“Shutdown” pemerintah amerika serikat dan obamacare (harian pelita 3 oktober 2013 halaman 1) by...

1
KAMIS | 3 Oktober 2013/27 Dzulqaidah 1434 H www.pelitaonline.com - pertama dan penting No. 12.699 Tahun XXXIX Harga Eceran Rp3.000,-/Langganan Rp60.000,- (Luar Kota Tambah Ongkos Kirim) Layanan Pelanggan (021) 8370 6765 (021) 8378 7120 AP Undang-undang perlindungan kesehatan yang diluncurkan Presiden Amerika Serikat Barack Obama, atau kerap disebut Obamacare, menjadi pengham- bat pembicaraan Kongres-Senat AS yang berhubungan dengan budgets atau anggaran pemerin- tah tahun 2013-2014. Hambatan pembicaraan itu berujung ditu- tupnya layanan pemerintah fe- deral AS mulai 1 Oktober 2013. Obama sangat terkenal dengan reformasi kebijakan kesehatan Amerika yang diwujudkan dalam konteks Obamacare. Dalam ke- bijakakan Obamacare terse- but, mewajibkan seluruh warga negara AS, baik yang mampu, menengah, maupun orang yang tidak mampu untuk memiliki asuransi kesehatan. Kebijakan tersebut, dirasakan sangat be- rarti bagi masyarakat menengah ke bawah. Dan dikhawatirkan, kebijakan tersebut akan sirna, Pujian Asing M eskipun masih banyak masalah yang se- dang kita hadapi, kita justru sering me- nerima pujian dari kalangan luar negeri. Indonesia dinilai sebagai negara demokra- si terbesar ke tiga di dunia, sementara di dalam negeri, kita merasakan demokrasi kita belum sesuai dengan harapan. Kon- disi perekonomian Indonesia, juga dinilai baik, antara lain berkat per- tumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dibanding negara lain. Indone- sia juga cukup menarik bagi investor asing, sehingga lebih 60 persen saham di bursa saham dikuasai asing. Indonesia juga diprediksi akan menjadi negara terbesar ke tujuh pada tahun 2045. Namun, kita pun juga menyadari, bahwa pertumbuhan ekonomi itu belum terbagi, se- hingga menimbulkan kesenjangan yang semakin lebar. Tidak berlebih, bahwa pujian asing itu, meskipun kita hargai, tidak boleh membuat kita terlena. Indonesia, dengan jumlah pen- duduk yang besar, kekayaan sumber daya alam yang melimpah, letak geografis yang strategis, memiliki daya tarik yang besar bagi investor asing. Jumlah penduduk yang besar, berarti pasar barang dan jasa apapun yang juga besar. Sumber daya alam yang kaya, su- dah tentu menarik bagi investor sumber daya alam dunia. Namun, kedua potensi ekonomi itu akan tergantung siapa yang dapat me- manfatkannya. Mungkin perlu kita jadikan bahan introspeksi, se- bagaimana dilaporkan majalah “Time” beberapa waktu yang lalu, bahwa Indonesia belum dapat memanfaatkan kedua potensi itu. Hal ini berarti, bahwa kedua potensi itu lebih dimanfatakan asing. Hal ini juga nampak dari terjadinya defisit perdagangan Indone- sia dalam beberapa kuartal terakhir, sehingga harga saham dan rupyah kita merosot. Alhamdulillah, laporan BPS terakhir sudah positif, sehingga IHSG dan rupiah menguat. Catatan lain yang perlu kita kemukakan adalah ketahanan pangan dan ketahanan energi kita, yang nampaknya perlu mem- peroleh perhatian yang sungguh–sungguh. Keduanya, merupakan kendala bagi masa depan perekonomian kita. Mampukah kita kembali swasembada pangan? Mampukah kita mencegah predik- si sebuah laporan lembaga studi asing yang mengatakan, bahwa Indonesia akan menjadi negara pengimpor BBM terbesar didu- nia? Sementara produksi BBM terus merosot dari tahun ke tahun, ternyata kita juga belum mampu memanfaatkan energi terbarukan yang kita miliki. Secara konsepsional sudah kita letakkan, namun implementasinya masih sangat lemah. Lebih jauh, semua itu harus mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Bukan sembarang kesejahteraan, tetapi kesejahteraan yang berkeadilan sosial. Pertumbuhan ekonomi yang kita miliki, harus terbagi, sehingga kesenjangan kaya-miskin juga semakin sempit. Per- tumbuhan ekonomi Indonesia, juga harus bisa dinikmati oleh warga negara Indonesia, bukan oleh asing. Untuk itu, kita harus benar–benar mengacu pada pasal 33 dan 34 UUD 1945, di dalam menetapkan kebi- jakan ekonomi dan kesejahteraan. Kalau hal itu bisa kita wujdukan, insya Allah kita akan mampu mandiri. Pujian asing, semoga tidak membuat kita terlena dan sebaliknya hendaklah dapat kita jadikan bahan evaluasi, agar kita semakin mandiri, mewujdukan kesejahteraan yang berkeadilan sosial. n ASSALAMUALAIKUM Taman Suropati Surga Ekspresi Seni Muda-mudi DKI “Di sini aku ikut kelas ansam- ble dan baru mulai latihan pukul 16.00 WIB, ada sepuluh orang yang ikut kelas ini,” ucap Vira, perempuan belia berusia 25 ta- hun itu memulai pembicaraan, saat ditemui Harian Pelita, suatu siang di Taman Suropati, Jakarta. Vira mengisahkan, dia mulai bergabung dengan Komunitas Biola Kotaseni Taman Suropati, Maret lalu. Awalnya, dia seka- dar mencari tali senar biola. Alat seni kesukaan Albert Ein- sten ini, seakan menjadi bagian dari dirinya, mulai dari tertarik lalu menjadi hobi, dan kini ber- main biola menjadi penyaluran ekspresi seni dirinya. Namun ternyata, tidak mu- dah bagi Vira untuk mencari tali senar biola, apalagi perem- puan belia ini bukan lah pen- duduk asli Jakarta. Mojang Parahyangan ini pun memin- ta bantuan temannya. “Aku kos di Cikini, karena rumah saya di Bandung. Di Jakarta kerja, tapi sambil mengisi akhir pekan dan meneruskan hobi bermain bio- la,” katanya. Pucuk di cinta ulam pun tiba, oleh temannya itu Vira di- beritahu bahwa di Jakarta ada satu-satunya tempat berkumpul komuntas biola. “Tentu akan mudah mendapatkan tali senar ke komunitas tersebut, dan akhirnya saya bergabung,” ung- kapnya. Halaman 19 Halaman 19 Halaman 19 editorial Bagai Alice in Wonder Line, seorang gadis berjilbab kuning membawa segelas minuman dan menenteng tas pipih berisi biola, di tengah desingan lalu lalang kendaraan dalam hutan beton Ibukota Indonesia, Jakarta, ia berjalan menghampiri tempat komunitasnya berkumpul. Pendidikan Awal Tahun 2014, UN Akan Digugat ke MK HALAMAN 5 1 Januari 2014 BPJS 88 hari lagi “Pengaruhnya daya beli komo- ditas di sana akan melambat dan ekspor kita juga akan melambat. Jadi, kita harus perhatikan eko- nomi di sana,” jelas Sigit di Ja- karta, Rabu (2/10). Dampak shutdown AS terlihat di indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Rabu (2/10) sore, ditutup menguat menjadi 4.387,60 poin masih di- dorong dari pasar yang menilai po- sitif data ekonomi Indonesia. IHSG BEI ditutup naik 41,71 poin atau 0,96 persen ke posi- si 4.387,60, sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 10,75 poin (1,49 per- sen) ke level 732,95. Namun, nilai tukar rupiah ter- hadap dolar AS pada perdaga- ngan Rabu (2/10) sore melemah 35 poin ke posisi Rp11.380/do- lar AS, menyusul kehawatiran pasar terhadap shutdown AS ka- rena belum tercapainya kesepa- katan angggaran. Nilai tukar rupiah yang ditran- saksikan antarbank di Jakarta itu melemah 35 poin dibanding sebelumnya yang berada di posi- si Rp11.345 per dolar AS. Analis pasar uang Bank Man- diri Reny Eka Putri mengatakan, pergerakan pasar uang di dalam negeri cukup berfluktuasi, me- nyusul kekhawatiran sebagian pelaku pasar terhadap penghen- tian aktivitas (shutdown) ekono- mi di AS. Lebih lanjut Sigit mengata- kan, pemerintah harus lebih fo- kus memperbaiki kondisi eko- nomi dalam negeri, khususnya terkait perbaikan defisit neraca transaksi berjalan, sembari tetap mencermati kondisi eksternal. Salah satu permasalahan uta- ma di Indonesia, ujarnya, yakni tingginya subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan tingginya im- por bahan modal. ”Ekonomi kita sebagai besar berasal dari domestik, tingginya impor bahan baku, tingginya konsumsi BBM subdisi, sehing- ga impor migas jadi lebih besar,” kata Sigit. Ditutupnya Pemerintahan Amerika Serikat untuk sementa- ra waktu memang dikhawatirkan akan memberikan dampak nega- tif terhadap pertumbuhan ekono- mi global jika terus berlarut-larut. Jakarta, Pelita Ketua Perbanas Sigit Pramono mengatakan, pemerintah tetap harus memperhatikan kebijakan penutupan (shutdown) Pemerintahan Amerika Serikat untuk sementara waktu, dalam rangka mengantisipasi dampaknya bagi perekonomian di Tanah Air. “Shutdown” Pemerintah Amerika Serikat dan Obamacare HIKMAH JADWAL SALAT Demokrasi “Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputus- kan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkah- kan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.” (QS Asy Syura: 38) Kamis, 3 Oktober 2013 Dzuhur 11.43 Ashar 14.49 Maghrib 17.47 Isya 18.55 Jumat, 4 Oktober 2013 Subuh 04.23 Jadwal berlaku untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya RI-RRT Sepakat Perluas Cakupan Kemitraan Strategis Jakarta, Pelita Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) sepakat mening- katkan hubungan menjadi kemitraan strategis yang komprhensif. Kemitraan ini berarti kedua negara memperluas cakupan kerja sama di berbagai bidang, termasuk dalam isu regional dan global. “Saya percaya, di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping kita akan bisa meningkatkan lagi kerja sama bilateral di wak- tu mendatang sebagai mitra strategis yang komprehensif. Kami bersepakat meningkatkan cakupan kerja sama seluas-luasnya di berbagai bidang, baik bilateral maupun kawasan dan dunia,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam keterangan pers bersama Presiden RRT Xi Jinping di Ruang Kredensial, Istana Merdeka, seusai pertemuan bilateral, Rabu (2/10) sore. Baik Indonesia maupun RRT senang karena kerja sama ke- dua negara terus meningkat dari tahun ke tahun, baik di bi- dang ekonomi maupun non-ekonomi. “Kita sepakat terus me- ningkatkan perdagangan dan investasi kedua negara. Nilai perdagangan sekarang sebesar 51 milliar dollar AS akan terus ditingkatkan,” ujar Presiden SBY. Dalam pertemuan bilateral yang berlangsung sekitar 45 me- nit tadi, Indonesia dan Tiongkok juga sepakat meningkatkan kerja sama di bidang perindustrian, pembangunan infrastruk- tur, transportasi, energi, dan keuangan. “Kami menyadari ada potensi yang baik untuk terus dikerjasamakan di bidang pari- wisata, pendidikan, dan ekonomi kreatif,” SBY menambahkan. Sektor lainnya, seperti maritim, perikanan, pertahanan dan keamanan, antariksa, serta penanggulangan bencana alam juga menjadi bidang-bidang yang akan terus ditingkatkan. Untuk isu-isu kawasan dan global, Indonesia dan Tiongkok sepakat meningkatkan kerja sama dia melalui forum ASEAN, ASEAN+, East Asia Summit, APEC, dan G20. Indonesia juga menyampaikan dukungan terhadap Tiongkok untuk menjadi tuan rumah APEC tahun depan, dan G-20 pada saatnya nanti. Sementara itu Presiden Jinping dalam pernyataanya sesu- dah Presiden SBY menjelaskan bahwa pertemuan bilateral ini produktif. “Kami setuju untuk meningkatkan kemitraan stra- tegis menjadi strategis komprehensif. Tiongkok bersedia beru- saha bersama Indonesia untuk mendorong kerja sama ke arah yang baru dan membawa kesejahteraan bagi rakyat kedua ne- gara,” ujar Presiden Jinping. RRT, Jinping menambahkan, bersedia mendirikan pusat ke- budayaan Tiongkok di Jakarta dan Konsulat Jenderal di Bali. Untuk waktu lima tahun mendatang. RRT juga akan menye- diakan 100 beasiswa bagi pelajar Indonesia menuntut ilmu di Institut Confusius. Selain itu, untuk mendorong proses pem- bangunan interkoneksi dan integrasi ekonomi di kawasan, RRT mengusulkan dibangunnya Bank Investasi Infrastruktur Asia. Seusai pertemuan bialteral, Presiden Susilo Bambang Yudho- yono dan Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping menyaksikan penandatanganan 6 perjanjian kerja sama kedua pemerintahan, di Ruang Kredensial, Istana Merdeka. Perjanjian tersebut merupakan kerja sama komprehensif, meliputi ekono- mi dan pembangunan, investasi, perdagangan, serta pariwisata. Adapun keenam kesepakatan yang telah ditandatangani terse- but yaitu: Persetujuan Program Pengembangan Kerjasama Ekonomi Indonesia-Tiongkok untuk 5 tahun ke depan, ditandatangani oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan Mendag RRT Gao Hucheng. Persetujuan antara Pemerintah RI dengan Pemerintah RRT tentang Kawasan Industri Terintegrasi Indonesia-Tiongkok oleh Menperin MS Hidayat dan Mendag RRT Gao Hucheng. (rud) PENGUNGSI KEBAKARAN KELAPA GADING - Seorang ibu menghibur anaknya di sekitar tenda pengungsian korban kebakaran pemukiman padat penduduk di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (2/10). Akibat kebakaran yang menghanguskan sekitar 1.325 rumah tersebut mebuat sekitar 5.300 jiwa harus kehilangan tempat tinggalnya dan sementera mendiami tenda-tenda pengungsian. nant/ zabur karuru “Shutdown” AS Dapat Perlambat Ekspor Indonesia SURAT DARI AMERIKA SERIKAT Dr Taruna Ikrar, PhD * * Staf Akademik, University of California, Amerika Serikat, dan Wakil Ketua Ikatan Imuwan Indo- nesia Internasional Gedung Putih, Washington AS. nist BERLATIH - Disaksikan pengunjung Vira (tengah) berlatih biola bersama Komunitas Kotaseni Taman Suropati untuk persiapan pertunjukkan apresiasi Desember mendatang. n pelita/evi 3 Oktober 1990 – Setelah berpisah selama 45 tahun, Jerman Barat dan Jerman Timur bersatu kurang dari setahun setelah Tembok Berlin dirobohkan. HARI LAHIR: Zuleyka Rivera, Ratu kecantikan Dunia (1987); Zlatan Ibrahimović, Pesepakbola Swedia (1981) Umum Presiden Tandatangani Inpres Kebijakan Penetapan Upah Minimum HALAMAN 19 2013_10_02 HAL 01.indd 1 10/2/2013 10:51:46 PM

description

“Shutdown” pemerintah amerika serikat dan obamacare (harian pelita 3 oktober 2013 halaman 1) by taruna ikrar 2013 10 02 hal 01

Transcript of “Shutdown” pemerintah amerika serikat dan obamacare (harian pelita 3 oktober 2013 halaman 1) by...

Page 1: “Shutdown” pemerintah amerika serikat dan obamacare (harian pelita 3 oktober 2013 halaman 1) by taruna ikrar 2013 10 02 hal 01

KAMIS | 3 Oktober 2013/27 Dzulqaidah 1434 H www.pelitaonline.com - pertama dan penting No. 12.699 Tahun XXXIX Harga Eceran Rp3.000,-/Langganan Rp60.000,- (Luar Kota Tambah Ongkos Kirim)

Layanan Pelanggan

(021) 8370 6765 (021) 8378 7120 AP

Undang-undang perlindu ngan kesehatan yang diluncurkan Presiden Amerika Serikat Barack Obama, atau kerap disebut Obamacare, menjadi pengham-bat pembicaraan Kongres-Se nat AS yang berhubungan dengan budgets atau anggaran pemerin-tah tahun 2013-2014. Hambatan pembicaraan itu berujung ditu-tupnya layanan pemerintah fe-deral AS mulai 1 Oktober 2013.

Obama sangat terkenal dengan reformasi kebijakan kesehatan

Amerika yang diwujudkan dalam konteks Obamacare. Dalam ke-bijakakan Obamacare terse-but, mewajibkan seluruh warga negara AS, baik yang mampu, menengah, maupun orang yang tidak mampu untuk memiliki asuransi kesehatan. Kebijakan tersebut, dirasakan sangat be-rarti bagi masyarakat menengah ke bawah. Dan dikhawatirkan, kebijakan tersebut akan sirna,

Pujian Asing

M eskipun masih banyak masalah yang se-dang kita hadapi, kita justru sering me-nerima pujian dari kalangan luar negeri. Indonesia dinilai sebagai negara demokra-si terbesar ke tiga di dunia, sementara di dalam negeri, kita merasakan demokrasi kita belum sesuai de ngan harapan. Kon-

disi perekonomian Indonesia, juga dinilai baik, antara lain berkat per-tumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dibanding negara lain. Indone-sia juga cukup menarik bagi investor asing, sehingga lebih 60 persen saham di bursa saham dikuasai asing. Indonesia juga diprediksi akan menjadi negara terbesar ke tujuh pada tahun 2045. Namun, kita pun juga menyadari, bahwa pertumbuhan ekonomi itu belum terbagi, se-hingga menimbulkan kesenjangan yang semakin lebar.

Tidak berlebih, bahwa pujian asing itu, meskipun kita hargai, tidak boleh membuat kita terlena. Indonesia, dengan jumlah pen-duduk yang besar, kekayaan sumber daya alam yang melimpah, letak geografis yang strategis, memiliki daya tarik yang besar bagi investor asing. Jumlah penduduk yang besar, berarti pasar barang dan jasa apapun yang juga besar. Sumber daya alam yang kaya, su-dah tentu menarik bagi investor sumber daya alam dunia. Namun, kedua potensi ekonomi itu akan tergantung siapa yang dapat me-manfatkannya. Mungkin perlu kita jadikan bahan introspeksi, se-bagaimana dilaporkan majalah “Time” beberapa waktu yang lalu, bahwa Indonesia belum dapat memanfaatkan kedua potensi itu. Hal ini berarti, bahwa kedua potensi itu lebih dimanfatakan asing. Hal ini juga nampak dari terjadinya defisit perdagangan Indone-sia dalam beberapa kuartal terakhir, sehingga harga saham dan rupyah kita merosot. Alhamdulillah, laporan BPS ter akhir sudah positif, sehingga IHSG dan rupiah menguat.

Catatan lain yang perlu kita kemukakan adalah ketahanan pangan dan ketahanan energi kita, yang nampaknya perlu mem-peroleh perhatian yang sungguh–sungguh. Keduanya, merupakan kendala bagi masa depan perekonomian kita. Mampukah kita kembali swasembada pangan? Mampukah kita mencegah predik-si sebuah laporan lembaga studi asing yang mengatakan, bahwa Indonesia akan menjadi negara pengimpor BBM terbesar didu-nia? Sementara produksi BBM terus merosot dari tahun ke tahun, ternyata kita juga belum mampu memanfaatkan energi terbarukan yang kita miliki. Secara konsepsional sudah kita letakkan, namun implementasinya masih sangat lemah.

Lebih jauh, semua itu harus mampu meningkatkan kesejahteraan rak yat Indonesia. Bukan sembarang kesejahteraan, tetapi kesejahteraan yang berkeadilan sosial. Pertumbuhan ekonomi yang kita miliki, harus terbagi, sehingga kesenjangan kaya-miskin juga semakin sempit. Per-tumbuhan ekonomi Indonesia, juga harus bisa dinikmati oleh warga negara Indonesia, bukan oleh asing. Untuk itu, kita harus benar–benar mengacu pada pasal 33 dan 34 UUD 1945, di dalam menetapkan kebi-jakan ekonomi dan kesejahteraan. Kalau hal itu bisa kita wujdukan, insya Allah kita akan mampu mandiri.

Pujian asing, semoga tidak membuat kita terlena dan sebaliknya hendaklah dapat kita jadikan bahan evaluasi, agar kita semakin mandiri, mewujdukan kesejahteraan yang berkeadilan sosial. n

ASSALAMUALAIKUM

Taman Suropati

Surga Ekspresi Seni Muda-mudi DKI

“Di sini aku ikut kelas ansam-ble dan baru mulai latihan pukul 16.00 WIB, ada sepuluh orang yang ikut kelas ini,” ucap Vira, perempuan belia berusia 25 ta-hun itu memulai pembicaraan, saat ditemui Harian Pelita, suatu siang di Taman Suropati, Jakarta.

Vira mengisahkan, dia mulai bergabung dengan Komunitas Biola Kotaseni Taman Suropati, Maret lalu. Awalnya, dia seka-dar mencari tali senar biola. Alat seni kesukaan Albert Ein-sten ini, seakan menjadi bagian dari dirinya, mulai dari tertarik lalu menjadi hobi, dan kini ber-main biola menjadi penyaluran ekspresi seni dirinya.

Namun ternyata, tidak mu-dah bagi Vira untuk mencari

tali senar biola, apalagi perem-puan belia ini bukan lah pen-duduk asli Jakarta. Mojang Parahyangan ini pun memin-ta bantuan temannya. “Aku kos di Cikini, karena rumah saya di Bandung. Di Jakarta kerja, tapi sambil mengisi akhir pekan dan meneruskan hobi bermain bio-la,” katanya.

Pucuk di cinta ulam pun tiba, oleh temannya itu Vira di-beritahu bahwa di Jakarta ada satu-satunya tempat berkumpul komuntas biola. “Tentu akan mudah mendapatkan tali senar ke komunitas tersebut, dan akhirnya saya bergabung,” ung-kapnya.

Halaman 19

Halaman 19

Halaman 19

editorial

Bagai Alice in Wonder Line, seorang gadis berjilbab kuning membawa segelas minuman dan menenteng tas pipih berisi biola, di tengah desingan lalu lalang kendaraan dalam hutan beton Ibukota Indonesia, Jakarta, ia berjalan menghampiri tempat komunitasnya berkumpul.

PendidikanAwal Tahun 2014, UN Akan Digugat ke MK

HALAMAN 5

1 Januari 2014

BPJS 88 hari lagi

“Pengaruhnya daya beli komo-ditas di sana akan melambat dan ekspor kita juga akan melambat. Jadi, kita harus perhatikan eko-nomi di sana,” jelas Sigit di Ja-karta, Rabu (2/10).

Dampak shutdown AS terlihat di indeks harga saham gabu ngan

(IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Rabu (2/10) sore, ditutup me nguat menjadi 4.387,60 poin masih di-dorong dari pasar yang menilai po-sitif data ekonomi Indonesia.

IHSG BEI ditutup naik 41,71 poin atau 0,96 persen ke posi-

si 4.387,60, sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) m enguat 10,75 poin (1,49 per-sen) ke level 732,95.

Namun, nilai tukar rupiah ter-hadap dolar AS pada perdaga-ngan Rabu (2/10) sore melemah 35 poin ke posisi Rp11.380/do-lar AS, menyusul kehawatiran pasar terhadap shutdown AS ka-rena belum tercapainya kesepa-katan angggaran.

Nilai tukar rupiah yang ditran-saksikan antarbank di Jakarta itu melemah 35 poin dibanding sebelumnya yang berada di posi-si Rp11.345 per dolar AS.

Analis pasar uang Bank Man-diri Reny Eka Putri mengatakan, pergerakan pasar uang di dalam negeri cukup berfluktuasi, me-nyusul kekhawatiran sebagian pelaku pasar terhadap penghen-tian aktivitas (shutdown) ekono-mi di AS.

Lebih lanjut Sigit mengata-kan, pemerintah harus lebih fo-kus memperbaiki kondisi eko-nomi dalam negeri, khususnya terkait perbaikan defisit neraca transaksi berjalan, sembari tetap mencermati kondisi eksternal.

Salah satu permasalahan uta-ma di Indonesia, ujarnya, yakni

tingginya subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan tingginya im-por bahan modal.

”Ekonomi kita sebagai besar berasal dari domestik, tingginya impor bahan baku, tingginya konsumsi BBM subdisi, sehing-ga impor migas jadi lebih besar,” kata Sigit.

Ditutupnya Pemerintahan Amerika Serikat untuk sementa-ra waktu memang dikhawatirkan akan memberikan dampak nega-tif terhadap pertumbuhan ekono-mi global jika terus berlarut-larut.

Jakarta, PelitaKetua Perbanas Sigit Pramono mengatakan,

pemerintah tetap harus memperhatikan kebijakan penutupan (shutdown) Pemerintahan Amerika Serikat untuk sementara waktu, dalam rangka mengantisipasi dampaknya bagi perekonomian di Tanah Air.

“Shutdown” Pemerintah Amerika Serikat dan Obamacare HIKMAH

JADWAL SALAT

Demokrasi“Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputus-kan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkah-kan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.”

(QS Asy Syura: 38)

Kamis, 3 Oktober 2013Dzuhur 11.43Ashar 14.49Maghrib 17.47Isya 18.55

Jumat, 4 Oktober 2013Subuh 04.23

Jadwal berlaku untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya

RI-RRTSepakat Perluas Cakupan Kemitraan StrategisJakarta, Pelita

Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) sepakat mening-katkan hubungan menjadi kemitraan strategis yang komprhensif. Kemitraan ini berarti kedua negara memperluas cakupan kerja sama di berbagai bidang, termasuk dalam isu regional dan global.

“Saya percaya, di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping kita akan bisa meningkatkan lagi kerja sama bilateral di wak-tu mendatang sebagai mitra strategis yang komprehensif. Kami bersepakat meningkatkan cakupan kerja sama seluas-luasnya di berbagai bidang, baik bilateral maupun kawasan dan dunia,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam keterangan pers bersama Presiden RRT Xi Jinping di Ruang Kredensial, Istana Merdeka, seusai pertemuan bilateral, Rabu (2/10) sore.

Baik Indonesia maupun RRT senang karena kerja sama ke-dua negara terus meningkat dari tahun ke tahun, baik di bi-dang ekonomi maupun non-ekonomi. “Kita sepakat terus me-ningkatkan perdagangan dan investasi kedua negara. Nilai perdagangan sekarang sebesar 51 milliar dollar AS akan terus ditingkatkan,” ujar Presiden SBY.

Dalam pertemuan bilateral yang berlangsung sekitar 45 me-nit tadi, Indonesia dan Tiongkok juga sepakat meningkatkan kerja sama di bidang perindustrian, pembangunan infrastruk-tur, transportasi, energi, dan keuangan. “Kami menyadari ada potensi yang baik untuk terus dikerjasamakan di bidang pari-wisata, pendidikan, dan ekonomi kreatif,” SBY menambahkan.

Sektor lainnya, seperti maritim, perikanan, pertahanan dan keamanan, antariksa, serta penanggulangan bencana alam juga menjadi bidang-bidang yang akan terus ditingkatkan.

Untuk isu-isu kawasan dan global, Indonesia dan Tiongkok sepakat meningkatkan kerja sama dia melalui forum ASEAN, ASEAN+, East Asia Summit, APEC, dan G20. Indonesia juga menyampaikan dukungan terhadap Tiongkok untuk menjadi tuan rumah APEC tahun depan, dan G-20 pada saatnya nanti.

Sementara itu Presiden Jinping dalam pernyataanya sesu-dah Presiden SBY menjelaskan bahwa pertemuan bilateral ini produktif. “Kami setuju untuk meningkatkan kemitraan stra-tegis menjadi strategis komprehensif. Tiongkok bersedia beru-saha bersama Indonesia untuk mendorong kerja sama ke arah yang baru dan membawa kesejahteraan bagi rakyat kedua ne-gara,” ujar Presiden Jinping.

RRT, Jinping menambahkan, bersedia mendirikan pusat ke-budayaan Tiongkok di Jakarta dan Konsulat Jenderal di Bali. Untuk waktu lima tahun mendatang. RRT juga akan menye-diakan 100 beasiswa bagi pelajar Indonesia menuntut ilmu di Institut Confusius. Selain itu, untuk mendorong proses pem-bangunan interkoneksi dan integrasi ekonomi di kawasan, RRT mengusulkan dibangunnya Bank Investasi Infrastruktur Asia.

Seusai pertemuan bialteral, Presiden Susilo Bambang Yudho-yono dan Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping menyaksikan penandatanganan 6 perjanjian kerja sama kedua pemerintahan, di Ruang Kredensial, Istana Merdeka. Perjanjian tersebut merupakan kerja sama komprehensif, meliputi ekono-mi dan pembangunan, investasi, perdagangan, serta pariwisata.

Adapun keenam kesepakatan yang telah ditandatangani terse-but yaitu: Persetujuan Program Pengembangan Kerjasama Ekonomi Indonesia-Tiongkok untuk 5 tahun ke depan, ditandatangani oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan Mendag RRT Gao Hucheng.

Persetujuan antara Pemerintah RI dengan Pemerintah RRT tentang Kawasan Industri Terintegrasi Indonesia-Tiongkok oleh Menperin MS Hidayat dan Mendag RRT Gao Hucheng. (rud)

PENGUNGSI KEBAKARAN KELAPA GADING - Seorang ibu menghibur anaknya di sekitar tenda pengungsian korban kebakaran pemukiman padat penduduk di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (2/10). Akibat kebakaran yang menghanguskan sekitar 1.325 rumah tersebut mebuat sekitar 5.300 jiwa harus kehilangan tempat tinggalnya dan sementera mendiami tenda-tenda pengungsian. nant/ zabur karuru

“Shutdown” AS DapatPerlambat Ekspor Indonesia

SURAT DARIAMERIKA SERIKATDr Taruna Ikrar, PhD *

* Staf Akademik, University of Cali fornia, Amerika Serikat, dan Wakil Ketua Ikatan Imuwan Indo-nesia Internasional Gedung Putih, Washington AS. nist

BERLATIH - Disaksikan pengunjung Vira (tengah) berlatih biola bersama Komunitas Kotaseni Taman Suropati untuk persiapan pertunjukkan apresiasi Desember mendatang. n pelita/evi

3 Oktober1990 – Setelah berpisah selama 45 tahun, Jerman Barat dan Jerman Timur bersatu kurang dari setahun setelah Tembok Berlin dirobohkan.

HARI LAHIR: Zuleyka Rivera, Ratu kecantikan Dunia (1987); Zlatan Ibrahimović, Pesepakbola Swedia (1981)

UmumPresiden Tandatangani Inpres Kebijakan Penetapan Upah Minimum

HALAMAN 19

2013_10_02 HAL 01.indd 1 10/2/2013 10:51:46 PM