TUGAs 1 MEnanggapi Gambar..(Sesuatu Banget de)
-
Upload
pri-harum-kosasih -
Category
Documents
-
view
88 -
download
1
Transcript of TUGAs 1 MEnanggapi Gambar..(Sesuatu Banget de)
5/10/2018 TUGAs 1 MEnanggapi Gambar..(Sesuatu Banget de) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-menanggapi-gambarsesuatu-banget-de 1/7
Untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Mata Kuliah Perilaku Konsumen
Oleh:
Pri Harum Belawati 20102504043
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIOANAL
PASCA SARJANA UNIVERSITAS SRIWIJAYAFAKULTAS EKONOMI
2011
5/10/2018 TUGAs 1 MEnanggapi Gambar..(Sesuatu Banget de) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-menanggapi-gambarsesuatu-banget-de 2/7
MOTIVASI KONSUMEN
Motivasi konsumen adalah dorongan dalam diri individu yang memaksa mereka
untuk bertindak, yang timbul sebagai akibat kebutuhan yang tidak terpenuhi. Motivasi
muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan. Kebutuhan sendiri muncul karena
konsumen merasakan ketidaknyamanan (state of tension) antara yang seharusnya dirasakan
dan yang sesungguhnya dirasakan, sehingga adanya dorongan pada dirinya (drive state)
untuk melakukan tindakan yang bertujuan ( goal-directed behavior ). Para psikolog telah
mengembangkan teori-teori mengenai motivasi. Masing-masing teori memberikan
implikasi yang berbeda terhadap analisis konsumen dan strategi pemasaran. Salah Satunya
adalah Teori Penetapan Tujuan (Goal Setting Theory).
Teori Penetapan Tujuan (Goal Setting Theory)
Locke mengusulkan model kognitif, yang dinamakan teori penetapan tujuan, yang
mencoba menjelaskan hubungan-hubungan antara niat/intentions (tujuan-tujuan) dengan
perilaku konsumen. Teori ini secara relatif lempang dan sederhana. Aturan dasarnya ialah
penetapan dari tujuan-tujuan secara sadar. Menurut Locke, tujuan-tujuan yang cukup sulit,
khusus dan yang pernyataannya jelas dan dapat diterima , akan menghasilkan perolehan
yang lebih tinggi daripada tujuan-tujuan yang tidak dijabarkan, tidak khusus, dan yang
mudah dicapai. Teori tujuan, sebagaimana dengan teori keadilan didasarkan pada intuitif
yang solid. Penelitian-penelitian yang didasarkan pada teori ini menggambarkan
kemanfaatannya bagi organisasi.
Penetapan tujuan juga dapat ditemukan dalam teori motivasi harapan. Individu
menetapkan sasaran pribadi yang ingin dicapai. Sasaran-sasaran pribadi memiliki nilai
kepentingan pribadi (valence) yang berbeda-beda.Penetapan tujuan yang jelas mendorong
konsumen untuk lebih terpacu dalam memenuhi atau mencapai sasaran yang ingin dicapai.
Proses tahapan dari struktur penetapan tujuan tersebut, dapat secara jelas kita lihat
pada gambar 1 yang disertai dengan aplikasinya dalam kehidupan konsumen, :
5/10/2018 TUGAs 1 MEnanggapi Gambar..(Sesuatu Banget de) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-menanggapi-gambarsesuatu-banget-de 3/7
Gambar 1.
Goals Structure for Weight Control
Berdasarkan gambar di atas bahwa ada 6 tahap yang dapat dilalui konsumen:
Tahap 1.: Menetapkan sasaran atau target yang ingin dicapai.
Pada tahapan ini kita menentukan sasaran apa yang ingin dicapai dan alas an
mengapa kita ingin mencapai sasaran tersebut. Pada kasus ini contoh sasaran?
Tujuan yang kita ingin capai adalah mengurangi berat badan. Penjabaran
seperti ini akan membangkitkan usaha secara sadar untuk mencapai tujuan atau
sasaran, bukan keinginan yang timbul secara kebetulan saja.
Tahap 2 : Langkah kedua yaitu menetapkan sasaran secara jelas,. Pada bagian-bagian ini
konsumen harus memusatkan perhatian pada sasaran yang telah digariskan
secara jelas dan pasti. Dalam kasus mengurangi berat badan ini, konsumen
harus menentukan atau menetapkan secara jelas ukuran-ukuran berat
badan yang dikatakan ideal itu seperti apa, yakni berat badan yang dikatakan
ideal adalah 48 kg (disesuaikan dengan tinggi badan), ukuran baju yang
semulanya XL namun dimasa yang akan dating ditargetkan harus menjadi M,
dan sebagainya.
5/10/2018 TUGAs 1 MEnanggapi Gambar..(Sesuatu Banget de) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-menanggapi-gambarsesuatu-banget-de 4/7
Tahap 3: Merencankan langkah-langkah apa yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan,
yakni cara bagaimana mencapai sasaran. Dalam hal ini, langkah-langkah
yang dapat diambil seperti Diet, olahraga yang teratur dll.
Tahap 4:. Melaksanakan dan mengendalikan. Pada tahap ini, kita melaksanakan rencana
yang telah kita buat dalam mencapai sasaran yang ingin dicapai, juga mencakup
proses memantau apakah rencana yang dibuat telah dijalankan, seberapa baik
kita menjalankan cara-cara yang telah dibuat, apakah memberikan pengaruh atau
kemajuan terhadap pencapaian tujuan, apakah ada yang harus disesuaikan antara
yang telah direncanakan dengan pelaksanaannya, dan yang terpenting adalah
apakan tujuan yang dibuat ini masih dirasakan penting pencapaiannya untuk
kita.
Tahap 5: Mengukur tingkat keberhasilan yang telah tercapai (berhasil atau gagal), setelah
program atau rencana dilaksanakan tahapan selanjutnya mengukur tingkat
keberhasilan, gagal atau berhasil.
Tahap 6: Memberikan dan menganalisis umpan balik untuk memperbaiki dan
meningkatkan proses pencapaian tujuan. Jika sasaran belum tercapai, kita dapat
menganalisis letak kesalahan dalam pelaksanaan lalu kita juga dapat mengetahui
reaksi apa yang terjadi jika tujuan kita tidak tercapai, dan sebaliknya, reaksi apa
yang kita peroleh jika tujuan tersebut tercapai.
Enam tahapan dalam Goals Structure di atas membantu kita dalam mewujudkan
tujuan-tujuan yang ingin kita capai. Penetapan tujuan yang jelas akan mendorong
seseorang melakukan sesuatu dengan lebih terarah, karena mereka telah mengetahui apa
yang akan mereka peroleh jika mereka melaksanakan hal-hal telah direncanakan
sebelumnya.
5/10/2018 TUGAs 1 MEnanggapi Gambar..(Sesuatu Banget de) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-menanggapi-gambarsesuatu-banget-de 5/7
Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa perilaku (tindakan) adalah
berorientasi tujuan ( goal-oriented behavior ). Artinya untuk memenuhi kebutuhannya,
seorang konsumen harus memiliki tujuan akan tindakkanya. Tujuan adalah suatu cara
untuk memenuhi kebutuhan. Tujuan ada karena adanya kebutuhan.
Berdasarkan Gambar 2 bahwa tujuan dibedakan ke dalam tujuan umum ( generic goals )
atau Focal goal , yaitu kategori umum dari tujuan yang dipandang sebagai cara untuk
memenuhi kebutuhan, sasaran apa yang ingin dicapai.
Gambar 2.
Goals Structure for Weight Control
Contohnya, jika seseorang konsumen mengatakan bahwa ia ingin mengurangi berat
badannya, maka ia telah menyatakan tujuan generiknya (generic goal ). Bermula dari
tujuan generic tersebut kita dapat menjabarkan mengapa atau apa yang menjadi alasan,
yang mendorong seseorang ingin mencapai tujuan tersebut ( superordinate goals). Dalam
hal ini, konsumen ingin terlihat lebih menarik yang membuatnya lebih percaya diri,
panjang umur, sehat dsb.
5/10/2018 TUGAs 1 MEnanggapi Gambar..(Sesuatu Banget de) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-menanggapi-gambarsesuatu-banget-de 6/7
Berdasarakan hal-hal tersebut, kita dapat menentukan cara-cara yang dapat diambil untuk
mencapai tujuan seperti diet makan-makanan yang sehat, olahraga ( subordinate goals).
Bagi pemasar, analisis motivasi melalui teori penetapan tujuan (Goal Setting
Theory) seperti ini penting untuk dipelajari lebih jauh, dengan memahami tujuan generic
dari seorang konsumen, alasan apa yang mendasari mereka ingin mencapai tujuan tersebut
serta cara mereka mencapai tujuan, dapat memberikan peluang besar bagi pemasar.
seorang pemasar dapat mengarahkan konsumen kepada Specific- product goal ,
memberikan kesadaran pada mereka bahwa jika tujuan mereka adalah mengurangi berat
badan maka produsen susu L-Men harus mengarahkan konsumen dengan mengatakan jika
anda ingin mempunyai berat badan yang ideal, maka pilihan produk yang tepat adalah L-
Men. Dengan mengetahui motivasi (tujuan seseorang dalam melakukan sesuatu), kita dapat
dengan mudah memenuhi apa yang kebutuhan mereka.
5/10/2018 TUGAs 1 MEnanggapi Gambar..(Sesuatu Banget de) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-menanggapi-gambarsesuatu-banget-de 7/7
DAFTAR PUSTAKA
http://arum05.wordpress.com/category/Motivasi-Konsumen/
Schiffman, L.G & Kanuk, L.L. 2000. Consumer Behavior. 7thEd. New Jersey: Prentice
Hall.
Sumarwan, Ujang. 2002. Perilaku Konsumen. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.