SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN...

165
UNIVERSITAS INDONESIA SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN PELAYANAN KESEHATAN IBU TAHUN 2010 DI UPT PUSKESMAS KECAMATAN SUKMAJAYA KOTA DEPOK SKRIPSI Lupi Trijayanti 0706273386 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT DEPOK 2011 Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Transcript of SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN...

Page 1: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

UNIVERSITAS INDONESIA

SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN

PELAYANAN KESEHATAN IBU TAHUN 2010

DI UPT PUSKESMAS KECAMATAN SUKMAJAYA

KOTA DEPOK

SKRIPSI

Lupi Trijayanti

0706273386

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT

DEPOK

2011

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 2: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

UNIVERSITAS INDONESIA

SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN

PELAYANAN KESEHATAN IBU TAHUN 2010

DI UPT PUSKESMAS KECAMATAN SUKMAJAYA

KOTA DEPOK

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

Lupi Trijayanti

0706273386

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT

KEKHUSUSAN INFORMATIKA KESEHATAN

DEPOK

2011

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 3: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 4: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 5: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan YME yang telah memberikan

rahmat-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Sistem

Informasi Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan Kesehatan Ibu Tahun 2010 di UPT

Puskesmas Kecamatan Sukmajaya Kota Depok”.

Skripsi ini dapat tersusun berkat bantuan dan bimbingan orang-orang yang

telah membantu kami selama penyusunan. Saya mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan karunia Nya serta mempermudah semua

urusan dalam penyusunan skripsi ini.

2. Bapak R. Sutiawan, S.Kom, M.Si selaku pembimbing akademik yang telah

memberikan arahan dalam penyusunan skrips ini.

3. Ibu Milla Herdayati, SKM, M.Si selaku penguji dalam yang telah memberikan

banyak masukkan dan perbaikan dalam skripsi ini.

4. dr. Toni Hermawan selaku penguji luar yang telah meluangkan waktu untuk

hadir dan menguji skripsi saya.

5. Keluarga yang selalu memberikan dukungan fasilitas, semangat dan

kebahagiaan disaat saya sedih dalam menyelesaikan skripsi ini dan terutama

my lovely father yang sudah damai di dunia barunya sekarang.

6. Bu Elis selaku pembimbing lapangan yang telah banyak memberikan

masukkan

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 6: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

7. Bu Hidayati, staf Puskesmas Sukmajaya yang telah banyak memberikan

masukkan dan bantuan terhadap keberlangsungan skripsi saya.

8. Teman-teman departemen biostatistik angkatan 2007 (Noerfitri, Lanova,

Novita Gusti, Dyana, Biyanti, Novi, Anjar, Nanda, Retno, Atik, Hesti, Anan,

Berdit) yang telah banyak mendengar keluh kesah saya dan membantu doa.

9. Kakak-kakak ekstensi (Mba Novi, Mba Inong, Mba Vita, Ka ika), adik-adik

departemen biostatistik angkatan 2008 serta teman-teman yang tidak bisa

disebutkan satu per satu yang telah memberikan bantuan.

Saya sadar bahwa skripsi yang telah disusun masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, saya memerlukan masukan, saran, dan kritik yang

membangun agar dapat menyempurnakan penyusunan skripsi. Semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi pembaca.

Depok, 31 Mei 2011

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 7: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

Lupi Trijayanti

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 8: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 9: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

ABSTRAK

Nama : Lupi Trijayanti Program Studi : Sarjana Kesehatan Masyarakat Judul : Sistem Informasi Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan Kesehatan

Ibu di UPT Puskesmas Kecamatan Sukmajaya Skripsi ini membahas mengenai kualitas informasi yang dihasilkan oleh Puskesmas Sukmajaya Kota Depok masih rendah untuk pengambilan keputusan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model manajemen informasi pemantauan wilayah setempat terkait kesehatan ibu yang dapat menghasilkan informasi berbasis fakta untuk pengambilan keputusan yang tepat sasaran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan cara observasi dan wawancara, serta melakukan analisis sistem dan mengembangkan sistem yang sudah ada. Hasil analisis dari penelitian ini adalah adanya kekurangan dan kendala dari sistem yang sudah berjalan di Puskesmas Sukmajaya sehingga mempengaruhi kualitas dari informasi. Sehingga hasil dari penelitian adalah sebuah rancangan sistem informasi pencatatan dan pelaporan yang berbasis spreadsheet dan database untuk pelayanan kesehatan ibu di Puskesmas Sukmajaya Kota Depok. Kata kunci : kesehatan ibu, spreadsheet, pencatatan, pelaporan

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 10: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

ABSTRACT

Name : Lupi Trijayanti Study Programme : Bachelor Of Public Health Tittle : Registry and Report Information System of Maternal

Health Care at Sukmajaya Primary Health Center This thesis describes about quality of information that is produced by Sukmajaya Primary Health Center, Depok. The quality of information that is produced by Sukmajaya Primary Health Center, is still low to make a decision. So, this research is in order to make information management model of surveilance that concern about maternal health care. So, it can produce information based of evidence to make a decision that can intervetion to certain target. This thesis use qualitative methods with observation, interview and analysis a system and then discover a existing system. The results of this research that information system at primary health center of sukmajaya has some weakness and constraint so it can influence quality of information. Result from this research is a discovery of registry and report information system based on spreadsheet and database for maternal health care at Sukmajaya Primary Health Center,Depok. Key words : maternal health, spreadsheet, registry, report

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 11: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

DAFTAR ISI

Abstrak ................................................................................................................... ii

Daftar Isi ............................................................................................................... iv

Daftar Gambar ..................................................................................................... ix

Daftar Tabel ......................................................................................................... xi

Bab I. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 4

1.3 Pertanyaan Penelitian ................................................................................ 4

1.4 Tujuan

1.4.1. Tujuan Umum ................................................................................. 4

1.4.2. Tujuan Khusus ................................................................................ 5

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1. Bagi Instansi Terkait ....................................................................... 5

1.5.1. Bagi Peneliti ................................................................................... 5

1.5.1. Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat ............................................. 6

1.6 Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................... 6

Bab II. Tinjauan Pustaka

2.1 Pelayanan Kesehatan Ibu

2.1.1 Pelayanan Antenatal ..................................................................... 7

2.1.2 Pertolongan Persalinan ................................................................. 8

2.1.3 Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas.................................................... 8

2.1.4 Deteksi Dini Faktor Risiko dan Komplikasi Kebidanan oleh

Tenaga Kesehatan Maupun Masyarakat .................................... 9

2.1.5 Penanganan Komplikasi Kebidanan .......................................... 10

2.2 Puskesmas ................................................................................................ 11

2.3 Indikator

2.3.1 Pengertian Indikator ................................................................... 12

2.3.2 Prasyarat dan Janis Indikator ..................................................... 12

2.3.3 Indikator Kesehatan Ibu ............................................................. 13

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 12: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

2.4 PWS KIA ................................................................................................. 13

2.5 Evidence Based

2.5.1 Definisi ...................................................................................... 16

2.5.2 Penilaian Kualitas dan Batas dari Fakta .................................... 17

2.5.3 Hambatan Penggunaan Secara Luas Fakta Dalam Pembuatan

Keputusan .................................................................................. 17

2.6 Basis Data

2.6.1 Pengertian Data ......................................................................... 18

2.6.2 Pengertian Basis Data ............................................................... 18

2.6.3 Bahasa Basis Data ..................................................................... 19

2.6.4 Model Basis Data ...................................................................... 19

2.7 Sistem Informasi

2.7.1 Pengertian dan Karakteristik Sistem ......................................... 21

2.7.2 Pengertian dan Karakteristik Informasi ..................................... 24

2.7.3 Pengertian dan Jenis Sistem Informasi ...................................... 26

2.7.4 Sistem Informasi Berbasis Komputer ....................................... 30

2.7.5 Pendekatan Sistem .................................................................... 31

2.7.6 Pengembangan Sistem Informasi .............................................. 32

2.7.6.1 SDLC ......................................................................... 32

2.7.6.2 Prototipe Model .......................................................... 34

2.7.6.3 Analisis Pengembangan Sistem ................................. 35

2.7.6.4 Jenis Perangkat Pemodelan ......................................... 36

2.7.6.5 Desain Sistem ............................................................. 39

2.7.6.6 Implementasi dan Pengujian Sistem .......................... 41

2.9 Teknologi Dalam Dunia Kesehatan ........................................................ 42

Bab III. Kerangka Konsep

3.1 Kerangka Teori ........................................................................................ 44

3.2 Kerangka Konsep .................................................................................... 45

3.3 Definisi Operasional ................................................................................ 46

Bab IV. Metodologi

4.1 Desain Penelitian ..................................................................................... 48

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 13: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

4.2 Waktu dan Lokasi Penelitian ................................................................... 48

4.3 Unit Penelitian ......................................................................................... 48

4.4 Sumber dan Metode Pengumpulan Data ................................................. 49

4.5 Instumen Pengumpulan Data ................................................................... 49

4.6 Informan Pengumpulan Data ................................................................... 49

4.7 Langkah-Langkah Pengembangan Sistem .............................................. 50

4.7.1 Tahap Analasis Sistem

4.7.1.1 Studi Kelayakan ........................................................ 50

4.7.1.2 Analisis Kebutuhan .................................................... 51

4.7.1.3 Analisis Peluang Pengembangan Sistem ................... 52

4.7.2 Tahap Desain Sistem .................................................................. 52

Bab V. Hasil Penelitian

5.1 Gambaran Geografis ................................................................................ 53

5.2 Gambaran Demografis

5.2.1 Komposisi Penduduk Menurut Janis Kelamin dan Kelompok

Umur ............................................................................................ 53

5.2.2 Kepadatan Penduduk dan Pertumbuhan Penduduk .................... 55

5.3 Data Umum Puskesmas Sukmajaya

5.3.1 Ketenagaan ................................................................................. 56

5.3.2 Struktur Organisasi ..................................................................... 57

5.3.3 Sarana dan Prasarana .................................................................. 58

5.3.4 Program Kesehatan Ibu di Puskesmas Sukmajaya ..................... 60

5.3.4.1 Cakupan Program Pelayanan Kesehatan Ibu ..................... 62

5.4 Analisis Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Ibu di Puskesmas

Sukmajaya Kota Depok

5.4.1 Studi Kelayakan .......................................................................... 65

5.4.2 Analisis Kebutuhan .................................................................... 66

5.4.2.1 Input Sistem Informasi Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan

Pelayanan Kesehatan Ibu di Puskesmas Sukmajaya Kota

Depok ................................................................................ 69

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 14: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

5.4.2.2 Proses Sistem Informasi Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan

Pelayanan Kesehatan Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas

Sukmajaya Kota Depok ..................................................... 71

5.4.2.3 Output Sistem Informasi Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan

Pelayanan Kesehatan Ibu di Puskesmas Sukmajaya Kota

Depok ................................................................................ 73

5.4.2.4 Simpulan Masalah Sistem Informasi Pencatatan dan

Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan Ibu di Puskesmas

Sukmajaya Kota Depok ..................................................... 74

5.4.3 Analisis Peluang Pengembangan Sistem .................................... 75

Bab VI. Pembahasan

6.1 Pengembangan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan Kesehatan

Ibu di Puskesmas Sukmajaya .................................................................. 78

6.1.1 Bagan Alir Sistem ....................................................................... 80

6.1.2 Diagram Alir Data Level 1 ......................................................... 82

6.1.3 Diagram Alir Data Level 2 ......................................................... 82

6.1.4 Entity Relationship Diagram (ERD) .......................................... 84

6.2 Rancangan Hubungan Antar Tabel ........................................................ 84

6.3 Kamus Data ............................................................................................. 85

6.4 Desain Antar Muka Sistem Informasi Pencatatan dan Pelaporan

Pelayanan Kesehatan Ibu di Puskesmas Sukmajaya Kota Depok ........... 88

6.4.1 Input Data ................................................................................... 89

6.4.2 Output ......................................................................................... 93

6.5 Pembahasan ........................................................................................... 102

6.5.1 Sistem Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan Kesehatan Ibu di

Puskesmas Sukmajaya Kota Depok .......................................... 102

6.5.2 Rancangan Teknologi ............................................................... 103

6.5.3 Kelebihan dan Kekurangan Sistem .......................................... 104

6.5.4 Perbandingan Sistem ................................................................ 105

6.5.5 Prasyarat Berjalannya Sistem ................................................... 106

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 15: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

6.5.6 Peran Serta Sistem Sebagai Solusi Pemecahan Masalah di

Puskesmas Sukmajaya Kota Depok ........................................... 107

Bab VII. Kesimpulan dan Saran

7.1 Kesimpulan ............................................................................................ 113

7.2 Saran ...................................................................................................... 114

Daftar Pustaka .................................................................................................. 115

Lampiran

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 16: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Simbol Pada Diagram Alur Program Terstruktur ............................... 37

Tabel 2.2 Simbol Pada DFD ............................................................................... 38

Tabel 3.1 Definisi Operasional ........................................................................... 46

Tabel 5.1 Wilayah Kerja Puskesmas Sukmajaya ................................................ 53

Tabel 5.2 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur di Puskesmas Sukmajaya

Tahun 2009 ......................................................................................... 54

Tabel 5.3 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Per Kelurahan di Puskesmas

Sukmajaya Tahun 2009 ....................................................................... 55

Tabel 5.4 Kepadatan Penduduk Per Kelurahan Di Puskesmas Sukmajaya Tahun

2009 ..................................................................................................... 55

Tabel 5.5 Keadaan Tenaga di Puskesmas Sukmajaya Berdasarkan Tingkat

Pendidikan Tahun 2009 ...................................................................... 56

Tabel 5.6 Keadaaan Fasilitas Sarana dan Komunikasi Puskesmas Sukmajaya

Tahun 2009 ......................................................................................... 58

Tabel 5.7 Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet Fe1, Fe 3 Menurut

Kelurahan Puskesmas Sukmajaya Tahun 2009 .................................. 62

Tabel 5.8 Jumlah Wanita Usia Subur Dengan Status Imunisasi TT Menurut

Kelurahan Puskesmas Sukmajaya Tahun 2009 .................................. 63

Tabel 5.9 Jumlah Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan Puskesmas Sukmajaya

Tahun 2007-2009 ................................................................................ 64

Tabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan Ibu di

Puskesmas Sukmajaya Kota Depok .................................................... 67

Tabel 5.11 Simpulan Masalah Sistem Informasi Pencatatan dan Pelaporan

Pelayanan Kesehatan Ibu di Puskesmas Sukmajaya ........................... 74

Tabel 5.12 Analisis Peluang Pengembangan Sistem Pencatatan dan Pelaporan

Pelayanan Kesehatan Ibu di Puskesmas Sukmajaya ........................... 76

Tabel 6.1 Kamus Data dari Tabel Posyandu ....................................................... 85

Tabel 6.2 Kamus Data dari Tabel Klinik ............................................................ 85

Tabel 6.3 Kamus Data dari Tabel Puskesmas ..................................................... 86

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 17: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

Tabel 6.4 Kamus Data dari Tabel Desa .............................................................. 86

Tabel 6.5 Kamus Data dari Tabel Kelurahan ...................................................... 86

Tabel 6.6 Kamus Data dari Tabel Kecamatan .................................................... 86

Tabel 6.7 Kamus Data dari Tabel Bumil ............................................................ 86

Tabel 6.8 Kamus Data dari Tabel Kunjungan Bumil.......................................... 87

Tabel 6.9 Kamus Data dari Tabel Hamil ............................................................ 87

Tabel 6.10 Kamus Data dari Tabel Nifas ............................................................. 87

Tabel 6.11 Kamus Data dari Tabel Komplikasi ................................................... 88

Tabel 6.12 Kamus Data dari Tabel Rujuk............................................................ 88

Tabel 6.13 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pencatatan dan Pelaporan

Pelayanan Kesehatan Ibu di Puskesmas Sukmajaya Kota Depok ... 104

Tabel 6.14 Perbandingan Sistem Lama dan Sistem Baru .................................. 105

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 18: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bentuk Model Data Hierarkis .......................................................... 20

Gambar 2.2 Bentuk Model Data Jaringan ............................................................ 21

Gambar 2.3 Komponen DSS ................................................................................ 29

Gambar 2.4 Komponen Sistem Kecerdasan Buatan ............................................. 30

Gambar 2.5 Penggunaan Informasi ...................................................................... 31

Gambar 2.6 Elemen Pemecahan Masalah ............................................................ 32

Gambar 2.7 SDLC Waterfall ................................................................................ 33

Gambar 3.1 Kerangka Teori.................................................................................. 44

Gambar 3.2 Kerangka Konsep ............................................................................. 45

Gambar 4.1 SDLC Waterfall ................................................................................ 50

Gambar 5.1 Bagan Organisasi UPT Puskesmas Kecamatan Sukmajaya Tahun

2010 ................................................................................................... 57

Gambar 5.2 Kunjungan Ibu Hamil di Puskesmas Sukmajaya ............................. 62

Gambar 5.3 Jumlah Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Puskesmas Sukmajaya

Tahun 2007-2009 .............................................................................. 64

Gambar 5.4 Presenatse Peserta KB Baru dan KB Aktif Menurut Kecamatan dan

Puskesmas Kelurahan Sukmajaya Tahun 2009 ................................ 65

Gambar 5.5 Diagram Konteks Sistem Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan

Kesehatan Ibu di Puskesmas Sukmajaya Koata Depok ................... 69

Gambar 6.1 Rancangan Alur Pelaksanaan Sistem Pencatatan dan Pelaporan

Kegiatan Pelayanan Kesehatan Ibu di Puskesmas Sukmajaya ......... 79

Gambar 6.2 Diagram Konteks Sistem Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan

Kesehatan Ibu di Puskesmas Sukamajaya ....................................... 81

Gambar 6.3 Diagram Alir Data Level 1 Sistem Informasi Pencatatan dan

Pelaporan Kesehatan Ibu di Puskesmas Sukmajaya .......................... 82

Gambar 6.4 Diagram Alir Data Level 2 Sistem Informasi Pencatatan dan

Pelaporan Kesehatan Ibu di Puskesmas Sukmajaya ......................... 83

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 19: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

Gambar 6.5 Entity Relationship Diagram (ERD) Sistem Informasi Pencatatan dan

Pelaporan Kesehatan Ibu di Puskesmas Sukmajaya ......................... 84

Gambar 6.6 Table Relationship Diagram (TRD) Sistem Informasi Pencatatan dan

Pelaporan Kesehatan Ibu di Puskesmas Sukmajaya ......................... 85

Gambar 6.7 Menu Halaman Utama Sistem Pencatatan dan Pelaporan Kesehatan

Ibu di Puskesmas Sukmajaya ........................................................... 89

Gambar 6.8 Menu Halaman Input Sistem Pencatatan dan Pelaporan Kesehatan Ibu

di Puskesmas Sukmajaya .................................................................. 90

Gambar 6.9 Form Data Dasar Ibu dan Data Persalinan ........................................ 91

Gambar 6.10 Form Data Kunjungan Ibu Hamil ................................................... 92

Gambar 6.11 Form Data Nifas .............................................................................. 93

Gambar 6.12 Menu Laporan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Kesehatan Ibu ... 94

Gambar 6.13 Garfik Cakupan Imunisasi TT1 dn TT2 (Contoh) .......................... 94

Gambar 6.14 Grafik Pemberian Tablet Fe1 dan Fe3 Tahun 2007-2009 ............... 95

Gambar 6.15 Cakupan K1 dan K4 Tahun 2007-2009 .......................................... 96

Gambar 6.16 Cakupan Deteksi Risiko Ibu Hamil Oleh Masyarakat Tahun 2006-

2010 (Contoh) ................................................................................. 97

Gambar 6.17 Cakupan Deteksi Risiko Ibu Hamil Oleh Tenaga Kesehatan Tahun

2006-2010 (Contoh) ....................................................................... 97

Gambar 6.18 Cakupan Ibu Hamil Berisiko Yang Dirujuk .................................. 98

Gambar 6.19 Cakupan Penolong Persalinan Tahun 2007-2009 .......................... 99

Gambar 6.20 Cakupan Pemberian Vitamin A Bulan Januari-Mei 2009

(Contoh) .......................................................................................... 99

Gambar 6.21 Cakupan Komplikasi Obstetri Yang Ditangani Januari-Mei 2009

(Contoh) ....................................................................................... 100

Gambar 6.22 Grafik PWS Cakupan K1 Murni Di Wilayah Kerja Puskesmas

Sukmajaya Januari-Juni 2011 (Contoh) ......................................... 101

Gambar 6.23 Langkah Sistem Dalam Mengurangi Kesalahan Data .................. 107

Gambar 6.24 Langkah Sistem Dalam Meminimalisasi Ketidaklengkapan

Data .............................................................................................. 109

Gambar 6.25 Langkash Sistem Dalam Mencari Duplikasi Data ....................... 110

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 20: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

Gambar 6.26 Fungsi Sistem Dalam Melihat Pasien Dalam dan Luar Wilayah .. 111

Gambar 6.27 Fungsi Sistem Dalam Penyajian Data .......................................... 112

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 21: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

1

Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan salah satu kunci keberhasilan pembangunan. Hal ini

dapat dilihat dari keadaan kesehatan sumber daya manusia yang melaksanakan

pembangunan suatu bangsa. Kesehatan sumber daya menusia harus diperhatikan

sejak awal kehidupannya. Awal kehidupan yang lebih baik dapat dilihat pada

masa kehamilan seorang ibu. Negara Asia Tenggara menyumbang sepertiga dari

kematian ibu dan anak secara global. Sebanyak 98% dari seluruh kematian ibu

dan anak terjadi di India, Bangladesh, Indonesia, Nepal dan Myanmar (“Angka

Kematian Ibu”).

Menurut SDKI (Survei Demografi Kesehatan Indonesia) 2007, AKI (Angka

Kematian Ibu) sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Bila disesuaikan oleh

target MDG’s, Indonesia harus menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per

100.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2009). Namun perkembangan penurunan

angka kematian ibu di Indonesia masih berjalan lambat dan diprediksi tidak dapat

memenuhi target MDG’s pada tahun 2015.

Data mengenai jumlah kematian ibu melahirkan di Provinsi Jawa Barat pada

tahun 2009 menunjukkan bahwa Kota Depok menduduki peringkat ke 18 dari 26

kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat. Hal ini dikarenakan Kota Depok memiliki

19 kasus kematian ibu. Adapun pada tahun 2010, yaitu dari bulan Januari hingga

September, jumlah kematian ibu di kota Depok masih cukup tinggi yakni

mencapai 11 orang. Rata-rata penyebab dari kematian ibu di kota Depok

disebabkan oleh kurang gizi dan pendarahan. Kematian ibu di Depok rata-rata

terjadi pada persalinan dan masa nifas (“Kematian Ibu”). Kecamatan Sukmajaya

merupakan daerah penyumbang kematian ibu terbanyak kedua di Kota Depok

yaitu dengan jumlah kematian ibu sebanyak 2 orang.

Depok adalah salah satu kota yang memiliki kepadatan penduduk yang

cukup tinggi sehingga perlu adanya kualitas pelayanan kesehatan yang baik yang

dapat mencakup seluruh masyarakat dari segala kalangan di setiap wilayah

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 22: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

2

Universitas Indonesia

kerjanya. Menurut hasil sensus penduduk yang dilakukan BPS Kota Depok bahwa

tahun 2010, luas wilayah Kota Depok adalah sekitar dengan 199,44 km² dengan

jumlah penduduk secara keseluruhan adalah 1.736.565 jiwa dan tingkat kepadatan

penduduk adalah sebesar 8.707 orang per km². Kecamatan Sukmajaya yang

merupakan wilayah kerja dari puskesmas tempat penelitian memiliki penduduk

terbanyak kedua di Kota Depok sebanyak 232.895 jiwa atau sebesar 13,41 persen.

Kecamatan Sukmajaya memiliki sex ratio sebesar 100 yang dimaksudkan bahwa

jumlah penduduk laki-laki dan perempuan sama (BPS, 2010). Selain itu,

penduduk wanita usia reproduktif di wilayah kerja Puskesmas Sukmajaya dari

tahun 2007 hingga 2009 lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok umur yang

lain (Puskesmas Sukmajaya, 2010). Karakteristik penduduk di Kecamatan

Sukmajaya memiliki jumlah wanita usia reproduktif cukup tinggi sehingga harus

diiringi dengan perhatian terhadap manajemen pelayanan kesehatan ibu serta

upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan ibu.

Salah satu upaya manajemen pada program kesehatan ibu diantaranya

adalah PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak).

Adapun pengertian dari pemantauan wilayah setempat itu sendiri adalah alat

manajemen untuk melakukan pemantauan program KIA di suatu wilayah kerja

secara terus-menerus. Kegiatan pemantauan dalam PWS KIA terdiri dari

pengumpulan, pengolahan, analisis, dan interpretasi data serta penyebarluasan

informasi ke penyelenggara program dan pihak/instansi terkait dan tindak lanjut

(Depkes RI, 2009).

Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan ibu dan PWS diperlukan sebuah

indikator untuk mempermudah penilaian perkembangan dari kinerja pelayanan.

Adapun kegunaan dari indikator yang adekuat adalah menghasilkan gambaran

situasi kesehatan yang lebih mencerminkan keadaan sesungguhnya (evidence) di

masyarakat.

Pada kegiatannya, pelayanan kesehatan ibu memiliki beberapa indikator.

Indikator yang digunakan untuk menggambarkan situasi kesehatan ibu dan

pelayanan, yaitu cakupan pelayanan K1, K1 murni, K4, TT1, TT2, Fe1, Fe3,

persalinan oleh tenaga kesehatan, deteksi risiko oleh masyarakat, kasus risiko

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 23: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

3

Universitas Indonesia

yang dirujuk, komplikasi obstetrik, serta ibu nifas yang mendapat vitamin A.

Indikator-indikator tersebut membantu dalam mengevaluasi kinerja pelayanan dan

kondisi kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Sukmajaya.

Kondisi saat ini di Puskesmas Sukmajaya, sistem pencatatan dan pelaporan

pelayanan kesehatan ibu belum dapat menghasilkan perhitungan indikator yang

baik. Hal tersebut dikarenakan pencatatan dan pelaporan yang dilakukan instansi-

instansi kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Sukmajaya masih memiliki

kekurangan dalam hal kelengkapan dan ketepatan dalam pencatatan dan

pelaporan. Selain itu, kendala yang dalam hal mengurangi pencatatan double

record. Kondisi pelaporan cakupan dari indikator di Puskesmas Sukmajaya

belum dioptimalkan dalam penyajian untuk pengambilan keputusan yang cepat

dan tepat, serta berdasarkan evidence based.

Dilain pihak, pengambilan keputusan dengan cepat sangat membantu dalam

merencanakan program kesehatan selanjutnya agar lebih tepat sasaran. Salah satu

pendukung dalam pengambilan keputusan yang cepat adalah cara penyajian data.

Puskesmas Sukmajaya merupakan puskesmas yang ditetapkan sebagai puskesmas

standar sehingga diperlukan tindakan intervensi dari puskesmas itu sendiri tanpa

menunggu hasil dari dinas kesehatan kota. Namun, menurut Kepala Puskesmas

Sukmajaya, laporan cakupan yang dilaporkan ke kepala puskesmas dan Dinas

Kesehatan kota Depok masih dalam bentuk jumlah angka. Hal tersebut

menyebabkan tidak terlihatnya gap masalah dengan jelas sehingga data perlu

diolah dengan penyajian yang lebih baik untuk pengambilan keputusan.

Oleh karena itu, demi memudahkan proses sistem informasi tersebut maka

diperlukan pemanfataan teknologi dan perbaikan sistem pengumpulan data yang

berfungsi memudahkan dan mengefisiensikan pekerjaan dalam pengubahan suatu

data menjadi informasi agar informasi yang didapat berkualitas baik. Diharapkan

adanya otomasi dalam proses pencatatan, pengolahan data dan pembuatan laporan

dalam bentuk sistem informasi pencatatan dan pelaporan data berbasis

spreadsheet dan database yang dapat mempermudah pekerjaan.

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 24: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

4

Universitas Indonesia

1.2 Rumusan Masalah

Puskesmas Sukmajaya merupakan puskesmas yang ditetapkan sebagai

puskesmas standar di kota Depok dan juga sudah berstandar ISO 901:2001.

Namun, bila dilihat dari sistem pencatatan dan pelaporan pelayanan kesehatan ibu

masih memiliki kendala dalam menghasilkan informasi yang berkualitas baik.

Adapun yang mempengaruhi kurangnya kualitas informasi adalah adanya

cakupan melebihi 100% seperti cakupan K1 sebesar 104,82%. Hal tersebut

disebabkan masih adanya perhitungan yang tidak valid ataupun kesalahan dalam

pendataan dari sumber daya manusianya sendiri, dan duplikasi data. Duplikasi

data dapat terjadi di loket pendaftaran dengan adanya pasien yang lupa membawa

kartu berobat sehingga akan dibuatkan kartu berobat yang baru dengan nomor

rekam medis yang berbeda. Hal tersebut terjadi rata-rata dalam sehari pada 10

pasien dari 168 kunjungan. Kendala lainnya adalah ketidaklengkapan laporan ke

puskesmas, serta penyajian data yang tidak mendukung untuk pengambilan

keputusan secara cepat dan tepat. Hal tersebut tidak hanya merusak dari kualitas

informasi juga dapat menghambat pengambilan keputusan yang evidence based.

Dalam hal ini terkadang diperlukannya teknologi terkait proses manajemen

informasi.

1.3 Pertanyaan Penelitian

Bagaimana sistem informasi pencatatan dan pelaporan pelayanan kesehatan

ibu guna menghasilkan informasi berbasis fakta untuk pengambilan keputusan

yang tepat sasaran.

1.4 Tujuan

1.4.1 Tujuan Umum Menghasilkan sistem informasi pencatatan dan pelaporan pelayanan

kesehatan ibu yang dapat menghasilkan informasi berbasis fakta untuk

pengambilan keputusan yang tepat sasaran.

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 25: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

5

Universitas Indonesia

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui kendala atau masalah teknis sistem informasi

pencatatan dan pelaporan pelayanan kesehatan ibu dalam

menghasilkan informasi berdasarkan fakta

2. Mengetahui dampak-dampak sistem informasi pencatatan dan

pelaporan yang perlu diperbaiki untuk menghasilkan informasi

pelayanan kesehatan ibu berbasis fakta

3. Membuat revisi sistem informasi pencatatan dan pelaporan

pelayanan kesehatan ibu yang dapat menghasilkan informasi

berbasis fakta.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Bagi Instansi Terkait

1. Menjadikan hasil penelitian sebagai bahan evaluasi kegiatan

pencatatan dan pelaporan khususnya bidang pelayanan kesehatan

ibu.

2. Menjadikan hasil penelitian sebagai referensi untuk memperbaiki

kegiatan manajemen informasi.

3. Menjadikan hasil penelitian sebagai referensi untuk

pengembangan sistem pencatatan dan pelaporan pelayanan

kesehatan ibu di masa mendatang.

1.5.2 Bagi Peneliti

1. Menambah wawasan bagi peneliti tentang gambaran pelaksanaan

sistem informasi khususnya dalam pencatatan dan pelaporan

pelayanan kesehatan ibu di Puskesmas serta berbagai kendala

yang mungkin ditemukan dalam proses tersebut.

2. Dapat mengaplikasikan ilmu dan ide yang dimiliki untuk

mengembangkan sistem informasi yang sudah ada.

3. Menambah pengalaman dan wawasan di bidang sistem informasi

kesehatan.

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 26: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

6

Universitas Indonesia

1.5.3 Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat

1. Terbinanya hubungan kerjasama yang baik dalam bidang

pengembangan sistem informasi antara Fakultas Kesehatan

Masyarakat dengan tempat/ institusi penelitian.

2. Menambah sumber informasi kepustakaan Fakultas Kesehatan

Masyarakat.

1.6 Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penulisan akan dilakukan pengembangan sistem informasi

pencatatan dan pelaporan untuk pelayanan kesehatan ibu di Puskesmas

Sukmajaya Kota Depok. Tahapan penelitian ini adalah dengan pengumpulan

informasi (primer dan sekunder), identifikasi masalah, studi kelayakan, analisis

kebutuhan, analisis peluang pengembangan sistem, perancangan sistem dan

evaluasi sistem. Penelitian ini menggunakan data tahun 2009 dan kondisi

organisasi tahun 2010.

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 27: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

7

Universitas Indonesia

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pelayanan Kesehatan Ibu

2.1.1 Pelayanan Antenatal

Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga

kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya. Tenaga kesehatan yang

kompeten yang memberikan pelayanan antenatal adalah dokter spesialis

kebidanan, dokter, bidan, dan perawat. Pelayanan antenatal antara lain

sebagai berikut :

1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan

2. Ukur tekanan darah

3. Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas)

4. Ukur tinggi fundus uteri

5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)

6. Skrinning status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi

tetanus toksoid (TT) bila diperlukan

7. Pemberian tabelt zat besi minimal 90 tabelt selama kehamilan

8. Test laboratorium (rutin dan khusus)

9. Tatalaksana kasus

10. Temu wicara (konseling), termasuk perencanaan persalinan

dan pencegahan komplikasi (P4K) serta pasca persalinan

Ditentukan pula frekuensi pelayanan antenatal sebanyak 4 kali

selama kehamilan, dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Minimal 1 kali pada triwulan pertama

2. Minimal 1 kali pada triwulan kedua

3. Minimal 2 kali dalam triwulan ketiga (Depkes RI, 2009)

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 28: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

8

Universitas Indonesia

2.1.2 Pertolongan Persalinan

Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan yang

aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten. Tenaga

kesehatan yang kompeten yang melakukan pelayanan pertolongan

persalinan adalah dokter spesialis kebidanan, dokter dan bidan. Pada

persalinan, penolong persalinan harus memperhatikan hal-hal sebagai

berikut :

1. Pencegahan infeksi

2. Metode pertolongan persalinan yang sesuai standar

3. Manajemen aktif kala III

4. Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani ke tingkat

pelayanan yang lebih tinggi

5. Melaksanakan inisiasi menyusui dini (IMD)

4. Memberikan injeksi vitamin K1 dan salep mata pada bayi baru

lahir (Depkes RI, 2009).

2.1.3 Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas

Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai

standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca bersalin oleh tenaga

kesehatan. Tenaga kesehatan yang kompeten dalam pelayanan ini adalah

dokter spesialis kebidanan, dokter, bidan dan perawat. Ibu melakukan

kunjungan nifas minimal sebanyak 3 kali dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Kunjungan nifas pertama pada masa 6 jam sampai 3 hari setelah

persalinan

2. Kunjungan nifas kedua dalam waktu 2 minggu setelah persalinan

(8-14 hari)

3. Kunjungan nifas ketiga dalam waktu 6 minggu setelah persalinan

Pelayanan yang diberikan adalah :

1. Pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu

2. Pemeriksaan tinggi fundus uteri (involusi uterus)

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 29: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

9

Universitas Indonesia

3. Pemeriksaan lokhia dan pengeluaran per vagina lainnya

4. Pemeriksaan payudara dan anjuran ASI eksklusif 6 bulan

5. Pemberian kapsul vitamin A 200.000 IU sebanyak dua kali,

pertama segera setelah melahirkan, kedua diberikan setelah 24

jam pemberian kapsul vitamin A pertama

6. Pelayanan KB pascasalin (Depkes RI, 2009).

2.1.4 Deteksi Dini Faktor Risiko dan Komplikasi Kebidanan dan Oleh

Tenaga Kesehatan Maupun Masyarakat

Angka kematian ibu yang terjadi di Indonesia masih tinggi. Maka dari

itu, perlu adanya kegiatan deteksi dini segala faktor risiko dan komplikasi

untuk mengurangi kematian ibu. Hal ini juga diperlukan untuk menjaga

kesehatan janin agar tidak semakin tingginya angka kematian neonatus.

Kegiatan KIA dari puskesmas juga melihat faktor risiko pada ibu hamil,

seperti :

1. Primigravida kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun

2. Anak lebih dari 4

3. Jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang kurang dari 2

tahun

4. Kurang Energi Kronis (KEK) dengan lingkar lengan atas kurang

dari 23,5 cm, atau penambahan berat badan < 9 kg selama masa

kehamilan

5. Anemia dengan hemoglobin < 11 g/dl

6. Tinggi badan kurang dari 145 cm atau dengan kelainan bentuk

panggul dan tulang belakang

7. Riwayat hipertensi pada kehamilan sebelumnya atau sebelum

kehamilan ini

8. Sedang/pernah menderita penyakit kronis, antara lain :

tuberkulosis, kelainan jantung-ginjal-hati, psikosis, kelainan

endokrin (Diabetes Mellitus, Sistemik Lupus Eritematosus, dll),

tumor dan keganasan

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 30: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

10

Universitas Indonesia

9. Riwayat kehamilan buruk, seperti keguguran berulang,

kehamilan ektopik terganggu, mola hidatidosa, ketuban pecah

dini, bayi dengan cacat kongenital

10. Riwayat persalinan dengan komplikasi, yaitu : persalinan dengan

seksio sesarea, ekstraksivakum/ forceps

11. Riwayat nifas dengan komplikasi : perdarahan paska persalinan,

infeksi masa nifas, psikosis post partum (post partum blues)

12. Riwayat keluarga menderita penyakit kencing manis, hipertensi

dan riwayat cacat kongenital

13. Kelainan jumlah janin : kehamilan ganda, janin dampit, monster

14. Kelainan besar janin : pertumbuhan janin terhambat, Janin besar

15. Kelainan letak dan posisi janin: lintang/oblique, sungsang pada

usia kehamilan lebih dari 32 minggu (Depkes RI, 2009)

.

2.1.5 Penanganan Komplikasi Kebidanan

Penanganan komplikasi kebidanan adalah pelayanan kepada ibu

dengan komplikasi kebidanan untuk mendapat penanganan definitif sesuai

standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan

rujukan. Diperkirakan sekitar 15-20 % ibu hamil akan mengalami

komplikasi kebidanan.

Untuk meningkatkan cakupan dan kualitas penanganan komplikasi

kebidanan maka diperlukan adanya fasilititas pelayanan kesehatan yang

mampu memberikan pelayanan obstetri dan neonatal emergensi secara

berjenjang mulai dari bidan, puskesmas mampu PONED sampai rumah sakit

PONEK 24 jam.

Pelayanan medis yang dapat dilakukan di Puskesmas mampu

PONED meliputi:

1. Pelayanan obstetri :

a. Penanganan perdarahan pada kehamilan, persalinan dan nifas

b. Pencegahan dan penanganan hipertensi dalam kehamilan (pre-

eklampsi dan eklampsi)

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 31: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

11

Universitas Indonesia

c. Pencegahan dan penanganan infeksi

d. Penanganan partus lama/macet

e. Penanganan abortus

f. Stabilisasi komplikasi obstetrik untuk dirujuk dan transportasi

rujukan (Depkes RI, 2009).

2.2 Puskesmas

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota

yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu

wilayah kerja. Berdasarkan kebijakan dasar puskesmas, Puskesmas Sukmajaya

memiliki 3 fungsi, yaitu :

a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan

Puskesmas berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan

pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di

wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan

kesehatan. Puskesmas juga aktif memantau dan melaporkan dampak

kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah

kerjanya. Upaya yang dilakukan puskesmas dalam pembangunan kesehatan

adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit

tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

b. Pusat pemberdayaan masyarakat

Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka

masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki

kesadaran, kemauan, dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat

untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan

kesehatan termasuk sumber pembiayaannya, serta ikut menetapkan,

menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan progam kesehatan.

c. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama

Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggungjawab

puskesmas, meliputi :

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 32: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

12

Universitas Indonesia

1. Pelayanan kesehatan perorangan

Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat

pribadi (private goods) dengan tujuan utama untuk menyembuhkan

penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan

pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit.

2. Pelayanan kesehatan masyarakat

Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat

publik (public goods) dengan tujuan utama memelihara dan

meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan

penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan

masyarakat antara lain promosi kesehatan, pemberantasan penyakit,

penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga,

keluarga berencana, kesehatan jiwa masyarakat serta berbagai program

kesehatan masyarakat lainnya (Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi

Departemen Kesehatan, 2002).

2.3 Indikator

2.3.1 Pengertian Indikator

Menurut Wilson dan Sapanuchart (1993), indikator adalah suatu

ukuran tidak langsung dari suatu kejadian atau kondisi. Misalnya berat bayi

berdasarkan umur adalah indikator bagi status gizi bayi tersebut. Selain itu,

menurut Green (1992) bahwa pengertian indikator adalah varibel-variabel

yang mengindikasikan atau memberi petunjuk kepada kita tentang suatu

keadaan tertentu, sehingga dapat digunakan untuk mengukur perubahan.

(“Pengertian Indikator”)

2.3.2 Prasyarat dan Jenis Indikator

Prasyarat dari indikator adalah sebagai berikut :

1. (S)imple yaitu sederhana. Artinya indikator yng ditetapkan

sedapat mungkin sederhana dalam pengumpulan data maupun

dalam rumus penghitungan untuk mendapatkannya.

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 33: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

13

Universitas Indonesia

2. (M)easurable yaitu dapat diukur. Indikator yang ditetapkan harus

merepresentasikan informasinya dan jelas ukurannya. Dengan

demikian dapat digunakan untuk perbandingan antara satu tempat

dengan tempat lain atau antara satu waktu dengan waktu lain.

Kejelasan pengukuran juga akan menunjukkan bagaimana cara

mendapatkan datanya.

3. (A)ttributable yaitu bermanfaat. Indikator yang ditetapkan harus

bermanfaat untuk kepentingan pengambilan keputusan.

4. (R)eliable yaitu dapat dipercaya. Indikator yang ditetapkan harus

dapat didukung oleh pengumpulan data yang baik, benar, teliti.

5. (T)imely yaitu tepat waktu. Indikator yang ditetapkan harus dapat

didukung oleh pengumpulan dan pengolahan data serta

pengemasan informasi yang waktunya sesuai dengan saat

pengambilan keputusan dilakukan (Utomo, 2010)

Ada 3 jenis indikator, yaitu

1. Absolut

Indikator yang merupakan pembilang saja, yaitu jumlah dari

sesuatu hal/kejadian.

2. Proporsi

Indikator yang nilai resultannya dinyatakan dengan persen karena

pembilangnya merupakan bagian dari penyebut.

3. Angka atau rasio

Indikator yang menunjukkan frekuensi dari suatu kejadian

selama waktu (periode) tertentu (Utomo, 2010)

2.3.3 Indikator Kesehatan Ibu

Indikator yang digunakan dalam pemantauan program kesehatan ibu

meliputi (Depkes, 2009) :

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 34: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

14

Universitas Indonesia

1. Cakupan Kunjungan pertama Kali (K1) Murni

x 100

2. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil Keempat (K4)

X100

3. Cakupan Ibu Hamil Memperoleh Imunisasi TT1

x 100

4. Cakupan Ibu Hamil Memperoleh Imunisasi TT2

x 100

5. Cakupan Ibu Hamil Memperoleh Tablet Fe1

x 100

6. Cakupan Ibu Hamil Memperoleh Tablet Fe3

x 100

7. Cakupan Data Risiko Oleh Tenaga Kesehatan

x 100

8. Cakupan Deteksi Risiko Oleh Masyarakat

x 100

9. Cakupan Kasus Risiko Tinggi Ibu Hamil Yang Dirujuk

x 100

10. Cakupan Persalinan Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan

x 100

11. Cakupan Penanganan Komplikasi Obstetri

x 100

12. Cakupan Ibu Nifas Yang Mendapat Vitamin A

x 100

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 35: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

15

Universitas Indonesia

2.4 PWS KIA

Sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan kesehatan ibu di

puskesmas mengacu pada prinsip PWS KIA. PWS KIA adalah alat manajemen

untuk melakukan pemantauan program KIA di suatu wilayah kerja secara terus

menerus, agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat. Kegiatan yang

dilakukan dalam PWS KIA adalah sebagai berikut :

a. Pengumpulan Data

Data yang dicatat per desa/kelurahan dan kemudian dikumpulkan di

tingkat puskesmas akan dilaporkan sesuai jenjang administrasi.

b. Pencatatan Data

Pencatatan data dibagi menjadi 2 data, yaitu data sasaran dan data

pelayanan. Data sasaran diperoleh oleh bidan di desa/kelurahan dari para

kader dan dukun bayi yang melakukan pendataan ibu hami, bersalin dan

nifas. Data pelayanan adalah hasil pencatatan dari bidan di desa/kelurahan

yang mencatat secara detail pelayanan KIA di dalam kohort ibu dan kartu

ibu serta buku KIA. Adapun diagram alur pencatatan pelayanan KIA, yaitu :

c. Pengolahan Data

Langkah pengolahan data dalam kegiatan PWS KIA adalah sebagai

berikut :

1. Pembersihan data, melihat kelengkapan dan kebenaran pengisian

formulir yang tersedia

2. Validasi, melihat kebenaran dan ketepatan data

3. Pengkelompokkan, sesuai dengan kebutuhan data yang harus

dilaporkan

d. Pembuatan Grafik PWS KIA

Pada tahap ini dilakukan penyajian data dalam bentuk grafik dari tiap

indikator yang dipakai. Selain itu juga menggambarkan pencapaian tiap

desa/kelurahan dalam tiap bulan.

e. Analisis dan Rencana Tindak Lanjut

Analisis adalah suatu pemeriksaan dan evaluasi dari suatu informasi

yang sesuai dan relevan dalam menyeleksi suatu tindakan yang terbaik dari

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 36: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

16

Universitas Indonesia

berbagai macam alternatif variasi. Kegiatan analisis selanjutnya ditujukan

untuk menghasilkan suatu keputusan tindak lanjut teknis dan non-teknis bagi

puskesmas.

f. Pelaksanaan dan Pelaporan PWS KIA

Data PWS KIA akan dilaporkan di masing-masing tingkatan. Pada

tingkat puskesmas, data PWS KIA dilaporkan berdasarkan:

1. Ditingkat desa akan dilaporkan ke puskesmas setiap bulan dalam

bentuk register KIA dan rekapitulasi kohort KB

2. Ditingkat puskesmas untuk dilaporkan ke dinas kesehatan

kabupaten/kota setiap bulan dalam bentuk LB3 KIA, LB3 Gizi, LB3

imunisasi, dan Rekapitulasi KB. (Depkes, 2009)

2.5 Evidence Based

2.5.1 Definisi

Ketersedian fakta atau informasi mengindikasikan sebuah

kepercayaan atau proporsi yang benar atau valid. Untuk seorang

professional kesehatan masyarakat, fakta tak jarang dikaitkan dengan sebuah

data yang meliputi data epidemiologi, hasil dari program atau evaluasi

kebijakkan, dan data kualitatif yang digunakan untuk membuat keputusan

dan penentuan prioritas. Definisi secara luas dari evidence based adalah

meliputi pengembangan, implementasi, dan evaluasi efektifitas program

serta kebijakkan dalam kesehatan masyarakat hingga dasar aplikasi dengan

alasan pendekatan ilmiah, meliputi penggunaan sistematik dari data dan

sistem informasi, dan didukung menggunakan teori ilmu sosial dan model

perencanaan program.

Fakta akan kesehatan masyarakat mendukung pengembangan dan

implementasi dari keefektifan program dan kebijakkan. Program kesehatan

masyarakat dapat didefinisikan sebagai intervensi berstruktur dengan

maksud meningkatkan kesehatan dari seluruh populasi atau sebuah

subpopulasi yang berisiko tinggi (Brownson,2003).

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 37: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

17

Universitas Indonesia

2.5.2 Penilaian Kualitas dan Batas dari Fakta

Beberapa kriteria digunakan dalam mencapai kualitas dalam

penelitian kesehatan masyarakat adalah dengan melakukan banyak

observasi, penelitian ilmiah, menerbitkan jurnal dalam kelompok peninjau,

menghasilkan temuan yang berasal dari penelitian lain, hasil diuji dengan

hipotesis dan mendiskusikan hubungan dengan penelitian sebelumnya

(Brownson,2003).

2.5.3 Hambatan Penggunaan Secara Luas Fakta Dalam Pembuatan

Keputusan

Bebrapa hambatan dalam penggunaan secara luas data dan proses

analisis dalam pembuatan keputusan adalah sebagai berikut :

1. Kelemahan kepemimpinan dalam memfokuskan agenda

berdasarkan kekuatan fakta. Hambatan ini dapat dipecahkan

dengan salah satu solusi yaitu dengan komitmen dari semua

pemimpin kesehatan masyarakat untuk meningkatkan intervensi

kesehatan masyarakat.

2. Kelemahan dalam melihat implementasi dan evaluasi sebuah

program dalam waktu yang lama. Salah satu solusi untuk

hambatan ini adalah dengan cara mengadopsi dan ketaatan

format rencana evaluasi dan kerja.

3. Tekanan luar termasuk politik. Salah satu solusinya adalah

komunikasi strategis dan strategi diseminasi.

4. Tidak cukupnya pengetahuan kesehatan masyarakat. Perluas

penyebaran berita dan bangun program pelatihan, termasuk

menggunakan teknolgi belajar jarak jauh.

5. Kekurangan waktu dalam mengumpulkan informasi, analisis data

dan meninjau kembali literatur untuk fakta. Pertinggi

kemampuan analisis secara efisien dan melihat literatur,

kemampuan komputer.

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 38: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

18

Universitas Indonesia

6. Kelemahan dalam hal meluas, memperbaharui informasi

mengenai efektifitas program dan kebijakkan. Meningkatkan

panduan diseminasi dalam strategi klinik dan berbasis populasi.

7. Kelemahan efektifitas data dalam intervensi kesehatan

masyarakat untuk populasi tertentu. Meningkatkan pembiayaan

untuk peneliti kesehatan masyarakat (Brownson,2003).

2.6 Basis Data

2.6.1 Pengertian Data

Data merupakan material atau bahan baku yang belum mempunyai

makna atau belum berpengaruh langsung kepada pengguna sehingga perlu

diolah untuk dihasilkan sesuatu yang lebih bermakna. Data dapat berbentuk

nilai yang terformat, teks, citra (image), video, dan audio. Data yang

terformat adalah data dengan suatu format tertentu seperti jam, tanggal atau

nilai mata uang. Teks adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol

khusus yang kombinasinya tak tergantung masing-masing item secara

individual. Contoh teks adalah artikel. Citra (image) adalah data dalam

bentuk gambar. Citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontgen, ataupun

gambar lannya. Video adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan

disertai dengan suara. Sedangkan audio adalah data dalam bentuk suara

(Mulyanto, 2009, hal.16).

2.6.2 Pengertian Basis Data

Basis data (database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan

data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh

informasi. Basis data dimaksudkan mengatasi problem pada sistem yang

memakai pendekatan berbasis berkas.

Untuk mengolah basis data diperlukan perangkat lunak yang disebut

DBMS. DBMS adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para

pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses basis data

dengan cara yang praktis dan efisien. DBMS dapat digunakan untuk

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 39: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

19

Universitas Indonesia

mengakomodasi berbagai macam pemakai yang memiliki kebutuhan akses

yang berbeda-beda (Kadir, 2002, hal.254).

2.6.3 Bahasa Basis Data

Semua DBMS memiliki dua macam bahasa yang digunakan untuk

mengelola dan mengorganisasikan data, yaitu :

1. Bahasa definisi data (Data Definition Language atau DDL)

DDL adalah perintah-perintah yang biasa digunakan oleh

administrator basis data untuk mendefinisikan skema basis data dan

juga sub skema. Hasil komplikasi dari pernyataan-pernyataan DDL

disimpan dalam berkas-berkas special yang disebut katalog sistem.

Katalog sistem ini memadukan metadata, yaitu dat yang menjelaskan

objek-objek dalam basis data. Isi metadata adalah definisi rekaman-

rekaman, item data, dan objek lain yang berguna atau diperlukan oleh

DBMS (Kadir, 2002, hal.266).

2. Bahasa manipulasi data (Data Manipulation Language atau DML)

DML adalah perintah-perintah yang digunakan untuk melakukan

hal-hal seperti mengambil data pada basis data, menambahkan data

pada basis data, mengubah data pada basis data, dan menghapus data

pada basis data. DML dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu

a. DML Prosedural adalah perintah-perintah yang memungkinkan

pemakai menentukan data apa saja yang diperlukan dan

bagaimana cara mendapatkannya

b. DML non-prosedural adalah perintah-perintah yang

memungkinkan pemakai menentukan data apa saja yang

diperlukan, tanpa perlu menyebutkan cara mendapatkannya

(Kadir, 2002, hal.266).

2.6.4 Model Basis Data

Model data adalah sekumpulan konsep terintegrasi yang dipakai

untuk menjabarkan data, hubungan antar data, dan kekangan terhadap data

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 40: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

20

Universitas Indonesia

yang digunakan untuk menjaga konsistensi. Model data memiliki 4 macam,

yaitu :

1. Model Data Hierarkis

Model ini sering kali dijabarkan dalam bentuk pohon terbalik.

Masalah utama dalam DBMS hierarkis terletak pada ketidakpraktisan

dalam merepresentasikan hubungan M:M (banyak ke banyak),

mengingat suatu anak tidak boleh memiliki lebih dari satu orang tua

(Kadir, 2002, hal.274).

Gambar 2.1

Bentuk Model Data Hierarkis

2. Model Data Jaringan

Model data jaringan menyerupai model hierarkis. Namun, ada

perbedaan karena model data jaringan, tidak mengenal akar, dan

setiap anak bisa memiliki lebih dari satu orang tua. Mengingat bahwa

anak bisa memiliki lebih dari sebuah orang tua, maka model data ini

mendukung hubungan M:M (Kadir, 2002, hal.275).

A

B C D

E F G

H I J

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 41: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

21

Universitas Indonesia

Gambar 2.2

Bentuk Model Data Jaringan

3. Model Data Relasional

Model data relasional mengunakan sekumpulan tabel berdimensi

dua (yang biasa disebut relasi atau tabel) dengan masing-masing tabel

tersusun atas sejumlah baris dan kolom. Pada model relasional, kaitan

atau asosiasi dua buah tabel disebut hubungan (relationship).

Hubungan dapat berupa :

a. 1-1 yakni satu data pada suatu tabel berpasangan dengan

hanya satu pada tabel lainnya

b. 1-M yakni satu data pada suatu tabel berpasangan dengan

banyak data pada tabel lainnya (Kadir, 2002, hal.271).

4. Model Data Berbasis Objek

Model data berbasis objek adalah model data yang menerapkan

teknik pemrograman berorientasi objek. DBMS yang menggunakan

model ini biasa disebut OODBMS (Object Oriented Database

Management System) (Kadir, 2002, hal.276).

2.7 Sistem Informasi

2.7.1 Pengertian dan Karakteristik Sistem

Menurut Jerry Fith Gerald, sistem adalah suatu jaringan kerja dari

prosedur-prosedur saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk

melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu

A

B C

E F G

H

I

J K

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 42: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

22

Universitas Indonesia

(Mulyanto, 2009, hal.2). Dalam bidang sistem informasi, sistem diartikan

sebagai komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai

tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan input dalam

proses transformasi yang teratur. Apabila suatu komponen tidak

memberikan kontribusi terhadap sistem untuk mencapai tujuan, tentu saja

komponen tersebut bukan bagian dari sebuah sistem. Suatu sistem memiliki

beberapa karakteristik, yaitu :

1. Komponen Sistem

Suatu sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, tetapi

sebuah sistem berada dan berfungsi di dalam lingkungan yang berisi

sistem lainnya. Apabila suatu sistem merupakan salah satu dari

komponen sistem lain yang lebih besar, maka akan disebut dengan

subsistem, sedangkan sistem yang lebih besar tersebut adalah

lingkungannya. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem

untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan memengaruhi proses

sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu

sistem yang lebih besar yang disebut super sistem. Sebagai

contohnya apibila fakultas disebut sebagai sistem maka perguruan

tinggi merupakan super sistem.

2. Batas Sistem

Batas sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu

sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau

kemampuan sistem. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem

dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas sistem juga menunjukkan

lruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar adalah apa pun di luar batas dari sistem yang

dapat mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang

menguntungkan ataupun yang merugikan. Pengaruh yang

menguntungkan ini tentunya harus dijaga sehingga akan mendukung

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 43: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

23

Universitas Indonesia

kelangsungan operasi sebuah sistem. Sedangkan lingkungan yang

merugikan harus ditahan dan dikendalikan agar tidak mengganggu

keberlangsungan sebuah sistem.

4. Penghubung Sistem

Penghubung merupakan hal yang sangat penting, sebab tanpa

adanya pengubung, sistem akan berisi kumpulan subsistem yang

berdiri sendiri dan tidak saling berkaitan. Penghubung inilah yang

akan menjadi media yang digunakan data dari masukan (input)

hingga keluaran (output). Dengan adanya penghubung, suatu

subsistem dapat berinteraksi dan berintegrasi dengan subsistem yang

lainya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input)

Masukan atau input merupakan energi yang dimasukkan ke dalam

sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintance input)

dan masukkan sinyal (signal input). Maintance input adalah bahan

yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input

adalah masukkan yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

6. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran (output) adalah hasil dari pemprosesan. Kelauaran dapat

berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya

sebagai sisa pembuangan.

7. Pengolah Sistem (Process)

Pengolahan sistem (process) merupakan bagian yang melakukan

perubahan dari masukan menjadi keluaran yang diinginkan.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti memiliki sasaran (objective) atau tujuan (goal).

Apabila sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak

akan ada gunanya. Secara umum, sistem memiliki 3 tujuan utama,

yaitu mendukung fungsi kepengurusan manajemen,pengambilan

keputusan manajemen dan kegiatan operasi perusahaan (Mulyanto,

2009, hal.1-8).

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 44: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

24

Universitas Indonesia

2.7.2 Pengertian dan Karakteristik Informasi

Menurut McFadden, dkk (1999), informasi merupakan data yang

telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan

seseorang yang menggunakan data tersebut. Sedangkan, menurut Davis

(1999), informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang

berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat

ini atau saat mendatang (Kadir, 2002, hal.31).

Menurut Barry E., informasi merupakan sesuatu yang menunjukkan

hasil pengolahan data yang diorganisasi dan berguna kepada orang yang

menerimanya. Serta menurut Robert N. Anthony dan John Dearden dalam

buku Management Control System, menyebut informasi sebagai suatu

kenyataan, data item yang menambah pengetahuan bagi penggunanya

(Mulyanto, 2009, hal.17).

Menurut Stephen A. Moscove dan Mark G. Simkin dalam bukunya

Accounting Information System: Concepts and Practise mengatakan

informasi sebagai kenyataan atau bentuk-bentuk yang berguna yang dapat

digunakan untuk pengambilan keputusan bisnis (Mulyanto, 2009, hal.17).

Kualitas informasi dipengaruhi oleh 3 hal pokok, yaitu :

1. Akurasi (accuracy)

Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias atau

menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas

mencerminkan maksudnya. Beberapa hal yang dapat berpengaruh

terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah :

a. Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik,

karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan

memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan

tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap

kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah

dengan baik.

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 45: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

25

Universitas Indonesia

b. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah

benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam

proses tersebut.

c. Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat

mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut agar sesuai

dengan tujuan utama.

2. Tepat waktu (timeliness)

Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data,

datangnya tidak boleh terlambat (using). Informasi yang terlambat tidak

akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan

dalam pengambilan keputusan.

3. Relevansi (relevancy)

Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal

ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya.

Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya

berbeda. Misalnya informasi mengenai kerusakan infrastruktur

laboratorium komputer ditujukan kepada rector universitas. Tetapi akan

lebih relevan bila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.

Untuk menilai atau mengukur nilai sebuah informasi (value of

information) ditentukan dari dua hal pokok, yaitu manfaat (benefit) dan

biaya (cost). Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih

efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian

besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan

nilai uang tetapi dapat ditaksir dengan nilai efektivitasnya. Nilai suatu

informasi berhubungan dengan keputusan. Informasi yang dapat

mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan dapat

dikatakan informasi tersebut memiliki nilai yang tinggi. Sebaliknya

apabila informasi tersebut kurang memberikan manfaat dalam

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 46: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

26

Universitas Indonesia

pengambilan keputusan, maka informasi tersebut dikatakan bernilai

rendah.

Informasi itu sendiri juga memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Benar atau salah. Dalam hal ini, informasi berhubungan dengan

kebenaran terhadap kenyataan.

2. Baru. Informasi benar-benar baru bagi si penerima.

3. Tambahan. Informasi dapat memperbarui atau memberikan

perubahan terhadap informasi yang telah ada.

4. Korektif. Informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi

terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar.

5. Penegas. Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada

sehingga keyakinan terhadap informasi semakin meningkat

(Mulyanto, 2009, hal.20).

2.7.3 Pengertian dan Jenis Sistem Informasi

Menurut Bodnar dan Hopwood (1993) dalam buku Accounting

Information System edisi kelima, mendefinisikan sistem informasi sebagai

kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk

mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna

(Mulyanto, 2009, hal.28). Menurut Turban, McLean, Waterbe (1999) dalam

buku Information Technology for Management Making Connection for

Strategies Advantages, mendefiniskan sistem informasi sebagai sistem

mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan

informasi untuk tujuan yang spesifik. Sedangkan definisi sistem informasi

menurut Joseph Wilkinson dalam buku Accounting Information System

adalah kerangka kerja yang mengoordinasikan sumberdaya

(manusia,komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran

(informasi) guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan (Mulyanto, 2009,

hal.29).

Beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi

merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi,

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 47: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

27

Universitas Indonesia

prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis dan

menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan. Sistem informasi

terdiri dari lima sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem

informasi. Kelima sumber daya tersebut adalah manusia, hardware,

software, data dan jaringan.

Adapun jenis-jenis dari sistem informasi berdasarkan tujuannya

adalah sebagai berikut :

1. Tansaction Processing Systems

Fokus utama sistem ini adalah pada data transaksi. Sistem ini

digunakan untuk menghimpun, menyimpan dan memproses data

taransaksi serta sering kali mengendalikan keputusan yang

merupakan bagian dari transaksi. Model dari sistem ini adalah data

transaksi mula-mula dimasukkan ke dalam sistem dan kemudian

disimpan dalam basis data. Selanjutnya, sistem dapat memberikan

laporan ataupun dokumen tentang transaksi. Pemakai dapat meminta

suatu permintaan terhadap data dan sistem akan memberikannya.

Pemakai juga dapat mengambil data (download) ataupun meletakkan

data (upload) ke dalam basis data (Kadir, 2002 hal.111).

2. Sistem Informasi Manajemen (SIM)

SIM adalah sistem informasi yang sduah terkomputerisasi yang

bekerja karena adanya interaksi antara manusia dan komputer.

Sistem informasi manajemen mendukung spektrum tugas-tugas

operasional yang lebih luas dari transaction processing systems,

termasuk analisis keputusan dan pembuatan keputusan. Menurut

Haag (2000), SIM seringkali disebut juga sebagai sistem peringatan

manajemen (management alerting system) karena sistem ini

memberikan peringatan kepada pemakai (umumnya manajemen)

terhadap masalah maupun peluang (Kadir, 2002, hal. 114).

Untuk mengakses analisis keputusan, pengguna SIM membagi

basis data biasa. Basis data menyimpan data dan model yang

membantu pengguna menginterpretasikan dan menerapkan data

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 48: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

28

Universitas Indonesia

tersebtu. SIM menghasilkan data yang digunakan untuk pengambilan

keputusan. SIM juga membantu menyatukan beberapa fungsi

informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi, meski tidak berupa

suatu struktur tunggal (Kadir, 2002 hal.115).

3. Decision Support System

DSS dirancang untuk membantu manajemen dalam proses

pengambilan keputusan. DSS dibuat untuk meningkatkan proses dan

kualitas hasil pengambilan keputusan. Menurut Turban (1995), DSS

memadukan data dan pengetahuan untuk meningkatkan efektivitas

dan efisiensi dalam proses pengambilan keputusan tersebut. Menurut

Alter (1992), DSS merupakan sistem informasi interaktif yang

menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data yang

digunakan untuk pengambilan keputusan pada situasi yang

semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur dimana tak seorang

pun tahu secara pasti bagaiman keputusan seharusnya dibuat

(Mulyanto, 2009, hal.214).

Menurut O’Brien (2005), komponen DSS adalah data base,

model base, dan software sistem. Sistem data base berisi kumpulan

dari semua data bisnis yang dimiliki perusahaan, baik yang berasal

dari transaksi sehari-hari, maupun data dasar (master file). Isi

database digunakan oleh software sistem. Basis model (model base)

merupakan komponen software yang terdiri dari model-model yang

digunakan dalam rutinitas komputasional dan analistis yang secara

matematis menyatakan hubungan antarvariabel (Mulyanto, 2009,

hal.215)

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 49: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

29

Universitas Indonesia

Gambar 2.3 Komponen DSS

4. Sistem Ahli dan Kecerdasan Buatan

Kecerdasan buatan merupakan sebuah inovasi di bidang ilmu

pengetahuan muncul sejak tahun 1950. Kecerdasan buatan memiliki

kemampuan yang dapat menyimpan sejumlah besar informasi dan

memproses dengan kecepatan yang sangat tinggi menandingi

kemampuan otak manusia. Pada sistem ini, pengetahuan-

pengetahuan yang dimiliki manusia dimasukkan ke dalam komputer

agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dikerjakan

manusia.

Agar dapat menirukan kemampuan otak manusia, sebuah sistem

kecerdasan buatan harus dibekali pengetahuan dan kemampuan

untuk menalar. Sebuah sistem kecerdasan buatan biasanya terdiri

dari dua bagian utama yang sangat dibutuhkan, yaitu basis

pengetahuan (knowledge base) dan motor inferensi (inference

motor). Basis pengetahuan berisi fakta-fakta yang terjadi, teori,

pemikiran, dan hubungan antar entitas. Sedangkan motor inferensi

berisi kemampuan untuk menarik kesimpulan berdasarkan

pengetahuan (Mulyanto, 2009, hal.221).

Model base

Software system

DSS

Database

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 50: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

30

Universitas Indonesia

Gambar 2.4

Komponen sistem kecerdasan buatan

5. Executive Support System

Sistem informasi eksekutif atau EIS (Executive Information

System) berada pada level manajemen tingkat atas. Sistem informasi

eksekutif menyediakan informasi bagi eksekutif mengenai kinerja

keseluruhan fungsi organisasi. Sistem informasi eksekutif

menggabungkan berbagai fitur sistem informasi manajemen dan

sistem pendukung keputusan. EIS dirancang untuk membantu

eksekutif mencari informasi yang diperlukan manakala mereka

membutuhkannya dan dalam bentuk apapun yang paling bermanfaat

(Mulyanto, 2009, hal. 218).

2.7.4 Sistem Informasi Berbasis Komputer

Sistem informasi dapat dibedakan menjad dua, yaitu sistem

informasi manual dan sistem informasi berbasis komputer atau lebih dikenal

Komputer Based Information System (CBIS). Dalam perkembangannya,

sistem informasi berbasis komputer dikenal dengan sebutan sistem informasi

saja.

Sistem informasi berbasis komputer merupakan suatu sistem

pengolah data menjadi informasi dengan menggunakan alat bantu pengambil

keputusan. Sistem informasi berbasis komputer mengandung arti bahwa

komputer memiliki peranan yang sangat penting dalam sebuah sistem

informasi (Mulyanto, 2009, hal.27).

Pertanyaan Masalah

Basis Pengetahuan

Motor Inferensi Jawaban

Solusi

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 51: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

31

Universitas Indonesia

2.7.5 Pendekatan Sistem

Penggunaan informasi dalam pemecahan masalah adalah membantu

dalam analisis situasi, penilaian, pelaksanaan dan pemantauan, perencanaan

program, alternatif pemecahan dan penentuan prioritas (Pusat Kajian

Informatika Kesehatan, 2009).

Gambar 2.5

Penggunaan Informasi

Bagian-bagian dalam pemecahan masalah adalah masalah, standard,

informasi, solusi alternatif, kendala dan solusi serta pemecah masalah.

Adapun tahapan dalam pemecahan masalah adalah persiapan, definisi dan

solusi. Pada tahap persiapan dilakukan dengan melihat organisasi sebagai

sistem, mengenal lingkungan sistem dan mengidentifikasi sub sistem. Pada

tahap definisi adalah melihat proses sistem ke subsistem dan menganalisis

bagian-bagian sistem dalam urutan yang jelas. Tahap solusi terdiri dari

tahapan mengidentifikasi alternatif solusi, mengevaluasi solusi, memilih

solusi terbaik, mengimlementasi solusi dan melihat keefektifan solusi (Pusat

Kajian Informatika Kesehatan, 2009).

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 52: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

32

Universitas Indonesia

Gambar 2.6

Elemen Pemecah Masalah

2.7.6 Pengembangan Sistem Informasi

2.7.6.1 SDLC Pengembangan sistem informasi merupakan proses atau

prosedur yang harus diikuti untuk melaksanakan seluruh langkah dalam

menganalisis, merancang, mengimplementasikan, dan memelihara

sistem informasi. Adapun beberapa tahapan dalam SDLC menurut

bebrapa sumber adalah sebagai berikut :

a. Menurut Alter (1992), tahapan SDLC adalah insiasi,

pengembangan, implementasi dan operasi serta pemeliharaan

b. Menurut Fabbri dan Schwab (1992), tahapanSDLC adalah

studi kelayakan, rencana awal, analisis sistem, desain sistem

dan implementasi sistem

c. Menurut Hoffer, George dan Valacich (1998), tahapan SDLC

adalah identifikasi dan seleksi proyek, insiasi dan perencanaan

proyek, analisis, perencanaan logis, perancangan fisik,

implementasi dan pemeliharaan.

d. Menurut McLeod (1998), tahapan SDLC adalah perencanaan,

analisis, perancangan dan implementasi (Kadir, 2002,

hal.398).

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 53: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

33

Universitas Indonesia

Gambaran SDLC Waterfall berdasarkan Roger Pressman

adalah sebagai berikut (Mulyanto, 2009, hal.243) :

Gambar 2.7

SDLC Waterfall

Pada fase analisis kebutuhan, seorang analis sistem

mengumpulkan kebutuhan secara lengkap, kemudian dianalisis dan

didefinisikan kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi oleh sistem

yang akan dikembangkan.Pada fase ini harus dikerjakan secara lengkap

sehingga akan menghasilkan desain yang lengkap. Biasanya kualitas

informasi yang didapat dari fase analisis kebutuhan atau analisis sistem

memengaruhi kualitas sistem yang dikembangkan.

Setelah kebutuhan dikumpulkan secara lengkap, informasi

mengenai kebutuhan-kebtuhan tesebut diubah ke dalam struktur data

dengan menggunakan beberapa alat (tools) seperti DFD (Data Flow

Diagram), ERD (Entity Relationship Diagram), dan STD (State

Transaction Diagram). Kemudian pada fase implementasi, esain sistem

diterjemahkan ke dalam kode-kode dengan menggunakan bahasa

pemrograman yang sudah ditentukan. Kemudian dilakukan pengujian

terhadap unit-unit yang dihasilkan.

Pada fase pengujian, unit-unit trsebut disatukan dan dilakukan

pengujian secara keseluruhan. Kemudian dilakukan pengoperasian

sistem pada lingkungan yang sebenarnya dan dilakukan perawatan atau

pemeliharaan pada sistem tersebut (Mulyanto, 2009, hal.244).

Pengembangan

Sistem/Informasi

Analisis Desain Pengkodean Pengujian

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 54: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

34

Universitas Indonesia

2.7.6.2 Prototipe Model

Prototipe merupakan suatu metode dalam pengembangan

sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program

dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh

pemakai. Secara garis besar, menurut Lucas (2000) bahwa sasaran

prototipe adalah mengurangi waktu sebelum pemakai melihat sesuatu

yang konkret dari usaha pengembangan sistem, menyediakan umpan

balik yang cepat dari pemakai kepada pengembang, membantu

menggambarkan kebutuhan pemakai dengan kesalahan-kesalahan yang

lebih sedikit, meningkatkan pemahaman pengembang dan pemakai

terhadap sasaran yang seharusnya dicapai oleh sistem dan menjadikan

keterlibatan pemaka sangat berarti dalam analisis dan desain sistem

(Kadir, 2002, hal.416).

Model prototipe sering digunakan untuk membantu dalam

membangun sistem informasi mengingat klien hanya memberikan

informasi yang bersifat umum mengenai sistem yang akan dibangun.

Dalam membangun model prototipe, langkah pertama yang harus

dilakukan yaitu pengumpulan kebutuhan. Pada tahap ini membangun

sistem akan bertemu dengan klien dan menentukan kebutuhan-

kebutuhan yang diketahui dan gambaran-gambaran yang akan

dibutuhkan nantinya. Kebutuhan yang dibicarakan masih bersifat

umum.

Langkah kedua adalah melakukan perancangan secara cepat

dan sederhana yang terakhir, klien dapat mengevaluasi prototipe untuk

menemukan kekurangan-kekurangan yang ada pada prototipe,

kemudian menentukan kebutuhan-kebutuhan yang lebih bersifat

khusus. Langkah-langkah tersebut dilakukan berulang-ulang hingga

kebutuhan-kebutuhan klien terpenuhi (Mulyanto, 2009, hal.245).

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 55: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

35

Universitas Indonesia

2.7.6.3 Analisis Pengembangan Sistem

Dalam mengembangkan sistem informasi, beberapa hal yang

harus diperhatikan adalah kebutuhan terhadap suatu sistem yang akan

dikembangkan. Kebutuhan terhadap sistem yang akan dikembangkan

ini meliputi kecepatan dan ketepatan pengolahan informasi pada sistem

lama dan sistem baru. Selain kecepatan dan ketepatan sistem dalam

mengolah informasi, perlu juga diperhatikan mengenai keamanan yang

dimiliki oleh sistm yang akan dikembangkan. Tujuan utama analisis

sistem adalah untuk menentukan hal-hal detail tentang yang akan

dikerjakan oleh sistem yang diusulkan (dan bukan bagaimana caranya).

Analisis sistem mencakup sebagi berikut :

1. Studi Kelayakan

Studi kelayakan digunakan untuk menentukan

kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan. Di dalam

tahapan ini, analisis sistem melaksanakan penyelidikan awal

terhadap masalah dan peluang bisnis yang disajikan dalam

usulan proyek pengembangan sistem. Tugas-tugas dalam sudi

kelayakan adalah penentuan masalah dan peluang yang dituju

sistem, pembentukkan sasaran sistem baru secara keseuruhan,

pengidentifikasian para pemakai sistem, dan pembentukan

lingkup sitem. Selain itu, selama dalam tahapan studi

kelayakan sistem analis juga melakukan tugas-tugas seperti

pengusulan perangkat lunak dan perangkat keras untuk sistem

baru, pembuatan analisis untuk membuat dan membeli aplikasi,

pembuatan analisis biaya/manfaat, pengkajian terhadap risiko

proyek, dan pemberian rekomendasi untuk meneruskan atau

menghentikan proyek.

Menurut Turban, Mc Lean dan Wetherbe (1998) bahwa

studi kelayakan diukur dengan memerhatikan aspek teknologi,

ekonomi, faktor organisasi, dan kendala hukum, etika dan yang

lain sedangkan menurut McLeod, 1998, mencakup aspek

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 56: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

36

Universitas Indonesia

teknis, ekonomis, pengembalian non-ekonomi, hukum dan

etika, operasional dan jadwal (Kadir, 2002, hal.403).

2. Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan dilakukan untuk menghasilkan

spesifikasi kebutuhan (disebut juga spesifikasi fungsional).

Spesifikasi kebutuhan adalah spesifikasi yang rinci tentang hal-

hal yang akan dilakukan sistem ketika diimplementasikan.

Spesifikasi ini dipakai untuk membuat kesepakatan antara

pengembang sistem, pemakai yang kelak menggunakan sistem,

manajemen, dan mitra kerja yang lain (misalnya auditor

internal).

Analisis kebutuhan ini diperlukan untuk menentukan

keluaran yang akan dihasilkan, masukan yang diperlukan

sistem, lingkup proses yang digunakan untuk mengolah

masukan menjadi keluaran, volume data yang akan ditangani

sistem, jumlah pemakai dan kategori pemakai serta kontrol

terhadap sistem. Untuk melakukan analisis kebutuhan, analis

sistem dilakukan langkah-langkah wawancara, riset terhadap

sistem sekarang, observasi lapangan, kuis, pengamatan

terhadap sistem serupa dan prototipe (Kadir, 2002, hal.403-

404).

2.7.6.4 Jenis Perangkat Pemodelan

Untuk menguraikan suatu sistem menjadi beberapa modul

tersebut dikenal dngan istilah perangkat permodelan. Perangkat

permodelan merupakan suatu model atau alat bantu yang digunakan

untuk memecah suatu sistem menjadi beberapa bagian yang dapat

diatur dan mengomunikasikan cirri konseptual dan fungsional.

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 57: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

37

Universitas Indonesia

1. Diagram Alur Program Terstruktur

Diagram alur program terstruktur (structured diagram flowchart)

yaitu perangkat permodelan yang menunjukkan alur logika suatu

program. Adapun simbol dari diagram alur adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1

Simbol Pada Diagram Alur Program Terstruktur

Simbol Fungsi

Penugasan/perhitungan/proses

Kotak mulai serta selesai/berhenti

Pita magnetic

Mencetak hasilnya (yang biasanya disimpan) / dokumen

2. Desain Diagram Alir Data

Menurut Mahyuzir (1991), diagram alir data (DFD = data flow

diagram) adalah teknik grafik yang digunakan untuk menjelaskan

aliran informasi dan transformasi data yang bergerak dari

pemasukkan data hingga ke keluaran (Mulyanto, 2009, hal.277).

Keuntungan dari data flow diagram adalah memungkinkan untuk

menggambarkan sistem dari level yang paling tinggi kemudian

menguraikannya menjadi level yang lebih rendah (dekomposisi).

Langkah dalam membuat data flow diagram meliputi tiga tahap :

a. Diagram konteks, yaitu diagram yang mendeskripsikan interaksi

langsung antara sistem yang dikaji dengan entity yang berada di

luar sistem. Diagram konteks berfungsi untuk memperlihatkan

interaksi sistem informasi dengan lingkungan dimana sistem

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 58: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

38

Universitas Indonesia

tersebut ditempatkan. Sistem tersebut berinteraksi dengan entitas

dimana entitas ada 2 jenis, yaitu entitas sumber dan entitas

tujuan. Entitas sumber adalah entitas yang member data ke

sistem. Sedangkan entitas tuuan adalah entitas yang menerima

data dari sistem.

b. Diagram nol, untuk menggambarkan tahapan proses yang ada

dalam diagram konteks yang penjabarannya lebih terperinci.

c. Diagram detail, untuk menggambarkan arus data secara lebih

mendetail lagi dari tahap proses yang ada di dalam diagram nol.

Keuntungan menjelaskan alur data menggunakan DFD adalah

lebih memahami keterhubungan sistem dengan sub sistem, dan lebih

dapat mengkomunikasikan pengetahuan sistem kepada user agar

lebih interaktif (“Data Flow Diagram”). Simbol-simbol yang

digunakan dalam DFD adalah sebagai berikut (Suryadi, 1997,

hal.11):

Tabel 2.2

Simbol Pada DFD

Simbol Fungsi

Digunakan untuk menggambarkan entitas eksternal yang dapat mengirim atau menerima data

Menunjukkan arah pergerakan atau alur dan juga tujuan data

Menggambarkan proses transformasi dan harus diberi nomor sesuai dengan levelnya

 

Penyimpanan data (data storage) termasuk penambahan dan pengambilan data. Beri nomor untuk mengidentifikasi

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 59: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

39

Universitas Indonesia

3. Diagram E-R atau ERD (Entity Relationship Diagram)

ERD (Entity Relationship Diagram) yaitu perangkat permodelan

yang menunjukkan hubungan dari beberapa data di dalam

penyimpanan data. ERD juga merupakan suatu diagram yang

menggambarkan hubungan antar entitas yang salaing berinteraksi.

Pada ERD terdapat 3 jenis hubungan, yaitu uninary, binary dan

ternary (“Entity Relationship Diagram dan Kardinalitas”).

4. Kamus Data

Kamus data yaitu perangkat pemodelan yang menunjukkan

definisi elemen data di dalam sebuah sistem (Lisatriana, 2010).

2.7.6.5 Desain Sistem

Desain sistem dibagi menjadi 2 subtahapan :

1. Perancangan Konseptual

Perancangan konseptual sering kali disebut perancangan

logis. Spesifikasi dalam rancangan ini adalah sebagai berikut :

a. Keluaran

Rancangan laporan mencakup frekuensi laporan (harian,

mingguan, dan sebagainya), isi laporan, bentuk laporan dan

laporan cukup ditampilkan pada layar atau perlu dicetak.

b. Penyimpanan data

Semua data yang diperlukan untuk membentuk laporan

ditentukan lebih detail termasuk ukuran data dan letaknya

dalam berkas.

c. Masukan

Rancangan masukan meliputi data yang perlu dimasukkan

dalam sistem.

d. Prosedur pemrosesan dan operasi

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 60: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

40

Universitas Indonesia

Rancangan ini menjelaskan bagaimana data masukkan

diproses dan disimpan dalam rangka menghasilkan laporan

(Kadir, 2002, hal.408).

2. Perancangan Fisik

Pada perancangan fisik, rancangan yang bersifat konseptual

diterjemahkan dalam bentuk fisik sehingga terbentuk

spesifikasi yang lengkap tentang modul-modul sistem dan

antarmuka antarmodul, serta rancangan basis data secara fisik.

Berikut ini adalah hasil akhir dari pernacangan fisik :

a. Rancangan keluaran, berupa bentuk laporan dan rancangan

dokumen

b. Rancangan masukan, berupa rancangan layar untuk

pemasukan data

c. Rancangan antarmuka pemakai dan sistem, berupa

rancangan interaksi antara pemakai dan sistem (menu, ikon,

dan lain-lain)

d. Rancangan platform, berupa rancangan yang menentukan

perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan

e. Rancangan basis data, berupa rancangan-rancangan berkas

dalam basis data, termasuk penentuan kapasitas masing-

masing

f. Rancangan modul, berupa rancangan modul atau program

yang dilengkapi dengan algoritma

g. Rancangan kontrol, berupa rancangan kontrol-kontrol yang

digunakan dalam sistem, seperti validasi

h. Dokumentasi berupa hasil pendokumentasian hingga tahap

perancangan fisik

i. Rencana pengujian, berisi rencana yang dipakai untuk

menguji sistem

j. Rencana konversi, berupa rencana untuk menerapkan

sistem baru terhadap sistem lama (Kadir, 2002, hal.409).

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 61: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

41

Universitas Indonesia

2.7.6.6 Implementasi dan Pengujian Sistem

Implementasi sistem merupakan pengembangan dari tahap

desain sistem. Tahap ini merupakan tahap yang menentukan

pengembangan sistem, karena sebagus apapun tidak ada implementasi

akan tidak ada gunanya. Tahap implementasi mencakup pengkodean,

atau pemrograman, pengujian dan dokumentasi.

1. Pengkodean

Pengkodean atau lebih dikenal dengan pemrograman

merupakan kegiatan analisis kebutuhan yang diterjemahkan ke

dalam bahasa yang dimengerti oleh komputer dengan bahasa

pemrograman. Dalam melakukan pemrograman, seorang

programmer serng melakukan penguian terhadap kode-kode

program untuk memastikan kesalahan yang ditimbulkan karena

salah tulis atau kesalahan pemrograman.

2. Pengujian

Pengujian atau testing merupakan proses pengeksekusian

program untuk melakukan kesalahan-kesalahan yang terdapat

dalam sistem kemudian dilakukan pembenahan. Pengujian juga

dilakukan dengan memerhatikan konsep pengembangan.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan kegiatan melakukan pencatatan

terhadap setiap langkah pekerjaan dari awal pembuatan

program sampai akhir pembuatan program. Berdasarkan

pemakaiannya, dokumentasi dapat dibedakan menjadi 3 jenis,

yaitu dokumentasi untuk pemrogramer, dokumentasi untuk

operator, dan dokumentasi untuk pemakai (Mulyanto, 2009,

hal.265-269).

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 62: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

42

Universitas Indonesia

2.8 Teknologi Dalam Dunia Kesehatan

Dunia kesehatan sudah mulai mengalami kemajuan dengan adanya

peningkatan pelayanan kesehatan menggunakan teknologi. Kemajuan teknologi

tersebut dianggap sangat membantu dan mempermudah dalam menangani

hambatan dan juga sebagai pendukung dalam peningkatan kualitas pelayanan

kesehatan.

Telemedicine merupakan salah satu revolusi ilmu kedokteran. Dalam

prakteknya telemedicine menggunakan teknologi informasi untuk menghindari

hambatan-hambatan geografis, jarak, waktu dalam memberikan pelayanan

kesehatan. Salah satu aplikasi telemedicine yang telah diaplikasikan di Amerika

Serikat adalah idaho. Teknologi idaho ditujukan untuk memberikan pendidikan

kesehatan berkelanjutan pada dokter di pedesaan tanpa harus berpergian jauh. Hal

tersebut diberikan dalam bentuk videokonferensi interaktif dan berisikan evidence

based practice. Idaho ini menggunakan sumber videokonferensi yang

menghubungkan antar negara bagian. Sistem telemedicine ini memiliki

keuntungan berupa membantu pertukaran informasi tanpa perlu memikirkan

hambatan geografis, menurunkan biaya kesehatan karena akan lebih murah

berkomunikasi lewat jaringan daripada harus berpergian dari suatu tempat ke

tempat lain serta menghemat waktu (Ilyan, 2007, hal. 271)

Teknologi juga digunakan dalam hal pencatatan hasil pemeriksaan, seperti

halnya teknologi peresepan dokter komputerisasi. Amerika sudah mengalihkan

sistem peresepan dokter ke komputer. Menurut hasil studi jurnal online Health

Service Research (2007), rumah sakit yang melakukan peresepan ke komputer

menunjukkan penurunan kesalahan peresepan sebesar 66% (“Kesalahan

Pengobatan”). Kesalahan peresepan mencakup salah obat atau dosis tidak tepat

atau penggunaan obat di waktu yang salah atau tidak ada keterangan.

Kebanyakkan kesalahan-kesalahan tersebut menimbulkan efek yang tidak

diinginkan namun kesalahan tersebut tidak dapat terdeteksi. Dengan

menggunakan sistem komputerisasi mempermudah bagi bagian farmasi dan

menjaga keamanan pasien. Peresepan secara komputerisasi mempermudah bagian

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 63: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

43

Universitas Indonesia

farmasi dikarenakan bagian farmasi tidak perlu menguraikan tulisan dokter

(“Kesalahan Pengobatan”).

Teknologi lain yang membantu dalam dunia kesehatan adalah SIG (sistem

informasi geografis). Menurut De Mers (1997), SIG adalah suatu alat dengan

sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memeriksa,

mengintegrasi, memanipulasi, menganalisa dan menampilkan data yang

berhubungan dengan posisi permukaan bumi. SIG juga dapat digunakan untuk

menggambarkan besar masalah kesehatan dan identifikasi determinan kesehatan

yang spesifik sebagai masukan proses pengambilan keputusan, surveilans,

intervens kesehatan dan strategi pencegahan penyakit, serta untuk analisis

epidemiologi dan manajemen kesehatan masyarakat (Indriasih, 2008, hal. 99).

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 64: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

44

Universitas Indonesia

BAB III

KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Teori

Pemecahan masalah dilakukan untuk mengoreksi pelaksanaan, melakukan

pengambilan respon cepat, meminimalisasi dampak, konsekuensi dan

mengidentifikasi keputusan alternatif. Informasi dalam pemecahan masalah

dapat digunakan untuk analisis situasi, penilaian, pelaksanaan dan

pemantauan, perencanaan program, alternatif pemecahan masalah dan

penentuan prioritas. Pemecahan masalah tersebut dapat dilakukan dengan

pendekatan sistem, seperti berikut :

Gambar 3.1

Kerangka Teori

Kerangka teori di atas merupakan dasar untuk membangun sebuah

kerangka konsep untuk penelitian ini. Kerangka teori memiliki 5 komponen

yang diperlukan oleh pemecah masalah dalam mencarikan solusi. Lima

komponen itu adalah masalah, kendala, informasi, solusi alternatif, dan

standard. Masalah yang ada akan dianalisis oleh pemecah masalah yang

memperlihatkan kendala dan informasi yang dibandingkan dengan standard

Masalah

Pemecah Masalah

Solusi Alternatif

Standard

Kendala

Informasi

Solusi

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 65: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

45

Universitas Indonesia

yang ada. Dari komponen tersebut, pemecah masalah diberikan masukan

solusi alternatif. Sehingga langkah pendekatan sistem tersebut menghasilkan

solusi.

Kendala yang diperoleh dari proses yang berlangsung dalam pelayanan

kesehatan ibu dan manajemen informasi. Yang dilakukan melalui pendekatan

sistem berupa input, proses, dan output.

3.2 Kerangka Konsep

Gambar 3.2

Kerangka Konsep

Kendala • Pencatatan Data • Pengumpulan Data

• Pengolahan Data • Perhitungan Data

Masalah Kualitas informasi yang dihasilkan oleh

Puskesmas Sukmajaya Kota Depok Masih Rendah untuk Pengambilan Keputusan

yang evidence based

Model Alternatif Pemecahan

• Modifikasi software aplikasi

pencatatan dan

pelaporan pelayanan kesehatan

ibu berbasis spreadsheet dan database

• Penegakkan SOP pencatatan dan pengolahan data pelayanan kesehatan ibu, seperti jumlah petugas KIA,

penentuan kualitas petugas sesuai dengan

tanggung jawab.

Standard

• PWS KIA • Sistem Pencatatan dan

Pelaporan Kegiatan KIA di Puskesmas Sukmajaya

• Teori Evidence Based

• Penyajian informasi

Input

Proses

Output

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 66: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

46

Universitas Indonesia

Pada kerangka konsep yang dibangun, peneliti menggunakan kerangka

teori di atas dengan dilakukan simplifikasi. Simplifikasi dilakukan

dikarenakan ada beberapa komponen yang memiliki kesamaan. Seperti halnya

solusi dengan solusi alternatif. Peneliti hanya menjelaskan mengenai solusi

alternatif yang akan diberikan kepada instansi terkait, dimana solusi utama

akan ditetapkan oleh instansi tersebut. Simplifikasi juga dilakukan pada

komponen kendala. Hal tersebut dikarenakan komponen kendala memiliki

kesamaan dengan informasi yang akan dilaporkan oleh pemecah masalah,

yaitu berupa kendala/masalah yang akan dianalisis.

Pada kerangka konsep di atas dapat dilihat bahwa Puskesmas Sukmajaya

kota Depok memiliki masalah berupa sistem informasi pencatatan dan

pelaporan pelayanan kesehatan ibu. Hal tersebut adanya gap antara standard

dengan pelaksanaan di puskesmas dengan menganalisis kualitas informasi dan

manajemen data yang berlangsung di Puskesmas Sukmajaya Kota Depok.

Selanjutnya, peneliti menyimpulkan solusi alternatif.

3.3 Definisi Operasional

Tabel 3.1

Definisi Operasional Nama Komponen Definisi Operasional Cara Ukur Hasil Ukur Kualitas informasi pelayanan kesehatan ibu di Puskesmas Sukmajaya Kota Depok

Kualitas informasi dinilai dari keakuratan, tepat waktu dan relevansi.

Wawancara Gambaran kualitas informasi

Pencatatan Data

Proses pencatatan data pelayanan ke dalam form yang telah disediakan dicatat dengan lengkap, benar dan tidak mengalami duplikasi baik di

- Wawancara

- Observasi

Gambaran kegiatan pencatatan pelayanan kesehatan ibu

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 67: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

47

Universitas Indonesia

puskesmas maupun klinik, BPS ataupun posyandu.

Pengumpulan Data Proses pengumpulan data dari instansi kesehatan di wilayah kerja ke puskesmas sukmajaya secara tepat waktu dan tertib setiap bulannya

- Wawancara Gambaran pengumpulan data pelayanan kesehatan ibu ke puskesmas

Pengolahan Data Pengolahan data yang dilakukan secara bertahap yaitu verifikasi (lengkap dan benar), pembersihan data (benar dan tepat) dan pengkelompokkan data

- Wawancara Gambaran pengolahan data pelayanan kesehatan ibu

Perhitungan Data Perhitungan data dilakukan secara valid, reliabel, akurat, dan benar

- Wawancara

- Observasi

Gambaran perhitungan data pelayanan kesehatan ibu

Penyajian Informasi

Penyajian data yang telah diolah menghasilkan informasi

- Wawancara

- Observasi

Gambaran penyajian data pelayanan kesehatan ibu

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 68: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

48

Universitas Indonesia

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat

kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan wawancara untuk

mengetahui gambaran sistem pencatatan, pengolahan dan pelaporan program

pelayanan kesehatan ibu pada wilayah kerja Puskesmas Sukmajaya kota

Depok.

4.2 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian mulai dilakukan saat praktikum kesehatan masyarakat dari

Bulan Agustus 2010 di Puskesmas Sukmajaya kota Depok. Penentuan lokasi

penelitian berdasarkan adanya kesenjangan antara penetapan kualitas dengan

kenyataan yang ada. Hal ini terjadi dengan adanya penetapan puseksemas

yang berstandarisasi namun untuk sistem pelaporan masih manual, kualitas

dan pemanfaatan informasi belum berjalan secara optimal di Puskesmas

Sukmajaya kota Depok.

4.3 Unit Penelitian

Unit penelitian dalam penelitian ini adalah program pelayanan

kesehatan ibu di Puskesmas Sukmajaya kota Depok. Puskesmas Sukmajaya

dalam penelitian ini merupakan unit penelitian namun hasil dari penelitian ini

diharapakan dapat digeneralisir untuk seluruh puskesmas yang berada di kota

Depok yang berjumlah sebanyak 32. Adapun unit analisa yang berkaitan

dengan penelitian ini adalah kepala Puskesmas Sukmajaya, bidan koordinator

di Puskesmas Sukmajaya, bidan pelaksana pelayanan di Puskesmas

Sukamajaya, petugas SP3 di Puskesmas Sukmajaya, kader posyandu dan

klinik/rumah bersalin.

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 69: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

49

Universitas Indonesia

4.4 Sumber dan Metode Pengumpulan Data

Praktikum kesehatan masyarakat ini menggunakan 2 sumber data,

yaitu:

a. Sumber data primer, yaitu hasil wawancara dari pihak terkait

dengan pemberi pelayanan kesehatan ibu di wilayah kerja

Puskesmas Sukmajaya, hasil pengamatan mengenai sistem

informasi kesehatan ibu

b. Sumber data skunder, yaitu melalui telaah dokumen profil

Puskesmas Sukmajaya, buku KIA, register terkait pelayanan

kesehatan ibu, LB3 KIA dan dokumen terkait pelayanan kesehatan

ibu lainnya.

4.5 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar

pertanyaan yang digunakan dalam wawancara, daftar check list yang

digunakan dalam observasi dan dokumen profil Puskesmas Sukmajaya, buku

KIA, register KIA, register terkait pelayanan kesehatan ibu, LB3 terkait KIA

dan dokumen pelayanan kesehatan ibu lainnya yang digunakan dalam proses

telaah dokumen.

4.6 Informan Pengumpulan Data

Pada kegiatan wawancara ini, dilakukan penentuan subyek responden

tanpa melakukan sampling tetapi tetap didasarkan atas kesesuaian

(appropriatness) dan kecukupan (adequacy). Adapun informan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kepala Puskesmas Sukmajaya Kota Depok

2. Bidan Koordinator Puskesmas Sukmajaya Kota Depok

3. Staf poli KIA di Puskesmas Sukmajaya Kota Depok

4. Kader Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Sukmajaya Kota

Depok

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 70: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

50

Universitas Indonesia

5. Petugas KIA di BPS wilayah kerja Puskesmas Sukmajaya Kota

Depok seorang staf, kader posyandu, dan petugas KIA di klinik.

4.7 Langkah-Langkah Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem informasi yang akan digunakan pada sistem

informasi untuk pelayanan kesehatan ibu di Puskesmas Sukmajaya adalah

mengunakan metode SDLC (System Development Life Cycle). Adapun proses

atau prosedur yang harus diikuti dalam pengembangan sistem adalah

menganalisis, merancang, mengimplementasikan dan memelihara sistem

informasi (Mulyanto,2009,hal.243). Menurut Roger Pressman (2001),

tahapan-tahapan SDLC model klasik yang sering disebut dengan waterfall

(Kadir, 2002, hal.398) adalah sebagai berikut :

Gambar 4.1

SDLC Waterfall

4.7.1 Tahap Analisis Sistem

Untuk membangun atau mengembangkan sistem informasi

harus dilakukan penyelidikan dan analisis mengenai alasan timbulnya

ide atau gagasan untuk membangun dan mengembangkan sistem

informasi. Analisis sistem mencakup studi kelayakan dan analisis

kebutuhan.

4.7.1.1 Studi Kelayakan

Studi kelayakan digunakan untuk menentukan

kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan. Adapun penilaian

dari studi kelayakan adalah sebagai berikut :

Pengembangan

Sistem/Informasi

Analisis Desain Pengkodean Pengujian

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 71: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

51

Universitas Indonesia

1. Kelayakan Ekonomi (echonomical feasibility)

Pada tahapan ini akan dilakukan pengidentifikasian kemampuan

Puskesmas Sukmajaya dalam pengembangan sistem dilihat dari

dana yang tersedia atau faktor ekonomi.

2. Kelayakan Operasional (operational feasibility)

Pada tahapan ini akan dilakukan pengidentifikasian kemampuan

dari SDM dalam pemanfataan sistem yang akan dikembangkan.

Dengan cara pengidentifikasian kemampuan SDM dalam

pemanfataan aplikasi komputer berbasis spreadsheet dan database.

3. Kelayakan Teknik (technical feasibility)

Pada tahapan ini akan dilakukan pengidentifikasian ketersediaan

teknologi beserta aplikasi dan standar teknologi yang tersedia.

4.7.1.2 Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan ini diperlukan untuk menentukan

keluaran yang akan dihasilkan sistem, masukan yang diperlukan

sistem, lingkup proses yang akan digunakan untuk mengolah

masukan menjadi keluaran, volume data yang akan ditangani

sistem, jumlah pemakai dan kategori pemakai, serta kontrol

terhadap sistem.

Untuk melakukan analisis kebutuhan di Puskesmas

Sukmajaya maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Wawancara, melakukan wawancara secara langsung

dengan petugas kesehatan yang bertanggung jawab dan

bertindak dalam kegiatan pelayanan kesehatan untuk ibu.

2. Observasi, melakukan pengamatan secara langsung

terkait kegiatan pemberian pelayanan untuk kesehatan

ibu.

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 72: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

52

Universitas Indonesia

3. Telaah dokumen, menelaah sejumlah dokumen terkait

pencatatan dan pelaporan mengenai kegiatan pemberian

pelayanan untuk kesehatan ibu.

4.7.1.3 Analisis Peluang Pengembangan Sistem

Pada tahap ini dilakukan analisis antara sistem yang

berlangsung di puskesmas Sukmajaya dengansistem yang akan

dikembangkan. Maka akan dapat melihat peluang untuk dilakukan

pengembangan sistem.

4.7.2 Tahap Desain Sistem

Desain sistem dibagi menjadi dua subtahapan, yakni

perancangan konseptual dan pernacangan fisik. Modul merupakan

atribut tunggal dari perangkat lunak yang memungkinkan suatu masalah

yang besar dan rumit dapat diselesaikan dengan mudah. Untuk

menguraikan suatu sistem menjadi beberapa modul dikenal dengan

istilah perangkat pemodelan. Jenis-jenis perangkat pemodelan yang

akan digunakan dalam perancangan sistem informasi pencatatan dan

pelaporan pelayanan kesehatan ibu di Puskesmas Sukmajaya adalah

sebagai berikut :

1. Desain model, digambarkan melalui flowchart dan diagram arus

data (DAD).

2. Desain output, hasil dari proses data yang dimasukkan dalam

sistem dapat berupa hasil perhitungan indikator, laporan dan

sebagainya.

3. Desain input, desain tampilan dari form data yang akan diinput

dalam sistem.

4. Desain basis data, pengorganisasian sekumpulan data yang saling

terkait sehingga memudahkan aktifitas untuk memperoleh

informasi

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 73: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

53

Universitas Indonesia

BAB V

HASIL PENELITIAN

5.1 Gambaran Geografis

Puskesmas Sukmajaya berdiri sejak tahun 1981. Puskesmas Sukmajaya

memiliki wilayah kerja seluas sekitar 55,14 km² atau 27,53% dari luas Kota

Depok. Wilayah kerja Puskesmas Sukmajaya berbatasan dengan :

• Sebelah utara : Kelurahan Pondok Cina

• Sebelah selatan : Kelurahan Kalimulya, Cilodong, dan Sukmajaya

• Sebelah barat : Kelurahan Kemiri Muka dan Depok

• Sebelah timur : Kelurahan Abadijaya dan Baktijaya

Wilayah kerja Puskesmas Sukmajaya memiliki 2 kelurahan, yaitu kelurahan

Mekarjaya dan kelurahan Tirtajaya, dimana kelurahan terdekat berjarak 1 km dan

jarak terjauh 5 km. Adapun gambaran wilayah kerja setiap kelurahan dapat dilihat

dalam tabel berikut ini :

Tabel 5.1

Wilayah Kerja Puskesmas Sukmajaya

No Kelurahan Luas Wilayah (Km²)

Jumlah RW Jumlah Posyandu

1 Mekarjaya 26,60 31 28 2 Tirtajaya 28,54 8 9 Jumlah 55,14 39 37

Sumber : Data kelurahan Mekarjaya dan Tirtajaya

5.2 Gambaran Demografis

5.2.1 Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok

Umur

Berdasarkan data Kecamatan Sukmajaya, pada tahun 2009 penduduk

di wilayah kerja Puskesmas Sukmajaya berjumlah 52.858 jiwa. Mengalami

penurunan sekitar 0,35% dari tahun sebelumnya.

Jika diklasifikasikan menurut jenis kelamin, dari total 52.858 jiwa

penduduk di wilayah kerja Puskesmas Sukmajaya terdapat 25.400 jiwa atau

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 74: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

54

Universitas Indonesia

48,05% penduduk laki-laki dan 27.458 jiwa atau 51,95% penduduk

perempuan.

Tabel 5.2

Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur

Di Puskesmas Sukmajaya Tahun 2009

No Gol. Umur

Tahun 2009

L P Total

1 0-1 507 516 1.023

2 1-4 1.456 1.513 2.969

3 5-14 4484 4.599 9.093

4 15-44 13.228 14.323 27.551

5 45-64 4.624 5.221 9.845

6 >65 1.101 1.326 2.427

Jumlah 25.400 27.458 52.858

Sumber : Kota Depok dalam Angka 2007, 2008 dan 2009

Pada tahun 2009 jumlah penduduk berdasarkan struktur usia yang

paling dominan adalah kelompok usia 15-44 tahun sejumlah 27.551 atau

sebesar 52,12%. Diikuti oleh kelompok umur 45-64 sejumlah 9.845 jiwa atau

sebesar 18,62%. Selain itu juga terdapat 13.035 jiwa atau 24,66% penduduk

yang termasuk kelompok usia belum produktif secara ekonomi (0-14 tahun).

Untuk usia produktif (15-64) pada tahun 2009 adalah sebesar 37.396 jiwa

atau 70,75% dari total penduduk di wilayah Puskesmas Sukmajaya.

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 75: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

55

Universitas Indonesia

Tabel 5.3

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Per Kelurahan Di Puskesmas Sukmajaya Tahun 2009

Wilayah kerja Puskesmas Sukmajaya memiliki total penduduk laki-

laki sejumlah 25.400 penduduk (48,1%) dan jumlah penduduk perempuan

berjumlah 27.458 penduduk (51,9%). Sehingga dalam wilayah kerja

Puskesmas Sukmajaya jumlah penduduk perempuan lebih banyak

dibandingkan penduduk laki-laki.

5.2.2 Kepadatan Penduduk dan Pertumbuhan Penduduk

Tingkat kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kelurahan

Mekarjaya yaitu 1.718 jiwa/km² dan Kelurahan Tirtajaya yaitu 251 jiwa/km².

Kepadatan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Sukmajaya yaitu tiap

kilometer persegi rata-rata dihuni 959 jiwa.

Tabel 5.4

Kepadatan Penduduk Per Kelurahan Di Puskesmas Sukmajaya

Tahun 2009

No Kelurahan Luas Wilayah

(Km²) Jumlah

Penduduk Kepadatan

Penduduk /Km²

1 Mekarjaya 26,60 45.705 1.718

2 Tirtajaya 28,54 7,153 251

Puskesmas Sukmajaya 55,14 52.858 959

No Kelurahan

Jumlah

L P Jumlah

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Mekarjaya 21.720 47,5% 23.985 52,5% 45.705 100%

2 Tirtajaya 3.680 51,4% 3.473 48,6% 7.153 100%

Puskesmas Sukmajaya

25.400 48,1% 27.458 51,9% 52.858 100%

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 76: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

56

Universitas Indonesia

5.3 Data Umum Puskesmas Sukmajaya

5.3.1 Ketenagaan

Adapun ketenagaan di Puskesmas Sukmajaya tahun 2009 adalah

sebagai berikut :

Tabel 5.5

Keadaan Tenaga di Puskesmas Sukmajaya

Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2009 No Jenjang Pendidikan Jumlah %

1 Medis

- Dokter Umum 5 15,15

- Dokter Gigi 3 9,09

2 Keperawatan

D3 Keperawatan 1 3,03

D3 Kebidanan 5 15,15

D3 Kesehatan Gigi 1 3,03

SPK Perawat Kesehatan 5 15,15

D1 Kebidanan 2 6,06

SPRG 0 0

3 Kefarmasian

- Apoteker 0 0

- SMF/SAA 1 3,03

4 Kesehatan Masyarakat

S1 Kesehatan Masyarakat 2 6,06

D3 Sanitarian 0 0

D3 Gizi 0 0

D1 Sanitarian 0 0

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 77: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

57

Universitas Indonesia

D1 Gizi 0 0

5 Analis Kesehatan 1 3,03

6 Tenaga Non Kesehatan

- Sarjana Non Kesehatan 1 3,03

- SLTA 5 15,15

- SLTP 1 3,03

- SD Ke bawah 0 0

5.3.2 Struktur Organisasi

Gambar 5.1

Bagan Organisasi UPT Puskesmas Kecamatan Sukmajaya

Tahun 2010

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 78: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

58

Universitas Indonesia

5.3.3 Sarana dan Prasarana

Tabel 5.6

Keadaan Fasilitas Sarana dan Komunikasi

Puskesmas Sukmajaya Tahun 2009 No Nama Sarana Jumlah Satuan Keadaan I Gedung Puskesmas

Luas Tanah Luas Gedung Gedung “A” Gedung “B” Gedung “C”

2.000 1.214 560 418 236

m² m² m² m² m²

1 Lantai I A. Gedung “A”

a. Loket Pendaftaran b. BP. Umum c. BP. Gigi d. BP. Lansia e. Laboratorium f. Rontgen g. Ruang Tindakan h. Kamar Mandi

B. Gedung “B” a. BP. KIA/KB b. Ruang Bersalin c. Perawatan Kebidanan d. Dapur e. Kamar Mandi

C. Gedung “C” a. BP. Balita/MTBS b. Kamar Obat c. Gudang Obat d. Gudang Vaksin e. Mushola f. Klinik TB Paru g. Kamar Mandi

1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1

Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang

Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang

Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang

Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik

Baik Baik Baik Baik Baik

Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik

2 Lantai II

A. Gedung “A” a. Tata Usaha b. Klinik Sanitasi c. Klinik Gizi d. Ruang Kepala Puskesmas e. Aula Puskesmas f. Dapur g. Kamar Mandi

1 1 1 1 1 1 2

Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang

Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 79: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

59

Universitas Indonesia

B. Gedung “B” a. Perawatan Gizi Buruk b. Tempat Bermain c. Ruang Dokter d. Ruang Perawat e. Dapur TFC f. Kamar Mandi

C. Gedung “C” a. Klinik Jiwa b. Gudang c. Sekretariat Satgas Siaga d. Kamar Mandi

1 1 1 1 1 2 1 1 1 2

Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang

Ruang Ruang Ruang Ruang

Baik Baik Baik Baik Baik Baik

Baik Baik Baik Baik

II Sarana 1 Sarana Periksa

a. Bed Periksa b. Tensi Meter c. Stetoskop d. Senter e. Bath Room Scale f. Baby Scale g. Microtoice h. Thermometer

5 7 7 5 6 2 2 8

Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah

Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik

2 Sarana BP.Gigi a. Dental Unit b. Rontgent Gigi

2 1

Unit Unit

Baik

Rusak 3 Sarana BP. KIA/KB

a. Bidan Kit b. IUD Kit c. APN Kit d. Vacum Kit e. Implan Set f. Dopler g. Ambu Bag Dewasa h. Mini Lap

1 2 1 2 2 2 1 1

Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit

Baik Baik Baik Baik Baik

1 Baik, 1 Rusak Baik Baik

4 Sarana Klinik Sanitasi a. Sanitarian Kit b. Syringe-needle Electricat Destroyer c. Maket Rumah Sehat d. Mesin Fogging e. Mist Blower

1 1 1 3 1

Unit Unit

Unit Unit Unit

Baik Baik

2 Baik, 1 Rusak

Baik Baik

5 Sarana Klinik Gizi a. Food Model b. Microtoice c. Bathroom scale d. Dacin e. Pengukur Panjang Badan

1 3 1 1 2

Set

Buah Buah Buah Buah

Baik Baik Baik Baik Baik

6 Sarana Imunisasi

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 80: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

60

Universitas Indonesia

a. Cold Chain b. Freezer c. Sterilisator

2 1 1

Unit Unit Unit

Baik Rusak Baik

7 Sarana Kamar Obat a. Mortir b. Blender Obat c. Pres Puyer Set

2 2 1

Set

Unit Set

Baik Baik Baik

8 Sarana UKS/UKGS a. UKS Kit

1

Unit

Baik

9 Sarana Tata Usaha a. Komputer b. Printer c. Mesin Tik d. OHP

6 5 1 1

Unit Unit Buah Unit

Baik Baik Baik

Rusak 10 Sarana Transportasi

a. Mobil Pusling b. Ambulans Siaga c. Motor

2 1 2

Unit Unit Unit

Baik Baik Baik

11 Sarana Komunikasi a. Telephone b. Sound System

1 4

Unit Unit

Baik Baik

12 Sarana Kebersihan dan Penunjang a. Kulkas b. AC c. Kipas Angin d. Sapu e. Alat Pengepel f. Jam Dinding g. Tempat Sampah

2 6 8

10 10 10 20

Unit Unit Buah Buah Buah Buah Buah

Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik

13 Sarana Rumah Dinas a. Rumah Dinas Kepala Puskesmas

1

Unit

Baik

5.3.4 Program Kesehatan Ibu di Puskesmas Sukmajaya

Puskesmas Sukmajaya memiliki beberapa program yang berkaitan

dengan pelayanan kesehatan ibu baik di dalam dan luar gedung, antara lain :

a. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil

1. Kunjungan ibu hamil pertama (K1) akses

2. Kunjungan ibu hamil pertama (K1) murni

3. Kunjungan ibu hamil keempat (K4)

4. Pemberian tablet Fe

5. Penanganan Obstetri

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 81: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

61

Universitas Indonesia

6. Pemberian buku KIA

7. Pemberian stiker P4K

8. Audit maternal dan perinatal (AMP) Sosial

9. Pelacakan kasus

b. Pelayanan Persalinan

1. Jamkersal (Jaminan Kesehatan Persalinan)

2. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

c. Pelayanan Ibu Nifas

1. Kunjungan ibu nifas

d. Pelayanan KB

1. Pelayanan KB suntik

2. Pelayanan KB implant

3. Pelayanan KB IUD

4. Pelayanan KB pil

5. Pelayanan KB kondom

6. Safari KB

e. Pelayanan Imunisasi

f. KP-ASI

g. Pencatatan dan pelaporan

h. Pelatihan Kader

i. Penyuluhan

j. Kemitraan dukun-bidan

k. Verifikasi kematian ibu dan bayi

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 82: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

62

Universitas Indonesia

5.3.4.1 Cakupan Program Pelayanan Kesehatan Ibu

1. Kunjungan Ibu Hamil

Kunjungan ibu hamil yang dilaporkan oleh Puskesmas Sukmajaya

adalah K1 dan K4. Kunjungan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas

Sukmajaya meningkat. Pada tahun 2007, K1 sebesar 86,32% dan K4

sebesar 81,92%, di tahun 2008, K1 sebesar 99% dan K4 sebesar

90,67% dan pada tahun 2009 jumlah K1 sebesar 104,82% dan K4

sebesar 93,84%.

Pada kegiatan kunjungan ibu terdapat beberapa tindakan yang

dicatat cakupannya, seperti :

a. Pemberian zat besi

Tabel 5.7

Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet Fe1, Fe3

Menurut Kelurahan Puskesmas Sukmajaya

Tahun 2009

No Kelurahan Puskesmas Jumlah

Ibu Hamil

Fe1 Fe3

Jumlah % Jumlah % 1 Mekarjaya Sukmajaya 2.098 2.219 105,79 2.005 95,57 2 Tirtajaya 371 304 81,82 274 73,86 Jumlah 2.469 2.523 102,19 2.279 92,30

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 83: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

63

Universitas Indonesia

Pemberian zat besi pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas

Sukmajaya pada tahun 2009 sudah baik. Ini dapat dilihat dari cakupan

pemberian Fe1 dan Fe3 di tahun 2009 seperti tabel di atas. Jumlah

pemberian tablet Fe1 di wilayah kerja Puskesmas Sukmajaya adalah

sebesar 102,19% dan pemberian tablet Fe3 sebesar 92,30%.

b. Pemberian Imunisasi TT Pada WUS

Tabel 5.8

Jumlah Wanita Usia Subur Dengan Status Imunisasi TT

Menurut Kelurahan Puskesmas Sukmajaya

Tahun 2009

No Kelurahan WUS TT1 TT2 TT3 TT4 TT5

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % 1 Mekarjaya 2.069 90 4,35 188 9,09 - 0 - - - -

Jumlah (Kab/Kota) 2.069 90 4,35 188 9,09 - 0 - - - -

Pemberian imunisasi TT berlangsung sebanyak lima kali. Pada

tabel di atas terlihat bahwa wanita usia subur hanya mendapatkan TT

sebanyak 2 kali. Pada TT1, besarnya cakupan WUS yang diberikan

imunisasi sebesar 4,35%, sedangkan TT2 cakupannya mencapai

9,09%.

2. Penolong Persalinan

Adapun cakupan penolong persalinan di Puskesmas Sukmajaya

oleh tenaga kesehatan dari tahun 2007-2009 adalah sebagai berikut :

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 84: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

64

Universitas Indonesia

Jumlah persalinan ditolong oleh tanga kesehatan pada tahun 2007

sebanyak 101,23%, tahun 2008 sebanyak 100% dan tahun 2009

sebanyak 88,25%. Adapun jumlah ibu yang bersalin dan ditolong

tenaga kesehatan di tahun 2009 adalah sebagai berikut:

Tabel 5.9

Jumlah Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan

Puskesmas Sukmajaya

Tahun 2009

No Kelurahan Jumlah Bersalin

Ditolong Nakes

% Dukun

Dan Lain-lain

%

1 Mekarjaya 2.003 1.810 90,36 - - 2 Tirtajaya 354 270 76,27 - -

Jumlah 2.357 2.080 88.25 - -

Cakupan dari persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan di

wilayah Puskesmas Sukmajaya adalah sebesar 88,25%. Angka

cakupan tersebut berasal dari rata-rata dua kelurahan yang

menunjukkan bahwa cakupan persalinan oleh nakes di kelurahan

Mekarjaya sebesar 90,36% sedangkan di Tirtajaya sebesar 76,27%.

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 85: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

65

Universitas Indonesia

3. Pelayanan KB Berkualitas

Pada tahun 2007, jumlah cakupan peserta KB baru sebesar 17,37%

dan peserta KB aktif sebesar 75,01% . Ditahun 2008 jumlah cakupan

peserta KB baru sebesar 19,42% dan peserta KB aktif sebesar 80,48%

sedangkan tahun 2009 cakupan peserta KB baru sebesar 19,32% dan

peserta KB aktif sebesar 70,90%.

Peserta KB aktif kebanyakkan menggunakan IUD sebanyak 55%

untuk KB dalam bentuk MJKP dan suntik sebanyak 74,15% untuk

KB dalam bentuk non-MJKP. Peserta KB baru kebanyakkan

menggunakan IUD sebanyak 17,046% untuk KB dalam bentuk MJKP

dan suntik sebanyak 106,56% untuk KB dalam bentuk non-MJKP.

5.4 Analisis Sistem Informasi Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan

Kesehatan Ibu di Puskesmas Sukmajaya Kota Depok

5.4.1 Studi Kelayakan

Tiga aspek yang diuji distudi kelayakan adalah kelayakan ekonomi,

kelayakan operasional, dan kelayakan teknik. Adapun ketiga aspek tersebut

dapat dijelaskan seperti di bawah ini:

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 86: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

66

Universitas Indonesia

1. Kelayakan Ekonomi

Dilihat dari aspek ekonomi berdasarkan hasil telaah dokumen

perencanaan program Puskesmas Sukmajaya tahun 2010,

pengembangan untuk sistem informasi pencatatan dan pelaporan

pelayanan kesehatan ibu sudah cukup layak dengan terincinya dana

pengajuan komputerisasi kegiatan puskesmas tahun 2011 sebesar Rp

200.000.000.

2. Kelayakan Operasional

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala Puskesmas

Sukmajaya dan hasil observasi, sistem cukup layak dikembangkan

dikarenakan sebagian dari bidan di poli KIA sudah dapat

mengoperasikan sistem komputer berbasis spreadsheet.

“…Untuk SDM nya sendiri sudah beberapa yang sudah cakap

komputer. Untuk pelatihan komputer nya sendiri ada tapi tidak rutin”

3. Kelayakan Teknik

Berdasarkan hasil observasi dan telaah dokumen perencanaan

program, dari segi kelayakan teknis, pengembangan sistem informasi

pencatatan dan pelaporan pelayanan kesehatan ibu cukup memadai.

Hal tersebut ditandai dengan adanya 6 komputer yang memadai dan

dalam kondisi yang baik. Walaupun komputer belum secara khusus

tersedia di poli KIA.

5.4.2 Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan sistem dimaksudkan untuk menghasilkan

kebutuhan spesifik sistem. Kebutuhan spesifik sistem adalah spesifikasi

mengenai hal-hal yang akan dilakukan oleh sistem ketika diimplementasikan

(Mulyanto, 2009, hal.256). Berikut ini pencatatan dan pelaporan kegiatan

pelayanan kesehatan ibu di Puskesmas Sukmajaya Kota Depok :

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 87: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

67

Universitas Indonesia

Tabel 5.10

SOP Pencatatan dan Pelaporan

Kegiatan Pelayanan Kesehatan Ibu

di Puskesmas Sukmajaya Kota Depok

Kegiatan pencatatan pelayanan kesehatan ibu di wilayah kerja Puskesmas

Sukmajaya kota Depok dilakukan di posyandu, klinik, bidan praktek swasta dan

Puskesmas Sukmajaya. Posyandu melakukan pendataan jumlah ibu hamil di

wilayahnya dan ibu hamil yang berkunjung ke posyandu saat ada pelayanan.

Pemeriksaan pada ibu hamil di posyandu dicatat pada kartu ibu lalu direkap ke

form pelaporan dari puskesmas dan langsung dilaporkan ke puskesmas. Klinik

dan bidan praktek swasta melakukan pencatatan dari ibu hamil yang berkunjung

untuk mendapatkan pelayanan. Pemeriksaan pada ibu hamil di klinik dan bidan

Input

Proses Output

Dinas Kesehatan

Posyandu Klinik/BPS Puskesmas

Mulai Mulai Mulai

Kegiatan pelayanan kesehatan ibu

pencatatan di kartu ibu dan buku KIA

merekap data pelayanan kesehatan ibu

Kegiatan pelayanan kesehatan ibu

pencatatan rekam medis

merekap data pelayanan kesehatan ibu

kegiatan pelayanan kesehatan ibu

Pencatatan di kartu ibu,kartu status dan buku KIA

Rekap data pelayanan dari puskesmas dan instansi kesehatan lain ke register

data lengkap, benar dan valid?

Pengkelompokkan

Perhitungan cakupan

LB3 danLaporan PWS KIA

Pemindahan pencatatan dari kartu status, kartu ibu ke buku harian

Pendataan ibu hamil di wilayahnyaPenganalisisan LB3

Mulai

Selesai

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 88: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

68

Universitas Indonesia

praktek swasta dicatat pada rekam medis lalu direkap pada form dari puskesmas

dan dilaporkan ke puskesmas. Puskesmas juga melakukan kegiatan pelayanan

kesehatan ibu dan melakukan pencatatan di kartu ibu, kartu status dan buku KIA.

Hasil dari pencatatan pelayanan kesehatan ibu dari kartu status dan kartu ibu di

Puskesmas Sukmajaya dipindahkan ke buku harian KIA.

Pelaporan dari posyandu, klinik atau bidan praktek swasta dan pencatatan

harian dari pelayanan kesehatan ibu di puskesmas direkap oleh bidan koordinator

atau penanggungjawab program KIA Puskesmas Sukmajaya ke register. Saat

proses rekap data, bidan koordinator melihat kelengkapan, kebenaran dan

kevalidan data. Bila ada data yang kurang lengkap, benar dan valid maka

dilakukan verifikasi ke posyandu dan klinik/bidan praktek swasta baik didatangi

secara langsung atau melalui komunikasi ditelepon. Namun dari laporan

klinik/BPS terkadang sulit membedakan pasien dalam dan luar wilayah. Selain

itu, masih banyak posyandu dan klinik/BPS yang tidak melaporkan laporan yang

dibutuhkan oleh puskesmas. Namun hal tersebut masih sulit diatasi oleh pihak

puskesmas sehingga pihak puskesmas hanya mengolah data dari laporan yang

masuk saja. Selanjutnya, akan dihitung cakupan dari setiap indikator.

Hasil dari rekapan dan perhitungan tersebut berupa LB3 dan laporan PWS

KIA. Data LB3 terkait kesehatan ibu dilaporkan ke dinas kesehatan kota setiap

bulan pada tanggal 5. Dari hasil wawancara, Dinas Kesehatan Kota Depok masih

memberikan feedback kepada bidan koordinator KIA mengenai LB3 terkait

pelayanan kesehatan ibu yang masih kurang lengkap dan salah.

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 89: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

69

Universitas Indonesia

Gambar 5.5

Diagram Konteks Sistem Pencatatan dan Pelaporan

Pelayanan Kesehatan Ibu di Puskesmas Sukmajaya Kota Depok

Gambar di atas adalah diagram konteks dari sistem informasi pencatatan dan

pelaporan pelayanan kesehatan ibu di Puskesmas Sukmajaya Kota Depok.

Diagram konteks terdiri dari entitas sumber yaitu klinik/BPS mengirimkan form

laporan bulanan dan data individu ibu yang berkunjung, posyandu mengirimkan

form laporan bulanan, bidan puskesmas memasukkan data dari buku harian,

kohort ibu hamil dan bersalin, serta register ibu hamil dan bersalin ke sistem dan

feedback atas laporan dari klinik/BPS dan posyandu, dan dinas kesehatan

mengirimkan feedback bila ada kesalahan dan ketidaklengkapan LB3. Sedangkan,

entitas tujuan yaitu klinik/BPS dan posyandu menerima feedback bila ada

kesalahan dan ketidaklengkapan data, bidan puskesmas menerima laporan PWS

KIA dan LB3 dari sistem dan feedback kesalahan dan ketidaklengkapan data ,

kepala puskesmas dan dinas kesehatan menerima LB3.

5.4.2.1 Input Sistem Informasi Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan

Kesehatan Ibu di Puskesmas Sukmajaya Kota Depok

Hasil wawancara dengan penanggungjawab program KIA dan

salah satu bidan menyatakan bahwa data yang dicatat dalam pelayanan

SistemInformasi Pencatatan dan

Pelaporan Pelayanan

Kesehatan Ibu di Puskesmas Sukmajaya Kota Depok

• Laporan Klinik, BPS dan Posyandu • LB 3 dan Laporan PWS KIA • Feedback

• Buku Harian Pencatatan Kunjungan Ibu Hamil dan bersalin

• Kohort Ibu Hamil dan bersalin • Register ibu hamil dan bersalin • Feedback

Dinas Kesehatan Kota Depok

Bidan Puskesmas

Feedback

• LB3 KIA

Kepala Puskesmas

• LB3 KIA

• Form Pelaporan Dinas Kesehatan • Data individu ibu yang

berkunjung

• Form Pelaporan

Klinik/BPS

Posyandu

• Feedback

• Feedback

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 90: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

70

Universitas Indonesia

kesehatan ibu di puskesmas berasal dari catatan rekam medis dikartu

status. Namun penggunaan kartu status sebagai acuan pencatatan

pelayanan kesehatan ibu masih dapat menghasilkan duplikasi data. Hal

tersebut dikarenakan adanya nomor rekam medis yang berbeda dengan

identitas dan nama seseorang yang sama (double record). Ini dapat terjadi

dalam 1 hari, rata-rata 10 orang dari 168 kunjungan dengan tujuan poli

yang berbeda.

“...Untuk pasien yang datang ke puskesmas merekap datanya dari

rekam medis…” (Informan 2)

“…Biasanya kalau dari loket kan membawa kartu status, nanti

dicatat tergantung anak atau ibu, dipindahkan ke buku bantu sesuai yang

diperlukan…” (Informan 3)

Data pelayanan kesehatan ibu dari posyandu dan klinik/BPS juga

dapat mengalami double record dikarenakan data yang diberikan ke

puskesmas adalah dalam bentuk angka saja.

“…data yang kita pakai untuk melaporkan kegiatan KIA per bulan

dari pasien yang datang ke puskesmas kemudian dari posyandu dan dari

pelayanan swasta (RB, BPS, dokter 24 jam) namun data yang kita

dapatkan dalam bentuk angka saja…” (Informan 2)

Mekanisme pengumpulan data dari posyandu dan klinik/BPS

dilakukan pada akhir bulan sedangkan jadwal pengumpulan laporan dari

puskesmas ke dinas kesehatan paling lambat tanggal 5 pada setiap

bulannya. Padahal penanggung jawab program KIA harus melakukan

verifikasi terhadap kesalahan atau ketidaklengkapan dari data yang

dilaporkan.

“Pada akhir bulan yah harusnya tanggal 30.” (Informan 2)

“Laporan dilaporkan terakhir dari puskesmas ke dinas pada

tanggal 5.” (Informan 2)

Sehingga laporan puskesmas ke dinas kesehatan terkadang juga

masih banyak yang harus diperbaiki karena ketidaklengkapannya laporan.

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 91: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

71

Universitas Indonesia

“Masih sulit untuk mengurangi ketidaklengkapan laporan dari poli

KIA. Terkadang saat laporan SP3 dilaporkan ke dinas kesehatan masih

ada bagian dari kesehatan ibu yang kosong. Sehingga dinas kesehatan

perlu menanyakan kembali ke penanggung jawab KIA..” (Informan 4)

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa masalah dari input sistem

informasi pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan kesehatan di

Puskesmas Sukmajaya adalah masih adanya duplikasi data dikarenakan

satu orang memiliki nomor rekam medis yang berbeda selain itu laporan

yang diberikan posyandu dan klinik/BPS hanya berupa angka saja.

Penerimaan laporan dari posyandu dan klinik/BPS yang mendekati jadwal

pengumpulan waktu ke dinas kesehatan padahal laporan membutuhkan

waktu untuk verifikasi. Hal tersebut menjadi masalah dikarenakan dinas

kesehatan masih melihat ketidaklengkapan dari laporan Puskesmas

Sukmajaya.

5.4.2.2 Proses Sistem Informasi Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan

Kesehatan Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Sukmajaya Kota

Depok

Petugas pelayanan kesehatan ibu di Puskesmas Sukmajaya aktif

melakukan kegiatan verifikasi laporan yang dilaporkan oleh posyandu dan

klinik/BPS. Verifikasi ditujukan pada laporan yang salah atau tidak

lengkap.

“…Paling verifikasi menanyakan “mba, ini apa benar jumlahnya

sekian” via telepon atau sms.” (Informan 2)

“...Setiap bulan datang ke wilayah sana (Tirtajaya) minta data…”

(Informan 3)

Dalam setiap bulan rata-rata 3-4 orang BPS mendapat umpan balik

mengenai laporan yang dilaporkannya. Begitu juga posyandu dilakukan

verifikasi mengenai kelengkapan dan kebenaran data. Namun terdapat

posyandu dan klinik/BPS yang tidak aktif dalam kegiatan pelaporan ke

puskesmas.

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 92: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

72

Universitas Indonesia

“Karena disini jumlah BPS tidak terlalu banyak juga yang

mengirimkan laporan paling juga 3-4 orang…” (Informan 2)

“…Puskesmas Sukmajaya ada 10 BPS tapi ada juga yang sudah

tidak aktif/praktek, yang aktif sekitar 7 BPS dan yang aktif membuat

laporan ada 4 dan kadang-kadang 5…” (Informan 2)

“...Daerah elite ga memiliki posyandu seperti pesona dan griya.

RW yang tidak ada posyandunya ada mulai dari 23, 25, 26, 27, 28, 29 dan

31. Ada 7 RW yang tidak memiliki posyandu. Ya sudah tidak meminta

laporan ke RW yang tidak ada posyandu.” (Informan 2)

Umpan balik yang dilakukan oleh puskesmas juga dirasakan oleh

posyandu dan klinik/BPS terkait. Hal tersebut diutarakan oleh petugas

posyandu dan klinik/BPS, mereka mengatakan bahwa puskesmas sering

memberitahukan bila ada kesalahan atau ketidaklengkapan data.

“…Tapi terkadang akhir bulan juga dibicarakannya lagi kalau

ada kekurangan/kesalahan dalam pencatatan pada saat atau sebelum

kegiatan lokmin.” (Informan 5)

“…misalkan kalau disana dibilang ada yang kurang, dikasih tau

dan biasanya di puskesmasnya memberikan form lagi…” (Informan 6)

Selain itu, petugas pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan

kesehatan ibu di Puskesmas Sukmajaya harus lebih menegaskan dalam

kegiatan penentuan pasien dalam dan luar wilayah di klinik/BPS. Hal ini

dikarenakan laporan yang dilaporkan oleh klinik/BPS belum valid dalam

penentuan pasien dalam dan luar wilayah.

“…kalau dari BPS ga ada ketentuan membedakan luar wilayah

dan dalam wilayah. Pokoknya semua pasien yang dilayani oleh BPS

tersebut atau RB tersebut dilaporkan ke puskesmas…” (Informan 2)

“…Yang jadi masalah itu data dari BPS atau praktek swasta ga

jelas ya kan disitu. Kalau ada alamat bisa diketahui dalam atau luar

wilayah namun yang dari BPS tidak memilah-milah lagi dalam atau luar

wilayah…” (Informan 3)

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 93: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

73

Universitas Indonesia

Laporan yang diberikan ke kepala puskesmas dan dinas kesehatan

masih dalam bentuk angka dan belum dianalisis. Proses pembuatan

analisis setelah proses pembuatan LB3 atau saat akan diadakan lomba,

namun hal itu membutuhkan waktu yang cukup lama.

“…Harusnya penyajian informasi yang sudah selesai dalam

bentuk angka dan grafik. Namun selesaikan angkanya dulu baru

grafiknya.” (Informan 2)

Hasil wawancara menunjukkan bahwa dalam proses pencatatan

dan pelaporan kegiatan pelayanan kesehatan ibu masih membutuhkan

waktu dalam proses analisis dan penampilan data untuk pengambilan

keputusan dengan cepat, dalam verifikasi data dan penegasan dalam

penentuan pasien dalam dan luar wilayah.

5.4.2.3 Output Sistem Informasi Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan

Kesehatan Ibu di Puskesmas Sukmajaya Kota Depok

Proses pelaporan yang dilakukan petugas KIA dalam melaporkan

data ke kepala puskesmas dan dinas kesehatan masih dalam bentuk angka.

Belum ada penyajian yang langsung dapat dianalisis untuk pengambilan

keputusan dengan cepat. Sehingga sulit untuk mencapai intervensi yang

tepat sasaran.

“…Kebanyakkan data disampaikan dalam bentuk angka...”

(Informan 1)

Selain itu, harus adanya penekanan untuk tetap memberikan data

yang real dalam setiap pencatatan dan pelaporan. Hal ini dimaksudkan

agar hasil yang diperoleh benar-benar menyampaikan informasi yang ada

di lingkungan masyarakat.

“…menekankan kita pendataan apa adanya, jangan

dimanipulasi…” (Informan 1)

“…Biasanya kan kita tau ya kadang ada staf yang agak nakal.

Biasanya ada beberapa bagian yang nembak. Tapi saya tetap menekankan

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 94: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

74

Universitas Indonesia

untuk menyampaikan data yang real. Itu penting bagi evaluasi…”

(Informan 1)

5.4.2.4 Simpulan Masalah Sistem Informasi Pencatatan dan

Pelaporan Pelayanan Kesehatan Ibu di Puskesmas Sukmajaya

Kota Depok

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan maka

dapat disimpulkan bahwa terdapat masalah di Puskesmas Sukmajaya Kota

Depok. Adapun masalah di Puskesmas Sukmajaya adalah sebagai berikut :

Tabel 5.11

Simpulan Masalah Sistem Informasi Pencatatan dan

Pelaporan Pelayanan Kesehatan Ibu di Puskesmas Sukmajaya Kegiatan Input Proses Output

Luar Gedung

• Pada wilayah RW tertentu, sulit untuk mendapatkan data ibu hamil, nifas dan bersalin

• Pasien yang berkunjung ke klinik/BPS terkadang mencantumkan alamat yang dekat dengan klinik/BPS walaupun pasien berdomisili di luar wilayah

• Klinik/BPS memiliki banyak laporan yang harus dilaporkan selain ke puskesmas sehingga tak jarang ada klinik/BPS yang tidak aktif dalam pencatatan dan pelaporan

• Beberapa laporan pelayanan ada yang diberikan dalam bentuk angka saja

• Laporan ke puskesmas dikumpulkan mendekati akhir bulan

Dalam Gedung

• Adanya duplikasi data dikarenakan adanya pasien yang memiliki lebih dari 1 nomor rekam medis

• Verifikasi data dari posyandu dan klinik/BPS mengenai kesalahan atau ketidaklengakapan data

• Masih ada posyandu dan klinik/BPS yang

• Membutuhkan penambahan waktu dalam analisis laporan

• Kesulitan membedakan pasien dalam dan luar wilayah dari laporan klinik/BPS

• Penyajian yang disampaikan masih dalam bentuk laporan, belum dalam bentuk informasi yang dapat memudahkan dalam pengambilan keputusan dan membandingkan trend cakupan dari setiap periode

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 95: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

75

Universitas Indonesia

tidak melaporkan laporan bulanan ke puskesmas

5.4.3 Analisis Peluang Pengembangan Sistem

Analisis peluang pengembangan sistem pencatatan dan pelaporan

pelayanan kesehatan ibu dilihat dari 4 unsur, yaitu sumber daya manusia,

sarana, dana dan manjemen. Peluang pengembangan dari unsur sumber daya

manusia dilihat dari jumlah dan kualifikasi dari SDM itu sendiri. Bila dilihat

dari unsur jumlah SDM, Puskesmas Sukmajaya sudah cukup memadai

namun perlu adanya penetapan tanggung jawab akan kegiatan pencatatan dan

pelaporan. Pembagian tanggung jawab itu sendiri sebaiknya tidak hanya

dipegang oleh 1 orang saja. Hal itu dikarenakan beban kerja dari seorang

bidan pun sudah cukup berat dan dikhawatirkan bila hanya satu orang yang

bertanggungjawab maka tidak ada yang memback up pekerjaan bila 1 orang

tersebut berhalangan. Sehingga harus adanya penetapan wakil yang

bertanggungjawab. Selain itu dari unsur SDM dibutuhkan kualifikasi SDM

yang memadai untuk mengimplementasikan sistem yang akan dikembangkan

yang berbasis komputer. Dalam hal ini kualifikasi yang dibutuhkan adalah

seseorang yang memiliki kemampuan mengolah data di sistem komputer

yang berbasis spreadsheet. Puskesmas Sukmajaya dari segi SDM dikatakan

berpeluang dikarenakan ada beberapa bidan yang memang sudah paham akan

penggunaan aplikasi berbasis spreadsheet namun masih perlu adanya

pelatihan aplikasi pengolahan data dan penyajian data melalui aplikasi

berbasis spreadsheet.

Peluang pengembangan dilihat dari unsur sarana yang ada di

Puskesmas Sukmajaya cukup berpeluang dikarenakan puskesmas memiiki 6

komputer. Namun agar lebih berjalan sistem yang akan dikembangkan

dibutuhkan 1 unit komputer yang hanya digunakan dan ditempatkan khusus

di poli KIA. Bila dilihat dari segi dana, Puskesmas Sukmajaya belum

melakukan penganggaran untuk sistem pencatatan dan pelaporan yang

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 96: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

76

Universitas Indonesia

berbasis komputer. Maka pengembangan sistem akan berpeluang bila adanya

dana untuk perawatan komputer secara rutin semisalnya 1 tahun sekali.

Dari unsur manajemen yang dilihat dari segi legal aspek, pelayanan

kesehatan ibu sudah memiliki modul PWS KIA namun untuk pengembangan

sistem yang baru maka diperlukan tambahan petunjuk teknis pemanfaatan

sistem informasi berbasis komputer. Selain itu dilihat dari segi komitmen,

Puskesmas Sukmajaya belum cukup berpeluang. Segi komitmen yang ada

sebaiknya bukan hanya niat dari beberapa petugas saja, komitmen yang

diperlukan adalah berupa komitmen yang dapat mendesak petugas untuk

bertanggungjawab seperti adanya penganggaran dana intensif untuk petugas

yang mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data menjadi informasi

mnggunakan sistem yang dikembangkan. Sehingga bila hal tersebut tidak

dilakukan, anggaran akan intensif itu tidak akan keluar, sama halnya dengan

pemberian punishment dan reward.

Adapun simpulan mengenai analisis peluang pengembangan sistem

pencatatan dan pelaporan pelayanan kesehatan ibu di Puskesmas Sukmajaya

bila dilihat dari sumber daya yang ada dengan kebutuhan yang diinginkan

adalah sebagai berikut :

Tabel 5.12

Analisis Peluang Pengembangan Sistem Pencatatan dan

Pelaporan Pelayanan Kesehatan Ibu

di Puskesmas Sukmajaya No Unsur Sistem Yang Ada Kebutuhan Yang Baru Peluang Pengembangan 1 SDM

- Jumlah - Kualifikasi

Staf pelayanan kesehatan ibu ada 9 bidan dengan 1 orang yang bertanggungjawab dalam proses pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan kesehatan ibu. Petugas belum optimal

Untuk pencatatan dan pelaporan dibutuhkan minimal 1 orang yang bertanggungjawab dan 1 orang yang mem back up tanggung jawabnya. Memiliki kemampuan dalam mengopersikan sistem komputer

Puskesmas Sukmajaya cukup berpeluang melakukan sistem yang akan dikembangkan namun sistem pencatatan dan pelaporan pelayanan kesehatan ibu akan berjalan dengan baik bila kebutuhan yang baru dilaksanakan. Adapun peluang pengembangan akan sistem

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 97: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

77

Universitas Indonesia

dalam pengoperasian komputer

pengolah data berbasis spreadsheet dan database.

yang baru bila diikutsertakan pula dengan pelatihan petugas Poli KIA mengenai aplikasi komputer pengolah data berbasis spreadsheet, penambahan dana pelatihan, dana maintenance, serta pengenalan sistem yang baru dan peningkatan motivasi agar petugas dapat dengan mudah mengimplemenatsikan.

2 Sarana - Jumlah

Terdapat 6 komputer dengan spesifikasi standar

Minimal memiliki 1 komputer dengan spesifikasi standar yang diletakkan dan digunakan khusus untuk kepentingan poli KIA.

3 Dana - Jenis

Dana pengumpulan data, pengadaan alat tulis dan kertas

Perawatan komputer yang dilakukan rutin setahun sekali

4 Manajemen - Legal Aspek

- Komitmen

Modul PWS KIA Pelaksanaan pencatatan dan pelaporan pelayanan kesehatan ibu yang dilakukan tiap bulan. Selain itu adanya percontohan sistem informasi berbasis komputer di puskesmas lain yang dapat dijadikan contoh.

Petunjuk teknis dalam pemanfaatan sistem informasi berbasis komputer sebagai pengolah data di spreadsheet dan database Adanya komitmen dalam bentuk penganggaran untuk pemberian intensif kepada petugas yang melakukan verifikasi data dan mengolah data hingga menjadi informasi yang dapat digunakan untuk perencanaan program intervensi

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 98: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

78 

 

Universitas Indonesia 

 

BAB VI

PEMBAHASAN

6.1 Pengembangan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan Kesehatan

Ibu di Puskesmas Sukmajaya

Rancangan sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan kesehatan

ibu di tingkat puskesmas merupakan pengembangan dari sistem yang sudah ada.

Pengembangan ini didasarkan untuk peningkatan kualitas informasi dan ketepatan

waktu serta kemudahan dalam penyajian data yang sudah dianalisis. Alur

pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan kesehatan ibu menjelaskan proses

pemasukkan data individu dan pelayanan ke dalam aplikasi database yang akan

diolah dan disajikan dalam bentuk informasi guna mempermudah pengambilan

keputusan dengan cepat dan tepat.

Alur pencatatan sistem di tingkat posyandu adalah dengan mendata seluruh

sasaran ibu dan melakukan pelayanan terkait kesehatan ibu di posyandu

selanjutnya data tersebut di input ke dalam formulir digital yang akan langsung

divalidasi kelengkapan dan kebenaran di sistem tersebut. Setelah data valid maka

data tersebut dimasukkan ke dalam data base yang ada di puskesmas. Sedangkan

alur pencatatan di tingkat klinik/BPS, pasien yang berkunjung akan didata dan

data tersebut akan diinput pada formulir digital. Pada tahap entri data, sistem juga

bekerja untuk mengoreksi kebenaran dan kelengkapan data. Setelah itu, data

dimasukkan ke dalam data base. Alur pencatatan yang ada di puskesmas sama

halnya dengan di klinik/BPS, pasien berkunjung lalu data pelayanan dientri di

formulir digital lalu diproses dalam sistem dan dimasukkan ke dalam data base.

Database di puskesmas merupakan gabungan dari data di posyandu dan

klinik/BPS. Data yang berada di data base akan diolah dan menghasilkan hasil

perhitungan tiap indikator dan laporan bulanan terkait KIA (LB3) yang akan

dikirim ke dinas kesehatan kabupaten/kota.

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 99: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

79 

 

Universitas Indonesia 

 

Gambar 6.1

Rancangan Alur Pelaksanaan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan

Pelayanan Kesehatan Ibu di Pusksemas Sukmajaya

Adapun perbedaan alur pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan

pelayanan kesehatan ibu yang sudah ada dengan yang akan dikembangkan adalah

pada tahap input, proses dan output. Pada tahap input data, seluruh data dari

kegiatan luar gedung dimasukkan langsung dalam sistem selanjutnya sistem akan

 

Posyandu Klinik/BPS Puskesmas Dinas Kesehatan

Mulai Mulai Mulai

Data individu ibu dan data pelayanan kesehatan ibu

Data individu ibu dan data pelayanan kesehatan ibu

Data lengkap, benar dan valid?

Data lengkap, benar dan valid?

LB3 KIA

Mulai

Input data individu ibu dan pelayanan serta input data luar gedung

Input data ke formulir digital

Input data ke formulir digital

Pelayanan mengenai kesehatan ibu

Pendataan seluruh sasaran di wilayah kerja

Pasien BerkunjungPasien Berkunjung

Data individu ibu dan data pelayanan kesehatan ibu

Data lengkap, benar dan valid?

Cakupan K1, K4, TT1, TT2, Fe1, Fe3, Pn, Cakupan deteksi risiko oleh tenaga kesehatan, cakupan deteksi risiko oleh masyarakat, Cakupan Kasus Risiko Tinggi

Bumil yang dirujuk, Cakupan penanganan Komplikasi Obstetri, Ibu Nifas Yang Mendapat

Vitamin A

Selesai

Pengolahan Data

Cetak

Database kohort ibu

Spreadsheet data kesehatan ibu

Spreadsheet data kesehatan ibu

Input

Proses

Output

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 100: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

80 

 

Universitas Indonesia 

 

melakukan koreksi akan kebenaran, kelengkapan dan ketidaklengkapan data.

Sehingga petugas puskesmas hanya mengoreksi data untuk pengkelompokkan dan

perhitunga data saja. Setelah itu, sistem akan mengolah data dan menghasilkan

sebuah informasi cakupan dari tiap-tiap program. Informasi disajikan dalam

penyajian yang dapat memudahkan dalam melihat perkembangan dan

perbandingan cakupan yang dicapai dari tiap periode. Sedangkan pada sistem

yang lama, verifikasi akan dilakukan oleh petugas kesehatan setelah mendapat

laporan rekapan dari posyandu dan klinik/BPS di wilayah kerja puskesmas. Selain

itu, perhitungan masih secara manual dan penyajian data dengan grafik hanya

disajikan pada waktu-waktu tertentu.

6.1.1 Bagan Alir Sistem

Diagram konteks di bawah merupakan gambaran rancangan sistem

pencatatan dan pelaporan pelayanan kesehatan ibu di Puskesmas Sukmajaya,

yang memiliki entitas sumber dan entitas tujuan. Adapun entitas sumber dari

diagram konteks adalah kader posyandu, klinik/BPS, dan puskesmas. Kader

posyandu memberikan data individu sasaran ibu dan data pelayanan.

Klinik/BPS dan puskesmas memberikan data individu ibu yang mendapat

pelayanan dan data pelayanan. Entitas tujuan dari sistem tersebut yaitu kader

posyandu, klinik/BPS, puskesmas, kepala puskesmas dan dinas kesehatan

kabupaten/kota. Kader posyandu, klinik/BPS dan bidan puskesmas mendapat

feedback dari sistem mengenai ketidaklengkapan dan kesalahan data.

Sedangkan bidan puskesmas dan kepala puskesmas mendapat hasil

pengolahan data disistem berupa cakupan K1 Murni, K4, TT1, TT2, Fe1,

Fe3, penanganan komplikasi obstetrik, penolong persalinan, ibu nifas yang

mendapat vitamin A, deteksi risiko oleh nakes, deteksi risiko oleh

masyarakat, dan kasus risiko tinggi ibu hamil yang dirujuk, serta LB3. Dinas

kesehatan kabupaten/kota mendapat LB3 terkait kesehatan ibu dari sistem.

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 101: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

81 

 

Universitas Indonesia 

 

Gambar 6.2

Diagram Konteks Sistem Pencatatan dan Pelaporan

Pelayanan Kesehatan Ibu di Puskesmas Sukmajaya

• Feedback 

• Feedback 

• Data Individu ibu yang mendapat pelayanan 

• Data Pelayanan 

Kepala Puskesmas 

• LB3 Kesehatan Ibu 

• Cakupan K1 Murni dan K4 

• Cakupan imunisasi TT1 

• Cakupan imunisasi TT2 

• Cakupan tablet Fe1 • Cakupan tablet Fe3 • Cakupan Penanganan Komplkasi 

Obstetri 

• Penolong Persalinan • Cakupan Ibu Nifas Yang Mendapat 

Vit.A 

• Cakupan Data Risiko oleh Nakes • Cakupan Deteksi Risiko Oleh 

Masyarakat 

• Cakupan Kasus Risiko Tinggi Ibu Hamil Yang Dirujuk 

• LB3 Kesehatan Ibu 

• Data individu ibu mendapat pelayanan 

• Data Pelayanan 

• Cakupan K1 Murni dan K4 

• Cakupan imunisasi TT1 

• Cakupan imunisasi TT2 

• Cakupan tablet Fe1 • Cakupan tablet Fe3 • Cakupan Penanganan Komplkasi 

Obstetri 

• Penolong Persalinan • Cakupan Ibu Nifas Yang Mendapat 

Vit.A 

• Cakupan Data Risiko oleh Nakes • Cakupan Deteksi Risiko Oleh 

Masyarakat 

• Cakupan Kasus Risiko Tinggi Ibu Hamil Yang Dirujuk 

• LB3 Kesehatan Ibu • feedback 

• Data Individu seluruh sasaran 

• Data Pelayanan 

BPS/Klinik Bersalin 

Kader Posyandu 

SistemInformasi Pencatatan dan 

Pelaporan Pelayanan 

Kesehatan Ibu di Puskesmas Sukmajaya Kota Depok

Dinas Kesehatan Kota Depok 

Bidan Koordinator 

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 102: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

82 

 

Universitas Indonesia 

 

6.1.2 Diagram Alir Data Level 1

Gambar 6.3 di bawah menjelaskan lebih rinci mengenai program yang

akan dikembangkan. Pada diagram alir data level 1 di bawah menjelaskan

bahwa kader posyandu, klinik/BPS dan bidan puskesmas memasukkan data

berupa data individu ibu dan data pelayanan kesehatan ibu ke dalam sistem

yang akan diolah selanjutnya akan dianalisis dalam bentuk penyajian data

yang akan digunakan untuk pengambilan keputusan. Keluaran dari sistem

tersebut akan dilaporkan ke dinas kesehatan kabupaten/kota, kepala

puskesmas dan bidan puskesmas dalam bentuk laporan LB3 dan hasil

perhitungan cakupan.

Gambar 6.3

Diagram Alir Data Level 1 Sistem Informasi Pencatatan dan

Pelaporan Pelayanan Kesehatan Ibu di Puskesmas Sukmajaya

6.1.3 Diagram Alir Data Level 2

Gambar 6.4 di bawah ini menjelaskan diagram alir data level 2. Pada

diagram alir data level 2 proses input data dibagi menjadi 2 proses yaitu

pencatatan yang dilakukan saat pelayanan berupa data individu dan data

pelayanan kesehatan ibu setelah itu dilakukan pengisian form digital yang

menghasilkan data sasaran, data pelayanan ibu hamil, data persalinan, dan

data pelayanan ibu nifas. Setelah dilakukan pengisian form digital, data dari

kader posyandu, klinik/BPS dan bidan puskesmas akan masuk ke database

Bidan Puskesmas

Kader Posyandu

Klinik/BPS

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

Input Data Pengolahan Data Analisa dan Penyajian Data

2.0 3.01.0

Kepala Puskesmas

Laporan LB3Hasil perhitungan cakupan

Data individu ibuData pelayanan kesehatan ibu

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 103: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

83 

 

Universitas Indonesia 

 

yang selanjutnya akan diolah dalam sistem. Pengolahan itu mengalami

beberapa tahap, yaitu pembersihan data, validasi, pengkelompokkan data dan

perhitungan. Perhitungan dilakukan untuk melihat dari tiap-tiap indikator.

Setelah data itu diolah maka akan disajikan dalam bentuk grafik. Dan hasil

penyajian akan dilaporkan ke kepala puskesmas, dan bidan puskesmas. Hasil

perhitungan data berupa LB3 akan dicetak dan dikirimkan ke dinas kesehatan

kabupaten/kota.

Gambar 6.4

Diagram Alir Data Level 2 Sistem Informasi Pencatatan dan

Pelaporan Pelayanan Kesehatan Ibu di Puskesmas Sukmajaya

Kader Posyandu

Klinik/BPS

Bidan Puskesmas

Pencatatan Pengisian Form Digital

Pembersihan Data

Validasi Pengkelompokkan data Perhitungan

Penyajian Grafik

sasaran

cakupan K1 murni

Data individu ibu

Data Pelayanan kes.ibu

ibu hamil

persalinan ibu

ibu nifas

cakupan k4

cakupan TT1

cakupan TT2

cakupan Fe1

cakupan Fe3

cakupan penanganan komplikasi obstetri

cakupan linakes

cakuapn ibu nifasmendapat vit.A

cakupan data risikooleh nakes

cakupan data risikooleh masyarakat

cakupan bumil risiko yang dirujuk

Kepala Puskesmas

Dinas Kesehatan Kabupaten/kota

LB3

1.1 1.22.1

2.2 2.3 2.4

3.1

Cetak Laporan

3.2

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 104: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

84 

 

Universitas Indonesia 

 

6.1.4 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity relationship diagram (ERD) adalah diagram yang menunjukkan

hubungan antar entitas yang saling berinteraksi (“Entity Relational Diagram

dan Kardinalitas”). Di bawah ini adalah ERD dari sistem pencatatan dan

pelaporan pelayanan kesehatan ibu di Puskesmas Sukmajaya.

Gambar 6.5

Entity Relationship Diagram (ERD)

Sistem Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan Kesehatan Ibu

di Puskesmas Sukmajaya

6.2 Rancangan Hubungan Antar Tabel

Berikut table relationship diagram (TRD) sistem pencatatan dan pelaporan

pelayanan kesehatan ibu di Puskesmas Sukmajaya, yaitu :

Puskesmas

Posyandu Klinik

Kecamatan Kelurahan

Memberi laporan

memberi laporan

Mempunyai

Desa

Bumil

Mempunyai Mempunyai

Mendata

Mempunyai

Mempunyai

MempunyaiMempunyai

Kunjungan Hamil

Nifas

Hamil

Mempunyai

Mempunyai

KomplikasiMempunyai

Rujukan

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 105: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

85 

 

Universitas Indonesia 

 

Gambar 6.6

Table Relationship Diagram (TRD) Sistem Pencatatan dan Pelaporan

Pelayanan Kesehatan Ibu Di Puskesmas Sukmajaya

6.3 Kamus Data

Berikut adalah kamus data dari database sistem informasi pencatatan dan

pelaporan pelayanan kesehatan ibu di Puskesmas Sukmajaya adalah sebagai

berikut :

Tabel 6.1 Kamus Data dari Tabel Posyandu Field Name Type Description

ID posyandu Autonumber ID Posyandu

Nama Posyandu Text Nama dari Posyandu

Tabel 6.2 Kamus Data dari Tabel Klinik Field Name Type Description

ID Klinik Autonumber ID Klinik

Nama Klinik Text Nama dari Klinik

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 106: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

86 

 

Universitas Indonesia 

 

Tabel 6.3 Kamus Data dari Tabel Puskesmas Field Name Type Description

ID Puskesmas Autonumber ID Puskesmas

Nama Puskesmas Text Nama dari Puskesmas

Tabel 6.4 Kamus Data dari Tabel Desa Field Name Type Description

IDdesa Autonumber ID Desa

Nama Desa Text Nama desa atau alamat jalan dari seorang pasien

Tabel 6.5 Kamus Data dari Tabel Kelurahan Field Name Type Description

ID kelurahan Autonumber ID Kelurahan

Nama Kelurahan Text Nama dari Kelurahan

Tabel 6.6 Kamus Data dari Tabel Kecamatan Field Name Type Description

ID Kecamatan Autonumber ID Kecamatan

Nama Kecamatan Text Nama dari Kecamatan

Tabel 6.7 Kamus Data dari Tabel Bumil Field Name Type Description

ID Bumil Autonumber ID Ibu Hamil

Nama Ibu Text Nama dari Ibu Hamil

Nama Suami Text Nama suami dari ibu hamil

RT Number RT dari tempat tinggal ibu hamil

RW Number RW dari tempat tinggal ibu hamil

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 107: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

87 

 

Universitas Indonesia 

 

Tabel 6.8 Kamus Data dari Tabel Kunjungan Bumil Field Name Type Description

ID kunjungan Autonumber ID Kunjungan

Tgl_kunjug Date/Time Tanggal Berkunjung

HPHT Date/Time Tanggal Hari Pertama Haid Terakhir

BB Number Berat Badan (kg)

TB Number Tinggi Badan (cm)

TD Number Tekanan Darah (mmHg)

Status TT Text Status imunisasi TT (TT1, TT2, TT3, TT4, TT5, dan Tidak Dapat)

Status Fe Text Status mendapatkan tablet Fe (Fe 1, Fe3 dan Tidak Dapat)

Tabel 6.9 Kamus Data dari Tabel Hamil Field Name Type Description

ID hamil Autonumber ID hamil

Tgl lahir ibu Date/Time Tanggal Lahir Ibu

Tgl Persalinan Date/Time Tanggal Persalinan

Penolong persalinan Text Penolong persalinan (Keluarga, dukun, bidan, dr.spesialis, dokter, lain-lain dan tidak ada)

Tempat persalinan Text Tempat Bersalin (rumah, polindes, puskesmas, RB, RSIA, RS, RS ODHA)

Cara persalinan Text Cara Persalinan (Normal, Sectio Caesar)

Tabel 6.10 Kamus Data dari Tabel Nifas Field Name Type Description

ID nifas Autonumber ID Nifas

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 108: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

88 

 

Universitas Indonesia 

 

Status vit A Text Status Vitamin A ( Tidak mendapat, Mendapat)

Tabel 6.11 Kamus Data dari Tabel Komplikasi Field Name Type Description

ID Komplikasi Autonumber ID Komplikasi

Nama Komplikasi Text Jenis Komplikasi

Deteksi_1 Text Pendeteksi risiko pertama kali (Pasien, Keluarga, Masyarakat, Dukun, Kader, Bidan, Perawat, Dokter atau (-) untuk yang tidak ada komplikasi)

Tabel 6.12 Kamus Data dari Tabel Rujuk Field Name Type Description

ID Rujuk Autonumber ID Rujukan

Tempat rujukan Text Tempat Rujukan (Puskesmas, Rumah Bersalin, RSIA/RSB, RS, Lain-lain atau (-) untuk yang tidak ada komplikasi)

Keadaan tiba Text Keadaan tiba (Hidup, Meninggal atau (-) untuk yang tidak ada komplikasi)

Keadaan Pulang Text Keadaan pulang (Hidup, Meninggal atau (-) untuk yang tidak ada komplikasi)

6.4 Desain Antarmuka Sistem Informasi Pencatatan dan Pelaporan

Pelayanan Kesehatan Ibu di Puskesmas Sukmajaya Kota Depok

Menu halaman utama dari sistem informasi pencatatan dan pelaporan

pelayanan kesehatan ibu terdiri dari 2 button, yaitu input data dan output data.

Button tersebut membantu pengguna untuk membuka halaman yang diinginkan.

Berikut tampilan menu halaman utama yang terdapat pada gambar 6.7:

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 109: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

89 

 

Universitas Indonesia 

 

Gambar 6.7

Menu Halaman Utama

Sistem Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan Kesehatan Ibu

6.4.1 Input Data

Menu halaman input adalah tampilan yang membantu mengarahkan

pengguna untuk memasukkan data yang diperlukan. Menu halaman input

terdiri dari 5 pilihan button yang membantu menuju halaman yang dituju,

yaitu data dasar ibu, data kunjungan bumil, data persalinan, data ibu nifas,

dan menu utama. Bila pengguna ingin memasukkan data identitas ibu hamil

dapat mengklik button data dasar ibu. Untuk mengentry data pelayanan

pemeriksaan ibu hamil dapat mengklik button data kunjungan ibu hamil dan

mengentry mengenai pelayanan saat persalinan dengan mengklik button data

persalinan. Sedangkan mengentry data pemberian pelayanan kepada ibu nifas

adalah dengan mengklik button data ibu nifas. Mengembalikkan ke tampilan

menu halaman utama adalah dengan mengklik button menu utama. Adapun

tampilan dari menu halaman input adalah sebagai berikut :

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 110: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

90 

 

Universitas Indonesia 

 

Gambar 6.8

Menu Halaman Input

Sistem Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan Kesehatan Ibu

Form data dasar ibu dapat diisi oleh petugas kesehatan. Data yang

dapat diisi dalam form data dasar ibu antara lain id ibu, nama ibu, nama

suami, tanggal lahir ibu, desa/alamat, RT, RW, kelurahan, dan kecamatan.

Dalam pengisian form data dasar ibu juga akan digabungkan dengan data

bersalin ibu. Data persalinan yang harus diisi antara lain nama fasilitas

tempat bersalin, tanggal persalinan, penolong persalinan, tempat persalinan,

cara persalinan, komplikasi, rujukan, keadaan tiba dan keadaan pulang. Pada

form data persalinan ada penggolongan yang dilakukan secara otomatis oleh

sistem yaitu bila penolong persalinan adalah seorang tenaga kesehatan maka

pada bagian penolong nakes (tenaga kesehatan) akan dikodekan 1 dan bila

penolong persalinan bukan nakes maka akan dikodekan menjadi 0. Selain itu,

penanganan komplikasi obstetrik pada persalinan juga dikelompokan bila

seorang ibu yang mengalami komplikasi dan dilakukan penanganan dengan

dirujuk ke fasilitas kesehatan maka akan dikodekan 1 namun bila tidak maka

dikodekan 0. Adapun bentuk dari form data dasar ibu adalah sebagai berikut :

 

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 111: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

91 

 

Universitas Indonesia 

 

Gambar 6.9

Form Data Dasar Ibu dan Data Persalinan

Form data kunjungan ibu hamil dapat diisi oleh petugas kesehatan

dengan membedakan tingkat pemberi pelayanan. Tingkat pemberi pelayanan

dibagi menjadi 3, yaitu posyandu, klinik/RB/BPS dan puskesmas. Data yang

dapat diisi dalam form data kunjungan ibu hamil antara lain tingkat

pemeriksaan, nama fasilitas, id ibu, nama ibu, tanggal lahir ibu, nama suami,

tanggal berkunjung, BB (berat badan), TB (tinggi badan), TD (tensi darah),

status TT (imunisasi tetanus toxoid), status Fe (pil zat besi), komplikasi,

tempat rujukan, pendeteksi terjadinya komplikasi, keadaan tiba dan keadaan

pulang. Dari hasil input data pada form data kunjungan ibu hamil akan

dihasilkan secara otomatis oleh sistem berupa umur kehamilan trisemester

kunjungan, K1, K4, TT1, TT2, Fe1, Fe3, pendeteksi komplikasi masyarakat

atau tenaga kesehatan, dan dilakukan kegiatan rujuk atau tidak. Adapun

bentuk dari form data kunjungan ibu hamil adalah sebagai berikut :

 

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 112: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

92 

 

Universitas Indonesia 

 

Gambar 6.10

Form Data Kunjungan Ibu Hamil

Form data nifas dapat diisi oleh petugas kesehatan dengan

membedakan tingkat pemberi pelayanan. Tingkat pemberi pelayanan dibagi

menjadi 3 yaitu posyandu, klinik/RB/BPS dan puskesmas. Data yang dapat

diisi dalam form data nifas antara lain tingkat pemeriksaan, nama fasilitas, id

ibu, nama ibu, nama suami, tanggal lahir ibu, status vitamin A, komplikasi,

tempat rujukan, keadaan tiba dan keadaan pulang. Hasil input ada yang akan

dikelompokkan secara otomatis oleh sistem antara lain pemberian vitamin A

bila diberi vitamin A maka akan dikodekan 1 dan sebaliknya bila tidak maka

dikodekan 0 dan penanganan komplikasi obstetri bila ibu nifas dengan

komplikasi dirujuk ke fasilitas kesehatan maka dikodekan 1 dan sebaliknya

akan dikodekan 0. Adapun bentuk dari form data nifas adalah sebagai

berikut:

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 113: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

93 

 

Universitas Indonesia 

 

Gambar 6.11

Form Data Nifas

6.4.2 Output

Menu laporan adalah tampilan yang membantu mengarahkan

pengguna untuk menghasilkan perhitungan dari indikator yang ada. Menu

laporan terdiri dari 5 pilihan button yang membantu ke halaman yang

diinginkan, yaitu output kunjungan ibu hamil, output persalinan, output

pelayanan nifas, output komplikasi obstetri dan menu utama. Adapun

tampilan dari menu laporan adalah sebagai berikut :

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 114: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

94 

 

Universitas Indonesia 

 

Gambar 6.12

Menu Laporan

Sistem Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan Kesehatan Ibu

Adapun hasil dari pengolahan data yang sudah diinput adalah sebagai

berikut:

Gambar 6.13

Grafik Cakupan Imunisasi TT1 dan TT2 (Contoh)

0

50

100

150

Januari Februari Maret

Cakupan Imunisasi TT1 dan TT2 

Bulan Januari‐Maret 2011

TT1

TT2

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 115: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

95 

 

Universitas Indonesia 

 

Gambar 6.13 merupakan grafik yang berfungsi menampilkan cakupan

imunisasi TT1 dan TT2 selama bulan Januari-Maret 2011. Data dapat

ditampilkan dalam kurun waktu bulan atau tahun. Hal tersebut dimaksudkan

untuk melihat dan membandingkan cakupan pada 3 periode sehingga dapat

melihat perkembangan dari cakupan dan dapat mengambil keputusan untuk

intervensi dengan cepat.

Gambar 6.14

Grafik Pemberian Tablet Fe1 dan Fe3 Tahun 2007-2009

Gambar 6.14 merupakan grafik yang berfungsi menampilkan cakupan

pemberian tablet Fe1 dan Fe3 selama tahun 2007-2009. Data ditampilkan

dalam periode tahun namun sistem dapat juga menampilkan grafik dalam

periode bulan. Pada grafik di atas digambarkan bahwa ada suatu cakupan

yang nilainya lebih dari 100 %, hal tersebut mengindikasikan bahwa harus

adanya perbaikan sistem pencatatan dan pelaporan (validasi data).

0

20

40

60

80

100

120

tahun2007 tahun2008 tahun2009

Cakupan Pemberian Fe1 dan Fe3 Tahun 2007‐2009

Fe1

Fe3

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 116: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

96 

 

Universitas Indonesia 

 

Gambar 6.15

Cakupan K1 dan K4 Tahun 2007-2009

Gambar 6.15 berfungsi untuk menampilkan grafik cakupan K1 dan K4

pada tahun 2007-2009. Grafik di atas menampilkan dalam 3 priode waktu

yang dimaksudkan untuk melihat perkembangan dari kegiatan kunjungan ibu

selama masa kehamilan. Pada grafik di atas digambarkan bahwa ada suatu

cakupan yang nilainya lebih dari 100 %, hal tersebut mengindikasikan bahwa

harus adanya perbaikan sistem pencatatan dan pelaporan (validasi data). Hal

tersbut juga dapat dilihat apakah ibu hamil yang di luar wilayah mendapat

pelayanan dimasukkan dalam perhitungan atau tidak.

0

20

40

60

80

100

120

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Cakupan K1 dan K4 Tahun 2007‐2009

K1 Murni

K4

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 117: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

97 

 

Universitas Indonesia 

 

Gambar 6.16

Cakupan Deteksi Risiko Ibu Hamil Oleh Masyarakat

Tahun 2006-2010 (Contoh)

Gambar 6.16 merupakan grafik garis yang berfungsi untuk

menampilkan cakupan deteksi risiko ibu hamil oleh masyarakat pada tahun

2006-2010. Grafik di atas menampilkan dalam 5 periode waktu

(bulan/tahun).

Gambar 6.17

Cakupan Deteksi Risiko Ibu Hamil Oleh Tenaga Kesehatan

Tahun 2006-2010 (Contoh)

0

20

40

60

80

Tahun 2006

Tahun 2007

Tahun 2008

Tahun 2009

Tahun 2010

Cakupan Deteksi Risiko Bumil Oleh Masyarakat Tahun 2006‐

2010

Cakupan Deteksi Risiko Bumil Oleh Masyarakat

0102030405060708090

Tahun 2006

Tahun 2007

Tahun 2008

Tahun 2009

Tahun 2010

Cakupan Deteksi Risiko Bumil Oleh Nakes Tahun 2006‐2010

Cakupan Deteksi Risiko Bumil Oleh Nakes

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 118: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

98 

 

Universitas Indonesia 

 

Gambar 6.17 merupakan grafik garis yang berfungsi untuk

menampilkan cakupan deteksi risiko ibu hamil oleh tenaga kesehatan pada

tahun 2006-2010. Grafik di atas menampilkan dalam 5 periode waktu

(bulan/tahun) yang berfungsi untuk membandingkan cakupan dari periode ke

periode lainnya.

Gambar 6.18

Cakupan Ibu Hamil Berisiko Yang Dirujuk

Tahun 2006-2010 (Contoh)

Gambar 6.18 merupakan grafik garis yang berfungsi untuk

menampilkan cakupan ibu hamil yang berisiko dan dirujuk. Grafik di atas

menampilkan dalam 5 periode waktu (bulan/tahun) yang berfungsi untuk

membandingkan cakupan dari periode ke periode lainnya.

0

10

20

30

40

tahun 2006

tahun 2007

tahun 2008

tahun 2009

tahun 2010

Cakupan Bumil Berisiko Yang Dirujuk

Tahun 2006‐2010

Cakupan Bumil Berisiko Yang Dirujuk

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 119: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

99 

 

Universitas Indonesia 

 

Gambar 6.19

Cakupan Penolong Persalinan Tahun 2007-2009

Gambar 6.19 merupakan grafik garis yang berfungsi untuk

menampilkan cakupan persalinan ibu yang ditolong oleh tenaga kesehatan.

Tenaga kesehatan yang dimaksud adalah bidan, dokter, dan dr.spesialis.

Gambar 6.20

Cakupan Pemberian Vitamin A Bulan Januari-Mei 2009 (Contoh)

Gambar 6.20 merupakan grafik garis yang berfungsi untuk

menampilkan cakupan pemberian vitamin A pada ibu nifas. Grafik di atas

80

85

90

95

100

105

Cakupan Pn

Cakupan Pn

020406080100120

Cakupan Pemberian Vit.AJanuari‐Mei 2009

Cakupan Pemberian Vit.A

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 120: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

100 

 

Universitas Indonesia 

 

ditampilkan dalam 5 priode waktu (bulan/tahun). Hal tersebut untuk

membandingakan persentase cakupan dari waktu ke waktu.

Gambar 6.21

Cakupan Komplikasi Obstetri Yang Ditangani

Januari-Mei 2009 (Contoh)

Gambar 6.21 merupakan grafik garis yang berfungsi untuk

menampilkan cakupan komplikasi obstetri yang ditangani. Komplikasi

obstetri merupakan komplikasi yang dialami ibu saat hamil, persalinan dan

nifas. Grafik di atas ditampilkan dalam 5 periode waktu (bulan/tahun). Hal

tersebut untuk membandingakan persentase cakupan dari waktu ke waktu.

Garfik-grafik di atas memperlihatkan cakupan program pelayanan

kesehatan ibu dari periode ke periode pada seluruh wilayah kerja. Sistem

yang dikembangkan dapat menghasilkan grafik PWS sehingga dapat melihat

cakupan dari tiap-tiap wilayah kerja dan target program. Grafik PWS dapat

dimanfaatkan untuk semua program pelayanan ibu seperti cakupan K1, K4,

TT1, TT2, Fe1, Fe3, deteksi risiko ibu hamil oleh tenaga kesehatan, deteksi

risiko ibu hamil oleh masyarakat, penanganan komplikasi obstetri, persalinan

oleh tenaga kesehatan, ibu hamil risiko yang dirujuk dan ibu nifas yang

9797.598

98.599

99.5100

100.5

Cakupan Komplikasi Obstetri Yang Ditangani

Januari‐Mei 2009

Cakupan Komplikasi Obstetri Yang Ditangani

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 121: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

101 

 

Universitas Indonesia 

 

mendapat vitamin A. Salah satu penyajian dari cakupan pelayanan kesehatan

ibu yang menggunakan grafik PWS adalah sebagai berikut :

Gambar 6.22

Grafik PWS Cakupan K1 Murni

Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukmajaya

Bulan Januari-Juni 2011 (contoh)

Pada penyajian hasil perhitungan melalui grafik PWS, maka dapat

dilihat apakah capaian dari kinerja petugas kesehatan sudah memenuhi target.

Selain itu grafik PWS dapat membantu untuk menganalisis apakah program

dapat mencapai target tahunan dan pergerakkannya setiap bulan. Dan bila

grafik lebih dari 100%, juga dapat mengevaluasi proses pencatatan dan

pelaporan.

Selain grafik dari perhitungan indikator di atas, sistem membantu

dalam pembuatan laporan LB3. Sistem menghasilkan hasil perhitungan dari

beberapa laporan LB3 yang nantinya akan ditulis petugas kesehatan dalam

laporan manual yang berkaitan dengan laporan bulanan KIA/KB (LB3).

Mekarjaya TirtajayaPuskesma

s

% 33.8 40.9 48.3

Kum. sd Bln lalu 223 47 34

Bln ini 78 10 13

% Target K1  47.5 47.5 47.5

0.07.915.823.831.739.647.555.463.471.379.287.1

%

Cakupan K1 Murni Januari‐Juni 2011 (contoh)

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 122: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

102 

 

Universitas Indonesia 

 

6.5 Pembahasan

Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu tahapan pengumpulan

data dan tahapan pengembangan sistem. Pada tahapan pengumpulan data, peneliti

menggunakan metode wawancara, telaah dokumen dan observasi langsung.

Pengembangan sistem yang dilakukan merupakan tahapan dari penyusunan sistem

yang sudah ada menjadi sistem baru guna meningkatkan kinerja dari sistem dan

kualitas informasi yang dihasilkan.

Pada tahapan pengembangan sistem, peneliti menggunakan aplikasi

perangkat lunak berupa spreadsheet dan database. Pengembangan aplikasi tidak

seluruhnya dapat berjalan secara otomatis, beberapa pengolahan data masih

membutuhkan ketelitian penginput data sebelum diolah secara otomatis, seperti

penentuan K1 dan K4, serta melihat double record. Hal ini dikarenakan

keterbatasan dari peneliti dalam pengembangan sistem.

6.5.1 Sistem Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan Kesehatan Ibu di

Puskesmas Sukmajaya Kota Depok

Kegiatan pencatatan yang dilakukan oleh Puskesmas Sukmajaya Kota

Depok masih dilakukan secara sederhana, yaitu petugas kesehatan mencatat

hasil pelayanan di kartu ibu dan dipindahkan ke kohort dan pada akhir bulan,

petugas kesehatan merekap data dari puskesmas, posyandu, dan

klinik/BPS/RB di wilayah kerjanya secara manual pada register. Penyajian

data yang dihasilkan hanya berupa angka saja. Penyajian data berupa grafik

dibuat bila dibutuhkan saja.

Masalah lain adalah duplikasi data seseorang. Tak jarang pasien lupa

membawa kartu berobat dan sistem pencari di loket pendaftaran tidak

menemukan data pasien sehingga dibuatkan status yang baru. Hal ini

menyebabkan seseorang bisa memiliki nomor status yang berbeda yang dapat

mempengaruhi perhitungan cakupan. Masalah pada input data adalah tidak

seluruh posyandu atau klinik/BPS yang rutin melaporkan kegiatan pelayanan

pada ibu. Sehingga perhitungan cakupan tidak menyeluruh untuk semua

wilayah kerja puskesmas, ada beberapa ibu hamil yang tidak terhitung. Selain

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 123: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

103 

 

Universitas Indonesia 

 

itu, puskesmas menerima pengumpulan data dari posyandu dan klinik/BPS

pada waktu mendekati waktu pelaporan ke dinas kesehatan kota/kabupaten

sehingga membutuhkan waktu lebih untuk memperbaiki ketidaklengkapan

ataupun kesalahan dalam pencatatan.

Masalah dalam manajemen data adalah dilakukannya verifikasi

laporan dari posyandu dan klinik/BPS sehingga tidak efisien dalam bekerja.

Dalam hal perhitungan data, petugas kesehatan harus lebih teliti memilih

pasien luar maupun dalam wilayah yang dapat mempengaruhi kualitas

informasi.

Masalah-masalah yang disebutkan di atas dapat mempengaruhi dari

kualitas informasi yang dihasilkan. Kualitas informasi yang kurang juga

dapat mempengaruhi keputusan dalam mengintervensi program dari cakupan

yang kurang.

6.5.2 Rancangan Teknologi

Spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan

adalah sebagai berikut :

Spesifikasi minimum perangkat keras (hardware) yaitu :

• Processor : Intel Pentium III atau lebih

• Memory : 512 Megabyte (Mb) atau lebih

• Harddisk : 40 Gigabyte (Gb)

• Keyboard : Standar

• Mouse : Standar

• Cd Room : Standar

• Monitor : Super VGA 640 x 480 Color 15” atau lebih

Spesifikasi minimum perangkat lunak (software) yaitu :

• Sistem Office : Minimal 2003

• Aplikasi Spreadsheet

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 124: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

104 

 

Universitas Indonesia 

 

6.5.3 Kelebihan dan Kekurangan Sistem

Sistem informasi pencatatan dan pelaporan pelayanan kesehatan ibu di

Puskesmas Sukmajaya Kota Depok ini memiliki kelebihan dan kekurangan

yang dijelaskan dalam tabel berikut :

Tabel 6.13

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan

Kesehatan Ibu di Puskesmas Sukmajaya Kota Depok

Kelebihan Kekurangan

1. Memudahkan proses pengumpulan, pengolahan dan penyajian data

2. Tersedianya database ibu hamil yang valid

3. Meminimalisir double record 4. Mengefisiensikan waktu dalam proses

pencatatan, pengolahan, dan analisis data

5. Meminimalisir kesalahan dan ketidaklengkapan data

6. Memudahkan dalam pemisahan pasien dalam atau luar wilayah

7. Membantu penyajian data untuk pengambilan keputusan yang tepat dan cepat.

1. Membutuhkan biaya untuk sosialisasi dan pelatihan dari sistem informasi yang akan berlangsung

2. Belum secara optimal bisa diotomasikan, membutuhkan proses validasi yang bertahap.

3. Membutuhkan ketelitian dari petugas yang mengolah data dan pehitungan data

4. Masih butuh pengembangan lebih lanjut dalam memanggil data yang sudah direcord sebelumnya seperti pada kunjungan ibu hamil agar user tidak harus merecord ulang data dasar yang sama.

5. Membutuhkan dana untuk pemeliharaan sistem

Adapun komentar dari pihak Puskesmas Sukmajaya terkait sistem

informasi pencatatan dan pelaporan pelayanan kesehatan ibu yang

dikembangkan oleh peneliti adalah agar sistem seharusnya dapat memanggil

record pasien kunjungan lama sehingga user tidak harus merecord ulang data

dasar yang sama. Selain itu diharapkan, sistem dapat mendeteksi ibu yang

komplikasi. Dilain pihak, petugas puskesmas mengatakan sistem yang

dikembangkan kurang lebih sudah baik dan dapat dimanfaatkan di puskesmas

sehingga membantu puskesmas daam hal memiliki database. Selain itu,

sistem sangat membantu dalam pelaporan bulanan yang selama ini masih

memiliki kendala dalam hal ketidaklengkapan dan kesalahan data. Dari

tampilan dan kemudahan dalam menjalankan sistem juga sudah dianggap

mudah dalam pengoperasian. Namun, pihak puskesmas belum memadai

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 125: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

105 

 

Universitas Indonesia 

 

dalam hal sarana komputer yang akan diadakan di poli KIA sehingga pihak

puskesmas mengeluhkan akan sangat sulitnya untuk melakukan input data

secara langsung.

6.5.4 Perbandingan Sistem

Sistem informasi pencatatan dan pelaporan pelayanan kesehatan ibu di

Puskesmas Sukmajaya Kota Depok adalah pengembangan dari sistem yang

sudah berlangsung sebelumnya di Puskesmas Sukmajaya yang memiliki

beberapa perbedaan, antara lain :

Tabel 6.14

Perbandingan Sistem Lama dan Sistem Baru Komponen Sistem Lama Sistem Baru

Input 1. Pencatatan dilakukan di atas kertas.

2. Data dikumpulkan mendekati jadwal pengumpulan laporan ke dinas kesehatan kabupaten/kota dan kebanyakkan melaporkan dengan angka absolute

1. Pencatatan dilakukan secara terkomputerisasi dengan program spreadsheet

2. Data dikumpulkan langsung ke sistem sehingga langsung diverifikasi bila ada kesalahan, ketidaklengkapan pencatatan

Proses 1. Merekapitulasi data yang dilaporkan oleh posyandu, klinik atau BPS

2. Belum ada database 3. Melakukan perhitungan secara

manual

1. Pengolahan data sudah dilakukan secara otomatis

2. Tersedia database yang memudahkan pengolahan dan pencarian data

3. Rekapitulasi sudah dilakukan sejak pemasukkan data ke sistem

Output 1. Pembuatan grafik dilakukan bila ada kegiatan lomba atau pertemuan pembahasan cakupan saja

1. Tersedia penyajian data berupa grafik sesuai ketepatan waktu dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dengan tepat dan cepat

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 126: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

106 

 

Universitas Indonesia 

 

6.5.5 Prasyarat Berjalannya Sistem

Sistem informasi pencatatan dan pelaporan pelayanan kesehatan ibu

dapat berjalan dengan baik di Puskesmas Sukmajaya Kota Depok jika ada

kegiatan dalam memenuhi prasyarat di bawah ini yaitu :

1. Semua bidan puskesmas, bidan praktek swasta, kader posyandu

dan bidan di desa telah melakukan pengisian kartu ibu dan kartu

pemeriksaan ibu dengan baik dan benar.

2. Adanya standarisasi pengisian kartu ibu dan kartu pemeriksaan ibu

yang disesuaikan dengan sistem komputerisasi.

3. Tersedianya teknologi komputer yang menunjang untuk

berjalannya sistem yang dikembangkan yang berupa pemanfaatan

spreadsheet dan database.

4. Adanya dana penunjang untuk pemeliharaan sistem. Dana

penunjang digunakan untuk perawatan sistem. Perawatan sistem

dapat dilakukan per bulan. Dalam perawatan sistem yang berupa

perawatan hardware dan software dibutuhkan teknisi yang handal.

Perkiraan dana penunjang itu diperkirakan sekitar Rp 100.000.

Namun bila ada kerusakan komponen hardware maka dana yang

dibutuhkan tentunya akan lebih besar tergantung komponen yang

akan diganti kerusakannya.

5. Adanya pelatihan dan komitmen yang tinggi untuk semua petugas

yang akan menggunakan sistem ini sehingga dapat memanfaatkan

sistem yang dikembangkan dengan baik dan benar. Pelatihan

sistem komputer dikhususkan pada pelatihan pengolahan data yang

berbasis spreadsheet yang memiliki manfaat dalam manajemen

data, seperti pencatatan, pengolahan, dan penyajian data.

6. Adanya tenaga teknologi informasi yang dapat memelihara

keberlangsungan sistem

7. Adanya kebijakkan dan komitmen dari pemberi kuasa

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 127: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

107 

 

Universitas Indonesia 

 

8. Adanya petunjuk teknis yang jelas dalam pemanfaatan sistem

pengolahan data yang berbasis spreadsheet dan database yang

dikembangkan

9. Adanya standarisasi nomor rekam medis/status.

6.5.6 Peran Serta Sistem Sebagai Solusi Pemecahan Masalah di

Puskesmas Sukmajaya Kota Depok

Pengembangan sistem informasi pencatatan dan pelaporan di

Puskesmas Sukmajaya Kota Depok diharapkan dapat menjadi suatu solusi

dalam pemecahan masalah. Penggunaan aplikasi komputer berbasis

spreadsheet dan database diharapkan dapat mengefisiensikan dan

mengefektifkan kinerja. Pencatatan yang dilakukan menggunakan aplikasi ini

diharapkan dapat mengurangi ketidaklengkapan ataupun kesalahan data. Hal

tersebut dapat mengurangi beban kerja petugas puskesmas untuk melakukan

verifikasi data karena sudah dapat secara langsung dilakukan dalam sistem.

Adapun sistem akan meminimalisasi kesalahan dan ketidaklengkapan adalah

dengan cara seperti pada gambar di bawah ini :

Gambar 6.23

Langkah Sistem Dalam Mengurangi Kesalahan Data

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 128: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

108 

 

Universitas Indonesia 

 

Gambar 6.23 di atas menggambarkan mengenai cara kerja sistem

dalam meminimalisasi kesalahan data. Pada gambar 6.23 yang pertama

dijelaskan bahwa cara pengisian pada variabel status TT adalah diisi dengan

TT1, TT2, TT3, TT4, TT5 atau tidak dapat. Bila diisi dengan jawaban yang

tidak sesuai dengan petunjuk maka akan muncul konfirmasi data seperti

gambar 6.23 yang kedua. Pada kotak konfirmasi data akan muncul

peringatan“Data Yang Dimasukkan Salah!”.

Pada tahap meminimalisasi ketidaklengkapan data dibutuhkan

ketelitian user. Namun sistem akan membantu dalam melihat data yang

masih tidak lengkap atau kosong dengan cara memfilter variabel yang ingin

dilihat ketidaklengkapannya. Seperti pada gambar di bawah ini :

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 129: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

109 

 

Universitas Indonesia 

 

Gambar 6.24

Langkah Sistem Dalam Meminimalisasi Ketidaklengkapan Data

Gambar 6.24 di atas menggambarkan cara kerja sistem dalam

meminimalisasi ketidaklengkapan data. Sistem tidak secara langsung akan

mendeteksi. Dalam hal ini user harus melakukan filter data yang blank

sehingga data yang kosong dapat terlihat.

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 130: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

110 

 

Universitas Indonesia 

 

Sistem juga diharapakan dapat membantu dalam mengolah data seperti

dalam perhitungan dan memvalidasi data bila ada duplikasi data agar

menghasilkan informasi dengan kualitas yang baik. Hal tersebut dapat

dilakukan dengan menyortir data dan user mengkoreksi apakah ada data yang

duplikasi atau tidak. Adapun langkah dalam menyortir adalah seperti pada

gambar berikut :

Gambar 6.25

Langkah Sistem Dalam Mencari Duplikasi Data

Sistem diharapkan dapat membantu dalam perhitungan data dalam dan

luar wilayah sehingga dapat melihat cakupan dari setiap wilayah kerja

Puskesmas Sukmajaya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara memfilter

data kecamatan sesuai dengan wilayah kerja Puskesmas Sukmajaya. Seperti

gambar di bawah ini :

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 131: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

111 

 

Universitas Indonesia 

 

Gambar 6.26

Fungsi Sistem Dalam Melihat Pasien Dalam dan Luar Wilayah

Selain itu, pengembangan sistem dengan aplikasi spreadsheet dan

database ini dapat membantu dalam penyajian data yang berguna untuk

membuat keputusan dengan cepat dan tepat. Hal ini dapat mengefisiensikan

waktu dalam penganalisisan laporan. Seperti pada gambar di bawah ini :

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 132: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

112 

 

Universitas Indonesia 

 

Gambar 6.27

Fungsi Sistem Dalam Penyajian Data

 

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 133: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

113 

 

Universitas Indonesia 

 

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari pengembangan sistem informasi pencatatan dan

pelaporan pelayanan kesehatan ibu di Puskesmas Sukmajaya adalah sebagai

berikut :

1. Adanya permasalahan dalam sistem informasi pencatatan dan

pelaporan pelayanan kesehatan ibu yang saat ini berjalan di

Puskesmas Sukmajaya antara lain :

a. Adanya duplikasi data yang disebabkan pasien memiliki lebih dari

satu nomor status.

b. Ketidaklengkapan dan kesalahan pencatatan laporan yang

dilaporkan oleh posyandu dan klinik/BPS yang ada di wilayah

kerja Puskesmas Sukmajaya. Sehingga menyebabkan puskesmas

memiliki kendala dalam hal kelengkapan data yang akan

dilaporkan ke dinas kesehatan kota Depok.

c. Perlunya tambahan waktu dalam mengartikan data yang sudah

diolah menjadi informasi

d. Ada beberapa posyandu dan klinik/BPS yang tidak aktif dalam

melaporkan laporan bulanan ke puskesmas Sukmajaya.

e. Kesulitan dalam pengolahan data yaitu dalam pemisahan data

dalam dan luar wilayah yang diperoleh dari klinik/BPS.

f. Kurangnya penyajian data yang mendukung untuk pengambilan

keputusan dengan tepat dan cepat

2. Pengembangan sistem informasi pencatatan dan pelaporan pelayanan

kesehatan ibu di Puskesmas Sukmajaya diharapkan dapat menjadi

solusi pemecahan masalah untuk kegiatan pencatatan dan pelaporan

di Puskesmas Sukmajaya. Sistem ini diharapkan dapat meminimalisir

duplikasi data, ketidaklengkapan dan kesalahan pencatatan, kesalahan

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 134: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

114 

 

Universitas Indonesia 

 

perhitungan dan memudahkan dalam penyajian data yang terkait

pengambilan keputusan yang tepat dan cepat. Sehingga dapat

menghasilkan kualitas informasi yang baik guna meningkatkan

kesehatan ibu.

7.2 Saran

Saran yang diberikan peneliti agar sistem dapat berjalan dengan baik

adalah sebagai berikut :

1. Adanya pelatihan dalam menggunakan sistem yang baru

2. Seluruh petugas kesehatan di puskesmas, klinik/BPS dan kader

posyandu diharapkan mencatat kartu ibu atau kartu pemeriksaan ibu

hamil dengan baik dan benar

3. Disediakannya dana penunjang untuk pengembangan dan

pemeliharaan sistem

4. Adanya legal aspek untuk pelaksanaan sistem informasi pencatatan

dan pelaporan pelayanan kesehatan ibu di Puskesmas Sukmajaya dan

petunjuk teknis pelaksanaan sistem

5. Adanya tenaga teknologi informasi guna menjamin keberlangsungan

sistem

6. Penggunaan teknologi sesuai standar

7. Adanya standarisasi nomor rekam medis atau status

8. Adanya integrasi dengan sistem yang lain atau yang baru.

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 135: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

115

Universitas Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

AkuIndonesia, “Angka Kematian Ibu Di Asia Tenggara Paling Tingg Di Dunia”. http://akuindonesiana.wordpress.com (3 Januari 2011)

Badan Pusat Statistik Kota Depok. “Hasil Sensus Penduduk 2010”, http://www.bps.go.id (14 Desember 2010).

“Benarkah Virus Polio Merebak Lagi Di Indonesia”, http://kesehatanlingkungan.wordpress.com (16 Desember 2010).

Brownson, Ross C., dkk. Evidence-Based Public Helath, New York : Oxford University Press, 2003.

Budi. “Pengertian Indikator”, http://mbudiu.blogspot.com/2010/12/pengertian-indikator.html (2 Mei 2011).

Darni, Evi. “Pengembangan Sistem Informasi PWS KIA Berbasis Sistem Informasi Geografis Dinas Kesehatan Aceh Barat Tahun 2008”, Depok : FKM UI , 2008.

Data Flow Diagram. Presentasi Kuliah Aplikasi Basis Data, Depok.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. “Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA) 2009”. http://staff.blog.ui.ac.id/r-suti/2010/03/25/SIK-PWS-bidan-komunitas/(1 April 2010)

Entity Relational Diagram dan Kardinalitas. Presentasi Kuliah Aplikasi Basis Data, Depok.

FKMUI, Modul Surveilan-SIK Kebidanan Komunitas, Depok : FKM UI, 2011

Ilyan, Theresia dan Sylvie Sakasasmita. (2007). Aplikasi Telemedicine Bagi Pendidikan Kedokteran di Pedesaan. Jurnal Cermin Dunia Kedokteran, 164, 271-278.

Indikator Program Kesehatan Tingkat Kabupaten. Presentasi Kuliah Sistem Informasi Kesehatan, FKM UI: Depok.

Indriasih, Endang (2008). Sistem Informasi Geografis (SIG) Dalam Bidang Kesehatan Masyarakat. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, Vol.11, 99-104.

Kadir, Abdul. Pengenalan Sistem Informasi, Yogyakarta : ANDI, 2002.

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 136: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

116

Universitas Indonesia

“Kematian Ibu Melahirkan Di Kota Depok Tinggi”. http://www.pikiran-rakyat.com/node/128767 (14 Desember 2010)

Kendall dan Kendall, Analisis dan Perancangan Sistem, Jakarta : Indeks, 2007.

“Kesalahan Pengobatan Dikurangi dengan Komputerisasi Peresepan Dokter”, http://www.blackwell-synergy.com/doi/abs/10.1111/j.1475-6773.2007.00751.x?journalCode=hesr. [Refrensi dari jurnal Cermin Dunia Kedokteran, 164, 298]

Lisatriana, Biyanti. “Basis Data Surveilans Demam Berdarah Dengue Berbasis

Web Di Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung”, FKM UI : Depok, 2010. Mulyanto, Agus. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi, Yogyakarta : Pustaka

Pelajar, 2009. Mulyanto, Asep Zaki. “Pengembangan Sistem Informasi Geografis Pemantauan

Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak di Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka”, FKM UI : Depok, 2006.

Muryanto. “Pengembangan Sistem Informasi Program Kesehatan Ibu dan Anak di

Kabupaten Sanggau”, FKM UI : Depok, 2007.

Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi Departemen Kesehatan, Arrime Pedoman Manajemen Puskesmas, Jakarta : Departemen Kesehatan, 2002.

Puskesmas Sukmajaya. Profil Puskesmas Sukmajaya Tahun 2009, Depok : Puskesmas Sukmajaya, 2010.

Pusat Kajian Informatika Kesehatan. Pendekatan Sistem (System Approach), Presentasi Kuliah Sistem Informasi Kesehatan, Depok: FKM UI, 2009.

Suryadi dan Agus Sumin, Pengantar Algoritma dan Pemrograman. Depok : Penerbit Gunadarma, 1997.

Tim Penyusun P2KT. Perencanaan Program Puskesmas Sukmajaya Tahun 2010. Depok : Puskesmas Sukmajaya, 2010.

Tofik, Moch. Bekerja Secara Otomatis di Microsoft Office Excel 2007 dengan Macro. Bekasi : Media Kita, 2009.

Utomo, Budi, Kerangka Logis Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan.

Presentasi Kuliah Monitoring dan Evaluasi, FKM UI : Depok, 2010. Widyastuti, Endah. “Draft Why PPWS-KIA Matters”, UNICEF.

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 137: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

LAMPIRAN

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM

DENGAN KEPALA PUSKESMAS SUKAMAJAYA (INFORMAN 1)

KOTA DEPOK

Saya, Lupi Trijayanti mahasiswa FKM UI memohon kesediaan

Bapak/ibu/saudara/i berkenan untuk diwawancarai mengenai sistem informasi

pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan kesehatan ibu di wilayah kerja

Puskesmas Sukmajaya. Adapun tujuan dari hasil kegiatan wawancara ini untuk

tugas akhir (skripsi) saya dan diharapkan dapat menjadi masukkan bagi

puskesmas terkait. Terima kasih atas partisipasinya.

a. Identitas Informan

Nama :

Umur :

Jabatan :

No. Kontak :

b. Keterangan Wawancara

Hari/Tanggal :

Jam :

c. Pelaksanaan

• Input

1. Bagaimana pembagian waktu kerja antara pemberian pelayanan dan

pencatatan kegiatan pelayanan kesehatan ibu?

2. Bagaimana sistem informasi kesehatan ibu yang dilaksanakan di

Puskesmas Sukmajaya Kota Depok?

• Output

1. Menurut Bapak, bagaimana penyajian informasi dari indikator

pelayanan kesehatan ibu dalam pengambilan keputusan secara cepat?

2. Siapa saja yang memanfaatkan informasi kesehatan ibu tersebut?

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 138: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

3. Bagaimana pengaruh informasi cakupan pelayanan kesehatan ibu

terhadap kepentingan program dan pengambilan keputusan?

4. Siapa yang bertanggung jawab dalam penentuan tindakan intervensi

pada program kesehatan ibu untuk selanjutnya?

5. Bagaimana tindakan intervensi yang dilakukan oleh puskesmas terkait

pencapaian cakupan yang tidak sesuai target?

6. Bagaimana pendapat Bapak terhadap umpan balik yang berkaitan

dengan informasi kesehatan ibu dari dinas kesehatan?

• Peluang Pengembangan

1. Bagaimana pendapat Bapak mengenai peran sistem informasi program

kesehatan ibu dengan tugas/jabatan Bapak?

2. Menurut Bapak, bagaimana tentang keadaan sarana dan sumber daya

yang tersedia terkait dalam penunjang pelaksanaan sistem informasi

program kesehatan ibu di Puskesmas Sukmajaya? (SDM, organisasi,

hardware, software, dan dana)?

3. Bagaimana komitmen Bapak terhadap pengembangan sistem informasi

program kesehatan ibu di Puskesmas Sukmajaya? Apakah ada

kebijakan pendukung?

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 139: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM

DENGAN BIDAN KOORDINATOR (INFORMAN 2)

PUSKESMAS SUKMAJAYA

Saya, Lupi Trijayanti mahasiswa FKM UI memohon kesediaan

Bapak/ibu/saudara/i berkenan untuk diwawancarai mengenai sistem informasi

pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan kesehatan ibu di wilayah kerja

Puskesmas Sukmajaya. Adapun tujuan dari hasil kegiatan wawancara ini untuk

tugas akhir (skripsi) saya dan diharapkan dapat menjadi masukkan bagi

puskesmas terkait. Terima kasih atas partisipasinya.

a. Identitas Informan

Nama :

Umur :

Jabatan :

No. Kontak :

b. Keterangan Wawancara

Hari/Tanggal :

Lainnya :

c. Pelaksanaan

• Input

1. Bagaimana proses pencatatan dan pelaporan mendapatkan data

program kesehatan ibu?

Probing:

‐ Siapa yang melakukan?

‐ Apa yang menjadi sumber datanya?

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 140: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

2. Apa saja sumber pencatatan pelayanan kesehatan ibu yang berlangsung

di Puskesmas Sukmajaya?

3. Kapan jadwal pengumpulan pencatatan pelayanan kesehatan ibu yang

dilakukan oleh BPS/klinik/puskesmas yang berada di wilayah kerja

Puskesmas Sukmajaya?

4. Kapan jadwal pengumpulan laporan terkait pelayanan kesehatan ibu

yang akan dikumpulkan ke Dinas Kesehatan kota Depok?

• Proses

1. Bagaimana kegiatan verifikasi yang dilakukan puskesmas terhadap

laporan yang dikumpulkan dari instansi kesehatan yang berada di

wilayah kerja Puskesmas Sukmajaya?

2. Berapa frekuensi petugas kesehatan harus melakukan verifikasi atau

berapa perbandingan posyandu/klinik/BPS yang didatangi saat

verifikasi dengan jumlah seluruh instansi kesehatan di wilayah kerja

Puskesmas Sukmajaya?

3. Apa saja kegiatan yang terjadi diproses validasi?

4. Apa saja kendala yang dialami dalam menentukkan pasien dalam dan

luar wilayah?

5. Apa saja kendala dalam pengelolaan data kesehatan ibu di wilayah

kerja Puskesmas Sukmajaya?

• Output

1. Bagaimana penyajian hasil perhitungan cakupan pelayanan kesehatan

ibu di tingkat puskesmas?

2. Apa saja laporan yang harus dilaporkan ke dinas kesehatan terkait

pelayanan kesehatan ibu? Dalam bentuk apa?

3. Siapa saja yang memanfaatkan informasi kesehatan ibu tersebut?

4. Bagaimana informasi kesehatan ibu tersebut disampaikan pada yang

membutuhkan?

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 141: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM

DENGAN PENGELOLA PROGRAM KIA (INFORMAN 3)

PUSKESMAS SUKMAJAYA

Saya, Lupi Trijayanti mahasiswa FKM UI memohon kesediaan

Bapak/ibu/saudara/i berkenan untuk diwawancarai mengenai sistem informasi

pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan kesehatan ibu di wilayah kerja

Puskesmas Sukmajaya. Adapun tujuan dari hasil kegiatan wawancara ini untuk

tugas akhir (skripsi) saya dan diharapkan dapat menjadi masukkan bagi

puskesmas terkait. Terima kasih atas partisipasinya.

a. Identitas Informan

Nama :

Umur :

Jabatan :

No. Kontak :

b. Keterangan Wawancara

Hari/Tanggal :

Lainnya :

c. Pelaksanaan

• Input

1. Bagaimana proses pencatatan dan pelaporan mendapatkan data

program kesehatan ibu?

Probing:

‐ Siapa yang melakukan?

‐ Apa yang menjadi sumber datanya?

2. Apa saja sumber pencatatan pelayanan kesehatan ibu yang berlangsung

di Puskesmas Sukmajaya?

3. Kapan jadwal pengumpulan pencatatan pelayanan kesehatan ibu yang

dilakukan oleh BPS/klinik/puskesmas yang berada di wilayah kerja

Puskesmas Sukmajaya?

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 142: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

4. Kapan jadwal pengumpulan laporan terkait pelayanan kesehatan ibu

yang akan dikumpulkan ke Dinas Kesehatan kota Depok?

• Proses

1. Apa peran serta ibu dalam kegiatan verifikasi yang dilakukan

puskesmas terhadap laporan yang dikumpulkan dari instansi kesehatan

yang berada di wilayah kerja Puskesmas Sukmajaya?

2. Berapa frekuensi petugas kesehatan harus melakukan verifikasi atau

berapa perbandingan posyandu/klinik/BPS yang didatangi saat

verifikasi dengan jumlah seluruh instansi kesehatan di wilayah kerja

Puskesmas Sukmajaya?

3. Apakah nomor status sudah membantu dalam pemisahan pasien dalam

dan luar wilayah?

4. Apakah laporan dari BPS sudah dipisahkan antara pasien dalam dan

luar wilayah?

• Output

1. Apa saja laporan yang harus dilaporkan ke dinas kesehatan terkait

pelayanan kesehatan ibu? Dalam bentuk apa?

2. Siapa saja yang memanfaatkan informasi kesehatan ibu tersebut?

3. Bagaimana informasi kesehatan ibu tersebut disampaikan pada yang

membutuhkan?

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 143: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM

DENGAN PENGELOLA PEMBUAT LAPORAN (INFORMAN 4)

PUSKESMAS SUKMAJAYA KOTA DEPOK

Saya, Lupi Trijayanti mahasiswa FKM UI memohon kesediaan

Bapak/ibu/saudara/i berkenan untuk diwawancarai mengenai sistem informasi

pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan kesehatan ibu di wilayah kerja

Puskesmas Sukmajaya. Adapun tujuan dari hasil kegiatan wawancara ini untuk

tugas akhir (skripsi) saya dan diharapkan dapat menjadi masukkan bagi

puskesmas terkait. Terima kasih atas partisipasinya.

a. Identitas Informan

Nama :

Umur :

Jabatan :

No. Kontak :

b. Keterangan Wawancara

Hari/Tanggal :

Lainnya :

c. Pelaksanaan

• Kontrol 1. Bagaimana kontrol yang dilakukan terkait ketidaklengkapan data yang

diberikan penanggungjwab program kesehatan ibu?

2. Apakah data diproteksi untuk menjamin keamanannya?

• Peluang Pengembangan Sistem

1. Menurut Bapak/Ibu, perencanaan ke depan terhadap pengembangan

sistem informasi program kesehatan ibu di Puskesmas Sukmajaya?

2. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana tentang keadaan sarana dan sumber

daya yang menunjang pelaksanaan sistem informasi program

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 144: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

kesehatan ibu di Puskesmas Sukmajaya kota Depok?(SDM,

Organisasi, Hardware, Software, dan dana)

• Analisis Sistem

1. Menurut Bapak/Ibu, apakah penyajian informasi program kesehatan

ibu mendukung pengambilan keputusan? Dalam bentuk apa saja

penyajian hasil perhitungan cakupan yang ditampilkan?

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 145: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM

DENGAN PETUGAS KIA DI KLINIK/RS (INFORMAN 6)

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKMAJAYA

Saya, Lupi Trijayanti mahasiswa FKM UI memohon kesediaan

Bapak/ibu/saudara/i berkenan untuk diwawancarai mengenai sistem informasi

pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan kesehatan ibu di wilayah kerja

Puskesmas Sukmajaya. Adapun tujuan dari hasil kegiatan wawancara ini untuk

tugas akhir (skripsi) saya dan diharapkan dapat menjadi masukkan bagi

puskesmas terkait. Terima kasih atas partisipasinya.

a. Identitas Informan

Nama :

Umur :

Jabatan :

No. Kontak :

b. Keterangan Wawancara

Hari/Tanggal :

Lainnya :

c. Pelaksanaan

• Input

1. Bagaimana proses pencatatan data program kesehatan ibu?

Probing:

‐ Siapa yang melakukan?

‐ Pedoman pencatatan?

‐ Apa yang menjadi sumber datanya?

2. Kapan jadwal pengumpulan pencatatan pelayanan kesehatan ibu ke

Puskesmas Sukmajaya?

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 146: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

3. Bagaimana ketepatan waktu dalam pengumpulan laporan ke

Puskesmas Sukmajaya kota Depok?

• Proses

1. Bagaimana proses pengumpulan laporan program kesehatan ibu?

Probing:

‐ Siapa yang melakukan?

‐ Pedoman pembuatan laporan?

‐ Dalam bentuk seperti apa, data yang dilaporkan?

2. Apa saja umpan balik yang dilakukan Puskesmas Sukmajaya terkait

kekurangan dalam laporan?

3. Apa saja kendala dalam pengelolaan data kesehatan ibu di wilayah

kerja Puskesmas Sukmajaya?

4. Bagaimana cara penentuan pasien dalam dan luar wilayah?

• Validitas data

1. Bagaimana definisi operasional dari perhitungan :

• KI, K4, Persalinan Nakes, Sasaran ibu Hamil, Sasaran ibu

bersalin?

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 147: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM

DENGAN KADER POSYANDU (INFORMAN 5)

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKMAJAYA

Saya, Lupi Trijayanti mahasiswa FKM UI memohon kesediaan

Bapak/ibu/saudara/i berkenan untuk diwawancarai mengenai sistem informasi

pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan kesehatan ibu di wilayah kerja

Puskesmas Sukmajaya. Adapun tujuan dari hasil kegiatan wawancara ini untuk

tugas akhir (skripsi) saya dan diharapkan dapat menjadi masukkan bagi

puskesmas terkait. Terima kasih atas partisipasinya.

a. Identitas Informan

Nama :

Umur :

Jabatan :

No. Kontak :

b. Keterangan Wawancara

Hari/Tanggal :

Lainnya :

c. Pelaksanaan

• Input

1. Bagaimana proses pencatatan data program kesehatan ibu?

Probing:

‐ Siapa yang melakukan?

‐ Pedoman pencatatan?

‐ Apa yang menjadi sumber datanya?

2. Kapan jadwal pengumpulan pencatatan pelayanan kesehatan ibu ke

Puskesmas Sukmajaya?

3. Bagaimana ketepatan waktu dalam pengumpulan laporan ke

Puskesmas Sukmajaya kota Depok?

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 148: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

• Proses

1. Bagaimana proses pengumpulan laporan program kesehatan ibu?

Probing:

‐ Siapa yang melakukan?

‐ Pedoman pembuatan laporan?

‐ Dalam bentuk seperti apa, data yang dilaporkan?

2. Apa saja umpan balik yang dilakukan Puskesmas Sukmajaya terkait

kekurangan dalam laporan?

3. Bagaimana untuk mencakupi seluruh masyarakat agar mendapat

pelayanan kesehatan ibu?

4. Apa saja kendala dalam pengelolaan data kesehatan ibu di wilayah

kerja Puskesmas Sukmajaya?

• Validitas data

1. Bagaimana definisi operasional dari perhitungan :

• KI, K4, Persalinan Nakes, Sasaran ibu Hamil, Sasaran ibu bersalin?

2. Bagaimana cara mendapatkan seluruh jumlah sasaran ibu hamil, nifas

dan bersalin?

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 149: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

Tabel Check List

Data Observasi Ketersediaan Keterangan

Ada Tidak

Input Data kepegawaian

Sarana dan prasarana

SOP

Pendanaan Program dan Sistem

Informasi PWS KIA

Proses Pencatatan Kegiatan KIA

Data Kegiatan KIA

Pengecekan kelengkapan data

kegiatan PWS KIA

Pengolahan data kegiatan PWS

KIA

Dokumentasi pelaporan PWS

KIA ke tingkat dinas kesehatan

kabupaten/kota

Output Hasil analisis dan penyajian data

PWS KIA

Control Jadwal pelatihan untuk kegiatan

sistem informasi PWS KIA

Jadwal pertemuan pembahasan

hasil analisis PWS KIA

Feedback Catatan progress perbaikan

sistem informasi PWS KIA

*keterangan diisi dengan jenis ketersediaan dan spesifikasi dari data

observasi

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 150: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

PENCATATAN DAN PELAPORAN PELAYANAN KESEHATAN IBU

DI UPT PUSKESMAS KECAMATAN SUKMAJAYA KOTA DEPOK

TAHUN 2011

OLEH

LUPI TRIJAYANTI

0706273386

PEMINATAN INFORMATIKA KESEHATAN

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS INDONESIA

2011

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 151: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

Petunjuk Praktis Penggunaan Aplikasi

Sistem Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan Kesehatan Ibu

Di UPT Puskesmas Kecamatan Sukmajaya Kota Depok

1. Mulai

2. Masuk ke sheet "Menu Utama"

3. Klik "Input Data

4. Maka akan masuk ke sheet "Menu Input"

5. Pada Menu Input terdapat 5 pilihan button.

a. Data Dasar ibu akan menuju sheet "Data Dasar Ibu"

b. Data kunjungan ibu akan menuju sheet "Data Kunjungan Ibu Hamil"

c. Data Persalinan akan menuju sheet "Data Dasar Ibu"

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 152: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

d. Data Ibu Nifas akan menuju sheet "Data Nifas"

e. Menu Utama akan kembali lagi pada sheet "Menu Utama"

LANGKAH DI BAWAH INI UNTUK SEMUA SHEET (DATA DASAR

IBU, DATA KUNJUNGAN IBU HAMIL, DATA NIFAS)

6. Untuk memasukkan data melalui form pengisian maka dapat dengan mengklik

"form" (seperti gambar di bawah ini)

7. Letakkan kursor pada kolom variabel pertama juga

8. Maka akan muncul "form" input seperti di bawah ini (contoh form data dasar

ibu dan data persalinan)

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 153: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

Pada form terdapat button yang berfungsi sebagai berikut :

• New :Untuk memasukkan data yang baru

• Delete :Menghapus data yang sudah dimasukkan ke sistem

• Find Prev :Untuk melihat record data sebelumnya

• Find Next :Untuk melihat record data selanjutnya

• Criteria :Untuk mencari record sesuai variabel yang

diinginkan (misal mencari ibu yang hamil di bidan

Titi)

• Close :Untuk menutup tampilan form dan kembali ke

spreadsheet

9. Setelah dimasukkan pada form, data akan tampil di spreadsheet.

10.Contoh data yang sudah tampil di spreedsheet (misal : Data Kunjungan Ibu

Hamil

Pada setiap tampilan spreadsheet ada button yang dilingkari kuning yang

berfungsi sebagai berikut :

• Menu Utama : Kembali menuju sheet tampilan "Menu Utama"

• Sort Z-A : Mengurutkan data dari no.status yang besar ke kecil

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 154: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

• Sort A-Z : Mengurutkan data dari no.status yang kecil ke besar

• Petunjuk : Menuju sheet "Petunjuk" untuk penggunaan aplikasi

Sistem informasi pencatatan dan pelaporan pelayanan kesehatan ibu ini

dikembangkan dalam membantu meminimalisasi permasalahan dalam bidang

pencatatan, pengolahan dan pelaporan data pelayanan kesehatan ibu. Adapun

permasalahan dan langkah penyelesaian masalah yang akan diminimalisasi pada

sistem adalah sebagai berikut :

1. Meminimalisasi Kesalahan Data

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 155: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

Cara pengisian pada variabel status TT adalah diisi dengan TT1, TT2,

TT3, TT4, TT5 atau tidak dapat. Bila diisi dengan jawaban yang tidak sesuai

dengan petunjuk maka akan muncul konfirmasi data seperti gambar 6.23 yang

kedua. Pada kotak konfirmasi data akan muncul peringatan“Data Yang

Dimasukkan Salah!”.

2. Meminimalisasi Ketidaklengkapan Data

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 156: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

Sistem tidak secara langsung akan mendeteksi. Dalam hal ini user

harus melakukan filter data yang blank sehingga data yang kosong dapat

terlihat.

3. Meminimalisasi Duplikasi Data

Sistem juga diharapakan dapat membantu dalam mengolah data seperti

dalam perhitungan dan memvalidasi data bila ada duplikasi data agar

menghasilkan informasi dengan kualitas yang baik. Hal tersebut dapat

dilakukan dengan menyortir data dan user mengkoreksi apakah ada data yang

duplikasi atau tidak.

4. Membantu Pemilihan Pasien Dalam dan Luar Wilayah

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 157: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara memfilter data kecamatan sesuai

dengan wilayah kerja Puskesmas Sukmajaya. Seperti gambar di atas.

5. Membantu Dalam Penyajian Laporan

a. Buka sheet “Menu Utama”

b. Klik button “Output Data”

c. Pada “Menu Output” terdapat 5 button yang berfungsi seperti berikut :

• Output Kunjungan Hamil untuk menuju sheet “Output K.Bumil”

• Output Persalinan untuk menuju sheet “Output Persalinan”

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 158: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

• Output Pelayanan Nifas menuju sheet “Output Nifas”

• Output Komplikasi Obstetri menuju sheet “Obstetri”

• Menu Utama akan menuju sheet “Menu Utama”

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 159: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

Adapun langkah dalam membuat penyajian laporan adalah sebagai

berikut: (langkah di bawah untuk seluruh output, baik output kunjungan hamil,

persalinan, nifas maupun obstetrik)

1. Bila menghitung jumlah sasaran maka masukkan nilai CBR dan

jumlah penduduk. Bila nilai CBR dan jumlah penduduk sudah

dimasukkan maka akan menghasilkan jumlah sasaran.

2. Untuk menghitung cakupan, maka masukkan jumlah dari setiap

pelayanan. Maka akan terhitung, jumlah dari cakupan tiap-tiap

program. Untuk jumlah dari setiap pelayanan dapat melihat dari

perhitungan di sheet pemasukkan data sebelumnya sesuai yang

program yang diinginkan.

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 160: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

3. Untuk membuat grafik atau penyajian informasi, maka dapat

digunakan dalam beberapa priode. Data dimasukkan dalam beberapa

priode yang sebelumnya sudah dicatat. Sehingga user perlu

memasukkan nilai dari tiap-tiap priode waktu.

4. Setelah itu, klik button Grafik “Nama cakupan”

PETUNJUK PENYAJIAN GRAFIK PWSPELAYANAN KESEHATAN IBU

Pada grafik PWS, diharapkan pembaca grafik dapat melihat capaian dari

cakupan per daerah. Selain itu, pembaca grafik dapat melihat apakah target

tahunan dapat tercapai apa tidak dengan bantuan melihat dari target per bulannya.

Bila capaian mencapai 100%, maka pembaca diharuskan melihat lagi proses

pencatatan dan pengolahan terutama mengenai validasi data dan perhitungan

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 161: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

pasien dalam dan luar wilayah. Hal tersebut perlu dioptimalisasi agar informasi

yang dihasilkan berkualitas baik. Adapun langkah-langkah pembuatan grafik

PWS adalah sebagai berikut :

1. Tentukkan target bulan, dengan cara (target per tahun/12) x bulan ke-n

2. Masukkan target bulan pada kolom target bulan tersebut

3. Tujukan pada kolom kosong, klik insert-column

4. Klik kanan pada kotak grafik, lalu select data

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 162: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

5. Klik add

6. Pilih series name dengan nama judul kolom, series values dengan nilai

dari kolom tersebut. Seperti gambar di bawah ini :

Lakukan hal tersebut, pada kum sd bulan lalu, bulan ini, % dan target bulan. Setelah seluruhnya di add, maka lakukan pengeditan untuk nama tiap grafik. Dengan cara seperti berikut

:

Adapun langkah di atas adalah

a. Klik edit

b. Pilih axis range, pada nama desa

c. Klik OK

A  B  C 

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 163: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

7. Maka akan tampil penyajian grafik, seperti berikut :

8. Lakukan pengeditan grafik dengan mengubah grafik kum bulan lalu, bulan ini dengan grafik garis lalu buat grafik garis tersebut tanpa line (no line). Dengan cara sebagai berikut :

a. Klik pada grafik yang akan di edit b. Klik kanan lalu change series chart type, lalu pilih grafik

garis,klik OK c. Klik Format, pilih shape outline, no outline

Lakukan hal yang sama dengan target. Namun pada target, jangan pilih no outline, pilih warna untuk grafik garis target.

A  B

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 164: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

9. Buat tidak ada jarak antar grafik cakupan

a. Klik grafik batang cakupan

b. Klik kanan pilih “Format Data Series”

c. Pilih No Gap

10. Atur skala axis

a. Klik sumbu Y

b. Klik Kanan, pilih Format Axis

c. Atur axis Option, untuk major unit adalah skalatiap bulannya dengan cara target tahun dibagi 12.

11. Atur warna pada grafik batang capaian program bulan ini

a. Klik pada grafik batang, pilih bar yang ingin di ubah warna nya

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011

Page 165: SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440217-S-Pdf-Lupi Trijayanti.pdfTabel 5.10 SOP Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

b. Klik kanan, pilih format data point

c. Piih fill lalu pilih solid

d. Tentukkan warna yang diinginkan

e. Lakukan pada bar yang lain

12. Pilih design dari grafik

a. Klik kotak grafik

b. Pilih design, seperti pada gambar

Sistem informasi..., Lupi Trijayanti, FKM UI, 2011