Siklus Menstruasi

18
dr. Warda EL Maida R

description

Siklus Menstruasi

Transcript of Siklus Menstruasi

Page 1: Siklus Menstruasi

dr. Warda EL Maida R

Page 2: Siklus Menstruasi

• Menstruasi ????????.................

• Pendarahan ini terjadi secara periodik, jarak waktu antara menstruasi yang satu dengan menstruasi berikutnya dikenal dengan satu siklus menstruasi.

• Siklus menstruasi wanita berkisar 28 hari dengan rentang normal antara 21-35 hari.

(Silverthorn 2009)

Page 3: Siklus Menstruasi

• Pada wanita usia produktif, siklus menstruasi terjadi karena aktifnya aksis hipothalamus-hipofisis-ovarium. Hipothalamus menghasilkan hormon GnRH (gonadotropin releasing hormone) yang menstimulasi hipofisis untuk mensekresi hormon FSH (follicle stimulating hormone), dan LH (lutinuezing hormone). FSH dan LH menyebabkan serangkaian proses di ovarium sehingga terjadi sekresi hormon estrogen dan progesteron.

(Silverthorn 2009)

Page 4: Siklus Menstruasi

Siklus ovarium dan uterus merupakan kegiatan yang berada dibawah pengaruh berbagai hormon, seperti diantaranya:

• GnRH dari hipotalamus• FSH dan LH dari kelenjar pituitary anterior• Estrogen, progesterone dan inhibin dari

ovarium(Guyton, 1964)

Page 5: Siklus Menstruasi
Page 6: Siklus Menstruasi
Page 7: Siklus Menstruasi
Page 8: Siklus Menstruasi

SIKLUS MENSTRUASI

SIKLUS UTERUS (RAHIM)

SIKLUS OVARIUM (INDUNG TELUR)

Page 9: Siklus Menstruasi

1. Fase FolikularFase ini mempengaruhi panjang siklus menstruasi secara keseluruhan yaitu mulai dari 10 hari – 3 minggu.

2. OvulasiKetika satu atau lebih folikel telah matang, ovarium melepaskan sel telur selama fase ovulasi ini.

3. Fase LutealFase yang terjadi setelah ovulasi disebut sebagai postovulatory atau fase luteal.

Page 10: Siklus Menstruasi

1. MenstruasiPermulaan dari fase folikular dalam ovarium hingga terjadinya peluruhan dinding rahim sehingga terjadi perdarahan.

2. Fase Proliferasi. Tahap akhir dari fase folikular setelah itu terjadi fase proliferasi dalam dinding rahim, selama itu, endometrium menambahkan lapisan sel baru untuk mengantisipasi terjadinya kehamilan.

3. Fase Sekresi. Setelah ovulasi, hormon dari corpus luteum mengubah tebalnya dinding endometrium menjadi struktur sekresi. Apabila tidak terjadi kehamilan, lapisan superficial dari endometrium sekretori akan hilang selama menstruasi dan siklus uterus akan berulang kembali.

Page 11: Siklus Menstruasi

Siklus menstruasi• Fase menstruasi

• Fase pra-ovulasi

• Fase ovulasi

• Fase pasca-ovulasi

Page 12: Siklus Menstruasi

• Fase ini ditandai dengan perdarahan. Sesaat sebelum

permulaan dari masing-masing siklus, sekresi gonadotropin dari

kelenjar pituitary meningkat. Dibawah pengaruh FSH, dan

beberapa folikel dalam ovarium mulai matang.

Page 13: Siklus Menstruasi

• Ketika fase folikular akan berakhir, sekresi estrogen ovarium mencapai puncaknya. Pada tahap ini, hanya satu folikel yang

berkembang. Ketika fase folikular berakhir, sel granulose pada folikel yang dominan

tersebut mulai untuk mengeluarkan inhibin dan progesterone sebagai tambahan untuk

estrogen. Estrogen, yang telah menggunakan umpan balik negative

mempengaruhi GnRH pada permulaan fase folikular, berubah menjadi umpan balik

positif.

Page 14: Siklus Menstruasi

• Setelah ovulasi, corpus luteum memproduksi peningkatan yang

stabil dari progesteron dan estrogen. Progesteron merupakan hormon yang dominan pada fase luteal. Level estrogen meningkat

tetapi tidak pernah mencapai puncak sebelum terjadi ovulasi.

Page 15: Siklus Menstruasi

• Menstruasi melepaskan sekitar 40 ml darah dan 35 ml racun dan sel-sel rusak. Biasanya terdapat beberapa gumpalan darah dalam menstruasi dikarenakan terdapatnya plasmin, yang berbentuk gumpalan.

• Berlangsung sekitar 3-7 hari.

• (Mader 2001)

Page 16: Siklus Menstruasi

*Perkiraan siklus 28 hari

(Mader 2001)

Page 17: Siklus Menstruasi
Page 18: Siklus Menstruasi