. Vena
18
- Vena mempunyai 3 lapisan seperti arteri tetapi mempunyai lapisan otot
polos yang lebih tipis, kurang kuat, dan mudah kempes (kolaps).
- Vena cenderung berwarna biru, karena mengangkut karbondioksida, kecuali
vena pulmonalis.
3. Stenosis katup. hal ini terjadi ketika membuka katup jantung lebih kecil dari
normal karena selebaran kaku atau menyatu. Pembukaan menyempit dapat
membuat jantung bekerja sangat keras untuk memompa darah melalui itu. Hal
ini dapat menyebabkan gagal Jantung dan gejala lainnya.
4. Relaksasi Isovolumetrik ventrikel
5. Shock Anaphylactic adalah suatu syndrome klinis yang ditandai dengan adanya
hipotensi, tachycardia, kulit yang dingan, pucat basah, hiperventilasi,
perubahan status mental, penurunan produksi urine yang diakibatkan oleh
reaksi anafilaksis. Reaksi Anafilaksis merupakan sindrom klinis akibat reaksi
imunologis (reaksi alergi) yang bersifat sistemik, cepat dan hebat yang dapat
menyebabkan gangguan respirasi, sirkulasi, pencernaan dan kulit. Jika reaksi
tersebut cukup hebat sehingga menimbulkan syok, disebut sebagai syok
anafilkatik yang dapat berakibat fatal.
6. Tekanan darah akan berubah-ubah sesuai dengan kegiatan dan posisi yang di
coba. Tekanan darah pada saat rileks atau santai akan lebih baik atau normal
karena pada saat itu tekanan darah berjalan dengan normal tanpa ada faktor
yang dapat mengganggu tekanan darah tersebut
Daftar Pustaka
Pearce, Evelyn. 2009. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum
19
Sloane, Ethel. 2005. Anatomi Fisiologi Manusia untuk Pemula. Jakarta : EGC
Sutoyo, Daryono. 2009. Histologi. Surakarta: Sebelas Maret Universitas Press
20