Sesuatu Yang Berharga Dalam Hidup Adalah Sesuatu Yang Kita Anggap Itu Penting Dan Bukan Desakan Dari...

46
"sesuatu yang berharga dalam hidup adalah sesuatu yang kita anggap itu penting dan bukan desakan dari orang lain" Senin, 09 Mei 2011 PEMERIKSAAN KUSTA LEMBAR PENGESAHAN Laporan Praktek Klinik Rumah sakit ini diperiksa dan disetujui oleh : Pembimbing CI Lahan (St. Asniah, S.ST) NIP : 19651209 1990 03 2004 Pembimbing CI Institusi I Pembimbing CI Institusi II (Nurdin, S.Si) (Desy Kusumayati, S.Si) Nip: 19780622 199803 1 002 Disahkan Oleh : Kepala Instalasi Laboratorium R.S Dr. Tadjuddin Chalid Makassar Pada …………………….April 2011 (dr. Amaliyah T Lopa, M.Kes, Sp.PK) NIP :196 80629 2000 03 2001 LEMBAR PENERIMAAN Dibuat dan disusun untuk memenuhi syarat penyelesaian mata kuliah praktek klinik Rumah Sakit pada program studi D III Analis Kesehatan STIkes Mega Rezky Makassar.

Transcript of Sesuatu Yang Berharga Dalam Hidup Adalah Sesuatu Yang Kita Anggap Itu Penting Dan Bukan Desakan Dari...

Page 1: Sesuatu Yang Berharga Dalam Hidup Adalah Sesuatu Yang Kita Anggap Itu Penting Dan Bukan Desakan Dari Orang Lain

"sesuatu yang berharga dalam hidup adalah sesuatu yang kita anggap itu penting dan bukan desakan dari orang lain"

Senin, 09 Mei 2011

PEMERIKSAAN KUSTA

LEMBAR PENGESAHANLaporan Praktek Klinik Rumah sakit ini diperiksa dan disetujui oleh :

Pembimbing CI Lahan

(St. Asniah, S.ST)NIP : 19651209 1990 03 2004

        Pembimbing CI Institusi I                                               Pembimbing CI Institusi II

               (Nurdin, S.Si)                                                              (Desy Kusumayati, S.Si)   Nip: 19780622 199803 1 002

Disahkan Oleh :Kepala Instalasi Laboratorium

R.S Dr. Tadjuddin ChalidMakassar

Pada …………………….April 2011

(dr. Amaliyah T Lopa, M.Kes, Sp.PK)                                                      NIP :19680629 2000 03 2001

LEMBAR PENERIMAANDibuat dan disusun untuk memenuhi syarat penyelesaian mata kuliah praktek klinik Rumah

Sakit  pada program studi D III Analis Kesehatan STIkes Mega Rezky Makassar.

Nama                           :La Ode Muhamat Irlan Kameri

NIM                            : 09 3145 453 026

Nama Lahan                : Rumah Sakit Dr. Tadjuddin Chalid Makassar

Diterima oleh              :

Ketua program studi D III Analis Kesehatan

Pada Hari Senin Tanggal 14 Bulan April Tahun 2011

Page 2: Sesuatu Yang Berharga Dalam Hidup Adalah Sesuatu Yang Kita Anggap Itu Penting Dan Bukan Desakan Dari Orang Lain

                                                                       Program studi D III Analis Kesehatan

                                                                                                Ketua,

                                                                                            Artati,S.Si

                                                                                    NIDN : 09 03017901

KATA PENGANTARPuji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman dan islam

kepada kita, shalawat dan tazlim semoga senantiasa tercurah kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan kita sebagai generasi penerusnya hingga akhir zaman.

Tiada daya dan kekuatan melainkan milik Allah SWT, berkat pertolongan, rahmat, hidayah, dan keridhoan-Nyalah, kita masih diberikan kesehatan, dan umur yang panjang dan segala sesuatunya dapat berjalan sesuai kodratnya dimuka bumi ini. Begitu pula yang penulis rasakan sampai saat ini, senantiasa pertolongan itu datang dari-Nya, meskipun kadang lalai dari mengingat-Nya.

Laporan ini  kami susun untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan mata kuliah Praktek Rumah Sakit pada Program study D-III Analis Kesehatan STIKes Mega Rezky Makassar, semoga laporan ini dapat memenuhi persyaratan yang telah disepakati.

Penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila didalam laporan ini, terdapat suatu kesalahan atau kekeliuran baik dari segi tulisan, bahasa, maupun susunan kata-kata. Penulis menyadari itu.

Maka dari itu apabila didalam laporan ini terdapat suatu kesalahan, kritik yang membangun dari khayalak sangat kami butuhkan demi kesempurnaan laporan ini. Akhirnya, tiada manusia yang sempurna dimuka bumi ini. Kesempurnaan hanya milik Allahs semata.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya dan menambah wawasan serta pengalaman bagi kita semua. Wassalam.  Makassar 20 April 2011

  Penyusun 

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL……………………………………………………………………….  i

LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………………   ii

LEMBAR PENERIMA…………………………………………………………………….  

iii

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………...  

viii

DAFTARISI………………………………………………………………………………..x

Page 3: Sesuatu Yang Berharga Dalam Hidup Adalah Sesuatu Yang Kita Anggap Itu Penting Dan Bukan Desakan Dari Orang Lain

BAB I PENDAHULUAN

A.  Latar

Belakang…………………………………………………………………………               1

B.  Tujuan Praktek Klinik…………………………………………………............... 1

C.  Manfaat Praktek Klinik…………………………………………………………. 2

BAB II  KEADAAN UMUM

A.  Latar Belakang dan Sejarah Rumah Sakit………………………………………. 3

B. Tujuan…………………………………………………........................................ 4

C.  Dasar Hukum…………………………………………………………………….            6

D.  Visi dan Misi…………………………………………………………………….  7

E.   Sarana dan Prasarana……………………………………………………………. 8

BAB III  PROSEDUR PEMERIKSAAN

A. Orientasi………………………………………………………………………… 11

B. Observasi………………………………………………………………………... 11

C.  Program Kerja…………………………………………………………............... 11

D.  Realisasi Program Kerja………………………………………………………… 13

E.   Metode Pelaksanaan……………………………………………………..............13

F.   Prosedur Kerja…………………………………………………………………...13

a.    Pengambilan sampel…………………………………………………………. 13

1.    Darah Vena……………………………………………………………….. 13

2.    Darah Kapiler……………………………………………………………... 14

3.    Penyiapan darah EDTA…………………………………………………... 15

4.    Penyiapanserum………………………………………………………….. 16

5.    BTA Kulit………………………………………………………................ 17

6.    Jamur (KOH)……………………………………………………………... 18

b.   ImunologI…………………………………………………………………….19

1.    Tes Widal…………………………………………………………………. 19

c.   Mikrobiologi…………………………………………………………………. 21

1.    Pemeriksaan BTA sputum………………………………………………... 21

2.    Pemeriksaan BTA Kulit…………………………………………………... 23

3.    Pemeriksaan KOH………………………………………………………... 26

d.  Hematologi…………………………………………………………………... 28

1.    Pemeriksaan Darah Rutin………………………………………………… 28

2.   LED…………………………………………………………......................            29

Page 4: Sesuatu Yang Berharga Dalam Hidup Adalah Sesuatu Yang Kita Anggap Itu Penting Dan Bukan Desakan Dari Orang Lain

3.    Masa pembekuan darah (cloting time)……………………………………  30

4.    Masa perdarahan (bloting time)…………………………………………... 31

e.   Urinalisis……………………………………………………………............... 33

1.    Sedimen urin……………………………………………………................ 33

2.    Urin rutin…………………………………………………………………..            34

f.    Paraitologi……………………………………………………………………. 36

1.    Pemeriksaan Malaria (DDR)……………………………………………… 36

g.    Kimia klinik………………………………………………………………….. 38

1.    Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu………………………………………... 38

2.    Pemeriksaan SGOT……………………………………………………….. 39

3.    Pemeriksaan SGPT……………………………………………………….. 40

4.    Pemeriksaan creatinin…………………………………………………….. 41

5.    Pemerikaan cholesterol…………………………………………………… 43

6.    Pemeriksaan trigliserida…………………………………………………..  46

7.    Pemeriksaan ureum……………………………………………………….. 46

8.    Pemeriksaan  alkali Phosphatase………………………………………….  48

9.    Pemeriksaan Gamma-Gt………………………………………………….. 49

10.    Pemeriksaan albumin……………………………………………………... 51

11.    Pemeriksaan Uric Acid…………………………………………………… 53

BAB IV

PEMBAHASAN………………………………………………………………….            54

BAB V  PENUTUP

A.  kesimpulan……………………………………………………………………. 56

B. Saran…………………………………………………………………………... 56

DAFTAR

PUSTAKA……………………………………………........................................            57

DAFTAR LAMPIRAN

A.  Nama-nama mahasiswa yang Praktek……………………………………….. 58

B.  Denah Rumah sakit…………………………………………………………...            59

C.  Struktur Rumah Sakit………………………………………………………... 60

BAB I

Page 5: Sesuatu Yang Berharga Dalam Hidup Adalah Sesuatu Yang Kita Anggap Itu Penting Dan Bukan Desakan Dari Orang Lain

PENDAHULANA.      Latar Belakang

Analis Kesehatan adalah suatu bidang ilmu yang berfokus pada penelitian atau analisa

kesehatan berdasarkan kajian laboratorium. Sejalan dengan meningkatnya tingkat kesadaran

masyarakat untuk menjalankan pola hidup sehat, maka peran para analis kesehatan tersebut

akan menjadi sangat penting. Dengan mendapatkan dukungan analis kesehatan, anggota

masyarakat akan semakin memahami gejala-gejala yang berpotensi menganggu kesehatan

sekaligus akan dapat mencegah merabaknya penyakit secara lebih dini (early warning

system). Dengan demikian penyebaran penykit-penyakit baru, baik yang berasal dari virus

yang baru atau hasil dari mutasi akan teredam lebih awal.

Setelah menyelesaikan mata kuliah kimia klinik, parasitoligi, bakteriologi dan

hematologi yang meliputi pengenalan alat-alat untuk pemeriksaan hematologi, pemeriksaan

kimia dan urinalisis (pemeriksaan urin), dan pemeriksaan preparat plasmodium malaria maka

dengan adanya praktek klinik rumah sakit, analis kesehatan akan mengembangkan

kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmu yang dimilikinya juga pengamalannya.

B.       Tujuan Praktek

Dengan adanya praktek klinik di Rumah sakit, maka diharapkan mahasiswa mendapat

kesempatan untuk mempraktekan secara nyata pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh

selama mengikuti pendidikan sehingga dapat meningkatkan sikap profesionalisme mahasiswa

.

Pengalaman belajar klinik merupakan suatu proses sosialisasi peserta didik dalam

mendapatkan pengalaman nyata untuk mencapai kemampuan professional meliputi

pengetahuan (kognitif), sikap (efektif), dan keterampilan (psikomotor).

C.      Manfaat Praktek Klinik

Setelah melakukan praktek klinik ini, mahasiswa mampu :

1.    Menyiapkan spesimen.

2.    Melakukan pemeriksaan urinalisis (pemeriksaan urin).

3.    Melakukan pemeriksaan kimia darah.

4.    Pemeriksaan serologi dan immunologi.

5.    Pemeriksaan feses.

6.    Pemeriksaan Bakteriologi.

7.    Pemeriksaan hematologi.

8.    Pemeriksaan mikrobiologi.

9.    Pemeriksaan kimia klinik.

10.    Pemeriksaan parasitologi. (pedoman praktek klinik rumah sakit program studi D-III Analis

Kesehatan Stikes Mega Rezky Makassar, 2011).

Page 6: Sesuatu Yang Berharga Dalam Hidup Adalah Sesuatu Yang Kita Anggap Itu Penting Dan Bukan Desakan Dari Orang Lain

BAB IIKEADAAN UMUM

A.      Latar Belakang dan sejarah rumah sakit

Pembangunan Kesehatan Nasional sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan bertujuan untuk mewujudkan derajat

kesehatan masyarakat yang optimal dengan meningkatkan kesadaran, kemauan dan

kemampuan hidup sehat bagi setiap orang serta memiliki kemampuan untuk menjangkau

pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata diseluruh wilayah Negara

Kesatuan Repoblik Indonesia. Untuk melaksanakan pembangunan kesehatan tersebut,

Departemen Kesehatan telah menetapkan visi yaitu masyarakat mandiri untuk hidup sehat

dengan misi yaitu membuat rakyat sehat. Untuk mewujudkan visi tersebut, Depkes juga telah

menetapkan nilai-nilai yang dianut, yakni : berpihak kepada rakyat, bertindak cepat dan tepat,

kerjasama tim, integritas tinggi, transparan dan akuntabilitas.

Rumah sakit Kusta Regional Makassar didirikan berdasarkan instruksi Menteri kesehatan

kepada Direktorat Jenderal Pelayanan Medik dan Direktorat Jenderal pemberantasan penyakit

menular. Adapun alasan Menteri kesehatan perlu membangun rumah sakit Kusta Regional

Makassar antara lain  banyaknya penderita kusta diprovinsi lain (Kalimantan, Maluku, NTT,

NTB, dll), prevalensi penyakit kusta cukup tinggi di Sulawesi Selatan dan Indonesia bagian

timur. Untuk membangun rumah sakit Kusta Regional Makassar, Departemen kesehatan

memperoleh rekomendasi dari WHO, maka pada saat itu Menteri Kesehatan RI

mengeluarkan surat keputusan dengan Nomor 568/Menkes/SK/XII/1982 tanggal 24

Desember 1982 sebagai dasar untuk membangun rumah sakit Kusta Ujung Pandang

(sekarang Makassar) pada saat itu yang merupakan unit organik dalam lingkungan

Departemen kesehatan yang berada dan bertanggung jawab langsung kepada Direktorat

Jenderal Pelayanan Medik.

Berdasarkan dari surat keputusan Menteri Kesehatan Nomor 270/Menkes/SK/VI/1985

tentang wilayah binaan rumah sakit kusta, maka rumah sakit Kusta Regional Makassar

membina daerah Sulawesi Selatan, Maluku dan Irian Jaya. Namun seiring dengan

perkembangan dan pola perubahan pemerintah daerah dengan system otonomi daerah, maka

beberapa daerah yang  berada dalam binaan rumah sakit Kusta Regional Makassar yang

sebelumnya hanya satu provinsi berkembang menjadi beberapa provinsi seperti provinsi

Sulawesi Barat, Gorontalo, Maluku Utara dan Papua Barat.

Penanganan penderita selain masalah kusta, perlu difikirkan pelayanan spesialistik dan

subspesialistik lain yang berkaitan dengan peningkatan kualitas hidup penderita kusta. Saat

ini rumah sakit Kusta Regional Makassar telah memperoleh izin penyelenggaran pelayanan

Page 7: Sesuatu Yang Berharga Dalam Hidup Adalah Sesuatu Yang Kita Anggap Itu Penting Dan Bukan Desakan Dari Orang Lain

umum  tanpa mengurangi fungsi pelayanan kustanya. Hal ini akan menjadi kekuatan baru

bagi rumah sakit Kusta Regional Makassar untuk melakukan diversivikasi pelayanan dan

tentunya harus didukung oleh infra struktur, sarana dan prasarana serta sumber daya yang

memadai. Jika merujuk kepada Kepmenkes Nomor 568/Menkes/SK/VII/1982 tanggal 12

Desember 1982 dimana tupoksi RSK regional Makassar hanya dijadikan sebagai tempat

pelatihan dan penelitian, maka ke depan melalui pelembagaan yang baru RSK regional

Makassar sudah memperoleh payung hukum dalam melaksanakan diklat dan litbang yang

berkaitan dengan rehabilitasi kusta yang dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan

petugas daerah dan rumah sakit.

Berdasarkan Kepmenkes Nomor 270/Menkes/Sk/VI/1985 tanggal 4 juni 1985, rumah

sakit Kusta Regional Makassar menjadi rumah sakit Pembina dan sekaligus ditunjuk sebagai

pusat rujukan kusta di kawasan timur Indonesia. Dengan demikian rumah sakit Kusta

Regional Makassar sangat diharapkan mampu memberikan pelayanan prima dan profesional

sehingga dapat  berperan membantu program di daerah untuk menekan angka kecacatan dan

menurunkan prevalensi kusta.

B.       Tujuan

1.    Tujuan Umum

Tujuan umum dari perubahan struktur organisasi dan tata kelola (STOK) Rumah Sakit

Kusta Regional Makassar adalah untuk mengatasi beban tugas yang semakin berat dimana

struktur yang ada sekarang tidak sesuai lagi dengan situasi dan kondisi baik saat ini maupun

yang akan datang.

2.    Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari perubahan struktur organisasi dan tata kelola (SOTK) Rumah Sakit

Kusta Regional Makassar adalah:

a.    Meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi dalam melaksanakan tugas pokok dan

fungsinya.

b.    Meningkatkan kualitas pelayanan dan mutu manajerial rumah sakit.

c.    Mengakomodasi demand masyarakat sekitar terhadap pelayanan masyarakat melalui

diversifikasi pelayanan.

d.   Meningkatkan kesejahteraan pegawai rumah sakit Kusta Regional Makassar.

e.    Mewujudkan peningkatkan status Rumah Sakit Kusta Regional Makassar menjadi Rumah

Sakit Khusus Kelas A dan badan layanan umum.

C.      Dasar Hukum

Dasar hukum dari perubahan organisasi Rumah Sakit Kusta Regional Makassar berupa

peningkatkan status menjadi Rumah Sakit Khusus Kelas A dan Badan Layanan Umum

adalah sebagai berikut:

Page 8: Sesuatu Yang Berharga Dalam Hidup Adalah Sesuatu Yang Kita Anggap Itu Penting Dan Bukan Desakan Dari Orang Lain

1.    Undang-Undang No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara RI Tahun 1992

No. 100).

2.    Undang-Undang No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

3.    Undang-Undang No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

4.    Peraturan pemerintah No.23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan

Umum (Lembaran Negara RI Tahun 2005 No.48, tambahan lembaran Negara RI No 4502).

5.    Kepmenkes No. 568/Menkes/SK/XII/1982 tentang struktur Organisasi dan tata kerja Rumah

Sakit Kusta Regional Makassar.

6.    Kepmenkes No. 270/Menkes/SK/VI/1985 tentang wilayah binaan Rumah Sakit Kusta.

7.    Permenkes No. 1045/Menkes/PER/XI/2006 tentang pedoman organisasi Rumah Sakit di

lingkungan Departemen Kesehatan.

8.    Permenkes No.355/Menkes/PER/2006 tentang pedoman pelembagaan Unit Pelaksana

Teknis.

9.    Instruksi Menkes No. 828 /Menkes/VII/1999 tentang Pelayanan Prima bidang kesehatan.

10.    Surat dari Dirjen Bina Yanmed No. YM.02.08/III/884/07 tertanggal 24 September 2007

tentang izin Penyelenggaraan Layanan Umum Rumah Sakit Kusta Makassar.

D.      Visi dan Misi

Rumah Sakit Kusta Regional Makassar sebagai salah satu penyelenggara pembangunan

kesehatan telah mempunyai visi yaitu :”Menjadi Rumah Sakit Terkemuka di Indonesia

Khususnya dalam Pelayanan Rehabilitasi Kusta”. Visi tersebut mengandung makna bahwa

Rumah Sakit Kusta Regional Makassar akan lebih menitik beratkan pelayanannya pada

Rehabilitasi Medik dan non medik penderita kusta tanpa mengabaikan fungsi-fungsi lainnya

yang akan menjadi nuansa dan ciri khas pelayanan kepada pelanggannya.

Misi merupakan pernyataan tentang tujuan operasional organisasi yang di wujudkan

dalam produk dan pelayanan. Untuk dapat mewujudkan visi Rumah Sakit Kusta Regional

Makassar tersebut di atas, maka dalam melaksanakan tugas dan fungsinya ditetapkan misi,

yaitu :

a.    Menjadi Pusat Pendidikan Pelatihan dan Penelitian Pengembangan Rehabilitasi Kusta.

b.    Meningkatkan profesionalosme dalam bidang pelayanan kesehatan dan manajemen rumah

sakit.

c.    Memberi pelayanan kesehatan bermutu dan paripurna dengan memanfaatkan teknologi

mutakhir.

d.   Mewujudkan pelayan kesehatan yang berbasis kemitraan.

    Adapun motto Rumah Sakit Kusta Regional Makassar dalam memberikan pelayanan

adalah “ Kami Melayani Dengan Keikhlasan”.

E.       Sarana dan Prasarana

a.         Sarana

Page 9: Sesuatu Yang Berharga Dalam Hidup Adalah Sesuatu Yang Kita Anggap Itu Penting Dan Bukan Desakan Dari Orang Lain

Dalam upaya menunjang operasional pelayanan maka Rumah Sakit Dr.Tadjuddin Chalid

dilengkapi dengan :

1.    Puskesmas keliling/ambulance.

2.    Masjid .

3.    Kantin.

4.    Lapangan futsal.

b.         Prasarana.

Rumah Sakit Dr.Tadjuddin Chalid memiliki beberapa ruang yang terdiri dari :

1.             Unit luka

2.             Radiologi

3.             Unit Terapi Kerja

4.             UPF. Okupasi Terapi

5.             UPF. Fisioterapi Umum

6.             Rawat inap umum

7.             Diklat dan litbang

8.             Koperasi

9.             IPS R.S

10.         Prothesa

11.         Laundri

12.         Ruang Insenerasi

13.         Ruang Direktur

14.         R.Wakil direktur ADM & Keuangan

15.         Perlengkapan

16.         Keuangan

17.         Secretariat tim Advokasi Kusta

18.         Kantor

19.         Ruang perencaaan

20.         Ruang sosmek

21.         Ruang Medical record

22.         Polik mata

23.         Polik gigi

24.         Polik bedah

25.         Polik saraf

26.         Polik THT

27.         Kasubag PPL

Page 10: Sesuatu Yang Berharga Dalam Hidup Adalah Sesuatu Yang Kita Anggap Itu Penting Dan Bukan Desakan Dari Orang Lain

28.         I.C.U

29.         UPF.Bedah

30.         Laboratorium

31.         Polik Rehabilitasi

32.         Ruang rawat inap

33.         Sentral jaga

34.         Bangsal A, B, C

35.         Mushollah

36.         Pemulasaran Jenazah

37.         Fisioteapi kusta

38.         Ruang rapat

39.         Kepegawaian

40.         HUMAS

41.         Tata usaha

42.         Poliklinik umum

43.         Poliklinik jiwa

44.         Poliklinik bedah

45.         Piliklinik penyakit dalam/paru

46.         Poliklinik kulit dan kelamin

47.         UGD

48.         Ruang belajar D-III khusus R.S Tadjuddin Chalid

49.         Mushollah pasien

50.         Sentral Nurse Station

51.         MS. Pemeliharaan Saranan

52.         UPF. Protesa

53.         Kamar mayat

54.         Bangsal Cempaka F, G, D, H

55.         Apotek

56.         Gudang RT

57.         Instalasi gizi

58.         Protesa

Fasilitas laboratorium telah dilengkapi dengan alat :

1.    Mikroskop listrik

2.    Centrifuge

3.    Photometer 5010

Page 11: Sesuatu Yang Berharga Dalam Hidup Adalah Sesuatu Yang Kita Anggap Itu Penting Dan Bukan Desakan Dari Orang Lain

4.    Lemari

5.    Kulkas

6.    Alat-alat gelas

7.    ABX Mikros 60

8.    Klinipatte

9.    Needle Destroyer

10.     Clinitek status

11.     Oven

12.     Incubator. (Depkes RI, Dirjen Bina Pelayanan Medik, Struktur Organisasi & Tata Kelola

RS.Dr. Tadjuddin Chalid Makassar, 2008).

BAB IIIPROSEDUR PEMERIKSAAN

A.      Orientasi

Orientasi merupakan langkah awal dalam kegiatan praktek dalam laboratorium klinik

yaitu pencarian dan penentuan lokasi kegiatan berjalan dengan lancar pada bulan Februari

sampai bulan Maret 2011.  Pada kegiatan ini di tetapkan di rumah sakit Dr. Tadjuddin Chalid,

sebagai tempat dan lokasi pelaksanaan PKL.

B.       Observasi

Kegiatan observasi dilaksanakan pada tanggal 14 Maret 2011. Hasil observasi yang di

peroleh pada  rumah sakit Dr. Tadjuddin Chalid adalah sebagai berikut:

1.      Informasi tentang tugas dan fungsi rumah sakit Dr. Tadjuddin Chalid.

2.      Informasi tentang laboratorium dan tugas pada bagian laboratorium.

C.    Program kerja

Program kerja yang dilaksanakan di laboratorium rumah sakit Dr. Tadjuddin

Chalid adalah sebagai berikut :

1.    SAMPLING

a.    Pengambilan Sampel.

b.    Mengantar Sampel.

2.    IMUNOLOGI

a.    Tes widal.

Page 12: Sesuatu Yang Berharga Dalam Hidup Adalah Sesuatu Yang Kita Anggap Itu Penting Dan Bukan Desakan Dari Orang Lain

3.    MIKRO BIOLOGI

a.    Pemeriksaan BTA Kulit.

b.    Pemeriksaan BTA Sputum.

c.    Pemeriksaan KOH.

4.         HEMATOLOGI

a.    Pemeriksaan darah rutin.

b.    Apusan darah tepih.

c.    LED.

d.   CT/BT.

5.    PARASITOLOGI

a.    DDR.

6.    URINALISIS

a.    Urin rutin.

b.    Sedimen urin.

7.    KIMIA KLINIK

a.    SGOT.

b.    SGPT.

c.    Gamma Gt.

d.   Alkali post.

e.    Uric acid.

f.     Cholesterol.

D.      Realisasi program kerja

Dari semua kegiatan yang di programkan allhamdulillah semua telah terlaksana  yang

mana kegiatan tersebut berlangsung selama 4 minggu.

E.       Metode pelaksanaan

Dalam peleksanaan program kerja digunakan metode demonstrasi,diharapkan apa saja

yang menjadi kemampuan dapat langsung di praktekkan dalam

Page 13: Sesuatu Yang Berharga Dalam Hidup Adalah Sesuatu Yang Kita Anggap Itu Penting Dan Bukan Desakan Dari Orang Lain

pelaksanaannya, kegiatan tersebut di pandu oleh  staf yang ada danselanjutnya di lakukan

sendiri.

F.       Prosedur Kerja

1.    Pengambilan Sampel

a.    Pengambilan Darah Vena

Dasar     :Pengambilan sampel darah vena di lakukan apabila bahan   darah  banyak di perlukan untuk

pemeriksaan. Pada orang dewasa di ambil salah satu vena dalam fossa cubiti.

Alat       :

1.    Spoit.

2.    Tourniquet.

3.    Plester.

Bahan    :

1. Kapas alkohol 70 %.

2. Kapas kering.

Cara kerja :

1.    Meyakinkan  posisi vena yang akan di lakukan penusukan dengan cara meraba dan palpasi.

2.    Sekitar tempat yang akan di tusuk di desinfeksi dengan kapas alcohol 70 %.

3.    Memasang  tourniquet pada lengan atas dan meminta pasien untuk mengepalkan dan

membuka tangannya berkali – kali agar vena terlihat jelas.

4.    Tourniquet hendaknya dipasang tidak terlalu kuat karena hanya untuk memperjelas posisi

vena saja.

5.    Kulit di atas vena ditegangkan dengan jari tangan kiri supaya vena tidak bergerak.

6.    Menusukan  jarum dengan posisi lubang menghadap ke atas dan sudut kemiringan spoit dan

kulit 30o C, kemudian mengambildarah dan sesuai kebutuhan kemudian menggunakan kapas

alcohol kemudian jarum di tarik. (Brahmana. K, Medan 1982).

b.   Pengambilan Darah Kapiler

Dasar teori    :pengambilan darah kapiler digunakan untuk pemeriksaan hematologi yang membutuhkan

darah dalam jumlah sedikit. Pada orang dewasa pengambilan darah dapat dilakukan diujung

jari tangan atau anak daun telinga. Pada bayi dan anak kecil ditumit atau ibu jari kaki. Tempat

pengambilan harus bersih, tidak terjadi gangguan peredaran darah, pucat atau ada luka.

Alat              :

1.    Lancet steril.

2.    Autoklik.

Page 14: Sesuatu Yang Berharga Dalam Hidup Adalah Sesuatu Yang Kita Anggap Itu Penting Dan Bukan Desakan Dari Orang Lain

Bahan           :

1.    Alkohol 70%.

2.    Kapas bersih dan kering.

Cara kerja        :

1.   Menyiapkan  semua alat dan bahan dimeja tempat bekerja.

2.   Menyiapkan  autoklik yang di isi dengan lancet steril.

3.   Disinfeksi/membersihkan tempat pengambilan darah dengan kapas alkohol dan dibiarkan

kering.

4.   Memegang bagian yang akan ditusuk, menekan sedikit supaya tidak bergerak dan

mengurangi rasa sakit.

5.   Menusuk dengan menekan autoklik dengan cepat.

6.   Membuang tetes darah yang pertama memakai segumpal kapas kering dan bersih. Tetesan

darah berikutnya digunakan sebagi bahan pemeriksaan. (Brahmana. K, Medan 1982).

c.    Penyiapan Darah EDTA

Dasar teori       : darah EDTA dapat dipakai untuk beberapa macam pemeriksaan  hematologi, seperti pada

penetapan Hb, menghitung eritrosit, leukosit, trombosit, dll. Tetapi tidak dapat digunakan

pada percobaan hemoragik. Pemeriksaan dengan darah EDTA sebaiknya dilakukan segera,

hanya kalau perlu bisa disimpan pada lemari es dengan suhu 40 C dan tidak boleh lewat dari

24 jam.

Alat                 :

1.   Spoit.

2.   Terniquet.

3.   Vacutainer/tabung dengan penutup warna ungu (tabung EDTA).

4.   Plester.                   

Bahan              :

1.   Darah vena.

2.   Kapas alcohol.

Cara kerja        :                                    

1.   Mengambil darah vena.

2.   Memasukan darah dari spoit kedalam vacutainer.

3.   Membolak-balikan Darah dalam tabung sampai homogen.

4.   Didiamkan pada rak tabung, selanjutnya darah dapat digunakan untuk pemeriksaan sesuai

dengan peruntukannya. (Brahmana. K, Medan 1982).

d.   Penyiapan Serum

Page 15: Sesuatu Yang Berharga Dalam Hidup Adalah Sesuatu Yang Kita Anggap Itu Penting Dan Bukan Desakan Dari Orang Lain

Dasar teori       :sejumlah volume darah dimasukan kedalam sebuah wadah (tabung) lalu dibiarkan, maka

selang beberapa lama kemudian darah tersebut membeku  dan selanjutnya mengalami retraksi

dengan akibat terperasnya cairan dari dalam bekuan dengan warna agak kuning bening.

Alat                 :

1.   Spoit 3 dan 5 ml.

2.   Tourniquet.

3.   Tabung reaksi/tabung kimia.

Bahan              :

1.   Darah vena.

2.   Kapas alkohol.

Cara kerja        :

1.   Mengambil darah vena sebanyak yang kita butuhkan.

2.   Memasukan darah kedalam tabung kering kemudian di diamkan pada rak tabung dengan

posisi tegak.

3.   Darah diputar dengan centrifuge pada kecepatan 3000 rpm selama 15 menit. (Brahmana. K,

Medan 1982).

e.    Pengambilan Sampel BTA Kulit/ Kusta

Dasar Teori      :pengambilan sampel dilakukan apabila seseorang mengalami mati rasa pada salah satu

bagian organ tubuh, atau terdapat pembengkakan pada saraf tepinya. Sampel diperoleh

dengan cara mengiris kulit pada cuping telinga, siku, dan lutut dengan kedalaman kira-kira 1-

2 cm.

Alat                 :

1.   Scalpel.

2.   Pinset.

3.   Objek glass.

4.   Lampu spiritus.

Bahan              :

1.   Kapas alkohol.

2.   Kapas kering.

Cara Kerja       :

1.   Menyiapkan alat dan bahan.

2.   Mendesinfeksi bagian yang akan di iris(cuping telinga kanan, cuping telinga kiri, siku kanan,

siku kiri, lutut kanan, lutut kiri).

3.   Menekan bagian yang akan diris sampai terlihat pucat, kemudian di iris dari atas

kebawah,kemudian mengambil serum dengan ujung scalpel tanpa diangkat sebelumnya.

4.   Mengoleskan serum pada objek glass.

5.   Difiksasi diatas lampu spiritus. (Indan.E, dr, Bandung 2001).

Page 16: Sesuatu Yang Berharga Dalam Hidup Adalah Sesuatu Yang Kita Anggap Itu Penting Dan Bukan Desakan Dari Orang Lain

f.     Pengambilan sampel jamur (KOH)

Dasar teori       : Pemeriksaan ini dilakukan pada pasien yang dicurigai menderita penyakit yang disebabkan

atau berhubungan dengan infeksi Jamur, seperti Tinea, Pitiriasis Versikolor (Panu),Dermatitis

Seboroik. Sampel dapat diperoleh dengan cara mengerok bagian kulit yang diduga

terdapat/letaknya jamur.

Alat                 :

1.   Scalpel.

2.   Pinset.

3.   Lampu spiritus.

4.   Objek glass.

5.   Dek glass.

Bahan              :

1.   Kapas alkohol.

2.   Larutan KOH.

Cara kerja        :

1.   Mendesinfeksi bagian yang akan dikerok.

2.   Mengerok bagian kulit yg diduga terdapat jamur dengan scalpel dengan kemiringan 45o .

3.   Meneteskan larutan KOH pada objek glass sebanyak satu tetes.

4.   Meletakkan bahan yang akan diperiksa pada tetesan tersebut dengan menggunakan pinset

yang sebelumnya dibasahi dahulu dengan larutan KOH tersebut. Kemudian tutup dengan

kaca penutup. (Indan.E, dr, Bandung 2001).

2.    Imunologi

a.    Tes Widal

Metode            : Aglutinasi.

Prinsip             : serum yang ditambahkan dengan anti sera akan membentuk aglutinasi.

Tujuan             : Untuk mengetahui apakah seseorang menderita penyakitthyfoid.

Alat                 :

1.   tabung reaksi.

2.   Sentrifuge.

3.   Rotator.

4.   Mikroskop.

5.   klinipet 40 µl.

Page 17: Sesuatu Yang Berharga Dalam Hidup Adalah Sesuatu Yang Kita Anggap Itu Penting Dan Bukan Desakan Dari Orang Lain

6.   slide test.

7.   batang pengaduk.

Bahan              :

1.   antigen O, H, AH, BH.

2.   Serum penderita suspek demam thyfoid.

Cara kerja        :

1.      Meneteskan 40 µl serum pasien pada masing-masing slide test.

2.      Pada masing-masing slide di tambahkan 1 tetes suspensiantigen O,H,AH,BH.

3.      Mencampurkan serum dengan suspensi antigen dengan menggunakan batang pengaduk .

4.      Slide digoyangkan-goyangkan sambil mengamati adanya/terjadinya aglutinasi.

5.      Melakukan pembacaan hasil.

Nilai normal    :

(+) : jika terjadi aglutinasi                                                                    

(-): jika tidak terjadi aglutinasi.

(http://www.sodiycxacun.web.id/2010/02/metode-pemeriksaan-demam-typhoid.html).

3.    Mikrobiologi

a.    Pemeriksaan BTA Sputum (Tubercolosis)

Metode            : Pewarnaan Ziehl Neelsen (Zn)

Prinsip             : Mikobacterium sebagai bakteri tahan asam akan menyerap warna merah, sedangkan selain 

BTA, akan menyerap warna biru pada pengecatan.BTA akan telihat berwarna merah tanpa

sisa zat warna karbol fuchsin dengan latar belakang berwarna biru.

Alat                 :

1.   Objek glass.

2.   Ose.

3.   Pinset.

4.   Lampu spiritus.

5.   Mikroskop.

6.   Bak pengecatan.

Bahan              :

1.   Dahak purulen.

2.   Karbol fuchsin.

Page 18: Sesuatu Yang Berharga Dalam Hidup Adalah Sesuatu Yang Kita Anggap Itu Penting Dan Bukan Desakan Dari Orang Lain

3.   Asam asetat.

4.   Metilen blue.

Cara kerja :

1.   Menyiapkan alat dan bahan.

2.   Mengambil dahak kemudian dioleskan pada objek glass dengan ukuran 2x3 cm secara

merata.

3.   Dikeringkan diudara kemudian difiksasi pada nyala api spiritus selama beberapa detik.

4.   Setelah preparat dingin, maka preparat segera digenangi dengan larutan karbol fuchsin

sampai seluruh permukaan objek glass tertutupi.

5.   Dipanaskan dengan nyala api sampai menguap tetapi tidak sampai mendidih.  Kemudian

dibiarkan selama lima menit.

6.   Dibilas dengan air mengalir.

7.   Mencelupkan preparat kedalam asam aasetat selama beberapa detik.

8.   Dibilas dengan air mengalir.

9.   Menggenangi sediaan dengan metilen blue dan dibiarkan selama 10-20detik.

10.    Mengeringkan pada rak pengeringan.

11.    Mengamati dengan mikroskop dengan perbesaran 10 x 100.

Nilai normal     :

 (-) : tidak ditemukan BTA minimal dalam 100 lapang pandang.

 Jumlah BTA yang ditemukan/100 lapang pandang (1-9 BTA dalam 100 lapang pandang)

 (+) : ditemukan BTA 10-99 dalam 100 lapang pandang.

 (++) : ditemukan BTA 1-10 dalam 1 lapang pandang.(minimal 50 lapang pandang)       

 (+++) : ditemukan >10 BTA dalam satu lapang pandang (minimal 20 lapang pandang).

(Indan.E, dr, Bandung 2001)

b.   Pemeriksaan BTA Kulit (Kusta)

Metode            : Pewarnaan Ziehl Neelsen (Zn)

Prinsip             : Mikobacterium sebagai bakteri tahan asam akan menyerap warna merah, sedangkan selain 

BTA, akan menyerap warna biru pada pengecatan.BTA akan telihat berwarna merah tanpa

sisa zat warna karbol fuchsin dengan latar belakang berwarna biru.

Alat                 :

1.   Objek glass.

2.   Scalpel.

3.   Pinset.

4.   Lampu spiritus .

5.   Mikroskop.

6.   Bak pengecatan

Bahan              :

Page 19: Sesuatu Yang Berharga Dalam Hidup Adalah Sesuatu Yang Kita Anggap Itu Penting Dan Bukan Desakan Dari Orang Lain

1.      Kapas alkohol.

2.      Kapas kering.

3.      Serum.

4.      Karbol fuchsin.

5.      Asam asetat.

6.      Metilen blue.

Cara kerja        :

1.      Menyiapkan alat dan bahan

2.      Mendesinfeksi bagian yang akan di iris(cuping telinga kanan, cuping telinga kiri, siku kanan,

siku kiri, lutut kanan, lutut kiri).

3.      Menekan bagian yang akan diris sampai terlihat pucat, kemudian di iris dari atas

kebawah,kemudian mengambil serum dengan ujung scalpel tanpa diangkat sebelumnya.

4.      Mengoleskan serum pada objek glass.

5.      Difiksasi pada lampu spiritus/bunsen

6.      Dikeringkan diudara kemudian difiksasi pada nyala api spiritus selama beberapa detik.

7.      Setelah preparat dingin, maka preparat segera digenangi dengan larutan karbol fuchsin

sampai seluruh permukaan objek glass tertutupi.

8.      Dipanaskan dengan nyala api sampai menguap tapi tidak sampai mendidih.  Kemudian

dibiarkan selama lima menit.

9.      Dibilas dengan air mengalir.

10.  Mencelupkan preparat kedalam asam asetat selama beberapa detik.

11.  Dibilas dengan air mengalir.

12.  Menggenangi sediaan dengan metilen blue dan dibiarkan selama 10-20 detik.

13.  Mengeringkan pada rak pengeringan.

14.  Mengamati dengan mikroskop dengan perbesaran 10 x 100.

Nilai normal     :

      +6 : > 1000 kuman /LPB rata-rata.

      +5 : 100-1000 kuman/LPB rata-rata.

      +4 : 10-100 kuman/LPB rata-rata.

      +3 : 1-10 kuman/LPB rata-rata.

      +2 : 1-10 kuman/10 LPB rata-rata.

      +1 : 1-10 kuman/100 LPB

      - : jika tidak ditemukan kuman.

    

BI=                        ; BI =Bakteri Indeks.

MI=  X 100 %                 ;MI= Morfologi Indeks.

(Indan.E, dr, Bandung 2001).   

Page 20: Sesuatu Yang Berharga Dalam Hidup Adalah Sesuatu Yang Kita Anggap Itu Penting Dan Bukan Desakan Dari Orang Lain

c.    Pemeriksaan KOH (jamur)

Metode            : KOH

Prinsip             :larutan KOH akan membuat jamur tetap stabil dan memberikan warna pada jamur.

Alat                 :

1.   Scalpel.

2.   Pinset.

3.   Lampu spiritus.

4.   Objek glass.

5.   Dek glass.

Bahan              :

1.   Kapas alkohol.

2.   Larutan KOH.

Cara kerja        :

1.   Mendesinfeksi bagian yang akan dikerok.

2.   Mengerok bagian kulit yg diduga terdapat jamur dengan scalpel dengan kemiringan 45o .

3.   Meneteskan larutan KOH pada objek glass sebanyak satu tetes.

4.   Meletakkan bahan yang akan diperiksa pada tetesan tersebut dengan menggunakan pinset

yang sebelumnya dibasahi dahulu dengan larutan KOH tersebut. Kemudian tutup dengan

kaca penutup.

5.   Melakukan pengamatan dibawah mikroskop dengan perbesaran 40x.

Nilai normal    :

(+) : ditemukan jamur berbentuk hifa dan spora.

( - ) : tidak ditemukan apa-apa. (Indan.E, dr, Bandung 2001).

4.    HEMATOLOGI

a.    Pemeriksaan Darah Rutin

Metode            : Automatik.

Prinsip             :Darah EDTA di periksa dengan alat automatik dimana pemeriksaan yang meliputi

didalamnya yaitu jumlah Eritrosit, jumlah Leukosit, Hemoglobin, Hematokrit, jumlah

Trombosit, Mean Corpuscular Volume, Mean Corpuscular Hemoglobin, Mean Corpuscular

Hemoglobin Consentration dan hasilnyaakan keluar dalam bentuk print out.

Tujuan             : Untuk mengetahui kelainan sel-sel darah pada penderita.

Alat                 :          

1.   ABX Micros 60.

2.   Botol/ tabung reaksi.

Bahan              :

Page 21: Sesuatu Yang Berharga Dalam Hidup Adalah Sesuatu Yang Kita Anggap Itu Penting Dan Bukan Desakan Dari Orang Lain

1.   Darah EDTA.

2.   Reagen:R1(15 liter) :sodium sulfate anhydrous 9,79 / L,sodium clorida 4,0   g/L.

3.   Reagen :R2(300 ml):ammonium salts 19 – 26 g/L, bolassin cyanida0,15 – 1,09 g/L,solubility

agent.

Cara Kerja      :

1.   Menyalakan alat hematologi.

2.   Menekan tombol start up sehingga dengan sendirinya didapat nilai normalnya.

3.   Memasukkan ID pasien.

4.   Menunggu hingga jarum alat keluar tempat masuknya darah.

5.   Membolak balik tabung darah sebelum dimasukan kedalam jarum alat, kemudian

membiarkan alat membaca sendiri.

6.   Memasukkan kertas kedalam print tempat keluarnya hasil.

7.   Hasil akan terbaca melalui print out.

Nilai normal masing-masing jenis pemeriksaan :

         WBC = 3,5-10,0 x 103/mm3

         RBC = 3,80-5,80 x 106/mm3

         HGB  = 11,0-16,5 g/dl

         HCT   = 35,0-50,0 %

         PLT    = 150-390/mm3

         PCT    = .100-.500 %

         MCV  = 80-97 fl

         MCH  = 26,5-33,5 pg

         MCHC = 31,5-35,0 g/dl

         RDW   = 10,0-15,0%

         MPV    = 6,5-11,0 fl

         PDW    = 10,0-18,0%

         LYM    = 17,0-48,0%

         MON    = 4,0-10,0 %

         GRA     = 43,0-76,0%

         LYM     = 1,2-3,2 x /mm3

         MON     = 0,3-0,8 x /mm3

         GRA      = 1,2-6,8 x / mm3

Page 22: Sesuatu Yang Berharga Dalam Hidup Adalah Sesuatu Yang Kita Anggap Itu Penting Dan Bukan Desakan Dari Orang Lain

(Sacher.R, 2004).

b.   LED

Metode            :Westergreen

Prinsip             : Darah dengan antikoagulan EDTA dimasukkan ke dalam tabung dan dipipet kemudian

diletakkan vertical akan mengakibatkan pengendapan eritrosit dengan kecepatantertentu.

Tujuan             :untuk mengontrol perjalanan dari penyakit seseorang serta menguatkan diagnose dokter.

Alat                 :

1.   Tabung Westergren.

2.   Karet pengisap .

3.   Spoit.

4.   Botol darah/vacutainer.

5.   Karet pembendung .

6.   Standar LED.

Bahan              :

1.   Darah EDTA.

Cara Kerja       :

1.   Darah EDTA yang telah homogen dihisap dengan mengunakan pipet westergren sampai pada

tanda 0.

2.   Meletakan pipet tersebut pada standar LED dan dibiarkan tegak lurus selama satu jam.

3.   Melakukan pembacaan.

Nilai normal : laki-laki : 0 - 10mm/jam

                        Wanita  : 0 - 20mm/jam. (Brahmana. K, Medan 1982).

c.    Masa Pembekuan (Clotting Time)

Metode            : Tabung

Prinsip             :darah pertama kali mengalir kedalam spoit dihitung waktunya sampai darah  membeku

dalam tabung.

Alat                 :

1.   Tabung reaksi 3 buah.

2.   Stop watch.

3.   Spoit.

4.   Kapas alkohol.

5.   Tourniquet.

Bahan              :

Page 23: Sesuatu Yang Berharga Dalam Hidup Adalah Sesuatu Yang Kita Anggap Itu Penting Dan Bukan Desakan Dari Orang Lain

1.   Darah.

2.   Kapas alkohol.

Cara kerja        :

1.   Menyiapkan alat dan bahan.

2.   Mengambil darah vena.

3.   Menjalankan stop watch pada saat darah pertama kali mengalir ke dalam spoit.

4.   Memasukan darah kedalam tabung yang telah disiapkan.

5.   Setiap 30 detik tabung dimiringkan untuk melihat apakah darah sudah membeku.

6.   Melakukan kegiatan yang sama sampai pada tabung ketiga.

7.   Mencatat waktu pembekuan dan melaporkan hasilnya.

Nilai normal    : 4 - 10 menit. (Brahmana. K, Medan 1982)

d.   Masa Perdarahan (Bleeding Time).

Meetode          : Duke

Prinsip             :dibuat perlukaan standar pada permukaan luar lengan bawah, lamanya perdarahan diukur

dengan stop watch.

Alat                 :

1.   Lancet.

2.   Kertas saring.

3.   Tensi meter.

4.   Stop wacth.

Bahan              :

1.   Darah.

2.   Kapas alkohol.

Cara kerja        :

1.   Menyiapkan alat dan bahan.

2.   Memasang tensi meter pada lengan yang akan ditusuk.

3.   Memompa tensi sampai pada tekanan 40 mmHg.

4.   Menusuk lengan bawah siku dengan jarak 3 jari dengan menggunakan lancet.

5.   Menjalankan stop wacth pada saat darah keluar pertama kali.

6.   Darah di hisap dengan kertas saring setiap 30 detik.

7.   Mencatat hasil dan melakukan pelaporan hasil.

Nilai normal    : 1 - 3 menit. (Brahmana. K, Medan 1982).

5.    URINALISIS

a.    Sedimen urin

Metode              : Mikroskopis

Page 24: Sesuatu Yang Berharga Dalam Hidup Adalah Sesuatu Yang Kita Anggap Itu Penting Dan Bukan Desakan Dari Orang Lain

Dasar Prinsip   : Pemeriksaan sedimen urin termasuk pemeriksaan rutin, urin yang dipakai untuk itu ialah urin

yang dikumpulkan dengan pengawet, sebaiknya formalin. Yang paling baik untuk

pemeriksaan sediment ialah urin pekat. Urin pekat lebih mudah didapat bila memakai urin

pagi sebagai bahan pemeriksaan.

Tujuan             : Untuk mengetahui bentuk- bentuk sedimen dan menguatkan diagnose dokter.

Cara kerja        :

1. Mengocok  botol urin supaya sedimen bercampur dengan cairan atas.

b.      Jika urin itu mengandung banyak sekali sedimen fosfat dalam lingkungan lindi,

urin tersebut boleh diberikan sedikit asam asetat encer untuk melarutkan sebagian fosfat.

c.       Jika terdapat terlalu banyak sedimen urin dalam lingkungan asam, urin boleh dipanasi sedikit

agar sebagian urat melarut.

2.         Memasukkan 7 – 8 ml dari urin yang sudah disebarsamakan itu kedalam tabung sentrifuge

dandipusingkan selama 5 menit pada 1500 – 2000 rpm.

3.         Menuangkan cairan atas keluar dari tabung dengan satu gerakan yang agak cepat tetapi

luwes, kemudian tabung ditagakan lagi sehingga cairan yang masih melekat pada dinding

mengalir kembali ke dasar tabung. Volume sedimen dan cairan menjadi kira – kira 1/2ml.

4.         Mengocok tabung untuk meresuspensikan sedimen.

5.         Menuangkan sedimen urine ke permukaan objek glass kemudian ditutupi dengan dek glass.

6.         Menggunakan mikroskop dengan lensa objektif 10x untuk periksa

sedimen. Kemudian dilanjutkan dengan lensa objektif 40x.

7.         Mencatat hasil yang ditemukan. (Ganda soebrata. R, Jakarta, 2006).

b.   Urin rutin

Metode         : carik celup

Prinsip          :urine analyzer mengevaluasi carik celup dengan cara reflectance photometry menggunakan

light-emithing diodes pada panjang gelombang daan waktu pengukuran yang dibuat. Secara

tepat untuk reaksi kimia dan perubahan warna dari bantalan pemeriksaan yang diamati.

Dalam perhitungan hasil, pengaruh warna urin dikoreksi dengan mengukur bidang blanko

pada carik celup (compensation field).

Tujuan          : untuk menguatkan diagnosa dokter.              

Alat              :

1.    strip

2.    botol penampung urine

Bahan           :

1.    urine sewaktu

Cara kerja     :

1.        Memasukan urin kedalam tabung.

Page 25: Sesuatu Yang Berharga Dalam Hidup Adalah Sesuatu Yang Kita Anggap Itu Penting Dan Bukan Desakan Dari Orang Lain

2.        Mencelupkan strip kedalam urine selama lima detik.

3.        Membaca strip pada pembanding dalam waktu tidak lebih dari lima menit.

4.        Mencatat hasil tiap parameter pada strip.

Nilai normal    :

NO HASIL

1 Bld -            (Negatif)

2 Bil -            (Negatif)

3 Urd -+      (Normal)

4 Ket -            (Negatif)

5 Pro -            (Negatif)

6 Nit -            (Negatif)

7 Glu -            Negatif)

8 P.H 6.0

9 S.G 1.025

10 Leu -            (Negatif)

11 Vtc -            (Negatif)

(http://www.erickomppen.web.id/2009/02/07/metode-pemeriksaan-urine.html)

6.    PARASITOLOGI

a.    Pemeriksaan malaria (DDR)

Metode            : pulasan Giemsa.

Tujuan             :menemukan dan mengidentifikasi parasit penyebab malaria dalam sediaan daarah tepi.

Prinsip             :memisahkan hemoglobin dalam sel darah merah  sehingga adanya parasit di dalam sel darah

merah dapat dilihat.

Alat                 :

1.   Autoklik.

2.   Lancet

Page 26: Sesuatu Yang Berharga Dalam Hidup Adalah Sesuatu Yang Kita Anggap Itu Penting Dan Bukan Desakan Dari Orang Lain

3.   Objek glass

4.   Bak pengecatan.

Bahan              :

1.   Darah kapiler.

2.   Aquadest

3.   Larutan giemsa

4.   Kapas alcohol 70 %

5.   Methanol.

Cara kerja        :

1.   Menyiapkan alat dan bahan.

2.   Medesinfeksi jari yang akan ditusuk.

3.   Tetesan darah pertama di bersihkan dengan kapas kering, selanjutnya tetesan darah

berikutnnya diteteskan pada objek glass (±2 µl untuk sel darah tipis dan ± 6 µl untuk sel

darah tebal.

4.   Sel darah tipis          meletakkan objek glass lain pada darah sampai darah menyebar,

kemudian digeser dengan sudut 450 .

5.   Sel darah tebal           dengan menggunakan objek glass yang lain dibuat homogen dengan

gerakan memutar dari arah luar kedalam membentuk bulatan dengan diameter 1 cm.

6.   Sediaan dikeringkan dengan menggunakan kipas elektrik.

7.   Sel darah tipis yang telah kering difiksasi dengan methanol.

8.   Meneteskan larutan Giemsa 10 % pada sediaan dan dibiarkan selama 30-45 menit.

9.   Membilas sediaan dengan air.

10.    Melakukan pengamatan dengan mikroskop perbesaran 100 X.

Pelaporan        :

1.   Tidak ditemukan parasit malaria.

2.   Ditemukan parasit malaria (spesies, stadium, dan jumlah parasit malaria). (Ganda soebrata. R,

Jakarta, 2006).

7.    KIMIA KLINIK

a.    Pemeriksaan gula darah sewaktu (GDS)

Tujuan             :untuk mengetahui kadar gula dalam darah.

Prinsip             :proses mempertahankan kadar gula yang stabil di dalam darah merupakan salah satu

mekanisme homeostatis yang diatur paling halus dan juga menjadi salah satu mekanisme hati,

jaringan ekstrahepatik serta beberapa hormone.

Alat                 :

1.   Autoklik

Page 27: Sesuatu Yang Berharga Dalam Hidup Adalah Sesuatu Yang Kita Anggap Itu Penting Dan Bukan Desakan Dari Orang Lain

2.   Lancet

3.   Test gula darah digital

4.   Strip gula.

Bahan              :

1.   Darah kapiler

2.   Kapas alkohol 70 %

3.   Kapas kering.

Cara kerja        :

1.   Medesinfeksi jari yang akan ditusuk.

2.   Tetesan darah pertama dilap dengan kapas kering.

3.   Memasukkan strip gula pada alat test gula.

4.   Meneteskan darah yang keluar pada strip gula.

5.   Membaca hasil. (http://ripanimusyafaalab.blogspot.com/GDS-prinsip.html)

b.   Pemeriksaan GOT/ASAT/AST

Metode            : rekomendasi IFCC

prinsip             : 2-oxoglutarat  +  l-aspartate             l-   glutamat  +  oxaloasetat

                    oxaloacetat  +  NaOH  + H +                 l-malate   + nad.

Alat                 : 

1.   rak tabung

2.   centrifuge

3.   klinipet 10µl dan 100µl dan tips klinipet

4.   fotometer 5010

Bahan : 

1.   reagen enzim GOT

2.   serum.

Cara kerja        :

Page 28: Sesuatu Yang Berharga Dalam Hidup Adalah Sesuatu Yang Kita Anggap Itu Penting Dan Bukan Desakan Dari Orang Lain

SAMPEL STANDAR REAGEN

SAMPEL 100 µl

STANDAR 100 µl

REAGEN 1000 µl 1000 µl 1000 µl

Dicampur dan di inkubasi pada suhu 37oc selam 1 menit.

Membaca pada ERBA CHEM – 5 PLUS

Nilai normal    :

1.   pria              : < 38 u/l.        

2.   wanita         : > 32 u/l.

(http://pbasaai.wordpress.com/2009/05/29/pemeriksaan-kimia-klinik/)

c.    Pemeriksaan GPT/ALAT/ALT

Metode            : Rekomendasi IFCC

prinsip             : 2-oxoglutarat  + l- alanin          l-glutamat  +  piruvat

                         piruvat  + NaOH  +  H +            l-ictate  +  nad 

Alat                 :

1.   Tabung reaksi/tabung sentrifuge

2.   centrifuge

3.   klinipet 10µl dan 100µl dan tips klinipet

4.   fotometer 5010

Bahan             :

1.   reagen enzim dan gpt

2.   serum

Cara kerja        :

Page 29: Sesuatu Yang Berharga Dalam Hidup Adalah Sesuatu Yang Kita Anggap Itu Penting Dan Bukan Desakan Dari Orang Lain

SAMPEL STANDAR REAGEN

SAMPEL 100 µl

STANDAR 100 µl

REAGEN 1000 µl 1000 µl 1000 µl

Dicampur dan di inkubasi pada suhu 37oc selama 1 menit

Membaca pada ERBA CHEM – 5 PLUS

Nilai normal    :

1.   pria             : > 41 u/l

2.   wanita         : < 31 u/l.

(http://pbasaai.wordpress.com/2009/05/29/pemeriksaan-kimia-klinik/)

d.   Pemeriksaan Creatinin

Metode            : Colorimetri Tampa  Deprotenisasi

Prinsip             : kreatinin dalam suatu alkali bereaksi dengan pikrit membentuk suatu    kompleks berwarna.

Reaksi            : creatinin  +  asam pikrat →komleks creatinin – pikrat

Alat                 :

1.   Fotometer 5010

2.   Tabung reaksi

3.   centrifuge

4.   Rak tabung

5.   Klini pet dan tip

Bahan              :

1.   serum

2.   Reagen standar

3.   reagen 1 (pikrat)

4.   reagen 2 (pikrat)

Persiapan reagen :

Page 30: Sesuatu Yang Berharga Dalam Hidup Adalah Sesuatu Yang Kita Anggap Itu Penting Dan Bukan Desakan Dari Orang Lain

1.   Mengencerkan NaOH dengan aquades dengan perbandingan     1 : 7 kemudian di simpan

dalam botol plastik.

2.   Mencampur pikrat dengan NaOH dengan perbandingan             1 : 1sebagai larutan kerja.

Cara kerja :

SAMPEL STANDAR REAGEN

SAMPEL 100 µl

STANDAR 100 µl

REAGEN 1000 µl 1000 µl 1000 µl

Dicampur setelah 1 menit di baca pada alat ERBA CHEM – 5 PLUS

Nilai normal    :

1.   wanita                     :  < 1,3 mg/dl

2.   pria                          : > 1,1 mg/dl

(http://pbasaai.wordpress.com/2009/05/29/pemeriksaan-kimia-klinik/).

e.    Pemeriksaan Cholestrol

Metode            : CHOD-PAP

Prinsip             :Chlesterol diukur setelah di hidrolisa enzymatic Dan oksidasi.indikator quinoneimine

dibentuk dari  hidrogen peroksidase dan 4-aminophenazone dalam phenol dan peroksidase

Reaksi            : Cholesterolester +  H2O         CHE      Cholesterol + Asam Lemak

                        Cholesterol O2    CHO      Cholestene -3-one + H2O2

                        2H2O2 + - Aminophenazone   POD        Phenol Quinoneimine + 4 H2O

Alat                 :

1.   Klini Pet 10 µl, 100 µl , 1000 µl

2.   Tabung Reaksi

3.   Rak Tabung

4.   Fotometer 5010

5.   Tips klinipet

Bahan              :

Page 31: Sesuatu Yang Berharga Dalam Hidup Adalah Sesuatu Yang Kita Anggap Itu Penting Dan Bukan Desakan Dari Orang Lain

1.   Reagen presipital

2.   Standar cholestrol

3.   Reagen cholestrol

4.   Serum/plasma

Cara Kerja       :

SAMPEL STANDAR REAGEN

SAMPEL 10 µl

STANDAR 10 µl

REAGEN 1000 µl 1000 µl 1000 µl

Dicampur dan di inkubasi 10 Menit Pada Suhu 20-25o C Atau 5 Menit Pada 30oc. Mengukur

absorbance sampel atau standar terhadap blangko reagen (AA) Dalam 60 Menit.

Nilai Normal               : < 200 mg/dl

(http://pbasaai.wordpress.com/2009/05/29/pemeriksaan-kimia-klinik/)

f.     Pemeriksaan Trigliserida

Metode            : GPO-PAP

Prinsip             :Trigliserida di ukur setelah hidrolisa enzimati dengan lipase .   Indicator quinoneimine di

bentuk dari hidrogen peroksida ,4 – aminoantypirine dan 4- choloropheno di bawah pengaruh

katalisa peroksida .

Reaksi                         : Trigliserida    LIPASE    Glyserol  +  Fatty Acid Glyserol  +  ATP                GK        glycerol -3-Phospate  +  Adp Gliserol  +  4- Aminoanty  gypeo 

+ O2  Dihidroxiacetone Pospate + H2O2 +  4- Aminoantypiryne   PDO               Quinoneimine 

+ HCL  + H2O + 4-Cholophenol

Alat                 :

1.   Klinipet 10 µl Dan 1000 µl

2.   Tips klinipet

3.   Tabung reaksi

Page 32: Sesuatu Yang Berharga Dalam Hidup Adalah Sesuatu Yang Kita Anggap Itu Penting Dan Bukan Desakan Dari Orang Lain

4.   rak tabung

5.   Kertas tissue

6.   Fotometer 5010

Bahan              :

1.   Reagen triglyserida

2.   Reagen standar triglyserida

3.   Serum

Cara kerja        :

SAMPEL STANDAR REAGEN

SAMPEL 10 µl

STANDAR 10 µl

REAGEN 1000 µl 1000 µl 1000 µl

1.        Dihomogenkan ,kemudian diinkubasi Selama 10 Menit Pada Suhu 20 – 25OC Atau 5 Menit

Pada Temperatur 37OC .

2.        Membaca Pada RD-60

Nilai Normal   : < 200 mg/d

(http://pbasaai.wordpress.com/2009/05/29/pemeriksaan-kimia-klinik/)

g.    Ureum

Metode            :Enzimatik colorimetrik

Prinsip             :Urea dihidrolisis dengan adanya air dan ureasu membentuk ammoniak dan karbondioksida,

pada metode ini dimodifikasi bartheolin, amoniak dan bereaksi hipoklorit dan salisilat

membentk zat berwarna hijau.

Alat                 :

2.   Klinipet 10 µl Dan 1000 µl

3.   Tips klinipet

4.   Tabung reaksi

Page 33: Sesuatu Yang Berharga Dalam Hidup Adalah Sesuatu Yang Kita Anggap Itu Penting Dan Bukan Desakan Dari Orang Lain

5.   rak tabung

6.   Kertas tisu

7.   Fotometer 5010

Bahan              :

1.   Reagen ureum

2.   Reagen standar ureum

3.   Serum

Cara kerja        :

SAMPEL STANDAR REAGEN

SAMPEL 10 µl

STANDAR 10µl

REAGEN 1000 µl 1000 µl 1000 µl

1.    Blanko aquabidest

2.    Sampel dan reagen dicampur dan langsung dibaca.

Nilai normal    :

 Laki-laki        : 0,7 - 1,3 mg/dl

 Wanita           : 0,6 - 1,1 mg/dl

(http://pbasaai.wordpress.com/2009/05/29/pemeriksaan-kimia-klinik/).

h.   Alkali Phosphatase

Metode            : phenolphthalein monophosphate

Prinsip             :serum alkaline

phosphatase menghidrolisis substratmonophospatase fenolftalein jernih sehingga

menimbulkan asamfosfat dan fenolftalein yang, pada nilai pH basa, berubahmenjadi warna pi

nk yang bisa photometrically ditentukan.

Alat                 :

a.    Klinipet 20 µl Dan 1000 µl

Page 34: Sesuatu Yang Berharga Dalam Hidup Adalah Sesuatu Yang Kita Anggap Itu Penting Dan Bukan Desakan Dari Orang Lain

b.   Tips klinipet

c.    Tabung reaksi

d.   rak tabung

e.    Kertas tisu

f.    Photometer 5010

Bahan              :

a.    Reagen alkali phosphatase

b.   Reagen standar alkali phosphatase

c.    Serum

Cara kerja        :

SAMPEL STANDAR REAGEN

SAMPEL 20 µl

STANDAR 20µl

REAGEN 1000 µl 1000 µl 1000 µl

1.    Blanko aquabidest

2.    Sampel dan reagen dicampur kemudian didiamkan selama 3-5 menit, kemudian melakukan

pembacaan.

Nilai normal    :

 Laki – laki     : 0 – 270 U/L

 Wanita          : 0 – 240 U/L

(http://pbasaai.wordpress.com/2009/05/29/pemeriksaan-kimia-klinik/).

              

i.      Gamma-GT

Metode            : method of szasz, modified

Prinsip             : Ly glutamil-3-karboksihemoglobin-p-nitroanilide-glycyl-glisingamma-GT: Ly glutamil-

glycyl-glisin +5- amino-2-nitrobenzoate

Page 35: Sesuatu Yang Berharga Dalam Hidup Adalah Sesuatu Yang Kita Anggap Itu Penting Dan Bukan Desakan Dari Orang Lain

Alat                 :

1.   Klinipet 100 µl Dan 1000 µl

2.   Tips klinipet

3.   Tabung reaksi

4.   rak tabung

5.   Kertas tissue

6.   Photometer 5010

Bahan              :

1.   Reagen alkali phosphatase

2.   Serum

Cara kerja        :

SAMPEL REAGEN

SAMPEL 100 µl

REAGEN 1000 µl 1000 µl

1.    Blanko aquabidest

2.    Sampel dan reagen dicampur kemudian didiamkan selama 3-5 menit, kemudian melakukan

pembacaan.

Nilai normal    : 0,5- 2 u/l

(http://pbasaai.wordpress.com/2009/05/29/pemeriksaan-kimia-klinik/)

j.     Albumin

Metode            : bromcresol green

Prinsip             :pada nilai pH tertentu, albumin secara khusus gabungan yangphotometrically diukur.

Alat                 :

1.   Klinipet 10 µ, 500 µ Dan 1000 µ

2.   Tips klinipet

3.   Tabung reaksi

4.   rak tabung

Page 36: Sesuatu Yang Berharga Dalam Hidup Adalah Sesuatu Yang Kita Anggap Itu Penting Dan Bukan Desakan Dari Orang Lain

5.   Kertas tisu

6.   Photometer 5010.

Bahan              :

1.   Reagen albumin dan Reagen standar albumin.

2.   Serum

Cara kerja        :

SAMPEL STANDAR REAGEN

SAMPEL 10 µl

STANDAR 10µl

REAGEN 2500 µl 2500 µl 2500 µl

Sampel dicampur dan dibiarkan selama lima menit kemudian melakukan pembacaan.

Nilai normal    : 3,5-5 u/l

(http://pbasaai.wordpress.com/2009/05/29/pemeriksaan-kimia-klinik/)

k.   Uric acid

Metode            :trinder

Prinsip             : uric acid +H2O+O2     uricase          allantoin+CO2+H2O2

2 H2O2+4-aminoantipyrine +3,5-Dichloro-2hydroxy-sulphonate     POD               coloured quinonic

derivative + 4 H2O.

Cara kerja        :

SAMPEL STANDAR REAGEN

SAMPEL 20 µl

STANDAR 20 µl

REAGEN 1000 µl 1000 µl 1000 µl

Dicampur kemudian dibiarkan selama lima menit kemudian melakukan pembacaan.

Page 37: Sesuatu Yang Berharga Dalam Hidup Adalah Sesuatu Yang Kita Anggap Itu Penting Dan Bukan Desakan Dari Orang Lain

Nilai normal    : Laki –laki      : 3,4 – 7,0 mg /dl

            Perempuan      : 2,5 – 6,0 mg /dl

(http://pbasaai.wordpress.com/2009/05/29/pemeriksaan-kimia-klinik/)

BAB IVPEMBAHASAN

            Dalam pelaksanaan praktek klinik II pada rumah sakit Dr.Tadjuddin Chalid, ada

beberapa metode pelaksanaan praktek  yang kami terapkan di rumah sakit yang telah kami

dapatkan di kampus. Namun dari kesemuanya itu, ada beberapa macam pelaksanaan praktek

yang kami dapatkan berbeda metodenya dengan praktek yang kami dapatkan di kampus.

Sementara itu pula, keterampilan yang kami dapatkan dikampus lebih mengutamakan

ketepatan sedangkan di rumah sakit  lebih mengutamakan ketepatan, ketelitian, dan

kecepatan.

            Adapun perbedaan yang lebih dominan yang kami dapatkan di rumah sakit yakni pada

pemeriksaan BTA sputum dimana zat peluntur zat warna utama adalah asam asetat,

sedangkan dikampus digunakan HCl alcohol. Perbedaan yang lebih menonjol juga yakni

peralatan yang digunakan pada pemeriksaan hematologi di kampus menggunakan metode

manual sedangkan di rumah sakit secara  otomatis.

            Sedangkan pemeriksaan yang belum pernah didapatkan di kampus adalah

pemeriksaan KOH (jamur), dimana sampel yang digunakan adalah kerokan kulit,rambut dan

kuku kemudian dicampur dengan larutan KOH (satu tetes). Setelah itu sampel tersebut

ditutupi dengan dek glass, selanjutnya diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 40x.

Adapun tujuan dari pemeriksaan KOH ini adalah untuk mengidentifikasi jenis-jenis jamur

yang menyebabkan gangguan/penyakit kulit.  Jenis jamur yang dapat ditemukan adalah

bentuk Hifa (batang) dan Spora (bulat). Sementara jenis pemeriksaan yang lain yang kami

dapatkan adalah pemeriksaan Kusta. Adapun bakteri yang menyebabkan penyakit kusta

adalah Micobacterium Leprae yang merupakan salah satu jenis bakteri tahan asam, dimana

letak untuk  memperoleh sampel dapat diambil pada bagian cuping telinga kanan, cuping

Page 38: Sesuatu Yang Berharga Dalam Hidup Adalah Sesuatu Yang Kita Anggap Itu Penting Dan Bukan Desakan Dari Orang Lain

telinga kiri, siku kanan, siku kiri, lutut kanan, dan lutut kiri. Selanjutnya sampel tersebut di

warnai seperti hal nya pewarnaan BTA Sputum metode Ziehl Nellsen.

           

           

           

BAB VPENUTUP

A.      Kesimpulan

Kegiatan-kegiatan secara rutin yang di lakukan di instalasi Laboratorium rumah sakit

Dr.Tadjuddin Chalid adalah pemeriksaan sampel baik di bidang hematologi maupun di

bidang kimia dan imunologi.

Dalam melaksanakan kegiatan rumah sakit Dr. Tadjuddin Chalid melayani pemeriksaan

pasien rawat jalan dan rawat inap baik pasien umum maupun pasien Kusta. Kegiatan di

rumah sakit Dr. Tadjuddin Chalid  juga tidak lepas dari administrasi umum yang melakukan

pencatatan dan pelaporan hasil pemeriksaan .

Keberadaan laboratorium di rumah sakit Dr. Tadjuddin Chalid sangat penting sekali

tidak hanya berfungsi dari segi penunjang medis yang membantu dari segi diagnosa suatu

penyakit, tetapi juga sebagai salah satu profil center yang sangat membantu rumah sakit

dalam melaksanakan program-programnya sebagai tempat pelayanan kesehatan karena itu

kegiatan laboratorium dapat sangat berpengaruh penting terhadap kualitas rumah sakit  itu

sendiri.

B.       Saran

1.    Semoga staf  rumah sakit khususnya bagi staf pegawai laboratorium agar tetap

mempertahankan kerja sama yang ada dengan staf-staf yang lain dalam menjalankan

pekerjaan yang dilaksanakan.

Page 39: Sesuatu Yang Berharga Dalam Hidup Adalah Sesuatu Yang Kita Anggap Itu Penting Dan Bukan Desakan Dari Orang Lain

2.    Semoga kerja sama yang sudah terjalin antara pihak kampus dengan pihak rumah sakit dapat

dilanjutkan ditahun-tahun berikutnya.

3.    Semoga pihak rumah sakit tidak bosan dalam membantu para mahasiswa yang sedang

melaksanakan praktek di rumah sakit.

4.    Diharap kepada pihak kampus agar pelaksanaan Praktek klinik selanjutnya dan kedepannya

bisa lebih di percepat dimana pengetahuan bisa lebih mendalam.

DAFTAR PUSTAKA1.         Anonym data-data instalasi laboratorium Rumah Sakit Tadjuddin Chalid.

2.         Gandasoebrata R, penuntun laboratorium klinik, Jakarta, Dian Rakyat, 2006.

3.         Brahmana K, Hematologi dan Tata kerja Laboratorium Sekolah Menengah Analis

Kesehatan, Medan 1982.

4.         Gandahusada, Srisasi, Herry D. Ilahude dan Wita Pribadi.Parasitologi Kedokteran, Edisi

Kedua, Indonesia:FKUI, 1992.

5.         Sacher, Ronald A, 2004, tinjauan klinis hasil pemeriksaan laboratorium, penerbit buku

kedokteran, EGC,Jakarta.

6.         Indan Entjang, dr, mikrobiologi dan parasitologi, citra aditya bakti,Bandung 2001.

7.         http://ripanimusyafaalab.blogspot.com/GDS-prinsip.html.

8.         http://pbasaai.wordpress.com/2009/05/29/pemeriksaan-kimia-klinik/.

9.         http://www.erickomppen.web.id/2009/02/07/metode-pemeriksaan-urine.html

Page 40: Sesuatu Yang Berharga Dalam Hidup Adalah Sesuatu Yang Kita Anggap Itu Penting Dan Bukan Desakan Dari Orang Lain

10.     http://www.sodiycxacun.web.id/2010/02/metode-pemeriksaan-demam-typhoid.html.

DAFTAR LAMPIRANA.   Nama-Nama Mahasiswa yang Praktek

1.      La Ode Muhamat Irlan Kameri                   (09 3145 453 026)

2.      Ilham Syam                                                    (09 3145 453 020)

3.      Nurinsani                                                       (09 3145 453 037)

4.      Rusna Mansyur. U                                        (09 3145 453 045)

5.      Syarmina Abu                                               (09 3145 453 050)