Serviks

5
Serviks berfungsi sebagai sawar terhadap masuknya flora dan mikroflora saluran vagina normal, tetapi juga memungkinkan keluarnya darah haid dan menahan benturan ringan selama hubungan kelamin dan trauma persalinan. Servisitis Selama perkembangannya, epitel silindris penghasil mucus di endoserviks bertemu dengan epitel gepeng yang melapisi eksoserviks os. Eksternal, maka keseluruhan serviks yang terpajan dilapisi oleh epitel gepeng. Epitel silindris eksoserviks tidak tampak secara kolkoskopis. Seiring waktu, pada sebagian besar perempuan muda, terjadi pertumbuhan ke bawah epitel silindris di bawah os. Eksoserviks-ektopion; maka taut skuamokolumnar menjadi terletak di bawah eksoserviks. Epitel silindris penghasil mucus yang terpajan tampak kemerahan dan basah sehingga biasanya disebut erosi serviks, walau hal tersebut merupakan hal yang fisiologis pada perempuan dewasa. Remodelling terus berlanjut dengan regenerasi epitel gepeng dan silindris. Daerah tempat belangsungnya regenerasi ini dikenal sebagai zona transformasi. Di zona ini, mungkin terjadi infiltrate peradangan ringan yang terjadi akibat perubahan pH vagina atau flora vagina. a. Definisi : peradangan serviks uteri, disebut juga trachelitis b. Etiologi : Servisitis nonspesifik akut : pada perempuan pasca partum dan biasanya disebabkan oleh stafilokokus dan streptokokus. Servisitis spesifik : lesi ulseratif herpes dam perubahan yang disebabkan C. trachomatis c. Faktor resiko : wanita pasca partum, wanita berganti pasangan d. Gejala Klinis : vaginal discharge mukopurulen atau purulen. Pada pemeriksaan sitologik terhadap vaginal discharge memperlihatkan sel darah putih dan atipia inflamatorik sel epitel yang terlepas, serta mungkin mikroorganisme. e. Terapi : azithromycin 1 x sehari 1 g oral sesudah makan Tumor Serviks : a. Jinak

description

.

Transcript of Serviks

Page 1: Serviks

Serviks berfungsi sebagai sawar terhadap masuknya flora dan mikroflora saluran vagina normal, tetapi juga memungkinkan keluarnya darah haid dan menahan benturan ringan selama hubungan kelamin dan trauma persalinan.

Servisitis

Selama perkembangannya, epitel silindris penghasil mucus di endoserviks bertemu dengan epitel gepeng yang melapisi eksoserviks os. Eksternal, maka keseluruhan serviks yang terpajan dilapisi oleh epitel gepeng. Epitel silindris eksoserviks tidak tampak secara kolkoskopis. Seiring waktu, pada sebagian besar perempuan muda, terjadi pertumbuhan ke bawah epitel silindris di bawah os. Eksoserviks-ektopion; maka taut skuamokolumnar menjadi terletak di bawah eksoserviks. Epitel silindris penghasil mucus yang terpajan tampak kemerahan dan basah sehingga biasanya disebut erosi serviks, walau hal tersebut merupakan hal yang fisiologis pada perempuan dewasa. Remodelling terus berlanjut dengan regenerasi epitel gepeng dan silindris. Daerah tempat belangsungnya regenerasi ini dikenal sebagai zona transformasi. Di zona ini, mungkin terjadi infiltrate peradangan ringan yang terjadi akibat perubahan pH vagina atau flora vagina.

a. Definisi : peradangan serviks uteri, disebut juga trachelitisb. Etiologi :

Servisitis nonspesifik akut : pada perempuan pasca partum dan biasanya disebabkan oleh stafilokokus dan streptokokus.

Servisitis spesifik : lesi ulseratif herpes dam perubahan yang disebabkan C. trachomatis

c. Faktor resiko : wanita pasca partum, wanita berganti pasangand. Gejala Klinis : vaginal discharge mukopurulen atau purulen. Pada pemeriksaan sitologik

terhadap vaginal discharge memperlihatkan sel darah putih dan atipia inflamatorik sel epitel yang terlepas, serta mungkin mikroorganisme.

e. Terapi : azithromycin 1 x sehari 1 g oral sesudah makan

Tumor Serviks :

a. Jinak 1. Kondiloma (CIN I)

a) Definisi : perubahan di epitl serviks pada CIN ditandai oleh diplasia ringanb) Etiologi : HPV tipe 6, 11c) Faktor resiko :

Usia dini saat mulai berhubungan kelaminMemiliki banyak pasangan seksual Pasangan laki-laki memiliki riwayat banyak memiliki pasanganPerempuan yang sering hamil

d) Gejala klinis : Kondiloma akuminatum, bentuk klasik dari genital warts seperti

bunga kol yang menonjol. Papula halus, papula kecil, halus, berwarna seperti

Page 2: Serviks

daging atau papul hiperpigmentasi yang mungkin bergabung membentuk plaque.

Papula keratotik atau seperti veruka vulgaris. Veruka plana

e) Terapi : Asam triklord asetat 40-50% · Asam salisilat 20-40% (lindungi bagian sekitar lesi dengan vaselin agar tidak membakar mukosa yang sehat). ·Berikan pula asikklovin 200 mg setiap 4 jam · Beri antibiotika profilaksis pasca ablasi (amplisilin + sulbaktam 2,25 gram/oral dosis tunggal) ·

2. Polip endoserviks a) Definisi : lesi yang membentuk tumor karena menonjol sebagai masa polipoid. b) Etiologi : radang kronik atau virusc) Faktor resiko :

Usia dini saat mulai berhubungan kelaminMemiliki banyak pasangan seksual Pasangan laki-laki memiliki riwayat banyak memiliki pasanganPerempuan yang sering hamil

d) Gejala klinis : Polip memiliki garis tengah hingga beberapa sentimeter; lunak pada palpasi dan dibungkus oleh permukaan licin berkilap dengan rongga kistik di bawahnya yang terisi oleh sekresi musinosa.

e) Terapi : electrocautery atau laser vaporizationb. Ganas

1. Ca Epidermoid a) Definisi : kanker yang menyerupai epidermis. b) Etiologi : HPVc) Faktor resiko :

Usia dini saat mulai berhubungan kelaminMemiliki banyak pasangan seksual Pasangan laki-laki memiliki riwayat banyak memiliki pasanganPerempuan yang sering hamilMerokokGenetic

d) Terapi : Kemoterapi, Radiologi, Penyinaran( Sinar X )2. Ca in situ (non invasif)

a) Definisi : kanker yang masih terbatas di lapisan epitel dan kelenjar. b) Etiologi : CIN I yang displasinya menjadi lebih parahc) Faktor resiko :

Usia dini saat mulai berhubungan kelaminMemiliki banyak pasangan seksual Pasangan laki-laki memiliki riwayat banyak memiliki pasanganPerempuan yang sering hamilMerokokGenetic

d) Gejala klinis : ukuran selnya bervariasi, sel superfisialnya masih berdifferensiasi baik

e) Terapi : Pengobatan kanker dengan kemoterapi, pengobatan kanker dengan radiasi (penyinaran), pengobatan kanker melalui pembedahan.

Page 3: Serviks

3. Adenokarsinoma a) Definisi : karsinoma yang berasal dari jaringan kelenjar atau karsinoma yang sel

tumornya membentuk struktur yang dapat dikenali sebagai kelenjar. b) Etiologi :

HPV c) Factor resiko

MerokokHubungan seksual dilakukan saat usia diniBerganti-ganti pasangan seksual Gangguan system kekebalanPemakaian pil KBSolongan social ekonomi lemah (karena tidak mampu melakukan pap smear secara rutin)

d) Gejala Klinis :

Perdarahan vagina yang abnormal, terutama diantara 2 menstruasi, setelah melakukan hubungan seksual dan setelah menopause

Menstruasi abnormal (lebih lama dan lebih banyak)

Keputihan yang menetap, dengan cairan yang encer, berwarna pink, coklat, mengandung darah atau hitam serta berbau busuk.

e) Terapi

Pengobatan pada lesi prekanker bisa berupa:

Kriosurgeri (pembekuan)

Kauterisasi (pembakaran, juga disebut diatermi)

Pembedahan laser untuk menghancurkan sel-sel yang abnormal tanpa melukai jaringan yang sehat di sekitarnya

LEEP (loop electrosurgical excision procedure) atau konisasi.

Pada stadium IA1 terapi konservatif dapat memberi hasil yang cukup baik. Bagi wanita yang masih ingin mempunyai anak maka dapat dilakukan pembedahan koninasi atau amputasi serviks. Pada wanita yang sudah cukup anak, dapat dilakukan histerektomi totalis. Pembedahan dianggap cukup jika tidak dijumpai emboli di pembuluh limfe atau pembuluh darah serta tepi sayatan bebas tumor.

Pada stadium IA2 terapi konservatif masih tetap dapat dilakukan. Pembedahan terpilih adalah histerektomi radikal tipe I atau II dengan limfadenektomi pelvis. Sedangkan untuk stadium IB2-IIA seringkali dilakukan tipe II atau III dan dilakukan evaluasi pembuluh limfe paraaortik. Pada pasca operasi jika ditemukan adanya

Page 4: Serviks

metastasis ke parametrium dan kelenjar limfe maka terapi dilanjutkan dengan terapi adjuvant berupa terapi radioterapi atau kemoradiasi.

Pada pasien dengan kanker serviks stadium IIB – IVA dapat dilakukan radioterapi lengkap yaitu radiasi eksterna dilanjutkan dengan intrakaviter radioterapi.

Untuk stadium IVB terapi yang dapat diberikan berupa pengobatan atau radioterapi paliatif, karena penyembuhan tidak dapat dilakukan. Pengontrolan simptom, pengurangan morbiditas dan menjaga kualitas hidup menjadi tujuan utama pada stadium ini.

Robin & Kumar. Patologi. Volume 2, Ed. 7, 2007, Jakarta : EGC , hal 769-77