Ringkasan Sekuen Stratigrafi

7
Ringkasan Sekuen Stratigrafi MUKA AIR LAUT RELATIF, EUSTASI, DAN TEKTONIK A. Definisi Muka Air Laut Untuk memahami faktor-faktor yang mengontrol pembentukan sekuen, pertama-tama kita perlu memahami apa yang dimaksud dengan eustasi, muka air laut (sea level), dan kedalaman (water depth). 1. Eustasi Eustasi (eustasy; global eustasy; global sea-level) diukur dari muka air laut hingga suatu datum tetap (fixed datum), biasanya pusat bumi. Eustasi dapat berubah dengan berubahnya volume cekungan (misalnya akibat perubahan volume punggungan tengah samudra) atau berubahnya volume air laut (misalnya akibat glasiasi-deglasiasi).

description

Basic Concept to understanding sequence stratigraphy.

Transcript of Ringkasan Sekuen Stratigrafi

Ringkasan Sekuen StratigrafiMUKA AIR LAUT RELATIF, EUSTASI, DAN TEKTONIKA. Definisi Muka Air LautUntuk memahami faktor-faktor yang mengontrol pembentukan sekuen, pertama-tama kita perlu memahami apa yang dimaksud dengan eustasi, muka air laut (sea level), dan kedalaman (water depth).

1. EustasiEustasi (eustasy; global eustasy; global sea-level) diukur dari muka air laut hingga suatu datum tetap (fixed datum), biasanya pusat bumi. Eustasi dapat berubah dengan berubahnya volume cekungan (misalnya akibat perubahan volume punggungan tengah samudra) atau berubahnya volume air laut (misalnya akibat glasiasi-deglasiasi). Eustasi dapat naik atau turun sedemikian rupa sehingga menyebabkan berubahnya posisi base-level secara global.Base level sendiri didefinisikan sebagai suatu bidang khayal yang membatasi antara zona erosi dan zona pengendapan.

2. Muka Air Laut RelatifMuka air laut relatif (relative sea-level) diukur dari muka air laut hingga suatu datum lokal yang dapat berubah-ubah posisinya, misalnya batas atas batuan dasar (basement) atau sebuah bidang di dalam tumpukan sedimen dasar laut (Posamentier dkk,1988). Subsidensi, pengangkatan batuan dasar, kompaksi sedimen yang melibatkan bidang acuan pengukuran muka air laut relatif, dan perubahan eustasi, semuanya dapat menyebabkan berubahnya muka air laut relatif. Muka air laut relatif dapat naik karena subsidensi, kompaksi dan/atau turunnya eustasi; muka air laut relatif dapat turun karena adanya pengangkatan dan/atau penaikan eustasi.3. KedalamanKedalaman diukur dari muka air laut hingga permukaan sedimen dasar laut. Titik kesetimbangan (equilibrium point) kadangkadang digunakan untuk menamakan suatu titik pada profil pengendapan dimana laju perubahan muka air laut relatif sama dengan nol. Titik tersebut, pada suatu waktu, akan memisahkan zona dimana terjadi penaikan muka air laut relatif dengan zona dimana terjadi penurunan muka air laut relatif.

B. Akomodasi Akomodasi didefinisikan sebagai ruang yang tersedia untuk sedimen terakumulasi pada suatu waktu (Jervey, 1988). Laju eustasi, subsidensi dan base level secara bersama-sama akan mengontrol akomodasi. Untuk sedimen dapat terakumulasi, sedimen memerlukan ruang yang terletak di bawah base level. Posisi base level berbeda-beda, tergantung tatanan pengendapannya. Dalam lingkungan aluvial, base level dikontrol oleh profil sungai yang secara berangsur berubah mendekati base level laut atau danau, ke tempat mana sungai tersebut bermuara (Mackin, 1948). Dalam sistem delta dan pesisir, base level praktis ekivalen dengan muka air laut. Dalam lingkungan laut dangkal, base level juga praktis berupa muka air laut, meskipun dalam kondisi tertentu alas gelombang (wave base) dapat menyebabkan graded shelf profileberperan sebagai base level.

Kaitan antara akomodasi, eustasi, dan kedalaman pada sistem pesisir-paparan. Berikut akan dibahas kaitan antara muka air laut relatif dengan akomodasi pada sistem pesisir-paparan.

Akomodasi Bertambah (+) tanpa memperhitungkan suplai sedimen

Akomodasi Berkurang (-) tanpa memperhitungkan suplai sedimen