Sistem Inderakulit Dan Lidah

18
MATERI SISTEM INDERA “LIDAH DAN KULIT” Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Anatomi Fisiologi Manusia DOSEN PENGAMPU: Dr. LISDIANA, S.Pd., M.Si. Diusulkan oleh : TEMUNINGSIH (4401412102/20 12) FARIDA HIDAYAH (4401412103/20 12) PENDIDIKAN BIOLOGI ROMBEL IV

description

Proses fisiologi

Transcript of Sistem Inderakulit Dan Lidah

MATERI SISTEM INDERA LIDAH DAN KULIT

Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Anatomi Fisiologi Manusia

DOSEN PENGAMPU:Dr. LISDIANA, S.Pd., M.Si.

Diusulkan oleh :

TEMUNINGSIH(4401412102/2012)

FARIDA HIDAYAH(4401412103/2012)

PENDIDIKAN BIOLOGI ROMBEL IV

JURUSAN BIOLOGIUNIVERSITAS NEGERI SEMARANGSEMARANG2015DAFTAR ISILIDAH (INDERA PENGECAP)123KULIT (INDERA PERABA)4Susunan Kulit5Lapisan Epidermis6Lapisan Dermis6Lapisan Hipodermis6Kulit sebagai Indera Peraba5Lempeng Merkel6 Korpuskula Ruffini6 Korpuskula Crausse6 Korpuskula Meissner6 Korpuskula Paccini6 Ujung Saraf Sekeliling Rambut6 Ujung Saraf Tanpa Selaput6Mekanoreseptor Kulit5Kelainan pada Kulit5Jerawat6Panu6Eksim6Biang Keringat6Kadas6Skabies6Kanker Kulit6

1.2 KULIT (INDERA PERABA)Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan. Reseptor untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke daerah epidermis. Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh dari epidermis. Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak di dekat epidermis. Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan tulang. Sehubungan dengan fungsinya sebagai alat peraba, kulit dilengkapi dengan reseptorreseptor khusus. Reseptor untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke daerah epidermis. Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh dari epidermis. Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak di dekat epidermis.1.2.1 Susunan kulitKulit terdiri dari lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan dalam atau lapisan dermis serta terdapat lapisan hipodermis. Pada lapisan epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan sel saraf. Dermis dipisahkan dari lapisan epidermis dengan adanya membran dasar, atau lamina. Membran ini tersusuna atas dua lapisan janringan ikat. Penyusun utama dari bagian dermis adalah jaringan penyokong yang terdiri dari serat yang berwarna putih dan serat yang berwarna kuning. Serat kuning bersifat elastis/lentur, sehingga kulit dapat mengembang. Lapisan hipodermis mengikat kulit secara longgar dengan organ-organ yang terdapat dibawahnya. Lapisan ini mengandung sejumlah sel lemak. Epidermis tersusun atas empat lapis sel yaitu: Stratum germinativum berfungsi membentuk lapisan di sebelah atasnya. Stratum granulosum yang berisi sedikit keratin yang menyebabkan kulit menjadi keras dan kering. Selain itu sel-sel dari lapisan granulosum umumnya menghasilkan pigmen hitam (melanin). Kandungan melanin menentukan derajat warna kulit, kehitaman, atau kecoklatan. Stratum lusidum merupakan lapisan yang transparan. Stratum korneum merupakan lapisan yang paling luar.

Gambar Penampang kulit manusia beserta reseptor-reseptornyaPenyusun utama dari bagian dermis adalah jaringan penyokong yang terdiri dari serat yang berwarna putih dan serat yang berwarna kuning. Serat kuning bersifat elastis/lentur, sehingga kulit dapat mengembang.Stratum germinativum mengadakan pertumbuhan ke daerah dermis membentuk kelenjar keringat dan akar rambut. Akar rambut berhubungan dengan pembuluh darah yang membawakan makanan dan oksigen, selain itu juga berhubungan dengan serabut saraf. Pada setiap pangkal akar rambut melekat otot penggerak rambut. Pada waktu dingin atau merasa takut, otot rambut mengerut dan rambut menjadi tegak. Di sebelah dalam dermis terdapat timbunan lemak yang berfungsi sebagai bantalan untuk melindungi bagian dalam tubuh dari kerusakan mekanik.1.2.2 Kulit sebagai Indera Peraba

Pada kulit terdapat reseptor indera peraba yang dapat merasakan sentuhan, rasa nyeri, perubahan suhu dan tekanan kulit dari jaringan subkutansi, ditransmisikan melalui saraf sensorik ke medula spinalis dan otak, juga rasa sentuhan yang disebabkan oleh rangsangan pada ujung saraf didalam kulit berbeda-beda menurut ujung saraf yang dirangsang. Pada kulit terdapat beberapa reseptor peraba, yaitu;1. Korpuskula Ruffini (panas)Korpuskulus ini ditemukan pada jaringan ikat termasuk dermis dan kapsula sendi. Mempunyai sebuah kapsula jaringan ikat tipis yang mengandung ujung akhir saraf yang menggelembung. Korpuskulus ini merupakan mekanoreseptor, karena mirip dengan organ tendo golgi. Korpuskulus ini terdiri dari berkas kecil serat tendo (fasikuli intrafusal) yang terbungkus dalam kapsula berlamela. Akhir saraf tak bermielin yang bebas, bercabang disekitar berkas tendonya. Korpuskulus ini terangsang oleh regangan atau kontraksi otot yang bersangkutan juga untuk menerima rangsangan panas.2. Korpuskula Meisnner (sentuhan)Korpuskulus peraba (Meissner) terletak pada papila dermis, khususnya pada ujung jari, bibir, puting dan genetalia. Bentuknya silindris, sumbu panjangnya tagak lurus permukaan kulit dan berukuran sekitar 80 mikron dan lebarnya sekitar 40 mikron. Sebuah kapsul jaringan ikat tipis menyatu dengan perinerium saraf yang menyuplai setiap korpuskel. Pada bagian tengah korpuskel terdapat setumpuk sel gepeng yang tersusun transversal. Beberapa sel saraf menyuplai setiap korpuskel dan serat saraf ini mempunyai banyak cabang mulai dari yang mengandung mielin maupun yang tak mangandung mielin. Korpuskulus ini peka terhadap sentuhan dan memungkinkan diskriminasi/ pembedaan dua titik (mampu membedakan rangsang dua titik yang letaknya berdekatan).3. Korpuskula krause (dingin)Korpuskulus gelembung (krause) ditemukan di daerah mukokutis (bibir dan genetalia eksterna), pada dermis dan berhubungan dengan rambut. Korpuskel ini berbentuk bundar (sferis) dengan diameter sekitar 50 mikron. Mempunyai sebuah kapsula tebal yang menyatu dengan endoneurium. Di dalam korpuskulus, serat bermielin kehilangan mielin dan cabangnya tetapi tetap diselubungi dengan sel schwann. Seratnya mungkin bercabang atau berjalan spiral dan berakhir sebagai akhir saraf yang menggelembung sebagai gada. Korpuskel ini jumlahnya semakin berkurang dengan bertambahnya usia.Korpuskel ini berguna sebagai mekanoreseptor yang peka terhadap dingin.4. Korpuskula Merkel (sentuhan dan tekanan ringan)Sel-sel Merkel (bersama dengan badan Meissner) terdapat di lapisan kulit superfisial, dan ditemukan kluster di bawah lengkungan ujung-ujung jari yang menyusun sidik jari. Pada kulit berambut, ujung saraf Merkel membentuk kluster ke dalam struktur epitelial khusus yang disebut touch domes atau lempeng rambut. (Beberapa tipe mekanoreseptor lain, seperti badan Paccini dan ujung-ujung Ruffini. terutama ditemukan di jaringan subkutan). Reseptor Merkel juga terdapat pada kelenjar mammae.ujung saraf Merkel adalah mekanoreseptor yang ditemukan di kulit dan mukosa yang memberi informasi rangsang sentuhan ke otak. Informasi yang disampaikan adalah yang berkaitan dengan tekanan dan tekstur. Masing-masing ujung saraf terdiri dari sel Merkel dalam aposisi yang dekat dengan ujung saraf yang membesar. Mereka diklasifikasikan sebagai mekanoreseptor tipe I yang beradaptasi lambat. Sel-sel Merkel (bersama dengan badan Meissner) terdapat di lapisan kulit superfisial, dan ditemukan kluster di bawah lengkungan ujung-ujung jari yang menyusun sidik jari. Pada kulit berambut, ujung saraf Merkel membentuk kluster ke dalam struktur epitelial khusus yang disebut touch domes atau lempeng rambut. (Beberapa tipe mekanoreseptor lain, seperti badan Paccini dan ujung-ujung Ruffini. terutama ditemukan di jaringan subkutan). Reseptor Merkel juga terdapat pada kelenjar mammae. Dimanapun mereka berada, epitel disusun untuk mengoptimalkan transfer tekanan ke ujungnya. Oleh karena itu struktur yang kaku, dan fakta bahwa mereka tidak berkapsul, menyebabkan mereka memiliki respon yang kontinyu terhadap defleksi mekanis jaringan (dalam bentuk potensial aksi). Mereka paling sensitif dari empat jenis mekanoreseptor terhadap getaran pada frekuensi rendah, sekitar 5-15 Hz.Karena respon kontinyu mereka terhadap tekanan, ujung saraf Merkel diklasifikasikan sebagai saraf yang beradaptasi lambat. Hal ini berlawnan dengan badan Pacini dan Meissner, yang beradaptasi cepat dimana respon hanya terhadap awal dan akhir defleksi mekanis, dan terhadap getaran frekuensi tinggi.5. Korpuskula Paccini (tekanan)Korpuskulus ini berfungsi untuk menerima rangsangan tekanan yang dalam. Korpuskula Pacini(vater pacini) ditemukan di jaringan subkutan pada telapak tangan, telapak kaki, jari, puting, periosteum, mesenterium, tendo, ligamen dan genetalia eksterna. Bentuknya bundar atau lonjong, dan besar (panjang 2 mm, dan diameter 0,5 1 mm). Bentuk yang paling besar dapat dilihat dengan mata telanjang, karena bentuknya mirip bawang. Setiap korpuskulus disuplai oleh sebuah serat bermielin yang besar dan juga telah kehilangan sarung sel schwannya pada tepi korpuskulus. Akson saraf banyak mengandung mitokondria. Akson ini dikelilingi oleh 60 lamela yang tersusun rapat (terdiri dari sel gepeng). Sel gepeng ini tersusun bilateral dengan dua alur longitudinal pada sisinya.6. Korpuskula ujung saraf terbuka (rasa nyeri)Serat saraf sensorik aferen berakhir sebagai ujung akhir saraf bebas padabanyak jaringan tubuh dan merupakan reseptor sensorik utama dalam kulit.Serat akhir saraf bebas ini merupakan serat saraf yang tak bermielin, atau seratsaraf bermielin berdiameter kecil, yang semua telah kehilangan pembungkusnya sebelum berakhir, dilanjutkan serat saraf terbuka yang berjalan di antara sel epidermis. Sebuah serat saraf seringkali bercabang-cabang banyak dan mungkin berjalan ke permukaan, sehingga hampir mencapai stratum korneum. Serat yang berbeda mungkin menerima perasaan raba, nyeri dan suhu. Sehubungan dengan folikel rambut, banyak cabang serat saraf yang berjalan longitudinal dan melingkari folikel rambut dalam dermis. Beberapa saraf berhubungan dengan jaringan epitel khusus. Pada epidermisberhubungan dengan sel folikel rambut dan mukosa oral, akhir sarafmembentuk badan akhir seperti lempengan (diskus atau korpuskel merkel).Badan ini merupakan sel yang berwarna gelap dengan banyak juluransitoplasma. Seperti mekanoreseptor badan ini mendeteksi pergerakan antarakeratinosit dan kemungkinan juga gerakan epidermis sehubungan denganjaringan ikat di bawahnya. Telah dibuktikan bahwa beberapa diskus merkelmerespon rangsangan getaran dan juga resepor terhadap dingin.7. Ujung saraf sekeliling rambut, merupakan saraf peraba.Korpuskulus peraba (Meissner) terletak pada papila dermis, khususnya pada ujung jari, bibir, puting dan genetalia. Bentuknya silindris, sumbu panjangnya tagak lurus permukaan kulit dan berukuran sekitar 80 mikron dan lebarnya sekitar 40 mikron.1.2.3 Mekanoreseptor KulitRangsang yang dapat diterima kulit berupa sentuhan panas, dingin, tekanan, dan nyeri. Ketika kulit menerima rangsang, rangsang tersebut diterima oleh sel-sel reseptor. Selanjutnya, rangsang akan diteruskan ke otak melalui urat saraf. Oleh otak, rangsang akan diolah. Akibatnya, kita merasakan adanya suatu rangsang. Otak pun memerintahkan tubuh untuk menanggapi rangsang tersebut.1.2.4 Kelainan pada kulitKulit merupakan bagian tubuh terluar sehingga selalu berhubungan dengan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, kulit mudah terluka serta terserang jamur dan bibit penyakit lainnya. Beberapa penyakit kulit yang sering kita temui yaitu:1. Jerawat.Jerawat merupakan suatu kondisi di mana pori-pori kulit mengalami penyumbatan dan akhirnya menimbulkan kantung yang berisi nanah dan meradang. Jerawat merupakan suatuh penyakit pada kulit yang dialami sebagian besar kalangan remaja dan penderitanya semakin meningkat. Seorang peneliti yang bernama Kligmann berpendapat, Tidak seorang pun manusia di dunia ini se-masa hidupnya tidak pernah mengalami yang namanya jerawat pada kulitnya. Kemungkinan penyebab utama jerawat adalah disebabkan adanya perubahan hormonal yang merangsang kelenjar minyak di kulit. Selain itu perubahan hormonal yang menjadi pemicu masalah jerawat yaitu menstruasi, masa kehamilan, penggunaan pil KB dan timbulnya stres.2. Panu. Penyakit panu merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Gejala dan tanda adanya panu yaitu timbulnya bercak yang terdapat pada kulit disertai dengan rasa gatal pada saat berkeringat. Bercak-bercak tersebut ada yang berwarna putih, coklat maupun merah, tergantung dari warna kulit penderita. Panu biasanya menyerang semua bagian kulit. Pada umumnya, panu bisa menular dari satu orang ke orang lain dan biasanya ditemukan pada kulit kepala, kuku, lipatan lengan, leher, wajah dan kaki. Krim anti jamur obat panu, lotion atau shampoo dapat membantu mengobati panu. Tapi bahkan setelah pengobatan yang berhasil, warna kulit tidak merata dapat tetap selama beberapa minggu. Panu sering muncul kembali, terutama dalam cuaca lembab hangat.3. Kadas. Penyakit kulit kadas adalah nama yang diberikan untuk infeksi kulit yang disebabkan jenis jamur tertentu yang ditandai dengan bentuk cincin kemerahan, bersisik, atau gurat-gurat panas pada kulit. Namun medisnya adalah tine, yang meliputi jenis infeksi kurap pada kulit, rambut, dan kuku. Bentuk dan gejala kurap atau kadas berbeda-beda menurut lokasinya. Jenis yang paling umum adalag kurap pedis (athlete;s foot) yang menyebablan lecet dan gatal diantara jari kaki. Penyakit kadas korporis (kadas pada tubuh) dicirikan dengan gurat-gurat gatal pada tubuh. Gurat-gurat ini biaanya melingkar dengan tepi-tepi yang menonjol. Kurap atau kadas kruris menyebabkan daerah tersebut memerah dan gatal. Kadas nampak di kulit sebagai bulatan putih bersisik. Pada setiap bulatan terdapat garis tepi yang jelas dengan kulit yang tidak terkena. Kadas juga menyebabkan rasa gatal. Penyakit ini disebabkan oleh jamur.4. Skabies. Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh kutu / tungau / mite (Sarcoptes scabei). Kutu ini berukuran sangat kecil dan hanya bisa dilihat dengan mikroskop. Penyakit Scabies ini juga mudah menular dari manusia ke manusia , dari hewan ke manusia dan sebaliknya. Scabies mudah menyebar baik secara langsung melalui sentuhan langsung dengan penderita maupun secara tak langsung melalui baju, seprei, handuk, bantal, air yang masih terdapat kutu Sarcoptesnya.Gejala Penyakit Scabies ditandai dengan rasa gatal yang sangat pada bagian kulit seperti sela-sela jari, siku, selangkangan. Rasa gatal ini menyebabkan penderita scabies menggaruk kulit bahkan bisa menimbulkan luka dan infeksi yang berbau anyir. Rasa gatal tersebut akibat kaki sarcoptes dibawah kulit yang bergerak membuat lubang dibawah permukaan kulit. Penyebab Penyakit Scabies adalah kondisi kebersihan yang kurang terjaga, sanitasi yang buruk, kurang gizi, dan kondisi ruangan terlalu lembab dan kurang mendapat sinar matahari secara langsung. Penyakit kulit scabies menular dengan cepat pada suatu komunitas yang tinggal bersama sehingga dalam pengobatannya harus dilakukan secara serentak dan menyeluruh pada semua orang dan lingkungan pada komunitas yang terserang scabies, karena apabila dilakukan pengobatan secara individual maka akan mudah tertular kembali penyakit scabies.5. Eksim. Eksim atau eksema adalah peradangan pada kulit yang menyebabkan munculnya rasa gatal-gatal. Kondisi ini juga disertai dengan kulit yang memerah, kering, dan pecah-pecah. Ini adalah jenis penyakit jangka panjang dan gejalanya cenderung muncul kembali, kemudian menghilang. Eksim atopik atau sering disebut sebagai dermatitis atopik adalah bentuk eksim yang paling umum terjadi. Kata atopik mengacu pada orang-orang yang memiliki reaksi alergi tertentu dan pada dasarnya eksim atopik bukan sekadar alergi biasa. Penyakit ini umumnya muncul pada anak-anak, tapi dermatitis atopik bisa menyerang orang-orang pada usia berapa pun. Biasanya, penyakit ini muncul pada penderita asma atau hay fever.Kulit yang kering dan terasa sangat gatal bisa menjadi gejala awal kondisi ini. Kulit akan mengalami iritasi dan memerah ketika kita mulai menggaruk bagian kulit yang terasa gatal. Biasanya setelah itu akan diikuti oleh benjolan kecil yang melepuh dan bahkan infeksi. Luka melepuh ini mengeluarkan cairan atau menjadi kulit kering yang pecah-pecah. Seluruh gejala seperti kulit kering, gatal-gatal, dan inflamasi akan muncul dan menghilang. Selama ini terjadi, lapisan kulit akan menebal sehingga kulit terasa kasar.6. Biang keringat. Biang keringat juga dikenal sebagai miliaria, merupakan ruam yang gatal, bintik-bintik merah kecil timbul yang menyebabkan rasa menyengat atau tusukan pada kulit. Ruam dapat berkembang di manapun pada tubuh, tetapi paling sering terjadi di wajah, leher, punggung, dada dan paha. Ruam terdiri dari bintik-bintik kecil atau benjolan yang dikelilingi oleh daerah kulit yang merah. Bintik-bintik terkadang terlihat seperti lecet kecil. Ini dapat menyebabkan pembengkakan ringan, gatal, dan tusukan-tusukan menyengat. Biang keringat memang bukan penyakit yang berbahaya, namun bisa menular melalui kontak fisik, udara, atau pakaian. Biang keringat terjadi karena kelenjar keringat tersumbat oleh sel-sel kulit mati yang tidak dapat terbuang secara sempurna. Keringat yang terperangkap tersebut menyebabkan timbulnya bintik-bintik kemerahan yang disertai gatal. Daki, debu, dan kosmetik juga dapat menyebabkan biang keringat.Biang keringat dibagi menjadi dua, yaitu Miliaria crystallina adalah jenis biang keringat yang paling ringan. Pada tingkat ini hanya lapisan atas kulit tipis yang terpengaruh.Terlihat lecet dan kulit berwarna kemerahan. Kedua, Deeper miliaria rubra, jenis biang keringat yang dengan tingkat yang lebih berat. Diakibatkan oleh keringat yang masuk ke dalam lapisan kulit hidup, di mana mulai mengganggu dan gatal. Miliaria pustulosais adalah komplikasi dari miliaria rubra. Terjadi ketika keringat terinfeksi bakteri piogenik dan berubah menjadi nanah.

DAFTAR PUSTAKA http://www.sridianti.com/sebutkan-macam-macam-reseptor-pada-kulit.html (09-04-2015)www.sridianti.com/sebutkan-macam-macam-reseptor-pada-kulit.html (09-04-2015)https://andimarlinasyam.wordpress.com/2011/03/29/mengenal-sistem-saraf-perifer-somesthesia-bagian-2 (09-04-2015)