SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015 · SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015 1278 | Kuta,...

5

Transcript of SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015 · SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015 1278 | Kuta,...

Page 1: SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015 · SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015 1278 | Kuta, 29-30 Oktober 2015 PERBANDINGAN KROMATOGRAFI KOLOM DAN KROMATOGRAFI KOLOM VACUM
Page 2: SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015 · SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015 1278 | Kuta, 29-30 Oktober 2015 PERBANDINGAN KROMATOGRAFI KOLOM DAN KROMATOGRAFI KOLOM VACUM

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

Kuta, 29-30 Oktober 2015 | xxix

PERBANDINGAN KROMATOGRAFI KOLOM DAN KROMATOGRAFI KOLOM VACUMEKSTRAK ETANOL DAUN KATUK UNTUK MENDAPATKAN FRAKSI SAPONINNi Kadek Warditiani1, Ni Made Pitri Susanti1, Milawati ......................................................................1278

PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP POSITIF PADA KADER MELALUI PENDIDIKANKESEHATAN DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN HIV & AIDS DARI IBU KE BAYIDesak Putu Yuli Kurniati1), Lila Wulandari2), Ni Komang Ekawati ......................................................1281

PROFIL NILAI FISIOLOGIS ANJING KINTAMANI BALII Putu Gede Yudhi Arjentinia1*), Putu Ayu Sisyawati Putriningsih .......................................................1288

PENGARUH GUIDED IMAGERY TERHADAP KUALITAS TIDUR REMAJAMade Oka Ari Kamayani1), Ni Made Dian Sulistiowati .......................................................................1291

EFEK HIPOGLIKEMIK DIET RUMPUT LAUT GRACILARIA SP. DAN CAULERPA SP.PADA TIKUS DIABETES INDUKSI ALLOXANN. L. Ari Yusasrini1), Luh Putu T. Darmayanti1) Ni Made Yusa .........................................................1297

EVALUASI SISTEM SURVEILANS JAPANESE ENCEPHALITIS DI PROVINSI BALIKomang Ayu Kartika Sari1), Putu Cintya Denny Yuliyatni2), Ida Bagus Wirakusuma ..........................1305

PREDIKSI PARAMETER FARMAKOKINETIKA ATENOLOL PADA MANUSIADARI BERBAGAI SPESIES SECARA IN SILICODewi. L. P. M. K.1), Arisanti. C. I. S.1) Irawan. I P. Y. B.1) , Wirasuta. I M. A. G. .................................1312

OPTIMASI WAKTU PENGEMBANGAN GELLING AGENT HPMCDAN STABILITAS FISIKA GEL EKSTRAK MANGGIS (GARCINIA MANGOSTANA L.)Wijayanti, N.P.A.D.1), Astuti, K.W.1), Dewantara, I.G.N.A.1), Prasetia, I.G.N.J.A1),Nesa, P.N.P.D.1), Adhiningrat, D.N.P. ....................................................................................................1320

UJI SITOTOKSISITAS EKSTRAK ETANOL LIMBAH KULIT BUAH NAGA MERAH(HYLOCEREUS POLYRHIZUS) PADA SEL KANKER PAYUDARA SECARA IN INVITRODAN IN SILICOSarasmita, M.A1, Laksmiani, L.N.P ......................................................................................................1327

IDENTIFIKASI ANTOSIANIN UMBI UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.)DENGAN KLT-SPEKTROFOTODENSITOMETRII Made Agus Gelgel Wirasuta 1*, Luh Putu Mirah Kusuma Dewi1, Made Jelita Sugosha2,Ni Luh Putu Vidya Paramita1, I GustiAyu Made Srinadi3, Ida Bagus Gede Dwidasmara4,Ni Made Pitri Susanti ............................................................................................................................1333

Page 3: SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015 · SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015 1278 | Kuta, 29-30 Oktober 2015 PERBANDINGAN KROMATOGRAFI KOLOM DAN KROMATOGRAFI KOLOM VACUM

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

1278 | Kuta, 29-30 Oktober 2015

PERBANDINGAN KROMATOGRAFI KOLOM DAN KROMATOGRAFIKOLOM VACUM EKSTRAK ETANOL DAUN KATUK UNTUK

MENDAPATKAN FRAKSI SAPONIN

Ni Kadek Warditiani1, Ni Made Pitri Susanti1, Milawati1

1Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana,Badung Telp/Fax: 0361 703837

Korespondensi: [email protected]

ABSTRAK

Ekstrak etanol daun katuk (Sauropus androgynus (L) Merr) telah terbukti memiliki aktivitas antihiperlipidemia.Berdasarkan hasil skrining tokimia ekstrak tersebut mengandung senyawa saponin, terpenoid, avonoid. Untukmengetahui aktivitas farmakologi masing-masing senyawa, maka perlu dilakukan pemisahan dari setiap senyawayang terkandung di dalam ektrak tersebut. Dilakukan fraksinasi senyawa saponin dari ekstrak etanol daun katukdengan menggunakan metode kromatogra kolom dan kromatogra kolom vakum. Selanjutnya dilakukan identi kasikandungan saponin dalam fraksi yang diperoleh. Berdasarkan hasil pemisahan, pemisahan dengan menggunakankromatogra vakum tidak dapat memisahkan senyawa saponin. Hal ini disebabkan karena senyawa saponin masihtertambat dalam fase diam (silika gel) dari kromatogra kolom vakum. Pemisahan dengan menggunakan kolomkromatogra mampu memisahkan senyawa saponin dari ekstrak etanol daun katuk karena berdasarkan hasil ujiterdapat fraksi yang mampu terbentuk busa. Hal ini menunjukkan bahwa fraksi tersebut mengandung saponin.

Kata kunci: kromatogra kolom, kromatogra kolom vakum, saponin, ekstrak etanol daun katuk

1. PENDAHULUANDaun katuk (Sauropus androgynus (L) Merr.) merupakan salah satu tanaman asli Indonesia

yang secara empiris digunakan oleh masyarakat. Daun katuk dimanfaatkan sebagai sayuran dan olahanminuman. Manfaat dari olahan daun katuk adalah untuk meningkatkan produksi telur dengan menurunkankandungan kolesterol di dalam telur.[1] Manfaat lainnya dari daun katuk adalah untuk mengatasi diabetes,konstipasi, gout dan hipertensi.[2] Ekstrak etanol daun katuk mampu berperan sebagai antidislipidemiamelalui penurunan kadar kolesterol total, trigliserida dan LDL dalam darah serta meningkatkan kadar HDLdalam darah tikus jantan galur Wistar.[3] Ekstrak etanol 90% daun katuk mengandung senyawa alkaloid,triterpenoid, saponin, tanin, polifenol, glikosida dan flavonoid.[4] Metabolit sekunder saponin, polifenol danterpenoid memiliki potensi sebagai inhibitor enzim pankreas lipase. Penghambatan enzim lipase pankreasoleh saponin menyebabkan terjadinya penurunan berat badan dan penurunan jumlah jaringan adiposa padatikus uji. Hal tersebut juga menyebabkan terjadinya peningkatan ekskresi triasilgliserol melalui feses.[5]Berdasarkan hal tersebut maka ingin dilakukan pemisahan senyawa saponin dari ekstrak etanol 90% daunkatuk (Sauropus androgynus (L.) Merr) dengan menggunakan teknik kromatografi.

2. TUJUANUntuk mengetahui metode pemisahan senyawa saponin dari ekstrak etanol 90% dau katuk. Sehingga

akan diperoleh metode yang tepat unuk dilakukan penelitian lebih lanjut.

3. MATERIAL DAN METODEBahan

Daun katuk (Sauropus androgynus (L) Merr) yang diperoleh dari daerah Kulonprogo Yogyakarta,etanol teknis, metanol p.a., kloroform p.a., silika GF 254, plat silika GF 254, aquadest, glass wool,pereaksi dragendroff, pereaksi mayer, pereaksi wagner, kloroform, asam asetat anhidrat, asamsulfat pekat, HCl 2N, aseton P, asam borat P, asam oksalat P, dan eter P.

Page 4: SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015 · SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015 1278 | Kuta, 29-30 Oktober 2015 PERBANDINGAN KROMATOGRAFI KOLOM DAN KROMATOGRAFI KOLOM VACUM

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

Kuta, 29-30 Oktober 2015 | 1279

MetodeEkstrak etanol 90% daun katuk dibuat dengan metode maserasi. Ekstrak yang terkumpul diuapkan

dengan rotary evaporator sehingga diperoleh ekstrak kental. Kemudian dilakukan pemisahan denganKLT untuk mengidentikasi adanya senyawa saponin di dalam ekstrak. Kemudian dilanjutkan pemisahandengan menggunakan kromatografi kolom lambat dan kromatografi kolom vakum. Masing-masing fraksidikonfirmasi dengan uji tinggi busa untuk mengetahui adanya kandungan saponin.

3. HASIL DAN PEMBAHASANSerbuk daun katuk diekstraksi dengan metode maserasi selama 24 jam dengan menggunakan pelarut

etanol 90%. Kemudian dilakukan remaserasi dengan pelarut yang sama selama 24 jam. Hasil ekstraksitersebut kemudian digabungkan, selanjutnya dilakukan penghilangan pelarut dengan menggunakan rotaryevaporator hingga diperoleh ekstrak kental. Identifikasi kandungan metabolit sekunder dalam ekstraketanol daun katuk dilakukan untuk memastikan adanya senyawa saponin sehingga dapat dilanjutkan denganpemisahan senyawa tersebut. Hasil menunjukkan bahwa di dalam ekstrak etanol daun katuk mengandungsenyawa alkaloid, triterpenoid, saponin, tanin, polifenol, glikosida dan flavonoid.

Penentuan fase gerak yang sesuai untuk memisahkan senyawa-senyawa dalam ekstrak etanoldaun katuk dilakukan dengan menggunakan metode KLT (kromatografi lapis tipis). Hasil menunjukkanbahwa fase gerak kloroform:metanol sesuai digunakan untuk memisahkan senyawa saponin. Kemudiandilakukan pemisahan dengan menggunakan kromatografi yaitu kromatografi kolom dan kromatografikolom vakum.

Fase gerakyang digunakan untuk pemisahan dengan menggunakan kromatografi kolom adalah fasegerak dengan perbandingan kloroform:metanol (9:1 sampai 1:9). Cruz dkk. (2008) menggunakan fasegerak campuran kloroform:metanol dengan gradien perbandingan 10:0 sampai 0:10 dapat digunakan untukmemisahkan senyawa triterpenoid.[6] Saponin merupakan senyawa golongan triterpenoid glikosida[7],sehingga dipilih fase gerak dengan perbandingan tersebut. Pemisahan dengan kromatografi kolommenghasilkan 20 fraksi. Fraksi ditampung setiap 10 ml. Kemudian dilakukan juga pemisahan dengankromatografi kolom vakum, fase gerak yang digunakan adalah kloroform:metanol (9:1 sampai 1:9).Fraksi yang akan diperoleh sebanyak 9. Dilakukan identifikasi kandungan senyawa triterpenoid denganmenggunakan teknik KLT yang kemudian disemprot dengan vanilin asam sulfat. Berdasarkan hasilmenunjukkan bahwa pemisahan dengan kromatografi kolom menunjukkan bahwa fraksi no 11 sampai20 mengandung senyawa tetriterpenoid yang ditandai dengan adanya spot berwarna kuning kecoklatan.Sedangkan hasil identifikasi dengan kromatografi kolom vakum diketahui bahwa tidak dijumpai adanyasenyawa triterpenoid. Kemudian fraksi 11-20 (hasil pemisahan dengan kromatografi kolom) diskriningkandungan senyawa kimia, dimana hasilnya tampak pada tabel 1

Tabel 1. Skrining Senyawa Metabolit Hasil Fraksinasi Ekstrak Etanol 90% Daun Katuk

No Uji FitokimiaHasil Uji Fraksi

F11 F12 F13 F14 F15 F16 F17 F18 F19 F20

1 Alkaloid (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-)

2Sterol dan

Triterpenoid(-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-)

(+) (+) (+) (+) (+) (+) (+) (-) (-) (-)3 Saponin (-) (-) (-) (-) (+) (+) (+) (-) (-) (-)

4Tanin danPolifenol

(-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-)

5 Glikosida (-) (-) (-) (-) (+) (+) (+) (+) (+) (+)

6 Flavoniod (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-)

7 Minyak atsiri (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-)

Page 5: SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015 · SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015 1278 | Kuta, 29-30 Oktober 2015 PERBANDINGAN KROMATOGRAFI KOLOM DAN KROMATOGRAFI KOLOM VACUM

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

1280 | Kuta, 29-30 Oktober 2015

Berdasarkan tabel 1, senyawa saponin terdapat pada fraksi no 15, 16 dan 17. Hal ini menunjukkanbahwa saponin mampu terpisah pada fase gerak dengan perbandingan kloroform:mtanol = 3:7. Saponindapat diekstraksi menggunakan pelarut benzene, etil asetat, kloroform, metanol dan air.[7,8]Dari uji skrining fitokimia terdapat 3 fraksi yang dihasilkan adanya kandungan saponin denganterbentuknya busa konstan setinggi 1-10 cm dan busa tidak hilang setelah diteteskan HCl 2N.[9]Sedangkan pemisahan dengan kolom vakum tidak mampu memisahkan senyawa saponin. Haltersebut mungkin disebabkan waktu kontak antara saponin dengan fase gerak kloroform:metanolsangat cepat seningga senyawa saponin masih tertambat di dalam silika GF354.

4. KESIMPULANSenyawa saponin yang terkandung dalam ekstrak etanol daun katuk dapat dipisahkan dengan

kromatografi kolon dengan perbandingan fase gerak kloroform:metanol (7:3)

5. UCAPAN TERIMA KASIHPara penulis mengucapkan terima kasih kepada Grand Hibah Penelitian Dosen Muda tahun 2014.

6. REFERENSISantoso U, Setianto J, Suteky T, Effect of Sauropus androgynus (Katuk) Extract on Egg Production and

Lipid Metabolism in Layers , Asian-Aust. J. Anim. Sci. 2005; 18(3) : 364-369Wang PH dan Lee SS, Active chemical constituents from Sauropus androgynus, J.Chin.Chem.Soc. 1997;

44(2): 145-149Warditiani NK., Susanti NMP, Widjaja INK, Budiman INA, Ethanol Extracts of Sauropus

androgynus (L) Merr, Activity Antihyperlipidemia of High Fat Diet-Fed Rats, ProceedingThe International Conference Pharmaceutical Care, New Development of PharmaceuticalCare in a Pharmacogenetic and Pharmacogenomic Approach, 2014; 20-24

Susanti, N.M.P., Budiman, I.N.A, Warditiani, N.K. Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol 90% DaunKatuk (Sauropus Androgynus (L.) Merr.), Jurnal Farmasi Udayana, 2014; 3(1): 83-86

L. K. Han, Y. Kimura,M. Kawashima et al., “Anti obesity effect in rodent of dietary teasaponins,a lipase inhibitor,” International Journal of Obesity, vol. 25, no. 10, pp. 1459–1464, 2001

Cruz, J. F. R., M. Zhu., A. D. Kinghorn., dan C. D. Wu. 2008. Antimicrobial Constituentof Thompson Seedless Raisins (Vitis vinifera) Againts Selected Oral Pathogenesis.Phytochemistry Letters. 1:151-154.

Harbone, J. B. 1987. Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. EdisiPertama. Bandung : Institut Teknologi Bandung.

Sharma, V dan R.Paliwal. 2013. Isolation and Characterization of Saponin from Moringa Oleifera(Moringaceae) Pods. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences,5(1):179-183

Depkes RI. 1989. Materia Medika Indonesia. Edisi V. Jakarta: Departemen Kesehatan RepublikIndonesia.