Sintesis Vitamin A

41
VITAMIN LARUT LEMAK Dr. Inge Permadhi MS

Transcript of Sintesis Vitamin A

Page 1: Sintesis Vitamin A

VITAMIN LARUT LEMAK

Dr. Inge Permadhi MS

Page 2: Sintesis Vitamin A

Sifat umum vitamin larut lemak Berhubungan dengan absorpsi dan transport dari

lipid Absorpsi vitamin terlarut dengan misel (untuk

pembentukan misel dibutuhkan garam empedu dan getah dari pankreas)

Transportasi ke hati oleh kilomikron melalui pembuluh darah limfe

Penyimpanan vitamin A,D, dan K terutama di hatidan vitamin E pada jaringan adiposa

Umumnya tidak diekskresikan ke urin tetapi ke feses

Page 3: Sintesis Vitamin A

VITAMIN A (RETINOL)

Dr. Inge Permadhi MS

Page 4: Sintesis Vitamin A

Sifat kimia vitamin A

Rusak oleh sinar ultraviolet dan oksidasi Tahan oleh pemanasan

Page 5: Sintesis Vitamin A
Page 6: Sintesis Vitamin A

STRUKTUR KIMIACyclohexenyl / ß-ionone

cis

Trans

Isoprenoid

Page 7: Sintesis Vitamin A

Ada 2 golongan vitamin A Preform vitamin A 3 bentuk aktif

Alkohol Retinol Aldehid Retinal / Retinaldehid Asam Asam retinoat

Provitamin A (karotenoid)

Page 8: Sintesis Vitamin A

Vitamin A (preform vitamin A)

Vitamin A atau retinol adalah nama generik yang diberikan untuk semua retinoid yang mempunyai aktivitas biologi all-trans retinol

Disebut retinol karena mempunyai fungsi spesifik di retina

Vitamin A natural atau dalam bahan makananumumnya terdapat dalam bentuk rantai panjang retinil ester (retinil palmitat)

Vitamin A berasal dari prekursor / provitamin A yang dikonsumsi hewan / manusia akan menjadi preform vitamin A

Page 9: Sintesis Vitamin A

Karotenoid (provitamin A)

Beberapa karotenoid yang mempunyai aktivitas vitamin A disebut sebagai provitamin A

Provitamin A dapat diubah menjadi vitamin A (retinol) dalam tubuh

Ada > 600 macam karotenoid, tetapi yang mempunyai aktivitas pro vitamin A hanya +10% (β-karoten, α-karoten, γ-karoten)

Page 10: Sintesis Vitamin A

Absorpsi Preformed vitamin A dan karotenoid akan

dibebaskan dari protein makanan dalam gaster.

Di usus halus : Retinil ester akan dihidrolisis menjadi retinol yang

lebih efisien untuk diabsorpsi Karotenoid akan diubah retinaldehid retinol

Page 11: Sintesis Vitamin A

Absorpsi dan transportasi VITAMIN A

Page 12: Sintesis Vitamin A
Page 13: Sintesis Vitamin A

Absorpsi dan transportasi ke hati Absorpsi dalam bentuk retinol 80-90% Vitamin A sebagai bagian dari kilomikron

akan ditransport melalui jalur limfatik intestin pembuluh darah hati

Ada sebagian vitamin A, yang diabsorpsi kembali ke hati melalui mekanisme enterohepatik

Untuk absorpsi berperan vitamin / zat pereduksi lain seperti vitamin E untuk melindungi vitamin dari destruksi oksidatif

Page 14: Sintesis Vitamin A

Storage vitamin A Bentuk retinol yang tidak di metabolisme atau

ditranspor dari hati, akan diesterifikasi kembali untuk kemudian disimpan (storage) di parenkhim sel hati atau 80 – 95% disimpan sebagai cadangan (reserve) pada sel stelat peri-sinusoidal

Vitamin A di deposit di hati (50 – 80%), juga di jaringan adiposa, paru-paru, ginjal dalam bentuk retinil ester, khususnya retinil palmitat

Cadangan Vitamin A di hati terikat pada cellular retinol binding protein (CRBP)

Page 15: Sintesis Vitamin A

Storage vitamin A Cadangan vitamin A dibutuhkan untuk

mencegah defisiensi, terutama pada saat asupan vitamin A rendah

Kadar vitamin A plasma menggambarkan asupan sehari-hari dan cadangan vitamin A di hati.

Page 16: Sintesis Vitamin A

Transportasi vitamin A ke perifer Distribusi vitamin A dari hati ke jaringan

perifer melalui proses de-esterifikasi retinil ester kemudian diangkut berikatan dengan kompleks

retinol binding protein (RBP) – transthyretin (RBP – TTR)

RPB – retinol akan di tangkap oleh reseptor jaringan lain yang akan memperantarai transfer retinol dari RBP ke CRBP.

Page 17: Sintesis Vitamin A

Metabolisme vitamin A

Sebagian dari retinol yang akan disimpan, diubah menjadi

Retinol Retinal Asam Retinoat atau terkonyugasi sebagai retinil glukoronat atau retinil fosfat

Setelah asam retinoat terbentuk, maka akan berkonversi menjadi bentuk yang siap untuk dikeluarkan melalui urine atau melalui empedu

Oksidasireversible

Oksidasiirreversible

Page 18: Sintesis Vitamin A

Absorpsi dan penyimpanan KAROTENOID

Absorpsi dalam bentuk karotenoid 40 – 60% Kadar karoten serum menggambarkan asupan

baru Akumulasi karotenoid terutama di jaringan adiposa

dan hati Likopen ditemukan tinggi kadarnya di testis, glandula

adrenal dan prostat Lutein dan zeaxanthin terkonsentrasi di jaringan

retinal

Page 19: Sintesis Vitamin A

Metabolisme karotenoid Karotenoid pada jaringan umumnya

akan teroksidasi dan terdegradasi sehingga komponen tersebut kehilangan fungsi biologis aktifnya

Page 20: Sintesis Vitamin A

Ekskresi vitamin A dan karotenoid

Vitamin A dapat diekskresikan malalui asam empedu feses (70%) Urine (30%)

Karotenoid tidak ditemukan dalam urine dan ekskresi melalui garam empedu sangat minimal

Page 21: Sintesis Vitamin A

Hal-hal yang dapat mempengaruhi bioavailability karotenoid dari bahan makanan

Bioavailability = kemampuan molekul retinoid / karotenoid untuk melalui mukosa intestinal dan masuk kedalam tubuh untuk disimpan dan digunakan oleh jaringan tubuh dipengaruhi oleh : Factors influencing uptake from lumen to

intestinal cells Factors influencing the efficiency of

bioconversion

Page 22: Sintesis Vitamin A

Biokonversi karotenoid Biokonversi = produksi retinoid aktif

dari prekursor provitamin A Dipengaruhi oleh :

Asupan vitamin A Cadangan vitamin A

Page 23: Sintesis Vitamin A

Hal-hal yang dapat mempengaruhi bioavailabilitas karotenoid dari bahan makanan

1. Factors influencing uptake from lumen to intestinal cells :

1. Inhibition by intrinsic matrix2. Inhibition by dietary fiber sources3. Differential crowding by streoisomeric forms4. Intraluminal oxidative destruction5. Enhancement by presence of fat and oil6. Enhancement by cooking and processing

Page 24: Sintesis Vitamin A

Hal-hal yang dapat mempengaruhi bioavailabilitas karotenoid dari bahan makanan

2. Factors influencing the efficiency of bioconversion :

1. Amount of provitamin A presented to the cell

2. Differential conversion by stereoisomeric form

3. Host underlying vitamin A status

Page 25: Sintesis Vitamin A

Fungsi vitamin A Fungsi esensial vitamin A yaitu : untuk penglihatan,

diferensiasi seluler dan sistem imunitas A. Penglihatan

Komponen dari pigmen penglihatan menjaga integritas fotoreseptor pada rod dan cone di retina

11-cis isomer dari retinaldehide yang dikombinasi dengan protein opsin akan menhasilkan rhodopsin pada rod (batang) untuk cahaya lemah iodopsin pada cone (kerucut) untuk cahaya kuat dan warna

Sinar akan merubah konfigurasi 11-cis retinal menjadi bentuk all-trans retinal yang akan menyebabkan perangsangan penglihatan

Page 26: Sintesis Vitamin A

Fungsi vitamin A B. Diferensiasi seluler Regulasi ekspresi gen via nuclear retinoic acid receptor

pengaturan proliferasi dan maturasi sel khususnya pada reproductive tissue dan mammalian embryogenesis

Pembentukan struktur normal sel yaitu diferensiasi dari sel basal menjadi sel mukosa

Vitamin A diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan skeletal dan jaringan lunak melalui sintesis protein dan diferensiasi sel-sel tulang termasuk gigi

C. Sistem imunitas Pembentukan mucosal mucin secretion Mempengaruhi sistem imunitas seluler dan humoral

Page 27: Sintesis Vitamin A

FUNGSI VITAMIN A

Page 28: Sintesis Vitamin A

Interaksi vitamin A dengan nutrien lain

Suplementasi vitamin A akan meningkatkan hematopoiesis pada penderita anemia defisiensi besi. Vitamin A dapat meningkatkan bioavailabilitas besi inorganik, diduga melalui peranannya mencegah terjadinya inhibisi absorpsi besi inorganik oleh asam fitat

Pemberian Zn dapat meningkatkan status vitamin A

Page 29: Sintesis Vitamin A

Aktivitas karotenoid Karotenoid bukan merupakan nutrien esensial maka efeknya

dinyatakan sebagai aktivitas bukan fungsi β-karoten dan beberapa karotenoid dapat bertindak sebagai

antioksidan dengan menangkap (quenching) singlet oksigen atau memodifikasi radikal bebas karena karotenoid mempunyai rantai panjang dengan beberapa ikatan jamak yang dapat bereaksi dengan radikal bebas.

Antioksidan diduga berperan pada pencegahan penyakit degeneratif ( kanker, aterosklerotik, diabetes melitus, katarak, penuaan dini) dan juga berperan mencegah terjadinya kerusakan genetik

Aktivitas antioksidan likopen 2 x β-karoten dan 10 x tokoferol

Page 30: Sintesis Vitamin A

1 Retinol Equivalents (RE) = 1 µg retinol 12 µg β–karoten dari makanan 24 µg provitamin A karotenoid lain 3,33 IU vitamin aktif dari retinol 10 IU vitamin A aktif dari β -karoten

1 mg retinol = 3300 IU retinol 1 mg β -karoten = 1500 IU β -karoten

Catatan : macam-macam equivalen : 1 : 2 : 4 atau 1 : 6 : 12 ( FAO/WHO) atau 1 : 12 : 24 (US National Academy of Science)

Page 31: Sintesis Vitamin A

Kebutuhan vitamin A dan karotenoid Tergantung dari : ukuran tubuh, rate of growth, jenis kelamin

dan umur, kondisi khusus (kehamilan, laktasi, penyakit akut / kronik) dll

RDA 1988 dewasa pria 1000 µg RE ; wanita 700-800 µg RE AKG dewasa pria 600 µg RE ; wanita 500 µg RE Untuk mencegah defisiensi vitamin A pada dewasa minimum

dapat diberikan 600 µg retinol atau 2x dosis tersebut dalam bentuk β -karoten akan membuat cadangan di hati dan retinol plasma konsentrasinya optimal

Fixed save upper limits vitamin A : 3000 µg (10.000 IU) Dosis tunggal suplementasi di Posyandu untuk anak-anak

1000 IU dan 2000 IU per 6 bulan

Page 32: Sintesis Vitamin A

Bahan makanan sumber vitamin A dan karotenoid Preformed vitamin A hanya terdapat dari BMS hewan seperti :

hati, lemak dari susu, cod liver oil, bagian organ dari hewan Provitamin A dapat diperoleh dari daun berwarna hijau tua,

sayuran/buah berwarna kuning oranye. Makin gelap warnanya makin tinggi kandungan karotenoidnya (pigmen sayuran / buah tersebut tidak terlihat karena tertutup oleh klorofil)

ASI sumber β -karotenTomat dan produk yang terbuat dari tomat sumber

likopen

Di farmasi retinil asetat

Page 33: Sintesis Vitamin A

Etiologi defisiensi Penyakit hati sintesis RBP PEM Abetalipoproteinemia Malabsorpsi lemak akibat insufisiensi asam empedu Infeksi akut : defisiensi protein akut, measles Infeksi kronik : parasit intestinal Merokok berhubungan dengan penurunan kadar retinol

Page 34: Sintesis Vitamin A

Gejala Defisiensi Morbiditas dan mortalitas pada anak-anak (penyakit infeksi

seperti infeksi mata, saluran pernapasan, diare) Night blindness, xerophtalmia Infeksi Selera makan Pengecap Keratinisasi epitelial mukosa sel Penebalan folikel rambut folikular hiperkeratosis

Page 35: Sintesis Vitamin A

Defisiensi vitamin A dan derajat gangguannya pada mata

XN = buta senja X1A = xerosis konjungtiva X1B = bercak bitot X2 = xerosis kornea X3A = keratomalasia X3B = ulserasi kornea XS = xeroftalmia skars

Page 36: Sintesis Vitamin A

Pencegahan vitamin A bagi gangguan mata

6 – 12 bulan vitamin A biru (100.000) SI

12 – 59 bulan vitamin A merah (200.000 SI)

Page 37: Sintesis Vitamin A

Terapi vitamin A bagi gangguan mataTerapi gangguan mata Buta senja sampai

xerosis kornea Hari 1

< 5 bulan : 50.000SI 6 – 11 bulan : 100.000 SI 12 – 59 bulan : 200.000 SI

Hari 2 : berikan vitamin A sesuai umur Hari 3 : berikan vitamin A sesuai umur

Page 38: Sintesis Vitamin A

Terapi vitamin A

Dosis tinggi hanya digunakan sebagai terapi pencegahan mortalitas akibat komplikasi measles (pada infeksi saluran napas bagian bawah yang bukan disebabkan measles, intervensi vitamin A bukan merupakan indikasi)

Vitamin A analog dapat digunakan sebagai obat topikal atau oral : seperti all-trans asam retinoat dan 9 – cis asam retinoat dapat digunakan untuk pengobatan akne

Page 39: Sintesis Vitamin A

Terapi karotenoid Yang umum digunakan sekarang adalah β-karoten β-karoten sekarang digunakan untuk pengobatan

acute erythropoetic porphyria yaitu gangguan fotosensitivitas yang dapat disupresi dengan dosis 180 mg/hari.

β-karoten juga banyak diberikan sebagai suplementasi bagi penderita kanker, penyakit kardiovaskuler, katarak, perokok dll

Pada critical ill dosis β-karoten yang dianjurkan adalah 10.000 IU/ hari

Page 40: Sintesis Vitamin A

Toksisitas (hipervitaminosis A) Preform vitamin A adalah salah satu nutrien esensial yang

sangat berpotensi menimbulkan efek toksik. Dapat terjadi bila sel stelat sudah tidak mampu lagi menyimpan

retinol Hipervitaminosis akut

Dewasa : Retinol > 200 mg (660.000 IU/single dose)Anak-anak : Retinol > 100 mg (330.000 IU/single dose)Atau 10X dosis RDA

Gejala : nausea, muntah, lemah, mulut kering, lelah, sakit kepala, anoreksia, gatal, deskuamasi kulit, sakit pada tulang dan ototGejala menghilang bila pemberian vitamin A dihentikan

Page 41: Sintesis Vitamin A

Toksisitas (hipervitaminosis A)

Hipervitaminosis A kronik berhubungan dengan : skeletal bone loss dan risiko osteoporotic bone fracture akibat peningkatan resorpsi tulang dan inhibisi pembentukan tulang (menghambat osteoclast stimulation dan collagen formation)

Efek teratogenik akibat 13 – cis retinoic acid sebagai obat akne yang digunakan pada umur muda kehamilan