sikuen stratigrafi

8
Tugas Stratigrafi “Sekuen Stratigrafi” OLEH : FEBRIANA SARI H22112005

description

sikuen stratigrafi review

Transcript of sikuen stratigrafi

Tugas Stratigrafi

Sekuen Stratigrafi

OLEH :

FEBRIANA SARIH22112005

PROGRAM STUDI GEOFISIKA JURUSAN FISIKAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2015Sikuen Stratigrafi

Sikuenstratigrafi ialah suatu tubuh lapisan batuan yang terbentuk dalam satuan waktu tertentu pada satu siklus perubahan relatif muka laut. Pembagian sikuenstratigrafi ialah penggolongan lapisan batuan batuan di bumi secara bersistem menjadi satuan-satuan bernama berdasarkan gerak relatif muka laut. Pembagian ini merupakan kerangka untuk menyusun urutan peristiwa geologi (Djauhari, 2012).Sikuen Stratigrafi adalah metode pendekatan yang multidisiplin serta berorientasi pada sejumlah proses untuk menginterpretasi paket sedimen. Paket sedimen tersebut diberi nama sikuen dan dibatasi oleh bidang ketidakselarasan atau bidang kemenerusannya yang selaras dan bersifat regional. Secara teknis, konsep ini bertujuan mengelompokkan urutan susunan batuan sedimen ke dalam suatu sikuen yang didasarkan pada kronologi sebagai pembatas selang genesanya (Vail, dkk, 1984, Vail, 1987, dalam Djuhaeni, 1996).

Tingkat Tingkat Satuan Sikuenstratigrafi 1. Urutan tingkat satuan sikuenstratigrafi, masing-masing dari besar sampai kecil adalah Megasikuen, Supersikuen dan Sikuen. 2. Sikuen ialah satuan dasar dalam pembagian satuan sikuenstratigrafi. Sikuen tersebut tersusun atas komponen sikuen (depositional system track: lowstand system track/LST, transgressive system track/TST dan high system track/HST) sebagai respons akibat perubahan muka air laut relatif (Posamentier dan Vail, 1988; van Wagoner dkk., 1988). Interpretasi stratigrafi sikuen dan komponen sikuennya serta horison seperti batas sikuen (SB), bidang transgresi (TS), bidang maximum flooding surface (MFS), dan condensed section (C) memerlukan pemahaman akan hubungan stratigrafi, umur, batimetri, dan fasies. Dengan demikian, terlihat ada beberapa aspek yang melibatkan biostratigrafi dalam mengevaluasi stratigrafi sikuen.Pola stratigrafi dalam batuan obyek pengamatan untuk analisa stratigrafi:1. Pola stratigrafi regresi-transgresiRegresi adalah majunya garis pantai kearah laut yang mengakibatkan pola stratigrafi kearah atas. Transgresi adalah mundurnya garis pantai kearah darat dan mengakibatkan pola stratigrafi mengahalus keatasnya.2. Pola siklus sedimentasiSiklus sedimentasi yang dikenal yaitu siklus regresi dan transgresi yang selalu berulang dalam pola stratigrafi. Ada dua kemungkinan penyebab siklus ini yaitu :a) Autocyclic adalah proses pembelokan/pemindahan delta yang berlangsung selama proses penurunan dasar cekungan sehingga menghasilkan penumpukkan siklus regresi-transgresi.b) Allocyclic adalah pembentukan silkus regresi-transgresi oleh adanya perubahan muka air laut.3. Pola sekuen pengendapan Terbentuk sebagai akibat dari interaksi antara kecepatan pemasokan sedimen dan kemampuan ruangan yang tersedia untuk sedimentasi.Sekuen stratigrafi sangat berkaitan erat dengan perubahan relative sea level. Dengan mengetahui karakter pengendapan pada setiap kondisi relative sea level tertentu, maka kita bisa membuat model lingkungan pengendapannya. Untuk melakukan analisis sekuen stratigrafi, kita harus mengetahui beberapa terminologi.Aplikasi Sekuen Stratigrafi Untuk Data Welllog System tractsecara genesa diasosiasikan dengan unit stratigrafi yang mengendap selama fase tertentu oleh siklus muka laut relatif (Posamentier, et al, 1988). Unit itu menjelaskan kembali rekaman batuan berupa tiga dimensi pembentuk fasies. Ketiga dimensi itu berupa tipe dari permukaan batas, posisi dalam sebuah sekuen, dan pola tumpukan parasekuen (Van Wagoner et al., 1988). System tractyang membentuk sebuahsingle depositional sequenceadalah:1. Lowstand System Tract(LST)2. Transgressive System Tract(TST)3. Highstand System Tract(HST)4. Shelf Margin System Tract (SMFT)

Diagram Sikuen Stratigrafi (Tanpa Terganggu Oleh Adanya Struktur Sekunder)Log yang biasanya digunakan dalam analisis stratigrafi ini adalah log gamma ray (GR) dan Log Spontaneous Potentian (SP) yang merupakan log yang menceriminkan ukuran butir dari sedimen. Dalam pengapalikasian sekuen stratigrafi perlu diketahui marker-marker dalam sekuen stratigrafi yaitu seperti:1. Batas sekuen atausequence boundary(SB); SB-1 dan SB-22. Transgressive Surface3. Maximum Flooding SurfaceSetelah diketahui marker-marker tersebut kemudian dapat dilakukan kronokorelasi untuk setiap system tract-nya. prinsip kronokorelasi adalah mengkorelasikan kejadian-kejadian geologi yang terekam pada batuan. Kejadian geologi bisa terjadi secara lokal, regional, dan global, dalam jangka waktu menit hingga ratusan juta tahun, sehingga rekaman kejadian ini digolongkan dalam beberapa orde. Pembagian orde-orde tersebut dapat dibaca di halaman sekuen stratigrafi sesuai link di atas. Setelah kerangka kronologi geologi diketahui kemudian dilakukan korelasi yang lebih detil biasanya adalah mengunakan prinsip litokorelasi seperti sand to sand correlationdan kemudian dapat dibuat peta isopach dan paleogeografinya.

Sumber:Noor, Djauhari. 2012. Pengantar Geologi. Universitas Pakuan, Bogor.Mahardika, Rangga. 2008. Sikuen Stratigrafi. http:///Stratigrafi/sekuen/Rangga%20Mahardika%20Khairully%20%20September%202008.html. Diakses pada tanggal 15 Maret 2015.